BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 20 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Organisasi 1. Sejarah PT Suzuki Finance Sejak bulan Mei 2005 PT. Suzuki Finance Indonesia (Suzuki Finance) telah hadir untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia dalam memiliki sepeda motor Suzuki. Berkantor pusat di kawasan bisnis Jl. HR. Rasuna Said Kuningan - Jakarta, Suzuki Finance. Sinergi kedua perusahaan multinasional tersebut didukung oleh manajemen yang profesional menjadikan Suzuki Finance Indonesia perusahaan yang dapat dihandalkan dan dibanggakan. Terbukti dengan Suzuki Finance mendapatkan penghargaan Infobank Multifin. Saat ini Suzuki Finance telah mempunyai lebih dari 80 kantor cabang yang tersebar di seluruh nusantara dan didukung lebih dari 4000 profesional berpengalaman. PT Suzuki Finance Cabang Gorontalo sendiri dibuka pada bulan Oktober 2006 dengan alamat Jl. H.B Jassin no.318.b (ex. Jl. KH Agus Salim), Kota Gorontalo Telpon (0435) Fax (0435) Sejak bulan April 2011 PT. Suzuki Finance Indonesia sudah menambahkan fasilitas pembayaran melalui ATM Permata, ATM Bersama, ATM berlogo ALTO atau PRIMA. Penambahan fasilitas tersebut diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan pembayaran melalui ATM dengan jaringan tersebut, dimanapun dan kapanpun. Konsep pembayaran di setting melalui ATM Permata, ATM Bersama, ATM berlogo ALTO atau PRIMA adalah konsep Virtual Account. Demi kepuasan nasabah, Suzuki Finance menyediakan 20

2 21 akses Costumer Hotline bagi para nasabah untuk menyampaikan keluhan dan informasi melalui dan sms. Bagi yang ingin kredit motor Suzuki, Suzuki Finance adalah pilihan yang tepat dan terbaik. Suzuki Finance juga sudah memulai bisnis pembiayaan kenderaan roda empat di area Jakarta sebagai kondisi permulaan. Total PPD perusahaan sudah berjumlah seekitar 82 unit sejak operasional di bulan Oktober hingga Desember Dan perusahaan berencana akan melakukan ekspansi untuk bisnis pembiayaan roda empat ini, di beberapa area lainnya secara bertahap sampai dengan area Sulawesi. Visi Menjadi perusahaan pembiayaan dengan kualitas terbaik untuk kenderaan bermotor roda dua merk Suzuki di Indonesia, dalam hal kualitas asset, sumberdaya manusia dan kepuasan nasabah. Misi Memberikan kepercayaan akan kepuasan nasabah. Memenuhi kewajiban kepada para pemegang saham. Menunjang peningkatan volume dan kualitas penjualan untuk kenderaan bermotor roda dua Suzuki. Memberikan kesempatan kepada karyawan/ti untuk mewujudkan keinginan dan karir masing-masing. Menunjang kualitas hidup masyarakat. 21

3 22 2. Struktur Organisasi PT Suzuki Finance ROH Muhammad Syarifuddin DCSM HEAD Petrus Timang COORD MARKETING CREDIT ANALYST COORD ADM COORD ARO COORD PSO REM COORD RECOV A/R COORD Dudik Yudi Wijaya Ibrahim Aswad Sri Orlinawaty Polapa Hidayat Mossi Rianto Fuad Yayan Aryanto Taufik S. Wonggo Credit Marketing Officer Ilham Nihe Mualim Bidjuni Pandji Bhakti Mooduto Ismanto Abd Rahman Eko Putra Gino Abd Rahman R. Ali Irmawati Hasan Data Entry Wahyuningsi Rahim Credit Processing Ivonela Husain Finance Staf Andi Nurhasanah Teller Fitri Meysisca Ins & Collateral Astrid Zoraya Lahay A/R Officer Arman Doda Rinto Ibrahim Kisman Pakaya AlvianAhmad Sumantri Abdjul A/R Admin Sri Novitayasa Monoarfa Remedial Officer Patris Mahanggi Iskandar Monoarfa Moh. Rizaldi Usman Problem Solving Officer Patris Mahanggi Iskandar Monoarfa Moh. Rizaldi Usman Remedial Admin Sierrawaty Hulinggi A/R Officer Iskandar Dalangko Abdul Rahman S. Yoprin Taidi Noval Imran Teller Silvany Abdjul Dok Kontrak Admin Srie Yulan Buluati Messenger Deddie Irawan Said Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Suzuki Finance 22

4 23 B. Analisis Sistem 1. Deskripsi Sistem Dari hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, proses penentuan kelayakan pemberian kredit sepeda motor masih kurang tepat. Sering terjadi kesalahan dalam proses penyeleksian terhadap nasabah-nasabah yang layak untuk mendapatkan kredit sepeda motor. Proses penyeleksian harus membutuhkan ketelitian dan waktu yang cukup, karena data nasabah akan dibandingkan dengan standarisasi pencapaian kelayakan pemberian kredit secara satu persatu. Dengan demikian maka dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu pihak perusahaan khususnya bagian Credit Analyst dalam membuat keputusan terhadap calon nasabah penerima kredit sepeda motor secara cepat dan tepat. Pihak perusahaan harus berfikir dan benar-benar menyeleksi calon penerima yang layak mendapatkan kredit sesuai kriteria yang ada. Dalam penelitian ini ada bobot dan kriteria yang dibutuhkan untuk menentukan siapa yang terseleksi sebagai penerima kredit. Dengan berbagai macam kriteria yang ada, maka pihak perusahaan, tidak kebingungan lagi dalam menentukan calon penerima kredit tersebut. Sistem akan mengelola nilai dari jawaban setiap kriteria yang oleh calon nasabah tersebut. Karena terdapat berbagai macam kriteria dan memiliki skala prioritas yang berbeda, maka dibutuhkan suatu metode yang dapat memprosesnya sehingga menghasilkan suatu nilai yang menunjukan alternatif terbaik yang sesuai dengan kriteria yang diberikan. Adapun metode yang dapat dipakai untuk menyelesaikan masalah tersebut salah satunya yaitu dengan menggunakan metode 23

5 24 profile matching, sehingga berdasarkan kriteria-kriteria yang diberikan dapat menghasilkan suatu nilai yang menunjukan alternatif terbaik. 2. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan adalah menganalisis pihak perusahaan untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh sistem tersebut. Adapun petunjuk yang digunakan sebagai bahan untuk menganalisis kebutuhan sistem diperoleh dengan melakukan wawancara dengan pihak yang kompeten dan yang berpengalaman dalam hal penentuan pemberian kelayakan kredit sepeda motor yaitu bagian Credit Analyst serta melakukan studi literatur dari sumber-sumber yang dapat dipercaya untuk mendapatkan informasi mengenai detail dari sistem pendukung keputusan dan kelayakan pemberian kredit sesuai dengan kriteria yang ada. a. Analisis Kebutuhan Input Analisis kebutuhan input yaitu data-data nasabah yang sudah memenuhi kelengkapan berkas kemudian dimasukan kedalam sistem untuk diproses pengambilan keputusan berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan oleh pihak perusahaan. Kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan adalah : 1. C 1 = Purpose : keterangan yang berisi tentang informasi tujuan dari penggunaan unit yang akan dibiayai, kepada siapa yang lebih dominan memakai unit nantinya dan dimana lokasi area cover pemakaiannya didalam penggunaan unit tersebut setiap harinya. 24

6 25 2. C 2 = Character : keterangan yang berisi tentang informasi data-data pribadi nasabah dan pasangannya. 3. C 3 = Capacity : keterangan yang berisi tentang informasi pekerjaan nasabah. 4. C 4 = Capital : keterangan yang berisi tentang informasi asset yang sudah dimiliki oleh nasabah. 5. C 5 = Collateral : keterangan yang berisi tentang informasi jaminan atau nama dari pemilik dari kenderaan yang akan di kredit. 6. C 6 = Condition : keterangan yang berisi tentang informasi keadaan perekonomian yang mendukung nasabah dalam pengambilan kredit. 7. C 7 = Continuity : keterangan yang berisi tentang informasi kelancaran nasabah dalam membayar angsuran. 8. C 8 = Collectibility: keterangan yang berisi tentang informasi jarak tempat pembayaran yang disediakan oleh SFI dengan lokasi nasabah. 9. C 9 = Cek Lingkungan : keterangan yang berisi tentang informasi karakter atau reputasi calon nasabah menurut tetangga sekitar. b. Analisis kebutuhan Output Data keluaran yang dihasilkan adalah sebuah alternatif yang memiliki nilai tertinggi dibandingkan alternatif nilai yang lain. Hasil keluaran diambil dari urutan alternatif tertinggi ke alternatif terendah. Hasil akhirnya akan ditampilkan oleh program berasal dari nilai setiap kriteria, karena dalam setiap kriteria memiliki nilai yang berbeda-beda. Alternatif yang dimaksud adalah nasabah. 25

7 26 3. Analisis Proses Sistem Pada analisis proses sistem penggunaan metode profile matching membutuhkan inputan profil nasabah dan profil pencapaian yang merupakan nilai acuan kelayakan kredit. Setelah diperoleh profil pencapaian, kemudian dilakukan pemetaan gap kompetensi yang merupakan selisih dari profil nasabah dengan profil pencapaian. Hasil yang didapat dari pemetaan gap akan dilakukan proses pembobotan nilai gap. Kemudian mengelompokan dan menghitung nilai core factor dan secondary factor. Selanjutnya akan dilakukan proses perhitungan nilai total dan rangking nasabah dari urutan tertinggi sampai terendah yang layak untuk menerima kredit sepeda motor. Berikut adalah langkah-langkah proses penyelesaian menggunakan metode profil matching : 1. Pemetaan Gap Kompetensi Gap adalah selisih antara profil nasabah dengan profil pencapaian yang ditentukan oleh perusahaan. Pengumpulan gap-gap pada setiap kriteria mempunyai perhitungan yang berbeda-beda. Rumus untuk pencarian Gap kompetensi: Gap = Profil Nasabah Profil Pencapaian 26

8 27 1) Nilai dari tiap kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan dalam penentuan kelayakan pemberian kredit sepeda motor : a) Kriteria Purpose Tabel 4.1 Kriteria Purpose Purphose Bobot Untuk kegiatan pemohon / pasangan / anak 3 sehari-hari dalam bekerja, sekolah dll. Untuk kegiatan sehari-hari pihak lain 2 Disewakan 1 b) Kriteria Character Tabel 4.2 Kriteria Character Character Bobot KTP/KK/Passport/SIM asli dan berlaku 3 Surat keterangan domisili asli dan berlaku 2 Lainnya 1 c) Kriteria Capacity Tabel 4.3 Kriteria Capacity Capacity Bobot Karyawan tetap / mempunyai usaha permanen 3 Karyawan honor/ kontrak atau pelajar/ IRT 2 Lainnya 1 27

9 28 d) Kriteria Capital Tabel 4.4 Kriteria Capital Capital Bobot Milik Pemohon/keluarga (meskipun masih KPR) 3 dan tidak dalam sengketa Kontrak tapi lama kontrak sama dengan jangka 2 waktu pembiayaan kredit motor (milik perusahaan atau dinas) Lainnya (rumah dalam status sengketa) 1 e) Kriteria Collateral Tabel 4.5 Kriteria Collateral Collateral Bobot Nama pemohon, pasangan, anak 3 Nama anggota keluarga selain pasangan, anak 2 tapi masih dalam satu keluarga Lainnya 1 f) Kriteria Condition Tabel 4.6 Kriteria Condition Condition Bobot Tempat usaha tidak rawan banjir dan rawan 3 gusur Tempat usaha dibatasi peraturan pemerintah 2 Tempat usaha berada disekitar tempat tinggal 1 28

10 29 g) Kriteria Continuity Tabel 4.7 Kriteria Continuity Continuity Bobot tahun tahun atau tahun / minimal 17 2 tahun tapi sudah menikah Lainnya 1 h) Kriteria Colectibility Tabel 4.8 Kriteria Colectibility Colectibility Bobot 80 KM 3 > 80 KM tapi uang muka Lainnya 1 i) Kriteria Cek Lingkungan Tabel 4.9 Kriteria Cek Lingkungan Cek Lingkungan Bobot Sopan, kooperatif dan berkelakuan baik 3 Tidak Sopan/ kooperatif/ konsisten atau 1 bermasalah di lingkungannya 2) Profil Pencapaian Penentuan nilai profil pencapaian akan ditentukan oleh pihak perusahaan dengan range nilai antara 1 sampai 3. Dari nilai-nilai tersebut akan dilakukan proses perhitungan gap antara nilai profil nasabah dengan nilai profil pencapaian. 29

11 30 Untuk lebih jelasnya berikut adalah nilai pencapaian yang ditetapkan perusahaan di setiap kriteria: Tabel 4.10 Nilai Profil Pencapaian Kriteria Profil Jenis Pencapaian Purpose 3 Core Factor Character 2 Secondary Factor Capacity 2 Secondary Factor Capital 2 Core Factor Collateral 2 Secondary Factor Condition 3 Core Factor Continuity 2 Secondary Factor Colectibility 3 Secondary Factor Cek Lingkungan 3 Core Factor Perhitungan Gap Kompetensi Alternatif Kriteria Tabel 4.11 Perhitungan Gap Kompetensi C 1 C 2 C 3 C 4 C 5 C 6 C 7 C 8 C 9 A A A Nilai pencapaian A A A Nilai Gap 30

12 31 2. Pembobotan Setelah diperoleh gap pada masing-masing nasabah, setiap profil nasabah diberi bobot nilai dengan patokan tabel bobot nilai gap Seperti berikut: Tabel 4.12 Bobot Nilai Gap No Selisih Bobot Keterangan Gap Nilai Kompetensi sesuai dengan yang dibutuhkan Kompetensi individu kelebihan 1 tingkat / level Kompetensi individu kurang 1 Tingkat/level Kompetensi individu Kelebihan 2 Tingkat/level Kompetensi individu kurang 2 Tingkat/level Kompetensi individu kelebihan 3 Tingkat/level Kompetensi individu kurang 3 Tingkat/level Kompetensi individu kelebihan 4 Tingkat/level Kompetensi individu kurang 4 Tingkat/level berikut : Dengan demikian bobot nilai dari tiap nasabah adalah sebagai Alternatif Tabel 4.13 Pembobotan Nilai Gap Kriteria C 1 C 2 C 3 C 4 C 5 C 6 C 7 C 8 C 9 A A A

13 32 3. Perhitungan dan Pengelompokan Core Factor dan Secondary Factor. Perhitungan core factor ditunjukkan menggunakan rumus: NCF = NC IC Keterangan : NCF NC IC : Nilai rata-rata core factor : Jumlah total nilai core factor : Jumlah item core factor Perhitungan secondary factor ditunjukkan menggunakan rumus: NSF = NS IS Keterangan : NSF NS IS : Nilai rata-rata secondary factor : Jumlah total nilai secondary factor : Jumlah item secondary factor Dalam perusahaan PT Suzuki Finance ini terdapat jenis kriteria yang menjadi prioritas utama dalam penentuan pemberian kelayakan sepeda motor. Kriteria yang menjadi prioritas utama adalah kriteria caracter, capital, condition of economy, purphose dan selain itu merupakan kriteria pendukung untuk dapat menerima kredit. 32

14 33 Contoh perhitungan nilai Core Factor dan Secondary factor NCF = NSF = = 4.25 = 4.5 Tabel 4.14 Pengelompokan Bobot Nilai Gap Core Factor (C 1, C 4,C 6,C 9 ) Dan Secondary Faktor (C 2,C 3,C 5,C 7,C 8 ) Alternatif Kriteria CF SF C 1 C 2 C 3 C 4 C 5 C 6 C 7 C 8 C 9 A A A Perhitungan Nilai Total Berdasarkan hasil perhitungan setiap kriteria diatas, selanjutnya dihitung nilai total berdasarkan persentase dari core dan secondary yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap profil. Contoh perhitungan bisa dilihat pada rumus berikut : (x)% NCF + (x)% NSF = N Keterangan : NCF : Nilai rata-rata core factor NSF : Nilai rata-rata secondary factor N : Nilai Total dari aspek- aspek penilaian (x)% : Nilai Persen yang diinputkan 33

15 34 Perhitungan nilai total : N = (70% x 4.25) + (30% x 4.5) Tabel 4.15 Perhitungan Nilai Total Alternatif Core Factor Secondary Factor NILAI TOTAL A A A Perangkingan Dari hasil perhitungan nilai total diatas, maka selanjutnya nilai dari setiap alternatif di urutkan dari yang terbesar sampai dengan yang terkecil. Tabel 4.16 Perangkingan Alternatif Core Factor Secondary Factor NILAI TOTAL A A A C. Perancangan Sistem Perancangan sistem dilakukan sebelum membuat program aplikasi. Hal ini bertujuan agar aplikasi berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Proses perancangan sistem meliputi Flowchart Sistem, Diagram Alir Data, Relasi Tabel, Struktur Basis Data, Antarmuka Sistem. Selain itu terdapat metode pendukung keputusan yang diterapkan dalam aplikasi ini untuk menyelesaikan permasalahan penentuan kelayakan pemberian kredit sepeda motor. 34

16 35 Berikut ini adalah tahapan dalam perancangan sistem : 1. Flowchart Sistem Mulai Input data nasabah Input data Kriteria tidak Nasab ah ya Input survey nasabah Pemetaan gap kompetensi Pembobotan nilai gap Perhitungan dan pengelompokan core dan secondary factor Perhitungan nilai total dan perangkingan Laporan Gambar 4.2 Flowchart Sistem 35

17 36 2. Diagram Alir Data Adapun diagram alir data dari sistem pendukung keputusan penentuan kelayakan penerima kredit adalah sebagai berikut : a. Identifikasi external entity Tabel 4.17 Identifikasi external entity No External Entity Input Output 1. Admin - Data Nasabah - Data Survey - Data User 2. Credit Analyst - Data Kriteria - Nilai Core dan Secondary Factor - Data User 3. Pimpinan Laporan Hasil Seleksi Laporan Hasil Seleksi b. Diagram Konteks Admin Data Nasabah SPK Penentuan Data Kriteria Nilai Core dan Secondary Factor Data User Credit Analyst Data Survey Nasabah Data User Kelayakan Laporan Hasil Seleksi Laporan Hasil Seleksi Pimpinan Gambar 4.3 Diagram Konteks 36

18 37 c. Diagram Level Edit Akun Admin User Data User Login User Edit Akun Credit Analyst Credit Analyst Kriteria CoreSecon Secondary 2.0 Input Kriteria Data Kriteria Nilai Core dan Secondary Admin Nasabah Survey Secondary 3.0 Input Nasabah Data Nasabah Nilai Survey Nasabah 4.0 SPK Bobot Hasil Laporan Hasil Seleksi 5.0 Laporan Laporan Hasil Seleksi Pimpinan Gambar 4.4 Diagram Level 0 37

19 38 3. Relasi Tabel PK Kriteria Kode_Kriteria Nama_Kriteria Nilai Jenis Nasabah FK FK Hasil No_Formulir Kode_Kriteria rangking FK FK FK Survey No_Formulir Kode_Kriteria Nilai Coreseco No_Formulir Cf SF PK No_Formulir Nama Jenis_Kelamin Tggl_Lhr Status Kartu_Id No_Id Alamat Lokasi No_Telp Pekerjaan Penghasilan Uang_Muka FK FK Bobot No_Formulir Kode_Kriteria Nilai_Gap Gambar 4.5 Diagram Relasi Tabel 4. Struktur Basis Data Perancangan atau struktur tabel basis data dari aplikasi sistem pendukung keputusan penentuan kelayakan pemberian kredit sepeda motor adalah sebagai berikut : Tabel 4.18 Struktur Tabel Nasabah No Nama Tipe Keterangan 1 No_Formulir Text(5) No Nasabah 2 Nama Text(50) Nama 3 Jenis_Kelamin Text(15) Jenis kelamin 38

20 39 4 Tggal_Lhr Date Tanggal lahir 5 Status Text(15) Status perkawinan 6 Kartu_Id Text(20) Kartu identitas 7 No_Id Text(20) No identitas 8 Alamat Text(50) Alamat 9 Lokasi Text(25) Kota/Kabupaten 10 No_Telp Text(12) No Telp/Handphone 11 Pekerjaan Text(20) Pekerjaan 12 Penghasilan Int(12) Penghasilan 13 Uang_Muka Int(12) Uang Muka Tabel 4.19 Struktur Tabel Kriteria No Nama Tipe Keterangan 1 Kode_Kriteria text(3) Kode Kriteria 3 Nama_Kriteria text(20) Nama Kriteria 4 Nilai int(1) Profil Pencapaian 5 Jenis text(2) Jenis Tabel 4.20 Struktur Tabel Survey No Nama Tipe Keterangan 1 No_Formulir text(5) No Formulir 2 Kode_Kriteria text(3) Kode Kriteria 3 Nilai Double Nilai Tabel 4.21 Struktur Tabel Bobot No Nama Tipe Keterangan 1 No_Formulir text(5) No Nasabah 2 Kode_Kriteria text(3) Kode Kriteria 3 Nilai Double Nilai Bobot 39

21 40 Tabel 4.22 Struktur Tabel Hasil No Nama Tipe Keterangan 1 No_Formulir Text(5) No Nasabah 2 Rangking Double Rangking Tabel 4.23 Struktur Tabel Coreseco No Nama Tipe Keterangan 1 No_Formulir Text(5) No Nasabah 2 Cf Double Core Factor 3 Sf Double Secondary Factor Tabel 4.24 Struktur Tabel User No Nama Tipe Keterangan 1 Jabatan Text(15) Jabatan User 2 Username Text(25) Username 3 Password Text(25) Password 40

22 41 5. Antarmuka Sistem Dalam menjalankan sistem ini dibutuhkan perancangan antarmuka sesuai dengan kebutuhan input-output sistem. Rancangan antarmuka yang dibuat antara lain : a. Rancangan Menu Login LOGO PT SUZUKI FINANCE KREDIT RESMI MOTOR SUZUKI LOGIN Jabatan Admin Credit Analyst Username Password Login Cancel b. Rancangan Menu Utama Admin Gambar 4.6 Rancangan Menu Login LOGO SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT Jl. H.B Jassin No. 318 B eks Jl Agus Salim Kota Gorontalo x Formulir Nasabah Survey Nasabah Edit Akun Logout Gambar 4.7 Rancangan Menu Utama Admin 41

23 42 c. Rancangan Menu Formulir Pendaftaran Nasabah LOGO SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT Jl. H.B Jassin No. 318 B eks Jl Agus Salim Kota Gorontalo Formulir Pendaftaran Nasabah x Formulir Nasabah No Nasabah Nama car Alamat Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Kota/Kabupaten Survey Nasabah Tanggal Lahir No Telp/Handphone Edit Akun Status Perkawinan Kawin Janda Belum Kawin Duda Pekerjaan Penghasilan Logout Kartu Identitas No Identitas Uang Muka Simpan Batal Hapus Gambar 4.8 Rancangan Menu Formulir Pendaftaran Nasabah d. Rancangan Menu Survey Nasabah LOGO SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT Jl. H.B Jassin No. 318 B eks Jl Agus Salim Kota Gorontalo Survey Nasabah x Formulir Nasabah No Nasabah Kode Kriteria Nama Nama Kriteria Survey Nasabah Kartu Identitas Survey Nasabah Nilai OK Tanggal Lahir Edit Akun Pekerjaan Penghasilan Logout Alamat Gambar 4.9 Rancangan Menu Survey Nasabah 42

24 43 e. Rancangan Menu Utama Pengambil Keputusan LOGO SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT Jl. H.B Jassin No. 318 B eks Jl Agus Salim Kota Gorontalo x Data Kriteria SPK Laporan Edit Akun Logout Gambar 4.10 Rancangan Menu Utama Pengambil Keputusan f. Rancangan Menu Data Kriteria LOGO SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT Jl. H.B Jassin No. 318 B eks Jl Agus Salim Kota Gorontalo Data Kriteria x Data Kriteria SPK Laporan Kode Kriteria Nama Kriteria Profil Pencapaian Jenis Edit Akun Simpan Batal Hapus Logout Gambar 4.11 Rancangan Menu Data Kriteria 43

25 44 g. Rancangan Menu Sistem Pendukung Keputusan LOGO SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT Jl. H.B Jassin No. 318 B eks Jl Agus Salim Kota Gorontalo Proses Seleksi Nasabah x Data Kriteria SPK Core Factor Secondary Factor Analisa Dengan Metode Profile Maching Laporan Edit Akun Logout Gambar 4.12 Rancangan Menu Sistem Pendukung Keputusan h. Rancangan Laporan LOG O SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT Jl. H.B Jassin No. 318 B eks Jl Agus Salim Kota Gorontalo LAPORAN HASIL SELEKSI Rangking Nama Alamat Nilai Gorontalo, Tanggal-Bulan-Tahun Credit Analyst (Nama Jelas) Gambar 4.13 Rancangan Laporan 44

26 45 i. Rancangan Edit Akun LOGO PT SUZUKI FINANCE KREDIT RESMI MOTOR SUZUKI LOGIN Jabatan Admin Credit Analyst Username Password Simpa Hapus Batal Gambar 4.14 Rancangan Edit Akun D. Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan seluruh pemodelan proses dan antarmuka yang dituangkan dalam suatu bahasa pemogramaman untuk mengetahui apakah sistem berjalan sesuai dengan kebutuhan. Adapun tampilan dari sistem pendukung keputusan penentuan kelayakan pemberian kredit sepeda motor adalah sebagai berikut: 1. Tampilan Form Login Dalam kasus ini hanya pegawai yang bertugas sebagai admin dan pengambil keputusan yang dapat mengakses sistem ini. Untuk itu dibuatkan sebuah form login yang dapat membatasi pengguna sistem. Pengguna harus mengisikan username dan password dengan benar agar dapat menggunakan sistem pendukung keputusan penentuan kelayakan pemberian kredit sepeda motor. 45

27 46 Berikut adalah tampilan menu login: Gambar 4.15 Implementasi Menu Login 2. Implementasi Menu Utama Admin Menu utama admin terdiri dari beberapa pilihan menu diantaranya yaitu menu formulir nasabah, menu survey nasabah, menu edit akun dan menu logout. Gambar 4.16 Implementasi Menu Utama Admin 46

28 47 3. Implementasi Menu Formulir Nasabah Menu formulir nasabah bertujuan untuk menambah, mengubah atau menghapus data nasabah. Gambar 4.17 Implementasi Menu Formulir Pendaftaran Nasabah 4. Implementasi Menu Survey Nasabah Menu survey nasabah bertujuan untuk memasukan nilai survey seorang nasabah berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan oleh perusahaan. Gambar 4.18 Implementasi Menu Survey Nasabah 47

29 48 5. Implementasi Menu Utama Pengambil Keputusan Menu utama pengambil keputusan berisi menu data kriteria, menu sistem pendukung keputusan, menu laporan, menu edit akun dan logout. Gambar 4.19 Implementasi Menu Utama Pengambil Keputusan 6. Implementasi Menu Data Kriteria Menu data kriteria bertujuan untuk menambah, mengubah ataupun menghapus data-data kriteria sesuai kebutuhan pengguna sistem. Gambar 4.20 Implementasi Menu Data Kriteria 48

30 49 7. Implementasi Menu Sistem Pendukung Keputusan Menu sistem pendukung keputusan berfungsi untuk melakukan proses seleksi terhadap calon nasabah yang mengajukan kredit motor menggunakan metode profil matching sehingga didapatkan nilai dari masing-masing calon nasabah. Gambar 4.21 Implementasi Menu Sistem Pendukung Keputusan 8. Implementasi Menu Laporan Menu laporan adalah menu yang digunakan utnuk menampilkan hasil dari seleksi nasabah yang dapat dicetak untuk keperluan tertentu. Gambar 4.22 Implementasi Menu Laporan 49

31 50 9. Implementasi Menu Edit Akun Menu edit akun adalah menu yang digunakan utnuk menampilkan menambah, mengubah dan menghapus pengguna sistem. Gambar 4.23 Implementasi Menu Laporan E. Pengujian Sistem Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan yang terjadi pada program tersebut. Untuk proses pengujian digunakan jenis pengujian blackbox dengan diambil pada form data kriteria. 50

32 51 Berikut adalah proses pengujian sistem menggunakan metode pengujian blackbox. Tabel 4.25 Hasil Pengujian Blackbox Input/Event Proses Output Hasil Pengujian Tekan tombol simpan Tekan tombol batal Tekan tombol hapus Tekan tombol keluar Jika data kriteria belum ada maka Data kriteria Sesuai akan dilakukan proses simpan dan akan disimpan jika sudah ada maka data akan atau dirubah dirubah Melaksanakan proses pembatalan Data yang akan Sesuai dimasukan dibatalkan Melakukan proses penghapus Data kriteria Sesuai dihapus Menutup form data criteria Form data Sesuai kriteria ditutup F. Hasil Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan proses penentuan kelayakan pemberian kredit sepeda motor masih kurang tepat. Sering terjadi kesalahan dalam penyeleksian terhadap nasabah-nasabah yang layak untuk mendapatkan kredit sepeda motor. Hal ini dikarenakan penentuan kelayakan pemberian kredit belum sesuai dengan standarisasi yang ditentukan oleh perusahaan. Proses penentuan kelayakan pemberian kredit masih dilakukan secara manual yaitu bagian Credit Marketing Officer (CMO) menerima data nasabah 51

33 52 yang mengajukan kredit, kemudian akan dilakukan survey terhadap calon nasabah. Proses survey dibutuhkan untuk memberikan nilai terhadap calon nasabah berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh perusahaan. Selanjutnya hasil penilaian nasabah akan diberikan kepada bagian Credit Analyst (CA) untuk dilakukan proses penyeleksian terhadap nasabah yang layak untuk menerima kredit. Tetapi terkadang sering terjadi kesalahan dalam penyeleksian nasabah dikarenakan data nasabah akan dibandingkan dengan standarisasi pencapaian kelayakan pemberian kredit secara satu persatu dan membutuhkan ketelitian dan waktu yang cukup untuk menghasilkan data yang akurat. Setelah melakukan penelitian tersebut maka penulis mengusulkan suatu sistem pendukung keputusan dengan menerapkan metode Profile Matching yang dapat membantu dalam penentuan kelayakan pemberian kredit sepeda motor. Penerapan metode profile matching dapat membantu untuk menghasilkan data yang lebih akurat, dimana pada metode ini, prosesnya diawali dari pemetaan gap kompetensi yaitu nilai profil nasabah akan dibandingkan dengan nilai profil pencapaian yang ditetapkan oleh perusahaan. Setelah didapatkan hasil gap kemudian dilakukan proses pembobotan dengan melihat pada tabel bobot nilai gap. Selanjutnya dilakukan perhitungan dan pengelompokan core factor dan secondary factor. Proses pengelompokan core factor dan secondary factor kemudian dilakukan perhitungan nilai total. Hasil akhir dari proses profile matching yaitu perangkingan terhadap nasabah dari urutan yang terbesar sampai terkecil. 52

34 53 Dengan menerapkan metode profile matching dalam penentuan kelayakan pemberian kredit sepeda motor hasilnya lebih akurat serta tidak membutuhkan waktu yang lama. Proses penentuan kelayakan pemberian kredit dinilai berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu : C 1 = Purpose C 2 = Character C 3 = Capacity C 4 = Capital C 6 = Condition C 7 = Continuity C 8 = Collectibility C 9 = Cek Lingkungan C 5 = Collateral Berdasarkan kriteria tersebut, maka dilakukan penentuan kelayakan kredit kemudian akan diproses menggunakan metode profil matching dan menghasilkan data nasabah yang diurutkan dari nilai tertinggi sampai terendah. Seperti dilihat pada gambar 4.24 : Gambar 4.24 Laporan Hasil Akhir 53

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dari hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, proses penentuan kelayakan pemberian kredit UMK masih kurang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI v. ABSTRACT.. i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR. iii. DAFTAR SIMBOL. viii DAFTAR TABEL. x DAFTAR GAMBAR. xii DAFTAR LAMPIRAN.

DAFTAR ISI v. ABSTRACT.. i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR. iii. DAFTAR SIMBOL. viii DAFTAR TABEL. x DAFTAR GAMBAR. xii DAFTAR LAMPIRAN. DAFTAR ISI ABSTRACT.. i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR. iii DAFTAR ISI v DAFTAR SIMBOL. viii DAFTAR TABEL. x DAFTAR GAMBAR. xii DAFTAR LAMPIRAN. xiv BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. I -

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 51 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan LKMS BMT El-Hafiz adalah suatu lembaga keuangan yang berbentuk syariah. Perkembangan usaha KMS BMT El-Hafiz ini kebanyakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisis sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Maskapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah merupakan suatu kebutuhan primer yang berfungsi sebagai tempat manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Semula rumah untuk tempat tinggal dibangun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada saat penulis melakukan penelitian pada SMK Swasta Yapim Indrapura. Adapun penulis mengamati ada beberapa kelemahan dari sistem yang ada di

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari analisis sistem, dimana pada perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM REKOMENDASI JURUSAN BERDASARKAN POTENSI SISWA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

PERANCANGAN SISTEM REKOMENDASI JURUSAN BERDASARKAN POTENSI SISWA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PERANCANGAN SISTEM REKOMENDASI JURUSAN BERDASARKAN POTENSI SISWA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING Intan Nur Farida 1), Rina Firliana 2) 1) Teknik Informatika Universitas Nusantara PGRI Kediri 2) Sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Banyaknya jenis beras yang berasal dari varietas padi unggulan membuat konsumen bisa memilih jenis, sifat dan mutu beras sesuai yang di kehendaki

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Dalam hal ini, seorang karyawan harus diberitahu tentang hasil pekerjaannya dalam arti baik, sedang atau kurang. Memberikan karyawan sebuah penghargaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisa Sistem Analisa merupakan tahap awal dalam pengembangan sistem dan merupakan tahap fundamental yang sangat menentukan kualitas sistem informasi yang dikembangkan. Analisa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 73 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pendukung keputusan pemilihan calon asisten kebun dengan menggunakan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic 2010 dengan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING Ahmad Syarifudin 1, Ahmadi Yuli Ananta 2 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA PNPM MANDIRI KOTA BANJARMASIN

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA PNPM MANDIRI KOTA BANJARMASIN Vol. XI Nomor 1 Maret 2016 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-20 PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA PNPM MANDIRI KOTA BANJARMASIN Seradi Angkasa, SE,

Lebih terperinci

JURNAL STRATEGI PENEMPATAN POSISI PEMAIN DALAM FORMASI BOLA BASKET MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

JURNAL STRATEGI PENEMPATAN POSISI PEMAIN DALAM FORMASI BOLA BASKET MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING JURNAL STRATEGI PENEMPATAN POSISI PEMAIN DALAM FORMASI BOLA BASKET MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING POSITION PLACEMENT STRATEGY IN FORMATION BASKETBALL PLAYERS USING PROFILE MATCHING Oleh: Bagus Kriswantoro

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah merupakan tahap pertama dalam tahapan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

SISTEM REKOMENDASI PENERIMAAN BEASISWA PRESTASI DAN MISKIN MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING HALAMAN JUDUL

SISTEM REKOMENDASI PENERIMAAN BEASISWA PRESTASI DAN MISKIN MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING HALAMAN JUDUL SISTEM REKOMENDASI PENERIMAAN BEASISWA PRESTASI DAN MISKIN MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING HALAMAN JUDUL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. bidang Pembiayaan kendaraan roda empat. Sejak bulan Mei 2005 PT. Suzuki

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. bidang Pembiayaan kendaraan roda empat. Sejak bulan Mei 2005 PT. Suzuki BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Suzuki Finance Indonesia adalah Sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang Pembiayaan kendaraan roda empat. Sejak bulan Mei 2005 PT. Suzuki Finance

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Pemberian Pinjaman Kredit (Debitur) Pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah KPR merupakan solusi bagi masyarakat untuk dapat membeli rumah dengan harga yang murah. Namun untuk mendapatkan persetujuan permohonan KPR ini,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terhadap kemudahan pengguna dalam menggunakan aplikasi yang akan dibuat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terhadap kemudahan pengguna dalam menggunakan aplikasi yang akan dibuat. 96 4.1. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam membuat sebuah aplikasi yang perlu diperhatikan salah satunya adalah antarmuka (interface), karena antarmuka yang kita buat sangat

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Analisis Sistem Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, didapatkan proses seleksi calon nasabah dan penyampaian informasi di PT XYZ Finance kurang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemberian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pendukung keputusan pembelian buku bacaan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1 Analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Sistem Penentuan penerima bantuan peningkatan kesejahteraan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Sistem Penentuan penerima bantuan peningkatan kesejahteraan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Sistem Penentuan penerima bantuan peningkatan kesejahteraan di desa cokroyasan masih manual, untuk itu dibuatlah sistem ini untuk mempermudah

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SEBAGAI CALON PENJABAT PERANGKAT KELAS MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING DI SMA NEGERI 1 PARE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SEBAGAI CALON PENJABAT PERANGKAT KELAS MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING DI SMA NEGERI 1 PARE SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SEBAGAI CALON PENJABAT PERANGKAT KELAS MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING DI SMA NEGERI 1 PARE SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu : secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 1. Tahap Analisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil IV.1.1. Tampilan Form Login Sebelum user masuk ke form menu utama terlebih dahulu user melakukan login, user memasukan username dan password sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Adapun hasil dari penelitan yang telah dilakukan adalah sebuah perangkat lunak yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Petugas Sensus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Berdasarkan metodologi penelitian dan perancangan sistem sebelumnya dalam penelitian ini menghasilkan suatu Sistem Pengambilan Keputusan mengunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK MEMBANTU PENJURUSAN CALON SISWA BARU PADA SMK NU MA ARIF KUDUS

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK MEMBANTU PENJURUSAN CALON SISWA BARU PADA SMK NU MA ARIF KUDUS LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK MEMBANTU PENJURUSAN CALON SISWA BARU PADA SMK NU MA ARIF KUDUS Azizah Agustina Program Studi Sistem Informasi, Fakultas

Lebih terperinci

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON KARYAWAN PADA PT.ARINA MULTIKARYA KEDIRI MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON KARYAWAN PADA PT.ARINA MULTIKARYA KEDIRI MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON KARYAWAN PADA PT.ARINA MULTIKARYA KEDIRI MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING THE SYSTEM SUPPORTERS OF THE DECISION SELECTION CANDIDATES EMPLOYEE AT PT.ARINA MULTIKARYA

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode Profile Matching di Politeknik Negeri Malang.

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode Profile Matching di Politeknik Negeri Malang. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Berprestasi Menggunakan Metode Profile Matching di Politeknik Negeri Malang Anggi Surya Maulana 1, Yuri Ariyanto.,S.Kom.,M.Kom. 2, Ariadi Retno Tri Hayati Ririd S.Kom.,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisis Masalah Sistem pendukung keputusan seleksi pemain utama ini adalah manajer/pelatih tidak memperhatikan kriteria penilaian dan bobot kriteria dalam menentukan

Lebih terperinci

Afrina Program Magister Sistem Informasi STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

Afrina Program Magister Sistem Informasi STIKOM Dinamika Bangsa Jambi ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) DENGAN METODE PROFILE MATCHING PADA SMK NEGERI 1 MUARO JAMBI Afrina Program Magister Sistem Informasi STIKOM

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. vii. DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. vii. DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI. KATA PENGANTAR... iv v DAFTAR ISI.. vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR. xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Batasan Masalah...

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA PERANCANGAN SISTEM 3.1 PROFIL PERUSAHAAN PT Bank Central Asia (BCA) Tbk adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang lama guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN DOSEN FAVORIT PILIHAN MAHASISWA

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN DOSEN FAVORIT PILIHAN MAHASISWA PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN DOSEN FAVORIT PILIHAN MAHASISWA [1] Himawan Eka Sanjaya, [2] Abdi Pandu Kusuma, [3] Filda Febrinita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Terdapat beberapa metode yang umum digunakan untuk mempermudah penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah : 1. Observasi (Observation)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Masalah Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui. Proses analisis sistem adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses pemilihan karyawan berprestasi pada CV. Cyber Computindo saat ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi dari segi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam perhitungan premi asuransi akan nasabah pada PT. Asuransi Harta Aman Pratama masih bersifat semi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Dalam perancangan suatu sistem berbasis komputer perlu adanya analisis sistem. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan sistem yang dibuat beserta pembahasan tentang sistem tersebut. Adapun hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini dikhususkan untuk desktop

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini dikhususkan untuk desktop 71 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Rancangan Sistem 4.1.1 Rancangan Umum Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang system yang baru. 4.1.2 Kedudukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan penentuan gaji karyawan baru ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio. Net

Lebih terperinci

User Manual Aplikasi Surat Rekomendasi Ditjen SDPPI Kominfo

User Manual Aplikasi Surat Rekomendasi Ditjen SDPPI Kominfo User Manual Aplikasi Surat Rekomendasi Ditjen SDPPI Kominfo DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 1. LOGIN... 2 1.1 REGISTER... 2 1.2 MERUBAH DATA PROFILE USER... 3 1.3 LOGIN... 5 2. PERMOHONAN... 7 2.1 PENGAJUAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pada pembahasan ini merupakan analisa masalah dan menerangkan mengenai sistem yang akan dirancang, Dalam memproses budidaya penanaman tanaman Pohon

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA KSP ARTHA MANDIRI MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA KSP ARTHA MANDIRI MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA KSP ARTHA MANDIRI MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING Joseph Johan Takasensengan Jurusan Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro Email : napsters_08@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pendukung keputusan pembelian sepeda motor bekas menggunakan metode simple additive weighting (SAW). Dalam hal ini penulis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada saat penulis melakukan penelitian pada Kantor Pemerintahan Provinsi Sumatra Utara Badan Ketahanan Pangan. Penulis mengamati ada beberapa kelemahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III AALISIS DA PERACAGA III.1. Analisa Sistem yang sedang berjalan Analisa merupakan suatu kegiatan yang bertujuan mempelajari serta mengevaluasi bentuk permasalahan yang ada pada sistem. Dalam analisa

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA KOPERTIS UNTUK MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE MATCHING DI STMIK DCI KOTA TASIKMALAYA ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA KOPERTIS UNTUK MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE MATCHING DI STMIK DCI KOTA TASIKMALAYA ABSTRAK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA KOPERTIS UNTUK MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE MATCHING DI STMIK DCI KOTA TASIKMALAYA H.Akik Hidayat 1, Tria Sugiarto 2 1) Prodi Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana seseorang memilih smartphone

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Sistem pengolahan pendapatan yang saat ini sedang berjalan di CV. Trembesi masih dilakukan secara semi komputerisasi yaitu dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil perancangan program sistem pendukung keputusan menentukan tunjangan pegawai pada PT. Pertamina EP menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Penelitian dan Pengumpulan Data Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data penjualan motor merek Yamaha tahun 2011 sampai

Lebih terperinci

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI CARA MENGGUNAKAN APLIKASI Untuk menjalankan aplikasi sistem pakar untuk melakukan diagnosis penyakit jantung dengan teorema bayes, yaitu : Jalankan aplikasi sistem pakar dengan memilih toolbar start pada

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN SISTEM. Implementasi sistem merupakan tahapan dari. perancangan sistem yang telah dibuat, serta menguji dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN SISTEM. Implementasi sistem merupakan tahapan dari. perancangan sistem yang telah dibuat, serta menguji dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan tahapan dari perancangan sistem yang telah dibuat, serta menguji dan memulai penggunaan sistem. Berikut adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini akan dijelaskan analisis dan perancangan sistem dalam pembuatan Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan Transaksi Keuangan Pada Klinik Graha Amani

Lebih terperinci

Afrina, Rusdianto Roestam STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

Afrina, Rusdianto Roestam STIKOM Dinamika Bangsa Jambi JurnalManajemenSistemInformasi Vol. 2, No.3, September 2017, DOI: http://dx.doi.org/10.11591/jurnalmsi.v12i4.xxxx 715 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA BANTUAN SISWA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini, penulis akan menampilkan tampilan hasil perancangan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dari aplikasi Sistem Informasi Akutansi Penentuan Suku

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Setelah penulis melaksanakan penelitian di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil, dan seperti yang telah diuraikan penulis pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil dari analisis dan perancangan aplikasi Kelayakan Pemberian Kredit dan Pencatatan Pembayaran Kredit Pada Koperasi Serba Usaha

Lebih terperinci

Pemberian Kredit Pada Koperasi Menggunakan Metode Profile Matching

Pemberian Kredit Pada Koperasi Menggunakan Metode Profile Matching JURNAL INFORMATIKA, Vol.4 No.2 September 2017, pp. 183~188 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247 183 Pemberian Kredit Pada Koperasi Menggunakan Metode Profile Matching Budi Sudradjat AMIK BSI Jakarta e-mail:

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Perkreditan adalah penyedia uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 24 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada ng berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa kanker

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV. 1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari Sistem Pendukung Keputusan

Lebih terperinci

BAB IV RANCANGAN TAMPILAN

BAB IV RANCANGAN TAMPILAN BAB IV RANCANGAN TAMPILAN 4.1 Struktur Menu Gambar 4.1 Struktur Menu 4.2 Rancangan Layar 4.2.1 Rancangan Layar Login Gambar 4.2 - Rancangan Layar Login 65 Tabel 4.1 Keterangan Rancangan Layar Login Keterangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Proses Bisnis UD. Arya Motor UD. Arya motor merupakan sebuah badan usaha yang bergarak dalam bidang penjualan dan pembelian sepeda motor bekas. UD. Arya Motor

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN UJI COBA

BAB IV DESAIN DAN UJI COBA BAB IV DESAIN DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Perancangan IV.1.1. Tampilan Form Login Mulai menggunakan Aplikasi pertama sekali pengguna diminta untuk mengisikan username dan password pengguna sebagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dilakukan serangkaian ujicoba terhadap validation input, validation program

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dilakukan serangkaian ujicoba terhadap validation input, validation program BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Konfigurasi Software dan Hardware Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari program yang dibuat maka dilakukan serangkaian ujicoba terhadap validation input, validation

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Di Kota Medan pencarian suatu lokasi service center perangkat komputer selama ini masih dilakukan secara manual yaitu dengan cara bertanya kepada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan dalam Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Pusat Dan Cabang Provinsi Sumatera.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Agen Asuransi merupakan perantara dari perusahaan asuransi dengan pihak tertanggung baik dalam penutupan pertanggung maupun dalam penyelesaian klaim.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 59 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Implementasi sistem pendukung keputusan pemilihan office boy terbaik pada PT Tritan Sologo Semesta dengan metode TOPSIS akan diuraikan tiap-tiap tampilan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Sebuah sistem informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Kelurahan Larangan Selatan Bahwa Larangan Selatan adalah salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Larangan Kota Tangerang. Sejarah terbentuknya Kelurahan Larangan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB III. PERANCANGAN SISTEM

BAB III. PERANCANGAN SISTEM BAB III. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Kebutuhan Sebagaima dijelaskan pada bab satu tentang konsep point of sales berbasis website yang mampu memudahkan pencatatan data produk penjualan. Penulis dalam

Lebih terperinci

A. ADMIN. Form Login Admin

A. ADMIN. Form Login Admin A. ADMIN Form Login Admin 1. Kita melakukan login sebagai user tergantung hak akses yang dimiliki masingmasing user (admin, walikelas, guru, dan siswa) dengan menginputkan username & password. Misal :

Lebih terperinci