J. Sains & Teknologi, Desember 2014, Vol.14 No.3 : ISSN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "J. Sains & Teknologi, Desember 2014, Vol.14 No.3 : ISSN"

Transkripsi

1 J. Sains & Teknologi, Desember 2014, Vol.14 No.3 : ISSN PEMETAAN POLA PERGERAKAN IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) DI PERAIRAN TELUK BONE, SULAWESI SELATAN Mapping Movement Pattern of Skipjack Tuna (Katsuwonus Pelamis) in the Bone Bay, South Sulawesi Nur Indah Rezkyanti 1, Mukti Zainuddin 2, Safruddin 2 1 Program Studi Ilmu Perikanan, Program Pascasarjana, Universitas Hasanuddin 2 Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin ( indahrezky@yahoo.co.id) ABSTRAK Ikan cakalang merupakan target utama bagi sebagian besar kegiatan penangkapan di Teluk Bone dimana distribusi dan kelimpahan ikan ini sangat dipengaruhi oleh variasi kondisi oseanografis. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan faktor oseanografi dengan hasil tangkapan, melihat pola migrasi ikan cakalang, dan mengetahui pengaruh perubahan iklim terhadap pola pergerakan ikan cakalang pada periode September 2013 Mei Penelitian ini dilaksanakan di perairan Teluk Bone dengan menggunakan metode analisis Generalized Additive Model (G AM) dan regresi non linear Cobb-Douglas serta teknik sistem informasi geografis. Pola pergerakan cakalang dianalisis dengan pusat gravitasi daerah prediksi potensial penangkapan, dan perubahan iklim dianalisis dengan melihat anomali SPL selama sepuluh tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukkan daerah potensial penangkapan ikan cakalang diindikasikan SPL 29,0 30,5 C dan densitas klorofil-a 0,15 0,20 mg.m -3. Model prediksi menunjukkan bahwa tingkat produktifitas daerah potensial penangkapan ikan cakalang tertinggi pada bulan November. Pola pergerakan ikan cakalang paling produktif berada pada sebelah barat perairan Teluk Bone (Luwu, Wajo dan Bone), sebagian berada sebelah selatan dan sebelah timur perairan Teluk Bone dengan hasil tangkapan rata-rata ekor/trip. Pola pergerakan ikan terhadap perubahan iklim selama sembilan bulan memperlihatkan bahwa cakalang cenderung berasosiasi dengan anomali suhu yang positif dari suhu rata-rata sepuluh tahun terakhir. Kata Kunci: Faktor Oseanografi, Pola Pergerakan, Anomali, Teluk Bone ABSTRACT Skipjack Tuna is the main target for commercial pole and line fishery in the Gulf of Bone in which their distribution and abundance is strongly influenced by dynamics of oceanographic conditions. The study aims to analyze (1) the relationship of skipjack and oceanographyc factors, (2) skipjack tuna migration patterns, and (3) the effect of climate change on skipjack tuna movement pattern during the period September May This study was conducted in Bone gulf waters by using Generalized Additive Models (GAM) analysis method and the non-linear regression Cobb- Douglas and geographic information system techniques, movement pattern of skipjack were analyzed by the movement of gravity center of potential fishing zone prediction, and climate change was analyzed by looking at anomalies SST over the last ten years. The results show the potential region of skipjack fishing is indicated with SST from 29.0 to 30.5 C and the density of chlorophyll-a from 0.15 to 0.20 mg.m -3. Predictions model indicates that the highest level of potentially regional productivity of skipjack fishing is in November. Skipjack movement patterns most productive is on the western Gulf of Bone waters (Luwu, Wajo and Bone), partially located southern and eastern the gulf of Bone waters with average catches fish/day fishing. Skipjack movement patterns to climate change during the nine months showed that the skipjack may associate with positive SST anomaly temperatures than the average temperature of the last ten years. Keywords: Oceanographyc Factors, Movement Pattern, Anomaly, Bone Bay 241

2 Nur Indah Rezkyanti ISSN PENDAHULUAN Teluk Bone merupakan wilayah perairan yang cukup potensil di perairan Timur Indonesia, dimana di perairan ini nelayan melakukan penangkapan dengan berbagai macam alat tangkap (Mallawa dkk., 2010). Wilayah laut Teluk Bone merupakan perairan yang tertutup dibanding dengan Perairan Laut Selat Makassar dan Laut Flores (Zainuddin et al., 2013). Cakalang ( Katsuwonus pelamis) merupakan sumberdaya ikan pelagis besar yang potensial menjadi target penangkapan oleh nelayan lokal di Teluk Bone, Sulawesi Selatan. Distribusi dan migrasi species ini sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor oseanografi seperti distribusi suhu dan kepadatan klorofil-a (Zainuddin dan Jamal, 2009; Zainuddin, 2013). Laevastu and Hayes, 1981 dalam Indahyani (2013), menyatakan bahwa jenis ikan ini hidup dilapisan permukaan sama halnya dengan tuna madidihang sehingga sangat mudah ditangkap dengan menggunakan pole and line. Nakamura, 1969 dalam Humston et al (2000) menjelaskan dua jenis pergerakan migrasi untuk tuna: satu ia dianggap pasif, yaitu, pergerakan dalam habitat dalam menanggapi kondisi abiotik atau biotik lingkungan, dan yang lainnya, gerakan aktif atau pergerakan langsung ikan antara habitat mengikuti perubahan ontogenetic dalam kebutuhan biologis. Perilaku migrasi terakhir ini sering termotivasi oleh kebutuhan untuk makan dan reproduksi. Ikan cakalang melakukan migrasi karena adanya perubahan beberapa faktor lingkungan seperti suhu, salinitas dan arus, usaha mencari daerah perairan yang mengandung bahan makan yang cukup, usaha mencari daerah pemijahan (Nik olsky, 1963 dalam Simbolon, 2009). Dalam beberapa penelitian, suhu merupakan variabel lingkungan utama untuk menjelaskan kelimpahan dan distribusi ikan cakalang, walaupun suhu penting, faktor lain seperti konsentrasi klorofil juga memiliki efek langsung atau tidak langsung dalam distribusi dari predator puncak (Andrade, 2003 dalam Mugo et al., 2010). Zainuddin et al (2008) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa konsentrasi klorofil adalah indikator yang baik untuk habitat tuna albacore. Oleh karena itu, penelitian ini akan memfokuskan pada penentuan pola pergerakan ikan cakalang berdasarkan respon terhadap kondisi lingkungan dan dianalisis dengan menggunakan pendekatan metode statistik Generalized Additive Models (GAM) dan analisis model fungsi Cobb-douglas. Hasil analisis dengan teknik statistik mutakhir (GAM) dan regresi non-linear Cobb Douglas terhadap data survei lapangan dan citra satelit kemudian dapat dimasukkan divisualisasikan dengan sistematis dan detail dalam bentuk peta thematik yang dibangun dengan teknik Sistem Informasi Geografis (SIG). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola pergerakan ikan cakalang terhadap faktor oseanografi dan pengaruh perubahan iklim pada musim Peralihan dan musim Barat di perairan Teluk Bone (periode September 2013 Mei 2014). BAHAN DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 hingga Mei 2014 di di wilayah perairan Teluk Bone dengan basis penangkapan (fishing base) di Desa Murante, Kecamatan Suli Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu: kapal pole and line, perangkat lunak Envi 4.7, perangkat lunak ArcGis 10, perangkat lunak R, perangkat lunak SPSS 16.0, termometer digital, Hand-refractometer, Global Position System (GPS), Kamera digital dan alat tulis. 242

3 Faktor Oseanografi, Pola Pergerakan, Anomali, Teluk Bone ISSN Pengumpulan Data Data yang diperlukan adalah data primer dan sekunder (data lapangan yang dikombinasikan dengan data citra satelit Terra/Modis yang diperoleh dari situs resmin NASA ( nasa.gov/) dan hasil tangkapan lapangan. Penentuan titik koordinat pada daerah dimana dilakukan operasi penangkapan dengan menggunakan GPS ( Global Position System). Suhu permukaan laut diukur secara langsung dengan menggunakan thermometer, pengukuran kandungan klorofil-a dengan mengambil sampel air laut ke dalam botol sampel dengan volume ml yang telah dtutupi lakban hitam kemudian disimpan ke dalam coolbox agar sampel air tidak terkena cahaya matahari sehingga metabolisme klorofil-a dapat terhenti. Dan data hasil tangkapan meliputi total hasil tangkapan (ekor) pada setiap pengoperasian dimana hasil tangkapan dikumpulkan di satu tempat kemudian dilakukan penjumlahan dengan satuan ekor. Data citra SPL diperoleh dari satelit Terra MODIS dan data Klorofil-a diperoleh dari satelit Aqua MODIS dengan resolusi 4 km x 4 km (pixel) yaitu data bulanan antara bulan September 2013 Mei Analisis Data Data Citra Satelit Terra MODIS Sea Surface Temperature (11μ daytime) yang dianalisis merupakan data pada musim Barat (Desember -Februari), musim peralihan dari Barat ke Timur (Maret Mei) dan dari Timur ke Barat (September Nopember) tahun untuk melihat anomali suhu permukaan laut. Data Citra Satelit Aqua MODIS Chlorophyll concentration untuk sebaran Klorofil-a yang dianalisis merupakan data pada musim Barat (Desember - Februari), musim peralihan dari Barat ke Timur (Maret Mei) dan dari Timur ke Barat (September Nopember) tahun Hasil overlay yang berupa nilai parameter oseanografi dianalisis lebih lanjut dengan metode GAM. Pembentukan model GAM dilakukan dengan menggunakan pustaka mgcv yang terdapat dalam program R. Sebagai variabel Y adalah hasil tangkapan ikan cakalang, sedangkan sebagai variabel X adalah variabel-variabel oseanografi yang telah terseleksi dalam proses eksplorasi data. Model GAM disusun berdasarkan kombinasi antara variabel-variabel X (Wibawa et al., 2012). Kemudian untuk menyatakan hubungan variabel tak bebas: hasil tangkapan ikan cakalang (Y) terhadap hasil pengukuran variabel bebas: suhu (X 1 ), dan klorofil-a (X 2 ), maka digunakan analisis cobb-douglas yang ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma. Apabila hasil analisis regresi menunjukkan hubungan antara hasil tangkapan dengan SPL dan klorofil-a (berpengaruh nyata), maka dilakukan pemetaan Daerah Potensial Penangkapan Ikan dengan menggunakan data satelit dengan memasukkan peta digital Pulau Sulawesi, Melakukan suatu topologi berupa data parameter oseanografi seperti SPL dan klorofil-a serta hasil tangkapan menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10. Kedua asumsi tersebut mengindikasikan bahwa pendugaan atribut data dapat dilakukan berdasarkan lokasilokasi di sekitarnya dan nilai pada titiktitik yang berdekatan akan lebih mirip dari pada nilai pada titik-titik yang terpisah lebih jauh (Prasasti dkk., 2005). Pergerakan ikan diidentifikasi dengan menggunakan pergerakan pusat gravitasi daerah penangkapan ikan. Untuk menentukan model pergerakan ikan pada tiap-tiap posisi (x dan y) dari ikan pada jangka waktu tertentu digunakan persamaan sebagai berikut (Lehodey et al., 1997): Σlong (C/F) Gx = dan Gy = Σ (C/F) Σlat (C/F) Σ (C/F) 243

4 Nur Indah Rezkyanti ISSN Dimana X dan Y merupakan posisi ikan dalam derajat pada garis bujur dan garis lintang; dan C/F adalah hasil tangkapan (ekor). Pola pergerakan ikan yang terbentuk berdasarkan rumus pusat gravitasi kemudian diplot ke peta untuk mendapatkan pola pergerakan ikan cakalang selama penelitian. Untuk menganalisis kecenderungan antar-tahunan, anomali SPL bulanan dan hasil tangkapan dihitung untuk setiap tahun (Andrade dan Garcia, 1999): δ i,j = ṫ i,j - ṫ i Dimana: δ i,j adalah anomali dari variabel (SPL dan hasil tangkapan) pada bulan i dan tahun j; ṫ i,j merupakan mean dari variabel pada bulan i dan tahun j; dan ṫ i adalah rata-rata bulanan variabel untuk semua tahun. HASIL Hubungan Parameter Oseanografi dengan Hasil Tangkapan Dalam 9 (sembilan) bulan pengambilan data dari bulan September 2013 sampai bulan Mei 2014, ada 119 posisi fishing ground (FG) dengan total hasil tangkapan sebanyak ekor. Pada penelitian ini, jumlah posisi FG tidak merata untuk setiap bulannya karena keterbatasan dalam pengambilan data lapangan, posisi terbanyak pada bulan September sebanyak 30 posisi FG dan terendah berada pada bulan Nopember sebanyak 6 posisi FG. Hasil tangkapan terbanyak untuk setiap trip didapatkan pada bulan September yakni sekitar 700 ekor dan terendah pada bulan Mei sebanyak 3 ekor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ikan cakalang cenderung menempati ruang yang pada nilai SPL 29 C dan terkonsentrasi pada SPL 30 C. Dalam hubungannya dengan konsentrasi klorofil-a, daerah potential penangkapan cakalang berada pada tingkat klorofil-a sekitar 0,15-0,20 mg.m -3. Analisis Statistik Generalized Additive Model (GAM) Hasil tersebut didukung oleh prediksi GAM. Dalam hasil studi ini juga diketahui bahwa SPL memiliki pengaruh nyata (P < 0,1; R 2 = 0,8) terhadap distribusi ikan cakalang pada kisaran 29,0 30,5 o C dan interval konsentrasi klorofil-a 0,15 0, 20 mg.m -3 (Gambar 1). Analisis Regresi Non Linear Cobb- Douglass Hasil penelitian menunjukkan nilai significant diperoleh adalah 4,654 x 10-8 memperlihatkan bahwa nilai tersebut 4,654 x 10-8 < sehingga dapat dikatakan bahwa kedua faktor atau parameter tersebut berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan cakalang pada musim barat dan peralihan, pernyataan diterima. Untuk persamaan regresinya, dapat kita lihat dari nilai coefficient, sehingga: Y = -8, ,425X 1 + 0,333X 2 Aplikasi SIG untuk Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a Hasil penelitian menunjukkan hasil tangkapan pada bulan September yaitu ekor diperoleh dari konsentrasi klorofil 0,1622-0,3337 mg/m 3 (Gambar 3), dengan hasil tangkapan tertinggi berada pada suhu 29,1418 o C dengan jumlah hasil tangkapan 700 ekor. Selain itu, ada juga yang tertangkap pada kisaran suhu 29, ,5254 o C (Gambar 2). Pada bulan Oktober, hasil tangkapan tertinggi berada pada SPL dikisaran 30,4961 o C dan pada kisaran konsentrasi klorofil 0,1639 mg/m 3, dan terendah berada pada SPL 30,5062 o C. Hasil tangkapan pada bulan Nopember pada berkisar antara ekor yang rata-rata tertangkap pada suhu kisaran 30, ,9525 o C dan pada konsentrasi klorofil 0,2360-0,2327 mg/m

5 Faktor Oseanografi, Pola Pergerakan, Anomali, Teluk Bone ISSN Linear predictor Linear predictor Suhu permukaan laut (oc) Klorofil-a (mg/m3) (a) (b) Gambar 1. Pengaruh suhu permukaan laut ( SPL) terhadap distribusi ikan cakalang (a); Pengaruh konsentrasi klorofil-a permukaan terhadap distribusi ikan cakalang (b); Warna arsiran abu-abu (Gray-shaded area) menunjukkan batas tingkat kepercayaan 95% Gambar 2. Sebaran Suhu Permukaan Laut 245

6 Nur Indah Rezkyanti ISSN Gambar 3. Sebaran Konsentrasi Klorofil-a Gambar 4. Peta Pola Pergerakan Ikan Cakalang di Teluk Bone 246

7 Faktor Oseanografi, Pola Pergerakan, Anomali, Teluk Bone ISSN Gambar 5. Anomali Suhu Permukaan Laut dalam Sembilan Bulan Sumber : Data Primer dan Sekunder Hasil Penelitian Tahun

8 Nur Indah Rezkyanti ISSN Pada bulan Desember 2013 yang dihubungkan dengan hasil tangkapan, dimana SPL diperairan Kab. Luwu berada pada kisaran 29,5-30,5 o C dengan hasil tangkapan sekitar ekor, hasil tangkapan ini juga berada pada konsentrasi klorofil dengan kisaran 0,2492-0,2896 mg/m 3. Pada bulan Januari, hasil tangkapan dengan jumlah ekor rata-rata diperoleh pada suhu dengan kisaran 28, ,2583 o C. Tangkapan tertinggi didapatkan pada suhu 29,2434 o C dan konsentrasi klorofil 0,2153 mg/m 3 yang berjumlah 422 ekor, sedangkan ikan dengan jumlah terkecil tertangkap pada suhu 28,7048 o C. Untuk hasil tangkapan pada bulan Februari, diperoleh dari kisaran suhu 28, ,2434 o C dan konsentrasi klorofil 0,1586-0,1593 mg/m 3 dengan total hasil tangkapan berjumlah 914 ekor yang diperoleh dari sepuluh kali proses penangkapan. Hasil tangkapan pada bulan Maret rata-rata tertangkap pada suhu kisaran 29, ,1708 o C dan kisaran klorofil 0,1521-0,2213 mg/m 3, Sedangkan untuk hasil tangkapan pada bulan April berjumlah 546 ekor dengan frekuensi penangkapan sebanyak sepuluh kali, dengan hasil tangkapan tertinggi berada pada suhu 30,3221 o C dan kisaran klorofil 0,2176 mg/m 3 dengan jumlah hasil tangkapan 203 ekor. Bulan Mei didominasi kisaran suhu 30-30,5 o C dengan hasil tangkapan yang lebih banyak tertangkap pada suhu dengan kisaran 30, ,4297 o C. Tangkapan tertinggi berada pada konsentrasi klorofil 0,1863 mg/m 3 sebanyak 123 ekor. Kisaran suhu ini berada pada sebagian besar Kab. Bulukumba, Kab. Sinjai, Kab. Bone, Kab. Wajo, Kab. Luwu, Kab. Buton, Kab. Kolaka Utara, sedangkan nilai SPL antara 30,5-31 o C berada di Kab. Kolaka dan sebagian besar berada pada wilayah bagian Utara dari Teluk Bone yakni sekitar perairan Kota Palopo, Kab. Luwu Utara dan Kab. Luwu Timur. Aplikasi SIG dalam Prediksi Hasil Tangkapan Prediksi hasil tangkapan menurut lokasi penangkapan dan bulan penangkapan memperlihatkan hasil prediksi jumlah hasil tangkapan pada bulan September daerah potensil penangkapan ikan cakalang tertinggi berada di bagian utara Teluk Bone, yaitu dari perairan Kota Palopo hingga perairan Kab. Luwu Timur dengan prediksi penangkapan berkisar ekor Cakalang. Pada bulan Oktober, prediksi tertinggi berada dibagian utara Teluk Bone dimana prediksi hasil tangkapan tertinggi berada pada sekitar perairan Kota Palopo, Kab. Luwu Utara, Kab. Luwu Timur dan Kab. Kolaka dengan jumlah hasil tangkapan prediksi sebesar ekor. Hasil tangkapan prediksi untuk bulan Desember daerah potensil penangkapan ikan berada dibagian utara perairan Teluk Bone pada perairan Kab. Luwu Utara dan Kab. Luwu Timur dengan kisaran ekor. Pada bulan Januari prediksi daerah potensil penangkapan ikan cakalang juga masih terbanyak dibagian utara perairan Teluk Bone dengan hasil tangkapan berkisar ekor berada di sekitar perairan Kab. Luwu sampai Kolaka Utara. Pada bulan Februari, daerah hasil tangkapan prediksi yang potensial berada disekitar perairan Kota Palopo dan Kab. Luwu Timur dengan jumlah hasil tangkapan prediksi ekor. Hasil prediksi jumlah hasil tangkapan untuk bulan Maret lebih sedikit dari bulan-bulan sebelumnya, hasil prediksi tertinggi hanya berada sekitar perairan Kota Palopo, Kab. Luwu Timur dan Kab. Kolaka dengan hasil tangkapan berkisar antara ekor dalam cakupan wilayah yang cukup kecil. Bulan April memperlihatkan hasil tangkapan prediksi potensial dengan kisaran ekor berada disekitar perairan Kab. Luwu Utara, Kab. Luwu Timur dan Kab. Kolaka sementara bulan Mei, hasil 248

9 Faktor Oseanografi, Pola Pergerakan, Anomali, Teluk Bone ISSN tangkapan prediksi yang tertinggi berada di perairan Kab. Bone, Kota Palopo, Kab. Luwu Utara, Kab. Luwu Timur dan Kab. Kolaka. Pola Pergerakan Ikan Cakalang Pergerakan dari pusat gravitasi daerah potensial penangkapan dalam peta setiap bulan (Gambar 4) memperlihatkan pergerakan dari ikan cakalang yang terkonsentrasi dalam rata-rata yang menggambarkan pola migrasi dari ikan cakalang di Teluk Bone. Berdasarkan analisis pusat gravitasi dari daerah potensial penangkapan ikan didapatkan pada bulan September berada disekitar perairan Kab. Kolaka Utara sampai pada bulan Oktober. Kemudian pada bulan Nopember, konsentrasi ikan cakalang bergerak ke perairan sekitar Kab. Luwu dengan rata-rata hasil tangkapan 218 ekor/trip. Pada bulan Desember, pusat dari kelimpahan cakalang bergerak ke arah utara lebih dekat dengan Kab. Luwu kemudian bergerak menuju arah selatan pada bulan Januari di sekitar perairan Kab. Wajo yang berpusat pada koordinat 120 o 40 7 BT dan 4 o 7 54 LS. Rute pergerakan dari ikan Cakalang pada bulan Februari kembali bergerak ke arah utara kemudian kembali ke selatan pada bulan berikutnya, Maret. Pada bulan April, pusat gravitasi cakalang bergerak ke arah selatan dan terkonsentrasi di sekitar wilayah perairan Kab. Bone sampai pada bulan Mei. Pola pergerakan ikan yang dipetakan bersama anomali suhu permukaan laut selama 9 (sembilan) bulan memper - lihatkan hasil tangkapan yang didapat selama penelitian sebagian besar berada pada suhu yang lebih tinggi dari suhu rata-rata 10 (sepuluh) tahun terakhir (Gambar 5). Pada bulan September posisi penangkapan berada pada kisaran anomali SPL 0,374-0,999 o C, kemudian pada bulan Oktober berkisar antara 0,384 1,392 o C. Untuk bulan Nopember 0,258 0,683 o C, kemudian pada bulan Desember -0,451-0,443 o C. Bulan Januari, hasil tangkapan didapatkan pada anomali -0, ,398 o C dan bulan Februari ikan cakalang ditangkap pada kisaran anomali -2, ,666 o C. Memasuki bulan Maret posisi penangkapan berada pada kisaran anomali - 0,948-0,368 o C, bulan April hasil tangkapan berada pada suhu yang menghangat yakni berada pada kisaran anomali 0,116-0,403 o C dan ada juga yang berada pada penurunan suhu sekitar -1, ,459 o C. Sedangkan bulan Mei pada kisaran anomali -0,147-0,460 o C. PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daerah penangkapan ikan Cakalang nelayan pole and line pada umumnya berada pada suhu 29 30,5 o C. Dinamika SPL di perairan Teluk Bone tidak lepas dari pengaruh perubahan musim. Kenyataan ini dapat dilihat pada bulan Oktober dan Desember terutama di bagian Selatan Teluk Bone, di perairan Kabupaten Bulukumba, Sinjai dan Kabupaten Bone dengan SPL tinggi (Barat Daya) sedangkan Kabupaten Buton dan Kolaka dengan SPL rendah (Tenggara). Di bagian Utara Teluk Bone yang meliputi Kota Palopo, Kabupaten Luwu Utara, Luwu Timur dan sebagian Kolaka Utara, ditemukan SPL tinggi kecuali pada bulan September dan cenderung tidak dipengaruhi oleh musim perubahan. Hal ini disebabkan karena di bagian Utara Teluk Bone merupakan perairan yang dangkal dan dipengaruhi oleh pemanasan di daratan di sekitarnya. Konsentrasi klorofil-a di perairan Teluk Bone berada pada kisaran yang cukup luas antara 0,01-1,00 mg.m -3, keadaan ini memungkinkan untuk mendukung kelimpahan ikan pelagis kecil di perairan dengan mangsa utama plankton (Safruddin, 2013) yang selanjutnya mempengaruhi distribusi dan kelimpahan ikan pada level tropik yang tinggi seperti ikan cakalang. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya, Zainuddin (2013), mencatat bahwa 249

10 Nur Indah Rezkyanti ISSN cakalang cenderung berkumpul pada SPL 30,5 31,0 o C dengan konsentrasi klorofi l-a sekitar 0,15-0,2 mg.m -3, sehingga kisaran nilai beberapa parameter oseanografi tersebut mungkin merupakan habitat optimum untuk ikan cakalang khususnya di perairan Teluk Bone. Perubahan iklim terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Dampak ekstrem dari perubahan iklim terutama adalah terjadinya kenaikan temperatur dan pergeseran musim. Dampak kenaikan suhu permukaan laut (SPL) berakibat pada pola migrasi ikan di laut yang selanjutnya akan mempengaruhi mata pencaharian nelayan khususnya di perairan Teluk Bone. Adanya perbedaan anomali SPL untuk setiap bulannya karena cuaca untuk setiap bulan berbeda-beda. Penyebab utama dari anomali suhu adalah adanya intensitas radiasi matahari dan distribusi current (pola arus air laut). Hasil penelitian menunjukkan ikan cakalang ditemukan pada anomali positif, artinya cakalang cenderung lebih menyukai tingkatan suhu optimum untuk habitatnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Lehodey et al (2003), dalam penelitiannya tentang pemodelan variabilitas iklim dari populasi tuna yang menggabungkan model oceanbiogeochemical-dinamika populasi, menyatakan bahwa perekrutan tuna tropis (seperti cakalang dan yellowfin) meningkat setelah peristiwa El Niño. Tuna subtropis (albacore selatan Pasifik) menunjukkan pola yang berlawanan. KESIMPULAN DAN SARAN Pola pergerakan ikan selama sembilan bulan memperlihatkan bahwa hasil tangkapan dipengaruhi secara signifikan oleh suhu dan klorofil-a pada interval tertentu, hal ini juga diperlihatkan pada peta anomali SPL dimana sebagian besar berada pada suhu yang relatif lebih tinggi dari suhu rata-rata sepuluh tahun terakhir. Untuk memperoleh hasil pemetaan pola migrasi yang baik dan akurat, perlu mengenali parameter oseanografi yang lain untuk pemetaan prediksi daerah penangkapan ikan serta perbaikan sistem pendataan perikanan tangkap mengenai waktu dan posisi penangkapan serta kondisi perairan setiap lokasi penangkapan. DAFTAR PUSTAKA Andrade, H.A. dan A.E. Garcia. (1999). Skipjack tuna in relation to sea surface temperature off the southern Brazilian coast. Fish. Oceanography, 8(4): Humston, R., Jerald S. Ault, Molly Lutcavage and Donald B. Olson. (2000). Schooling and Migration of Large Pelagic Fishes Relative to Environmental Cues. Fisheries Oceanography. Vol. 9:2. pp Indahyani, F., Zainuddin M., dan Farhum A. (2013). Pemetaan Kelayakan Zona Potensi Penangkapan Ikan Cakalang Bagi Unit Penangkapan Pole And Line di Perairan Teluk Bone (Tesis). Makassar: Universitas Hasanuddin. Lehodey, P., Bertignac, M., Hampton, J., Lewis, A. and Picaut, J. (1997). El Niño southern oscillation and tuna in the western Pacific. Nature, 389: Lehodey, P., F. Chai, and J. Hampton. (2003). Modelling climate-related variability of tuna populations from a coupled oceanbiogeochemicalpopulations dynamics model. Fish. Oceanogr.,12, Mallawa, A, Syafruddin, dan Palo, M. (2010). Aspek Perikanan dan Pola Distribusi Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Di Perairan Teluk Bone, Sulawesi Selatan. Torani (Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan ) Vol. 20 (1) April 2010: Mugo, R., S. Saitoh, A. Nihira, and T. Kuroyama. (2010). Habitat characteristics of skipjack tuna (Katsu - wonus pelamis) in the western North 250

11 Faktor Oseanografi, Pola Pergerakan, Anomali, Teluk Bone ISSN Pacific: a remote sensing perspective. Journal of Fisheries Oceanography. 19: Prasasti,I., Wijayanto H. dan Christanto M. (2005). Analisis Penerapan Metode Krigging Dan Invers Distance Pada Interpolasi Data Dugaan Suhu, Air Mampu Curah (AMC) Dan Indeks Stabilitas Atmosfer (ISA) Dari Data NOAA- TOVS. Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV. Surabaya. Safruddin. (2013). Distribusi ikan Layang (Decapterus sp) hubungannya dengan kondisi oseanografi di perairan Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Jurnal Torani, FIKP-Unhas. Vol. 23 (3): Simbolon D. et al. (2009). Pembentukan Daerah Penangkapan Ikan. Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Wibawa, T.A., Novianto D. dan Nugraha B. (2012). Sebaran Spasial Kelimpahan Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) Berdasarkan Analisis Data Satelit Oseanografi. Balai Penelitian dan Observasi Laut, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Kementrian Kelautan dan Perikanan. Bali. Hal Zainuddin, M., K. Saitoh and S. Saitoh. (2008). Albacore tuna in relation to oceanographic condition in the northwestern North Pacific using remotely sensed satellite data. Journal of Fisheries Oceanography. 17: 2, Zainuddin, M., dan Jamal Muhammad. (2009). Satellite Remote Sensing and Geographic Information System of Potential Fishing Zones and Migration Pattern of Skipjack Tuna in Bone Bay, South Sulawesi. International Proceeding of World Ocean Conference, Manado Mei Zainuddin, M., et al. (2013). Characterizing Potential Fishing Zone of Skipjack Tuna During the Southeast Monsoon in Bone Bay Flores Sea Using Remotely Sensed Oceanographic Data. International Journal of Geosciences. 4,

Safruddin*, Nur Indah Rezkyanti, Angraeni, M. Abduh Ibnu Hajar, St. Aisjah Farhum, Mukti Zainuddin

Safruddin*, Nur Indah Rezkyanti, Angraeni, M. Abduh Ibnu Hajar, St. Aisjah Farhum, Mukti Zainuddin Aplikasi Generalized Additive Model untuk mengungkap keterkaitan faktor oseanografi dan distribusi ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis): studi kasus di perairan Teluk Bone, September 2013 Februari 2014 Safruddin*,

Lebih terperinci

ANALISIS SPASIAL DAN TEMPORAL HASIL TANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DAN THERMAL FRONT PADA MUSIM PERALIHAN DI PERAIRAN TELUK BONE

ANALISIS SPASIAL DAN TEMPORAL HASIL TANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DAN THERMAL FRONT PADA MUSIM PERALIHAN DI PERAIRAN TELUK BONE ANALISIS SPASIAL DAN TEMPORAL HASIL TANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DAN THERMAL FRONT PADA MUSIM PERALIHAN DI PERAIRAN TELUK BONE Spatial and Temporal Analysis of Skipjack Tuna (Katsuwonus

Lebih terperinci

J. Sains & Teknologi, Agustus 2008, Vol. 8 No. 2: ISSN

J. Sains & Teknologi, Agustus 2008, Vol. 8 No. 2: ISSN J. Sains & Teknologi, Agustus 2008, Vol. 8 No. 2: 158 162 ISSN 1411-4674 PREDIKSI DAERAH PENANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) BERDASARKAN KONDISI OSEANOGRAFI DI PERAIRAN KABUPATEN TAKALAR DAN

Lebih terperinci

PREDIKSI DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR DI PERAIRAN KABUPATEN MAMUJU

PREDIKSI DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR DI PERAIRAN KABUPATEN MAMUJU PREDIKSI DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR DI PERAIRAN KABUPATEN MAMUJU Predicting Potential Fishing Zones of Large Pelagic Fish in Mamuju Regency Waters Safruddin 1), Mukti Zainuddin 1)

Lebih terperinci

Jurnal IPTEKS PSP, Vol.2 (3) April 2015: ISSN: X

Jurnal IPTEKS PSP, Vol.2 (3) April 2015: ISSN: X KARAKTERISTIK DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN CAKALANG DI TELUK BONE-LAUT FLORES BERDASARKAN DATA SATELIT SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A PADA PERIODE JANUARI-JUNI 2014 Characteristics of Skipjack

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK DAERAH PENANGKAPAN IKAN CAKALANG PADA MUSIM BARAT DI PERAIRAN TELUK BONE

KARAKTERISTIK DAERAH PENANGKAPAN IKAN CAKALANG PADA MUSIM BARAT DI PERAIRAN TELUK BONE KARAKTERISTIK DAERAH PENANGKAPAN IKAN CAKALANG PADA MUSIM BARAT DI PERAIRAN TELUK BONE Characterization of Skipjack Tuna Fishing Ground during the West Monsoon in Bone Bay Adi Jufri 1), M. Anshar Amran

Lebih terperinci

J. Sains & Teknologi, Agustus 2017, Vol. 17 No. 2 : ISSN

J. Sains & Teknologi, Agustus 2017, Vol. 17 No. 2 : ISSN J. Sains & Teknologi, Agustus 2017, Vol. 17 No. 2 : 172 178 ISSN 1411-4674 PEMETAAN PREDIKSI ZONA POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN SELAT MAKASSAR-LAUT FLORES Mapping of Small Pelagic

Lebih terperinci

PENENTUAN KARAKTERISTIK HABITAT DAERAH POTENSIAL IKAN PELAGIS KECIL DENGAN PENDEKATAN SPASIAL DI PERAIRAN SINJAI

PENENTUAN KARAKTERISTIK HABITAT DAERAH POTENSIAL IKAN PELAGIS KECIL DENGAN PENDEKATAN SPASIAL DI PERAIRAN SINJAI PENENTUAN KARAKTERISTIK HABITAT DAERAH POTENSIAL IKAN PELAGIS KECIL DENGAN PENDEKATAN SPASIAL DI PERAIRAN SINJAI DETERMINATION OF LOCAL POTENTIAL FISH HABITAT CHARACTERISTICS SMALL PELAGIC SPATIAL APPROACH

Lebih terperinci

Migrasi Ikan Tuna (Thunnus sp) secara Spasial dan Temporal di Laut Flores, Berbasis Citra Satelit Oseanografi

Migrasi Ikan Tuna (Thunnus sp) secara Spasial dan Temporal di Laut Flores, Berbasis Citra Satelit Oseanografi Migrasi Ikan Tuna (Thunnus sp) secara Spasial dan Temporal di Laut Flores, Berbasis Citra Satelit Oseanografi Safruddin*, Mukti Zainuddin, Achmar Mallawa Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Lebih terperinci

Torani (Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan ) Vol. 23 (3) Desember 2013: ISSN:

Torani (Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan ) Vol. 23 (3) Desember 2013: ISSN: DISTRIBUSI IKAN LAYANG (DECAPTERUS SP) HUBUNGANNYA DENGAN KONDISI OSEANOGRAFI DI PERAIRAN KABUPATEN PANGKEP, SULAWESI SELATAN The distribution of Scads (Decapterus sp) in relation with oceanographic conditions

Lebih terperinci

ASPEK PERIKANAN DAN POLA DISTRIBUSI IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN TELUK BONE, SULAWESI SELATAN

ASPEK PERIKANAN DAN POLA DISTRIBUSI IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN TELUK BONE, SULAWESI SELATAN ASPEK PERIKANAN DAN POLA DISTRIBUSI IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN TELUK BONE, SULAWESI SELATAN Fishery Aspect and Distribution Pattern of Skipjack Tuna (Katsuwonus pelamis) in Gulf of

Lebih terperinci

FORMASI ALAT TANGKAP IKAN PELAGIS BERDASARKAN DISTRIBUSI ZONA POTENSI PENANGKAPAN DI PERAIRAN SULAWESI BARAT

FORMASI ALAT TANGKAP IKAN PELAGIS BERDASARKAN DISTRIBUSI ZONA POTENSI PENANGKAPAN DI PERAIRAN SULAWESI BARAT FORMASI ALAT TANGKAP IKAN PELAGIS BERDASARKAN DISTRIBUSI ZONA POTENSI PENANGKAPAN DI PERAIRAN SULAWESI BARAT FORMATION OF THE FISHING GEAR PELAGIC FISH DISTRIBUTIONS BASED ON THE POTENTIAL FISHING ZONES

Lebih terperinci

PEMETAAN ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN CAKALANG PERIODE APRIL-JUNI DI TELUK BONE DENGAN TEKNOLOGI REMOTE SENSING

PEMETAAN ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN CAKALANG PERIODE APRIL-JUNI DI TELUK BONE DENGAN TEKNOLOGI REMOTE SENSING Pemetaan Zona Potensi Penangkapan... di Teluk Bone dengan Teknologi Remote Sensing (Zainuddin M., et al) PEMETAAN ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN CAKALANG PERIODE APRIL-JUNI DI TELUK BONE DENGAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PROFIL SEBARAN HORISONTAL SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A PADA DAERAH PENANGKAPAN IKAN TERI DI PERAIRAN KABUPATEN LUWU TELUK BONE

PROFIL SEBARAN HORISONTAL SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A PADA DAERAH PENANGKAPAN IKAN TERI DI PERAIRAN KABUPATEN LUWU TELUK BONE PROFIL SEBARAN HORISONTAL SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A PADA DAERAH PENANGKAPAN IKAN TERI DI PERAIRAN KABUPATEN LUWU TELUK BONE The Horizontal Distribution Profiles of Sea Surface Temperature and

Lebih terperinci

PENENTUAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) BERDASARKAN SEBARAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR

PENENTUAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) BERDASARKAN SEBARAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR PENENTUAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) BERDASARKAN SEBARAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR DETERMINATION OF FISHING AREA OF Euthynnus affinis BASED

Lebih terperinci

PENENTUAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN CAKALANG(Katsuwonus pelamis) BERDASARKAN SEBARAN SPL DAN KLOROFIL DI LAUT FLORES SKRIPSI

PENENTUAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN CAKALANG(Katsuwonus pelamis) BERDASARKAN SEBARAN SPL DAN KLOROFIL DI LAUT FLORES SKRIPSI PENENTUAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN CAKALANG(Katsuwonus pelamis) BERDASARKAN SEBARAN SPL DAN KLOROFIL DI LAUT FLORES SKRIPSI ADRIANI GUHAR L231 07 032 PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

Lebih terperinci

APPLICATION HYPERTEXT MARKUP LANGUAGE TO DESIGN ANCHOVY (Stolephorus spp) FISHERIES SYSTEM INFORMATION IN THE GULF OF BONE

APPLICATION HYPERTEXT MARKUP LANGUAGE TO DESIGN ANCHOVY (Stolephorus spp) FISHERIES SYSTEM INFORMATION IN THE GULF OF BONE APLIKASI HYPERTEXT MARKUP LANGUAGE UNTUK MENDESAIN SISTEM INFORMASI PERIKANAN TERI (Stolephorus spp) DI TELUK BONE APPLICATION HYPERTEXT MARKUP LANGUAGE TO DESIGN ANCHOVY (Stolephorus spp) FISHERIES SYSTEM

Lebih terperinci

ANTARA PERAIRAN SELAT MAKASAR DAN LAUT JAWA (110O-120O BT

ANTARA PERAIRAN SELAT MAKASAR DAN LAUT JAWA (110O-120O BT MODEL SPASIAL INFORMASI DAERAH PENANGKAPAN IKAN LAYANG (Decapterus spp) DI ANTARA PERAIRAN SELAT MAKASAR DAN LAUT JAWA (110 O -120 O BT 2 O 50-7 O 50 LS) ANDRIUS Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PENELITIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN 1) oleh Dr. Ir. Mukti Zainuddin, MSc. 2)

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PENELITIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN 1) oleh Dr. Ir. Mukti Zainuddin, MSc. 2) APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PENELITIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN 1) oleh Dr. Ir. Mukti Zainuddin, MSc. 2) 1) Disampaikan pada Lokakarya Agenda Penelitian, COREMAP II Kab. Selayar, 9-10 September

Lebih terperinci

PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TAGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN KOTA BENGKULU

PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TAGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN KOTA BENGKULU PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TAGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN KOTA BENGKULU Zulkhasyni Fakultas Pertanian Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Bengkulu ABSTRAK Perairan Laut Bengkulu merupakan

Lebih terperinci

5 PEMBAHASAN 5.1 Sebaran SPL Secara Temporal dan Spasial

5 PEMBAHASAN 5.1 Sebaran SPL Secara Temporal dan Spasial 5 PEMBAHASAN 5.1 Sebaran SPL Secara Temporal dan Spasial Hasil pengamatan terhadap citra SPL diperoleh bahwa secara umum SPL yang terendah terjadi pada bulan September 2007 dan tertinggi pada bulan Mei

Lebih terperinci

Pasang Surut Surabaya Selama Terjadi El-Nino

Pasang Surut Surabaya Selama Terjadi El-Nino Pasang Surut Surabaya Selama Terjadi El-Nino G181 Iva Ayu Rinjani dan Bangun Muljo Sukojo Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl.

Lebih terperinci

ESTIMASI POTENSI DAN PEMETAAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN PELAGIS DI PERAIRAN SELAYAR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT AQUA/MODIS

ESTIMASI POTENSI DAN PEMETAAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN PELAGIS DI PERAIRAN SELAYAR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT AQUA/MODIS ESTIMASI POTENSI DAN PEMETAAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN PELAGIS DI PERAIRAN SELAYAR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT AQUA/MODIS Estimating Total Allowable Catch and Mapping Potential Pelagic Fishing

Lebih terperinci

Nadhilah Nur Shabrina, Sunarto, dan Herman Hamdani Universitas Padjadjaran

Nadhilah Nur Shabrina, Sunarto, dan Herman Hamdani Universitas Padjadjaran PENENTUAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TONGKOL BERDASARKAN PENDEKATAN DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN HASIL TANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN UTARA INDRAMAYU JAWA BARAT Nadhilah Nur Shabrina, Sunarto, dan Herman

Lebih terperinci

THERMAL DAN KLOROFIL-A FRONT HUBUNGANNYA DENGAN HASIL TANGKAPAN CAKALANG PADA MUSIM PERALIHAN BARAT TIMUR DI PERAIRAN SERAM

THERMAL DAN KLOROFIL-A FRONT HUBUNGANNYA DENGAN HASIL TANGKAPAN CAKALANG PADA MUSIM PERALIHAN BARAT TIMUR DI PERAIRAN SERAM THERMAL DAN KLOROFIL-A FRONT HUBUNGANNYA DENGAN HASIL TANGKAPAN CAKALANG PADA MUSIM PERALIHAN BARAT TIMUR DI PERAIRAN SERAM Thermal and Chlorophyll-a Front Inrelation to Catch Skipjack Tuna of West - East

Lebih terperinci

PENENTUAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) MENGGUNAKAN CITRA SATELIT DI PERAIRAN JAYAPURA SELATAN KOTA JAYAPURA

PENENTUAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) MENGGUNAKAN CITRA SATELIT DI PERAIRAN JAYAPURA SELATAN KOTA JAYAPURA PENENTUAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) MENGGUNAKAN CITRA SATELIT DI PERAIRAN JAYAPURA SELATAN KOTA JAYAPURA THE DETERMINATION OF POTENTIAL FISHING AREA OF SKIPJACK TUNA

Lebih terperinci

6 PEMBAHASAN 6.1 Produksi Hasil Tangkapan Yellowfin Tuna

6 PEMBAHASAN 6.1 Produksi Hasil Tangkapan Yellowfin Tuna 38 6 PEMBAHASAN 6.1 Produksi Hasil Tangkapan Yellowfin Tuna Berdasarkan data statistik Palabuhanratu tahun 1997-2011, hasil tangkapan Yellowfin Tuna mengalami fluktuasi. Jika dilihat berdasarkan data hasil

Lebih terperinci

ANALISIS POLA SEBARAN DAN PERKEMBANGAN AREA UPWELLING DI BAGIAN SELATAN SELAT MAKASSAR

ANALISIS POLA SEBARAN DAN PERKEMBANGAN AREA UPWELLING DI BAGIAN SELATAN SELAT MAKASSAR ANALISIS POLA SEBARAN DAN PERKEMBANGAN AREA UPWELLING DI BAGIAN SELATAN SELAT MAKASSAR Analysis of Upwelling Distribution and Area Enlargement in the Southern of Makassar Strait Dwi Fajriyati Inaku Diterima:

Lebih terperinci

Diterima: 14 Februari 2008; Disetujui: Juli 2008 ABSTRACT

Diterima: 14 Februari 2008; Disetujui: Juli 2008 ABSTRACT PENDUGAAN FRONT DAN UPWELLING MELALUI INTERPRETASI CITRA SUHU PERMUKAAN LAUT DAN CLOROFIL-A DI PERAIRAN WAKATOBI SULAWESI TENGGARA Forcasting of front and upwelling by the sea surface temperature and chlorophyl-a

Lebih terperinci

Pengaruh Sebaran Konsentrasi Klorofil-a Berdasarkan Citra Satelit terhadap Hasil Tangkapan Ikan Tongkol (Euthynnus sp) Di Perairan Selat Bali

Pengaruh Sebaran Konsentrasi Klorofil-a Berdasarkan Citra Satelit terhadap Hasil Tangkapan Ikan Tongkol (Euthynnus sp) Di Perairan Selat Bali Journal of Marine and Aquatic Sciences 3(1), 30-46 (2017) Pengaruh Sebaran Konsentrasi Klorofil-a Berdasarkan Citra Satelit terhadap Hasil Tangkapan Ikan Tongkol (Euthynnus sp) Di Perairan Selat Bali I

Lebih terperinci

PENGARUH DIPOLE MODE TERHADAP CURAH HUJAN DI INDONESIA

PENGARUH DIPOLE MODE TERHADAP CURAH HUJAN DI INDONESIA Pengaruh Dipole Mode Terhadap Curah Hujan di Indonesia (Mulyana) 39 PENGARUH DIPOLE MODE TERHADAP CURAH HUJAN DI INDONESIA Erwin Mulyana 1 Intisari Hubungan antara anomali suhu permukaan laut di Samudra

Lebih terperinci

Jurusan Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin ABSTRAK

Jurusan Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin   ABSTRAK Volume 3 Nomor 2 Juli-Desember 212 ANALISIS STRUKTUR UKURAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) MENURUT MUSIM, DAERAH DAN TEKNOLOGI PENANGKAPAN DI PERAIRAN LUWU TELUK BONE SULAWESI SELATAN Achmar Mallawa,

Lebih terperinci

VARIABILITY NET PRIMERY PRODUCTIVITY IN INDIAN OCEAN THE WESTERN PART OF SUMATRA

VARIABILITY NET PRIMERY PRODUCTIVITY IN INDIAN OCEAN THE WESTERN PART OF SUMATRA 1 VARIABILITY NET PRIMERY PRODUCTIVITY IN INDIAN OCEAN THE WESTERN PART OF SUMATRA Nina Miranda Amelia 1), T.Ersti Yulika Sari 2) and Usman 2) Email: nmirandaamelia@gmail.com ABSTRACT Remote sensing method

Lebih terperinci

Sebaran suhu permukaan laut dan tracking daerah penangkapan Ikan Cakalang di Perairan Barat Laut Banda

Sebaran suhu permukaan laut dan tracking daerah penangkapan Ikan Cakalang di Perairan Barat Laut Banda Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 2(1): 41-49 Sebaran suhu permukaan laut dan tracking daerah penangkapan Ikan Cakalang di Perairan Barat Laut Banda [Distribution of sea surface temperature and tracking

Lebih terperinci

Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan Laut di Laut Banda Berdasarkan Data Citra Satelit. Forecasting Fishing Areas in Banda Sea Based on Satellite Data

Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan Laut di Laut Banda Berdasarkan Data Citra Satelit. Forecasting Fishing Areas in Banda Sea Based on Satellite Data Seminar Nasional Penginderaan Jauh ke-4 Tahun 2017 Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan Laut di Laut Banda Berdasarkan Data Citra Satelit Forecasting Fishing Areas in Banda Sea Based on Satellite Data Muhammad

Lebih terperinci

PEMETAAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DAN TONGKOL (Euthynnus affinis) DI PERAIRAN UTARA NANGGROE ACEH DARUSSALAM

PEMETAAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DAN TONGKOL (Euthynnus affinis) DI PERAIRAN UTARA NANGGROE ACEH DARUSSALAM E-Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol.1, No.1, Hal. 24-32, Juni 29 PEMETAAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DAN TONGKOL (Euthynnus affinis) DI PERAIRAN UTARA

Lebih terperinci

Gambar 1. Diagram TS

Gambar 1. Diagram TS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Massa Air 4.1.1 Diagram TS Massa Air di Selat Lombok diketahui berasal dari Samudra Pasifik. Hal ini dibuktikan dengan diagram TS di 5 titik stasiun

Lebih terperinci

SEBARAN SPASIAL KELIMPAHAN IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) BERDASARKAN ANALISIS DATA SATELIT OSEANOGRAFI

SEBARAN SPASIAL KELIMPAHAN IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) BERDASARKAN ANALISIS DATA SATELIT OSEANOGRAFI 0917: T.A. Wibawa PG-149 SEBARAN SPASIAL KELIMPAHAN IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) BERDASARKAN ANALISIS DATA SATELIT OSEANOGRAFI Teja Arief Wibawa 1,, Dian Novianto 2, dan Budi Nugraha 2 Balai Penelitian

Lebih terperinci

Estimasi potensi dan pemetaan zona potensi penangkapan ikan tuna di Laut Flores: Perspektif penginderaan jauh dan sistem informasi geografis

Estimasi potensi dan pemetaan zona potensi penangkapan ikan tuna di Laut Flores: Perspektif penginderaan jauh dan sistem informasi geografis Jurnal Iktiologi Indonesia 15(2): 129-141 Estimasi potensi dan pemetaan zona potensi penangkapan ikan tuna di Laut Flores: Perspektif penginderaan jauh dan sistem informasi geografis [Estimating total

Lebih terperinci

Rochmady Staf Pengajar STP - Wuna, Raha, ABSTRAK

Rochmady Staf Pengajar STP - Wuna, Raha,   ABSTRAK ANALISIS PARAMETER OSEANOGRAFI MELALUI PENDEKATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS WEB (Sebaran Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a dan Tinggi Permukaan Laut) Rochmady Staf Pengajar STP - Wuna, Raha, e-mail

Lebih terperinci

3. METODE. penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari. posisi koordinat LS dan BT.

3. METODE. penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari. posisi koordinat LS dan BT. 3. METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari Februari hingga Agustus 2011. Proses penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari dilakukan pengumpulan

Lebih terperinci

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di :

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di : JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 661-669 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A KAITANNYA DENGAN EL NINO SOUTHERN

Lebih terperinci

PETA SEBARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) BERDASARKAN BEBERAPA PARAMETER LINGKUNGAN DI TELUK BONE DAN LAUT FLORES

PETA SEBARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) BERDASARKAN BEBERAPA PARAMETER LINGKUNGAN DI TELUK BONE DAN LAUT FLORES PETA SEBARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) BERDASARKAN BEBERAPA PARAMETER LINGKUNGAN DI TELUK BONE DAN LAUT FLORES Distribution Map of Skipjack Tuna (Katsuwonus pelamis) Based on Several Environmental

Lebih terperinci

PENENTUAN DAERAH PENANGKAPAN POTENSIAL IKAN TUNA MATA BESAR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT DI PERAIRAN LHOKSEUMAWE

PENENTUAN DAERAH PENANGKAPAN POTENSIAL IKAN TUNA MATA BESAR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT DI PERAIRAN LHOKSEUMAWE PENENTUAN DAERAH PENANGKAPAN POTENSIAL IKAN TUNA MATA BESAR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT DI PERAIRAN LHOKSEUMAWE FISHING GROUND PREDICTION OF BIG-EYE TUNA USING SATELLITE IMAGINARY IN THE WATERS OF

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN DAN VARIABILITAS IKLIM TERHADAP DINAMIKA FISHING GROUND DI PESISIR SELATAN PULAU JAWA

PENGARUH PERUBAHAN DAN VARIABILITAS IKLIM TERHADAP DINAMIKA FISHING GROUND DI PESISIR SELATAN PULAU JAWA PENGARUH PERUBAHAN DAN VARIABILITAS IKLIM TERHADAP DINAMIKA FISHING GROUND DI PESISIR SELATAN PULAU JAWA OLEH : Dr. Kunarso FOKUSED GROUP DISCUSSION CILACAP JUNI 2016 PERUBAHAN IKLIM GLOBAL Dalam Purwanto

Lebih terperinci

Adaptasi Perikanan Tangkap terhadap Perubahan dan Variabilitas Iklim di Wilayah Pesisir Selatan Pulau Jawa Berbasis Kajian Resiko MODUL TRAINING

Adaptasi Perikanan Tangkap terhadap Perubahan dan Variabilitas Iklim di Wilayah Pesisir Selatan Pulau Jawa Berbasis Kajian Resiko MODUL TRAINING Adaptasi Perikanan Tangkap terhadap Perubahan dan Variabilitas Iklim di Wilayah Pesisir Selatan Pulau Jawa Berbasis Kajian Resiko MODUL TRAINING Pusat Perubahan Iklim ITB Pengertian Iklim dan Perubahan

Lebih terperinci

KAJIAN HUBUNGAN HASIL TANGKAPAN IKAN CAKALANG

KAJIAN HUBUNGAN HASIL TANGKAPAN IKAN CAKALANG KJIN HUUNGN HSIL TNGKPN IKN CKLNG (Katsuwonus pelamis) DENGN KLOROFIL-a PD WPP 714, WPP 715, DN WPP 716 SEGI FISHING GROUND NELYN DI ITUNG sia*, Moh. Zaini, M. Zainul rifin Politeknik Kelautan dan Perikanan

Lebih terperinci

Prediksi Zona Tangkapan Ikan Menggunakan Citra Klorofil-a dan Citra Suhu Permukaan Laut Satelit Aqua MODIS di Perairan Pulo Aceh

Prediksi Zona Tangkapan Ikan Menggunakan Citra Klorofil-a dan Citra Suhu Permukaan Laut Satelit Aqua MODIS di Perairan Pulo Aceh Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 11, No. 5, Desember 2015, hal. 176-182 176 Prediksi Zona Tangkapan Ikan Menggunakan Citra Klorofil-a dan Citra Suhu Permukaan Laut Satelit Aqua MODIS di Perairan Pulo Aceh

Lebih terperinci

Arah Dan Kecepatan Angin Musiman Serta Kaitannya Dengan Sebaran Suhu Permukaan Laut Di Selatan Pangandaran Jawa Barat

Arah Dan Kecepatan Angin Musiman Serta Kaitannya Dengan Sebaran Suhu Permukaan Laut Di Selatan Pangandaran Jawa Barat JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 429-437 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose Arah Dan Kecepatan Angin Musiman Serta Kaitannya Dengan Sebaran Suhu Permukaan

Lebih terperinci

JURNAL IPTEKS PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

JURNAL IPTEKS PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN JURNAL IPTEKS PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN Merupakan Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan yang diterbitkan dua kali setahun (April dan Oktober). Naskah

Lebih terperinci

ASPEK PERIKANAN DAN PREDIKSI TANGKAPAN PER UNIT UPAYA IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN LUWU TELUK BONE, SULAWESI SELATAN

ASPEK PERIKANAN DAN PREDIKSI TANGKAPAN PER UNIT UPAYA IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN LUWU TELUK BONE, SULAWESI SELATAN ASPEK PERIKANAN DAN PREDIKSI TANGKAPAN PER UNIT UPAYA IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN LUWU TELUK BONE, SULAWESI SELATAN Achmar Mallawa* 1 1 Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan UnHas, Jl.

Lebih terperinci

POLA ARUS PERMUKAAN PADA SAAT KEJADIAN INDIAN OCEAN DIPOLE DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA TROPIS

POLA ARUS PERMUKAAN PADA SAAT KEJADIAN INDIAN OCEAN DIPOLE DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA TROPIS POLA ARUS PERMUKAAN PADA SAAT KEJADIAN INDIAN OCEAN DIPOLE DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA TROPIS Martono Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer LAPANInstitusi Penulis Email: mar_lapan@yahoo.com Abstract Indian

Lebih terperinci

MANAGEMENT OF AQUATIC RESOURCES JOURNAL Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 1-8 Online di :

MANAGEMENT OF AQUATIC RESOURCES JOURNAL Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 1-8 Online di : MANAGEMENT OF AQUATIC RESOURCES JOURNAL Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 1-8 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/maquares ANALISIS HUBUNGAN SUHU PERMUKAAN LAUT, KLOROFIL-a DATA SATELIT

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 23 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pola Sebaran Suhu Permukaan Laut (SPL) Hasil olahan citra Modis Level 1 yang merupakan data harian dengan tingkat resolusi spasial yang lebih baik yaitu 1 km dapat menggambarkan

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. sebaran dan kelimpahan sumberdaya perikanan di Selat Sunda ( Hendiarti et

2. TINJAUAN PUSTAKA. sebaran dan kelimpahan sumberdaya perikanan di Selat Sunda ( Hendiarti et 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kondisi geografis lokasi penelitian Keadaan topografi perairan Selat Sunda secara umum merupakan perairan dangkal di bagian timur laut pada mulut selat, dan sangat dalam di mulut

Lebih terperinci

PENGARUH FENOMENA GLOBAL DIPOLE MODE POSITIF DAN EL NINO TERHADAP KEKERINGAN DI PROVINSI BALI

PENGARUH FENOMENA GLOBAL DIPOLE MODE POSITIF DAN EL NINO TERHADAP KEKERINGAN DI PROVINSI BALI PENGARUH FENOMENA GLOBAL DIPOLE MODE POSITIF DAN EL NINO TERHADAP KEKERINGAN DI PROVINSI BALI Maulani Septiadi 1, Munawar Ali 2 Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), Tangerang Selatan

Lebih terperinci

FENOMENA UPWELLING DAN KAITANNYA TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN IKAN LAYANG DELES (Decapterus Macrosoma) DI PERAIRAN TRENGGALEK

FENOMENA UPWELLING DAN KAITANNYA TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN IKAN LAYANG DELES (Decapterus Macrosoma) DI PERAIRAN TRENGGALEK FENOMENA UPWELLING DAN KAITANNYA TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN IKAN LAYANG DELES (Decapterus Macrosoma) DI PERAIRAN TRENGGALEK Indri Ika Widyastuti 1, Supriyatno Widagdo 2, Viv Djanat Prasita 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

PENGARUH MONSUN MUSIM PANAS LAUT CHINA SELATAN TERHADAP CURAH HUJAN DI BEBERAPA WILAYAH INDONESIA

PENGARUH MONSUN MUSIM PANAS LAUT CHINA SELATAN TERHADAP CURAH HUJAN DI BEBERAPA WILAYAH INDONESIA PENGARUH MONSUN MUSIM PANAS LAUT CHINA SELATAN TERHADAP CURAH HUJAN DI BEBERAPA WILAYAH INDONESIA Martono Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim LAPAN, Jl.dr.Djundjunan 133, Bandung, 40173 E-mail :

Lebih terperinci

HUBUNGAN SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN TONGKOL DI TELUK LAMPUNG

HUBUNGAN SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN TONGKOL DI TELUK LAMPUNG HUBUNGAN SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN TONGKOL DI TELUK LAMPUNG Tiara Dea Kuswanto, Mega Laksmini Syamsuddin, dan Sunarto Universitas Padjadjaran Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

DAMPAK KEJADIAN INDIAN OCEAN DIPOLE TERHADAP INTENSITAS UPWELLING DI PERAIRAN SELATAN JAWA

DAMPAK KEJADIAN INDIAN OCEAN DIPOLE TERHADAP INTENSITAS UPWELLING DI PERAIRAN SELATAN JAWA Dampak Kejadian Indian Ocean Dipole Terhadap Intensitas Upwelling di Perairan Selatan Jawa... (Martono) DAMPAK KEJADIAN INDIAN OCEAN DIPOLE TERHADAP INTENSITAS UPWELLING DI PERAIRAN SELATAN JAWA (Impacts

Lebih terperinci

Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor

Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor KOMPOSISI JUMLAH DAN UKURAN PANJANG IKAN CAKALANG DAN TONGKOL HASIL TANGKAPAN PAYANG DI PERAIRAN PALABUHANRATU DAN BINUANGEUN The Amount and Length Size Composition of Skipjack and Frigate Mackerel Cought

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Distribusi Klorofil-a secara Temporal dan Spasial. Secara keseluruhan konsentrasi klorofil-a cenderung menurun dan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Distribusi Klorofil-a secara Temporal dan Spasial. Secara keseluruhan konsentrasi klorofil-a cenderung menurun dan 28 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Distribusi Klorofil-a secara Temporal dan Spasial Secara keseluruhan konsentrasi klorofil-a cenderung menurun dan bervariasi dari tahun 2006 hingga tahun 2010. Nilai rata-rata

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DAN SUHU PERMUKAAN LAUT DENGAN HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS UTAMA DI PERAIRAN LAUT JAWA DARI CITRA SATELIT MODIS

HUBUNGAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DAN SUHU PERMUKAAN LAUT DENGAN HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS UTAMA DI PERAIRAN LAUT JAWA DARI CITRA SATELIT MODIS Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol. 3. No. 1 November 2012: 1-10 ISSN 2087-4871 HUBUNGAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DAN SUHU PERMUKAAN LAUT DENGAN HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS UTAMA DI PERAIRAN LAUT

Lebih terperinci

VARIABILITAS SPASIAL DAN TEMPORAL SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KONSENTRASI KLOROFIL-a MENGGUNAKAN CITRA SATELIT AQUA MODIS DI PERAIRAN SUMATERA BARAT

VARIABILITAS SPASIAL DAN TEMPORAL SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KONSENTRASI KLOROFIL-a MENGGUNAKAN CITRA SATELIT AQUA MODIS DI PERAIRAN SUMATERA BARAT VARIABILITAS SPASIAL DAN TEMPORAL SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KONSENTRASI KLOROFIL-a MENGGUNAKAN CITRA SATELIT AQUA MODIS DI PERAIRAN SUMATERA BARAT Muslim 1), Usman 2), Alit Hindri Yani 2) E-mail: muslimfcb@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang terletak pada wilayah ekuatorial, dan memiliki gugus-gugus kepulauan yang dikelilingi oleh perairan yang hangat. Letak lintang Indonesia

Lebih terperinci

3. METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

3. METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 33 3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Rangkaian kegiatan dalam penelitian ini terbagi dalam 3 tahapan, yaitu : (1) survei lapangan lokasi penelitian pada bulan September 2011, (2) pengumpulan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Mentawai adalah kabupaten termuda di Propinsi Sumatera Barat yang dibentuk berdasarkan Undang-undang No.49 Tahun 1999. Kepulauan ini terdiri dari empat pulau

Lebih terperinci

KETERKAITAN PARAMETER DAERAH PENANGKAPAN TERHADAP UPAYA PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR DI SAMUDERA HINDIA OLEH HARRY AGUSTIAN

KETERKAITAN PARAMETER DAERAH PENANGKAPAN TERHADAP UPAYA PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR DI SAMUDERA HINDIA OLEH HARRY AGUSTIAN KETERKAITAN PARAMETER DAERAH PENANGKAPAN TERHADAP UPAYA PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR DI SAMUDERA HINDIA OLEH HARRY AGUSTIAN FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2017 KETERKAITAN

Lebih terperinci

KETERKAITAN VARIBILITAS ANGIN TERHADAP PERUBAHAN KESUBURAN DAN POTENSI DAERAH PENANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN JEPARA

KETERKAITAN VARIBILITAS ANGIN TERHADAP PERUBAHAN KESUBURAN DAN POTENSI DAERAH PENANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN JEPARA JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 158 164 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose KETERKAITAN VARIBILITAS ANGIN TERHADAP PERUBAHAN KESUBURAN DAN POTENSI DAERAH

Lebih terperinci

PENGARUH FENOMENA LA-NINA TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KABUPATEN MALANG

PENGARUH FENOMENA LA-NINA TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KABUPATEN MALANG Pengaruh Fenomena La-Nina terhadap SPL Feny Arafah PENGARUH FENOMENA LA-NINA TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KABUPATEN MALANG 1) Feny Arafah 1) Dosen Prodi. Teknik Geodesi Fakultas Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki wilayah lautan yang lebih luas dibandingkan luasan daratannya. Luas wilayah laut mencapai 2/3 dari luas wilayah daratan. Laut merupakan medium yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepulauan terbesar di dunia, dengan luas laut 5,8 juta km 2 atau 3/4 dari total

BAB I PENDAHULUAN. kepulauan terbesar di dunia, dengan luas laut 5,8 juta km 2 atau 3/4 dari total BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Letak geografis dan kandungan sumber daya kelautan yang dimiliki Indonesia memberikan pengakuan bahwa Indonesia merupakan negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia,

Lebih terperinci

Variabilitas Suhu Permukaan Laut Di Pantai Utara Semarang Menggunakan Citra Satelit Aqua Modis

Variabilitas Suhu Permukaan Laut Di Pantai Utara Semarang Menggunakan Citra Satelit Aqua Modis JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 166-170 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose Variabilitas Suhu Permukaan Laut Di Pantai Utara Semarang Menggunakan Citra

Lebih terperinci

Domu Simbolon. Staf pengajar pada Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelauatn Institut Pertanian Bogor

Domu Simbolon. Staf pengajar pada Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelauatn Institut Pertanian Bogor 42 Eksplorasi Daerah Penangkapan Ikan Cakalang Jurnal Mangrove dan Pesisir X (1), Februari 2010: 42-49 ISSN: 1411-0679 Eksplorasi Daerah Penangkapan Ikan Cakalang Melalui Analisis Suhu Permukaan Laut dan

Lebih terperinci

ANALISA VARIASI HARMONIK PASANG SURUT DI PERAIRAN SURABAYA AKIBAT FENOMENA EL-NINO

ANALISA VARIASI HARMONIK PASANG SURUT DI PERAIRAN SURABAYA AKIBAT FENOMENA EL-NINO Bangun Muljo Sukojo 1, Iva Ayu Rinjani 1 1 Departemen Teknik Geomatika, FTSLK-ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia e-mail: 1 bangun_ms@geodesy.its.ac.id Abstrak Pengaruh fenomena El Nino

Lebih terperinci

ANALISIS DISTRIBUSI ARUS PERMUKAAN LAUT DI TELUK BONE PADA TAHUN

ANALISIS DISTRIBUSI ARUS PERMUKAAN LAUT DI TELUK BONE PADA TAHUN ANALISIS DISTRIBUSI ARUS PERMUKAAN LAUT DI TELUK BONE PADA TAHUN 2006-2010 Yosik Norman 1, Nasrul Ihsan 2, dan Muhammad Arsyad 2 1 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Makassar e-mail: yosikbrebes@gmail.com

Lebih terperinci

Sp.) DI PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA

Sp.) DI PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA PENENTUAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN LAYANG (Decapterus Sp.) DI PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA DETERMINATION OF FISHING CATCHING SEASON (Decapterus Sp.) IN EAST WATERS OF SOUTHEAST SULAWESI Eddy Hamka 1),

Lebih terperinci

MASPARI JOURNAL Juli 2015, 7(2):25-32

MASPARI JOURNAL Juli 2015, 7(2):25-32 MASPARI JOURNAL Juli 2015, 7(2):25-32 AKURASI NILAI KONSENTRASI KLOROFIL-A DAN SUHU PERMUKAAN LAUT MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH DI PERAIRAN PULAU ALANGGANTANG TAMAN NASIONAL SEMBILANG VALUE ACCURACY

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Suhu Permukaan Laut; Klorofil-a; Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares); Pancing Ulur ABSTRACT

ABSTRAK. Kata kunci: Suhu Permukaan Laut; Klorofil-a; Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares); Pancing Ulur ABSTRACT ANALISIS HASIL TANGKAPAN Thunnus albacares PADA PANCING ULUR DAN KETERKAITANNYA DENGAN VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A DI PERAIRAN SELATAN NUSA TENGGARA Analysis of Handline Thunnus albacares

Lebih terperinci

5 HASIL PENELITIAN 5.1 Jumlah Produksi YellowfinTuna

5 HASIL PENELITIAN 5.1 Jumlah Produksi YellowfinTuna 24 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Jumlah Produksi YellowfinTuna Pendataan produksi tuna di PPN Palabuhanratu pada tahun 1993-2001 mengalami perbedaan dengan data produksi tuna pada tahun 2002-2011. Perbedaan ini

Lebih terperinci

VARIABILITAS TEMPERATUR UDARA PERMUKAAN WILAYAH INDONESIA BERDASARKAN DATA SATELIT AIRS

VARIABILITAS TEMPERATUR UDARA PERMUKAAN WILAYAH INDONESIA BERDASARKAN DATA SATELIT AIRS VARIABILITAS TEMPERATUR UDARA PERMUKAAN WILAYAH INDONESIA BERDASARKAN DATA SATELIT AIRS Lely Qodrita Avia, Indah Susanti, Agung Haryanto Pusfatsatklim LAPAN, lely@bdg.lapan.go.id Abstract Air temperature

Lebih terperinci

Daerah penangkapan ikan dari kapal huhate yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Pantai Belang

Daerah penangkapan ikan dari kapal huhate yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Pantai Belang Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 1(2): 57-62, Desember 2012 Daerah penangkapan ikan dari kapal huhate yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Pantai Belang Fishing ground of pole and liner

Lebih terperinci

Sebaran Arus Permukaan Laut Pada Periode Terjadinya Fenomena Penjalaran Gelombang Kelvin Di Perairan Bengkulu

Sebaran Arus Permukaan Laut Pada Periode Terjadinya Fenomena Penjalaran Gelombang Kelvin Di Perairan Bengkulu Jurnal Gradien Vol. 11 No. 2 Juli 2015: 1128-1132 Sebaran Arus Permukaan Laut Pada Periode Terjadinya Fenomena Penjalaran Gelombang Kelvin Di Perairan Bengkulu Widya Novia Lestari, Lizalidiawati, Suwarsono,

Lebih terperinci

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di :

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di : JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman 452 461 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose STUDI PENGARUH EL NINO SOUTHERN OSCILLATION (ENSO) DAN INDIAN OCEAN DIPOLE (IOD)

Lebih terperinci

Seminar Nasional Penginderaan Jauh ke-4 Tahun Stasiun Klimatologi Kairatu Ambon 2. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Seminar Nasional Penginderaan Jauh ke-4 Tahun Stasiun Klimatologi Kairatu Ambon 2. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Seminar Nasional Penginderaan Jauh ke-4 Tahun 2017 Analisis Sebaran Wilayah Potensi Ikan Berdasarkan Pantauan Konsentrasi Klorofil-a dan Suhu Muka Laut di Perairan Maluku Distribution Analisys of Potential

Lebih terperinci

ANALISA VARIABEL OSEANOGRAFI DATA MODIS TERHADAP SEBARAN TEMPORAL TENGGIRI (Scomberomorus commersoni, Lacépède 1800) DI SEKITAR SELAT KARIMATA

ANALISA VARIABEL OSEANOGRAFI DATA MODIS TERHADAP SEBARAN TEMPORAL TENGGIRI (Scomberomorus commersoni, Lacépède 1800) DI SEKITAR SELAT KARIMATA ANALISA VARIABEL OSEANOGRAFI DATA MODIS TERHADAP SEBARAN TEMPORAL TENGGIRI (Scomberomorus commersoni, Lacépède 1800) DI SEKITAR SELAT KARIMATA Hanifati Masturah, Sahala Hutabarat 1, Agus Hartoko Program

Lebih terperinci

Seminar Nasional Penginderaan Jauh ke-4 Tahun Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Tangerang Selatan

Seminar Nasional Penginderaan Jauh ke-4 Tahun Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Tangerang Selatan Seminar Nasional Penginderaan Jauh ke-4 Tahun 2017 Respon Salinitas dan Klorofil-a di Perairan Barat Sumatra Terhadap Fenomena Indian Ocean Dipole Tahun 2010-2016 Response of Salinity and Chlorophyll-a

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama bulan Februari-Mei 2013 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki wilayah perairan laut yang sangat luas, terdiri dari wilayah perairan teritorial dengan luas sekitar 3,1 juta km 2 dan zona ekonomi ekslusif (ZEE)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Verifikasi Model Visualisasi Klimatologi Suhu Permukaan Laut (SPL) model SODA versi 2.1.6 diambil dari lapisan permukaan (Z=1) dengan kedalaman 0,5 meter (Lampiran 1). Begitu

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara, ( 2) Staff Pengajar Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Sumatera Utara, (  2) Staff Pengajar Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, ANALISIS KONSENTRASI KLOROFIL-A DAN SUHU PERMUKAAN LAUT MENGGUNAKAN DATA SATELIT AQUA MODIS SERTA HUBUNGANNYA DENGAN HASIL TANGKAPAN IKAN TONGKOL (Euthynnus sp.) DI SELAT MALAKA Analysis of Chlorophyll-a

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA ANOMALI SUHU PERMUKAAN LAUT DENGAN CURAH HUJAN DI JAWA

HUBUNGAN ANTARA ANOMALI SUHU PERMUKAAN LAUT DENGAN CURAH HUJAN DI JAWA Hubungan antara Anomali Suhu Permukaan Laut.(Mulyana) 125 HUBUNGAN ANTARA ANOMALI SUHU PERMUKAAN LAUT DENGAN CURAH HUJAN DI JAWA Erwin Mulyana 1 Intisari Perubahan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik

Lebih terperinci

PEMETAAN ZONA TANGKAPAN IKAN (FISHING GROUND) MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA MODIS DAN PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN DELTA MAHAKAM

PEMETAAN ZONA TANGKAPAN IKAN (FISHING GROUND) MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA MODIS DAN PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN DELTA MAHAKAM PEMETAAN ZONA TANGKAPAN IKAN (FISHING GROUND) MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA MODIS DAN PARAMETER OSEANOGRAFI PEMETAAN ZONA TANGKAPAN IKAN (FISHING GROUND) MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA MODIS DAN PARAMETER

Lebih terperinci

DINAMIKA PERUBAHAN SUHU DAN KLOROFIL-A TERHADAP DISTRIBUSI IKAN TERI (Stelophorus spp) DI PERAIRAN PANTAI SPERMONDE, PANGKEP

DINAMIKA PERUBAHAN SUHU DAN KLOROFIL-A TERHADAP DISTRIBUSI IKAN TERI (Stelophorus spp) DI PERAIRAN PANTAI SPERMONDE, PANGKEP DINAMIKA PERUBAHAN SUHU DAN KLOROFIL-A TERHADAP DISTRIBUSI IKAN TERI (Stelophorus spp) DI PERAIRAN PANTAI SPERMONDE, PANGKEP Dynamics of Temperature and Chlorophyll-a Changes on the Distribution of Anchovies

Lebih terperinci

Deteksi Kesuburan Perairan Aceh Menggunakan Citra Klorofil-A Satelit Aqua Modis

Deteksi Kesuburan Perairan Aceh Menggunakan Citra Klorofil-A Satelit Aqua Modis CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol.1, No.1, Februari 2017, hal. 44-50 ISSN 2549-3698 (printed)/ 2549-3701 (online) Deteksi Kesuburan Perairan Aceh Menggunakan Citra Klorofil-A Satelit

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Distribusi SPL Dari pengamatan pola sebaran suhu permukaan laut di sepanjang perairan Selat Sunda yang di analisis dari data penginderaan jauh satelit modis terlihat ada pembagian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Keadaan Umum Perairan Pantai Timur Sumatera Utara. Utara terdiri dari 7 Kabupaten/Kota, yaitu : Kabupaten Langkat, Kota Medan,

TINJAUAN PUSTAKA. Keadaan Umum Perairan Pantai Timur Sumatera Utara. Utara terdiri dari 7 Kabupaten/Kota, yaitu : Kabupaten Langkat, Kota Medan, 6 TINJAUAN PUSTAKA Keadaan Umum Perairan Pantai Timur Sumatera Utara Pantai Timur Sumatera Utara memiliki garis pantai sepanjang 545 km. Potensi lestari beberapa jenis ikan di Perairan Pantai Timur terdiri

Lebih terperinci

VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN PULAU BIAWAK DENGAN PENGUKURAN INSITU DAN CITRA AQUA MODIS

VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN PULAU BIAWAK DENGAN PENGUKURAN INSITU DAN CITRA AQUA MODIS VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN PULAU BIAWAK DENGAN PENGUKURAN INSITU DAN CITRA AQUA MODIS Irfan A. Silalahi 1, Ratna Suwendiyanti 2 dan Noir P. Poerba 3 1 Komunitas Instrumentasi dan Survey

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Lokasi penelitian adalah Perairan Timur Laut Jawa, selatan Selat Makassar, dan Laut Flores, meliputi batas-batas area dengan koordinat 2-9 LS dan 110-126

Lebih terperinci

STUDI KONSENTRASI KLOROFIL-A BERDASARKAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH

STUDI KONSENTRASI KLOROFIL-A BERDASARKAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH Studi Konsentrasi Klorofil - a Alifah raini/feny Arafah/Fourry Handoko STUDI KONSENTRASI KLOROFIL-A BERDASARKAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH Alifah raini 1) ; Feny Arafah 1) ; Fourry Handoko 2) 1) Program

Lebih terperinci