MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PEKERJAAN WATERPROOFING DENGAN METODE PENJENUHAN PORI-PORI BETON

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PEKERJAAN WATERPROOFING DENGAN METODE PENJENUHAN PORI-PORI BETON"

Transkripsi

1 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PEKERJAAN WATERPROOFING DENGAN METODE PENJENUHAN PORI-PORI BETON KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jalan Sapta Taruna Raya, Komplek PU Pasar Jumat - Jakarta Selatan 2012

2 DAFTAR ISI Daftar Isi... Hal BAB I KONSEP PENILAIAN Latar Belakang Tujuan Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori) Daftar Cek Unjuk Kerja (Praktek) Lampiran 1 Jawaban Tugas Tertulis I Lampiran 2 Jawaban Tugas Tertulis II Lampiran 3 Jawaban Tugas Tertulis III Lampiran 4 Jawaban Tugas Tertulis IV Halaman: 1 dari 25

3 1.1 Latar Belakang BAB I KONSEP PENILAIAN Buku penilaian untuk unit Pekerjaan Waterproofing Dengan Metode Penjenuhan Pori- Pori Beton dibuat sebagai konsekuensi logis dalam pelatihan berbasis kompetensi yang telah menempuh tahapan penerimaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja melalui buku informasi dan buku kerja. Setelah latihan-latihan (exercise) dilakukan berdasarkan buku kerja maka untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang dimilikinya perlu dilakukan uji komprehensif secara utuh per unit kompetensi dan materi uji komprehensif itu ada dalam buku penilaian ini. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dibuatnya buku penilaian ini, yaitu untuk menguji kompetensi peserta pelatihan setelah selesai menempuh buku informasi dan buku kerja secara komprehensif dan berdasarkan hasil uji inilah peserta akan dinyatakan kompeten atau belum kompeten terhadap unit kompetensi Pekerjaan Waterproofing Dengan Metode Penjenuhan Pori- Pori Beton 1.3 Metoda Penilaian 1. Metoda Penilaian Pengetahuan a. Tes Tertulis Untuk menilai pengetahuan yang telah disampaikan selama proses pelatihan terlebih dahulu dilakukan tes tertulis melalui pemberian materi tes dalam bentuk tertulis yang dijawab secara tertulis juga. Untuk menilai pengetahuan dalam proses pelatihan materi tes disampaikan lebih dominan dalam bentuk obyektif tes, dalam hal ini jawaban singkat, menjodohkan, benar-salah, dan pilihan ganda. Tes essay bisa diberikan selama tes essay tersebut tes essay tertutup dalam bentuk Jawaban Singkat, tidak essay terbuka, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi faktor subyektif penilai. b. Tes Wawancara Halaman: 2 dari 25

4 Tes wawancara dilakukan untuk menggali atau memastikan hasil tes tertulis sejauh itu diperlukan. Tes wawancara ini dilakukan secara perseorangan antara penilai dengan peserta uji/peserta pelatihan. Penilai sebaiknya lebih dari satu orang. 2. Metoda Penilaian Keterampilan a. Tes Simulasi Tes simulasi ini digunakan untuk menilai keterampilan dengan menggunakan media bukan yang sebenarnya, misalnya menggunakan tempat kerja tiruan (bukan tempat kerja yang sebenarnya), obyek pekerjaan disediakan atau hasil rekayasa sendiri, bukan obyek kerja yang sebenarnya. b. Aktivitas Praktik Penilaian dilakukan secara sebenarnya, di tempat kerja sebenarnya dengan menggunakan obyek kerja sebenarnya. Namun dalam pelaksanaan pelatihan untuk unit kompetensi ini, metoda penilaian ini tidak digunakan. 3. Metoda Penilaian Sikap Kerja a. Observasi Untuk melakukan penilaian sikap kerja digunakan metoda observasi terstruktur, artinya pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar penilaian yang sudah disiapkan sehigga pengamatan yang dilakukan mengikuti petunjuk penilaian yang dituntut oleh lembar penilaian tersebut. Pengamatan dilakukan pada waktu peserta uji/peserta pelatihan melakukan keterampilan kompetensi yang dinilai karena sikap kerja melekat pada keterampilan tersebut. Halaman: 3 dari 25

5 2.1 Kunci Jawaban Tugas-tugas (Teori) BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN Tugas tertulis dapat digunakan oleh penilai untuk mengidentifikasi kesiapan Anda untuk melaksanakan penilaian unjuk kerja Tugas Teori 1 Pelaksanaan pencampuran bahan waterproofing pada beton yang sedang diaduk, untuk menjenuhkan pori-pori beton dengan cara admixture. Perintah Tugas Waktu Penyelesaian Tugas : : Jawablah soal di bawah ini pada lembar jawaban yang telah disediakan 15 Menit Soal Tugas a. Pilihan Ganda Pilihlah salah satu yang menurut anda paling benar : a, b, c atau d dengan memberi tanda lingkaran (O) pada lembar jawaban yang tersedia. 1) Langkah pertama pelaksanaan Waterproofing semen polimer ini adalah sebagai berikut : a. Isi lobang-lobang udara dengan campuran semen agar diperoleh lapisan yang halus dan rata pada permukaan dak beton. Lakukan test perendamam lebih dahulu pada daerah yang akan di waterproofing tersebut, b. Keringkan dan bersihkan permukaan dak beton tersebut dari kotoran sisa campuran semen, minyak dengan sikat atau semprot dengan kompresor, c. Campurkan pelan-pelan 75% waterproofing cair dengan material waterproofing bubuk dalam container (pencampur elektrik), sampai campuran menjadi homogen, setelah itu masukkan sisa waterproofing cair yang 25%, d. Semua jawaban adalah benar. 2) Langkah kedua pelaksanaan Waterproofing semen polimer ini adalah sebagai berikut : a. Aplikasikan lapisan pertama dari campuran waterproofing tersebut dengan menggunakan kuas atau roll, dengan tebal 0,6 mm, minimal seluas 28 m 2, b. Keringkan lapisan pertama campuran waterproofing tersebut selama 2-4 jam, tergantung pada cuaca dan ketebalannya, c. plikasikan lapisan kedua campuran waterproofing tersebut dengan arah yang berbeda dengan arah lapisan pertama. Total penggunaan kedua lapisan waterproofing ini, kira-kira 1,5 kg/m 2. d. Semua jawaban adalah benar Halaman: 4 dari 25

6 e. Benar / Salah Pilihlah B jika pernyataan yang ada menurut anda BENAR dan pilihlah S jika pernyataan yang ada menurut anda SALAH, dengan memberi tanda lingkaran (O) pada lembar jawaban yang tersedia. 3) B S Perawatan / Curing yang baik adalah membasahi karung goni atau geotextile pada permukaan untuk menghindari keretakan akibat penguapan air berlebihan /prematur pada permukaan beton atau susut plastis (Plastic Shrinkage ) maupun susut kering (Drying Shrinkage) 4) B S Admixture yang digunakan adalah admixture berbasis lignosulfonate dan katalis yang diformulasikan sebagai bahan Waterproofer pada beton dengan cara mengurangi water cement ratio sampai 15 % tanpa mengurangi slump dari beton sehingga mengurangi besarnya pori pori setelah beton dirawat/ curing dengan baik serta mengurangi saluran kapileri-kapileri air dengan cara mengisolasi poripori dalam beton tersebut. 5) B S Superplasticiser yang digunakan adalah sesuai standar ASTM C 494 type F dipakai untuk membantu menaikkan slump beton sesuai dengan kebutuhan. Darex Super 20 banyak dipergunakan oleh perusahaan Readymix dan Precaster sebagai bahan untuk membuat beton menjadi lebih plastis, mempermudah pengerjaan khususnya pada beton dengan perbandingan air semen yang rendah, beton lebih homogen, mempertinggi kuat tekan, mempercepat pelepasan bekisting dll. f. Jawaban Singkat Jawablah pertanyaan secara benar, singkat dan jelas. 6) Uraikan proses pencampuran Admixture dan Superplasticiser dalam campuran beton Jawaban: 7) Uraikan langkah pengujian pada penuangan adukan waterproofing admixture ke dalam alat pencampur/ molen yang berisi adukan beton? Jawaban: Halaman: 5 dari 25

7 2.1.2 Tugas Teori 2 Pelaksanaan pekerjaan waterproofing untuk menjenuhkan pori-pori beton dengan cara coating. Perintah Tugas Waktu Penyelesaian Tugas : : Jawablah soal di bawah ini pada lembar jawaban yang telah disediakan 15 Menit Soal Tugas: a. Pilihan Ganda Pilihlah salah satu yang menurut anda paling benar : a, b, c atau d dengan memberi tanda lingkaran (O) pada lembar jawaban yang tersedia. 1) Fungsi masing-masing lapisan primer pada langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut : a) Setelah lantai dibobok, lapisan primer 1 berfungsi untuk mengikat/ menyambung cor lama dan yang baru. b) Lapisan primer 2 berfungsi untuk mengikat cor baru dengan waterproofing internal diatasnya. c) Lapisan primer 3 berfungsi untuk mengikat waterproofing internal dengan plesteran. d) Semua jawaban adalah benar. 2) Cara Penjenuhan pori-pori beton bisa diaplikasikan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut : a) Waterproofing yang cair dilaburkan menggunakan rol atau disemprotkan agar mengkristal pada lapisan beton. b) Waterproofing ditambahkan pada campuran beton, dan ketika campuran beton tersebut dihampar maka akan terbentuk catalytic crystalline sehingga beton menjadi kedap. c) Waterproofing dalam bentuk bubuk yang ditaburkan pada Lean Concrete sebelum Lapis beton dihampar diatasnya. d) Semua jawaan adalah benar. 3) Prosedur pencampuran Superplasticiser adalah sebagai berikut : a) Superplasticiser dapat diberikan di plant / site sesuai dengan kondisi lapangan atau atas permintaan khusus. Pada penambahan Superplasticiser kenaikan slump sekitar 6 cm. Sehingga sewaktu beton tiba di lokasi proyek harus diperhitungkan adanya kenaikan tersebut. Biasanya slump untuk area lantai adalah 12 ± 1 cm setelah penambahan Superplasticiser dan pada area dinding 16 ± 1 cm setelah penambahan Adprufe AP3 atau ada permintaan khusus mengenai tinggi slump. Material Superplasticiser yang sudah dituang ke dalam mobil molen dimixing selama ± 3 menit. b) Superplastisicer diberikan di Site dan hanya diberikan apabila slump kurang / tidak memenuhi kriteria yang sudah ditentukan, biasanya 14 ± 2 cm. Halaman: 6 dari 25

8 Material Superplasticiser yang sudah dituang ke dalam mobil molen dimixing selama ± 3 menit. Jangan tambahkan air untuk menaikkan slump apabila slump kurang karena dapat menyebabkan beton crack dan waterproofing tidak berfungsi secara optimal. c) Proses pembongkaran sebaiknya secepat mungkin sekitar menit setelah semua bahan dimasukkan. Pemadatan harus merata sehingga terbentuk beton yang padat, tidak keropos dan jangan sampai terjadi pemisahan agregat. d) Semua jawaban adalah benar. b. Benar / Salah Pilihlah B jika pernyataan yang ada menurut anda BENAR dan pilihlah S jika pernyataan yang ada menurut anda SALAH, dengan memberi tanda lingkaran (O) pada lembar jawaban yang tersedia. 4) B S Pemasangan coating pertama, diapplikasikan dengan kuas atau roll, pada ruangan terbuka dan cuaca cerah, coating pertama akan mengering dalam waktu 2-4 jam. 5) B S Pemasangan coating kedua, diapplikasikan setelah coating pertama kering, dipasang dengan arah yang bersilangan dengan coating pertama, pada cuaca cerah dan ruangan terbuka, coating kedua akan mengering normal dalam waktu 2-4 jam. 6) B S Untuk mencapai pengeringan yang sempurna coating kedua dibiarkan sampai 24 jam sebelum dilakukan test rendam dan pekerjaan finishing. 7) B S Sebelum test rendam dilaksanakan, harus dipastikan pipa floor drain ditutup rapat. Untuk pipa outlet / inlet yang belum tersambung ke saluran pembuangan dapat ditutup dengan Dop, sedangkan yang sudah dibuat tanggulan di sekeliling pembuangan outlet / inlet ditutup dengan waterproofing sheet membrane. c. Jawaban Singkat Jawab pertanyaan secara benar, singkat dan jelas. 8) Uraikan Pelaksanaan waterproofing untuk menjenuhkan pori-pori beton dengan cara coating? Jawaban: Halaman: 7 dari 25

9 2.1.3 Tugas Teori 3 Pelaksanaan pekerjaan waterproofing untuk menjenuhkan pori- pori beton dengan cara tabur. Perintah Tugas Waktu Penyelesaian Tugas : : Jawablah soal di bawah ini pada lembar jawaban yang telah disediakan 15 Menit Soal Tugas: a. Pilihan Ganda Pilihlah salah satu yang menurut anda paling benar : a, b, c atau d dengan memberi tanda lingkaran (O) pada lembar jawaban yang tersedia. 1. Material Waterproofing yang ramah lingkungan mempunyai ciri-ciri berikut : a) Sifat material water based sehingga cukup pakai kuas/ roll dan dicampur air. b) Material tidak berbau dan tidak menyebabkan polusi udara. c) Material tidak beracun. d) Semua jawaban adalah benar. 2. Langkah-langkah Test Rendam dilakukan sebagai berikut : a) Sebelum test rendam dilaksanakan, harus dipastikan pipa drain ditutup rapat. Untuk pipa drain yang belum tersambung ke saluran pembuangan dapat ditutup dengan Dop, sedangkan yang sudah dibuat tanggulan di sekeliling pembuangan drain ditutup dengan waterproofing sheet membrane. Tanggulan dibuat dari bata dan semen b) Tinggi air untuk test rendam disesuaikan dengan tinggi tanggulan atau dinding parapet. Tinggi air untuk test rendam harus lebih rendah dari dinding parapet. c) Ketinggian air test rendam ditentukan bersama Suplier Waterproofing dan Kontraktor Pemberi Tugas. 1) Waktu test rendam 1 x 24 jam. 2) Evaluasi hasil test rendam dilakukan dengan pengecekan bersama dari lantai dibawahnya, jika tidak terdapat lembab atau kebocoran, segera dapat dilakukan screed proteksi atau pemasangan keramik, jika terdapat kebocoran atau rembesan, dilakukan blokade area yang bocor, dikeringkan dan re-coating. d) Semua jawaban adalah benar. b. Benar / Salah Pilihlah B jika pernyataan yang ada menurut anda BENAR dan pilihlah S jika pernyataan yang ada menurut anda SALAH, dengan memberi tanda lingkaran (O) pada lembar jawaban yang tersedia. 3) B S Pekerjaan screed proteksi waterproofing atau keramik dapat segera dilaksanakan setelah test rendam dinyatakan berhasil. Halaman: 8 dari 25

10 4) B S Disarankan agar pekerjaan waterproofing dilakukan setelah keramik dinding di area toilet sudah terpasang dan disisakan area yang akan diwaterproofing. 5) B S Pemasangan fiber mesh dilaksanakan pada waktu coating pertama sudah kering. Fiber mesh dipasang dengan overlap lebar 5 cm, kemudian diikuti dengan coating kedua diaplikasikan dengan arah menyilang 90 dengan coating pertama. 6) B S Pemasangan coating ketiga diaplikasikan setelah coating kedua kering, dipasang dengan arah searah dengan coating pertama, coating ketiga akan mengering normal dalam waktu 6 8 jam. Coating ketiga yang telah diaplikasikan dibiarkan mengering selama 24 jam sebelum di test rendam. 7) B S Urutan Pekerjaan Waterproofing adalah sebagai berikut : Persiapan Lahan, Pelapisan Penetrasi Primer, Aplikasi Waterproofing tanpa Fiber Mesh, Test Rendam, Pekerjaan Screed Pelindung Waterproofing. c. Jawaban Singkat Isilah titik-titik dari lembar pertanyaan atau jawab pertanyaan secara benar, singkat dan jelas. 8) Uraikan Pelaksanaan pekerjaan waterproofing untuk menjenuhkan pori- pori beton dengan cara tabur. Jawaban: 2.2 Lembar Pemeriksaan Tugas Tertulis Tugas Teori No. Benar Salah Tugas Teori 1 1 d 2 d 3 B 4 B 5 B 6 Lampiran 1 Halaman: 9 dari 25

11 7 Lampiran 1 Tugas Teori 2 1 d 2 d 3 d 4 B 5 B 6 B 7 B 8 Lampiran 2 Tugas Teori 3 1 d 2 d 3 B 4 B 5 B 6 B 7 B 8 Lampiran 3 Apakah semua petanyaan Tugas Teori Modul 5. Pemasangan Waterproofing yang terkait dengan pelaksanaan pelatihan telah dijawab dengan benar dalam waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai:: Halaman: 10 dari 25

12 2.3 Tugas Unjuk Kerja Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan bila Anda telah melaksanakan tugas teori/tertulis dan hasil penilaiannya telah memberikan indikasi bahwa Anda dapat melanjutkan melaksanakan tugas unjuk kerja Ketentuan Umum a. Standar Kinerja 1) Dikerjakan sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan dan diselesaikan tepat waktu dengan menyelesaikan seluruh tugas-tugas yang diberikan 2) Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, dan kesalahan yang terjadi bukan pada kegiatan kritis atau sangat penting. b. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu mendapat perhatian dan diterapkan selama pelaksanaan praktek kerja dilakukan, yaitu: 1) Memastikan jam pelaksanaan praktek kerja dilakukan secara proporsional dengan jam istirahat agar tidak menimbulkan kelelahan sangat yang dapat mempengaruhi kesehatan dan dapat menimbulkan kecelakaan kerja. 2) Terjaganya sikap kerja yang telah ditetapkan dalam melaksanakan kegiatan sehingga dapat terhindar dari kesalahan yang berakibat fatal yang disebabkan ketidakdisiplinan, ketidaktelitian, ketidaktaatan terhadap azas, melanggar prosedur baku yang telah ditetapkan. 3) Penggunaan peralatan untuk praktek harus sesuai dengan pedoman dan petunjuk untuk masing-masing alat yang telah ditetapkan. c. Langkah kerja 1) Laksanakan instruksi kerja secara berurutan dan teratur. 2) Tuangkan hasil pelaksanaan instruksi dalam lembar tulisan yang rapi dan tertata dengan baik. 3) Dapat sumber-sumber atau referensi yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan yang didasarkan pada instruksi tersebut di atas. 4) Tuliskan seluruh kegiatan yang dilakukan berdasarkan prosedur yang berlaku dan sebutkan sumber prosedur tersebut. 5) Rekapitulasi hasil seluruh kegiatan yang dilakukan dalam suatu bentuk laporan secara berurutan. 6) Sampaikan rekapitulasi tersebut kepada instruktur berikut dengan lampiranlampirannya (catatan-catatan setiap pelaksanaan kegiatan). Halaman: 11 dari 25

13 3.3.2 Lembar Kerja Unjuk Kerja untuk Tugas 1 a. Nama Tugas 1 : Melaksanakan pencampuran bahan waterproofing pada beton yang sedang diaduk, untuk menjenuhkan pori-pori beton dengan cara admixture b. Waktu penyelesaian :... menit Tugas c. Tujuan pelatihan: 1. Mampu menghitung kebutuhan material waterproofing admixture (dan air jika diperlukan), berdasarkan volume beton sesuai dengan ketentuan. 2. Mampu mencampur material waterproofing admixture dengan air sesuai dengan ketentuan. 3. Mampu melaksanakan penuangan adukan waterproofing admixture ke dalam alat pencampur/ molen yang berisi adukan beton, kemudian diaduk ± 5 menit. 4. Mampu mencampur komponen primer dalam satu wadah sesuai kebutuhan sampai homogen. 5. Mampu melapis permukaan dengan campuran primer sesuai ketentuan. d. Daftar Alat dan Bahan NO. NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN A. ALAT 1. Perangkat komputer Sesuai standar yang berlaku (Intel Pentium IV CPU, 1,80 GHz, 1 GB RAM) 2. Piranti lunak (software) Sesuai standar yang berlaku (Microsoft Windows 7 atau Windows XP) 3. Printer Sesuai standar yang berlaku (HP/ Canon/ Epson Deskjet Ink) 4. Pelobang kertas Sesuai standar yang berlaku 5. Stapler Ukuran no.10 dan no.3 6. Alat ukur/ meteran Sesuai standar yang berlaku 7. Waterpass/ teodolit, Sesuai standar yang berlaku 8. Kamera, Sesuai standar yang berlaku 9. Kalkulator Sesuai standar yang berlaku B. BAHAN Material Waterproofing admixture, air pencampur Sesuai di pasaran 1. Papan tulis/ white board Sesuai standar yang berlaku (Ukuran 100 cm X 80 cm) Halaman: 12 dari 25

14 NO. NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN 2. Penjepit kertas Sesuai standar yang berlaku (Ukuran 1 inch dan 0,5 inch ) 1 Dos 3. Kertas HVS A4 70 gram 1 Rim/500 lembar 4. Spidol whiteboard Hitam, biru dan merah 5. Hand board Sesuai standar yang berlaku 6. Kertas millimeter Sesuai standar yang berlaku e. Indikator Unjuk Kerja 1. Penghitungan kebutuhan material waterproofing admixture (dan air jika diperlukan), dihitung berdasarkan volume beton sesuai dengan ketentuan. a. Dapat menjelaskan penghitungan kebutuhan material waterproofing admixture (dan air jika diperlukan), berdasarkan volume beton sesuai dengan ketentuan. b. Mampu menghitung kebutuhan material waterproofing admixture (dan air jika diperlukan), berdasarkan volume beton sesuai dengan ketentuan. 2. Penampuran material waterproofing admixture dengan air sesuai dengan ketentuan. a. Dapat menjelaskan pencampuran material waterproofing admixture dengan air sesuai dengan ketentuan. b. Mampu mencampur material waterproofing admixture dengan air sesuai dengan ketentuan. 3. Penuangan adukan waterproofing admixture ke dalam alat pencampur/ molen yang berisi adukan beton, kemudian diaduk ± 5 menit. a. Dapat menjelaskan penuangan adukan waterproofing admixture ke dalam alat pencampur/ molen yang berisi adukan beton, kemudian diaduk ± 5 menit. b. Mampu melaksanakan penuangan adukan waterproofing admixture ke dalam alat pencampur/ molen yang berisi adukan beton, kemudian diaduk ± 5 menit. f. Instruksi kerja 1. Penghitungan kebutuhan material waterproofing admixture (dan air jika diperlukan), dihitung berdasarkan volume beton sesuai dengan ketentuan. a. Uraikan penghitungan kebutuhan material waterproofing admixture (dan air jika diperlukan), dihitung berdasarkan volume beton sesuai dengan ketentuan. 2. Pencampuran material waterproofing admixture dengan air sesuai dengan ketentuan. a. Praktekkan pencampuran material waterproofing admixture dengan air sesuai dengan ketentuan.. 3. Penuangan adukan waterproofing admixture ke dalam alat pencampur/ molen yang berisi adukan beton, kemudian diaduk ± 5 menit. a. Praktekkan cara penuangan adukan waterproofing admixture ke dalam alat pencampur/ molen yang berisi adukan beton, kemudian diaduk ± 5 menit. Halaman: 13 dari 25

15 g. Daftar Cek Unjuk Kerja NO DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK 1. Penghitungan kebutuhan material waterproofing admixture (dan air jika diperlukan), dihitung berdasarkan volume beton sesuai dengan ketentuan. - PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK 1.1 Uraikan penghitungan kebutuhan material waterproofing admixture (dan air jika diperlukan), dihitung berdasarkan volume beton sesuai dengan ketentuan 2. Pencampuran material waterproofing admixture dengan air sesuai dengan ketentuan. 2.1 Praktekkan pencampuran material waterproofing admixture dengan air sesuai dengan ketentuan. 3. Penuangan adukan waterproofing admixture ke dalam alat pencampur/ molen yang berisi adukan beton, kemudian diaduk ± 5 menit. 3.1 Praktekkan cara penuangan adukan waterproofing admixture ke dalam alat pencampur/ molen yang berisi adukan beton, kemudian diaduk ± 5 menit. Keakuratan uraian penghitungan kebutuhan material waterproofing admixture (dan air jika diperlukan), dihitung berdasarkan volume beton sesuai dengan ketentuan - Keakuratan praktek pencampuran material waterproofing admixture dengan air sesuai dengan ketentuan - Keakuratan praktek cara penuangan adukan waterproofing admixture ke dalam alat pencampur/ molen yang berisi adukan beton, kemudian diaduk ± 5 menit.. Apakah semua instruksi kerja tugas praktek dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK Halaman: 14 dari 25

16 NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Lembar Kerja Unjuk Kerja untuk Tugas 2 a. Nama Tugas 2 : Melaksanakan pekerjaan waterproofing untuk menjenuhkan pori-pori beton dengan cara coating. b. Waktu penyelesaian :... menit Tugas c. Tujuan pelatihan: 1. Mampu menakar material waterproofing dan air sesuai dengan ketentuan 2. Mampu mengaduk material waterproofing admixture dengan air sesuai dengan ketentuan. 3. Mampu melaksanakan pembasahan permukaan beton (setelah dilakukan pembukaan pori-pori beton) dengan air. 4. Mampu melaksanakan pekerjaan waterproofing dengan sikat khusus sesuai dengan ketentuan. 5. Mampu melakukan pemeliharaan waterproofing (curing waterproofing) selama 5 hari dalam keadaan lembab sesuai dengan ketentuan. d. Daftar Alat dan Bahan NO. NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN A. ALAT 1. Perangkat komputer Sesuai standar yang berlaku (Intel Pentium IV CPU, 1,80 GHz, 1 GB RAM) 2. Piranti lunak (software) Sesuai standar yang berlaku (Microsoft Windows 7 atau Windows XP) 3. Printer Sesuai standar yang berlaku (HP/ Canon/ Epson Deskjet Ink) 4. Pelobang kertas Sesuai standar yang berlaku Halaman: 15 dari 25

17 NO. NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN 5. Stapler Ukuran no.10 dan no.3 6. Kalkulator Sesuai standar yang berlaku B. BAHAN Material Waterproofing Admixture, air pencampur Sesuai di pasaran 1. Papan tulis/ white board Sesuai standar yang berlaku (Ukuran 100 cm X 80 cm) 2. Penjepit kertas Sesuai standar yang berlaku (Ukuran 1 inch dan 0,5 inch ) 1 Dos 3. Kertas HVS A4 70 gram 1 Rim/500 lembar 4. Spidol whiteboard Hitam, biru dan merah 5. ATK Sesuai standar yang berlaku e. Indikator Unjuk Kerja 1. Penakaran material waterproofing dan air sesuai dengan ketentuan. a) Dapat menjelaskan penakaran material waterproofing dan air sesuai dengan ketentuan b) Mampu menakar material waterproofing dan air sesuai dengan ketentuan 2. Pengadukan material waterproofing admixture dengan air sesuai dengan ketentuan. a) Dapat menjelaskan pengadukan material waterproofing admixture dengan air sesuai ketentuan. b) Mampu mengaduk material waterproofing admixture dengan air sesuai dengan ketentuan. 3. Pembasahan permukaan beton (setelah dilakukan pembukaan pori-pori beton) dengan air. a) Dapat menjelaskan pembasahan permukaan beton (setelah dilakukan pembukaan pori-pori beton) dengan air. b) Mampu melaksanakan pembasahan permukaan beton (setelah dilakukan pembukaan pori-pori beton) dengan air. 4. Pelaksanaan pekerjaan waterproofing dengan sikat khusus sesuai dengan ketentuan. a) Dapat menjelaskan pelaksanaan pekerjaan waterproofing dengan sikat khusus sesuai dengan ketentuan. b) Mampu melaksanakan pekerjaan waterproofing dengan sikat khusus sesuai dengan ketentuan. 5. Melakukan pemeliharaan waterproofing (curing waterproofing) selama 5 hari dalam keadaan lembab sesuai dengan ketentuan. a) Dapat menjelaskan pemeliharaan waterproofing (curing waterproofing) selama 5 hari dalam keadaan lembab sesuai dengan ketentuan. b) Mampu melakukan pemeliharaan waterproofing (curing waterproofing) selama 5 hari dalam keadaan lembab sesuai dengan ketentuan. Halaman: 16 dari 25

18 f. Instruksi kerja 1. Penakaran material waterproofing dan air sesuai dengan ketentuan. a) Praktekkan penakaran material waterproofing dan air sesuai dengan ketentuan. 2. Pengadukan material waterproofing admixture dengan air sesuai dengan ketentuan. a) Praktekkan pengadukan material waterproofing admixture dengan air sesuai dengan ketentuan. 3. Pembasahan permukaan beton (setelah dilakukan pembukaan pori-pori beton) dengan air. a) Praktekkan pembasahan permukaan beton (setelah dilakukan pembukaan poripori beton) dengan air. 4. Pelaksanaan pekerjaan waterproofing dengan sikat khusus sesuai dengan ketentuan. a) Praktekkan pelaksanaan pekerjaan waterproofing dengan sikat khusus sesuai dengan ketentuan. 5. Melakukan pemeliharaan waterproofing (curing waterproofing) selama 5 hari dalam keadaan lembab sesuai dengan ketentuan. a) Praktekkan pemeliharaan waterproofing (curing waterproofing) selama 5 hari dalam keadaan lembab sesuai dengan ketentuan. g. Daftar Cek Unjuk Kerja NO DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK 1 Penakaran material waterproofing dan air sesuai dengan ketentuan. 1.1 Praktekkan penakaran material waterproofing dan air sesuai dengan ketentuan. 2. Pengadukan material waterproofing admixture dengan air sesuai dengan ketentuan 2.1 Praktekkan pengadukan material waterproofing admixture dengan air sesuai dengan ketentuan. 3. Pembasahan permukaan beton (setelah dilakukan pembukaan pori-pori beton) dengan air. - Keakuratan praktek penakaran material waterproofing dan air sesuai dengan ketentuan. - Keakuratan praktek pengadukan material waterproofing admixture dengan air sesuai dengan ketentuan. - PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK 3.1 Praktekkan pembasahan permukaan beton (setelah dilakukan pembukaan poripori beton) dengan air. Keakuratan praktek pembasahan permukaan beton (setelah dilakukan pembukaan pori-pori beton) dengan air. Halaman: 17 dari 25

19 NO DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK 4. Pelaksanaan pekerjaan waterproofing dengan sikat khusus sesuai dengan ketentuan. - PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK 4.1 Praktekkan pelaksanaan pekerjaan waterproofing dengan sikat khusus sesuai dengan ketentuan. 5. Melakukan pemeliharaan waterproofing (curing waterproofing) selama 5 hari dalam keadaan lembab sesuai dengan ketentuan. 5.1 Praktekkan pemeliharaan waterproofing (curing waterproofing) selama 5 hari dalam keadaan lembab sesuai dengan ketentuan. Keakuratan praktek pelaksanaan pekerjaan waterproofing dengan sikat khusus sesuai dengan ketentuan Keakuratan praktek pemeliharaan waterproofing (curing waterproofing) selama 5 hari dalam keadaan lembab sesuai dengan ketentuan. Apakah semua instruksi kerja tugas praktek dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Halaman: 18 dari 25

20 3.3.4 Lembar Kerja Unjuk Kerja untuk Tugas 3 a. Nama Tugas 3 : Pelaksanaan pekerjaan waterproofing untuk menjenuhkan pori-pori beton dengan cara tabur. b. Waktu penyelesaian :... menit Tugas c. Tujuan pelatihan: 1. Mampu menghitung material waterproofing berdasarkan perbandingan berat sesuai dengan luas permukaan beton yang akan ditabur 2. Mampu menimbang kebutuhan material waterproofing 3. Mampu melaksanakan penaburan, sesaat setelah proses pekerjaan perataan beton, dengan takaran sesuai dengan ketentuan. 4. Mampu meratakan bahan waterproofing dengan alat bantu perata. d. Daftar Alat dan Bahan NO. NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN A. ALAT 1. Perangkat komputer Sesuai standar yang berlaku (Intel Pentium IV CPU, 1,80 GHz, 1 GB RAM) 2. Piranti lunak (software) Sesuai standar yang berlaku (Microsoft Windows 7 atau Windows XP) 3. Printer Sesuai standar yang berlaku (HP/ Canon/ Epson Deskjet Ink) 4. Pelobang kertas Sesuai standar yang berlaku 5. Stapler Ukuran no.10 dan no.3 6. Kalkulator Sesuai standar yang berlaku B. BAHAN 1. Papan tulis/ white board Sesuai standar yang berlaku (Ukuran 100 cm X 80 cm) 2. Penjepit kertas Sesuai standar yang berlaku (Ukuran 1 inch dan 0,5 inch ) 1 Dos 3. Kertas HVS A4 70 gram 1 Rim/500 lembar 4. Spidol whiteboard Hitam, biru dan merah 5. ATK Sesuai standar yang berlaku Halaman: 19 dari 25

21 e. Indikator Unjuk Kerja 1. Perhitungan material waterproofing berdasarkan perbandingan berat sesuai dengan luas permukaan beton yang akan ditabur. a) Dapat menjelaskan penghitungan material waterproofing berdasarkan perbandingan berat sesuai dengan luas permukaan beton yang akan ditabur. b) Mampu menghitung material waterproofing berdasarkan perbandingan berat sesuai dengan luas permukaan beton yang akan ditabur 2. Penimbangan kebutuhan material waterproofing. a) Dapat menjelaskan penimbangan kebutuhan material waterproofing. b) Mampu menimbang kebutuhan material waterproofing 3. Penaburan dilaksanakan dengan takaran sesuai dengan ketentuan, sesaat setelah proses pekerjaan perataan beton. a) Dapat menjelaskan pelaksanaan penaburan, sesaat setelah proses pekerjaan perataan beton, dengan takaran sesuai dengan ketentuan. b) Mampu melaksanakan penaburan, sesaat setelah proses pekerjaan perataan beton, dengan takaran sesuai dengan ketentuan. 4. Perataan bahan waterproofing dengan alat bantu perata. a) Dapat menjelaskan perataan bahan waterproofing dengan alat bantu perata. b) Mampu meratakan bahan waterproofing dengan alat bantu perata. f. Instruksi Kerja 1. Perhitungan material waterproofing berdasarkan perbandingan berat sesuai dengan luas permukaan beton yang akan ditabur. a) Uraikan cara perhitungan material waterproofing berdasarkan perbandingan berat sesuai dengan luas permukaan beton yang akan ditabur. 2. Penimbangan kebutuhan material waterproofing. a) Praktekkan cara penimbangan kebutuhan material waterproofing. 3 Penaburan dilaksanakan dengan takaran sesuai dengan ketentuan, sesaat setelah proses pekerjaan perataan beton. a) Praktekkan cara penaburan yang dilaksanakan dengan takaran sesuai dengan ketentuan, sesaat setelah proses pekerjaan perataan beton. 4.. Perataan bahan waterproofing dengan alat bantu perata. a) Praktekkan cara perataan bahan waterproofing dengan alat bantu perata. b) Daftar Cek Unjuk Kerja NO DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK 1. Perhitungan material waterproofing berdasarkan perbandingan berat sesuai dengan luas permukaan beton - PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK Halaman: 20 dari 25

22 NO DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK yang akan ditabur. PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK 1.1 Uraikan cara perhitungan material waterproofing berdasarkan perbandingan berat sesuai dengan luas permukaan beton yang akan ditabur. 2. Penimbangan kebutuhan material waterproofing. 2.1 Praktekkan cara penimbangan kebutuhan material waterproofing. Ketelitian uraian cara perhitungan material waterproofing berdasarkan perbandingan berat sesuai dengan luas permukaan beton yang akan ditabur. - Keakuratan praktek cara penimbangan kebutuhan material waterproofing. 3. Penaburan dilaksanakan dengan takaran sesuai dengan ketentuan, sesaat setelah proses pekerjaan perataan beton. 3.1 Praktekkan cara penaburan yang dilaksanakan dengan takaran sesuai dengan ketentuan, sesaat setelah proses pekerjaan perataan beton. 4. Perataan bahan waterproofing dengan alat bantu perata. 4.1 Praktekkan cara perataan bahan waterproofing dengan alat bantu perata. - Keakuratan praktek cara penaburan yang dilaksanakan dengan takaran sesuai dengan ketentuan, sesaat setelah proses pekerjaan perataan beton. - Keakuratan praktek cara perataan bahan waterproofing dengan alat bantu perata. Apakah semua instruksi kerja tugas praktek dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK Halaman: 21 dari 25

23 NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : 1.2 Daftar Cek Unjuk Kerja NO. TUGAS UNJUK KERJA 1. Tugas Unjuk Kerja I 2. Tugas Unjuk Kerja II 3. Tugas Unjuk Kerja III PENILAIAN K BK TANGGAL Apakah semua tugas unjuk kerja yang bersumber dari materi pembelajaran telah dilaksanakan dengan benar dan dalam waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai:: Halaman: 22 dari 25

24 Lampiran 1 Jawaban Tugas Teori 1 6) Uraikan proses pencampuran Admixture dan Superplasticiser dalam campuran beton Jawaban: a) Admixture (misal Hydratite WR Liquid) dapat diberikan di plant / site sesuai dengan kondisi lapangan atau atas permintaan khusus. Pada penambahan Admixture tsb akan menyebabkan kenaikan slump sekitar 4 6 cm. Sehingga sewaktu beton tiba di lokasi proyek harus diperhitungkan adanya kenaikan tersebut. Biasanya slump untuk area lantai adalah 12 ± 1 cm setelah penambahan Admixture dan pada area dinding 16 ± 1 cm setelah penambahan Admixture atau ada permintaan khusus mengenai tinggi slump. Material Admixture yang sudah dituang kedalam mobil molen dimixing selama ± 3 menit. b) Superplastisicer diberikan di Site dan hanya diberikan apabila slump kurang / tidak memenuhi Kriteria yang sudah ditentukan, biasanya 14 ± 2 cm. Material Superplastisicer (misal Darex Super 20 Daracem 130) yang sudah dituang ke dalam mobil molen dimixing selama ± 3 menit. Jangan tambahkan air untuk menaikkan slump apabila slump kurang karena dapat menyebabkan beton crack dan waterproofing tidak berfungsi secara optimal. c) Proses pembongkaran sebaiknya secepat mungkin sekitar menit setelah semua bahan dimasukkan. d) Pemadatan harus merata sehingga terbentuk beton yang padat, tidak keropos dan jangan sampai terjadi pemisahan agregat. 7. Uraikan langkah pengujian pada penuangan adukan waterproofing admixture ke dalam alat pencampur/ molen yang berisi adukan beton? Jawaban: Sebagai contoh pengujian adalah adukan wateproofing admixture adalah Waterproofing Integral Hydratite WR Liquid ex. WR Grace. A. Test Permeability (Tekan) : a) Pengambilan Kubus beton sebanyak 3 pcs b) Kubus beton ukuran 20 x 20 cm dengan tebal 12 cm c) Kubus benda uji diambil dari mobil mixer yang telah dicampur integral dan dirawat sampai umur 28 hari d) Tes permeabilitas dilakukan di Laboratorium Beton. e) Benda uji ditekan dengan tekanan 1 bar selama 1 x 24 jam f) Dilanjutkan dengan tekanan 3 bar selama 1 x 24 jam g) Dilanjutkan lagi dengan tekanan 7 bar selama 1 x 24 jam h) Benda uji dibelah, penetrasi air kedalam beton diukur. i) Standar DIN < 5 cm B. Tes Absorbsi (Persentase penyerapan) Halaman: 23 dari 25

25 a) Ukuran sample berbentuk silinder dengan ukuran diameter 7,5 cm dan tinggi 15 cm. b) Masukan silinder kedalam oven (BS 2648) selama 3 x 24 jam dengan temperatur 105 C, lalu didinginkan di udara terbuka selama 24 jam. Setelah itu ditimbang berat kering (W1) c) Sample direndam selama 30 menit, lalu dikeluarkan dan dilap, kemudian ditimbang lagi beratnya yaitu berat basah (W2) d) Persentase Absorbsi < 5 % : Rumus : ( W2 W1) x 100 W1 Lampiran 2. Jawaban Tugas Teori 2. 8) Uraikan Pelaksanaan waterproofing untuk menjenuhkan pori-pori beton dengan cara coating? Jawaban: Sebagai contoh penakaran material waterproofing dan air sesuai dengan ketentuan, kita gunakan Metoda aplikasi Betec-5 sebagai berikut : 1) Bersihkan kotoran dan debu yang menempel di permukaan dinding. 2) Pastikan kondisi dinding dalam keadaan benar-benar kering. 3) Ratakan permukaan dinding dengan cara di chipping atau dipangkas menggunakan alat poles. 4) Pastikan dinding sudah terbebas dari pelapis dinding seperti cat atau keramik dan lapisan waterproofing lama untuk dinding lama. 5) Bila masih ada sisa-sisa cat, amplas permukaan dinding. 6) Campurkan sampai homogen Betec M-5 dengan air dengan perbandingan berat air : berat bubuk Betec M-5 : 1 : 2,5 7) Pada sisi container pencampur, material yang tidak tercampur dilepaskan dan dicampurkan dalam adukan tersebut, dan diaduk selama 20 menit (tidak boleh > 30 menit) 8) Laburkan cairan Betec M-5 tersebut sebanyak 0,8-1,2 kg/m 2 dalam 2x laburan sebagai Lapisan Primer (lapis pertama). 9) Sebelum laburan Lapis kedua dilakukan, biarkan 1-2 jam, tetapi tidak > 24 jam. 10) Bila Lapis kedua dilaburkan setelah 24 jam dari lapis pertama, permukaan beton harus dibasahi air kembali. 11) Setelah Lapis kedua kering, lindungi permukaan beton dari hujan. Halaman: 24 dari 25

26 Lampiran 3. Jawaban Tugas Teori 3. 8) Uraikan Pelaksanaan pekerjaan waterproofing untuk menjenuhkan pori- pori beton dengan cara tabur. Jawaban: Pelaksanaan pekerjaan waterproofing untuk menjenuhka pori-pori beton dengan cara tabur, diambil contoh pelaksanaan Betec M-5 (dry sprinkler) Penaburan dry sprinkler dilaksanakan dengan cara di tabur, biasanya hanya digunakan pada aplikasi horizontal, disarankan pada daerah datar. Aplikasi ini dilaksanakan pada permukaan lean concrete, sebelum rigid pavement digelar atau bisa juga dilaksanakan pada permukaan beton yang baru selesai di cor. Pelaksanaan pada lean concrete. a) Tebarkan bubuk Waterproofing (sebagai contoh digunakan bubuk dry sprinkler) diatas Lean Concrete yang baru di gelar tetapi permukaannya sudah diratakan. b) Kebutuhan Betec M-5 ini sekitar 1,2 kg/m 2. c) Bubuk dry sprinkler ditebar 30 menit sebelum pengecoran beton berikutnya. d) Bersihkan permukaan beton dari debu dan minyak. Pelaksanaan pada permukaan beton yang baru di cor a) Pelaksanaan penaburan menunggu sampai permukaan beton dapat dilewati atau diinjak orang. b) Permukaan beton harus dibiarkan mengeras minimum 20 jam, sebelum dry sprinkler di tabukan. c) Kebutuhan Betec M-5 ini sekiar 1,2 kg/m 2 d) Untuk hasil yang baik, tebarkan secara merata, gunakan semprotan. e) Ketika beton mulai mengeras, penebaran Betc M-5 dihentikan. f) Jangan biarkan air tergenang pada permukaan beton dalam 3 hari, setelah aplikasi Betec M-5. Halaman: 25 dari 25

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TUKANG PASANG WATERPROOFING TEST KEBOCORAN KODE UNIT KOMPETENSI: F 45 PW BUKU PENILAIAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TUKANG PASANG WATERPROOFING TEST KEBOCORAN KODE UNIT KOMPETENSI: F 45 PW BUKU PENILAIAN MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TEST KEBOCORAN KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jalan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PEMASANGAN WATERPROOFING KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PW

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PEMASANGAN WATERPROOFING KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PW MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI PEMASANGAN WATERPROOFING KODE UNIT KOMPETENSI F45 PW 02 003 01 BUKU KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING KOMUNIKASI TIMBAL BALIK DI TEMPAT KERJA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING KOMUNIKASI TIMBAL BALIK DI TEMPAT KERJA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI KOMUNIKASI TIMBAL BALIK DI TEMPAT KERJA KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PEKERJAAN WATERPROOFING DENGAN METODE PENJENUHAN PORI-PORI BETON

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PEKERJAAN WATERPROOFING DENGAN METODE PENJENUHAN PORI-PORI BETON MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PEKERJAAN WATERPROOFING DENGAN METODE PENJENUHAN PORI-PORI BETON KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU INFORMASI KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.008.02

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.008.02

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PERSIAPAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.001.02 BUKU KERJA

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PEKERJAAN AWAL PEMASANGAN WATERPROOFING KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PW

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PEKERJAAN AWAL PEMASANGAN WATERPROOFING KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PW MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PEKERJAAN AWAL PEMASANGAN WATERPROOFING KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PW 02 002 01 BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUMBETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUMBETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUMBETON ASPAL FORMULA CAMPURAN KERJA BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 13. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 13. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MELAKUKAN PENGUJIAN MATERIAL AGREGAT HALUS KODE UNIT KOMPETENSI F.45.TLBA.02.004.02

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K-3)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K-3) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL AGREGAT KASAR KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai. Mulai. Tinjauan Pustaka. Pengujian Bahan/Semen

BAB 3 METODOLOGI. yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai. Mulai. Tinjauan Pustaka. Pengujian Bahan/Semen BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian Bagan alir penelitian atau penjelasan secara umum tentang urutan kegiatan yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL KOMUNIKASI DAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA KODE UNIT KOMPETENSI F45.TLBA.01.002.02

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERAPIHAN BAHU JALAN (FINISHING)

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERAPIHAN BAHU JALAN (FINISHING) MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERAPIHAN BAHU JALAN (FINISHING) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PERSIAPAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PERSIAPAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PERSIAPAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN LAPISAN BAWAH (SUB BASE COURSE) NO. KODE : -K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Umum Penelitian ini merupakan suatu studi kasus pekerjaan perbaikan struktur kantilever balok beton bertulang yang diakibatkan overloading/ beban yang berlebihan. Tujuan dari

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI...

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. berpori di Indonesia, maka referensi yang digunakan lebih banyak diperoleh dari hasil

BAB 3 METODOLOGI. berpori di Indonesia, maka referensi yang digunakan lebih banyak diperoleh dari hasil BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian Dikarenakan belum adanya buku peraturan dan penetapan standard untuk beton berpori di Indonesia, maka referensi yang digunakan lebih banyak diperoleh dari hasil

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANAGAN PEKERJAAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANAGAN PEKERJAAN GEDUNG DEPARTEMEN PE BADAN PEMBINAAN KONSTRU PUSAT PEMBINAAN KOMPETEN MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANAGAN PEKERJAAN GEDUNG MELAKSANAKAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

Aditif Mortar Waterproof, untuk pengisi celah pipa toilet, perbaikan dinding,

Aditif Mortar Waterproof, untuk pengisi celah pipa toilet, perbaikan dinding, TOP 5 PRODUCTS WELDPRIME WELDPAINT WELDNAT WELDGROUT Aditif Mortar Waterproof, untuk pengisi celah pipa toilet, perbaikan dinding, mencegah bocor dan lembab WELDCRETE COATING Waterproof Coating untuk mencegah

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori) Daftar Cek Unjuk Kerja (Praktek)...

DAFTAR ISI. Daftar Isi BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori) Daftar Cek Unjuk Kerja (Praktek)... DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4 2.2

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN

Lebih terperinci

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB)

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB) BAB V LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB) 5.1. UMUM a. Lapis Pondasi Agregat Semen (Cement Treated Base / CTB) adalah Lapis Pondasi Agregat Kelas A atau Kelas B atau Kelas C yang diberi

Lebih terperinci

Cara uji berat isi beton ringan struktural

Cara uji berat isi beton ringan struktural Standar Nasional Indonesia Cara uji berat isi beton ringan struktural ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6 Panduan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PERSIAPAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.001.02 BUKU PENILAIAN

Lebih terperinci

FAQ. Pengisi Nat (Tile Grout):

FAQ. Pengisi Nat (Tile Grout): FAQ Pengisi Nat (Tile Grout): Q: Apa kelebihan pengisi nat AM dengan pengisi nat semen konvensional? A: Kelebihan pengisi nat AM dibandingkan dengan pengisi nat semen konvensional adalah mengandung bahan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,

Lebih terperinci

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN METODE PELAKSANAAN I. PRA PEMBANGUNAN 1. Pemeriksaan gambar-gambar untuk pelaksanaan : Semua gambar-gambar yang disiapkan adalah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.002.02 BUKU KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Spesifikasi Pipa Beton untuk Air Buangan, Saluran Peluapan dari Gorong-Gorong

Spesifikasi Pipa Beton untuk Air Buangan, Saluran Peluapan dari Gorong-Gorong Spesifikasi Pipa Beton untuk Air Buangan, Saluran Peluapan dari Gorong-Gorong SNI 03-6367-2000 1 Ruang lingkup Spesifikasi ini meliputi pipa beton tidak bertulang yang digunakan sebagai pembuangan air

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Umum Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara. Metode campuran beton yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 14. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 14. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4

Lebih terperinci

International Quality Waterproofing

International Quality Waterproofing International Quality Waterproofing Hidup di negara tropis, kita dihadapkan pada cuaca yang cukup ekstrim yang datang silih berganti, yaitu panas matahari yang terik dan curah hujan yang tinggi. Menghadapi

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN LAPISAN ATAS (BASE COURSE) NO. KODE : -K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

WATERPROOFING. Jenis Waterproofing :

WATERPROOFING. Jenis Waterproofing : WATERPROOFING Waterproofing adalah bahan yang dipergunakan untuk melindungi bagian bawah suatu permukaan untuk menolak atau menahan rembesan dari bahan cair terhadap struktur yang dilapisi. Dalam pelaksanaannya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN LAPISAN PERMUKAAN (SURFACE COURSE) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah urutan-urutan kegiatan yang meliputi pengumpulan data, proses rekayasa, pengujian sampel, dan diteruskan penarikan kesimpulan. Tahapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. TINJAUAN UMUM Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu variasi persentase limbah

Lebih terperinci

MORTAR NUSANTARA PLASTERAN DAN ADUKAN PASANGAN BATA MDU-100

MORTAR NUSANTARA PLASTERAN DAN ADUKAN PASANGAN BATA MDU-100 MORTAR NUSANTARA PLASTERAN DAN ADUKAN PASANGAN BATA MDU-100 PLASTERAN DAN ADUKAN PASANGAN BATA MDU-100 PENGGUNAAN MDU Plasteran digunakan sebagai material penutup dinding bata konvensional ataupun bata

Lebih terperinci

BAB V HASIL PEMBAHASAN

BAB V HASIL PEMBAHASAN BAB V HASIL PEMBAHASAN A. Umum Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil, dalam pelaksanaan eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tinjauan Umum Variabel bebas yaitu variasi perbandingan agregat kasar, antara lain : Variasi I (1/1 : 1/2 : 2/3 = 3 : 1 : 2) Variasi II (1/1 : 1/2 : 2/3 = 5 : 1 : 3) Variasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penjelasan Metodelogi Penelitian Dalam proses pengerjaan pembuatan campuran beton ada beberapa tahap yang perlu di perhatikan adalah : 1. Tahap persiapan Sebelum melakukan penuangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium beton PT. Pionirbeton, Cimareme, Ngamprah, Bandung Barat. Bentuk sampel penelitian ini berupa

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Alat-alat yang Digunakan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini mulai dari pemeriksaan bahan susun beton, pembuatan benda uji, perawatan benda uji, dan sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I KONSEP PENILAIAN

BAB I KONSEP PENILAIAN BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1 Latar Belakang Buku penilaian untuk unit kompetensi Menerapkan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang Terkait Dengan Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi dibuat sebagai

Lebih terperinci

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Salah satunya adalah Metode UJI MATERIAL GEDUNG melalui suatu pelatihan khusus.

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Salah satunya adalah Metode UJI MATERIAL GEDUNG melalui suatu pelatihan khusus. Seorang Pelaksana Pekerjaan Gedung memiliki : keahlian dan ketrampilan sebagaimana diterapkan dalam SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Salah satunya adalah Metode UJI MATERIAL GEDUNG

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Material Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam campuran beton dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Agregat halus yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE ANALISIS

BAB IV METODE ANALISIS BAB IV METODE ANALISIS 4.1 PEMERIKSAAN AGREGAT Tujuan Percobaan Menentukan berat isi agregat sebagai perbandingan antara berat material kering dengan volumenya. 4.1.1 Analisis Agregat Halus Peralatan a.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Pemeriksaan bahan material harus dilakukan sebelum direncanakannya perhitungan campuran beton (mix design). Adapun hasil pemeriksaanpemeriksaan agregat

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari suatu struktur suatu bangunan. Fungsi Kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidrolik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk massa

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Uraian Umum Metode penelitian adalah langkah-langkah atau metode yang dilakukan dalam penelitian suatu masalah, kasus, gejala, issue atau lainnya dengan jalan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari struktur suatu bangunan. Fungsi kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia teknik sipil, teknologi mengenai beton merupakan hal yang wajib untuk dipahami secara teoritis maupun praktis mengingat bahwa beton merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang digunakan dalam sebuah penelitian, sehingga dalam pelaksanaan dan hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Pada penelitian

Lebih terperinci

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit III. METODE PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit merek Holcim, didapatkan dari toko bahan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PENGUKURAN LAPANGAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PENGUKURAN LAPANGAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PENGUKURAN LAPANGAN NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELTIAN

BAB III METODOLOGI PENELTIAN BAB III METODOLOGI PENELTIAN 3.1 Lokasi dan Sample Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Struktur Universitas Pendidikan Indonesia. Sampel penilitian adalah benda uji yang berupa silinder

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada industri paving block di way kandis Bandar

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada industri paving block di way kandis Bandar BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada industri paving block di way kandis Bandar Lampung dan pengujian sampel dilaksanakan di laboratorium Analisis Bahan dan

Lebih terperinci

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural SNI 03-3975-1995 Standar Nasional Indonesia Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural ICS Badan Standardisasi Nasional DAFTAR ISI Daftar Isi... Halaman i BAB I DESKRIPSI... 1 1.1

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan III. METODOLOGI PENELITIAN Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan langkah-langkah sistematis yang harus dilakukan diantaranya adalah : A. Populasi Populasi adalah subyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beton adalah bahan konstruksi yang terbuat dari campuran agregat halus dan agregat kasar dengan semen sebagai matrik bahan pengikat. Dalam pemakaiannya, terutama

Lebih terperinci

JUDUL MODUL II: PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BETON DI LABORATORIUM MODUL II.a MENGUJI KELECAKAN BETON SEGAR (SLUMP) A. STANDAR KOMPETENSI: Membuat Adukan Beton Segar untuk Pengujian Laboratorium B. KOMPETENSI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang III. METODE PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Semen Semen adalah bahan pembentuk beton yang berfungsi sebagai pengikat butiran agregat dan mengisi ruang antar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal Kata Pengantar... i Daftar Isi BAB I KONSEP PENILAIAN Latar Belakang Tujuan Metoda Penilaian...

DAFTAR ISI. Hal Kata Pengantar... i Daftar Isi BAB I KONSEP PENILAIAN Latar Belakang Tujuan Metoda Penilaian... DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton PT. Pionir Beton

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton PT. Pionir Beton BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Sampel penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton PT. Pionir Beton Cimareme, Padalarang, Bandung. Sampel dalam penilitian menggunakan benda uji

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK Pemasangan keramik pada suatu gedung terdiri dari pemasangan keramik didinding dan dilantai. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan bahan tambah yang bersifat mineral (additive) yang lebih banyak bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan bahan tambah yang bersifat mineral (additive) yang lebih banyak bersifat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan dan perkembangan di bidang struktur dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Perkembangan tersebut berlangsung diberbagai bidang, misalnya gedung-gedung

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN KADAR RONGGA AGREGAT HALUS YANG TIDAK DIPADATKAN

METODE PENGUJIAN KADAR RONGGA AGREGAT HALUS YANG TIDAK DIPADATKAN METODE PENGUJIAN KADAR RONGGA AGREGAT HALUS YANG TIDAK DIPADATKAN SNI 03-6877-2002 1. Ruang Lingkup 1.1 Metoda pengujian ini adalah untuk menentukan kadar rongga agregat halus dalam keadaan lepas (tidak

Lebih terperinci

AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI

AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI DEPARTEMEN P BADAN PEMBINAAN KONSTRU PUSAT PEMBINAAN KOMPETEN PEMBUATAN LAPORAN BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU.

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. NAMA : Ratna Handayani NPM : 26312045 JURUSAN : S1 TEKNIK ARSITEKTUR DOSEN PEMBIMBING : Sumaiyah Fitriandini,

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM

TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM SNI 03-6798-2002 BAB I DESKRIPSI 1.1 Ruang Lingkup Tata cara ini meliputi prosedur pembuatan dan perawatan

Lebih terperinci

METODE PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI BETON DI LAPANGAN BAB I DESKRIPSI

METODE PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI BETON DI LAPANGAN BAB I DESKRIPSI METODE PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI BETON DI LAPANGAN BAB I DESKRIPSI 1.1 Ruang Lingkup Metode Pembuatan dan Perawatan Benda Uji di Lapangan ini mencakup : 1) Cara pembuatan dan perawatan benda uji

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN berikut. BAB IV METODE PENELITIAN A. Bahan atau Material Penelitian Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdapat pada uraian 1. Agregat halus yang berupa pasir Merapi, 2. Agregat kasar yang

Lebih terperinci

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI PERTEMUAN KE-6 BETON SEGAR

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI PERTEMUAN KE-6 BETON SEGAR Ferdinand Fassa TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI PERTEMUAN KE-6 BETON SEGAR Outline Pertemuan 5 Pendahuluan Workabilitas Segregasi Bleeding Slump Test Compacting Factor Test Tugas Pendahuluan Beton segar atau

Lebih terperinci

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Strata

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN 4.1 KONDISI PROYEK 4.1.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan merupakan seluruh rangkaian pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan guna memudahkan

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada Setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui

Lebih terperinci