ANALISIS PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING DI KELOMPOK B TK KEMALA BHAYANGKARI 1 SERANG
|
|
- Sonny Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING DI KELOMPOK B TK KEMALA BHAYANGKARI 1 SERANG Lusi Seftiana Widjojoko 1 Budhi Trystianto 2 Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Kampus Daerah Serang, Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Perkembangan motorik pada seorang anak sangat penting untuk dilatih, hal ini karena akan memberikan kemudahan kepada anak dalam melaksanakan tugas perkembangan yang lainnya, finger painting merupakan salah satu kegiatan yang dapat melatih terhadap perkembangan motorik halus pada anak, hal inilah yang menjadi tujuan peneliti untuk mengetahui apakah kegiatan finger painting dapat melatih perkembangan motorik halus pada anak, penelitian ini dilakukan terhadap delapan anak kelompok B TK Kemala Bhayangkari 1 Serang. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, pada pertemuan pertama hasil analisis perkembangan motorik halus melalui kegiatan finger painting sebagaian besar anak belum mencapai batas ketuntasan belajar secara klasikal, sedangkan pada pertemuan kedua sebagian besar anak sudah mencapai batas ketuntasan secara klasikal, hal ini terlihat dari anak sudah mau menggoreskan bubur cat, membuat goresan beraturan dan tidak beraturan, mampu memberikan warna yang sesuai pada gambarnya dan sudah mampu membuat gambar yang berbentuk pada saat kegiatan finger painting. Kata Kunci: Perkembangan Motorik Halus, Finger Painting
2 Lusi Seftiana, Widjojoko, Budhi Trystianto. Analisis Perkembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan Finger Painting Di Kelompok B Tk Kemala Bhayangkari 1 Serang. ABSTRACT Motor development in a child's very important to be trained, it is because it will provide convenience to the child in carrying out developmental tasks other, finger painting is one activity that can train the fine motor development in children, it is the primary goal of researchers to find out whether finger painting activities can train the fine motor development in children, the study was carried out on eight children in group B TK Kemala Bhayangkari 1 Serang. This study was done twice meetings, at the first meeting the results of the analysis of fine motor development through finger painting large part of the child has not reached the limit complete learn classical, while the second meeting of the majority of children have reached the limits of completeness in the classical style, it is seen from a child already want to paint scraping porridge, making regular and irregular scratches, able to provide the appropriate color in the picture and has been able to create an image that is shaped during the times of finger painting. Key Words: Development of Motor Fine, Finger Painting Anak usia dini merupakan anak yang berada pada rentang usia nol sampai enam tahun, pada masa ini merupakan masa keemasan (golden age) dimana pada usia inilah waktu yang sangat tepat untuk melatih dan mengembangkan berbagai potensi dan kecerdasan yang ada pada anak itu sendiri, tidak hanya itu perkembangan otak anak pada masa ini juga berkembang sangat pesat. Menurut Gardner (dalam Mulyasa, 2012, hlm. 2) mengemukakan bahwa anak usia dini memegang peranan sangat penting karena perkembangan otak manusia mengalami lompatan dan berkembang sangat pesat pada usia tersebut, yakni mencapai 80%, ketika lahir kedunia anak manusia telah mencapai perkembangan otak 25%, sampai usia 4 tahun perkembangannya mencapai 50%, dan sampai 8 tahun mencapai 80%, dan yang selebihnya berkembang sampai usia 18 tahun. Pada usia dini, anak juga memiliki sifat sebagai pembelajar aktif karena rasa ingin tahunya yang begitu tinggi, maka dari itu sudah merupakan suatu keharusan jika anak diberikan pedidikan yang layak, karena pada masa inilah yang akan menentukan keberhasilan pada pendidikan selanjutnya. Taman Kanak-Kanak merupakan jalur formal pada penyelenggaraan pendidikan anak usia dini di Indonesia, setelah seorang anak memasuki Taman Kanak-Kanak diharapkan sekolah tersebut mampu memfasilitasi peserta didik untuk bisa mengembangkan
3 berbagai potensi yang dimiliki oleh anak tersebut, baik aspek psikis maupun aspek psikis. Sebagaimana yang tertuang dalam hasil konferensi Genewa tahun 1979, bahwa aspek-aspek yang perlu dikembangkan pada anak prasekolah, yaitu: motorik, bahasa, kognitif, emosi, sosial, moralitas dan kepribadian (Samsudin, 2008, hlm. 2). Dari pernyataan diatas, salah satu aspek yang harus dikembangkan pada seorang anak yaitu aspek perkembangan motorik, perkembangan motorik ini dibagi menjadi dua, yaitu perkembangan motorik kasar yang menunjukan gerakan kasar, seperti berlari berjalan, melompat, naik turun tangga. Dan perkembangan motorik halus yang menunjukan gerakangerakan halus, biasanya ditandai dengan difungsikannya otot-otot kecil berada pada daerah tangan seperti pada keterampilan seorang anak dalam, menulis, menggambar, melukis, memotong, menggunting, meronce dll. Maka dari itu guru sebagai fasilitator disekolah yang mengajari anak-anak harus mempunyari berbagai kegiatan yang dapat melatih perkembangan motorik, khusunya pada perkembangan motorik halus. 1 Penulis penanggung jawab Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di TK Kemala Bhayangkari 1 Serang, khususnya di kelompok B, peneliti melihat adanya kegiatan yang sering diberikan oleh guru terhadap anak dalam melatih perkembangan motorik halusnya, seperti kegiatan menggambar dan mewarnai. Kegiatan ini diberikan lebih dari dua kali pertemuan dalam satu minggu, hal ini karena adanya waktu khusus pada satu kali pertemuan anak memasuki kelas coloring and drawing class dalam satu minggu dan selebihnya biasanya guru memberikan kegiatan menggambar dan mewarnai diluar kelas coloring and drawing class, sebetulnya dalam kegiatan menggambar dan mewarnai dengan menggunakan pensil warna atau crayon apabila tidak terampil dalam menggunakannya akan membuat gambar menjadi kotor dan kertas atau buku gambar menjadi kusut, karena pada kegiatan tersebut mempunyai aturan yang cukup rumit, seperti untuk memberikan warna jangan keluar dari garis dan pemberian gradasi warna yang tepat, hal inilah yang sering membuat anak merasa kesulitan dalam melaksanakannnya. Untuk itu guru hendaknya mempunyai kegiatan yang menarik dan 2 Penulis penanggung jawab
4 Lusi Seftiana, Widjojoko, Budhi Trystianto. Analisis Perkembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan Finger Painting Di Kelompok B Tk Kemala Bhayangkari 1 Serang. menyengakan yang sekiranya memiliki aturan yang lebih mudah agar memotivasi anak dalam melatih keterampilan motorik halus selain kegiatan menggambar dan mewarnai, sehingga mereka lebih bersemangat dalam melakukannya, salah satu kegiatan yang hampir sama namun memiliki aturan yang lebih mudah yaitu melalui kegiatan Finger Painting. Menurut B.E.F Montolalu, dkk. (2014, hlm. 3.17), finger painting dapat mengembangkan ekspresi melalui media lukis dengan gerakan tangan, mengembangkan fantasi, imajinasi, dan kreasi, melatih otot-otot tangan/jari, koordinasi otot dan mata, melatih kecakapan mengombinasikan warna, memupuk perasaan terhadap gerakan tangan, dan memupuk keindahan. Melalui kegiatan tersebut peneliti merasa ingin menganalisis perkembangan motorik anak, khususnya kelompok B melalui kegiatan finger painting untuk melihat apakah kegiatan tersebut bisa menyenangkan dan bisa melatih pada perkembangan motorik halus anak. METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang akan digunakan untuk meneliti kondisi objek secara alamiah terhadap kegiatan finger painting untuk melatih perkembangan motorik halus yang dilakukan di kelompok B dan akan disajikan dalam bentuk kata-kata. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif, yang mana metode ini akan digunakan untuk mendesripsikan hasil analisis dari kegiatan finger painting untuk melatih perkembangan keterampilan motorik halus pada anak. Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah di TK Kemala Bhayangkari 1 Serang yang beralamatkan di Jl. A. Yani No 64 Cipare Kota Serang Banten, adapun No Teleponnya (0254) Sekolah TK Kemala Bhayangkari TK Kemala Bhayangkari 01 Serang memiliki 5 kelas yang terdiri dari 2 kelas kelompok A yaitu A Garuda, A Cendrawasih pada rentang usia 4-5 tahun dan 3 kelas kelompok B yaitu B Merak, B Merpati dan B Nuri pada rentang usia 5-6 tahun, dengan jumlah siswa dalam keseluruhan adalah 62 anak. Dan yang akan menjadi partisipan dalam penelitian ini adalah anak kelompok B Merpati
5 dengan jumlah 8 anak yang terdiri dari 5 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Data yang diperoleh pada penelitian ini berasal dari hasil observasi partisipasif, wawancara tidak tersturktur, dan analisis dokumen. Adapun data dari observasi partisipasif diperoleh selama kegiatan finger painting yang diberikan kepada anak selama dua kali pertemuan dengan tema yang sama yakni Alam Citaan Allah dan sub tema yang berbeda yakni pada pertemuan pertama pemandangan laut dan pada pertemuan kedua pemandangan darat hal ini dilakukan agar memudahkan peneliti dalam melakukan analisis pada hasil lukisan anak. Dan wawancara yang dilakukan kepada guru kelas sebagai data penguat mengenai perkembangan motorik anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang dapat melatih perkembangan motoriknya terutama dalam kegitan finger painting yang mana kegiatan ini lebih menyenangkan dari kegiatan yang lain hal ini karena pada kegiatannya anak tidak harus mengikuti banyak aturan, anak secara langsung bisa mencelupkan jari kedalam bubur cat yang sudah dibuat dan langsung sigoreskan keatas kerta lalu membentuk gambar lukisan yang diinginkan. dan 1 Penulis penanggung jawab dokumentasi berupa foto kegiatan serta hasil karya anak berupa lukisan akan menjadi pelengkap dari semua data yang sudah diperoleh oleh peneliti. Selanjutnya hasil data penelitian yang sudah ada akan dianalisis dengan menggunakan panduan dari Sudjana (dalam Dimyati, 2014, hlm. 105) memberi penjelasan bahwa data kualitatif dari hasil penelitian dapat disusun dalam bentuk tabel dan langsung ditafsirkan untuk menyusum kesimpulan hasil penelitian. Dan apabila pengukuran terhadap subjek penelitian menggunakan pedoman dari Dirjen Mandas Diknas 2010 dengan kategori sebagai berikut: BB= Belum Berkembang MB= Mulai Berkembang BSH= Berkembang Sesuai Harapan BSB= Berkembang Sangat Baik Maka dalam analisis data hasil penelitian tersebut akan dideskripsikan menggunakan tabel frekuensi dan persen, dengan menggunakan acuan tingkat ketuntasan hasil belajar anak secara klasikal sebesar 75-80%, kemudian data hasil analisis tersebut akan diperkuat dengan data hasil wawancara dan 2 Penulis penanggung jawab
6 Lusi Seftiana, Widjojoko, Budhi Trystianto. Analisis Perkembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan Finger Painting Di Kelompok B Tk Kemala Bhayangkari 1 Serang. dilengkapi dengan dokumen dari hasil karya anak. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 17 Mei Perencanaan penelitian dimulai dengan cara menyusun Rencana Program Pembelajaran Harian (RPPH) yang memfokuskan pada perkembangan dasar morotik halus dengan indikator melakukan gerak koordinasi mata tangan dan melukis dengan jari (finger painting). Setelah itu guru menyiapkan peralatan dan bahan-bahan untuk finger painting, yang terdiri dari kertas HVS A4, membuat tiga adonan bubur cat yang masing-masing diberi 1 gelas tepung terigu, ¾ gelas air putih, 1 sendok makan sunlight (sabun pencuci piring), satu sendok makan garam, 3 pewarna makanan (merah, kuning dan hijau), kemudian campurakan air dan terigu kedalam mangkuk secara perlahan sampai menghasilkan adonan yang sesuai, jangan terlalu kental dan jangan terlalu encer, campurkan sunlight (cairan pencuci piring) dan garam aduk-aduk sampai adonan bubur cat merata, setelah semua adonan tercampur pada masingmasing mangkuk lalu beri pewarna sampai muncul warna yang diinginkan. Dalam pelaksanaan pembelajaran melatih keterampilan motorik halus melalui finger panting di kelas B, guru terlebih dahulu mengondisikan anak agar duduk dengan rapi, membaca surat alfatihah, membaca do a mau belajar dan surat-surat pendek. Selanjutnya guru menanyakan kabar anak, menanyakan hari dan tema yang akan dipelajari hari ini yaitu tema alam ciptaan Allah, dengan subtema pemandangan laut. Kemudian guru menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran pada hari ini adalah finger panting (melukis dengan jari), adapun lukisan yang akan dibuat pada kegiatan pembelajaran kali ini adalah melukis ikan, rumput laut dan gelembung udara yang dihasilkan dari proses pernapasan ikan seperti pada pemandangan bawah laut, kemudian pada pelaksanaanya agar cat mudah untuk dibersihkan guru mengajak anak untuk melakukan kegiatan diatas lantai dengan posisi melingkar. Setelah siap anak diberi kertas satu persatu yang sudah diberi nama masing-masing anak, kemudian guru
7 mulai mencontohkan tata cara finger panting, mulai dari mencelupkan selurut jari pada satu warna yaitu warna hijau untuk pemberian warna rumput laut kedalam bubur cat secara perlahan agar tidak berceceran kemana-mana, selanjutnya goreskan secara perlahan bubur cat keatas kertas secara beraturan, kemudian beri warna merah untuk melukis bentuk ikan, dan warna orange untuk mata ikan dan gelembung ikan, setelah selesai mencontohkan anak mulai berkreasi dengan kreatifitasnya masingmasing, adapun untuk anak yang keterampilan motoriknya sudah terlatih dan memiliki kreatifitasnya tinggi biasanya mereka ingin menambahkan hal yang baru pada lukisannya yang berkaitan dengan subtema pemandangan laut. Berikut ini akan disajikan tabel analisis hasil observasi pertemuan pertama pada perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan finger painting terhadap delapan anak dilihat dari kemauan anak menggoreskan bubur cat pada kertas, mampu membuat goresan yang beraturan dan tidak beraturan, mampu membuat sapuan cat dengan seluruh jarinya, mampu memberikan warna yang sesuai pada gambarnya, dan 1 Penulis penanggung jawab mampu membuat gambar yang berbentuk. Tabel Analisis Deskripsi Perkembangan Motorik Halus Anak Pada Pertemuan Pertama No Perkembangan Motorik Halus Pertemuan Pertama Melalui Finger Painting f % 1 Berkembang 2 25 Sangat Baik 2 Berkembang 3 37,5 Sesuai Harapan 3 Mulai 3 37,5 Berkembang 4 Belum - - Berkembang Jumlah Dari data hasil penelitian pada tabel pertemuan pertama diatas, dapat dideskripsikan anak yang berkembang sangat baik ada 2 anak atau 25 %, berkembang sesuai harapan ada 3 anak atau 37,5 %, mulai berkembang 3 anak atau 37,5 % dan belum berkembang 0%, 2 Penulis penanggung jawab
8 Lusi Seftiana, Widjojoko, Budhi Trystianto. Analisis Perkembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan Finger Painting Di Kelompok B Tk Kemala Bhayangkari 1 Serang. dengan demikian pada pertemuan pertama anak belum mencapai batas ketuntasan secara klasikal. Sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 24 Mei Seperti halnya di pertemuan pertama, pada pertemuan kedua perencanaan penelitian dimulai dengan menyusun Rencana Program Pembelajaran Harian (RPPH) yang memfokuskan pada perkembangan dasar morotik halus dengan indikator melakukan gerak koordinasi mata tangan dan melukis dengan jari (finger painting). Kemudian guru menyiapkan peralatan dan bahan-bahan untuk finger painting, yang terdiri dari kertas HVS A4, membuat tiga adonan bubur cat yang masing-masing diberi 1 gelas tepung terigu, ¾ gelas air putih, 1 sendok makan sunlight (sabun pencuci piring), satu sendok makan garam, 3 pewarna makanan (merah, kuning dan hijau), kemudian campurakan air dan terigu kedalam mangkuk secara perlahan sampai menghasilkan adonan yang sesuai, jangan terlalu kental dan jangan terlalu encer, campurkan sunlight (cairan pencuci piring) dan garam aduk-aduk sampai adonan bubur cat merata, setelah semua adonan tercampur pada masingmasing mangkuk lalu beri pewarna sampai muncul warna yang diinginkan. Dalam pelaksanaan pembelajaran melatih keterampilan motorik halus melalui finger panting di kelas B, seperti biasa guru terlebih dahulu mengondisikan anak agar duduk dengan rapi, membaca surat al-fatihah, do a mau belajar dan surat-surat pendek, selanjutnya guru menanyakan kabar anak, menanyakan hari dan tema yang akan dipelajari hari ini yaitu tema alam ciptaan Allah, dengan subtema pemandangan darat. Kemudian guru menjelaskan bahwa kegiatan pada hari ini adalah finger panting, adapun lukisan yang akan dibuat pada kegiatan pembelajaran kali ini adalah melukis rumput dan bunga layaknya seperti pada pemandangan yang ada di darat, selanjutnya agar cat mudah untuk dibersihkan guru mengajak anak untuk melakukan kegiatan diatas lantai dengan posisi melingkar. Setelah siap, anak diberi kertas satu persatu yang sudah diberi nama masing-masing anak, kemudian guru mulai mencontohkan tata cara finger panting, mulai dari mencelupkan selurut
9 jari pada satu warna yaitu warna hijau untuk pemberian warna rumput kedalam bubur cat secara perlahan agar tidak berceceran kemana-mana, selanjutnya goreskan secara perlahan bubur cat keatas kertas secara beraturan dan tidak beraturan agar nampak bentuk rumput teriup angin, kemudian beri warna orange untuk tangkai bunga dan warna merah untuk warna bunga, setelah selesai mencontohkan anak mulai berkreasi dengan kreatifitasnya masing-masing, adapun untuk anak yang keterampilan motoriknya sudah terlatih dan kreatifitasnya tinggi biasanya mereka ingin menambahkan hal yang baru pada lukisannya yang berkaitan dengan subtema pemandangan datat seperti kupukupu dll. Berikut ini akan disajikan tabel analisis hasil observasi pertemuan kedua pada perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan finger painting terhadap delapan anak dilihat dari kemauan anak menggoreskan bubur cat pada kertas, mampu membuat goresan yang beraturan dan tidak beraturan, mampu membuat sapuan cat dengan seluruh jarinya, mampu memberikan warna yang sesuai pada gambarnya, dan mampu membuat gambar yang berbentuk. 1 Penulis penanggung jawab Tabel Analisis Deskripsi Perkembangan Motorik Halus Anak Pada Pertemuan Kedua No Perkembangan Motorik Halus Pertemuan Pertama Melalui Finger Painting f % 1 Berkembang 6 75 Sangat Baik 2 Berkembang 2 25 Sesuai Harapan 3 Mulai - - Berkembang 4 Belum - - Berkembang Jumlah Dari data hasil penelitian pada tabel pertemuan kedua diatas, dapat dideskripsikan anak yang berkembang sangat baik ada 6 anak atau 75%, berkemban sesuai harapan ada 2 anak atau 25%, mulai berkembang tidak ada atau 0% dan belum berkembang tidak ada atau 0%. Maka dari itu dengan mengacu pada tingkat ketuntasan hasil belajar yang 2 Penulis penanggung jawab
10 Lusi Seftiana, Widjojoko, Budhi Trystianto. Analisis Perkembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan Finger Painting Di Kelompok B Tk Kemala Bhayangkari 1 Serang. dikemukakan oleh Sudjana (dalam Dimyati, 2014, hlm. 107) menyatakan batas ketuntasan secara klasikal dari hasil belajar anak ialah 75-80%, maka hasil pada pertemuan kedua tingkat keberhasilan perkembanga motorik anak melalui kegiatan finger painting sudah mencapai batas ketuntasan secara klasikal yakni 75% yang mana hasil tersebut berada diantara persen. Deskripsikan hasil analisis wawancara dengan guru kelas B Merpati mengenai perkembangan motorik halus anak melalui finger painting. Pada intinya dalam melakukan suatu kegiatan semua anak sudah bisa mengikuti dengan baik terutama kegiatan yang menyenangkan seperti finger painting. Hal ini karena dipengaruhi oleh perkembangan anak yang berada pada usia lima sampai enam tahun yang berada di kelompok B. Kemudian apabila ada anak yang belum mau mengerjakan kegiatan khususnya yang melatih keterampilan motorik halus seperti finger painting biasanya guru melakukan pendekatan secara personal agar lebih dekat dengan anak atau lebih fokus kepada anak, setelah itu melalui bujukan dan motivasi agar anak mau mengerjakan kegiatannya. Pada umumnya anak sudah mampu membuat goresan beraturan ataupun yang tidak beraturan pada sebuah lukisan sesuai yang diarahkan oleh guru, akan tetapi masih ada anak yang belum bisa mengikutinya dengan baik. Hal ini tergantung dengan tingkat konsentrasi dan keterampilan morotik, khususnya motorik halus yang dimiliki oleh anak itu sendiri. Untuk pemberian warna yang sesuai pada lukisan, anak pada umumnya sudah mampu terutama anak yang memiliki kreatifitas yang tinggi biasanya mereka sudah bisa memberikan warna yang menarik pada lukisannya terlebih anak perempuan yang biasanya lebih menyukai warna yang bermacam-macam. Selanjutnya anak juga sudah mampu membuat satu bentuk pada lukisannya walaupun masih ada anak belum sempurna (abstrak) namun lamakelamaan apabila sering dilatih anakpun mamapu membut satu bentuk lukisannya, tetapi untuk anak yang kreatif dan kemampuan motorik halusnya sudah terlatih mereka bisa membuat goresan-
11 goresan gambar pada lukisan dengan lebih beragam bentuknya dari yang dicontohkan oleh guru. Pembahasan mengenai hasil analisis keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan finger painting di kelompok B TK Kemala Bhayangkari 1 Serang Pada pertemuan pertama keterampilan motorik halus anak masih belum semua terlatih, hal ini dapat terlihat dari hasil observasi pada kegiatan finger painting berlangsung, masih ada anak yang enggan untuk mencelupkan tangannya pada bubur cat, masih banyak yang bertanya mengenai cara menggoreskannya, akan tetapi ketika sudah melihat banyak teman yang melakukan akhirnya semua anak bisa mengikuti, namum hasil lukisan pada pertemuan pertama belum sepenuhnya berbentuk, dan masih ada anak yang belum bisa memberikan warna yang sesuai pada gambar lukisannya, bahkan masih ada beberapa anak yang lukisannya belum berbentuk atau abstrak. Selanjutnya pada pertemuan kedua anak sudah bisa melakukannya dengan baik karena anak sudah terbiasa dan merekapun sangat berantusias, anak 1 Penulis penanggung jawab yang awalnya masih banyak bertanya ketika melakukan kegiatan finger painting sekarang anak sudah banyak yang mengatakan kalau kegiatan ini menyenangkan untuk mereka, anak sudah mampu membuat goresan yang beraturan dan tidak beraturan, sudah mampu memberikan warna yang sesuai pada gambarnya, dan hasil lukisan yang mereka buat sudah berbentuk dengan polesan warna yang menarik, hal ini terjadi karena keterampilan motorik mereka yang sudah lebih terlatih. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah di uraikan diatas maka keretampilan motorik pada anak kelompok B TK Kemala Bhayangkari 1 Serang dapat dilatih dengan kegiatan finger painting. Hal ini dapat dilihat pada hasil analisis observasi yang dilakukan ketika kegiatan finger painting, hasil penelitian mengalami perubahan dengan mengacu pada batas ketuntasan secara klasikal hasil belajar anak ialah 75-80%. Pada pada pertemuan pertama hasil terhadap delapan orang anak yang berkembang sangat baik ada 2 anak atau 25 %, berkembang sesuai harapan ada 3 anak atau 37,5 %, mulai berkembang 3 2 Penulis penanggung jawab
12 Lusi Seftiana, Widjojoko, Budhi Trystianto. Analisis Perkembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan Finger Painting Di Kelompok B Tk Kemala Bhayangkari 1 Serang. anak atau 37,5 % dan belum berkembang tidak ada atau 0%, belum mencapai batas ketuntasan secara klasikal, namun pada pertemuan kedua anak yang berkembang sangat baik ada 6 anak atau 75%, berkembang sesuai harapan ada 2 anak atau 25%, mulai berkembang tidak ada atau 0% dan belum berkembang tidak ada atau 0%, dengan angka berkembang sangat baik sebesar 75% ini menunjukan bahwa perkembangan motorik halus melalui kegiatan finger painting sudah memenuhi batas ketuntasan hasil belajar. Dengan demikian diharapkan bagi guru, khususnya guru pendidikan anak usia dini harus memiliki berbagai kegiatan yang mudah dan menyenangkan pada pembelajaran yang akan melatih terhadap perkembangan motorik halus pada anak, hal ini agar anak lebih bersemangant dalam melakukan kegiatan tersebut sehingga anak tidak kesulitan dalam melakukannya, untuk orang tua atau orang dewasa lainnya diharapkan bisa memberikan kesempatan seluasluasnya kepada anak dan bisa memfasilitasi ketika anak ingin melakukan berbagai kegiatan khususnya yang akan melatih terhadap perkembangan motorik halus, salah satunya dengan kegiatan finger painting. BIBLIOGRAFI Mulyasa Manajemen PAUD. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Samsudin Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Litera. Samsudin Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Litera. Dimyati, Johni Metodelogi Penelitian Pendidikan & Aplikasinya pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: Kencana.
13 1 Penulis penanggung jawab 2 Penulis penanggung jawab
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian pada bab III ini menjelaskan tentang Pendekatan dan Metode Penelitian, Partisipan dan Tempat Penelitian, Pengumpulan Data, dan Analisis Data. A. Pendekatan dan Metode
Lebih terperinciPERANAN FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP WARNA DI KELOMPOK B TK NURUL ISLAM LAMBARA KECAMATAN TAWAELI
PERANAN FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP WARNA DI KELOMPOK B TK NURUL ISLAM LAMBARA KECAMATAN TAWAELI Rifka Gayatri 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penulisan ini adalah adakah peranan
Lebih terperinciPeni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK
UPAYA MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B TK PAMARDISIWI MRISEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2012/2013 Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga masa dewasa. Perkembangan yang dilalui tersebut merupakan suatu perubahan yang kontinu
Lebih terperinciHUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU
HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU RAODATUL MUNAWARA 1 ABSTRAK Masalah dalam tulisan ini adalah apakah ada hubungan kegiatan montase dengan
Lebih terperinciKemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini di TK Khasanah Islamic Entrepreneur Preschool
Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini di TK Khasanah Islamic Entrepreneur Preschool Dahlia Mahasiswa Program Doktoral PAUDI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. dahlia.jepara90@gmail.com Abstract The frequent
Lebih terperinciPERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU
PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU Arni Anggriyani 1 ABSTRAK Pengembangan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan
Lebih terperinciKEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI
KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI Oleh: Ni Kadek Nelly Paspiani, S.Pd TK Negeri Pembina Kotabaru, nelly_paspiani@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciHUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU
HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU Indriwati 1 ABSTRAK Masalahan pokok dalam artikel ini adalah kreativitas anak yang belum berkembang sesuai harapan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia prasekolah dianggap sebagai usia keemasan (the golden age) karena pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia prasekolah dianggap sebagai usia keemasan (the golden age) karena pada usia tersebut anak sedang mengalami perkembangan yang sangat besar baik secara fisik,maupun
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KB
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KB Herlina Ningsih Mas udah PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Jln. Teratai No. 4 Surabaya (enjelherlina@gmail.com).(masudah@gmail.com)
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA BERMAIN FINGER PAINTING DI KELOMPOK A TK AL HIDAYAH TULISKRIYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA BERMAIN FINGER PAINTING DI KELOMPOK A TK AL HIDAYAH TULISKRIYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun perilakunya (gerakan anggota tubuh). Tubuh manusia akan terlihat kelenturannya apabila sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa usia dini merupakan masa keemasan bagi seorang anak, sering disebut masa Golden Age, biasanya ditandai oleh terjadinya perubahan yang sangat cepat
Lebih terperinciMETODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK
METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan sebagai salah satu aspek dalam meningkatkan sumber daya manusia yang terus diperbaiki dan direnovasi dari segala aspek. Pendidikan sebagai tempat pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan adalah usaha sadar dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciVol. 1, No. 1, Maret 2018 Jurnal Riset Golden Age PAUD UHO
Vol. 1, No. 1, Maret 2018 Jurnal Riset Golden Age PAUD UHO p-issn 2615-6768, e-issn 2615-5664 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEWARNAI GAMBAR PADA KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa kanak-kanak adalah masa pertumbuhan yang sangat pesat dan perlu dilatih dengan cara yang tepat dan sesuai. Moeslichatoen (1999) mengemukakan bahwa seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang paling
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional Indonesia adalah seperti yang tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4 yang rumusannya sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tiarah, 2015 Meningkatkan keterampilan motorik halus anak aspek menulis melalui media lilin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa usia taman kanak-kanak adalah masa dimana perkembangan fisik motorik anak berlangsung dengan cepat, hal ini terlihat dari sifat anak yang terlihat jarang sekali
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT ARTIKEL untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Marliza
Lebih terperinciBAB I PANDAHULUAN. kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik tertentu.
1 BAB I PANDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah sosok individu sebagai makhluk sosial kultural yang sedang mengalami proses perkembangan yang sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya
Lebih terperinciSKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN MEDIA KERTAS PADA ANAK KELOMPOK A TK PERWANIDA I MRICAN KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhi
Lebih terperinciKegiatan Bermain Kreatif Untuk Anak Usia Dini Oleh: Nur Hayati, M.Pd
Kegiatan Bermain Kreatif Untuk Anak Usia Dini Oleh: Nur Hayati, M.Pd Pada rentang usia 3 sampai 5 tahun, anak mulai memasuki masa prasekolah yang merupakan masa persiapan untuk memasuki pendidikan formal
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A Indah Putri Murdhani Nurul Khotimah PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia. Karena pada hakekatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri,
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan anak secara keseluruhan. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan
Lebih terperinciPeningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang
Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang PENINGKATAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN PAPER QUILLING PADA ANAK KELOMPOK B3 DI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi yang sangat penting bagi sumber daya manusia yang berkualitas. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia dini, bahkan sejak dalam kandungan menentukan derajat kualitas kesehatan, intelegensi, kematangan emosional dan produktivitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 yang dapat diidentifikasi adanya masalah yang
Lebih terperinciKARYA ILMIAH. Oleh : SUSIWATI A1/111186
KARYA ILMIAH MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI DENGAN KEGIATAN FINGER PAINTING PADA KELOMPOK B PAUD CEMPAKA PUTIH CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN Fulanatin Nurhenti Dorlina Simatupang PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai
Lebih terperinciDisusun oleh : WINDITA FITRI ILHAMI A
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MENGANYAM PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI MRISEN III KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015 Artikel Publikasi Ilmiah, diajukan sebagai salah satu persyaratan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA KELOMPOK B1 TK ABA GAMBRENGAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA KELOMPOK B1 TK ABA GAMBRENGAN Oleh: Yuventi Amanda, paud/pgpaud fip uny amandayuventi@gmail.com Peningkatan Keterampilan Motorik...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa ini merupakan masa kritis dimana anak membutuhkan rangsanganrangsangan yang tepat untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak khususnya anak usia dini merupakan masa yang paling optimal untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan melakukan apapun untuk
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL BROMO MEDAN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL BROMO MEDAN Erna Kusnita Surel : ernakusnita@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN MELIPAT, MENGGUNTING, MENEMPEL (3M) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK
p-issn: 2460-1780 Jurnal PTK & Pendidikan e-issn: 2549-2535 Vol. 3 No. 1. Januari - Juni 2017 (1-8) Agustus 2017 PENERAPAN MELIPAT, MENGGUNTING, MENEMPEL (3M) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK
Lebih terperinciJURNAL Smart PAUD. Vol. 1, No.1, Januari 2018, p-issn , e-issn
JURNAL Smart PAUD Vol. 1, No.1, Januari 2018, p-issn 2599-0144, e-issn 2614-1248 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MERONCE MANIK-MANIK PADA KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK TUNAS HARAPAN KEC.
Lebih terperinciPENGARUH PENCAMPURAN WARNA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK B
PENGARUH PENCAMPURAN WARNA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK B Fajar Dwinurmei Rarasingtyas Nurul Khotimah PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu jenjang pendidikan yang berfungsi untuk mengembangkan setiap kemampuan anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B2 DI TK SAMPOROA DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA PALU. Ari Okta Pratiwi 1
1 PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B2 DI TK SAMPOROA DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA PALU Ari Okta Pratiwi 1 ABSTRAK Masalah pokok dalam tulisan ini adalah kemampuan
Lebih terperinciPENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B3 TK AISYIYAH V PALU
1 PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B3 TK AISYIYAH V PALU ARIFAH ANANDA RIZKI D.KANDUPI ABSTRAK Masalah pokok dalam tulisan ini adalah perkembangan motorik
Lebih terperinciArtikel Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PG-PAUD.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DENGAN MEMBUAT BERBAGAI BENTUK GEOMETRI MENGGUNAKAN ADONAN TEPUNG PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA SUMBERASRI 03 KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR TAHUN AJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu
Lebih terperinciProgram Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR TEKNIK MONTASE PADA ANAK KELOMPOK B RA AS-SYAFI IYAH JUWIRING KLATEN TAHUN 2015/2016 Miskah Nuzzela Birohmatik 1, Muhammad Shaifuddin 2,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. maupun anak anak. Sebagai contoh dalam memegang benda benda kecil
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan motorik halus anak merupakan sebuah koordinasi antara mata dan tangan yang melibatkan gerakan otot otot kecil. Keterampilan motorik halus sangat berguna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan untuk anak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan untuk anak usia dini pada jalur formal anak usia 4-6 tahun. Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini adalah membantu
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI ABSTRAK Kemampuan motorik kasar anak masih rendah. Penelitian bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir
Lebih terperinciHUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL. Oleh
HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL Oleh HENI PUTRI PRATIWI Dr. RISWANTI RINI, M.Si ASIH BUDI KURNIAWATI S.Pd, M.Pd FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENYUSUN BEKAS OROTAN PENSIL MENJADI BENTUK BUNGA PADA ANAK KELOMPOK B TK PKK PULEREJO I KECAMATAN BAKUNG KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016
Lebih terperinciPERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI
PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI Ni Nyoman Ayu Surasmi 1 ABSTRAK Permasalahan pokok dalam penelitian ini
Lebih terperinciPENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B TK PEMBINA PALU
PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B TK PEMBINA PALU Fadlina H.Rauf H.Lolo 1 ABSTRAK Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh metode
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pedidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang mendasar melalui pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu hendaknya pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi matang. Anak mulai belajar ke tingkat yang lebih tinggi baik dari aspek-aspek
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD FKIP UN PGRI Kediri.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING MENGGUNAKAN MEDIA PASTA KREATIF PADA ANAK KELOMPOK A TK KUSUMA MULIA 5 KAMAL KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum Sekolah Dasar (SD) yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
Lebih terperinciPENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA
1 PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA Rafni Basri Abstrak Perkembangan motorik halus anak kelompok B2 di Taman kanak-kanak Harapan
Lebih terperinciIMPROVING FINE MOTOR ABILITY BY THROUGH AIRBRUSH ACTIVITIES IN CHILDREN AGE 5-6 YEARS IN TK ISLAMIC AKRAMUNNAS PEKANBARU
1 IMPROVING FINE MOTOR ABILITY BY THROUGH AIRBRUSH ACTIVITIES IN CHILDREN AGE 5-6 YEARS IN TK ISLAMIC AKRAMUNNAS PEKANBARU Nurul Riana, Daviq Chairilsyah, Febrialismanto nurulriana17@gmail.com, daviqch@yahoo.com,
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN PERMAINAN WARNA MENGGUNAKAN MEDIA SIKAT GIGI DAN SISIR PADA ANAK KELOMPOK B TK PKK PONGGOK KECAMATAN MOJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir dan sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan fisik tidak lepas dari otot-otot yang mempengaruhi kemampuan motorik. Namun tidak cukup hanya otot yang dapat mempengaruhi kemampuan motorik. Kematangan
Lebih terperinciAl-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR MELALUI LOMPAT KANGURU PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN Oleh : Rosa Imani Khan, Ninik Yuliani Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Nusantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada masa usia dini merupakan pendidikan yang sangat penting untuk anak dalam menerima pertumbuhan dan perkembangannya. Pendidikan bagi anak bukan hanya
Lebih terperinciBUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN
BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN Perkembangan Motororik Halus Anak CATATAN: PENDAHULUAN Proses tumbuh kembang kemampuan gerak seseorang anak disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia enam tahun menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neneng Nurhayati, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini memiliki peran penting bagi perkembangan individu dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada usia tersebut berbagai aspek perkembangan anak mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern di era globalisasi sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan sumber daya manusia merupakan
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT MAKU KEC. DOLO
1 MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT MAKU KEC. DOLO ULIYATI*) ABSTRAK Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah masih kurangnya tingkat motorik
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NEGERI PEMBINA 1 PEKANBARU. Suharni 1, Wilson 2,Nurlita 3. Abstract
STUDI TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NEGERI PEMBINA 1 PEKANBARU Suharni 1, Wilson 2,Nurlita 3 Abstract Suharni, 0805120711. Study on the children s motorist development in preschool
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MOJODOYONG 3 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN 2011/2012
UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MOJODOYONG 3 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NUFUS ISTIQOMAH A520080023 PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Sisdiknas No 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF MENGGUNAKAN KERTAS KOKORU PADA ANAK KELOMPOK A TK AISYIYAH PUNGGAWAN BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENCETAK GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK MERPATI POS SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/ 2014 Erni Sevti Arliani
Lebih terperinciPENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.
1 PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM Effi Kumala Sari ABSTRAK Perkembangan Motorik Halus anak di Taman Kanak-kanak
Lebih terperinciPENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN
PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN Nisnayeni Abstrak: Perkembangan motorik kasar anak di TK Bina Ummat Pesisir Selatan masih
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia dini memiliki peran penting bagi perkembangan individu dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini memiliki peran penting bagi perkembangan individu dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada usia tersebut berbagai aspek perkembangan anak mengalami
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kemampuan Motorik Halus Anak Taman Kanak-kanak. pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Motorik Halus Anak Taman Kanak-kanak 1. Pengertian Motorik Halus Anak Usia Dini Menurut Sumantri (2005: 143) keterampilan motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. untuk umum dan generalisasi (Sugiyono, 2012:199).
III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan mengembangkan kemampuan anak, baik secara mental dan fisik. Para ahli
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini adalah upaya sistematis dalam rangka menciptakan dan mengembangkan kemampuan anak, baik secara mental dan fisik. Para ahli mengemukakan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Senada dengan (Fadlillah, 2013:47) pasal 28 undang-undang sistem pendidikan nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menemukan potensi tersebut. Seorang anak dari lahir memerlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap anak dilahirkan bersamaan dengan potensi-potensi yang dimilikinya. Merupakan tugas orang tua dan guru sebagai pendidik untuk dapat menemukan potensi tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia, yang akan menentukan perkembangan
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Asturo Pada Anak Kelompok A Tk Dewi Sartika
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS ASTURO PADA ANAK KELOMPOK A TK DEWI SARTIKA Sutiani sutiani.75@gmail.com Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN MENIRUKAN GERAKAN BINATANG PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA GAMBYOK KECAMATAN GROGOL KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL
Lebih terperinciMENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN
MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN SITI LATIFATU NAILI RISLINA; ROSA IMANI KHAN Program Studi PG PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. l.1 Latar Belakang. Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada
BAB I PENDAHULUAN l.1 Latar Belakang Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada anak karena pada masa itu kemampuan otak anak untuk menyerap informasi sangat tinggi. Usia tersebut
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELUKIS
1 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2015 MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELUKIS Mia Ambariningsih¹, Ai Sutini², Ardiyanto³ Pendidikan Anak Usia Dini, Upi kampus cibiru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki karakteristik tersendiri sesuai tahap usianya. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-6
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bidang pengembangan anak usia dini di dalamnya termasuk perkembangan motorik halus, motorik halus yang akan diberikan anak usia dini adalah perkembangan pengendalian
Lebih terperinci