PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS TAHUN"

Transkripsi

1 PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS TAHUN No Nomor SNI Judul SNI Produk 1. SNI 0085:2009 Seng oksida Seng Oksida 2. SNI 2109:2011 Sodium tripolifosfat (STPP) mutu teknis Sodium tripolifosfat (STPP) 3. SNI 0030:2011 Asam sulfat teknis Asam sulfat teknis 4. SNI 0032:2011 Aluminium sulfat Aluminium sulfat 5. SNI 2861:2011 Kalsium karbida (CaC2) Kalsium karbida (CaC2) 6. SNI 7582:2010 Terpal plastik untuk biji-bijian produk pertanian Terpal plastik untuk biji-bijian produk pertanian 7. SNI 7655:2010 Karet perapat (rubber seal) pada katup tabung LPG Karet perapat (rubber seal) pada katup tabung LPG 8. SNI 4594:2010 Detergen serbuk Detergen serbuk 9. * Urinal dari keramik 10. * Kloset jongkok dari keramik 11. * Wastafel dari keramik 12. * Toiletries (tempat sabun) dari keramik 13. SNI Kaca pengaman diperkeras untuk bangunan dan panel 14. Revisi SNI SNI ISO 25537:2011 Kaca pengaman berlapis untuk bangunan dan mebelair Kaca untuk bangunan: Cermin kaca lembaran berlapis perak Kaca pengaman diperkeras untuk bangunan dan panel Kaca pengaman berlapis untuk bangunan dan mebelair Kaca untuk bangunan: Cermin kaca lembaran berlapis perak *** terdapat 2 SNI yang berlaku 1 dari 10

2 16. * Kaca olahan jenis kaca dinding isolasi berlapis-lapis dari kaca (Insulating Glass Unit) 17. Revisi SNI * Vulkanisir ban mobil penumpang dan komersial Ban Vulkanisir 18. Revisi SNI Cat anti fouling untuk lambung bawah kapal baja, Mutu dan cara uji Cat kapal 19. SNI * Baja lembaran tipis lapis timah elektrolisa (Bj LTE) Baja lembaran tipis lapis timah elektrolisa (Bj LTE) 20. SNI 7614:2010 Baja batangan untuk keperluan umum (BjKU) Baja batangan untuk keperluan umum (BjKU) 21. SNI 0039:2010 * Pipa baja lapis seng untuk saluran air Pipa baja untuk saluran air dengan atau tanpa lapisan seng 22. SNI 7469:2008 * Kompor gas dua tungku Kompor dengan sistem pematik 23. SNI * Profil aluminium ekstrusi untuk keperluan konstruksi umum (Profil aluminium, Sheet aluminium, 24. SNI * Pelat dan lembaran aluminium Foil aluminium) 25. SNI * Foil aluminium dan paduannya 26. SNI ISO :2010 Keamanan mainan - Bagian 1: Aspek keamanan yang berhubungan dengan sifat fisis dan mekanis Sepeda roda tiga, skuter, mobil berpedal dan mainan beroda semacam itu; kereta boneka 27. SNI ISO :2010 Keamanan mainan - Bagian 2: Sifat mudah terbakar Boneka *** terdapat 2 SNI yang berlaku 2 dari 10

3 28. SNI ISO : SNI ISO :2010 Keamanan mainan Bagian 3: Migrasi unsur tertentu Keamanan mainan - Bagian 4: Ayunan, seluncuran dan mainan aktivitas sejenis untuk pemakaian di dalam dan di luar lingkungan tempat tinggal 30. SNI 7617:2010 Tekstil-Persyaratan zat warna azo dan kadar formaldehida pada kain untuk pakaian bayi dan anak 31. SNI Kadar formaldehida pada pakaian bayi, anak dan dewasa 32. SNI 7722:2011 Tekstil - Persyaratan kadar logam terekstraksi pada kain untuk pakaian Kereta elektrik, termasuk rel, tanda dan aksesori lainnya Perabot rakitan model yang diperkecil ( skala ) dan model rekreasi semacam itu, dapat digerakkan atau tidak Perangkat konstruksi dan mainan konstruksional lainnya, dari bahan selain plastik Stuffed toy menyerupai binatang atau selain manusia Puzzle dari segala jenis Garmen dan aksesori pakaian untuk bayi, rajutan atau kaitan Handuk (pad) dan tampon saniter, popok dan pembebat popok untuk bayi dan barang semacam itu, dari bahan apapun Kain jadi, pakaian resmi, pakaian, pakaian dalam/tidur/ pakaian lainnya, pakaian olahraga 33. SNI Handuk mandi Handuk (terry) 34. SNI Susu bubuk Susu bubuk 35. SNI ** Susu kental manis Susu kental manis 36. RSNI3 7812:2012 * Air minum embun Air minum embun *** terdapat 2 SNI yang berlaku 3 dari 10

4 37. Revisi SNI * Minyak goreng Minyak goreng sawit 38. SNI * Mi instan Mi instan 39. SNI ** Mutu dan cara uji biskuit Biskuit 40. * Tempat duduk lainnya, dengan rangka kayu: diberi lapisan penutup Tempat duduk lainnya, dengan ranka logam: diberi lapisan penutup Tempat duduk lainnya, dengan rangka logam: dikombinasikan dengan rotan Tempat duduk lainnya, dengan rangka logam: dikombinasikan dengan selain rotan Perabotan kayu dari jenis yang digunakan di kamar tidur Perabotan dari plastik: Baby walker Perabotan dari plastik: Fumer cupboard Perabotan dari plastik : lainnya Perangkat kamar tidur, ruang makan atau ruang keluarga dari bambu 41. SNI * Baterei sepeda motor 42. SNI 0038:2009 Aki untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih Aki kendaraan bermotor roda empat atau lebih *** terdapat 2 SNI yang berlaku 4 dari 10

5 43. SNI :2009 Kaca spion untuk kendaraan bermotor kategori M dan N 44. SNI :2009 Kaca spion untuk kendaraan bermotor kategori L Kaca spion untuk kendaraan bermotor kategori M dan N Kaca spion untuk kendaraan bermotor kategori L 45. SNI 7519:2009 Keselamatan sepeda roda tiga Keselamatan sepeda roda tiga 46. SNI ISO : SNI ISO : SNI ISO : SNI ISO : SNI ISO : SNI ISO : SNI ISO : SNI ISO :2011 Alat apung personal - Bagian 1: Baju penolong di kapal untuk pelayaran laut - Persyaratan keselamatan Alat apung personal - Bagian 2: Baju penolong, tingkat unjuk kerja Persyaratan keselamatan Alat apung personal - bagian 3: Baju penolong, tingkat unjuk kerja Persyaratan keselamatan Alat apung personal - Bagian 4: baju penolong, tingkat unjuk kerja Persyaratan keselamatan Alat apung personal - Bagian 6: Baju penolong dan alat bantu apung peruntukan khusus - Persyaratan keselamatan dan metode uji tambahan Alat apung personal - Bagian 7: Material dan komponen - Persyaratan keselamatan dan metode uji Alat apung personal - Bagian 8: Aksesoris - Persyaratan keselamatan dan metode uji Alat apung personal Bagian 10: Pemilihan dan aplikasi alat apung personal dan perlengkapannya Jaket keselamatan (alat apung personal) *** terdapat 2 SNI yang berlaku 5 dari 10

6 54. SNI ISO : SNI ISO : SNI ISO : SNI ISO : SNI ISO : SNI IEC 60969: SNI IEC :2009 *** 61. SNI IEC :2009 *** 62. SNI IEC :2009 *** 63. SNI IEC :2010 Alat apung personal Bagian 5: Alat bantu apung (tingkat 50)-Persyaratan Keselamatan Alat apung personal - Bagian 6: Baju penolong dan alat bantu apung peruntukan khusus - Persyaratan keselamatan dan metode uji tambahan Alat apung personal - Bagian 7: Material dan komponen - Persyaratan keselamatan dan metode uji Alat apung personal - Bagian 8: Aksesoris - Persyaratan keselamatan dan metode uji Alat apung personal Bagian 10: Pemilihan dan aplikasi alat apung personal dan perlengkapannya Lampu swabalast untuk pelayanan pencahayaan umum - Persyaratan unjuk kerja Peralatan listrik rumah tangga dan peralatan listrik serupa - Keselamatan - Bagian 2-40: Persyaratan khusus untuk pompa kalor listrik, pengkondisi udara dan pengering udara Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya - Keselamatan - Bagian 2-24: Persyaratan khusus untuk peranti pendingin, peranti es krim dan pembuat es Peranti listrik rumah tangga dan sejenis - Keselamatan - Bagian 2-7: Persyaratan khusus untuk mesin cuci Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya - Keselamatan - Bagian 2-2: Persyaratan khusus untuk pembersih vakum dan peranti pembersih sedot air Alat bantu apung Lampu swa-ballast *** terdapat 2 SNI yang berlaku 6 dari 10

7 64. SNI IEC : SNI IEC :2010 ** 66. SNI IEC :2010 ** 67. SNI IEC :2010 Peranti listrik rumah tangga dan sejenis - Keselamatan - Bagian 2-9: Persyaratan khusus untuk pemanggang, pemanggang roti dan pemasak portabel sejenis Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya - Keselamatan - Bagian 2-14: Persyaratan khusus untuk mesin dapur Peranti listrik rumah tangga dan sejenis - Keselamatan - Bagian 2-15: Persyaratan khusus untuk peranti pemanas cairan dan keperluan sejenis Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya - Keselamatan - Bagian 2-23 : Persyaratan khusus untuk peranti perawatan kulit dan rambut Electrical Portable Ovens Electrical Grillers Electrical Roasters Electrical Bread Makers Electrical Bread Toasters Electrical Sandwich Makers Electrical Waffels Makers Electrical Blenders Electrical Food Processors Electrical Juicer Electrical Mixers Electrical Choppers Kettle Electric Fryers Electric Steam Boats Electric Thermo Pots Electric Immersion Sticks Rice Cooker Magic jar Magic Com Peralatan Perawatan Kulit Electrical Hair Dryers Electrical Hair Styling Set *** terdapat 2 SNI yang berlaku 7 dari 10

8 68. SNI IEC : SNI IEC : EMC * Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya - Keselamatan - Bagian 2-25: Persyaratan khusus untuk oven gelombang mikro termasuk oven gelombang mikro kombinasi Peranti listrik rumah tangga dan sejenis - Keselamatan - Bagian 2-29: Persyaratan khusus untuk pengisi baterai Oven microwave Pengisi baterai TV Plasma TV LCD Disc Player/DVD/VCD Amplifier Speaker Aktif Konsol Game Set Top Box MP3 Player Head Unit Mobil (Tape Mobil) Antenna Digital Speaker Mikropon Dispenser Cooker Hood Electric Pressure Cooker Kompor Listrik Faksimili (Facsimile) Kalkulator *** terdapat 2 SNI yang berlaku 8 dari 10

9 Monitor komputer Mesin Pencetak (Printer) Mesin Fotokopi (Photo Copy) Mesin Multi Fungsi Tablet PC Notebook Netbook PC Desktop PC Server Projector Electronic Translators Paper Shredder Hand Phone 71. SNI Pupuk monoamonium fosfat 72. SNI Pupuk diamonium fosfat 73. SNI Pupuk urea amonium fosfat 74. SNI 2803:2010 * Pupuk NPK padat 75. SNI :2010 Gula Kristal Bagian 3 : Putih Kementerian Pertanian 76. SNI CISPR :2011 Bagian 1-1: Aparatus pengukur kekebalan dan gangguan radio Aparatus pengukur *** terdapat 2 SNI yang berlaku 9 dari 10

10 77. SNI CISPR : SNI CISPR : SNI CISPR : SNI CISPR : SNI CISPR :2011 Bagian 1-2: Aparatus pengukur kekebalan dan gangguan radio Perangkat tambahan Gangguan konduksi Bagian 1-3: Aparatus pengukur kekebalan dan gangguan radio Perangkat tambahan Daya gangguan Bagian 1-4: Aparatus pengukur kekebalan dan gangguan radio Antena dan tempat uji untuk pengukuran gangguan radiasi Bagian 2-1: Metode pengukuran gangguan dan kekebalan Pengukuran gangguan konduksi Bagian 1-5: Aparatus pengukur kekebalan dan gangguan radio Tempat uji kalibrasi antenna untuk frekuensi 30 MHz sampai dengan MHz 82. SNI 4726:2011 Pedoman pelaporan, sumberdaya, dan cadangan mineral 83. SNI 5015:2011 Pedoman pelaporan, sumberdaya, dan cadangan batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 84. SNI 7742:2011 Pengelolaan air asam tambang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral *** terdapat 2 SNI yang berlaku 10 dari 10

RENCANA PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN

RENCANA PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN RENCANA PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN 2014 2015 No Nomor SNI Judul SNI Produk 1 SNI 7582:2010 Terpal plastik untuk biji-bijian produk pertanian Terpal plastik untuk biji-bijian produk pertanian

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN

PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN 2013-2014 No Nomor SNI Judul SNI Produk 1. SNI 0085:2009 Seng oksida Seng oksida 2. SNI 2109:2011 Sodium tripolifosfat (STPP) mutu teknis Sodium tripolifosfat

Lebih terperinci

Rencana Program Nasional Regulasi Teknis (PNRT) Tahun

Rencana Program Nasional Regulasi Teknis (PNRT) Tahun Rencana Program Nasional Regulasi Teknis (PNRT) 2013-2014 Sesuai dengan Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) Nomor 301 2011 tentang Pedoman Standar Nasional Indonesia (SNI) secara, bersama ini kami sampaikan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN

RENCANA PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN RENCANA PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN 2016 2017 No NO SNI Judul SNI Produk 1 SNI 2128 : 2013 Asam Formiat Teknis 2 SNI 02-2810-2005 Pupuk monoamonium fosfat 3 SNI 02-2858-2005 Pupuk diamonium

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN

RENCANA PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN RENCANA PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN 2016 2017 Produk mor SNI Judul SNI Tahun Instansi 1 Asam formiat teknis 1 SNI 2128:2013 Asam formiat teknis 2 Pupuk monoamonium fosfat 2 SNI 02-2810-2005

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN

RENCANA PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN Produk/Jasa/Proses/SIstem RENCANA PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN 2018 2019 Rencana Penyusunan Regulasi Teknis mor SNI Judul SNI Tahun Instansi 1 Beras 1 SNI 6128:2015 Beras 2018-2019 Kementerian

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN

RENCANA PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN RENCANA PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN 2016 2017 Produk mor SNI Judul SNI Tahun Instansi 1 Asam formiat teknis 1 SNI 2128:2013 Asam formiat teknis 2 Pupuk monoamonium fosfat 2 SNI 02-2810-2005

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN

PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN 2017 2018 Rencana Penyusunan Teknis 1 SNI 6621:2016 Tata cara pengelolaan tanah pucuk pada 2017-2018 Kementerian Energi Sumber kegiatan pertambangan 2 SNI

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN

PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN 2017 2018 Rencana Penyusunan Teknis mor SNI Judul SNI Tahun Instansi 1 SNI 6621:2016 Tata cara pengelolaan tanah pucuk pada 2017-2018 Kementerian Energi Sumber

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN

PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN 2016 2017 Produk/Jasa/Sistem Rencana Penyusunan Teknis 1 Asam formiat teknis 1 SNI 2128:2013 Asam formiat teknis 2 Pupuk monoamonium fosfat 2 SNI 02-2810-2005

Lebih terperinci

Rencana Program Nasional Regulasi Teknis Tahun

Rencana Program Nasional Regulasi Teknis Tahun Rencana Program Nasional Regulasi Teknis Tahun 2017-2018 Sesuai dengan Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) mor 301 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara Wajib,

Lebih terperinci

Rencana Program Nasional Regulasi Teknis Tahun

Rencana Program Nasional Regulasi Teknis Tahun Rencana Program Nasional Regulasi Teknis Tahun 2016-2017 Sesuai dengan Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) mor 301 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara Wajib,

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN

PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN 2016 2017 Produk/Jasa/Sistem Rencana Penyusunan Teknis 1 Asam formiat teknis 1 SNI 2128:2013 Asam formiat teknis 2 Pupuk monoamonium fosfat 2 SNI 02-2810-2005

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN

PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN 2015 2016 No Nomor SNI Judul SNI Produk 1 SNI 7582:2010 Terpal plastik untuk biji-bijian produk pertanian Terpal plastik untuk biji-bijian produk pertanian

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONALREGULASI TEKNIS(PNRT) TAHUN

PROGRAM NASIONALREGULASI TEKNIS(PNRT) TAHUN PROGRAM NASIONALREGULASI TEKNIS(PNRT) TAHUN 2015 2016 No Nomor SNI Judul SNI Produk 1 SNI 7582:2010 Terpal plastik untuk biji-bijian produk pertanian Terpal plastik untuk biji-bijian produk pertanian Selesai

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONALREGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN

PROGRAM NASIONALREGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN PROGRAM NASIONALREGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN 2015-2016 No Nomor SNI Judul SNI Produk 1 SNI 7582:2010 Terpal plastik untuk biji-bijian produk pertanian Terpal plastik untuk biji-bijian produk pertanian

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN

PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN PROGRAM NASIONAL REGULASI TEKNIS (PNRT) TAHUN 2015 2016 No Nomor SNI Judul SNI Produk 1 SNI 7582:2010 Terpal plastik untuk biji-bijian produk pertanian Terpal plastik untuk biji-bijian produk pertanian

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONALREGULASI TEKNIS(PNRT) TAHUN

PROGRAM NASIONALREGULASI TEKNIS(PNRT) TAHUN PROGRAM NASIONALREGULASI TEKNIS(PNRT) TAHUN 2015 2016 No Nomor SNI Judul SNI Produk 1 SNI 7582:2010 Terpal plastik untuk biji-bijian produk pertanian Terpal plastik untuk biji-bijian produk pertanian Selesai

Lebih terperinci

DAFTAR PRODUK YANG TELAH DIBERLAKUKAN SNI SECARA WAJIB

DAFTAR PRODUK YANG TELAH DIBERLAKUKAN SNI SECARA WAJIB Tipe 1 Tipe 1 Tepung Terigu SNI 01-371-2009 1101.00.10.10 2 Lampu Swa-Ballast SNI 04-604-2001 839.31.90.20 3 Pupuk Urea SNI 2801-2010 3102.10.00.00 4 Pupuk Amonium Sulfat/ZA {(NH 4 ) 2 SO 4 } SNI 02-1760-200

Lebih terperinci

DAFTAR PRODUK WAJIB BERTANDA SNI

DAFTAR PRODUK WAJIB BERTANDA SNI DAFTAR PRODUK WAJIB BERTANDA SNI PANGAN Gula Kristal Putih Kakao Bubuk Kopi Instan Tepung terigu ELEKTRONIK Kabel Stop kontak Baterai Primer Kipas Angin Lemari Pendingin KONSTRUKSI OTOMOTIF TEKSTIL Zat

Lebih terperinci

DAFTAR KOMODITI YANG SNI-NYA SUDAH DIBERLAKUKAN SECARA WAJIB NO. SNI SNI

DAFTAR KOMODITI YANG SNI-NYA SUDAH DIBERLAKUKAN SECARA WAJIB NO. SNI SNI NO. SNI BTKI 2012 1 Gula Kristal Rafinasi SNI 013140.22006 1701.99.11.00 1701.99.10 1701.99.19.00 1701.99.10 1701.99.10 2 Tepung Terigu SNI 0137512009 1101.00.10.10 1101.00.11 1101:00:11 3 Kakao Bubuk

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PUSAT STANDARDISASI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I.

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PUSAT STANDARDISASI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I. 02. Sistem Fluida dan Komponen Untuk Penggunaan Umum 1 02.02 Komponen saluran pipa dan saluran pipa Pipa Polietilena untuk Air Minum 06-4829-2005 2-Feb-09 2 02.02 Pipa PVC untuk Saluran Air Buangan di

Lebih terperinci

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*)

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*) Tabel : SP-1C (T). JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA KECIL Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015 TERPASANG SENYATANYA 1 Industri Makanan Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Unggas 100.00 55.71 Industri

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI MAINAN ANAK

SKEMA SERTIFIKASI MAINAN ANAK 1/10/2014 : 1 dari 7 SKEMA SERTIFIKASI fisis dan mekanis (SNI ISO 8124-1:2010); A. SERTIFIKASI AWAL DAN RE-SERTIFIKASI I. APLIKASI 1.1 Permohonan Permohonan ditujukan langsung ke B4T-LSPr melalui surat,

Lebih terperinci

Peran BARISTAND INDUSTRI SURABAYA LOGO. Dalam Pelaksanaan Standardisasi

Peran BARISTAND INDUSTRI SURABAYA LOGO. Dalam Pelaksanaan Standardisasi LOGO Peran BARISTAND INDUSTRI SURABAYA Dalam Pelaksanaan Standardisasi SURABAYA, 20 Oktober 2016 Sejarah Add Your Text Add Your Text Add Your Text LAB. KIMIA LAB. PENCEMARAN LAB. FISIKA LAB. ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*)

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*) Tabel : SP-1A (T). JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA SKALA MENENGAH DAN BESAR Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015 NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*) 1 Industri Makanan Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1314, 2013 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Mainan. Standar Nasional Indonesia. Perubahan. Pemberlakuan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/M-IND/PER/11/2013

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA SKEMA SERTIFIKASI PRODUK MAINAN

INSTRUKSI KERJA SKEMA SERTIFIKASI PRODUK MAINAN FUNGSI PENILAIAN PERSYARATAN N0 KESESUAIAN I SELEKSI 1 Permohonan Pemohon mengisi Formulir Permohonan Sertifikasi Produk dan menyerahkan kelengkapan dokumen administrasi dan mengisi Formulir Permohonan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar KLASIFIKASI INDUSTRI Industri adalah suatu usaha atau kegiatan yang melakukan proses atau aktivitas yang mengubah dari sesuatu atau bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi berupa barang

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19/M-DAG/PER/5/2009 TANGGAL : 26 Mei Daftar Lampiran

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19/M-DAG/PER/5/2009 TANGGAL : 26 Mei Daftar Lampiran LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19/M-DAG/PER/5/2009 TANGGAL : 26 Mei 2009 Daftar Lampiran 1. Lampiran I : Produk Telematika dan Elektronika Yang Wajib Dilengkapi Petunjuk

Lebih terperinci

DAFTAR KOMODITI SNI WAJIB YANG SUDAH DINOTIFIKASI DIREKTORAT STANDARDISASI (UPDATE BERDASARKAN PEMBERLAKUAN 8 Juli 2014)

DAFTAR KOMODITI SNI WAJIB YANG SUDAH DINOTIFIKASI DIREKTORAT STANDARDISASI (UPDATE BERDASARKAN PEMBERLAKUAN 8 Juli 2014) 1 Air Mineral Alami (AMDK) SNI 01-6242-2000 2201.10.00.10 2 Air Mineral Air Demineral SNI 01-3553-2006 DAFTAR KOMODITI SNI WAJIB YANG SUDAH DINOTIFIKASI DIREKTORAT STANDARDISASI (UPDATE BERDASARKAN PEMBERLAKUAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN, PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/M-IND/PER/4/2013 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) MAINAN SECARA WAJIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

DIREKTORI PERUSAHAAN INDUSTRI DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016 KECAMATAN DENPASAR TIMUR

DIREKTORI PERUSAHAAN INDUSTRI DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016 KECAMATAN DENPASAR TIMUR KECAMATAN DENPASAR TIMUR 1 Industri Air Minum Dalam Kemasan 4 2 Industri Alas Kaki Lainnya 5 3 Industri Alat Pertanian dari Logam 3 4 Industri Alat-alat Dapur Dari Logam 4 5 Industri Alat-alat Dapur dari

Lebih terperinci

Pelayanan Lspro B4T Dalam Mendukung SPPT SNI Industri Bahan Dan Barang Teknik

Pelayanan Lspro B4T Dalam Mendukung SPPT SNI Industri Bahan Dan Barang Teknik Pelayanan Lspro B4T Dalam Mendukung SPPT SNI Industri Bahan Dan Barang Teknik Disampaikan Dalam Temu Usaha Industri Hotel Grand Royal Panghegar - Bandung, 5 Juli 2012 Komoditi yang sudah diakreditasi KAN

Lebih terperinci

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012 2012, No.612 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100/PMK.011/2012 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT

Lebih terperinci

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 117/PMK.011/2011 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG UNTUK TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

A. Kelompok Bangunan dan Pekerjaan Umum Upah Harian (Rp) 1 Pekerja/Knek ,00. 2 Tukang Gali ,00. 3 Kepala Tukang Batu 110.

A. Kelompok Bangunan dan Pekerjaan Umum Upah Harian (Rp) 1 Pekerja/Knek ,00. 2 Tukang Gali ,00. 3 Kepala Tukang Batu 110. Lampiran : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 17 Tahun 2011 Tanggal 2 Februari 2011 Kualifikasi Pekerja A. Kelompok Bangunan dan Pekerjaan Umum Upah Harian 1 Pekerja/Knek 81.175,00

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG UPAH MINIMUM SEKTORAL KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KODE KETERANGAN 000 KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA 011 PERTANIAN TANAMAN PANGAN, TANAMAN PERKEBUNAN, DAN HORTIKULTURA 012 PETERNAKAN 013 KOMBINASI PERTANIAN

Lebih terperinci

8. Keputusan Presiden Nomor 107 Tahun 2004 tentang Dewan Pengupahan;

8. Keputusan Presiden Nomor 107 Tahun 2004 tentang Dewan Pengupahan; `` 2 7. Peraturan Pemerintah mor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 8. Keputusan Presiden mor 107

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No. 76/12/Th. XII, 1 Desember PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR OKTOBER HARGA GROSIR TURUN 0,07 PERSEN Pada bulan Oktober Indeks harga grosir/agen

Lebih terperinci

-2- Mesin dan/atau Peralatan Industri kecil dan/atau Industri menengah; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kement

-2- Mesin dan/atau Peralatan Industri kecil dan/atau Industri menengah; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kement No.440, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. Restrukturisasi Mesin. Peralatan Industri Kecil Indis PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/M-IND/PER/3/2016 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

DAFTAR SNI YANG DIBERLAKUKAN WAJIB

DAFTAR SNI YANG DIBERLAKUKAN WAJIB DAFTAR SNI YANG DIKAN WAJIB PANGAN Gula Kristal Putih Kakao Bubuk Kopi Instan Tepung terigu ELEKTRONIK Kabel Stop kontak Baterai Primer Kipas Angin Lemari Pendingin KONSTRUKSI OTOMOTIF TEKSTIL Zat warna

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN DAN PELAPORAN USAHA BAGI WAJIB PAJAK PADA

Lebih terperinci

Benda dan Sifatnya. Peta Konsep. Benda. Berdasarkan sifat daya hantar panasnya. Penggunaan benda yang bersifat konduktor dan isolator

Benda dan Sifatnya. Peta Konsep. Benda. Berdasarkan sifat daya hantar panasnya. Penggunaan benda yang bersifat konduktor dan isolator Bab V Benda dan Sifatnya Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: - membandingkan sifat kemampuan menghantarkan panas dari berbagai benda, - menjelaskan alasan pemilihan

Lebih terperinci

Jenis-jenis Sumber Daya Alam

Jenis-jenis Sumber Daya Alam Jenis-jenis Sumber Daya Alam Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam? Sumber daya alam merupakan kekayaan alam di suatu tempat yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Berbagai jenis tumbuhan,

Lebih terperinci

RINGKASAN BAKING AND ROASTING

RINGKASAN BAKING AND ROASTING RINGKASAN BAKING AND ROASTING Bab I. Pendahuluan Baking dan Roasting pada pokoknya merupakan unit operasi yang sama: keduanya menggunakan udara yang dipanaskan untuk mengubah eating quality dari bahan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR BADAN PUSAT STATISTIK No. 05/01/Th. XIII, 4 Januari 2010 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR NOVEMBER HARGA GROSIR NAIK 0,73 PERSEN Pada bulan November Indeks harga grosir/agen atau Indeks Harga

Lebih terperinci

Iklim Perubahan iklim

Iklim Perubahan iklim Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia

Lebih terperinci

Penerapan Skema Sertifikasi Produk

Penerapan Skema Sertifikasi Produk LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK CHEMPACK BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI E-mail : lspro_chempack@yahoo.com Penerapan Skema Sertifikasi Produk Sub kategori produk Perangkat

Lebih terperinci

Gbernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Gbernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Gbernur Propinsi Daerah Khusus PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 171 TAHUN 2007 TENTANG UPAH MINIMUM SEKTORAL PROVINSI (UMSP) TAHUN 2003 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.566, 2013 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Mainan. Standar Nasional Indonesia. Pemberlakuan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/M-IND/PER/4/2013 TENTANG

Lebih terperinci

BAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. BAB 5 PEMUAIAN Kompetensi Dasar: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. minyak air Standar Kompetensi: Memahami wujud zat dan perubahannya. Peta Konsep: Pemuaian

Lebih terperinci

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. KALOR A. Pengertian Kalor Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan

Lebih terperinci

ZAT, WUJUD ZAT, DAN MASSA JENIS

ZAT, WUJUD ZAT, DAN MASSA JENIS ZAT, WUJUD ZAT, DAN MASSA JENIS A. Wujud Zat Zat adalah bentuk materi yang mempunyai sifat-sifat tertentu yang khas. Zat padat, zat cair, dan gas memiliki sifat yang berbeda. Zat padat memiliki sifat:

Lebih terperinci

BAB II : TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN Tabel : SE-12. JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA SKALA MENENGAH DAN BESAR Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2009

BAB II : TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN Tabel : SE-12. JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA SKALA MENENGAH DAN BESAR Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2009 BAB II : TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN Tabel : SE-. JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA SKALA MENENGAH DAN BESAR Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 009 NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*) JUMLAH PERUSAHAAN KAPASITAS

Lebih terperinci

ILMU PENGETAHUAN ALAM SD dan MI Kelas IV ATIKAH RAHMAH

ILMU PENGETAHUAN ALAM SD dan MI Kelas IV ATIKAH RAHMAH ILMU PENGETAHUAN ALAM SD dan MI Kelas IV ATIKAH RAHMAH DAFTAR ISI Daftar isi...1 Standar Kompetensi...2 Kompetensi Dasar...2 Indikator...2 Tujuan Pembelajaran...3 Peta Konsep...4 Energi Panas...5 1. Sumber

Lebih terperinci

HEMAT ENERGI = Kurangi Polusi

HEMAT ENERGI = Kurangi Polusi panduan praktis untuk HIDUP lebih HIJAU HEMAT ENERGI = Kurangi Polusi Krisis energi telah melanda negeri ini. Diperlukan sebuah tindakan bersama guna mengatasi krisis tersebut. Dengan menghemat energi,

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2017 (dalam US$ juta)

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2017 (dalam US$ juta) Ringkasan Eksekutif Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Februari 2017 A. Pertumbuhan Ekspor Impor Industri Pengolahan 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Perkembangan Nilai Ekspor

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG UPAH MINIMUM SEKTORAL KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2018

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG UPAH MINIMUM SEKTORAL KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2018 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG UPAH MINIMUM SEKTORAL KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERAN MASYARAKAT SEBAGAI PENGGERAK PENERAPAN SNI PALEMBANG, 3 SEPTEMBER 2014

PENINGKATAN PERAN MASYARAKAT SEBAGAI PENGGERAK PENERAPAN SNI PALEMBANG, 3 SEPTEMBER 2014 PENINGKATAN PERAN MASYARAKAT SEBAGAI PENGGERAK PENERAPAN SNI PALEMBANG, 3 SEPTEMBER 2014 Globalisasi & Free Trade Area di Dunia 2 Rantai Pasok Global 3 ASEAN Economic Community 2015 1. Free flow of goods

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145 TAHUN 2000 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145 TAHUN 2000 TENTANG KELOMPOK BARANG KENA PAJAK YANG TERGOLONG MEWAH YANG DIKENAKAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p16) File: sakernas05nov

Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p16) File: sakernas05nov Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p16) File: sakernas05nov Gambaran Tipe: Kontinyu Format: numeric Width: 8 Desimal: 0 Range: 0-950 Observasi Valid: 0 Tidak Valid: 0 DEFINISI Lapangan usaha/pekerjaan

Lebih terperinci

Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p14) File: sakernas00

Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p14) File: sakernas00 Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p14) File: sakernas00 Gambaran Tipe: Kontinyu Format: numeric Width: 8 Desimal: 0 Range: 11-950 Observasi Valid: 0 Tidak Valid: 0 DEFINISI Lapangan usaha/pekerjaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103/PMK.03/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103/PMK.03/2009 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103/PMK.03/2009 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 620/PMK.03/2004 TENTANG JENIS BARANG KENA PAJAK YANG TERGOLONG MEWAH SELAIN

Lebih terperinci

BAB 6 PERUBAHAN BENTUK ENERGI

BAB 6 PERUBAHAN BENTUK ENERGI BAB 6 PERUBAHAN BENTUK ENERGI A. Bentuk Energi Energy merupakan suatu kemampuan untuk melakukan kerja. Contohnya: a. Manusia bekerja karena memiliki energy yang berasal dari zat makanan b. Mesin mobil

Lebih terperinci

Lapangan usaha/pekerjaan sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir (b4p26) File: sakernas05nov

Lapangan usaha/pekerjaan sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir (b4p26) File: sakernas05nov Lapangan usaha/pekerjaan sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir (b4p26) File: sakernas05nov Gambaran Tipe: Kontinyu Format: numeric Width: 8 Desimal: 0 Range: 0-990 Observasi Valid: 0 Tidak

Lebih terperinci

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! Soal Suhu dan Kalor Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1.1 termometer air panas Sebuah gelas yang berisi air panas kemudian dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air dingin. Pada

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG Dosen : Lia Angraini, S.Si., M.Pd. Disusun oleh : Wahyu Saputra (321300017) Kelas : B Sore FAKULTAS MIPA & TEKNOLOGI INSTITUT KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145 TAHUN 2000 TENTANG KELOMPOK BARANG KENA PAJAK YANG TERGOLONG MEWAH YANG DIKENAKAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Lapangan usaha/bidang pekerjaan utama dari tempat bekerja selama seminggu yang lalu (b4cr7) File: sakernas02

Lapangan usaha/bidang pekerjaan utama dari tempat bekerja selama seminggu yang lalu (b4cr7) File: sakernas02 Lapangan usaha/bidang pekerjaan utama dari tempat bekerja selama seminggu yang lalu (b4cr7) File: sakernas02 Gambaran Tipe: Kontinyu Format: numeric Width: 8 Desimal: 0 Range: 0-990 Observasi Valid: 0

Lebih terperinci

PERAN BARISTAND INDUSTRI SURABAYA DALAM MENUNJANG PERTUMBUHAN INDUSTRI DI JAWA TIMUR Surabaya, 08 July 2011

PERAN BARISTAND INDUSTRI SURABAYA DALAM MENUNJANG PERTUMBUHAN INDUSTRI DI JAWA TIMUR Surabaya, 08 July 2011 PERAN BARISTAND INDUSTRI SURABAYA DALAM MENUNJANG PERTUMBUHAN INDUSTRI DI JAWA TIMUR Surabaya, 08 July 2011 Oleh Supomo BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Jl. Jagir Wonokromo 360 Surabaya

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN NO URAIAN BARANG NO. HS

MENTERI KEUANGAN NO URAIAN BARANG NO. HS Lampiran : I DAFTAR BARANG KENA PAJAK YANG TERGOLONG MEWAH SELAIN KENDARAAN BERMOTOR YANG ATAS PENYERAHAAN DAN IMPORNYA DIKENAKAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH DENGAN TARIF SEBESAR 10 % (SEPULUH PERSEN).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar memakai konsep

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Energi Terbarukan Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan

Lebih terperinci

BAB V KERAMIK (CERAMIC)

BAB V KERAMIK (CERAMIC) BAB V KERAMIK (CERAMIC) Keramik adalah material non organik dan non logam. Mereka adalah campuran antara elemen logam dan non logam yang tersusun oleh ikatan ikatan ion. Istilah keramik berasal dari bahasa

Lebih terperinci

Berbagai Bentuk Energi dan Penggunaannya

Berbagai Bentuk Energi dan Penggunaannya Berbagai Bentuk Energi dan Penggunaannya Matahari merupakan sumber energi panas ciptaan Tuhan YME yang sangat bermanfaat bagi manusia. Berbagai proses pengeringan memanfaatkan panas matahari yang dapat

Lebih terperinci

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari Setelah mempelajari dan memahami konsep atom, ion, dan molekul, kini saatnya mempelajari ketiganya dalam bahan kimia sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah dapat melihat atom, ion,

Lebih terperinci

Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Maluku Utara, Bulan Agustus 2017

Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Maluku Utara, Bulan Agustus 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Maluku Utara, Bulan Ekspor Provinsi Maluku Utara pada adalah sebesar US$21,66 juta Nilai ekspor Provinsi Maluku Utara pada

Lebih terperinci

UPAH MINIMUM KOTA BATAM 2013 OLEH : DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM

UPAH MINIMUM KOTA BATAM 2013 OLEH : DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM UPAH MINIMUM KOTA BATAM 2013 OLEH : DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM UPAH MINIMUM Upah Bulanan Terendah : UPAH POKOK TERMASUK TUNJANGAN TETAP MASA KERJA KURANG DARI 1 (SATU) TAHUN (PASAL 8 PERMENAKER NO.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat Indonesia dalam membuang

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) SEMESTER I JANUARI S/D JUNI 2016

STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) SEMESTER I JANUARI S/D JUNI 2016 STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) SEMESTER I JANUARI S/D JUNI 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN Jl. Sisingamangaraja No. 24, Telp. (061)

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008

Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008 Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : 131 803 987 Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008 1 KEBIJAKSANAAN ENERGI 1. Menjamin penyediaan di dalam negeri secara terus-menerus

Lebih terperinci

KELOMPOK INDUSTRI MANUFAKTUR YANG DAPAT MEMANFAATKAN FASILITAS BEA MASUK ATAS IMPOR BAHAN BAKU (USDFS)

KELOMPOK INDUSTRI MANUFAKTUR YANG DAPAT MEMANFAATKAN FASILITAS BEA MASUK ATAS IMPOR BAHAN BAKU (USDFS) LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR : 43/M-IND/PER/7/2008 TANGGAL : 1 Juli 2008 KELOMPOK INDUSTRI MANUFAKTUR YANG DAPAT MEMANFAATKAN FASILITAS BEA MASUK ATAS IMPOR BAHAN BAKU (USDFS) I. Kelompok

Lebih terperinci

Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim

Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim KONDUKTOR Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim digunakan adalah aluminium dan tembaga. Aluminium

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145 TAHUN 2000 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145 TAHUN 2000 TENTANG KELOMPOK BARANG KENA PAJAK YANG TERGOLONG MEWAH YANG DIKENAKAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

STANDAR INDUSTRI HIJAU

STANDAR INDUSTRI HIJAU Kementerian Perindustrian-Republik Indonesia Bekasi, 07 Februari 2016 OVERVIEW STANDAR INDUSTRI HIJAU Sistem Sertifikasi IH Regulasi: Organisasi dan Susunan Keanggotan Komisi Industri Hijau Persyaratan:

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Tarif Bea Masuk. Kemitraan. Ekonomi. Indonesia-Jepang. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Tarif Bea Masuk. Kemitraan. Ekonomi. Indonesia-Jepang. Perubahan. No.37, 2008 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Tarif Bea Masuk. Kemitraan. Ekonomi. Indonesia-Jepang. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 62/M-IND/PER/8/2008

Lebih terperinci

BAB VIII PENUTUP. bahan bakar berasal dari gas berupa: LPG. generator, boiler dan peralatan masak di dapur.

BAB VIII PENUTUP. bahan bakar berasal dari gas berupa: LPG. generator, boiler dan peralatan masak di dapur. BAB VIII PENUTUP 8.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian terhadap evaluasi sistem penanggulangan kebakaran di kapal penumpang KM Lambelu, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan.

Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian Zat Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian zat padat, zat cair, dan gas menunjukkan karakteristik yang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR BADAN PUSAT STATISTIK No. 70/11/Th. XIII, 1 November PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR OKTOBER HARGA GROSIR NAIK 0,17 PERSEN Pada bulan Indeks harga grosir/agen atau Indeks Harga Perdagangan

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 24/M-DAG/PER/4/2016 TENTANG STANDARDISASI

Lebih terperinci

Buku Informasi Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan

Buku Informasi Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan STANDARDISASI KETENAGALISTRIKAN 2.1. Umum Kerja sama di bidang ekonomi antara negara-negara di dunia, seperti Asean Free Trade Area (AFTA), Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) dan World Trade Organization

Lebih terperinci

Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Maluku Utara, Bulan September 2017

Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Maluku Utara, Bulan September 2017 Berita Resmi Statistik Ekspor Impor Provinsi Maluku Utara No. 60/11/82/Th. XVI, 1 November BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Maluku Utara, Bulan Ekspor Provinsi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) KOTA TEMBILAHAN DESEMBER 2016 INFLASI 0,02 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) KOTA TEMBILAHAN DESEMBER 2016 INFLASI 0,02 PERSEN No. 01/01/1403/Th. IV, 03 Januari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) KOTA TEMBILAHAN DESEMBER 2016 INFLASI 0,02 PERSEN Pada bulan 2016, Kota Tembilahan mengalami Inflasi sebesar

Lebih terperinci

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD Kalor dan Perpindahannya BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR BADAN PUSAT STATISTIK No. 24/04/Th. XIII, 1 April PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR FEBRUARI HARGA GROSIR NAIK 0,04 PERSEN, HARGA GROSIR BAHAN BAKU NAIK 0,05 PERSEN Pada bulan Indeks harga grosir/agen

Lebih terperinci

MONITORING LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN (LPK) TERDAFTAR TAHUN

MONITORING LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN (LPK) TERDAFTAR TAHUN MONITORING LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN (LPK) TERDAFTAR TAHUN 2013-2015 Direktorat Standardisasi Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan Jakarta, 17 Februari

Lebih terperinci

BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR

BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR A. Kalor Sebagai Bentuk Energi Kalor adalah suatu jenis energy yang dapat menimbulkan perubahan suhu pada suatu benda. Secara alami kalor berpindah dari benda yang bersuhu

Lebih terperinci

PP 145/2000, KELOMPOK BARANG KENA PAJAK YANG TERGOLONG MEWAH YANG DIKENAKAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH

PP 145/2000, KELOMPOK BARANG KENA PAJAK YANG TERGOLONG MEWAH YANG DIKENAKAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH Copyright (C) 2000 BPHN PP 145/2000, KELOMPOK BARANG KENA PAJAK YANG TERGOLONG MEWAH YANG DIKENAKAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH *38419 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 145 TAHUN

Lebih terperinci