SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS KERUSAKAN TELEVISI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
|
|
- Adi Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 120. CSR Journal, Vol.4 No.2 Juni 2012, Hal SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS KERUSAKAN TELEVISI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Suhardi 1, Irman Firmansyah 2 Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Potensi Utama STMIK Potensi Utama, Jl. K.L.Yos Sudarso Km.6,5 No.3A Tanjung Mulia Medan ardie_ @yahoo.co.id ABSTRACT To date there have been several results of the expert system development in various fields of expertise according to a person such as education, medicine and related field equipment repair, electronic color television. Color television is one of the electronic equipment that is often disturbed or damaged so by relying on advances in technology and information, would need the creation of a "Damage Diagnosis Expert System In Colour Television". Preparation of an expert system for diagnosis of damage to the television using the method of forward chaining by using Visual Basic 6.0 programming language and uses Microsoft Access 2003 to design a database to be used in the manufacture of an expert system for diagnosis of damage to this television. This application can be used by both television technicians are experts as well as for the beginners in order to facilitate in knowing the type - the type of damage and solutions - solutions that are effective on television. Keywords: Expert System, Television, Microsoft Visual Basic 6.0, Microsoft Access ABSTRAK Sampai saat ini sudah ada beberapa hasil perkembangan sistem pakar dalam berbagai bidang sesuai dengan kepakaran seseorang misalnya bidang pendidikan, kedokteran maupun bidang yang menyangkut perbaikan peralatan elektronik khususnya televisi berwarna. Televisi berwarna merupakan salah satu peralatan elektronik yang sering mengalami gangguan atau kerusakan sehingga dengan mengandalkan kemajuan di bidang teknologi dan informasi tersebut, kiranya perlu adanya pembuatan sebuah Sistem Pakar Diagnosis Pada Televisi Berwarna. Pembuatan sistem pakar untuk diagnosis kerusakan televisi menggunakan metode forward chaining dengan menggunakan bahasa pemrograman visual basic 6.0 dan menggunakan Microsoft Access 2003 untuk merancang database yang akan digunakan dalam pembuatan sistem pakar untuk diagnosis kerusakan televisi ini. Aplikasi ini dapat digunakan oleh para teknisi televisi baik sudah ahli maupun bagi yang pemula agar dapat memudahkan dalam mengetahui jenis - jenis kerusakan dan solusi - solusinya yang terdapat pada televisi dengan efektif. Kata Kunci : Sistem Pakar, Televisi, Microsoft Visual Basic 6.0, Microsoft Access PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi sekarang ini berjalan sangan cepat dan memegang peranan penting dalam berbagai hal. Komputer merupakan salah satu bagian penting dalam peningkatan teknologi informasi. Kemampuan komputer dalam mengingat dan menyimpan
2 Suhardi, Sistem Pakar Untuk Diagnosis 121 informasi dapat dimanfaatkan tanpa harus bergantung kepada hambatan-hambatan seperti yang dimiliki pada manusia, misalnya saja kondisi lapar, haus ataupun emosi. Dengan menyimpan informasi dan sehimpunan aturan penalaran yang memadai memungkinkan komputer memberikan kesimpulan atau mengambil keputusan yang kualitasnya sama dangan kemampuan seorang pakar bidang keilmuan tertentu. Salah satu cabang ilmu komputer yang dapat mendukung hal tersebut adalah sistem pakar. Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana mengadopsi cara seorang pakar berpikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu permasalahnan, dan membuat suatu keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada. Dasar dari suatu sistem pakar adalah bagaimana mentansfer pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar ke dalam komputer, dan bagaimana membuat keputusan atau mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan itu. Sampai saat ini sudah ada beberapa hasil perkembangan sistem pakar dalam berbagai bidang sesuai dengan kepakaran seseorang misalnya bidang pendidikan, kedokteran maupun bidang yang menyangkut perbaikan peralatan elektronik khususnya televisi berwarna. Televisi berwarna merupakan salah satu peralatan elektronik yang sering mengalami gangguan atau kerusakan sehingga dengan mengandalkan kemajuan di bidang teknologi dan informasi tersebut, kiranya perlu adanya pembuatan sebuah Sistem Pakar Diagnosis Pada Televisi Berwarna dan memberikan bekal pengetahuan dan pembelajaran yang menyangkut kerusakan pada Televisi Berwarna dengan memanfaatkan komputer sebagai media pembelajaran. Pemilihan masalah menyangkut kerusakan-kerusakan pada televisi berwarna deijadikan sebagai sistem pakar adalah kenyataan bahwa kerusakan-kerusakan pada sebuah televisi berwarna sering kali menggangu pengguna televisi, sehingga perlu adanya solusi untuk menangani hal-hal kerusakan pada televisi berwarna tersebut melalui teknologi komputer yang didalamnya terdapat software yang dapat membantu memecahkan masalah kerusakan-kerusakan yang terjadi. Dalam penulisan makalah ini, penulis merumuskan masalah-masalah yaitu bagaimana pembuatan sistem pakar untuk diagnosis kerusakan televisi menggunakan metode forward chaining dapat membantu para teknisi televisi, dan juga bagaimanakah proses perancangan dan pembuatan sistem pakar untuk diagnosis kerusakan televisi menggunakan metode forward chaining. Agar penyelesaian masalah tidak menyimpang dari tujuan, maka perlu dibuat beberapa batasan masalah seperti pembuatan sistem pakar untuk diagnosis kerusakan televisi menggunakan metode forward chaining dengan menggunakan bahasa pemrograman visual basic 6.0, kemudian sistem pakar ini hanya untuk diagnosis TV berwarna, dan juga pembuatan sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan pada televisi berwarna hanya menyangkut kerusakan-kerusakan yang umum terjadi pada televisi berwarna diantaranya kerusakan pada bagian gambar, suara, catu daya dan lain-lain. LANDASAN TEORI Sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh pakar dalam bidang tertentu (Martin dan Oxman,1988). Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya. Knowledge dalam sistem pakar mungkin saja seorang ahli, atau knowledge yang umumnya terdapat dalam buku, majalah, internet, dan orang yang mempunyai pengetahuan terhadap suatu bidang. Semakin banyak knowledge (pengetahuan) yang ditambahkan untuk pemandu cerdas maka sistem tersebut akan semakin baik dalam bertindak sehingga semakin menyerupai pakar sebenarnya. Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan dan lingkungan konsultasi. Lingkungan pengembangan digunakan untuk memasukkan pengetahuan
3 122. CSR Journal, Vol.4 No.2 Juni 2012, Hal pakar kedalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar. Gambar 1. Konsep Dasar Sistem Pakar Sumber : Konsep Dasar Sistem Pakar, Muhammad Arhami;2005:4. Gambar di atas merupakan gambaran konsep dasar Sistem Pakar, dimana pengguna (user) menyampaikan fakta atau informasi kepada Sistem Pakar, kemudian fakta dan informasi tersebut akan di simpan ke knowledge-base (basis pengetahuan), dan diolah dengan mekanisme inferensi, sehingga sistem dapat memberikan respon kepada penggunanya berupa keahlian atau jawaban berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya Dalam sistem pakar ada beberapa orang yang terlibat yaitu : 1. Pakar (Domain Expert). Adalah orang ahli yang memiliki pengetahuan khusus, pendapat, pengalaman dan metode, serta kemampuan untuk pengaplikasian keahlian tersebut guna menyelesaikan masalah. 2. Perekayasa Sistem (Knowladge Enginer), adalah orang yang membantu pakar menyusun area permaslahan dengan menginterpretasikan dan mengintegrasikan jawaban-jawaban pakar atas pertanyaan yang diajukan, menggambarkan analogi, dan menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual. 3. Pemakai (User), adalah seseorang yang berkonsultasi dengan system untuk mendapatkan saran yang disediakan oleh system. Pemakai adalah orang-orang yang bukan pakar (Non-Expert) seperti pelajar, dan bias juga seorang pakar (Expert) yang ingin meningkatkan kemampuan kepakarannya. 4. Pembangun sistem(system Enginer), adalah seseortang yang membauat anatarmuka pengguna, merancang bentuk basis pengetahuan secara deklaratif dan mengimplementasikan mesin inferensi. Otak Sistem Pakar adalah mesin inferensi, yang dikenal juga sebagai struktur kontrol atau penerjemah aturan (dalam ES berbasis-aturan). Komponen ini sebenarnya adalah program komputer yang menyediakan metodologi untuk mempertimbangkan informasi dalam pengetahuan dan workplace, dan merumuskan kesimpulan. Mesin Inferensi Mesin inferensi adalah keahlian yang dibutuhkan disimpan di dalam knowledge-base (basis pengetahuan), komputer diprogram sehingga dapat menghasilkan solusi. Terdapat dua cara (metode) mekanisme inferensi dalam sistem pakar berbasis aturan, yaitu: 1. Runut maju (forward chaining) Runut maju adalah aturan-aturan diuji satu demi satu dalam urutan tertentu (data driven). 2. Runut mundur ( backward chaining) Runut mundur adalah penalaran dimulai dari kesimpulan dan akan dibuktikan kebenarannya(goal driven). Kedua cara di atas dipengaruhi oleh macam penelusuran yang terdiri dari 3 macam/ teknik penelusuran: Depth first search, teknik penelusuran dari node ke node bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan. Breadth first search, teknik penelusuran pada semua node dalam satu level sebelum berpindah ke level di bawahnya.
4 Suhardi, Sistem Pakar Untuk Diagnosis 123 Best first search, kombinasi antara depth first search dan breadth first search. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pakar Banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain: (1) Membuat seorang yang awam dapat bekerja seperti layaknya seorang pakar. (2) Dapat bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti.(3) Meningkatkan output dan produktivitas. (4) Meningkatkan kualitas. (5) Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan. (6) Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian. (7) Memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang kompleks. (8) Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan. Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain : 1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal. 2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya. 3. Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar Televisi Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele (τῆ λε, "jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan. Kotak televisi pertama kali dijual secara komersial sejak tahun 1920-an, dan sejak saat itu televisi telah menjadi barang biasa di rumah, kantor bisnis, maupun institusi, khususnya sebagai sumber kebutuhan akan hiburan dan berita serta menjadi media periklanan. Sejak 1970-an, kemunculan kaset video, cakram laser, DVD dan kini cakram Blu-ray, juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk untuk melihat materi siaran serta hasil rekaman. Dalam tahun-tahun terakhir, siaran televisi telah dapat diakses melalui Internet, misalnya melalui iplayer dan Hulu. Walaupun terdapat bentuk televisi lain seperti televisi sirkuit tertutup, namun jenis televisi yang paling sering digunakan adalah televisi penyiaran, yang dibuat berdasarkan sistem penyiaran radio yang dikembangkan sekitar tahun 1920-an, menggunakan pemancar frekuensi radio berkekuatan tinggi untuk memancarkan gelombang televisi ke penerima gelombang televisi. Penyiaran TV biasanya disebarkan melalui gelombang radio VHF dan UHF dalam jalur frekuensi yang ditetapkan antara megahertz. Kini gelombang TV juga sudah memancarkan jenis suara stereo ataupun bunyi keliling di banyak negara. Hingga tahun 2000, siaran TV dipancarkan dalam bentuk gelombang analog, tetapi belakangan ini perusahaan siaran publik maupun swasta kini beralih ke teknologi penyiaran digital. Sebuah kotak televisi terdiri dari bermacam-macam sirkuit elektronik didalamnya, termasuk di antaranya sirkuit penerima dan penangkap gelombang penyiaran. Perangkat tampilan visual yang tidak memiliki perangkat penerima sinyal biasanya disebut sebagai monitor, bukannya televisi. Sebuah sistem televisi dapat dipakai dalam berbagai penggunaan teknologi seperti analog (PAL, NTSC, SECAM), digital (DVB, ATSC, ISDB dsb.) ataupun definisi tinggi (HDTV). Sistem televisi kini juga digunakan untuk pengamatan suatu peristiwa, pengontrolan proses industri, dan pengarahan senjata, terutama untuk tempat-tempat yang biasanya terlalu berbahaya untuk diobservasi secara langsung. PEMBAHASAN Analisis dan rancangan Masalah diagnosis kerusakan televisi berwarna dapat dimasukkan ke dalam salah satu cabang ilmu artificial intelligent yaitu sistem pakar. Pada permasalahan ini, pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dapat berperan sebagai seorang teknisi televisi. Dengan kata lain terjadi pemindahan atau proses pengolahan yang membangun dan mengoperasikan basis pengetahuan dari seorang pakar ke sebuah sistem komputer. Fakta-fakta dari
5 124. CSR Journal, Vol.4 No.2 Juni 2012, Hal seorang pakar atau dokter olahraga disimpan dalam suatu basis pengetahuan. Dengan bantuan mesin inferensi dan memori kerja, maka proses penarikan kesimpulan dalam menentukan jenis olahraga dan intensitas yang tepat bagi penggunanya dapat dilakukan. Tabel Keputusan Basis pengetahuan yang di dalam sistem pakar ini akan digunakan untuk menentukan proses pencarian atau menentukan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis. Hasil yang diperoleh setelah pengguna melakukan interaksi dengan sistem pakar yaitu dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh sistem pakar. Tabel keputusan untuk sistem pakar ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Tabel Keputusan S1 S2 S3 S4 pada blok Power Supply a. TV mati total b. Sekring Putus Periksa komponen di rangkaian power yang berhubungan dengan sekring tersebut. Potonglah beberapa bagian di sekitar jalur jalajala listrik dan lakukan pengukuran dengan multitester pada posisi pengukuran Ohm meter untuk mengukur komponen yang dikira rusak atau melakukan pengukuran tegangan langsung. Rangkaian, vertikal, dan suara a. TV mati total b. Sekring Tidak Putus c. Tegangan Output Ada Sebenarnya kerusakan bukan pada blok Power Supply. Kemungkinan, pada rangkaian, vertikal, dan suara. Potong setiap jalur yang menghubungkannya ke rangkain tersebut, lalu ukur tegangannya. Jika tegangan normal, pasanglah satu-satu, lalu ukur lagi hingga ditemui ke jalur mana tegangan tersebut hilang dan lanjutkan dengan memeriksa komponen. pada blok Power Supply (bagian osilator) a. TV mati total b. Sekring Tidak Putus c. Tegangan Output Tidak Ada pada blok Power Supply (bagian osilator). Potong jalur output tegangan ke rangkaian lain dengan mencabut solderan pada jumper atau kaki komponen. Lalu, ukur tegangan output. Jika ada, berarti kerusakan terjadi pada rangkaian di depannya. Jika tidak pada bagian osilator power, periksa resistor dengan tahanan diatas 100k Ohm sebagai catu osilator. bukan pada blok Power Supply b. Tegangan Power Supply Normal c. gambar normal bukan pada blok Power Supply, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lainnya. S5 S6 S7 S8 pada bagian Osilator Power Supply b. Tegangan Power Supply Tidak normal c. Tegangan Power pada bagian kontrol Power Supply b. Tegangan Power Supply Tidak normal Bagian yang berhubungan dengan tapis b. Tegangan Power Supply Normal c. Gambar tidak Bagian yang berhubungan dengan tapis b. Tegangan Power Supply Normal c. Gambar tidak
6 Suhardi, Sistem Pakar Untuk Diagnosis 125 Supply naik lebih dari 130 V DC pada bagian Osilator Power Supply. Lepaskan semua jalur output dari power supply ke rangkaian lainnya agar tidak merusak komponen lainnya, kemudian periksa elektrolitnya. c. Tegangan Power Supply drop/tidak normal pada bagian kontrol Power Supply. Periksa optokopler, resistor, dan transistor sekitar power adjusment. normal d. Gambar bergoyang e. Goyangan kuat pada blok Power Supply (bagian yang berhubungan dengan tapis). Periksa semua elektrolit kapasitor di power, terutama kapasitor tapis 220 mikrofarad / 400 V. normal d. Gambar bergoyang e. Goyangan tidak kuat pada blok Power Supply (bagian yang berhubungan dengan tapis). Periksa semua elektrolit kapasitor di power, terutama kapasitor tapis 220 mikrofarad / 400 V. S9 S10 S11 S12 pada bagian tapis di power supply b. Tegangan Power Supply Normal c. gambar tidak normal d. gambar normal e. Gambar goyang kiri dan kanan pada bagian tapis di power supply. Periksa diode tapis dan elektrolit kondensator. Komponen yang sering rusak adalah elektrolit kondensator 250 mikrofarad / 400 V dc. pada bagian tapis di power supply b. Tegangan Power Supply Normal c. gambar tidak normal d. gambar normal e. gambar tidak goyang pada bagian tapis di power supply. Periksa diode tapis dan elektrolit kondensator. Komponen yang sering rusak adalah elektrolit kondensator 250 mikrofarad / 400 V dc. Saklar push-on yang ada pada panel kontrol a. TV mati b. Steker terpasang dengan benar c. tombol on d. kontrol tidak berfungsi Periksa saklar push-on yang ada pada panel kontrol. Tombol pushon dapat diukur apakah berfungsi atau tidak dengan multitester pada posisi Ohm meter. Pada saat saklar ditekan, jarum penunjuk akan menunjukkan angka nol (terhubung). Namun, jika saat ditekan tidak menunjukkan angka nol (terhubung), berarti saklarnya rusak. Jika key kontrolnya baik, tinggal mengikuti jalur dan komponen yang menghubungkan antara key kontrol dan IC program, biasanya hanya terdiri atas beberapa buah resistor pada IC Program yang mati total (short) / tidak bekerja b. kontrol tidak berfungsi pada IC Program yang mati total (short) / tidak bekerja. Ukur tegangan 5 V dc pada catu utama IC Program (umumnya ditulis V cc atau V dd). Jika tegangan catu 5 V dc pada pin catu utama (V dd) IC program tidak ada, lepaskan solder pin IC program dengan PCB, lalu ukur tegangan 5 V dc pada PCB. Jika ternyata tegangan 5 V dc pada PCB ada dalam keadaan televisi tersebut hidup, hubungkan tegangan tersebut dengan ujung multitester dengan pin catu IC program sambil tetap mengamati apakah tegangan tetap ada. Jika tegangan 5 V dc-nya hilang saat dihubungkan/disolder
7 126. CSR Journal, Vol.4 No.2 Juni 2012, Hal dan diode. Jika tidak ditemukan kerusakan, kemungkinan yang rusak adalah IC Programnya. pada IC program, dapat dipastikan IC program tersebut rusak. Namun, saat pin catu IC program dilepaskan dari PCB tegangan 5 V dc dan pada PCB juga tidak ada kerusakan, kemungkinan bukan pada IC program. Periksalah lebih dulu sumber tegangan 5 V dc tersebut dan rangkaian lain yang berhubungan. S13 S14 S15 S16 pada OSD (On Screen Display) b. Kontrol baik c. OSD tidak tampil pada OSD (On Screen Display). Periksa kerusakan pada OSD ini dimulai pada pin V- Sync (Vertikal Sinkronisasi) dan H- Sync (Horizontal Sinkronisasi) pada IC program. Pin ini biasanya berdekatan. Umpamanya, V- Sync pin 26 berarti H-Sync-nya pin 27. V-Sync jika ditelusuri akan terhubung ke arah IC Penguat Vertikal, sementara H-Sync jika ditelusuri akan terhubung ke arah FBT. pada IC utama b. Kontrol baik c. OSD tampil d. gambar tampil e. suara terdengar f. tidak ada warna seperti ini dapat terjadi pada IC utama, tapi umumnya terjadi pada rangkaian pendukungnya, seperti pada kontrol warna dari IC program, crystal warna, dan komponen lain sekitar bagian warna. pada bagian kontrol warna dapat ditelusuri dari IC program pin color control. Caranya dengan mengukur tegangan dari IC program yang sampai ke IC utama pin color control input. Tegangan ini bergerak (dapat) diatur sesuai dengan tegangan yang dikeluarkan oleh IC program atau dapat langsung dihubungkan dengan tegangan catu RGB pada IC utama b. Kontrol baik c. OSD tampil d. gambar tampil e. suara tidak terdengar f. warna ada seperti ini juga dapat terjadi pada IC utama, tapi umumnya terjadi pada rangkain pendukungnya, seperti pada kontrol volume, mute dari IC program, serta komponen lain sekitar bagian suara dan penguat suara. pada bagian kontrol volume dan mute dapat ditelusuri dari IC program pin volume kontrol. Caranya dengan mengukur tegangan dari IC program yang sampai ke IC utama pin volume control input. Tegangan ini berubah jika pengaturan volume ditambah atau diturunkan, dapat dilihat dengan mengamati pergerakan jarum penunjuk alat ukur sesuai dengan tegangan yang Rangkaian IC program pin ident b. Kontrol baik c. OSD tampil d. gambar tampil e. suara tidak terdengar f. tidak ada warna seperti ini sering terjadi pada televisi yang terkena petir (ada sebagian jenis televisi yang power-supply-nya rusak). seperti ini dapat berasal dari rangkaian IC program pin ident, dapat juga dari IC Utama, sekitar AFT atau pada bagian sinkronisasi. seperti iniagak sulit dilacak karena yang rusak adalah komponen kecil, seperti resistor atau kapasitor yang berubah nilai. Jadi, umumnya kerusakan seperti ini bukan pada IC program atau pada IC Utama, melainkan pada
8 Suhardi, Sistem Pakar Untuk Diagnosis 127 dengan sebuah resistor untuk membuktikan apakah yang rusak pada bagian kontrol atau pada bagian warna IC utama. dikeluarkan oleh IC program. Untuk membuktikan apakah yang rusak pada bagian kontrol atau pada bagian warna IC Utama, dapat langsung dihubungkan dengan tegangan catu bagian volume (5 V dc) ke pin volume kontrol Utama dengan sebuah resistor. Dengan demikian, diharapkan tegangan kontrol dalam keadaan maksimal (volume suara maksimal). komponen pendukung pada bagian yang rusak. S17 S18 S19 S20 IC utama atau pada rangkaian sebelumnya (input) b. Kontrol baik c. OSD tampil d. gambar tidak tampil e. suara terdengar seperti ini dapat terjadi jika rangkaian pada IC utama tidak rusak (bekerja), tapi bagian gambar dan suara mengalami kerusakan. seperti ini bisa terjadi pada IC utama atau pada rangkaian sebelumnya (input), dapat juga pada rangkaian setelahnya (outputnya). untuk mengetahuinya, diperlukan kejelian dalam melokalisasi kerusakan, baik dengan cara potong maupun dengan cara injeksi. Cara Injeksi adalah menggunakan sinyal injektor atau multitester posisi capasity meter (pengukuran kapasitas kapasitor). Fasilitas ini biasanya ada pada Bukan pada blok IC program/utama a. TV mati b. Steker terpasang dengan benar c. tombol on d. control berfungsi bukan pada blok IC program/utama, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain. - - a. TV mati b. Steker terpasang dengan benar c. tombol off Pastikan tombol Power On, dan steker terpasang dengan benar. a. TV mati b. Steker tidak terpasang dengan benar Pastikan steker terpasang dengan benar.
9 128. CSR Journal, Vol.4 No.2 Juni 2012, Hal multitester sanwa tipe CX-605. Dengan menginjeksi sinyal input, outputnya diamati. Jika yang diinjeksi pada bagian video, hasilnya dapat dilihat pada layar televisi yaitu berupa perubahan gambar. Namun, jika yang diinjeksi sinyal input suara, pada speaker akan terdengan suara "bib". jika pada bagian input gambar dan suara injeksi secara bergantian (tidak sekaligus), kemudian ada reaksi pada outputnya, dapat diambil simpulan sementara bahwa jalur yang dilaluinya (IC utama) bekerja. S21 S22 S23 S24 Bagian utama gambar dan bagian output gambar pada IC utama b. Kontrol baik c. OSD tampil d. gambar tidak tampil e. suara terdengar Periksa bagian utama gambar dan bagian output gambar pada IC utama, ukur tegangan yang dengan tester, kemungkinan kerusakan ada pada bagian ini. Antena IC program pin UHF Gangguan pada antena, kabel antena, konektor antena, pengaturan AGC a. UHF tidak dapat b. Sinyal VHF tidak dapat c. antena tidak terpasang dengan baik Pasang antena dengan benar dan pastikan kabelnya tersambung pada TV. a. UHF dapat b. Sinyal VHF tidak dapat Jika tegangan UHF tidak ada, biasanya masalah dari IC program pin UHF; dapat mengakibatkan televisi tidak dapa menerima channel yang menggunakan saluran UHF (seperti Trans, Indosiar, RCTI, SCTV, Metro, dll). a. UHF dapat b. Sinyal VHF dapat c. gambar ada d. gambar kabur e. suara ada f. suara tidak bersih Jika suara dan gambar tidak bersih, gangguan dapat terjadi pada antena, kabel antena, konektor antena, pengaturan AGC, dan tuner itu sendiri. Antena sangat besar pengaruhnya terhadap kualitas gambar dan suara. Langkah yang dapat dilakukan adalah mengatur antena ke arah yang tepat. Jika gambar masih tidak bersih, cobalah atur
10 Suhardi, Sistem Pakar Untuk Diagnosis 129 S25 S26 S27 S28 AFT atau voltage tuning yang tidak stabil a. UHF dapat b. Sinyal VHF dapat c. gambar ada d. gambar bersih e. gambar cacat Jika sinyal gambar yang mulamula baik (suara dan gambar bersih), pelan-pelan berubah, dan lama kelamaan gambar jadi hilang, kerusakan seperti ini terjadi akibat AFT atau voltage tuning yang tidak stabil. Untuk jenis televisi yang menggunakan AFT tank (spoel aft yang dapat di trimer), jika AFT tank-nya sudah diputar-putar, dapat menimbulkan kerusakan seperti ini. Ciri-ciri kerusakan seperti ini adalah ketika dilakukan pencarian (search), sinyal yang tidak mau disimpan. AGC adjustment, kemudian lakukan pencarian ulang. Seandainya gambar dan suara masih juga tidak bersih, cobalah ganti tuner dengan tipe yang sama, lalu bandingkan hasilnya dengan tuner awal. - Posisi antenna Pada tuner a. UHF dapat b. Sinyal VHF dapat c. Gambar ada d. Gambar bersih e. Gambar tidak cacat f. Suara ada g. Suara bersih bukan pada bagian tuner, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain. a. UHF dapat b. Sinyal VHF dapat c. gambar ada d. gambar bersih e. gambar tidak cacat f. tidak ada suara Putar posisi antena, ubah posisi sampai suara ada, jika masih tidak ada, cek volume dan pastikan tombol mute tidak di mute. Jika masih tidak ada, cek channel yang lain. Jika masih tidak ada suara, masalah bukan pada bagian tunner, periksa kemungkinan kerusakan bagian lain. S29 S30 S31 S32 a. UHF dapat b. Sinyal VHF dapat c. gambar ada d. gambar kabur e. suara tidak ada Jika tegangannya 0 V dc (tidak ada sama sekali), gambar dan suara tidak ada. Jika tegangannya berubah-ubah (cat: bukan pada saat search), hal itu mengakibatkan gambarnya berlarilari (sinyal berubahubah). Jika tegangan sumbernya tidak sampai 33 V dc, sebagian saluran tidak didapatkan (seharusnya di dapat 15 channel, ternyata hanya 5 channel). Pada tuner, umumnya yang selalu bermasalah adalah sekitar bagian VT ini. Untuk yang lainnya, sangat jarang.
11 130. CSR Journal, Vol.4 No.2 Juni 2012, Hal Tegangan catu daya pada tuner a. UHF dapat b. Sinyal VHF dapat c. gambar tidak ada d. tidak ada suara Jika tegangan catu daya pada tuner tidak ada (0 V dc), sudah dipastikan gambar dan suara pada televisi tidak ada. Tegangan kurang mengakibatkan gambar buram. Tegangan berubahubah dapat mengakibatkan sinyal beubah-ubah. pada AGC dapat mengakibatkan gambar tidak mau bersih (banyak lebahnya), tapi kerusakan AGC sangat jarang terjadi pada tuner. Biasanya setelan AGC (AGC adjustment) kurang pas Komponen pendukung pada bagian suara di IC utama a. suara terdengar b. suara tidak bersih Jika suara tidak bersih, sedangkan volumenya bisa dibesarkan dan dikecilkan, kerusakan terjadi pada komponen pendukung pada bagian suara di IC utama. Hal ini juga dapat terjadi karena antena kurang tepat. Namun, bisa juga pengaturan sistem suara bukan pada sistem PAL/BG. Pengaturan ini dapat dilakukan di remote control. Setelah pengetahuan di remote control dan antena sesuai, tapi suara tetap tidak bersih, dapat dilakukan pengukuran komponen yang berhubungan dengan bagian suara pada IC utama. ada pada IC penguat suara a. suara tidak terdengar b. tidak bersuara sama sekali Jika suara tidak ada sama sekali, kemungkinan kerusakan ada pada IC penguat suara. Sangat perlu diperhatikan apakah kontrol mute dalam posisi off dan apakah speaker baik. Cara memastikan apakah IC penguat suara rusak adalah dengan melepaskan R618, kemudian sentuh (lebih baik menggunakan sinyal injektor atau dapat diambil sinyal dari tape atau VCD) pada kaki C610 atau kaki IC penguat suara secara keseluruhan (khusus jika disentuh tangan). Jika terdengar suara nada pada speaker, berarti IC penguat suara dalam kondisi baik (bekerja). Dapat juga dipastikan dengan menghubungkan R618 ke amplifier. Jika tidak ada suara, berarti yang rusak IC penguat suara. Jika ada suara, berarti yang rusak adalah rangkaian di belakangnya. Khusus untuk kerusakan yang disebabkan ident pada IC program, biasanya kerusakan yang diakibatkan oleh sambaran petir ini ditandai dengan terkelupasnya jalur pada PCB. Komponen yang selalu rusak adalah kapasitor dengan kapasitas sangat kecil atau pada IC program a. suara tidak terdengar b. bersuara tidak jelas c. suara kecil Jika suara tidak mau dibesarkan atau dikecilkan, kerusakan terjadi pada IC program. dapat terjadi pada IC prorgram itu sendiri, dapat juga pada komponen pendukungnya, terutama resistor. Dari skema rangkaian di atas, kontrol volume pada IC program terletak pada pin 30; dipasang sebuah resistor R770 dengan hambatan sebesar 100 Ohm. Jika jalur ini ditelusuri, masih banyak ditemukan komponen pendukung, seperti transistor dan diode yang juga dapat mempengaruhi fungsi volume kontrol.
12 Suhardi, Sistem Pakar Untuk Diagnosis 131 transistor yang berhubungan dengan pin ident pada IC program. Mencari kerusakan seperti ini sangat diperlukan ketelitian. Tegangan catu kurang (tidak stabil) dapat juga menyebabkan kerusakan seperti ini. S33 S34 S35 S Bagian Horizontal Heater pada CRT a. tv mati a. tv hidup b. tidak ada cahaya a. suara tidak terdengar b. bersuara tidak jelas c. suara tidak kecil Seharusnya suara bisa terdengar sebagaimana mestinya. a. suara terdengar b. suara bersih c. suara tidak kecil Suara tidak ada masalah sama sekali. suara terdegar sebagaimana mestinya Catu V cc H pada IC utama, H-out dari IC utama, transistor H- driver, Catu H-driver, HDT ( driver transformator), transistor penguat dan FBT (fly back transformator). Horizontal dan FBT (Fly Back Transformator). Mengatasi kerusakan dengan cara mengukur tegangan dan komponen yang berhubungan dengan bagian-bagian tersebut. S41 S42 S43 S44 Potensiometer Kapasitor di kolektor transistor penguat, FBT, yoke a. tv hidup b. cahaya nyala c. tidak oval/trapesium d. melintang verticla e. layar tidak vertikal f. layar penuh a. tv hidup b. cahaya nyala c. tidak oval/trapesium d. melintang verticla e. layar tidak vertikal Heater pada CRT, tegangan catu 6 V ac, tegangan screen (G2) ada dan dapat dinaikan atau diturunkan. Ini berarti bagian bekerja dengan baik. Kemungkinan kerusakan pada R 6,8 Ohm dari FBT ke pin heater CRT. Heater pada CRT dapat dipastikan baik atau rusak dengan menggunakan multitester x 1 Ohm terukur kira-kira 1-4 Ohm pin H1 dan H2 - catu osilator vertikal di IC utama a. tv hidup b. cahaya nyala c. tidak oval/trapesium d. melintang verticla e. layar tidak vertikal f. layar penuh a. tv hidup b. cahaya nyala c. tidak oval/trapesium d. melintang e. layar
13 132. CSR Journal, Vol.4 No.2 Juni 2012, Hal g. rolling tidak h. blanking Setelan screen nya (G2 adjustment) terlalu tinggi. Jika direndahkan beberapa saat, kemudian blanking lagi, berarti potensiometernya yang disatukan dengan FBT rusak, dapat dimodifikasi atau ganti FBT langsung. Jika tegangan G2 normal, periksa elco pada catu 180 V dc untuk RGB. f. layar penuh g. rolling tidak h. tidak blanking i. transistor putus terus Kapasitor di kolektor transistor penguat, FBT, yoke. Jika keadaan ini terjadi, gantilah transistor penguat dengan transistor yang mempunyai arus besar dengan harapan saat menguji tidak langsung rusak dan masih sempat melakukan pengukuran guna memastikan komponen yang rusak. h. rolling tidak h. tidak blanking i. normal bukan pada bagian, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain. Bagian yang rusak dapat pada catu osilator vertikal di IC utama, osilator vertikal pada IC utama, catu IC penguat vertikal, dan IC penguat vertikal S45 S46 S47 S48 Catu IC penguat vertikal a. tv hidup b. cahaya nyala c. tidak oval/trapesium d. melintang e. layar tidak f. layar menyempit keatas Catu IC penguat vertikal Kapasitor tapis pada penguat vertikal a. tv hidup b. cahaya nyala c. tidak oval/trapesium d. melintang e. layar tidak f. tidak menyempit g. layar menyempit bawah Kapasitor tapis pada penguat vertikal (biasanya elco 100 microfarad microfarad). Penguat vertikal a. tv hidup b. cahaya nyala c. tidak oval/trapesium d. melintang e. layar tidak f. tidak menyempit g. tidak menyempit h. layar menyempit bawah dan atas Penguat vertikal (tapi bukan IC vertikal) mendapatkan adjustment vertikal atau pengatur penguatan vertikal, bisa juga elco kapasitor. Sinkronisasi vertikal a. tv hidup b. cahaya nyala c. tidak oval/trapesium d. melintang e. layar tidak f. tidak menyempit g. tidak menyempit h. tidak menyempit i. rolling vertical Sinkronisasi vertikal (yang sering rusak resistor dari IC utama pin sinkronisasi input atau output). S49 S50 S51 S52 - Potensioner untuk fokus pada FBT Tegangan yang dikeluarkan FBT Catu 180 V dc bersumber dari FBT
14 Suhardi, Sistem Pakar Untuk Diagnosis 133 a. tv hidup b. cahaya nyala c. tidak oval/trapesium d. melintang e. layar tidak f. tidak menyempit g. tidak menyempit h. tidak menyempit i. tidak rolling vertical bukan pada bagian vertikal, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain. untuk screen a. tv tidak focus a. tv focus b. cahaya gelap Jika gambar pada televisi tidak fokus (terlihat snow atau bintik lebah yang besar-besar), mengaturnya dapat dengan memutar potensioner untuk fokus pada FBT. Jika tetap tidak ada perubahan, yang rusak adalah soket fokus (lingkaran merah putus-putus). nya dapat dilihat pada kawat konduktor: pada pin fokus ada korosi warna hijau. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa soket fokus rusak sehingga tegangan yang dikirim FBT hilang karena pengarbonan (terjadi hambatan akibat kotoran korosi). Terang gelapnya cahaya pada layar sangat bergantung pada tegangan yang dikeluarkan FBT untuk screen. Jika tegangan pada screen di bawah 100 V dc, layar akan gelap. Pada screen, biasanya dipasang sebuah resistor dan kapasitor (garis persegi merah putus-putus). Jika kapasitor ini short, tegangan pada screen akan turun dan dapat mengakibatkan layar gelap walaupun potensiometer pada FBT diputar (adjust) maksimum. a. tv focus b. cahaya terang c. terang tidak bisa dikontrol Catu 180 V dc digunakan sebagai penguat video yang terangkum dalam sinyal RGB (Red, Green, Blue). Catu 180 V dc bersumber dari FBT (tegangan output) melalui sebuah resistor fuse dan sebuah diode penyearah tegangan serta ditapis oleh sebuah kapasitor elektrolit dengan kapasitas sekira 22 mf/250 V. Nilai tegangan 180 V dc inilah yang dimanfaatkan untuk catu RGB. jika salah satu dari tiga komponen tersebut rusak (resistor fuse, diode, dan kapasitor elektrolit), gambar menjadi bergarisgaris buku (kecerahannya tidak dapat dikontrol). Hal ini terjadi karena catu untuk RGB tidak mencukupi. Umumnya, komponen yang sangat rentan terhadap kerusakan pada catu RGB 180 V dc adalah kapasitor elektrolit tersebut. S53 S54 S55 S56
15 134. CSR Journal, Vol.4 No.2 Juni 2012, Hal Heater pada CRT IC utama pin 19 (2,2 V dc), resistor 902 (100 Ohm), transistor V 902 (C 2688) a. tv focus b. cahaya terang c. terang bisa dikontrol d. heater tidak berfungsi Untuk keadaan normal, kerusakan heater pada CRT jarang terjadi. Yang sering mengalami kerusakan adalah solderan yang berhubungan dengan heater dan resistor yang dipasang pada heater. Namun, apabila terjadi masalah pada heater, akibatnya sangat fatal, layar televisi akan gelap. a. tv focus b. cahaya terang c. terang bisa dikontrol d. heater berfungsi e. ada gangguan pada RGB f. ada gangguan pada warna merah Gangguan sinyal merah (R) dari skema di samping dapat ditelusuri dari IC utama pin 19 (2,2 V dc), resistor 902 (100 Ohm), transistor V 902 (C 2688). Outputnya melalui konektor dengan sebuah resistor 908 (2,7 k Ohm) dan resistor beban untuk catu (12 k Ohm/3 watt) Jika terjadi masalah dengan sinyal merah, hanya komponenkomponen tersebutlah yang diperiksa kondisinya. IC utama pin 20 (2,2 V dc), resistor 912 (100 Ohm), transistor V 912 (C 2688) a. tv focus b. cahaya terang c. terang bisa dikontrol d. heater berfungsi e. ada gangguan pada RGB f. tidak ada gangguan pada warna merah g. ada gangguan pada warna hijau Gangguan sinyal hijau (G) dari skema dapat ditelusuri dari IC utama pin 20 (2,2 V dc), resistor 912 (100 Ohm), transistor V 912 (C 2688). Outputnya melalui kolektor dengan sebuah resistor 918 (2,7 k Ohm) dan resistor beban 917 untuk catu (12 k Ohm / 3 watt). IC utama pin 21 (2,2 V dc), resistor 922 (100 Ohm), transistor V 922 (C 2688) a. tv focus b. cahaya terang c. terang bisa dikontrol d. heater berfungsi e. ada gangguan pada RGB f. tidak ada gangguan pada warna merah g. tidak ada gangguan pada warna hijau h. ada gangguan pada warna biru Gangguan sinyal biru (B) dapat ditelusuri dari IC utama pin 21 (2,2 V dc), resistor 922 (100 Ohm), transistor V 922 (C 2688). Outputnya melalui kolektor dengan sebuah resistor 928 (2,7 k Ohm) dan resistor beban 927 untuk catu (12 k Ohm/3 watt). S57 S58 S59 Output RGB pada IC utama a. tv focus b. cahaya terang c. terang bisa dikontrol d. heater berfungsi e. ada gangguan pada RGB f. tidak ada gangguan pada warna merah CRT - a. tv focus b. cahaya terang c. terang bisa dikontrol d. heater berfungsi e. tidak ada gangguan pada RGB f. CRT sudah tua a. tv focus b. cahaya terang c. terang bisa dikontrol d. heater berfungsi e. tidak ada gangguan pada RGB f. CRT masih muda
16 Suhardi, Sistem Pakar Untuk Diagnosis 135 g. tidak ada gangguan pada warna hijau h. tidak ada gangguan pada warna biru Menulusuri sinyal yang bermasalah dimulai dari output RGB pada IC utama: dapat dilihat dari gambar input CRT. Tegangan RGB pada input CRT dalam keadaan normal sekira 115 V dc. Jika tegangan RGB lebih dari 115 V dc atau mendekati nilai tegangan catu RGB (180 V dc), layar akan gelap. Ini berarti, transistor penguat RGB tidak bekerja karena sinyal input pada setiap kaki basisnya tidak ada. Dalam mengganti CRT, yang sangat perlu diperhatikan adalah ukuran CRT pengganti harus benar-benar sama agar ketika dipasang mendapatkan hasil yang memuaskan. Ukuran CRT yang dimaksud adalah ukuran diagonal layar, ukuran diameter leher layar, dan letak kaki (heater, fokus, G2 dan pin RGB). Khusus untuk letak kaki, bisa saja dimodifikasi, tentunya dngan sangat hati-hati agar tidak terjadi kekeliruan, seperti kaki heater tertukar dengan kaki catu RGB. Hal ini akan langsung merusak lensa atau kaki fokus tertukar dengan G2. Jika ukuran leher CRT tidak sama, yoke dan purity magnet pada CRT pengganti harus dibawa serta. bukan pada bagian CRT, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain. Penyusunan Basis Pengetahuan Dari tabel diatas maka akan diperoleh kaidah produksi untuk memperoleh kesimpulan dan dituliskan dalam bentuk pernyataan If - Then. Dimana If sebagai premis maka Then sebagai konklusi. Pada representase pengetahuan sistem pakar ini premis adalah gejala dan sebagai konklusi adalah solusi, sehingga bentuk pernyataanya adalah If [gejala] Then [solusi]. Dan representasi pengetahuannya yang merupakan basis pengetahuan bersifat dinamis, sehingga pakar dapat menambah atau mengubah basis pengetahuan tersebut sesuai dengan data yang baru. Untuk kaidah produksinya dapat dilihat dibawah ini : Rule 1 If gejala: TV mati total And sekring putus Then kerusakan pada blok power supply (S1) Rule 2 If gejala: TV mati total And sekring tidak putus And Tegangan Output Ada Then kerusakan pada Rangkaian, vertikal, dan suara (S2)
17 136. CSR Journal, Vol.4 No.2 Juni 2012, Hal Rule 3 If gejala: TV mati total And Sekring Tidak Putus And Tegangan Output Tidak Ada Then kerusakan pada blok Power Supply (bagian osilator) (S3) Rule 4 If gejala: TV hidup And Tegangan Power Supply Normal And gambar normal Then kerusakan bukan pada blok Power Supply (S4) Rule 5 If gejala: TV hidup And Tegangan Power Supply Tidak normal And Tegangan Power Supply naik lebih dari 130 V DC Then pada bagian Osilator Power Supply (S5) Rule 6 If gejala: TV hidup And Tegangan Power Supply Tidak normal And Tegangan Power Supply drop/tidak normal Then pada bagian kontrol Power Supply (S6) Rule 7 If gejala: TV hidup And Tegangan Power Supply Normal And Gambar tidak normal And Gambar bergoyang And Goyangan kuat Then kerusakan pada Bagian yang berhubungan dengan tapis (S7) Rule 8 If gejala: TV hidup And Tegangan Power Supply Normal And Gambar tidak normal And Gambar bergoyang And Goyangan tidak kuat Then kerusakan pada Bagian yang berhubungan dengan tapis (S8) Rule 9 If gejala: TV hidup And Tegangan Power Supply Normal And gambar tidak normal And gambar normal And Gambar goyang kiri dan kanan Then pada bagian tapis di power supply (S9) Rule 10 If gejala: TV hidup And Tegangan Power Supply Normal And gambar tidak normal And gambar normal And gambar tidak goyang Then pada bagian tapis di power supply (S10)
18 Suhardi, Sistem Pakar Untuk Diagnosis 137 PERANCANGAN Rancangan Proses Diagram alir data yang ditunjukkan pada gambar III.1 memberikan gambaran bahwa: (1). Pakar memasukkan data-data tentang basis pengetahuan. (2). Data-data tentang basis pengetahuan ini akan diberikan kepada perekayasa sistem untuk membuat mesin inferensi. (3). Mesin Inferensi ini kemudian akan diberikan kepada pembangun sistem untuk pembuatan antarmuka basis pengetahuan. (4). Pengguna akan menggunakan sistem dengan menginputkan gejala kerusakan yang terjadi pada televisi dan sistem akan memberikan saran dan solusi bagi pengguna. Gambar 2. Diagram Konteks Untuk Diagnosis Televisi Diagram Alir data level 0 merupakan pengembangan dari diagram data alir level 0 yang menggambarkan aliran data dan detail proses-proses yang akan diintegrasikan kedalam sistem, seperti ditunjukkan pada gambar 3 di bawah ini
19 138. CSR Journal, Vol.4 No.2 Juni 2012, Hal Gambar 3. DFD Level 0 Untuk Diagnosis Televisi TAMPILAN HASIL Tampilan Halaman Pengguna Halaman Pengguna ini digunakan oleh user sebelum melakukan diagnosa kerusakan pada sistem pakar. Untuk masuk ke halaman ini user harus memilih level pengguna sebagai pengguna di halaman login. Berikut adalah tampilan untuk menu pengguna
20 Suhardi, Sistem Pakar Untuk Diagnosis 139 Gambar 4. Tampilan Halaman User untuk Diagnosis Pada halaman ini user melakukan diagnosis kerusakan yaitu dengan menjawab setiap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem. Pertanyaan yang diajukan sistem sesuai dengan gejala-gejala kerusakan pada televisi. Setiap user menjawab satu pertanyaan maka akan dilanjutkan kepertanyaan selanjutnya sehinga didapatkan solusi kerusakan sesuai dengan basis aturan yang ada di dalam sistem pakar. Gambar 5. Tampilan Halaman Hasil Diagnosis
21 140. CSR Journal, Vol.4 No.2 Juni 2012, Hal Gambar 6. Tampilan Halaman Penanganan Tampilan Halaman Pakar Halaman Pakar ini adalah halaman utama untuk pakar. Untuk masuk ke halaman ini pakar harus memilih level pengguna sebagai pakar dan mengisi User Id dan Password di halaman login. Berikut adalah tampilan untuk menu pakar Gambar 7. Tampilan Halaman Pakar
22 Suhardi, Sistem Pakar Untuk Diagnosis 141 Tampilan Basis Pengetahuan Halaman ini digunakan oleh pakar untuk edit basis pengetahuan. Pakar dapat menambah, mengubah dan menghapus basis pengetahuan, jenis kerusakan dan solusi. Gambar 8. Tampilan Halaman Basis Pengetahuan KESIMPULAN dan SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian di lapangan, proses diagnosis kerusakan TV berwarna masih dilakukan secara manual dan tidak adanya panduan resmi yang menjadi acuan. Sistem Pakar Diagnosis pada TV berwarna yang berbasis komputer merupakan penyelesaian dari masalah yang terjadi saat ini dalam hal proses diagnosis kerusakan pada TV berwarna. Maka dari itu Sistem Pakar yang kami buat ini diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat dalam proses diagnosis kerusakan pada TV berwarna. Saran Untuk yang bermaksud mengembangkan system pakar ini diharapkan lebih memahami informasi yang bisa diserap dari buku atau dari pakar itu sendiri. Disamping itu antar muka program harus lebih diperhatikan agar pengguna merasa nyaman ketika menggunakan sistem pakar ini. DAFTAR RUJUKAN Arhamni, Muhammad, 2005, Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi Offset, Yogyakarta. Anonim, 2003, Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic, jilid I, edisi ke-2, Andi, Yogyakarta, Halaman Jayadikara Edi A & Paulus Sigit, 2002: Merawat dan Memperbaiki Televisi Berwarna, Puspa Swara, Jakarta. Kusrini, S.Kom, 2006, Sistem Pakar, Teori dan Aplikasi, Andi Offet, Yogyakarta Oetomo, Budi Sutedjo Dharma, S.Kom., MM, 2006, Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi, Andi Offet, Yogya karta Rio, S. Reka,Yoshikatsu Sawamura, 2001: Teknik Reparasi TV Berwarna, Jakarta, Pradnya Paramita Sutabri, Tata, S.Kom., MM, 2004, Analisa Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta
23 142. CSR Journal, Vol.4 No.2 Juni 2012, Hal Suyanto, ST, Msi, 2007, Artificial Intellegence Learning, Kreasoning, Planning, Informatika, Bandung.
L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara
L A M P I R A N LAMPIRAN Tabel Gejala Kerusakan TV Kode Gejala Gejala G001 TV mati total G002 Sekering putus G003 Sekering tidak putus G004 Tegangan Output ada G005 Tegangan Output tidak ada G006 TV hidup
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar identifikasi kerusakan pada tv dengan menggunakan metode forward chaining yang meliputi analisa sistem
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN PADA TELEVISI (TV) TABUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
52 Jurnal Techno usa Mandiri Vol. XIII, o. 2 September 2016 SISTEM PAKAR DIAGOSIS KERUSAKA PADA TELEVISI (TV) TABUG MEGGUAKA METODE FORWARD CHAIIG Maisyaroh 1, Ridwan Septianto 2 Manajemen Informatika,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Pakar untuk
BAB IV DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Pakar untuk Menganalisis Penyebab Kerusakan TV dengan Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis web.
Lebih terperinciDaftar Isi. 1. Indikator padam layar mati Layar bergelombang Indikator hidup layar mati... 9
Daftar Isi 1. Indikator padam layar mati... 3 2. Layar bergelombang... 8 3. Indikator hidup layar mati... 9 4. Gambar terlalu melebar atau menyempit... 10 5. Raster satu garis vertikal... 11 6. Gambar
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER
PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PENGERTIAN Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN TELEVISI BERWARNA
PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN TELEVISI BERWARNA Indri Wulandari 1, Dini Destiani 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia Email
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini berjalan sangan cepat dan memegang peranan penting dalam berbagai hal. Komputer merupakan salah satu bagian penting dalam
Lebih terperinciSISTEM PAKAR KERUSAKAN MOTOR KENDARAAN RODA DUA JENIS YAMAHA MATIC PADA REZA JAYA MOTOR SAMARINDA
30 SEBATIK STMIK WICIDA SISTEM PAKAR KERUSAKAN MOTOR KENDARAAN RODA DUA JENIS YAMAHA MATIC PADA REZA JAYA MOTOR SAMARINDA Ekawati Yulsilviana 1), Hafiz Ansari 2) 1 Jurusan, Manajemen Informatika, STMIK
Lebih terperinciBAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR
BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR DEFINISI System yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli. ES dikembangkan
Lebih terperinciJurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan. Hal 1 dari 90
Pengembangan Sistem Pakar Berbasis Web Mobile untuk Mengidentifikasi Penyebab Kerusakan Telepon Seluler dengan Menggunakan Metode Forward dan Backward Chaining 1 Wamiliana 2 Aristoteles 3 Depriyanto 1
Lebih terperinciSISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
Yunarti - Sistem Pakar Mengidentifikasi Penolakan Film SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi, STMIK ProfesionalMakassar
Lebih terperinciSISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id
Lebih terperinciPERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK
PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN Budiya Surya Putra, S.Kom. ABSTRAK Sistem pakar pendeteksian gangguan kehamilam ini merupakan sistem untuk mengetahui jenis-jenis gangguan kehamilan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM
BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Masalah Analisis masalah adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan
Lebih terperinciFT UNP Padang Lembaran : Job Sheet. Waktu : 4 x 50 Topik : Bagian Blok TV Kode : 08/ELK-ELA166/2008 Judul : Horizontal dan High Voltage Amplifier
FT UNP Padang Lembaran : Job Sheet Jurusan: PT. Elektronika Mata Kuliah : Teknologi TV & Display Waktu : 4 x 50 Topik : Bagian Blok TV Kode : 08/ELK-ELA166/2008 Judul : Horizontal dan High Voltage Amplifier
Lebih terperinciBAB III ANALISA SISTEM
BAB III ANALISA SISTEM 3.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Pada saat ini tidak semua Kantor Pos Cabang di Kantor Pos Tanjungpinang 29100 memiliki teknisi untuk menyelesaikan permasalahan kerusakan
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN PADA TELEVISI BERWARNA
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN PADA TELEVISI BERWARNA SKRIPSI Disusun oleh : HENDRA TRI SETIAWAN NPM. 0434010038 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi sekarang ini berjalan sangan cepat dan memegang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Perkembangan teknologi informasi sekarang ini berjalan sangan cepat dan memegang peranan penting dalam berbagai hal. Komputer merupakan salah satu bagian
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS GANGGUAN PADA GENERATOR SET BERBEBAN
ISSN 1412 3762 http://jurnal.upi.edu/electrans ELECTRANS, VOL.11, NO.2, SEPTEMBER 2012, 63-70 APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS GANGGUAN PADA GENERATOR SET BERBEBAN Irfan Sanusi, Bambang Trisno,
Lebih terperinciJenis Jenis Kerusakan Monitor
Jenis Jenis Kerusakan Monitor Setelah kita memahami jenis-jenis monitor sekarang kita identifikasi jenis kerusakan yang sering terjadi pada monitor jenis CRT. Berdasarkan pengalaman penulis ada banyak
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING
PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING HARIYADI Program Studi Teknik Elektro UMSB ABSTRAK Nilai IP (Indeks
Lebih terperinciAVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk
AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya ohm, untuk mengukur
Lebih terperinciDASAR PENGUKURAN LISTRIK
DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip dasar pengukuran. Mengukur arus,
Lebih terperinciDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA Jl. Prof. Hamka, Telp. (0751) 444614, Fax: (0751) 7055644 Padang, 25131 Email : elektronika@ft.unp.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk
Lebih terperinciTUGAS PRAKTEK TEKNOLOGI DISPLAY & TV ARIF FANDENI 2005/65530 GROUP 3E2
FT UNP Lembaran : Job Sheet Jurusan : Pend. Teknik elektronika Mata kuliah : TV & display Waktu : 4x50 menit Topik : Kode : ELKA/ELA 166/2008 Judul : A. TUJUAN Setelah mempelajari materi ini diharapkan
Lebih terperinciSistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning
Nur Nafi iyah dkk: Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit 20 Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning Nur Nafi iyah dan Endang Setyati Program Pascasarjana
Lebih terperinciDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA Jl. Prof. Hamka, Telp. (0751) 444614, Fax: (0751) 7055644 Padang, 25131 Email : elektronika@ft.unp.ac.id
Lebih terperinciPemanfaatan Metode Forward Chaining Dalam Pengembangan Sistem Pakar Pendiagnosa Kerusakan Televisi Berwarna
Pemanfaatan Metode Forward Chaining Dalam Pengembangan Sistem Pakar Pendiagnosa Kerusakan Televisi Berwarna Gusti Ayu Dessy Sugiharni Sistem Informasi STMIK STIKOM Bali Denpasar, Indonesia dessysugiharni@gmail.com
Lebih terperinciFT UNP PADANG Lembaran : Job Sheet. Waktu : 4 x 50 Topik : Display. Kode : 09/ELK-ELA 166/2007 Judul : Tabung Gambar
FT UNP PADANG Lembaran : Job Sheet Jurusan : PT. Elektronika Mata Kuliah : Teknologi Display & TV Waktu : 4 x 50 Topik : Display Kode : 09/ELK-ELA 166/2007 Judul : A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media konsultasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam bidang teknologi kegiatan konsultasi
Lebih terperinciROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari
Nur Hudi, Lestari; Robot Omni Directional Steering Berbasis Mikrokontroler ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Abstrak: Robot Omni merupakan seperangkat
Lebih terperinciJenis-jenis monitor. Monitor TFT LCD
Jenis-jenis monitor Monitor Catoda Ray Tube (CRT) Monitor ini merupakan monitor yang mempunyai tabung yang memproduksi elektron untuk menembak layar, sehingga tercipta gambar di layar seperti cara kerja
Lebih terperinciMENGENAL SISTEM PAKAR
MENGENAL SISTEM PAKAR Bidang teknik kecerdasan buatan yang paling popular saat ini adalah system pakar. Ini disebabkan penerapannya diberbagai bidang, baik dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan terutama
Lebih terperinciAnalisis Processor Utama IC STV 2286 Pada Televisi Berwarna Polytron MX / 20323
1 Analisis Processor Utama IC STV 2286 Pada Televisi Berwarna Polytron MX / 20323 Toni Suhartanto *, Darjat **, Ajub Ajulian Z. ** Abstrak Televisi berwarna merupakan sebuah peralatan elektronik yang terdiri
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA TELEVISI BERWARNA DENGAN METODE FORWARD CHAINING (Studi kasus : Jurusan Audio Video SMK 2 Tembilahan)
Jurnal SISEMASI, Volume 2, Nomor 4, Oktober 2013 : 27 40 SISEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA ELEVISI BERWARNA DENGAN MEODE FORWARD CHAINING (Studi kasus : Jurusan Audio Video SMK 2 embilahan) Dwi uli Prasetyo
Lebih terperinciNomor Dokumen F.1 PPK 02. Nomor Revisi 0.0. Tanggal Terbit
1 dari 5 FT Padang Lembaran : Job Sheet Jurusan : PT. Elektronika Mata Kuliah : Teknologi Display & TV Waktu : 4 x 50 Topik : Pengenalan Televisi Kode : 01/PTE-ELA166/2008 Judul : Blok Diagram TV 1. Tujuan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,
BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yaitu Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, sedangkan
Lebih terperinciTAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database
TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perlengkapan penanganan bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap usaha industri modern. Dalam setiap perusahaan proses produksi secara keseluruhan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY
BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY 4.1 Hasil Perancangan Setelah melewati tahap perancangan yang meliputi perancangan mekanik, elektrik, dan pemrograman. Maka terbentuklah sebuah propeller display berbasis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENULISAN
BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang
Lebih terperinciUSER MANUAL ALARM ANTI MALING MENGGUNAKAN LASER MATA DIKLAT : SISTEM KENDALI ELEKTRONIKA
USER MANUAL ALARM ANTI MALING MENGGUNAKAN LASER MATA DIKLAT : SISTEM KENDALI ELEKTRONIKA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2010/2011 CREW
Lebih terperinciSISTEM PAKAR MENDETEKSI KERUSAKAN PADA SMARTPHONE DENGAN METODE FORWARD CHAINING
SISTEM PAKAR MENDETEKSI KERUSAKAN PADA SMARTPHONE DENGAN METODE FORWARD CHAINING Veni Wedyawati 1, Halimah Tusaadiah 2 Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang Email : 1 venywedya@sttind.ac.id,
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR MENCARI KERUSAKAN DAN SOLUSI PERBAIKAN TV MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING SKRIPSI
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR MENCARI KERUSAKAN DAN SOLUSI PERBAIKAN TV MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING SKRIPSI M. RAVIANSYAH LUBIS 091421030 PROGRAM STUDI S1 EKSTENSI ILMU KOMPUTER FAKULTAS
Lebih terperinciGambar Lampu kepala
BAB 10 SISTEM PENERANGAN (LIGHTING SYSTEM) 10.1. Pendahuluan Penerangan yang digunakan di kendaraan diklasifikasikan berdasarkan tujuannya: untuk penerangan, untuk tanda atau informasi. Contoh, lampu depan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Dalam pembuatan modem TNC sederhana yang penulis ajukan tentu saja harus memiliki tahapan agar semua kegiatan perancangan ini tidak keluar dari konteks
Lebih terperinciBy: Sulindawaty, M.Kom
By: Sulindawaty, M.Kom 1 Kata Pengantar Sistem Pakar adalah mata kuliah yang mendukung untuk membuat aplikasi yang dapat memecahkan masalah dengan pengetahuan seorang pakar yang di dimasukkan dalam komputer.
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING 1 Diah Malis Oktaviani (0089), 2 Tita Puspitasari (0365) Program Studi Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA MENDIAGNOSA DEMAM Shela Shelina Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 164
EXPERT SYSTEM APPLICATION FOR FIRST AID DIAGNOSE FEVER Shela Shelina Undergraduate Program, Information Systems Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords: Expert System, General Disease
Lebih terperinciSISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA BURUNG MURAI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA BURUNG MURAI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.)
Lebih terperinciINSTRUKSI KERJA Penggunaan Multimeter Digital
LABORATORIUM DESAIN DAN PROTOTIPE TE FTUB INSTRUKSI KERJA Penggunaan Multimeter Digital Menggunakan Multitester Digital sebagai Volt Meter 1. Pasang Kabel hitam ke COM (Ground), dan pasang Kabel Merah
Lebih terperinciSistem Informasi Jadwal Perkuliahan dengan Metode Sistem Pakar
57 Sistem Informasi Jadwal Perkuliahan dengan Metode Sistem Pakar Heru Nurwarsito Abstract Pengaturan ruang kuliah adalah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh tata usaha jurusan atau Fakultas,
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Visualisasi Sistem Pakar Dalam Menganalisis Tes Kepribadian Manusia (Empat Aspek Tes Kepribadian Peter Lauster) Sri Winiarti
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560
RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,
Lebih terperinciTabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus
BAB 4 RANGKAIAN LISTRIK DAN PERBAIKANNYA 4.1. Pendahuluan Rangkaian listrik merupakan satu sistem yang terdiri dari beberapa komponen kelistrikan dan kabel-kabel penghantar yang menghubungkan satu komponen
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC Cholil Jamhari 1*, Agus Kiryanto 2, Sri Huning Anwariningsih 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sahid Surakarta
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian dan Analisis Pengujian ini bertujuan untuk mengukur fungsional hardware dan software dalam sistem yang akan dibangun. Pengujian ini untuk memeriksa fungsi dari
Lebih terperinciCATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT
CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT Hendrickson 13410221 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Diah Nur Ainingsih, ST., MT. Latar Belakang Untuk
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan
III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya
Lebih terperinciKOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika
Resume Praktikum Rangkaian Elektronika 1. Pertemuan kesatu Membahas silabus yang akan dipelajari pada praktikum rangkaian elektronika. Membahas juga tentang komponen-komponen elektronika, seperti kapasitor,
Lebih terperinciEnergi dan Ketenagalistrikan
ANALISIS KONSUMSI ENERGI LISTRIK PADA TELEVISI CRT DAN LED Tri Anggono dan Khalif Ahadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan Energi Baru dan Terbarukan anggono_tri@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III ANALISA RANGKAIAN
36 BAB III ANALISA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Analisa rangkaian dilakukan melalui analisa pada diagram blok, seperti terlihat pada gambar 3.1. INPUT PEMANCAR MEDIA TRANSMISI PENERIMA BLOK I BLOK II
Lebih terperinciVOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
bidang TEKNIK VOLTAGE PROTECTOR SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Listrik merupakan kebutuhan yang sangat
Lebih terperinciAbid Yanuar Badharudin 1) dan Dwi Aryanto 2) Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto 53182
Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Kerusakan Monitor CRT (Cathode Ray Tube) (Application of Expert System to Diagnose the Damages in The CRT (Cathode Ray Tube ) Monitor) Abid Yanuar Badharudin 1)
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISEM III.1 Analisis Sistem Sistem pakar mendeteksi tingkat kematangan buah mangga harum manis ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual
Lebih terperinciPENERAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR MULTIMETER PADA PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 222~226 222 PENERAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR MULTIMETER PADA PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA Martias AMIK BSI Jakarta e-mail : martias.mts@bsi.ac.id
Lebih terperinciAplikasi Sistem Pakar untuk Menentukan Gaya Belajar Anak Usia Sekolah Dasar
12 n Jurnal Teknologi Informasi & Komunikasi Digital Zone, Volume 6, Nomor 2, November 2015: 12-17 n ISSN: 1978 Aplikasi Sistem Pakar untuk Menentukan Gaya Belajar Anak Usia Sekolah Dasar Diki Arisandi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sama dengan kemampuan seorang pakar dibidang keilmuan tertentu.
1 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Komputer yang pada awalnya digunakan sebagai alat hitung, Seiring dengan perkembangan zaman, Komputer banyak digunakan diberbagai bidang. Misalnya pada bidang
Lebih terperinciTUGAS AKHIR APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KERUSAKAN PADA PERANGKAT MONITOR DENGAN METODE FORWARD CHAINING OLEH :
TUGAS AKHIR APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KERUSAKAN PADA PERANGKAT MONITOR DENGAN METODE FORWARD CHAINING OLEH : HANDOKO NIM : 04105018 PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS
Lebih terperinciWaktu : 4 x 50 Menit Topik : Pengenalan Televisi Kode : 05/ELK-ELA166/2008 Judul : Colour Matrix dan Vidio Amplifier
LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI DISPLAY DAN TELEVISI OLEH : MUHAMMAD HUSIN 2005 / 66350 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK TEKNIK ELEKTRONIKA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2008 A. TUJUAN INSTRUKSIONAL
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining
Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining Benny Wijaya, Maria Irmina Prasetiyowati Program Studi Teknik Informatika, Universitas
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA.
DAFTAR PUSTAKA Arief, M. Rudyanto. Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP dan MYSQL. Yogyakarta : Andi Offset. 2011. Dennis, Alan et al. System Analysis and Design UML Version 2.0 And Object Oriented
Lebih terperinciSistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining
Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining Mardiah Fadhli Politeknik Caltex Riau Jl. Umbansari No.1, telp/fax: 0761 53939/0761 554224 e-mail: rika@pcr.ac.id Abstrak
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN PADA KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 DAN MYSQL SKRIPSI
SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN PADA KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 DAN MYSQL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tindak kejahatan yang marak saat ini menuntut diciptakan sesuatu sistem keamanan yang dapat membantu memantau dan mengawasi segala sesuatu yang berharga. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengintegrasikan kebutuhan perkembangan teknologi informasi. Semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT.Telkom Indonesia adalah salah satu badan usaha milik Negara yang memberikan layanan jasa telekomunikasi pada masyarakat. Tahun 1999 telkom meluncurkan produk internet
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIC MENGGUNAKAN METODE FOWARD CHAINING. Agustan Latif
APLIKASI SISEM PAKAR DEEKSI KERUSAKAN MOOR MAIC MENGGUNAKAN MEODE FOWARD CHAINING Agustan Latif Email: agustan@unmus.ac.id Jurusan Sistim Informasi, Fakultas eknik Universitas Musamus ABSRAK Kerusakan
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK DETEKSI KERUSAKAN MESIN LOKOMOTIF DIESEL PADA KERETA API. Naskah Publikasi
SISTEM PAKAR UNTUK DETEKSI KERUSAKAN MESIN LOKOMOTIF DIESEL PADA KERETA API Naskah Publikasi Diajukan oleh Citra Kusumawati 07.11.1678 kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.
ABSTRAK Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab analisis dan perancangan sistem, akan dijelaskan proses analisis dan perancangan sistem yang hendak dibangun. Proses analisis sistem, tahapan yang harus
Lebih terperinciJenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya
Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut
Lebih terperinciANALISA SISTEM PENDETEKSI DINI KEBAKARAN MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING
Jurnal Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Volume 1, Nomor 1, April 2015 ANALISA SISTEM PENDETEKSI DINI KEBAKARAN MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING Bachtiar Efendi* 1, Ricky Ramadhan 2 1 Program
Lebih terperinciRancang Bangun Alat Pengukur Tingkat Keolengan Benda Secara Digital
Herny Februariyanti Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang email : herny@unisbank.ac.id Abstrak : Pemanfaatkan komputer sebagai pendukung alat ukur, akan memberikan kemudahan dalam
Lebih terperinciBAB III CARA PEMBUATAN ALAT. Mulai. Persiapan Perakitan Pemancar Televisi. Pengadaan Alat dan Bahan. Perakitan Pemancar Televisi.
BAB III CARA PEMBUATAN ALAT Pemancar Televisi yang akan di buat adalah pemancar televisi VHF dengan jarak jangkauan 500 Meter 1 Km. Pemancar Televisi ini terdiri dari Converter, Modulator, Pemancar, Booster.
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSIS MESIN PENGERING TEH DI WONOSARI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS MESIN PENGERING TEH DI WONOSARI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Helga Ayuddya kiswara, Mahmud Yunus, Dinny Wahyu Widarti Teknik Informatika, STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Timezone adalah sebuah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang terus mengalami kemajuan telah mengakibatkan munculnya beberapa permainan yang mengandalkan teknologi dan mesin yang canggih. Perubahan jenis
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin pendingin ruangan (toshiba). Website ini terdiri
Lebih terperinciDIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH
DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH Putri Kurnia Handayani Jurusan Sistem Informasi Universitas Muria Kudus PO BOX 53 Gondangmanis Kudus e-mail : pu3_kurnia@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah
Lebih terperinciMAKALAH Speaker Aktif. Disusun oleh : Lentera Fajar Muhammad X MIA 9/18. SMA 1 KUDUS Jl. Pramuka 41 telp. (0291)
MAKALAH Speaker Aktif Disusun oleh : Lentera Fajar Muhammad X MIA 9/18 SMA 1 KUDUS Jl. Pramuka 41 telp. (0291) 431368. KUDUS-59319 1 Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji hanya milik Allah
Lebih terperinciSistem Pakar Kerusakan pada Perangkat Keras (Hardware) di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang
Sistem Pakar Kerusakan pada Perangkat Keras (Hardware) di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang Joko Dwi Raharjo 1, M. Sofjan 2, Eksas Sugama 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK Bina Sarana
Lebih terperincimelibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak
PINTU GERBANG OTOMATIS DENGAN REMOTE CONTROL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Robby Nurmansyah Jurusan Sistem Komputer, Universitas Gunadarma Kalimalang Bekasi Email: robby_taal@yahoo.co.id ABSTRAK Berkembangnya
Lebih terperinciBAB III. RANCANG BANGUN ALAT
BAB III. RANCANG BANGUN ALAT 3.1 Perancangan Sistim Mekanik Alat Komponen penggerak utama dari alat ini adalah dengan menggunakan Motor DC 12 Volt. Empat buah Motor DC yang terpasang pada alat pemisah
Lebih terperinciUSER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : ELEKTRONIKA INDUSTRI ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG
USER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 CREW 2 CREW ESA KURNIAWAN NIS : 11246/108.EI DAFTAR ISI 3 DAFTAR ISI 1. Keran Air Otomatis... 4
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA. Create : Defi Pujianto, S,Kom
PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA Create : Defi Pujianto, S,Kom Resistor Merupakan kokponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur serta menghambat arus listrik Resistor di bagi menjadi dua yaitu
Lebih terperinciSISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU
SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU 060823019 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinci