RANCANG BANGUN PENGONTROLAN BEBAN SECARA ELEKTRONIK PADA PEMBANGKIT LISTRIK (PERANGKAT LUNAK)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN PENGONTROLAN BEBAN SECARA ELEKTRONIK PADA PEMBANGKIT LISTRIK (PERANGKAT LUNAK)"

Transkripsi

1 RACAG BAGU PEGOTROLA BEBA SECARA ELEKTROIK PADA PEMBAGKIT LISTRIK (PERAGKAT LUAK) Inggih Surya Permana 1, Ir. ahya Chusna Arief, MT 2, Ir. Suryono, MT 2 Mahasiswa Jurusan Elektro Industri 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik Elektronika egeri Surabaya (PES) Institut Teknologi Sepuluh opember (ITS), Surabaya, Indonesia amd.1n991h@gmail.com ABSTRAK Kestabilan frekensi sangat diperlukan dalam kelangsungan pelayanan tenaga listrik dari suatu pembangkit listrik. Pemakaian beban konsumen yang tidak menentu menyebabkan frekuensi yang berubahubah. yang tidak stabil merusak peralatan (beban) karena beban tidak bisa bekerja secara optimal. Pengontrolan beban secara elektronik pada pembangkit listrik ini dapat mengoptimalkan kerusakan akibat frekuensi keluaran dari sistem distribusi yang tidak stabil. Implementasi sistem kontrol adalah pada pembangkit listrik yang renewable yaitu mikrohidro. Sistem ini diaplikasikan ke dalam sistem kontrol dengan menggunakan mikrokontroler dilengkapi interface keypad dan LCD. Perangkat lunak yang diintegrasikan dengan peralatan pendukung yang memungkinkan sistem beroperasi secara otomatis. Sistem pengontrolan beban secara elektronik menggunakan sensor frekuensi yang akan mendeteksi frekuensi sebelum masuk ke beban, yang kemudian akan dibaca oleh mikrokontroler. Data akan diproses untuk menentukan kerja dari sistem dan frekuensi akan ditampilkan pada LCD. Keypad sebagai media setting kecepatan kontrol. Sistem pengaturan frekuensi melalui pengaturan beban secara elektronik bekerja dengan mengatur daya yang disalurkan ke beban sekunder setiap terjadi perubahan frekuensi akibat perubahan beban pada beban utama. Sehingga beban total generator (beban utama dan beban komplemen) cenderung tetap. Dan pengontrolan mikrokontroler ATMega16, dihasilkan frekuensi yang stabil yaitu 50 hz baik itu dibebani maupun tidak dibebani. Kata kunci : Sensor frekuensi, mikrokontroler, LCD, keypad, beban komplemen ABSTRACT The fix frequency are very needed in electrical power service at power station. Using Consumer s load which uncertain, causes frequency that fluctuate. The unstable s frequency damaging a load, because load can t work properly. The electronic load controller at this power station, can optimize damage, consequence frequency s from distribution system which unstable. The implementation of this control system are in the renewable s power station, such as in mikrohidro. That is applied to control system by using microcontroller interfaces keypad and lcd. The Software which integrated with support s equipments make this system works automatically. The electronic load controller using frequency s censor to detect frequency before through a load, then more information will be read and processed by microcontroller. The information will be processed, to determine run of system and frequency will be displayed in the lcd, A keypad for setting the speed control. The frequency arrangement system using electronic load controller which works regulate power that canalized to complement load every main s load change. So total load there are main load and complement load, are permanent. And control with microcontroller ATMega16, produced stable frequency that is 50 hz at load or without load condition. Keyword : Frequency s censor, microcontroller, LCD, keypad, complement s load 1. Pendahuluan Tingkat performansi dari suatu sistem pembangkit listrik ditentukan oleh frekuensi yang dihasilkan. Pada suatu pembangkit listrik yang menggunakan energi renewable terutama mikrohidro, sistem kontrol frekuensi yang umumnya digunakan adalah sistem pengaturan frekuensi melalui governor, dan sistem pengaturan frekuensi melalui pengaturan beban secara elektronik. Penggunaan governor tersebut kurang menguntungkan bila ditinjau secara ekonomis, karena harganya hampir sama bahkan melebihi harga turbin generator. Untuk itu perlunya dibuat desain pengontrolan beban secara elektronik pada pembangkit mikrohidro. Sistem pengaturan frekuensi melalui pengaturan beban secara elektronik bekerja dengan mengatur daya yang disalurkan ke beban komplemen setiap terjadi perubahan frekuensi akibat perubahan beban pada beban utama. Sehingga beban total generator (beban utama dan beban komplemen) cenderung tetap.

2 Perancangan sistem dilakukan dengan cara menempatkan sensor f to v dan kemudian sensor tersebut mengirim data yang telah terbaca kepada mikrokontroler. Bila hasil olahan mikrokontroler menunjukkan adanya perubahan frekuensi, maka mikrokontroler akan memberikan perintah kepada driver IC TCA 785 untuk memberikan sudut penyulutan pada Triac sesuai yang diinginkan. Dan pengontrolan dengan menggunakan mikrokontroler ATMega16 dihasilkan frekuensi yang stabil yaitu 50 hz. Mikrokontroler dilengkapi dengan intrface keypad, LCD, DAC dan ADC internal. Keypad akan digunakan sebagai input untuk menentukan kecepatan kontrol proporsional yang diinginkan. LCD akan digunakan untuk menampilkan frekuensi dari keluaran generator. ADC internal pada mikrokontroler ATMega 16 dan rangkaian DAC sebagai alat bantu pengubah sinyal digital ke analog dan sebaliknya. 2. Perencanaan Dan Pembuatan Alat 2.1 Konfigurasi Sistem Secara Umum Secara umum konfigurasi sistem dari pengaturan beban secara elektronik pada pembangkit listrik ini terdiri dari input, kontroler dan. Dari sisi masukan (input) terdiri sensor frekuensi. Kontroller yang digunakan adalah mikrokontroler ATMega16. Dari sisi keluaran () yang dihubungkan dengan driver TCA785 melalui rangkaian DAC0808. Gambar 2.1 Blok diagram sistem pengaturan beban secara elektronik pada pembangkit listrik Pada blok diagram Gambar 2.1, sensor frekuensi yang berupa f to v converter keluaran dari sensor itu diolah di mikrokontroler ATMega16. Dengan mengatur sudut penyulutan pada triac menggunakan driver TCA785 dengan input dari rangkaian DAC diatur oleh mikrokontroler. Dengan set point frekuensi antara 49.5 hz 50.5 hz maka mikrokontroler akan mengolah data dan mengatur pada rangkaian DAC. Gambar 2.2 Gambar sistem pengaturan beban secara elektronik 2.2 Sistem mikrokontroler Sistem mikrokontroler yang digunakan adalah ATMega 16 yang memiliki fasilitas internal ADC 8 channel dan menggunakan resolusi 8 bit. Mikrokontroler ini memiliki 512 byte EEPROM serta 8 Kbytes flash programming memory Perencanaan Input Output Mikrokontroler ATMega16 memiliki 4 buah port 8 bit. Tabel perencanaan input dapat dilihat pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Perencanaan input / Port Port A.0 Port B Port C Port D Keterangan Input sensor frekuensi Output DAC Output LCD Input keypad Perencanaan Input Sensor Pada perencanaan input sensor frekuensi ini, digunakan range 49.5 hz sampai 50.5 hz. ilai frekuensi normal sebenarnya yang diperlukan pada sistem adalah 50 hz, sedangkan dalam perencanaan digunakan range frekuensi antara 49.5 hz sampai 50.5 hz. Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan generator set 1 phasa yang memiliki berubah-ubah sehingga diberikan histerisis ± 1% dari frekuensi normal 50 hz. Untuk inputan ke ADC, karena tegangan yang diterima ADC berkisar antara 0 sampai 5V sedangkan range suhu yang digunakan berkisar antara 49.5 hz sampai 50.5 hz, maka dibuat suatu perbandingan. 2.3 Perencanaan Perangkat Lunak Perencanaan perangkat lunak disusun untuk mendukung perangkat keras yang telah dibuat dengan bahasa pemrograman C. Pada bagian ini menjelaskan rutin-rutin penting dari keseluruhan perangkat lunak yang dibuat Program Utama Uraian singkat program utama perangkat lunak Sistem Pengaturan Beban Secara Elektronik Pada Pembangkit Listrik menggunakan mikrokontroller ATMega 16 dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Inisialisasi dari keseluruhan hardware, Berikut inisialisasi piranti-piranti tersebut: Inisialisasi port A sebagai ADC Inisialisasi port B sebagai Output ke rangkaian DAC Inisialisasi port C sebagai Output ke LCD Inisialisasi port D sebagai Input Keypad b. Pada proses ini akan diinisialisasi keadaan awal dari keseluruhan sistem, misalnya kondisi awal dari DAC yang diberi nilai 0x00 yang berarti DAC memberikan 0V sehingga didapatkan sudut penyulutan 180 (beban komplemen menyala semua) c. Pembacaan frekuensi referensi untuk memperoleh frekuensi nominal sesuai dengan setting point sebesar 49.5 hz-50.5 hz. d. Konstanta pada penambah atau pengurang untuk decrement dan increment adalah pada kisaran range (2 digit) yang diatur melalui keypad.

3 e. Saat frekuensi input bernilai kurang sama dengan 49.5 hz maka akan diincrement hingga mencapai frekuensi sesuai range yang diinginkan (nilai maksimal 0xa5) yang berarti pada tegangan maksimal DAC 6.47 V beban lampu pijar yang disulut sudah off. f. Kemudian bila frekuensi input lebih besar sama dengan 50.5 hz maka akan didecrement hingga mencapai frekuensi sesuai range yang diinginkan (nilai minimum 0x07) yang berarti pada tegangan minimum DAC 0.27 V beban lampu pijar yang disulut menyala terang. g. Bila frekuensi input bernilai antara 49.5hz-50.5maka berada pada kondisi saat itu. j. Pengaturan sistem adalah increment dan decrement dengan penambahan atau pengurangan sampai dengan 2 digit (01-99) melalui input keypad. Untuk lebih memahami program utama dapat digambarkan dalam flowchart berikut : START Inisialisasi input,,serta serial b. Keluarkan perintah ke ADC c. Setelah ADC selesai dikonversi akan di simpan ke dalam memori mikrokontroller. d. Ulangi perintah untuk konversi setiap alamat dari sensor frekuensi. e. Dari data didapatkan nilai frekuensi. Agar lebih jelas dari pembacaan sensor frekuensi dapat dilihat pada Gambar 2.4 flowchart dibawah ini : START Baca nilai frekuensi Simpan di RAM ADC start conversion Ambil data ADC Baca sensor Ubah data dari ADC ke nilai frekuensi Tampilkan nilai frekuensi pada ilai frekuensi didapatkan <= 49.5 hz Increment RETUR Gambar 2.4 Flowchart pembacaan sensor frekuensi >= 50.5 hz ED Decrement Gambar 2.3 Flowchart program utama Perencanaan Software Menu Keypad 3x4 Keypad merupakan interface dari pengguna dengan setting kontrol sistem yang terdiri dari menu yang berisi informasi tentang frekuensi dan setting konstanta increment dan decrement pada kontrol proporsional sehingga sistem dapat berfungsi dengan baik. Desain dari software keypad sangat bervariasi sehingga pemilihan metode scanning ditentukan oleh desain hardware dari keypad itu sendiri. Pada Tugas Akhir ini metode scanning dilakukan tiap kolom dengan memanfaatkan PORTD sebagai scanner. Setiap tombol pada keypad hanya mempunyai 1 fungsi. Perencanaan software menu keypad dapat disajikan dalam Gambar Pembacaan Sensor (f to v converter) Untuk mendapatkan data frekuensi dari masing-masing blok diperlukan sensor frekuensi menggunakan f to v converter. F to v converter adalah jenis sensor frekuensi yang bersifat linear sehingga mudah dalam konversi dari tegangan ke data biner. Untuk membaca sensor frekuensi (f to v converter) diperlukan program konversi dari analog ke digital. Prinsip dari konversi dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Masukkan data pointer ke alamat awal dari sensor suhu

4 STAR Tampilan LCD : ELC GESET_1_PHASA Pilih menu : 1.Lihat_F_ 2.Set_UP/DOW 1 Tampilan LCD : _F_SAAT II =..,.hz 2 Tampilan LCD : SETTIG =[2 digit] OUTPU T ke DAC Input 2 digit & ETER?? EXIT?? EXIT?? Sensor frekuen EXIT?? Tampilan LCD : SETTIG =[2 digit] _F_:..,.hz TCA 785 OUTPUT ke DAC EXIT?? Gambar 2.5 Flowchart menu keypad 3x4 2.4 Perencanaan Hardware Hardware merupakan perangkat yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang berbentuk fisik dan dapat dilihat secara visual. Perangkat keras ini digunakan untuk interfacing dengan prosesor tempat dilakukannya pengolahan software. Beberapa hardware yang digunakan pada tugas akhir ini akan dijelaskan sebagai berikut: Mikrokontroler ATMEGA 16 Mikrokontroller ini merupakan pusat untuk melakukan semua proses yang diperlukan dalam tugas akhir ini. Untuk dapat menggunakan mikrokontroler ini diperlukan rangkaian elektronika yang disebut minimum sistem agar mikrokontroller dapat melakukan proses yang dibutuhkan. Untuk mendownload program dari PC ke Mikrokontroller dengan menggunakan downloader ISP ( In Serial Programming ) 6-wire yang dapat langsung di download tanpa melepas prosesor. Downloader ini pada PC dihubungkan ke port paralel. Semua port yang ada pada mikrokontroller digunakan, yaitu port D ( sebagai input keypad 3x4 ), port C ( sebagai tampilan LCD 16x2) dan port B ( sebagai ke rangkaian DAC )dan PORT A ( sebagai input ADC dari sensor frekuensi). Untuk penyambungan pin pin yang akan digunakan dalam proses download secara rinci dapat dilihat pada Gambar 2.6. Gambar 2.6 Interfacing Mikrokontroler LCD Pada proyek akhir ini LCD digunakan sebagai penampil data-data seperti setpoint konstanta increment dan decrement, dan pembacaan frekuensi oleh ADC. Penyambungan pin LCD dengan mikrokontroler : RS = Port C.0 R/W = Port C.1 E = Port C.2 DB4 = Port C.4 DB5 = Port C.5 DB6 = Port C.6 DB7 = Port C.7

5 3. Pengujian Dan Analisa Untuk mengetahui bahwa program kita berjalan dengan baik atau tidak maka kita harus melakukan pengujian. Pengujian tersebut dilakukan dalam beberapa tahap. 3.1 Pengujian Sistem Mikrokontroler Berikut adalah pengujian mikrokontroler serta antarmukanya: Pengujian Interface Pengujian integrasi ini dilakukan dengan menginterfacekan program ke perangkat keras. Pengujian ini dilakukan dengan beberapa tahap, yang pertama adalah pengujian pengambilan data ADC mikokontroler AVR Atmega 16 yang merupakan salah satu fasilitas yang tersedia dalam mikrokontroler AVR ATmega 16. Pengujian ini dilakukan dengan memberikan input tegangan DC 0-5 V pada ADC channel 0. Pada sistem menggunakan 1 ADC yaitu pada Port A.0. Gambar 2.7 Interface ATMega16 dengan LCD 16 x KEPAD 3X4 Keypad digunakan sebagai sarana untuk memasukan setting konstanta increment dan decrement sebagai kontrol proporsional sistem. Gambar 2.8 Konfigurasi hubungan keypad dan pin mikrokontroler DAC 0808 Pada proyek akhir ini digunakan DAC 0808 untuk merubah nilai input digital dari mikrokontroler (pada port B) menjadi tegangan analog 0,27 6,47 Volt yang kemudian digunakan sebagai input ke rangkaian TCA 785 yaitu pada pin 11. Perencanaan rangkaian DAC 0808 disajikan pada Gambar 2.9. A T M e g a 16 PB.7 PB.6 PB.5 PB.4 PB.3 PB.2 PB.1 PB.0 Digital Input MSB LSB V O Output Gambar 2.9 Rangkaian DAC Pin.11 T C A Pengujian Program Inisialisasi dan Interface ADC Mikrokontroler AVR Atmega 16 Pengujian program ini untuk perangkat interface merupakan langkah awal sebelum pengujian alat secara keseluruhan. Langkah pertama yang dilakukan adalah pengujian terhadap ADC microcontroller AVR Atmega 16 dengan menggunakan 8 bit. Sebagai masukan ADC ini, digunakannya PORT A pin 0, digunakannya PORT A karena pada port ini mengijinkan untuk masukan analog. Dan tegangan reference yang digunakan adalah tegangan AVCC, dimana tegangan AVCC merupakan supply tegangan pin untuk PORT A dan A/D converter. Untuk ADC ini digunakan clock internal sebesar MHz dengan menggunakan scan input secara otomatis. Pada ADC ini menggunakan pin 0 maka scan dilakukan pada channel 0. Pada ADC ini digunakan tegangan referensi (Vref) sebesar 5 Vdc. Sedangkan untuk dapat mengetahui besarnya tegangan yang diterima oleh mikrokontroler dapat menggunakan persamaan dibawah ini : = *...(3.1) Dimana, = terukur yang masuk ke mikrokontroler = analog yang masuk ke ADC = referensi ADC sebesar 5 V = ADC yang digunakan adalah 8 bit Dalam pengujian ini untuk mencoba program pengambilan data melalui ADC dan ketepatan pembacaan ADC. Ketepatan pembacaan ADC dipengaruhi waktu sampling pengambilan data dan dari penguat instrumentasinya. Seperti terlihat pada Tabel 4.1 di bawah ini, nilai prosentase error yang terjadi antara 0 sampai dengan prosentase error maksimum yaitu sebesar 2.34%. ilai terbesar terjadi diawal karena pada pengujian ADC menggunakan potensio sebagai nilai variable masukan kurang linier. Sedangkan untuk nilai rata-rata error ADC untuk keseluruhan pengujian adalah sebesar 0.41%. Sehingga didapatkan hasil uji ADC dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini.

6 o Input ADC (V) Tabel 3.1 Hasil uji ADC Vout (Biner)V Vout praktek (Dec)V Vout teori (V) % Error Pengujian mikrokontroler ATMega 16 Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah sistem minimum bekerja dengan baik, maka diadakan pengetesan pada jalur-jalur port yang dimiliki oleh mikrokontroler ATmega16. Prosedur pengetesan : 1.Mempersiapkan voltmeter untuk mengukur level tegangan tiap port dari mikrokontroller. 2.Membuka program yang akan dites, kemudian mengcompile-nya. 3.Mendownload program ke dalam mikrokontroler ATmega 16 dengan menggunakan ISP downloader. jauh beda dengan proses penentuan baris dan kolom dari sebuah tombol pada keypad. Keterangan lebih lengkap dapat dilihat pada bab sebelumnya. Analisa pengetesan keypad : Tombol yang ditekan sesuai dengan yang diinginkan sehingga dapat dipastikan keypad dapat bekerja dengan baik. Untuk mempermudah tombol yang ditekan oleh keypad, status tersebut bisa ditampilkan ke LCD. Tabel 3.2 Pengujian keypad 3x4 Input Keypad Tampilan LCD # # * * 3.2 Pengujian Rangkaian Sensor Pada pengujian rangkaian sensor frekuensi ini digunakan Function generator, DC power supply, Voltmeter digital dan rangkaian f to v converter. Rangkaian pengujian dapat dilihat pada Gambar 3.2. Program menyalakan semua port (set tiap port sebagai ). PORTA=PORTB=PORTC=PORTD=0xFF; Hasil yang diperoleh adalah semua port akan mengeluarkan tegangan sebesar ± 5 volt, sehingga bisa dipastikan sistem minimum dapat bekerja dengan baik. Function generator DC power supply Rankaian sensor frekuensi (f to v converter) Voltmeter digital Pengujian LCD Pengetesan ini bertujuan untuk mengetahui apakah LCD tersebut dapat menampilkan pesan-pesan sesuai dengan proses yang diharapkan. Listing program pengetesan LCD : lcd_gotoxy(6,0); lcd_putsf("elc"); lcd_gotoxy(1,1); lcd_putsf("geset_1_fasa"); Analisa Pengujian LCD : Setelah program pengujian LCD didownload ke modul, maka pada layar LCD akan menghasilkan tampilan sebagai berikut : Pada baris 1 tampil ELC dan baris 2 tampil GESET_1_FASA. Seperti terlihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.2 Blok diagram pengujian rangkaian sensor frekuensi Dari spesifikasi sensor frekuensi, setiap kenaikan 0.5 hz, maka tegangannya juga naik rata-rata sebesar 8mV. Maka untuk frkuensi 50 hz nilai tegangannya adalah 784mV atau 0,784V. Agar ADC bisa membaca data sensor secara maksimal, maka tegangan 0,784V diatas dikuatkan menjadi 2.5V. Besarnya penguatan adalah 2.5 V/ 0, 784 V = 3.19 kali. Dari penguatan tersebut didapat pada saat frekuensi sebesar 49.5 hz, bertegangan 2.45V dan pada frekuensi sebesar 50.5 hz, bertegangan 2.52V. Tabel sensor frekuensi dapat dilihat pada Tabel 3.3. Gambar 3.1 Gambar pengetesan LCD Pengujian keypad 3x4 Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah keypad dapat bekerja dengan baik. Pengujian ini tidak

7 Tabel 3.3 Penguatan sensor frekuensi input (hz) f to v converter (V) setelah dikuatkan (V) Dari data hasil pengukuran yang dilakukan terhadap sensor frekuensi, dapat diketahui bahwa semakin naik frekuensi input, maka secara otomatis nilai tegangan juga akan ikut naik. 3.3 Pengujian Data DAC Pada tugas akhir ini digunakan perangkat elektronik DAC 0808 yang digunakan untuk konversi nilai biner (data) menjadi tegangan analog. analog akan digunakan untuk memberikan sinyal kontrol pada TCA 785. Pengujian DAC dilakukan untuk mengetahui keluaran dari sistem. Berikut ini hasil pengujian DAC pada Tabel 3.4. Data input ('1') Tabel 3.4 Pengujian data DAC teori (V) praktik (V) %Error A A A A A A A A Pengujian integrasi sistem Pada sub bab ini akan dipaparkan hasil pengujian mikrokontroler dengan semikonverter dengan berbagai macam tegangan input TCA 785 yang dijadikan sebagai referensi tegangan keluaran DAC yang dikontrol oleh mikrokontroler. Pada pengujian ini kontroler sudah diimplementasikan dan akan terlihat hasil dari kerja kontroller. Hasil pengujian pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Pengujian tegangan input TCA 785 dengan sudut penyulutan triac Sudut Penyulutan Triac (... ) input TCA 785 (V) Sudut penyulutan Triac ( ) ±6 0.0 ±2 Grafik Pengujian input TCA 785 Dengan Sudut Penyulutan Triac input TCA 785 (V) Gambar 3.3 Grafik pengujian tegangan input TCA 785 dengan sudut penyulutan triac Dari grafik diatas, didapatkan karakteristik tegangan input TCA 785 terhadap sudut penyulutan triac yang selanjutnya digunakan sebagai referensi kontrol mikrokontroler terhadap tegangan DAC. Dapat diketahui hasil pengujian sistem sebelum dan sesudah diberikan kontrol dengan menggunakan beban lampu pijar dengan daya yang bervariasi seperti pada Tabel 3.6 dan Tabel 3.7.

8 Tabel 3.6 Tabel pengujian beban lampu pijar dengan rangkaian kontrol Beban Lampu Pijar (W) dengan rangkaian kontrol (hz) Beban Komplemen Lampu Pijar (W) generator (volt) Tabel 3.7 Tabel pengujian beban lampu pijar tanpa rangkaian kontrol Beban Lampu Pijar (W) tanpa rangkaian kontrol (hz) Beban Komplemen Lampu Pijar (W) generator (volt) Berdasarkan Tabel 3.6, dengan rangkaian kontrol pengurangan beban komplemen adalah sebesar penambahan beban utama. Pada beban lampu pijar lebih besar sama dengan 170 W mengindikasikan bahwa frekuensi mengalami penurunan dan tidak dapat dikontrol oleh sistem. Hal ini juga dapat diketahui pada saat beban lampu pijar = 0 W beban komplemen lampu pijar dengan menggunakan rangkaian kontrol adalah 160 W. Maka beban utama generator tidak lebih dari 160 W agar didapatkan frekuensi yang terkontrol. 4. Kesimpulan Pada proyek akhir ini penelitian dititik beratkan pada implementasi sistem kontrol beban secara elektronik yang diimplementasikan pada mikrokontroller atmel AVR. Setelah melalui tahap tahap yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya dan setelah sistem diujicobakan secara real dapat didapatkan kesimpulan sebagai berikut. 1. Pengontrolan beban secara elektronik pada generator sinkron 1 fasa menghasilkan frekuensi yang stabil yaitu 50 hz, dengan beban total generator (beban konsumen dan beban komplemen) cenderung tetap yaitu 160W ± 5%. 2. Dengan pengujian menggunakan beban resistif (R), resistif induktif (RL), dan resistif induktif pararel kapasitor (RL pararel C), konsumsi beban adalah kurang dari 160W agar didapatkan frekuensi yang terkontrol. 3. Pada rangkaian kontrol harus menggunakan AVR sebagai regulator tegangan generator. 4. Pada implementasi pada pembangkit mikrohidro dengan kondisi putaran generator yang cenderung tidak stabil, sistem pengontrolan beban secara elektronik ini tidak dapat bekerja dengan baik. 5.2 Saran Pada penyelesaian proyek akhir ini tentu tidak lepas dari berbagai macam kekurangan dan kelemahan, baik itu pada sistem maupun pada peralatan yang telah dibuat. Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut, maka perlu melakukan hal - hal sebagai berikut : 1. Sebaiknya pada sensor frekuensi dengan menggunakan IC LM 2917 digunakan kombinasi rangkaian yang dapat meredam ripple. 2. Untuk mengantisipasi pembacaan ADC yang tidak stabil, atau mengalami perubahan yang cepat sebaiknya penggunaan delay pada program saat input ADC perlu diperhatikan. 3. Mengambil lebih banyak sampling saat pengujian alat agar agar didapatkan data yang lebih valid / presisi. 4. Mencari literatur tentang penggunaan mikrokontroler secara luas untuk menunjang teknik pemrograman lebih lanjut. DAFTAR PUSTAKA [1] Heri Andrianto, 2008, Pemrograman Mikrokontroler AVR ATmega16, IFORMATIKA: Bandung. [2] Datasheet of ATMega16. Atmel Corporation. [3] Datasheet of DAC ational Semiconductor Corporation. [4] Mokhammad Sholihul Hadi, , Mengenal Mikrokontroller ATMega16, Ilmu Komputer.Com. [5] Amat Roni, 2007, Rancang Bangun Semikonverter Tiga Fasa Terkontrol Berbasis Mikrokontroller yang Dilengkapi Filter Pasif untuk Menghasilkan Harmonisa Rendah (Perangkat Lunak), Proyek akhir PES-ITS. [6] Putra Adhi Sumaryanto, 2005, Rancang Bangun Alat Penguji Karakteristik Pengaman Arus Lebih Berkapasitas Mencapai 100 A (Perangkat Lunak), Proyek akhir PES-ITS.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat performansi dari suatu sistem pembangkit listrik ditentukan oleh frekuensi output yang dihasilkan. Pada suatu pembangkit listrik yang menggunakan energi renewable

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1. Perancangan Perangkat Keras Blok diagram yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1. Keypad Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi 68 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi perangkat elektronik. Perancangan rangkaian elektronika terdiri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) Ery Safrianti 1, Rahyul Amri 2, Setiadi 3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jalan Subrantas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 RANCANGAN PERANGKAT KERAS 3.1.1. DIAGRAM BLOK SISTEM Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Thermal Chamber Mikrokontroler AT16 berfungsi sebagai penerima input analog dari sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL Sutedjo ¹, Rusiana², Zuan Mariana Wulan Sari 3 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK 4.1 Rangkaian Pengontrol Bagian pengontrol sistem kontrol daya listrik, menggunakan mikrokontroler PIC18F4520 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 30. Dengan osilator

Lebih terperinci

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 Denny Wijanarko 1, Harik Eko Prasetyo 2 1); 2) Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Jember. 1email: dennywijanarko@yahoo.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran sistem Gambaran cara kerja sistem dari penelitian ini adalah, terdapat sebuah sistem. Yang didalamnya terdapat suatu sistem yang mengatur suhu dan kelembaban pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI Jumiyatun Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tadolako E-mail: jum@untad.ac.id ABSTRACT Digital control system

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM 3.1 Perangkat Keras Perancangan perangkat keras untuk sistem kontrol daya listrik diawali dengan merancangan sistem sensor yang akan digunakan, yaitu sistem sensor

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran Umum Perangkat keras dari proyek ini secara umum dibagi menjadi dua bagian, yaitu perangkat elektronik dan mekanik alat pendeteksi gempa.perancangan

Lebih terperinci

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 I Nyoman Benny Rismawan 1, Cok Gede Indra Partha 2, Yoga Divayana 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) Tri Prasetya F. Ir. Yahya C A, MT. 2 Suhariningsih, S.ST MT. 3 Mahasiswa Jurusan Elektro Industri, Dosen Pembimbing 2 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 83 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan naskah tugas akhir ini berdasarkan pada masalah yang bersifat aplikatif, yaitu perencanaan dan realisasi alat agar dapat bekerja sesuai dengan perancangan dengan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK Bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak yang meliputi interface PC dengan mikrokontroller, design, database menggunakan Microsoft access untuk

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan Alat Simulasi Pembangkit Sinyal Jantung, berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DIAGRAM ALUR PENELITIAN Metode penelitian merupakan sebuah langkah yang tersusun secara sistematis dan menjadi pedoman untuk menyelesaikan masalah. Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas: III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari 2013 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Bab ini akan membahas pembuatan seluruh perangkat yang ada pada Tugas Akhir tersebut. Secara garis besar dibagi atas dua bagian perangkat yaitu: 1.

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Instalasi Interface Instalasi rangkaian seluruhnya merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke mikrokontroller. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh karenanya akan dibuat seperti pada Gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. oleh karenanya akan dibuat seperti pada Gambar 3.1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Agar mendapatkan hasil yang diinginkan maka diperlukan suatu rancangan agar dapat mempermudah dalam memahami sistem yang akan dibuat, oleh karenanya akan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER Cahya Firman AP 1, Endro Wahjono 2, Era Purwanto 3. 1. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Industri 2. Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan BAB III PERANCANGAN 3.1 Pendahuluan Perancangan merupakan tahapan terpenting dari pelaksanaan penelitian ini. Pada tahap perancangan harus memahami sifat-sifat, karakteristik, spesifikasi dari komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 21 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rangkaian Keseluruhan Sistem kendali yang dibuat ini terdiri dari beberapa blok bagian yaitu blok bagian plant (objek yang dikendalikan), blok bagian sensor, blok interface

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Blok Diagram Blok diagram ini dimaksudkan untuk dapat memudahkan penulis dalam melakukan perancangan dari karya ilmiah yang dibuat. Secara umum blok diagram dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Masalah Rotating Display adalah alat untuk menampilkan informasi berupa tulisan bergerak dengan menggunakan motor DC. Hal ini berkaitan dengan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan

Lebih terperinci

Input ADC Output ADC IN

Input ADC Output ADC IN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil yang diperoleh dari pengujian alat-alat meliputi mikrokontroler, LCD, dan yang lainnya untuk melihat komponen-komponen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1) Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1) 1 Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis F., dkk : Rancang Bangun Data.. RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis Fitriani, Didik Tristianto, Slamet Winardi Program Studi Sistem Komputer,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah dengan metode eksperimen murni. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat ukur untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Setelah memahami penjelasan pada bab sebelumnya yang berisi tentang metode pengisian, dasar sistem serta komponen pembentuk sistem. Pada bab ini akan diuraikan mengenai perancangan

Lebih terperinci

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Tanu Dwitama, Daniel Sutopo P. Politeknik Batam Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: tanudwitama@yahoo.co.id, daniel@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Blok Diagram Hot Plate Program LCD TOMBOL SUHU MIKROKON TROLER DRIVER HEATER HEATER START/ RESET AVR ATMega 8535 Gambar 3.1. Blok Diagram Hot Plate Fungsi masing-masing

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Dalam perancangan dan implementasi sistem akan dijelaskan tentang cara kerja sistem terdapat dalam garis besar perancangan sistem dan diikuti dengan penjelasan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cara mengatur suhu dan kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 20 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perencanaan Secara Diagram Blok Untuk dapat melakukan perancangan alat Water Bath, maka penulis memulai dengan perancangan blok diagram yang tertera pada gambar dibawah.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem pada timbangan digital sebagai penentuan pengangkatan beban oleh lengan robot berbasiskan sensor tekanan (Strain Gauge) dibagi menjadi dua bagian yaitu perancangan

Lebih terperinci

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM Fandy Hartono 1 2203 100 067 Dr. Tri Arief Sardjono, ST. MT. 2-1970 02 12 1995 12 1001 1 Penulis, Mahasiswa S-1

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Pengujian Perangkat Keras (Hardware) Pengujian perangkat keras sangat penting dilakukan karena melalui pengujian ini rangkaian-rangkaian elektronika dapat diuji

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Prinsip Kerja Sistem Yang Dirancang Pada dasarnya alat yang dibuat ini adalah untuk melakukan suatu transfer data karakter menggunakan gelombang radio serta melakukan pengecekan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan Lampu LED otomatis berbasis Platform Mikrocontroller Open Source Arduino Uno. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah didapatkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan dari bulan Maret 2013, bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus 2009, dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ONLINE PENGGUNAAN DAYA LISTRIK DAN PEMUTUSAN LISTRIK JARAK JAUH

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ONLINE PENGGUNAAN DAYA LISTRIK DAN PEMUTUSAN LISTRIK JARAK JAUH Seminar Tugas Akhir Bidang Studi Elektronika Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ONLINE PENGGUNAAN DAYA LISTRIK DAN PEMUTUSAN LISTRIK JARAK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan oleh penulis dalam merancang alat ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input) BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas hasil penujian dari hasil sistem yang telah dirancang. Dimana pengujian dilakukan dengan melakukan pengukuran terhadap komponen-komponen sistem yang

Lebih terperinci

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin Rifdian I.S Program Studi Diploma III Teknik Listrik Bandar Udara Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan serta pengujian aplikasi monitoring alat tersebut. Pengujian

Lebih terperinci

PROCEEDING. sepeti program untuk mengaktifkan dan PENERAPAN AUTOMATIC BUILDING SYSTEM DI PPNS. menonaktifkan AC, program untuk counter

PROCEEDING. sepeti program untuk mengaktifkan dan PENERAPAN AUTOMATIC BUILDING SYSTEM DI PPNS. menonaktifkan AC, program untuk counter PROCEEDING PENERAPAN AUTOMATIC BUILDING SYSTEM DI PPNS (Sub Judul:MONITORING SISTIM PENGKONDISIAN UDARA DI LABORATORIUM REPARASI LISTRIK) Dengan meningkatnya dan semakin kompleknya persoalan penggunaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu : III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung yang dilaksanakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman DAFTAR LAMPIRAN... xviii DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA Tugas Akhir Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada program Studi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 IMPLEMENTASI Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum memulai penggunaan Sistem Kontrol Pendeteksian Kebakaran. Berikut beberapa kebutuhan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER Bagus Idhar Junaidi 2209039004 Yasinta Fajar Saputri 2209039014 Dosen Pembimbing Ir. Rusdhianto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK Disusun Oleh : Muhammad Nur Fuadi D 400 090 007 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 KWH METER

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI PLC (Programable Logic Control) adalah kontroler yang dapat diprogram. PLC didesian sebagai alat kontrol dengan banyak jalur input dan output. Pengontrolan dengan menggunakan PLC

Lebih terperinci

PERANCANGAN TIMBANGAN DIGITAL DENGAN PC SEBAGAI MEDIA DATABASE INFORMASI INVENTORI BUAH

PERANCANGAN TIMBANGAN DIGITAL DENGAN PC SEBAGAI MEDIA DATABASE INFORMASI INVENTORI BUAH PERANCANGAN TIMBANGAN DIGITAL DENGAN PC SEBAGAI MEDIA DATABASE INFORMASI INVENTORI BUAH ARRAHMAN SEPUTRA A. 2207 030 068 OLEH : ANGGA DWI AMIRIL 2207 030 073 DOSEN PEMBIMBING Rachmad Setiawan, ST, MT NIP.

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6

Lebih terperinci