A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Desain atau rancangan penelitian merupakan suatu strategi untuk mengatur latar (setting) penelitian agar memperoleh data yang dapat sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik atau kuantitatif dengan rancangan cross sectional yang bertujuan untuk menganalisis hubungan variabel bebas dan terikat, artinya variabel bebas dan terikat pada obyek penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang dipakai adalah metode penelitian survei yaitu metode penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan obyek, biasanya cukup banyak, tapi hanya mengambil sebagian dari populasi tersebut dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan kuesioner (Arikunto, 2006 ; Notoatmodjo, 2003 ; Nursalam, 2003). B. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah penjabaran lebih lanjut tentang sesuatu yang akan diteliti. Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota atau kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2002)

2 Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu: 1. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini berupa faktor keluarga yang meliputi informasi dari ibu dan faktor kakak perempuan, dan informasi dari saudara perempuan lain. 2. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini berupa pengetahuan tentang menstruasi. C. Definisi Operasional Definisi operasional variabel sangat diperlukan untuk membatasi ruang atau pengertian variabel-variabel penelitian, dan akan memudahkan untuk mengukurnya. Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada variabel dengan cara memberikan suatu operasional yang diberikan untuk mengukur variabel tersebut dengan diamati. Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional Cara Ukur Pengetahuan menstruasi remaja putri kelas VII Pemahaman informasi yang diperoleh remaja putri kelas VII tentang menstruasi (kemampuan responden da menjawab pertanyaan yang diberikan) Meliputi a. Pengertian menstruasi b. Fisiologi Menstruasi c. Siklus menstruasi d. Gejala yang dialami saat menstruasi e. Kebersihan Diri Saat Kuesioner yang terdiri dari 20 pernyataan positif dan negatif, dalam bentuk pilihan dengan jawaban benar dan salah. Untuk pernyatan positif nilai : 1 untuk jawaban benar, nilai : 0 untuk jawaban salah dan pada Kriteria Kategori: a. Baik b. Sedang c. Kurang Hasil Ukur Nilai >75% (skor >15) % (skor 12-15) < 61 % Skala Ordinal 28

3 Menstruasi f. Hal yang Mempengaruhi Kebersihan Diri Saat Menstruasi g. Cara untuk menghindari alergi kulit organ intim saat menstruasi h. Hal-hal yang dilarang saat menstruasi pernyataan negatif nilai : 0 untuk jawaban benar nilai : 1 untuk jawaban salah Faktor keluarga Peran yang diberikan oleh keluarga remaja putri tentang menstruasi, terdiri dari: a. Informasi dari ibu sebagai orang terdekat remaja putri. b. Ada nya peran kakak atau saudara perempuan. c. Informasi dari saudara perempuan lain seperti bibi, sepupu, dan lainlain Kuesioner yang terdiri dari 35 pernyataan, nilai 1 untuk jawaban (a) nilai 0 untuk jawaban (b) Kategori: a. Baik b. Buruk mean < mean Nominal D. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2009 sampai Juni 2009 dengan pengambilan data bulan Mei 2009 sampai Juni 2009 dan tempat penelitian ini di SMP N 2 Losari Brebes. E. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi adalah subjek yang hendak diteliti dan memiliki sifat-sifat yang sama. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2002). 29

4 Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Arikunto, 2000). Adapun yang menjadi populasi adalah seluruh remaja putri siswi kelas VII SMP N 2 Losari Brebes yaitu yang berjumlah 151 remaja putri. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmodjo, 2005). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari seluruh remaja putri/siswi kelas VII di SMP N 2 Losari Brebes yang berjumlah 151 orang, yang diambil dengan menggunakan rumus : N n 1 N ( d) n 1 151(01, 2 ) 151 n 2,51 n 60,16 dibulatkan menjadi 61 sampel, (Notoatmodjo, 2005). n = jumlah sampel yang ingin diteliti N = jumlah populasi d = tingkat kepercayaan dalam penelitian ini (10%) 30

5 3. Teknik Sampling Teknik sampling yang akan digunakan adalah Systematic Random Sampling. Dari jumlah populasi 151 dan sampel 61, maka intervalnya adalah 151 : 61 = 2,48 = 3. Maka anggota populasi yang terkena sampel adalah setiap elemen yang mempunyai nomor kelipatan 3, 6, 9, 12, 15, dan seterusnya sampai mencapai jumlah 61 anggota sampel. Di SMP Negeri 2 Losari Brebes terdapat 7 kelas, jadi pengambilan sampel setiap kelasnya 8 atau 9 responden. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data untuk tiap variablel menggunakan kuesioner. Cara pengumpulan data yaitu dengan menyebar kuesioner yang telah disediakan dengan pertanyaan yang dijawab oleh responden. Instrumen kuesioner dipilih karena kuesioner adalah salah satu media penghubung antara peneliti dan responden serta dapat memperoleh data yang benar-benar diperlukan peneliti, juga dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga (Notoatmodjo, 2003) Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian yaitu : a). Faktor keluarga terdiri dari 44 pertanyaan, dalam bentuk pilihan dengan jawaban (a) atau (b), nilai 1 untuk jawaban (a), nilai 0 untuk jawaban (b). 31

6 b). Pengetahuan menstruasi ramaja putri yang terdiri dari 20 pertanyaan dalam bentuk pilihan dengan jawaban benar dan salah. Untuk jawaban benar=1, salah=0. G. Metode Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer meliputi pengetahuan tentang menstruasi, kesemua data tersebut diatas diperoleh dari hasil pengisian kuesioner. Sedang data sekunder yaitu data penunjang dari data primer. a. Data Primer Data Primer adalah data yang didapatkan dari hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh peneliti terhadap responden Sumber : Responden b. Data Sekunder Data sekunder adalah pendukung data primer yang meliputi data demografis. Sumber : Data demografi, profil tempat pengambilan data, laporan hasil penelitian, buku, artikel, jurnal. H. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Editing 32

7 Pada tahap ini, penulis melakukan penilaian terhadap data yang diperoleh kemudian diteliti apakah terdapat kekeliruan atau dalam pengisiannya. b. Coding Setelah dilakukan editing, selanjutnya penulis memberikan kode tertentu pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan analisis data. c. Scoring Pada tahap ini, untuk kedua variabel, yaitu faktor keluarga dan pengetahuan tentang menstruasi, hasil ukurnya jika jawaban benar diberi nilai 1 jika salah nilainya 0. d. Tabulasi Data Adalah menyusun data dalam bentuk tabel, maka analisa data selanjutnya mudah dilakukan. 2. Analisa Data Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat digunakan untuk melihat deskripsi dan distribusi frekuensi masing-masing variabel. Sedangkan analisis bivariat berfungsi untuk menganalisis hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan kenormalan variabelnya. Uji kenormalan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov menghasilkan data 33

8 berdistribusi normal untuk variabel bebas, dan berdistribusi normal untuk variabel terikat, sehingga digunakan analisa data dengan uji korelasi Rank Spearman untuk mengetahui ada nya hubungan antara faktor keluarga dengan pengetahuan menstruasi remaja putri kelas VII SMP Negeri 2 Losari Brebes. 34

9 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Penelitian Peneliti dapat dengan mudah melakukan penelitian karena adanya kerjasama yang baik dengan institusi tempat penelitian. Institusi menyambut baik diadakanya penelitian ini. Selain itu juga tersedianya data yang membantu dalam proses pengambilan data, kesediaan serta antusiasme responden untuk dilakukan pengambilan data. Selain didukung dengan beberapa hal di atas, peneliti juga mengalami beberapa hambatan, yaitu sulitnya mengajak responden untuk terbuka dalam menjawab pertanyaan yang disediakan, sehingga perlu adanya pendekatan yang lebih intensif dengan responden. Selain itu, sangat sulit memantau responden saat menjawab pertanyaan yang disediakan, apakah responden menjawab sesuai keadaan yang sebenarnya dan sesuai dengan apa yang mereka ketahui atau. Sehingga, dalam hal ini peneliti meminta bantuan kepada beberapa tenaga di institusi tempat penelitian untuk memantau responden saat menjawab pertanyaan yang disediakan dan tempat disetting seperti tempat ujian untuk menghindari terjadinya saling mempengaruhi jawaban antar responden

10 2. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Mei 2009 di SMP Negeri 2 Losari Brebes yang terletak di jalan Bojongsari Raya No.22, Desa Bojongsari Kecamatan Losari Kabupaten Brebes. Jumlah murid kelas VII di SMP ini adalah 300 siswa, yaitu 151 siswa putri dan 149 siswa putra yang terbagi dalam 7 kelas. SMP ini terletak pada perbatasan antara provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sampel yang diambil dari populasi yang berjumlah 151 siswa putri adalah sebanyak 61 responden. 3. Analisis Univariat a. Karakteristik Responden Jumlah responden pada penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Losari Brebes pada tanggal 15 Mei 2009 adalah 61 orang. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1). Umur Responden Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Umur n % 12 tahun 13 21,3 13 tahun 42 68,9 14 tahun 5 8,2 15 tahun 1 1,6 Jumlah Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui rata-rata umur responden pada saat dilakukan penelitian yaitu remaja yang 36

11 berumur 13 tahun sebanyak 42 orang (68,9%) sedangkan yang umur 15 tahun hanya 1 orang (1,6%). 2) Umur Menstruasi Pertama (Menarche) Distribusi frekuensi responden menurut umur menstruasi pertama (Menarche) disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Menstruasi Pertama (Menarche) Umur n % 11 tahun 8 13,1 12 tahun 23 37,7 13 tahun 9 14,8 14 tahun 1 1,6 Belum Menstruasi Jumlah Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata umur remaja putri yang pertama kali menstruasi adalah pada usia 12 tahun yaitu sebanyak 23 orang (37,7%). Sedangkan hanya satu orang saja yang mengalami menstruasi pertama pada umur 14 tahun dan 20 orang (32,8%) belum mengalami menstruasi. b. Faktor Keluarga 1). Informasi dari Ibu Distribusi frekuensi informasi dari ibu tentang menstruasi disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Informasi dari Ibu tentang Menstruasi Kategori N % Baik 39 63,9 Buruk 22 36,1 Jumlah

12 Berdasarkan perhitungan statistik, menjelaskan bahwa nilai rata-rata total skor informasi dari ibu tentang menstruasi sebesar 1,36, nilai tengah 1,00, nilai terendah 1, sedangkan nilai tertinggi 2, dengan standar deviasi 0,484. Pada Tabel 4.3 dapat diketahui 39 responden (63,9%) mendapatkan informasi dari ibu tentang menstruasi dengan kategori baik, dan 22 responden (36,1%) yang mendapatkan informasi tentang menstruasi dengan kategori buruk dari ibunya. 2). Informasi dari Kakak Perempuan Distribusi frekuensi informasi dari kakak perempuan tentang menstruasi dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Informasi dari Kakak Perempuan tentang Menstruasi Kategori N % Baik 29 47,5 Buruk 32 52,5 Jumlah Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa 32 responden (52,2%) termasuk dalam kategori buruk tentang informasi yang didapat dari kakak perempuan mengenai menstruasi. Jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan responden yang berkategori baik, yaitu 29 responden (47,5%). Hal ini berbanding terbalik dengan teori yang ada. Biasanya remaja putri lebih terbuka untuk bertanya kepada kakak perempuannya tentang menstruasi, tetapi ini bisa dimungkinkan karena beberapa faktor, mungkin karena responden 38

13 mempunyai kakak perempuan atau pengetahuan kakak perempuan yang kurang pula tentang menstruasi. Berdasarkan perhitungan statistik mengenai informasi dari kakak perempuan tentang menstruasi, menjelaskan bahwa nilai rata-rata total skor informasi dari kakak perempuan tentang menstruasi sebesar 1,52, nilai tengah 2,00, nilai terendah 1, sedangkan nilai tertinggi 2, dengan standar deviasi 0,504. 3). Informasi dari Saudara Perempuan Lain (Bibi, Sepupu, dll). Distribusi frekuensi informasi dari saudara perempuan lain tentang menstruasi dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Informasi dari Saudara Perempuan Lain tentang Menstruasi Kategori N % Baik 35 57,4 Buruk 26 42,6 Jumlah Pada tabel diatas responden yang mendapatkan informasi tentang menstruasi dari saudara perempuannya yang lain dengan kategori baik yaitu sebanyak 35 orang (57,4%) sedangkan 26 orang (42,6%) yang masuk dalam kategori buruk. Berdasarkan perhitungan statistik diperoleh pula rata-rata jumlah skor informasi dari saudara perempuan tentang menstruasi sebesar 1,43, nilai tengah 1,00, nilai terendah 1, sedangkan nilai tertinggi 2, dengan standar deviasi 0,

14 4). Total Faktor Keluarga Faktor keluarga disini merupakan informasi dari ibu, informasi dari kakak perempuan, informasi dari saudara perempuan lain tentang menstruasi. Distribusi frekuensi faktor keluarga dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Faktor Keluarga 30; 49% 31; 51% baik buruk Bedasarkan Gambar 4.1 terlihat bahwa responden dengan faktor keluarga berkategori baik sebesar 51% atau 31 orang, sedangkan responden dengan faktor keluarga berkategori buruk tentang menstruasi adalah 49% atau 30 orang. Menurut perhitungan statistik diperoleh pula rata-rata jumlah skor faktor keluarga yaitu 1,49, nilai tengah 1,00, nilai terendah 1, sedangkan nilai tertinggi 2, dengan standar deviasi 0,

15 c. Informasi Lain Selain dari ibu, kakak perempuan dan saudara perempuan lain, informasi tentang menstruasi juga dapat diperoleh dari sumber informasi lainnya, disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Lain tentang Menstruasi Sumber Informasi N % Teman 59 96,7 Tetangga Guru Tempat Yankes Televisi Radio Majalah Koran Buku Internet ,2 63,9 36,1 37,7 9,8 41 8,2 54,1 24,6 Dari Tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa responden yang mendapat informasi tentang menstruasi dari teman yaitu 59 orang (96,7%), dari tetangga 30 orang (49,2%), dari guru 39 orang (63,9%), dari tempat pelayanan kesehatan 22 orang (36,1%), dari televisi 23 orang (37,7%), dari radio 6 orang (9,8%), dari majalah 25 orang (41%), dari koran 5 orang (8,2%), dari buku 33 orang (54,1%), dan dari internet sebanyak 15 orang (24,6%). 41

16 Gambar 4.2 Kategori Informasi Lain 35; 57% 26; 43% baik buruk Dari Gambar 4.2 diketahui responden yang memperoleh informasi tentang menstruasi dari sumber informasi lain dengan kategori baik adalah 26 responden (43%) dan 35 responden (57%) dengan kategori buruk. d. Pengetahuan Remaja Putri tentang Menstruasi Distribusi frekuensi pengetahuan remaja putri tentang menstruasi disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri tentang Menstruasi Kategori N % Baik 13 21,3 Sedang 44 72,1 Kurang 4 6,6 Jumlah Dari tabel di atas dapat dilihat pengetahuan remaja putri tentang menstruasi dengan kategori baik sejumlah 13 orang (21,3%), sedang 44 orang (72,1%), dan lainnya berkategori kurang yaitu 4 orang (6,6%). 42

17 4. Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk menguji hipotesis. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dari variabel-variabel penelitian. a. Uji Kenormalan Uji kenormalan variabel faktor keluarga dan pengetahuan menstruasi remaja putri dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov (KS) untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Hasil uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.8 Hasil uji Kolmogorov Smirnov Variabel Nilai KS p-value Keterangan Faktor Keluarga 0,559 0,914 Normal Pengetahuan Menstruasi 1,632 0,010 Tidak Normal Remaja Putri Berdasarkan Tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa variabel faktor keluarga berdistribusi normal (p-value > 0,05) dan variabel pengetahuan menstruasi remaja putri berdistribusi normal (pvalue < 0,05), sehingga untuk menguji hubungan antara faktor keluarga dengan pertumbuhan dan perkembangan anak digunakan uji korelasi Rank Spearman. 43

18 jumlah skorpengetahuan Hasil uji korelasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.9. Hasil Uji korelasi Variabel Faktor Keluarga dengan Pengetahuan Menstruasi Remaja Putri r (koefisien korelasi) p-value Keterangan -0,039 0,764 Tidak ada hubungan Dari hasil penelitian secara keseluruhan seperti pada tabel 4.9, terlihat bahwa ada hubungan antara faktor keluarga dengan pengetahuan menstruasi remaja putri, karena p-value > 0,05 dan nilai r = -0,039. b. Hubungan Faktor Keluarga dengan Pengetahuan Menstruasi Remaja Putri SMP Negeri 2 Losari Brebes. Hubungan antara faktor keluarga dengan pengetahuan menstruasi remaja putri SMP Negeri 2 Losari Brebes dapat dilihat dari scatter plot berikut ini: Linear Regression jumlah skor pengetahuan = 14, ,00 * ttl_inf R-Square = 0, jumlah skor faktor keluarga (informasi dari keluarga) Grafik 4.1 Scatter Plot Hubungan Faktor Keluarga dengan Pengetahuan Menstruasi Remaja Putri SMP Negeri 2 Losari Brebes 44

19 Terlihat dari scatter plot menunjukkan bahwa faktor keluarga mempunyai hubungan dengan pengetahuan menstruasi remaja putri SMP Negeri 2 Losari Brebes. Hasil analisis data dengan uji Spearman Rank untuk mengetahui korelasi antara faktor keluarga dengan pengetahuan menstruasi remaja putri kelas VII SMP Negeri 2 Losari Brebes diperoleh nilai r = -0,039 dengan p-value = 0,764, berarti ada hubungan antara faktor keluarga dengan pengetahuan menstruasi remaja putri kelas VII SMP Negeri 2 Losari Brebes. B. Pembahasan 1. Faktor Keluarga Hasil penelitian yang didapat dari 61 responden di SMP Negeri 2 Losari Brebes menunjukan bahwa remaja putri yang mendapatkan informasi tentang menstruasi dari keluarganya dengan kategori baik yaitu 51%, sedangkan yang mendapatkan informasi tentang menstruasi dari keluarganya dengan kategori buruk yaitu sebesar 49%. Jumlah tersebut menunjukkan selisih yang hanya sedikit antara faktor keluarga dengan kategori baik dan faktor keluarga dengan kategori buruk. Pada umumnya remaja putri belajar tentang menstruasi dari ibunya, tapi semua ibu memberikan informasi yang memadai kepada putrinya bahkan sebagian enggan membicarakan secara terbuka sampai putrinya mengalami menstruasi. Sehingga hal ini menimbulkan kecemasan pada anak, bahkan sering tumbuh keyakinan bahwa menstruasi itu sesuatu 45

20 yang menyenangkan atau serius (Manuaba, 1999). Selain dari ibu, informasi tentang menstruasi dapat diperoleh dari kakak perempuan atau saudara perempuan lain seperti bibi, sepupu, dan lain-lain. Selain itu, dapat juga diperoleh dari teman, tetangga, guru, atau paparan informasi seperti televisi, radio, majalah, koran, buku, internet, iklan, jurnal, paper, dan lainlain. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa 63,9% mendapatkan informasi tentang menstruasi dengan kategori baik dari ibunya, 47,5% dari kakak perempuannya, 57,4% dari saudara perempuannya yang lain dan 43% mendapatkan informasi tersebut dari sumber lainnya. Secara umum responden sudah cukup mendapatkan informasi yang baik tentang menstruasi dari keluarganya baik dari ibu, kakak maupun saudara perempuannya juga dari sumber informasi lain (teman, tetangga, guru,buku, majalah, internet dll). Agar remaja putri dapat melewati masa menarche dengan baik, maka diperlukan dukungan dan informasi yang benar dari keluarga, dalam hal ini peran ibu dan kakak perempuan serta saudara perempuan lain dalam memberikan pengetahuan tentang menstruasi. 2. Pengetahuan Menstruasi Remaja Putri Hasil penelitian dari 61 responden diketahui 21,3% memiliki pengetahuan yang baik tentang menstuasi, 72,1% mempunyai pengetahuan sedang dan 6,6% berpengetahuan kurang tentang apa itu menstruasi. 46

21 Berdasarkan data penelitian, pengetahuan yang harus diberikan kepada anak tentang menstruasi yaitu tentang pengertian menstruasi, fisiologi menstruasi, gangguan menstruasi, menjaga kebersihan alat kelamin saat menstruasi, dan informasi-informasi lain tentang menstruasi yang diperlukan oleh remaja putri (Kadarusman, 2004). Pengetahuan tentang menstruasi dalam hal ini dirasa penting, karena sedikit banyak dapat mempengaruhi kesiapan mental remaja putri itu sendiri. Pada masa menarche banyak sekali remaja putri yang mengalami gangguan pada saat menstruasi, sehingga pengetahuan tentang menstruasi sangat dibutuhkan bagi remaja putri untuk lebih memahami apa itu menstruasi, bagaimana proses terjadinya menstruasi, bagaimana siklus menstruasi, cara menggunakan pembalut yang benar, gejala ataupun gangguan pada saat menstruasi, serta cara mengatasi gejala atau gangguan tersebut. 3. Hubungan Faktor Keluarga dengan Pengetahuan Menstruasi Remaja Putri Kelas VII SMP Negeri 2 Losari Brebes Berdasarkan penelitian pada 61 responden di SMP Negeri 2 Losari Brebes menunjukan bahwa ada hubungan antara faktor keluarga dengan pengetahuan menstruasi remaja putri pada siswa kelas VII SMP Negri 2 Losari Brebes. Dari hasil uji Rank Spearman dengan nilai p = 0,764 (kolom Asymp Sig). Dengan demikian p-value lebih besar dari alpha (5%) sehingga Ha ditolak dan Ho diterima yang berarti ada hubungan 47

22 antara faktor keluarga dengan pengetahuan menstruasi remaja putri kelas VII SMP Negeri 2 Losari Brebes. Dalam penelitian ini didapatkan hasil analisa data dimana faktor keluarga yang berupa informasi tentang menstruasi sudah cukup diberikan kepada remaja putri, begitu pula dengan sumber informasi lain. Remaja putri juga telah mendapat informasi tersebut dari sumber informasi lainnya seperti teman, tetangga, guru, TV, radio, buku, internet, dll, dengan kategori yang cukup baik. Faktor keluarga sebenarnya memberi dampak yang jelas terhadap pengetahuan remaja putri tentang menstruasi karena remaja mendapatkan informasi tersebut dari orang-orang terdekatnya sehingga mereka lebih nyaman dan terbuka. Namun berdasarkan analisa data menunjukan bahwa semakin baik informasi dari keluarga mengenai menstruasi belum berarti semakin baik pula pengetahuan remaja putri tentang menstruasi, hal ini mungkin karena beberapa faktor.faktor-faktor yang mempengaruhi hal tersebut yaitu sumber daya manusia dari responden sendiri yang kurang, dapat dilihat dari proses penerimaan pengetahuan. Berkaitan dengan pengetahuan, menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan mempunyai 6 tingkatan, yaitu tahu (know), memahami (komprehention), aplikasi (application), analisis (analysis), sintesis (syntesis), evaluasi (evaluation). Dalam hal ini dimungkinkan remaja putri hanya sampai pada tingkatan tahu mengenai informasi tentang menstruasi 48

23 tanpa memahami, menganalisis atau bahkan mengevaluasi informasi yang telah diperoleh itu benar atau. Menurut Notoatmodjo (2000) pengetahuan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengalaman. Pengalaman disini berkaitan dengan umur dan pendidikan individu, maksudnya semakin bertambahnya umur dan pendidikan yang tinggi, pengalaman akan lebih luas, pengetahuan yang diperoleh pun akan semakin bertambah. Sehingga jelas disini, remaja putri dalam penelitian ini memperoleh pengetahuan tentang menstruasi pada keadaan pengalaman mereka belum begitu banyak, umur mereka belum cukup untuk benar-benar memahami tentang informasi yang diperoleh, juga pendidikan mereka baru sampai tahapan SMP sehingga banyak hal-hal yang belum mereka dapat sebelumnya, khususnya mengenai menstruasi. Selain dari beberapa alasan di atas, kurangnya pengetahuan remaja putri tentang menstruasi mungkin juga dikarenakan informasi yang diberikan oleh keluarga salah, sehingga dalam hal ini perlu pemahaman yang benar pula bagi keluarga tentang menstruasi sebelum menginformasikannya kepada remaja putri. Menurut Kadarusman (2004) pengetahuan yang harus diberikan kepada anak tentang menstruasi yaitu tentang pengertian menstruasi, fisiologi menstruasi, gangguan menstruasi, menjaga kebersihan alat kelamin saat menstruasi, dan informasi-informasi lain tentang menstruasi yang diperlukan oleh remaja putri. 49

24 Menstruasi bukanlah suatu penyakit. Menstruasi merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada seorang remaja putri yang sedang menginjak dewasa dan sebagai tanda ia sudah mampu hamil (Manuaba, 1999). Menarche adalah saat haid/menstruasi yang datang pertama kali yang sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada seorang remaja putri yang sedang menginjak dewasa dan sebagai tanda bahwa ia sudah mampu hamil. 50

25 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN a. KESIMPULAN Setelah dilakukan penelitian, pengolahan data dan pengkajian hasil dan pembahasan tentang hubungan faktor keluarga dengan pengetahuan menstruasi remaja putri studi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Losari Brebes diperoleh data sebagai berikut : 1. 63,9% atau sebanyak 39 responden yang mendapatkan informasi yang baik tentang menstruasi dari ibunya, dan 36,1% atau 22 responden lainnya kurang atau bahkan mendapatkan informasi tersebut ,5% atau 29 responden telah mendapatkan informasi yang baik tentang menstruasi dari kakak perempuannya, sedangkan 52,5% atau 32 responden atau kurang mendapatkan informasi tersebut ,4% atau 35 responden mendapatkan informasi yang baik tentang menstruasi dari saudara perempuan lainnya, sedangkan 42,6% atau 26 responden atau kurang mendapatkan informasi tersebut ,3% atau 13 responden berpengetahuan baik mengenai menstruasi, 72,1% atau 44 responden berpengetahuan sedang, dan sisanya 6,6% atau 4 responden berpengetahuan kurang. 5. Tidak ada hubungan antara faktor keluarga dengan pengetahuan menstruasi remaja putri siswa kelas VII SMP Negeri 2 Losari Brebes, 51

26 dibuktikan dengan hasil analisa data menggunakan Rank Spearman didapatkan p value sebesar 0,764 yang lebih besar dari (5%) sehingga Ho diterima. 52

27 b. SARAN 1. Bagi Responden. Agar responden dapat mencari informasi yang benar mengenai menstruasi supaya menimbulkan kecemasan saat mengalami menstruasi terutama pada saat menstruasi pertama kali. 3. Bagi keluarga. a. Agar ibu atau kakak perempuan, serta saudara perempuan untuk lebih memberi perhatian dan memberi informasi yang benar kepada anak perempuan atau adik perempuan serta saudara perempuannya tentang menstruasi sehingga menimbulkan kecemasan dan salah pemahaman mengenai menstruasi. b. Agar ibu atau kakak perempuan, serta saudara perempuan mengerti tentang pentingnya memberi pengetahuan tentang menstruasi kepada anak perempuan atau adik perempuan, serta saudara perempuannya agar anak perempuan dapat melewati masa menarche dengan baik. 4. Bagi PKK Kota, Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan sampai tingkat RT Hendaknya menggerakan anggotanya atau ibu-ibu untuk peduli terhadap remaja putrinya dengan memberi informasi yang benar tentang menstruasi terutama sebelum mereka mendapat menstruasi. 53

28 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, S. (1995). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Biro Pusat Statistik (BPS) & ORC Macro. (1999). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Jakarta: BPS. Derek Llewellyn-Jones. (2005). Setiap Wanita. Jakarta: Rineka Cipta. Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. (2006). Profil Kesehatan Jawa Tengah. Semarang: Dinkes. Dwikarya, M. (2005). Menjaga Organ Intim, Penyakit dan Penanggulangannya. Jakarta: Kawan Pustaka. Machfoedz, I. (2005). Teknik Membuat Alat Ukur Penelitian. Yogyakarta: Fitramaya. Machfoedz, I. (2007). Statistika Deskriptif. Yogyakarta: Fitramaya. Machfoedz, I. (2008). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Fitramaya. Manuaba, I. Gde Bagus. (1999). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC. Manuaba, I. Gde Bagus. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi. Jakarta: EGC.

29 Notoatmodjo, S. (2003). Pengantar Pendidikan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Thesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Prawirohardjo. (2005). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Prawirohardjo. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Siswono, A. (2001). Penelitian Perkembangan Model Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta: Badan Litbang Kesehatan Departemen Kesehatan & Kesejahteraan Sosial. Solin, S.P.E. (2000). Petunjuk Seks dan Kebugaran Tubuh Anda. Jakarta: Prestasi Pustakarya. Sugiyono. (2005). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharti, M. ( 2008). Yang Tidak Boleh Selagi Menstruasi (On Line Mei, 12). Available:

30 JADWAL PENELITIAN HUBUNGAN FAKTOR KELUARGA DENGAN PENGETAHUAN MENSTRUASI REMAJA PUTRI KELAS VII SMP NEGERI 2 LOSARI BREBES NO KEGIATAN 1 Usulan tema dan judul 2 Penyusunan Proposal Pengumpulan Proposal ke 3 Prodi Pelaksanaan Uji Sidang 4 Proposal 5 Pengambilan Data 6 Penyusunan Laporan Hasil 7 Pengumpulan KTI ke Prodi Pelaksanaan Uji Sidang 8 Hasil Revisi dan pengumpulan 9 akhir BULAN MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS

31 Lampiran 4 SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Siswa Putri kelas VII SMP Negeri 2 Losari Brebes di Tempat Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Tati Hartati NIM : G0E Institusi Pendidikan : Universitas Muhammadiyah Semarang Prodi DII Kebidanan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Alamat : Jl. Raya Cikakak No. 03 Rt. 12 Rw.02 Desa Cikakak, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Dengan ini saya mengajukan permohonan kepada saudara untuk bersedia menjadi responden dalam penelitian yang berjudul Hubungan Faktor Keluarga dengan Pengetahuan Menstruasi Remaja Putri (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Losari Brebes) Tahun 2009 Penelitian ini menimbulkan kerugian terhadap saudara sebagai responden. Kerahasiaan informasi yang diberikan akan sangat dijaga kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian saja. Apabila saudara bersedia menjadi responden, saya mohon untuk menandatangani surat kesanggupan yang saya sertakan. Atas perhatian, kerjasama, dan kesediaan saudara menjadi responden, saya sampaikan terima kasih. Semarang, Mei 2009 Peneliti

32 Lampiran 5 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Yang bertanda tangan dibawah ini, saya: Nama : Umur : Kelas : Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden pada penelitian yang dilaksanakan oleh: Nama : Tati Hartati NIM : G0E Institusi Pendidikan : Universitas Muhammadiyah Semarang Prodi DII Kebidanan Fakultas Ilmu Keperawatan Dan Kesehatan Alamat : Jl. Raya Cikakak No. 03 Rt.12 Rw. 02 Desa Cikakak, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Judul Penelitian : Hubungan Faktor Keluarga dengan Pengetahuan Menstruasi Remaja Putri (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Losari Brebes) Tahun Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sukarela tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Semarang, Mei 2009 Yang menyatakan ( )

33 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN FAKTOR KELUARGA DENGAN PENGETAHUAN MENSTRUASI REMAJA PUTRI KELAS VII SMP NEGERI 2 LOSARI BREBES TAHUN 2009 Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Kelas : 4. Umur menstruasi pertama kali : Petunjuk Pengisian : 1. Anda dimohon kesediaannya sebagai responden dalam penelitian ini. 2. Anda dimohon dapat memberikan jawaban pada pertanyaan secara jelas serta sesuai dengan keadaan sebenarnya. 3. Pahami pertanyaan yang akan diajukan terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan. 4. Usahakan jangan sampai ada pertanyaan yang belum terjawab. 5. Apabila ingin mengubah jawaban, anda boleh menghapus atau mencoret jawaban yang salah dengan jawaban yang baru. 6. Jawaban akan dipergunakan untuk penelitian. 7. Terima kasih atas kesediaannya menjawab kuesioner dalam penelitian ini.

34 KUESIONER A FAKTOR KELUARGA Petujuk : Mohon diisi pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x) pada jawaban yang anda pilih 1. Informasi dari Ibu A. Apakah anda pernah mendapat informasi tentang menstruasi dari ibu anda? a. Pernah pernah B. Informasi yang diperoleh dari ibu 1. Pengertian menstruasi 2. Proses terjadinya menstruasi 3. Siklus menstruasi 4. Keluhan yang terjadi sebelum dan saat menstruasi 5. Cara mengatasi keluhan yang terjadi sebelum dan saat menstruasi 6. Cara menggunakan pembalut saat menstruasi 7. Cara memilih pembalut yang cocok saat menstruasi 8. Cara menjaga kebersihan alat kelamin

35 saat menstruasi 9. Cara mencegah dan mengatasi alergi atau iritasi alat kelamin saat menstruasi 10. Hal-hal yang dilarang saat menstruasi 11. Lain-lain, sebutkan Informasi dari Kakak Perempuan A. Apakah anda mempunyai saudara perempuan? B. Pernahkah anda mendapat informasi tentang menstruasi dari kakak perempuan anda? a. Pernah pernah C. Informasi yang diperoleh dari kakak perempuan 1. Pengertian menstruasi 2. Proses terjadinya menstruasi 3. Siklus menstruasi 4. Keluhan yang terjadi sebelum dan saat menstruasi 5. Cara mengatasi keluhan yang terjadi sebelum dan saat menstruasi 6. Cara menggunakan pembalut saat ii

36 menstruasi 7. Cara memilih pembalut yang cocok saat menstruasi 8. Cara menjaga kebersihan alat kelamin saat menstruasi 9. Cara mencegah dan mengatasi alergi atau iritasi alat kelamin saat menstruasi 10. Hal-hal yang dilarang saat menstruasi 11. Lain-lain, sebutkan Informasi dari Saudara Perempuan Lain A. Apakah anda pernah mendapat informasi tentang menstruasi dari saudara perempuan lain (bibi, sepupu, dsb)? a. Pernah pernah B. Informasi yang diperoleh dari saudara perempuan lain 1. Pengertian menstruasi 2. Proses terjadinya menstruasi 3. Siklus menstruasi 4. Keluhan yang terjadi sebelum dan saat menstruasi 5. Cara mengatasi keluhan yang terjadi sebelum dan saat menstruasi iii

37 6. Cara menggunakan pembalut saat menstruasi 7. Cara memilih pembalut yang cocok saat menstruasi 8. Cara menjaga kebersihan alat kelamin saat menstruasi 9. Cara mencegah dan mengatasi alergi atau iritasi alat kelamin saat menstruasi 10. Hal-hal yang dilarang saat menstruasi 11. Lain-lain, sebutkan Informasi lainnya Selain dari keluarga, dari manakah anda mendapat informasi tentang menstruasi? 1. Teman 2. Tetangga 3. Guru 4. Tempat pelayanan kesehatan 5. Televisi 6. Radio 7. Majalah 8. Koran 9. Buku 10. Internet iv

38 KUESIONER B PENGETAHUAN MENSTRUASI REMAJA PUTRI Petunjuk pengisian : Berilah tanda silang (X) pada huruf B apabila pernyataan dianggap benar dan pada huruf S apabila pernyataan dianggap salah. No Pernyataan 1 Menstruasi adalah keluarnya darah dari kemaluan seorang wanita segara alami pada waktu tertentu 2 Menstruasi adalah suatu penyakit 3 Bila seorang wanita telah menstruasi berarti alat kandungan wanita tersebut telah berfungsi 4 Terjadinya menstruasi dipengaruhi oleh hormon-hormon tertentu 5 Usia remaja putri pada waktu mengalami menstruasi pertama kali adalah sama 6 Remaja putri mengalami menstruasi pertama kali yaitu antara usia tahun 7 Umur 16 tahun belum mendapat menstruasi adalah hal yang wajar 8 Siklus haid adalah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dengan mulainya haid berikutnya 9 Siklus haid yang normal adalah 28 hari, ditambah atau dikurangi 2-3 hari 10 Siklus haid setiap wanita adalah sama 11. Lama menstruasi biasanya antara 3-5 hari dan ada yang 7-8 hari 12 Lamanya menstruasi setiap orang adalah sama 13 Nyeri perut pada saat menstruasi atau haid dialami oleh setiap wanita Jawaban B S

39 14 Perlindungan selama haid sangat penting agar terkena penyakit infeksi 15 Apabila kebersihan alat kelamin dijaga kuman akan mudah masuk melalui kemaluan 16 Kuman atau bakteri mudah berkembang biak pada keadaan yang lembab 17 Penggunaan pembalut selama haid harus diganti secara teratur 2-3 kali sehari 18 Pada saat menstruasi sebaiknya menggunakan celana dalam yang ketat 19 Selalu menggunakan sabun untuk membersihkan alat kelamin saat menstruasi 20 Pada saat menstruasi dilarang memotong rambut, menggunting kuku, dan keramas ii

40 Lampiran 3 KARAKTERISTIK RESPONDEN TOTAL INFO KELUARGA Nomor Responden Umur Menarche total info keluarga kategori buruk buruk buruk baik baik baik buruk buruk baik buruk baik buruk buruk buruk baik baik buruk baik baik baik baik buruk buruk buruk baik baik baik buruk baik baik buruk baik buruk baik baik buruk baik baik buruk buruk baik baik baik baik buruk buruk

41 buruk baik buruk buruk buruk buruk baik baik baik buruk baik buruk buruk baik buruk ii

42 Lampiran 4 INFORMASI DARI IBU Nomor Responden Mendapat Informasi Soal Informasi dari Ibu Total Skor Kategori 1 pernah baik 2 pernah buruk 3 pernah baik 4 pernah baik 5 pernah baik 6 pernah baik 7 pernah baik 8 pernah buruk 9 pernah baik 10 pernah buruk 11 pernah baik 12 pernah buruk 13 pernah buruk 14 pernah buruk 15 pernah baik 16 pernah baik 17 pernah buruk 18 pernah baik 19 pernah buruk 20 pernah baik 21 pernah baik 22 pernah baik 23 pernah buruk 24 pernah baik 25 pernah baik 26 pernah baik 27 pernah baik 28 pernah buruk 29 pernah baik 30 pernah baik 31 pernah baik 32 pernah baik 33 pernah buruk 34 pernah baik 35 pernah baik 36 pernah buruk 37 pernah baik 38 pernah baik 39 pernah buruk 40 pernah buruk 41 pernah baik 42 pernah baik 43 pernah baik 44 pernah baik

43 45 pernah baik 46 pernah buruk 47 pernah buruk 48 pernah baik 49 pernah baik 50 pernah buruk 51 pernah baik 52 pernah buruk 53 pernah buruk 54 pernah baik 55 pernah baik 56 pernah baik 57 pernah baik 58 pernah buruk 59 pernah buruk 60 pernah baik 61 pernah buruk Jumlah ii

44 Lampiran 5 Nomor Responden Mempunyai Kakak Perempuan 1 Mendapat Informasi INFORMASI DARI KAKAK PEREMPUAN Soal Informasi dari Kakak Perempuan Total Skor Kategori pernah buruk 2 ya pernah baik 3 ya pernah buruk 4 ya pernah baik 5 pernah buruk 6 pernah buruk 7 pernah buruk 8 ya pernah baik 9 ya pernah baik 10 ya pernah baik 11 ya pernah baik 12 ya pernah buruk 13 ya pernah buruk 14 ya pernah buruk 15 ya pernah baik 16 ya pernah baik 17 ya pernah buruk 18 ya pernah baik 19 ya pernah baik 20 ya pernah buruk 21 pernah buruk 22 ya pernah buruk 23 ya pernah buruk 24 ya pernah buruk 25 ya pernah baik 26 pernah buruk 27 ya pernah baik 28 ya pernah baik 29 ya pernah baik 30 ya pernah baik 31 pernah buruk 32 pernah buruk 33 ya pernah baik 34 pernah buruk 35 ya pernah baik 36 pernah buruk 37 ya pernah baik 38 ya pernah baik buruk

45 40 ya 41 ya pernah pernah buruk pernah buruk 42 ya pernah baik 43 ya pernah buruk 44 pernah buruk 45 ya pernah baik 46 pernah buruk 47 pernah buruk 48 ya pernah baik 49 ya pernah buruk 50 pernah buruk 51 pernah buruk 52 pernah buruk 53 ya pernah baik 54 ya pernah baik 55 ya pernah baik 56 ya pernah buruk 57 ya pernah baik 58 ya pernah baik 59 ya pernah baik 60 ya pernah baik 61 pernah buruk Jumlah ii

46 Lampiran 6 PRAKTIK RESPONDEN Nomor Responden 1 Mendapat Soal Praktik Informasi Total Skor Kategori pernah buruk 2 pernah buruk 3 pernah buruk 4 pernah baik 5 pernah baik 6 pernah baik 7 pernah buruk 8 pernah baik 9 pernah baik 10 pernah buruk 11 pernah baik 12 pernah buruk 13 pernah buruk 14 pernah baik 15 pernah baik 16 pernah baik 17 pernah buruk 18 pernah baik 19 pernah baik 20 pernah baik 21 pernah baik 22 pernah buruk 23 pernah buruk 24 pernah buruk 25 pernah baik 26 pernah baik 27 pernah baik 28 pernah buruk 29 pernah baik 30 pernah baik 31 pernah buruk 32 pernah baik 33 pernah buruk 34 pernah baik 35 pernah baik 36 pernah buruk 37 pernah baik 38 pernah baik 39 pernah buruk 40 pernah baik 41 pernah baik 42 pernah baik 43 pernah baik

47 44 pernah baik 45 pernah buruk 46 pernah buruk 47 pernah buruk 48 pernah baik 49 pernah baik 50 pernah buruk 51 pernah baik 52 pernah buruk 53 pernah baik 54 pernah buruk 55 pernah baik 56 pernah buruk 57 pernah baik 58 pernah buruk 59 pernah buruk 60 pernah baik 61 pernah buruk Jumlah ii

48 Lampiran 7 Nomor Responden Teman Tetangga Guru INFORMASI SELAIN DARI KELUARGA Sumber Informasi Sarana Kes. TV Radio Majalah Koran Buku Internet 1 ya ya ya ya ya ya 6 baik Total Skor Kategori 2 ya ya 2 buruk 3 ya ya ya ya ya ya ya 7 baik 4 ya ya 2 buruk 5 ya ya ya ya 4 buruk 6 ya ya ya ya 4 buruk 7 ya ya 2 buruk 8 ya ya ya ya 4 buruk 9 ya ya ya ya ya ya ya 7 baik 10 ya ya ya ya ya ya ya 7 baik 11 ya ya ya ya ya ya 6 baik 12 0 buruk 13 ya ya ya ya ya 5 baik 14 ya ya ya ya 4 buruk 15 ya ya ya ya 4 buruk 16 ya ya ya ya ya ya ya ya ya 9 baik 17 ya ya ya ya ya 5 baik 18 ya ya ya 3 buruk 19 ya ya ya ya ya 5 baik 20 ya ya ya ya ya ya ya ya ya 9 baik 21 ya ya ya 3 buruk 22 ya ya ya 3 buruk 23 ya 1 buruk 24 ya ya ya 3 buruk 25 ya ya ya 3 buruk 26 ya ya ya ya ya ya 6 baik 27 ya ya ya ya ya 5 baik 28 ya ya ya 3 buruk 29 ya ya ya ya ya 5 baik 30 ya ya ya ya ya ya ya 7 baik 31 ya ya ya ya ya ya ya 7 baik 32 ya ya ya ya ya 5 baik 33 ya ya ya ya 4 buruk 34 ya ya ya ya ya 5 baik 35 ya ya ya ya ya ya ya 7 baik 36 ya ya ya 3 buruk 37 ya ya 2 buruk 38 ya ya ya 3 buruk 39 ya 1 buruk 40 ya 1 buruk 41 ya ya ya ya ya ya ya ya ya 9 baik 42 ya ya ya 3 buruk 43 ya ya ya ya ya ya 6 baik 44 ya ya ya ya ya ya 6 baik 45 ya ya 2 buruk 46 ya 1 buruk

49 47 ya ya 2 buruk 48 ya ya ya 3 buruk 49 ya ya ya ya ya 5 baik 50 ya ya ya ya ya ya 6 baik 51 ya ya 2 buruk 52 ya ya ya ya 4 buruk 53 ya ya ya ya 4 buruk 54 ya ya ya ya 4 buruk 55 ya ya ya ya ya 5 baik 56 ya ya 2 buruk 57 ya ya ya ya ya ya ya ya ya 9 baik 58 ya ya 2 buruk 59 ya ya 2 buruk 60 ya ya ya ya ya ya 6 baik 61 ya ya 2 buruk Jumlah ii

50 Lampiran 8 PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG MENSTRUASI Nomor Responden Soal Pengetahuan Total Skor Kategori sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang kurang sedang baik sedang kurang sedang sedang baik baik sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang baik sedang baik sedang sedang sedang sedang sedang baik sedang sedang kurang sedang sedang sedang sedang sedang baik baik baik baik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 8 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mencoba mengetahui mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang direncanakan, maka jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian observasional analitik, yaitu untuk mencari hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian analitik yang menjelaskan hubungan variabel bebas dengan variabel terikat yang menggunakan pendekatan cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancang Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan sesaat dan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk jenis penelitian Non Experimen (Hidayat, 2007). Dalam rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Descriptive Korelasional yang bertujuan untuk menjelaskan adanya hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini bersifat explanatory research yaitu menjelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen. Desain atau pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan mengkaji kesahihan hipotesis (Sudigdo, 1995). Jenis penelitian ini adalah deskripitif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah Pre Test Post Test. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah Pre Test Post Test. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah Pre Test Post Test Design.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah studi deskriptif korelasi yang merupakan penelitian hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah analitik yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis 28 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis penelitian ini adalah Analitik explanatori/korelasi yaitu bertujuan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik. Penelitian analitik adalah survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi antara kedua variabel tersebut, dengan pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi antara kedua variabel tersebut, dengan pendekatan cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain diskriptif analitik yaitu mendiskripsikan variabel bebas dan terikat, kemudian melakukan analisis korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang digunakan untuk mengukur hubungan (korelasi) tingkat pengetahuan vulva hygiene dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Explanatory research karena variabel dijelaskan melalui pengujian hipotesis. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variable bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS/RANCANGAN PENELITIAN DAN METODE PENDEKATAN. diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan).

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS/RANCANGAN PENELITIAN DAN METODE PENDEKATAN. diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS/RANCANGAN PENELITIAN DAN METODE PENDEKATAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional yang bertujuan untuk mengungkapkan korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik explanatory study dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penilitian Observasional Analitik, yaitu penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antar variabel melalui pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk menggambarkan hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 4. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini merupakan rancangan penelitian cross sectional,

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini merupakan rancangan penelitian cross sectional, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan terjadi. Sedangkan rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat BAB III METODA PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional dan dengan pendekatan cross sectional

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003) BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi pasien kusta dengan kepatuhan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan termasuk jenis penelitian non-eksperimental observasional bersifat diskriptif analitik (eksplanatori reseach),

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian BAB III METODA PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah studi korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar variabel (Nursalam, 2003).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design Pretest-Postest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antara variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional, artinya

BAB III METODE PENELITIAN. antara variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional, artinya BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan descriptive correlational, yang bertujuan untuk mengungkapkan korelasi antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antara variabel independent dan variabel dependent

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Gorontalo mulai 5 Mei sampai dengan 5 juni

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Gorontalo mulai 5 Mei sampai dengan 5 juni BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Gorontalo mulai 5 Mei sampai dengan 5 juni 2013. 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparasi untuk mencari perbandingan dua sampel atau dua uji coba pada obyek penelitian. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, yaitu penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif. Penelitian komparatif untuk mencari perbandingan antara dua sampel atau dua uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non-eksperimental. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan rancangan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU REMAJA TERHADAP PERSONAL HYGIENE (GENETALIA) SAAT MENSTRUASI DI SMAN 2 CIKARANG UTARA TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU REMAJA TERHADAP PERSONAL HYGIENE (GENETALIA) SAAT MENSTRUASI DI SMAN 2 CIKARANG UTARA TAHUN 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU REMAJA TERHADAP PERSONAL HYGIENE (GENETALIA) SAAT MENSTRUASI DI SMAN 2 CIKARANG UTARA TAHUN 2015 Oom Komalassari ABSTRAK Menstruasi adalah pengeluaran darah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang hendak di capai, maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian Non Experimental (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai analitik. Survei analitik merupakan survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitis yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitis yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitis yaitu penelitian yang terdiri atas variabel bebas dan terikat (Hidayat, 2007). Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M Dunda Limboto Tahun 2012. 3.1.2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

Keterangan: Xxx = koefisien korelasi Kendall Tau yang besarnya (-1<0<1) A = jumlah ranking atas

Keterangan: Xxx = koefisien korelasi Kendall Tau yang besarnya (-1<0<1) A = jumlah ranking atas (BPS, BKKBN, DEPKES RI, 2007: 18-21). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan bulan April 2010 di SD Yogyakarta terhadap siswi usia 10-12 tahun diperoleh data dari 69 siswi yang belum menstruasi,

Lebih terperinci

deskriptif korelation yaitu

deskriptif korelation yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan korelasi antara variabel independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional atau penelitian hubungan antara dua variabel pada suatu situasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Ciri penelitian korelasional mengkaji hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek 72 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan jenis desain penelitian korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu untuk memberi gambaran fenomenayang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN MEDAN TAHUN 2010

INSTRUMEN PENELITIAN MEDAN TAHUN 2010 INSTRUMEN PENELITIAN PENELITIAN TENTANG PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SMP NEGERI 1 MEDAN TAHUN 2010 Daftar pertanyaan ini untuk mengumpulkan data tentang seberapa jauh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau pre-experiment. Rancangan yang digunakan adalah One. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB III METODE PENELITIAN. atau pre-experiment. Rancangan yang digunakan adalah One. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian praeksperimen atau pre-experiment. Rancangan yang digunakan adalah One Group Design Pretest-Postest.

Lebih terperinci

Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 21/11 (2016), 69-78

Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 21/11 (2016), 69-78 dan Lingkungan Hidup, 2/ (206), 69-78 Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Remaja Putri Tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi di SMA Angkola Barat Tahun 206 Maria Haryanti Butarbutar* *Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan dan variabel terikat yaitu praktik

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian eksplanatory research dengan metode observasi dan wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independent dan dependent, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam, 2008).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan stroke. Sebagai alat pengumpul data utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional dimana variabel dependen dan variabel independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. Pendekatan ini merupakan rancangan penelitian dengan

Lebih terperinci

Atnesia Ajeng, Asridini Annisatya Universitas Muhammadiyah Tangerang ABSTRAK

Atnesia Ajeng, Asridini Annisatya Universitas Muhammadiyah Tangerang   ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PREDISPOSISI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 2 TELUKNAGA TANGERANG Atnesia Ajeng, Asridini Annisatya Universitas Muhammadiyah Tangerang Email : atnesia.ajeng@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO Asih Setyorini, Deni Pratma Sari ABSTRAK Perubahan pada masa remaja adalah hormon reproduksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penlitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu pengetahuan, pendidikan, sarana, dukungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang diarahkan mencari hubungan antara variabel independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu 5 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam, 2003).

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN Danik Dwiyanti, Erni Susilowati Akademi Kebidanan YAPPI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif corelasi yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif analitik yang bertujuan menerangkan masalah penelitian yang terjadi pada anak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat penjelasan (Explanatory), yaitu menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Independent Tingkat pengetahuan tentang menarche Variabel Dependent Tingkat kecemasan remaja putri saat menghadapi menarche Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian analitik yang menjelaskan hubungan variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik untuk mengetahui faktor

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik untuk mengetahui faktor BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik untuk mengetahui faktor penyebab dan hubungan antara dua variabel. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Analitik bertujuan mencari hubungan pengetahuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Analitik bertujuan mencari hubungan pengetahuan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik, yaitu penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melaui pengujian hipotesa.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (kepribadian, pengaruh teman,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Independen Umur Pengetahuan Ketersediaan Sarana Pergaulan Variabel Dependen Unsafe action pengguna gadget Keluarga Sekolah Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional yang merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional yang merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan bentuk studi korelasional yang merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional di bidang gizi masyarakat, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah bersifat analitik yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kenyataan atau data objektif.

Lebih terperinci