BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan penelitian (Sugiyono, 2011: 3). Oleh karena itu, pertanyaan penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian dan data yang dibutuhkan dalam penelitian menjadi bahan pertimbangan utama bagi peneliti dalam menentukan metode penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Zuriah (2006:47) memaparkan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang diarahkan untuk menjawab gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi tertentu. Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menjelaskan bagaimana keterampilan literasi informasi pustakawan di Perpustakaan UPI dalam menunjang kompetensi profesionalnya. Penelitian ini didesain dengan menggunakan model case study atau studi kasus. Studi kasus dipilih karena dapat digunakan untuk meneliti setiap aspek dari suatu topik secara mendalam (Nasution, 2003:28). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Depdikbud (1983) dalam Zuriah (2006:48) mendefinisikan studi kasus sebagai penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif mengenai unit sosial tertentu, yang meliputi individu, kelompok, lembaga dan masyarakat. Pada penelitian ini, studi kasus digunakan untuk mengetahui bagaimana pustakawan Perpustakaan UPI melakukan kegiatan literasi informasi yang terintegrasi dalam proses pelayanan perpustakaan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih karena peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena tertentu secara mendalam dan terperinci. Moleong (2014:6) memaparkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena... secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa.... Selain itu,

2 46 pendekatan kualitatif digunakan karena penelitian ini menggunakan desain penelitian sementara. Moleong (2014:13) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan di lapangan. Penelitian ini tidak bermaksud untuk menggeneralisir keterampilan literasi informasi pustakawan secara pada umumnya melainkan spesifik kepada keterampilan literasi informasi pustakawan Perpustakaan UPI dalam menunjang kompetensi profesionalnya. B. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan UPI yakni Perpustakaan Pendidikian Tinggi Universitas Pendidikan Indonesia kampus Bumi Siliwangi, yang berlokasi di Jalan Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung (40154). Peneliti memilih melakukan penelitian di Perpustakaan UPI karena perpustakaan ini memiliki keunggulan diantaranya sudah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai dan koleksi yang dikelola oleh sumber daya manusia yang berkualitifikasi. Selain itu juga, terdapat permasalahan di perpustakaan ini yakni belum optimalnya kegiatan literasi informasi yang diperuntukkan bagi seluruh pemustaka, khususnya mahasiswa baru yang merupakan pemustaka potensial Perpustakaan UPI sehingga peneliti berasumsi bahwa pustakawan harus melakukan kegiatan literasi informasi yang terintegrasi dalam pelayanan perpustakaan. Hal di atas tersebutlah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian di Perpustakaan UPI, peneliti berharap dengan adanya penelitian ini alternatif penyelesaian masalah yang berkaitan dengan kasus tersebut dapat ditemukan.

3 47 2. Subjek Populasi/Sampel Penelitian a. Populasi penelitian Menurut Sugiyono (2011:119) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah sejumlah pustakawan Perpustakaan UPI. Berdasarkan data yang diperoleh dari dokumen yang diberikan oleh narasumber di bagian kesekretariatan Perpustakaan UPI jumlah pustakawan Perpustakaan UPI Per Maret 2014 adalah sebanyak 22 Orang. b. Sampel penelitian Sampel penelitian adalah bagian dari populasi penelitian yang diambil sebagai contoh (master) dengan menggunakan teknik-teknik tertentu (Zuriah, 2006:119). Teknik penentuan sampel yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan teknik non random sampling, artinya tidak semua individu dalam populasi memiliki kesempatan untuk menjadi sampel penelitian. Dalam penelitian ini, jenis sampel yang diperoleh dari teknik non random sampling tersebut adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah pemilihan sekelompok subjek yang didasarkan pada kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian (Zuriah, 2006:124). Pemilihan sampel ini digunakan karena memiliki beberapa keuntungan yaitu mudah, murah, cepat dan relevan dengan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yakni tidak untuk melakukan generalisasi tetapi untuk memahami kasus tertentu, Lincoln dan Guba (1985) dalam (Alwasilah, 2009:73). Dalam rangka mempermudah penentuan sampel, peneliti menentukan beberapa kriteria untuk melakukan penarikan sampel. Berikut ini adalah kriteria yang peneliti tentukan untuk penarikan sampel, yaitu: 1) Merupakan pustakawan tingkat ahli Perpustakaan UPI; 2) Pernah atau sedang ditempatkan di bagian pelayanan yang berinteraksi secara langsung dengan pemustaka; 3) Bersedia berpartisipasi dalam penelitian sebagai informan.

4 48 Peneliti memilih kriteria-kriteria tersebut dengan pertimbangan bahwa pustakawan ahli memiliki tanggung jawab untuk dapat memenuhi kompetensi profesionalnya sebagai pustakawan karena sangat erat kaitannya dengan berbagai hal, seperti capaian angka kredit dan jabatan fungsional. Berdasarkan kriteria tersebut, dari seluruh pustakawan Perpustakaan UPI yang berjumlah 22 orang, peneliti menentukan sampel penelitian sebanyak 5 orang. Peneliti menganggap jumlah tersebut sudah cukup mewakili populasi. Dengan ketentuan bahwa 5 orang yang dijaring untuk dijadikan sampel tersebut merupakan pustakawan ahli dari berbagai titik layanan berbeda. C. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman dan perbedaan persepsi terhadap istilahistilah yang terdapat dalam penelitian, maka terlebih dahulu perlu peneliti paparkan dengan jelas pengertian dan maksud yang terkandung dalam istilahistilah tersebut. Beberapa istilah yang perlu dijabarkan dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Literasi Informasi Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan literasi informasi adalah pemahaman dan seperangkat kemampuan yang dibutuhkan oleh pustakawan untuk mengenali kapan dan mengapa informasi dibutuhkan, kemampuan menemukannya, mengaksesnya, mengevaluasinya dan memanfaatkannya secara efektif, efisien serta sesuai dengan etika. Secara operasional, literasi informasi ini terbagi ke dalam dua bagian yakni, sebagai keterampilan dan sebagai kompetensi profesional. Sebagai keterampilan, dalam kamus besar bahasa indonesia untuk pelajar (Qodratilah, 2011), keterampilan berasal dari kata terampil artinya cakap dalam menyelesaikan tugas; mampu dan cekatan; keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Sementara itu, sebagai kompetensi profesional, yakni kemampuan seseorang yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dapat terobservasi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan. Yang dimaksud dengan kompetensi profesional dalam penelitian

5 49 ini adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh profesi pustakawan dengan mengacu kepada salah satu kompetensi inti yang terdapat dalam SKKNI PRP (PNRI: 2012) yakni melakukan kegiatan literasi informasi. 2. Pustakawan Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pustakawan adalah pengelola perpustakaan Perpustakaan UPI dengan jenjang pustakawan tingkat ahli. 3. Kegiatan Literasi Informasi Yang dimaksud kegiatan literasi informasi dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh pustakawan dalam rangka memberdayakan pemustakanya agar dapat melakukan penelusuran informasi secara mandiri. Sesuai dengan definisi kegiatan literasi informasi yang terdapat dalam SKKNI PRP (PNRI:2012), kegiatan literasi informasi adalah kegiatan yang bermaksud untuk meningkatkan kemampuan pemustaka dalam mengenali kebutuhan informasi termasuk pemahaman tentang bagaimana perpustakaan yang terorganisir, mengenal sumber daya yang tersedia (format informasi dan sarana penelusuran terotomasi) dan pengetahuan terhadap teknik-teknik penelusuran yang biasa digunakan. Juga, kegiatan untuk meningkatkan kemampuan pemustaka yang dibutuhkan dalam mengevaluasi secara kritis cakupan (isi) informasi dan menggunakannya secara efektif, sesuai etika informasi serta memahami infrastuktur informasi yang mendasari pengiriman informasi mencakup hubungan dan pengaruh sosial, politik dan budaya.

6 50 D. Sumber dan Jenis Data Penelitian 1. Sumber data penelitian Menurut Lofland dan Lofland (1984) dalam Moleong (2014:157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data penelitian adalah: narasumber atau informan (kata-kata), aktivitas (tindakan) dan dokumen (data tambahan). a. Informan Informan merupakan sumber data primer dalam penelitian ini. Mereka dipilih sebagai sumber data primer dalam penelitian ini karena dianggap memiliki informasi yang lengkap untuk dapat menjawab rumusan masalah penelitian mengenai keterampilan literasi informasi pustakawan dalam menunjang kompetensi profesionalnya. Selain itu, sampel dari penelitian ini juga disebut dengan informan. b. Aktivitas Aktivitas yang dijadikan sebagai sumber data adalah aktivitas-aktivitas sosial yang dapat memberikan informasi untuk menjawab rumusan masalah penelitian mengenai keterampilan literasi informasi pustakawan dalam menunjang kompetensi profesionalnya. c. Dokumen Dokumen merupakan sumber data sekunder, yakni sebagai sumber data pelengkap dan memperkaya informasi yang diperoleh dari narasumber dan pengamatan aktivitas serta dapat dijadikan data tambahan dalam menjawab rumusan masalah penelitian mengenai keterampilan literasi informasi pustakawan dalam menunjang kompetensi profesionalnya. 2. Jenis data penelitian Jenis data yang diharapkan dari penelitian ini adalah data yang berbentuk narasi, skematik, uraian dan penjelasan yang diberikan oleh informan baik secara lisan mau pun tulisan. Selain itu juga, data hasil pengamatan di lapangan. Jenis data tersebut adalah sebagai berikut:

7 51 a. Rekaman Merupakan data yang dihasilkan dari kegiatan wawancara yang dilakukan peneliti dengan informan. Data tersebut dicatat dalam bentuk rekaman baik yang berbentuk audio maupun audio-visual (video). b. Catatan lapangan Merupakan data tertulis yang dihasilkan dari kegiatan wawancara, observasi lapangan dan penemuan atau data penting lainnya yang perlu dicatat selama penelitian berlangsung. Catatan lapangan ini dibuat sesuai dengan format yang telah peneliti tentukan. c. Foto Merupakan bukti dokumentasi dalam bentuk gambar. Melingkupi gambargambar selama kegiatan penelitian berlangsung. d. Berkas/Dokumen/Arsip Merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang dibutuhkan sebagai informasi tambahan dalam kegiatan penelitian. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data (Zuriah, 2006:168) untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Sementara itu, salah satu ciri khas penelitian kualitatif adalah tidak dapat terlepaskan dari pengamatan berperanserta yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian karena instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri (Moleong, 2014:9). Sehingga, instrumen penelitian dalam penelitian ini lebih tepat diartikan sebagai alat penelitian, bukan hanya sekedar alat bantu penelitian. Sebagai instrumen penelitian, peneliti memiliki peran yang cukup rumit... sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpul data, analisis, penafsir data... (Moleong, 2014:168). Untuk itu peneliti memerlukan alat bantu dalam melakukan penelitian guna kelancaran jalannya penelitian yang dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti membuat instrumen penelitian sederhana yaitu

8 52 dengan membuat pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman studi dokumentasi yang akan dilakukan oleh peneliti. Dikarenakan belum adanya instrumen terstandar dalam mengukur keterampilan literasi informasi bagi pustakawan, peneliti membuat desain instrumen penelitian dengan mengacu pada buku yang berjudul A Practical Guide To Information Literacy Assessment. Untuk konten atau isi dari instrumen penelitian dalam rangka mengetahui bagaimana keterampilan literasi informasi dari pustakawan Perpustakaan UPI peneliti mengacu pada IFLA International Guidelines On Information Literacy. Selain itu, peneliti menggunakan Grid yang terdapat dalam Swiss Information Literacy Standards untuk mengetahui tingkatan keterampilan literasi informasi yang dimiliki oleh pustakawan Perpustakaan UPI. Terkait dengan bagaimana pustakawan dalam melakukan kegiatan literasi informasi yang terintegrasi dengan kegiatan pelayanan perpustakaan, instrumen penelitian yang dibuat oleh peneliti mengacu standar kompetensi pustakawan yang dituangkan ke dalam kriteria unjuk kerja, khususnya dalam melakukan kegiatan literasi informasi yang terdapat dalam SKKNI PRP yang dikeluarkan oleh PNRI pada tahun Instrumen yang akan dihasilkan berupa pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman studi dokumentasi. F. Proses Pengembangan Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri, sehingga pengembangan instrumen dilakukan setiap saat. Sementara itu, alat bantu penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman studi dokumentasi. Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam melakukan pengembangan berbagai instrumen tersebut: 1. Pedoman Wawancara Dalam mengembangkan instrumen ini, peneliti melakukan tahapan-tahapan dari mulai menentukan fokus penelitian hingga melakukan pencetakan instrumen sebelum dilakukannya penelitian. Rincian tahapan pengembangan instrumen tersebut adalah sebagai berikut:

9 53 a. Menentukan fokus penelitian Instrumen ini digunakan untuk menggali data dengan fokus penelitian tentang bagaimana keterampilan literasi informasi pustakawan dalam menunjang kompetensi profesionalnya. b. Mengidentifikasi indikator dari subjek penelitian Berikut ini adalah indikator-indikator dari subjek penelitian: 1) Keterampilan literasi informasi pustakawan 2) Kompetensi profesional pustakawan, khususnya dalam melakukan kegiatan literasi informasi. c. Melakukan kajian pustaka Setelah mengidentifikasi indikator dari subjek penelitian, peneliti melakukan kajian pustaka. Dari hasil kajian pustaka tersebut, peneliti memutuskan untuk mengadaptasi kompetensi literasi informasi dengan mengacu pada standar literasi informasi yang dikeluarkan oleh IFLA dan penentuan grid keterampilan literasi informasi yang dimiliki oleh pustakawan yang mengacu pada Swiss Information Literacy Standards. Ada pun untuk melihat bagaimana kompetensi profesional pustakawan, peneliti beracuan kepada SKKNI PRP 2012 yang dikeluarkan oleh PNRI. d. Membuat kisi-kisi pertanyaan Selanjutnya peneliti membuat kisi-kisi pertanyaan, sebagaimana yang terdapat dalam tabel (format mengacu pada Zainal: 2011) berikut: Tabel 3.1 Kisi-kisi pertanyaan penelitian Fokus Penelitian Indikator Sub-Indikator - Mendefinisikan dan Keterampilan mengartikulasikan informasi yang literasi informasi Keterampilan dibutuhkan pustakawan dalam literasi - Mengakses lokasi informasi menunjang informasi - Melakukan assessment terhadap kompetensi informasi profesionalnya - Melakukan pengorganisasian

10 54 informasi - Memanfaatkan informasi untuk membuat pengetahuan atau produk baru - Mengkomunikasikan dan menggunakan informasi sesuai dengan etika penggunaan informasi Kompetensi profesional pustakawan Melakukan kegiatan literasi informasi yang terintegrasi ke dalam proses pelayanan perpustakaan e. Menyusun daftar pertanyaan Berikut ini adalah tabel draft daftar pertanyaan dalam penelitian ini. Tabel 3.2 Daftar pertanyaan Indikator Sub-Indikator Pertanyaan Mendefinisikan dan mengartikulasikan informasi yang dibutuhkan Mengakses lokasi informasi Melakukan assessment terhadap Penyusunan pertanyaan menggunakan kata tanya informasi 5WH1 Keterampilan Melakukan pengorganisasian informasi (journalist s literasi informasi Memanfaatkan informasi untuk questions ) membuat produk atau pengetahuan baru Mengkomunikasikan dan menggunakan informasi sesuai dengan etika penggunaan informasi Kompetensi profesional Melakukan kegiatan literasi informasi pustakawan

11 55 f. Menggabungkan daftar pertanyaan ke dalam pedoman wawancara; Berikut ini adalah format pedoman wawancara yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini. A. Identitas Informan Inisial : Usia : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Latar Belakang Pendidikan : B. Pelaksanaan Hari : Tanggal : Waktu : Tempat : C. Pokok-pokok Pertanyaan : Tabel 3.3 Format Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA g. Melakukan cross-check terhadap instrumen penelitian; Peneliti meminta orang yang dianggap ahli untuk melakukan cross-check terhadap instrumen penelitian yang telah dibuat. Cross-check dilakukan oleh orang ahli dengan melihat rancangan instrumen yang akan digunakan dan dibandingkan dengan pedoman penilaian yang mengacu pada Swiss Information Literacy Standards. h. Melakukan revisi instrumen sesuai dengan masukan yang diberikan ahli yang melakukan cross-check terhadap instrumen penelitian; i. Melakukan pencetakan instrumen sebelum dilakukannya penelitian. Pada akhirnya, setelah seluruh proses pengembangan dilakukan, peneliti mencetak instrumen untuk dijadikan bekal dalam melakukan kegiatan penelitian di lapangan.

12 56 2. Pedoman Observasi Pada dasarnya dalam pengembangan instrumen penelitian berupa pedoman observasi ini dilakukan dengan tahapan-tahapan yang tidak jauh berbeda dengan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengembangan pedoman wawancara. Perbedaan terdapat pada format pedoman yang dihasilkan. Berikut ini adalah format pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 3.4 Format pedoman observasi PEDOMAN OBSERVASI A. PELAKSANAAN KEGIATAN Hari/Tanggal : Waktu : Tempat : B. PETUNJUK PENGISIAN 1. Berilah tanda checklist ( ) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 2. Tulislah keterangan yang diperlukan pada kolom yang telah disediakan. No. Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan Pedoman Studi Dokumentasi Pengembangan instrumen penelitian berupa pedoman studi dokumentasi ini dilakukan dengan tahapan-tahapan yang tidak jauh berbeda dengan tahapantahapan yang dilakukan dalam pengembangan instrumen lainnya. Pedoman ini dibuat untuk mempermudah peneliti dalam melakukan pendataan dokumendokumen apa saja yang dibutuhkan untuk menunjang data-data penelitian. Berikut ini adalah format pedoman studi dokumentasi dalam penelitian ini.

13 57 Tabel 3.5 Format pedoman studi dokumentasi PEDOMAN STUDI DOKUMENTASI PETUNJUK PENGISIAN 1. Berilah tanda checklist ( ) pada kolom ketersediaan yang telah disediakan! 2. Tulislah sumber, hari, tanggal dan waktu saat mendapatkan dokumen serta hal-hal lain yang dianggap penting pada kolom keterangan! No Dokumen Ada Tidak Keterangan G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan didasarkan pada rumusan masalah, jenis data yang dibutuhkan, diantaranya adalah dengan melakukan penelusuran sumber-sumber kepustakaan yang terkait dengan literasi informasi dan kompetensi profesional pustakawan, melakukan wawancara observasi dan studi dokumentasi. 1. Wawancara Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menggali informasi dari informan yang diteliti dengan cara berkomunikasi lisan. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan sebagai teknik pengumpulan data selama melakukan penelitian untuk mengetahui berbagai hal dari informan secara mendalam dan terperinci. Wawancara digunakan untuk mengumpulkan informasi yang tidak mungkin diperoleh lewat observasi (Alwasilah, 2009:154). Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak pewawancara dan jawaban diberikan oleh pihak yang diwawancarai (Fathoni, 2006:105).

14 58 Jenis wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya, berdasarkan pedoman atau daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan lebih dahulu (Fathoni, 2006:109), wawancara ini digunakan untuk melihat sejauhmana keterampilan literasi informasi pustakawan di Perpustakaan UPI. Sementara wawancara tidak terstruktur dilakukan dengan tujuan menambah atau memperkaya data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan kepada informan, yaitu sumber data primer yang memberi data dirinya sendiri sebagai subjek sasaran penelitian. Selain itu, wawancara juga dilakukan kepada pihak-pihak terkait yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. 2. Observasi Menurut Margono (1997) dalam Zuriah (2006:173) observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek atau subjek penelitian. Teknik ini memungkinkan peneliti untuk dapat menarik inferensi atau kesimpulan mengenai makna dan sudut pandang informan, kejadian, peristiwa atau proses yang diamati (Alwasilah, 2009:155). Jenis observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi nonpartisipan, dimana peneliti sebagai observer tidak ikut terlibat dalam kegiatan subjek yang diteliti dan hanya bertindak sebagai pengamat. Selain itu, peneliti melakukan observasi sistematis, yakni observasi yang diselenggarakan dengan menentukan secara sistematis, faktor-faktor apa yang akan diobservasi (Zuriah, 2006:176). Melalui observasi ini peneliti dapat melihat, menyaksikan dan mengamati secara langsung bagaimana aktivitas keseharian pustakawan, bagaimana latar belakang mereka, bagaimana kegiatan mereka dalam menggunakan sekaligus melayankan informasi dan bagaimana cara mereka berinteraksi dengan pemustaka. 3. Studi Dokumentasi Dalam penelitian ini studi dokumentasi dilakukan terhadap berbagai dokumen atau catatan peristiwa yang sudah berlalu.

15 59 Dokumen ini dapat berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental lainnya (Sugiyono, 2013:329). Teknik pengumpulan data melalui dokumen ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Studi dokumentasi ini dilakukan dengan tujuan agar data dan informasi yang diperoleh peneliti menjadi lebih dapat dipercaya atau memiliki kredibilitas. H. Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif menurut Bogman dan Biklen (1982) dalam Moleong (2014:248) adalah: upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasi data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari serta memutuskan apa yang diceriterakan kepada orang lain. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan statistik deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2011:199). Analisis data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif, artinya analisis yang didasarkan pada data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu (Sugiyono, 2013:335). Dalam melakukan analisis data, peneliti mengadopsi model analisis data kualitatif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1984) sebagaimana flow model berikut: Gambar 3.1 Komponen Analisis Data Model Miles dan Huberman (Sugiyono, 2013:337)

16 60 Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam melakukan analisis data yang dilakukan oleh peneliti pada penelitian ini. 1. Reduksi data Melakukan reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicarikan tema dan polanya serta membuang hal-hal yang tidak perlu (Sugiyono, 2013:338). Dalam melakukan kegiatan reduksi data, peneliti terlebih dahulu melakukan identifikasi terhadap data yang diperoleh untuk kemudian dilihat keterikatannya dengan fokus masalah yang diteliti. Setelah itu data diberikan kode agar dapat dengan mudah diketahui sumber datanya dan teknik pengumpulannya. Berikut ini adalah kode-kode yang digunakan dalam penelitian ini: a. Kode (I) digunakan untuk data yang berkaitan dengan Keterampilan Literasi Informasi b. Kode (II) digunakan untuk data yang berkaitan dengan Kegiatan Literasi Informasi c. Kode (A) digunakan untuk data yang berkaitan dengan Menentukan kebutuhan informasi. d. Kode (B) digunakan untuk data yang berkaitan dengan Mengevaluasi Informasi. e. Kode (C) digunakan untuk data yang berkaitan dengan Menggunakan Informasi. f. Kode (D) digunakan untuk informasi tambahan atau informasi lainnya. g. Kode (1) digunakan untuk data yang diperoleh dari informan pertama. h. Kode (2) digunakan untuk data yang diperoleh dari informan kedua. i. Kode (3) digunakan untuk data yang diperoleh dari informan ketiga. j. Kode (4) digunakan untuk data yang diperoleh dari informan keempat. k. Kode (5) digunakan untuk data yang diperoleh dari informan kelima. l. Kode (a) digunakan untuk data yang berkaitan dengan Mendefinisikan dan mengartikulasikan informasi yang dibutuhkan m. Kode (b) digunakan untuk data yang berkaitan dengan Mengakses lokasi informasi

17 61 n. Kode (c) digunakan untuk data yang berkaitan dengan Melakukan assessment terhadap informasi o. Kode (d) digunakan untuk data yang berkaitan dengan Melakukan pengorganisasian informasi p. Kode (e) digunakan untuk data yang berkaitan dengan Memanfaatkan informasi untuk membuat pengetahuan atau produk baru q. Kode (f) digunakan untuk data yang berkaitan dengan Mengkomunikasi dan meggunakan informasi sesuai dengan etika penggunaan dan penyebaran informasi r. Kode (g) digunakan untuk data yang berkaitan dengan Mempersiapkan Kegiatan Literasi Informasi s. Kode (h) digunakan untuk data yang berkaitan dengan Melaksanakan Kegiatan Literasi Informasi t. Kode (j) digunakan untuk data yang berkaitan dengan Mengevaluasi Kegiatan Literasi Informasi u. Kode (i) digunakan untuk data yang diperoleh dengan teknik wawancara. v. Kode (ii) digunakan untuk data yang diperoleh dengan teknik observasi. w. Kode (iii) digunakan untuk data yang diperoleh dengan teknik studi dokumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan reduksi data terhadap setiap data atau informasi tersebut setelah selesai dikumpulkan. 2. Display data Display data atau penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk narasi atau uraian singkat, bagan dan hubungan antar kategori. Display data dilakukan segera setelah reduksi data selesai dilakukan. 3. Analisis dan Sintesis data Peneliti melakukan analisis data pada setiap kategorinya, setelah selesai menganalisis data, peneliti segera melakukan sintesis terhadap data tersebut. Melakukan sintesis berarti mencari kaitan antara satu kategori dengan kategori lainnya (Moleong, 2014:289). Setelah melakukan sintesis terhadap

18 62 data dan menemukan keterkaitannya, peneliti memberikan label kembali kepada data yang berkaitan tersebut. 4. Interpretasi data Setelah data dianalisis dan dilakukan sintesis, peneliti melakukan interpretasi data. Interpretasi data dituangkan ke dalam bentuk uraian atau narasi deskriptif. I. Tahapan-Tahapan Pelaksanaan Penelitian Sebagaimana penelitian pada umumnya, penelitian ini dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan tertentu. Untuk mencapai tujuan penelitian, peneliti menggunakan tahapan penelitian kualitatif secara umum yang terdiri dari kegiatan pra-lapangan, pekerjaan lapangan dan analisis data. Tabel 3.6 Tahapan-tahapan penelitian kualitatif secara umum (Moleong, 2014: ) Menyusun rancangan penelitian Memilih lapangan penelitian Mengurus perizinan Tahap Pra-lapangan Menjajaki dan menilai lapangan Memilih dan memanfaatkan informan Menyiapkan perlengkapan penelitian Memperhatikan etika penelitian Memahami latar penelitian dan dan persiapan diri Tahap pekerjaan lapangan Memasuki lapangan Berperan serta sambil mengumpulkan data Tahap analisis data Melakukan analisis data Selain menggunakan desain penelitian kualitatif secara umum di atas, dalam penelitian ini peneliti melakukan kolaborasi tahapan kegiatan penelitian tersebut dengan action penelitian kualitatif yang dikemukakan oleh Alwasilah (2008:144) yaitu: (1) membangun keakraban; (2) penentuan sampel; (3) pengumpulan data; (4) analisis data. Sehingga tahapan kegiatan penelitian secara keseluruhan yang dilakukan oleh adalah sebagai berikut:

19 63 1. Mengakrabi lokasi penelitian dan informan Setelah merancang penelitian ke dalam bentuk proposal penelitian dan memilih lokasi untuk dilakukannya penelitian, tahap awal yang dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah mengurusi perizinan terhadap lokasi penelitian, melakukan penjajakan, menilai lapangan dan bersilaturahmi kepada informan. Dalam literatur kualitatif istilah baku untuk hal tersebut adalah gaining entry atau establishing rapport. Fungsi kegiatan ini adalah untuk melakukan negosiasi dengan subjek yang diteliti dan untuk membangun hubungan sehingga tercipta kesesuaian, kesepakatan, kesetujuan, kepercayaan dan kedekatan antara peneliti dengan yang diteliti (Alwasilah, 2009:144). Setelah mendapatkan izin untuk melakukan penelitian, peneliti langsung melakukan pengakraban terhadap lokasi dan informan dengan melakukan kegiatan observasi. Selain untuk mengakrabi lokasi dan informan, observasi ini dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti dalam rangka menentukan sampel penelitian. Selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah membangun rapport yang baik (good rapport). Hal ini dilakukan agar mengurangi jarak psikologis antara peneliti dan informan, mencairkan ketegangan dan menjaga kepercayaan informan terhadap peneliti (Alwasilah, 2009:145) sehingga mereka dapat memberikan informasi dengan nyaman hingga proses penelitian selesai dilakukan. 2. Menentukan sampel penelitian Dalam menentukan sampel penelitian atau informan, peneliti berpedoman kepada kriteria-kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan. Sementara untuk penentuan jumlah sampel peneliti beracuan kepada data dan informasi yang diperoleh dari kegiatan observasi pada tahap penjajakan lokasi penelitian. Pemilihan sampel tidak terbatas pada manusia sebagai informan saja tetapi juga pada latar atau setting, kejadian dan proses (Alwasilah, 2009:145). Oleh karena itu, yang menjadi sampel dalam penelitian ini terdiri atas: a. Manusia Manusia yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah pustakawan tingkat ahli Perpustakaan UPI.

20 64 b. Latar (Setting) Latar atau setting yang dijadikan dalam penelitian ini adalah dengan karakteristik berikut: di dalam gedung Perpustakaan UPI, di titik layanan referensi, reserve, skripsi, Digital Asset Management (DAM) dan UPIANA. c. Proses atau Kejadian Proses yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah dengan karaktersitik berikut: saat pustakawan berbicara, saat pustakawan mencari informasi, saat pustakawan melayankan informasi, saat berkomunikasi terkait profesi dan kompetensi profesionalnya, saat berkomunikasi di luar profesi dan kompetensi profesionalnya, saat berkomunikasi dengan pemustaka, saat berkomunikasi dengan sesama rekan pustakawan. 3. Melakukan kajian pustaka Alwasilah (2008:114) memaparkan bahwa membaca literatur dalam penelitian kualitatif adalah kegiatan sinambung yang tidak mengenal lelah, mulai dari menyusun proposal hingga olah data. Oleh karena itu, peneliti membaca literatur atau melakukan kajian pustaka dalam setiap tahapan penelitian dan menjadikannya sebagai sumber rujukan yang akan menuntun langkah peneliti agar tetap fokus pada penelitian yang sedang dilakukan. Dalam melakukan kajian pustaka ini peneliti juga melakukan diskusi terkait dengan topik penelitian bersama rekan sejawat atau orang yang dianggap memiliki pemahaman yang lebih dari peneliti. 4. Mengembangkan instrumen penelitian Dalam penelitian kualitatif, salah satu ciri khasnya adalah yang bertindak selaku instrumen penelitian utamanya yaitu peneliti itu sendiri (Moleong, 2014:9). Tetapi ketika terjun di lapangan, peneliti tetap memerlukan perlengkapan atau alat bantu penelitian yakni instrumen atau alat untuk mengumpulkan data sehingga peneliti dapat memperoleh data yang sesuai dengan fokus penelitian. Oleh karena itu, peneliti menggunakan instrumen sederhana yaitu berupa pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman studi dokumentasi. Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan pengembangan instrumen penelitian yang akan digunakan untuk pengumpulan data.

21 65 5. Mengumpulkan data Setelah menentukan sampel penelitian, memahami latar penelitian, menyusun instrumen sebagai alat bantu penelitian dan melakukan persiapan diri serta perlengkapan penelitian, tahapan selanjutnya adalah memasuki lapangan untuk menggali dan mengumpulkan data atau informasi dari informan yang telah ditentukan tersebut. Beberapa strategi yang dilakukan peneliti dalam rangka mengumpulkan data atau informasi di lapangan adalah sebagai berikut: a. Mulai melakukan penelitian di lapangan Ketika memulai melakukan penelitian di lapangan, peneliti melakukan penggalian data yang sifatnya lebih umum yakni mengumpulkan sebanyakbanyaknya informasi terkait dengan karakteristik, budaya dan lingkungan lapangan yang dijadikan lokasi penelitian. Selain itu, peneliti juga melakukan perkenalan dan pendekatan personal kepada sumber daya manusia yang ada di lokasi tersebut. Salah satu data yang diperoleh dari kegiatan ini yang kemudian menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan jumlah dari sampel penelitian. b. Selama melakukan penelitian di lapangan Selama melakukan penelitian di lapangan peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan berbagai macam teknik pengumpulan diantaranya adalah sebagai berikut: wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Dalam mengumpulkan data melalui observasi, peneliti melakukan penelitian setiap hari Rabu. Hal ini dikarenakan jam buka perpustakaan pada hari tersebut lebih lama, yakni hingga pukul WIB sehingga peneliti memiliki waktu yang lebih lama untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut. Tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan untuk dilakukannya penelitian di luar hari tersebut. Sementara untuk penelitian dalam bentuk wawancara, penelitian dilakukan dengan jadwal yang fleksibel. Hal ini dikarenakan peneliti melakukan penyesuaian dengan kesediaan dan waktu luang yang dimiliki oleh informan untuk melakukan wawancara. Untuk studi dokumentasi, peneliti baru melakukan penelitian setelah mendapatkan dokumen yang dibutuhkan.

22 66 c. Mencatat data lapangan Selama melakukan penelitian di lapangan peneliti selalu mencatat data yang diperoleh, baik dari hasil pengamatan ketika melakukan observasi lapangan maupun hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan informan. Seluruh data yang terkumpul dicatat dalam buku catatan penelitian yang dibuat oleh peneliti. Dalam buku catatan ini terdapat format-format yang harus diisi untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data nantinya. 6. Menganalisis data Setelah data berhasil dikumpulkan, tahapan selanjutnya adalah melakukan analisis data. Strategi yang akan dilakukan peneliti dalam melakukan analisis data ini adalah analisis data bertahap. Maksudnya adalah peneliti langsung melakukan analisis data segera setelah memperoleh data dalam setiap tahapan penelitian. Manfaat yang akan diperoleh dari strategi ini adalah bahwa setiap tahapan pengumpulan data terpandu oleh fokus yang jelas, sehingga observasi dan wawancara selanjutnya dapat menjadi terfokus, menyempit dan menukik (Alwasilah, 2006:158). 7. Memeriksa keabsahan data Dalam memeriksa keabsahan data, peneliti merujuk kepada kriteria dan teknik pemeriksaan berikut ini. Tabel 3.7 Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data (Moleong, 2014:327) Kriteria Teknik Pemeriksaan Kredibilitas (derajat kepercayaan) 1. Perpanjangan keikutsertaan 2. Ketekunan pengamatan 3. Triangulasi 4. Pengecekan sejawat 5. Kecukupan referensial 6. Kajian kasus negatif 7. Pengecekan anggota Keteralihan 8. Uraian rinci

23 67 Kebergantungan 9. Audit kebergantungan Kepastian 10. Audit kepastian Dari berbagai teknik pemeriksaan di atas, peneliti melakukan pemeriksaan keabsahan data dengan teknis sebagai berikut: a. Perpanjangan keikutsertaan Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen penelitian. Perpanjangan keikutsertaan peneliti dalam kegiatan penelitian akan menentukan dalam pengumpulan data. Tujuan dilakukannya perpanjangan keikutsertaan adalah untuk membangun kepercayaan subjek terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri. Perpanjangan keikutsertaan dilakukan hingga kejenuhan pengumpulan data tercapai. b. Ketekunan pengamatan Ketekunan pengamatan dilakukan untuk mencari secara konsisten interprestasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau tentatif. Ketekunan dalam pengamatan bertujuan untuk menggali kedalaman. Sehingga peneliti secara teliti dan rinci serta berkesinambungan mengadakan pengamatan terhadap faktor-faktor yang menonjol. Ketekunan dalam pengamatan ini akan peneliti lakukan selama pengumpulan data di lapangan. c. Pengecekan anggota Untuk memastikan derajat kepercayaan, peneliti akan melakukan pengecekan anggota yang terlibat dalam proses pengumpulan data. Beberapa hal hendak dicek di antaranya adalah data, kategori analitis, penafsiran dan kesimpulan. d. Uraian Rinci Guna memeriksa keteralihan peneliti melakukan uraian rinci, artinya bahwa peneliti melakukan pelaporan dari hasil penelitian secara cermat dan seteliti mungkin sehingga dapat menggambarkan konteks tempat penelitian tersebut diadakan. Fokus penelitian akan diuraikan secara mendetail sehingga hasil temuan dapat dipahami oleh pembaca. e. Melakukan Auditing Untuk memeriksa kepastian peneliti melakukan auditing. Auditing dilakukan oleh peneliti setelah pengumpulan data dan pengolahan data hingga penarikan

24 68 kesimpulan. Dalam pelaksanaannya, peneliti meminta bantuan kepada auditor dalam melakukan audit terhadap berbagai hal yang dilakukan peneliti selama melakukan penelitian. Peneliti menyerahkan catatan lapangan kepada auditor untuk kemudian dipelajari dan dilakukan audit. Setelah itu, tugas dari auditor memberikan komentar dan masukan kepada peneliti terkait dengan jalannya penelitian yang sedang dilakukan. 8. Mendeskripsikan dan membahas hasil penelitian Setelah data terkumpul dan kemudian dianalisis dan diperiksa keabsahannya, peneliti selanjutnya melakukan penjabaran hasil analisis data yang sudah dilakukan. Penjabaran hasil analisis data ini dituangkan ke dalam narasi deskriptif untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam pembahasan hasil penelitian. 9. Menarik kesimpulan Dari pemaparan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian tersebut, selanjutnya peneliti melakukan penarikan kesimpulan yang dilakukan secara induktif. Penarikan kesimpulan secara induktif merupakan salah satu ciri khas dari penelitian kualitatif. 10. Melakukan pelaporan hasil penelitian Tahapan terakhir yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menyusun, membahas dan melaporkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan di dalam laporan hasil penelitian. Dalam melakukan pelaporan hasil penelitian, peneliti merujuk kepada petunjuk penulisan laporan yang dikemukakan oleh Lincoln dan Guba (1985) dalam Moleong (2014: ) sebagai berikut: a. Penulisan hendaknya dilakukan secara informal. b. Penulisan itu hendaknya tidak bersifat penafsiran atau evaluatif kecuali pada bagian yang mempersoalkan hal tersebut. c. Penulis hendaknya menyadari jangan sampai terlalu banyak data yang dimasukkan. d. Penulis hendaknya menghormati tidak menuliskan namanya dan menjaga kerahasiaan. e. Penulis handaknya tetap melakukan penjajakan audit. f. Penulis hendaknya menetapkan batas waktu penyelesaian laporannya dan bertekad untuk menyelesaikannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif dipilih karena peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akuntabilitas dan transparansi laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative research). Tylor (Molenong, 2007:4),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data; BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III ini akan membahas tentang hal-hal sebagai berikut: (A) Jenis dan Pendekatan Penelitian; (B) Tempat Dan Waktu Penelitian; (C) Teknik Pengumpulan Data; (D) Instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana 56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana pertanyaan Bagaimana menjadi permasalahan utama untuk menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Tohirin, 2012:2), penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini sesuai dengan masalah yang akan dibahas peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama negeri yang berada di Kabupaten Magelang yaitu SMP N 1 Mungkid, SMP N 2

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Karena penelitian ini ingin mengkaji secara detail mengenai

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Karena penelitian ini ingin mengkaji secara detail mengenai 41 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Karena penelitian ini ingin mengkaji secara detail mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu peneliti terjun kelapangan untuk memperoleh data. Penelitian dilakukan di MI Imaduddin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten, alasan dipilihnya tempat tersebut sebagai penelitian karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran resiliensi pada istri yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga dengan menggunakan kajian fenomenologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Pesawahan yang beralamat di Jalan Ikan Kakap No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Latar Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih lokasi penelitian di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Isimu. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran nyata tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut Arikunto, (Saptiah,2008:53) studi kasus adalah penelitian yang dilakukan secara intensif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif, sementara

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif, sementara BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif, sementara pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Nazir (2002:61),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepat agar tujuan penelitian dapat tercapai. Metode yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepat agar tujuan penelitian dapat tercapai. Metode yang digunakan dalam 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap penelitian ilmiah memerlukan pemilihan metode penelitian yang tepat agar tujuan penelitian dapat tercapai. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif didasarkan atas pertimbangan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif didasarkan atas pertimbangan bahwa BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Sejalan dengan fokus masalah dan tujuan penelitian, maka peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penggunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penentuan lokasi penelitian harus benar-benar dipertimbangkan sehingga dapat diperoleh data yang dibutuhkan dan tercapainya tujuan penelitian itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian kualitatif Pengumpulan data oleh peneliti akan dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif berkaitan dengan mengumpulkan dan menganalisis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut 35 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif (menggambarkan) dengan pendekatan kualitatif. Menurut Nazir (2005: 55), penelitian deskriptif yakni tipe

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 100 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan fokus penelitian adalah pada pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif Penelitian mengenai faktor-faktor yang memengaruhi harga diri suami tinggal di rumah mertua ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Bogdan dan

Lebih terperinci

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu suatu proses penelitian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan metode-metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikankan yang ilmiah melalui pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyimpulan data berdasarkan pendekatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Karena penelitian ini bermaksud memahami, menggambarkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengadakan pengamatan dan mencari data deskriktif berupa kata-kata tertulis

BAB III METODE PENELITIAN. mengadakan pengamatan dan mencari data deskriktif berupa kata-kata tertulis 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekata kualitatif, dimana peneliti mengadakan pengamatan dan mencari data deskriktif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak melalui permainan tradisional ini dilakukan di Kampoeng Dolanan Nusantara. Kampoeng

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Seperti telah dikemukakan dalam tujuan dari penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan menambah pengetahuan. Meneliti dilakukan untuk memperkaya dan

BAB III METODE PENELITIAN. dan menambah pengetahuan. Meneliti dilakukan untuk memperkaya dan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian merupakan kegiatan mengkaji, secara teliti dalam suatu bidang ilmu dengan kaidah tertentu. Mengkaji merupakan suatu usaha untuk memperoleh dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Secara umum, metode dapat diartikan yakni suatu cara, teknik, strategi dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam kaitannya dengan penelitian, tentu tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Pendekatan Kualitatif Dalam penelitian ini digunakan sebuah pendekatan yang dikenal dengan pendekatan kualitatif. Creswell menyatakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode Penelitian Metodologi penelitian menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2003: 1) adalah sebagai berikut: Metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan pertimbangan bahwa masalah yang diteliti adalah gejala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif. Secara harfiah, penelitian kualitatif adalah jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek, Subjek, dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah kegiatan tambang emas yang dilakukan oleh masyarakat Desa Ciwaru Kecamatan Ciemas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Penelitian ini 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam bentuk kualitatif deskriptif dengan pendekatan case study (studi kasus). Studi kasus adalah penelitian tentang status

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Menurut Nasution (2009: 49) lokasi penelitian menunjukan pada pengertian tempat atau lokasi sosial penelitian yang dicirikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Labuhan Ratu pada tahun pelajaran 2014/2015. Adapun alasan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN Metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Sekolah Menengah Atas Taruna Nusantara merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Sekolah ini berlokasi di Jl. Raya Magelang- Purworejo Km. 5,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan alasan penelitian yang dilakukan dalam konteks alami. Penelitian kualitatif bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode dan pendekatan ini

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode dan pendekatan ini 67 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Teknik Penelitian 1. Metode Penelitian Metode dan pendekatan adalah satu diantara unsur yang harus ada dalam suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN Setiap kegiatan penelitian sejak awal harus ditentukan dengan jelas pendekatan apa yang akan diterapkan, hal ini dimaksudkan agar penelitian tersebut dapat benar-benar mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif. Metode Penelitian Kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi,

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi, metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pemilihan metode yang tepat yang digunakan dalam suatu penelitian. Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. pemilihan metode yang tepat yang digunakan dalam suatu penelitian. Metode yang 31 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam suatu penelitian dibutuhkan pemilihan metode yang tepat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif (menggambarkan) dengan pendekatan kualitatif, yakni jenis penelitian yang berupaya menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah jenis penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang berjudul Studi Kasus tentang Perilaku Gay dan Alternatif Penanganannya (Penelitian Kasus terhadap Tiga Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Interaksi sosial orang dengan HIV/AIDS dalam pemudaran stigma diteliti dengan pendeketan kualitatif. Pendeketan ini dipilih karena aspek interaksi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada studi ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bertipe

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bertipe BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bertipe deskriptif. Dasar yang menjadi pertimbangan menggunakan tipe penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini ingin mengetahui kreativitas siswa dalam memahami bangun datar kelas VII MTs Al Ghozali Panjerejo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sugiyono (2014, hlm. 15) mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita 87 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Metodologi sebagaimana dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, maksudnya data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010: 3). Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Apabila ditinjau dari data-datanya, maka pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif (field research). Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang berlandaskan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dipilihnya pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Keberhasilan dari suatu penelitian, salah satunya ditentukan oleh pendekatan penelitian yang digunakan. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Untuk mencapai tujuan penelitian, maka peneliti mengunakan berbagai macam cara untuk mengumpulkan informasi dan data sebanyakbanyaknya untuk mewujudkan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. Sugiyono (2008:9) mengemukakan bahwa: metode kualitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif berdasarkan judul penelitian yang digunakan yaitu Implementasi Etika Public Relations PT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini adalah penelitian pendidikan, maka metode penelitian pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. akhlakul karimah peserta didik di SMP IT Ar Raihan. Untuk mencapai tujuan,

III. METODE PENELITIAN. akhlakul karimah peserta didik di SMP IT Ar Raihan. Untuk mencapai tujuan, 49 III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan peran Guru IPS dalam membina akhlakul karimah peserta didik di SMP IT Ar Raihan. Untuk mencapai tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah serangkaian hukum, aturan dan tata cara tertentu yang diatur dan ditentukan berdasarkan kaidah ilmiah dalam menyelenggarakan suatu penelitian dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek

III. METODE PENELITIAN. masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek 34 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini merupakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sugiyono (2012: 15) mengemukakan bahwa:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, disebut kualitatif karena merupakan penelitian yang bermaksud memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah penerapan penentuan

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah penerapan penentuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah penerapan penentuan biaya ijarah dalam rahn emas. Peneliti akan melakukan penelitian di bagian penetapan ujrah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan. Tujuan studi kasus atau lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) sehubungan dengan fenomena yang peneliti temui yaitu terdapat perbedaaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Pertanian ( BBPP ) Lembang yang beralamat di Jalan Kayuambon No.82

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini sesuai dengan masalah yang akan dibahas, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2009 hlm. 15) mengatakan bahwa : Penelititian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus deskriptif. Bogdan & Taylor (dalam Moleong,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), yaitu 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan dalam kehidupan yang sebenarnya, untuk menemukan secara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian, mulai dari jenis penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, informan, teknik analisis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian 54 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu proses yang dilakukan guna mendapatkan jawaban atas rumusan masalah yang dikaji. Penelitian yang dilakukan memerlukan suatu metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Wimmer dan Dominick menyebut pendekatan sebagai paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti

Lebih terperinci

pengumpulan data, prosedur pengolahan dan analisis data, dan tahap-tahap

pengumpulan data, prosedur pengolahan dan analisis data, dan tahap-tahap BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk terarahnya penelitian ini kepada pokok permasalahan, maka perlu ditetapkan prosedur penelitian, yang di dalamanya mencakup: pendekatan dan metode penelitian, penentuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, baik dari segi teoritis maupun praktis. Penelitian juga merupakan suatu bagian pokok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian kualitatif dengan maksud untuk memahami dan menggali lebih dalam mengenai fenomena penyesuaian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sacara umum penelitian ini bertujuan untuk mengamati, mengkaji,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sacara umum penelitian ini bertujuan untuk mengamati, mengkaji, 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian. Sacara umum penelitian ini bertujuan untuk mengamati, mengkaji, menganalisis dan mendeskripsikan data tentang bagaimana pembelajaran program kecakapan

Lebih terperinci