BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini merupakan pembahasan tentang teori-teori penunjang serta penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan identifikasi tipe file serta metode Longest Common Subsequences Forensik Digital Forensik memiliki pengertian sebagai pengaplikasian ilmu pengetahuan terhadap pelaku kriminal dan wujud dari penegakan hukum oleh pihak kepolisian (Saferstein, 2011). Kebanyakan orang sering mengaitkan digital forensik dengan investigasi tindakan kriminal, namun, forensik digital dalam beberapa tahun terakhir memiliki peran sebagai alat pendekatan untuk memfasilitasi pelestarian dan penjagaan terhadap bukti digital, khususnya dalam proses investigasi bukti-bukti pada masa lampau (John, 2012). Cabang ilmu pengetahuan forensik tersebut merupakan respon dari desakan komunitas penegakan hukum (Whitcomb, 2002). Secara teknis, forensik digital dapat dibagi atas beberapa cabang berdasarkan perangkat digitalnya, yakni: forensik computer, forensik jaringan, forensik analisis data dan forensik perangkat mobile (Aaron, 2014). Dalam forensik, salah satu tahap yang sering dilakukan adalah tahap identifikasi, salah satunya adalah identifikasi file. Proses pemeriksaan media digital oleh forensik komputer bertujuan untuk mengidentifikasi, mendapatkan, menjaga, memulihkan, menganalisis, dan mempresentasikan hasil identifikasi dari file yang tersimpan secara elektronik pada media komputer (Noblett, et al. 2000).

2 File File merupakan sekumpulan informasi berupa huruf, angka, maupun karakter khusus dan ditandai dengan nama file. Seluruh data maupun informasi yang ada dalam sebuah komputer tersimpan dalam bentuk file. File dapat dibagi berdasarkan isi informasi yang disimpan, yakni: text file, image file, dan program file. Text file merupakan file yang menyimpan informasi berupa text (tulisan), image file merupakan file yang menyimpan informasi berupa image (gambar), sedangkan program file merupakan file yang menyimpan program. Isi dari file juga dapat menentukan format file tersebut, karena file merupakan tempat disimpannya data. Secara umum, sebuah file terdiri atas tiga bagian, yakni: 1. File header File header adalah sebuah signature file atau magic bytes yang ditempatkan pada awal file. Sistem operasi maupun perangkat lunak lainnya akan membaca informasi yang terdapat pada header tersebut, dan mengetahui jenis file dari sebuah file. Pada proses investigasi oleh pihak forensik komputer, file header sangat penting karena file header tersebut dapat membantu melacak konten dari file yang terhapus, laporan aktivitas pengguna, dan hal-hal yang bersangkutan lainnya. Sebagai contoh, bila pihak forensik hendak mengembalikan rekaman file activity yang terhapus dari suatu perusahaan, dengan melacak signature daripada hard drive yang berkaitan dengan rekaman file activity, maka sering kali proses recovery dapat berhasil dilakukan. Contoh signature file dapat dilihat pada tabel File body File body adalah isi dari sebuah file yang menjadi data atau informasi utama yang dimiliki oleh file. 3. File trailer File trailer adalah bagian penutup dari sebuah file dan merupakan penanda akhir sebuah file. Berdasarkan jenis datanya, metadata atau informasi mengenai

3 struktur data dan penjelasannya terdapat pada header suatu file, namun informasi tersebut dapat ditemukan juga pada trailer sebuah file (Aaron, 2014). 8 Tabel 2.1. Contoh Signature File pada Header File Ekstensi file Signature file Deskripsi GIF Graphic Interchange Format MP MP3 Audio File PNG E 47 0D 0A 1A 0A Portable Network Graphics PDF, FDF Portable Document Format and Forms Document File SWF Shockwave Flash Player DOC, DOT, PPS, PPT, XLA, XLS, VSD, WIZ D0 CF 11 E0 A1 B1 1A E1 Microsoft Office Applications (Word, Powerpoint, Excel, Visio, Wizard) RTF 7B 5C Rich Text Format Word Processing File File Types and Formats Seiring bertambahnya tingkat penggunaan software, penyimpanan data merupakan hal yang vital bagi user, penyimpanan data ini sendiri menimbulkan suatu polemik di dalam bidang forensik. Terutama untuk hal-hal yang berhubungan dengan munculnya variasi-variasi tipe data. Kenyataannya, hampir mustahil untuk membuat list seluruh tipe file dari komputer, hal ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah : 1) Beberapa tipe file bersifat umum sedangkan yang lain bersifat sangat spesifik. 2) Beberapa tipe file sangat umum digunakan sedangkan yang lain hanya dipakai oleh orang atau organisasi tertentu. 3) Detail daripada beberapa file memiliki hak milik sedangkan yang lain bersifat terbuka. 4) Selalu ada tipe-tipe file baru yang dibuat (Lechich, 2007).

4 9 Terdapat beberapa cara untuk mengidentifikasi tipe file, yaitu : 1) Berdasarkan ekstensi file Cara paling mudah untuk mendapatkan indikasi tipe file adalah dengan melihat ekstensi dari nama file tersebut. Ekstensi nama file adalah karakter setelah tanda. (titik) pada akhir nama file. Sebagai contoh, sebuah file MyText.txt, merupakan sebuah file txt(teks), sementara MyPic.jpg merupakan sebuah file jpeg (gambar). Permasalahan pada identifikasi file ini terdapat pada mudahnya manipulasi ekstensi sebuah file. File MyText.txt tadi dapat dengan mudah diganti ekstensi filenya menjadi MyText.jpg. Hal tersebut dapat terjadi secara tidak sengaja maupun secara sengaja. Identifikasi berdasarkan ekstensi file sangat mudah dilakukan dan cepat, tetapi tidak cukup untuk memastikan tipe dari suatu file. 2) Berdasarkan struktur file Semakin kompleks tipe file, maka file memiliki format spesifikasi yang kaku. Dengan menganalisis struktur sebuah file dan membandingkannya dengan spesifikasi format yang ada, maka tipe file dapat ditentukan. 3) Berdasarkan Magic Bytes Magic Bytes atau magic number atau dikenal juga dengan sebutan signature file adalah kumpulan byte-byte pada sebuah file yang dapat membedakan antara jenis file yang satu dengan jenis file yang lainnya. Pada umumnya, magic bytes terdapat pada file header, namun pada tipe file yang lain, magic bytes terdapat pada file body atau file trailer. Magic bytes juga dapat digunakan untuk membedakan versi aplikasi yang digunakan untuk membuat file tersebut. 4) Berdasarkan distribusi karakter Konten atau isi dari sebuah file adalah urutan byte-byte. Perhitungan frekuensi kemunculan dari setiap kemungkinan 256 nilai byte dari 0 sampai 255 dan kumpulan frekuensi dari setiap byte disebut dengan Byte Frequency Distribution (BFD).

5 10 Identifikasi berdasarkan distribusi karakter dilakukan dengan membandingkan frekuensi kemunculan byte dari suatu file dengan frekuensi kemunculan byte dari file lainnya. Sebagai contoh, pada file html byte dari karakter /, < dan > memiliki frekuensi kemunculan yang lebih tinggi dibandingkan dengan file lainnya. Sehingga, apabila terdapat sebuah file yang tingkat frekuensi byte karakter /, < dan >, maka kemungkinan besar file tersebut merupakan file html. File yang memiliki tipe data yang berbeda akan cenderung memiliki frekuensi byte yang berbeda pula. yaitu: Identifikasi tipe file berdasarkan distribusi karakter memiliki dua kelemahan, a. Adanya beberapa tipe file yang tidak memiliki distribusi karakter yang spesifik. b. Memiliki akurasi yang cukup rendah (Aaron, 2014) File Type Validation Setelah mengidentifikasi tipe file, maka tahap selanjutnya adalah melakukan validasi dari tipe file tersebut. Suatu file dikatakan valid apabila : a. Dapat digunakan oleh program yang memang bertujuan untuk mengolah file dengan tipe data tersebut. b. Sesuai dengan spesifikasi tipe file tersebut. Misalnya, file gif bukan hanya menampilkan satu gambar saja, tetapi beberapa gambar yang seperti video. (Lechich, 2007) File Fragment File fragment adalah potongan file yang tidak lengkap, dikarenakan recovery file yang tidak maksimal, sehingga hanya mengembalikan sebagian file, bahkan terkadang potongan file yang satu menimpa potongan file yang lain sehingga file menjadi tidak dapat dibuka.

6 11 Berdasarkan struktur atau konten hex numbernya, tipe-tipe file fragment dapat dibagi menjadi 2, yakni: 1) File yang hex numbernya terpotong. Ilustrasi pada Gambar 2.1. Gambar 2.1. Ilustrasi hex number file terpotong 2) File yang hex numbernya tertimpa oleh hex number dari file lain. Ilustrasi pada Gambar 2.2. Gambar 2.2. Ilustrasi hex number file tertimpa file lain

7 12 Fragmentasi sebuah file terjadi dikarenakan penyimpanan suatu file pada media penyimpanan membagi-bagi file menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan tersebar dalam cluster. Sehingga, ketika sebuah file dihapus pada media penyimpanan, cluster tempat dimana file tersebut disimpan menjadi kosong dan dapat ditempati oleh file yang lain. Ketika file mengalami penambahan ukuran, sering kali tidak mungkin untuk melakukan proses penulisan di bagian akhir file sehingga berpotensi menyebabkan proses fragmentasi file. Penempatan penimpaan suatu file terhadap file lain selalu dimulai dari header file, sehingga file menjadi tidak dikenali oleh aplikasi pembaca file tersebut. Fragmentasi pada suatu file juga dapat terjadi pada keseluruhan file sehingga file tidak dapat teridentifikasi. Sebuah permasalahan di dalam forensik komputer muncul dalam menentukan tipe file dari file fragment. Ketika sebuah file dihapus, entri daripada file di dalam directory bisa tertimpa. Hal tersebut dapat dengan mudah diselesaikan bila header file fragment tersebut masih utuh, tetapi deteksi tipe file akan menjadi sulit dilakukan apabila file fragment dideteksi melalui body file dikarenakan file header yang terhapus atau tidak lengkap. Ada dua metode yang dapat dipakai dalam menentukan tipe file dari file fragment yakni Fisher s linear discriminant dan berdasarkan longest common subsequences dari file fragment dengan berbagai macam file yang dipakai sebagai testing dataset ( Calhoun & Coles, 2008) File Recovery Penghapusan sebuah file mengakibatkan cluster yang sedang ditempati file tersebut berubah menjadi unallocated space yaitu cluster kosong yang dapat ditempati data lainnya. Secara fisik, file masih terdapat pada cluster tersebut dan masih dapat direcovery selama belum terjadi penimpaan data (overwrite), penghapusan secara keseluruhan (thorough delete) maupun wiping. Recovery file dapat dilakukan dengan proses undelete, file carving, maupun recovery (Aburabie & Alomari, 2006). Proses recovery file merupakan salah satu proses yang dilakukan untuk mengumpulkan barang bukti dalam forensik komputer. Pada sistem file NTFS, proses pemulihan file yang terhapus lebih memungkinkan dikarenakan entry Master File

8 13 Table (MFT) untuk setiap file memiliki pengalokasian daftar cluster untuk penyimpanan file tersebut. Oleh karena itu, recovery file yang telah mengalami fragmentasi masih dapat dilakukan (Casey, 2010) Jenis-Jenis File PDF PDF atau Portable Document Format adalah tipe file dokumen umum yang mewakili berbagai jenis tipe file dokumen lain yang terdapat di internet sejak tahun 1993 (Taft, et al. 2004). Pada 14 tahun terakhir, dibantu dengan membludaknya penggunaan internet, PDF menjadi tipe file yang paling sering digunakan sebagai media pertukaran dokumen-dokumen. Berikut adalah detail dari perkembangan PDF : 1) PDF 1.0 / Acrobat 1.0 (1993). 2) PDF 1.1 / Acrobat 2.0 (1994). 3) PDF 1.2 / Acrobat 3.0 (1996). 4) PDF 1.3 / Acrobat 4.0 (1999). 5) PDF 1.4 / Acrobat 5.0 (2001). 6) PDF 1.5 / Acrobat 6.0 (2003). 7) PDF 1.6 / Acrobat 7.0 (2005). 8) PDF 1.7 / Acrobat 8.0 (2006). 9) PDF 1.7 / Acrobat 9.0 / Adobe Extension Level 3 (2008). 10) PDF 1.7 / Acrobat 9.1 / Adobe Extension Level 5 (2009). PDF memiliki 4 komponen bagian seperti pada Gambar 2.3, yakni : 1) Objek Sebuah file PDF adalah sebuah struktur data yang dibentuk dari sekumpulan tipe dasar dari objek data. Objek dari PDF menjelaskan syntax dan sifat mendasar dari file PDF itu sendiri.

9 14 2) Struktur file Struktur sebuah file PDF menentukan bagaimana objek-objek PDF disimpan di dalam file PDF, bagaimana mereka diakses, dan bagaimana mereka diperbarui. Struktur dari PDF ini sendiri bersifat terpisah dari semantik objek-objek tersebut. 3) Struktur dokumen Struktur sebuah dokumen PDF menjelaskan bagaimana tipe objek sederhana digunakan untuk menunjukkan komponen-komponen dari sebuah dokumen PDF seperti halaman, font, anotasi, dan seterusnya. 4) Content Streams Content stream dari sebuah PDF berisi sebuah rangkaian instruksi yang mendeskripsikan penampilan dari sebuah halaman. Instruksi ini, walau menggambarkan sebuah objek, secara konseptual berbeda dengan objek-objek yang merepresentasikan struktur dokumen dan diuraikan secara terpisah (Adobe, 2008). Gambar 2.3. Komponen dari file PDF (Adobe, 2008) Struktur file PDF sebenarnya relatif sederhana, sekumpulan data yang berisi sejumlah objek teks dan gambar dalam bermacam format. Objek tersebut disatukan oleh font, layout, formatting, dan informasi lainnya. Tabel 2.2 merupakan rincian komposisi struktur daripada file dengan format.pdf.

10 15 Tabel 2.2. Komposisi Struktur dari File PDF (Roussev & Garfinkel, 2009) Encoding Count Avg Size(KB) Total (MB) % Deflate 10,406,780 4,11 41, Image (jpeg/jpeg2000) 853,321 25,88 21, BW Image (fax/jbig2) 756,532 12,82 9, PDF-Characteristic 8,236 9,7% Application/XML/Form 520,220 3,18 1,614 1,9 ASCII85/ASCIIHex 205,421 4, ,1 LZW/RunLength 64,911 7, ,6 Fonts 10,005 1, Other 412,570 2, ,1 Grand Total 13,229,760 6,57 84, Kolom pertama merupakan metode encoding untuk objek PDF, sedangkan kolom yang lain merupakan jumlah angka dari objek yang ada di dalam PDF, ukuran rata-rata, total ukuran keseluruhan dan persentase dari keseluruhan bagian yang terdapat dalam file PDF (Roussev & Garfinkel, 2009). Contoh isi hex number dari tipe file PDF dapat dilihat pada Gambar 2.4. Gambar 2.4. Contoh rangkaian hex number dari random PDF (Roussev & Garfinkel, 2009)

11 16 Sedangkan struktur dokumen PDF, tersusun atas 4 bagian utama, yakni: 1) PDF Header Baris pertama pada PDF yang mendefinisikan versi dari format file PDF. Dari header PDF kita juga dapat menemukan informasi dasar dari sebuah file PDF, misalnya header %PDF-1.5 menunjukkan magic bytes PDF yakni %PDF serta 1.5 yang menjelaskan versi PDF tersebut, yakni versi PDF ) PDF Body Body pada file PDF mengandung objek-objek yang memuat konten dari dokumen tersebut. Objek-objek ini meliputi data berupa gambar, font, anotasi, hyperlinks, bookmark, teks stream dan sebagainya. Pengguna PDF juga dapat mengimplementasikan fitur yang terdapat didalamnya, seperti fitur pengamanan yang membatasi dokumen agar tidak dapat dicetak, dilihat, diedit, maupun dimodifikasi. 3) Cross-Reference Table Cross-reference table atau dapat disebut juga dengan xref table memuat hubungan antara objek atau elemen yang terdapat di dalam file. 4) Trailer Trailer pada PDF memuat hubungan pada cross-reference table dan selalu diakhiri dengan %%EOF untuk menandakan akhir dari sebuah file PDF. Jika baris tersebut hilang, maka file PDF tidak dapat diproses secara benar RTF RTF atau Rich Text Format adalah format file dokumen yang dipubikasikan oleh Microsoft Corporation pada tahun 1987 untuk mentransfer dokumen teks dengan platform Microsoft. Meskipun format file RTF termasuk sebagai dokumen, namun file RTF tetap menggunakan standar pengodean ANSI ASCII, PC-8, Macintosh, Unicode atau IBM PC Character Set untuk mengontrol representasi maupun format dari dokumen.

12 17 Format file RTF juga mendukung grafik dan tabel dalam dokumen. Contoh rangkaian hex number pada file RTF dapat dilihat pada gambar 2.5. Berikut adalah detail dari perkembangan RTF untuk Microsoft Word: 1) RTF versi 1.0 untuk Microsoft Word 3 (1987). 2) RTF versi 1.1 untuk Microsoft Word 4 (1989). 3) RTF versi 1.2 untuk Microsoft Word 5 (1993). 4) RTF versi 1.3 untuk Microsoft Word 6 (1994). 5) RTF versi 1.4 untuk Microsoft Word 95/Word 7 (1995). 6) RTF versi 1.5 untuk Microsoft Word 97/Word 8 (1997). 7) RTF versi 1.6 untuk Microsoft Word 2000/Word 9 (1999). 8) RTF versi 1.7 untuk Microsoft Word 2002/Word 10 (2001). 9) RTF versi 1.8 untuk Microsoft Word 2003/Word 11 (2004). 10) RTF versi untuk Microsoft Word 2007/Word 12 (2008). (Microsoft Corporation, 2007). Gambar 2.5. Contoh rangkaian hex number dari random RTF DOC DOC atau document adalah salah satu ekstensi tipe file dokumen pengolah kata. DOC merupakan format file binary yang digunakan oleh aplikasi Microsoft Word 97, Microsoft Word 2000, Microsoft Word 2002, dan Microsoft Office Word 2003 (Microsoft, 2014). DOC memiliki rangkaian hex number berupa D0 CF 11 E0 A1 B1 1A E1. Sebuah file DOC memuat informasi berupa: 1) Main Stream 2) Summary Information Stream

13 18 3) Table Stream 4) Data Stream 5) Custom XML Storage (Microsoft Word 2007) 6) Bit 0 atau object stream yang memuat data privat untuk objek OLE 2.0 (Object Linking and Embedding 2.0) yang di-embed ke dokumen Word (Microsoft, 2007). Contoh hex number dari tipe file DOC terdapat pada Gambar 2.6. Gambar 2.6. Contoh rangkaian hex number dari random DOC 2.4. Binary File Binary file merupakan sebuah file komputer yang bukan merupakan file teks. File tersebut bisa saja memuat tipe data apa saja, kemudian diubah ke dalam bentuk binary untuk tujuan penyimpanan dan pemrosesan komputer. Banyak format file binary yang memuat bagian yang dapat diterjemahkan ke dalam teks, sebagai contoh beberapa file dokumen seperti file Microsoft Word dengan ekstensi doc yang memuat informasi berupa teks yang terdapat pada file tersebut dan juga informasi-informasi lainnya dalam bentuk binary. Binary file umumnya memuat byte yang akan diterjemahkan menjadi gambar, suara, text, maupun file lain yang telah dikompresi. Beberapa binary file memuat

14 19 header, blok-blok metadata yang digunakan oleh program komputer untuk menerjemahkan data yang ada di dalam file. Pada file header umumnya berisi signature atau magic number yang dapat mengidentifikasi format file. Binary file yang tidak memiliki header disebut juga sebagai flat binary file. Untuk mengirim binary file melalui sebuah sistem khusus seperti yang tidak mendukung semua jenis data, biasanya binary tersebut diubah menjadi plain teks atau lambang-lambang khusus sebagai representasi, misalnya menggunakan Base64. Proses mengubah atau encoding tersebut biasanya memiliki kelemahan, seperti ukuran file yang bertambah pada saat proses mengirim, serta dibutuhkan proses penerjemahan dari plain teks ke binary setelah file diterima. Permasalahan ukuran file yang bertambah dapat diselesaikan dengan cara melakukan kompresi data, sehingga data yang dikirim memiliki ukuran file yang relatif sama dengan file asli. Hex editor merupakan aplikasi untuk membaca binary yang terdapat pada suatu file maupun mengubah tipe data binary menjadi tipe data hexadecimal, decimal maupun karakter ASCII. Perbandingan binary dan hex pada satu file.pdf dapat dilihat pada Gambar 2.7 dan Gambar 2.8. Gambar 2.7. Binary pada file PDF

15 20 Gambar 2.8. Hex pada file PDF 2.6. Longest Common Subsequences Dalam permasalahan matematika, sebuah subsequence adalah sebuah sequence yang diturunkan dari sequence lain dengan menghapus beberapa elemen tanpa mengganti urutan dari sisa element tersebut. Sebagai contoh, sequence A B D merupakan subsequence dari sequence A B C D E. Secara singkat, subsequence merupakan bagian dari sebuah sequence. Longest Common Subsequences merupakan sebuah metode untuk mencari sequence terpanjang yang sama, sebuah basis dari pemrograman untuk perbandingan data komputer. Pada kasus identifikasi tipe file, Longest Common Subsequences dapat digunakan untuk membandingkan sequence hex number beberapa file. Secara umum, Longest Common Subsequence adalah sebuah metode untuk mendapatkan sequence terpanjang dengan membandingkan beberapa sequence. Pengaplikasian metode Longest Common Subsequences dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah, contoh permasalahan yang dapat diselesaikan metode LCS mencakup :

16 21 1. Sequence dari DNA atau gen yang dapat direpresentasikan sebagai deretan 4 huruf ACGT. Pada saat seorang ahli biologi yang meneliti tentang gen, bila dia menemukan suatu sequence yang baru pada gen tersebut, biasanya mereka akan mencari tahu sequence lainnya yang mirip dengan sequence baru tersebut. 2. Pada program UNIX, diff digunakan untuk membandingkan dua file yang sama dengan versi yang berbeda, untuk menemukan perubahan yang terdapat pada file tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan cara menemukan Longest Common Subsequences dari kedua file tersebut, dan menemukan subsequence yang tidak berubah, sehingga dapat ditemukan baris subsequence yang berbeda atau diganti. 3. Banyak text editor seperti emacs menampikan bagian dari sebuah file ke monitor, dan setiap kali file tersebut diganti, maka monitor akan ter-update. Program tersebut ingin mengirimkan teks sesedikit mungkin ke terminal sehingga proses update tersebut dapat ditampilkan secara benar. Diperlukan metode Longest Common Subsequences sehingga karakter-karakter pada file yang tidak berubah tetap tinggal di terminal dan hanya mengirimkan karakterkarakter yang berubah saja (University of California, 1996). Sebagai contoh, terdapat dua buah string, string S 1 mencakup deretan string berupa AAACCGTGAGTTATTCGTTCTAGAA, dan string S 2 mencakup deretan string CACCCCTAAGGTACCTTTGGTTC. Kesamaan substring pada string S 1 dan S 2 dapat dilihat pada Gambar 2.9. Pencarian subsequence terpanjang pada dua buah sequence secara manual tersebut akan memakan waktu yang sangat lama bahkan mustahil dilakukan bila mencakup binary file sebagai input, dikarenakan binary file dapat mencapai ratusan bahkan ribuan baris sequence. Oleh karena itu, metode Longest Common Subsequences dipakai untuk menyelesaikan kasus-kasus pencarian subsequence yang mencakup binary file hingga pencarian informasi pada deretan rangkaian DNA.

17 22 Gambar 2.9. Kesamaan substring S 1 dan S 2 Bila terdapat dua buah sequences yaitu X dan Y, dengan X = <X 1, X 2,..., X m > dan Y = <Y 1, Y 2,..., Y n >. Kemudian Z merupakan Longest Common Subsequences daripada sequence X dan Y dengan persamaan Z = <Z 1, Z 2,..., Z k >. Maka akan terdapat persamaan-persamaan sebagai berikut : 1. Jika X m = Y n, maka dapat dipastikan bahwa Z k = X m = Y n. 2. Jika X m <> Y n, maka X m <> Z k mengindikasikan bahwa Z terdapat pada LCS(X m-1, Y). 3. Jika X m <> Y n, maka Y n <> Z k mengindikasikan bahwa Z terdapat pada LCS(X, Y n-1 ) (Klappenecker, 2011). Ilustrasi pencarian subsequence dari dua buah string dengan metode Longest Common Subsequences adalah sebagai berikut: Misalkan X memiliki sequence BDCB, dan Y memiliki sequence BACDB. Sequence X dan sequence Y diletakkan pada tabel seperti pada gambar Letak sequence X dan Y tidak berpengaruh terhadap perhitungan. 2. Input kolom paling kiri dan paling atas dengan angka Kemudian pertemukan setiap sequence satu per satu. Bila X sama dengan Y, maka nilai pada kolom tersebut adalah (n,n) = (n-1,n-1) + 1. Sedangkan bila X tidak sama dengan Y, maka nilai yang menjadi input adalah nilai terbesar yang terdapat pada kolom (n-1,n) atau pada kolom (n,n-1). Misalkan nilai X = B dan nilai Y = B, bertemu pada kolom (2,2), maka input kolom tersebut dengan nilai (1,1) + 1, dalam hal ini nilai (1,1) = 0, sehingga 0+1 = 1. Bila, nilai X = D dan nilai Y = B yang bertemu pada kolom (3,2), maka bandingkan nilai dari kolom (2,2) yang bernilai 1 dengan nilai dari kolom (3,1)

18 23 yang bernilai 0. Nilai 1 > 0, maka input pada kolom (3,2) adalah 1. Apabila nilai pada kolom (2,2) sama dengan nilai pada kolom (3,1) maka input kolom (3,2) sama dengan kedua kolom tersebut. 4. Input seluruh kolom yang tersisa. Gambar Tabel X dan Y Setelah itu, akan ditentukan Longest Common Subsequences (LCS) dari tabel yang sudah terisi tersebut. Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah : 1. Meletakkan pointer pada kolom sudut kanan bawah, yakni kolom (5,6). 2. Pointer akan bergerak dengan salah satu pola, yakni ke kiri lalu ke atas atau ke kanan lalu ke atas. Tetapi pointer tidak bisa bergerak menggunakan pola ini bila nilai pada kolom yang dituju tidak sama dengan nilai pada kolom semula. Bila hal ini terjadi, maka pointer akan bergerak menyerong, misalnya dari (5,6) ke (4,5). 3. Sequence tersebut akan diletakkan dengan urutan dari kanan ke kiri. 4. Pointer akan terus bergerak sampai pada kolom dengan nilai 0. Pointer akan berhenti, dan nilai dari LCS telah didapat. 5. Pada gambar 2.11, dapat kita ambil kesimpulan bahwa nilai LCS antara X dan Y adalah BCB.

19 24 Mulai backtrack Gambar Gambar ilustrasi perhitungan LCS 6. Setelah mendapatkan nilai LCS, maka penelitian akan dilanjutkan pada tahap mencocokkan nilai LCS yang didapat dengan hex number pada file yang hendak diuji Penelitian Terdahulu Pada tahun 2003, McDaniel & Heydari mengajukan metode fingerprints untuk memprediksi tipe file dengan membandingkan histogram file. Akan tetapi, hasil penelitian menunjukkan bahwa sangat sulit untuk menghasilkan representasi fingerprint untuk seluruh kelas tipe file. Li, et al. pada tahun 2005 mengimplementasikan metode fileprints yang mengidentifikasikan tipe file dengan menganalisa n-gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode fileprints dengan menggunakan model centroid untuk representasi distribusi nilai byte per tipe file dapat mengidentifikasi tipe file secara efektif saat melakukan streaming file dari ataupun menuju disk drive. Veenman pada tahun 2007 mengajukan metode linear diskriminan the Fischer untuk yang diaplikasikan kepada fileprint, entropy, dan pengukuran berbasiskan Kolgomorov complexity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode linear discriminant dapat digunakan untuk mengidentifikasi tipe file. Calhoun dan Coles pada tahun 2008 melakukan perbandingan dua metode yaitu metode linear discriminant dan longest common subsequences untuk membandingkan 4 tipe file yakni pdf, gif, bmp, dan jpg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode longest common subsequences dapat membedakan file utuh antara pdf, gif, bmp, dan jpg dan

20 25 menghasilkan akurasi yang lebih baik saat mengidentifikasi file bmp dan pdf dibandingkan metode linear discriminant yang diajukan oleh Veenman. Akan tetapi metode longest common subsequences tidak secepat metode linear discriminant dalam mengidentifikasi tipe file.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analis forensik komputer merupakan pihak yang melakukan investigasi dan pencarian barang bukti digital. Pada kasus tertentu, file yang dibutuhkan sebagai barang bukti

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TIPE FILE DARI FILE FRAGMENT MENGGUNAKAN LONGEST COMMON SUBSEQUENCES (LCS) SKRIPSI FILBERT NICHOLAS

IDENTIFIKASI TIPE FILE DARI FILE FRAGMENT MENGGUNAKAN LONGEST COMMON SUBSEQUENCES (LCS) SKRIPSI FILBERT NICHOLAS IDENTIFIKASI TIPE FILE DARI FILE FRAGMENT MENGGUNAKAN LONGEST COMMON SUBSEQUENCES (LCS) SKRIPSI FILBERT NICHOLAS 101402066 PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah file dapat menjadi bukti yang autentik dalam kasus kriminal. Seorang pelaku kriminal akan mencoba untuk menghilangkan barang bukti dari tindak kriminal yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN MULTIMEDIA

PEMROGRAMAN MULTIMEDIA PEMROGRAMAN MULTIMEDIA PERTEMUAN 2 BY : REZA ADITYA FIRDAUS TEKS (TEXT) Jenis-jenis Teks: 1. Plain Text (Unformatted Text) Teks adalah data dalam bentuk karakter. Teks dalam hal ini adalah kode ASCII (American

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan analisa sistem dan perancangan sebuah prototipe aplikasi desktop berbasis Java untuk melakukan manipulasi data File dengan menggunakan algoritma

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini penulis memaparkan teori-teori ilmiah yang didapat dari metode pencarian fakta yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini dan sebagai dasar pengembangan sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Identifikasi file adalah proses yang dilakukan untuk memahami urutan dari byte-byte yang menyusun sebuah file, sehingga jenis file sebenarnya dari file tersebut dapat

Lebih terperinci

TEKS, GAMBAR & GRAFIK

TEKS, GAMBAR & GRAFIK TEKS, GAMBAR & GRAFIK 1 TEKS (TEXT) Jenis-jenis Teks: 1. Plain Text (Unformatted Text) - Teks adalah data dalam bentuk karakter. - Teks dalam hal ini adalah kode ASCII (American Standard Code for Information

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan permasalahan yang ada pada sistem di mana aplikasi dibangun yang meliputi perangkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 50 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Uji coba dilakukan terhadap beberapa file dengan ektensi dan ukuran berbeda untuk melihat hasil kompresi dari aplikasi yang telah selesai dirancang.

Lebih terperinci

KKPI (Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi)

KKPI (Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi) KKPI (Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi) Kelas Jurusan : III : Semua Jurusan Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Fungsi dari Microsoft Powerpoint adalah. a. Program pengolah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kompresi Data

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kompresi Data BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi Data Kompresi data telah dimanfaatkan dalam berbagai aspek multimedia. gambar, audio maupun video yang kita dapatkan dari web merupakan file yang telah terkompresi. TV-HD

Lebih terperinci

TEKS, GAMBAR DAN GRAFIK S1 INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO

TEKS, GAMBAR DAN GRAFIK S1 INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO TEKS, GAMBAR DAN GRAFIK S1 INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO TEKS (TEXT) Jenis-jenis Teks: 1. Plain Text (Unformatted Text) Teks adalah data dalam bentuk karakter. Teks dalam hal ini adalah kode ASCII

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. Untuk mengimplementasikan metode kompresi Huffman dan Dynamic

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. Untuk mengimplementasikan metode kompresi Huffman dan Dynamic BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS 4.1 Perancangan Program 4.1.1 Perangkat Pendukung Untuk mengimplementasikan metode kompresi Huffman dan Dynamic Marcov Compression ke dalam bentuk program diperlukan beberapa

Lebih terperinci

PEMAMPATAN DATA DIGITAL MENGGUNAKAN METODA RUN-LENGTH

PEMAMPATAN DATA DIGITAL MENGGUNAKAN METODA RUN-LENGTH PEMAMPATAN DATA DIGITAL MENGGUNAKAN METODA RUN-LENGTH Oleh : Yustini & Hadria Octavia Jurusan Teknik Elektro Politenik Negeri Padang ABSTRACT Data compression can be very effective when we used and store

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya penggunaan komputer dalam kegiatan sehari hari, secara

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya penggunaan komputer dalam kegiatan sehari hari, secara BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Meningkatnya penggunaan komputer dalam kegiatan sehari hari, secara tidak langsung juga membuat kebutuhan akan penyimpanan data semakin meningkat. Data tersebut dapat

Lebih terperinci

Kemajuan di bidang teknologi khususnya di dunia komputer dari hari ke. yang semakin kompleks. Dari berbagai macam aktivitas yang digeluti, sebuah

Kemajuan di bidang teknologi khususnya di dunia komputer dari hari ke. yang semakin kompleks. Dari berbagai macam aktivitas yang digeluti, sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan di bidang teknologi khususnya di dunia komputer dari hari ke hari mengalami perkembangan yang semakin membaik. Kemajuan ini berkembang sesuai dengan

Lebih terperinci

Komputer & Software Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika.

Komputer & Software Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. Komputer & Software Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas i Pasundan Caca E Supriana S Si MT Caca E. Supriana, S.Si., MT. caca.e.supriana@unpas.ac.id Komputer Komputer

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian File Teks File teks merupakan file yang berisi informasi-informasi dalam bentuk teks. Data yang berasal dari dokumen pengolah kata, angka yang digunakan dalam perhitungan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi komputer pada zaman sekarang berkembang dengan sangat cepat. Untuk mengimbangi perkembangan teknologi tersebut perlu dilakukan berbagai macam inovasi agar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang sedemikian pesat membuat manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang sedemikian pesat membuat manusia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan teknologi yang sedemikian pesat membuat manusia seakan-akan tidak lagi dipisahkan oleh ruang dan waktu. Berkat kemajuan teknologi, khususnya

Lebih terperinci

FILE UNDELETE UNTUK MEMULIHKAN FILE YANG TELAH TERHAPUS DARI FILE SYSTEM DENGAN ALGORITMA AHO-CORASICK SKRIPSI ANDREW HANDOKO

FILE UNDELETE UNTUK MEMULIHKAN FILE YANG TELAH TERHAPUS DARI FILE SYSTEM DENGAN ALGORITMA AHO-CORASICK SKRIPSI ANDREW HANDOKO FILE UNDELETE UNTUK MEMULIHKAN FILE YANG TELAH TERHAPUS DARI FILE SYSTEM DENGAN ALGORITMA AHO-CORASICK SKRIPSI ANDREW HANDOKO 101402104 PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Penjelasan Tentang File Recorvery

Penjelasan Tentang File Recorvery Penjelasan Tentang Active@ File Recorvery Andy Nova Wijaya Andynova.wijaya@yahoo.com Abstrak Active@ File Recovery merupakan sebuah software yang bisa digunakan untuk mengembalikan file yang tidak sengaja

Lebih terperinci

TEKNIK MULTIMEDIA. PERTEMUAN 2 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom

TEKNIK MULTIMEDIA. PERTEMUAN 2 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom TEKNIK MULTIMEDIA PERTEMUAN 2 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom BAB II TEKS, GAMBAR DAN GRAFIK JENIS TEKS/TEXT Unformatted Text/Plain Teks TEKS/ TEXT Formatted Text/Rich Text Format Hypertext Unformatted

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesan SMS dapat dijadikan sebagai barang bukti digital dalam kasus tindak kejahatan. Di Indonesia sendiri barang bukti digital dalam pengungkapan tindak kejahatan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengubah sebuah aliran data input menjadi aliran data baru yang memiliki ukuran lebih kecil. Aliran yang dimaksud adalah berupa file

Lebih terperinci

9/20/2011. Jenis-jenis Teks : Plain Text (Unformatted Text) Formatted Text (Rich Text Format) Hypertext

9/20/2011. Jenis-jenis Teks : Plain Text (Unformatted Text) Formatted Text (Rich Text Format) Hypertext Jenis-jenis Teks : Plain Text (Unformatted Text) Formatted Text (Rich Text Format) Hypertext Teks adalah data dalam bentuk karakter. Teks dalam hal ini adalah kode ASCII (American Standard Code for Information

Lebih terperinci

Modul Pengantar Aplikasi Komputer (PAK 240) Prodi S1 P.Akuntansi UNY Pengampu : Annisa Ratna Sari, S.Pd PENGENALAN KOMPUTER

Modul Pengantar Aplikasi Komputer (PAK 240) Prodi S1 P.Akuntansi UNY Pengampu : Annisa Ratna Sari, S.Pd PENGENALAN KOMPUTER 1 PENGENALAN KOMPUTER DEFINISI KOMPUTER Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda bagi setiap orang. Istilah komputer (computer) diambil dari bahasa Latin computare yang berarti menghitung

Lebih terperinci

Konversi File Elektronik ke Dalam Format PDF dan HTML

Konversi File Elektronik ke Dalam Format PDF dan HTML Konversi File Elektronik ke Dalam Format PDF dan HTML Oleh: Rasiman Disampaikan pada: Pelatihan Peningkatan Keterampilan Pustakawan dalam Bidang Pengelolaan dan Pelayanan Perpustakaan Digital pada Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Setelah membaca bab ini maka pembaca akan memahami pengertian tentang kompresi, pengolahan citra, kompresi data, Teknik kompresi, Kompresi citra. 2.1 Defenisi Data Data adalah

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SMK SE-KABUPATEN CIAMIS TP. 2013/2014

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SMK SE-KABUPATEN CIAMIS TP. 2013/2014 KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SMK SE-KABUPATEN CIAMIS TP. 2013/2014 Mata Pelajaran : KKPI 1. Mengoperasikan PC stand alone a. Mengoperasikan SO berbasis Teks Sistem dinyalakan sesuai dengan prosedur yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keamanan data sangatlah penting, terutama dalam bisnis komersil maupun. mengakses atau mendapatkan data tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. keamanan data sangatlah penting, terutama dalam bisnis komersil maupun. mengakses atau mendapatkan data tersebut. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi sekarang ini memungkinkan orang untuk dapat melakukan komunikasi maupun pertukaran data secara mudah. Karena itu tentunya keamanan data sangatlah

Lebih terperinci

PEMAMPATAN CITRA (IMA

PEMAMPATAN CITRA (IMA PEMAMPATAN CITRA (IMAGE COMPRESSION) PENGERTIAN Kompresi Citra adalah aplikasi kompresi data yang dilakukan terhadap citra digital dengan tujuan untuk mengurangi redundansi dari data-data yang terdapat

Lebih terperinci

Penggunaan Sistem Bilangan dan Pengkodean -3-

Penggunaan Sistem Bilangan dan Pengkodean -3- Sistem Digital Penggunaan Sistem Bilangan dan Pengkodean -3- Missa Lamsani Hal 1 Penggunaan Bilangan Biner Bilangan biner digunakan dalam komputer yang biasa tidak terlihat oleh pengguna Namun kemampuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan proses pengolahan citra digital (digital image processing), dimana data berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan proses pengolahan citra digital (digital image processing), dimana data berupa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awalnya, komputer hanya dapat digunakan untuk melakukan pemrosesan terhadap data numerik. Tetapi pada sekarang ini, komputer telah membawa banyak perubahan dan

Lebih terperinci

Pencarian File Teks Berbasis Content dengan Pencocokan String Menggunakan Algoritma Brute force

Pencarian File Teks Berbasis Content dengan Pencocokan String Menggunakan Algoritma Brute force Scientific Journal of Informatics Vol. 3, No. 1, Mei 2016 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Pencarian File Teks Berbasis Content dengan Pencocokan String Menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Komputer merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi, menjalankan program yang tersimpan dalam memori, serta dapat bekerja

Lebih terperinci

APLIKASI KEAMANAN DATA DENGAN TEKNIK STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN METODE END OF FILE (EOF)

APLIKASI KEAMANAN DATA DENGAN TEKNIK STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN METODE END OF FILE (EOF) APLIKASI KEAMANAN DATA DENGAN TEKNIK STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN METODE END OF FILE (EOF) Michael Sitorus Universitas Satya Negara Indonesia Jalan Arteri Pondok Indah No. 11 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan

Lebih terperinci

2. Dasar dari Komputer, Sistem Bilangan, dan Gerbang logika 2.1. Data Analog Digital

2. Dasar dari Komputer, Sistem Bilangan, dan Gerbang logika 2.1. Data Analog Digital 2. Dasar dari Komputer, Sistem Bilangan, dan Gerbang logika 2.1. Data Komputer yang dipakai saat ini adalah sebuah pemroses data. Fungsinya sangat sederhana : Untuk memproses data, kemudian hasil prosesnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika 4 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Komputer Komputer merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi, menjalankan program yang tersimpan dalam memori,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis mengambil beberapa materi dan memaparkan teori-teori ilmiah yang didapat dari metode pencarian fakta yang digunakan untuk mendukung penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang 1.2. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang 1.2. Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Salah satu implementasi di bidang komputer yang ditampilkan pada ciri kendaraan saat ini atau masa datang adalah proses Computer Vision Image Processing (CVIP), maksudnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Compression 2.1.1 Data Menurut Oxford ( 2010 ),Data dapat diartikan suatu kumpulan angka, karakter, gambar yang sebelumnya tidak memiliki arti apa-apa hingga diproses

Lebih terperinci

Mempersiapkan Presentasi Profil Perusahaan

Mempersiapkan Presentasi Profil Perusahaan Mempersiapkan Presentasi Profil Perusahaan 1 Presentasi Pengertian Presentasi Presentasi adalah sebuah kegiatan yang menunjukkan atau menyajikan sebuah informasi atau gagasan kepada orang lain. Tujuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI 2. PENGENALAN INTERFACE 7 1. PERSIAPAN 3 2. PENGENALAN INTERFACE (MENU) 7

DAFTAR ISI 2. PENGENALAN INTERFACE 7 1. PERSIAPAN 3 2. PENGENALAN INTERFACE (MENU) 7 DAFTAR ISI Panduan Manajemen Website UMM 1. PERSIAPAN 3 1.1. Manajemen Website UMM... 3 1.1.1. Manajer Website... 3 1.1.2. Admin... 3 1.1.3. Operator... 3 1.2. Manajemen File & Direktori... 3 1.2.1. Manajemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori penunjang serta penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan permasalahan file undelete dan algoritma Aho-Corasick. 2.1. Forensik Digital Menurut The

Lebih terperinci

Interactive Broadcasting

Interactive Broadcasting Modul ke: Interactive Broadcasting Format Dokument Fakultas Ilmu Komunikasi Bagus Rizki Novagyatna S.Ikom Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Introduksi Pengertian berbagai format file Dalam

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Teknik Kompresi Data

BAB II DASAR TEORI Teknik Kompresi Data BAB II DASAR TEORI 2.1. Teknik Kompresi Data Kompresi data dalam konteks ilmu komputer adalah suatu ilmu (dan seni) merepresentasikan informasi dalam bentuk yang padat[5]. Suatu proses mengubah masukan

Lebih terperinci

Catatan: Untuk menampilkan gambar bersamaan dengan teksnya maka, pada gambar ditambahkan atribut align, yang bisa diisi nilai top, center, dan bottom.

Catatan: Untuk menampilkan gambar bersamaan dengan teksnya maka, pada gambar ditambahkan atribut align, yang bisa diisi nilai top, center, dan bottom. Image HTML Sebuah gambar berbicara seribu kata, pepatah yang sering digunakan orang untuk menunjukkan terkadang gambar bisa berbicara lebih baik dari penjelasan yang panjang lebar. Gambar di dalam suatu

Lebih terperinci

IV. RANCANG BANGUN SISTEM. Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk

IV. RANCANG BANGUN SISTEM. Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk IV. RANCANG BANGUN SISTEM 4.1 Analisis dan Spesifikasi Sistem Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menyisipkan label digital, mengekstraksi label digital, dan dapat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengubah sebuah aliran data input menjadi aliran data baru yang memiliki ukuran lebih kecil. Aliran yang dimaksud adalah berupa file

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi File Pada dasarnya semua data itu merupakan rangkaian bit 0 dan 1. Yang membedakan antara suatu data tertentu dengan data yang lain adalah ukuran dari rangkaian bit dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertian File Teks Teks adalah kumpulan dari karakter karakter atau string yang menjadi satu kesatuan. Teks yang memuat banyak karakter didalamnya selalu menimbulkan masalah pada

Lebih terperinci

[INFO PRIVAT : DASAR KOMPUTER & MS. OFFICE]

[INFO PRIVAT : DASAR KOMPUTER & MS. OFFICE] Dengan beberapa tingkatan jenis privat yang tersedia, seseorang yang ingin mengembangkan kemampuan di bidang internet dan aplikasi office, dapat membantu pekerjaan sehari-hari sehingga lebih optimal. Daftar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra merupakan representasi digital dari objek gambar, yang tidak lepas dari kebutuhan manusia. Pada umumnya representasi citra membutuhkan memori yang cukup besar,

Lebih terperinci

artifak / gambar dua dimensi yang memiliki kemiripan tampilan dengan sebuah subjek. - wikipedia

artifak / gambar dua dimensi yang memiliki kemiripan tampilan dengan sebuah subjek. - wikipedia ! image image / graphic? artifak / gambar dua dimensi yang memiliki kemiripan tampilan dengan sebuah subjek. - wikipedia dari sisi engineering? pixel? pixel pixel = picture element satuan terkecil pada

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT Sutardi Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Kampus Hijau Bumi Tridarma

Lebih terperinci

WINDOWS Oleh: Oktapiya Oktapi nti ya

WINDOWS Oleh: Oktapiya Oktapi nti ya WINDOWS Oleh: Oktapiyanti File Windows Ekstensi file berfungsi untuk mengetahui atau membedakan jenis suatu file Untuk mengetahui / menampilkan ekstensi dari suatu file caranya adalah sebagai berikut untuk

Lebih terperinci

Fungsi Library EX-word TextLoader

Fungsi Library EX-word TextLoader EW-ID2000 Kamus Elektronik EX-word Fungsi Library EX-word TextLoader Pedoman Pemakaian Pendahuluan Pedoman Pemakaian ini menjelaskan cara menggunakan software EX-word TextLoader dan fungsi Library Kamus

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK Pemrosesan gambar secara digital telah berkembang dengan cepat. Pengolahan gambar ini didukung dengan kemajuan teknologi perangkat keras yang signifikan. Produk produk pengolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengirim pesan secara tersembunyi agar tidak ada pihak lain yang mengetahui.

BAB I PENDAHULUAN. mengirim pesan secara tersembunyi agar tidak ada pihak lain yang mengetahui. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seringkali seseorang yang hendak mengirim pesan kepada orang lain, tidak ingin isi pesan tersebut diketahui oleh orang lain. Biasanya isi pesan tersebut bersifat

Lebih terperinci

Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital.

Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital. PSNR Histogram Nilai perbandingan antara intensitas maksimum dari intensitas citra terhadap error citra. Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka proses dan media penyimpanan data pun semakin berkembang. Dengan adanya personal computer (PC), orang dapat menyimpan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan pada semester

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komputer adalah sebuah alat yang dipakai untuk mengolah informasi menurut prosedur yang telah dirumuskan (Wikipedia, 2007: Komputer). Komputer berkembang mulai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, teknologi komputer telah berkembang dengan pesat dan telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, teknologi komputer telah berkembang dengan pesat dan telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, teknologi komputer telah berkembang dengan pesat dan telah banyak alat yang diciptakan untuk mendukung penggunaan komputer. Salah satu alat tersebut adalah

Lebih terperinci

SISTEM FILE. Hani Irmayanti, M.Kom

SISTEM FILE. Hani Irmayanti, M.Kom SISTEM FILE Hani Irmayanti, M.Kom PENGERTIAN SISTEM BERKAS Sistem berkas atau Pengarsipan yaitu suatu system untuk mengetahui bagaimana cara menyimpan data dari file tertentu dan organisasi file yang digunakan

Lebih terperinci

BAB VII PERANGKAT LUNAK PENGOLAH TEKS

BAB VII PERANGKAT LUNAK PENGOLAH TEKS BAB VII PERANGKAT LUNAK PENGOLAH TEKS 7.1 Pendahuluan A. Deskripsi Singkat Pada bab ini akan dijelaskan tentang beberapa penerapan dari perangkat lunak pengolah teks. Di dalamnya akan diuraikan bagaimana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengertian File Teks File teks merupakan file yang berisi informasi-informasi dalam bentuk teks. Data yang berasal dari dokumen pengolah kata, angka yang digunakan dalam perhitungan,

Lebih terperinci

JENIS PERANGKAT LUNAK

JENIS PERANGKAT LUNAK Dari perkembangan perangkat lunak, kita bisa membayangkan bagaimana perkembangan interaksi manusia dengan perangkat lunak. Bentuk paling primitif dari perangkat lunak, menggunakan aljabar Boolean, yang

Lebih terperinci

MENGENAL GRAFIS dan PROGRAM APLIKASINYA

MENGENAL GRAFIS dan PROGRAM APLIKASINYA MENGENAL GRAFIS dan PROGRAM APLIKASINYA SK : Menggunakan Perangkat Lunak Pembuat Grafis KD : Menunjukkan Menu Ikon Yang Terdapat Dalam Perangkat Lunak Pembuat Grafis Oleh : HusnanSarofi http://husnan.com

Lebih terperinci

BAB VII ORGANISASI FILE

BAB VII ORGANISASI FILE BAB VII ORGANISASI FILE Dalam sistem komputer semua data kita tersimpan dalam media penyimpanan. User biasanya tidak mengetahui bagaimana data tersebut disimpan secara fisik karena yang tampil pada monitor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah salah satu tahap perancangan sebuah sistem yang bertujuan agar sistem yang dirancang menjadi tepat guna dan ketahanan sistem tersebut

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM III.1 Analisa Masalah Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk

Lebih terperinci

SELLER CENTRE PANDUAN MASS UPLOAD

SELLER CENTRE PANDUAN MASS UPLOAD SELLER CENTRE PANDUAN MASS UPLOAD DAFTAR ISI KONTEN HALAMAN Pengantar Mass Upload 1-3 Penggunaan Template Mass Upload 4-20 Langkah-langkah Mass Upload 21-29 Error Umum dan Solusinya 30-32 PENGANTAR MASS

Lebih terperinci

(PDA, Smart Phone, Blackberry)

(PDA, Smart Phone, Blackberry) H (PDA, Smart Phone, Blackberry) Tutorial sederhana ini dipersembahkan oleh buku10000.com bagi siapa saja yang tertarik untuk membuat ebook untuk perangkat mobile. Buku ini didistribusikan secara gratis.

Lebih terperinci

Pengertian Data datum

Pengertian Data datum Data dan Informasi Pengertian Data Data berasal dari kata datum yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Menurut Gordon B. Davis data sebagai bahan mentah dari informasi, yang dirumuskan sebagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Dalam merancang suatu game pembelajaran hijaiyah dasar, akan dilakukan analisa terhadap kebutuhan dasar sistem untuk mengetahui data-data yang merepresentasikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Lebih terperinci

Gambar 1. Jendela Ms. Access Pilihan: New : menu untuk membuat file basis data baru. Recent : menu untuk membuka file basis data yang sudah ada.

Gambar 1. Jendela Ms. Access Pilihan: New : menu untuk membuat file basis data baru. Recent : menu untuk membuka file basis data yang sudah ada. Mata Pelajaran : Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Standar Kompetensi : Microsoft Office Access Kompetensi Dasar : Mengoperasikan Software Aplikasi Basis Data Kelas : XI Pertemuan 2 A. Menjalankan

Lebih terperinci

Daftar Isi. 2 P a g e

Daftar Isi. 2 P a g e Daftar Isi A. Spesifikasi Website... 3 1. Spesifikasi Perangkat Lunak... 3 2. Komponen Website... 3 a. Panel Admin... 3 b. Website Utama... 4 B. Komponen Panel Admin... 4 1. Halaman Login... 4 a. Petunjuk

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Operator Komputer

Standar Kompetensi Operator Komputer Kode Unit : TIK.OP02.004.01 Judul Unit : Uraian Unit : Elemen Kompetensi 1. Mempersiapkan piranti lunak pengolah kata. 2. Mengenali menu, membuat, membuka, menyimpan dokumen. 3. Melakukan editing sederhana,

Lebih terperinci

FORMAT FILE VIDEO. 1. ASF ( Advanced Streaming Format / Advanced System Format )

FORMAT FILE VIDEO. 1. ASF ( Advanced Streaming Format / Advanced System Format ) FORMAT FILE VIDEO 1. ASF ( Advanced Streaming Format / Advanced System Format ) Merupakan format yang dikembangkan oleh Microsoft yang digunakan untuk audio video digital. Didesain untuk streaming dan

Lebih terperinci

OpenOffice.org Writer OpenOffice.org Calc OpenOffice.org Impress OpenOffice.org Draw OpenOffice.org Math OpenOffice.org Base OPEN OFFICE CALC

OpenOffice.org Writer OpenOffice.org Calc OpenOffice.org Impress OpenOffice.org Draw OpenOffice.org Math OpenOffice.org Base OPEN OFFICE CALC OpenOffice.org adalah seperangkat lunak perkantoran yang didalamnya terdapat fungsi pengolah kata (word processing), pengolah lembar (spreadsheet), pembuatan gambar (drawing), pembuatan presentasi (presentation),

Lebih terperinci

BAB IV MATERI KERJA PRAKTIK

BAB IV MATERI KERJA PRAKTIK BAB IV MATERI KERJA PRAKTIK Website adalah media informasi yang dibuat untuk mengabarkan berita dan promosi melalui jaringan internet. Melalui media website ini, Indomaret bisa memperluas informasi dan

Lebih terperinci

Komputer Aplikasi MI. Mia Fitriawati, S.Kom. Pertemuan 5 & 6 : Tabel, Grafis, Daftar Isi- Tabel/Gambar & Mail Merge 2013/2014

Komputer Aplikasi MI. Mia Fitriawati, S.Kom. Pertemuan 5 & 6 : Tabel, Grafis, Daftar Isi- Tabel/Gambar & Mail Merge 2013/2014 Komputer Aplikasi MI Pertemuan 5 & 6 : Tabel, Grafis, Daftar Isi- Tabel/Gambar & Mail Merge 2013/2014 Mia Fitriawati, S.Kom Tabel Tabel adalah sekumpulan sel - sel kolom dan baris yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah keamanan dan kerahasiaan data merupakan salah satu aspek penting dari suatu sistem informasi. Dalam hal ini sangat terkait dengan betapa pentingnya

Lebih terperinci

Microsoft Word Bagian I

Microsoft Word Bagian I APLIKASI KOMPUTER Modul ke: Microsoft Word Bagian I Fakultas Teknik Program Studi Elektro www.mercubuana.ac.id I b r a h i m, S.T, M.T. Ibra.lammada@gmail.com Pengertian Sejauh ini kita sudah sedikit banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan komputer maju dengan pesatnya. Seperti diketahui dunia komputer telah mencakup banyak bidang seperti dalam bidang kedokteran, bidang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Analisis yang dilakukan bertujuan untuk

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Analisis yang dilakukan bertujuan untuk BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Pada bab tiga ini akan dilakukan analisis terhadap landasan teori yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 Tinjauan Teoritis

BAB 2 Tinjauan Teoritis BAB 2 Tinjauan Teoritis 2.1 Tinjauan Kepustakaan Topik kompresi data ini pernah dikerjakan oleh salah satu mahasiswa Politeknik Negeri Bandung angkatan 2007 yaitu Andini Ramika Sari [4]. Proses kompresi

Lebih terperinci

PENGANTAR APLIKASI KOMPUTER

PENGANTAR APLIKASI KOMPUTER Digunakan untuk melakukan pengolahan input menjadi output yang dikehendaki. Digunakan untuk mengatur proses pengolahan input dan untuk membuat software aplikasi. Generasi 1 Generasi 2 Generasi 3 Generasi

Lebih terperinci

UJIAN MID SEMESTER GANJIL SMK MUHAMMADIYAH 4 CILEUNGSI

UJIAN MID SEMESTER GANJIL SMK MUHAMMADIYAH 4 CILEUNGSI Mata Pelajaran Kelas UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2013-2014 SMK MUHAMMADIYAH 4 CILEUNGSI : KKPI : X I. Pilihlah Jawaban Yang Paling Tepat!!! 1. Bagaimana cara membuat table pada Microsoft Office Word a. Klik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Pemrograman Perangkat lunak yang baik dibangun secara terstruktur dan modular. Modular dapat diartikan sebagai bagian bagian yang terpisah pisah dari badan program namun

Lebih terperinci

MANUAL BOOK. Sistem Aplikasi Repository Eprints STISI Telkom

MANUAL BOOK. Sistem Aplikasi Repository Eprints STISI Telkom MANUAL BOOK Sistem Aplikasi Repository Eprints STISI Telkom Ditulis Oleh : Disetujui Oleh: Fahjrin Nuary Pradipta, ACA (Staf Web Developer SISFO) Hilfan Soeltansyah (Asisten Manajer SISFO) 2012 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat ajar yang dirancang oleh penulis diharapkan dapat membantu

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat ajar yang dirancang oleh penulis diharapkan dapat membantu 80 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Implementasi Perangkat Ajar Perangkat ajar yang dirancang oleh penulis diharapkan dapat membantu guru dan siswa SMU tahun kedua dalam mempelajari

Lebih terperinci

MANUAL BOOK APLIKASI PT ASAKTA

MANUAL BOOK APLIKASI PT ASAKTA MANUAL BOOK APLIKASI PT ASAKTA 2012 DAFTAR ISI 1. Daftar Pembagian User 2. Hak Akses User 3. Tampilan menu 4. Proses Setiap user DAFTAR PEMBAGIAN USER Pada aplikasi ini user di bagi menjadi 4 type a. Admin

Lebih terperinci