RANCANG BANGUNMESIN PERAJANG GENDAR DENGAN METODE SLICER PRESS 1) Joko Yunianto Prihatin 2 ) Agung Supriyanto, 3) Slamet Pembudi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUNMESIN PERAJANG GENDAR DENGAN METODE SLICER PRESS 1) Joko Yunianto Prihatin 2 ) Agung Supriyanto, 3) Slamet Pembudi"

Transkripsi

1 RANCANG BANGUNMESIN PERAJANG GENDAR DENGAN METODE SLICER PRESS 1) Joko Yunianto Prihatin 2 ) Agung Supriyanto, 3) Slamet Pembudi 1,2) Jurusan Teknik Mesin Akademi Teknologi Warga Surakarta 3) Jurusan Teknik Elektro Akademi Teknologi Warga Surakarta Abstract Gendar chopper's engine design is one way to application of appropriate technology, to help artisans karak that still apply the traditional way. One is the process perajangan. The traditional way this turned out to be a barrier to increasing production capacity so that craftsmen can not always meet demand. With a well-designed machine, the process can be faster perajangan. It is evident from the test results produced a production capacity of chopped per minute. Results much faster when compared to the traditional way that produces 50 per minute chopped. With a capacity greater perajangan time gains craftsmen will increase so as to improve the welfare of artisans Keywords: Gendar, Slicer, Stubborn, Rajang Abstraksi Perancangan mesin perajang gendar ini merupakan salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna, untuk membantu pengrajin karak yang selama ini masih menerapkan cara tradisional. Salah satunya adalah proses perajangan. Cara tradisional ini ternyata menjadi penghambat dalam peningkatan kapasitas produksi sehingga pengrajin selalu tidak bisa memenuhi permintaan konsumen.dengan mesin yang dirancang ini, proses perajangan bisa lebih cepat. Hal ini dibuktikan dari hasil pengujian yang menghasilkan kapasitas produksi sebesar 174,4rajangan per menit. Hasil jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan cara tradisional yang menghasilkan 50 rajangan tiap menit. Dengan kapasitas perajangan yang lebih besar waktu keuntungan yang diperoleh pengrajin akan meningkat sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan pengrajin Kata kunci: Gendar, Slicer, Karak, Rajang I. PENDAHULUAN Di Indonesia banyak sekali makanan tradisional yang keberadaannya terus dipertahankan sampai saat ini.baik berupa makanan pokok, cemilan ataupun makanan musiman yang biasanya dibuat bila ada acara tertentu (misal acara adat).salah satu makanan tradisional yang masih bertahan hingga sekarang adalah karak.makanan ini sebenarnya termasuk kelompok cemilan (snack) namun ada masyarakat yang menikmatinya sebagai pelengkap makanan pokok sebagai lauk.bahkan ada yang mengatakan bahwa tidak nikmat bersantap tanpa adanya karak. Usaha produksi karak termasuk kelompok Usaha Kecil menengah (UKM) yang dikelola sebagai usaha industri rumah tangga (home industry).cara pembuatan karak biasanya masih tradisional.tidak ada mesin atau alat modern yang digunakan, dari membuat adonan, merajang, menjemur, menggoreng hingga pengemasannya.kebutuhan karak dimasyarakat sebenarnya sangat tinggi namun diimbangi dengan kapasitas produksi yang memadai.seringkali produsen kehabisan stok untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Usaha peningkatan kapasitas produksi akanterkendalaoleh cara membuat karak masih menggunakan cara tradisional. Dari survey yang dilakukan pada salah satu UKM karak didaerah Mojolaban, Sukoharjo, salah satu proses pada pembuatan karak yang masih memakai cara tradional adalah perajangan gendar menjadi lembaran-lembaran tipis yang akan dijemur. Kemampuan merajang oleh tenaga manusia yang terbatas menjadikan kapasitas produksi karak kurang maksimal.dari pengamatan yang dilakukan rata-rata tiap pekerja mampu merajang 50 rajangan tiap menit. Belum lagi kondisi lelah karena telah bekerja terlalu lama akan mengurangi kualitas perajangan. Akibatnya banyak gendar yang robek, berlubang, dan ketebalan yang tidak sama sehingga menjadi produk yang tidak layak jual. Untuk mengatasi masalah ini perlu adanya inovasi cara perajangan, yaitu mengganti tenaga manusia dengan menggunakan mesin. Dalam penelitian akan dibahas mengenai inovasi mesin perajang karak JURNAL TEKNIKA ATW 9

2 dengan Rancang Bangun Mesin Perajang Adonan Karak Sistem Pisau Ayun Kombinasi Meja Geser Kontinyu mesin perajang. Mesin yang akan digunakan ini menggunakan serangkaian kawat sebagai pisau perajangnya (slicer press). II. BAHAN DAN METODA a. Cara pembuatan karak. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat karak adalah beras, bleng/cetithet, garam, dan air.sedangkan peralatan yang biasa dipakai secara tradisional adalah dandang (panci), tungku/kompor, pisau, nampan pengering, lumping dan alu (alat untuk menubuk), alat pengaduk (enthong), papan untuk merajang (Anonim, 1982). Mula-mula persiapkan semua alat dan bahan.buat larutan dari bleng/cetithet, garam dan air.beras dicuci hingga bersih kemudian dimasukkan kedalam larutan bleng/cetithet dan garamlalu diaduk hingga rata. Proses selanjutnya adalah mengukusnya hingga masak.setelah masak masukkan kedalam lumpang dan ditumbuk dengan alu menjadi adonan yang tercampur rata yang disebut gendar. Proses penumbukan ini tidak terlalu halus (masih kelihatan tektur nasinya), kemudian masukkan kedalam cetakan berbentuk empat persegi panjang. Setelah adonan dingin dilakukan perajangan dengan ketebalan 2-3 mm. Hasil perajangan ini ditata kedalam nampan pengering (papan anyaman bambu).selanjutnya dijemur dibawah terik matahari.pengeringan dilakukan dengan cahaya matahari biasanya sekitar 1-2 hari bila cuaca terik. Proses terakhir adalah penggorengan dan pengemasan. b. Perancangan komponen mesin Bagian-bagian utama mesin perajang karak ini adalah sistem pisau, tuas pengatur panjang langkah, poros, puli, sabukv, dan motor.dalam rancangan yang dibuat, mekanisme perajang adalah dengan mendorong gendar melewati serangkaian pisau sehingga terpotong dengan ketebalan sesuai dengan jarak antar pisau. Daya motor yang diperlukan untuk menggerakkan mekanisme perajang dihitung denganrumus berikut,. (1) P : daya motor yang dibutuhkan (HP) T : torsi (kg.m) n : putaran (rpm) Untuk mentransmisikan putaran motor ke mekanisme perajang, digunakan sabuk V dan puli. Parameter jarak poros menentukan dimensi panjang sabuk V. Pada perencanaan sabuk V, jarak poros C,syarat yang harus dipenuhi untuk parameter jarak poros C, adalah: C 0,5 (dk Dk) > 0 (2) C : jarak poros (mm) dk: diameter puli luar kecil (mm) Dk : diameter puli luar besar (mm) Panjang sabuk V, dinyatakan dengan parameter (L), dapat dihitung dengan rumus: L = 2C + 0,5 π (dp + Dp) + 0,25C (Dp dp)2 (3) L : panjang sabuk V (mm) dp : diameter nominal puli kecil (mm) Dp : diameter nominal puli besar (mm) Kecepatan linier sabuk V,dinyatakan dengan parameter (Vp), dihitung dengan rumus: Vp = (π dp n)/ (60.000) (4) Vp : kecepatan linier sabuk V (m/det) JURNAL TEKNIKA ATW 10

3 dp : diameter nominal puli kecil (penggerak) (mm) n : putaran motor (rpm) Perhitungan diameter poros yang digunakan pada peralatan yang dirancang ini, dihitung dengan rumus: [(0,58 S yp ) / N] > (16/π d3) (M2 + T2)0,5 (5) Syp : tegangan pada yield point (N/mm2) Su : tegangan ultimate (N/mm2) N : faktor keamanan d: diameter poros (mm) M : momen bending maksimum (N mm) T : torsi (N mm). Torsi yang terjadi pada poros dihitung berdasarkan rumus: T = 716,2 P / n (6) T : torsi yang terjadi (kg m) P : daya motor (HP) n : putaran (rpm). Untuk menentukan panjang langkah pendorong, pada lengan pendorong ini dilengkapi mur untuk menyetel panjang langkah. Besarnya panjang langkah yang tepat ditentukan dengan pengujian. Setelah didapat panjang langkah yang tepat maka mur pengunci pada batang pendorong dikencangkan. c. Cara Kerja Mesin Gambar mesin pembuat tepung tapioka serta bagian-bagian utamanya dapat dilihat pada gambar Gambar 1. Mesin perajang gendar Cara kerja mesin perajang ini adalah sebagai berikut: motor (2) dihubungkan dengan reducer (1) yang mengubah putaran motor 1450 rpm menjadi 48,3 rpm (rasio 1:30). Putaran ini masih terlalu tinggi sehingga diturunkan lagi dengan menghubungkan puley penggerak(3) yang berdiameter diameter 70 mm dengan pulley pengikut (6) diameter 300 mm dengan menggunakan sabuk (4). Disini putaran turun menjadi 11,3 rpm. Sabuk V (4) dapat diatur kekecangannya dengan menggeser pully penegang (5). Pulley (6) dihubungkan ke pendorong gendar (10) dengan menggunakan batang (8). Panjang langkah pendorong dapat diatur dengan menggunakan mur (9). Setelah tombol (7) di nyalakan maka pendorong akan mendorong gendar kearah pisau (11) sehingga gendar akan terpotong. Gendar yang sudah terpotong akan jatuh ke penampung melalui pengarah (12). JURNAL TEKNIKA ATW 11

4 Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah pembuatan alat/mesin yang kemudian alat itu diuji untuk berproduksi. Hasilnya akan dibandingkan dengan proses produksi secara manual. d. Diagram Alir Penelitian Mulai Permasalahan UKM Desain Awal Desain Jadi Desain Akhir-Model Rancang Bangun Mesin Pengujian Mesin Masalah teratasi N Y selesai III. HASIL DAN PEMBAHASAN Data pada tabel 1 berikut merupakan data dimensi-dimensi utama dari mesin perajang karak yang dirancang/dibuat. Tabel 1. Dimensi Utama Mesin yang Dirancang No Nama Komponen Dimensi 1 Motor 0.25 Hp 2 Sabuk V Ukuran A 95 3 Pulley penggerak Diameter 6 inch (150 mm) 4 Reducer 1 : 30 5 Pulley pengikut/pendorong Diameter 12 inch (300 mm) 6 Diameter kawat pisau 0,5 mm 7 Jarak pisau 2,5 mm 8 Diameter poros 20 mm 9 Panjang lengan pendorong 850 mm JURNAL TEKNIKA ATW 12

5 waktu (detik) Edisi XI/ATW/April/2014 ISSN Untuk mengetahui unjuk kerja mesin perajang gendar yang dirancang secara pasti, setelah mesin tersebut dibuat, maka dilakukan pengujian. Mesin perajang karak ini dirancang untuk mampu merajang dengan kapasitas lebih besar dari proses perajangan manual, yaitu lebih dari 50 rajangan per menit. Disamping itu hasil rajangan juga rapi, tidak sobek atau berlubang, dan ketebalan yang seragam. Hasil akhir yang diperoleh dari mesin yangdirancang ini adalah gendar yang sudah terajang menjadi lembaran-lembaran tipis yang siap ditata pada nampan penjemur untuk dijemur. Proses penataan pada nampan penjemur dan penjemuran bukan bagian dari pengujian mesin ini. Langkah-langkah untuk pengujian mesin ini adalah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan dalam pengujian: gendar berbentuk balok, pencatat waktu, tempat penampung, minyak goreng dan kuas. 2. Lumasi permukaan nampan parajang dan pisau slicer dengan minyak goreng. Hal ini dilakukan agar gendar tidak lengket pada nampan. 3. Masukkan gendar kedalam nampan perajang. Ukuran dari gendar ini adalah 25 x 5 x 5 cm. 4. Nyalakan mesin dengan menekan tombol On/Start. 5. Mencatat hasil pengujian.hal yang dicatat adalah waktu (time) perajangan dari gendar mulai didorong hingga gendar masuk kedalam pisau slicer dan keluar dari pisau hingga pendorong kembali lagi ke posisi semula. Dalam pengujian ini, jumlah pisau yang dipasang berjumlah 100 sehingga jumlah rajangan yang dihasilkan adalah 100 buah dengan ketebalan gendar 2,5 mm. 6. Lakukan langkah 3 dan 5 berulang-ulang sehingga gendar yang akan dirajang habis. Hasil pengujian yang dilakukan, dapat dilihat pada tabel 2. No Ukuran Gendar Tabel 2. Data Hasil Pengujian Mesin Perajang Gendar Waktu Mesin Produk Manual Mesin Manual Baik Cacat Baik Cacat (cm) (detik) (pcs) 1 25 x 5 x x 5 x x 5 x x 5 x x 5 x perbandingan waktu perajangan 1 2 gendar 3 ke- 4 5 Mesin Manual Grafik 1. Perbandingan waktu perajangan mesin dan manual JURNAL TEKNIKA ATW 13

6 jumlah jumlah Edisi XI/ATW/April/2014 ISSN perbandingan produk baik gendar ke- mesin manual Grafik 2. Perbandingan jumlah produk baik perajangan mesin dan manual perbandingan produk cacat gendar ke- mesin manual Grafik 3. Perbandingan jumlah produk cacat perajangan mesin dan manual Dari tabel 2 dapat diketahui waktu rata-rata untuk merajang gendar dengan panjang 25 cm dengan menggunakan mesin adalah 34,4 detik. Bila dilakukan dengan manual waktu rata-ratanya adalah 49,6 detik. Dari sini menunjukkan bahwa ada peningkatan efisiensi waktu perajangan dengan menggunakan mesin sebesar 30,6 %. Jumlah produk baik yang dikerjakan dengan mesin adalah 95 buah, sedangkan bila dengan cara manual sebanyak 90,6 ( 91) buah. Rata-rata produk cacat bila dikerjakan dengan mesin adalah5 buah, sedangkan dengan cara manual sebanyak 6,2 ( 7) buah. Produk cacat yang dikerjakan dengan mesin disebabkan oleh gesekan antara gendar dengan dinding tepi hoper sehingga potongan menjadi sobek atau berlubang. Sedangkan dengan cara manual disebabkan karena faktor manusiawi misal kelelahan dan kurang konsentrasi. Bentuk cacat yang dihasilkannya berupa ketidakseragaman ketebalan gendar, sobek dan berlubang.produk-produk cacat ini selanjutnya dipisahkan untuk kemudian diproses ke pengeringan dan penggorengan namun tidak layak jual. IV. SIMPULAN Dari pengujian yang dilakukan, mesin yang dirancang untuk merajang gendar dapat bekerja dengan baik.gendar dapat terpotong dengan rapi, ukuran yang seragam meskipun ada beberapa produk yang cacat. Kapasitas perajangansebesar 174,4 dapat melebihi kapasitas perajangan dengan cara manual. Dengan peningkatan kapasitas ini diharapkan keuntungan yang didapat juga meningkat sehingga bisa lebih meningkatkan kesejahteraan pengrajin karak. JURNAL TEKNIKA ATW 14

7 DAFTAR PUSTAKA [1] Aninditya, Oegik.S, 2005, Perancangan Mesin Pembuat Tepung Tapioka,Jurnal Teknik Mesin Vol. 7, No. 1, April 2005: 22 27, Universitas Kristen Petra, Jakarta [2] Anonim, 1982, Paket Industri Pangan untuk Daerah Pedesaan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri pangan, IPB, Bogor. [3] Beer, F.P., and Jhonston, E.R., 1987, Mechanics for Engineers: Dynamics., 4th edition, McGaw Hill Company, Singapore. [3] Hurst S,Kenneth;2009, Prinsip-prinsip Perancangan Teknik, Erlangga, Jakarta [4] Sularso, dan Suga, K., 1992, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin., PT Pradnya Paramita, Jakarta. [5] Robert L.Mott.,2009, Elemen Mesin dalam Perancangan Mekanis, penerbit Andy, Yogyakarta. JURNAL TEKNIKA ATW 15

Perancangan Mesin Pembuat Tepung Tapioka

Perancangan Mesin Pembuat Tepung Tapioka JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 7, No. 1, April 2005: 22 27 Perancangan Mesin Pembuat Tepung Tapioka Oegik Soegihardjo Dosen Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Petra Email:

Lebih terperinci

Mesin Pencacah Cengkeh

Mesin Pencacah Cengkeh Volume 10 No 1, April 2017 Hlm. 59-64 ISSN 0216-9495 (Print) ISSN 2502-5325 (Online) Mesin Pencacah Cengkeh Ah. Sulhan Fauzi 1, Engga Predianto 2, Fatkur Rhohman 3 1,2,3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT PEMOTONG KERUPUK RAMBAK SISTEM DOBEL PISAU DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH FIBER DI UKM KERUPUK RAMBAK

TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT PEMOTONG KERUPUK RAMBAK SISTEM DOBEL PISAU DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH FIBER DI UKM KERUPUK RAMBAK TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT PEMOTONG KERUPUK RAMBAK SISTEM DOBEL PISAU DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH FIBER DI UKM KERUPUK RAMBAK Wachid Yahya, S.Pd, M.Pd Sfaf Pengajar, Program Studi D3 Mesin Otomotif

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI

PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI Diajukan kepada untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Teknik Mesin Oleh : HAFIZH ARDHIAN PUTRA

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT ES PUTER DENGAN PENGADUK DAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK

RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT ES PUTER DENGAN PENGADUK DAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT ES PUTER DENGAN PENGADUK DAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK Abstrak Suyadi, Sunarto, dan Faqihuddin Nur Rachman Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Berikut proses perancangan alat pencacah rumput gajah seperti terlihat pada diagram alir: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan Perencanaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENGEPRES PLAT PISAU ACAR KAPASITAS 600 LEMBAR/ JAM

PERENCANAAN MESIN PENGEPRES PLAT PISAU ACAR KAPASITAS 600 LEMBAR/ JAM PERENCANAAN MESIN PENGEPRES PLAT PISAU ACAR SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada program Studi Teknik Mesin Oleh : NPM : 10.1.03.01.0039 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Mesin Cetak Bakso Dibutuhkan mesin cetak bakso dengan kapasitas produksi 250 buah bakso per menit daya listriknya tidak lebih dari 3/4 HP dan ukuran baksonya

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: 2355-3553 PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG Sukadi* Novarini** *Dosen Teknik Mesin Politeknik Jambi **Dosen Teknik Mesin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Mesin Press Mesin press adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk membentuk dan memotong suatu bahan atau material dengan cara penekanan. Proses kerja daripada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara Kerja Alat Cara kerja Mesin pemisah minyak dengan sistem gaya putar yang di control oleh waktu, mula-mula makanan yang sudah digoreng di masukan ke dalam lubang bagian

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PENCACAH CENGKEH UNTUK HOME INDUSTRY DI KABUPATEN TRENGGALEK SKRIPSI

PERANCANGAN MESIN PENCACAH CENGKEH UNTUK HOME INDUSTRY DI KABUPATEN TRENGGALEK SKRIPSI PERANCANGAN MESIN PENCACAH CENGKEH UNTUK HOME INDUSTRY DI KABUPATEN TRENGGALEK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T) Pada Program Study Teknik Mesin

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENIRIS MINYAK (SISTEM TRANSMISI )

RANCANG BANGUN MESIN PENIRIS MINYAK (SISTEM TRANSMISI ) RANCANG BANGUN MESIN PENIRIS MINYAK (SISTEM TRANSMISI ) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Oleh: MUHAMMAD HUSNAN EFENDI NIM I8613023 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PERAJANG DAGING AYAM DAN IKAN DENGAN KAPASITAS 76 KG/JAM

PERENCANAAN MESIN PERAJANG DAGING AYAM DAN IKAN DENGAN KAPASITAS 76 KG/JAM Artikel Skripsi PERENCANAAN MESIN PERAJANG DAGING AYAM DAN IKAN DENGAN KAPASITAS 76 KG/JAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T.) Pada Program Studi

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH DIAMETER PULI TERHADAP KAPASITAS PRODUKSI PADA MESIN PENUMBUK EMPING JENGKOL

ANALISA PENGARUH DIAMETER PULI TERHADAP KAPASITAS PRODUKSI PADA MESIN PENUMBUK EMPING JENGKOL ANALISA PENGARUH DIAMETER PULI TERHADAP KAPASITAS PRODUKSI PADA MESIN PENUMBUK EMPING JENGKOL Irwan Anwar 1, Syawaldi 2, Yandiko Ardi Putra3 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENGIRIS PISANG DENGAN PISAU (SLICER) VERTIKAL KAPASITAS 120 KG/JAM

PERENCANAAN MESIN PENGIRIS PISANG DENGAN PISAU (SLICER) VERTIKAL KAPASITAS 120 KG/JAM PERENCANAAN MESIN PENGIRIS PISANG DENGAN PISAU (SLICER) VERTIKAL KAPASITAS 120 KG/JAM SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana (S-1) Program Studi Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

Perancangan Alat Pengolahan Karak Tradisional untuk Memperbaiki Kualitas (Studi Kasus Industri Karak di Desa Dukuh, Mojolaban, Sukoharjo)

Perancangan Alat Pengolahan Karak Tradisional untuk Memperbaiki Kualitas (Studi Kasus Industri Karak di Desa Dukuh, Mojolaban, Sukoharjo) Perancangan Alat Pengolahan Karak Tradisional untuk Memperbaiki Kualitas (Studi Kasus Industri Karak di Desa Dukuh, Mojolaban, Sukoharjo) Fakhrina Fahma 1), Rahmaniyah Dwi Astuti 2), Ilham Priadythama

Lebih terperinci

Kentang yang seragam dikupas dan dicuci. Ditimbang kentang sebanyak 1 kg. Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan

Kentang yang seragam dikupas dan dicuci. Ditimbang kentang sebanyak 1 kg. Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan Lampiran 1. Prosedur penelitian Kentang yang seragam dikupas dan dicuci Ditimbang kentang sebanyak 1 kg Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan Kentang dimasukkan ke dalam mesin melalui hopper

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PERAJANG APEL KAPASITAS 60 KG/JAM

PERENCANAAN MESIN PERAJANG APEL KAPASITAS 60 KG/JAM PERENCANAAN MESIN PERAJANG APEL KAPASITAS 60 KG/JAM SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana (S1) Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universtas Nusantara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Singkat Alat Alat pembuat mie merupakan alat yang berfungsi menekan campuran tepung, telur dan bahan-bahan pembuatan mie yang telah dicampur menjadi adonan basah kemudian

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 17 BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 3.1. Penjabaran Tugas (Classification Of Task) Langkah pertama untuk bisa memulai suatu proses perancangan adalah dengan menyusun daftar kehendak. Dafar kehendak

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Perencanaan Kapasitas Penghancuran. Diameter Gerinda (D3) Diameter Puli Motor (D1) Tebal Permukaan (t)

BAB III PERANCANGAN Perencanaan Kapasitas Penghancuran. Diameter Gerinda (D3) Diameter Puli Motor (D1) Tebal Permukaan (t) BAB III PERANCANGAN 3.1. Perencanaan Kapasitas Penghancuran Kapasitas Perencanaan : 100 kg/jam PutaranMotor : 1400 Rpm Diameter Gerinda (D3) : 200 mm Diameter Puli Motor (D1) : 50,8 mm Tebal Permukaan

Lebih terperinci

IV. ANALISIS TEKNIK. Pd n. Besarnya tegangan geser yang diijinkan (τ a ) dapat dihitung dengan persamaan :

IV. ANALISIS TEKNIK. Pd n. Besarnya tegangan geser yang diijinkan (τ a ) dapat dihitung dengan persamaan : A. POROS UTAMA IV. ANALISIS TEKNIK Menurut Sularso dan K. Suga (1997), untuk menghitung besarnya diameter poros yang digunakan adalah dengan menentukan daya rencana Pd (kw) dengan rumus : Pd = fcp (kw)...

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA MESIN BALANCING RODA MOBIL

PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA MESIN BALANCING RODA MOBIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA MESIN BALANCING RODA MOBIL Dedi Suryadi 1), Restu Prayoga 1), A. Fauzan 1) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu Jl. WR. Supratman Kandang Limun,

Lebih terperinci

Variasi Ukuran Puli Terhadap Produksi Hasil Alat Penumbuk Jengkol

Variasi Ukuran Puli Terhadap Produksi Hasil Alat Penumbuk Jengkol 37 Variasi Ukuran Puli Terhadap Produksi Hasil Alat Penumbuk Jengkol Syawaldi Dosen Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Islam Riau E-mail : syawaldi_a.empat@yahoo.co.id Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES

PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES TARTONO 202030098 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Kampus Terpadu UMY, Jl. Lingkar Selatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN Pada rancangan uncoiler mesin fin ini ada beberapa komponen yang perlu dilakukan perhitungan, yaitu organ penggerak yang digunakan rancangan ini terdiri dari, motor penggerak,

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN

BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN Pada rancangan mesin penghancur plastic ini ada komponen yang perlu dilakukan perhitungan, yaitu daya motor,kekuatan rangka,serta komponenkomponen elemen mekanik lainnya,perhitungan

Lebih terperinci

MODIFIKASI MESIN PENANAM BIBIT PADI MANUAL DENGAN TRANSMISI RANTAI PENGGERAK MOTOR BENSIN 1.8 HP

MODIFIKASI MESIN PENANAM BIBIT PADI MANUAL DENGAN TRANSMISI RANTAI PENGGERAK MOTOR BENSIN 1.8 HP MODIFIKASI MESIN PENANAM BIBIT PADI MANUAL DENGAN TRANSMISI RANTAI PENGGERAK MOTOR BENSIN 1.8 HP Abstrak Rofarsyam Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl Prof. Sudarto, S.H., Tembalang, Kotak

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perencanaan Proses perencanaan mesin pembuat es krim dari awal sampai akhir ditunjukan seperti Gambar 3.1. Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa Perhitungan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMIPIL JAGUNG DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 7KG / MENIT UNTUK USAHA KECIL MENENGAH ( RANGKA & POROS )

RANCANG BANGUN MESIN PEMIPIL JAGUNG DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 7KG / MENIT UNTUK USAHA KECIL MENENGAH ( RANGKA & POROS ) RANCANG BANGUN MESIN PEMIPIL JAGUNG DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 7KG / MENIT UNTUK USAHA KECIL MENENGAH ( RANGKA & POROS ) PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya

Lebih terperinci

Rancang Bangun Mesin Pengiris Ubi Dengan Kapasitas 30 Kg/jam

Rancang Bangun Mesin Pengiris Ubi Dengan Kapasitas 30 Kg/jam Rancang Bangun Mesin Pengiris Ubi Dengan Kapasitas 30 Kg/jam M.Sajuli (1) Ibnu Hajar (2) Jurusan Teknik Mesin Politeknik Bengkalis Jl. Batin Alam, Sei Alam, Bengkalis Riau ibnu@polbeng.ac.id Abstrak Kualitas

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN Pada tahap perancangan mesin Fitting valve spindle pada bab sebelumnya telah dihasilkan rancangan yang sesuai dengan daftar kehendak. Yang dijabarkan menjadi beberapa varian

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENGEROLL PIPA. DENGAN UKURAN DIAMETER PIPA 27,2mm 60,5 mm. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar

PERENCANAAN MESIN PENGEROLL PIPA. DENGAN UKURAN DIAMETER PIPA 27,2mm 60,5 mm. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar PERENCANAAN MESIN PENGEROLL PIPA Artikel Skripsi DENGAN UKURAN DIAMETER PIPA 27,2mm 60,5 mm SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T.) Pada Program Studi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN 3.1 Diagram Alur Proses Perencanaan Proses perencanaan mesin pemotong kerupuk rambak kulit ditunjukan pada diagram alur pada gambar 3.1 : Mulai Pengamatan dan pengumpulan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR Sumardi 1* Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km. 280 Buketrata Lhokseumawe 24301 Email: Sumardi63@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi BAB II DASAR TEORI Dasar teori yang digunakan untuk pembuatan mesin pemotong kerupuk rambak kulit adalah sistem transmisi. Berikut ini adalah pengertian-pengertian dari suatu sistem transmisi dan penjelasannya.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan konstruksi mesin pengupas serabut kelapa ini terlihat pada Gambar 3.1. Mulai Survei alat yang sudah ada dipasaran

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Aliran Diagram aliran merupakan suatu gambaran dasar yang digunakan dasar dalam bertindak. Seperti pada proses perencanaan diperlukan suatu diagram alir yang

Lebih terperinci

MESIN PERAJANG TONGKOL JAGUNG (JANGGEL) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PAKAN TERNAK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PARA PETERNAK DENGAN KAPASITAS

MESIN PERAJANG TONGKOL JAGUNG (JANGGEL) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PAKAN TERNAK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PARA PETERNAK DENGAN KAPASITAS PERANCANGAN MESIN PERAJANG TONGKOL JAGUNG (JANGGEL) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PAKAN TERNAK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PARA PETERNAK DENGAN KAPASITAS 750 kg/jam SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MERAH KAPASITAS 46 KG/JAM

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MERAH KAPASITAS 46 KG/JAM RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MERAH KAPASITAS 46 KG/JAM Yafid Effendi, Fajar Danuriyanto Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan I,

Lebih terperinci

JURNAL PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN MESIN PEMIPIL JAGUNG DENGAN KAPASITAS 300 KG/JAM

JURNAL PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN MESIN PEMIPIL JAGUNG DENGAN KAPASITAS 300 KG/JAM JURNAL PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN MESIN PEMIPIL JAGUNG DENGAN KAPASITAS 300 KG/JAM PLANNING AND CALCULATION COM SHELLER MACHINE WITH A CAPACITY OF 300 KG/HOUR Oleh: MUHAMMAD AZIIS LYAN SETYAJI 11.1.03.01.0057

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin Pan Granulator Mesin Pan Granulator adalah alat yang digunakan untuk membantu petani membuat pupuk berbentuk butiran butiran. Pupuk organik curah yang akan

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENIRIS MINYAK PADA ABON IKAN TUNA DENGAN KAPASITAS 30 KG/JAM ARTIKEL SKRIPSI

PERENCANAAN MESIN PENIRIS MINYAK PADA ABON IKAN TUNA DENGAN KAPASITAS 30 KG/JAM ARTIKEL SKRIPSI PERENCANAAN MESIN PENIRIS MINYAK PADA ABON IKAN TUNA DENGAN KAPASITAS 30 KG/JAM ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T) pada Program Studi Teknik

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PEMECAH KEMIRI DENGAN KAPASITAS 50 KG/JAM SKRIPSI

PERENCANAAN MESIN PEMECAH KEMIRI DENGAN KAPASITAS 50 KG/JAM SKRIPSI Artikel Skripsi PERENCANAAN MESIN PEMECAH KEMIRI DENGAN KAPASITAS 50 KG/JAM SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana (S1) Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik

Lebih terperinci

VARIASI DIAMETER PULLEY YANG DIGERAKKAN PADA MESIN PENCACAH CENGKEH

VARIASI DIAMETER PULLEY YANG DIGERAKKAN PADA MESIN PENCACAH CENGKEH VARIASI DIAMETER PULLEY YANG DIGERAKKAN PADA MESIN PENCACAH CENGKEH SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana (S-1) Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Disusun

Lebih terperinci

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

MESIN PERUNCING TUSUK SATE MESIN PERUNCING TUSUK SATE NASKAH PUBLIKASI Disusun : SIGIT SAPUTRA NIM : D.00.06.0048 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 013 MESIN PERUNCING TUSUK SATE Sigit Saputra,

Lebih terperinci

Perancangan dan Pembuatan Mesin Penggiling Daging dan Pengaduk Adonan Bakso

Perancangan dan Pembuatan Mesin Penggiling Daging dan Pengaduk Adonan Bakso JURNAL TEKNIK MESIN INSTITUT TEKNOLOGI PADANG http://ejournal.itp.ac.id/index.php/tmesin/ e-issn : 2089-4880 Vol. 7, No. 1, April 2017 p-issn : 2089-4880 Perancangan dan Pembuatan Mesin Penggiling Daging

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG

PERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG PERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

TEKNIKA VOL.3 NO.1 APRIL_

TEKNIKA VOL.3 NO.1 APRIL_ BENTUK DAN KECEPATAN PUTARAN POROS BATANG PENYAYAT YANG TEPAT PADA MESIN PENYAYAT DAGING Novarini Teknik Mesin, Politeknik Jambi, Jl. Lingkar Barat II Lrg. Veteran Rt. 04 Kec. Alam Barajo Kota Jambi Email

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PELUBUR KERTAS BEKAS. HARRY SUNARDI;

PERANCANGAN MESIN PELUBUR KERTAS BEKAS. HARRY SUNARDI; 1 PERANCANGAN MESIN PELUBUR KERTAS BEKAS HARRY SUNARDI; sunardi.harry@gmail.com ABSTRAK Bubur kertas adalah langkah awal dalam proses daur ulang kertas, adapun daur ulang kertas harus ditingkatkan secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis, BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Perancangan Mesin Pemisah Biji Buah Sirsak Proses pembuatan mesin pemisah biji buah sirsak melalui beberapa tahapan perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah,

Lebih terperinci

PEMBUATAN MESIN PARUT NANGKA MUDA UNTUK PRODUKSI MEGONO

PEMBUATAN MESIN PARUT NANGKA MUDA UNTUK PRODUKSI MEGONO Abstrak PEMBUATAN MESIN PARUT NANGKA MUDA UNTUK PRODUKSI MEGONO Rofarsyam Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Soedarto,S.H.,Tembalang, KotakPos 6199/SMG, Semarang 503293 Telp. 024-7473417,

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T) Pada Program Studi Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

PERENCANAAN ALAT BANTU PENGANGKAT DAN PEMINDAH KERTAS GULUNG

PERENCANAAN ALAT BANTU PENGANGKAT DAN PEMINDAH KERTAS GULUNG PERENCANAAN ALAT BANTU PENGANGKAT DAN PEMINDAH KERTAS GULUNG Anthony Angwin Lumanto 1), Suwandi Sugondo 2) Program Studi Teknik Mesin Universitas Kristen Petra 1,2) Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR Sumardi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km. 280 Buketrata Lhokseumawe 24301 Email: Sumardi63@gmail.com

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian,

Lebih terperinci

PERAJANG MEKANIK KRIPIK

PERAJANG MEKANIK KRIPIK PERAJANG MEKANIK KRIPIK Sartono Putro Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura ABSTRAK Proses pembuatan kripik tempe dengan perajangan manual mempunyai

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL PENGUJIAN PERFORMANCE MESIN PENCACAH RUMPUT LAUT SKALA UKM

ANALISIS HASIL PENGUJIAN PERFORMANCE MESIN PENCACAH RUMPUT LAUT SKALA UKM Analisis Pengujian Performance Mesin Pencacah Rumput Laut Skala UKM ANALISIS HASIL PENGUJIAN PERFORMANCE MESIN PENCACAH RUMPUT LAUT SKALA UKM Tedy Marita D3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Lebih terperinci

Kajian Kinerja Mesin Pengaduk Pada Proses Pembuatan Pati Aren (Arenga pinnata Merr.)

Kajian Kinerja Mesin Pengaduk Pada Proses Pembuatan Pati Aren (Arenga pinnata Merr.) Kajian Kinerja Mesin Pengaduk Pada Proses Pembuatan Pati Aren (Arenga pinnata Merr.) Oleh: Bambang Purwantana 1, Tri Purwadi 1, Muhammad Fauzi 2 Abstrak Pati aren merupakan komoditas yang banyak digunakan

Lebih terperinci

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PANGAN INSTlTUT PERTANIAN BOGOR 1981

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PANGAN INSTlTUT PERTANIAN BOGOR 1981 I KERUPUK ULI Paket Industri Pangan Untuk Daerah Pedesllan PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PANGAN INSTlTUT PERTANIAN BOGOR 1981 I PEMBUATAN KERUPUK ULI Karak atau kerupuk nasi adalah kerupuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram

BAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram BAB III PERANCANGAN 3.. Perencanaan Kapasitas Perajangan Kapasitas Perencanaan Putaran motor iameter piringan ( 3 ) iameter puli motor ( ) Tebal permukaan ( t ) Jumlah pisau pada piringan ( I ) iameter

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 14. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar mesin sortasi buah manggis hasil rancangan dapat dilihat dalam Bak penampung mutu super Bak penampung mutu 1 Unit pengolahan citra Mangkuk dan sistem transportasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang 1 7 2 6 5 3 4 Gambar 4.1. Desain Mesin Pengupas Kulit Kentang Komponen-komponen inti yang ada pada mesin pengupas kulit kentang

Lebih terperinci

Perencanaan Mesin Pengiris Bawang Merah Dengan Pengiris Vertikal ( Shallot Slicer ) Dengan Kapasitas 1kg/Menit

Perencanaan Mesin Pengiris Bawang Merah Dengan Pengiris Vertikal ( Shallot Slicer ) Dengan Kapasitas 1kg/Menit Nusantara of Engineering/Vol. 2/ No. 1/ISSN: 2355-6684 30 Perencanaan Mesin Pengiris Bawang Merah Dengan Pengiris Vertikal ( Shallot Slicer ) Dengan Kapasitas 1kg/Menit Wahyono Sapto Widodo 1 ), Hesti

Lebih terperinci

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alur Perencanaan Proses perancangan alat pencacah rumput gajah seperti terlihat pada diagram alir berikut ini: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan Perencanaan Menggambar

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PERAJANG BAWANG MERAH KAPASITAS 100 KG/JAM. SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

PERENCANAAN MESIN PERAJANG BAWANG MERAH KAPASITAS 100 KG/JAM. SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat ArtikelSkripsi PERENCANAAN MESIN PERAJANG BAWANG MERAH KAPASITAS 100 KG/JAM SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T.) Pada Program

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN MIE PASTA DENGAN KAPASITAS 5 KG/MENIT SKRIPSI. DiajukanSebagai Salah SatuSyarat. UntukMemperolehGelarSarjanaTeknik(SI)

PERANCANGAN MESIN MIE PASTA DENGAN KAPASITAS 5 KG/MENIT SKRIPSI. DiajukanSebagai Salah SatuSyarat. UntukMemperolehGelarSarjanaTeknik(SI) ArtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri PERANCANGAN MESIN MIE PASTA DENGAN KAPASITAS 5 KG/MENIT SKRIPSI DiajukanSebagai Salah SatuSyarat UntukMemperolehGelarSarjanaTeknik(SI) Pada Program StudiTeknikMesin

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN BAGIAN PENGADUK PADA MESIN PENCETAK PAKAN PELLET IKAN

RANCANG BANGUN BAGIAN PENGADUK PADA MESIN PENCETAK PAKAN PELLET IKAN RANCANG BANGUN BAGIAN PENGADUK PADA MESIN PENCETAK PAKAN PELLET IKAN PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A. Md) Oleh : MUHAMMAD HASYIM S NIM. I 8612034 PROGRAM

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENYERUT WORTEL KAPASITAS 15 KG/JAM

RANCANG BANGUN MESIN PENYERUT WORTEL KAPASITAS 15 KG/JAM RANCANG BANGUN MESIN PENYERUT WORTEL KAPASITAS 15 KG/JAM LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III SPESIALISASI PERAWATAN DAN PERBAIKAN

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut: BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT

RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT Joko Hardono Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Tangerang

Lebih terperinci

RANCANG [KG/JAM] MEDAN Diajukan untuk. Memenuhi. Oleh : M.A LUBIS FAHMI NIM: SUWANDI. vii

RANCANG [KG/JAM] MEDAN Diajukan untuk. Memenuhi. Oleh : M.A LUBIS FAHMI NIM: SUWANDI. vii RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT ADONAN TERASI BAHAN BAKU UDANG SISTEM SCREW KAPASITAS 15 [KG/JAM] LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN 19 BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN 31 Diagram Alur Proses Perancangan Proses perancangan mesin pengupas serabut kelapa seperti terlihat pada diagram alir berikut ini: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m)

Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m) LAMPIRAN 74 75 Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m) : 15,4 kg Diameter silinder pencacah (D) : 37,5cm = 0,375 m Percepatan gravitasi (g) : 9,81 m/s 2 Kecepatan putar

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN 3.1. Diagram Alur Perencanaan Proses perencanaan pembuatan mesin pengupas serabut kelapa dapat dilihat pada diagram alur di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram alur perencanaan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. rokok dengan alasan kesehatan, tetapi tidak menyurutkan pihak industri maupun

BAB II DASAR TEORI. rokok dengan alasan kesehatan, tetapi tidak menyurutkan pihak industri maupun BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjauan umum Tembakau merupakan salah satu komoditas pertanian yang menjadi bahan dasar rokok. Dimana kita ketahui bahwa rokok telah menjadi kebutuhan sebagian orang. Walaupun

Lebih terperinci

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

LAMPIRAN II PERHITUNGAN 2.1 Perhitungan Putaran LAMPIRAN II PERHITUNGAN Perhitungan kecepatan untuk mengetahui berapa kemampuan kecepatan alat yang dihasilkan pada proses chips ubi ungu. dibandingkan secara teori dan praktik,

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan

Lebih terperinci

MESIN PEMISAH DAN PEMBERSIH BIJI-BIJIAN / BUTIRAN SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN BURUNG OLAHAN

MESIN PEMISAH DAN PEMBERSIH BIJI-BIJIAN / BUTIRAN SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN BURUNG OLAHAN MESIN PEMISAH DAN PEMBERSIH BIJI-BIJIAN / BUTIRAN SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN BURUNG OLAHAN Rofarsyam Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang

Lebih terperinci

BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN TRANSMISI PADA MESIN PERAJANG TEMBAKAU DENGAN PENGGERAK KONVEYOR

BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN TRANSMISI PADA MESIN PERAJANG TEMBAKAU DENGAN PENGGERAK KONVEYOR BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN TRANSMISI PADA MESIN PERAJANG TEMBAKAU DENGAN PENGGERAK KONVEYOR 4.1 Perencanaan Pulley dan V-Belt 1 4.1.1 Penetapan Diameter Pulley 1 1. Penetapan diameter pulley V-belt

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Perencanaan Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Proses Perancangan mesin pemotong umbi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai mm Studi Literatur

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK MENTEGA (CHURNER) DENGAN SPEED CONTROL

RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK MENTEGA (CHURNER) DENGAN SPEED CONTROL RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK MENTEGA (CHURNER) DENGAN SPEED CONTROL Septyayu Catur Pamungkas 1, Pramono 2, Sunyoto 3 1.2.3 Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang Email: sapunggarut3@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Kapasitas Alat pencacah Plastik Q = 30 Kg/jam 30 kg = jam x 1 jam 60 menit = 0,5 kg/menit = 500 gr/menit Dimana : Q = Kapasitas mesin B. Perencanaan Putaran Pisau Jika

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan V-belt yang sesuai. Ditimbang kertas bekas sebanyak 3 kg3 Kg. Dihidupkan mesin untuk mengoprasikan alat

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan V-belt yang sesuai. Ditimbang kertas bekas sebanyak 3 kg3 Kg. Dihidupkan mesin untuk mengoprasikan alat LAMPIRAN Lampiran 1. Flowchart Penelitian Mulai Dipasang pulley dan V-belt yang sesuai Ditimbang kertas bekas sebanyak 3 kg3 Kg Dihidupkan mesin untuk mengoprasikan alat Dimasukan kertas kedalam alat Dihitung

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM Ir.Soegitamo Rahardjo 1, Asep M. Tohir 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kayu Kayu adalah salah satu material konstruksi yang cukup lama dikenal dalam masyarakat dan merupakan material konstruksi yang dapat dirubah secara alami. Beberapa penyebab

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA

BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA 3.1 Perancangan awal Perencanaan yang paling penting dalam suatu tahap pembuatan hovercraft adalah perancangan awal. Disini dipilih tipe penggerak tunggal untuk

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENCETAK BRIKET DARI SERBUK KAYU (SISTEM RANGKA)

RANCANG BANGUN MESIN PENCETAK BRIKET DARI SERBUK KAYU (SISTEM RANGKA) RANCANG BANGUN MESIN PENCETAK BRIKET DARI SERBUK KAYU (SISTEM RANGKA) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A. Md) Oleh : ARIFAN HERRA PANDAM PAWITRA NIM. I

Lebih terperinci

Jumlah serasah di lapangan

Jumlah serasah di lapangan Lampiran 1 Perhitungan jumlah serasah di lapangan. Jumlah serasah di lapangan Dengan ketinggian serasah tebu di lapangan 40 cm, lebar alur 60 cm, bulk density 7.7 kg/m 3 dan kecepatan maju traktor 0.3

Lebih terperinci

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin. BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN A. Desain Mesin Desain konstruksi Mesin pengaduk reaktor biogas untuk mencampurkan material biogas dengan air sehingga dapat bercampur secara maksimal. Dalam proses

Lebih terperinci

Rancang Bangun Mesin Pengaduk Dodol dan Jenang

Rancang Bangun Mesin Pengaduk Dodol dan Jenang Rancang Bangun Mesin Pengaduk Dodol dan Jenang RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK DODOL DAN JENANG Ilman Syinnaqof D3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Email: ilmansyinnaqof27@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Struktur buah kelapa muda

Gambar 2.1. Struktur buah kelapa muda BAB II TINJAUAN PUSTAKA 21 Kelapa Muda Kelapa muda (cocos nucifera), merupakan buah dari pohon kelapa yang sengaja dipetik lebih cepat (sebelum buah kelapa itu tua atau jatuh sendiri dari pohonnya) dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang proses produksi, salah satunya mesin perajang (Slicer Machine).

BAB I PENDAHULUAN. menunjang proses produksi, salah satunya mesin perajang (Slicer Machine). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keripik tempe (Soya Bean Chips) adalah sejenis makanan ringan yang banyak diminati saat ini. Keripik tempe berupa irisan tipis dari tempe yang digoreng di dalam minyak

Lebih terperinci

ALAT PENGADUK ADONAN WINGKO BABAT KAPASITAS 100 KG UNTUK USAHA PEMBUATAN WINGKO BABAT DI KOTA SEMARANG

ALAT PENGADUK ADONAN WINGKO BABAT KAPASITAS 100 KG UNTUK USAHA PEMBUATAN WINGKO BABAT DI KOTA SEMARANG ALAT PENGADUK ADONAN WINGKO BABAT KAPASITAS 100 KG UNTUK USAHA PEMBUATAN WINGKO BABAT DI KOTA SEMARANG Ulfah Mediaty Arief, Sugeng Purbawanto, Dyah Nurani Setyaningsih Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Tabung Luar Dan Tabung Dalam a. Perencanaan Tabung Dalam Direncanakan tabung bagian dalam memiliki tebal stainles steel 0,6, perencenaan tabung pengupas

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skema Dan Prinsip Kerja Alat Prinsip kerja mesin pemotong krupuk rambak kulit ini adalah sumber tenaga motor listrik ditransmisikan kepulley 2 dan memutar pulley 3 dengan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi Sistem transmisi dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda

Lebih terperinci