BAB III IMPLEMENTASI VICON LINTASARTA PADA JARINGAN VPN IP
|
|
- Hadian Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Laporan Tugas Akhir BAB III IMPLEMENTASI VICON LINTASARTA PADA JARINGAN VPN IP 3.1 Layanan Video Conference (VICON) Dewasa ini banyak suatu perusahaan di dalam perkantoran dan perbankan yang memiliki kantor cabang yang tersebar di beberapa kota akan melakukan rapat kerja. Namun terkendala transportasi yang tertunda karena cuaca atau hal lain. Disinilah diperlukannya peran suatu layanan video conference dalam bisnis. Dunia usaha yang kompetitif mendorong banyak perusahaan untuk memperluas penyebaran jaringan pemasaran, pembukaan kantor dan pusat layanan ke lebih banyak lokasi. Komunikasi juga semakin rutin digelar untuk kepentingan koordinasi, tugas-tugas manajerial, pelatihan, seminar, negoisasi atau penjualan akan turut meningkat. Jarak yang semakin jauh antara kantor pusat dengan titik-titik jaringan bisnis plus kenaikan harga bahan bakar minyak akan membuat perusahaan perlu mengalokasi biaya perjalanan yang tidak murah. Bahkan banyak waktu 43
2 Laporan Tugas Akhir 44 yang akan ikut tersita. Belum lagi pemborosan lainnya seiring sibuknya lalu lintas transportasi di jalur darat maupun udara saat ini. Kebutuhan komunikasi tatap muka untuk meeting rutin, belajar jarak jauh (distance learning), forum pengenalan produk maupun diskusi terbuka antar pelanggan korporasi atau antar korporasi yang memiliki kantor tersebar di seluruh Indonesia tanpa batasan dapat dilakukan melalui video conference, sebagai salah satu solusi yang dapat menghemat waktu maupun biaya perjalanan. Kini sekat jarak dan waktu sebenarnya tidak lagi menjadi persoalan dalam proses komunikasi antara kantor pusat dan kantor cabang jika bisnis menyadari nilai tambah dari teknologi video conference yang disediakan oleh PT. Aplikanusa Lintasarta. Fasilitas komunikasi tatap muka dari Lintasarta ini mampu meningkatkan kualitas komunikasi antara kantor pusat, kantor cabang dan lokasi di manapun sampai wilayah terpencil. Vicon sangat cocok untuk melayani kebutuhan bisnis berbagai industri yang menuntut koordinasi rutin pengambilan keputusan yang cepat dan hemat. Pemanfaatan vicon Lintasarta di suatu perusahaaan minimal hanya membutuhkan jaringan dengan bandwidth 256 Kbps hingga 512 Kbps dan perangkat end-point vicon di setiap lokasi cabangnya. Vicon Lintasarta mampu menghubungkan end-point N x 16 lokasi cabang, solusi ini hadir dengan dua pilihan jenis layanan vicon yaitu vicon care dan vicon ultimate (2). Melalui vicon care pelanggan dapat menggunakan perangkat end-point dengan pengaturan layar tampilan yang lebih leluasa untuk tiap lokasi, dimana minimal bandwidth 512 Kbps, mendapatkan fitur penuh pemakaian sesuai kebutuhan (on demand usage - time based), pemesanan ruang maya tambahan
3 Laporan Tugas Akhir 45 (extra reserved virtual room) dan melakukan pointer materi presentasi (video transcoding). Sementara dengan vicon ultimate, minimal bandwidth 256 Kbps, dimana pelanggan akan mendapatkan sebagian fitur yaitu pemakaian secara on demand, satu reserved virtual room dan tanpa video transcoding (2). Untuk lebih jelasnya berikut ini dijelaskan mengenai beberapa perbedaan fitur-fitur layanan vicon yang diberikan antara vicon care dengan vicon ultimate di PT Aplikanusa Lintasarta (2). Fitur vicon care : On demand usage. Extra reserved room yang memberikan nilai lebih bagi pelanggan karena dapat memesan ruang konferensi lebih dari satu. Custom viewing yang dapat memberikan tampilan layout pada setiap lokasi pelanggan yang bisa di customized. Video transcoding yang dapat menyesuaikan (compatible) dengan perangkat vicon di lokasi user. Penambahan bandwidth s/d 512 Kbps. Memiliki dedicated connection port. Network : memiliki independence connectivity per lokasi, sehingga overloading conference tidak direkomendasikan. Dapat melakukan room customization request pada saat booking. Settingan end-point : dapat menggunakan perangkat end-point dengan settingan yang berbeda di tiap lokasi. Fitur vicon ultimate : On demand usage.
4 Laporan Tugas Akhir 46 Extra reserved room yang memberikan nilai lebih bagi pelanggan karena dapat memesan ruang konferensi lebih dari satu. Mampu menjangkau 48 concurrent video (serentak bersamaan). Penambahan bandwidth s/d 256 Kbps Lintasarta video conference. Connection portnya memakai shared port (1 port shared). Hanya dapat default configuration system. Settingan end-point : harus mengeset seluruh end-pointnya sama. 3.2 Konfigurasi Layanan Vicon Lintasarta Layanan vicon Lintasarta merupakan jasa yang ditawarkan kepada pelanggan existing VPN Lintasarta dalam penyediaan virtual room (meeting room) dan link. Komponen perangkat yang terkait dalam jasa vicon Lintasarta adalah Multipoint Control Unit (MCU), gatekeeper, link, dan end-point yang ada di sisi pelanggan. MCU merupakan sebuah perangkat yang menyediakan virtual conference room bagi beberapa end-point atau gateway video conference. MCU dapat melayani beberapa standar video dan audio yang lazim digunakan pada perangkat video conference, dan MCU melayani conference pada perangkat end-point video conference yang memiliki brand yang berbeda-beda. Sedangkan gatekeeper merupakan server autentikasi, dimana end-point akan terkoneksi dan teregistrasi. Pada gambar berikut ini dapat dilihatkan konsep dari video conference tanpa menggunakan Multipoint Control Unit (MCU).
5 Laporan Tugas Akhir 47 Gambar 3.1 Layanan Video Conference tanpa MCU Gambar 3.1 di atas merupakan konsep layanan dari video conference tanpa menggunakan perangkat Multipoint Control Unit (MCU). Layanan video conference tanpa menggunakan MCU memiliki beberapa kelemahan diantaranya adalah : Maximum concurrent video conference terbatas. Pembebanan pada link akses host video conference. Tidak tersedia billing mechanism dikarenakan conference di hosted pada remote area, sehingga pemanfaatan untuk layanan video conference komersial masih menjadi kendala. Keterbatasan dalam monitoring perangkat end-point. Membutuhkan end-to-end link ke host, sehingga fasilitas ini tidak dapat dilakukan antar company dikarenakan jaringan terpisah. Sedangkan konsep dari layanan video conference dengan menggunakan Multipoint Control Unit (MCU) dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
6 Laporan Tugas Akhir 48 Gambar 3.2 Layanan Video Conference Dengan MCU Gambar di atas merupakan konsep dari layanan video conference dengan menggunakan perangkat Multipoint Control Unit (MCU). Adapun keunggulan dengan menggunakan perangkat MCU ini antara lain : Maximum concurrent video conference dapat mencapai N lokasi (sesuai dengan jumlah port yang tersedia pada perangkat MCU). Akses video conference menuju MCU, sehingga tidak terjadi pembebanan pada site pelanggan. Dapat mensupport multivendor end-point (hardware dan software based end-point). Seluruh end-point yang sedang melakukan conference terkoneksi ke MCU sehingga memungkinkan untuk dimonitoring.
7 Laporan Tugas Akhir 49 Tersedia billing mechanism, sehingga memungkinkan untuk mengkomersilkan layanan video conference Lintasarta. Jasa video conference di Lintasarta menggunakan existing infrastruktur pelanggan dengan adanya penambahan speed/bandwidth atau CIR yang baru. Investasi dan maintenance di sisi end-point dilakukan oleh pelanggan. Di bawah ini dapat dilihat konfigurasi pembagian maintenance dari layanan vicon secara umum di Lintasarta. Gambar 3.3 Konfigurasi Pembagian Maintenance Layanan Vicon Dari gambar 3.3 di atas dapat dilihatkan bagian-bagian tanggung jawab dalam melakukan maintenance penggunaan jasa video conference di Lintasarta. Lintasarta hanya menyediakan perangkat yang berhubungan dengan konfigurasi dan routingan di sisi network atau sisi server Lintasarta dan juga penyediaan media transmisi yang digunakan dari sisi server Lintasarta sampai di sisi pelanggan baik dengan menggunakan media wireline, wireless, fiber optik atau tergantung dari permintaan pelanggan dan ketersediaan media yang ada di daerah pelanggan tersebut. Sedangkan perangkat end-point di sisi pelanggan merupakan tanggung jawab dari
8 Laporan Tugas Akhir 50 pelanggan. Dengan adanya jasa vicon, pembebanan tidak lagi terjadi di backhaul atau kantor pusat pelanggan, tetapi pembebanan terjadi di backhaul Lintasarta. Berikut ini merupakan konfigurasi interkoneksi dari perangkat VPN - MPLS. Gambar 3.4 Konfigurasi Interkoneksi Perangkat VPN - MPLS Dari konfigurasi interkoneksi di atas dapat dilihat antara kedua perangkat (MCU dan gatekeeper) melewati sebuah router (GW-CONTENT), router tersebut merupakan router CPE divisi PPJ (Pengembangan Produk dan Jasa), sebagai gateway dari perangkat MCU dan gatekeeper. Dalam setingan pasang baru dan operasional jasa vicon, dibutuhkan adanya setingan pada router tersebut. Tidak semua jaringan di Lintasarta digunakan untuk jasa vicon, untuk membangun suatu konfigurasi yang dapat digunakan untuk layanan ini perlu memperhatikan beberapa hal diantaranya adalah proses mutasi jaringan vicon.
9 Laporan Tugas Akhir 51 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat komponen konfigurasi jasa vicon di Lintasarta secara umum pada gambar 3.5 di bawah ini (6). LINTASARTA PELANGGAN 5 VPN-MPLS MCU vrf VICON GW-CONTENT JKTTBSRC01 1 PE CPE End-point device GATEKEEPER Gambar 3.5 Komponen Konfigurasi Jasa Vicon Lintasarta Konfigurasi di atas mendeskripsikan komponen-komponen jasa vicon yang digunakan untuk melakukan layanan video conferance. Adapun komponen-komponen tersebut akan dibahas satu per satu di bawah ini dari cloud (backbone) VPN-MPLSnya sampai dengan menjelaskan setingan yang diperlukan di sisi end-point pelanggan (6) Cload MPLS (Link) Langkah pertama pada saat ada titik baru vicon untuk pelanggan existing VPN adalah upgrade bandwidth jaringan existing pelanggan sesuai dengan kemasan. Kemudian pada deskripsi jaringan (datek jaringan) existing pelanggan perlu menginput nomor jaringan vicon untuk mengidentifikasi jasa vicon pada jaringan existing pelanggan. Berikut ini merupakan gambar dari ilustrasi upgrade jaringan existing.
10 Laporan Tugas Akhir 52 LINTASARTA CUSTOMER PREMISES VPN MPLS MCU dan GK CPE End-point UPGRADE VICON TRAFFIC (no jaringan vicon) EXISTING (no jaringan existing) Gambar 3.6 Ilustrasi Upgrade Jaringan Existing Router GW-Content Router GW-Content merupakan gateway antara perangkat Multipoint Control Unit (MCU) dengan gatekeeper vicon. Scope setingan pada perangkat ini adalah dengan menambahkan beberapa routingan untuk titik baru vicon Router PE Scope setingan router PE adalah menambahkan routing dan setingan IP di sisi router PE. Cara untuk menambahkan routingan untuk titik baru vicon di sisi router PE yaitu : 1. Login ke PE terdekat lokasi titik baru vicon. 2. Tambahkan routing untuk network IP secondary pelanggan. 3. Create access-list VICON-CLIENT untuk mendaftarkan IP titik vicon pada network MPLS. 4. Daftarkan IP secondary ke vrf pelanggan. 5. Selesai.
11 Laporan Tugas Akhir Router CPE Scope setingan router CPE adalah menambahkan settingan IP secondary di sisi router CPE. Cara menambahkan IP secondary di router CPE: 1. Login ke router CPE titik baru vicon 2. Tambahkan IP secondary pada interface LAN pelanggan 3. Selesai. Beberapa langkah untuk mengecek routingan vicon: a. Login ke JKTTBSRC01 show route vrf VICON [IP secondary] Apabila routingan sudah benar, seharusnya terdeteksi b. Login ke gatekeeper Telnet ping [IP secondary CPE] seharusnya ping test berhasil Settingan MCU Multipoint Control Unit (MCU) adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan proses switching dan conference management bagi perangkatperangkat end-point video conference yang akan melakukan conference secara bersamaan. Scope setingan MCU adalah create new virtual meeting room (dedicated room) dan reservasi room. Setingan virtual room pada saat pasang baru menggunakan setingan standar. Room ini bersifat permanen satu pelanggan
12 Laporan Tugas Akhir 54 akan mendapatkan 2 virtual room, dan dedicated hanya digunakan oleh lokasi pelanggan yang berlangganan sesuai pengisian FPB. Penggunaan room ini adalah non reservasi yang dapat digunakan kapan saja tetapi dengan best effort availability, yaitu pada saat seluruh utilisasi MCU terpakai penuh room ini tidak dapat digunakan atau hanya parsial participant yang bisa masuk tergantung port yang tersedia. Setingan reservasi virtual room dapat di customize sesuai keinginan pelanggan. Customisasi mencakup pendaftaran participant yang dapat melakukan aktifitas vicon cross company dan layout conference. Room yang dipakai pada saat reservasi berbeda dengan room yang sudah dicreate pada saat pasang baru. Room ini bersifat temporer dimana akan direlease setelah aktifitas vicon selesai, dan dapat dipakai kembali Konfigurasi End-Point Ada beberapa parameter yang diperlukan di sisi end-point pelanggan agar dapat melakukan layanan video conference ini. Di bawah ini akan diberikan informasi perihal parameter yang harus diset di perangkat end-point pelanggan (untuk diinformasikan kepada pelanggan perihal parameter yang harus di input). Setingan dan instalasi end-point adalah diluar tanggung jawab Lintasarta. Tetapi parameter-parameter yang perlu di setting pada end-point perlu diinformasikan kepada pelanggan pada saat aktifasi. Di bawah ini merupakan beberapa informasi parameter end-point yang perlu diinformasikan dan di set di sisi pelanggan.
13 Laporan Tugas Akhir 55 Tabel 3.1 Parameter di Sisi Pelanggan Item Parameter Keterangan IP address perangkat Sesuai dengan alokasi IP secondary - Gateway address IP secondary CPE - Protocol used H.323 Disable SIP Gatekeeper address Untuk kemasan 512 Kbps, maksimum bandwidth setting adalah 384 Kbps dan harus di tuning/diturunkan untuk Setingan bandwidth Sesuai dengan kemasan mendapat hasil terbaik. Untuk kemasan 256 Kbps, maksimum bandwidth setting adalah 128 Kbps dan harus di tuning/diturunkan untuk mendapat hasil terbaik 3.3 VPN IP di Lintasarta Jaringan VPN IP merupakan jaringan private berbasis IP dengan menggunakan teknologi Multi Protocol Label Switching (MPLS). VPN IP merupakan suatu solusi komunikasi data untuk hubungan point-to-point atau point-to-multipoint. MPLS adalah arsitektur network memadukan mekanisme label swapping dengan layer network routing agar mempercepat pengiriman
14 Laporan Tugas Akhir 56 paket. Network MPLS terdiri atas node MPLS yang berbentuk suatu router MPLS yang disebut dengan sirkit Label Switched Router (LSR). Pada jaringan MPLS ini setiap paket IP akan di tambahkan suatu label dengan panjang yang sama mewakili domain tertentu, dimana suatu domain tertentu akan mewakili jaringan private network customer. Node MPLS akan memforward trafik dengan cara melihat label pada paket IP tersebut. Dengan MPLS dimana ada proses labelling pada suatu paket IP, memungkinkan untuk scalability yang tinggi dan proses routing yang cepat. Semakin berkembangnya teknologi telekomunikasi yang semakin pesat saat ini, dan dengan tersedianya jaringan broadband yang mampu membawa data dalam jumlah besar dikembangkan bentuk komunikasi yang baru yaitu koneksi telepon melalui internet (Voice over IP atau VoIP) serta video conference, yang memungkinkan user untuk dapat melakukan pertemuan dari tempat yang berbeda. VoIP memungkinkan user untuk seolah-olah menelepon user yang lain, sementara dengan video conference user dapat melihat wajah serta mendengarkan suara dari user yang lain, sehingga seolaholah komunikasi berlangsung secara tatap muka. Lintasarta sebagai salah satu penyedia jasa link komunikasi data dan jasa nilai tambah telah mengeluarkan jasa video conference, yaitu jasa yang ditawarkan kepada pelanggan existing VPN Lintasarta dalam penyediaan virtual room (meeting room) dan link. Berikut topologi jaringan pelanggan VPN IP Lintasarta yang juga berlangganan jasa video conference Lintasarta.
15 Laporan Tugas Akhir 57 Gatekeeper MCU (Multi Controller Unit) Branch PE MPLS cloud Branch existing vicon Head Quarters Gambar 3.7 Topologi Jaringan VPN IP Lintasarta Gambar di atas merupakan topologi dari jaringan VPN IP Lintasarta dimana dapat dilihat untuk garis putus-putus berwarna hitam merupakan jaringan VPN existing yang digunakan untuk penggunaan komunikasi data. Sedangkan pada saat pelanggan melakukan upgrade untuk penambahan aplikasi untuk video conference ditambahkan perangkat Multi Controller Unit (MCU) dan perangkat gatekeeper yang dihubungkan ke perangkat PE yaitu sebagai router di sisi Lintasarta. Di sisi PE router inilah setting konfigurasi dilakukan agar dapat saling terhubung antara kantor pusat dan kantor cabang sehingga dapat digunakan aplikasi video conference tersebut.
16 Laporan Tugas Akhir Faktor Penyebab Gangguan Layanan Video Conference Layanan video conference tidak terlepas dari gangguan yang terjadi seperti pada layanan-layanan yang lain. Adapun penyebab gangguan yang terjadi biasanya karena beberapa hal diantaranya adalah : Network Failed gatekeeper autentikasi disebabkan karena RTO dalam interkoneksi. Kualitas video dan audio yang buruk dapat disebabkan karena packet loss, delay dan jitter yang tinggi pada network. Settingan virtual room MCU Kualitas video dan audio yang buruk dapat disebabkan karena settingan room pada MCU. Standar settingan room harus di set untuk bandwidth maksimal, MCU akan auto setting dengan setingan end-point. Port MCU penuh Interkoneksi vicon membutuhkan adanya available port di sisi MCU, SLA untuk port availability port adalah best effort.
BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau
Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini komunikasi adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi, bentuk dan
Lebih terperinciANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI
ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet.
DAFTAR ISTILAH Aggregator : perkumpulan dari ethernet service switch yang terhubung dengan service router pada jaringan Metro Ethernet. Carrier Ethernet : media pembawa informasi pada jaringan dengan interface
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN UKDW
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Layanan multimedia streaming saat ini telah berkembang pesat seiring dengan perkembangan internet. Dengan tersedianya layanan multimedia streaming kita dapat melakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan dapat dilakukan tidak hanya secara langsung tetapi juga. mendukung hal tersebut adalah jaringan komputer.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuh pesatnya teknologi informasi pada saat ini membuat ruang gerak suatu komunikasi menjadi lebih bebas dan fleksibel. Pada masa lampau suatu komunikasi biasa dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam kegiatannya. Peranan teknologi informasi akan semakin vital bagi perusahaan besar dan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertukaran Informasi antar perusahaan di dunia pada awalnya hanya terbatas di media-media cetak, akan tetapi semakin berkembangnya suatu perusahaan berbanding lurus
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer
BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pesat dan hampir semua bidang memanfaatkan teknologi informasi, misalnya bidang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesat dan hampir semua bidang memanfaatkan teknologi informasi, misalnya bidang hiburan,
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK
54 BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 4.1. Pendahuluan Teknologi telekomunikasi saat ini membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec
BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS. Disajikan Oleh :David Sebastian Kelas :P4 NPM :
ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS Disajikan Oleh Nama :David Sebastian Kelas :P4 NPM :1011010101 Latar Belakang Internet Protocol didesain untuk interkoneksi
Lebih terperinciBAB III. SINKRONISASI PTP (Precision Time Protocol) IEEE 1588 v2 PADA JARINGAN INDOSAT DI WILAYAH KAYOON, JAWA TIMUR
BAB III SINKRONISASI PTP (Precision Time Protocol) IEEE 1588 v2 PADA JARINGAN INDOSAT DI WILAYAH KAYOON, JAWA TIMUR Ethernet merupakan salah satu teknologi yang paling banyak diminati untuk beberapa tahun
Lebih terperinciBAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI
32 BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI 3.1 Mekanisme Analisis QoS (Quality of Service) Jaringan ASTInet Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai mekanisme analisis QoS (Quality of Service) di Head Office
Lebih terperinci7.1 Karakterisasi Trafik IP
BAB VIII TRAFIK IP Trafik IP (Internet Protocol), secara fundamental sangat berbeda dibanding dengan trafik telepon suara (klasik). Karenanya, untuk melakukan desain dan perencanaan suatu jaringan IP mobile,
Lebih terperinciVoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.
VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini telah menjadi suatu kebutuhan penting terutama teknologi Internet. Internet saat ini telah menjadi kebutuhan pokok bagi perorangan,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LAYANAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK OVER MPLS IP. Disusun Oleh : I Putu Andhika Prawasa
IMPLEMENTASI LAYANAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK OVER MPLS IP Disusun Oleh : I Putu Andhika Prawasa 50403369 PENDAHULUAN Latar Belakang Memberikan informasi perihal langkah pembuatan model koneksi VPN di dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan lima kondisi sistem, dari yang menggunakan routing table biasa, sampai yang menggunakan metode
Lebih terperinciVpn ( virtual Private Network )
Vpn ( virtual Private Network ) VPN ( Virtual Private Network ) VPN(Virtual Private Network) adalah sebuah jaringan yang menggunakan infrastruktur telekomunikasi publik, seperti internet untuk menyediakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Multi Protocol Label Switching (MPLS) Multi Protocol Label Switching (MPLS) menurut Internet Engineering Task Force (IETF), didefinisikan sebagai arsitektur jaringan yang berfungsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tersebut hanya berada dalam satu lokasi maka akan lebih mudah dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan arus informasi semakin maju akhir-akhir ini dan semakin menuntut kecepatan dari suatu jaringan yang digunakan. Jaringan komputer merupakan solusi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1
I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi dan telekomunikasi semakin canggih dan pesat dengan adanya perkembangan internet. Saat ini teknologi informasi dan telekomunikasi sudah
Lebih terperinciLAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR
LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR 73 A. JUDUL TUGAS AKHIR Analisa Performansi Jaringan Multi Protocol Label Switching Pada Aplikasi Videoconference. B. RUANG LINGKUP 1. Jaringan Komputer 2. Aplikasi Videoconference
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN SISTEM
31 BAB III PERENCANAAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Tugas Akhir ini merupakan pengembangan dari Tugas Akhir yang berjudul Simulasi dan Analisis Performansi QoS pada Aplikasi Video Live Streaming menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riset dan inovasi dalam teknologi telekomunikasi menyediakan layanan yang beraneka ragam, memiliki kapasitas tinggi sesuai kebutuhan yang berkembang, mudah diakses
Lebih terperinci: ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS
-Identitas Paper 1.Judul Paper : ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS 2.Nama Penulis : Fiqi Rathomy 3.Jurusan : Teknik ElektroFTI, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB III TOPOLOGI JARINGAN FRAME RELAY DAN VPN IP PT. TELKOM INDONESIA
36 BAB III TOPOLOGI JARINGAN FRAME RELAY DAN VPN IP PT. TELKOM INDONESIA Sebagai penyedia layanan komunikasi data, PT. Telkom Indonesia menawarkan berbagai macam pilihan teknologi komunikasi data terutama
Lebih terperinciKONEKSI JARINGAN KECAMATAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
KONEKSI JARINGAN KECAMATAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ICON+ COMPANY PROFILE PROFILE ICON+ Berdiri 3 Oktober 2000 Anak perusahaan PT PLN ( Persero ) : 84. 858. 999 saham milik PT PLN
Lebih terperinciBAB IV HASIL YANG DIHARAPKAN
34 BAB IV HASIL YANG DIHARAPKAN 4.1 PERFORMANSI LINK BACKHAUL Dalam studi kasus ini, link backhaul dari jaringan MPLS VPN IP mempunyai 2 link backhaul yaitu main link backhaul dan backup link backhaul.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Teknologi Next Generation Network (NGN) merupakan terobosan dalam bidang telekomunikasi dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan layanan komunikasi yang semakin berkembang
Lebih terperinci4. PE-D2-JT-SS. Gambar 4.9 Konfigurasi dasar Router PE-D2-JT-SS 5. P3-D2-JT. Gambar 4.10 Konfigurasi dasar Router P3-D2-JT
93 4. PE-D2-JT-SS Gambar 4.9 Konfigurasi dasar Router PE-D2-JT-SS 5. P3-D2-JT Gambar 4.10 Konfigurasi dasar Router P3-D2-JT 94 6. PE-D2-JT-BRAS Gambar 4.11 Konfigurasi dasar Router PE-D2-JT-BRAS 4.4 Konfigurasi
Lebih terperinciOPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3
OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi DIV, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi tunneling digunakan perusahaan dan kantor agar memiliki jalur khusus yang aman dalam berkomunikasi dan bertukar data antar perusahaan. Dengan tunneling,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini telah membawa perubahan yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia telekomunikasi, komunikasi
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut adalah spesifikasi perangkat keras yang akan digunakan dalam rancangan jaringan sesuai acuan topologi external network perusahaan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENGEMBANGAN
BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA
Lebih terperinciPERANCANGAN NGN BERBASIS OPEN IMS CORE PADA JARINGAN MPLS VPN
PERANCANGAN NGN BERBASIS OPEN IMS CORE PADA JARINGAN MPLS VPN Dadiek Pranindito 1, Levana Rizki Daenira 2, Eko Fajar Cahyadi 3 Program Studi Teknik Telekomunikasi, Sekolah Tinggi Telematika Telkom Purwokerto
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ataupun antara komputer-komputer dengan sumber daya. efektif, misalkan dalam hal pembagian bandwith yang tidak merata, delay
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi yang pesat sangat berpengaruh dan memiliki arti penting terhadap kehidupan manusia saat ini. Hal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisnis, teknologi dan gaya hidup manusia saat ini. Teknologi-teknologi baru di bidang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telekomunikasi dan jaringan komputer telah berdampak sangat luas dalam bisnis, teknologi dan gaya hidup manusia saat ini. Teknologi-teknologi baru di bidang telekomunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan bisnis dimasa sekarang didukung dengan variasi jaringan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan bisnis dimasa sekarang didukung dengan variasi jaringan komunikasi yang luas. Para karyawan di perusahaan mengakses sumber daya perusahaan untuk mendukung
Lebih terperinciVoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.
VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia
BAB 4 ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas hasil pengukuran data dari layanan IMS pada platform IPTV baik pada saat pelanggan (user) di home network maupun pada saat melakukan roaming atau berada pada
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3. 1 Riwayat Perusahaan PT Hipernet IndoData yang lebih dikenal dengan HyperNet yang berarti "jaringan yang melebihi layanan jaringan biasa", merupakan perusahaan
Lebih terperinciAkses Remote Database via Internet
Akses Remote Database via Internet Konfigurasi network sederhana sebuah kantor perusahaan UKM kurang lebih mirip seperti yang ada digambar berikut, tidak harus wirelss network (seperti gambar), bisa juga
Lebih terperinciLAMPIRAN. Scalability Checklist No. Pertanyaan Pilihan Note Ya Sebagian Tidak
LAMPIRAN Availability Checklist 1 Apakah memiliki SLA(Service Level Agreement) untuk ketersediaan network? 2 Apakah memiliki Disaster Recovery Plan untuk network yang 3 Apakah setiap link/jalur dalam network
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Topologi Jaringan Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lainnya maupun perangkat sehingga membentuk sebuah jaringan dan dapat berkomunikasi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung
PENGATURAN QUALITY OF SERVICE (QoS) PADA JARINGAN UNTUK MENDUKUNG LAYANAN VOICE OVER INTERNET PROTOKOL (VoIP) (Studi Kasus: Lab.Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan) TUGAS AKHIR Disusun sebagai
Lebih terperinciTEKNOLOGI MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA JARINGAN
TEKNOLOGI MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA JARINGAN Iwan Rijayana Jurusan Teknik Informatika, Universitas Widyatama Jalan Cikutra 204 A Bandung E-mail: rijayana@widyatama.ac.id
Lebih terperinci- 1 - Frame Relay. Fitur Frame Relay. Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan tinggi. 2. Bandwidth Dinamik
- 1 - Frame Relay Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi
Lebih terperinciSISTEM PENCEGAHAN FLOODING DATA DENGAN METODE MANAJEMEN BANDWITH
SISTEM PENCEGAHAN FLOODING DATA DENGAN METODE MANAJEMEN BANDWITH Aidil Fitri Saputra Aldhi Febriansyah Dwi Rahmanto Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Suatu serangan yang ada
Lebih terperinciAnalisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol
Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol Martono Hadianto Teknik Informatika UNIKOM Jl.Dipati Ukur No.114, Bandung Email
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUHAN. Perkembangan terknologi seperti internet sekarang ini sangat pesat. Sejak awal
BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan terknologi seperti internet sekarang ini sangat pesat. Sejak awal pengenalan lalu lintas komersial pada tahun 1992, Internet telah berkembang dengan pesat
Lebih terperinciPROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF
PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF 1 PENDAHULUAN Jaringan komputer merupakan kumpulan komputer yang terhubung secara fisik dan dapat berkomunikasi
Lebih terperinciBAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X
BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X 3.1 Topologi Jaringan VPN IP Cakupan yang dibahas di dalam tugas akhir ini adalah layanan VPN IP Multiservice, dan digunakan topologi jaringan berbentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu jaringan telekomunikasi yang sedang berkembang adalah jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang sangat banyak digunakan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I 1
I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan pokok bagi setiap orang, dengan adanya komunikasi yang lancar, maka pertukaran informasi juga akan menjadi lancar. Dalam
Lebih terperinciGambar 3.1 Workflow Diagram Gambar 3.2 Penetapan Koneksi Menggunakan Virtual Path Gambar 3.3 Arsitektur Protokol User Network
Gambar 3.1 Workflow Diagram... 49 Gambar 3.2 Penetapan Koneksi Menggunakan Virtual Path... 55 Gambar 3.3 Arsitektur Protokol User Network Interface... 56 Gambar 3.4 SVC X.25... 63 Gambar 3.5 SVC Frame-Relay...
Lebih terperinci1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis saat sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat melakukan pengolahan sistem informasi bisnis secara cepat dan aman, tapi semua pemrosesan tersebut
Lebih terperinciBAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM
BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM Pada bab ini membahas mengenai hasil dan kinerja sistem yang telah dirancang sebelumnya yaitu meliputi delay, jitter, packet loss, Throughput dari masing masing
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian VRRP VRRP (Virtual Routing Redundancy Protocol) merupakan salah satu protokol open source redundancy yang artinya dapat digunakan di berbagai merek perangkat dan dirancang
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. TOPOLOGI SISTEM JARINGAN Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan dan implementasi teknologi MIPv4 dengan diperhatikannya faktor kualitas layanan dan kehandalan. Adapun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer telah berkembang dengan sangat pesatnya, dengan beragam layanan yang dapat disediakannya. Hal ini tidak terlepas dengan berkembangnya protokol jaringan.
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR...
xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... i ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR...
Lebih terperinciPERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33
PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 Fernadi H S, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA 4.1 Lokasi Test-bed
BAB IV ANALISA DATA 4.1 Lokasi Test-bed Pada gambar 4.1 adalah lokasi testbed yang akan diambil datanya. Lokasi testbed berada di lingkungan fakultas teknik Universitas, tiga buah router diletakkan di
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI
80 BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana penyebaran informasi secara luas, telah memberikan kontribusi besar dalam jumlah penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat mendorong terbentuknya suatu komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informatika dan telekomunikasi saat ini bergerak semakin pesat. Keduanya saling mendukung dan tidak dapat dipisahkan. Saat ini, kebutuhan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang saat ini sudah demikian maju, terutama dalam bidang telekomunikasi. Saat ini kita bisa melakukan
Lebih terperinciANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS
ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS Dwi Ayu Rahmadita 1,M.Zen Samsono Hadi 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi 2 Dosen Politeknik Elektronika Negeri
Lebih terperinciB A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R
54 B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R I P 3.1 Umum Antarmuka jaringan (network Interface) yang menghubungkan antara perangkat-perangkat komunikasi terus berkembang diantaranya adalah
Lebih terperinci1 IDN Networking Competition Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017
1 IDN Networking Competition 2017 www.idn.id Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017 Topology A. Physical Topologi 2 IDN Networking Competition 2017 www.idn.id 2. Logical Topologi ISP1 ISP2 ISP3 ISP3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keputusan krusial seperti transaksi perbankan, perdagangan dll.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Abad informasi menuntut manusia saling terhubung untuk mendapatkan segala bentuk informasi demi kebutuhan hidup dan upaya itu membutuhkan sumber daya dan teknologi
Lebih terperinciBAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah
BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Kebutuhan Sering kali permasalahan dalam sebuah jaringan computer adalah proses pengiriman data lambat, rusak, dan tidak sampai ke tujuan. Permasalahan muncul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi membawa perubahan yang sangat mendasar bagi dunia telekomunikasi. Dalam teknologi komunikasi, komunikasi suara
Lebih terperinciMPLS. Sukamto Slamet Hidayat
MPLS Sukamto Slamet Hidayat MPLS Pengenalan MPLS Arsitektur MPLS Enkapsulasi MPLS Rekayasa Trafik pada MPLS Operasi MPLS Kesimpulan Done 1. PENGENALAN MPLS MPLS = Multi Protocol Label Switching Penggabungan
Lebih terperinciBab 3 Metode Perancangan
Bab 3 Metode Perancangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, Optimize). Metode ini digunakan untuk merancang suatu jaringan. Metode
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Metodologi desain jaringan yang disajikan dibawah ini berasal dari Cisco. Metodologi ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu : Prepare, Plan, Design, Implement, Operate,
Lebih terperinciOPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK
OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK FUTRI UTAMI 1), HJ. LINDAWATI 2), SUZANZEFI 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Program Studi D IV Teknik Telekomunikasi,
Lebih terperinciMODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS
PRAKTIKUM NEXT GENERATION NETWORK POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA MODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang MPLS 2. Mengenalkan pada mahasiswa tentang
Lebih terperinciCARA MENJALANKAN PROGRAM
CARA MENJALANKAN PROGRAM 4.1.1 Konfigurasi Router Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya pada mikrotik
Lebih terperinciKonsep kerja VPN pada dasarnya VPN Membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini
Pengertian VPN VPN VPN adalah singkatan dari virtual private network, yaitu Sebuah cara aman untuk mengakses local area network yang berada pada jangkauan, dengan menggunakan internet atau jaringan umum
Lebih terperinciANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER
ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER T. Muhammad, M. Zulfin Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl.
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan VPN Untuk menghubungkan jaringan PT. Finroll dan perusahaan relasinya maka perlu adanya proses tunneling antar perusahaan tersebut. Dikarenakan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN. penyedia jasa internet pada jaringan backbone akan tetapi belum diperuntukkan
BAB III ANALISIS DAN DESAIN 3.1 Analisis Masalah Saat ini ketersediaan alokasi alamat IPv4 akan semakin menipis dan menurut APJII (Asosiasi Pengusaha Jasa Internet Indonesia) akan diperkirakan akan habis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang berbasis internet sekarang ini, perkembangan kemajuan teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video chatting, karena
Lebih terperinciAsniar As ad Business Manager YMID : niar.1703 Mobile :
No. 090/LA/562/2010 12 Januari 2010 Yang terhormat, Kepala Balai Monitor SFR Kelas II Makassar Jl. Poros Malino - Makassar Gowa Hal : Penawaran Koneksi Internet Dedicated Pertama-tama kami mengucapkan
Lebih terperinciA I S Y A T U L K A R I M A
A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai
Lebih terperinciVPN (Virtual Private Network)
VPN (Virtual Private Network) VPN merupakan metode untuk membangun jaringan yang menghubungkan antar node jaringan secara aman / terenkripsi dengan memanfaatkan jaringan publik (Internet / WAN). Beberapa
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN VPN MENGGUNAKAN VPN-MPLS PADA PT GLOBAL HOSTING MANAGEMENT
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2006-2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN VPN MENGGUNAKAN VPN-MPLS PADA PT GLOBAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari tahun ke tahun, telah banyak penelitian yang dilakukan untuk menyediakan layanan multicast, dimulai dari IP multicast sampai dengan application layer multicast
Lebih terperinciSIMULASI PERANCANGAN SISTEM JARINGAN INTER VLAN ROUTING DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SIMULASI PERANCANGAN SISTEM JARINGAN INTER VLAN ROUTING DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Oris Krianto Sulaiman Universitas Islam Sumatera Utara Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Teladan, Medan Kota, Sumatera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada Next Generation Network (NGN) yang kemungkinan besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi jaringan komputer dan internet saat ini telah menjadi salah satu kebutuhan yang penting dalam aktifitas kehidupan. Setiap hari terus berkembang, perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau pesan kepada orang lain. Seiring berkembangnya teknologi
Lebih terperinciPT. EXTRA POWERNET COMPANY PROFILE
PT. EXTRA POWERNET COMPANY PROFILE Surabaya Office : PT. EXTRA POWERNET Intiland Tower Lt.10 Suite 2a - 2b Jl. Panglima Sudirman 101 103 Surabaya 60271 Fax : 031-3898931 No : SLS-010/003/WDI-Corp/X/2012
Lebih terperinci