SELAMAT SIANG DAN SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN. SYALLOM, OM SWASTIASTU,

Transkripsi

1 KEY NOTE SPEECH PANGLIMA TNI SEMINAR NASIONAL MARITIM 2015 STRATEGI GEOPOLITIK DAN PEMBANGUNAN KEPULAUAN DALAM RANGKA PEMBANGUNAN POROS MARITIM NASIONAL JAKARTA, 15 JUNI 2015 ASSALAMUALAIKUM WR. WB, SELAMAT SIANG DAN SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN. SYALLOM, OM SWASTIASTU, YANG TERHORMAT, MENKO MARITIM, BAPAK DR. IR. DWISURYO INDROYONO SOESILO, M.SC.; GUBERNUR SULAWESI UTARA, BAPAK DR. SINYO H. SARUNDAJANG; GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, BAPAK. DR. TGH.M. ZAINUL MAJDI, MA. HADIRIN DAN UNDANGAN, YANG SAYA MULIAKAN. PERTAMA-TAMA MARILAH KITA PANJATKAN PUJI SYUKUR KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, KARENA ATAS RAHMAT DAN KARUNIA-NYA PADA SIANG INI KITA DAPAT BERKUMPUL DALAM KEADAAN SEHAT WALAFIAT. PADA KESEMPATAN INI TAK LUPA SAYA UCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH KEPADA PENYELENGGARA SEMINAR, ATAS KEPERCAYAAN DAN KEPEDULIAN MENGUNDANG KAMI GUNA MEMBERIKAN SUMBANGAN PEMIKIRAN PADA SEMINAR KALI INI.

2 2 DI TENGAH KOMPLEKSNYA PERMASALAHAN YANG KITA HADAPI SEBAGAI BANGSA YANG BERDAULAT DAN MERDEKA, SAYA MENILAI BAHWA SANGATLAH TEPAT MENGANGKAT ASPEK POROS MARITIM SEBAGAI SALAH SATU MATERI SEMINAR HARI INI, MENGINGAT HAL INI MERUPAKAN BAGIAN MODAL BAGI BANGSA INDONESIA, UNTUK MEMBANGUN SEBUAH NEGARA MERDEKA DAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI YANG MENJADI TANGGUNGJAWAB KITA BERSAMA. HADIRIN DAN UNDANGAN, YANG SAYA MULIAKAN. SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN DENGAN 80 % WILAYAH LAUT DAN 20 % WILAYAH DARAT, POTENSI ANCAMAN TERHADAP KEDAULATAN DAN WILAYAH INDONESIA BERADA DI LAUT. PROSENTASE ANCAMAN INI MENJADI SEMAKIN TINGGI KARENA POSISI GEOGRAFI INDONESIA BERADA PADA LALU LINTAS PERDAGANGAN DUNIA. SETIAP HARI RATUSAN BAHKAN RIBUAN KAPAL, BAIK KAPAL DAGANG MAUPUN MILITER MELINTAS DI PERAIRAN INDONESIA MELALUI SEA LANES OF COMMUNICATION (SLOC) SERTA SEA LINES OF OIL TRADE (SLOT). INI MENUNJUKKAN WILAYAH LAUT MEMILIKI PERAN SANGAT PENTING BAGI KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARA.

3 3 SUDAH BERULANGKALI, DALAM BERBAGAI SEMINAR ATAU DISKUSI, KITA BERKOMITMEN BAHWA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN SUDAH SELAYAKNYA BILA KITA MEMILIKI BUDAYA MARITIM YANG KUAT, BAIK DALAM CARA HIDUP MASYARAKAT MAUPUN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONALNYA. PERSOALANNYA ADALAH, SUDAHKAH KITA MENGIMPLEMENTASIKAN KOMITMEN ITU? SAYA TIDAK AKAN MENCERITAKAN BAGAIMANA SEJARAH KEJAYAAN KERAJAAN-KERAJAAN NUSANTARA. KARENA KITA SUDAH MAHFUM, DAN SUDAH SADAR AKAN KEJAYAAN SEJARAH MASA LALU, TETAPI KEMUDIAN JUGA MENGALAMI MASA SURUTNYA. SAYA HANYA INGIN MEMBANGUNKAN KESADARAN KITA SEMUA BAHWA, BETAPA WILAYAH LAUT INDONESIA TELAH LAMA MENJADI KANCAH AKTIVITAS BANGSA-BANGSA LAIN, BAIK DALAM BENTUK PERDAGANGAN MAUPUN PEREBUTAN PENGARUH ATAU KEKUASAAN. INTERAKSI PENDUDUK NUSANTARA DENGAN BANGSA ASING TELAH BERLANGSUNG LAMA, DAN KEJAYAAN MARITIM NUSANTARA MULAI TERGERUS OLEH MASUKNYA PENGARUH, YANG TIDAK MENGHENDAKI INDONESIA TUMBUH SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN YANG KUAT.

4 4 BERDASAR PENGALAMAN DAN KESADARAN ITULAH KITA MAU TIDAK MAU HARUS MELAKUKAN PEMBANGUNAN KEMBALI BUDAYA MARITIM. INDONESIA HARUS MENTUNTASKAN JATI DIRI BANGSA SEBAGAI PENGHUNI NEGARA KEPULAUAN, DAN PERLU MEMPUNYAI VISI DAN STRATEGI YANG CERDAS, SERTA KREATIF UNTUK KELUAR DARI PARADIGMA AGRARIS TRADISIONAL KE ARAH PARADIGMA MARITIM YANG RASIONAL DAN BERWAWASAN GLOBAL DEMI KESEJAHTERAAN RAKYAT. KITA MEMILIKI SEMANGAT UNTUK KEMBALI MEMBANGKITKAN KEJAYAAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN MELALUI TIGA PILAR UTAMA YAKNI SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER, PROKLAMASI EMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945 DAN DEKLARASI DJOEANDA 1957, NAMUN TIDAK MUDAH UNTUK DILAKUKAN. KITA INGAT DI MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN SOEKARNO, INDONESIA TELAH MENDEKLARASIKAN WAWASAN NUSANTARA. WAWASAN NUSANTARA MEMANDANG WILAYAH LAUT MERUPAKAN SATU KEUTUHAN DENGAN WILAYAH DARAT, UDARA, DASAR LAUT DAN TANAH YANG ADA DI BAWAHNYA, SERTA SELURUH KEKAYAAN YANG TERKANDUNG DI DALAMNYA YANG TIDAK BISA DIPISAH-PISAHKAN.

5 5 DI ERA PEMERINTAHAN PRESIDEN SOEHARTO, INDONESIA BERUPAYA MEMPEROLEH PENGAKUAN INTERNASIONAL TENTANG NEGARA NUSANTARA, YANG KEMUDIAN BERHASIL MENDAPAT PENGAKUAN INTERNASIONAL DALAM FORUM KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT TAHUN 1982 (UNCLOS 82) SERTA BERLAKU EFEKTIF SEBAGAI HUKUM INTERNASIONAL POSITIF SEJAK 16 NOVEMBER DI MASA PEMERINTAHAN B.J. HABIBIE KEMBALI INDONESIA MENDEKLARASIKAN VISI PEMBANGUNAN KELAUTAN DALAM DEKLARASI BUNAKEN. INTI DEKLARASI TERSEBUT ADALAH PEMAHAMAN BAHWA LAUT MERUPAKAN PELUANG, TANTANGAN DAN HARAPAN UNTUK MASA DEPAN PERSATUAN BANGSA INDONESIA. DILANJUTKAN OLEH PEMERINTAHAN PRESIDEN ABDURRAHMAN WAHID MELALUI KOMITMEN PEMBANGUNAN KELAUTAN DENGAN DIBENTUKNYA DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN DAN DIKEMBANGKANNYA DEWAN MARITIM INDONESIA YANG KEMUDIAN MENJADI DEWAN KELAUTAN INDONESIA. DI ERA REFORMASI SAAT INI, DALAM PJPN PEMERINTAH TELAH MEMBUAT KEBIJAKAN UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA MENJADI NEGARA KEPULAUAN YANG MANDIRI, MAJU,

6 6 KUAT DAN BERBASIS KEPENTINGAN NASIONAL. DIANTARANYA DENGAN KEMBALI MEMANTAPKAN BUDAYA BAHARI DALAM RPJMN NAMUN PADA SAAT ITU JUGA MASIH TERJADI KERANCUAN IDENTITAS, SEBAB MESKI MEMPUNYAI PERSEPSI KEWILAYAHAN MARITIM NAMUN KULTUR YANG KEMUDIAN TERBANGUN ADALAH SEBAGAI BANGSA AGRARIS. PARADIGMA MASYARAKAT INDONESIA TENTANG LAUT CENDERUNG BERBEDA DENGAN REALITAS, SEHINGGA ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN SELANJUTNYA MENJADI KURANG TEPAT KARENA LEBIH CONDONG KE PEMBANGUNAN BERBASIS DARATAN, SEKTOR KELAUTAN MENJADI SEKTOR PINGGIRAN (PHERIPHERAL SECTOR). DAN DALAM PEMERINTAHAN PRESIDEN DJOKO WIDODO, MENGEDEPANKAN KONSEP NAWA CITA, ANTARA LAIN MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH DAN DESA DALAM KERANGKA NEGARA KESATUAN. PADA KONFERENSI TINGKAT TINGGI NEGARA-NEGARA ASIA TIMUR (KTT EAS) DI MYANMAR, 13 NOVEMBER 2014, BAPAK PRESIDEN JOKO WIDODO MEMAPARKAN VISI KELAUTAN DALAM INDONESIA, AKAN MENJADI POROS MARITIM DUNIA YANG MEMILIKI PERAN BESAR DALAM

7 7 BERBAGAI BIDANG. UNTUK MEWUJUDKAN VISI SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA, ADA LIMA PILAR UTAMA YANG DIAGENDAKAN DALAM PEMBANGUNAN. PERTAMA, MEMBANGUN KEMBALI BUDAYA MARITIM INDONESIA. SEBAGAI NEGARA YANG TERDIRI ATAS 17 RIBU PULAU, BANGSA INDONESIA HARUS MENYADARI BAHWA IDENTITAS, KEMAKMURAN, DAN MASA DEPANNYA SANGAT DITENTUKAN OLEH PENGELOLAAN SAMUDRA. KEDUA, YAITU INDONESIA AKAN MENJAGA DAN MENGELOLA SUMBER DAYA LAUT, DENGAN FOKUS MEMBANGUN KEDAULATAN PANGAN MELALUI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERIKANAN. VISI INI DIWUJUDKAN DENGAN MENEMPATKAN NELAYAN SEBAGAI PILAR UTAMA. KETIGA, ADALAH MEMPRIORITASKAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DAN KONEKTIVITAS MARITIM, DENGAN MEMBANGUN JALAN TOL LAUT, PELABUHAN LAUT DALAM (DEEP SEAPORT), LOGISTIK, INDUSTRI PERKAPALAN, DAN PARIWISATA MARITIM. KEEMPAT, DENGAN MELAKSANAKAN DIPLOMASI MARITIM. UNTUK ITU, INDONESIA MENGAJAK SEMUA NEGARA UNTUK MENGHILANGKAN SUMBER KONFLIK DI LAUT, SEPERTI PENCURIAN IKAN, PELANGGARAN KEDAULATAN, SENGKETA

8 8 WILAYAH, PEROMPAKAN, DAN PENCEMARAN LAUT. KELIMA, MEMBANGUN KEKUATAN PERTAHANAN MARITIM. HAL INI DIPERLUKAN SEBAGAI UPAYA MENJAGA KEDAULATAN DAN KEKAYAAN MARITIME, SERTA MENJADI BENTUK TANGGUNG JAWAB KAMI DALAM MENJAGA KESELAMATAN PELAYARAN DAN KEAMANAN MARITIM. (TEMPO.CO, KAMIS, 13 NOVEMBER 2014). HADIRIN DAN UNDANGAN, YANG SAYA MULIAKAN. PENGAKUAN SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN MENGHARUSKAN INDONESIA UNTUK SEGERA MEMBENAHI KEMAMPUANNYA ALAM MENJAGA KEAMANAN DAN STABILITAS NASIONAL DENGAN SUMBERDAYA YANG TERBATAS, BERBAGI KEPENTINGAN DENGAN BANYAK PIHAK YANG INGIN MEMANFAATKAN FASILITAS LAUT YANG DIMILIKI NEGARA KEPULAUAN, SERTA TETAP BERUPAYA MENJAGA DAN MELESTARIKAN LINGKUNGAN LAUT DENGAN SEGALA EKOSISTEMNYA. POSISI INDONESIA YANG TERLETAK DI ANTARA DUA BENUA ASIA DAN AUSTRALIA, DUA SAMUDERA HINDIA DAN PASIFIK, SERTA KONDISI INDONESIA YANG HARUS BERBAGI PULAU KALIMANTAN, TIMOR DAN PAPUA DENGAN NEGARA TETANGGA,

9 9 JUGA DIANGGAP MENJADIKAN PERTAHANAN INDONESIA LEMAH. LAUT TERBUKA YANG MENGELILINGI INDONESIA JUGA MERUPAKAN PINTU MASUK BAGI MUSUH MAUPUN BERBAGAI KEGIATAN KEJAHATAN ANTAR NEGARA. DENGAN MENGACU PADA KONDISI INDONESIA SAAT INI DIPERLUKAN STRATEGI RAYA (GRAND STRATEGY) MARITIM SEJALAN DENGAN DOKTRIN PERTAHANAN DEFENSIF AKTIF DAN FAKTA BAHWA BAGIAN TERLUAR WILAYAH YANG HARUS DIPERTAHANKAN ADALAH LAUT. KITA BERUSAHA MENGATASI KETERPISAHAN WILAYAH INI DENGAN DOKTRIN NASIONAL YANG DISEBUT WAWASAN NUSANTARA DAN POLITIK LUAR NEGERI BEBAS AKTIF. SEDANGKAN GEOSTRATEGI INDONESIA DIWUJUDKAN MELALUI KONSEP KETAHANAN NASIONAL YANG BERTUMBUH PADA PERWUJUDAN KESATUAN IDEOLOGI, POLITIK, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN PERTAHANAN KEAMANAN. BERDASARKAN WAWASAN NUSANTARA, SEBAGAI KONSEP GEOPOLITIK, INDONESIA DAPAT MEMPERTAHANKAN WILAYAHNYA. SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN YANG LUAS, BANGSA INDONESIA BERANGGAPAN BAHWA LAUT YANG DIMILIKINYA MERUPAKAN SARANA PENGHUBUNG PULAU, BUKAN PEMISAH. PULAU-PULAU YANG TERSEBAR SECARA TERPISAH DI NEGARA

10 10 KEPULAUAN INDONESIA TETAP MERUPAKAN SATU KESATUAN UNIT. KARENANYA WALAUPUN TERPISAH-PISAH, BANGSA INDONESIA TETAP MENGANGGAP NEGARANYA SEBAGAI SATU KESATUAN UTUH YANG TERDIRI DARI TANAH DAN AIR, SEHINGGA LAZIM DISEBUT SEBAGAI TANAH AIR. PERWUJUDAN TANAH AIR SEBAGAI SATU KESATUAN, SUDAH SESUAI DENGAN ASPIRASI DARI FALSAFAH PANCASILA. INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN SEHARUSNYA MELAKSANAKAN CARA HIDUP YANG MENCERMINKAN BUDAYA MARITIM DAN MEMPRIORITASKAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN YANG TERKAIT DENGAN MASALAH KELAUTAN. PERTANYAANNYA, APAKAH KITA SUDAH MELAKUKAN ITU? SILAKAN PARA PAKAR KELAUTAN DAN KEMARITIMAN LEBIH INTENSIF MEMIKIRKAN DAN MENGGODOGNYA, SEHINGGA LAHIR KONSEP YANG JITU DAN BISA LANGSUNG DILAKSANAKAN SEREMPAK SECARA NASIONAL, MENJADI BUDAYA NASIONAL KITA. KITA SADAR BAHWA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN, KEMAMPUAN KITA DI BIDANG TEKNOLOGI KELAUTAN MASIH TERBATAS, SEHINGGA MENJADI SALAH SATU KENDALA DALAM MENGELOLA SUMBER DAYA LAUT YANG KITA MILIKI. SELAIN ITU, KITA NAMPAKNYA JUGA BELUM MENJADI NEGARA MARITIM

11 11 SEPENUHNYA KARENA BELUM DAPAT MEMANFAATKAN DAN MENGELOLA POTENSI KELAUTAN SECARA OPTIMAL. MESKIPUN BIDANG KELAUTAN AMAT MENJANJIKAN KEMAKMURAN BAGI INDONESIA. MUNGKIN KITA SEPAKAT, HINGGA SAAT INI KENDALA TERBESAR YANG MENJADI HAMBATAN DI BIDANG KELAUTAN DI INDONESIA ADALAH BIDANG KELAUTAN BELUM MENJADI MAINSTREAM DALAM PEMBANGUNAN KITA. TETAPI DENGAN DICANANGKANNYA POROS MARITIM OLEH BAPAK PRESIDEN, MENJADI HARAPAN BESAR BAGI KITA UNTUK MAMPU MEMBANGUN MAINSTREAM, SEKALIGUS AGENDA PELAKSANAANNYA. DEMIKIAN PULA MASIH BANYAK PROBLEM YANG HARUS DISELESAIKAN, MISALNYA INDUSTRI MARITIM YANG MASIH HARUS TERUS DIKEMBANGKAN, BIDANG PELAYARAN MASIH TERTINGGAL DARI NEGARA LAIN, RENDAHNYA PENGUASAAN IPTEK KELAUTAN, SERTA MASIH RENDAHNYA KUALITAS DAN KUANTITAS SDM KELAUTAN YANG DIMILIKI. INDONESIA PUN MASIH MEMILIKI BATAS WILAYAH LAUT YANG BELUM DISELESAIKAN. HILANGNYA SIPADAN DAN LIGITAN, SERTA MUNCULNYA MASALAH AMBALAT, ADALAH KEKURANGAN KITA SOAL MANA BATAS WILAYAH MARITIM DAN

12 12 TERRITORIAL, SERTA PENGELOLAAN LAUT YANG BELUM TEPAT. PENGAMANAN MARITIM YANG KURANG, KETIDAKMAMPUAN MELAKUKAN PEMELIHARAAN DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA LAUT, DAN TIDAK ADANYA PENINGKATAN PERANAN NELAYAN DI INDONESIA, MERUPAKAN BEBERAPA PROBLEM HARUS TERUS DICARIKAN JALAN KELUARNYA. HADIRIN DAN UNDANGAN, YANG SAYA MULIAKAN. DARI PERSPEKTIF MILITER, KONDISI INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN MENGHARUSKAN UPAYA PERTAHANAN INDONESIA HARUS KUAT, BAIK DARAT, LAUT DAN UDARA. HAL INI PENTING KARENA DARI SUDUT KEAMANAN TRADISIONAL MUSUH NEGARA AKAN DATANG DARI LAUT DAN UDARA, DAN KEMUDIAN KE DARAT. NAMUN DEMIKIAN, ANCAMAN TERHADAP KEAMANAN SUATU NEGARA TIDAK LAGI SELALU BERWUJUD DALAM BENTUK YANG TRADISIONAL BERUPA INVASI MILITER DARI NEGARA ASING. ANCAMAN NON TRADISIONAL BERUPA PENGUASAAN SUMBER DAYA-SUMBER DAYA ALAM KELAUTAN INDONESIA ADALAH BENTUK LAIN DARI MASUKNYA HEGEMONI DAN DOMINASI NEGARA ATAU KEKUATAN LAIN YANG MENGANCAM KEDAULATAN NEGARA. INI ADALAH BAGIAN DARI TANTANGAN YANG HARUS

13 13 DIHADAPI OLEH KITA SEMUA, TERMASUK PROVINSI-PROVINSI KEPULAUAN, SEPERTI PEROMPAKAN, ILLEGAL FISHING, PENYELUNDUPAN MANUSIA, DAN LAINNYA HARUS SEGERA DICEGAH SEJAK DINI, YANG SEMUA ITU JUGA MEMERLUKAN KAPABILITAS INTELIJEN MARITIM. SESUNGGUHNYA KITA SUDAH SADAR PENTINGNYA PENGAMANAN DI LAUT. BUKTINYA BANYAK INSTITUSI PEMERINTAH YANG TERLIBAT DALAM URUSAN KELAUTAN DI NEGARA KITA, SEKITAR 11 INSTANSI PEMERINTAH. NAMUN DEMIKIAN TERKADANG PERSOALAN EGO SEKTORAL MASING-MASING INSTITUSI MENJADI KENDALA DALAM KOORDINASI KEAMANAN LAUT. EGO SEKTORAL TERSEBUT MUNCUL KARENA SETIAP INSTITUSI YANG TERLIBAT MEMILIKI KEWENANGAN DENGAN DASAR HUKUMNYA. HAL INI SERING DIKELUHKAN MASYARAKAT, KARENA INEFISIENSI DAN MEMBINGUNGKAN UNTUK PENGGUNA JASA KEMARITIMAN, TERMASUK JUGA NELAYAN. OLEH SEBAB, LANGKAH YANG HARUS KITA LAKUKAN ADALAH MENGHILANGKAN EGO SEKTORAL ITU DAN MAU BERSAMA-SAMA BERGANDENGAN TANGAN, TERPADU DAN TERINTEGARSI, UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA MENJADI NEGARA KEPULAUAN YANG MANDIRI, MAJU, KUAT DAN BERBASISKAN KEPENTINGAN NASIONAL.

14 14 BEBERAPA LANGKAH UNTUK PENGAMANAN MARITIM YANG DILAKUKAN OLEH TNI, SESUAI DENGAN INSTRUKSI PRESIDEN RI TMT BULAN NOVEMBER 2014 SD MEI 2015, TNI TELAH MENENGGELAMKAN KAPAL IKAN ASING BERJUMLAH 25 KAPAL. (DATA TERLAMPIR-DARI SOPS MABES TNI). DEMIKIAN PAPARAN YANG DAPAT SAYA SAMPAIKAN PADA FORUM SEMINAR INI, SEMOGA TUHAN YANG MAHA ESA, SENAN- TIASA MELIMPAHKAN KESEHATAN DAN KEKUATAN KEPADA KITA SEKALIAN. WA ALAAIKUM SALAM WR. WB, SEKIAN DAN TERIMAKASIH. JAKARTA, 15 JUNI 2015 PANGLIMA TNI DR. MOELDOKO JENDERAL TNI