BAB III APLIKASI METODE GWR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III APLIKASI METODE GWR"

Transkripsi

1 BAB III APLIKASI METODE GWR Dalam penelitian ini dilakukan penilaian tanah pada studi kasus yaitu wilayah Kecamatan Lengkong, Kota Bandung. Posisi Kecamatan Lengkong di Kota Bandung dapat dilihat pada Gambar 3.1. Kecamatan Lengkong mempunyai luas sekitar 5.92 Km 2, berpenduduk sekitar jiwa, terdiri dari tujuh kelurahan yaitu Cijagra, Turangga, Lingkar Selatan, Malabar, Burangrang, Cikawao dan Paledang (BPS, 2006). Gambar 3.1 : Batas Administrasi Kecamatan di Kota Bandung Kecamatan Lengkong dibatasi oleh empat kecamatan lain yaitu Kecamatan Sumur Bandung di Utara, Kecamatan Batu Nunggal di Timur, Kecamatan Bandung Kidul di Selatan dan Kecamatan Regol di Barat seperti pada Gambar 3.2. Selain itu kecamatan ini pun memiliki sekitar bidang tanah objek pajak yang akan dinilai dalam penelitian ini. 19

2 Gambar 3.2 : Posisi Geografis Kecamatan Lengkong dan Kelurahan-Kelurahan Yang Ada 3.1 Data Masukan dan Peralatan Data masukan yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data salah satu tesis S2 Program Studi Teknik Geodesi Bidang Administrasi Pertanahan (Wahyudi, 2007), oleh karena itu semua data dikategorikan ke dalam jenis data tersier. Data tersebut adalah: 1. Peta Bidang Tanah Kecamatan Lengkong Data ini berupa peta Kecamatan Lengkong yang dibuat oleh Dinas PBB dalam format digital (Gambar 3.3). Data yang ada merupakan data tahun Di dalam data ini tidak hanya terdapat data blok dan bidang tanah 20

3 saja, tapi juga terdapat data lain seperti jaringan jalan, jaringan sungai, lokasi fasilitas publik, dan sebagainya. Gambar 3.3 : Peta Bidang Tanah Kecamatan Lengkong 2. Data Penjualan dan Penawaran Bidang Tanah Data ini merupakan data penjualan dan penawaran bidang tanah di wilayah Kecamatan Lengkong pada kurun waktu Data penjualan diperoleh dari laporan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)/Notaris, sedangkan data penawaran diperoleh dari iklan penawaran di media massa Koran Pikiran Rakyat serta wawancara langsung pada pemilik tanah. Total terkumpul 133 data penjualan dan penawaran yang dapat dipergunakan sebagai data sampel dan data untuk validasi dalam proses pemodelan baik regresi linier maupun GWR. Data penjualan dan penawaran tersebut dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran A. Dari data-data tersebut dapat dilakukan pemodelan nilai tanah untuk seluruh wilayah Kecamatan Lengkong, namun dikarenakan semua data berada dalam format digital maka diperlukan peralatan tambahan berupa perangkat keras dan perangkat lunak untuk memproses data. Peralatan yang digunakan adalah: 1. Perangkat Keras Laptop ASUS A8Sc. Spesifikasi: a. Processor Intel Core 2 Duo CPU 2.20GHz (2 CPUs) b. L1 cache 32 KB L2 cache 4096 KB c. Memory 1024 MB d. Monitor Default, Mode 1280x800 with 32 bit color depth 21

4 e. Video Card NVIDIA GeForce 8400M G 128 MB f. Hard Disk SATA ST AS 120 GB 2. Perangkat Lunak a. Sistem Operasi Microsoft Windows XP Professional Service Pack 2. b. MapInfo Professional 9.0 digunakan untuk membuka data peta bidang tanah Kecamatan Lengkong, mengidentifikasi bidang tanah dan variabel-variabel lokasi, mengekstrak titik centroid dari bidang tanah, serta mengukur jarak dari variabel lokasi ke bidang tanah maupun antar bidang tanah. c. Microsoft Excel 2007 digunakan untuk menyimpan basis data, melakukan proses regresi linier, menghitung standar deviasi dan koefisien korelasi, serta membuat gambar dan tabel data. d. MATLAB 7.0 digunakan untuk melakukan proses GWR. e. Microsoft Notepad digunakan untuk membuat input file untuk script program GWR di perangkat lunak MATLAB 7.0. f. Surfer 8.0 digunakan untuk plotting hasil akhir pemodelan berupa peta nilai tanah. g. Microsoft Word 2007 digunakan untuk melakukan pengetikan laporan penelitian. 3.2 Tahapan Pekerjaan Langkah pertama yang dilakukan dalam proses pemodelan nilai tanah ini adalah pendefinisian data masukan. Tujuan pendefinisian ini adalah untuk mengambil data-data tertentu saja yang diperlukan dalam proses penghitungan baik dengan metode regresi linier maupun dengan metode GWR. Dari data masukan tersebut didefinisikan item-item yang terkandung dalam data, tipe item, dan deskripsi dari item tersebut. Dari peta bidang tanah Kecamatan Lengkong diperoleh hasil pendefinisian seperti pada Tabel 3.1 sedangkan hasil pendefinisian data masukan harga penjualan dan penawaran bidang tanah Kecamatan Lengkong dapat dilihat pada Tabel

5 No. Item Jenis Keterangan 1. NOP Numerik Nomor Objek Pajak bidang tanah 2. X Numerik Absis centroid bidang tanah 3. Y Numerik Ordinat centroid bidang tanah 4. Pemilik Teks Nama pemilik bidang tanah 5. Tipe Teks Penggunaan bidang tanah Tabel 3.1 : Pendefinisian Peta Bidang Tanah Kecamatan Lengkong No. Item Jenis Keterangan 1. NOP Numerik Nomor Objek Pajak bidang tanah 2. X Numerik Absis centroid bidang tanah 3. Y Numerik Ordinat centroid bidang tanah 4. Harga Numerik Harga jual/penawaran bidang tanah 5. Luas Numerik Luas bidang tanah yang dijual 6. Tanggal Tanggal Tanggal transaksi Tabel 3.2 : Pendefinisian Data Penjualan dan Penawaran Bidang Tanah Langkah kedua adalah penentuan variabel independen pembentuk nilai tanah. Sebagaimana telah disimpulkan dari banyak penelitian, faktor utama pembentuk nilai tanah adalah lokasi (Atack, 1998) ; (Hariadi, 2003). Faktor lokasi tersebut kemudian diinterpretasikan sebagai aksesibilitas suatu lokasi bidang tanah terhadap berbagai fasilitas publik yang dianggap dapat menunjang kebutuhan si pemilik bidang tanah itu. Dalam penelitian ini, digunakan tiga belas variabel pembentuk nilai tanah berupa jarak lokasi bidang tanah ke fasilitas-fasilitas publik yang dapat diidentifikasi dari peta bidang tanah Kecamatan Lengkong. Variabel tersebut adalah jarak lokasi bidang tanah ke fasilitas pusat perdagangan, kantor pemerintahan, jalan, sekolah, universitas, kesehatan, tempat ibadah, sungai, hotel, bank, taman, kuburan dan tempat olahraga. Jarak yang digunakan adalah jarak langsung antar centroid bidang (Lihat Gambar 3.4). 23

6 Gambar 3.4 : Jarak Langsung Antar Centroid Untuk menghitung jarak tersebut, bidang tanah diidentifikasi berdasarkan item tipe. Bidang tanah yang mempunyai tipe pusat perdagangan, pusat pemerintahan atau jenis variabel lainnya diambil item X dan Y-nya. Kemudian item X dan Y seluruh bidang tanah diambil juga untuk kemudian dilakukan penghitungan dengan Rumus (3.1) Langkah ketiga adalah penyusunan data untuk masukan proses pemodelan baik untuk proses regresi linier maupun GWR. Kolom pertama dari data diisi dengan harga tanah per m 2. Harga tersebut didapat dari pembagian item Harga oleh item Luas. Kolom-kolom data selanjutnya diisi dengan jarak antara bidang tersebut dengan variabel-variabel pembentuk nilai tanah. Dalam penelitian ini digunakan empat set data, yaitu data asli, penyesuaian, asli+ dan penyesuaian+. Deskripsi dari data-data tersebut yaitu: 1. Data asli adalah data penawaran dan penjualan bidang tanah yang sama persis dengann hasil catatan PPAT maupun iklan penawaran serta hasil wawancara pemilik tanah. 2. Data penyesuaian adalah data asli dengan modifikasi berupa penyesuaian berdasarkan aturan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE- 55/PJ.6/1999 tanggal 31 Agustus 1999 tentang Petunjuk Teknis Analisa Penentuan Nilai Indikasi Rata-rata seperti terlihat pada Tabel 3.3. Hal ini dilakukan karena data berasal dari kurun waktu sedangkan nilai 24

7 tanah merupakan nilai yang dinamis sehingga data tersebut perlu disesuaikan ke dalam suatu waku tertentu. Dalam penelitian ini semua data disesuaikan ke nilai pada bulan Desember tahun No. Waktu Transaksi Penyesuaian Bulan 3-6 Bulan 6-9 Bulan 9-12 Bulan 1-2 Tahun 2-3 Tahun 3-6 Tahun >6 Tahun 2% 3% 4% 5% 12% 20% 28% 57% Tabel 3.3 : Penyesuaian waktu transaksi. Sumber SE-55/PJ.6/1999 Untuk melakukan penyesuaian, item Harga per m2 pada kolom data ditambahkan dengan persentase penyesuaian. Persentase tersebut didapat dari perbedaan item Tanggal dengan bulan Desember Data asli+ dan data penyesuaian+ adalah data asli dan data penyesuaian dengan pengurangan sebagian data yang memiliki harga tanah per m 2 yang sangat jauh berbeda dibandingkan dengan data lainnya. Data ini diperkirakan merupakan anomali data yang disebabkan oleh subjektivitas dalam penilaian tanah baik oleh pembeli maupun penjual. Pengurangan data dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana sensitivitas kedua metode terhadap data yang dianggap blunder. Contoh set data yang dijadikan data masukan persamaan ditunjukan pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 : Data Masukan 25

8 Langkah keempat adalah proses regresi baik regresi linier maupun GWR. Proses tersebut dilakukan dengan data masukan yang sudah terbentuk dari langkahlangkah sebelumnya Pemodelan Regresi Linier Proses pemodelan dengan metode regresi linier diperlihatkan pada Gambar 3.5. Pembuatan Persamaan Pengamatan Matriks Pengamatan Inversi Matriks Parameter Regresi Menghitung Ulang Nilai Tanah Sampel Menghitung Semua Nilai Tanah Uji Korelasi dan RMS Model Nilai Tanah Gambar 3.5 : Proses Regresi Linier Penjelasan dari Gambar 3.5 adalah sebagai berikut: 1. Proses regresi linier diawali melalui pembuatan persamaan pengamatan dengan data masukan berupa data sampel nilai tanah dan variabel-variabel pembentuk nilai tanah yang sudah dihitung. Contoh persamaan yang terbentuk adalah: Nilai Tanah = Pusat Perdagangan*β1 + Pusat Pemerintahan*β2 + + βn Contoh: = * β * β2 + + βn = * β * β2 + + βn Dan seterusnya. 26

9 Pada proses ini terbentuk persamaan sejumlah data sampel yaitu 133 untuk data asli & penyesuaian serta 129 untuk data asli+ & penyesuaian+. 2. Proses tersebut kemudian dilanjutkan dengan pembuatan matriks pengamatan berdasarkan pengamatan yang dibentuk. Matriks-matriks tersebut adalah matriks variabel dependent (Y) yaitu variabel nilai tanah dan matriks variabel independent (X) pembentuk nilai tanah berupa jarak terpendek suatu bidang tanah terhadap ketiga belas variabel lokasi. Matriks variabel dependent berukuran jumlah sampel x 1 sedangkan matriks variabel independent berukuran jumlah sampel x (jumlah variabel + jumlah konstanta) berukuran 133 x 1 atau 129 x berukuran 133 x 14 atau 129 x Selanjutnya dilakukan proses inversi matriks. Proses ini merupakan proses least-square dengan penyelesaian menggunakan rumus Hasil dari inversi matriks tersebut adalah parameter berupa besaran variabel pembentuk nilai tanah yaitu matriks berukuran (jumlah parameter + jumlah konstanta) x berukuran 14 x

10 5. Langkah satu sampai dengan langkah empat di atas diulangi kembali untuk semua set data lainnya sehingga dari hasil penghitungan didapat empat set parameter berupa tiga belas parameter besaran variabel dan satu parameter konstanta. Nilai parameter untuk masing-masing set data hasil dari pemodelan dengan metode regresi linier ini adalah: No. Parameter Data Asli Data Penyesuaian Data Asli+ Data Penyesuaian+ 1 Pusat Perdagangan Pemerintahan Jalan Sekolah Universitas Kesehatan Tempat Ibadah Sungai Hotel Bank Taman Kuburan Olahraga Konstanta Tabel 3.5 : Parameter Regresi Linier Untuk Semua Set Data 6. Parameter-parameter tersebut kemudian digunakan untuk menghitung ulang nilai tanah pada data sampel. Hasil penghitungan ulang data sampel tersebut kemudian dibandingkan dengan data sampel asli untuk diuji koefisien korelasi, RMSe, dan untuk pembentukan model residu nilai tanah. Hasil hitungan ulang dapat dilihat pada Lampiran A. Koefisien Korelasi dan RMSe dapat dilihat pada Tabel 3.6 Metode Data Korelasi RMSe Regresi Linier Asli Asli Penyesuaian Penyesuaian Tabel 3.6 : Koefisien Korelasi dan RMSe Hasil Pemodelan Regresi Linier 28

11 7. Setelah itu parameter-parameter yang dihasilkan di atas juga digunakan untuk menghitung nilai tanah yang belum diketahui. Setelah semua nilai tanah dihitung, nilai-nilai tanah tersebut kemudian dikumpulkan untuk menjadi model nilai tanah untuk satu Kecamatan Lengkong. Dari proses regresi linier ini terbentuk empat model nilai tanah dan empat model residu nilai tanah untuk masing-masing set data. Semua model tersebut dapat dilihat pada Lampiran C Pemodelan GWR Untuk metode GWR, proses pemodelannya diperlihatkan pada Gambar 3.6 dan Gambar 3.7. Penentuan Bandwith Matriks Bobot Pembuatan Persamaan Pengamatan Inversi Matriks Matriks Pengamatan Tidak Parameter Regresi Menghitung Ulang Nilai Tanah Sampel Tidak Sudah Semua Sampel? Sudah Semua Bandwith? Uji Cross Validation Ya Ya Bandwith Optimum Gambar 3.6 : Penentuan Bandwith Optimum Pada GWR Penjelasan dari Gambar 3.6 adalah sebagai berikut: 1. Bagian pertama dari metode GWR adalah penghitungan bandwith yang paling optimum berdasarkan data sampel. 2. Proses ini diawali melalui penentuan bandwith awal. Nilai bandwith mempunyai rentang dari jumlah minimum yang diperlukan untuk 29

12 memecahkan parameter sampai jumlah semua data sampel (14 sampai 133). Melalui proses ini bandwith tersebut akan dicoba dimasukan satusatu ke dalam hitungan sehingga dapat diketahui bandwith yang akan menghasilkan model yang optimum. 3. Selanjutnya dilakukan pembuatan persamaan pengamatan dengan data masukan berupa data sampel nilai tanah dan variabel-variabel pembentuk nilai tanah yang sudah dihitung. Contoh persamaan yang terbentuk adalah: Nilai Tanah = Pusat Perdagangan*β1 + Pusat Pemerintahan*β2 + + βn Contoh: = * β * β2 + + βn = * β * β2 + + βn Dan seterusnya. Pada proses ini terbentuk persamaan sejumlah data sampel yaitu 133 untuk data asli & penyesuaian serta 129 untuk data asli+ & penyesuaian+. 4. Proses tersebut kemudian dilanjutkan dengan pembuatan matriks pengamatan berdasarkan pengamatan yang dibentuk. Matriks-matriks tersebut adalah matriks variabel dependent (Y) yaitu variabel nilai tanah dan matriks variabel independent (X) pembentuk nilai tanah berupa jarak terpendek suatu bidang tanah terhadap ketiga belas variabel lokasi. Matriks variabel dependent berukuran jumlah sampel x 1 sedangkan matriks variabel independent berukuran jumlah sampel x (jumlah variabel + jumlah konstanta) berukuran 133 x 1 atau 129 x berukuran 133 x 14 atau 129 x 14 Setelah itu dibentuk pula matriks bobot berukuran jumlah sampel x jumlah sampel. Isi bobot tergantung dari jenis fungsi yang dipakai. Namun karena kebanyakan fungsi bobot berupa fungsi dari jarak dan bandwith, maka sebelumnya diukur dulu jarak antar bidang yang akan dicari nilainya dan bidang yang menjadi data sampel. 30

13 berukuran 133 x133 atau 129 x Selanjutnya dilakukan proses inversi matriks. Proses ini merupakan proses least-square dengan penyelesaian menggunakan rumus Hasil dari inversi matriks tersebut adalah parameter berupa besaran variabel pembentuk nilai tanah yaitu matriks berukuran jumlah parameter x 1. Dari hasil penghitungan didapat empat belas parameter berupa tiga belas parameter besaran variabel dan satu parameter konstanta. Dengan parameter yang dihasilkan nilai tanah data sampel dihitung kembali. Kemudian proses diulangi kembali dari pembuatan persamaan pengamatan sampai semua nilai tanah data sampel sudah dihitung ulang. 7. Setelah semua sampel sudah dihitung ulang pada satu bandwith kemudian dilakukan uji Cross Validation yaitu penghitungan kembali semua nilai tanah data sampel dengan penggunaan bandwith yang berbeda. Bandwith yang dapat menghasilkan nilai tanah hasil hitungan dengan korelasi dan Root Mean Square error (RMSe) yang paling baik dibandingkan nilai tanah sampel dijadikan bandwith tetap untuk penghitungan metode GWR. Bandwith tetap untuk semua kombinasi metode GWR, tipe bobot dan set data diperlihatkan pada Tabel 3.7. Metode Bobot Data Bandwith Optimum GWR Gauss Asli 127 Asli+ 129 Penyesuaian 127 Penyesuaian+ 129 Bisquare Asli 127 Asli+ 129 Penyesuaian 127 Penyesuaian+ 129 Tabel 3.7 : Bandwith Optimum Untuk Metode GWR Setelah bandwith optimum diperoleh, selanjutnya dilakukan penghitungan nilai tanah untuk bidang yang belum diketahui nilainya. Proses ini diperlihatkan pada Gambar 3.7. Proses tersebut berisi penghitungan seluruh nilai tanah. Pada 31

14 prinsipnya hal yang dilakukan sama dengan hal yang dilakukan pada proses di Gambar 3.6 namun bandwith yang digunakan sudah tetap dan tidak perlu diulangi lagi untuk semua rentang bandwith. Proses ini hanya diulangi untuk setiap bidang tanah yang akan dinilai. Hal tersebut disebabkan pada metode GWR, setiap nilai yang dicari memiliki parameter regresi tersendiri yang sifatnya unik. Pada proses ini diperoleh masing-masing set parameter untuk setiap set data. Bandwith Optimum Matriks Bobot Pembuatan Persamaan Pengamatan Inversi Matriks Matriks Pengamatan Parameter Regresi Menghitung Semua Nilai Tanah Sudah Semua Nilai? Tidak Ya Model Nilai Tanah Gambar 3.7 : Penghitungan Nilai Tanah Pada GWR Uji Korelasi dan RMSe Langkah keempat dari tahapan pekerjaan adalah pencarian kombinasi set data, metode dan jenis bobot yang paling baik untuk memodelkan keseluruhan nilai tanah se-kecamatan. Seluruh hasil penghitungan kembali nilai tanah pada data sampel dikumpulkan. Dari dua metode (regresi linier dan GWR), empat set data (asli, penyesuaian, asli+ dan penyesuaian+) dan dua jenis bobot (Gauss dan Bisquare) diperoleh dua belas kombinasi yang menghasilkan dua belas hasil. Hasil 32

15 penghitungan kembali nilai tanah pada data sampel tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai tanah asli pada data sampel dengan pengujian koefisien korelasi dan RMSe. Nilai koefisisen korelasi dan RMSe dari kedua belas kombinasi tersebut yang dapat dilihat pada Tabel 3.8 kemudian digunakan sebagai dasar untuk analisis kehandalan metode GWR dibandingkan metode regresi linier Metode Bobot Data Korelasi RMSe Regresi Linier Asli Asli Penyesuaian Penyesuaian GWR Gauss Asli Asli Penyesuaian Penyesuaian Bisquare Asli Asli Penyesuaian Penyesuaian Tabel 3.8 : Koefisien Korelasi dan RMSe Hasil Seluruh Pemodelan 3.3 Hasil Akhir Hasil akhir dari pemodelan ini berupa model berbentuk peta nilai tanah Kecamatan Lengkong. Hasil yang dipetakan merupakan hasil pemodelan dari dua belas kombinasi terdiri dari kombinasi empat set data dengan dua metode regresi serta dua fungsi bobot. Selain itu juga diperoleh hasil berupa model residu nilai tanah. Model residu ini dapat digunakan untuk analisis kualitas data sampel nilai tanah. Salah satu model nilai tanah dan model residu dapat dilihat pada Gambar 3.8 dan Gambar 3.9. Model nilai tanah dan residu sebelas kombinasi lainnya dapat dilihat pada Lampiran C. 33

16 Gambar 3.8 : Model nilai tanah Kecamatan Lengkong, Kota Bandung menggunakan metode GWR, bobot bisquare, data asli+ Gambar 3.9: Model residu nilai tanah Kecamatan Lengkong, Kota Bandung menggunakan metode GWR, bobot bisquare, data asli+ 34

BAB IV ANALISIS. 4.1 Analisis Kualitas Data Masukan

BAB IV ANALISIS. 4.1 Analisis Kualitas Data Masukan BAB IV ANALISIS Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap semua proses yang dilakukan dalam pembentukan model nilai tanah baik dengan metode regresi linier maupun dengan metode GWR. Analisis terbagi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 : Perbedaan Antara Proses Stationer dan Proses Non-Stationer

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 : Perbedaan Antara Proses Stationer dan Proses Non-Stationer BAB II DASAR TEORI Model adalah penyederhanaan dunia nyata (real world) ke dalam suatu bentuk terukur (Deliar, 27). Bentuk terukur tersebut adalah asumsi yang dianggap dapat merepresentasikan dunia nyata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini, sebagai berikut: 3.1 Instrumen Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PERANCANGAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PERANCANGAN 29 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PERANCANGAN 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Sarana Untuk dapat menjalankan program aplikasi ini, dibutuhkan perangkat keras dan lunak yang memiliki spesifikasi sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini selain menjelaskan mengenai kebutuhan minimum untuk perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang dihasilkan, juga dijelaskan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Analisis Permasalahan Pada regresi berganda terdapat beberapa masalah yang dapat terjadi sehingga dapat menyebabkan estimasi koefisien regresi menjadi tidak stabil.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian untuk Sistem Optimalisasi Produksi ini menggunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian untuk Sistem Optimalisasi Produksi ini menggunakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian untuk Sistem Optimalisasi Produksi ini menggunakan model sekuensial linier. Desain penelitian untuk sistem optimalisasi produksi ini

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 19 3. METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat digambarkan dalam suatu bagan alir seperti pada Gambar 8. Gambar 8 Diagram Alir Penelitian Pengumpulan Data

Lebih terperinci

Gambar 4.7. Diagram alir dari proses inversi.

Gambar 4.7. Diagram alir dari proses inversi. 4.3 Pemodelan Data yang digunakan dalam pemodelan adalah data anomali gayaberat 4D akibat perubahan fluida. Data dari titik pengukuran sangat sedikit untuk mencakup inversi daerah semarang yang luas, maka

Lebih terperinci

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: 52 Bab IV Analisis Penelitian Dalam bab ini dilakukan pembahasan atas hasil-hasil yang diperoleh didalam penelitian. IV.1 Analisis data Dari hasil pengumpulan data diperoleh data-data antara lain ( hasil

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang BAB IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi Sistem Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan agar program simulasi Tata Letak Tempat Sampah dengan Algoritma

Lebih terperinci

Lingkungan Implementasi Clustering Menggunakan SOM HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data Perkembangan Anak Validasi Cluster Menggunakan

Lingkungan Implementasi Clustering Menggunakan SOM HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data Perkembangan Anak Validasi Cluster Menggunakan sehingga dapat diproses dengan SOM. Pada tahap seleksi data, dipilih data perkembangan anak berdasarkan kategori dan rentang usianya. Kategori perkembangan tersebut merupakan perkembangan kognitif, motorik

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 38 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk menjalankan program aplikasi ini, diperlukan beberapa komponen pendukung. Yang pertama adalah konfigurasi dari perangkat keras dan yang kedua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan aplikasi perancangan SIG lokasi klinik hewan di wilayah Medan akan tampil baik menggunakan Mozilla Firefox, untuk menjalankan aplikasi ini buka Mozilla

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang melatarbelakangi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang melatarbelakangi BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang melatarbelakangi penulisan tesis, rumusan masalah, tujuan dan manfaatnya, tinjauan-tinjauan pustaka dari hasil penelitian terkait serta

Lebih terperinci

BAB 3. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan

BAB 3. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian untuk memudahkan penyusun dalam melakukan penelitian. Berikut

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. terbagi menjadi dua, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak.

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. terbagi menjadi dua, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Sistem yang digunakan untuk membuat Sistem Informasi Koperasi terbagi menjadi dua, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI_DAN_EVALUASI. Implementasi bertujuan untuk menerapkan sistem yang dibangun untuk

BAB IV IMPLEMENTASI_DAN_EVALUASI. Implementasi bertujuan untuk menerapkan sistem yang dibangun untuk BAB IV IMPLEMENTASI_DAN_EVALUASI 4.1 Kebutuhan Aplikasi Implementasi bertujuan untuk menerapkan sistem yang dibangun untuk mengatasi permasalahan yang diangkat pada penelitian ini.tahap-tahap yang dilakukan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION UNTUK OPTIMALISASI PEMBUATAN MODEL PENILAIAN HARGA TANAH

PEMANFAATAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION UNTUK OPTIMALISASI PEMBUATAN MODEL PENILAIAN HARGA TANAH PEMANFAATAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION UNTUK OPTIMALISASI PEMBUATAN MODEL PENILAIAN HARGA TANAH (Studi Kasus : Kec. Lengkong, Kota Bandung) TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN SISTEM

BAB III ANALISA MASALAH DAN SISTEM BAB III ANALISA MASALAH DAN SISTEM 3.1 Analisa Masalah Pencurian dan penyalah gunaan data di era globalisasi seperti saat ini semakin sering dilakukan. Baik melalui media internet atau langsung melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Hardware a. Prosesor : Intel Core i5-3230m CPU @ 2.60GHz b. Memori : 4.00 GB c.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Rumusan Masalah Data Penelitian Studi Literatur Penerapan spread spectrum dan model psychoacoustic pada audio watermarking Metode Pengembangan Perangkat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. (TI-Math), serta Teknik Informatika dan Statistika (TI-Stat) dan pemilihan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. (TI-Math), serta Teknik Informatika dan Statistika (TI-Stat) dan pemilihan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Pada penelitian ini data dikumpulkan dari populasi mahasiswa BINUS University jurusan Teknik Informatika (TI), Teknik Informatika dan Matematika (TI-Math),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Prediksi curah hujan di Indonesia sangat berdampak pada kehidupan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Prediksi curah hujan di Indonesia sangat berdampak pada kehidupan masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Prediksi curah hujan di Indonesia sangat berdampak pada kehidupan masyarakat secara langsung maupun tidak langsung di berbagai bidang. Dampak langsung dari ketepatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam melakukan penelitian untuk memudahkan penyusun dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam melakukan penelitian untuk memudahkan penyusun dalam BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan yang menggambarkan susunan dalam melakukan penelitian untuk memudahkan penyusun dalam melakukan kegiatan. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN. Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN. Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu implementasi sistem tersebut dan juga evaluasi dari implementasi sistem untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 14, terdiri dari tahap identifikasi masalah, pengumpulan dan praproses data, pemodelan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menentukan harga HP bekas bukanlah pekerjaan yang gampang, sehingga membutuhkan ketelitian dari calon pembeli. HP bekas tentunya memungkinkan banyak bagian yang sudah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian, untuk memudahkan peneliti melakukan penelitan dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan aplikasi ini ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan berikut ini merupakan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didirikan pada tanggal 4 Maret 1997 dengan nama SMEA Limboto. Pada. awalnya, SMK Negeri 1 Limboto meminjam gedung milik SDN 2

BAB I PENDAHULUAN. didirikan pada tanggal 4 Maret 1997 dengan nama SMEA Limboto. Pada. awalnya, SMK Negeri 1 Limboto meminjam gedung milik SDN 2 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang SMK Negeri 1 Limboto adalah lembaga pendidikan yang didirikan pada tanggal 4 Maret 1997 dengan nama SMEA Limboto. Pada awalnya, SMK Negeri 1 Limboto meminjam gedung

Lebih terperinci

BAB III MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR)

BAB III MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR) BAB III MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION 3.1 Mixed Geographically Weighted Regression Model Mixed Geographically Weighted Regression merupakan model kombinasi atau gabungan antara regresi global

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini dijelaskan spesifikasi komputer yang diuji, prosedur pelaksanaan pengujian (Hal. 56), hasil pengujian (Hal. 63) dan analisis hasil pengujian (Hal. 95). Pengujian

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Program aplikasi rute pengiriman barang dengan algoritma Genetik ini dibuat

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Program aplikasi rute pengiriman barang dengan algoritma Genetik ini dibuat BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Program aplikasi rute pengiriman barang dengan algoritma Genetik ini dibuat dan diuji dengan menggunakan komputer dekstop

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Transaksi harian yang terjadi di supermarket sangat tinggi jumlahnya. Konsumen yang melakukan transaksi tersebut terdiri dari berbagai jenis golongan. Barang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Gambar 3. 1 Desain Penelitian Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 28 29 3.2. Metode Penelitian 1.2.1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : Riset kepustakaan Kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi-informasi yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS APLIKASI. terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dirasakan perlu untuk melakukan

BAB III ANALISIS APLIKASI. terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dirasakan perlu untuk melakukan BAB III ANALISIS APLIKASI Analisis aplikasi merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dari komponen dengan maksud untuk melakukan identifikasi dan evaluasi permasalahan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dirancang untuk aplikasi di sistem operasi Windows, menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dirancang untuk aplikasi di sistem operasi Windows, menggunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dimana penelitian ini dirancang untuk aplikasi di sistem operasi Windows, menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI Implementasi

BAB 4 IMPLEMENTASI Implementasi BAB 4 IMPLEMENTASI Bab ini menuturkan penjelasan mengenai implementasi dari sistem pengujian yang dibangun berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Bab

Lebih terperinci

dan 3. Jumlah partisi vertikal (m) dari kiri ke kanan beturut-turut adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. akurasi =.

dan 3. Jumlah partisi vertikal (m) dari kiri ke kanan beturut-turut adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. akurasi =. dan 3. Jumlah partisi vertikal (m) dari kiri ke kanan beturut-turut adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. Gambar 5 Macam-macam bentuk partisi citra. Ekstraksi Fitur Pada tahap ini semua partisi dari citra dihitung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Perkembangan teknologi komputer saat ini sangatlah cepat sehingga komputer banyak digunakan di berbagai bidang. Dalam bidang usaha, penggunaan komputer dapat mempermudah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dari perangkat keras (Tabel 4.1) dan perangkat lunak (Tabel 4.2). Berikut adalah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dari perangkat keras (Tabel 4.1) dan perangkat lunak (Tabel 4.2). Berikut adalah BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem yang digunakan dalam pembuatan program aplikasi ini terdiri dari perangkat keras (Tabel 4.1) dan perangkat lunak (Tabel 4.2). Berikut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Regresi Linier Metode regresi linier merupakan suatu metode yang memodelkan hubungan antara variabel respon dengan variabel prediktor. Tujuannya adalah untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Tahapan penelitian yang diterapkan pada proses penelitian skripsi ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3. 1 Diagram Desain Penelitian 25 Penjelasan

Lebih terperinci

BAB VI PENGUJIAN. 6.1 Tujuan Pengujian. 6.2 Rancangan Pengujian

BAB VI PENGUJIAN. 6.1 Tujuan Pengujian. 6.2 Rancangan Pengujian BAB VI PENGUJIAN Bagian ini membahas mengenai pengujian yang dilakukan terhadap perangkat lunak Cammar yang telah diimplementasikan. Hasil penguj ian tersebut akan dianalisis untuk mengetahui pencapaian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Buku Panduan Sistem Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Anggaran

KATA PENGANTAR. Buku Panduan Sistem Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Anggaran KATA PENGANTAR Buku Panduan Sistem Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Anggaran (SIMONPAPA) versi 1.01 untuk Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya dan Pengadilan Tata Usaha Negara Se-wilayah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI KOMPUTER DALAM STUDI PEMODELAN PARAMETER FARMAKOKINETIK

PENGEMBANGAN APLIKASI KOMPUTER DALAM STUDI PEMODELAN PARAMETER FARMAKOKINETIK PENGEMBANGAN APLIKASI KOMPUTER DALAM STUDI PEMODELAN PARAMETER FARMAKOKINETIK 1. Pendahuluan Aplikasi computer jenis ini merupakan aplikasi computer dalam penelitian dan pengembangan di bidang farmasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan tahap berikutnya pada pengembangan sistem usulan penelitian ini. Hasil proses analisis dan perancangan sistem pada tahap

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi khususnya dalam bidang informasi, teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk memudahkan suatu rumah sakit dalam mengambil

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. menggunakan metode Single Exponential Smoothing. Hasil perancangan tersebut

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. menggunakan metode Single Exponential Smoothing. Hasil perancangan tersebut BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM Pada bab empat ini menjelaskan mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi peramalan persediaan bahan baku pada CV Lintas Nusa Surabaya dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Aplikasi Pada bagian ini, Penulis akan menjelaskan kebutuhan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak, serta menjelaskan bagaimana cara program

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di daerah Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipunagara dan sekitarnya, Jawa Barat (Gambar 1). DAS Cipunagara berada dibawah pengelolaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Analisa Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan sistem yang dibuat beserta pembahasan tentang sistem tersebut. Adapun hasil dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Pendahuluan Kehadiran teknologi informasi memang dirasakan manfaatnya dalam mempermudah kegiatan dan kerja manusia dalam melakukan pekerjaannya. Lembaga bisnis pastilah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Selama proses pengujian aplikasi rute terpendek akan digunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berspesifikasi sama. Hal ini dilakukan agar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Aplikasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Rumah Zakat di Kota Medan Berbasis Web memiliki fungsi sebagai berikut : masyarakat dapat mengetahui informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Studi Literatur: Peramalan, Curah Hujan, Knowledge Discovery in Database, Jaringan Saraf Tiruan, Backpropagation, Optimalisasasi Backpropagation Pengumpulan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kemajuan teknologi komputer sudah banyak dimanfaatkan untuk mendukung suatu usaha bisnis. Dengan adanya komputer, data-data mentah dapat diolah

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakkan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibidang penjualan alat elektronik seperti Computer, Notebook, Tablet, Camera, Projector, Printer dan Accesories Computer.

BAB I PENDAHULUAN. dibidang penjualan alat elektronik seperti Computer, Notebook, Tablet, Camera, Projector, Printer dan Accesories Computer. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istana Disc Computer merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan alat elektronik seperti Computer, Notebook, Tablet, Camera, Projector, Printer dan Accesories

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi sangat dibutuhkan untuk mempermudah pekerjaan individu, kelompok maupun instansi dalam menyelesaikan masalah. Begitu juga pada Kantor Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUJIAN DAN EVALUASI. dengan menggunakan 15 tanda tangan yang berasal dari 1 user yang masing masing

BAB 4 PENGUJIAN DAN EVALUASI. dengan menggunakan 15 tanda tangan yang berasal dari 1 user yang masing masing BAB 4 PENGUJIAN DAN EVALUASI 4.1 Pengujian Pengujian tanda tangan dilakukan dengan cara meminta masing masing user untuk melakukan 60 tanda tangan. Lalu kami akan menyeleksi tanda tangan mereka dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra adalah sebagai berikut. Gambar 3.1 Desain Penelitian 34 35 Penjelasan dari skema gambar

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan beberapa perangkat keras dan perangkat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan beberapa perangkat keras dan perangkat BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat Dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian Pada penelitian ini menggunakan beberapa perangkat keras dan perangkat lunak, diantaranya adalah : a. Perangkat keras 1.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar (1999:102) adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Lingkungan Perancangan Dalam perancangan program aplikasi ini, penulis menggunakan komputer dan sistem operasi dengan spesifikasi rekomendasi sebagai berikut: 1. Processor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Family Folder merupakan buku yang mencatat riwayat kesehatan dari satu keluarga. Buku ini biasanya digunakan oleh puskesmas-puskesmas. Di dalam Family Folder

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut adalah gambaran mengenai desain penelitian pencarian nilai siswa dengan menggunakan algoritma genetika: Studi Literatur Data Penelitian Metode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu universitas, salah satu analisis yang dapat dilakukan untuk melihat perkembangan prestasi akademik seorang mahasiswa adalah dengan memantau nilai

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk membuat aplikasi ini yaitu: 1. Processor Intel(R) Core(TM) Duo 2.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk membuat aplikasi ini yaitu: 1. Processor Intel(R) Core(TM) Duo 2. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perancangan Aplikasi Perangkat keras yang digunakan untuk membuat aplikasi ini yaitu: 1. Processor Intel(R) Core(TM) Duo 2.20 GHz 2. Memory

Lebih terperinci

BAB 3. Metode dan Perancangan Sistem

BAB 3. Metode dan Perancangan Sistem BAB 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem Pada tahap ini, metode penelitian yang digunakan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap penyusunan data awal, tahap desain dan arsitektural

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan kali ini melalui beberapa langkah yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan kali ini melalui beberapa langkah yang akan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan kali ini melalui beberapa langkah yang akan dijelaskan dalam desain penelitian seperti yang tergambarkan di bawah ini: Langkah

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Prosesor : Intel Core i5-6198du (4 CPUs), ~2.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Prosesor : Intel Core i5-6198du (4 CPUs), ~2. BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Hardware a. Prosesor : Intel Core i5-6198du CPU @2.30GHz (4 CPUs), ~2.40GHz b.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia dengan menggunakan metode Gabor Filter dan Algoritma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia dengan menggunakan metode Gabor Filter dan Algoritma BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada proses rancang bangun aplikasi sistem pengenalan pola fraktur tengkorak manusia dengan menggunakan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Plat nomor kendaraan bermotor merupakan ciri atau tanda pengenal suatu kendaraan yang diberikan oleh kepolisian. Setiap plat nomor kendaraan memiliki kombinasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. citra digital yang telah dibuat. Hasilnya dari program kemudian akan dievaluasi untuk

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. citra digital yang telah dibuat. Hasilnya dari program kemudian akan dievaluasi untuk BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dalam bab 4 ini, akan dijelaskan proses implementasi program aplikasi restorasi citra digital yang telah dibuat. Hasilnya dari program kemudian akan dievaluasi untuk menentukan

Lebih terperinci

Bab III Pelaksanaan Penelitian

Bab III Pelaksanaan Penelitian Bab III Pelaksanaan Penelitian Tahapan penelitian secara garis besar terdiri dari persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan kesimpulan. Diagram alir pelaksanaan penelitian dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian 1) Sistem komputer dengan spesifikasi sebagai berikut : - Processor Intel Core i5 2.4 GHz. - RAM 2 GB. - 250 GB hard disk

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. simulasi penyelesaian rubix cube ini adalah sebagai berikut. 1. Processor: Intel (R) Pentium (R) 4 CPU 1.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. simulasi penyelesaian rubix cube ini adalah sebagai berikut. 1. Processor: Intel (R) Pentium (R) 4 CPU 1. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Spesifikasi sistem komputer yang digunakan untuk menjalankan program simulasi penyelesaian rubix cube ini adalah sebagai berikut. 4.1.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam merancang dan membangun sistem informasi ini ada beberapa spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut 4.1.1

Lebih terperinci

Tabel 2 Jumlah data prosedur uji. Crop Variable. Jumlah data LAI 104 SPAD 105 yield 64 LAI 104 SPAD 105 yield 64 LAI 62 SPAD 63 yield 34.

Tabel 2 Jumlah data prosedur uji. Crop Variable. Jumlah data LAI 104 SPAD 105 yield 64 LAI 104 SPAD 105 yield 64 LAI 62 SPAD 63 yield 34. 2. Cross validation 5 fold dengan pemisahan data Indramayu dan, menggunakan data berikut: 3. Supplied test set : training:, testing: Hymap training:, testing: Hymap 4. Percentage split dengan data training

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Komputasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret, Surakarta dengan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dibahas mengenai implementasi aplikasi yang telah dibuat dan evaluasi terhadap aplikasi Multivariate Statistical Process Control. 4.1 Spesifikasi Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI. Sistem pengolahan data merupakan satu kesatuan kegiatan pengolahan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI. Sistem pengolahan data merupakan satu kesatuan kegiatan pengolahan 126 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI 4.1. Kebutuhan Sistem Sistem pengolahan data merupakan satu kesatuan kegiatan pengolahan data atau informasi yang terdiri dari prosedur dan pelaksana data.

Lebih terperinci

3.2.1 Flowchart Secara Umum

3.2.1 Flowchart Secara Umum BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Tahapan analisis merupakan tahapan untuk mengetahui dan memahami permasalahan dari suatu sistem yang akan dibuat. Dalam aplikasi menghilangkan derau

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan Pengantar

Bab 1. Pendahuluan Pengantar Bab 1 Pendahuluan 1.1. Pengantar Teknologi informasi saat ini berkembang dengan sangat cepat. Hal ini terlihat dengan adanya penggunaan komputer dalam berbagai bidang kehidupan, terutama dalam bidang bisnis.

Lebih terperinci

BAB III REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR)

BAB III REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR) BAB III REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR) 3.1 Regresi Poisson Regresi Poisson merupakan suatu bentuk analisis regresi yang digunakan untuk memodelkan data

Lebih terperinci

Gambar Tampilan Layar Cari Data Tabel Pemeliharaan Menu Grup Gambar Tampilan Layar Data Tabel Pemeliharaan Menu Grup

Gambar Tampilan Layar Cari Data Tabel Pemeliharaan Menu Grup Gambar Tampilan Layar Data Tabel Pemeliharaan Menu Grup 490 Pemeliharaan Menu Pemeliharan menu digunakan untuk mendefinisikan kode-kode dari halaman group menu dan halaman menu (menu item) yang ada dalam lingkup user. Tampilan halamanya adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang 57 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dalam bab ini, selain menjelaskan mengenai kebutuhan minimum untuk perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang dihasilkan, juga akan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v 52 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi dari perangkat keras yang digunakan dalam perancangan program adalah sebagai berikut : Processor Intel Pentium IV 2.41GHz

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Perangkat keras yang di butuhkan. optimal pada server dan client sebagai berikut.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Perangkat keras yang di butuhkan. optimal pada server dan client sebagai berikut. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Perangkat keras yang di butuhkan Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem ini secara optimal pada server dan client sebagai berikut.

Lebih terperinci

Gambar 2 Tahapan metode penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 2 Tahapan metode penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Desain Tahapan desain pada penelitian ini berupa perancangan antarmuka sistem dengan pengguna. Tahapan ini juga menjelaskan proses kerja sistem. Implementasi Tahapan implementasi mencakup batasan sistem,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Data

HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Transformasi data, mengubah data ke bentuk yang dapat di-mine sesuai dengan perangkat lunak yang digunakan pada penelitian. Penentuan Data Latih dan Data Uji Dalam penelitian ini data terdapat dua metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai peningkatan kecepatan prediksi produksi susu sapi ini menggunakan metode eksperimen dengan metode sebagai berikut: a. Pengumpulan data

Lebih terperinci

Pembersihan Data Lingkungan Pengembangan Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembersihan Data Lingkungan Pengembangan Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN 3 Nilai fuzzy support bagi frequent sequence dengan ukuran k diperoleh dengan mengkombinasikan frequent sequence dengan ukuran k-1. Proses ini akan berhenti jika tidak memungkinkan lagi untuk membangkitkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi piranti keras pada local server: Processor : Intel Pentium IV 1.8 Ghz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi piranti keras pada local server: Processor : Intel Pentium IV 1.8 Ghz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi yang Diperlukan 4.1.1 Spesifikasi Piranti Keras Berikut merupakan spesifikasi piranti keras yang digunakan pada saat melakukan pengujian e-book reader berbasis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN 21 BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN 3.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Emax Fortune Internasional adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan produk apple macintosh. Selain itu kami juga

Lebih terperinci

Lingkungan Pengembangan HASIL DAN PEMBAHASAN

Lingkungan Pengembangan HASIL DAN PEMBAHASAN aturan 3--5 untuk menentukan interval akan dibagi menjadi berapa kelompok. Hasilnya akan menjadi hirarki paling atas. Kemudian nilai maksimum dan nilai minimum diperiksa apakah nilainya masuk ke dalam

Lebih terperinci