PENGANTAR PROMOSI PENJUALAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGANTAR PROMOSI PENJUALAN"

Transkripsi

1 PENGANTAR PROMOSI PENJUALAN Ilustrasi pembuka menggambarkan pelaksanaan promosi penjualan yang efektif oleh tiga perusahaan besar. Ilustrasi tersebut juga memperkenalkan beberapa terminologi yang belum anda jumpai dalam buku teks ini. Tujuan bab ini dan bab berikutnya adalah untuk memperkenalkan secara lebih mendalam peran promosi penjualan dalam melaksanakan periklanan disamping menjalankan fungsi uniknya sendiri Apa Sesungguhnya Promosi Penjualan Itu? Pertama, promosi penjualan berguna dalam menjelaskan beberapa terminologi. Para akademisi pemasaran biasanya menggunakan istilah promosi penjualan, sedangkan para praktisi hanya menggunakan istilah promosi saja. Perbedaan ini mungkin disebabkan karena salah satu unsur 4P yang ada dalam bauran pemasaran (product, place, price, dan promotion) diterapkan oleh para akademisi dengan mengacu pada semua bentuk komunikasi pemasaran periklanan, promosi penjualan, public relations, personal selling, dan sebagainya) dan bukan promosi penjualan saja. Promosi, (promotion) mengacu pada setiap insentif yang digunakan oleh produsen untuk memicu transaksi (pedagang besar dan ritel) dan/atau kensumen untuk membeli suatu merek serta mendorong tenaga penjualan untuk secara agresif menjualnya. Kata-kata yang dicetak miring perlu diperhatikan. Pertama, menurut definisi, promosi meliputi insentif (misalnya, bonus dan imbalan) yang dirancang untuk mendorong konsumen pemakai-akhir atau pelanggan perdagangan membeli merek tententu dengan lebih cepat, lbih sering, dalam jumlah yang lebih besar, atau terlibat dalam beberapa perilaku lain yang akan bermanfaat bagi pengecer atau produsen yang menawarkan promosi. Kedua, insentif-insentif ini (undian, kupon, premi, display allowances, dan sebagainya) merupakan tambahan bukan pengganti atas manfaat dasar yang biasanya diperoleh pembeli ketika membeli produk atau jasa tertentu. Promosi mempunyai karakter urgensi dalam hubungannya dengan bertindak SEKARANG (act NOW), karena besok sudah terlambat. Promosi

2 mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi perilaku karena menawarkan nilai lebih kepada pembeli dalam jangka pendek. Misalnya, dengan mengacu pada Ilustrasi Pembuka, para orang tua dan anak-anak mereka akan memperoleh nilai yang lebih baik dari pembelian Happy Meal McDonald s, karena mereka menerima hadiah mainan tokoh-rokoh Disney secara gratis. Sasaran Promosi Unuk mengapresiasikan secara penuh peran promosi, mari kita pertimbangkan promosi berikut yang dilakukan oleh Schering-Plough, sebuah perusahaan utama dalam kategori produk perawatan-kaki. Schering-Plough memasarkan dua merek perawatan-kaki yang terkenal: Lotrimin AF dan Tinactin. Guna memperoleh dukungan perdagangan yang lebih besar bagi merek-merek ini dan untuk membangkitkan kegembiraan serta rasa antusias dikalangan tenaga penjualnya sendiri yang terdiri dan 152 orang, Schering-Plough memperkenalkan promosi yang bernama Howwe Gosell. (Label promosi ini berasal dari nama seorang pembawa acara berita olah raga terkenal. Agar merek perawatan kaki Schening-Plough mencapai tujuan pemasaran (volume penjualan, pangsa pasar), ada beberapa hal yang harus diperhatikan (lihat Gambar 16.1): Pertama, tenaga penjual Schering-Plough harus secara antusias dan agresif menjual merek itu. Kedua, para penjual ritel didorong untuk mengalokasikan ruang toko yang cukup untuk mcnempatkan merek itu dan menyediakan barang dagang pendukung yang memungkinkannya untuk bertahan, meskipun untuk sementara, dari merek-merek pesaing. Ketiga, konsumen membutuhkan alasan untuk memilih Lotrimin AF dan Tinactin di antana berbagai merek perawatan kaki lainnya. Ketiga kelompok itu nenaga penjual, pars penjual rite!, dan konsumen merupakan sasanan dan usaha promosi penjualan (Gamban 16.1). Allowances, diskon, kontes, dan prognani pendukung penikianan akan mendorong penjual nitel untuk niemasok serta mempromosikan merek ternentu. Kupon, sampel, premi, cent-off deal, undian, dan insentif lainnya akan mendorong konisumen untuk membeli merek atas dasar pencohaan anau pengulangan.~

3 Menganjurkan Dorong Tarik Promosi penjualan yang berorientasi perdagangan dan konsumen juga memberikan para wiraniaganya peralatan yang diperlukan untuk menjual secara antusias dan agresif kepada pedagang besar serta pembeli eceran, dan mendorong para wiraniaga ritel mencurahkan lebih hanyak upaya untuk menjual merek perusahaan. Coba baca Fokus IMC yang menyertai bagian ini. Fokus IMC akan membahas dua kasus : (1) usaha yang cerdik dari Dr Pepper untuk membangkitkan usha yang lebih keras dari para wiraniaga atau tenaga penjualnya dan (2) usaha yang brillian dari Packard Bell untuk membuat para wiraniaga ritel memahami dengan lebih baik dan menjual produk kompuernya secara lebih agresif. Brand-Level yang Imper Periklanan Brand-Level dan Bauran Promosi Penjualan Tenaga Penjual Penjual Ritel Konsumen Faktor- Faktor yang Menyebabkan Pergeseran Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan pergeseran dalam alokasi anggaran periklanan ke promosi perdagangan. Meskipun demikian, sebelum kita membahas penyebab pergeseran ini, pertama kita harus mereview secara singkat konsep-konsep strategi pemasaran dorong dan tarik. Mendorong dan menarnik merupakan metafora fisik yang menggambarkan aktivitas promosi perusahaan untuk mendorong para anggota saluran (perdagangan) menangani produk. Mendorong (Push) menunjukkan dorongan. usaha ke depan, di mana perusahaan mengarahkan penjualan perorangan, periklanan perdagangan, dan promosi penjualan yang berorientasi perdagangan kepada para pedagang besar serta para pedagang ritil. Menarik (Pull) menunjukkan tarikan mundur dari para konsumen ke pedagang ritel. Tarikan, atau

4 dorongan, ini merupakan hasil dari usaha periklanan dan promosi perusahaan yang berhasil kepada konsumen. Pergeseran Balance-of-Power. Sampai tahun 1980, produsen barang-barang kemasan konsumen umumnya lebih berkuasa dan berpengaruh daripada supermarket, toko obat, serta pedagang grosir yang mengusung merek produsen tersebut. Hal ini disebabkan karena dua alasan. Pertama, produsen dapat menciptakan tarikan konsumen bendasarkan iklan televisijaringan yang gencar, dan dengan demikian secara efektif menurut para pengecer untuk menangani merek mereka. Balance-of-power mulai bergeser ketika televisi jaringan dianggap sebagai media periklanan yang efektif dan mulai membanjirnya peralatan pemindai optik. Setelah menerima data dan pemindai optik, sekarang para pengecer dapat mengetahui atas dasar real-time produk-produk apa yang laku dan program periklanan serta promosi apa yang efektif. Para pengecer tidak lagi tergantung pada produsen. Sekarang, para pengecer dapat menggunakan data-data yang telah mereka miliki untuk menentukan persyaratan penjualan dan bukan hanya menerima persyaratan produsen. Akibatnya bagi produsen adalah bahwa untuk setiap dolar promosi yang digunakan guna mendukung periklanan pengecer atau program perdagangan. Kenaikan Paritas Merek dan Sensifivitas Harga. Pada tahun-tahun sebelumnya ketika produk baru sedang ditawarkan ke pasar, para produsen dapat secara efektif mengiklankan keunggulan yang unik terhadap penawaran kompetitif. Meskipun demikian, semakin lama kategori produk itu beredar, semakin menurun permintaan akan produk itu dan semakin mendekati permintaan atas produk-produk lama, sehingga seringkali menyebabkan persamaan yang lebih besar di antara merek-merek yang bersaing. Penurunan Loyalitas Merek. Para konsumen mungkin kurang loyal terhadap merek daripada sebelumnya. Ini sebagian disebabkan oleh kenyataan bahwa merek-merek telah semakin serupa, sehingga memnbuat konsumen lebih sering berganti merek. Selain itu, para pemasar juga telah memberitahu para konsumen bahwa setidak-

5 tidaknya ada satu merek di dalam kategori produk yang akan selalu on deal dengan kupon, penawara cents-off atau refund; jadi, banyak konsumen jarang membeli merek selain merek yang on deal. (Istilah deal mengacu pada segala bentuk promosi penjualan yang memberikan pengurangan harga kepada konsumen; kupon dan penawaran cents off merupakan bentuk yang paling sering digunakan). Pemecahan Pasar Massal dan Penurunan Efektivifas Media. Efisiensi periklanan berkaitan langsung dengan tingkat homogeneitas dalam kebutuhan konsumsi konsumen dan kebiasaan media. Semakin besar homogenetasnya semakin murah periklanan massal untuk meraih audiens sasaran. Meskipun demikian, karena gays hidup konsumen sangat beragam dan media periklanan memiliki daya tarik yang semakin sempit, maka efisiensi periklanan media massa semakin melemah. Di atas segalanya, efektivitas periklanan telah menurun dengan semakin meningkatnya kekusutan iklan. dan eskalasi biaya media. Kekuatan gabungan ini mempengaruhi banyak manajer merek untuk mengalokasikan anggaran yang lebih besar bagi promosi penjualan. Orientasi Jangka Pendek dan Struktur Corporate Reward. Promosi penjualan berjalan berdampingan dengan sistem manajemen merek, yang merupakan struktur organisasi yang dominan dalam perusahaan barang kemasan. Struktur imbalan dalam perusahaan-perusahaan yang diorganisir sebagai lini manajemen-merek menekankan respons penjualan jangka-pendek dan bukan pertumbuhan jangka-panjang yang lambat. Promosi penjualan tidak dapat menghasilkan respons penjualan yang cepat. Daya Respons Konsumen. Penyebab akhir yang menjelaskan peralihan ke promosi penjualan untuk kepentingan periklanan adalah bahwa konsumen memberi respons yang baik pada kesempatan menghemat-uang dan promosi penjualan bernilai tambah lainnya. Apa yang Dapat Dicapai Promosi Promosi tidak dapat menyebabkan perubahan besar, tetapi cocok untuk melaksanakan tugas-tugas berikut ini: Merangsang Antusiasme Tenaga Penjualan unfuk Menjual Produk Baru, yang Dikembangkan, atau Lama.

6 Ada banyak aspek penjualan perorangan yang menggembirakan dan menantang; selain itu, juga ada masanya di mana pekerjaan bisa menjadi membosankan, monoton, dan ridak memberi imbalan. Misalnya, bayangkan bagaimana rasanya menghubungi seorang pelanggan berulang kali, jika Anda tidak pernah mempunyai sesuatu yang baru atau berbeda untuk dikatakan mengenai merekmerek Anda atau usaha pemasaran yang mendukungnya. Memperkuat Penjualan Merek yang Sudah Lama. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, promosi penjualan tidak dapat mengubah penurunan penjualan produk atau merek yang tidak disukai. Akan tetapi, promosi dapat memperkuat penjualan produk yang sudah matang atau lama yang memerlukan darah segar. Memfasilitasi Pengenalan Produk dan Merek Baru kepada Dunia dagangan. Untuk mcncapai tujuan penjualan dan laba, para pemasar secara kontinu memperkenalkan produk-produk baru dan menambah merek-merek baru ke dalam kategori yang telah ada. Promosi penjualan kepada para pedagang besar dan pedagang ritel biasanya diperlukan untuk mendorong dunia perdagangan menangani produk-produk dan merek-merek baru Menambah On-Shelf dan Off-Shelf Space untuk Barang Dagang. Promosi penjualan yang berorientasi perdagangan akan memungkinkan produsen untuk memperoleh Rak penyimpan barang ekstra untuk sementara. Rak penyimpan barang ini dapat berupa ruangan ekstra di bagian muka rak atau offshelf dalam gondola atau peragaan di ujung gang (end-of aisle display) Menenetralisir Periklanan dan Promosi Penjualan Kompetitif. Promosi penjualan dapat digunakan untuk mengoffser usaha periklanan dan promosi penjualan pesaing. Mendapatkan Pembelian Percobaan dan para Konsumen. Para pemasar bergantung pada sample gratis, kupon, dan promosi penjua!an lainnya untuk mendorong pembelian percobaan atas merek-merek baru. Banyak konsumen tidak akan pernah mencoba produk-produk baru atau merek-merek yang sebelumnya tidak pernah dicoba, tanpa bujukan promosi ini. Mempertahankan Para Pemakai Saat ini dengan Mendorong Pembelian Ulang.

7 Peralihan merek merupakan kenyataan yang dihadapi oleh semua manajer merek. Pemakaian strategis dan bentuk-bentuk promosi penjualan tertentu dapat mendorong setidak-tidaknya pembelian ulang jangka pendek. Program premi, refund, undian, dan berbagai program kontinuitas (akan dibahas pada Bab 18) merupakan promosi yang berguna untuk mendorong pembelian ulang. Meningkatkan Pemakaian Produk dengan Meloading Konsumen. Dampak dari sejumlah besar promosi yang berorientrasi transaksi atau deal adalah mendorong penimbunan barang (stockpiling) konsumen, yaitu mempengaruhi konsumen untuk membeli lebih banyak merek tertentu daripada yang biasanya mereka lakukan dengan memanfaatkan deal. (misalnya makanan kaleng, produk-produk kertas, dan sabun), maka kuantitas pembelian akan meningkat secara mencolok. Praktek ini menimbulkan pertanyaan kritis. Apakah kenaikan jangka pendek yang disebabkan oleh penimbunan barang konsumen sebenarnya bertujuan meningkatkan konsumsi jangka-panjang atau kategori produk yang dipromosikan, ataukah hanya menunjukkan penjualan dikemudian hari yang dipinjam. Memenangkan Persaingan dengan Meloading Konsumen. Jika konsumen diloading atua dijejali dengan merek suatu perusahaan, maka merek akan keluar untuk sementara dari pasar merek-merek pesaing. Dengan demikian, promosi penjualan atas satu merek berguna untuk mendahului penjual merek-merek pesaing. Memperkuat Periklanan. Hal terakhir yang dapat dilakukan oleh promosi penjualan dalah memperkuat iklan. Sebuah kampanye periklianan dapat diperkuat dengan usaha promosi penjualan yang terkoordinasi dengan baik. Apa yang Tidak Dapat Dicapai Promosi Seperti unsur-unsur komunikasi pemasaran lainnya, terdapat batas atas apa yang tidak dapat dicapai promosi penjualan. Berikut ini akan dibahas ketiga pembatasan yang penting. Ketidakmampuan untuk Memberi Kompensasi kepada Tenaga Penjualan yang Kurang Terlatih atau Kurangnya Periklanan.

8 Ketika menderita kerugian akibat kinerja penjualan yang rendah atau pertumbuhan yang tidak memadai, beberapa perusahaan mempertimbangkan promosi sebagai solusinya. Meskipun demikian, promosi hanya akan menyediakan solusi terbaik yang bersifat sementara jika masalah yang mendasarinya disebabkan oleh lemahnya tenaga penjualan, kurangnya kesadaran akan merek, lemahnya citra merek, atau sebab-sebab lain yang hanya dapat diatasi oleh manajemen penjualan dan usaha periklanan yang benar. Tidak Dapat Menyediakan Profesi atau Pedagang atan Konsumen Alasan Jangka Panjang yang Memaksa untuk Terus Membeli suatu Merek. Keputusan perdagangan untuk terus menimbun suatu merek dan pembelian ulang konsumen didasarkan atas kepuasan yang dialami secara terus menerus dengan merek tersebut. Kepuasan berasal dari kemampuan merek memenuhi tujuan laba (untuk perdagangan) dan memberikan manfaat (bagi konsumen). Kctidakmampuan untuk Secara Permanen Menghentikan Tren Penjualan Merek yang Menurun atau Mengubah Penolakan Dasar atas Produk yang Tidak Diinginkan. Penjualan yang menurun selama periode yang agak lama menunjukkan kinerja produk yang buruk atau tersedianya produk alternatif yang lebih unggul. Promosi penjualan tidak dapat mengubah penolakan dasar atas merek yang tidak diinginkan. Tren penjualan yang menurun hanya dapat diubah melalui perbaikan produk atau mungkin kampanye periklanan yang menghembuskan nafas segar ke dalam merek lama. GENERALISASI APA YANG DAPAT DIBUAT DENGAN PROMOSI? Generslisasi #1: Penurunan harga ritel untuk sementara secara substansial akan meningkatkan penjualan. Terdapat bukti yang jelas bahwa penurunan harga ritel untuk sementara umumnya menyebabkan kenaikan penjualan jangka pendek yang substansial. Kenaikan penjualan jangka pendek ini disebut sebagai spikes penjualan (sales spikes)

9 Generalisasi #3: Frekuensi deal mengubah harga referensi konsumen. Konsekuensi dan generalisasi di atas adalah bahwa deal yang sering dilakukan atas suatu merek cenderung mengurangi ekspektasi harga konsumen, atau harga referensi, atas merek tersebut. Penurunan harga referensi merek ini mempunyai konsekuensi yang tidak dikehendaki, yaitu menurunkan ekuitas merek dan juga kemampuan penjual untuk mengenakan harga premi. Generalisasi #4. Para pengecer mengalami kurang dari 100 persen trade deal. Realitas sederhana adalah bahwa trade deal, Yang biasanya ditawarkan kepada para pengecer dalam bentuk diskon off-invoice, tidak selalu disampaikan kepada konsumen. Meskipun produsen menawarkan, katakanlah off-invoice allowance sebesar 15%, namun mungkin hanya 60% pengecer yang akan memberikan allowance ini kepada konsumen pada harga ritel yang leblh rendah. Generalisasi 5#. Pangsa pasar merek yang lebih tinggi kurang lentur terhadap deal. Andaikan bahwa harga merek tertentu menurun sebesar 20 persen dan volume penjualan naik sebesar 30 persen. Ini akan menunjukkan suatu koefisien elastisitas sebesar 1,5 (30 20), yaitu nilai yang menunjukkan bahwa kenaikan permintaan secara proporsional 1,5 kali lebih besar dari penurunan harga. Generalisasi #6: Promosi yang diiklankan dapat menyebabkan meningkatnya lalu lintas toko. Riset menunjukkan bahwa manfaat lalu lintas toko berasal dari kegiatan dealing merek. Berdasarkan exposure terhadap iklan pengecer yang menunjukkan merek-merek dalam deal, beberapa konsumen akan beralih toko, meskipun untuk sementara, untuk mengambil manfaat atas deal yang menarik dari toko-toko selain toko tempat mereka biasanya berbelanja. Para pengecer menyebut perilaku beralih-toko untuk sementara ini sebagai memetik ceri konsumen, yaitu suatu metafora yang wajar. Generalisasi #7: Fitur periklanan dan display yang beroperasi sinergis untuk mempengaruhi penjualan merek yang dikenakan diskon. Bila merek-merek dikenakan deal harga, maka penjualan umumnya meningkat (lihat generalisasi #1). Bila merek-merek dikenakan deal harga dan diiklankan dalam fitur ritel yang diiklankan, maka penjualan meningkat lebih banyak lagi (lihat generalisasi #6). Bila merek-merek dikenakan deal harga, diiklankan, dan mendapat perhatian display khusus, maka penjualan meningkat jauh lebih banyak lagi. Dengan kata

10 lain, dampak gabungan dan periklanan dan display berinteraksi secara positif untuk mendorong penjualan merek. Generalisasi #8: Promosi dalam satu kategori produk mempengaruhi penjualan merek dalam kategori komplementer dan kompetitif. Hal yang menarik seringkali terjadi ketika sebuah merek dalam kategori produk tertentu dipromosikan, yaitu penjualan juga dapat meningkat untuk merek-merek dalam karegori komplementer dan bahkan kompetitif. Generalisasi #9: Dampak mempromosikan merek-merek bermutu lebih tinggi atau lebih rendah adalah asimetris. Bila merek dengan mutu yang lebih tinggi dipromosikan, katakanlah, melalui pengurangan harga yang substansial, ada kecenderungan bahwa merek tersebut dapat menarik mereka yang beralih merek dan dengan demikian mencuri penjualan dan merek-merek dengan mutu yang lebih rendah. Akan tetapi, mempromosikan sebuah merek dengan mutu yang lebih rendah secara proporsional kecil kemungkinannya untuk membuat mereka beralih dari merek-merek bermutu-lebih tinggi. Dengan kata lain, perilaku beralih merek adalah asimetris-proporsi mereka yang beralih dari merek bermutu-rendah ke bermutu-tinggi adalah lebih tinggi daripada proporsi sebabaliknya. DEALING (TRANSAKSI) PROMOSI TIDAK SELALU MENGUNTUNGKAN Volume penjualan sebuah merek hampir selalu meningkat selama periode penawaran kupon atau price-off deal. Para konsumen sangat responsif terhadap deal, khususnya ketika hal itu diiklankan. Akan tetapi, kenaikan volume penjualan ini tidak langsung meningkatkan laba. Karena itu, banyak promosi penjualan yang meningkatkan penjualan, tetapi bukan laba. Sebagaimana kita lihat, apakah promosi itu menguntungkan atau tidak tergantung pada daya respons deal konsumen dalam kategori produk tertentu. Misalnya, bila konsumen relatif tidak sensitif terhadap deal, maka promosi penjualan tidak akan menguntungkan. Daya Respons Konsumen terhadap Deal Promosi Pasar untuk setiap kategori produk terdiri dari para konsumen yang memiliki daya respons yang berbeda terhadap deal. Beberapa konsumen loyal

11 terhadap satu merek dalam suatu kategori dan hanya membeli merek tersebut. Sementara konsumen lainnya tidak memiliki loyalitas terhadap merek hanya akan membeli merek-merek yang ada pada deal Loyalitas non-deal-prone (segmen 1) adalah konsumen yang konssumen membeli satu merek dalam suatu kategori produk dan tidak dipengaruhi oleh deal merek tersebut atau dan merek-merek pesaing. Segmen 1 menunjukkan konsumen yang benar-benar loyal terhadap merek. Sebagian besar merek sekarang ini memiliki relatif sedikit konsumen yang merupakan loyalis non-deal-prone. Switcher non-deal-prone (segmen 5) adalah sama seperti loyalis non-deal-prone sejauh mereka tidak responsif terhadap deal. Mereka sering beralih merek karena kebutuhan akan pembaruan dan bukan untuk memanfaatkan deal. Loyalias deal-prone terdiri dari tiga jenis: 1) Loyalis penimbun barang (segmen 2) hanya membeli satu merek dan loyal terhadap merek itu disamping memanfaatkan penghematan dengan menimbun barang apabila merek tersebut sedang on deal (misalnya, membeli tiga dan bukan satu kotak serial jika harganya lebih murah 75 sen; 2) loyalis eksepsionis (segmen 3), meskipun loyal terhadap satu merek apabila semua merek dalam kategori itu sedang off deal, namun akan mempertimbangkan pengecualian dan membeli merek lain yang tidak disukai apabila merek itu, dan bukan merek yang mereka sukai, sedang on deal; 3) loyalis eksepsionis penimbun barang (segmen 4) tidak saja mempertimbangkan pengecualian dengan memilih merek-merek yang kurang disukai, tetapi juga menimbun merek-merek lain ketika merek itu sedang on deal. Switchers deal-prone dibagi menjadi dua kelompok: switcher yang tidak menimbun barang (segmen 6) sangat responsif terhadap deal tetap tidak membeli kuantitas ekstra jika setiap merek yang sesuai sedang on deal; switcher yang menimbun barang (segmen 7) memanfaatkan peluang deal dengan membeli berbagai unit apabila setiap merek yang sesuai sedang on deal. Karena beberapa segmen loyalis dan switcher secara konseptual tumpang tindih, maka kita tidak perlu membedakan antara segmen 1 dan 5. segmen 3 dan 6, sertra segmen 4 dan 7. Semua pembahasan berikutnya akan didasarkan pada 5 kategori pola pembelian berikut:

12 1. Promosi yang tidak sensitif (segmen 1 dan 5) 2. Loyalis yang menimbun barang (segmen 2) 3. Promosi sensitif yang tidak menimbun barang (segmen 3 dan 6) 4. Promosi sensitif yang menimbun barang (segmen 4 dan 7) 5. Konsumen on-deal only (segmen 8) Implikasi Laba untuk Masing-Masing Kategori Promosi Penjualan kepada Konsumen Implikasi laba dan dealing dalam masing-masing kategori didasarkan pada merek sampo hipotetis yang disebut MorningGlow. (Untuk sejenak mari kita lihat kembali Gambar 16.2 dan identifikasi pada segmen pasar sampo mana Anda berada berdasarkan daya respons Anda, atau kurangnya daya respons, terhadap deal sampo) Promosi yang Tidak Sensiftif (Segmen I dan 5). Andaikan bahwa pasar untuk sampo seluruhnya terdiri dari para konsumen yang tidak sensitif terhadap deal promosi. Apakah menguntungkan dalam situasi demikian untuk mcnempatkan Morning Glow on deal? Jawaban Anda pasti TIDAK! Alasannya ditunjukkan dalam Gambar 16.3, yang mcnggambarkan pola penjualan pada pasar yang seluruhnya berasal dari promosi yang tidak sensitif. Loyalis Penimbun Barang (Segmen 2). Para pembeli sampo tersebut loyal terhadap Morning Glow dan akan menimbunnya ketika sedang on deal. Apakah MorningGlow harus on deal jika semua konsumen merupakan loyalis yang menimbun barang? Jawabannya sekali lagi adalah TIDAK. Tidak akan menguntungkan bagi MorningGlow untuk mendeal merek ini jika pasar sampo seluruhnya atau didominasi oleh loyalis yang menimbun barang. Promosi Sensitif yang Tidak Menimbun Barang (Segmen 3 Dan 6). Promosi sensitif yang tidak menimbun barang terdiri dari para loyalis (segment 3) dan switchers (segmen 6) yang memanfaatkan deal promosi tetapi tidak menimbun barang. Dalam melakukan pembelian sampo, para konsumen ini akan beralih di antara beberapa merek sampo yang sesuai tergantung pada merek mana yang sedang on deal ketika berbelanja. Akan tetapi, mereka tidak memilih

13 untuk menimbun barang. Segment ini memiliki persentase konsumen yang besar dalam banyak kategori produk. Misalnya, suatu studi menentukan bahwa kenaikan penjualan kopi akibat upaya promosi hampir seluruhnya disebabkan oleh beralih merek (84 persen) ketimbang pembelian dipercepat (14%) atau penimbunan barang (2 persen). Promosi Sensitif yang Menimbun Barang (Seginen 4 dan 7). Segmen ini beralih ke berbagai merek, tergantung pada mana yang sedang on deal, dan menimbun kuantitas ekstra ketika deal yang menarik dilakukan. Dalam hal ini, garis dasar penjualan MorningGlow didepresi baik oleh kegiatan dealing-nya sendiri maupun oleh dealing kompetitif. Konsumen On-Deal-Only (Segmen 8). Karena, menurut definisi, Morning-Glow tidak melakukan penjualan kepada para konsumen ini kecuali sedang on deal, maka promosi ke suatu pasar yang didominasi oleh konsumen on-deal-only akan menguntungkan. Jumlah total laba akan sama dengan jumlah unit yang terjual, Q, dikalikan dengan marjin laba ketika merek sidang on deal, M D.

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2 Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2 Manajemen Promosi Penjualan Fakultas ILMU KOMUNIKASI Cherry Kartika, SIP, M. Ikom Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2 Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2 Promosi Penjualan Berorientasi Perdagangan Fakultas ILMU KOMUNIKASI Cherry Kartika, SIP, M. Ikom Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2 Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2 Promosi Penjualan Berorientasi Konsumen Fakultas ILMU KOMUNIKASI Cherry Kartika, SIP, M. Ikom Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler, (2002 :18) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran memiliki banyak arti secara sederhana ialah pengelolaan hubungan pelanggan yang mengutungkan. Secara luas definisi pemasaran adalah proses sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang tepat yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang. mana salah satunya dengan menciptakan promosi.

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang tepat yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang. mana salah satunya dengan menciptakan promosi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan berbagai perusahaan saat ini menyebabkan perusahaan tidak dapat hanya menawarkan produk biasa tanpa kelebihan namun diperlukan suatu usaha pembeda

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Marketing 2.1.1 Barang Konsumsi Barang Konsumsi (consumer goods) adalah produk yang ditujukan untuk pengguna akhir. Dasar klasifikasi barang konsumsi yang biasa digunakan

Lebih terperinci

Copyright Rani Rumita

Copyright Rani Rumita Bauran Promosi/ Bauran Komunikasi Pemasaran (Promotion Mix/Marketing Communication Mix) Adalah paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal dan sarana pemasaran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada jaman yang makin berkembang seperti saat ini, banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada jaman yang makin berkembang seperti saat ini, banyak perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman yang makin berkembang seperti saat ini, banyak perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan perhatian dari para konsumen. Untuk mendapatkan perhatian tersebut,

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

Promosi Melalui Premium dan Promosi lain

Promosi Melalui Premium dan Promosi lain MODUL PERKULIAHAN Promosi Melalui Premium dan Promosi lain Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Management 12, S.Sos, MM Abstract Membahas mengenai Premiums, Price-Offs,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS A. Landasan Teori 1. Periklanan (Advertising) 1.1 Pengertian Periklanan Periklanan (Advertising) adalah suatu bentuk terbayar atas presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang

Lebih terperinci

BENTUK- BENTUK PROMOSI

BENTUK- BENTUK PROMOSI BENTUK- BENTUK PROMOSI Promosi merupakan kegiatan perusahaan mengkomunikasikan produknya kepada konsumen. Komunikasi ini bisa dilakukan dengan cara advertising atau periklanan, direct marketing atau pemasaran

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di II. LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengarah pada yang terkuat yang tetap bertahan. Keberhasilan akan dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengarah pada yang terkuat yang tetap bertahan. Keberhasilan akan dicapai oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang semakin ketat, semakin mendorong seleksi alamiah yang mengarah pada yang terkuat yang tetap bertahan. Keberhasilan akan dicapai oleh pelaku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan untuk merancang dan mengaplikasikan strategi pemasaran seakurat mungkin dalam

Lebih terperinci

Pertemuan 11 STRATEGI PROMOSI

Pertemuan 11 STRATEGI PROMOSI Pertemuan 11 STRATEGI PROMOSI I. PENGERTIAN Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi

Lebih terperinci

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling 1. Marketing Communication Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telekomunikasi merupakan bagian yang penting di dalam kehidupan manusia dan tak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Handphone menjadi salah satu sarana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler yang dikutip oleh Benyamin Molan (2007:6), mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat ketat, baik pasar domestic ( nasional ) maupun dipasar internasional / global, untuk memenangkan persaingan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

1. Pendahuluan PENGARUH PROMOSI PENJUALAN PELUMAS PT. PERTAMINA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2014

1. Pendahuluan PENGARUH PROMOSI PENJUALAN PELUMAS PT. PERTAMINA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2014 Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 PENGARUH PROMOSI PENJUALAN PELUMAS PT. PERTAMINA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2014 1 Putri Liani, 2

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2005 : 18) adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka.

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bauran Pemasaran Para pemasar atau bagian pemasaran menggunakan sejumlah alat atau media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat tersebut

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI PENGARUH PRICE DISCOUNT, BONUS PACK, DAN IN-STORE DISPLAY TERHADAP KEPUTUSAN IMPULSE BUYING PADA SUPERMARKET ROBINSON DI KOTA PADANG Oleh : DESRAYUDI 06 952

Lebih terperinci

PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai

PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai keputusan promosi harus dipertimbangkan dengan benar.

Lebih terperinci

Rangkuman Bab 14. Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga

Rangkuman Bab 14. Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga Rangkuman Bab 14 Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga A. Memahami Penetapan Harga Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan; unsur-unsur lainnya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan karena memiliki peran untuk memberikan keuntungan finansial yang terusmenerus atau keuntungan jangka

Lebih terperinci

Promosi. Disusun oleh Tim Pengampu: Sulistiyono Ahmad Nasrulloh

Promosi. Disusun oleh Tim Pengampu: Sulistiyono Ahmad Nasrulloh Promosi Disusun oleh Tim Pengampu: Sulistiyono Ahmad Nasrulloh (ahmadnasrulloh@yahoo.co.id) 1 PROMOSI PENJUALAN.. Suatu kegiatan khusus yang didefenisikan sebagai pembuatan tawaran khas pada konsumen terdefenisi

Lebih terperinci

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM MAKALAH KEGIATAN PPM Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM Oleh: Muniya Alteza, M.Si 1 Disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan Usaha bagi UKM di Desa Sriharjo, Bantul Dalam Rangka

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Bauran Pemasaran 2.1.1. Pengertian Bauran Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Retail (Eceran) Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat

Lebih terperinci

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu fungsi bisnis yang memegang peranan penting dalam perusahaan. Bidang pemasaran berupaya untuk mengindentifikasi keinginan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan.

BAB II LANDASAN TEORI. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan. 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan segala uapaya untuk memuaskan konsumen dimana individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan. Beberapa ahli

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan pasar para peritel sudah banyak melakukan berbagai variasi strategi private brand, salah satu strategi private brand yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media informasi dewasa ini berkembang amat pesat, baik media cetak, elektronik maupun media internet. Dalam hal ini peningkatan dalam penyampaian informasi

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication

Integrated Marketing Communication Modul ke: 01Fakultas FIKOM Integrated Marketing Communication Pengenalan Periklanan dan Promosi Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising Definisi Pemasaran Proses perencanaan dan

Lebih terperinci

: Teknik Promosi dan Penjualan

: Teknik Promosi dan Penjualan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah Dosen Pengampu Semester : Teknik Promosi dan Penjualan : Rama A Kertamukti : V (lima) No. Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1 Pengantar Pengantar Promosi Penjualan -

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dimana pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dimana pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, dimana pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Menurut Hasan (2009:10), promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasive kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harga mampu mendorong pembelian konsumen menjadi pembelian berulangulang.

BAB I PENDAHULUAN. harga mampu mendorong pembelian konsumen menjadi pembelian berulangulang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir setiap produk menawarkan hadiah promosi yang bervariasi. Hadiah langsung, undian, dan potongan harga saat ini menjadi alat promosi yang banyak dipakai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Teori-teori tersebut berkaitan dengan penjualan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Teori-teori tersebut berkaitan dengan penjualan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II menjelaskan teori-teori mengenai konsep penjualan sebagai landasan penelitian. Teori-teori tersebut berkaitan dengan penjualan. A. Pengertian Penjualan Definisi menjual menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Bauran pemasaran adalah titik sentral dari terjadinya kegiatan pemasaran. Tanpa adanya alat-alat pemasaran tersebut, maka tidak akan terjadinya kegiatan pemasaran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin menyadari arti penting konsumen bagi kesuksesan usaha yang mereka bangun. Makin banyaknya produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan penyajiannya (Kotler, 2001:126). Produk adalah suatu sifat yang kompleks

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Definisi Perilaku konsumen adalah kegiatan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang barang dan jasa, termasuk

Lebih terperinci

Bab 13 Mempromosikan Produk 10/2/2017 1

Bab 13 Mempromosikan Produk 10/2/2017 1 Bab 13 Mempromosikan Produk 10/2/2017 1 PENTINGNYA PROMOSI Promosi merupakan teknik yang dirancang untuk menjual produk. Ada 2 nilai umum yang didapatkan dari setiap kegiatan promosi: 1) Mengkomunikasikan

Lebih terperinci

Bab Enam Pendekatan Baru Membangun

Bab Enam Pendekatan Baru Membangun Bab Enam Pendekatan Baru Membangun Brand Salience Bab ini membahas pendekatan baru tentang pengaruh promosiharga, promosi-premium dan periklanan serta pengaruh moderasi peubah negara asal, reputasi perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Suasana Toko Utami (2006:238) definisi suasana toko adalah sebagai berikut: Suasana toko adalah desain lingkungan melalui

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam bisnis yang meliputi pencarian bahan baku produk hingga produk tersebut sampai ke konsumen. Beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaturan dilakukan melalui proses yang diatur berdasarkan urutan dan fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaturan dilakukan melalui proses yang diatur berdasarkan urutan dan fungsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses yang diatur berdasarkan urutan dan fungsi fungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 PengertianPemasaran Dalam meningkatkan omzet penjualan, perusahaan membutuhkan kegiatan pemasaran sebagai penghubung antara perusahaan dan konsumen. Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu fungsi pokok yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Optimalisasi Pengertian optimaliasai menurut Poerdwadarminta (Ali, 2014) adalah hasil yang dicapai sesuai dengan keinginan, jadi optimalisasi merupakan pencapaian

Lebih terperinci

KOMUNIKASI PEMASARAN. Pertemuan 9

KOMUNIKASI PEMASARAN. Pertemuan 9 KOMUNIKASI PEMASARAN Pertemuan 9 Komunikasi Pemasaran Sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk

Lebih terperinci

STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN

STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN Serangkaian tindakan dan keputusan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi Strategi

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Bauran pemasaran memiliki peranan penting dalam mempengaruhi konsumen agar dapat membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,

Lebih terperinci

PEMASANGAN IKLAN, PROMOSI PENJUALAN, Dan HUBUNGAN MASYARAKAT

PEMASANGAN IKLAN, PROMOSI PENJUALAN, Dan HUBUNGAN MASYARAKAT PEMASANGAN IKLAN, PROMOSI PENJUALAN, Dan HUBUNGAN MASYARAKAT I. PEMASANGAN IKLAN; Merupakan berbagai bentuk presentasi dan promosi non-pribadi yang dibayar mengenai gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah. Kerangka pemikiran dan hipotesis. Melihat kerangka konsep

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pada umumnya, setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan

Lebih terperinci

Dalam rangka untuk mengatur dasar pemasaran olahraga, ada empat istilah penting untuk memahami: harga, nilai, pendapatan, dan Laba.

Dalam rangka untuk mengatur dasar pemasaran olahraga, ada empat istilah penting untuk memahami: harga, nilai, pendapatan, dan Laba. Dalam rangka untuk mengatur dasar pemasaran olahraga, ada empat istilah penting untuk memahami: harga, nilai, pendapatan, dan Laba. Harga tidak hanya mempengaruhi profitabilitas produk olahraga, itu mengkomunikasikan

Lebih terperinci

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII RESEARCH BY Ricky Herdiyansyah SP, MSc Ricky Herdiyansyah SP., MSc rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII PEMASARAN : Aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Asuransi Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : 1. Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan,memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Promosi 2.1.1.1 Pengertian Promosi Promosi digunakan untuk menginformasikan atau memberitahu kepada orang mengenai produk dan membujuk

Lebih terperinci

BAB 4 Marketing Mix Strategy

BAB 4 Marketing Mix Strategy BAB 4 Marketing Mix Strategy Marketing Mix Strategy Kombinasi dari 4P: 1. Product 2. Price 3. Place 4. Promotion Product Adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada perorangan untuk keperluan diri sendiri, keluarga, atau rumah tangga.

BAB I PENDAHULUAN. kepada perorangan untuk keperluan diri sendiri, keluarga, atau rumah tangga. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perdagangan eceran atau sekarang kerap disebut perdagangan ritel, bahkan disingkat menjadi bisnis ritel, adalah kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini di mana perubahan teknologi dan arus informasi

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini di mana perubahan teknologi dan arus informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian semakin maju, terlebih pada masa globalisasi seperti sekarang ini di mana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat,

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

MENGELOLA KOMUNIKASI MASSA

MENGELOLA KOMUNIKASI MASSA MENGELOLA KOMUNIKASI MASSA 1 2 IKLAN.. Iklan adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Tugas departemen iklan adalah mengajukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pemasaran Peran pemasaran sangat penting dalam membantu perusahaan meraih peluang-peluang. Pemasaran memainkan peran kritis dalam proses perencanaan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis BAB 7 Manajemen Pemasaran 7.1. Konsep-Konsep Inti Pemasaran Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penilaian Persediaan Persediaan merupakan aktiva yang sangat vital bagi kelangsungan usaha suatu perusahaan, tidak terkecuali untuk PT. Aqua Golden Mississipi Tbk.

Lebih terperinci

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran Kebutuhan Pasar Keinginan Hubungan Permintaan Transaksi Produk Pertukaran Nilai & Kepuasan Memaksimumkan konsumsi Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi Memaksimumkan pilihan Memaksimumkan mutu hidup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu perusahaan dalam usahanya untuk mengembangkan, mendapatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu perusahaan dalam usahanya untuk mengembangkan, mendapatkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang penting dijalankan oleh suatu perusahaan dalam usahanya untuk mengembangkan, mendapatkan

Lebih terperinci

Materi 14 Mendistribusikan dan Mempromosikan Produk. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

Materi 14 Mendistribusikan dan Mempromosikan Produk. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM. Materi 14 Mendistribusikan dan Mempromosikan Produk by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM. 1 Saluran Distribusi Keberhasilan dari produk apapun tergantung pada bauran distribusi-nya (kombinasi saluran distribusi

Lebih terperinci

IMC 2 AKTIVITAS PROMOSI HARD SELL

IMC 2 AKTIVITAS PROMOSI HARD SELL Modul ke: 12 Berliani Fakultas Komunikasi IMC 2 AKTIVITAS PROMOSI HARD SELL Ardha, SE, M.Si Program Studi Advertising & Marketing communication During the Victorian era, orchid symbolism shifted to luxury,

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis pasar modern sudah cukup lama memasuki industri retail Indonesia dan dengan cepat memperluas wilayahnya sampai ke pelosok daerah. Bagi sebagian konsumen pasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd Pemasaran Pada Perusahaan Kecil Oleh Sukanti, M.Pd A. Pendahuluan Pengusaha kecil pada umumnya menghadapi masalah kurangnya keahlian dalam bidang pemasaran dan kelemahan dalam bidang organisasi dan manajemen,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila perusahaan tersebut tidak melakukan kegiatan memasarkan atau menjual

Lebih terperinci

Setelah mempelajari Bab ini

Setelah mempelajari Bab ini IKLAN (ADVERTISING) Setelah mempelajari Bab ini 1. Dapat memahami unsur-unsur marketing mix, khususnya promotion. 2. Menjelaskan definisi dari Promotion serta unsur komunikasinya. 3. Menerangkan manfaat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha, baik produksi maupun jasa selalu dihadapkan dengan persaingan. Untuk mengatasi persaingan, perusahaan menempuh berbagai cara dan strategi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang cepat serta tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang cepat serta tantangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang cepat serta tantangan persaingan global menuntut efektivitas strategi pemasaran bagi perusahaan yang beroperasi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis distribution store atau distro di beberapa kota besar di Indonesia terus membaik. Di Jakarta, misalnya, bisnis penjualan fashion dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat meningkatkan kinerja dan kualitas dari suatu bisnis sehingga mampu bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kota Surabaya saat ini banyak dipenuhi dengan bangunan-bangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kota Surabaya saat ini banyak dipenuhi dengan bangunan-bangunan 16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Surabaya saat ini banyak dipenuhi dengan bangunan-bangunan ruko (rumah toko) sehingga diseluruh pelosok Surabaya tidak menutup kemungkinan kemudahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya pertumbuhan dan kemajuan ekonomi. Seiring dengan majunya

BAB I PENDAHULUAN. adanya pertumbuhan dan kemajuan ekonomi. Seiring dengan majunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha di Indonesia saat ini sedang berkembang pesat dengan adanya pertumbuhan dan kemajuan ekonomi. Seiring dengan majunya pertumbuhan ekonomi Indonesia

Lebih terperinci