ABSTRACT. By, TATI SITI NURZANAH Guidance : Euis Rosidah, SE., M.AK Iwan Hermanyah, SE., M.Si. Ak.,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRACT. By, TATI SITI NURZANAH Guidance : Euis Rosidah, SE., M.AK Iwan Hermanyah, SE., M.Si. Ak.,"

Transkripsi

1 ABSTRACT THE INFLUENCE OF THE INCOME OF ADVERTISEMENT AND STREET LIGHTING TAXES ON TAX REVENUE (A Case Study at the Income Departement of Tasikmalaya) By, TATI SITI NURZANAH Guidance : Euis Rosidah, SE., M.AK Iwan Hermanyah, SE., M.Si. Ak., This research objectives were to know: (1)the income of advertisement, the street lighting taxes, and tax revenue at Tasikmalaya City (2) the influence of the income of advertisement and street lighting taxes partially and simultaneously on tax revenue Tasikmalaya City. The method which used in this research was an analytic descriptive method with a case study approach. The techniques of collecting the data are done through the primary data which obtained directly from the data source from the Income Departement of Tasikmalay and the secondary data which acquired from literature and books related to the research problem. The tool of analyzing the data is multiple regression test with the scale of ration measurement. The hypothesis examination uses t-test for partially and uses f-test for simultaneously. Influence of the income of advertisement and street lighting taxes partially had on advertisement and street lighting taxes partially has had an effect significant influence on tax revenue. The result of this research shows that the income of advertisement and street lighting taxes simulataneously has had an effect significant on tax revenue effect. Key word : the income of advertisement tax, the income of street lighting tax, Tax revenue 1

2 ABSTRAK PENGARUH PENDAPATAN PAJAK REKLAME DAN PAJAK PENERANGAN JALAN TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya) Oleh, TATI SITI NURZANAH Pembimbing : Euis Rosidah, SE.,M.AK Iwan Hermansyah, SE., M.Si.Ak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pendapatan Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, dan Tasikmalaya, (2) Pengaruh Pendapatan Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan secara parsial dan simultan terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskrptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data data primer dan data yang diperoleh langsung dari sumber dimana penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari literatur dan buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan skala rasio. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t untuk parsial dan uji F untuk simultan. Hasil penelitian menunjukan Pendapatan Pajak Reklame secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Penerima Daerah. Pendapatan Pajak Penerangan Jalan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak Daerah. Pendapatan Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak Daerah. Kata Kunci: Pendapatan Pajak Reklame, Pendapatan Pajak Penerangan Jalan, dan Penerimaan Pajak Daerah. 2

3 LATAR BELAKANG PENELITIAN Pembiayaan pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan senantiasa memerlukan sumber penerimaan yang dapat diandalkan. Kebutuhan ini semakin dirasakan oleh daerah terutama sejak diberlakukannya Otonomi Daerah sesuai dengan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai penyempurnaan UU Nomor 1999 tentang Pokok-Pokok Pemerintah Daerah dan UU Nomor 29 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Dengan adanya otonomi daerah dipacu untuk dapat berkreasi mencari sumber penerimaan daerah yang dapat mendukung pembiayaan pengeluaran daerah. Dari berbagai alternatif sumber penerimaan yang mungkin dipungut oleh daerah, Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah menetapk dan retribusi daerah menjadi salah satu sumber penerimaan yang berasal dari dalam daerah dan dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi masing-masing daerah. Untuk memungut pajak dan retribusi daerah pemerintahan dan DPR sejak lama telah mengeluarkan undangundang dasar hukum yang kuat. Selain itu peraturan yang dikeluarkan pada masa pemerintahan penjajah Belanda masih ada yang tetap digunakan sampai dengan tahun Hal ini terjadi karena ketentuan peralihan Undang-Undang Dasar 1945 memang memungkinkan penerapan peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku selama belum diadakan yang baru. Hanya saja mengingat perkembangan kondisi sosial, ekonomi, dan politik yang semakin membaik segala peraturan pemungut dan retribusi daerah di Indonesia perlu dilakukan agar memiliki dasar hukum yang lebih kuat dan hasilnya dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah daerah. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 lahir sebagai upaya untuk mengubah sistem perpajakan daerah dan retribusi daerah yang berlangsung di Indonesia, yang banyak menimbulkan kendala, baik dalam penetapan maupun pemungutannya. Adanya ketidak jelasan dalam penetapan objek pajak maupun objek retribusi serta kemungkinan timbulnya pengenaan berganda telah mengakibatkan proses pemungut dan retribusi daerah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kondisi ekonomi dan dinamika masyarakat. Oleh karena itu, lahirnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 telah membawa perubahan dalam pemungut dan retribusi daerah. Dalam perkembangan penerapan Undang- Undang tersebut, pemerintah dan DPR merasa perlu dilakukan perubahan dan penyempurnaan seiring dengan perkembangan situasi perekonomian secara makro serta otonomi daerah yang semakin besar. Dengan demikian, Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 lahir sebagai penyempurnaan terhadap Undang-Undang Nomor 18 Tahun Pemberlaku dan retribusi daerah sebagai sumber penerimaan daerah pada dasarnya tidak hanya menjadi urusan pemerintah daerah sebagai pihak yang menetapkan dan memungut pajak dan retribusi daerah, tetapi juga berkaitan dengan masyarakat pada umumnya. Sebagai anggota masyarakat yang menjadi bagian dari daerah, setiap orang atau badan-badan yang memenuhi ketentuan yang diatur dalam peratur daerah maupun yang menikmati jasa yang diberikan oleh pemerintah daerah harus membayar pajak atau retribusi daerah yang terutang. Hal ini menunjukan pada akhirnya proses pemungut dan retribusi daerah akan memberikan beban kepada masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat perlu memahami ketentu dan retribusi daerah dengan jelas agar mau memenuhi kewajibannya dengan penuh tanggung jawab. Pajak daerah terdiri dari berbagai jenis pajak yang terkait dengan berbagai sendi kehidupan masyarakat. Demikian pula dengan retribusi daerah. Masing-masing jenis pajak dan retribusi daerah memiliki objek, subjek, tarif, dan berbagai ketentuan pengenaan tersendiri, yang mungkin berbeda dengan jenis pajak atau retribusi daerah lainnya. Di sisi lain semangat otonomi daerah yang diberlakukan di Indonesia memungkinkan setiap daerah provinsi atau kabupaten/kota mengatur daerahnya sendiri. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, pasal 2 menyebutkan: 3

4 1 Jenis Pajak Provinsi terdiri atas: a. Pajak Kendaraan Bermotor; b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor; c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor; d. Pajak Air Permukaan; e. Pajak Roko. 2 Jenis Pajak Kabupaten/ Kota terdiri atas: a Pajak Hotel; b Pajak Restoran; c Pajak Hiburan; d Pajak Reklame; e Pajak Penerangan Jalan; f Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; g Pajak Parkir; h Pajak Air Tanah; i Pajak Sarang Burung Walet; j Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan; dan k Bea perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan. Dari banyak komponen pajak daerah yang dikelola Kota Tasikmalaya yang menarik untuk diteliti oleh penulis adalah Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan, yang secara kasat mata banyak terdapat dihampir sepanjang Kota Tasikmalaya. Banyak reklame jenis outdoor maupun indoor (di dalam gedung mall) dalam bentuk poster, spanduk, baligo, hingga billboard raksasa, reklame suara, reklame mobil bahkan untuk tahun 2008 muncul jenis reklame yang baru yaitu megatron. Dengan bertambahnya jenis reklame bisa di manfaatkan oleh pihak perusahaan atau badan yang akan mengiklankan produknya dengan menggunakan pemasangan reklame sebagai salah satu alat promosi. Dalam hal ini berarti tidak menutup kemungkinan Kota Tasikmalaya memiliki potensi yang besar untuk memperoleh pendapatan dari sektor pajak reklame. Selain pajak reklame komponen pajak daerah lainnya yang menarik untuk di teliti adalah pajak penerangan jalan. Pajak penerangan jalan ini sangat dibutuhkan bagi semua orang yang akan melakukan aktivitasnya pada malam hari. Fungsi dari penerangn jalan umum akan sangat membantu kelancaran kegiatan ekonomi khususnya di Kota Tasikmalaya, sehingga masyarakat yang akan menjalankan usahanya pada malam hari tidak akan terganggu oleh masalah penerangan. Tidak hanya bagi masyarakat yang akan melakukan usaha pada malam hari, manfaat lain dapat dirasakan juga oleh masyarakat pengguna jalan. Mereka tidak akan kesulitan berkendara karena sepanjang jalan yang mereka lalui sudah terpasang penerangan jalan. IDENTIFIKASI MASALAH Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana Pendapatan Pajak Reklame di Kota Tasikmalaya 2. Bagaimana Pendapatan Pajak Penerangan Jalan di Kota Tasikmalaya 3. Bagaimana Penerimaan Pajak Daerah di Kota Tasikmalaya 4. Bagaimana Pengaruh Pendapatan Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan secara Parsial dan secara Simultan terhadap Penerimaan Pajak Daerah di Kota Tasikmalaya. Menurut Brotodiharjo, R (1982 : 2) mengatakan bahwa : Pajak adalah iuran rakyat kepada negara (yang dapat di paksakan) yang terutang oleh wajib pajak membayarnya berdasarkan peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat di tunjuk dan yang dapat di gunakan untuk membiayai pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintah. Menurut Mardismo (2004 : 1) mengatakan bahwa : Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal balik (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Menurut Marihot P. Siahaan (2005 : 7) mengatakan bahwa : 43

5 Pajak adalah pungutan dari masyarakat oleh negara (pemerintah) berdasarkan undang-undang yang bersifat dapat dipaksakan dan terutang oleh wajib yang membayarnya dengan tidak mendapat prestasi kembali (kontra prestasi/balas jasa) secara langsung, yang hasilnya digunakan untuk membiayai pengeluaran negara dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Menurut Perda Nomor 4 tahun 2011 mendefinisik reklame sebagai berikut: Pajak atas penyelenggaraan Reklame. Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan atau untuk menarik perhatian umum terhadap barang, jasa, orang atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan dan atau dinikmati oleh umum. Menurut Ahmad Y (2008: 55) mendefinisik reklame sebagai berikut: Pajak atas penyelenggaraan reklame. Reklame yaitu benda, alat, perbuatan, atau media yang menurut bentuk dan corak ragamnya untuk tujuan komersial di pergunakan untuk memperkenalkan, mengajukan atau memujikan suatu barang, jasa atau orang, ataupun untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa atauorang yang ditempatkan atau dapat dilihat, dibaca, dan atau didengar dari suatu tempat oleh umum kecuali yang dilakukan oleh pemerintah. Pajak penerangan jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik, dengan ketentuan bahwa di wilayah daerah tersebut tersedia penerangan jalan, yang rekeningnya dibayar oleh pemerintah daerah (Ahmad Y, 2008; 56) METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Menurut Bogdan dan Bikien (1982) yang dialih bahasakan oleh Erna Febru Aries S (2008) studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti setatus sekelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi, atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskipsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Mohamad Nazir, 2003:63). OPERASIONALISASI VARIABEL Dalam penelitian ini penulis melakukan analisis pada pengaruh yang ditimbulkan variabel independen terhadap variabel devenden. Variabel-variabel sehubungan dengan judul yang diajukan adalah Pengaruh Pendapatan Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan Terhadap Tasikmalaya. Maka, yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Independen (variabel bebas) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel devenden. Dalam penelitian ini yang berfungsi sebagai variabel bebas yaitu : Χ 1 = Pendapatan Pajak Reklame, indikatornya yaitu : - Nilai sewa reklame - Nilai jual pajak reklame - Nilai strategis pemasangan reklame. X 2 = Pendapatan Pajak Penerangan Jalan, indikatornya yaitu : - Nilai jual objek pajak penerangan jalan. 2. Variabel Dependen (variabel terikat) Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menajdi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel dependen yaitu : Y = Penerimaan Pajak Daerah, indikatornya yaitu : - Pajak reklame - Pajak penerangan jalan - Pajak hotel - Pajak restoran - Pajak parkir 45

6 - Pajak penggalian bahan galian golongan c - Pajak hiburan - Pajak air tanah - Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan. Untuk lebih jelasnya penulis sajikan operasionalisasi variabel yang diteliti dalam tabel. Tabel 1 Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Indikator ukuran skala Pendapatan Pendapat reklame - Nilai Sewa Reklame Rupiah Rasio Pajak adalah secara keseluruhan (NSR) dalam satuan Reklame penerima atas uang (X 1 ) penyelenggaraan reklame. - Nilai Jual Objek Reklame adalah benda, alat, Reklame (NJOR) Perbuatan, atau media yang dalam satuan uang Menurut bentuk dan corak - Nilai Strategis Ragamnya untuk tujuan Pemasangan Komersial, digunakan untuk Reklame dalam Memperkenalkan, satuan uang Memujikan suatu barang, jasa, atau orang, ataupun untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa, atau orang, yang dilihat, dibaca, dan atau didengar dari suatu tempat umum, kecuali yang dilakukan oleh pemerintah. (Ahmad Y, 2008: 55) Pendapat atas penggunaan tenaga - Nilai Jual Objek Rupiah Rasio Pajak listrik, dengan ketentuan bahwa Penerangan Penerangan diwilayah daerah tersebut Jalan dalam satuan Jalan tersedia penerangan jalan, uang (X 2 ) yang rekeningnya dibayar oleh pemerintah daerah. (Ahmad Y, 2008: 56) Penerimaan Pajak Daerah adalah iuran - Pajak Hotel Rupiah Rasio Pajak wajib yang dilakukan oleh - Pajak Restoran Daerah pribadi atau badan kepada - Pajak Reklame (Y) daerah tanpa imbalan langsung - Pajak Hiburan yang seimbang, yang berlaku, - Pajak yang digunakan untuk membiayai Penerangan penyelenggaraan pemerintah Jalan daerah dan pembangunan daerah. - Pajak (Erly Suandy, 2011: 229) Pengambilan Bahan Galian Golongan C - Pajak Parkir - Pajak Air Tanah 65

7 - Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan. MODEL/PARADIGMA PENELITIAN Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis, dan jumalah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang digunakan (Sugiyono, 2010 : 63). Dalam hal ini, sesuai dengan judul penelitian Pengaruh Pendapatan Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan Terhadap Tasikmalaya. Maka paradigma penelitiannya adalah : X 1 Y berdasarkan variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan (Sugiyono, 2010 : 206). Berdasarkan data yang telah dikumpulkan akan diperoleh dan dianalisis sebagai berikut : 1. Analisis Regresi Berganda Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pendapat reklame (X 1 ) d penerangan jalan (X 2 ) terhadap penerima daerah (Y) dengan rumus sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 X 1 Y = a X 1 + b 1 X 1 + b 2 X 1 X 2 Sugiyono, (2010 : 278) X 2 Y = a X 1 + b 1 X 1 + b 2 X 2 2 X 2 Gambar 1 Paradigma Penelitian Keterangan : X 1 = Pendapatan Pajak Reklame X 2 = Pendapatan Penerangan Jalan Y = Penerimaan Pajak Daerah ɛ = Faktor-faktor lain yang tidak diteliti TEKNIK ANALISIS DATA Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam menganalisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dari seluruh responden, mentabulasikan data ɛ Sugiyono, (2010 : 278) Keterangan : Y = Variabel Dependen (Penerimaan Pajak Daerah) X 1 = Variabel Independen ( Pendapatan Pajak Reklame) X 2 = Variabel Independen (Pendapatan Pajak Penerangan Jalan) a = Nilai Y Jika X = 0 (harga konstan) b = Koefisien Regresi 2. Analisis Korelasi Ganda Korelasi ganda menunjukan kuatnya hubungan antara pendapat reklame (X 1 ), pendapat penerangan jalan (X 2 ) dengan penerima daerah (Y). Rumus ditulis sebagai berikut : r YX 1X 22+ r YX 2 2 2r YX 1 r YX 2 r X 1X 2 R YX1 X 2 = 1 r X 1X 2 Sugiyono, (2010 : 256) Keterangan : R YX1 X 2 = korelasi ganda antara X 1 X 2 secara bersama-sama dengan Y 7

8 r YX1 = korelasi product moment antara X 1 dengan Y r YX2 = korelasi product moment antara X 2 dengan Y r X1 X 2 = korelasi product moment antara X 1 dan X 2 Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan, maka dapat digunakan pedoman sebagai berikut : Tabel 2 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interfal Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat kuat Sugiyono,( 2010 : 250) 3. Analisis Koefisien Determinasi Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh Pendapatan Pajak Reklame (X 1 ), dan Pengaruh Pendapatan Pajak Penerangan Jalan (X 2 ) terhadap Penerimaan Pajak Daerah (Y). Rumus koefisien determinasi dapat dilihat sebagai berikut : Kd = (r 2 ) x 100% Keterangan : Kd = koefisien determinasi r 2 = koefisien korelasi dikuadratkan Untuk mengetahui apakah hubungan anatara X dan Y di atas berpengaruh, maka dilakukan uji hipotesis sebagai berikut : 1) Ha 1 : ρyx 1 0 : Pendapat reklame berpenga ruh secara parsial terhadap penerima daerah. Ho 1 : ρyx 1 = 0 : 2) Ho 2, ρyx 2 0 : Ho 2, ρyx 2 = 0 : 3) Ha 3, ρyx 1 = ρyx 2 0 : Pendapat reklame tidak berpenga ruh secara parsial terhadap penerima daerah. Pendapat penerang an jalan berpenga ruh secara parsial terhadap penerima daerah. Pendapat penerang an jalan tidak berpenga ruh secara parsial terhadap penerima daerah. Pendapat reklame d penerang an jalan berpenga ruh secara simultan terhadap penerima daerah. 8

9 Ho 3, ρyx 1 = ρyx 2 = 0 : Pendapat reklame d penerang an jalan tidak berpenga ruh secara simultan terhadap penerima daerah. 4. Uji Signifikasi Untuk menguji signifikasi dilakukan dua pengujian yaitu : 1). Secara parsial menggunakan uji t (Sugiyono, 2010 : 366) r n 2 t = 1 r 2 2). Secara simultan menggunakan uji F (Sugiyono, 2010 : 256) Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi ganda dihitung dengan rumus sebagai berikut : Fh = R 2 / k 1 R 2 /(n k 1) Keterangan : R = koefisien korelasi ganda k = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel Kriteria Pengujian 1). Secara Parsial Ho diterima jika -t 1 2 α t hitung t 1 2 α Ho ditolak jika t hitung > t 1 2 α atau t hitung < -t 1 2 α 2). Secara Simultan Ho diterima Jika F hitung F tabel Ho ditolak Jika F hitung >F tabel Penentuan model keputusan dilakukan dengan menggunakan metode pengujian dua pihak dengan asumsi sebagai berikut: 1. Daerah kritis dapat dicari dengan melihat tabel, nilai tabel dapat dicari pada tabel t yakni nilai t dari α = 0,05 2. Derajat kebebasannya df: n-2 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian di atas penulis akan melakukan analisis bersifat kuantitatif. Dari hasil analisa tersebut akan ditarik kesimpulan, apakah hipotesis yang telah ditetapkan itu diterima atau ditolak. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 3 Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Pajak Reklame Kota Tasikmalaya Tahun Anggaran 2002 sampai dengan 2011 No Tahun Anggaran Realisasi (Rp) Persentasi Pertumbuhan (%) , ,00 71, ,00 17, ,00 17, ,00 14, ,00 93, ,00 120, ,00 17,31 9

10 ,00 14, ,00-3,32 Jumlah ,00 Rata-rata ,00 40 (Sumber: Dinas Pendapatan, data diolah kembali) Dari tabel diatas dapat dilihat perubahan pendapat reklame dari tahun ke tahun. Perubahan terbesar terjadi pada tahun 2008 yaitu 120,75% dimana jumlah nominal pendapat reklame meningkat dari periode sebelumnya Rp menjadi Hal ini disebabkan karena bertambahnya pemasangan reklame dan perpanjangan izin reklame. Pada tahun 2011 mengalami penurunan yaitu -3,32% dimana jumlah nominal pendapat reklame menurun dari periode sebelumnya sebesar Rp menjadi Rp hal ini disebabkan karena wajib pajak tidak lagi memperpanjang izin reklame. Tabel 4 Pertumbuhan Pendapatan Pajak Penerangan Jalan Tahun Anggaran 2002 sampai dengan 2011 No Tahun Anggaran Realisasi (Rp) Persentasi Pertumbuhan (%) , ,00 31,61% ,00 17,68% ,00 11,71% ,00 13,01% ,00 11,88% ,00 23,10% ,00 10,46% ,00 32,20% ,00 53,16% Jumlah ,00 Rata-rata ,00 23% (Sumber: Dinas Pendapatan, data diolah kembali) 10

11 Dari tabel diatas dapat dilihat perubahan pendapat penerangan jalan dari tahun ke tahun. Perubahan terbesar terjadi pada tahun 2011 yaitu 53,16% dengan jumlah nominal sebelumnya sebesar Rp menjadi Rp Hal tersebut dikarenakan semakin tingginya masyarakat pengguna listrik, dimana ketika mereka membayar biaya listrik sudah termasuk didalamnya pajak penerangan jalan. No Tabel 5 Pertumbuhan Penerimaan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2002 sampai dengan 2011 Tahun Realisasi Persentasi pertumbuhan Anggaran (Rp) (%) , ,00 20,32% ,00 17,67% ,00 12,40% ,00 11,16% ,00 18,60% ,00 39,73% ,00 11,79% ,00 35,36% ,00 92,60% Jumlah ,00 - Rata-rata ,00 28,85% (Sumber: Dinas Pendapatan, data diolah kembali) Dari tabel diatas dapat dilihat perubahan penerima daerah dari tahun ke tahun, perubahan terbesar terjadi pada tahun 2011 yaitu 92,60% dimana jumlah nominal penerima daerah meningkat dari periode sebelumnya yang Pengaruh Pendapatan Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan Secara Parsial dan Simultan Terhadap Tasikmalaya sebesar Rp meningkat menjadi Rp hal tersebut dikarenakan adanya penambah daerah yang dikelola Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya. Untuk mengetahui pengaruh pendapat reklame secara parsial terhadap penerima daerah Kota Tasikmalaya berdasarkan koefisien determinasi untuk nilai r secara parsial yaitu pendapat reklame terhadap 11

12 penerima daerah Kota Tasikmalaya. Dari hasil pengolahan SPSS diketahui koefisien korelasi parsial untuk Pendapatan Pajak Reklame (X 1 ) terhadap Penerimaan Pajak Daerah (Y) adalah sebesar -0,625 sedangkan diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,391 atau sebesar 39,1%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti, diantaranya pajak parkir, pajak hiburan serta pajak lainnya yg termasuk kedalam pajak daerah. Untuk pengujian signifikansi dilakukan dengan uji t, diperoleh nilai t hitung sebesar , sedangkan diperoleh nilai t tabel dari tabel t dengan ketentuan n-k-t atau (10-1-1), jadi diperoleh nilai t tabel sebesar Karena t hitung ( < 2.306) t tabel, atau dengan melihat nilai sig sebesar 0,072 > 0,05 maka Ho diterima, berarti Pendapatan Pajak Reklame berpengaruh tidak signifikan terhadap Penerimaan Pajak Daerah. Dari pengolahan SPSS diketahui koefisien korelasi parsial untuk Pendapatan Pajak Penerangan Jalan (X 2 ) terhadap Penerimaan Pajak Daerah (Y) adalah sebesar 0,983, dan diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,966 atau sebesar 96,6%. Untuk pengujian signifikan dilakukan uji t, diperoleh nilai t hitung sebesar , sedangkan diperoleh t tabel dari tabel t dengan ketentuan n-k-1 atau (10-1-1), jadi diperoleh nilai t tabel sebesar Karena t hitung ( > 2.306) t tabel, atau dengan melihat nilai sig sebesar 0,000 < 0,05 maka Ha diterima, berarti Pendapatan Pajak penerangan Jalan secara Parsial berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak daerah. Hasil tersebut dikarenakan pendapat penerangan jalan mempunyai kontribusi yang besar terhadap Penerimaan Pajak Daerah. Kemudian untuk mengetahui pengaruh pendapat reklame dan pajak penerangan jalan secara simultan terhadap penerima daerah kota tasikmalaya, setelah melakukan penelitian dan memperoleh data yang diperlukan, maka dilakukan pengujian hipotesis yang dilanjutkan. Dalam pengujian hipotesis dilakukan serangkaian langkah-langkah uji statistik yaitu analisis regresi berganda, analisis korelasi, analisis koefisien determinasi, pengujian hipotesis dan kaidah keputusan secara simultan. Dengan pengujian statistik di atas maka dapat diketahui dari penaksiran derajat korelasi pendapat reklame d penerangan jalan terhadap penerima daerah Kota Tasikmalaya. Dari data yang diperoleh dari Dinas Pendapatan,, pengelolaan keuangan dan asset daerah Kota Tasikmalaya kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS Versi 16.0, maka hasil perhitungan yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut: a Analisis Regresi Berganda Untuk mengetahui besarnya pengaruh pendapat reklame (X 1 ) dan penerangan jalan (X 2 ) terhadap Penerimaan Pajak Daerah (Y), maka digunakan alat analisis regregi berganda. Diperoleh persamaan regresi: Y= a+b 1 (X 1 ) + b 2 (X 2 ) Hasil perhitungan persamaan regresi ganda dengan menggunakan SPSS 16.0 adalah sebagai berikut: a = ,524 b 1 = b 2 = Maka persamaan regresinya adalah: Y = , (X 1 ) (X 2 ) Dari persamaan regresi tersebut dikatakan bahwa apabila Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan sama dengan nol (X=0) maka Tasikmalaya akan negatif (minus) sebesar ,524. Adapun interpretasi dari masing-masing variabel yaitu sebagai berikut: Koefisien regresi X 1 = , jika pendapat reklame Kota Tasikmalaya meningkat sebesar 1% maka Penerimaan Pajak Daerah Kota Tasikmalaya akan berkurang sebesar % jadi tanda negatif menyatakan pengaruh negatif dan berkurang pendapat reklame akan mengakibatkan berkurangnya penerima daerah Kota Tasikmalaya. Koefisien regresi X 2 = 3.127, jika pendapat penerangan jalan Kota Tasikmalaya meningkat sebesar 1% maka Tasikmalaya akan meningkat 12

13 b c d sebesar 3.127% dari hal tersebut dapat diketahui bahwa semakin meningkat pajak penerangan jalan Kota Tasikmalaya maka Tasikmalaya yang diraih pun akan semakin tinggi. Analisis Koefisien Korelasi Untuk mengetahui besarnya derajat korelasi antara pendapat reklame d penerangan jalan dengan penerima daerah, berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16.0, diketahui nilai koefisien korelasi ganda sebesar Hal ini menunjukan bahwa tingkat keeratan hubungan antara pajak reklame d penerangan jalan terhadap penerimaan pajak daerah adalah sebesar Nilai tersebut berada diantara yang dapat dilihat pada tabel 3.2 dan angka tersebut menunjukan terjadinya korelasi sangat kuat. Analisis Koefisien Determinasi Untuk mengetahui berapa pengaruh pendapat reklame d penerangan jalan secara simultan terhadap penerima daerah, maka rumus yang digunakan adalah: Kd = r 2 x 100% Berdasarkan program SPSS 16.0 yang terdapat dalam tabel summary diketahui bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0.988, maka besarnya pengaruh pendapat reklame d penerangan jalan terhadap penerima daerah Kota Tasikmalaya adalah sebesar 97,6%. Dalam hal ini, penerima daerah dipengaruhi oleh pendapat reklame d penerangan jalan sebesar 97.6%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 2,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis, yaitu seperti: pajak hiburan, pajak restoran, pajak hotel dan lain sebagainya yang termasuk ke dalam pajak daerah. Uji Signifikansi Untuk mengetahui apakah pendapat reklame d penerangan jalan berpengaruh secara signifikan terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Tasikmalaya atau sebaliknya, maka rumus yang digunakan untuk uji signifikansi ini adalah sebagai berikut: Fh = R 2 / k 1 R 2 /(n k 1) Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 16.0 yang terdapat dalam tabel ANOVA b pada lampiran, diperoleh nilai F hitung sebesar kemudian F hitung ini dibandingkan dengan F tabel dengan ketentuan dk pembilang = 2 dan dk penyebut =(10-2-1) = 7 dengan taraf kesalahan 5%, diperoleh nilai F tabel sebesar Ternyata nilai F hitung lebih besar dari F tabel ( > 4.737). Karena F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan diterimanya Ha bahwa pada tingkat keyakinan 95% Pendapatan Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan secara simultan berpengaruh signifikan Terhadap Tasikmalaya. Hasil tersebut dikarenakan pendapat reklame d penerangan jalan mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap Tasikmalaya jika dibandingkan dengan komponen Pajak Daerah yang lainnya. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengaruh Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan Terhadap Penerimaan Pajak DaerahKota Tasikmalaya Tahun dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pendapatan Pajak Reklame di Kota Tasikmalaya periode 2002 sampai dengan 2010 pada umumnya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun kecuali dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami penurunan. Terjadi kenaikan pendapat reklame disebabkan karena bertambahnya pemasangan reklame, dan perpanjangan izin reklame. Terjadi penurun reklame disebabkan 13

14 karena wajib pajak tidak memperpanjang izin pajak reklame. 2. Pendapatan Pajak Penerangan Jalan di Kota Tasikmalaya periode 2002 sampai dengan 2011 selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Terjadi kenaikan pendapat penerangan jalan disebabkan karena semakin tingginya masyarakat pengguna listrik, dimana ketika mereka membayar biaya listrik sudah termasuk didalamnya pajak penerangan jalan. 3. Penerimaan Pajak Daerah di Kota Tasikmalaya dari tahun 2002 sampai dengan 2011 selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. 4. Pendapatan Pajak Reklame secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Tasikmalaya. Pendapatan Pajak Penerangan Jalan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Tasikmalaya. Pendapatan Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Tasikmalaya. SARAN Berdasarkan simpulan diatas, penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Pemerintah Proses penetapan target yang dilakukan sebelumnya, sebaiknya memperhatikan potensi yang ada sebenarnya, sehingga petugas yang terkait akan terpacu untuk melampaui target yang telah ditetapkan. 2. Bagi Peneliti Lain Untuk penelitian selanjutnya penulis menyarankan bagi orang yang akan meneliti tentang Penerimaan Pajak Daerah agar bisa meneliti sektor lain selain pendapat reklame dan pendapat penerangan jalan agar dapat diketahui hasil dari komponen lainnya.. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Yani Hubungan Keuangan anatara Pemerintah Pusat Dan Daerah Di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Deddy Supriady Bratakusumah dan Dadang Solihin Otonomi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.. Jakarta: PT gramedia Pustaka Utama. Devi Kasamira Pengaruh Pendapatan Pajak Reklame Dan Pajak Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tasikmalaya. Universitas Siliwangi. Helvianti Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan asli Daerah Kabupaten Rokan Hilir.universitas Sumatera Utara. Erly Suandy Hukum Pajak. Yogyakarta: Salemba Empat. Hessel Nogi S. Tangkilisan Manajemen Publik. Jakarta: PT Grasindo. Irwansyah Lubis Menggali Potensi Pajak Perusahaan dan Bisnis dengan Pelaksanaan Hukum. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Mardiasmo Perpajakan. Yogyakarta: Andi. Marihot P Siahaan Pajak Daerah Dan retribusi Daerah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Muhammad. Nazir Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nur Indriantoro dan Bambang Supomo Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE- Yogyakarta: Anggota IKAPI No 008. Peraturan Daerah No. 04 Tahun Pajak Daerah. Riduwan, dkk Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: ALFABETA. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung. ALFABETA. Suharimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. 14

15 Undang-undang RI No. 32 Tahun Perubahan atas Undang-undang No. 22 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Daerah. Undang-undang RI No. 33 Tahun Perubahan atas Undang-undang No. 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Undang-undang RI No 34 Tahun Perubahan atas Undang-undang RI No. 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Undang-undang RI No 28 Tahun Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Yosi Muhammad Nur Efektivitas dan Efisiensi Pemungutan Pajak Reklame Serta Kontribusinya Terhadap Penerimaan Pajak Daerah. Universitas siliwangi. 02/27/pengertian-dan-macam-macam-pajakdaerah/ /sejarah-perpajakan-indonesia-indonesiantax-history/ 15

PENGARUH PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DERAH (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya)

PENGARUH PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DERAH (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya) PENGARUH PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DERAH (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya) ACEP SANI SAEPURRAHMAN 834396 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN PAJAK REKLAME, PAJAK HIBURAN, PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERIODE

ANALISIS PENERIMAAN PAJAK REKLAME, PAJAK HIBURAN, PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERIODE ANALISIS PENERIMAAN PAJAK REKLAME, PAJAK HIBURAN, PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERIODE 2013-2015 FARIDOTUN NIKMAH 13133100010 Jurusan Akuntansi UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK PENGARUH PENERIMAAN PAJAK PARKIR DAN RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN DINAS PERHUBUNGAN (Studi kasus pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Tasikmalaya)

Lebih terperinci

SANTI SUSANTI Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK

SANTI SUSANTI Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi   ABSTRAK 1 ANALISIS PAJAK RESTORAN, PAJAK PENERANGAN JALAN DAN PAJAK REKLAME TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH KOTA TASIKMALAYA (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya) SANTI SUSANTI Program Studi

Lebih terperinci

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK PENGARUH PENERIMAAN PAJAK PARKIR DAN RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN DINAS PERHUBUNGAN (Studi kasus pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Tasikmalaya)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional merupakan pembangunan yang dapat diharapkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, oleh karena itu hasil pembangunan

Lebih terperinci

Keyword: Local Tax, Local Retribution, Local Original Revenue.

Keyword: Local Tax, Local Retribution, Local Original Revenue. ABSTRACT THE INFLUENCE OF LOCAL TAX, LOCAL RETRIBUTION TO LOCAL ORIGINAL REVENUE IN TASIKMALAYA CITY (Case Study at Revenue Department of Tasikmalaya City and Bureau of Finance Official and Goods Tasikmalaya

Lebih terperinci

ANALISIS PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (Study kasus pada Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya)

ANALISIS PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (Study kasus pada Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya) ANALISIS PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (Study kasus pada Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya) SHINTA WULANDARI 113403008 shintaw24@gmail.com Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah ketersediaan dana oleh suatu negara yang diperlukan untuk pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. adalah ketersediaan dana oleh suatu negara yang diperlukan untuk pembiayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam upaya pelaksanaan pembangunan nasional, hal yang paling penting adalah ketersediaan dana oleh suatu negara yang diperlukan untuk pembiayaan pengeluaran pemerintah

Lebih terperinci

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA PENGARUH PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM dan BATUAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan, Pengeloaan Keuangan dan Aset Daerah) Disusun Oleh HILMA DEWI RIANI

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words : Advertisement Tax Revenue, Street Lighting Tax Revenue, Local Government Original Receipt. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words : Advertisement Tax Revenue, Street Lighting Tax Revenue, Local Government Original Receipt. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Local Government Original Revenue is source of local revenue that can be used by each region for implement administration and regional development. Local Original Receipt can be obtained from

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Otonomi Daerah Pergantian Pemerintahan dari Orde Baru ke orde Reformasi menuntut pelaksanaan otonomi daerah yang memberikan kewenangan yang lebih luas, nyata dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

PENGARUH PAJAK REKLAME DAN PAJAK HIBURAN TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH (Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya) ABSTRACT

PENGARUH PAJAK REKLAME DAN PAJAK HIBURAN TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH (Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya) ABSTRACT PENGARUH PAJAK REKLAME DAN PAJAK HIBURAN TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH (Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya) SUBHAN HAQIQI NPM. 093403015 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PERUSAHAAN DAN DAMPAKNYA PADA LABA OPERASI (Studi Kasus Pada PT. Cakra Putra Parahyangan)

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PERUSAHAAN DAN DAMPAKNYA PADA LABA OPERASI (Studi Kasus Pada PT. Cakra Putra Parahyangan) PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PERUSAHAAN DAN DAMPAKNYA PADA LABA OPERASI (Studi Kasus Pada PT. Cakra Putra Parahyangan) Hilda Saida Rahmah 113403166 Email : hilda.shun@gmail.com Program

Lebih terperinci

LAJU PERTUMBUHAN PAJAK RESTORAN, HOTEL DAN HIBURAN DALAM PAD KOTA KEDIRI

LAJU PERTUMBUHAN PAJAK RESTORAN, HOTEL DAN HIBURAN DALAM PAD KOTA KEDIRI LAJU PERTUMBUHAN PAJAK RESTORAN, HOTEL DAN HIBURAN DALAM PAD KOTA KEDIRI Zulistiani Universitas Nusantara PGRI Kediri zulis.tiani.zt@gmail.com Abstrak Kota Kediri mempunyai wilayah yang cukup strategis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pajak Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (2007:2) bahwa: Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberi kewenangan untuk menjalankan pemerintahan, 1 pembangunan. nasional merupakan serangkaian upaya pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. diberi kewenangan untuk menjalankan pemerintahan, 1 pembangunan. nasional merupakan serangkaian upaya pembangunan yang 1 BAB I PENDAHULUAN Pemerintahan adalah entitas masyarakat dalam suatu negara yang diberi kewenangan untuk menjalankan pemerintahan, 1 pembangunan nasional merupakan serangkaian upaya pembangunan yang

Lebih terperinci

DINI AJHARIYANI SUDARSO

DINI AJHARIYANI SUDARSO PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN DAN LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA TASIKMALAYA (Studi Kasus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah adalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah adalah salah satu landasan yuridis bagi pengembangan otonomi daerah di Indonesia. Dalam Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikelola dengan baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. dikelola dengan baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang maksimal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan merupakan usaha terencana dan terarah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia yang menuntut adanya perubahan sosial budaya sebagai pendukung keberhasilannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat.

BAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era reformasi saat ini, Pemerintah Indonesia telah mengubah sistem sentralisasi menjadi desentralisasi yang berarti pemerintah daerah dapat mengurus keuangannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah salah satu landasan yuridis bagi pengembangan otonomi daerah di Indonesia. Dalam undang-undang ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan perekonomiannya, Indonesia harus meningkatkan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan perekonomiannya, Indonesia harus meningkatkan pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah salah satu negara berkembang di Asia yang berusaha mempertahankan perekonomian dari goncangan krisis global. Dalam rangka mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari luar negeri dapat berupa pinjaman dari negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. dari luar negeri dapat berupa pinjaman dari negara lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara hukum yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan bagi rakyatnya sehingga terbentuk suatu masyarakat yang

Lebih terperinci

ANALISIS PERANAN DAN KONTRIBUSI PAJAK REKLAME TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA JAMBI

ANALISIS PERANAN DAN KONTRIBUSI PAJAK REKLAME TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA JAMBI ANALISIS PERANAN DAN KONTRIBUSI PAJAK REKLAME TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA JAMBI Yan Yan (yenyen_chan@yahoo.com) Lili Syafitri, Kardinal Akuntansi (S1) STIE MDP Abstrak : Penelitian

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PAJAK RESTORAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA PEMERINTAH DAERAH KOTA KEDIRI

EFEKTIVITAS PAJAK RESTORAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA PEMERINTAH DAERAH KOTA KEDIRI EFEKTIVITAS PAJAK RESTORAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA PEMERINTAH DAERAH KOTA KEDIRI Oleh: Muhammad Alfa Niam Dosen Akuntansi, Universitas Islam Kadiri,Kediri Email: alfa_niam69@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan suatu daerah otonom dapat berkembang sesuai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan suatu daerah otonom dapat berkembang sesuai dengan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Otonomi daerah yang mulai berlaku di Indonesia sejak tahun 2001 memberi kebebasan kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya, menetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan utama bagi sebuah Daerah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan utama bagi sebuah Daerah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan utama bagi sebuah Daerah yang dibayar oleh masyarakat dan sebagai iuran pemungutan yang dapat dipaksakan oleh pemerintah

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh :

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh : PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh : IRVAN NURDIANSYAH RIZAL (Jurusan Akuntansi FE Universitas Siliwangi) Tedi

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP HARGA JUAL (Studi Kasus Pada Perusahaan Kue Lintang Tasikmalaya) Disusun oleh ANGGA PRATAMA NPM

PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP HARGA JUAL (Studi Kasus Pada Perusahaan Kue Lintang Tasikmalaya) Disusun oleh ANGGA PRATAMA NPM PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP HARGA JUAL (Studi Kasus Pada Perusahaan Kue Lintang Tasikmalaya) Disusun oleh ANGGA PRATAMA NPM 023403192 Pembimbing H. Maman Suherman, M.M., Ak. Rani Rahman, SE., M.Ak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi diperoleh dari perpajakan sebesar Rp1.235,8 triliun atau 83% dari

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi diperoleh dari perpajakan sebesar Rp1.235,8 triliun atau 83% dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai keberhasilan pelaksanaan pembangunan, Pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Kebutuhan akan dana pembangunan dapat diperoleh dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan keleluasaan pada

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan keleluasaan pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Republik Indonesia menganut asas desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan keleluasaan pada daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan kemasyarakatan harus sesuai dengan aspirasi dari

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan kemasyarakatan harus sesuai dengan aspirasi dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah. Pemerintah daerah dalam menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu Negara, ketersediaan data dan informasi menjadi sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu Negara, ketersediaan data dan informasi menjadi sangat penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kementrian Dalam Negeri (2013) dalam konteks pengembangan ekonomi suatu Negara, ketersediaan data dan informasi menjadi sangat penting dalam upaya menggali

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam kajian pustaka ini, akan dijelaskan mengenai pengertian pajak, jenisjenis

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam kajian pustaka ini, akan dijelaskan mengenai pengertian pajak, jenisjenis BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka Dalam kajian pustaka ini, akan dijelaskan mengenai pengertian pajak, jenisjenis pajak, tata cara pemungutan pajak dan seterusnya yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan titik awal pelaksanaan pembangunan, sehingga daerah diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan titik awal pelaksanaan pembangunan, sehingga daerah diharapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi daerah khususnya Daerah Tingkat II (Dati II) merupakan titik awal pelaksanaan pembangunan, sehingga daerah diharapkan bisa lebih mengetahui

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. lakukan dapat terselesaikan dengan baik dan benar serta terarah dan fokus

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. lakukan dapat terselesaikan dengan baik dan benar serta terarah dan fokus BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian, seorang peneliti harus dapat menentukan objek penelitiannya. Ini dimaksudkan agar setiap penelitian yang

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. ANISAB MITRA UTAMA Jakarta)

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. ANISAB MITRA UTAMA Jakarta) PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. ANISAB MITRA UTAMA Jakarta) ANISA SHOFFIYANA NPM. 103403187 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hakikat mendasar dari prinsip kebijakan otonomi daerah sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, adalah

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB P2) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN JEMBER

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB P2) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN JEMBER Jurnal STIE SEMARANG VOL 9 No. 1 Edisi Februari 2017 ( ISSN : 2085-5656) ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB P2) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pajak Sejarah pemungutan pajak mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan masyarakat dan negara baik di bidang kenegaraan maupun di bidang sosial dan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat paksa terhadap pelunasan tunggakan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan daerahnya sendiri, membuat peraturan sendiri (PERDA) beserta

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan daerahnya sendiri, membuat peraturan sendiri (PERDA) beserta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dijalankannya otonomi daerah merupakan salah satu bentuk dari desentralisasi pemerintahan. Otonomi daerah merupakan hak yang diperoleh dari pemerintah pusat, dan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada sensus penduduk yang dilakukan pada 1 Mei 15 Juni 2010 tercatat paling

BAB I PENDAHULUAN. pada sensus penduduk yang dilakukan pada 1 Mei 15 Juni 2010 tercatat paling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dengan jumlah penduduk yang pada sensus penduduk yang dilakukan pada 1 Mei 15 Juni 2010 tercatat paling tidak terdapat

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PEMBAYARAN PAJAK RESTORAN TERHADAP SELF ASSESSMENT SYSTEM STUDI KASUS DI DINAS PENDAPATAN KOTA PALEMBANG

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PEMBAYARAN PAJAK RESTORAN TERHADAP SELF ASSESSMENT SYSTEM STUDI KASUS DI DINAS PENDAPATAN KOTA PALEMBANG PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PEMBAYARAN PAJAK RESTORAN TERHADAP SELF ASSESSMENT SYSTEM STUDI KASUS DI DINAS PENDAPATAN KOTA PALEMBANG Meri Tiara (meritiara61@yahoo.com) Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyelenggarakan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pendapatan Asli Daerah a. Pengertian Pendapatan Asli Daerah Menurut Mardiasmo (2002:132), Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh dan sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar pembangunan tersebut dibutuhkan dana yang cukup besar.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar pembangunan tersebut dibutuhkan dana yang cukup besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kesatuan, Indonesia mempunyai fungsi dalam membangun masyarakat adil dan makmur sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat. Dengan

Lebih terperinci

MACHDANIYATUL AZIZAH B

MACHDANIYATUL AZIZAH B PENGARUH KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PAD DALAM MENDUKUNG OTONOMI DAERAH KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dengan yang namanya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dengan yang namanya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Apabila kita berbicara mengenai Otonomi Daerah, maka kita akan teringat dengan yang namanya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya)

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) Nunung Nuraqliah (083403018) Email : noeng_aqly27@yahoo.com Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah perpajakan di Indonesia bukan menjadi persoalan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Masalah perpajakan di Indonesia bukan menjadi persoalan pemerintah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah perpajakan di Indonesia bukan menjadi persoalan pemerintah pusat saja melainkan menjadi perhatian pemerintah daerah (PEMDA). Terutama sejak diberlakukannya Undang-

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemerintah daerah diberi kewenangan yang luas untuk mengurus rumah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemerintah daerah diberi kewenangan yang luas untuk mengurus rumah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah daerah diberi kewenangan yang luas untuk mengurus rumah tangganya sendiri dengan sedikit campur tangan pemerintah pusat. Pemerintah daerah mempunyai hak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak adalah kontribusi wajib rakyat kepada kas negara.definisi pajak menurut beberapa ahli adalah : 1) Menurut Soemitro (Mardiasmo, 2011:1),

Lebih terperinci

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN (MURABAHAH) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) (Studi Kasus Pada PT. Bank Jabar Banten Syariah Tasikmalaya) Irman Firmansyah 1

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN (MURABAHAH) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) (Studi Kasus Pada PT. Bank Jabar Banten Syariah Tasikmalaya) Irman Firmansyah 1 PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN (MURABAHAH) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) (Studi Kasus Pada PT. Bank Jabar Banten Syariah Tasikmalaya) Irman Firmansyah 1 ABSTRACT The research objective is to know influence

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PAJAK SARANG BURUNG WALET TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN BANGKA INDUK

KONTRIBUSI PAJAK SARANG BURUNG WALET TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN BANGKA INDUK KONTRIBUSI PAJAK SARANG BURUNG WALET TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN BANGKA INDUK SILVY CHRISTINA STIE Trisakti silvy@stietrisakti.ac.id Abstract: This research was conducted at Kantor Dinas

Lebih terperinci

ABSTRAK. ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. ix Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Tujuan dilaksanakannya penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas serta efisiensi pemungutan pajak reklame yang dilakukan oleh Dinas

Lebih terperinci

WINNIE LUSIANA NPM Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK

WINNIE LUSIANA NPM Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK PENGARUH PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 006-03 (Studi Kasus pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tasikmalaya)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan pajak dalam kehidupannya, sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan pajak dalam kehidupannya, sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu cara dalam meningkatkan pembangunan nasional di Indonesia adalah dengan cara gotong royong nasional serta adanya kewajiban setiap warga Negara dalam menempatkan

Lebih terperinci

di daerahnya, sama halnya dengan Kota

di daerahnya, sama halnya dengan Kota Pengaruh Kontribusi Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Semarang Tahun 2008-2012 Fitria Diah Ariyani Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan potensi dan kepentingan daerah itu sendiri. yang sesuai denganperaturan perundang-undangan. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan potensi dan kepentingan daerah itu sendiri. yang sesuai denganperaturan perundang-undangan. Oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Otonomi daerah adalah kewenangan yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengurus rumah tangga daerah serta pengelolaan sumber daya yang dimiliki dengan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Daerah dalam menjalankan tugas pokoknya sebagai Pelayanan Pemerintah bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Dimana dalam melaksanakannya

Lebih terperinci

PENGARUH PENERIMAAN PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN HASIL LABA BUMD TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA SURABAYA

PENGARUH PENERIMAAN PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN HASIL LABA BUMD TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA SURABAYA PENGARUH PENERIMAAN PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN HASIL LABA BUMD TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA SURABAYA Vivi Anggraini, Kusni Hidayati, Tri Lestari Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

ABSTRACT. By KANIA DEWI Guidance By: Euis Rosidah, S.E., M.Ak. R. Neneng Rina A, S.E., M.M., Ak. CA.

ABSTRACT. By KANIA DEWI Guidance By: Euis Rosidah, S.E., M.Ak. R. Neneng Rina A, S.E., M.M., Ak. CA. ABSTRACT THE INFLUENCE CONTRIBUTION OF LOCAL TAX AND SEPARATED ASSETS MANAGEMENT RESULT TO LOCAL ORIGINAL REVENUE (Case Study in the Income Office Region and Financial Management Bodies and Local Goods)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional merupakan pembangunan yang dapat diharapkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, oleh karena itu hasil pembangunan

Lebih terperinci

BAB III KONTRIBUSI PENDAPATAN PAJAK PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA SEMARANG

BAB III KONTRIBUSI PENDAPATAN PAJAK PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA SEMARANG BAB III KONTRIBUSI PENDAPATAN PAJAK PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA SEMARANG 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Landasan Teori Landasan teori yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel dependen/terikat (Y) dan variabel independen/bebas (X). Variabel dependen adalah

Lebih terperinci

Aristanti Widyaningsih *) Abstraksi. Abstract

Aristanti Widyaningsih *) Abstraksi. Abstract Analisis Potensi Penerimaan Pajak Reklame Kota Bandung (Analysis Potential of Advertisement Tax Income in Bandung Period 2001 2007) Aristanti Widyaningsih *) Abstract The research is purposed to know the

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIFITAS PENERIMAAN PAJAK HOTEL, PAJAK REKLAME DAN PAJAK PENERANGAN JALAN TERHADAP EFEKTIFITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI LAMPUNG

ANALISIS EFEKTIFITAS PENERIMAAN PAJAK HOTEL, PAJAK REKLAME DAN PAJAK PENERANGAN JALAN TERHADAP EFEKTIFITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI LAMPUNG ANALISIS EFEKTIFITAS PENERIMAAN PAJAK HOTEL, PAJAK REKLAME DAN PAJAK PENERANGAN JALAN TERHADAP EFEKTIFITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI LAMPUNG Rifki Sudibyo, Indra Pahala Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP JUMLAH PRODUK CACAT PADA PERUSAHAAN SURYA JAYA TASIKMALAYA. Agnes Sekarini

PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP JUMLAH PRODUK CACAT PADA PERUSAHAAN SURYA JAYA TASIKMALAYA. Agnes Sekarini PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP JUMLAH PRODUK CACAT PADA PERUSAHAAN SURYA JAYA TASIKMALAYA Agnes Sekarini Muktisari Rt 04 Rw 05 Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat (agnessekarini5@gmail.com) Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan pengertian pajak menurut Marihot P. Siahaan (2010:7) adalah: 1. Yang berhak memungut pajak hanyalah negara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan pengertian pajak menurut Marihot P. Siahaan (2010:7) adalah: 1. Yang berhak memungut pajak hanyalah negara. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pajak 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut Mardiasmo (2006:1) definisi pajak dalam buku perpajakan edisi revisi, pajak adalah : Iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang

Lebih terperinci

Yerni Pareang Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan. Yudea Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan

Yerni Pareang Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan. Yudea Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan VOLUME : 18 NOMOR : 01 MARET 2016 ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA BALIKPAPAN (Studi Pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Balikpapan)

Lebih terperinci

ABSTRACT. By: EKI GUMILAR Supervisors: H. Maman Suherman, SE., MM., Ak. Iwan Hermansyah, SE., M.Si., Ak.

ABSTRACT. By: EKI GUMILAR Supervisors: H. Maman Suherman, SE., MM., Ak. Iwan Hermansyah, SE., M.Si., Ak. ABSTRACT THE INFLUENCE OF THE TOURISM OBJECT RETRIBUTION ON THE ORIGINAL REGIONAL INCOME (A Study Case at the Cultural and Tourism Department of Kabupaten Ciamis) By: EKI GUMILAR 093403028 Supervisors:

Lebih terperinci

PERANAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN EKSKARESIDENAN BANYUMAS. (Tahun Periode 2006 Sampai 2010)

PERANAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN EKSKARESIDENAN BANYUMAS. (Tahun Periode 2006 Sampai 2010) PERANAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN EKSKARESIDENAN BANYUMAS (Tahun Periode 2006 Sampai 2010) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

Sri Eka Nurhayati Pamungkas Ekonomi Akuntansi Universitas Siliwangi ABSTRACT ABSTRAK

Sri Eka Nurhayati Pamungkas Ekonomi Akuntansi Universitas Siliwangi   ABSTRACT ABSTRAK ANALISIS PENGARUH PAJAK PARKIR DAN RETRIBUSI PARKIR TERHADAP PENERIMAAN DINAS PERHUBUNGAN (Studi kasus pada Dinas Kota Tasikmalaya) Sri Eka Nurhayati Pamungkas Ekonomi Akuntansi Universitas Siliwangi Email

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan ekonomi daerah khususnya pemerintah kota merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan ekonomi daerah khususnya pemerintah kota merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah khususnya pemerintah kota merupakan titik awal pelaksanaan pembangunan, sehingga daerah diharapkan bisa lebih mengetahui potensi dan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus-menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus-menerus dalam pembangunan nasional. Tujuan pembangunan nasional adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

TAUFIK RACHMAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT

TAUFIK RACHMAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT PENGARUH BIAYA PENGERJAAN KEMBALI PRODUK CACAT (REWORK COST) DAN HARGA POKOK PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV. Deden Batik Tasikmalaya) TAUFIK RACHMAN 1234030377 Email : trachmantaufik009@gmail.com

Lebih terperinci

Oleh : Drs. Yonathan Palinggi,MM Peneliti adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Ketua Program Studi Pasca Sarjana Manajemen Administrasi Publik Unikarta

Oleh : Drs. Yonathan Palinggi,MM Peneliti adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Ketua Program Studi Pasca Sarjana Manajemen Administrasi Publik Unikarta ANALISIS PENERIMAAN PAJAK PENGAMBILAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C SEBELUM DAN SESUDAH OTONOMI DAERAH SEBAGAI SUMBER PAD PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Oleh : Drs. Yonathan Palinggi,MM Peneliti adalah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengaruh Struktur Modal (Capital Structure) Terhadap Laba per Lembar Saham

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengaruh Struktur Modal (Capital Structure) Terhadap Laba per Lembar Saham 39 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penyusunan Laporan Skripsi dengan judul Pengaruh Struktur Modal (Capital Structure) Terhadap Laba per Lembar Saham (Earning

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH (STUDI KASUS DI DPPKA KOTA SURAKARTA)

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH (STUDI KASUS DI DPPKA KOTA SURAKARTA) ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH (STUDI KASUS DI DPPKA KOTA SURAKARTA) Oleh : R. Waita Ningrum, Endang Masitoh dan Riana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

BAB I PENDAHULUAN. antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Dalam Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah disebutkan bahwa Pemerintah Daerah memiliki sumber Pendapatan Asli Daerah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah adalah untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat dimana

BAB I PENDAHULUAN. daerah adalah untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberian kewenangan otonomi daerah dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah adalah untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat dimana pemerintah daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian digunakan untuk menggambarkan secara rinci dan keseluruhan tentang bagaimana penelitian ini akan dilakukan seperti perencanaan penelitian,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang

Lebih terperinci

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma III Akuntansi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma III Akuntansi TINJAUAN ATAS PENERIMAAN PAJAK PENGAMBILAN DAN PEMANFAATAN AIR BAWAH TANAH (ABT) SERTA AIR PERMUKAAN (APER) PADA UPPD PROVINSI WILAYAH XXII BANDUNG TIMUR TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

PENGARUH BONUS DAN TUNJANGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PDAM Tirta Galuh Ciamis) oleh : ENDAH PURNAMASARI

PENGARUH BONUS DAN TUNJANGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PDAM Tirta Galuh Ciamis) oleh : ENDAH PURNAMASARI PENGARUH BONUS DAN TUNJANGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PDAM Tirta Galuh Ciamis) oleh : ENDAH PURNAMASARI 093403110 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerahnya dari tahun ke tahun sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. daerahnya dari tahun ke tahun sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung adalah salah satu kota dan provinsi Jawa Barat yang pemerintah daerahnya senantiasa berupaya meningkatkan pendapatan dan pembangunan daerahnya dari tahun

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN ISSN-P 2407-2184 Jurnal Akuntansi Politeknik Sekayu ( ACSY ) Volume II, No. 1, Januari 2015, h. 1-10 ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN Sunanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, melalui pengeluaran-pengeluaran rutin dan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, melalui pengeluaran-pengeluaran rutin dan pembangunan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan suatu fenomena yang menarik dalam kehidupan masyarakat dan negara. Saati ini pajak bukan lagi merupakan sesuatu yang asing bagi masyarakat Indonesia.

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS PAJAK DAERAH ATAS PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA BADAN PELAYANAN PAJAK DAERAH KOTA MALANG TAHUN

ANALISIS EFEKTIVITAS PAJAK DAERAH ATAS PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA BADAN PELAYANAN PAJAK DAERAH KOTA MALANG TAHUN ANALISIS EFEKTIVITAS PAJAK DAERAH ATAS PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA BADAN PELAYANAN PAJAK DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2011-2016 Yunita Dwi Puspita, Hj. Nur Hidayati, SE.,MM & Junaidi, SE.,M.SA Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan. Oleh karena itu, daerah harus mampu menggali potensi

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan. Oleh karena itu, daerah harus mampu menggali potensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya otonomi daerah dan desentralisasi fiskal mengakibatkan banyak dampak bagi daerah, terutama terhadap kabupaten dan kota. Salah satu dampak otonomi daerah dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengaruh Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Advertising Tax, Revenue Bandung municipality. vii

ABSTRACT. Keywords: Advertising Tax, Revenue Bandung municipality. vii ABSTRACT The title of the thesis is examined by the author is "Influence Of Advertising Tax against revenue in the Municipality of Bandung". Advertising Tax is one of the regional tax in the city of Bandung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. penyelenggaraan pemerintah daerah. Berlakunya Undang-Undang Nomor 32

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. penyelenggaraan pemerintah daerah. Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia menerapkan peraturan mengenai pemerintah daerah yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang penyelenggaraan pemerintah daerah. Berlakunya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pajak 2.1.1.1 Pengertian Pajak Pengertian pajak menurut P.J.A Andiani dalam Diana Sari (2013: 33), adalah sebagai berikut : Pajak adalah iuran masyarakat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian ini sebagai variabel bebas (independent variable) pertama (X 1 ) adalah profitabilitas perusahaan dan variable

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Efektivitas 1. Pengertian Efektivitas Hidayat (1986) menjelaskan bahwa: Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan

Lebih terperinci

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tasikmalaya)

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tasikmalaya) PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tasikmalaya) Rani Rahman 1 Wegi Indra Agnesta 2 This research aims to know the influence of credit

Lebih terperinci