LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN KOMISI II DPR RI KE CALON DAERAH PEMEKARAN KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
|
|
|
- Shinta Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN KOMISI DPR RI KE CALON DAERAH PEMEKARAN KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT I. PENDAHULUAN Surat Nomor RU.02/9264/DPR-RI/2006 tanggal 28 November 2006 perihal Usul Inisiatif DPR RI terhadap 19 RUU Pembentukan Kabupaten/Kota. Surat Nomor R.01/Pres/01/2007 tanggal 2 Januari 2007 perihal Penunjukan Wakil untuk membahas 16 (enam belas) RUU tentang Pembentukan Kabupaten Kota. Berdasarkan Keputusan Rapat Intern Komisi DPR RI tanggal 5 Maret 2007 dan Rapat Konsultasi Komisi DPR RI dengan Menteri Dalam Negeri tanggal 8 Maret 2007 perihal kunjungan lapangan Surat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor PW.001/2307/DPR RI/2007 tanggal 12 Maret 2007 perihal Peninjauan Lapangan. Salah satu calon daerah yang akan dimekarkan adalah Calon Kabupaten Kubu Raya, kabupaten induknya adalah Kabupaten Pontianak Provinsi Kalimantan Barat.. MAKSUD DAN TUJUAN KUNJUNGAN Kunjungan ke lapangan dimaksudkan untuk melihat langsung kondisi obyektif daerah yang akan dimekarkan sesuai dengan data-data administratif, teknis dan fisik kewilayahan sebagaimana kajian akademis dan usulan yang telah disampaikan kepada Komisi DPR-RI. Hasil kunjungan ke lapangan dimaksudkan untuk melengkapi data serta tambahan informasi yang akan dijadikan bahan Komisi DPR-RI dalam memproses RUU, sehingga akan memperoleh hasil yang optimal, dengan terbentuknya daerah pemekaran sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan dan sesuai dengan maksud dibentuknya daerah otonom. I. WAKTU DAN DAERAH KUNJUNGAN Kunjungan ke Calon Kabupaten Kubu Raya dilakukan pada tanggal 15 s/d 16 Maret Daerah yang telah dikunjungi meliputi Kecamatan yang direncanakan sebagai Ibu Kota dan Tempat/Lokasi yang dipersiapan untuk Kantor Pemerintahan Calon Kabupaten Kubu Raya. IV. ANGGOTA KOMISI YANG BERKUNJUNG Peninjauan Lapangan Tim Komisi DPR RI ke Calon Kabupaten Kubu Raya di Kabupaten Pontianak Provinsi Kalimantan Barat berjumlah 8 (Delapan) orang Anggota yang dipimpin oleh yang terhormat Bapak Drs. H. Priyo Budi Santoso dan Anggota Tim terdiri dari : 1. Drs. H. A. Mudjib Rochmat Anggota Tim/F-PG 2. Drs. Agustinus Clarus Anggota Tim/F-PDIP 3. Dra. Eddy Mihati, M.Si Anggota Tim/F-PDIP 4. H. Anwar Yunus, SH Anggota Tim/F-PD 5. Hj. Nidalia Djohansyah Makki Anggota Tim/F-PAN 6. M. Nasir Jamil, S.Ag Anggota Tim/F-PKS 7. Anhar, SE Anggota Tim/F-PBR
2 V. AGENDA KUNJUNGAN Untuk memperoleh data yang lebih lengkap, maka agenda kunjungan disusun/dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut : 1. Pertemuan dan dialog dengan Gubernur Kalimantan Barat, DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Bupati Pontianak (yang diwakili Wakil Bupati), DPRD Kabupaten Pontianak, Panitia Pemekaran di Kantor Gubernur Kalimantan Barat. 2. Pertemuan dan dialog dengan Pemda Kabupaten Pontianak, Tokoh agama, tokoh masyarakat, dan Panitia Pemekaran Calon Kabupaten Kubu Raya di Kantor Camat Sungai Raya. 3. Kunjungan ke Lokasi : 1) Kecamatan yang direncanakan sebagai Ibu Kota. 2) Tempat/lokasi yang dipersiapkan untuk kantor Pemda dan DPRD. 3) Sarana ekonomi dan perhubungan, seperti jalur jalan, pasar, dan sebagainya. VI. POKOK-POKOK MATERI KUNJUNGAN Pokok-pokok materi yang diperoleh dalam kunjungan langsung di lapangan antara lain : CALON KABUPATEN KUBU RAYA 1. Nama Kabupaten yang dimekarkan Calon kabupaten yang akan dimekarkan ini selanjutnya akan bernama Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. 2. Jumlah Kecamatan & Desa/Kelurahan, Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Jumlah penduduk di kawasan ini adalah jiwa, tersebar pada 9 (sembilan) Kecamatan, 101 Desa dan 370 Dusun Luas wilayah mencapai 6.985,20 Km 2 persegi. Kecamatan Calon Kabupaten Kubu Raya terdapat 9 kecamatan yaitu : 1. Kecamatan Sungai Raya 2. Kecamatan Sungai Ambawang 3. Kecamatan Sungai Kakap 4. Kecamatan Teluk Pakedai 5. Kecamatan Kubu 6. Kecamatan Batu Ampar 7. Kecamatan Terentang 8. Kecamatan Rasau Jaya (Perda Kab. Pontianak No.2 Tahun 2001) 9. Kecamatan Mandor B 3. Letak Geografis dan Batas Wilayah Letak geografis Calon Kabupaten Kubu Raya berada di sebelah Selatan Kabupaten Pontianak (kabupaten induk) pada BT dan LU LS dan merupakan wilayah pantai, dengan batas-batas wilayah secara umum sebagai berikut: Utara : berbatasan dengan Kabupaten Pontianak (Kecamatan Siantan). Timur : berbatasan dengan Kabupaten Landak (Kecamatan Ngabang) dan Kabupaten Sanggau (Kecamatan Tayan Hilar). Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Ketapang (Kecamatan Pulau Maya Karimata) Barat : berbatasan dengan Laut Natuna. 4. Letak Ibu Kota ( Pusat Pemerintahan) Ibu Kota Kabupaten Kubu Raya akan berada di Sungai Raya. Rentang kendali pemerintahan menjadi lebih efekif, sehingga pelayanan masyarakat lebih dioptimalkan. Pemilihan Sungai Raya sebagai ibukota pemerintahan juga telah
3 mendapat persetujuan dari berbagai kalangan di Kubu Raya sesuai dengan Keputusan DPRD Kabupaten Pontianak Nomor 22 Tahun 2005 tanggal 24 Oktober 2005, sehingga kemungkinan munculnya konflik soal penetapan ibukota pemerintahan ini dapat dihindari. Calon Pusat Pemerintahan Kabupaten Kubu Raya akan menempati sementara Gedung Pramuka di Jalan Ahmad Yani di Kecamatan Sungai Raya. 5. Dana/Pembiayaan dalam APBD yang disediakan daerah induk Pembiayaan Calon Kabupaten Kubu Raya ke depan masih didukung oleh kabupaten induk (Kabupaten Pontianak) sesuai dengan Keputusan Bupati Pontianak Nomor 4 Tahun 2007 tanggal 12 Januari 2007 tentang Dukungan Dana APBD Kabupaten Pontianak Bagi Calon Kabupaten Kubu Raya dan Keputusan Pimpinan DPRD Kabupaten Pontianak Nomor 01 Tahun 2007 tanggal 12 Jabuari sebesar Rp (lima millar rupiah) selama 2 (dua) tahun berturut-turut sejak diresmikan, serta sesuai dengan Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 19 Tahun 2007 tanggal 10 Januari 2007 dan Keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 4/PIMP/2007 tanggal 19 Januari 2007 sebesar Rp (lima millar rupiah) selama 2 (dua) tahun berturut-turut sejak diresmikan. 6. Aparatur Pemerintahan yang disiapkan untuk daerah pemekaran Calon Kabupaten Kubu Raya sudah memiliki pegawai negeri sipil (PNS) sejumlah orang sampai dengan September 2006 tersebar pada semua kecamatan yang terdiri dari 64 Gol I, 1038 Gol, 2757 Gol I dan 621 Gol IV. 7. Kemampuan Ekonomi Daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Calon Kabupaten Kubu Raya sebesar Rp ,95. pada tahun 2005 yang berasal dari Pajak Daerah sebesar Rp ,00 Retribusi Daerah sebesar Rp ,95 hasil lain-lain PAD yang sah sebesar Rp ,00. Serta Asumsi peningkatan PAD Calon Kabupaten Kubu Raya sebesar Rp ,55 8. Potensi Daerah Calon Kabupaten Kubu Raya sudah memiliki sejumlah potensi, baik potensi ekonomi (pertanian, Perkebunan, kehutanan, perikanan dan kelautan), pendidikan, kesehatan, maupun di sektor pariwisata. 9. Potensi Ekonomi Di bidang ekonomi, kegiatan perdagangan diwilayah calon Kabupaten Kubu Raya diantaranya kegiatan industri pengolahan kayu sehingga mendorong timbulnya pusat-pusat perdagangan dan potensi itu akan memberikan dasar yang cukup kuat untuk memacu pertumbuhan ekonomi setempat, sekaligus meningkatkan penerimaan daerah dan kesejahteraan masyarakat. A. Program-Program Strategis dalam Sektor Pertanian yang akan dikembangkan Calon Kabupaten Kubu Raya antara Lain: Pengembangan sentra tanaman padi, jagung dan tebu melalui program KUAT (Kawasan Usaha Agribisnis Terpadu) dalam mendukung Kawasan Transmigrasi Mandiri (KTM); Pengembangan Kawasan Transmigrasi Mandiri atau Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kecamatan Rasau Jaya;
4 Pengembangan Kawasan Transmigrasi Mandiri atau Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kecamatan Terentang; Kecamatan Rasau Jaya komplek : ha (jagung); Kecamatan Sungai Kakap komplek : ha (padi); Kecamatan Sungai Raya komplek : ha (jagung); Pabrik Karet (Kecamatan Sungai Ambawang) Pengembangan desa mandiri pangan (Kecamatan Terentang) B. Program-Program Strategis dalam Sektor Perkebunan yang akan dikembangkan Calon Kabupaten Kubu Raya antara Lain: Pengembangan perkebunan kelapa sawit; Peremajaan karet; Peremajaan kelapa; Peremajaan sagu; Penanaman pisang; Peningkatan produksi perkebunan kelapa sawit; C. Program-Program Strategis dalam sektor kehutanan yang akan dikembangkan Calon Kabupaten Kubu Raya antara Lain Rehabilitasi Hutan Rakyat dan Reboisasi. D. Program-Program Strategis dalam sektor Perikanan dan Kelautan yang akan dikembangkan Calon Kabupaten Kubu Raya antara Lain : Pengembangan budidaya ikan air tawar di Kec.Sungai Raya, Terentang, Rasau Jaya, Kubu, Teluk Pakedai, Sungai Ambawang, Kuala Mandor B; Pengembangan budidaya ikan payau (kerapu, udang, udang venamme dan windu) di Kec.Batu Ampar, Kubu, Teluk Pakedai dan Kec.Sungai Kakap; Pengembangan tambak rakyat di Kec.Sungai Kakap, Teluk Pakedai, Kubu dan Batu Ampar; Penguatan armada tangkap dan teknologi; Peningkatan sarana dan prasarana TPI dan PPI; Penataan pemukiman nelayan; Pengembangan sumber daya perikanan dan kelembagaan (SPDN untuk nelayan, kedai pesisir, pondok wisata bahari, dan penguatan modal; Pemberdayaan masyarakat pulau-pulau kecil. 10. Sarana/Prasaran Pendidikan Di sektor pendidikan, calon Kabupaten Kubu Raya sudah memiliki sarana dan prasarana pendidikan, baik formal maupun non formal, yang tersebar di 9 kecamatan. Data yang ada memperlihatkan jumlah SD sebanyak 398, SLTP 94 dan SLTA 36 buah. Program-Program Strategis dalam sektor pendidikan yang akan dikembangkan Calon Kabupaten Kubu Raya antara Lain : Penambahan jumlah tenaga kependidikan; Rehabilitasi / pembangunan Sekolah Dasar, SLTP dan SMU; Perbaikan / pengadaan sarana belajar (perpustakaan, media pembelajaran, lab bahasa / IPA / matematika, alat peraga dan lain-lain). 11. Sarana/Prasarana Keuangan Di sektor Lembaga Keuangan, calon Kabupaten Kubu Raya sudah memiliki Bank sejumlah 8 Unit yang tersebar di 3 Kecamatan (Kec. Sungai Kakap, Rasau Jaya dan Sungai Raya) dan Lembaga Keuangan Non Bank sejumlah 143 Unit yang tersebar di 9 Kecamatan.
5 12. Sarana/Prasarana Kesehatan Di sektor kesehatan, calon Kabupaten Kubu Raya sudah telah tersedia 18 unit fasilitas kesehatan dan tenaga medis 139 orang yang tersebar di 9 Kecamatan. Program-Program Strategis dalam sektor kesehatan yang akan dikembangkan Calon Kabupaten Kubu Raya antara Lain : Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat; Peningkatan fasilitas Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Polindes (Puskesmas Kec.Kubu dan Kec.Sungai Kakap); Penambahan tenaga medis dan paramedis; 13. Sarana Pariwisata Potensi sektor pariwisata yang ada di wilayah calon Kabupaten Kubu Raya yang potensial meliputi potensi wisata alam, potensi wisata minat khusus dan agrowisata serta potensi wisata budaya keseluruhannya berjumlah 6 buah yang berada di 6 Kecamatan. Potensi sektor pariwisata akan berdampak terhadap kontribusi PAD dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama pelaku bisnis pariwisata. Untuk Pengembangan objek wisata dimaksud perlu didukung dengan infrastruktur yang memadai berupa hotel dan restoran. Jumlah Hotel di calon Kabupaten Kubu Raya sebanyak 6 buah yang berada di 3 Kecamatan dan Jumlah Restoran sebanyak 65 buah yang berada di 6 Kecamatan. 14. Sarana/Prasarana Transportasi Sebagian besar calon Kabupaten Kubu Raya dapat dilalui dengan menggunakan jalan darat, namun ada beberapa kecamatan yang masih menggunakan angkutan air yaitu Kec. Kubu, Teluk Pakedai, Terentang dan Batu Ampar. Sarana transportasi darat di kawasan ini relatif memadai, semua ruas jalan yang menghubungkan antar kecamatan sebagian besar sudah diaspal dengan kondisi umum layak sepanjang 1.180,87 Km. Di Calon Kabupaten Kubu Raya juga terdapat Bandara Udara Supadio. Program-Program Strategis dalam sektor infrastruktur yang akan dikembangkan Calon Kabupaten Kubu Raya antara Lain : Peningkatan jalan Trans Kalimantan (Kec.Sungai Ambawang - Tayan); Jalan lingkar Sungai Rengas - Sungai Itik; Pembangunan jalan; Perluasan Bandara Supadio; Pembangunan jalan lingkar Supadio; Pembangunan steigher Sungai nipah; Pembangunan steigher Sukalanting - Terentang Pembangunan jalan Teluk Nangka - Terentang; Pembangunan jalan Padang Tikar - Batu Ampar; Potensi di atas, khususnya potensi ekonomi, yang didukung oleh posisi strategis, hal ini akan menjembatani peluang pasar domestik (Kawasan Kalimantan) dan internasional (Negara Malaysia dan Brunai Darussalam), sehingga kawasan ini memiliki prospek yang cukup kompetitif untuk mendorong percepatan pembangunan.
6 V. PENUTUP Informasi atau keterangan di atas bersifat melengkapi terhadap data dan informasi yang sudah tersedia di sekretariat Komisi DPR RI. Berdasarkan hasil kunjungan di atas serta lengkapnya persyaratan yang sudah dipenuhi, maka Tim Kunjungan Lapangan Komisi DPR RI merekomendasikan calon Kabupaten Kubu Raya yang merupakan Pemekaran dari Kabupaten Pontianak layak untuk menjadi daerah otonom baru di wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Kesimpulan ini sejalan dengan hasil kajian Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) dan DPD RI yang menyatakan bahwa calon daerah Kabupaten Kubu Raya direkomendasikan untuk dipertimbangkan menjadi daerah otonom baru, karena secara keseluruhan total skor calon daerah pemekaran ini berada di atas skor minimal. Jakarta, 21 Maret 2007 TIM KUNJUNGAN LAPANGAN KOMISI DPR-RI CALON KABUPATEN KUBU RAYA KETUA TIM Drs. H. PRIYO BUDI SANTOSO A-482
7 LAPORAN TIM KUNJUNGAN LAPANGAN KOMISI DPR RI KE CALON KOTA SERANG PROVINSI BANTEN MASA PERSIDANGAN I TAHUN TANGGAL 14 MARET 2007 I I I I DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, MARET 2007
8
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN KOMISI II DPR RI KE CALON DAERAH PEMEKARAN KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN KOMISI II DPR RI KE CALON DAERAH PEMEKARAN KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG ------------------------------ I. PENDAHULUAN Kunjungan Lapangan Komisi II DPR RI ke Calon Daerah
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa
BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1
BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN TIM KOMISI II DPR-RI KE KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN (RENCANA PEMBENTUKAN KOTA SERANG) TANGGAL 14 MARET 2007 --------------------------------------
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kondisi Geografis Kabupaten Kubu Raya merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 84 meter diatas permukaan laut. Lokasi Kabupaten Kubu Raya terletak pada posisi
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KAYONG UTARA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KAYONG UTARA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.
KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/DPD RI/I/ TENTANG PANDANGAN DAN PENDAPAT
DEWAN PERWAKILAN DAERAH KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 7/DPD RI/I/2013-2014 PANDANGAN DAN PENDAPAT DEWAN PERWAKILAN DAERAH TERHADAP ASPIRASI MASYARAKAT DAN DAERAH PEMBENTUKAN KABUPATEN TAYAN SEBAGAI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KAYONG UTARA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KAYONG UTARA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.
PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN KEPULAUAN KARIMATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA, Menimbang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. memuat arah kebijakan pembangunan daerah (regional development policies)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebijakan pembangunan nasional merupakan gambaran umum yang memuat arah kebijakan pembangunan daerah (regional development policies) dalam rangka menyeimbangkan pembangunan
STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN UTARA 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN UTARA 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.041 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 183, 1999 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3904)
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 183, 1999 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3904) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN
KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/DPD RI/II/ TENTANG PANDANGAN DAN PENDAPAT
DEWAN PERWAKILAN DAERAH KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 27/DPD RI/II/2013-2014 PANDANGAN DAN PENDAPAT DEWAN PERWAKILAN DAERAH TERHADAP ASPIRASI MASYARAKAT DAN DAERAH PEMBENTUKAN KABUPATEN CIBALIUNG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berhubung dengan perkembangan
RGS Mitra 1 of 5 PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
RGS Mitra 1 of 5 PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG I. UMUM Propinsi Sumatera Selatan dengan luas wilayah 109.254
TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)
TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memacu
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DEIYAI DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DEIYAI DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memacu
No otonom baru sehingga pelayanan publik dapat ditingkatkan guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Dengan memperhatikan aspiras
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.4938 PEMERINTAH DAERAH. Wilayah. Provinsi Papua. Kabupaten/Kota Intan Jaya. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 191) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berhubung
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa berhubung dengan perkembangan dan kemajuan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BENGKULU TENGAH DI PROVINSI BENGKULU
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BENGKULU TENGAH DI PROVINSI BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BENGKULU TENGAH DI PROVINSI BENGKULU
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BENGKULU TENGAH DI PROVINSI BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memacu
DRAF PENYUSUNAN DAERAH PEMILIHAN SETIAP DAERAH PEMILIHAN ANGGOTA DPRD KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2019
9 Provinsi : Kalimantan barat Kabupaten : Kubu Raya A. Penduduk : 601.356 B. Kursi : 45 C. BPPD : 13.363 D. NO KECAMATAN ALOKASI KETERANGAN 1 2 3 4 5 1 SUNGAI RAYA 217.734 16 Lebih dari 12 harus dilakukan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BENGKULU TENGAH DI PROVINSI BENGKULU
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BENGKULU TENGAH DI PROVINSI BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa
No otonom baru sehingga pelayanan publik dapat ditingkatkan guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Dengan memperhatikan aspira
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 4936 PEMERINTAH DAERAH. Wilayah. Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kabupaten/Kota Sabu Raijua. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor189) PENJELASAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berhubung dengan pesatnya
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berhubung dengan
KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/DPD RI/II/ TENTANG PANDANGAN DAN PENDAPAT
DEWAN PERWAKILAN DAERAH KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 26/DPD RI/II/2013-2014 PANDANGAN DAN PENDAPAT DEWAN PERWAKILAN DAERAH TERHADAP ASPIRASI MASYARAKAT DAN DAERAH PEMBENTUKAN KOTA SEBATIK SEBAGAI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DEIYAI DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DEIYAI DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memacu
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG
UNDANG-UNDANG NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang: a. bahwa untuk memacu kemajuan Provinsi Lampung pada umumnya
V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Desa Sui Itik dan Desa Pal IX
69 V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Kondisi Geografis Desa Sui Itik dan Desa Pal IX Kabupaten Kubu Raya merupakan pemekaran dari kabupaten Pontianak pada tahun 2009. Kabupaten Kubu Raya terletak
No Dengan memperhatikan aspirasi masyarakat yang dituangkan dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Nomor 0
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 4876 PEMERINTAH DAERAH. Wilayah. Provinsi Sulawesi Utara. Kabupaten/Kota. Bolaang Mongondow Selatan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
Profil Kabupaten Aceh Singkil
Ibukota Batas Daerah Luas Letak Koordinat Profil Kabupaten Aceh Singkil : Singkil : Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Subulussalam Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia Sebelah Barat
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memacu
SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PERESMIAN PROYEK-PROYEK PEMBANGUNAN DAN PENCANANGAN KOTA TERPADU MANDIRI DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PERESMIAN PROYEK-PROYEK PEMBANGUNAN DAN PENCANANGAN KOTA TERPADU MANDIRI DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT Hari Tanggal : Sabtu /17 Mei 2008 Pukul : 10.50 WIB
Bab III Karakteristik Desa Dabung
Bab III Karakteristik Desa Dabung III.1. Kondisi Fisik Wilayah III.1.1. Letak Wilayah Lokasi penelitian berada di Desa Dabung yang merupakan salah satu desa dari 18 desa yang terdapat di Kecamatan Kubu
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DI PROVINSI MALUKU
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DI PROVINSI MALUKU
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berhubung
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DI PROVINSI MALUKU
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
4. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Letak Geografis Kabupaten Sambas dengan luas wilayah 6.395,70 km 2 atau 639.570 Ha (4,36% dari luas wilayah propinsi Kalimantan Barat), merupakan wilayah kabupaten
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN INTAN JAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN INTAN JAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANA TIDUNG DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANA TIDUNG DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PULAU MOROTAI DI PROVINSI MALUKU UTARA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PULAU MOROTAI DI PROVINSI MALUKU UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUANTAN SINGINGI, Menimbang : a. bahwa
V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru
V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN Geografis dan Administratif Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru terbentuk di Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 tahun
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PULAU MOROTAI DI PROVINSI MALUKU UTARA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PULAU MOROTAI DI PROVINSI MALUKU UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BUTON UTARA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BUTON UTARA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN SUNGAI RAYA KEPULAUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN SUNGAI RAYA KEPULAUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang : a. bahwa dengan luasnya wilayah
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN GORONTALO UTARA DI PROVINSI GORONTALO
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN GORONTALO UTARA DI PROVINSI GORONTALO I. UMUM Provinsi Gorontalo adalah provinsi sebagaimana dimaksud
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAYBRAT DI PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAYBRAT DI PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Seiring diberlakukannya Undang-Undang No.22 dan No. 25 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah membuat wacana baru tentang otonomi daerah menjadi kenyataan.
MAKALAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN
MAKALAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR Disusun oleh: Kelompok 8 Akuntansi Pemerintahan 1. Annisa Fitri (03) 2. Lily Radhiya Ulfa (18) 3. Wisnu Noor Fahmi (37)
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43/DPD RI/III/ TENTANG PANDANGAN DAN PENDAPAT
DEWAN PERWAKILAN DAERAH KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 43/DPD RI/III/2012-2013 TENTANG PANDANGAN DAN PENDAPAT DEWAN PERWAKILAN DAERAH TERHADAP ASPIRASI MASYARAKAT DAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN
PERSYARATAN DAN PROSEDUR PEMBENTUKAN DAERAH OTONOMI BARU
PERSYARATAN DAN PROSEDUR PEMBENTUKAN DAERAH OTONOMI BARU www. luwukpos.blogspot.co.id I. PENDAHULUAN Otonomi daerah secara resmi telah diberlakukan di seluruh wilayah Indonesia sejak tahun 2001. Pada hakekatnya
PENJELASAN ATAS UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PESAWARAN DI PROVINSI LAMPUNG
PENJELASAN ATAS UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PESAWARAN DI PROVINSI LAMPUNG I. UMUM Provinsi Lampung yang memiliki luas wilayah ± 37.735,15 km 2 dengan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa untuk memacu
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PRINGSEWU DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PRINGSEWU DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang: a. bahwa untuk memacu kemajuan Provinsi Lampung pada
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
63 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Kubu Raya 4.1.1 Geografi Kabupaten Kubu Raya yang terletak di Propinsi Kalimantan Barat merupakan pemekaran dari Kabupaten Pontianak.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TUAL DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TUAL DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memacu perkembangan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAYBRAT DI PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAYBRAT DI PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi sanitasi di Indonesia dengan mengarusutamakan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 31 TAHUN 2007 (31/2007) TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TUAL DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 31 TAHUN 2007 (31/2007) TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TUAL DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PIDIE JAYA DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PIDIE JAYA DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM I. UMUM Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dibentuk berdasarkan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa
Profil Kabupaten Aceh Tamiang
Ibukota Batas Daerah Luas Letak Koordinat Profil Kabupaten Aceh Tamiang : Karang Baru : Sebelah Utara berbatasan dengan Kab. Aceh Timur & Kota Langsa Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gayo lues
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 505 / KMK.02 / 2004
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 505 / KMK.02 / 2004 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DAN PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS NON DANA REBOISASI TAHUN ANGGARAN 2005 Menimbang : a.
2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah
2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG NOMOR 49 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa berhubung dengan perkembangan dan kemajuan Propinsi Sumatera
BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN
24 BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN 3.1. Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA I. UMUM Provinsi Sumatera Utara yang memiliki luas wilayah
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KONAWE UTARA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KONAWE UTARA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.
UU 34/2003, PEMBENTUKAN KABUPATEN MELAWI DAN KABUPATEN SEKADAU DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Copyright (C) 2000 BPHN UU 34/2003, PEMBENTUKAN KABUPATEN MELAWI DAN KABUPATEN SEKADAU DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT *14445 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 34 TAHUN 2003 (34/2003) TENTANG PEMBENTUKAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN INTAN JAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN INTAN JAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2003 TENTANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR, KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT, DAN KABUPATEN KEPULAUAN ARU DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN NAMA KECAMATAN PULAU MAYA KARIMATA MENJADI KECAMATAN PULAU MAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat :
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DI PROVINSI LAMPUNG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DOGIYAI DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DOGIYAI DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memacu
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SERANG DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SERANG DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memacu