BAB III LANSIA PADA LINGKUNGAN PANTI WREDHA PUCANG GADING SEMARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III LANSIA PADA LINGKUNGAN PANTI WREDHA PUCANG GADING SEMARANG"

Transkripsi

1 BAB III LANSIA PADA LINGKUNGAN PANTI WREDHA PUCANG GADING SEMARANG A. Profil Panti Wredha Pucang Gading Semarang 1. Letak Geografis Panti Wredha Panti Wredha merupakan salah satu lembaga yang jasa dan keberadaannya dibutuhkan oleh masyarakat, yang dengan pertimbanganpertimbangan tertentu menempatkan orang tuanya yang lanjut usia ke Panti Wredha. Panti Wredha Pucang Gading bukanlah satu-satunya yang ada di Semarang, namun dengan pertimbangan agar Panti tersebut mudah dijangkau oleh masyarakat, maka diberikannya petunjuk untuk di ketahui letak dan tempatnya, yaitu letak Panti Wredha Pucang Gading Semarang ini berada pada wilayah yang strategis yaitu jalan propinsi antara Demak Semarang, tepatnya di jalan Plamongansari 1 km Semarang. Panti Wredha Pucang Gading Semarang ini mudah dijangkau dari terminal Penggaron jaraknya ± 1,5 km kearah barat kemudian ke selatan ± 300 m. dengan suasana demikian mendukung untuk didirikan sebuah Panti jompo. Panti Wredha Pucang Gading Semarang ini menempati tanah seluas m 3 dengan luas tanah bangunan m 3 dengan kapasitas kelayan 200 orang. Panti Wredha Pucang Gading Semarang ini dibangun oleh PT. Graha Perdana selama tiga bulan dan Panti Wredha Pucang Gading Semarang ini mempunyai sekup se- Jawa Tengah, Karisidenan Semarang. 1 Adapun letak geografis Panti Wredha Pucang Gading Semarang berbatasan dengan wilayah lain, yaitu: a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Penggaron, Semarang. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Rowosari, Demak. c. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Plamongansari, Semarang. d. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Batursari, Demak. 1 Dokumentasi Panti Wredha Pucang Gading Semarang, hlm

2 43 2. Sejarah dan Perkembangan Berdirinya Panti Wredha Pucang Gading Semarang ini adalah prakarsa Gubernur Propinsi Jawa Tengah Bapak Suwardi untuk membangun Panti lanjut usia (jompo terlantar) pada bulan Maret Kemudian Panti Wredha Pucang Gading Semarang diresmikan oleh mantan Presiden Soeharto pada tanggal 2 Mei 1996 dan sekaligus pada tanggal tersebut dicanangkan sebagai hari lanjut usia nasional. Pada tanggal 2 Agustus 1996 Panti Wredha Pucang Gading Semarang diserahkan kepada Dinas Sosial Propinsi Jawa Tengah oleh Asisten II atas nama Gubernur Jawa Tengah pada waktu itu yaitu mantan Gubernur Suwardi. Panti Wredha Pucang Gading Semarang ini secara teknis merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dalam naungan Dinas Sosial Propinsi Jawa Tengah di bawah Kepala Subdinas Asisten Sosial. 2 Mengenai dasar dan tujuan didirikannya Panti Wredha Pucang Gading Semarang yaitu: 1. Dasar didirikannya Panti Wredha Pucang Gading Semarang. a) Ideal Pancasila. b) Konstitusional: UUD 1945, Pasal 27 ayat 2 Pasal 34. c) Operasional. 1. UU Nomor 6 Tahun 1974 tentang kesejahteraan sosial lansia. 2. PP Nomor 5 Tahun 1985 tentang penyerahan tugas di lapangan bimbingan TAP MPR No.II/MPR tentang GBHN. 3. UU Nomor 6 Tahun 1974 tentang ketentuan-ketentuan pokok kesejahteraan sosial. 4. SK menteri sosial RI Nomor 33/8/239 tahun 1979 tentang peraturan Panti sosial. d) Perda Propinsi. Daerah Tingkat I Jawa Tengah nomor 12/ tentang pembentukan susunan organisasi dan tata kerja Dinas Sosial Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah yaitu: 2 Ibid, hlm. 8-9.

3 44 a. SK Gubernur Tingkat I Jawa Tengah nomor 061/182/1991 tanggal 18 Nopember 1991 Panti di lingkungan Dinas Sosial Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah. b. Perda Propinsi Jawa Tengah nomor 1 Tahun 2002 tentang tentang pembentukan susunan organisasi, susunan UPT Jawa Tengah Tujuan didirikannya Panti Wredha Pucang Gading Semarang. a. Terpenuhinya kebutuhan hidup para lanjut usia atau jompo terlantar sehingga mereka dapat menikmati hari tuanya dengan diliputi rasa ketentraman lahir batin. b. Mencegah timbul, berkembang dan meluasnya permasalahan kesejaheraan sosial dalam kehidupan masyarakat. c. Menciptakan kondisi sosial klien agar memiliki rasa harga diri dan percaya diri sehingga mampu melaksanakan fungsi sosial secara wajar. d. Meningkatkan kemauan dan kemampuan klien untuk mengupayakan perubahan dan peningkatan kesejahteraan sosialnya. e. Mencegah timbulnya dan kambuhnya kembali permasalahan kesejahteraan sosial yang pernah dialami. 3. Fungsi dari Panti Wredha Pucanggading Semarang. a. Sebagai pusat pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia dengan sistem penyantunan di dalam panti. b. Sebagai pusat informasi kesejahteraan sosial Struktur Keorganisasian Panti Wreda Pucanggading Semarang. Dalam suatu kegiatan akan mudah berjalan lancar dengan tertib apabila ada suatu tanggungjawab diberikan seseorang sehingga dari masing-masing bidang ada pertanggungjawaban yang telah dilaksanakan. Demikian juga di Panti Wredha Pucang Gading 3 Petunjuk Teknis Penyelenggara Panti Wredha dan Petunjuk Khusus UPT Dinas Sosial Propinsi Jawa Tengah, hlm Ibid, hlm. 9.

4 45 Semarang dengan struktur keorganisasian sebagai berikut beserta kegiatan dari masing-masing bagian, yaitu: 1. Kegiatan Administrasi Umum. a. Menyiapkan urusan surat menyurat, meliputi : 1) Klasifikasi. 2) Kearsipan. 3) Penggandaan. 4) Pengiriman. 5) Cap Dinas. b. Menyiapkan urusan hubungan masyarakat dan protokol. c. Menyusun program ketatalaksanaan. 2. Kegiatan Keadministrasian Keuangan. Urusan keuangan dipegang oleh bendahara Panti yang tugasnya sebagai berikut : a. Membuat dan mengajukan SPP rutin ke Dinas Sosial Jawa Tengah. b. Mengambil uang rutin di Dinas Sosial Jateng. c. Menyalurkan uang muka ke masing-masing bagian. d. Membuat, menghimpun dan mengirimkan SPJ Panti ke Dinas Sosial Jawa Tengah. e. Mengerjakan buku kas umum dan buku kas pembantu. f. Mengetik surat perbendaharaan Panti. g. Mengelola kesejahteraan pegawai. h. Mengetik laporan pendukung SPJ. 3. Kegiatan Administrasi Kepegawaian. a. Mengurus tata usaha kepegawaian yang meliputi: 1. Menyusun data pegawai. 2. Formasi pegawai. 3. Menyusun daftar untuk kepangkatan. 4. Menghimpun daftar penilaian pelaksanaan kerja. 5. Menyusun file pegawai.

5 46 6. Menyusun buku induk pegawai. b. Menangani urusan pensiun yang meliputi: 1. Pengusulan pensiun. 2. Dana pensiun. c. Pengembangan menangani karir yang meliputi : 1. Jabatan struktural. 2. Diklat pegawai. 3. Penyesuaian jasa. 4. Ujian dinas. 5. Pra jabatan. d. Mengurus mutasi wilayah kerja dan kenaikan pangkat. e. Mengurus kesejahteraan pegawai yang meliputi: 1. Lembur pegawai. 2. Asuransi kesehatan. 3. TASPEN. 4. Gaji berkala. 5. Keterangan. f. Menangani kepegawaian umum meliputi: 1. Kartu istri dan kartu suami. 2. Kasus pegawai. 3. Screening pegawai. 4. Kartu pegawai. 5. Sumpah pegawai. g. Membuat daftar hadir pegawai setiap bulan. 5. Keadaan Karyawan Panti Wredha Pucang Gading Semarang. Karyawan Panti Wreda Pucang Gading Semarang berjumlah 32 orang, 19 orang berstatus sebagai pegawai tetap ( tenaga yang diangkat sebagai PNS ), 13 orang sebagai tenaga pendukung, dan 5 orang yang diperbantukan yang ditugaskan untuk melaksanakan pembinaan agama Islam. Mereka berasal dari Depag dan tokoh agama setempat.

6 47 Dari jumlah tersebut di atas, dapat dikategorikan dalam 3 kelompok yaitu : 1. Pegawai pemerintahan adalah karyawan yang berstatus sebagai PNS yang berasal dari Departemen Sosial. 2. Tenaga pendukung adalah karyawan yang mendukung pada proses kegiatan di Panti Wreda Pucang Gading Semarang seperti tenaga perawat, keamanan, kebersihan dan lain-lain. 3. Tenaga bantuan adalah berstatus sebagai karyawan pinjaman karena mereka diperbantukan untuk melaksanakan pembinaan agama Islam terhadap para lanjut usia di Panti Wreda Pucanggading Semarang. Fungsi karyawan tersebut adalah lebih banyak sebagai pengasuh, jadi mereka dituntut untuk mempunyai kemampuan tertentu dan harus dapat memahami diri mereka. Sebab yang dihadapi adalah para lanjut usia yang sudah berkurang fungsi indera dan intelektualnya Keadaan Penghuni Panti Wredha Pucang Gading Semarang. Para lanjut usia yang dirawat dan dibina di Panti Wredha Pucang Gading Semarang berjumlah 115 orang, mereka umurnya lebih dari 60 tahun, data terakhir yang penyusun lihat adalah usia termuda adalah 50 tahun. Para lansia tersebut alamatnya jelas, meskipun mereka dari berbagai macam asal usulnya, seperti telantar karena tidak mempunyai sanak keluarga, gelandangan, dan sebagainya. 6 Keadaan Penghuni Panti Wredha Pucang Gading Semarang menurut agama yang dianut sebagai berikut : 5 Wawancara dengan Bapak Arista Sudiarto, A. Ks. (10 Maret 2005). 6 Op cit, hlm. 15.

7 48 NO AGAMA JUMLAH 1 Kristen 10 orang 2 Katholik 5 orang 3 Islam 100 orang 4 Budha - 5 Hindu - Jumlah 115 orang Dari tabel tersebut dilihat bahwasannya mayoritas kelayan yang berada di Panti Wredha Pucang Gading Semarang adalah beragama Islam. Para kelayan 7 di Panti Wredha Pucang Gading Semarang kebanyakan adalah perempuan dengan perincian sebagai berikut: perempuan ada 70 orang dan 45 orang laki-laki. Dan usia terbanyak antara 70 sampai 80, dimana pada usia tersebut orang sudah pikun. Usia termuda adalah 50 tahun dan yang tertua adalah 80 tahun. Adapun persyaratan untuk menjadi kelayan di Panti Wredha Pucang Gading Semarang adalah : 1. Berusia minimal 50 tahun. 2. Atas kemauannya sendiri serta atas persetujuan keluarga atau lingkungan untuk mendapatkan pelayanan di dalam Panti. 3. Pengiriman Panti Sosial lain atau cabamg daerah tingkat II. 4. Pengiriman dari masyarakat melalui cabang Dinas Sosial kabupaten atau Kota Madya Daerah Tingkat II, dilengkapi suratsurat yaitu : a. Surat permohonan dari cabang Dinas Sosial kabupaten atau Kota Madya setempat. 7 Maksudnya adalah kalau di Poliklinik namanya pasien; dengan konsultan namanya klien; di Panti Wredha namanya kelayan, dengan begitu akan tahu perbedaannya.

8 49 b. Surat keterangan tidak mampu yang menyatakan ketelantarannya dari Kepala Desa atau Kelurahan yang diketahui oleh camat yang berwenang atau setempat. c. Surat keterangan dokter yang menyatakan tidak menderita suatu penyakit yang membahayakan penghuni lainnya. d. Bersedia mentaati segala peraturan dan tata tertib. Adapun proses pelayanan Panti Wredha Pucang Gading Semarang adalah persiapan pelayanan atau penerimaan yang meliputi : 1. Seleksi kelayan, yaitu kegiatan ini merupakan penelitian terhadap penyandang masalah apakah telah memenuhi syarat untuk dapat diterima sebagai kelayan. 2. Motivasi kelayan, yaitu berupa pengenalan program pelayanan kepada penyandang masalah agar memenuhi kemauan dan semangat bersinggah dan menerima pelayanannya di dalam Panti. 3. Regristrasi atau daftar ulang, yaitu kegiatan administrasi berupa pencatatan identitas kelayan dalam regristrasi ( buku induk ). 4. Penelaahan dan Pengungkapan masalah, yaitu upaya menganalisa data kelayan dengan mengkaji dan mengolah permasalahan calon kelayan, faktor penyebab permasalahan, potensi yang dimiliki dan tanggapan atau kemauan kelayan dalam mengupayakan membantu diri sendiri. 5. Pengasramaan kelayan dan pemberian perawatan, yaitu berupa pemenuhan kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) dengan memperhatikan kebutuhan gizi yang cukup dan pembinaan kesehatan yang memadai. Dalam hal penempatan di ruang asrama dengan memperhatikan kondisi masing-masing kelayan sehingga tercipta suasana Panti yang harmonis. Adapun para lanjut usia yang dibina atau dirawat di Panti Wreda Pucanggading Semarang ini adalah berbagai kalangan, antara lain:

9 50 a. Yang terlantar dari keluarga. Berasal dari keluarga atau memang keluarganya menyerahkan kepada pihak Panti karena mereka merasa tidak mampu lagi untuk membiayai kelangsungan hidupnya. Tapi ada juga yang datangnya dari keluarga yang mampu, karena tidak betah lagi hidup bersama keluarganya atau tidak betah hidup di rumah disebabkan keluarganya kurang memperhatikan, maka mereka memilih menghabiskan masa tuanya di Panti ini. b. Yang datang dari masyarakat. Mereka diserahkan oleh tokoh masyarakat setempat karena masyarakat melihat adanya para lanjut usia yang ada di sekitar mereka yang hidupnya tidak diperhatikan, maka dimasukkan ke Panti dengan tujuan untuk dibina dan mendapatkan kehidupan yng lebih baik. c. Gelandangan (Tuna Wisma). Mereka ini yang tidak punya sanak keluarga dan tempat yang akhirnya juga tidak mampu lagi untuk mencari nafkah kemudian oleh pihak. Departemen sosial di bawa ke Panti dan kebanyakan mereka terjaring pada razia yang dilakukan oleh Departemen Sosial. Sehingga dengan berada di Panti mereka dapat dibina dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Dari bermacam-macam permasalahan tersebut di atas, bahwa masuknya para lanjut usia adalah masalah ekonomi kemudian mereka tidak mampu untuk membekali hidupnya atau tidak mampu mencari nafkah sendiri untuk kelangsungan hidupnya. Dan ada juga kemudian mereka tidak betah berada di rumahnya disebabkan kurang adanya perhatian dari keluarganya. Semua ini didasari karena mereka sudah tua dan mudah tersinggung, mereka tidak bermanfaat lagi, mudah kecewa, cepat marah dan mudah lupa. Sehingga sering terjadi salah

10 51 paham dari pihak keluarga dan akhirnya menyebabkan para lanjut usia tidak betah hidup bersama keluarganya Sarana dan Prasarana. Untuk mencapai suatu keberhasilan dalam suatu organisasi banyak hal yang dibutuhkan sebagai penunjang kegiatan tersebut. Adapun hal-hal yang dapat menunjang keberhasilan Panti Wredha Pucang Gading Semarang diantaranya adalah : 1. Sarana, meliputi a. Tempat atau lokasi, luas tanah dan bangunan fisik yang sangat cukup memadai. b. Adanya asrama yang dapat menampung sebanyak 200 kelayan. c. Ruangan kantor yang digunakan pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan yang penting. d. Aula yang digunakan untuk berbagai kegiatan para kelayan. e. Gudang, dapur, dan ruang makan. f. WC atau kamar mandi. g. Poliklinik. h. Ruang perawatan khusus. i. Mushola. j. Lapangan olah raga. 2. Prasarana, meliputi : a. Perawatan Panti: 1. Perawatan Kantor dan Aula. 2. Perlengkapan atau peralatan asrama dan dapur. 3. Peralatan olah raga, hiburan dan kesenian. 4. Papan nama dan lain-lain. b. Fasilitas Panti : 1. Air (sumber air ). 2. Penerangan ( listrik ). 3. Telepon ( alat komunikasi ). 8 Wawancara dengan, Bapak Joko Utomo, SH. (14 Maret 2005).

11 52 4. Kendaraan ( ambulance ). 5. Pelayanan kesehatan dari puskesmas Tlogosari dan Rowosari, serta RSU dr. Kariadi Semarang Respon Dari Masyarakat sekitarnya. Untuk melengkapi penelitian ini, penulis juga mengadakan wawancara dengan beberapa pihak untuk menegetahui respon mereka terhadap keberadaan Panti Wredha di Pucang Gading Semarang. Adapun tokoh masyarakat Bapak H. Maskup Ma arif SH.I ketika dimintai pendapatnya mengenai keberadaan Panti Wredha mengatakan bahwa Panti tersebut dapat diterima masyarakat oleh berbagai elemen masyarakat. Hal ini terlihat dari penghuni Panti tersebut yang berasal tidak hanya dari wilayah Semarang saja, tapi juga wilayah-wilayah di sekitarnya, seperti dari Demak, Kendal, Purwodadi, Kudus, Magelang dan lain sebagainya. Dan agama mereka pun berbeda-beda. 10 Sementara Bapak Khairon selaku Rt 3/Rw III wilayah dimana Panti Wredha tersebut berada mengatakan bahwa, manejemen di Panti Wredha terlihat bagus. Sebab bila dilihat dari tata letak bangunan tertata dengan baik, sehingga akan menimbulkan kesan nyaman baik bagi pengunjung maupun penghuninya. Selain itu bila dilihat dari kegiatankegiatan sehari-hari yang dikelola oleh pihak Panti juga dinilai sangat bagus untuk mendukung serta membantu terwujudnya kesehatan bagi lanjut usia yang ada di Panti Wredha, baik dalam aspek jasmani maupun ruhani yang sangat di idamkan oleh setiap lanjut usia. 11 Beberapa tetangga atau warga yang ada di sekitar Panti Wredha tersebut pun merasakan manfaat dari keberadaan Panti Wredha. Beberapa warga yang penulis temui diantaranya, Bapak Slamet, Ibu Aminah, Bapak Edi Wibowo, Ibu Saryana, dan Bapak Ahmad Syarif serta Ibu Fitriyana. Mereka mengungkapkan bahwa keberadaan Panti tersebut membawa berkah tersendiri bagi keluarga mereka, sebab mereka bisa berjualan 9 Dikutip dari Dokumentasi Panti Wredha Pucang Gading Semarang, op.cit. hlm Hasil wawancara dengan Bapak H. Maskup Ma arif SH.I. (20 Maret 2005). 11 Hasil wawancara dengan Bapak Khairon (22 Maret 2005).

12 53 warung atau toko kecil-kecilan disekitar Panti Wredha tersebut, ada juga yang membuka bengkel, fotocopi dan kos-kosan karena berdekatan dengan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR). Sebab pengunjung yang menengok keluarganya yang berda di Panti Wredha itu tiap harinya ramai, terutama hari minggu dan hari libur lainnya. 12 Melaksanakan sebagai tugas teknis Dinas Kesejahteraan Sosial, penyusunan program kerja pelaksanakan kebijakan teknis operasional dalam pelayanan, penyandang masalah kesejahteraan sosial terutama lanjut usia, pelaksanaan kebijakan teknis opersional pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia dari seleksi registrasi, dan pengasramaan, perawatan kesehatan, bimbingan fisik, sosial, mental, agama, dan ketrampilan, pengkajian dan analisis teknis opersional pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia, pelaksanaan evaluasi proses pelayanan Panti adalah pelaporan, pusat informasi pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia, juga dijadikan sebagai pusat pengembangan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia (PKL, studi riset yang datang dari Akademi maupun Universitas yang mau melakukan magang, praktek dan penelitian (research) untuk tugas-tugas tertentu yang diberikan oleh masing-masing perguruan tinggi mereka, sebagai penelitian, dan survey di Panti) dan juga sebagai pusat pemberdayaan lanjut usia. Agar dapat memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada lanjut usia yang meliputi pemenuhan kebutuhan hidup, pembinaan fisik, mental dan sosial, pengetahuan serta bimbingan ketrampilan dalam mengisi waktu luang dengan kegiatan hidup yang bermakna. 13 Agar mampu memberikan pengertian kepada lanjut usia, masyarakat untuk mau dan mampu merawat dan memenuhi kebutuhan lanjut usia. Agar sebisa mungkin memperpanjang harapan hidup dan masa produktifitas lanjut usia. Kemudian agar dapat mencegah timbul berkembang dan meluasnya permasalahan kesejahteraan sosial dalam masyarakat. 12 Hasil wawancara dengan beberapa warga setempat. (23 Maret 2005). 13 Wawancara dengan Bapak Arista Sudiarto, A. Ks. (20 Maret 2005).

13 54 Untuk bisa dijadikan penampungan, pelayanan, perawatan bagi orang-orang lanjut usia yang mereka sudah terisolasi dari keluarganya yang disebabkan tidak mau mengurusnya lagi, yang sudah terlantar dan hidupnya tidak menentu maupun mereka yang terlantar dan sudah jadi gelandangan kemudian tidak bisa mencari nafkah lagi dan di razia oleh petugas dari Departemen Sosial. Dapat mewujudkan kualitas pealayanan, mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada, meningkatkan profesionalisme pegawai, dan meningkatkan jaringan pelayanan lanjut usia. Sebagai pusat pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia dengan memberikan berupa bantuan tempat dan juga sebagai pusat informasi kesejahteraan sosial khususnya para lanjut usia. 14 B. Aktifitas di Panti Wredha Pucang Gading Semarang 1. Aktifitas Secara Umum. Adapun kegiatan yang diadakan di Panti Wredha Pucang Gading Semarang atau program yang telah dirumuskan dijabarkan dalam GPBP atau ROPK 15 yaitu: Seperti biasanya kelayan mulai bangun pagi pada jam: WIB. Waktu ini di gunakan untuk menjalankan shalat shubuh dengan berjama ah, baru kemudian membersihkan diri atau mandi pagi pada pukul: WIB. Kemudian diadakan senam lanjut usia atau jalan sehat di mulai pada jam: WIB. Setelah itu makan pagi jam: WIB. Pada jam: WIB. kebersihan bersama-sama. Lalu diadakannya dinamika kelompok pada jam: WIB. Agar para lanjut usia menjadi lebih baik maka diberikannya bimbingan mental sosial setiap hari senin dan selasa pada pukul: WIB Hasil wawancara dengan LSM, HUMANIKA (23 Maret 2005). 15 GPBP adalah Garis Besar Program Bimbingan, sedangkan ROPK adalah Rencana Operasional Pelayanan Kelayan, ini adalah program yang telah dirumuskan oleh Panti Wredha Pucang Gading Semarang. 16 Dokumentasi op.cit. hlm. 30.

14 55 Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pemberian motivasi kepada kelayan untuk mengembalikan fungsi sosial di dalam menghadapi kehidupan masyarakat pada umumnya. Kegiatan ini diarahkan pada pengertian mengenai permasalahan yang dihadapi, sehingga kelayan untuk bangkit mencari solusi atau jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi, sehingga kelayan akan timbulah kesadaran untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Adapun maksud kegiatan bimbingan adalah untuk mengembangkan sikap dan kepribadian ke arah lebih baik. Bimbingan sosial meliputi: bimbingan sosial individu, kelompok dan bimbingan hidup bermasyarakat di mana ia berada. Setelah kegiatannya selesai maka shalat Dhuhur pada waktu: WIB dan dilanjutkan dengan makan siang jam: WIB. Istirahat WIB. Shalat Ashar pada waktu: WIB. Kemudian kebersihan diri atau mandi sore hari pada jam: WIB. Pada waktu: WIB. Dilaksanakannya shalat Maghrib dan habis shalat maghrib makan malam pada jam: WIB. Dilanjutkan lagi dengan shalat Isya pada waktu: WIB. serta istirahat malam atau tidur malam. Pada hari Rabu jam: WIB diadakannya bimbingan keterampilan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pengembangan bakat yang dimiliki oleh kelayan, pemberian keterampilan ini diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan kelayan. 17 Bimbingan ketrampilan meliputi: keterampilan tata boga, keterampilan kerajinan tangan, dan keterampilan menyanyi dan kegiatan hiburan lainnya. Dan setiap hari Rabu minggu ke III diadakan bimbingan kamtibmas oleh petugas BABINSA. 18 Pada hari kamis jam: WIB. diadakannya bimbingan mental spiritual (keagamaan), kegiatan ini dilaksanakan untuk 17 Ibid. hlm Yang dimaksud BABINSA adalah Bintara Pembinaan Desa, bertugas untuk membina para lanjut usia khususnya di Panti Wredha Pucang Gading Semarang.

15 56 pembentukan, sikap, mental dan pemahaman hidup beragama untuk dapat dilaksanakan dalam hidup sehari-hari khususnya dalam lingkungan Panti. Bimbingan Spiritual Meliputi: mengerjakan shalat wajib dan shalat sunnah, serta harus berjama ah kalau bisa, yaasinan, ceramah agama dan dzikir serta mujahadah. Juga diadakan pengajian kamis malam agar para lanjut usia lebih mendalami tentang ilmu agama Islam. Setiap hari jum at diadakan kegiatan Kerja Bhakti atau jum at bersih, serta di laksanakannya kegiatan bimbingan fisik pada jam: WIB. bimbingan fisik adalah semua kegiatan yang menyangkut kegiatan fisik yang bertujuan untuk pemeliharaan fisik atau jasmani kelayan. Kegiatan fisik meliputi: olah raga, permainan, SKJ. Hari sabtu-minggu ke III CC Kesehatan Kelayan oleh Tem Assesment dan pemeriksaan kesehatan kelayan oleh dokter PUSKESMAS pada jam: WIB. kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui dan sekaligus mengecek kondisi kesehatannya agar bisa di ketahui apakah para lanjut usia itu masih sehat-sehat saja ataukah ada gejala-gejala penyakit yang mengidapnya sehubungan dengan kesehatan mentalnya. Selain diperiksa kesehatannya para kelayan kadang-kadang juga di berikan refreshing atau kegaiatan rekreasi yang bertujuan untuk menciptakan hubungan sosial yang serasi dan harmonis antar lanjut usia, pimpinan Panti dengan masyarakat atau dengan kata lain kegiatan ini cenderung bersifat refreshing yaitu mengenalkan kelayan pada lingkungan di luar Panti Aktifitas Shalat Tahajjud Para Lansia di Panti Wredha. Aktifitas shalat tahajjud para lanjut usia khususnya lanjut usia muslim telah diterapkan metode dan tata cara dalam melaksanakan shalat tahajjud yang disampaikan oleh pembina Panti dalam bidang ibadah khusus ibadah shalat, baik shalat wajib maupun shalat sunnah. Hal ini untuk menambah keimanan seseorang dalam melaksanakan perintahperintah Allah SWT, yakin bahwa Allah SWT itu akan membalas apa 19 Ibid, hlm. 33.

16 57 yang hambanya lakukan agar sang hamba betul-betul yakin adanya Allah SWT. Dari pada itu para lanjut usia juga diberikan ceramah-ceramah ruhani yang bermanfaat bagi para lanjut usia. Adapun aktifitas shalat tahajjud yang dilakukan oleh para lanjut usia khususnya pada lanjut usia muslim dan tentunya orang-orang lanjut usia yang melakukan shalat tahajjud tersebut, mempunyai metode dalam mengerjakan shalat tahajjud yaitu: ketika mereka mengikuti ceramah tentang keagamaan berkaitan dengan ibadah, dalam hal ini ibadah shalat, baik shalat wajib maupun shalat sunnah yang diberikan oleh pembina yang ada di Panti Wredha Pucang Gading Semarang. Mereka ditekankan kepada dasar-dasar keyakinan dan bersifat Islami, hal ini mencakup pada aspek ibadah dan keimanan, dan kebetulan saja pada aspek ibadah yang materinya diutamakan yang berkaitan dengan shalat, baik shalat wajib maupun shalat sunnah. Di sini para lanjut usia dianjurkan mengerjakan shalat wajib yang meliputi: shalat lima waktu yaitu, shalat Isya, shalat Shubuh, shalat Dhuhur, shalat Ashar, shalat Maghrib, karena disesuaikan oleh perkembangan kondisi fisiknya. Selain itu juga dianjurkan untuk mengerjakan shalat sunnah diantaranya shalat sunnah hajat, shalat tahajjud dan shalat dhuha. Sedangkan aspek ibadah shalat sunnah ini sebagai ibadah tambahan saja, walaupun begitu mereka tetap menjalankannya karena itu perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW yang harus dikerjakan oleh setiap orang Islam khususnya yang muslim, agar mereka mendapatkan apa yang mereka dapatkan yaitu kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Dalam menjalankan shalat mereka menekankan pada shalat wajib dan shalat sunnah, sehingga aktifitas para lanjut usia mencakup pembinaan, penyuluhan, kreatifitas, shalat wajib dan shalat sunnah, serta kalau shalat mereka sering berjama ah di lingkungan Panti, juga pembinaan berupa ceramah yang dilakukan secara rutin pada hari Kamis.

17 58 Namun tidak semua para lanjut usia mampu mengikutinya, karena sebagian dari mereka masih ada yang bermalas-malasan untuk mengikutinya, tetapi upaya Panti tetap terus berjalan dan terus mengikuti dalam pembinaan tersebut. Sistem kerja yang ada di Panti Wredha Pucang Gading Semarang memberikan peluang kepada para lanjut usia dalam menjalankan aktifitasnya guna membentuk dan membina mental para lanjut usia. Dengan terselenggaranya sistem kerja yang efektif yang tertuang pada peraturan-peraturan dasar, secara tertulis, formal, dan tersusun rapi pada program di Panti Wredha Pucang Gading Semarang, maka ada beberapa aktifitas penting yang harus diikuti dan dilaksanakan oleh para lanjut usia dalam kesehariannya sebagai upaya menuntut ilmu dan untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat tersebut. Dalam hal ini penulis memfokuskan pada kegiatan religius (keagamaan), terutama pada pelaksanaan ibadah shalat tahajjud. Dimana para lanjut usia manusia yang sudah pikun, tapi keinginan beribadah sangatlah tinggi dan berjiwa seperti anak muda, maka untuk itu penulis akan memberikan uraian tentang tata cara dan pelaksanaan shalat tahajjud yang dilakukan oleh para lanjut usia di Panti Wreda Pucang Gading Semarang yang sangat di perhatikan oleh pemerintah. Seperti biasanya bahwa bentuk ibadah-ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW mempunyai tata cara dalam mengerjakannya. Misalnya saja shalat, orang yang akan melaksanakan shalat haruslah mengetahui tentang tuntunan ataupun panduan tentang bab shalat yaitu: Orang yang akan mengerjakan shalat haruslah berwudhu dulu agar menjadi suci, karena wudhu membersihkan anggota badan supaya bebas dari hadats kecil maupun besar, dan wudhu itu menjadi syarat sahnya shalat dan biasanya mandi dulu sebelumnya. Kemudian setelah wudhu berniat akan melaksanakan shalat. Pada pelaksanaan shalat sunnah tahajjud yang dilakukan oleh Panti Wredha Pucang Gading Semarang. Menurut Bapak Sujud, bahwa ketika

18 59 akan melaksanakan shalat sunnah tahajjud, sebelumya pada malam hari terlebih dahulu berniat akan melaksanakan shalat sunnah tahajjud ketika akan tidur karena akan mendapat pahala baik tidur mau pun shalatnya. Sebelumnya mandi dulu sekitar jam WIB. Membersihkan bekasbekas tidur dari wajahnya, kemudian bersuci dan membaca Al-Qur an, membangunkan kelayan-kelayan yang lain (terutama yang sering mengerjakan shalat tahajjud) atau membangunkan keluarganya untuk sama-sama melakukan shalat tahajjud, kalau mengantuk ia lebih memilih tidur lagi dan baru kemudian mengerjakan shalat tahajjud lagi, bila merasa mengantuk mereka shalat tahajjudnya dihentikan sampai tidak merasa ngantuk lagi, membuka shalat tahajjud dengan dua rakaat karena dianggap lebih ringan serta membaca surat-surat yang pendek pula. Dia juga tidak memaksakan diri tapi menjalankan semampunya saja. 20 Dalam mengerjakan shalat tahajjud mereka kadang-kadang di bina kadang tidak, karena shalat tahajjud tidak merupakan rutinitas Panti Wredha namun kegiatan individu para kelayan atau orang lanjut usia serta kemauannya sendiri. Dengan mengerjakan shalat tahajjud dia tidak sendirian tapi mengajak teman-temannya kemudian berjama ah, mengerjakan shalat tahajjud sekitar jam WIB. Dengan membuka shalat tahajjud delapan raka at dengan dua raka at salam, lalu mengerjakan shalat hajat empat raka at dengan dua raka at salam, kemudian mengerjakan shalat witir tiga raka at sebagai penutup shalat malam. Setelah selesai semuanya (baik mengerjakan shalat tahajjud, shalat hajat, dan shalat witir), setelah itu menghadap ke kiblat dengan berdzikir, seperti membaca istighfar 100 kali, membaca tasbih 100 kali, membaca takbir 100 kali, hamdalah 100 kali, kalimah tayyibah 100 kali dan Allah, Allah, Allah, 100 kali, serta shalawat atas Nabi Muhammad SAW 100 kali kemudian diakhiri dengan berdo a, baru kemudian membaca Al-Qur an semampunya dengan suara lambat (karena takut mengganggu temannya) serta berdo a dengan do a yang khusus yaitu sebagai berikut, berbunyi: 20 Hasil wawancara dengan Bapak Sujud (sebagai kelayan) pada (15 Maret 2005).

19 60 Do a khusus shalat tahajjud adalah berbunyi sebagai berikut: ال له م لك ا لح م د ا ن ت قي و م الس م و ات و الا ر ض و م ن ف ي ه ن و لك ا لح م د ا ن ت ن و ر الس م و ات و الا ر ض و م ن ف ي ه ن و لك ا لح م د ا ن ت ا لح ق و و ع د ك ا لح ق و ل قاو ك ح ق و قو ل ك ح ق و ا لج ن ة ح ق و الن ار ح ق و الن ب ي و ن ح ق و م ح م د ص ل ا الله ع لي ه و س ل م ح ق و الس اع ة ح ق الل ه م لك ا س لم ت و ب ك ام ن ت و ع لي ك ت و ك ل ت و ا لي ك ا ن ب ت و ب ك خ اص م ت و ا ل يك ح ا كم ت فا غف ر ل ى م ا قد م ت و م ا ا خ ر ت و م ا ا س ر ر ت و م ا ا ع لن ت و م ا ا ن ت ا ع لم ب ه م ن ى ا ن ت ا لم قد م ا لا ا ن ت و لاح و ل و لا ق و ة ا لاب ا الله ا لع ل ي ا لع ض ي م. و ا ن ت ا لم و خ ر لاا ل ه Artinya: Ya Allah, segala puji hanya bagi-mu. Engkau penegak langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mulah segala puji. Engkau benar. Janji-Mu benar. Perjumpaan dengan-mu benar. Firman- Mu benar. Surga itu benar. Neraka itu benar. Para Nabi itu benar. Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat juga benar. Ya Allah, kepada-mulah saya berserah diri. Dengan-MU saya beriman (percaya). Kepada-Mu saya bertawakal. Kepada-Mu saya kembali. Dengan-Mu saya rindu. Kepada-Mu saya meminta putusan. Ampunilah dosa-dosaku yang terdahulu dan dosa yang terakhir, yang tersembunyi dan yang tampak. Engkau Zat Yang Maha Mengakhirkan dan Maha Mendahulukan. Teada Tuhan yang layak disembah selain Engkau. Teadak ada Tuhan selain Engkau. Teada daya dan kekuatan selain dengan pertolongan Allah Yang Maha Luhur dan Yang Maha Agung. 21 Kemudian esok harinya dilanjutkan dengan shalat fajar atau shalat sunnah sebelum shalat shubuh dimulai sampai menjelang shubuh pada waktu: 40.30WIB. dan juga mengerjakan shalat dhuha pada pukul WIB. Terus ikut kegiatan yang ada di Panti Wredha Pucang Gading Semarang, misalnya pembinaan mental, fisik, rohani dan lain sebagainya untuk para lanjut usia. Jadi dengan demikian, selain menjalankan apa yang menjadi kewajiban seorang kelayan juga menjalankan yang di perintah oleh agama. Dengan terselenggaranya sistem kerja yang efektif yang tertuang pada 21 Syarif Hade Masyah dan Kholil Eren Masyah, Panduan Praktis Shalat Sunnah, (Bandung: PT. Mizan Media Utama, 2004), hlm

20 61 peraturan-peraturan dasar, secara tertulis, formal, dan tersusun rapi pada program di Panti Wredha Pucang Gading Semarang, maka ada beberapa aktifitas penting yang harus diikuti dan dilaksanakan oleh para lanjut usia dalam kesehariannya sebagai upaya menuntut ilmu dan untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat yang kekal.

BAB IV GAMBARAN UMUM UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG. 4.1 Gambaran Umum Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading Semarang

BAB IV GAMBARAN UMUM UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG. 4.1 Gambaran Umum Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading Semarang BAB I GAMBARAN UMUM UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG 4. Gambaran Umum Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading Semarang 4.. Sejarah Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading Semarang Berdirinya

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI TENTANG UNIT REHABILITASI SOSIAL MANDIRI SEMARANG II

BAB III DESKRIPSI TENTANG UNIT REHABILITASI SOSIAL MANDIRI SEMARANG II BAB III DESKRIPSI TENTANG UNIT REHABILITASI SOSIAL MANDIRI SEMARANG II 3. Profil Unit Rehabilitasi Sosial Mandiri Semarang II 3.. Sejarah dan Perkembangannya Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 284 ل ل ه م ا ف ي الس م او ات و م ا ف ي ال ا ر ض و ا ن ت ب د وا م ا ف ي ا ن ف س ك م ا و ت خ ف وه ي ح اس ب ك م ب ه الل ه ف ي غ ف ر ل م ن ي ش اء و ي ع ذ ب م ن ي ش اء

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN HARTA BERSAMA DALAM PERMOHONAN IZIN POLIGAMI DALAM BUKU II SETELAH ADANYA KMA/032/SK/IV/2006

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN HARTA BERSAMA DALAM PERMOHONAN IZIN POLIGAMI DALAM BUKU II SETELAH ADANYA KMA/032/SK/IV/2006 BAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN HARTA BERSAMA DALAM PERMOHONAN IZIN POLIGAMI DALAM BUKU II SETELAH ADANYA KMA/032/SK/IV/2006 A. Analisis Hukum Terhadap Landasan Penetapan Harta Bersama Dalam Permohonan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam kehidupan masyarakat. Ahli psikologi pada umumnya sependapat bahwa dasar pembentukan akhlak

Lebih terperinci

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2) Ditulis oleh slam Center FATWA-FATWA PLHAN (18) Hukum Menyembelih untuk selain Allah Pertanyaan: Apakah hukum menyembelih untuk selain Allah? Jawaban: Sudah kami jelaskan dalam kesempatan lain bahwa tauhid

Lebih terperinci

BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR

BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR STANDAR KOMPETENSI 13. Memahami tatacara shalat jama dan qashar KOMPETENSI DASAR 13.1. Menjelaskan shalat jama dan qashar 13.2. Mempraktekkan shalat jama dan qashar A. Shalat

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 286 ل ا ي ك ل ف الل ه ن ف س ا ا ل ا و س ع ه ا ل ه ا م ا ك س ب ت و ع ل ي ه ا م ا اك ت س ب ت ر ب ن ا ل ا ت و اخ ذ ن ا ا ن ن س ين ا ا و ا خ ط ا ن ا ر ب ن ا و ل ا ت ح

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah fundamental dalam pembangunan bangsa dan merupakan bekal yang harus dimiliki oleh setiap generasi muda agar kelak dapat menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politik, sosial, dan lain sebagainya. Permasalahan-permasalahanan tersebut kerap

BAB I PENDAHULUAN. politik, sosial, dan lain sebagainya. Permasalahan-permasalahanan tersebut kerap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyaknya permasalahan kehidupan telah mengakibatkan tekanan yang berat pada sebagian besar masyarakat Indonesia seperti permasalahan ekonomi, politik, sosial, dan lain

Lebih terperinci

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 - Sebuah bulan yang didambakan kehadirannya oleh setiap muslim, yakni bulan Ramadan 1432 H, telah meninggalkan kita dan insya Allah kikta akan bertemu lagi 11 bulan yang akan datang jika Allah memberi kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikaji, pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pentingnya hidup beragama (Daradjat, 1990 : 35).

BAB I PENDAHULUAN. dikaji, pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pentingnya hidup beragama (Daradjat, 1990 : 35). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Motivasi beragama anak merupakan masalah yang menarik untuk dikaji, pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan latihan yang dilaluinya

Lebih terperinci

BAB IV PENGARUH AKTIFITAS SHALAT TAHAJJUD TERHADAP KESEHATAN MENTAL LANSIA DI PANTI WREDHA PUCANG GADING SEMARANG

BAB IV PENGARUH AKTIFITAS SHALAT TAHAJJUD TERHADAP KESEHATAN MENTAL LANSIA DI PANTI WREDHA PUCANG GADING SEMARANG 62 BAB IV PENGARUH AKTIFITAS SHALAT TAHAJJUD TERHADAP KESEHATAN MENTAL LANSIA DI PANTI WREDHA PUCANG GADING SEMARANG A. Aktifitas Shalat Tahajjud Para Lansia di Panti Wredha Pucang Gading Semarang Aktifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan, bahkan termuat dalam undang-undang pendidikan nasional, karena pendidikan agama mutlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah masalah yang penting untuk diperhatikan bersama oleh semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat. Pendidikan merupakan suatu

Lebih terperinci

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan. ADAB ISLAMI : ADAB SEBELUM MAKAN Manusia tidak mungkin hidup tanpa makan. Dengan makan manusia dapat menjaga kesinambungan hidupnya, memelihara kesehatan, dan menjaga kekuatannya. Baik manusia tersebut

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 285 آم ن الر س ول ب م ا ا ن ز ل ا ل ي ه م ن ر ب ه و ال م و م ن ون ك ل آم ن ب الل ه و م ل اي ك ت ه و ك ت ب ه و ر س ل ه ل ا ن ف ر ق ب ي ن ا ح د م ن ر س ل ه و ق ال وا

Lebih terperinci

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA Penanya: Ferry al-firdaus, Dayeuhmanggung Rt. 01 / RW 05 Kec. Cilawu Garut Pertanyaan: Mohon penjelasan

Lebih terperinci

ﻊ ﻣ اﻮ ﻌﻛ را و ة ﻛﺎ ﺰلا اﻮ ﺗآ و ةﻼ ﺼلا اﻮ ﻤﻴ أ و ﻌ ﻛا ﺮلا

ﻊ ﻣ اﻮ ﻌﻛ را و ة ﻛﺎ ﺰلا اﻮ ﺗآ و ةﻼ ﺼلا اﻮ ﻤﻴ أ و ﻌ ﻛا ﺮلا PENGERTIAN SHALAT Secara bahasa sholat bermakna do a. sedangkan secara istilah, sholat merupakan suatu ibadah wajib yang terdiri dari ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri

Lebih terperinci

NIAT DAN BACAAN SHALAT

NIAT DAN BACAAN SHALAT NIAT DAN BACAAN SHALAT 1. NIAT Berdiri tegak menghadap kiblat sambil berniat mengerjakan shalat. Niat shalat menurut shalat yang sedang dikerjakan, misalnya shalat shubuh dan sebagainya. Niat shalat ialah

Lebih terperinci

EKSISTENSI MANUSIA. ABDUL RACHMAN, S.S.,M.Pd.I. Modul ke: Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Industri.

EKSISTENSI MANUSIA. ABDUL RACHMAN, S.S.,M.Pd.I. Modul ke: Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Industri. Modul ke: EKSISTENSI MANUSIA Fakultas Teknik ABDUL RACHMAN, S.S.,M.Pd.I. Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id ت ب ار ك اذل ي ب ي د ه ال م كل و ه و ع لى كل شي ء ق د ير اذل ي خ ل ق ال م و ت

Lebih terperinci

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah. Khutbah Pertama Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah. Mari pada kesempatan yang berharga ini kita sama-sama meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Kita memohon agar Allah SWT. menghidupkan kita dalam ketakwaan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS IV DI MIN 4 KOTA BANJARMASIN

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS IV DI MIN 4 KOTA BANJARMASIN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS IV DI MIN 4 KOTA BANJARMASIN OLEH DEWI FITRIANI NAVIRI NIM. 1201291032 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ANTASARI BANJARMASIN 2017 M/1438 H i

Lebih terperinci

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati Imam Mahdi Nasser Mohammad Al-Yamani Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil Tidakkah kalian tahu bahwa akal adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari ayah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari ayah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat dihilangkan rasa perbedaan kelas dan kasta, karena di mata

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat dihilangkan rasa perbedaan kelas dan kasta, karena di mata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan alat yang ampuh untuk menjadikan setiap peserta didik dapat duduk sama rendahnya dan berdiri sama tingginya. Melalui pendidikan dapat dihilangkan

Lebih terperinci

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa. 3BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan selain merupakan suatu alat bagi tercapainya suatu tujuan hidup bangsa, akan tetapi juga suatu cara untuk mengubah kualitas bangsa.

Lebih terperinci

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir Kesadaran Akan Keberadaan Ahmad Munir Segala puji bagi Allah, kami memujinya, memohon pertolongannnya, dan ampunannya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri diri kami, dan dari kejelekan amalan

Lebih terperinci

Konsisten dalam kebaikan

Konsisten dalam kebaikan Konsisten dalam kebaikan Disusun Oleh: Mahmud Muhammad al-khazandar Penerjemah : Team Indonesia Murajaah : Eko Haryanto Abu Ziyad المداومة على فعل المعروف محمود محمد الخزندار Maktab Dakwah Dan Bimbingan

Lebih terperinci

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan. Qunut Nazilah ا لل ه م اه د ن ا ف ي من ه د ي ت و ع اف ن ا ت و ل ي ت ف ي م ن ع اف ي ت و ت و ل ن ا ف ي م ن Ya Allah, berilah aku hidayat sebagaimana orang yang telah Engkau tunjukkan, Berilah aku kesihatan

Lebih terperinci

Ditulis oleh {ga=budi-ashari} Jum'at, 11 Oktober :48 - Terakhir Diperbaharui Jum'at, 11 Oktober :01

Ditulis oleh {ga=budi-ashari} Jum'at, 11 Oktober :48 - Terakhir Diperbaharui Jum'at, 11 Oktober :01 Hati-Hati Budaya Kuliner Kuliner istilah baru. Ia pun baru sebagai sebuah kebiasaan masyarakat. Sehingga bertaburan pojok-pojok jajanan hingga cafe tempat hang out dengan teman-teman dan keluarga. Terus

Lebih terperinci

ISLAM IS THE BEST CHOICE

ISLAM IS THE BEST CHOICE KULIAH FAJAR MASJID AL-BAKRI TAMAN RASUNA KUNINGAN - JAKARTA SELATAN ISLAM IS THE BEST CHOICE Disusun oleh : Agus N Rasyad Sabtu, 16 Maret 2013 INTRODUCTION BEBERAPA CIRI KETETAPAN HATI, BAHWA ISLAM PILIHAN

Lebih terperinci

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN TESIS Oleh: FADLIYANUR NIM. 1202520950 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ANTASARI PASCASARJANA

Lebih terperinci

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN 23 ZAKAT PENGHASILAN Majelis Ulama Indonesia, setelah FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN MENIMBANG : a. bahwa kedudukan hukum zakat penghasilan, baik penghasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Lingkungan keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat. Dan lingkungan keluarga itulah orang tua selaku subjek pendidikan melakukan pembinaan

Lebih terperinci

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati Imam Mahdi Nasser Mohammad Al-Yamani -Akal Yang Menerima Al Qur an, dan Akal adalah page 1 / 27 Hakim Yang Adil Tidakkah kalian tahu bahwa

Lebih terperinci

كيفي ة صلا الترا لايرح TATA CARA SHOLAT TARAWIH

كيفي ة صلا الترا لايرح TATA CARA SHOLAT TARAWIH كيفي ة صلا الترا لايرح TATA CARA SHOLAT TARAWIH DI MASJID JAMI' NURUL HIDAYAH KALIBATA Disusun Oleh PANITIA KEGIATAN RAMADHAN MASJID JAMI NURUL HIDAYAH Jl. Warung Jati Timur No. 25A Rt. 007/04 Kel. Kalibata

Lebih terperinci

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH OLEH : DR. HJ. ISNAWATI RAIS, MA RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA (RSIJ) CEMPAKA PUTIH FISIKA SELASA, DEPARTMENT 14 FEBRUARI 2012 State Islamic

Lebih terperinci

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam. Imam Nasser Muhammad Al-Yamani 18-11 - 1430 AH 06-11 - 2009 AD 12:41 am Tuhanmu Tidak Pernah Zhalim Kepada Siapapun Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KEWENANGAN HAKIM TATA USAHA NEGARA MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 9 TAHUN 2004 DALAM PANDANGAN FIQH SIYASAH

BAB IV ANALISIS KEWENANGAN HAKIM TATA USAHA NEGARA MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 9 TAHUN 2004 DALAM PANDANGAN FIQH SIYASAH BAB IV ANALISIS KEWENANGAN HAKIM TATA USAHA NEGARA MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 9 TAHUN 2004 DALAM PANDANGAN FIQH SIYASAH Dalam menganalisa kewenangan Hakim Tata Usaha Negara dalam perspektif Fiqh Siyasah

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI. Melaksanakan tatacara salat fardu dan sujud sahwi

STANDAR KOMPETENSI. Melaksanakan tatacara salat fardu dan sujud sahwi STANDAR KOMPETENSI Melaksanakan tatacara salat fardu dan sujud sahwi KOMPETENSI DASAR Menjelaskan tatacara salat lima waktu Menghafal bacaan-bacaan salat lima waktu Menjelaskan ketentuan waktu salat lima

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Umum UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Umum UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Umum UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru 1. Latar Belakang UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru dikeluarkannya

Lebih terperinci

ISBN:

ISBN: Muhammad Farid Wajdi, Lc. 2017, PT Elex Media Komputindo, Jakarta Hak cipta dilindungi undang undang Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo Kompas - Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta

Lebih terperinci

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc. Amalan Setelah Ramadhan Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc. ا ن ال ح م د ل له ن ح م د ه و ن س ت ع ي ن ه و ن س ت غ ف ر ه و ن ع و ذ ب الله م ن ش ر و ر ا ن ف س ن ا و م ن س ي ي ات ا ع م ال ن ا م ن ي ه

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT telah menciptakan segala sesuatunya di dunia ini dengan berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah diciptakan-nya

Lebih terperinci

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH PILIHAN DOA IFTITAH MENURUT PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH PILIHAN DOA IFTITAH MENURUT PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH PILIHAN DOA IFTITAH MENURUT PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH Pertanyaan Dari: H. Mufti Muhammadi, muftimuhammadi@yahoo.co.id, SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun (Disidangkan pada hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan pendidikan. Pendidikan dalam lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kepribadian merupakan sifat hakiki individu yang tercermin pada sikap dan perbuatannya yang membedakan dirinya dari yang lain. 1 Kepribadian ini sangat berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman pada era globalisasi mengakibatkan perubahan dan kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi, industri,

Lebih terperinci

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam سلسلة توجيهات ا رشادية Disusun Oleh: Team Indonesia Murajaah : Abu Ziyad Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah 1429 2008 سلسلة توجيهات إرشادية باللغة الا ندونيسية

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah al-qur an merupakan kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantara Malaikat Jibril, sebagai kitab suci bagi umat Islam yang berisi pedoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesrta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب KARAKTERISTIK ETIKA ISLAM 1. Al Qur an dan Sunnah Sebagai Sumber Moral Sebagai sumber moral atau pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria baik buruknya sesuatu perbuatan adalah Al Qur an dan

Lebih terperinci

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH Bagi orang yang ingin melakukan safar hendaknya belajar mengumpulkan bekal yang bermanfaat, salah satunya yaitu belajar tentang adab dan doa ketika hendak dan ketika safar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UUD RI Tahun 1945 pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dan ayat 3 menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat Islam setelah puasa wajib. Disebut dianjurkan karena orang yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat Islam setelah puasa wajib. Disebut dianjurkan karena orang yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puasa sunnah sebagaimana yang di ketahui adalah puasa yang dianjurkan bagi umat Islam setelah puasa wajib. Disebut dianjurkan karena orang yang mengerjakan

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 30-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tarawih Al-Bukhari 1869-1873 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk

Lebih terperinci

hai, I am tinkerbell I want explain about

hai, I am tinkerbell I want explain about hai, I am tinkerbell I want explain about Bepergian suatu hal yang tak dapat dihindari oleh setiap manusia. Baik bepergian untuk mencari rizki, silaturrahim pada keluarga, atau ibadah haji dan umroh. Seseorang

Lebih terperinci

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad r. Dalam tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah

Lebih terperinci

2). Hukum Hukum melakukan sujud sahwi adalah sunah, sebagaimana hadis Rasulullah :

2). Hukum Hukum melakukan sujud sahwi adalah sunah, sebagaimana hadis Rasulullah : BAB 6 MACAM-MACAM SUJUD Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 6. Memahami macam-macam sujud 6.1. Menjelaskan pengertian sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah 6.2. Menjelaskan tatacara sujud syukur,

Lebih terperinci

UNTUK KALANGAN SENDIRI

UNTUK KALANGAN SENDIRI SHALAT GERHANA A. Pengertian Shalat gerhana dalam bahasa arab sering disebut dengan istilah khusuf (الخسوف) dan jugakusuf (الكسوف) sekaligus. Secara bahasa, kedua istilah itu sebenarnya punya makna yang

Lebih terperinci

A. Ketika Bangun Tidur - Mengusap bekas tidur yang ada di wajah maupun tangan - Berdoa ketika bangun tidur

A. Ketika Bangun Tidur - Mengusap bekas tidur yang ada di wajah maupun tangan - Berdoa ketika bangun tidur Karya Ust. Khalid AlKhusainan oleh Ust. Pribadi Mumpuni Adhi Pada pembukaan buku ini, dibahas mengenai betapa banyaknya keuntungan mengerjakan amalan sunah. Jika diibaratkan dengan uang, maka amalan2 sunah

Lebih terperinci

NAMA:... Tingkatan :... Pendidikan Islam Kertas 2 Ogos 2009 1 ⅔ jam BAHAGIAN PENGURUSAN SEKOLAH BERASRAMA PENUH DAN SEKOLAH KLUSTER KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA PEPERIKSAAN PERCUBAAN SIJIL PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam bentuk yang sebaik-baiknya, bahkan merupakan makhluk yang paling mulia jika dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya,

Lebih terperinci

PENGANTAR EDISI PRAKTIS

PENGANTAR EDISI PRAKTIS PENGANTAR EDISI PRAKTIS Buku ini merupakan Edisi Praktis dari buku kami MANASIK HAJI & UMRAH. Isinya insyaallah tidak berbeda, namun di sini hanya menyajikan hal-hal praktis saja yang bersangkutpaut dengn

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan yang saat ini sedang berkembang pesat membuat persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan dapat di peroleh dengan

Lebih terperinci

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di  PETUNJUK RASULULLAH PETUNJUK RASULULLAH Bagi YANG BERHUTANG حفظه االله Ustadz Nur Kholis bin Kurdian Publication: 1434 H_2013 M PETUNJUK RASULULLAH صلى االله عليه وسلم BAGI YANG BERHUTANG حفظه االله Ustadz Nur Kholis bin

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Umum Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar, Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Umum Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar, Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar, Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Sejarah Singkat Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. munkar, berakidah Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah. 1. dakwah amar ma ruf nahi munkar mengacu pada ayat-ayat berikut:

BAB I PENDAHULUAN. munkar, berakidah Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah. 1. dakwah amar ma ruf nahi munkar mengacu pada ayat-ayat berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma ruf nahi munkar, berakidah Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah. 1 Organisasi ini didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mulai meningkatnya angka kejahatan di Indonesia semakin marak dan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Mulai meningkatnya angka kejahatan di Indonesia semakin marak dan terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mulai meningkatnya angka kejahatan di Indonesia semakin marak dan terjadi beragam kasus. Dewasa ini, kejahatan yang bersifat kriminal memang sering terjadi. Pada kebanyakan

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) 24 Penggunaan Dana Zakat Untuk Istitsmar (Inventasi) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karakter manusia pada dasarnya sudah dijamin oleh Allah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karakter manusia pada dasarnya sudah dijamin oleh Allah sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karakter manusia pada dasarnya sudah dijamin oleh Allah sebagai makhluk tertinggi derajatnya daripada makhluk yang lainnya. Sebagai rujukan dalam menjaga fitrah manusia

Lebih terperinci

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SIDOARJO TENTANG PERMOHONAN IZIN POLIGAMI (PEMBUKTIAN KEKURANGMAMPUAN ISTERI MELAYANI SUAMI) A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian menunjukkan bahwa rutinitas ibadah shalat wajib memiliki

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian menunjukkan bahwa rutinitas ibadah shalat wajib memiliki BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian menunjukkan bahwa rutinitas ibadah shalat wajib memiliki hubungan yang bermakna terhadap demensia dengan nilai p (0,033) yang dinilai berdasarkan skor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Pada lembaga-lembaga pendidikan tersebut mata pelajaran agama

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Pada lembaga-lembaga pendidikan tersebut mata pelajaran agama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI LEGEN. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Agama Tentang Praktek

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI LEGEN. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Agama Tentang Praktek BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI LEGEN A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Agama Tentang Praktek Jual beli legen Sebagaimana telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka dapat ditemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan satu proses yang panjang dan diselenggarakan di berbagai bentuk lingkungan, yaitu dari proses lingkungan keluarga, sekolah

Lebih terperinci

MODEL KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN IBADAH UMRAH PADA PT AN-NAMIRA ALMA MULIA KOTA SEMARANG

MODEL KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN IBADAH UMRAH PADA PT AN-NAMIRA ALMA MULIA KOTA SEMARANG MODEL KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN IBADAH UMRAH PADA PT AN-NAMIRA ALMA MULIA KOTA SEMARANG Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam

Lebih terperinci

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan : Membaca AlFatihah Pada saat membaca AlFatihah inilah sebenarnya esensi dari dialog dengan Allah. Karena disebutkan dalam sebuah hadits Qudsi bahwa setiap ayat yang dibaca seseorang dari AlFatihah mendapat

Lebih terperinci

IBADAH UMROH. kapan saja di luar batas waktu haji (bulan-bulan haji).

IBADAH UMROH. kapan saja di luar batas waktu haji (bulan-bulan haji). IBADAH UMROH 1. Pengertian Umroh Menurut bahasa umrah berarti ziarah ataun berkunjung, sedangkan menurut istilah syara, umrah adalah menziarahi ka bah di Mekah dengan niat beribadah kepada Allah di sertai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan perantara malaikat Jibril sebagai pedoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proses kegiatan belajar mengajar di kelas bagi siswa tidak selamanya berlangsung secara normal. Kadang-kadang lancar, kadangkadang tidak, kadang-kadang menyenangkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian, moral,

BAB I PENDAHULUAN. dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian, moral, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di tingkat sekolah merupakan pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian, moral, etika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kualitas manusia yang dalam pelaksanaanya merupakan suatu proses yang berkesinambungan pada setiap jenis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin disibukan untuk memegang peranan penting di luar rumah, padahal bersamaan dengan itu mereka dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena keterbatasan kemampuan manusia. hubungannya dengan manusia lainnya, baik dirumah, sekolah, tempat berkerja

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena keterbatasan kemampuan manusia. hubungannya dengan manusia lainnya, baik dirumah, sekolah, tempat berkerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah SWT telah memberikan tuntunan hidup berupa Al Qur an dan Sunnah, sebagai pedoman yang sempurna, karena dalamnya terkandung hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA A. Analisis terhadap Praktek Pengambilan Keuntungan pada Penjualan Onderdil di Bengkel

Lebih terperinci

KHUTBAH JUM AT. Kebersihan Jalan Menuju Surga. Khutbah 5

KHUTBAH JUM AT. Kebersihan Jalan Menuju Surga. Khutbah 5 KHUTBAH JUM AT Khutbah 5 Kebersihan Jalan Menuju Surga ا ل سلا م ع ل ي ك م و ر حم ة الل ه و ب ر ك ات ه ا لح م د ل ل ه ال ذ ي ب نى ا لا س لا م ع ل ى الن ظ اف ة. أ ش ه د ا ن لا ا ل ه إ لا االله و ح د ه لا

Lebih terperinci

Syarah Istighfar dan Taubat

Syarah Istighfar dan Taubat Syarah Istighfar dan Taubat Publication : 1438 H_2017 M SYARAH ISTIGHFAR DAN TAUBAT Disalin dari: Syarah Do'a dan Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab Ahmad, dengan koreksian Syaikh Dr. Sa'id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu hal yang tidak dapat dihindari adalah setiap orang tentu akan meninggal, baik ia seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan

Lebih terperinci

DOA TOWAF د د د د د ع د د د د

DOA TOWAF د د د د د ع د د د د DOA TOWAF A. Doa Towaf Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar د د د ب د Doa putaran ke-1, dibaca mulai hajar aswad sampai rukun Yamami. د با ل د ا ل د ل د د د ا ل د د ا دا د د د ب د ا ل ع د د د ا لل د

Lebih terperinci

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA Pertanyaan Dari: Ny. Fiametta di Bengkulu (disidangkan pada Jum at 25 Zulhijjah 1428 H / 4 Januari 2008 M dan 9 Muharram 1429 H /

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. untuk bekerja demi tercapainya tujuan organisasi. (biographical), kemampuan (ability) kepribadian (personality) dan pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN. untuk bekerja demi tercapainya tujuan organisasi. (biographical), kemampuan (ability) kepribadian (personality) dan pembelajaran 96 BAB V PEMBAHASAN Komitmen organisasi karyawan merupakan suatu kebanggaan karyawan dan kesetiaan terhadap organisasi, dimana pada diri karyawan mempunyai kemauan untuk bekerja demi tercapainya tujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI NARAPIDANA MENURUT PERMEN NO.M.2.PK.

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI NARAPIDANA MENURUT PERMEN NO.M.2.PK. BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI NARAPIDANA MENURUT PERMEN NO.M.2.PK.04-10 TAHUN 2007 A. Analisis Hukum Pidana Islam Terhadap Penetapan 2/3 Masa Pidana Minimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan tersebar hampir di seluruh nusantara. Amal usaha. perguruan tinggi yang berjumlah 172 buah 1.

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan tersebar hampir di seluruh nusantara. Amal usaha. perguruan tinggi yang berjumlah 172 buah 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammadiyah merupakan sebuah persyarikatan dan pergerakan yang dikenal memiliki banyak amal usaha. Salah satu amal usaha Muhammadiyah yang membuat Muhammadiyah

Lebih terperinci

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila

Lebih terperinci

PENGERTIAN TENTANG PUASA

PENGERTIAN TENTANG PUASA PENGERTIAN TENTANG PUASA Saumu (puasa), menurut bahasa Arab adalah menahan dari segala sesuatu, seperti menahan makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat dan sebagainya. Menurut istilah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit BAB V PEMBAHASAN A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit semester (sks) sebagai berikut: 1. Untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat. Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Disusun Oleh: Elida Nasyiatul Aisyah Farid

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat. Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Disusun Oleh: Elida Nasyiatul Aisyah Farid EFEKTIVITAS PEMBINAAN KEAGAMAAN BIDANG AKHLAK PADA SISWA MTs MUHAMMADIYAH 05 TAMANSARI KECAMATAN KARANGMONCOL KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2015/2016. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci