LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING"

Transkripsi

1 BIDANG ILMU : KOMPUTER/ MEDIS LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING AKSELERASI ALGORITMA MARCHING CUBE MENGGUNAKAN GENERAL PURPOSE GRAPHICAL PROCESSING UNIT (GPGPU) UNTUK MEMBANGUN PENCITRAAN MEDIS 3D Tahun ke 2 dari rencana 2 tahun TIM PENGUSUL Ketua : Candra Irawan, M.Kom NIDN : Anggota : Fajar Agung Nugroho, M.CS NIDN : Erika Devi Udayanti, M.CS NIDN : dr. Indri Hapsari Putri NPA IDI : UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2014

2 HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Penelitian : Akselerasi Algoritma Marching Cube Menggunakan GPGPU untuk Membangun Pencitraan Medis 3D 2. Ketua Penelitian a. Nama Lengkap : Candra Irawan, M.Kom b. Jenis Kelamin : Laki- laki c. NIP : d. Jabatan Fungsional : Lektor e. Fakultas/ Jurusan : Ilmu Komputer/ Teknik Informatika f. Pusat Penelitian : LPPM Universitas Dian Nuswantoro g. Alamat : Jl. Nakula I no Semarang h. Telpon/ fax : (024) i. Alamat Rumah : Griya Lestari Blok A3/7 Semarang j. Telpon/Faks/ / Jangka Waktu Penelitian : 2 tahun 4. Pembiayaan a. Jumlah biaya yang diajukan ke Dikti (Total) : Rp b. Jumlah biaya tahun ke 1 : Rp Jumlah biaya tahun ke 2 : Rp Semarang, 25 November 2013 Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Ketua Peneliti, (Dr. Abdul Syukur) (Candra Irawan, M.Kom) NPP NPP Menyetujui, Kepala Pusat Penelitian (Juli Ratnawati, SE, M.Si) NPP

3 RINGKASAN Akselerasi dari algoritma Marching Cube pada rekonstrusi citra medis 2dimensi (2D) ke dalam citra medis 3 dimensi (3D) telah berhasil dilakukan. Akselerasi dilakukan dengan membangun paralelisasi terhadap algoritma marching cube pada GPGPU dengan mengimplementasikan CUDA programming technology. Target jangka panjang yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu diimplementasikannya visualization tool rekonstruksi citra medis 3D sebagai alat bantu penyedia informasi bagi ahli medis dalam melakukan diagnosa penyakit pasien. Dasar dilakukannya penelitian ini adalah rekonstruksi citra medis 2D ke dalam citra medis 3D. Proses rekonstruksi citra 3D cukup memakan waktu (time consuming) dan kinerja processor. Sedangkan kemampuan hardware komputer terus meningkat hingga dapat digunakan untuk komputasi umum (general purpose), sehingga dari kelebihan inilah dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah time consuming yang ada pada proses rekonstruksi citra medis 3D. 3

4 PRAKATA Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, hidayah, dan karunianya telah memperkenankan penulis untuk menyelesaikan laporan kemajuan penelitian Hibah Bersaing (HIBER) yang berjudul Akselerasi Algoritma Marching Cube dengan GPGPU untuk Membangun Pencitraan Medis 3D. Selama melaksanakan penelitian ini, banyak sekali bantuan dan dukungan yang telah diperoleh. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis bermaksud mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang diantaranya adalah : 1. Bapak Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom selaku rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Ibu Juli Ratnawati, SE, M.Si selaku Kepala Pusat Penelitian Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 3. Bapak Dr. Abdul Syukur,Drs, MM selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 4. Rekan- rekan dosen Fakultas Ilmu Komputer Udinus yang telah berbagi ilmu dalam menjalankan penelitian. Sungguh penelitian hibah bersaing ini bukanlah tanpa kelemahan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat diharapkan. Akhir kata, semoga laporan kemajuan penelitian ini dapat bermanfaat. Semarang, 24 Juni

5 DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... 2 RINGKASAN... 3 PRAKATA... 4 DAFTAR ISI... 5 DAFTAR GAMBAR... 7 DAFTAR TABEL... 8 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Luaran Yang Diharapkan BAB II STUDI PUSTAKA Citra Medis Algoritma Marching Cube (MC) General Purpose Graphical Processing Unit (GPGPU) CUDA Technology BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Manfaat Praktis Manfaat Akademis BAB IV METODE PENELITIAN

6 BAB V JADWAL PELAKSANAAN BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Capaian Penelitian Hambatan dan Penanganan BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Lampiran 1. Justifikasi Penggunaan Dana Lampiran 2. Real Medical Data Lampiran 3. Publikasi Lampiran 4. Draft Haki

7 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. IsoSurface dari dataset CT Lobster Gambar 2. Pola Kubus Imajiner Algoritma Marching Cube Gambar 3. Alokasi Transistor untuk CPU dan GPU Gambar 4. Model Memory GPU (Q. Huang et al. 2008) Gambar 5. Arsitektur CUDA Gambar 6. Desain Penelitian Gambar 7. Rancangan Penelitian Tahun ke

8 DAFTAR TABEL Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Tabel 2. Capaian Penelitian Tabel 3. Tabel Hambatan dalam Penelitian

9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan informasi terhadap kondisi pasien yang cepat dan akurat menjadi suatu urgensi tersendiri bagi para ahli medis. Citra medis hasil dari perekaman berbagai modalitas pencitraan umumnya berupa citra 2D. Interpretasi terhadap citra medis 2D umumnya sulit untuk diinterpretasikan, sehingga diperlukan suatu rekonstruksi citra medis 3D (Virasin Archirapatkave, 2011). Oleh karena itu untuk memudahkan penginterpretasian gambar dilakukan tansformasi gambar 2D ke rekonstruksi gambar 3D yang hampir menyerupai bentuk asli objek. Dalam suatu citra akan terdiri dari ribuan pixel yang mana masing- masing pixel memiliki arti tersendiri. Telah banyak metode dan algoritma yang diusulkan dalam melakukan rekonstruksi citra 3D, dan dalam penelitian ini digunakan algoritma Marching Cube (Lorensen 1987). Untuk meningkatkan performa dari algoritma marching cube (MC) dalam proses rekonstruksi citra 3D, maka dilakukan paralelisasi MC untuk menggantikan proses sekuensial pada rekonstruksi citra 3D. Dengan memanfaatkan GPGPU akan mengurangi waktu pemrosesan (time consuming) tranformasi gambar 2D ke dalam 3D. Selain itu, dengan GPGPU akan lebih menghemat biaya (cost) karena dapat memanfaatkan sejumlah processor yang ada pada GPU. Compute Univide Device Architecture (CUDA) diadopsi sebagai arsitektur pemrograman paralel guna mengoptimalkan kerja dari GPU dalam melakukan pemrosesan secara paralel. 9

10 Dari penelitian tahap 1 yang telah dilakukan, hasilnya diperoleh akselerasi terhadap proses rekonstruksi citra medis 3D dengan paralelisasi terhadap algoritma marching cube. Pengujian dilakukan pada berbagai dataset yang berisi data volume yang berasal dari CT atau MRI scanner. Akan tetapi ukuran data uji yang digunakan terbatas pada citra dengan dimensi tidak lebih dari 256x256x256. Sistem tidak mampu merekonstruksi citra dengan ukurann lebih dari 256x256x256. Hasil komparasi response time dari sekuensial dan parallel rekonstruksi pun cukup signifikan. Parallel rekonstruksi citra medis 3D memiliki performa yang semakin bagus dibandingkan dengan rekonstruksi sekuensial jika ukuran data uji semakin besar. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian lanjutan ini adalah : 1. Ketidakmampuan sistem membaca citra medis dengan dimensi lebih dari 256x256x256 pada proses rekonstruksi citra medis 3D. 2. Penggunaan data uji hanya terbatas pada public dataset, sehingga memungkinkan untuk menggunakan data citra medis asli dari modalitas pencitraan medis. 1.3 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, secara umum tujuan yang ingin dicapai adalah menyempurnakan kekurangan kegiatan tahun pertama, yaitu mencapai target capaian yang 10

11 belum terealisasi. Namun secara khusus tujuan yang ingin dicapai adalah mengimplementasikan visualization tool yang telah dibuat di penelitian tahun pertama pada real medical data. 1.4 Luaran Yang Diharapkan Dari penelitian yang dikerjakan ini, luaran yang diharapkan dapat tercapai adalah sebagai berikut : 1. Implementasi Visualization Tool : real medical data berhasil dibaca dan dijalankan pada tool yang sudah dibuat. 2. Publikasi karya ilmiah : dokumentasi hasil penelitian dipublikasikan melalui konferensi nasional maupun internasional 11

12 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Citra Medis Digitalisasi image atau citra membuktikan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Sebagai bentuk informasi visual, image menjadi komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting (Putra 2010). Kemampuan digitalisasi image mengevolusi dunia kedokteran dengan adanya citra medis (medical image). Istilah pencitraan medis atau yang biasa dikenal dengan medical imaging merupakan suatu metode dalam memvisualisasikan tubuh manusia untuk mendukung penanganan medis bagi para pasien dengan maksud menganalisa, mendiagnosis suatu penyakit dalam ilmu kedokteran. Tujuan utama digitalisasi citra medis ini adalah merepresentasikan citra medis dalam bentuk digital yang mendukung transfer gambar dan pengarsipan serta untuk memanipulasi informasi diagnosis visual yang lebih bermanfaat (Wong et al. 1995). Teknik- teknik dalam pencitraan medis seperti X-ray, Ultrasound, CT-scan dan juga MRI telah secara luas digunakan untuk melakukan suatu diagnosis terhadap penyakit (Archirapatkave et al. 2011). Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan suatu alat kedokteran dibidang pemeriksaan diagnostik radiologi, yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh atau organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen (Suswati Susy 2004). 12

13 Berbeda dengan citra yang lain, pola citra yang terkandung pada citra medis cukup rumit untuk dapat dilakukan analisis. Kerumitan pola citra medis ini karena terdapat berbagai jenis jaringan (tissue) pembangun tubuh manusia (Budiman 2007). Pengolahan citra medis memiliki dua tujuan utama (Freedman, Artz, and Mun 1997), meningkatkan keakuratan diagnosis dokter dari pengolahan gambar yang dilakukan, serta adanya peningkatan efisiensi dari pengolahan citra tersebut sehingga dapat menekan biaya diagnosis. 2.2 Algoritma Marching Cube (MC) Algoritma Marching Cube (MC) pertama kali dikemukakan pada tahun 1987 oleh Lorensen dan Cline (Lorensen 1987). Diantara algoritma isosurfacing, marching cube merupakan algoritma yang paling populer. Sebagai contoh pada gambar 1 menunjukkan isosurface cangkang lobster yang telah diekstrak dari CT dataset. Algoritma MC telah banyak diaplikasikan di berbagai bidang ilmu, termasuk biomedik, biokimia, maupun lingkungan hidup. Algoritma marching cube bekerja dengan merekonstruksi model 3D dari kumpulan citra 2D yang memiliki singgungan. Untuk merekonstruksi model 3D tersebut, MC membangun kubus- kubus (cube) imajiner seperti yang tampak pada Gambar 2. Kedelapan sudut dari kubus imajiner marching dibentuk oleh pixel dari dua gambar yang berdekatan dimana setiap sudut dapat menjadi pixel putih atau pixel hitam. Hal ini kemudian menyebabkan algoritma marching cube memiliki 2 ^ 8 = 256 konfigurasi, atau 13

14 setelah memperhitungkan refleksi dan rotasi, marching cube dapat dikatakan memiliki 15 pola yang diilustrasikan pada gambar 2. Gambar 1. IsoSurface dari dataset CT Lobster Dalam pengimplementasiannya, algoritma MC telah banyak diaplikasikan di berbagai bidang ilmu seperti biomedik (Yim et al. 2003), biokimia, maupun lingkungan hidup. MC telah dikembangkan untuk dapat bekerja secara multithread dan mendapat hasil yang cukup signifikan ketika dijalankan pada processor dual-core maupun quad-core. 14

15 Gambar 2. Pola Kubus Imajiner Algoritma Marching Cube 2.3 General Purpose Graphical Processing Unit (GPGPU) Dengan meningkatnya model permainan (game) dan animasi 3 dimensi (3D), pengembang dari Graphical Processing Unit (GPU) meningkatkan kinerja processor yang tertanam dalam GPU menjadi perangkat yang mendukung paralelisasi komputasi (Nickolls 2011). Kartu grafis atau graphic card didesain untuk mengolah gambar dan pemrosesan grafis pada suatu personal computer (PC) yang memerlukan penghitungan intensif dan penghitungan kerja paralel yang tinggi. Sekarang ini, GPU telah bertransformasi fungsi, 15

16 yang mulanya hanya mampu memproses grafis sekarang mampu melakukan tugas pemrosesan sama seperti yang dilakukan CPU. Transformasi ini kemudian dikenal dengan era General Purpose Graphical Processing Unit (GPGPU). Perumulla, menyebutkan bahwa evolusi dari GPU yaitu kemampuan pemrograman hardware dan pengembangan software berevolusi bersama untuk mentransformasikan kartu grafis menjadi GPGPU (Perumalla 2006). GPU memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan CPU dalam hal performanya yaitu sebagai berikut : GPU memproses lebih cepat dari CPU Dalam GPU diberikan lebih banyak transistor untuk melakukan pemrosesan data daripada hanya untuk data catching dan mengontrol alur kerja, yang mana membuatnya mampu melakukan lebih banyak proses floating point setiap detiknya dibanding dengan CPU. GPU lebih cocok untuk perhitungan data paralel Kartu grafis ini (GPU) secara khusus cocok untuk menyelesaikan masalah yang bisa diekspresikan dalam perhitungan data paralel dengan intensitas aritmatika yang tinggi. Keberhasilan dari GPGPU sebagai hardware accelerator tidak jauh dari keberadaan pemrograman GPGPU seperti NVIDIA CUDA. Pemrograman paralel ini memungkinkan untuk menulis kode program untuk GPU dengan antarmuka mirip dengan 16

17 Bahasa C / C++. Beberapa framework memodelkan GPU sebagai arsitektur klasik manycore, seperti yang tampak pada Gambar 3, yang mana mengekspos fitur perangkat keras untuk komputasi umum. Gambar 3. Alokasi Transistor untuk CPU dan GPU Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa struktur dari GPU adalah berbeda dengan CPU. Untuk CPU memiliki keterbatasan pemrosesan, sedangkan pada GPU mampu memiliki ratusan bahkan lebih unit- unit pemrosesan kecil yang membuat GPU cocok untuk aplikasi- aplikasi paralel yang berjalan dengan sangat efisien. Meskipun evolusi dari GPU mampu melakukan perhitungan dan pemrosesan seperti yang dilakukan CPU, namun ada beberapa aplikasi tertentu tetap memerlukan eksekusi dari keduanya. CPU akan melakukan bagian pemrosesan sekuensial, dan GPU akan melakukan pemrosesan paralel. Untuk dapat mengakses kemampuan keduanya diperlukan penjembatan sebagai mediator yaitu pemrograman paralel. 17

18 2.4 CUDA Technology Pada tahun 2006, sebuah perusahaan kartu grafis yaitu NVIDIA memperkenalkan sebuah arsitektur baru untuk dapat lebih memanfaatkan kemampuan kartu grafisnya. NVIDIA memperkenalkan arsitektur pemrosesan paralel yang disebut Compute Univide Device Architecture atau CUDA Technology. Model pemrograman CUDA ini mampu mendukung penggabungan kerja antara CPU dan GPU. NVIDIA CUDA merupakan sebuah SDK yang dirilis oleh perusahaan kartu grafis NVIDIA dengan tujuan memungkinkan programmer mengakselerasi general purposecomputation dengan menggunakan sumber daya komputasi yang ada pada GPU modern (Sanders. Jason 2010). CUDA terdiri dari model hardware dan software yang memperbolehkan eksekusi komputasi pada GPU NVIDIA modern dalam bentuk data paralel. Multiprosesor yang terdiri dari sejumlah Single Instruction Multiple Data (SIMD) yang mengimplementasikan GPU yang mana sebuah Arithmatic Logical Unit (ALU) merepresentasikan processor. Konsep dari SIMD dalam GPU menjalankan command yang sama pada waktu yang sama untuk setiap processor dalam sebuah multiprocessor. Gambar 4 menunjukkan arsitektur memori pada GPU (Q. Huang et al. 2008). Ditunjukkan bahwa masing- masing level eksekusi memiliki sebuah tipe memory yang saling terhubung yang kemudian disebut sebagai hirarki memori. Setiap processor memiliki akses ke register lokal. Pada level multiprocessor disebut shared memory. Selain itu ada juga sebuah device memori untuk keseluruhan device processor yaitu global memory. 18

19 Gambar 4. Model Memory GPU (Q. Huang et al. 2008) Pemrograman CUDA merupakan sebuah interface untuk dapat mengakses komputasi paralel GPU dengan menuliskan code yang berjalan langsung pada device. Beberapa istilah dalam CUDA yang biasa digunakan adalah device yang mewakili GPU, dan host yang merupakan CPU. Untuk arsitektur CUDA ditunjukkan dalam Gambar 5. 19

20 Terlihat bahwa CUDA framework terdiri dari beberapa bagian. Sejumlah library- library optimasi untuk CUDA yang disediakan oleh NVIDIA seperti FFT, Blas, math.h, dan lain sebagainya. Hal yang paling utama dalam CUDA framework adalah compiler NVIDIA C yang disebut NVCC. Gambar 5. Arsitektur CUDA 20

21 BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 2.1 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, tujuan khusus yang ingin dicapai adalah memberikan kemudahan bagi staff medis dalam melakukan analisa, diagnosa penyakit pasien dengan menyediakan visualisasi 3D medical image dengan waktu proses yang lebih cepat. 2.2 Manfaat Penelitian Beberapa manfaat praktis dan akademis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Manfaat Praktis Akselerasi pada waktu proses (response time) rekonstruksi citra medis merupakan manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini Manfaat Akademis Dari sisi akademis, hasil dari penelitian akan dapat menambah kepustakaan keilmuan dalam bidang pencitraan medis. Sharing knowledge hasil penelitian dilakukan melalui publikasi karya ilmiah nasional maupun internasional. 21

22 BAB IV METODE PENELITIAN Penelitian tahap 2 (dua) ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya yaitu tahap 1 (satu) dengan roadmap penelitian seperti yang tersaji dalam Gambar 6. Tahun 1 Real Medical Data Tahun 2 Gambar 6. Desain Penelitian Dalam penelitian tahap dua ini, rancangan penelitian yang dilaksanakan secara rinci disajikan dalam Gambar 7. Diawali dengan studi lapangan untuk pengumpulan hasil perekaman citra medis pada salah satu modalitas pencitraan yang ada yaitu MRI. Kemudian 22

23 dilanjutkan dengan penyempurnaan kekurangan tahun pertama yaitu pembacaan citra medis yang berdimensi lebih dari 256x256x256, dan dilakukan pemodelan terhadap algoritma marching cube paralel. Variabel penelitian ini adalah real medical data yang selanjutnya digunakan sebagai dasar analisis. Sedangkan pengukuran keberhasilan penelitian adalah didasarkan pada rata- rata akselerasi waktu proses atau response time dari rekonstruksi citra medis. Observasi perekaman citra medis, pemodelan parallel marching cube dalam rekonstruksi citra medis 3D. Pengumpulan data asli dari perekaman citra medis MRI/ CT-Scan Perancangan paralelisasi code untuk citra dimensi 512x512x512 Pengembangan visualization tool navigasi dan rotasi xyz visualisasi citra medis 3D, Pengujian tool dengan real data Analisa hasil, pelaporan kegiatan, dan diseminasi Gambar 7. Rancangan Penelitian Tahun ke 2 Pengumpulan data yaitu dikumpulkan citra medis asli hasil perekaman kondisi pasien yang berupa citra hasil MRI ataupun CT-scan. Kemudian dikembangkan visualization tool lanjutan dari navigasi dan rotasi xyz visualisasi citra medis 3D. 23

24 Dilanjutkan proses pengujian sistem dengan pembacaan dan rekonstruksi citra medis yang sudah diperoleh. Dan dilakukan analisa hasilnya. Pada akhir kegiatan akan dilakukan diseminasi dari penelitian yang dilakukan dan pelaporan akhir kegiatan. 24

25 BAB V JADWAL PELAKSANAAN Dalam pelaksanaannya, penelitian tahun ke dua dijadwalkan seperti yang terlihat pada tabel kegiatan berikut ini. Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan NO KEGIATAN Waktu Pelaksanaan Bulan Ke I II III IV V VI VII VIII IX Indikator Kerja 1 Preparasi alat dan bahan Tersedianya alat yang akan digunakan 2 Onsite research Studi lapangan terhadap perekaman citra medis 3 Data gathering Citra medis asli terkumpul untuk ujicoba 4 Perancangan paralelisasi Source code algoritma MC untuk membaca citra dengan dimensi 512x512x512 5 Pengembangan visualization tool Sourcecode visualization tool navigasi dan rotasi xyz visualisasi citra medis 3D 6 Instalasi system Visualization tool yang terintegrasi 7 Pengujian tool dengan real data 8 Analisa Hasil dan diseminasi, Monev Internal Rekonstruksi citra medis 3D dengan dimensi yang lebih besar Evaluasi hasil 9 Monev, Laporan Ahir Laporan penelitian, draft artikel publikasi 25

26 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil yang telah dicapai hingga saat ini, serta hambatan yang ditemui selama pengerjaan penelitian. 5.1 Capaian Penelitian Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh berbagai capaian atau hasil penelitian. Realisasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan saat ini adalah tersaji dalam Tabel 2 berikut. Tabel 2. Capaian Penelitian No Kegiatan Hasil 1 Inisialisasi a. Review hasil penelitian tahap 1 b. Studi literatur MRI medical data c. Penyusunan Metode Penelitian yang akan dilakukan d. Pemetaan kebutuhan device dan software 2 Preprocessing Data a. Gather Real medical data Medical image terdiri dari ratusan slice image. Realisasi Capaian 100% Diagram alur Metode Penelitian 100% Daftar kebutuhan perangkat pengembangan.diagram alir teknik rekonstruksi citra 3D Memperoleh dua buah dataset hasil CT-Scan dari bagian Radiologi RSDK pada pasien RSDK. 100% 26

27 No Kegiatan Hasil b. Pemahaman real medical data (data reading) Dua dataset yang didapat, teridentifikasi bahwa dataset pertama terdiri dari 181 file dan yang ke-dua terdiri dari 215 file. Semua file dari kedua dataset tidak memiliki file extention. Semua file dari kedua dataset berukuran 516 KB. Secara default, dataset dapat dibuka menggunakan aplikasi Syngofastview. Aplikasi tersebut biasa dipakai oleh dokter spesialis maupun residen radiologi untuk menganalisa penyakit pasien. Kelemahan Syngofastfiew hanya bisa menampilkan gambar secara dua dimensi. Berikut adalah preview dari software tersebut. Realisasi Capaian 100% Softare tersebut mempunyai banyak fitur yang dapat menjelaskan informasi dari dataset yang dibuka. Informasi tentang identitas pasien secara sengaja kami hilangkan. Adapun software lain yang dapat digunakan untuk menampilkan preview dari dataset terkumpul adalah QTViewer yang bisa didownload di 27

28 No Kegiatan Hasil c. Data Converting Hasil penelitian pada tahun pertama adalah berupa prototype implementasi algoritma MC Cubes. prototype tersebut berhasil membaca dataset dari on-line repository yang berupa sebuah "raw" data untuk satu dataset. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, dataset yang terkumpul dari RSDK ada dua buah, masingmasing berisi 181 file dan 215 file. Peneliti telah berhasil mengkonfersi dua dataset tersebut menjadi dua file "raw" supaya dapat dibaca oleh prototype yang sudah dibangun sebelumnya. Setelah berkali-kali mencoba beberapa software converter, ahirnya peneliti menemukan software ImageJ yang bisa didownload di Selain dapat mengkonversi dataset menjadi raw data, ImageJ juga dapat merubah ukuran dimensi image. Hal ini sangat penting karena dataset yang terkumpul dari RSDK mempunyai resolusi 512x512, sedangkan prototype kami dengan algoritma dan hardware yang ada sampai saat ini baru bisa memvisualisasikan dataset dengan resolusi 256x256. Realisasi Capaian 100% 28

29 No Kegiatan Hasil Setelah peneliti berhasil mengkonversi dataset yang didapat dari RSDK menjadi raw data dan menurunkan dimensi menjadi 256x256 maka visualisasi citra 3D dapat terwujud. berikut adalah penampakan citra 3D hasil pemindaian CT Scan dari RSDK Realisasi Capaian Tampak samping kiri d. Visualisasi citra 3D 100% Tampak depan Tampak samping kanan 29

30 5.2 Hambatan dan Penanganan Pengerjaan penelitian tahap ke 2 (dua) ini mengalami beberapa hambatan yang lebih sulit dibandingkan dengan penelitian tahap sebelumnya. Sehingga dalam pelaksanaannya menjadi relative lambat. Berikut adalah hambatan yang ditemui beserta penanganan yang telah dilakukan. Tabel 3. Tabel Hambatan dalam Penelitian No Hambatan Penanganan 1 Pengumpulan real medical data perlu waktu yang lama Karena dalam proses data gathering ini melibatkan instansi lain, maka tim lebih aktif menjalin komunikasi kepada pihak RS terkait dengan pengajuan pengambilan hasil CT-Scan. 2 Pembacaan hasil CT-Scan pasien Mendiskusikan dengan residen radiologi yang ada di RSDK untuk mendapatkan keterangan mengenai data yang diperoleh. 30 Mendiskusikan dengan residen tentang system yang dapat membaca seluruh file- file citra medis. Peneliti kemudian mendapat informasi bahwa residen-residen RSDK selalu menggunakan software Syngo Fastview untuk mambaca citra hasil CT Scan. Software lain yang bisa digunakan untuk melihat preview dari citra medis hasil CT Scan adalah QTV3. QTV3 menampilkan hasil yang menyerupai 3D namun dengan citra yang transparan.

31 3 Kesulitan convert medical image yang asli ke dalam format file yang sesuai dengan system yang telah dibuat Memanfaatkan software ImageJ yang bisa didownload di Selain dapat mengkonversi dataset menjadi raw data, ImageJ juga dapat merubah ukuran dimensi citra. Hal ini sangat penting karena dataset yang terkumpul dari RSDK mempunyai resolusi 512x512. Menggunakan Image J, dimensi dataset dapat diturunkan menjadi 256x Kesulitan meningkatkan dimensi citra medis yang divisualisasikan secara 3D Searching literature. disimpulkan bahwa hal yang sama juga terjadi pada penelitian sebelumnya. Eric Smistad dari NTNU juga menyimpulkan hal ini terjadi karena memori GPU yang digunakan tidak cukup sehingga perlu dilakukan upgrade. Peneliti dalam hal ini tidak melakukan upgrade hardware namun mengubah dimensi citra kembali ke 256x256 sehingga visualisasi 3D bisa terwujud. 5 Kesulitan menampilkan organ dalam otak pada hasil visualisasi 3D Visualisasi 3D organ dalam otak memerlukan perhatian khusus. Peneliti memutuskan untuk mengangkat permasalahan baru tersebut sebagai future work bagi penelitian berikutnya. 31

32 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Dari sejumlah kegiatan penelitian yang telah dilakukan, akselerasi algoritma marching cube dalam rekonstruksi citra medis 3D berhasil dicapai. Paralelisasi terhadap algoritma marching cube dilakukan dengan memanfaatkan GPU mengunakan CUDA paralel programming. Hingga saat ini telah dikembangkan graphical user interface system visualisasi pencitraan medis 3D hasil rendering dataset MRI/CT-Scan. Dari hasil analisa yang dilakukan, diketahui bahwa paralel marching cube memiliki response time yang lebih kecil dibandingkan dengan sekuensial marching cube. Semakin besar citra yang direkonstruksi maka akan semakin kecil response time yang dihasilkan. Akan tetapi untuk citra medis dengan dimensi lebih dari 256x256x256 belum dapat terbaca. Sehingga inilah yang akan dijadikan penelitian tahapan berikutnya. Selain itu pembacaan citra medis asli juga akan menjadi acuan target penelitian berikutnya. 32

33 DAFTAR PUSTAKA Archirapatkave, Virasin, Hendra Sumilo, Simon Chong Wee See, and Tiranee Achalakul GPGPU Acceleration Algorithm for Medical Image Reconstruction IEEE Ninth International Symposium on Parallel and Distributed Processing with Applications: Budiman, Ade Surya Pengolahan dan Eksplorasi Informasi Citra Medis dengan Segmentasi Amplitudo. Universitas Andalas. Freedman, Matthew, Dorothy Steller Artz, and Seong Ki Mun Image Processing of Medical Radiographs for Single Image Display. (443): Huang, Qihang, Zhiyi Huang, Paul Werstein, and Martin Purvis GPU as a General Purpose Computing Resource Ninth International Conference on Parallel and Distributed Computing, Applications and Technologies: Lorensen, William E; Harvey E Cline MArching Cubes: A High Resolution 3D Surface Reconstruction Algorithm. In ACM, ACM. Nickolls, J NVIDIA CUDA software and GPU parallel computing architecture. Microprocessor Forum, May. Perumalla, K.S Discrete-event execution alternatives on general purpose graphical processing units (GPGPUs). Proceedings of the 20th Workshop on Principles of : Putra, Darma Pengolahan Citra Digital. CV. Andi Offset Yogyakarta. Sanders. Jason, Edward Kandrot CUDA by Example, An Introduction to General Purpose Graphical Processing Unit. Review Literature And Arts Of The Americas. 33

34 Suswati Susy, Notosiswoyo Mulyono; Pemanfaatan MRI Sebagai Sarana Diagnosa Pasien.pdf. Media Litbang Kesehatan Volume XIV Nomor 3 Tahun Wong, S., L. Zaremba, D. Gooden, and H.K. Huang Radiologic image compression-a review. Proceedings of the IEEE 83(2): Yim, Peter J, G Boudewijn C Vasbinder, Vincent B Ho, and Peter L Choyke Isosurfaces as deformable models for magnetic resonance angiography. IEEE transactions on medical imaging 22(7):

35 LAMPIRAN Lampiran 1. Justifikasi Penggunaan Dana No Komponen Satuan Realisasi Ket 1. Gaji dan Upah No Pelaksana Jumlah Pelaksana Waktu (Jam/Pe rtemuan ) Minggu Honor/Pertemuan (Rp) Jumlah (Rp) 1 Peneliti Utama ,500 5,950,000 2 Anggota ,000 9,828,000 Peneliti 3 PPH , ,000 Pajak penghasilan 5% Sub total 16,603, Bahan dan Peralatan Penunjang Penelitian No Nama Alat Kegunaan Jumlah 1 Kertas HVS Printout bahan, laporan. Harga Satuan (Rp) Beli/ Sewa Jumlah (rupiah) 4 37,000 Beli 148,000 2 Kertas Buram Penulisan harian 2 22,000 Beli 44,000 3 ATK Peralatan Penunjang Kegiatan Harian 4 Printer Pencetakan laporan dan bahan 5 Tinta Hitam Pencetakan laporan dan bahan 1 320,600 Beli 320, ,000 sewa 2,000, ,000 Beli 380,000 Ket Ket Tinta Hitam 6 Tinta Color Pencetakan laporan 3 95,000 Beli 285,000 dan bahan Tinta Warna 7 Set PC Perangkat Keras 7 1,150,000 Sewa 8,050,000 CPU + Monitor 8 Display monitor 7 250,000 Sewa 1,750,000 Monitor 23" kedua 9 UPS Supply daya 7 250,000 Sewa 1,750, Pointer Alat bantu 1 375,000 Beli 375,000 presentasi 11 Langganan Internet Koneksi internet 8 150,000 Beli 1,200, Real medical Data asli hasil CT 1 354,000 Beli 354,000 data Scan pasien 13 Data gathering Pengolahan data 1 350,000 Beli 350, Design Code Algorithm 1 3,000,000 Jasa 3,000,000 35

36 15 Translation Grammar 1 300,000 Jasa 300, Souvenir Sovenir 1 199,900 Beli 199,900 dokter 17 Materai Surat Kontrak 10 7,000 Beli 70, PPN Pajak 1 3,500,000 Potongan 3,500,000 Potong otomatis waktu dana cair Sub total 24,076, Perjalanan dan Akomodasi No Jenis Pengeluaran Jumlah 1 Biaya perjalanan dalam dan luar kota 2 Konsumsi rapat koordinasi Harga Satuan (Rp) Sub total 3,234, Lain- lain No Jenis Pengeluaran Jumlah Harga Satuan Jumlah (Rp) (Rp) 1 JATIT International Journal 1 5,000,000 5,000,000 2 Seminar SEMANTIK , ,000 Jumlah Ket (Rp) 1,375,000 Biaya perjalanan tidak selalu sama 1,859,266 Biaya konsumsi tidak selalu sama jadi hanya dicantumkan total biaya konsumsi saja 3 Pulsa Komunikasi ,000 2,100,000 Untuk 3 orang selama 6 bulan 4 Diseminasi 1 3,000,000 3,000,000 5 Fotocopy 1 163, ,550 Jumlah fc tidak selalu sama 6 Pelaporan kemajuan 4 50, ,000 7 Desain poster result 1 100, ,000 8 Cetak poster A3 5 30, ,000 9 Pelaporan akhir 4 50, ,000 Sub total 11,413,550 Total Penggunaan Dana Penelitian 55,327, Pemasukan No Jenis Pemasukan Jumlah Harga Satuan Jumlah (Rp) (Rp) 1 Dana Cair Tahap ,000,000 38,500,000 2 Dana Cair Tahap ,000,000 16,500,000 Total Pemasukan Saat ini 55,000,000 Sisa Dana Penelitian -327,316 Ket Ket Kekurangan dana hingga saat ini 36

37 Lampiran 2. Real Medical Data Berikut adalah dua dataset yang berhasil peneliti dapatkan dari bagian radiologi RS Dokter Karyadi. Dataset ini dibuat oleh mesin CT-Scan 64 slices. Mesin tersebut menghasilkan ratusan file dengan ukuran 516 KB, setiap kali digunakan. Peneliti menggunakan software Syngo Fastview yang biasa digunakan oleh bagian radiologi RS Dokter Karyadi untuk menampilkan image hasil scan dari mesin CT-Scan. 1. Dataset Tenggorokan Dataset ini terdiri dari 215 file. 37

38 2. Dataset Kepala Dataset ini terdiri dari 181 file. 38

39 Lampiran 3. Publikasi 39

40 Lampiran 4. Draft Haki Deskripsi NAVIGASI DAN OPERASI ROTASI XYZ PADA VISUALISASI CITRA MEDIS 3D DARI DATASET MRI/CT-SCAN Bidang Teknik Invensi Invensi ini berkaitan dengan graphical user interface system visualisasi pencitraan medis 3D hasil rendering dataset MRI/CT-Scan. Latar Belakang Invensi Kehadiran pengolahan citra (image processing) merupakan bukti pesatnya perkembangan teknologi komputer. Cakupan area pemanfaatan dari pengolahan citra sangat luas hingga merambah ke berbagai disiplin ilmu dan aplikasi. Salah satu bidang keilmuan yang memanfaatkan pengolahan citra untuk berbagai fungsi adalah ilmu kedokteran yaitu yang dikenal dengan citra medis (medical image). Citra medis diperoleh dari berbagai modalitas pencitraan seperti foto X-ray atau Rontgen, Computerized Tomography (CT), Ultrasound (US) maupun Magnetic Resonance Imaging (MRI). Hasil gambar yang diperoleh dari modalitas pencitraan tersebut adalah serangkaian irisan (slice) gambar medis 2D (H.Wang, 2009). Pencitraan medis 2D pada umumnya sulit diinterpretasikan (Archirapatkave dkk, 2011). Padahal informasi yang terkandung dalam citra medis sangat penting bagi para tenaga ahli medis untuk dapat mendiagnosis penyakit dan mendukung pengambilan treatment yang harus diberikan. Karena kebutuhan akan data yang lebih rinci terhadap kondisi pasien, maka diperlukan penyajian citra yang lebih detail dan mudah dibaca secara 40

41 visual. Oleh karena itu untuk memudahkan penginterpretasian citra dilakukan tansformasi citra medis 2D ke 3D yang hampir menyerupai bentuk asli objek. Banyak metode dan algoritma yang diusulkan dalam melakukan rekonstruksi citra 3D, dan dalam penelitian ini akan digunakan algoritma Marching Cube (MC) yang merupakan algoritma iso-surfacing yang paling popular (Weber dkk, 2002; Qian dkk, 2009). Algoritma MC bekerja dengan merekonstruksi model 3D dari kumpulan citra 2D yang mempunyai singgungan dan membangun kubus- kubus (cube) kecil imajiner. Di sisi lain, perkembangan grafis komputer mulai masuk pada era general purpose. Pemanfaatan kartu grafis yang tidak lagi berfokus pada pengolah grafis saja, namun juga dapat digunakan untuk tujuan umum yaitu general computation (Huang dkk, 2008). Sehingga fungsi kartu grafis sangat mendukung dalam proses komputasi rekonstruksi citra 3D. Untuk dapat menghasilkan kualitas citra yang lebih baik, maka penelitian ini akan menggunakan teknologi General Purpose Graphical Processing Unit (GPGPU). Dengan memanfaatkan GPGPU akan mengurangi waktu (time consuming) rekonstruksi citra 2D ke dalam 3D. Selain itu, dengan GPGPU akan lebih menghemat biaya (cost) karena dapat memanfaatkan sejumlah processor yang ada pada GPU. Di sisi lain, untuk dapat mengoptimalkan kerja dari GPU dalam melakukan pemrosesan secara paralel, Compute Univide Device Architecture (CUDA) diadopsi sebagai arsitektur pemrograman paralel. Dengan memanfaatkan GPGPU untuk melakukan proses rendering citra 3D dari dataset MRI/CT-Scan maka visualisasi 3D dapat dihasilkan secara lebih cepat. Setelah mendapat hasil visualisasi yang cepat, tentu saja perhatian berikutnya adalah untuk dapat mengoperasikan sistem secara efektif dan evisien. Secara umum, operasi rotasi dari visualisasi citra 3D hasil rekonstruksi citra medis pada dataset MRI/CT-Scan dilakukan dengan sistem dragging. Tehnik ini sangat bisa diandalkan terutama untuk operasi rotasi pada sumbu X dan Y. Tetapi pada operasi rotasi terhadap sumbu Z, tehnik dragging sangat merepotkan. Hal ini dikarenakan operasi draging hanya mengenal inputan X dan Y. Jadi untuk melakukan rotasi pada sumbu Z, harus 41

42 dengan melakukan dua kali rotasi, yaitu rotasi sumbu X dan Y. Ini tentu saja sangat mekakan waktu. Terutama karena citra 3D yang dipakai di sini adalah citra medis. Uraian Ringkas Invensi Invensi ini mengusulkan penggunaan slide bar pada user interface visualisasi citra 3D. Slide bar terdiri dari tiga buah, masing-masing satu untuk operasi rotasi pada sumbu YXZ. Dengan menggunakan slide bar, untuk rotasi sumbu Z bisa dilakukan hanya dengan satu kali drag saja. Hal ini tentu akan sangat memudahkan operator sekaligus menghemat waktu pengoperasian. Uraian Singkat Gambar Berdasar pada gambar invensi berikut ini, dapat dijelaskan antara lain : slider sumbu Z 3D Objek slider sumbu Y Slider sumbu X Gambar diatas mengungkapkan tentang penggunaan objek slider sebagai operasi rotasi pada sumbu XYZ terhadap objek citra 3D. 42

43 Uraian Lengkap Invensi Invensi ini mengusulkan penggunaan objek slider pada user interface visualisasi citra 3D. Objek slider terdiri dari tiga buah, masing-masing satu untuk operasi rotasi pada sumbu YXZ. Dengan menggunakan objek slider, untuk rotasi sumbu Z bisa dilakukan hanya dengan satu kali drag saja. Hal ini tentu akan sangat memudahkan operator sekaligus menghemat waktu pengoperasian. Klaim Navigasi dan operasi rotasi sumbu X,Y,Z citra 3D pada user interface hasil visualisasi dataset MRI/CT-Scan dengan menggunakan objek slider. 43

44 Abstrak NAVIGASI DAN OPERASI ROTASI XYZ PADA VISUALISASI CITRA MEDIS 3D DARI DATASET MRI/CT-SCAN Operasi rotasi dari visualisasi citra 3D hasil rekonstruksi citra medis pada dataset MRI/CT-Scan secara umum dilakukan dengan sistem dragging. Tehnik ini sangat bisa diandalkan terutama untuk operasi rotasi pada sumbu X dan Y. Tetapi pada operasi rotasi terhadap sumbu Z, tehnik dragging sangat merepotkan. Hal ini dikarenakan operasi draging hanya mengenal inputan X dan Y. Jadi untuk melakukan rotasi pada sumbu Z, harus dengan melakukan dua kali rotasi, yaitu rotasi sumbu X dan Y. Ini tentu saja sangat mekakan waktu. Terutama karena citra 3D yang dipakai di sini adalah citra medis. Invensi ini mengusulkan penggunaan objek slider pada user interface visualisasi citra 3D. Objek slider terdiri dari tiga buah, masing-masing satu untuk operasi rotasi pada sumbu YXZ. Dengan menggunakan objek slider, untuk rotasi sumbu Z bisa dilakukan hanya dengan satu kali drag saja. Hal ini tentu akan sangat memudahkan operator sekaligus menghemat waktu pengoperasian. 44

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN HIBAH BERSAING BIDANG ILMU : KOMPUTER/ MEDIS LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN HIBAH BERSAING AKSELERASI ALGORITMA MARCHING CUBE MENGGUNAKAN GENERAL PURPOSE GRAPHICAL PROCESSING UNIT (GPGPU) UNTUK MEMBANGUN PENCITRAAN MEDIS

Lebih terperinci

USUL PENELITIAN HIBAH BERSAING

USUL PENELITIAN HIBAH BERSAING BIDANG ILMU : KOMPUTER/ MEDIS USUL PENELITIAN HIBAH BERSAING AKSELERASI ALGORITMA MARCHING CUBE MENGGUNAKAN GENERAL PURPOSE GRAPHICAL PROCESSING UNIT (GPGPU) UNTUK MEMBANGUN PENCITRAAN MEDIS 3D Ketua :

Lebih terperinci

LAPORAN AHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING

LAPORAN AHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING LAPORAN AHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING JUDUL PENELITIAN : Akselerasi Algoritma Marching Cube dengan General Purpose Graphical Processing Unit (GPGPU) untuk Membangun Pencitraan Medis 3D Tahun ke 1 dari

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN HIBAH BERSAING LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN HIBAH BERSAING JUDUL PENELITIAN : Akselerasi Algoritma Marching Cube dengan General Purpose Graphical Processing Unit (GPGPU) untuk Membangun Pencitraan Medis 3D Tahun ke 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Merancang aplikasi Paralel Processing yang diimplementasikan dengan penggunaan Computer-Unified-Device-Architecture (CUDA).

BAB I PENDAHULUAN. Merancang aplikasi Paralel Processing yang diimplementasikan dengan penggunaan Computer-Unified-Device-Architecture (CUDA). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Merancang aplikasi Paralel Processing yang diimplementasikan dengan penggunaan Computer-Unified-Device-Architecture (CUDA). 1.2. Latar Belakang Banyak Central Processing Unit

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

1. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH 1. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pada saat ini, teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, khususnya pada perkembangan komputer. Adapun salah satu teknologi yang mendukung cepatnya perhitungan

Lebih terperinci

Paralelisasi Transformasi Fourier pada Arsitektur General Purpose Graphic Processing Unit Untuk Klasifikasi Alat Musik Dengan Instrumen Solo

Paralelisasi Transformasi Fourier pada Arsitektur General Purpose Graphic Processing Unit Untuk Klasifikasi Alat Musik Dengan Instrumen Solo Paralelisasi Transformasi Fourier pada Arsitektur General Purpose Graphic Processing Unit Untuk Klasifikasi Alat Musik Dengan Instrumen Solo Ridwan Rismanto 5109201049 DOSEN PEMBIMBING Dr. Nanik Suciati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan alat medis seperti Computed Tomography (CT) scan atau Magnetic

BAB I PENDAHULUAN. dengan alat medis seperti Computed Tomography (CT) scan atau Magnetic BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit pada bagian dalam tubuh manusia merupakan suatu hal yang tidak dapat dilihat secara langsung. Contohnya untuk mengetahui dan mendiagnosa penyakit tumor pada

Lebih terperinci

Pendeteksian Kemacetan Lalu Lintas dengan Compute Unified Device Architecture (CUDA)

Pendeteksian Kemacetan Lalu Lintas dengan Compute Unified Device Architecture (CUDA) Pendeteksian Kemacetan Lalu Lintas dengan Compute Unified Device Architecture (CUDA) LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh: Muhammad Ismail Faruqi / 13503045 PROGRAM

Lebih terperinci

Introduction to Computer Architecture. Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 01 --

Introduction to Computer Architecture. Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 01 -- Introduction to Computer Architecture Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 01 -- This presentation is revised by @hazlindaaziz, STMIK, 2014 Acknowledgement

Lebih terperinci

SEGMENTASI CITRA MEDIK MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) MENGGUNAKAN METODE REGION THRESHOLD

SEGMENTASI CITRA MEDIK MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) MENGGUNAKAN METODE REGION THRESHOLD SEGMENTASI CITRA MEDIK MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) MENGGUNAKAN METODE REGION THRESHOLD Murinto, Resa Fitria Rahmawati Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organ dalam tubuh seperti Computed Tomography (CT) scan, Digital

BAB I PENDAHULUAN. organ dalam tubuh seperti Computed Tomography (CT) scan, Digital BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jaman menghantarkan masyarakat dunia masuk ke era globalisasi dimana tidak ada keterbatasan ruang dan waktu yang melingkupi berbagai aspek. Kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Citra Digital Citra merupakan gambar yang merepresentasikan sesuatu. Citra dapat berupa gambar dari sebuah atau kumpulan obyek. Citra digital merupakan citra yang dapat diolah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi telah berdampak pada semua bidang. Semakin banyaknya aplikasi yang dapat mendukung mengerjakan suatu pekerjaan tertentu agar menjadi

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN. efek. Penggunaan visual efek untuk film di sebabkan lebih mudah di arahkan dan

1. BAB I PENDAHULUAN. efek. Penggunaan visual efek untuk film di sebabkan lebih mudah di arahkan dan 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan komputer grafik seperti Simulasi visualisasi saat ini telah jauh berkembang, simulasi visualisasi fluida telah banyak di implementasikan dalam banyak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi menjadi sebuah teks yang tidak dapat dibaca (Ferguson dkk, 2010).

BAB II LANDASAN TEORI. informasi menjadi sebuah teks yang tidak dapat dibaca (Ferguson dkk, 2010). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Enkripsi Enkripsi merupakan sebuah metode penyandian sebuah pesan atau informasi menjadi sebuah teks yang tidak dapat dibaca (Ferguson dkk, 2010). Enkripsi berkaitan erat dengan

Lebih terperinci

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN LEVEL SET UNTUK ACTIVE CONTOUR BERBASIS PARALLEL GPU CUDA

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN LEVEL SET UNTUK ACTIVE CONTOUR BERBASIS PARALLEL GPU CUDA HALAMAN JUDUL TESIS SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN LEVEL SET UNTUK ACTIVE CONTOUR BERBASIS PARALLEL GPU CUDA LIANITA FEBRIHANI No. Mhs : 125301846/PS/MTF PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA PROGRAM

Lebih terperinci

Paralelisasi Transformasi Fourier Para Arsitektur General Purpose Graphic Processing Unit Untuk Klasifikasi Alat Musik Dengan Solo Instrumen

Paralelisasi Transformasi Fourier Para Arsitektur General Purpose Graphic Processing Unit Untuk Klasifikasi Alat Musik Dengan Solo Instrumen Paralelisasi Transformasi Fourier Para Arsitektur General Purpose Graphic Processing Unit Untuk Klasifikasi Alat Musik Dengan Solo Instrumen Ridwan Rismanto 1 *, Nanik Suciati 2, Wahyu Suadi 3 Institut

Lebih terperinci

PENGANTAR KOMPUTASI MODERN

PENGANTAR KOMPUTASI MODERN PENGANTAR KOMPUTASI MODERN KOMPUTASI MODERN & PEMROSESAN PARALEL MARSHAL SAMOS 54412458 4IA15 UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 1. Manakah yang termasuk karakteristik komputasi Modern yaitu : a. Komputer-komputer

Lebih terperinci

SIMULASI PERAMBATAN GELOMBANG SUARA DENGAN METODE STAGGERED GRID FINITE DIFFERENCE TIME DOMAIN MENGGUNAKAN ARSITEKTUR CUDA GPU

SIMULASI PERAMBATAN GELOMBANG SUARA DENGAN METODE STAGGERED GRID FINITE DIFFERENCE TIME DOMAIN MENGGUNAKAN ARSITEKTUR CUDA GPU TESIS SIMULASI PERAMBATAN GELOMBANG SUARA DENGAN METODE STAGGERED GRID FINITE DIFFERENCE TIME DOMAIN MENGGUNAKAN ARSITEKTUR CUDA GPU ARIEF BUDIMAN No. Mhs. : 105301460/PS/MTF PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya. Didirikan tahun 2010, yang nantinya diharapkan menjadi Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya. Didirikan tahun 2010, yang nantinya diharapkan menjadi Rumah Sakit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah National Hospital merupakan sebuah rumah sakit yang terbilang baru di Surabaya. Didirikan tahun 2010, yang nantinya diharapkan menjadi Rumah Sakit modern bertaraf

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengujian dari masing masing metode computing dan juga analisa dari hasil pengujian tersebut. Pengujian dilakukan pada waktu proses dengan

Lebih terperinci

PARALELISASI TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT MENGGUNAKAN ARSITEKTUR CUDA PADA GRAPHIC PROCESSING UNIT UNTUK DE-NOISING CITRA

PARALELISASI TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT MENGGUNAKAN ARSITEKTUR CUDA PADA GRAPHIC PROCESSING UNIT UNTUK DE-NOISING CITRA PARALELISASI TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT MENGGUNAKAN ARSITEKTUR CUDA PADA GRAPHIC PROCESSING UNIT UNTUK DE-NOISING CITRA DOSEN PEMBIMBING: Dr. Nanik Suciati, S.Kom. M.Kom Wahyu Suadi, S.Kom, MM, M.Kom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada dua pendekatan yang dapat digunakan, pendekatan yang pertama adalah

BAB I PENDAHULUAN. ada dua pendekatan yang dapat digunakan, pendekatan yang pertama adalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, saat ini dapat ditemui berbagai macam media dan sarana untuk menyampaikan pengetahuan dan informasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi komputasi dan penggunaannya sebagai mesin pemroses data kini kian pesat dan sudah sangat banyak digunakan. Bagi kebanyakan user, komputer

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SEMESTER Pertengahan Tahun Ajaran)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SEMESTER Pertengahan Tahun Ajaran) SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SEMESTER Pertengahan Tahun Ajaran) MATA KULIAH : PENGANTAR KOMPUTER & TI A PEMROGRAMAN KOMPUTER A PENGANTAR KOMPUTER & PRAK. A FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : S-MA, S-AK, D3-MA

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Matrix Multiplication Pada Lingkungan Komputasi Berkemampuan Tinggi (Cuda Gpu)

Analisis Kinerja Matrix Multiplication Pada Lingkungan Komputasi Berkemampuan Tinggi (Cuda Gpu) Analisis Kinerja Matrix Multiplication Pada Lingkungan Komputasi Berkemampuan Tinggi (Cuda Gpu) 1 Machudor Yusman, 2 Anie Rose Irawati, 3 Achmad Yusuf Vidyawan 1 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem biometrika merupakan teknologi pengenalan diri dengan menggunakan bagian tubuh atau perilaku manusia. Sidik jari, tanda tangan, DNA, telinga, wajah, infrared,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sampai tahun 2006, pemrograman paralel sulit untuk dibuat pada GPU. Ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sampai tahun 2006, pemrograman paralel sulit untuk dibuat pada GPU. Ini BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sampai tahun 2006, pemrograman paralel sulit untuk dibuat pada GPU. Ini dikarenakan pemrograman pada GPU harus menggunakan Application Programming Interface (API) untuk dapat mengakses

Lebih terperinci

Modul Pengantar Aplikasi Komputer (PAK 240) Prodi S1 P.Akuntansi UNY Pengampu : Annisa Ratna Sari, S.Pd PENGENALAN KOMPUTER

Modul Pengantar Aplikasi Komputer (PAK 240) Prodi S1 P.Akuntansi UNY Pengampu : Annisa Ratna Sari, S.Pd PENGENALAN KOMPUTER 1 PENGENALAN KOMPUTER DEFINISI KOMPUTER Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda bagi setiap orang. Istilah komputer (computer) diambil dari bahasa Latin computare yang berarti menghitung

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) Sistem Informasi Geografis atau disingkat SIG dalam bahasa Inggris Geographic Information System (disingkat GIS) merupakan sistem informasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan matlab. Kemudian metode trial dan error, selalu mencoba dan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan matlab. Kemudian metode trial dan error, selalu mencoba dan III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan studi literatur, yaitu mencari sumber-sumber literatur yang menjadi dasar keilmuan dari penelitian yang dilakukan.

Lebih terperinci

APLIKASI KOMPUTER (APLIKOM)

APLIKASI KOMPUTER (APLIKOM) MODUL PERKULIAHAN APLIKASI KOMPUTER (APLIKOM) Pengoperasian Dasar Windows Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Teknik Informatika 03 Abstract Modul ini membahas tentang

Lebih terperinci

pelajaran 1.2 Mengoperasikan penyalaan komputer sampai dapat digunakan 2. Merakit, menginstalasi, men-setup, memelihara dan melacak serta

pelajaran 1.2 Mengoperasikan penyalaan komputer sampai dapat digunakan 2. Merakit, menginstalasi, men-setup, memelihara dan melacak serta No Kompetensi Utama Profesional Standar Kompetensi Guru Kompetensi Inti Kompetensi guru Guru pelajaran Menguasai materi, 1. Mengoperasikan computer personal struktur, dan periferalnya konsep, dan pola

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

LAPORAN KEMAJUAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M) LAPORAN KEMAJUAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M) I b M PEMBELAJARAN MULTIMEDIA DIGITAL ANIMATOR 3D PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) Oleh : Candra Irawan, M.Kom (0628057201) Agus Winarno, M.Kom

Lebih terperinci

SISTEM OPERASI. Belajar SO?

SISTEM OPERASI. Belajar SO? SISTEM OPERASI Pendahuluan ruliriki@gmail.com http://blogriki.wordpress.com Belajar SO? Sistem Operasi masih menjadi bagian dari inti kurikulum bidang Ilmu Komputer? Mengapa ''hari gini'' (terpaksa) mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan aplikasi Image Processing telah memimpin dunia teknologi di beberapa bidang seperti komunikasi digital dan internet, penyiaran, alat kedokteran, sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ini merupakan penelitian di bidang pemrosesan citra. Bidang pemrosesan citra sendiri terdapat tiga tingkatan yaitu operasi pemrosesan citra tingkat rendah,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI GPU Computing

BAB II DASAR TEORI GPU Computing BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi tentang dasar teori dari setiap metode computing yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain tentang GPU Computing menggunakan CUDA, CPU Computing, Cluster

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING

PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING 1 Rucitra Danny Anindita dan Arief Rahman Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

Modul ke: APLIKASI KOMPUTER. Pengoperasian Dasar Windows. Fakultas FASILKOM. Ramayanti, S.Kom, MT. Program Studi Teknik Informatika

Modul ke: APLIKASI KOMPUTER. Pengoperasian Dasar Windows. Fakultas FASILKOM. Ramayanti, S.Kom, MT. Program Studi Teknik Informatika Modul ke: 3 Desi Fakultas FASILKOM APLIKASI KOMPUTER Pengoperasian Dasar Windows Ramayanti, S.Kom, MT Program Studi Teknik Informatika Pendahuluan Windows Sistem Operasi Basis GUI (Graphical User Interface)

Lebih terperinci

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA Syahrul 1, Andi Kurniawan 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur No.116,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sulit untuk menyelesaikan diagnosa dalam waktu yang singkat.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sulit untuk menyelesaikan diagnosa dalam waktu yang singkat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin kompleknya prosedur-prosedur medis, dan meningkatnya tekanan-tekanan finansial agar rawat tinggal di rumah sakit dapat dipersingkat dan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA ABADI WISESA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA ABADI WISESA USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA ABADI WISESA BIDANG KEGIATAN : PKM-P Diusulkan oleh : M. Ammar Zaky Hilmi

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR PERANGKAT KERAS KOMPUTER

BAB I PENGANTAR PERANGKAT KERAS KOMPUTER BAB I PENGANTAR PERANGKAT KERAS KOMPUTER - 1 - Bab ini membahas tentang struktur dasar komputer yang meliputi unit dasar yang membentuk sistem komputer, dan jenis-jenis komputer yang ada. 1.1 STRUKTUR

Lebih terperinci

Bab I Pengenalan Sistem Operasi. Apa yang dimaksud Sistem Operasi?

Bab I Pengenalan Sistem Operasi. Apa yang dimaksud Sistem Operasi? Bab I Pengenalan Sistem Operasi Apa yang dimaksud Sistem Operasi Sistem Mainframe Sistem Desktop Sistem Multiprocessor Sistem Terdistribusi Sistem Tercluster Sistem Real -Time Sistem Handheld 1.1 Apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Citra (image) istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen

BAB I PENDAHULUAN. Citra (image) istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Citra (image) istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia kesehatan dewasa ini tidak bisa dipisahkan dengan teknologi yang terus berkembang. Pengembangan teknologi yang erat kaitannya dengan dunia kesehatan atau dunia

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M) LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M) I b M PEMBELAJARAN MULTIMEDIA DIGITAL ANIMATOR 3D PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) Oleh : Candra Irawan, M.Kom (0628057201) Agus Winarno, M.Kom (0631017101)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keamanan dapat menjadi sebuah ketidak nyamanan. Namun, di zaman yang

BAB I PENDAHULUAN. Keamanan dapat menjadi sebuah ketidak nyamanan. Namun, di zaman yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keamanan dapat menjadi sebuah ketidak nyamanan. Namun, di zaman yang sudah semakin maju ini, keamanan menjadi sebuah kebutuhan dasar manusia pada setiap waktu (Navratilova,

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM SISTEM OPERASI

BAB I TINJAUAN UMUM SISTEM OPERASI BAB I TINJAUAN UMUM SISTEM OPERASI Sistem operasi berkaitan erat dengan pengoperasian computer. Computer merupakan perangkat elektronik yang dirancang untuk membantu penyelesaian permasalahan yang dihadapi

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Rancang Bangun Sistem Pemantau Ruangan Berbasis Multi Kamera untuk Smartphone Android pada Jaringan Pikonet yang Adaptif terhadap Perubahan Situasi Ruangan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Sistem Informasi, Android, Barcode, Desktop, Database

Kata Kunci : Sistem Informasi, Android, Barcode, Desktop, Database ABSTRAK Sistem Informasi merupakan komponen yang bekerja sama untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, analisis

Lebih terperinci

SISTEM KOMPUTER PEMROSES (CPU) Empat komponen Sistem Komputer : Pemroses Memori Utama Perangkat Masukan dan Keluaran Interkoneksi Antar Komponen

SISTEM KOMPUTER PEMROSES (CPU) Empat komponen Sistem Komputer : Pemroses Memori Utama Perangkat Masukan dan Keluaran Interkoneksi Antar Komponen SISTEM KOMPUTER Empat komponen Sistem Komputer : Pemroses Memori Utama Perangkat Masukan dan Keluaran Interkoneksi Antar Komponen PEMROSES (CPU) CPU = Central Processing Unit Pemroses berfungsi mengendalian

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA PENINGKATAN EFEKTIVITAS KEGIATAN PENDATAAN DI PANTI ASUHAN EUNIKE SEMARANG MENGGUNAKAN SI DATA CERDAS DENGAN APLIKASI PENDATAAN CERDAS BERBASIS DATABASE BIDANG

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengolahan Citra Pengolahan citra (image processing) merupakan proses untuk mengolah pixel-pixel dalam citra digital untuk tujuan tertentu. Beberapa alasan dilakukan pengolahan

Lebih terperinci

Struktur dan Fungsi Komputer

Struktur dan Fungsi Komputer Apa itu Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda bagi setiap orang. Istilah komputer (computer) diambil dari bahasa Latin computare yang berarti menghitung (to compute atau to reckon).

Lebih terperinci

TOPIK PENELITIAN MAHASISWA PRODI S-1 SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS U'BUDIYAH INDONESIA TAHUN AJARAN 2015/2016

TOPIK PENELITIAN MAHASISWA PRODI S-1 SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS U'BUDIYAH INDONESIA TAHUN AJARAN 2015/2016 TOPIK PENELITIAN MAHASISWA PRODI S-1 SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS U'BUDIYAH INDONESIA TAHUN AJARAN 2015/2016 Bidang Ilmu : Sistem Informasi NO TOPIK PENELITIAN SUB TOPIK Arsitektur, Dukungan layanan Algortitma

Lebih terperinci

MODUL 1 - MENGENAL HARDWARE

MODUL 1 - MENGENAL HARDWARE MODUL 1 - MENGENAL HARDWARE I. TUJUAN 1. Praktikan dapat mengerti dan memahami tentang struktur komputer. 2. Praktikan dapat mengerti dan memahami tentang hardware komputer dan macam-macam bagiannya. 3.

Lebih terperinci

PENGENALAN TEKNOLOGI KOMPUTER

PENGENALAN TEKNOLOGI KOMPUTER PENGENALAN TEKNOLOGI KOMPUTER Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung Penggolongan Komputer a. Berdasarkan Data Yang Diolah 1. Komputer Analog 2. Komputer Digital 3.

Lebih terperinci

PROSEDUR PARALELISASI PERKALIAN MATRIKS PADA GRAPHICS PROCESSING UNIT (GPU)

PROSEDUR PARALELISASI PERKALIAN MATRIKS PADA GRAPHICS PROCESSING UNIT (GPU) PROSEDUR PARALELISASI PERKALIAN MATRIKS PADA GRAPHICS PROCESSING UNIT (GPU) Murni Pusat Studi Komputasi Matematika, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya no. 100, Depok 16424, Jawa Barat murnipskm@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

APLIKASI CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL DENGAN FITUR WARNA DAN BENTUK

APLIKASI CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL DENGAN FITUR WARNA DAN BENTUK APLIKASI CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL DENGAN FITUR WARNA DAN BENTUK Arwin Halim 1, Hardy 2, Alvin Yufandi 3, Fiana 4 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 122, 124, 140 Medan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Majunya teknologi informasi merupakan suatu perkembangan yang memberikan akses terhadap perubahan kehidupan masyarakat. Dunia informasi menjadi salah satu wilayah

Lebih terperinci

Implementasi Intensity Transfer Function(ITF) Untuk Peningkatan Intensitas Citra Medis Hasil Pemeriksaan MRI

Implementasi Intensity Transfer Function(ITF) Untuk Peningkatan Intensitas Citra Medis Hasil Pemeriksaan MRI Implementasi Intensity Transfer Function(ITF) Untuk Peningkatan Intensitas Citra Medis Hasil Pemeriksaan MRI 1 Desti Riminarsih dan 2 Cut Maisyarah Karyati 1 Pusat Studi Komputasi Matematika(PSKM), Universitas

Lebih terperinci

PENGUKURAN KECEPATAN OBYEK DENGAN PENGOLAAN CITRA MENGGUNAKAN METODE THRESHOLDING SKRIPSI. Disusun Oleh : Hery Pramono NPM.

PENGUKURAN KECEPATAN OBYEK DENGAN PENGOLAAN CITRA MENGGUNAKAN METODE THRESHOLDING SKRIPSI. Disusun Oleh : Hery Pramono NPM. PENGUKURAN KECEPATAN OBYEK DENGAN PENGOLAAN CITRA MENGGUNAKAN METODE THRESHOLDING SKRIPSI Disusun Oleh : Hery Pramono NPM. 0434010389 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS.

Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS. DASAR SISTEM OPERASI Sistem Operasi Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS. Sistem operasi merupakan sebuah penghubung antara pengguna dari komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN I.1 Pendahuluan Dalam kegiatan manusia sehari-hari, terutama dalam kegiatan transaksi, seperti transaksi perbankan, rekam medis, transaksi jual beli dan transaksi lainnya harus dicatat

Lebih terperinci

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 MKB3383 - Teknik Pengolahan Citra Pengolahan Citra Digital Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 CITRA Citra (image) = gambar pada bidang 2 dimensi. Citra (ditinjau dari sudut pandang matematis)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin berkembang pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin berkembang pesat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin berkembang pesat dengan berbagai kemajuan di segala bidang yang semakin memudahkan pekerjaan manusia. Tidak terkecuali

Lebih terperinci

Kontrak Kuliah. Desain Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Kontrak Kuliah. Desain Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Kontrak Kuliah Desain Sistem Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Desain Sistem Setelah tahap analisis selesai, maka analis sistem mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Setelah itu tiba waktunya

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RANCANG BANGUN SISTEM CERDAS UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT HEPATITIS B BERBASIS WEB BIDANG KEGIATAN: PKM - PENELITIAN Diusulkan oleh: 08.41010.0113

Lebih terperinci

FERY ANDRIYANTO

FERY ANDRIYANTO SISTEM ANALISA IMAGE PROCESSING UNTUK MENCARI KEMIRIPAN PADA TEKSTUR WARNA KULIT MANUSIA MENGGUNAKAN HISTOGRAM WARNA SKRIPSI Oleh : FERY ANDRIYANTO 0734010123 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Perangkat Keras (Hardware) Komputer dan Fungsinya. Didiek Prasetya M.sn

Perangkat Keras (Hardware) Komputer dan Fungsinya. Didiek Prasetya M.sn Perangkat Keras (Hardware) Komputer dan Fungsinya Didiek Prasetya M.sn Perangkat keras (hardware) komputer dan fungsinya- Secara umum perangkat komputer terbagi menjadi 3 bagian yaitu Hardware,software

Lebih terperinci

ORGANISASI KOMPUTER II AUB SURAKARTA

ORGANISASI KOMPUTER II AUB SURAKARTA ORGANISASI KOMPUTER II STMIK AUB SURAKARTA Umumnya sistem multiprosesor menggunakan dua hingga selusin prosesor. Peningkatan sistem multiprosesor menggunakan jumlah prosesor yang sangat banyak ratusan,

Lebih terperinci

KAMERA PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN MATLAB 7.1. Nugroho hary Mindiar,

KAMERA PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN MATLAB 7.1. Nugroho hary Mindiar, KAMERA PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN MATLAB 7.1 Nugroho hary Mindiar, 21104209 Mahasiswa Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma mindiar@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan teknologi dalam menunjang kehidupan sehari - hari. berdasarkan data yang dihimpun oleh Gartner International Data

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan teknologi dalam menunjang kehidupan sehari - hari. berdasarkan data yang dihimpun oleh Gartner International Data BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan teknologi saat ini semakin meningkat secara pesat dari waktu ke waktu. Konsumen semakin menyadari akan pentingnya penggunaan teknologi dalam menunjang

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 APLIKASI KOMPUTER. Sistem Operasi. Rangga Rinaldi, S.Kom, MM. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERTEMUAN 2 APLIKASI KOMPUTER. Sistem Operasi. Rangga Rinaldi, S.Kom, MM. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk APLIKASI KOMPUTER Modul ke: PERTEMUAN 2 Sistem Operasi Fakultas Desain dan Seni Kreatif Rangga Rinaldi, S.Kom, MM Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id PERTEMUAN 2 Sistem Komputer Struktur dan

Lebih terperinci

Komputer memiliki dua komponen utama. Yang pertama adalah hardware (perangkat keras) yang tersusun atas komponen elektronik dan mekanik.

Komputer memiliki dua komponen utama. Yang pertama adalah hardware (perangkat keras) yang tersusun atas komponen elektronik dan mekanik. Pengenalan Komputer Pendahuluan Kata komputer berasal dari bahasa Latin yaitu Computare yang artinya menghitung. Dalam bahasa Inggris disebut to compute. Secara definisi komputer diterjemahkan sebagai

Lebih terperinci

EKSPERIMEN PENENTUAN GOLONGAN DARAH MELALUI PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN METODE PREWITT, SOBEL, DAN ROBERT TUGAS AKHIR.

EKSPERIMEN PENENTUAN GOLONGAN DARAH MELALUI PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN METODE PREWITT, SOBEL, DAN ROBERT TUGAS AKHIR. EKSPERIMEN PENENTUAN GOLONGAN DARAH MELALUI PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN METODE PREWITT, SOBEL, DAN ROBERT TUGAS AKHIR Disusun Oleh : HARMANTO NPM. 0534010075 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tsunami ini merupakan kejadian alam yang dipengaruhi oleh adanya aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. Tsunami ini merupakan kejadian alam yang dipengaruhi oleh adanya aktifitas BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Tsunami ini merupakan kejadian alam yang dipengaruhi oleh adanya aktifitas yang terjadi di dasar laut. Aktifitas ini dapat berupa gempa laut, gunung berapi meletus,

Lebih terperinci

MINGGU VI DATA KOMPUTER

MINGGU VI DATA KOMPUTER 1 MINGGU VI DATA KOMPUTER APA ITU DATA KOMPUTER? Informasi yang diperlukan oleh komputer untuk beroperasi. Data komputer diperlukan untuk: Menjalankan aplikasi (program) Menyimpan informasi program atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembuatan Rancang Bangun Aplikasi Perencanaan Stok Barang dengan Menggunakan Teori Trafik dari tahap awal perancangan sampai

Lebih terperinci

APLIKASI KOMPUTER- Perangkat Keras Komputer Materi Kuliah Sks : 2

APLIKASI KOMPUTER- Perangkat Keras Komputer Materi Kuliah Sks : 2 APLIKASI KOMPUTER- Perangkat Keras Komputer Materi Kuliah Sks : 2 H. Aris Ihwan, SKom.,MMSI. ACE.,CSSA.,BWAFCPS.,BSFCPS.,BLBACPS.,CAPPE.,SCA.,VTSP.,NPSE.,CFSS.,KESA.,WCSP.,SSE+ Aris.ihwan@yahoo.co.id atau

Lebih terperinci

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI PENGERTIAN TEKNOLOGI DAN INFORMASI TEKNOLOGI SUATU ALAT YANG DICIPTAKAN OLEH MANUSIA YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMUDAHKAN PEKERJAAN MANUSIA. HASIL PERKEMBANGAN DARI ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR Zulkifli Dosen Tetap Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Email : Zulladasicupak@gmail.com

Lebih terperinci

Konsep Organisasi dan Arsitektur Komputer (Pertemuan ke-2)

Konsep Organisasi dan Arsitektur Komputer (Pertemuan ke-2) Konsep Organisasi dan Arsitektur Komputer (Pertemuan ke-2) Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom Januari 2016 Pokok Bahasan Pendahuluan Arsitektur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROGRAM KOMPUTER. (hardware) dan perangkat lunak (software) yang memiliki kemampuan atau

BAB II TINJAUAN UMUM PROGRAM KOMPUTER. (hardware) dan perangkat lunak (software) yang memiliki kemampuan atau BAB II TINJAUAN UMUM PROGRAM KOMPUTER A. Perkembangan Komputer di Dunia Komputer adalah peralatan elektronik yang terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang memiliki kemampuan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Arsitektur Komputer Bobot Mata Kuliah : 3 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : kepada mahasiswa secara mendalam mengenai konsep-konsep dari fungsi dan struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. piksel yang memiliki karakteristik tersebut. pendekteksian tepi. Salah satu metode yang ada adalah active contour yang

BAB I PENDAHULUAN. piksel yang memiliki karakteristik tersebut. pendekteksian tepi. Salah satu metode yang ada adalah active contour yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perpaduan antara perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan sudah banyak dilakukan orang khususnya dalam pengolahan citra. Pengolahan citra merupakan proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Artificial Intelligence (AI) agen adalah fitur standar game komputer modern, baik sebagai lawan, teman atau tutor dari pemain. Agar tampil otentik, agen tersebut

Lebih terperinci

Organisasi & Arsitektur Komputer

Organisasi & Arsitektur Komputer Organisasi & Arsitektur Komputer 1 Set Instruksi Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Eko Budi Setiawan mail@ekobudisetiawan.com www.ekobudisetiawan.com Teknik Informatika - UNIKOM 2013 Arsitektur Komputer

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Agenda. Terminologi Klasifikasi Flynn Komputer MIMD. Time Sharing Kesimpulan

Disusun Oleh: Agenda. Terminologi Klasifikasi Flynn Komputer MIMD. Time Sharing Kesimpulan Multiprocessor - Time Sharing Arsitektur dan Organisasi Komputer Disusun Oleh: Iis Widya Harmoko Ronal Chandra Yoga Prihastomo Magister Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur Agenda Agenda presentasi adalah

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING Mohamad Aditya Rahman, Ir. Sigit Wasista, M.Kom Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I, Pendahuluan akan membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika

Lebih terperinci

Sistem Informasi Sirkulasi Barang Habis Pakai Pada Laboratorium CT-SCAN 64 SLICES Rumah Sakit Graha Amerta Surabaya TUGAS AKHIR.

Sistem Informasi Sirkulasi Barang Habis Pakai Pada Laboratorium CT-SCAN 64 SLICES Rumah Sakit Graha Amerta Surabaya TUGAS AKHIR. Sistem Informasi Sirkulasi Barang Habis Pakai Pada Laboratorium CT-SCAN 64 SLICES Rumah Sakit Graha Amerta Surabaya TUGAS AKHIR Diajukan Oleh: HADI SANTOSO A. W. NPM : 0734010291 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KONSEP DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK (RPL) Donni Prabowo M.Kom @donnipra donnipra.com Konsep Dasar Konsep dasar rekayasa perangkat lunak mempunyai dua hal pokok yaitu : 1. PERANGKAT

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : Organisasi Sistem Komputer Strata/Jurusan : SI/T. Informatika

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : Organisasi Sistem Komputer Strata/Jurusan : SI/T. Informatika SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : Organisasi Sistem Komputer Strata/Jurusan : SI/T. Informatika Minggu ke 1 Pokok Bahasan dan TIU Pengantar tentang cakupan materi yang akan dibahas dalam organisasi

Lebih terperinci

2-1. Apa itu Komputer?? HARDWARE 1 PERANGKAT SISTEM KOMPUTER. Erwin Harahap

2-1. Apa itu Komputer?? HARDWARE 1 PERANGKAT SISTEM KOMPUTER. Erwin Harahap Erwin Harahap erwin2h@yahoo.com http://erwin2h.wordpress.com 2-1 ORGANISASI SISTEM KOMPUTER HARDWARE 1 PERANGKAT SISTEM KOMPUTER Disampaikan pada perkuliahan pertama Organisasi Sistem Komputer Jurusan

Lebih terperinci

Komputer Dalam Kehidupan

Komputer Dalam Kehidupan M a t e r i Komputer Dalam Kehidupan Materi yang akan dibahas: Apa itu komputer Alasan mengapa kita harus belajar Komputer Peranan Komputer dalam masyarakat Informasi Peranan komputer dalam peningkatan

Lebih terperinci

Organisasi & Arsitektur. Komputer. Org & Ars komp Klasifikasi Ars Komp Repr Data

Organisasi & Arsitektur. Komputer. Org & Ars komp Klasifikasi Ars Komp Repr Data Organisasi & Arsitektur Komputer Org & Ars komp Klasifikasi Ars Komp Repr Data Organisasi berkaitan dengan fungsi dan desain bagianbagian sistem komputer digital yang menerima, menyimpan dan mengolah informasi.

Lebih terperinci