BAB I PENDAHULUAN. dalam diri manusia perlu dikembangkan demi mencapai kebahagiaan dan. kesempurnaan dalam kehidupan. Kesempurnaan, kemulyaan, serta
|
|
- Djaja Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia terlahir dengan potensi masing-masing. Potensi yang ada dalam diri manusia perlu dikembangkan demi mencapai kebahagiaan dan kesempurnaan dalam kehidupan. Kesempurnaan, kemulyaan, serta kebahagiaan tidak mungkin datang dengan sendirinya. Maka dari itu dibutuhkan adanya usaha sadar manusia terutama manusia dewasa untuk menghantarkan anak-anak mereka. Untuk memenuhi semua kebutuhan dapat diwujudkan melalui pendidikan formal, non formal, dan informal. Pendidikan merupakan kebutuhan dasar yang harus diciptakan oleh siapapun tanpa memandang latar belakang sosial, budaya, agama, etnis, dan lain sebagainya, sebab pendidikan merupakan salah satu sarana untuk membuat manusia meningkatkan statusnya. Seperti yang dikemukakan oleh John Dewey dengan mengatakan pendidikan sebagai suatu proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan (emosional), menuju kearah tabiat manusia dan manusia biasa 1. A. Fajar Malik mengatakan bahwa pendidikan adalah salah satu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu 1 Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hal 3. 1
2 2 menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya. Dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan berfungsinya secara kuat dalam kehidupan bermasyarakat. 2 Pendidikan sangat penting untuk menghantarkan kehidupan manusia dalam membentuk karakternya, sehingga dalam salah satu poin yang terdapat dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan memberikan perhatian kepada peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, sosial atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan berbangsa. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan tersebut maka setiap warga Negara memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan. Seperti yang tertuang dalam Undang-undang No. 2 Tahun 1989 pasal 5 bahwa setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Dengan 2 A. Malik Fajar, Reorentasi Pendidikan Islam, (Jakarta: Fajar Dunia, 1999), hal 27.
3 3 demikian orang-orang yang menderita cacat atau kelainan juga mendapatkan perlindungan hak. Seperti yang tertuang dalam pasal 8 ayat (1) Undangundang No. 2 Tahun 1989 disebutkan bahwa warga Negara yang memiliki kelainan fisik dan mental berhak memperoleh Pendidikan Luar Biasa (PLB). Namun kenyataannya prosentase anak cacat yang mendapatkan layanan pendidikan jumlahnya amat sedikit. Hal ini di karenakan masih adanya hambatan pada pola pikir masyarakat kita yang mengabaikan potensi anak cacat. Pada hakekatnya kecacatan seseorang bukanlah merupakan penghalang untuk melakukan sesuatu. Pendidikan luar biasa hendaknya menjadi satu kesatuan dengan pendidikan formal lainnya, sehingga tidak terjadi isolasi pada mereka yang menderita kelainan. Untuk itu upaya reformasi pendidikan amat mendesak agar sumber daya manusia bisa berfungsi secara maksimal. Jelas sekali bahwa upaya reformasi pendidikan bagi penderita cacat atau kelainan perlu adanya dukungan berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat maupun sekolah sebagai pelaksana oprasional. Sebagai suatu upaya untuk menyetarakan hak penyandang cacat dalam hal memperoleh ilmu pengetahuan disekolah, pemerintah bekerja sama dengan pihak sekolah dalam menerapkan pendidikan inklusi. Dalam program tersebut, anak-anak penyandang cacat akan disekolahkan dan disatu kelaskan dengan murid-murid biasa disekolah-sekolah reguler. Dengan program inklusi ini anak-anak cacat dan anak-anak lainnya diikutkan belajar menyatu dalam
4 4 satu kelas bersama muri-murid sekolah reguler, dan diharapkan akan memiliki rasa percaya diri. Sebaliknya, anak-anak normal teman sekolahnya sekaligus akan terdidik dan bisa belajar toleransi antar sesama manusia. Tujuan dari progam pendidikan inklusi ini adalah memberikan pengertian pada anak didik bahwa dalam kehidupan dunia ini, mereka akan menemui banyak perbedaan yang harus mereka hadapi dan hormati. Selain itu progam ini akan membantu orang tua yang mempunyai anak-anak dengan kebutuhan khusus untuk lebih memaksimalkan potensinya baik sosial, emosional, fisik, kognitif, maupun kemandiriannya dalam lingkungan anak-anak yang beragam. Lingkungan yang beragam ini, bermanfaat untuk anak-anak yang lebih peka dan menumbuhkan sikap toleransi terhadap anak-anak yang berkebutuhan khusus serta mendapatkan layanan yang sesuai dengan kemampuan pendidikan mereka. Begitu juga tujuan SMP Negeri 29 Surabaya, yang mencoba mengembangkan program inklusi bagi murid yang berkebutuhan khusus untuk bersekolah di sekolah umum dan dapat menggali potensi yang mereka miliki serta bersanding dan bersaing secara sehat dengan anak normal. Murid yang berkebutuhan khusus bukan hanya bergabung dalam satu sekolah tetapi juga disatukelaskan dengan murid normal dan mengikuti proses belajar mengajar brsama-sama. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya mengalami kelainan atau penyimpangan
5 5 fisik, mental-intektual, sosial dan emosional dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya sehingga mereka memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Penanganan pendidikan yang diterapkan untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) harus bersifat terpadu, artinya dibutuhkan adanya kerjasama antara orang tua, masyarakat dan pemerintah. Oleh karena itu, diharapkan pihak atau orang yang terlibat secara langsung dalam penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dapat memahami, dan memberikan perlakuan yang tepat sesuai dengan kebutuhan khusus. Adapun yang termasuk Anak Berketuhan Khusus (ABK) diantaranya: 1. Lambat belajar/slow learner 2. Tunalaras (Dysruptive) atau Gannguan Emosi 3. Authis 4. Hiperaktif 5. Low Vision 6. Down sindrom 7. Tuna Rungu 8. Tuna Daksa Dalam proses belajar mengajar, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dibantu oleh guru khusus dan guru kelas serta guru pendamping. Manajemen bimbingan dan konseling akan efektif dan efisien apabila didukung oleh sumber daya manusia yang profesional untuk mengoprasikan
6 6 sekolah, metode dan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan karakteristik siswa, kemampuan dan komitmen tenaga pendidik dalam yang handal, sarana-prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, serta partisipasi masyarakat yang tinggi. Bila salah satu hal di atas tidak sesuai dengan yang diharapkan atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka efektitas dan efisiensi pengelolaan kelas kurang optimal. Dalam menyusun progam pendidikan bertolak dari problem yang dihadapi dalam masyarakat sebagai isi pendidikan, sedangkan proses atau pengalaman belajar siswa adalah dengan cara memerankan ilmu-ilmu atau teknologi, serta bekerja secara kooperatif dan kolaboratif, berupaya mencari pemecahan terhadap problem tersebut menuju pembentukan siswa yang lebih baik. Suatu lingkungan akan menjadi inklusi dan kondusif terhadap pembelajaran apabila anak merasa aman dan nyaman secara fisik, sosial,dan kejiwaan. Prinsip dasar adalah selama memungkinkan, semua anak seyogyanya belajar bersama-sama, tanpa memandang kesulitan atau perbedaan yang mungkin ada pada diri mereka. Dalam pendidikan inklusi di SMP Negeri 29 Surabaya, jelasnya anak yang menyandang kebutuhan pendidikan khususnya, seyogyanya menerima segala dukungan tambahan yang mereka perlukan untuk menjamin efektifitas pendidikan mereka. Melihat keprihatinan fenomena tersebut, SMPN 29 Surabaya menerapkan program pendidikan inklusi bagi anak-anak dengan kebutuhan
7 7 khusus agar mereka dapat belajar bersama dengan anak normal lainnya dengan menggunakan kurikulum yang telah dikembangkan sendiri sesuai dengan karakteristik peserta didiknya. Dalam pengamatan penulis, proses pembelajaran yang ada di SMP Negeri 29 Surabaya yang diikuti oleh siswa dengan berbagai macam kelainan dan berkebutuhan khusus tentulah sangat sulit sekali untuk dilaksanakan baik dari segi kurikulum, model pembelajaran dan pengelolaan pembelajaran serta sistem evaluasinya. Maka pendidik harus benar-benar mengetahuinya dan dapat mengidentifikasikan masing-masing kelainan tersebut pada siswa. Dengan adanya urgensi pendidikan inklusi baik untuk kepentingan peserta didik maupun untuk kondisi pengembangan pendidikan di Indonesia yang saat ini terabaikan, maka penulis terdorong untuk mengadakan penelitian dan menyusun skripsi dengan judul: Implementasi Bimbingan dan Konseling bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) DI SMPN 29 Surabaya. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pembelajaran bimbingan dan konseling bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya? 2. Bagaimana metode pembelajaran bimbingan dan konseling bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya?
8 8 3. Bagaimana evaluasi Bimbingan dan konseling bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pembelajaran bimbingan dan konseling di bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) SMPN 29 Surabaya. 2. Untuk mengetahui metode pembelajaran bimbingan dan konseling bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. 3. Untuk mengetahui evaluasi pembelajaran bimbingan dan konseling bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis a. Memberikan pemahaman baru bagi penulis untuk menerapkan pembelajaran bimbingan dan konseling bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). b. Menumbuhkan kepekaan penulis terhadap bimbingan dan konseling Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), dengan latar belakang yang berbeda-beda.
9 9 c. Menambah wawasan dan pengetahuan serta pemahaman kepada penulis untuk menerapkan bimbingan dan konseling berdasarkan kondisi peserta didik, jika ada peserta didik yang mempunyai kelainan. d. Persyaratan lulus S1 dan untuk mendapatkan ijazah Sarjana Pendidikan Islam. 2. Bagi Objek Penelitian a. Bermanfaat untuk membantu memahami kondisi peserta didik yang mempunyai kelainan. b. Membantu mensosialisasikan bimbingan dan konseling bagi Anak Berkebutuhan Khusu (ABK) sesuai kondisinya c. Memberikan gambaran bagaimana bimbingan dan konseling memberikan layanan sesuai potensi yang dilakukan secara sistematis. 3. Bagi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya a. Bagi Akademik skripsi ini bisa menjadi khazanah keilmuan dan bagi Fakultas Tarbiyah khususnya dapat digunakan sebagai bahan masukan dan kajian keilmuan untuk pengembangan kegiatan pengelolaan pembelajaran dengan pendekatan sistem yang dalam hal ini berupa pembelajaran pendidikan inklusi. b. Bagi perpustakaan berguna sebagai input yang sangat penting untuk penemuan ilmiah dan dapat dijadikan referensi dan perbandingan.
10 10 E. Definisi Konseptual Agar memperoleh kejelasan mengenai judul yang diangkat yakni IMPLEMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SMP NEGERI 29 SURABAYA., maka disini akan dijelaskan beberapa istilah yang terdapat didalam judul. Implementasi : Merupakan istilah serapan dari bahas inggris implementation; berati Pelaksanaaan, penerapan implement. 3 Bimbingan : Bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan kesulitan dalam kehidupan. Agar individu atau sekumpulan individu mencapai kesejahteraan hidupnya. 4 Konseling : Proses yang dilakukan face to face dalam memberikan bantuan untuk tercapainya hidup yang sejahtera dengan menggunakan teknik-teknik bimbingan. Proses tersebut dimulai dari identifikasi, diagnosis, prognosis, treetmeen. Evaluasi dan follow up. 5 ABK : Anak yang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan mengalami kelainan atau penyimpangan fisik, mental intektual, social dan emosional dibandingkan dengan anak- 3 M.Dahlan al Barry,Kamus Ilmiah Populer(Surabaya:Arkola, 1994)hal,247 4 Bimo walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Yogyakarta: Andi Offset, 1995), hal 4 5 Hadari Nawawi, Administrasi dan Organisasi Bimbingan dan Penyuluhan (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983) hal 29.
11 11 anak lain seusianya sehingga mereka memerlukan pelayanan pendidikan khusus. 6 Siswa : Pelajar 7. Yang dimaksud pelajar disini adalah siswa yang belajar di SMPN 29 Surabaya. F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa datadata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diambil 8. Adapun bentuk penelitiannya adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan suatu obyek yang berkenaan dengan masalah yang diteliti tanpa mempersoalkan hubungan antar variable penelitian 9. Dengan demikian pendekatan kualitatif digunakan untuk memahami sebuah fakta (understanding) bukan menjelaskan fakta. Penelitian ini digunakan untuk memahami fakta juga untuk melaporkan hasil penelitian sebagaimana adanya dan penelitian bersifat fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan dan hasil yang tidak dapat di pastikan sebelumnya. 6.Model Pelatihan Pengembangan SDM IGRA Surabaya, 15 7 Sudarsono. Kamus Agama Islam. (Jakarta: Rineka Cipta, 1994). Hal Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Rosdakarya, 2002), hal. 3 9 Sanafiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial (Jakarta: Rajawali Press, 1995), hal. 18
12 12 Melalui penelitian ini diharapkan terangkat gambaran mengenai aktualisasi, realisasi social dan persepsi sasaran penelitian. Penelitian ini menggunakan penelitian studi kasus, karena penulis bertujuan ingin mempelajari secara intensif tentang latar belakang seseorang, kelompok, atau lembaga secara terinci dan mendalam terhadap organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Adapun data yang akan diambil dalam jenis penelitian kualitatif ini meliputi 2 macam yaitu: a. Data kualitatif Yaitu data yang hanya dapat diukur secara langsung. Data kualitatif yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi 1) Gambaran umum tentang pendidikan inklusi. 2) Karakteristik siswa inklusi di SMPN 29 Surabaya. 3) Manajemen bimbingan konseling bagi siswa inklusi di SMPN 29 Surabaya. b. Data Kuantitatif Yaitu data yang dapat diukur dan dihitung secara langsung. Dengan kata lain data kuantitatif ini adalah data-data yang berupa angka. Adapun data kualitatif yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: 1) Jumlah Guru 2) Jumlah Keseluruhan siswa 3) Jumlah siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
13 13 4) Jumlah sarana prasarana 2. Informan Informan adalah pihak atau orang yang dapat memberikan informasi atau dapat dijadikan sumber data. Sumber data dalam penelitian ini adalah: a) Sumber data manusia (data primer) yang meliputi; Kepala sekolah, Guru, Orang tua serta masyarakat sekitar. b) Sumber data non manusia (data skunder) yang meliputi: Dokumentasi, sarana dan prasarana dan data lainnya yang ada hubungannya dengan pembahasan. 3. Sampel Menurut Nasution tidak ada pengertian sampel dalam penelitian kalaupun ada maka hal tersebut bersifat fleksibel dan tidak rinci karena perkembangannya sambil jalan. Sampling dalam penelitian kualitatif adalah pilihan penelitian meliputi aspek apa, dari peristiwa apa, dan siapa yang dijadikan fokus pada suatu saat dan situasi tertentu karena itu dilakukan terus menerus sepanjang penelitian. Jadi sampling bersifat purposive yakni tergantung pada tujuan dan fokus pada suatu saat, artinya tujuan sampling adalah mencakup sebanyak mungkin informasi yang bersifat holistic. Penelitian kualitatif umumnya mengambil sampel lebih kecil dan lebih mengarah ke penelitian proses dari pada produk dan biasanya
14 14 membatasi pada satu kasus. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel berdasarkan tujuan yang akan kami tetapkan yaitu mereka yang berkompenten dan terlibat langsung dalam menangani siswa inklusi di SMPN 29 surabaya baik itu kepala sekolah,guru, karyawan, orang tua serta masyarakat sekitarnya. 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data disini menggunakan metode observasi, interview, dan dokumentasi, lebih rincinya sebagai berikut: a. Metode Observasi Metode observasi (pengamatan) adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap obyek, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam menggunakan metode obsevasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun berisi item tentang kejadian atau tingkah laku yang di gambarkan. Observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman suara. 10 Dengan menggunakan metode observasi ini penulis akan mengadakan pengamatan untuk memperoleh data tentang manajemen bimbingan konseling bagi siswa inklusi (Studi Kasus di SMPN Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial (Surabaya; Airlangga,2001)hal 128
15 15 Surabaya) yang meliputi letak geografis, keadaan siswa, guru dan pegawai serta sarana prasarana yang ada di SMPN 29 Surabaya. b. Metode Interview (wawancara) adalah teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data untuk mendapatkan informasi. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, metode interview adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanggung jawab sambil tatap muka yaitu antar penanya atau pewancara dengan si penjawab atau informan dengan menggunakan alat yang dinamakan guide interview (pedoman wawancara) Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview dan juga angket adalah sebagai berikut: 1. Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri 2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.
16 16 3. Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti 11 c. Metode Dokumentasi adalah laporan tertulis tentang suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa tersebut 12. Dokumentasi terdiri atas buku, surat, dokumen-dokumen resmi, foto, dan peraturan-peraturan. Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data yang ada pada lembaga sekolah sebagai penunjang data. Data-data tersebut meliputi data; data struktur organisasi, jumlah guru, sarana dan data lainnya yang menunjang selama penelitian di SMPN 29 surabaya. G. Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam penelitian kualitatif menggunakan analisis logika induktif abstrak yaitu suatu logika yang bertitik tolak dari khusus ke umum. Konseptualisasi, katagorisasi dan deskripsi dikembangkan atas dasar kejadian (incidence) yang diperoleh ketika kegiatan 11 Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hal Winarno, Dasar dan Teknik Research, (Bandung: Tarsito, 1975), hal. 115
17 17 lapangan berlangsung. Pernyataan khusus tidak lain adalah gejala, fakta, data, informasi dari lapangan dan bukan teori. 13 Analisis penelitian ini dilakukan secara terus menerus sejak awal penelitian dan selanjutnya di sepanjang melakukan penelitian. Jadi semenjak memperoleh data dari lapangan baik dari observasi, wawancara atau dokumentasi langsung dipelajari dan dirangkum, ditelaah dan dianalisis sampai akhir penelitian. Selanjutnya alur analisis data yang penulis gunakan adalah: 1. Reduksi data yaitu proses memilih, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan dan mengubah data kasar kedalam catatan lapangan. Istilah reduksi data dalam penelitian kualitatif disejajarkan maknanya dengan istilah pengelolaan data. 2. Penyajian data yaitu suatu cara merangkum data yang memudahkan untuk menyimpulkan hasil penelitian. 3. Menarik kesimpulan dari verifikasi dan pengumpulan data. Dengan demikian pekerjaan mengumpulkan data bagi penelitian kualitatif harus langsung diikuti dengan pekerjaan menulis, mengedit, mengklasifikasi, mereduksi, dan menyajikan data serta menarik kesimpulan sebagai analisis data kualitatif Burhan Boeng, Metodelogi penelitian kualitatif, ( Jakarta: PT Remaja Rosda Karya, 2001) hal H.Noeng Muuhadjir, Metode Penelitian kualitatif, ( Yogyakatra; Rake Sarasia, 1996) hal. 31
18 18 Penelitian kualitatif umumnya lebih melihat proses dari pada produk dari obyek penelitiannya, selain itu nantinya kesimpulan dari data kualitatif tidak berupa angka-angka tetapi disajikan dalam bentuk kata verbal, yang pengelolaanya mulai dari mengedit sampai menyajikan dalam keadaan ringkas dikerjakan di lapangan. H. Sistematika Pembahasan Adapun sistematika pembahasan dalam penulisan skripsi ini dibagi atas lima bab dengan susunan sebagai berikut: Bab I berupa pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, analisis data dan sistematika pembahasan. Bab II merupakan pembahasan tentang landasan teori yang berisi kajian mengenai perspektif teoritis yang meliputi; bagian pertama Tinjauan bimbingan dan konseling; 1) Sejarah dan landasan bimbingan dan konseling, 2) pengertian bimbingan dan konseling, 3) hakekat dan tujuan bimbingan dan konseling, 4) prinsip dan asas-asas bimbingan dan konselong. kedua Tinjauan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK); 1) Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), 2) Aspek-aspek Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), 3) macam-macam Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).ketiga bimbingan konseling bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
19 19 Bab III merupakan laporan hasil penelitian yang memaparkan data dari penelitian ini, yang meliputi; a) Gambaran umum lokasi penelitian dan keadaan yang ada di dalamnya baik berupa sejarah singkat berdirinya SMPN 29 Surabaya, visi dan misi, struktur organisasi, keadaan siswa dan guru, dan sarana prasarana. b) Penyajian Data. c) Analisis Data. Bab IV penutup yang pada bab ini penulis menarik kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dalam sub bab kesimpulan, dilanjutkan dengan pemberian saran-saran.
BAB III METODE PENELITIAN. berpijak, serta dapat pula dijadikan dasar penelitian baik oleh peneliti itu sendiri
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Rancangan pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan matang tentang hal-hal yang dapat dilakukan. Ia merupakan landasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan. Kesempurnaan, kemuliaan, serta kebahagiaan tidak mungkin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia terlahir dengan potensi masing-masing. Potensi yang ada dalam diri manusia perlu dikembangkan demi mencapai kebahagiaan dan kesempurnaan dalam kehidupan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tidaknya suatu tujuan penelitian serta dapat menumbuhkan kualitas dari hasil
52 BAB III METODE PENELITIAN Yang dimaksud dengan metode penelitian adalah ilmu yang membahas metode ilmiah dalam mencari, mengembangkan, dan menggunakan kebenaran suatu pengetahuan 1. Karena itu metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data yang bersifat deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan, dokumen
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan pendekatan penelitian yang bersifat kualitatif, maksudnya yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam suatu penelitian merupakan faktor yang sangat penting dan
BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam suatu penelitian merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan agar hasil yang dicapai dalam penelitian dapat dipertanggung jawabkan. Yang dimaksud dengan metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian yang bersifat kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data, dan juga dapat mempermudah menentukan berhasil tidaknya
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu teknik, cara dan alat yang digunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau tulisan lisan dari orang-orang dan perilaku yang
63 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan pendekatan penelitian yang bersifat penelitian kualitatif, yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Jenis penelitian Metode Penelitian adalah suatu cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan penelitiannya 53. Penerapan metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
65 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu akan mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan. 1 Metode dapat diartikan juga sebagai suatu cara atau teknis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam upaya mewujudkan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak terkecuali bagi anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus. Dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hak asasi yang paling mendasar bagi setiap manusia, tidak terkecuali bagi anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus. Dalam Undang-Undang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
77 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Metodologi penelitian adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangat di perlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah penelitian hanya dapat dijawab berdasarkan temuan-temuan data empiris dari
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian adalah sebuah cara untuk menemukan jawaban dari rumusan masalah dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan ilmiah. Rumusan masalah penelitian hanya dapat dijawab
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. 1
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu teknik, cara dan alat yang di pergunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (buku) atau jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian yang mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam - macam materi yang terdapat dalam kepustakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup dinamis. Pendidikan yang berkembang dengan pesat secara otomatis akan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Di era globalisasi saat ini, dunia pendidikan kita mengalami kemajuan yang cukup dinamis. Pendidikan yang berkembang dengan pesat secara otomatis akan mempengaruhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dari sudut atau perspektif partisipasipan. Partisipasipan adalah orang-orang yang
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Adapun pengertian dari metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati permasalahan dan mencari jawaban, dengan kata
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi adalah ilmu tentang cara untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian ini adalah suatu proses yang sistematis dan analisis yang logis terhadap data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif, sebab itu pendekatan yang dilakukan adalah melalui deskriptif kualitatif. Yaitu pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti di dalam
68 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti di dalam mengumpulkan data penelitiannya. Adapun cara/teknik pengumpulan data bisa berupa wawancara, observasi,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penggunaan pendekatan kualitatif ini merupakan suatu cara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Hodos yang artinya jalan, cara, atau arah. Sehingga metode dalam arti luas
50 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Kata metode berasal dari bahasa Yunani Metodos, yang berasal dari dua suku kata Meta yang artinya menuju, melalui, sesudah, mengikuti, dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Jenis dan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu pendekatan yang digunakan untuk mendeskripsikan, menggambarkan atau melukiskan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang tepat pula dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. 1
78 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, metodologi menjadi sangat penting bagi seorang peneliti. Ketepatan dalam menggunakan suatu metode akan dapat menghasilkan data yang tepat pula dan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagainya, sebab pendidikan merupakan salah satu sarana untuk membuat. daya perasaan (emosional), menuju ke arah tabiat manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dasar yang harus diciptakan oleh siapapun tanpa memandang latar belakang sosial budaya, agama, etnis, dan lain sebagainya, sebab
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara menurut sistem aturan tertentu untuk mengarahkan suatu kegiatan praktis agar terlaksana secara rasional guna mencapai hasil yang optimal. 1 Untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Maksud dari kualitatif menurut Kirk dan Miller dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang didasarkan pada data alamiah yang berupa kata-kata dalam
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif kualitatif merupakan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. Sebagaimana yang diamanatkan Undang-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan keluarga ataupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan tergolong sebagai penelitian lapangan (field research) yakni penelitian yang langsung dilakukan atau pada responden. 1 Oleh karena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. B. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif. Pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian lapangan atau field research, yaitu sebuah studi penelitian yang mengambil data autentik secara obyektif atau studi lapangan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
103 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan alat yang sangat penting dalam mengembangkan pengetahuan, untuk meningkatkan kemajuan, dan untuk memungkinkan manusia berhubungan secara efektif dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal
BAB III METODE PENELITIAN Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian akan banyak dipengaruhi dan ditentukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode artinya cara yang dilakukan dalam penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dalam arti bahwa penelitian ini berfokus pada fenomena yang ada
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif dalam arti bahwa penelitian ini berfokus pada fenomena yang ada kemudian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. masalah guna mencari pemecahan terhadap suatu masalah. 50
46 BAB III METODE PENELITIAN Menurut Bagja Waluya, penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan atau masalah guna mencari pemecahan terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini yakni, Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Perilaku Keagamaan Siswa di SMA Negeri 1 Tulungagung,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan
80 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Setiap peneliti selalu dihadapkan pada persoalan yang menuntut jawaban yang
75 BAB III METODE PENELITIAN Setiap peneliti selalu dihadapkan pada persoalan yang menuntut jawaban yang sistematis dan akurat, oleh karena itu diperlukan adanya metode yang digunakan dalam melakukan penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan, sedangkan penelitian pada hakekatnya adalah suatu proses atau wahana untuk menemukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan menganalisa data adalah sebagai berikut:
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan peneliti untuk mempermudah dalam melakukan penelitian dan menganalisa data adalah sebagai berikut: A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat diklasifikasikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan penelitian Pada hakekatnya, penelitian dilakukan untuk mendapatkan penemuan baru atau mencari suatu kebenaran. Dalam penelitian, kita mengenal dua bentu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode mempunyai peran sangat penting dalam mencapai suatu tujuan, dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu untuk mendapatkan kebenaran obyektif dan terarah. Beberapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data dan analisis yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi dan
65 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah strategi umum yang ada dalam pengumpulan data dan analisis yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi dan rencana pemecahan bagi persoalan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian membutuhkan data yang obyektif, pembahasan penelitian dibahas secara teoritis dan empiris. Pembahasan teoritis bersumber pada kepustakaan yang merupakan karangan ahli
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangatlah diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
73 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Kemudian dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik
Lebih terperinciBAB: III METODE PENELITIAN
BAB: III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang penulis gunakan dalam Penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Bogdan dan dan Taylor (1972:5): Sebagaimana dikutip Lexy J. Moleong mendefinisikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan pendekatan deskriptif (deskriptif kualitatif). Menurut Bogdan
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian dan empiris dalam penelitian sangat diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu tertentu dengan menggunakan metode ilmiah serta aturanaturan yang berlaku
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penetitian. 2 Berdasarkan
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Masalah Sumadi Suryabrata menerangkan bahwa variabel sering diartikan gejala yang menjadi obyek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu. solusi atau jawaban atas masalah yang diteliti.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan dan Model Penelitian Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
67 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan guna mempermudah memahami objek pada penulisan skripsi, diantaranya adalah: A. Pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian ini, Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka.
BAB III METODE PENELITIAN Upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian ini, digunakan langkah-langkah sebagai berikut : A. Jenis Penelitian Data kuantitatif adalah data yang berbentuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mencari, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 1 Metode
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah ilmu yang membahas metode ilmiah dalam mencari, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 1 Metode penelitian atau metodologi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif sedangkan jenisnya adalah deskriptif kualitatif. Karena kegiatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, sehingga peneliti berupaya memberikan pandangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar,
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, penelitian kualitatif adalah metode penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang universal dan berlaku untuk semua umat manusia dan semua zaman. Nilai-nilai dan aturan yang terkandung dalam ajaran Islam dijadikan pedoman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan
BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. 71 Metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
38 BAB III METODE PENELITIAN Setiap penelitian membutuhkan metode yang tepat untuk mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Untuk itu dengan mengetahui dan memahami metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Baik buruknya hasil suatu penelitian ( research) sebagian tergantung kepada metode pengumpulan data yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian kualitatif, dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan dari bahasa Inggris qualitative research. 1 Jenis penelitian ini, menghasilkan data deskriptif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberi kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sadar diarahkan untuk mengetahui atau mempelajari fakta-fakta baru. 73 Dalam
60 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah usaha dalam bidang ilmu pengetahuan yang secara sadar diarahkan untuk mengetahui atau mempelajari fakta-fakta baru. 73
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan karya ilmiah (skripsi) tidak lepas dari penggunaan metode penelitian sebagai pedoman agar kegiatan penelitian terlaksana dengan baik. Sebuah penelitian dapat mencapai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan
38 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang pokok dan penting dalam melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan peneliti menggunakan metode-metode yang sesuai, maka bagi seorang
59 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah suatu proses yang sistematis dan analisis yang logis tehadap data untuk menentukan suatu tujuan tertentu, sedangkan metode merupakan cara-cara yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian Metode adalah cara cepat untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pikiran secara seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode adalah cara tepat untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian
Lebih terperinciSEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN B TERPADU DI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN B TERPADU DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan gambar, kata-kata disusun dalam kalimat, misalnya kalimat hasil
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian diskriptitf kualitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukan yaitu: penelitian lapangan, penelitian pustaka, dan penelitian
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk karya skripsi setidaknya ada tiga model penelitian yang bisa dilakukan yaitu: penelitian lapangan, penelitian pustaka, dan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
87 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Bogdan & Taylor mendefinisikan metode kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. 1 Menurut Bogdan
Lebih terperincimencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. data data yang dikumpulkan untuk menunjang kegiatan studi ini pada umumnya
43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Studi ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif. Hal ini dikarenakan data data yang dikumpulkan untuk menunjang kegiatan studi ini pada umumnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penyusunan ini adalah sebagai berikut:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Agar penelitian berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang dapat dipertanggung jawabkan maka penelitian ini memerlukan suatu metode tertentu. Adapun metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif bersifat eksperimental yaitu kegiatan penelitian yang bertujuan untuk melihat pengaruh suatu perlakauan/tindakan (treatment)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara tepat untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah suatu
Lebih terperinci