HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KADER KESEHATAN DENGAN TES HIV/AIDS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KABUPATEN SEMARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KADER KESEHATAN DENGAN TES HIV/AIDS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KABUPATEN SEMARANG"

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KADER KESEHATAN DENGAN TES HIV/AIDS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KABUPATEN SEMARANG Fitrianingsih*, Heni Hirawati Pranoto**, Faridah Aini*** Program Studi DIV Kebidanan STIKES NgudiWaluyoUngaran ningsihfitria89@yahoo.com ABSTRACT Background : HIV/AIDS test is an attempt to avoid HIV/AIDS for the program of PPIA/PMTCT. HIV/AIDS test services are integrated with the health services both mother and child, family planning, reproductive health in a comprehensive services strategy involving cadres as the driving force of society. Objective : This study aims to find out the correlation between the health cadres support and HIV/AIDS test in pregnant women in the working area of Bergas community health center, Semarang regency. Methods : The design of this research was cross-sectional, the samples were 72 pregnant women taken by the method of simple random sampling. The instrument used questionnaires to measure the support of cadres and the HIV/AIDS test was measured by looking at the books of mother and child s health. Data analysis used SPSS program bivariat analysis used chi square test. Results : Support of the cadres was mostly good as many as 40 respondents (55,6%). Most of the women did HIV/AIDS test as many as 41 respondents (56.9%). Bivariat analysis showed a correlation between the support of the health cadres with the HIV/AIDS tests in pregnant women in the health center. 2 value count (5.116) and p-value ( = 0.05). Summary : There is a correlation between support of health cadres with HIV/AIDS test in pregnant women. Suggestion : For cadres should increase in giving emotional support. For the respondents should be more attentive to mother to child HIV transmition. Keywords : Support, cadres of health, HIV/AIDS tests, pregnant women References : 32 ( ) 0 Hubungan Antara Dukungan Kader Kesehatan Dengan Tes HIV/AIDS Pada Ibu Hamil

2 PENDAHULUAN Infeksi HIV merupakan salah satu masalah kesehatan utama dan salah satu penyakit menular yang dapat mempengaruhi kematian ibu dan anak (Indonesia partnership found for HIV/AIDS, 2015). Penularan AIDS terjadi akibat melalui cairan tubuh yang mengandung virus HIV yaitu melalui hubungan seksual, jarum suntik, transfusi darah dan dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayi yang dilahirkan (Djoerban, 2009). Virus HIV dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi HIV kepada anaknya selama kehamilan, saat persalinan dan menyusui. Resiko penularan HIV dari ibu ke anak tersebut diperkirakan 5-10% selama kehamilan, 10-20% selama persalinan dan 5-20% selama menyusui. Lebih dari 90% kasus anak yang terinfeksi HIV, ditularkan melalui proses penularan dari ibu ke anak atau mother to child HIV transmission (MTCT) (Kemenkes, 2011). Jumlah keseluruhan penderita HIV di Indonesia pada tahun 2014 adalah dan AIDS Ibu hamil di Indonesia sebanyak sedangkan yang melakukan pemeriksaan HIV hanya (0,1%), dimana ibu hamil (25%) diantaranya positif menderita HIV. Jawa Tengah merupakan provinsi nomor 7 dengan kasus AIDS terbanyak sampai September 2010 sejumlah 872 kasus. Jumlah HIV/AIDS balita sebanyak 46 anak, sedangkan usia 5-9 tahun sebanyak 12 anak (KPA Jateng, 2010). Di kota Semarang data orang dengan HIV/AIDS mencapai 1409 orang dari kalangan wiraswasta sebanyak 22,5% dan ibu rumah tangga yang berjumlah 18,4% dan di Kabupaten Semarang data orang HIV/AIDS mencapai 63 orang (Sekretaris KPA Provinsi Jawa Tengan, 2015). Berdasarkan data yang tercatat di Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang pada tahun 2015 terdapat 1006 ibu hamil yang memeriksakan kehamilan K1 dan K4, didapatkan 4 ibu hamil yang positif HIV/AIDS (Puskesmas Bergas, 2015). Kondisi diatas menunjukkan pentingnya implementasi program Pencegahan Penularan HIV/AIDS dari Ibu Ke Anak (PPIA) atau prevention of mother to child transmission of HIV (PMTCT) yang bertujuan untuk menyelamatkan ibu dan bayi dari infeksi HIV. Program PPIA/PMTCT merupakan suatu upaya penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia serta Program KIA (Kemenkes RI, 2011). Program PPIA dengan melakukan intervensi pencegahan penularan yang dalam pelaksanaannya meliputi kegiatan 4 Prong yaitu : prong 1 : pencegahan penularan HIV pada perempuan usia reproduksi; prong 2 : pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada perempuan HIV positif; prong 3 : pencegahan penularan HIV dari ibu hamil HIV positif ke bayi yang dikandungnya; dan prong 4 : pemberian dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu HIV positif beserta anak dan keluarganya (Kemenkes RI, 2011). Dukungan sosial yaitu mengacu pada kenyamanan, perhatian, penghargaan, atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok kepada individu (Sarafino, 2006). Kader Kesehatan adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat sebagai penggerak atau promotor kesehatan (Yulifah R, dan Yuswanto, 2006). Landasan teori 1 Hubungan Antara Dukungan Kader Kesehatan Dengan Tes HIV/AIDS Pada Ibu Hamil

3 mengenai dukungan kader kesehatan didasarkan pada teori dukungan sosial, dikarenakan dukungan sosial dapat bersumber dari pasangan hidup, keluarga, pacar, teman, rekan kerja dan organisasi komunitas (Sarafino, 2006). Dukungan kader dalam sosialisasi tes HIV/AIDS bagi ibu hamil yang mempunyai faktor risiko tersebut sangat penting untuk menurunkan bahkan mencegah kejadian penularan HIV/AIDS dari ibu hamil kepada janinnya atau dinyatakan sebagai program PPIA. Mengingat peran kader adalah sebagai penggerak masyarakat (community mobilization), dimana kader berperan dalam pelayanan KIA khususnya pada ibu hamil yang mempunyai faktor resiko tertularnya HIV/AIDS, maka sosialisasi dan pelaksanaan PPIA/PMTCT harus dilaksanakan (Kemenkes RI, 2011). Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Novi Ariyani (2014), tentang Peranan Kader Kesehatan Dalam Pembinaan Wanita Pekerja Seksual (WPS) di Lokasi Sunan Kuning dimana dalam penelitian tersebut dengan hasil peran kader kesehatan dalam usaha pembinaan yaitu kader memberikan pendampingan, penyuluhan, sosialisasi terhadap WPS. Bentuk-bentuk pembinaan adalah pemeriksaan rutin IMS/Skrining, HIV/AIDS dan pemberian kondom 100% untuk para WPS setiap dan juga memberikan pengetahuan tentang menjaga kesehatan reproduksi. Kendala yang dihadapi salah satunya adalah kurangnya akses kesehatan, waktu pembinaan kurang efisien serta kurangnya kedisiplinan WPS. Tujuan Umum Mengetahui Hubungan Antara Dukungan Kader Kesehatan Dengan Tes HIV/AIDS. Tujuan Khusus 1. Mendeskripsikan dukungan kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang. 2. Mendeskripsikan tes HIV/AIDS oleh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang. 3. Menganalisis hubungan antara dukungan kader kesehatan dengan tes HIV/AIDS pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif asosiasi. Alasan menggunakan desain ini karena untuk mengetahui hubungan dukungan kader kesehatan (variabel independent) dengan tes HIV/AIDS pada ibu hamil (variabel dependent) di wilayah kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2012). 2 Hubungan Antara Dukungan Kader Kesehatan Dengan Tes HIV/AIDS Pada Ibu Hamil

4 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3-7 Agustus Tempat penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskemas Bergas Kabupaten Semarang. Populasi Dan Sampel Penelitian Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskemas Bergas Kabupaten Semarang pada bulan Juni tahun Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang di wilayah kerja Puskemas Bergas Kabupaten Semarang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu menggunakan simple random sampling. Instrumen penelitian Alat pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, yang berisi tentang identitas responden, dukungan kader kesehatan, melakukan tes HIV/AIDS atau tidak. HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Responden 1. Umur Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Bulan Agustus 2016 (n=72) Umur Frekuensi Persentase (%) < 20 Tahun Tahun > 35 Tahun ,6 86,1 8,3 Jumlah ,0 Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar berumur tahun yaitu sejumlah 62 orang (86,1%) dan sebagian kecil berumur < 20 tahun yaitu sejumlah 4 orang (5,6%). 2. Pendidikan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Bulan Agustus 2016 (n=72) Pendidikan Frekuensi Persentase (%) SD SMP SMA Perguruan Tinggi ,3 36,1 45,8 2,8 Jumlah ,0 3 Hubungan Antara Dukungan Kader Kesehatan Dengan Tes HIV/AIDS Pada Ibu Hamil

5 Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar berpendidikan SMA yaitu sejumlah 33 orang (45,8%) dan sebagian kecil berpendidikan Perguruan Tinggi yaitu sejumlah 2 orang (2,8%). 3. Pekerjaan Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Bulan Agustus 2016 (n=72) Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) IRT Karyawan/Swasta Buruh Wiraswasta ,9 41,7 12,5 6,9 Jumlah ,0 Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar bekerja sebagai karyawan/swasta yaitu sejumlah 30 orang (41,7%) dan sebagian kecil bekerja sebagai wiraswasta yaitu berjumlah 5 orang (6,9%). B. Analisis Univariat 1. Dukungan Kader Kesehatan Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Dukungan Kader Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Bulan Agustus 2016 (n=72) Dukungan Kader Kesehatan Frekuensi Persentase (%) Kurang 32 44,4 Baik 40 55,6 Jumlah ,0 Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dukungan kader kesehatan pada ibu hamil untuk melakukan tes HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang sebagian besar dalam kategori baik yaitu sejumlah 40 orang (55,6%) dan sebagian kecil dalam kategori kurang yaitu sejumlah 32 orang (44,4%). 2. Tes HIV/AIDS Ibu Hamil Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tes HIV/AIDS pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Bulan Agustus 2016 (n=72) Tes HIV/AIDS Frekuensi Persentase (%) Tidak Periksa 31 43,1 Periksa 41 56,9 Jumlah ,0 Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil untuk melakukan tes HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang telah melakukan tes HIV/AIDS yaitu sejumlah 41 orang (56,9%) dan sebagian kecil tidak melakukan tes HIV/AIDS yaitu sejumlah 31 orang (43,1%). 4 Hubungan Antara Dukungan Kader Kesehatan Dengan Tes HIV/AIDS Pada Ibu Hamil

6 C. Analisis Bivariat Untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan terikat dengan menggunakan uji chi square yang mana hasilnya disajikan berikut ini : Tabel 4.6 Distribusi Hubungan antara Dukungan Kader Kesehatan dengan Tes HIV/AIDS di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Bulan Agustus 2016 (n=72) Tes HIV/AIDS Dukungan Kader Tidak Periksa Periksa Total Kesehatan F % f % f % Kurang 19 59, , Baik 12 30, , Jumlah 31 43, , p-value 5,116 0,024 Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dapat diketahui bahwa ibu hamil yang mendapat dukungan kader kesehatan dalam kategori kurang dan tidak melakukan tes HIV/AIDS sebanyak 19 orang (59,4%), sedangkan ibu hamil yang mendapat dukungan kader kesehatan dalam kategori baik dan tidak melakukan tes HIV/AIDS sebanyak 12 orang (30,0%). Ibu yang mendapatkan dukungan kader kesehatan dalam kategori kurang dan melakukan tes HIV/AIDS sebanyak 13 orang 40,6%), sedangkan ibu hamil yang mendapat dukungan kader kesehatan dalam kategori baik dan melakukan tes HIV/AIDS sebanyak 28 orang (70,0%). Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square di dapatkan nilai p value = hubungan antara dukungan kader kesehatan dengan tes HIV/AIDS pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang. PEMBAHASAN Analisis Univariat 1. Dukungan Kader Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 72 responden menunjukkan dukungan kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang dalam kategori baik sebanyak 40 responden (55,6%) dan dalam kategori kurang sebanyak 32 responden (44,4%). Ini menunjukkan bahwa sebagian besar dukungan kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang dalam kategori baik. Hal ini dibandingkan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rifka A (2016) tentang dukungan suami pada ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan VCT, suami yang memberikan dukungan sebanyak 46,7%. Hasil diatas menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang mempunyai dukungan kader. berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dukungan kader di wilayah kerja puskesmas bergas pada point 2 tentang dukungan informasi terdapat sejumlah 62 responden (86,1%) yang 5 Hubungan Antara Dukungan Kader Kesehatan Dengan Tes HIV/AIDS Pada Ibu Hamil

7 memberikan informasi pada ibu hamil tentang tes HIV/AIDS, dan pada point 12 tentang dukungan emosional terdapat sejumlah 32 responden (44,4%) yang kader tidak memuji ibu hamil yang telah melakukan tes HIV/AIDS. Dukungan yang dilakukan pada ibu hamil untuk melakukan tes HIV/AIDS antara lain dukungan instrumental, informasi, penilaian dan emosional. Dukungan yang diberikan antara lain, kader mengantar ibu hamil melakukan tes HIV/AIDS, kader memberikan informasi pada ibu hamil tentang tes HIV/AIDS untuk mencegah secara dini penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak secara lisan dan memberikan pujian pada ibu hamil yang telah melakukan tes HIV/AIDS sebagai perwujudan timbal balik sehingga apa yang telah kita sampaikan itu dianggap penting. Dukungan kader yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dukungan baik fisik maupun psikologis yang diberikan kader terhadap ibu hamil, karena kader adalah sebagai tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat sebagai penggerak atau promotor kesehatan. Dukungan sosial mengacu pada kenyamanan, perhatian, penghargaan, atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok kepada individu. Dukungan sosial berupa tindakan yang bersifat membantu melibatkan emosi, pemberian informasi, bantuan instrument dan penilaian positif pada individu dalam menghadapai permasalahannya. Dukungan kader kesehatan antara lain bersumber dari pasangan hidup, keluarga, pacar, teman, rekan kerja dan organisasi komunitas (Sarafino, 2006). Dukungan adalah menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Dukungan juga dapat diartikan sebagai memberikan dorongan/motivasi atai semangat dan nasihat kepada orang lain dalam situasi pembuat keputusan (Chaplin, 2006). Dukungan kader dalam hal ini berupa kader memberikan informasi dan pemahaman tentang pentingnya melakukan tes HIV/AIDS. Pada penelitian ini juga ditemukan responden yang tidak mendapat dukungan dari kader, hal ini terjadi karena kurangnya perhatian kader kepada ibu hamil bisa karena faktor minimnya tingkat pengetahuan kader mengenai pentingnya melakukan tes HIV/AIDS, walupun kader tersebut sudah diberikan sosialisasi di Puskesmas akan tetapi pada saat kegiatan sosialisasi berlangsung ada sebagian kader yang paham dengan apa isi sosialisasi tersebut dan sebaliknya karena terlalu banyak kader yang hadir sehingga kader tidak terlalu memperhatikan apa yang disampaikan oleh tenaga kesehatan yang berwenang di program tes HIV/AIDS dan menganggap hal tersebut tidak penting dan serius. 2. Tes HIV/AIDS Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Hasil penelitian 72 responden dapat diketahui bahwa sebagian besar responden melakukan tes HIV/AIDS sebanyak 41 responden (56,9%) dan sebagian kecil tidak melakukan te HIV/AIDS sebanyak 31 responden (43,1%). Ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil yang melakukan tes HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang 6 Hubungan Antara Dukungan Kader Kesehatan Dengan Tes HIV/AIDS Pada Ibu Hamil

8 dalam kategori kurang. Hal ini dibandingkan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rifka A (2016) tentang dukungan suami pada ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan VCT, ibu hamil yang periksa VCT sebanyak 81,7%. Ibu yang melakukan tes HV/AIDS dengan alasan karena ibu ingin mengetahui hasil tes HIV/AIDS guna mencegah terjadinya penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak. Begitu pula pada ibu hamil yang tidak melakukan tes HIV/AIDS dikarenakan kader kesehatan tidak menekankan secara jelas akan pentingnya melakukan tes HIV/AIDS bagi ibu hamil sehingga ibu hamil tidak terlalu memperhatiakan hal tersebut, selain itu juga ibu hamil sibuk dengan pekerjaan rumah, ibu harus bekerja dan tidak ada yang mengantarnya dikarenakan suami sibuk bekerja dimana pekerjaan suami yang mengharuskan suami untuk meninggalkan rumah selama berhari-hari. Menurut asumsi peneliti bahwa ibu hamil yang mau melakukan tes HIV/AIDS dapat dilakukan lebih secara teratur dimana untuk mengetahui kondisi kesehatan baik ibu maupun janin, dan lebih dini mengetahui resikoresiko yang akan terjadi sehingga akan ditangani secara tepat apabila terjadi komplikasi pada kehamilan. Oleh karena itu tes HIV/AIDS dapat dilakukan dengan cara memberi dukungan informasi dan instrumental. Dukungan informasi yang diberikan antara lain kader kesehatan memberikan informasi pada ibu hamil tentang tes HIV/AIDS, kader menyampaikan informasi tes HIV/AIDS secra lisan dan kader menyampaikan tes HIV/AIDS itu untuk mencegah penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak secara dini. Dukungan instrumental yang diberikan antara lain kader mengantar ibu hamil melakukan tes HIV/AIDS. Tes HIV/AIDS adalah pemeriksaan rutin yang ditawarkan kepada ibu hamil. Tes HIV/AIDS merupakan sebuah penegaskan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) atau dikenal dengan Prevention of Mother To Child Transmission (PMTCT) yang bertujuan untuk menyelamatkan ibu dan bayi dari infeksi HIV. Adapun program pelayanan pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak meliputi pelayanan pra persalinan dan pasca persalinan serta layanan kesehatan anak. Pelayanan KIA bisa menjadi pintu masuk upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak bagi seorang ibu hamil. Screening HIV serta Infeksi Menular Seksual (IMS) harus ditawarkan kepada ibu hamil sesuai dengan kebijakan dan harapannya dengan kesadaran sendiri ibu berkenan untuk di tes serta sukarela untuk melakukannya (Kemenkes RI, 2011). Program PPIA/PMTCT merupakan sebuah upaya yang penting yaitu suatu upaya penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia serta Program KIA dengan melakukan intervensi pencegahan penularan yang dalam pelaksanaanya meliputi kegiatan 4 Prong yaitu : prong 1 : pencegahan penularan HIV pada perempuan usia reproduksi; prong 2 : pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada perempuan HIV positif; prong 3 : pencegahan penularan HIV dari ibu hamil HIV positif ke bayi yang dikandungnya; dan prong 4 : pemberian dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu HIV positif beserta anak dan keluarganya (Kemenkes RI, 2011). 7 Hubungan Antara Dukungan Kader Kesehatan Dengan Tes HIV/AIDS Pada Ibu Hamil

9 Analisa Bivariate 1. Hubungan Antara Dukungan Kader Kesehatan dengan Tes HIV/AIDS Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dukungan kader kesehatan baik sebanyak 40 responden (100,0%) sedangkan yang melakukan tes HIV/AIDS sebanyak 28 responden (70,0%) dan yang tidak melakukan tes HIV/AIDS sebanyak 12 responden (30,0%). Sedangkan dengan dukungan kader kesehatan kurang sebanyak 32 responden (100,0%) sedangkan yang melakukan tes HIV/AIDS sebanyak 13 responden (40,6%) dan yang tidak melakukan tes HIV/AIDS sebanyak 19 responden (59,4%). Berdasarkan uji statistik Chi Square diperoleh nilai 2 hitung 5,116 dengan nilai p-value 0,024. Oleh karena itu p-value disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan kader kesehatan dengan tes HIV/AIDS pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dukungan kader kesehatan baik dan melakukan tes HIV/AIDS dapat dilihat dari jawaban responden pada kuesioner tentang dukungan informasional yaitu kader memberikan informasi pada ibu hamil tentang tes HIV/AIDS sebanyak 62 responden (86,1%). Dukungan kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang dikatakan baik karena kader sudah diberikan sosialisasi tentang pentingnya tes HIV/AIDS. Sehingga kader kesehatan dalam memberikan dukungan kepada ibu hamil untuk melakukan tes HIV/AIDS yaitu dengan melakukan sosialisasi tentang pentingnya melakukan tes HIV/AIDS bagi ibu hamil yang mempunyai faktor resiko MTCT, oleh karena itu tes HIV/AIDS sangat penting untuk menurunkan bahkan mencegah kejadian penularan HIV/AIDS dari ibu hamil kepada janinnya atau dinyatakan sebagai program PPIA.\ Mengingat peran kader adalah sebagai penggerak masyarakat (community mobilization). Kader berperan dalam pelayanan KIA khususnya pada ibu hamil yang mempunyai faktor resiko tertularnya HIV/AIDS, maka sosialisasi dan pelaksanaan PPIA/PMTCT harus dilaksanakan. Sehingga kader mendukung ibu hamil dengan cara memberikan sosialisasi tes HIV/ AIDS bagi ibu hamil yang mempunyai faktor risiko tersebut sangat penting untuk menurunkan bahkan mencegah kejadian penularan HIV/AIDS dari ibu hamil kepada janinnya atau dinyatakan sebagai program PPIA/PMTCT. (Kemenkes RI, 2011). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rifka A (2016) yang menunjukkan ada hubungan antara dukungan suami dengan pemeriksaan ibu hamil melakukan VCT di wilayah kerja Puskesmas Duren Dukungan kader kurang terhadap tes HIV/AIDS sejumlah 32 responden (44,4%), hal ini dikarenakan kader tidak memberikan dukungan emosional yaitu kader tidak memberikan pujian pada ibu hamil yang telah melakukan tes 8 Hubungan Antara Dukungan Kader Kesehatan Dengan Tes HIV/AIDS Pada Ibu Hamil

10 HIV/AIDS sehingga ibu hamil yang telah diberikan informasi tentang pentingnya melakukan tes HIV/AIDS tersebut menganggap hal tersebut tidaklah penting dan serius yang akan mempengaruhi kehamilannya, disisi lain ibu hamil merasa bahwa dirinya dalam keadaan baik, sehat dan tidak mengidap penyakit menular tersebut yaitu HIV/AIDS. Dan ibu hamil yang melakukan tes HIV/AIDS dengan dukungan kader kesehatan kurang sejumlah 13 responden (18,2%), walaupun kader tidak memberi dukungan pada ibu hamil untuk melakukan tes HIV/AIDS ibu hamil tetap melakukan tes HIV/AIDS sendiri karena menganggap bahwa tes HIV/AIDS itu penting untuk mencegah secara dini penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak. Dukungan kader baik terhadap tes HIV/AIDS sejumlah 40 responden (55,6%) hal ini dikarenakan ibu hamil berkeinginan untuk mengetahui dirinya positif atau negatif HIV/AIDS guna mencegah terjadinya penularan dari ibu ke anak pada saat hamil. Dukungan kader baik dengan ibu hamil melakukan tes HIIV/AIDS sejumlah 28 responden (22,8%), hal ini dikarenakan dengan dukungan yang diberikan kader memberikan informasi tentang tes HIV/AIDS itu penting guna mencegah secara dini terjadinya penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak secara lisan sehingga ibu hamil merasa tindakan tersebut sangat penting dan termotivasi. Dan ibu hamil yang tidak melakukan tes HIV/AIDS sejumlah 12 responden (17,2%) hal ini dikarenakan ibu hamil merasa takut mengetahui hasil tes HIV/AIDS dan merasa dirinya dalam keadaan baik, sehat dan tidak menderita penyakit menular tersebut. Motivasi merupakan penggerak perilaku, hubungan antara kedua kontruksi yang cukup kompleks, dimana motivasi yang sama dapat saja menggerakkan perilaku yang berbeda demikian pula perilaku yang sama dapat juga diarahkan oleh motivasi yang berbeda, motivasi juga mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu dan kekuatan perilaku dapat melemah akibat dari perbuatan itu bersifat tidak menyenangkan. Perilaku merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan, dan pada dasarnya perilaku kesehatan merupakan suatu respons seseorang (organisme) terhadap stimulus objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan. Apabila dalam hal ini kader kesehatan tidak memberikan motivasi, dorongan atau support dan tidak menjalin hubungan yang baik antara kader kesehatan dengan ibu, maka tidak ada tindakan timbal balik yang dilakukan oleh ibu hamil untuk melakukan tes HIV/AIDS. Hal ini sesuai dengan teori menurut Sarafino (2006), dukungan kader kesehatan didasarkan pada teori dukungan sosial, dikarenakan dukungan sosial dapat bersumber dari pasangan hidup, keluarga, pacar, teman, rekan kerja dan organisasi komunitas. Dukungan sosial juga mengacu pada kenyamanan, perhatian, penghargaan, atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok kepada individu. Dukungan sosial berupa tindakan yang bersifat membantu melibatkan emosi, pemberian informasi, bantuan instrument dan penilaian positif pada individu dalam menghadapai permasalahannya. 9 Hubungan Antara Dukungan Kader Kesehatan Dengan Tes HIV/AIDS Pada Ibu Hamil

11 DAFTAR PUSAKA Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prkatek. Jakarta. Rineka Cipta. Departemen Kesehatan RI. (2012). Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi. Departemen Kesehatan RI. (2012). Konseling dan Tes HIV Atas Prakarsa Petugas Kesehatan : Pedoman Penerapan. Indonesia Partnership Found For HIV/AIDS, Kementerian Kesehatan. (2011). Pedoman Penerapan Tes dan Konseling HIV Terintegrasi di Sarana Kesehatan /PITC. Kementerian kesehatan RI. (2011). Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis dan Terapi Antiretroviral pada Orang Dewasa. Kementerian Kesehatan RI. (2011). Pedoman Pencegahan Penularan Hiv Dari Ibu Ke Anak. Jakarta. Kemenkes RI. (2011). Subdirektorat AIDS dan PMS. Laporan Triwulan Kasus HIV-AIDS Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. (2010). Strategi dan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS Notoatmodjo, Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka cipta. Notoatmodjo, Soekidjo Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Novi A, Peran kader kesehatan dalam pembinaan wanita pekerja seks (WPS) di lokalisasi sunan kuning. Uiversitas Negeri Semarang. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai. Pustaka. Puskesmas Bergas (2015). Data kasus HIV/AIDS. Sarafino E. P. (2006). Health Psychology. Biopsychososcial Interactions, Cetakan Ketujuh, USA. p. cm. 10 Hubungan Antara Dukungan Kader Kesehatan Dengan Tes HIV/AIDS Pada Ibu Hamil

12 Sekretaris Komisi Penaggulangan AIDS (KPA) Provinsi Jawa Tengan, Sekretaris Komisi Penaggulangan AIDS (KPA) Provinsi Jawa Tengan, Setiawan, A Metodologi penelitian kebidanan. Yogyakarta : nuha medika. Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh, Bandung : CV. Alfabeta. Suyanto dan Salamah, U Riset Kebidanan Metodologi & Aplikasi. Yogyakarta : Mitra Cendikia. Yulifah, R dan Yuswanto (2006). Asuhan Kebidanan Komunitas. Salemba Medika : Jakarta. 11 Hubungan Antara Dukungan Kader Kesehatan Dengan Tes HIV/AIDS Pada Ibu Hamil

13 2 Hubungan Antara Dukungan Kader Kesehatan Dengan Tes HIV/AIDS Pada Ibu Hamil

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION OF HIV (PMTCT) OLEH IBU HAMIL DI PUSKESMAS HALMAHERA KOTA SEMARANG Dhenok Hajeng Prihestu Leksono, Siti

Lebih terperinci

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN PENGARUH STIGMA DAN DISKRIMINASI ODHA TERHADAP PEMANFAATAN VCT DI DISTRIK SORONG TIMUR KOTA SORONG Sariana Pangaribuan (STIKes Papua, Sorong) E-mail: sarianapangaribuan@yahoo.co.id ABSTRAK Voluntary Counselling

Lebih terperinci

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Abstrak

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Abstrak ISSN2354-7642 Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia JOURNAL NERS AND MIDWIFERY INDONESIA Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang HIV/AIDS dengan Perilaku Pemeriksaan Test PITC (Provider Initiated Test and

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan permasalahan penyakit menular seksual termasuk Human Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan kualitatif. HIV merupakan

Lebih terperinci

57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIRETROVIRAL PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) Edy Bachrun (Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun) ABSTRAK Kepatuhan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG Nina Susanti * ) Wagiyo ** ), Elisa *** ) *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah perempuan yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah perempuan yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dari tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah perempuan yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dari tahun ke tahun semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah laki-laki yang melakukan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (PPIA)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (PPIA) PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (PPIA) THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON KNOWLEDGE AND BEHAVIOR PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan retrovirus RNA yang dapat menyebabkan penyakit klinis, yang kita kenal sebagai Acquired Immunodeficiency

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG THE CORRELATION BETWEEN HUSBAND S SUPPORT WITH FREQUENCY OF PUERPERIAL REPEATED VISITATION IN

Lebih terperinci

Integrasi Program PPIA (PMTCT ) di Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Integrasi Program PPIA (PMTCT ) di Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Integrasi Program PPIA (PMTCT ) di Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Disampaikan pada Lecture Series Pusat Penelitian HIV/AIDS UNIKA ATMAJAYA: Peranan Bidan dalam Mendukung

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan infeksi yang berkembang pesat di dunia, begitu pula di Indonesia. Menurut

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN SUAMI UNTUK MENCEGAH HIV/AIDS DI DESA X KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG.

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN SUAMI UNTUK MENCEGAH HIV/AIDS DI DESA X KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG. FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN SUAMI UNTUK MENCEGAH HIV/AIDS DI DESA X KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG. ARTIKEL Oleh LUVITA RIA NASTITI 040112a027 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG Dessy Yunita Dewi Program Studi DIV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan jumlah kasus Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan jumlah kasus Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan retrovirus yang menurunkan kemampuan sistem imun ((Morgan dan Carole, 2009). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL 32 Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017 TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL Tri Budi Rahayu 1 1 Stikes Guna Bangsa Yogyakarta,

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN HIV DAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN HIV DAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN HIV DAN AIDS DENGAN MINAT MELAKUKAN VOLUNTARY COUNSELLING AND TESTING (VCT) PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SOSROMENDURAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh:

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HIV/AIDS DAN VCT SERTA MOTIVASI IBU HAMIL DENGAN KESEDIAAN MENGIKUTI VCT DI KABUPATEN PATI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HIV/AIDS DAN VCT SERTA MOTIVASI IBU HAMIL DENGAN KESEDIAAN MENGIKUTI VCT DI KABUPATEN PATI HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HIV/AIDS DAN VCT SERTA MOTIVASI IBU HAMIL DENGAN KESEDIAAN MENGIKUTI VCT DI KABUPATEN PATI Siti Ni amah *, Yuli Irnawati 2. DIII Kebidanan, Akbid Bakti Utama Pati

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN SUMBER INFORMASI DENGAN UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KOMUNITAS ANAK JALANAN DI BANJARMASIN TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN SUMBER INFORMASI DENGAN UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KOMUNITAS ANAK JALANAN DI BANJARMASIN TAHUN 2016 HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN SUMBER INFORMASI DENGAN UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KOMUNITAS ANAK JALANAN DI BANJARMASIN TAHUN 2016 Noorhidayah 1, Asrinawaty 2, Perdana 3 1,2,3 Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TES HIV PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 ARTIKEL OLEH : FITRIANI A087

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TES HIV PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 ARTIKEL OLEH : FITRIANI A087 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TES HIV PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 ARTIKEL OLEH : FITRIANI 030215A087 PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN NGUDI

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Prevention of Mother To Child HIV Transmission (PMTCT) ABSTRACT

ABSTRAK. Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Prevention of Mother To Child HIV Transmission (PMTCT) ABSTRACT HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL PADA PROGRAM ANTENATAL CARE INTEGRASI TERHADAP PREVENTION OF MOTHER TO CHILD HIV TRANSMISSION ( PMTCT ) DI PUSKESMAS HALMAHERA KOTA SEMARANG THE CORRELATION

Lebih terperinci

DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN

DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN Wahyu Setya Ningsih 1), Ari Andayani 2) 1 Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo email: wahyusetya14@yahoo.co.id 2 Akademi Kebidanan

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu Hamil Melakukan Tes HIV pada Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu Hamil Melakukan Tes HIV pada Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu Hamil Melakukan Tes HIV pada Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas A. Latar Belakang Epidemi HIV telah memasuki babak baru dengan makin banyaknya penularan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Siti Arieska Shomadiyyah

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Siti Arieska Shomadiyyah HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG HIV/AIDS DENGAN SIKAP TERHADAPPROVIDER INITIATED TESTING AND COUNSELING (PITC) DI PUSKESMAS GEDONG TENGEN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Siti Arieska Shomadiyyah

Lebih terperinci

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI HUBUNGAN DUKUNGAN BIDAN DENGAN KEBERLANJUTAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BULAN PERTAMA PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA 1 Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Ranti Lestari 1, Budiman 2 1.Dosen Akademi Kebidanan Cianjur Email : Ranti

Lebih terperinci

PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE BAYI DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU MAKASSAR

PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE BAYI DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU MAKASSAR PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE BAYI DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU MAKASSAR Prevention Mother to Child HIV Transmission in Jumpandang Baru Health Center Makassar Resty Asmauryanah, Ridwan Amiruddin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan. Pada akhir abad ke-20 dunia dihadapkan dengan permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan. Pada akhir abad ke-20 dunia dihadapkan dengan permasalahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini masih terdapat banyak penyakit di dunia yang belum dapat diselesaikan. Pada akhir abad ke-20 dunia dihadapkan dengan permasalahan kesehatan yang sebelumnya

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG Email : hirawati25@yahoo.com ABSTRAK Kelas ibu hamil merupakan suatu program pemerintah

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN Oleh MAHARDIKA CAHYANINGRUM NIM: 030113a050 PROGRAM

Lebih terperinci

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA PARITY RELATIONSHIP WITH ANXIETY LEVEL TRIMESTER PREGNANT WOMEN AT III IN HEALTH TEGALREJO YOGYAKARTA

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Rabiatunnisa 1610104257 PROGRAM STUDI BIDAN

Lebih terperinci

Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon

Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon Serambi Saintia, Vol. V, No. 1, April 2017 ISSN : 2337-9952 Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon Maya Maulida Fitri 1, Masyudi 2 1,2) Fakultas Kesehatan Masyarakat USM Email: masyudi29@gmail.com

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER. kesukarelaan dan bersedia mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya.

LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER. kesukarelaan dan bersedia mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya. LAMPIRAN 1 KUESIONER LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER Saya bertandatangan di bawah ini: Nama : Umur : Setelah membaca penjelasan di atas, maka dengan ini menyatakan saya bersedia ikut berpatisipasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam pekerjaan rumah tangga. Sedangkan HIV (Human Immuno Virus)

BAB I PENDAHULUAN. macam pekerjaan rumah tangga. Sedangkan HIV (Human Immuno Virus) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ibu rumah tangga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai seorang wanita yang mengatur penyelenggaraan berbagai macam pekerjaan rumah tangga. Sedangkan

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013. BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013 Bahtiar, Yusup Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang VCT adalah kegiatan konseling yang menyediakan dukungan psikologis, informasi dan pengetahuan HIV/AIDS, mencegah penularan HIV/AIDS, mempromosikan perubahan perilaku

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA USIA, PEKERJAAN, PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)

HUBUNGAN ANTARA USIA, PEKERJAAN, PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) HUBUNGAN ANTARA USIA, PEKERJAAN, PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta sarwinantisyamsudin@yahoo.com Abstract: This study aims to

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DI KELURAHAN BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG ABSTRAK

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DI KELURAHAN BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG ABSTRAK HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DI KELURAHAN BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG Siti Fatimah*), Fitria Primi Astuti**), Nova Hasani F.***) *) Program Studi D-IV Kebidanan STIKES

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG Ida Fitriya *), Purbowati,S.Gz.,M.Gizi **), dr. H. Adil Zulkarnain, Sp. OG (K) ***) *) Alumnus Program Studi D-IV

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah dunia karena melanda di seluruh negara di dunia (Widoyono, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. masalah dunia karena melanda di seluruh negara di dunia (Widoyono, 2005). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang mengkhawatirkan masyarakat karena disamping belum ditemukan obat dan vaksin untuk pencegahan, penyakit ini juga memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA sudah mencapai tahap terkonsentrasi pada beberapa sub-populasi berisiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA sudah mencapai tahap terkonsentrasi pada beberapa sub-populasi berisiko BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Epidemi HIV/AIDS di Indonesia Epidemi HIV di Indonesia telah berlangsung selama 25 tahun dan sejak tahun 2000 sudah mencapai tahap terkonsentrasi pada beberapa sub-populasi

Lebih terperinci

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Motivation and Obedience of Antenatal Care (ANC) Visit of 3rd Trimester Pregnant Mother) Ratna Sari Hardiani *, Agustin

Lebih terperinci

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WUS DALAM DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA GENUK KECAMATAN UNGARAN BARAT TAHUN 2015 JURNAL SKRIPSI

Lebih terperinci

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Siswa SMA Negeri 1 Bandung terhadap Penularan dan Pencegahan HIV/AIDS Tahun 2016 Relationship Between Knowledge

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Rien Ariani 201510104286 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

HUBUNGAN JENIS MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA DI DESA X KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN PTEMANGGUNG ARTIKEL

HUBUNGAN JENIS MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA DI DESA X KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN PTEMANGGUNG ARTIKEL HUBUNGAN JENIS MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA DI DESA X KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN PTEMANGGUNG ARTIKEL Oleh : DEWI PURWATI 040112a009 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Resha Cahyanti 201510104386 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Infeksi Menular Seksual (IMS) sampai saat ini masih merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Infeksi Menular Seksual (IMS) sampai saat ini masih merupakan masalah BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Infeksi Menular Seksual (IMS) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia, baik di negara maju (industri) maupun di negara berkembang.

Lebih terperinci

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KB KONDOM DI DESA BANGSALAN KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI The Relationship Between The Knowledge Level And Men s Participation In Family

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit tertentu dapat melalui penularan bibit penyakit dari orang atau hewan dari reservoir kepada orang

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG PUSKESMAS LAYANAN SATU ATAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare Merry Tyas Anggraini 1, Dian Aviyanti 1, Djarum Mareta Saputri 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. ABSTRAK Latar Belakang : Perilaku hidup

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS MIROTO SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS MIROTO SEMARANG FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS MIROTO SEMARANG Nova Silviyani * ), Vilda Ana Veria Setyawati ** ) *) Alumni Fakultas Kesehatan UDINUS 2011 **) Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Sandrinilta 201410104257 PROGRAM STUDI BIDAN

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J ARTIKEL ILMIAH GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MP-ASI DAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN DI POSYANDU PERMATA DESA BAKI PANDEYAN KABUPATEN SUKOHARJO Disusun

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN NIAT MELAKUKAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DI PUSKESMAS KRETEK KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN NIAT MELAKUKAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DI PUSKESMAS KRETEK KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN NIAT MELAKUKAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DI PUSKESMAS KRETEK KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Nunik Linda Wardani 1610104334

Lebih terperinci

NIAT IBU HAMIL DARI SUAMI BERESIKO TERTULAR HIV/AIDS UNTUK MELAKUKAN VCT DI SEMARANG TIMUR

NIAT IBU HAMIL DARI SUAMI BERESIKO TERTULAR HIV/AIDS UNTUK MELAKUKAN VCT DI SEMARANG TIMUR NIAT IBU HAMIL DARI SUAMI BERESIKO TERTULAR HIV/AIDS UNTUK MELAKUKAN VCT DI SEMARANG TIMUR Erna Kusumawati 1), Agustin Rahmawati 2) 1) Program Studi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDS DI RW 15 KELURAHAN UMBULMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDS DI RW 15 KELURAHAN UMBULMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDS DI RW 15 KELURAHAN UMBULMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG Anni Suciawati* *Fakultas Kesehatan Prodi Kebidanan Universitas Nasional Email Korespodensi:

Lebih terperinci

HIV/AIDS dan PMTCT, 4 orang mengatakan kadang-kadang memberikan. informasi HIV/AIDS dan PMTCT, dan 1 orang mengatakan tidak pernah

HIV/AIDS dan PMTCT, 4 orang mengatakan kadang-kadang memberikan. informasi HIV/AIDS dan PMTCT, dan 1 orang mengatakan tidak pernah 1 Sebanyak 3 orang mengatakan selalu memberikan informasi HIV/AIDS dan PMTCT, 4 orang mengatakan kadang-kadang memberikan informasi HIV/AIDS dan PMTCT, dan 1 orang mengatakan tidak pernah memberikan informasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO Asih Setyorini, Deni Pratma Sari ABSTRAK Perubahan pada masa remaja adalah hormon reproduksi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN Oleh : Esti Ratnasari dan Muhammad Khadziq Abstrak

Lebih terperinci

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG BPJS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG BPJS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG OLEH ANIK PUJI LESTARI a PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013 Tri Tunggal 1, Syamsuddin Alan 2, Hj.Chairiyah 3 ABSTRAK

Lebih terperinci

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

Muhammadiyah Semarang   ABSTRAK ABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG PERAN SERTA TENAGA KESEHATAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PNEUMONIA PADA IBU BALITA USIA 0 5 TAHUN DI PUSKESMAS NGESREP KOTA SEMARANG THE CORRELATION BETWEEN MOTHER S PERCEPTIONS

Lebih terperinci

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DENGAN PROGRAM JAMPERSAL DI BPM SRI HANDAYANI WELAHAN JEPARA Ummi Haniek 1 INTISARI Salah satu di antara beberapa penyebab terlambatnya

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 20 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : DINI ARIANI NIM : 20000445 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014 HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014 Endang Wahyuningsih Latar Belakang Penelitian, Asupan makanan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG. 50 GIZIDO Volume 5 No. 1 Mei 013 Hubungan Pengetahuan Ibu Els Ivi Kulas HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Indonesia terhitung mulai tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan 30 Desember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem pertahanan manusia sehingga menyebababkan sistem pertahanan tubuh manusia tersebut menjadi melemah.

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : YESI FEBRIYANI J 201110201138

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang mengakibatkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang mengakibatkan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang mengakibatkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Virus ini menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh

Lebih terperinci

Journal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015

Journal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015 TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MATERI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG Fatimah Sari, 1 Emy Yulianti 2 1,2 D3 Kebidanan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT Background : The

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Tika Febriyani*, Ahmad Syahlani 1, Agus Muliyawan 2 1 STIKES Sari Mulia Banjarmasin 2 AKBID Sari

Lebih terperinci

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2) HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN PADA MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG Meity Asshela 1), Swito Prastiwi 2), Ronasari Mahaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh HIV (Human Immune Deficiency Virus), relatif mudah menular dan mematikan.

Lebih terperinci

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DENGAN PENGGUNAAN BUKU KIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KECAMATAN WANEA MANADO Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggal dalam darah atau cairan tubuh, bisa merupakan virus, mikoplasma, bakteri,

BAB I PENDAHULUAN. tinggal dalam darah atau cairan tubuh, bisa merupakan virus, mikoplasma, bakteri, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan infeksi yang bisa didapat melalui kontak seksual. IMS adalah istilah umum dan organisme penyebabnya, yang tinggal dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (HIV/AIDS) merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. World Health

BAB I PENDAHULUAN. (HIV/AIDS) merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. World Health BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. World Health Organization (WHO) menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. HIV dan AIDS merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. HIV dan AIDS merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang HIV dan AIDS merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik yang sering dikaitkan dengan kesehatan reproduksi terutama

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS Jl. KARTINI TIMIKA, PAPUA TELP. (0901) ,

PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS Jl. KARTINI TIMIKA, PAPUA TELP. (0901) , PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS Jl. KARTINI TIMIKA, PAPUA TELP. (0901) 322460, Email : kpakabmimika@.yahoo.co.id LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM HIV/AIDS DAN IMS PERIODE JULI S/D SEPTEMBER

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini salah satu aspek kesehatan yang menjadi bencana bagi manusia adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu virus yaitu HIV (Human Immunodeficiency Virus)

Lebih terperinci

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALAWAAN KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA. Meytha Mandagi*, Christian R. Tilaar*, Franckie R.R Maramis*

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Hermi Cahyoningsih

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Hermi Cahyoningsih HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HIV, AIDS DAN TES HIV/AIDS SECARA SUKARELA DENGAN SIKAP TES HIV/AIDS SECARA SUKARELA DI PUSKESMAS GEDONG TENGEN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015 Mahdalena Prihatin Ningsih 1), Lisa Rahmawati 2) Prodi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti (Sutana dan Sudrajat, 2001). Penelitian ini menggunakan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti (Sutana dan Sudrajat, 2001). Penelitian ini menggunakan pendekatan cross BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dimana peneliti menyajikan suatu fakta untuk menggambarkan secara keseluruhan peristiwa yang

Lebih terperinci

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) OLEH BIDAN DI POLI KIA PUSKESMAS DEMPET KABUPATEN DEMAK TAHUN 2016 Juli Sara*), Sri Andarini Indreswari**)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus HIV ditemukan

Lebih terperinci

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH HIV/AIDS Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Definisi HIV/AIDS Tanda dan gejala HIV/AIDS Kasus HIV/AIDS di Indonesia Cara penularan HIV/AIDS Program penanggulangan HIV/AIDS Cara menghindari

Lebih terperinci

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI (Studi Observasional di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura Timur Kabupaten Banjar Tahun 2017) Elsa Mahdalena

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PENULARAN HIV/AIDS PADA PROSES PERSALINAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PENULARAN HIV/AIDS PADA PROSES PERSALINAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PENULARAN HIV/AIDS PADA PROSES PERSALINAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H. ADAM MALIK MEDAN Suswati Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Medan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN sebanyak 1,1 juta orang (WHO, 2015). menurut golongan umur terbanyak adalah umur tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN sebanyak 1,1 juta orang (WHO, 2015). menurut golongan umur terbanyak adalah umur tahun dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang HIV/AIDS telah menjadi penyakit yang menakutkan bagi masyarakat dunia tidak terkecuali masyarakat Indonesia karena penderita HIV/AIDS di dunia setiap tahunnya mengalami

Lebih terperinci

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN P4K PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS KARANGNONGKO KLATEN Sri Wahyuni,

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG Ninda Ayu Pangestuti *), Syamsulhuda BM **), Aditya Kusumawati ***) *)Mahasiswa

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG URANGAN ENERGI KRONIK () DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG Shinta Ika Sandhi 1, Asmanah 2 Akademi Kebidanan Uniska Kendal Email: shinta86harnuddin82@gmail.com

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA PENELITIAN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA Sutarmi*, Mardiana Zakir** WHO memperkirakan resiko klematian akibat kehamilan dan persalinandi usia 15 sampai 19 tahun 2 kali

Lebih terperinci

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012 HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PROSES LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA SEMARANG Siti Nadzifah Lingga Kurniati*) *) Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang

Lebih terperinci