BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT PLN (Persero) adalah Perusahaan Listrik Negara yang didirikan pada tahun 1914 oleh para pengusaha Belanda. PT PLN (Persero) memiliki beberapa anak perusahaan di antaranya PT Indonesia Power (IP) yang bergerak dalam bidang pembangkit tenaga listrik, PT PLN Batubara yang bergerak dalam bidang tambang batubara sebagai bahan utama dari pembangkit listrik tenaga uap dan PT PLN (Persero) Purhalis Unit Workshop dan Pemeliharaan III Bandung yang bergerak pada bidang pembuatan Tiang Listrik, Lemari Bagi TR, Unit Gardu Bergerak, Matrys Segel, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, dan mengerjakan pekerjaan konstruksi lainnya. PT PLN (Persero) Purhalis Unit Workshop dan Pemeliharaan III Bandung ini tertelak di Jl. Banten No. 8. Setiap tahunnya bengkel PT PLN (Persero) Purhalis Unit Workshop dan Pemeliharaan III Bandung selalu menerima pesanan pembuatan produk tiang listrik. Dengan rata-rata penyelesaian 1 batang yaitu 60 menit. Permasalahan saat ini yang terdapat di PT PLN (Persero) Purhalis Unit Workshop dan Pemeliharaan III Bandung adalah keterlambatan waktu penyelesaian tiang listrik. Berdasarkan hasil pengamatan pada bulan Januari-Juni 2013, waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menyelesaikan produksi sebanyak 600 batang tiang listrik yaitu 6 bulan. Sedangkan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu 5 bulan. Hal ini menyebabkan perusahaan mengalami keterlambatan produksi selama 1 bulan. Keterlambatan waktu setup rata-rata yang terjadi di perusahaan adalah 45 menit per hari, namun waktu setup yang tetapkan oleh perusahaan adalah 25 menit per hari. Hal ini yang menyebabkan proses produksi tiang listrik di perusahaan menjadi terlambat 1 bulan. 1

2 Kelebihan dari metode Single Minute Exchange of Dies (SMED) dapat mereduksi waktu setup 30-50% dan dapat menghilangkan aktivitas pemborosan yang terdapat di perusahaan. Menurut penelitian dari Chanda Dewi K, 2000 Mengubah Kapasitas Menggunakan Perinsip SMED Pada Produk Multi Item sudah terbukti bahwa metode Single Minute Exchange of Dies (SMED) dapat mereduksi waktu setup. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, perusahaan dapat menerapkan metode Single Minute Exchange of Dies (SMED). Dari pengurangan waktu setup dengan menerapkan metode Single Minute Exchange of Dies (SMED) ini diharapkan PT PLN (Persero) Purhalis Unit Workshop dan Pemeliharaan III Bandung dapat meningkatkan produktifitas produksi yang akan dihasilkan pada produk tiang listrik. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang dihadapi PT PLN (Persero) Purhalis Unit Workshop dan Pemeliharaan III Bandung sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi lamanya waktu setup di PT PLN (Persero) Purhalis Unit Workshop dan Pemeliharaan III Bandung dan mana yang paling dominan? 2. Bagaimana mereduksi waktu setup pada produksi tiang listrik di bengkel PT PLN (Persero) Purhalis Unit Workshop dan Pemeliharaan III Bandung? 2

3 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian di PT PLN (Persero) Purhalis Unit Workshop dan Pemeliharaan III Bandung adalah: 1. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab lamanya waktu setup mesin, menentukan faktor yang dominan dalam mempengaruhi waktu setup. 2. Mereduksi waktu setup mesin dengan menggunakan meode Single Minute Exchange of Dies (SMED). 1.4 Batasan Masalah Mengingat adanya keterbatasan dalam penelitian, maka penulis membatasi masalahmasalah yang dibahas dalam laporan ini dengan harapan tidak akan terjadi penyimpangan, adapun batasan masalah didalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya di lakukan di anak perusahaan PT PLN (Persero) yaitu PT PLN (Persero) Purhalis Unit Workshop dan Pemeliharaan III Bandung. 2. Periode pengambilan data mulai dari bulan Januari-Juni Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan perusahaan dapat mereduksi waktu setup agar target produksi perusahaan tercapai dan dapat menentukan faktor yang paling dominan penyebab lamanya waktu setup. 1.6 Sistematika Penulisan Berikut adalah sistematika penyusunan Laporan Tugas Akhir 3

4 BAB I Pendahuluan Pendahuluan membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan asumsi, manfaat penelitian yang telah diteliti khususnya dalam mereduksi waktu setup. BAB II Landasan Teori Landasan teori berisi teori-teori yang menjadi pedoman dari penelitian ini dan berkaitan dengan metode Single Minute Exchange of Dies (SMED). Landasan teori yang digunakan bertujuan untuk menguatkan metode yang dipakai untuk memecahkan permasalahan di perusahaan. BAB III Metodologi Penelitian Metodologi penelitian berisi bagaimana menguraikan tentang langkah-langkah penelitian dari awal sampai akhir yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah dan mengenai pendekatan dan model masalah. BAB IV Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan dan pengolahan data, keseluruhan data hasil penelitian yang diperoleh dari perusahaan, baik data primer maupun data sekunder diidentifikasi sebagai bahan untuk melakukan pengolahan data yang digunakan sebagai dasar pemecahan masalah. BAB V Analisis Analisis berisi pembahasan hasil dari penelitian yang telah di lakukan sebelumnya, hasil dari pembahasan tersebut di analisi lebih singkat lagi. 4

5 BAB VI Kesimpulan dan Saran Kesimpulan dan saran berisikan kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian, dan saran berisikan saran-saran yang diberikan kepada perusahaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. 5