IDENTIFIKASI KARTU ABSENSI MENGGUNAKAN KOMPUTER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IDENTIFIKASI KARTU ABSENSI MENGGUNAKAN KOMPUTER"

Transkripsi

1 Berkala Fisika ISSN : Vol. 6, No. 2, April 2003, hal IENTIFIKASI KARTU ABSENSI MENGGUNAKAN KOMPUTER Suratni Agustinih, Sumariyah, Isnain Gunadi Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi Jurusan Fisika UNIP Abstract A system of attendance card identification has been realized. The system can read identification that has characterized by eight holes suitable as much as number of used sensory. System of attendance card identification is arranged by using sensory connection that connected with PPI 8255 and computer slot. This system is conducted by software which was done by elphy program. This system has been realized and can be used for detecting attendance card. The output of this system is the form of attendance sheet that can be printed each month. PENAHULUAN Sekarang telah banyak peralatan yang bekerja secara otomatis dan terprogram. Peralatan tersebut mencakup mulai dari peralatan rumah tangga, instrumentasi hingga peralatan industri. Penggunaan sistem otomatis dengan komputer merupakan alternatif untuk dikembangkan, misalnya penggunaan alat bantu komputer untuk alat pengukur suhu, pengukuran kuat penerangan cahaya dan lain-lain. Fasilitas port masukan-keluaran memungkinkan untuk mengembangkan fungsi komputer menjadi lebih luas. Oleh karena itu penulis berusaha mengembangkan kegunaan komputer untuk perancangan program yang digabungkan dengan suatu rangkaian elektronika dengan kartu sebagai indikatornya yang dapat digunakan sebagai absensi. Perumusan masalahnya adalah bagaimana membuat kartu absensi, perangkat antar muka dan program untuk mengidentifikasi kartu tersebut dengan komputer. Tujuan penelitiannya adalah merancang dan merealisasi pendeteksi kartu absensi menggunakan komputer. Penelitian dititikberatkan pada rangkaian sensor optokopler, bahasa pemrograman elphi dan kartu. Kartu yang digunakan mempunyai 8 lubang dengan ukuran 7 x 4 cm serta jarak tiap lubang adalah 0,5 cm. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memasyarakatkan sistem identifikasi kartu absensi. TEORI Sensor Teknik pengukuran listrik terutama digunakan untuk mengukur besaran-besaran listrik seperti arus, tegangan, dan tahanan, akan tetapi teknik ini dapat dipakai secara luas untuk mengukur besaran-besaran fisika dan kimia, setelah besaran-besaran itu diubah menjadi besaran-besaran listrik. Karena teknik pengukuran listrik hanya dipakai sesudah diubah menjadi besaran-besaran listrik, maka persoalannya adalah proses untuk mengubah besaran fisika dan kimia menjadi besaran listrik dan alat untuk mengubah ini disebut sensor. Pada penelitian ini penulis memakai sensor dengan memanfaatkan gejala fotoelektrik. Sensor Fotoelektrik Gambar 2.1 menunjukkan sebuah LE menggerakkan sebuah fototransistor. Setiap perubahan V S menghasilkan perubahan pada arus LE, yang merubah arus fototransistor Sebaliknya ini menghasilkan suatu perubahan tegangan pada terminal 23

2 Agustinih, Sumariyah, dan Gunadi Identifikasi Kartu kolektor-emiter. Karena itu, tegangan sinyal dikopel dari rangkaian output. V R Gambar 2.1 Optocoupler dengan LE dan fototransistor (Malvino, 1994) Keuntungan besar dari optokopler adalah adanya isolasi listrik (electrical isolation) antara rangkaian input dan output. (Malvino,1994) Light Emitting iode (LE) Pada dioda dibias maju, elektron pita konduksi melewati persambungan dan jatuh ke dalam lubang (hole). Pada saat elektron-elektron jatuh dari pita konduksi ke pita valensi, mereka memancarkan energi. Pada dioda penyearah, energi ini keluar sebagai panas. Tapi pada LE, energi dipancarkan sebagai cahaya (Malvino, 1994). Elektron yang jatuh kembali ke pita valensi melepaskan kembali energinya. Energi yang dilepaskan ini bisa berbentuk panas dan cahaya. engan memanfaatkan gejala ini dapat dibuat suatu sumber cahaya yang disebut Light Emitting iode. Energi yang dilepaskan pada peristiwa itu akan diubah menjadi energi optik dalam bentuk foton. Besar energi foton yang dipancarkan adalah : E = h.f (2.1) dengan h adalah konstanta Plank (6,626 x joule detik) f adalah frekuensi gelombang yang dipancarkan (Hz) engan demikian panjang gelombang yang dipancarkan adalah (Thomas, 1995): λ = h.c/ E g (2.2) dengan λ adalah panjang gelombang cahaya (meter) c adalah kecepatan cahaya ( /s) R V h adalah konstanta Plank (6,626x10-14 Joule detik) E g adalah Energi gap (Joule) Cahaya yang dihasilkan oleh LE, tergantung pada bahan pembuatnya. Panjang gelombang dipancarkan bergantung pada besar energi gap (Eg). Energi gap adalah energi yang dibutuhkan elektron untuk pindah dari pita valensi ke pita konduksi. Besarnya energi gap ini tergantung pada bahan pembuat LE. Sebagai contoh Gallium Arsenide (GaAs) yang memiliki Eg = 1,35 ev. Tabel 2.1 Komposisi bahan LE (Hewlett, 1997). Komposisi led Panjang Warna Gelombang (nm) GaAs 940 IR GaAs: Si 930 IR GaAs: Zn 905 IR GaAs 850 IR GaP:Zn 699 Red Ga 0,5 Al 0,5 As 670 Red GaAsP 660 Red GaAs 0,35 P 0,65 : N 632 Orange GaAsP 620 Orange GaAs 0,5 P 0,5 610 Amber GaP: NN 590 Yellow Sic 590 Yellow GaAs 0,15 P 0,85 : N 589 Yellow GaP 575 Yellow Gap: N 570 Green Pada penelitian ini penulis menggunakan LE infra merah yang mempunyai panjang gelombang 9000 Å. Cahaya dengan panjang gelombang ini mempunyai energi gap 1,35 ev yang merupakan energi gap Gallium Arsenide (GaAs). Pada tabel 2.1 memperlihatkan komposisi dari bahan led dan warna yang dipancarkannya (Thomas,1995) Fototransistor Sebuah transistor dengan basis terbuka mempunyai arus kolektor yang kecil karena panas yang dihasilkan oleh pembawa muatan minoritas dan arus bocor permukaan (gambar 2.1a). 24

3 Berkala Fisika ISSN : Vol. 6, No. 2, April 2003, hal engan membuka sedikit sambungan (junction) kolektor untuk diberi cahaya, pabrik dapat membuat fototransistor, suatu transistor yang lebih sensitif terhadap cahaya. Arus balik yang dihasilkan pembawa muatan ini sebagai sumber arus ideal yang dipasang paralel dengan sambungan(junction) kolektor-basis dari sebuah transistor yang ideal (gambar 2.1b). Karena kawat penghubung basis terbuka, semua arus balik diperkuat ke dalam basis dari transistor. Hasil dari arus kolektor adalah (Malvino, 1994). I CEO = β dc I R.. (2.3) ikatakan bahwa arus kolektor lebih tinggi daripada arus balik semula dengan faktor β dc. ioda kolektor sensitif baik terhadap cahaya maupun terhadap panas. Pada fototransistor (gambar 2.1c), cahaya lewat melalui sebuah jendela dan bertemu pada sambungan kolektor-basis. Jika intensitas cahaya bertambah, I R bertambah, demikian juga I CEO. komputer dilakukan dengan dua cara yaitu secara serial dan paralel (Link, 1993) R WR A0 A1 RESET CS Gambar 2.2. Konfigurasi PPI 8255 (Marjuki, 1998) Komponen anrtarmuka yang agak kompleks untuk memberikan data secara paralel adalah komponen 8255 dari intel. IC 8255 ini disebut juga Programmable Pheripheral Interface karena berfungsi untuk antarmuka paralel yang dapat diprogram. Konfigurasi dari PPI 8255 ditunjukkan pada gambar 2.2. Pada dasarnya PPI 8255 terdiri dari tiga saluran (port) dan berfungsi sebagai masukan atau keluaran (I/O) masing-masing terdiri dari 8 bit. Ketiga port tersebut diberi label PA, PB, dan PC (Kanton, 1997). PPI 8255A PA0 PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 PB0 PB1 PB2 PB3 PB4 PB5 PB6 PB7 PC0 PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 PC6 PC ope Vcc R I R Vcc Rc a b c Vcc Rc Gambar 2.1(a) Transistor dengan basis terbuka (b) arus balik paralel dengan dioda kolektor (c) fototransistor (Malvino, 1994) Programmable Peripheral Interface (PPI) 8255 Jika hendak menghubungkan piranti peripheral dengan komputer, diperlukan suatu alat komunikasi yang dikenal dengan istilah antarmuka (interface). Komunikasi input/output (I/O) antara sistem di luar komputer dengan sistem Pengalamatan PPI 8255 PPI 8255 memerlukan empat buah alamat dengan memanfaatkan kombinasi dua jalur alamat yaitu A0 dan A1 seperti ditunjukkan pada tabel 2.3 Tabel 2.3. Arah data menurut alamat dan sinyal R, WR, dan CS A1 A0 R WR CS Arah ata Operasi Input (Read) Port A ke data bus Port B ke data Bus Port C ke data bus Operasi Output (Write) ata bus ke port A ata bus ke port B ata bus ke port C ata bus ke kendali Operasi yang cacat X X x X 1 ata bus ke penyangga 25

4 Agustinih, Sumariyah, dan Gunadi Identifikasi Kartu Kondisi illegal X X ara bus ke penyangga Pemrograman PPI 8255 PPI 8255 dapat diprogram dalam bentuk 3 mode yaitu mode 0, mode 1 dan mode 2. Mode merupakan pemilihan atau inisialisasi dari pintu untuk masukan atau keluaran data. PPI 8255 terdiri dari 3 pintu yang dapat diprogram untuk input maupun output. Untuk menggunakannya, terlebih dahulu harus memprogram atau menginisialisasi pintu pintu tersebut sebagai input atau output dan mengirimkannya ke register kontrol (Arianto, 1994). Untuk inisialisasi PPI 8255 harus diberikan data yang menunjukkan pilihan fungsi masing masing pintu. Format pengisian data ke register kata perintah adalah sebagai berikut : Tabel 2.. Pengaturan pada port kontrol PPI 8255 (Sugianto, 1992) Grup B Port C (bawah) 1 = masukan 0 = keluaran Port B 1 = masukan 0 = keluran Pilihan mode 1 = mode 1 0 = mode 0 Grup A Port C (atas) 1 = masukan 0 = keluaran Port A 1 = masukan 0 = keluran Pilihan mode 00 = mode 0 01 = mode 1 1x = mode 2 Mode set flag 1 = aktif Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan dalam skripsi ini adalah bahasa pemrograman Borland elphi. Berikut penulis akan membahas bahasa pemrograman ini. elphi adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menyusun program aplikasi yang didasarkan pada bahasa pemrograman Pascal dan bekerja di dalam lingkungan sistem operasi Windows. Melalui pemrograman elphi ada banyak hal kemudahan-kemudahan yang dapat dirasakan oleh programmer, diantaranya delphi menggunakan komponenkomponen yang dapat menghemat penulisan program. Karena dengan delphi user tidak perlu lagi repot membuat windows, kotak dialog maupun perangkat kontrol lainnya, karena semua komponen tersebut sudah disediakan oleh delphi. Secara garis besar tampilan bidang kerja elphi terdiri atas tiga bagian utama yaitu Jendela Utama, Object Inspectro, dan Editor. Jendela utama terdiri atas baris menu, toolbar, dan komponen pallete. Object inspector menyediakan 2 kelompok pengaturan komponen, yaitu properties dan event. Editor yang disediakan ada dua buah, yaitu form dan editor dan code editor sering disebut dengan editor saja (joko, 1996). METOE PERANCANGAN iagram Blok Sistem Untuk perancangan dan realisasi perangkat dalam Tugas Akhir ini terlebih dahulu harus mengetahui perilaku sistem pada umumnya yang ditunjukkan oleh perangkat penyusunnya, sehingga akan memperjelas perilaku sistem seperti yang diharapkan dalam tujuan awal pembuatan Tugas Akhir ini. iharapkan alat akan mempunyai kriteria sebagai berikut : 1.Mampu mendeteksi kartu. 26

5 Berkala Fisika ISSN : Vol. 6, No. 2, April 2003, hal Mampu menampilkan database program. iagram Blok alat diperlihatkan pada Gambar 3.1 Gambar 3.1. iagram Blok Sistem Sensor yang digunakan dalam sistem ini adalah sensor optokopler yang dirangkai dengan IC CMOS (4584). Sensor akan aktif jika komputer (interface dan dekoder) diaktifkan dan akan mendeteksi kartu yang masuk, kemudian komputer akan membaca dan menampilkan hasil atau data yang sudah terdeteksi oleh sensor. Rancangan dan Realisasi Kartu Kartu yang digunakan dibuat dari mika dengan ukuran 7 x 4 cm dan terdapat 8 lubang dengan jarak antar lubang harus sesuai dengan jarak tiap sensor yaitu 0,5 cm. ari 8 lubang tersebut dapat dibuka dan ditutup maka terdapat 256 kombinasi yang selanjutnya dapat digunakan sebagai kartu absensi sejumlah 256 orang. 7 cm 4 cm Komputer PPI 8255 dan IC 74HC688 Kartu Sensor Optokopler SURATNI AGUSTINIH J Jika kartu tertutup mempunyai biner 0 dan terbuka mempunyai biner 1 sehingga kartu di atas mempunyai bilangan biner jika dibuat desimal menjadi = 30. Jadi kartu di atas mempunyai nomor identitas 30 dengan data yang ada didalamnya Nama Suratni Agustinih, NIP J Rancangan dan Realisasi Sensor Untuk mendeteksi kartu absensi digunakan sebuah sensor cahaya yaitu optokopler. Optokopler atau optoisolator merupakan gabungan LE (light emitting diode) dengan fotodioda atau fototransistor. Optokopler tersebut terdiri dari dua bagian yaitu LE sebagai sumber cahaya dan fototransistor sebagai penerima cahaya (Watson, 1990). Optokopler yang digunakan berjumlah 8 buah. Hal ini sesuai dengan jumlah lubang pada kartu. Ketika lubang tertutup maka cahaya yang dikirimkan dari LE sebagai sumber cahaya ke fototransistor terhalangi sehingga menimbulkan suatu pulsa. Untuk memastikan keluarannya adalah logika rendah atau tinggi maka ditambahkan suatu IC yang berisi gerbang NOT Schmitt yang berfungsi menghilangkan derau yang mungkin terjadi. Keluaran sensor berupa logika tinggi (1) dan rendah (0) digunakan sebagai masukan logika pada komputer. Keluaran dari sensor dalam keadaan sensor tidak terhalang (terbuka) adalah rendah (0) dan dalam keadaan terhalang adalah tinggi (1) Gambar 3.2. Rancangan Kartu Keterangan Gambar : : Lubang yang tertutup : Lubang yang terbuka 27

6 Agustinih, Sumariyah, dan Gunadi Identifikasi Kartu Gambar 3.2. Rangkaian Sensor Rancangan Antarmuka Perangkat antarmuka yang dibuat bertujuan untuk mengukur masukan tegangan listrik dari keluaran sensor cahaya (fototransistor). Sensor cahaya berfungsi mengubah besaran cahaya ke bentuk tahanan listrik atau tegangan. Selanjutnya sinyal listrik atau tegangan tersebut diteruskan ke mikrokomputer untuk diproses melalui komponen utama PPI (Programmable Peripheral Interface) yaitu IC PPI Komponen komponen dasar yang dibutuhkan dalam pembuatan perangkat keras antarmmuka adalah Rangkaian IC PPI 8255 dan Rangkaian pengalamatan dengan IC 74HC688. Rangkaian PPI 8255 Komponen utama interface yang digunakan adalah PPI PPI 8255 digunakan untuk diprogram sebagai input atau output. Mode-mode yang disediakan dalam pengoperasian PPI 8255 dapat dipilih dengan memformat kata kendali (control word) yang ditujukan pada PPI 8255 (sesuai gambar 2.7). Pembentukan format dari kata kendali pada sistem pendeteksi kartu ini menggunakan mode 0. Format control word yang harus dimasukkan untuk mengatur PPI 8255 adalah sebagai berikut : Jadi kata kendali untuk sistem ini adalah ( ) 2 = $92 Keterangan : 0: PC0-PC3 : 0 = keluaran 1: PB0-PB7 : 1 = masukan 2: mode : 0 = mode 0 3: PC4-PC7 : 0 = keluaran 4: PA0-PA7 : 1 = masukan 5, 6 : mode : 00 = mode 0 7: mode set flag: 1 = aktif Rangkaian ekoder 74HC688 Untuk pembuatan program, alamat yang digunakan sesuai alamat prototype card ($300 - $303). IC 74HC688 ini digunakan sebagai dekoder yang akan mengirim sinyal clock ke CS yang menandakan bahwa PPI dapat digunakan untuk mengirim atau menerima data. Apabila diberi sinyal rendah IC 8255 dapat berfungsi. Sedang sinyal tinggi membuat IC dalam keadaan tidak dapat dioperasikan. IC ekoder ini terdiri dari 20 pin, yang masing-masing fungsinya sebagai berikut : 1.Pin 1 = AEN,Pin 19=(P=Q) sebagai keluaran ke CS di IC 8255, Pin 20 = GN. 2.Pin 2,4,6,8,11,13,15,17 = digunakan sebagai P0-P7. 3.Pin 3,5,7,9,12,14,16,18 = digunakan sebagai Q0-Q7. P E N G U J I A N Pengujian Sensor Pengujian sensor dilakukan dengan mengukur tegangan keluaran sensor. Jika sensor tertutup maka tidak ada cahaya yang masuk pada fotodioda sehingga tidak ada arus balik dari fotodioda dan keluaran sensor akan 28

7 Berkala Fisika ISSN : Vol. 6, No. 2, April 2003, hal menghasilkan nilai tegangan 0,4 volt (logika 0) dan jika sensor terbuka maka ada arus balik dari fotodioda yang akan diteruskan ke LE sehingga keluaran sensor menghasilkan nilai tegangan 4,4 volt (logika 1). Hasil pengujian yang didapatkan diperlihatkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Hasil pengukuran tegangan keluaran sensor Sensor Keadaan Tegangan (volt) 1 Buka 4,4 2 Tutup 0,4 3 Tutup 0,4 4 Buka 4,4 5 Buka 4,4 6 Tutup 0,4 7 Tutup 0,4 8 Buka 4,4 ari tabel tersebut jika sensor tertutup menghasilkan tegangan 0,4 volt dan sensor terbuka menghasilkan tegangan 4,4 volt. Jadi rangkaian sensor dapat dikatakan bekerja dengan baik. Pengujian PPI 8255 Untuk melakukan pengujian terhadap rangkaian antarmuka (PPI 8255) dilakukan dengan memasukkan 8 bit data biner melalui program. Selanjutnya CPU pada komputer akan menghubungi alamat yang bersesuaian dari antarmuka dan menyalurkan 8 bit data. Kemudian 8 bit data keluaran dari rangkaian antarmuka ditampilkan melalui LE. Hasil pengujian untuk PPI 8255 ini seperti diperlihatkan pada tabel 4.2. ari tabel terlihat nilai keluaran dari antarmuka dengan waktu tunda (delay) selama 1 sekon yang merupakan jangka waktu penyalaan antara LE yang satu dengan LE yang lainnya dari 8 LE yang ada. Tabel 4.2. Hasil Pengujian PPI 8255 dengan LE ata ata Masukan Masukan (Heksadesi (Biner) mal) $01 $03 $07 $0F $1F $3F $7F $FF Keluaran PPI (LE menyala) 1 1,2 1,2,3 1,2,3,4 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5,6 1,2,3,4,5,6,7 1,2,3,4,5,6,7,8 engan menyalakan 8 LE sebagai display dari data PPI 8255 membuktikan bahwa PPI berfungsi dengan baik. Pengujian Kartu dan Sensor Untuk pengujian kartu dan sensor yang terpadu dengan program diambil sampel lima kartu yang mempunyai identitas berbeda kemudian kartu dimasukkan dalam sensor, inisialisasi port dengan port A sebagai masukan dan komputer akan membaca identitas nomor kartu tersebut. Kartu siap dipakai jika pembacaan nomor kartu oleh komputer sesuai dengan masukan kartu, tetapi jika tidak sesuai maka ada kemungkinan jarak tiap lubang pada kartu tidak sesuai dengan sensor dan kartu belum siap dipakai. Hasil pengujian kartu dan sensor yang terpadu dengan program dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Pengujian Kartu Lubang Kartu ke Identi tas Kartu T T T T T B T B 5 T T T T B T B T 10 T T T T B B B B 15 T T T B T B T T 20 T T T B B B B T 30 Hasil pengujian kartu ini sesuai dengan yang diharapkan sehingga dapat dikatakan kartu dan sensor siap dipakai 29

8 Agustinih, Sumariyah, dan Gunadi Identifikasi Kartu Pengujian Sistem Lengkap Pengujian sistem lengkap adalah pengujian secara terpadu kartu, perangkat antarmuka, perangkat lunak dan komputer. Perangkat lunak ini dibuat untuk absensi karyawan. Adapun nomor kartu, NIP, nama dosen sudah tersimpan dalam sebuah database dengan nama file IOata.pas sedangkan jam datang akan terisi pada saat kartu teridentifikasi pertama kali dan jam pulang terisi pada saat kartu teridentifikasi untuk yang kedua kali pada hari yang sama. aftar absensi dapat dilihat seperti print-out dalam tabel 4.5. KESIMPULAN AN SARAN Kesimpulan 1. Sistem pengidentifikasi kartu absensi menggunakan komputer telah dibuat dan bekerja dengan baik. 2. Keluaran yang dihasilkan dari sistem ini berupa data absen yang dapat dicetak per bulan. 3. Sistem dapat membaca identitas kartu yang mempunyai ciri dengan 8 digit dan hasilnya ternyata cocok dengan database. Saran 1. Sistem dapat dikembangkan sehingga setiap kartu terjamin keamanannya dengan menggunakan Hologram. 2. Tugas akhir ini dapat dikembangkan untuk merekap nilai semester, identifikasi kartu perpustakaan dan lain-lain. AFTAR PUSTAKA joko, P., 1996, Belajar Sendiri Pemrograman elphi,. Jakarta, PT Elex Media Komputindo. Farid M., 2000, Pembuatan Alat ukur Periode Ayunan Matematis Secara igital, Skripsi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas iponegoro, Semarang. Kanton L.T., 1997, Otomatisasi Pengukuran Tekanan Udara dengan Menggunakan Komputer Pribadi (PC), Skripsi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, epok. Link, W., 1993, Pengukuran, Pengendalian dan Pengaturan dengan PC, Jakarta, PT Elex Media Komputindo. Malvino, A.P., 1994, Prinsip-Prinsip Elektronika, Jilid 2, cetakan ketiga, Jakarta, Erlangga. Sugianto, W., 1992, PPI Card IBM PC, Majalah Mikrodata Seri 8, Jakarta, PT Elek Media Komputindo. Thomas S.W., 1995, Optoelectronika,Komunikasi Serat Optik,Yogyakarta, Andi Offset. Tompkin, J.Wilis and John Webster G., 1992, Interfacing Sensor to IBM PC, Prentice Hall. Tabel 4.5. Print out pengujian sistem lengkap aftar Hadir Bulan : MEI 2002 Tgl No NIP Nama Jam atang Jam Pulang Sri 12:52:13 PM 12:52:19 PM wi 10:50:55 PM 12:10:43 AM ian 10:22:14 AM 10:23:25 AM Safrudin 9: 52:35 PM 10:15:16 PM 30

RANCANG BANGUN PENGENDALI MOTOR STEPPER UNTUK DETEKSI JUMLAH OBYEK PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN KOMPUTER

RANCANG BANGUN PENGENDALI MOTOR STEPPER UNTUK DETEKSI JUMLAH OBYEK PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN KOMPUTER Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol. 14, No. 1, Januari 2011, hal 17-22 RANCANG BANGUN PENGENDALI MOTOR STEPPER UNTUK DETEKSI JUMLAH OBYEK PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN KOMPUTER Agus Sudarmanto 1, Sumariyah

Lebih terperinci

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE Oleh : Ovi Nova Astria (04105001) Pembimbing : Didik Tristanto, S.Kom., M.Kom. PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK SISTEM PEMOTONG KERTAS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN BORLAND DELPHI 7

PERANGKAT LUNAK SISTEM PEMOTONG KERTAS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN BORLAND DELPHI 7 PERANGKAT LUNAK SISTEM PEMOTONG KERTAS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN BORLAND DELPHI 7 TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan men yelesaikan pendidikan Diploma III Disusun oleh : Syifauddin Ahmad

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL

PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL Eka Wahyudi 1, Desi Permanasari 2 1,2 Program Studi Diploma III Teknik Telekomunikasi, Purwokerto 1 ekawahyudi@akatelsp.ac.id

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

APLIKASI PPI8255 DALAM SISTEM ANTRIAN ELEKTRONIK BERBASIS KOMPUTER

APLIKASI PPI8255 DALAM SISTEM ANTRIAN ELEKTRONIK BERBASIS KOMPUTER APLIKASI PPI8255 DALAM SISTEM ANTRIAN ELEKTRONIK BERBASIS KOMPUTER I Gst. Ag. Pt. Raka Agung*, I Putu Mahendra Wiadnyana** Email: puturaka@ee.unud.ac.id * Staff pengajar Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram

Lebih terperinci

OTOMATISASI SISTEM PEMISAHAN MINYAK DAN AIR PADA GATHERING STATION

OTOMATISASI SISTEM PEMISAHAN MINYAK DAN AIR PADA GATHERING STATION OTOMATISASI SISTEM PEMISAHAN MINYAK DAN AIR PADA GATHERING STATION A. Sofwan dan Artdhita F. P. Institut Sains dan Teknologi Nasional Jl. Bhumi Srengseng Sawah - Jagakarsa - Jakarta Selatan, 12640 E-mail:

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

PERANCANGAN MATRIKS LED YANG DIKENDALIKAN OLEH KOMPUTER BERBASIS IC 8255

PERANCANGAN MATRIKS LED YANG DIKENDALIKAN OLEH KOMPUTER BERBASIS IC 8255 PERANCANGAN MATRIKS LED YANG DIKENDALIKAN OLEH KOMPUTER BERBASIS IC 8255 Indrianto 1 Asep Saefullah 2 Email : asep7567@yahoo.com, anto@yahoo.com. ABSTRAKSI Penggunaan komputer yang diketahui selama ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 29 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Perancangan adalah suatu proses dasar pemecahan masalah dengan menggunakan metode yang sesuai dan memungkinkan untuk dilaksanakan. Dalam perancangan terdapat hal-hal

Lebih terperinci

Batasan Masalah dan Tujuan Penulisan

Batasan Masalah dan Tujuan Penulisan ANALISA PERGERAKAN LED PADA MODUL INTERFACING MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE PERIPHERAL INTERFACE DI LAB ELEKTRO LANJUT Nama : Denny Setiawan NPM : 10409894 Jurusanusan : Teknik Elektro Pembimbing : Alona, ST.,

Lebih terperinci

KOMPONEN INTERFACING. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

KOMPONEN INTERFACING. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia KOMPONEN INTERFACING Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas tujuan perkuliahan, komponen komponen input/output

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.

Lebih terperinci

Programmable Peripheral Interface 8255

Programmable Peripheral Interface 8255 Percobaan 05 Programmable Peripheral Interface 8255 I. Tujuan Percobaan 1. Memahami tentang Programmable Peripheral Interface 2. Mampu melakukan komunikasi antara komputer dengan ISA PIO Card II. Teori

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT UJI PPI CARD

RANCANG BANGUN ALAT UJI PPI CARD RANCANG BANGUN ALAT UJI PPI CARD Mohammad Iqbal Teknik Elektro Universitas Muria Kudus email: iqbal.umk@gmail. ABSTRAK PPI Card biasanya digunakan dalam matakuliah praktek antarmuka dan kadang juga digunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 PERANCANGAN UMUM SISTEM Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari system pengukuran tangki air yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan apa saja

Lebih terperinci

PEMBUATAN SOFTWARE MONITORING JUMLAH PRODUKSI KERUPUK MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0

PEMBUATAN SOFTWARE MONITORING JUMLAH PRODUKSI KERUPUK MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0 Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol. 14, No. 3, Juli 2011, hal 101-106 PEMBUATAN SOFTWARE MONITORING JUMLAH PRODUKSI KERUPUK MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0 Mirsari Adiyani Christy dan Hernowo Danusaputro

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

PENCATAT VOLUME KENDARAAN OTOMATIS BERBASIS PC PADA PINTU JALAN TOL

PENCATAT VOLUME KENDARAAN OTOMATIS BERBASIS PC PADA PINTU JALAN TOL PENCATAT VOLUME KENDARAAN OTOMATIS BERBASIS PC PADA PINTU JALAN TOL Joko Haryono 1, Heru Supriyono 2 Program Studi Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Surakarta e-mail: herusupriyono@yahoo.com ABSTRAKSI

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 46 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Kartu Komputer Programmable Peripheral Interface (PPI) 8255 merupakan sebuah chip yang dirancang atau didesain untuk digunakan sebagai antarmuka I/O secara parallel

Lebih terperinci

PENGEPRES KANTONG PLASTIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

PENGEPRES KANTONG PLASTIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER PENGEPRES KANTONG PLASTIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER FX. Budi Rahardjo Abstrak: Otomatisasi pengepres kantong plastik ini menggunakan mikrokontroler AT89C51 sebagai pengontrol utama. Sistem akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green.

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green. Par LED W PAR LED (Parabolic Light Emitting Diode) Tidak bisa dielakkan bahwa teknologi lampu LED (Light Emitting Diode) akan menggantikan lampu pijar halogen, TL (tube lamp) dan yang lain. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok dari sistem yang dirancang terdiri dari bagian sensor, ADC, komputer client dan komputer server beserta perangkat lunaknya, seperti yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LED (Light Emitting Diode) LED (Light Emitting Diode) adalah dioda yang memancarkan cahaya jika diberi tegangan tertentu. LED terbuat dari bahan semikonduktor tipe-p (pembawa

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Definisi Perancangan Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teoriteori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 1. Perumusan Masalah Metode ini dilaksanakan dengan melakukan pengidentifikasian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teknologi teleoperasi atau teleotomatisasi merupakan teknologi yang

BAB II LANDASAN TEORI. Teknologi teleoperasi atau teleotomatisasi merupakan teknologi yang 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. TELEOPERASI 2.1.1. Definisi Dan Konsep Sistem Teleoperasi Teknologi teleoperasi atau teleotomatisasi merupakan teknologi yang berhubungan dengan interaksi antara manusia dengan

Lebih terperinci

PENDATA PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN KARTU ELEKTRONIK

PENDATA PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN KARTU ELEKTRONIK PENDAA PENGUNJUNG PERPUSAKAAN FAKULAS EKNIK UNIVERSIAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN KARU ELEKRONIK Eriasmono (L2F099602) Jurusan eknik Elektro, Fakultas eknik, Universitas Diponegoro Abstrak - Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

SISTEM KONTROL LISTRIK MENGGUNAKAN MEDIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

SISTEM KONTROL LISTRIK MENGGUNAKAN MEDIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 SISTEM KONTROL LISTRIK MENGGUNAKAN MEDIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Sun Purwandi 1) Haryanto 1) 1) Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama Surabaya Email:

Lebih terperinci

PEMBUATAN PEMROGRAMAN PADA SISTEM MONITORING JUMLAH PENDAPATAN PADA TERMINAL BUSWAY DENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7.

PEMBUATAN PEMROGRAMAN PADA SISTEM MONITORING JUMLAH PENDAPATAN PADA TERMINAL BUSWAY DENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7. PEMBUATAN PEMROGRAMAN PADA SISTEM MONITORING JUMLAH PENDAPATAN PADA TERMINAL BUSWAY DENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen dan peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN Pada bab ini akan membahas mengenai perancangan dan pemodelan serta realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk alat pengukur kecepatan dengan sensor infra

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 Tugas Akhir Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (DIII) Disusun oleh : SANYOTO

Lebih terperinci

TRANSFER DATA PARALEL DAN ANTARMUKA DIGITAL

TRANSFER DATA PARALEL DAN ANTARMUKA DIGITAL TRANSFER DATA PARALEL DAN ANTARMUKA DIGITAL Salah satu fungsi dari mikroprosesor adalah untuk melakukan pemprosesan terhadap data, baik berupa operasi matematik maupun operasi logika. Data tersebut merupakan

Lebih terperinci

RATNAWATI J0D

RATNAWATI J0D PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK SISTEM KONTROL OTOMATIS PERMAINAN RAILWAY MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Diploma III Disusun

Lebih terperinci

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Kartu Komputer 1. Pin-pin IC PPI 8255 Programmable Peripheral Interface (PPI) 8255 merupakan sebuah chip yang dirancang atau didesain sedemikian untuk digunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Langkah pengujian bertujuan untuk mendapatkan data-data sejauh mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak kesalahan bila sistem yang dibuat ternyata

Lebih terperinci

RANCANG-BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN KARTU BER-PASSWORD DAN SENSOR FOTODIODA

RANCANG-BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN KARTU BER-PASSWORD DAN SENSOR FOTODIODA RANCANG-BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN KARTU BER-PASSWORD DAN SENSOR FOTODIODA Wildian dan Riki Saputra Jurusan Fisika Universitas Andalas wildian_unand@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

Pertemuan 10 DASAR ANTAR MUKA I/O

Pertemuan 10 DASAR ANTAR MUKA I/O Pertemuan DASAR ANTAR MUKA I/O TEKNIK PENGALAMATAN I/O Terdapat dua metode dasar untuk mengalamati I/O, yaitu : I/O Terisolasi (Isolated I/O) Prosesor memisahkan antara ruang alamat untuk memori dengan

Lebih terperinci

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN Jurnal Teknik Komputer Unikom Komputika Volume 2, No.1-2013 PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN Syahrul 1), Sri Nurhayati 2), Giri Rakasiwi 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu

Lebih terperinci

PENGATURAN TARIF SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) DALAM SISTEM INFORMASI AKADEMIK VIA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 6.

PENGATURAN TARIF SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) DALAM SISTEM INFORMASI AKADEMIK VIA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 6. PENGATURAN TARIF SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) DALAM SISTEM INFORMASI AKADEMIK VIA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 6.0 TUGAS AKHIR Diajukan guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terkait Fasinmirin dkk. (2011) merancang anemometer mangkok untuk mengukur kecepatan angin. Dimana sensor yang digunakan adalah kombinasi antara LED dan fototransistor.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. 44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KARTU BER-PASSWORD BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 UNTUK SISTEM KONTROL KEHADIRAN

IMPLEMENTASI KARTU BER-PASSWORD BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 UNTUK SISTEM KONTROL KEHADIRAN IMPLEMENTASI KARTU BER-PASSWORD BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 UNTUK SISTEM KONTROL KEHADIRAN Elma Yusnita 1, Wildian 2, Harmadi 2 1 Program Pascasarjana FMIPA UniversitasAndalas 2 Jurusan Fisika, FMIPA

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAKSI... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... xv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial Rustam Asnawi, Octa Heriana, Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial Rustam Asnawi

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

PEMBUATAN SOFTWARE MONITORING SUHU DAN CAHAYA MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR

PEMBUATAN SOFTWARE MONITORING SUHU DAN CAHAYA MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR PEMBUATAN SOFTWARE MONITORING SUHU DAN CAHAYA MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III (D3) Disusun Oleh : Tri Yuniarsih J0D 007 071 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan 41 BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

Aplikasi Mikro-Kontroller AT89C51 Pada Pengukur Kecepatan Kendaraan

Aplikasi Mikro-Kontroller AT89C51 Pada Pengukur Kecepatan Kendaraan Aplikasi Mikro-Kontroller AT89C51 Pada Pengukur Kecepatan Kendaraan Pamungkas Daud Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi pmkdaud@ppet.lipi.go.id Abstrak Topik penulisan kali ini adalah mengenai

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE

TUGAS AKHIR DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE TUGAS AKHIR DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE Oleh : Ovi Nova Astria NIM : 04105001 PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Input ADC Output ADC IN

Input ADC Output ADC IN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil yang diperoleh dari pengujian alat-alat meliputi mikrokontroler, LCD, dan yang lainnya untuk melihat komponen-komponen

Lebih terperinci

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 TUGAS UTS MATA KULIAH E-BUSSINES Dosen Pengampu : Prof. M.Suyanto,MM

Lebih terperinci

PEMODELAN PEMANTAU PERSEDIAAN BARANG DAN PEMESANAN BARANG BERBASIS JARINGAN KOMPUTER

PEMODELAN PEMANTAU PERSEDIAAN BARANG DAN PEMESANAN BARANG BERBASIS JARINGAN KOMPUTER TESLA Vol. 9 No. 2, 51 58 (Oktober 2007) Jurnal Teknik Elektro PEMODELAN PEMANTAU PERSEDIAAN BARANG DAN PEMESANAN BARANG BERBASIS JARINGAN KOMPUTER Djoko Hari Nudroho 1), Harlianto T. 1) dan Fredy 2) Abstract

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi AT89S51 Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1 kristal serta catu daya 5 Volt. Kapasitor 10 mikro-farad dan resistor 10 Kilo Ohm

Lebih terperinci

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No.2 (2017), hal ISSN : X

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No.2 (2017), hal ISSN : X RANCANG BANGUN ALAT UKUR GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) PADA BIDANG MIRING BERBASIS ARDUINO [1] Vionanda Sheila Deesera, [2] Ilhamsyah, [3] Dedi Triyanto [1][3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI WATER LEVEL CONTROL SYSTEM BERBASIS PC OLEH: I MADE BUDHI DWIPAYANA NIM

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI WATER LEVEL CONTROL SYSTEM BERBASIS PC OLEH: I MADE BUDHI DWIPAYANA NIM TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI WATER LEVEL CONTROL SYSTEM BERBASIS PC UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH: I MADE BUDHI DWIPAYANA NIM. 0605031010

Lebih terperinci

PENGENDALIAN ALAT-ALAT LISTRIK DENGAN SINYAL AUDIO MEMANFAATKAN JALA-JALA LISTRIK

PENGENDALIAN ALAT-ALAT LISTRIK DENGAN SINYAL AUDIO MEMANFAATKAN JALA-JALA LISTRIK ISSN: 693-6930 7 PENGENDALIAN ALAT-ALAT LISTRIK DENGAN SINYAL AUDIO MEMANFAATKAN JALA-JALA LISTRIK Balza Achmad, Anton Yudhana 2, Belly Apriansyah 3 Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1

DAFTAR ISI ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN vii viii x xiv xv xviii xix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1

Lebih terperinci

Tugas Akhir Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (D III) Disusun oleh : QODARUDIN ROBBANI J0D004047

Tugas Akhir Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (D III) Disusun oleh : QODARUDIN ROBBANI J0D004047 RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING TEMPERATUR MULTICHANNEL PADA INSTRUMENTASI INDUSTRI DENGAN LM 35 MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER MCS-51 BERBASIS WEB SERVER Tugas Akhir Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan

Lebih terperinci

PPI Skema konektor dari IC PPI 8255 adalah sebagai berikut :

PPI Skema konektor dari IC PPI 8255 adalah sebagai berikut : PPI 8255 Untuk mengirimkan data ke perangkat luar, µp8088 dapat menggunakan latch (Flip- Flop) untuk menyimpan data tersebut sampai ada data baru yang ingin dikirim µp 8088. Sedangkan untuk menerima data,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. alat tersebut bekerja sesuai dengan sistem yang direncanakan.

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. alat tersebut bekerja sesuai dengan sistem yang direncanakan. BAB IV PENGUJIAN SISTEM 4.1 Pendahuluan Sebelum alat digunakan sepenuhnya untuk mengendalikan pelaksanan kontrol pintu atau keamanan, perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu untuk memastikan alat tersebut

Lebih terperinci

PEMBUATAN SIMULASI PENGHITUNGAN DAN PENAMPIL JUMLAH PENDAPATAN BUS WAY PADA SUB TERMINAL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

PEMBUATAN SIMULASI PENGHITUNGAN DAN PENAMPIL JUMLAH PENDAPATAN BUS WAY PADA SUB TERMINAL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR PEMBUATAN SIMULASI PENGHITUNGAN DAN PENAMPIL JUMLAH PENDAPATAN BUS WAY PADA SUB TERMINAL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III

Lebih terperinci

PERANTARAMUKAAN SENSOR BARCODE UNTUK SISTEM PRESENSI

PERANTARAMUKAAN SENSOR BARCODE UNTUK SISTEM PRESENSI Sendari; Atmadji, Perantaramukaan Sensor Barcode untuk Sistem Presensi 36 PERANTARAMUKAAN SENSOR BARCODE UNTUK SISTEM PRESENSI Siti Sendari, Tri Atmadji S. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk membuat

Lebih terperinci

Perancangan Alat Ukur Kecepatan dan Arah Angin

Perancangan Alat Ukur Kecepatan dan Arah Angin 30 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 9, No. 1, April 2010 Perancangan Alat Ukur Kecepatan dan Arah Angin Ery Safrianti, Feranita dan Hendra Surya Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina

Lebih terperinci

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 Yudhi Gunardi 1,Firmansyah 2 1,2 Jurusan Elektro, Universitas Mercu Buana Jl. Meruya Selatan, Kebun Jeruk - Jakarta Barat.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Dalam pembuatan suatu alat diperlikan adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

SIMULASI PENYIRAMAN TANAMAN PADA RUMAH KACA MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35 MELALUI PARALEL PORT DENGAN APLIKASI BAHASA PEMROGRAMAN DELPHI 7.

SIMULASI PENYIRAMAN TANAMAN PADA RUMAH KACA MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35 MELALUI PARALEL PORT DENGAN APLIKASI BAHASA PEMROGRAMAN DELPHI 7. SIMULASI PENYIRAMAN TANAMAN PADA RUMAH KACA MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35 MELALUI PARALEL PORT DENGAN APLIKASI BAHASA PEMROGRAMAN DELPHI 7.0 Budi Santoso, B.Eng Desy Aquarius Sustya Windy ABSTRAKSI Simulasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN ANTAR MUKA SISTEM PENERANGAN OTOMATIS

PERANCANGAN ANTAR MUKA SISTEM PENERANGAN OTOMATIS PERANCANGAN ANTAR MUKA SISTEM PENERANGAN OTOMATIS STMIK PPKIA Pradnya Paramita ( STIMATA) Malang Abstrak: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) PPKIA Pradnya Paramita (STIMATA) Malang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. dimmer atau terang redup lampu dan pengendalian pada on-off lampu. Remote

BAB III PERANCANGAN ALAT. dimmer atau terang redup lampu dan pengendalian pada on-off lampu. Remote BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam merancang alat pengendali nyala lampu menggunakan media infra merah berbasis mikrokontroler terbagi atas dua pengendalian yaitu pengendalian dimmer atau terang redup lampu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada rancang bangun pengukur kecepatan kendaraan menggunakan sensor GMR adalah metode deskriftif dan eksperimen. Melalui

Lebih terperinci

DASAR INPUT/OUTPUT (2) (PORT PPI DAN PORT 1 SEBAGAI INPUT/OUTPUT)

DASAR INPUT/OUTPUT (2) (PORT PPI DAN PORT 1 SEBAGAI INPUT/OUTPUT) PERCOBAAN 2 DASAR INPUT/OUTPUT (2) (PORT PPI DAN PORT 1 SEBAGAI INPUT/OUTPUT) Menggunakan DT-51 MinSys Mengamati keluaran data berupa nyala LED setelah proses pemindahan data (akses eksternal) dari sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch

BAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan perangkat keras adalah studi kepustakaan berupa data-data literatur dari masing-masing komponen, informasi dari internet dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA RANGKAIAN

BAB III ANALISA RANGKAIAN 36 BAB III ANALISA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Analisa rangkaian dilakukan melalui analisa pada diagram blok, seperti terlihat pada gambar 3.1. INPUT PEMANCAR MEDIA TRANSMISI PENERIMA BLOK I BLOK II

Lebih terperinci

PEMODELAN TRAFFIC LIGHT DENGAN ANTARMUKA PORT PARALEL KOMPUTER MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN BORLAND DELPHI 7.0

PEMODELAN TRAFFIC LIGHT DENGAN ANTARMUKA PORT PARALEL KOMPUTER MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN BORLAND DELPHI 7.0 PEMODELAN TRAFFIC LIGHT DENGAN ANTARMUKA PORT PARALEL KOMPUTER MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN BORLAND DELPHI 7.0 Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan Pendidikan Diploma III (D III)

Lebih terperinci