MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL PEMBUATAN TELUR ASIN KHAS BREBES DI SD NEGERI SITANGGAL 02 KEC. LARANGAN KAB. BREBES.

Transkripsi

1 MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL PEMBUATAN TELUR ASIN KHAS BREBES DI SD NEGERI SITANGGAL 02 KEC. LARANGAN KAB. BREBES Naskah Publikasi diajukan oleh Nita Apriani kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

2

3 Multimedia Learning MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL PEMBUATAN TELUR ASIN KHAS BREBES DI SD NEGERI SITANGGAL 02 KEC. LARANGAN KAB. BREBES Nita Apriani Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Today the development of science and technology is so rapid, the rate of development is so wide to almost cover the whole of human life. Particularly in the field of information and communication technology is what lies behind the need for the application of science and technology in education. The purpose of the use of multimedia-based media is to provide a new and enjoyable experience both for teachers themselves and students in primary school Sitanggal 02 and create a fun learning so as to add more children to increase learning motivation. This task set up in addition to other duties not too late to assist in the learning process that typically uses the confessional manner with teacher explanations and using the media and sober images. How to learn this in a sense less effective because it is not attractive and tend to cause boredom in students. With the system built by the author in the hope Sitanggal 02 can Elementary School scored a brilliant future generation because of the learning process successful. Keywords: Multimedia Learning, Information.

4 1. Pendahuluan Dalam dunia pendidikan pada umumnya telah mengikuti perkembangan teknologi dalam metode pembelajarannya. Misalnya dalam sebuah kelas telah menggunakan OHP atau LCD dalam menyampaikan materi suatu mata pelajaran kepada para siswanya. Hal ini sangat beda dengan cara penyampaian materi suatu mata pelajaran pada beberapa tahun yang lalu. Dulu penyampaian materi suatu mata pelajaran di lakukan hanya dengan pemberian penjelasan oleh guru kepada siswa dan property yang digunakan untuk membantu proses tersebut hanyalah sebuah papan tulis, akan tetapi tidak semua lembaga pendidikan atau sekolah-sekolah yang ada di sekitar kita mampu mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Seperti halnya pada objek penelitian penulis belum bisa sepenuhnya mampu mengikuti perkembangan tekhnologi. Banyak faktor yang mempengaruhi hal ini baik faktor internal maupun faktor eksternal, misalnya kondisi keuangan, ketersediaan SDM, dll. Sedikit mengulas tentang masalah faktor keretsediaan SDM pada objek yang masih kurang, masih banyak yang belum mengenal tentang muatan lokal pembuatan telur asin. 2. Landasan Teori Pengertian Multimedia Multimedia adalah kombinasi paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat berupa audio, animasi, video text, grafik, dan gambar. (Tuban,dkk,2002). Terdapat beberapa sistem multimedia yang mempunyai peran masingmasing, yaitu : Text : bentuk data multimedia yang paling mudah dikendalikan dan disimpan. Text dapat berbentuk kata-kata atau narasi dalam multimedia yang menyajikan bahasa kata. Grafik : satu bentuk data multimedia yang berbentuk gambar. Alasan untuk menggunakan gambar adalah karena gambar lebih menarik perhatian dan mengurangi kebosanan dibandingkan dengan text. Sound : salah satu bentuk data multimedia yang berbentuk suara. Video : salah satu bentuk data multimedia yang merupakan hasil dari gabungan gambar dan suara. Video menyajikan sumber daya yang hidup dan kaya bagi apllikasi. Animation : penggunaan komputer untuk menciptakan gerakan pada layar baik berupa gambar ataupun teks. Animasi membuat aplikasi menjadi lebih hidup. 3. Analisis Menurut Jogiyanto. HM, dalam bukunya yang berjudul Analisis Dan Desain Informasi, Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai berikut :

5 Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan permasalahan, kesempatan kesempatan, hambatan hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di usulkan perbaikan perbaikannya. Untuk mengidentifikasi masalah, harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi, pelayanan. Panduan ini dikenal dengan analisis PIECES (performance, information, economy,control, efficiency, dan services). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala masalah utama saja. Analisis pada SD Negeri Sitanggal 02 mengenai system pembelajaran yang sedang berjalan yaitu: Analisis Kinerja (Performance) : Throughput : Dengan buku, penjelasan tidak bisa dicerna hanya dalam sekali baca dan harus berulang-ulang. Penjelasan dari seorang guru juga dilakukan berulang-ulang karena informasi tidak dapat tersampaikan dalam sekali penjelasan, misalnya masih ada pertanyaan dari siswa. Response time : Karena harus dilakukan berulangulang, maka keduanya menjadi lebih lama. Dalam aplikasi multimedia berisi text, narasi dan ilustrasi gambar yang saling mendukung dalam proses pembelajaran, sehingga diharapkan informasi bisa disampaikan dengan baik hanya dalam sekali pembelajaran. Dengan begitu response time menjadi lebih kecil dan throughput menjadi lebih besar.

6 Analisis Informasi (Information) : Akuransi & relevansi Informasi yang didapat dari guru sudah akurat dan relevan, begitu juga buku, buku sudah melalui pengecekan sebelum diterbitkan. Tepat waktu Buku bisa digunakan kapan saja jika diperlukan, tetapi seorang guru tidak bisa selalu ada jika dibutuhkan. Sistem baru diharapkan bisa menetapkan akurasi dan relevansi dari system lama. Dan bisa lebih tepat waktu, artinya bisa digunakan kapan saja. Analisis Ekonomi (Economics) : Biaya lebih besar, dengan Dengan aplikasi ini biaya bisa ditekan mendatangkan guru langsung karena tidak perlu mendatangkan guru biaya menjadi besar dan waktu dan membeli buku. Waktu pembelajaran terbatas, atau pembelajaranpun tidak terbatas. membeli buku dan literature lain maka memerlukan biaya yang besar pula. Analisis Pengendalian (Control) : Tingkat kesalahan pada buku atau Sistem baru diharapkan bisa pada seorang guru dalam memberikan informasi sangatlah rendah, walaupun menerapkan sistem control yang sudah baik yang ada pada system lama. ada mungkin hanya sebatas salah cetak pada buku. Analisis Efisiensi (Efficiency) : Informasi yang dibutuhkan tidak selalu tersedia pada satu buku, oleh karena itu diperlukan lebih banyak buku untuk mendapatkan Sistem baru diharapkan bisa memberikan semua informasi yang dibutuhkan hanya dengan satu sumber daya. Sehingga meminimalisasi penggunaan

7 informasi yang dibutuhkan. Sehingga sumber daya yang dibutuhkan juga lebih banyak. Analisis Pelayanan (Service) : Dengan membaca buku siswa akan merasa bosan, jenuh, mengantuk, tidak sabar, dan sebagian siswa bahkan tidak suka membaca buku. sumber daya. Diharapkan bisa menjadi sistem yang interaktif, ada animasi, ilustrasi,dan narasi yang memungkinkan pengguna tidak perlu membaca. Sehingga pengguna tidak bosan dan bisa mencerna informasi dengan baik.. Analisis Kelayakan : Analisis kelayakan adalah proses menganalisa permasalahan yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang akan dicapai. Ada beberapa pertimbangan yang harus dipertimbangkan dalam analisis kelayakan proyek pengembangan system antara lain : Kelayakan Teknologi Parameter Keterangan Kelayakan Teknologi yang dibutuhkan Ada Layak Kelayakan Hukum Parameter keterangan Kelayakan Apakah aplikasi tidak menyimpang aturan hukum? Ya Layak Kelayakan Operasi Parameter Keterangan Kelayakan Apakah aplikasi mengganggu Tidak Layak proses pembelajaran? Peningkatan penyerapan materi Ya Layak

8 4. Implementasi dan Pembahasan Sistem Tahapan ini berisi pembuatan aplikasi dan testing system yang didasarkan pada performa aplikasi setelah diimplementasikan di PC (Personal Computer). Pembuatan aplikasi media pembelajaran ini melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah tahap perancangan yang sudah dibahas pada bab sebelumnya, yang kedua adalah tahap pembuatan interface aplikasi media pembelajaran, tahap ketiga adalah penambahan sound, lalu tahap terakhir adalah publikasi. Adobe Flash CS5 merupakan piranti authoring yang berfungsi untuk mengkombinasikan text, movie, sound, grafik, serta dapat memberikan efek-efek transisi. Untuk membuat movie interaktif sebelumnya kita menentukan stage sizenya terlebih dahulu sebelum mulai bekerja. Dalam pembuatan aplikasi ini penyusun juga menggunakan Adobe Photoshop cs 3 dan Corel Draw X4 karena sangat berguna untuk mengolah serta menambah efek-efek pada gambar yang akan di pakai untuk di import ke software Adobe Flash CS5 untuk dijadikan gambar maupun tombol yang akan dipakai dalam aplikasi. 5. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil yaitu : Aplikasi multimedia pembelajaran untuk pembuatan telur asin khas Brebes menyajikan informasi yang lebih baik dari pada media lain seperti kapur tulis, papan tulis, dan buku-buku penunjang karena multimedia pembelajaran ini menyediakan banyak unsure seperti suara, gambar, dan animasi, sehingga informasi yang disampaikan lebih menarik, sehingga user dapat menyerap informasi dengan mudah. Untuk menggunakan aplikasi ini pengguna tidak akan mengalami kesulitan karena aplikasi ini dibuat dengan menu-menu yang sederhana dan lengkap sesuai dengan informasi yang dibutuhkan. Aplikasi multimedia pembelajaran ini diciptakan untuk meningkatkan pemahaman materi bagi para siswa dan mengurangi tingkat kejenuhan belajar para siswa yang masih menggunakan metode pembelajaran yang lama.

9 Daftar Pustaka Suyanto.m, MULTIMEDIA Alat untuk Meningkatkan Keunggulan bersaing, Yogyakarta,Penerbit Andi,2003 Raymond McLeod,Ir.Sistem Informasi Manajemen II,PT.Prenhallindo,Jakarta http//islam-download.net/software-free-gratis-terbaru/imaging-graphics/download-adobeflash- profesional-cs5-update.html http//:wikipedia.com