BAB IV GAMBARAN UMUM DESA RANCABUNGUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV GAMBARAN UMUM DESA RANCABUNGUR"

Transkripsi

1 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA RANCABUNGUR 4.1 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Desa Rancabungur termasuk dalam wilayah Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Desa ini memiliki luas wilayah sekitar Ha dengan jumlah penduduk jiwa. Secara administratif Desa Rancabungur terdiri dari empat dusun yang dibagi menjadi 10 rukun warga (RW) dan 40 rukun tetangga (RT). Penduduk Desa Rancabungur, biasa menyebut rukun warga yang terdapat di wilayah desa dengan sebutan kampung. Sesuai dengan jumlah RW yang terdapat di wilayah Desa Rancabungur, juga terdapat 10 kampung di desa ini, yaitu Kampung Wates, Kampung Wates Kaum, Kampung Kebon Kelapa, Kampung Jalan Cagak, Kampung Jalan Cagak Lebak, Kampung Satelit, Kampung Keracak, Kampung Warung Nangka, Kampung Rancabungur Satu dan Kampung Rancabungur Dua. Sketsa wilayah Desa Rancabungur dapat dilihat pada lampiran 1. Berikut adalah perbatasan secara geografis antara Desa Rancabungur dengan desa-desa lain di sekitarnya, yaitu terdiri dari: Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat : Desa Pasir Gaok : Kecamatan Ciampea : Desa Pasir Gaok : Desa Mekarsari Sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Rancabungur terdiri dari sarana pendidikan, prasarana komunikasi, transportasi dan perhubungan. Sarana pendidikan yang terdapat di wilayah Desa Rancabungur tergolong lengkap. Hal

2 ini disebabkan oleh sudah tersedianya sarana pendidikan berupa sekolah, mulai dari jenjang TK (Taman Kanak-Kanak) hingga jenjang SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Data selengkapnya mengenai sarana pendidikan yang terdapat di Desa Rancabungur dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah Sarana Pendidikan di Desa Rancabungur Tahun 2008 No Sarana Pendidikan Jumlah (unit) 1. Taman Kanak-Kanak/ Taman Pendidikan Agama 5 2. Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidayah 5 3. SLTP/ MTS 2 4. SLTA/ SMK 1 Sumber: Profil Desa Rancabungur, 2008 Keberadaan angkutan umum, mobil pribadi dan ojek sebagai sarana transportasi di Desa Rancabungur, memungkinkan tersedianya transportasi yang lancar. Prasarana perhubungan yang terdapat di Desa Rancabungur adalah berupa jalan raya. Jarak dari desa ke pusat kecamatan adalah 0.5 KM, jarak dari desa ke ibukota kabupaten adalah 30 KM dan jarak dari desa ke ibukota propinsi adalah 128 KM. Jalan raya berada dalam kondisi yang baik, sehingga tidak membutuhkan waktu tempuh yang lama untuk melakukan mobilisasi. 4.2 Kependudukan, Pendidikan dan Mata Pencaharian Jumlah penduduk Desa Rancabungur per 31 Desember 2008 adalah sebanyak jiwa, yang terdiri jiwa atau sekitar 51,75 persen penduduk dengan jenis kelamin laki-laki dan jiwa atau sekitar 48,25 persen penduduk dengan jenis kelamin perempuan. Data selengkapnya mengenai komposisi jumlah penduduk Desa Rancabungur berdasarkan tingkat usia dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 2.

3 Tabel 2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Usia dan Jenis Kelamin di Desa Rancabungur per 31 Desember 2008 No Usia (tahun) Laki-Laki (orang) Perempuan (orang) Jumlah (orang) Persen , , , , , , , , , ,73 11 > ,38 Total Sumber: Profil Desa Rancabungur, 2008 Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 2, terlihat bahwa jumlah penduduk yang terbanyak berada dalam rentang usia antara tahun, yaitu sekitar 15,41 persen dari total jumlah penduduk secara keseluruhan. Jumlah penduduk terkecil berada dalam rentang usia 54 tahun ke atas, yaitu sekitar 3,38 persen dari total jumlah penduduk secara keseluruhan. Tingkat pendidikan masyarakat di Desa Rancabungur dapat dikatakan masih rendah. Hal ini dilihat dari besarnya persentase penduduk yang tidak menamatkan dan mengakhiri pendidikannya pada jenjang sekolah dasar, yaitu sebesar 37,36 persen dan 34,16 persen. Selain itu, terdapat 1,55 persen penduduk yang tidak pernah mengenyam pendidikan di sekolah atau buta huruf. Data selengkapnya mengenai jumlah penduduk Desa Rancabungur berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 3.

4 Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Rancabungur Tahun 2008 No Tingkat Pendidikan Jumlah Persen (orang) 1. Belum Sekolah 356 4,03 2. Tidak Tamat Sekolah Dasar ,36 3. Tamat SD/Sederajat ,16 4. SLTP/Sederajat ,2 5. SLTA/Sederajat 765 8,65 6. Akademi/Sederajat 45 0,5 7. S ,55 8. Buta huruf 137 1,55 Sumber: Profil Desa Rancabungur, 2008 Total Jumlah penduduk angkatan kerja di Desa Rancabungur terdiri dari penduduk usia kerja yang bekerja dan penduduk usia kerja yang tidak bekerja. Jumlah penduduk usia dewasa adalah sebanyak jiwa atau 52,89 persen dari total jumlah penduduk secara keseluruhan. Jumlah penduduk usia kerja yang tidak bekerja sebanyak 2509 jiwa. Data selengkapnya mengenai jumlah penduduk berdasarkan usia kerja yang bekerja dan usia bekerja yang tidak bekerja dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Kerja di Desa Rancabungur Tahun 2008 Penduduk Jumlah (orang) Jumlah penduduk Jumlah KK KK Jumlah penduduk dewasa usia kerja 4679 Jumlah penduduk dewasa usia kerja yang bekerja 2170 Jumlah penduduk dewasa usia kerja yang tidak 2509 bekerja (pengangguran) Sumber: Profil Desa Rancabungur, 2008

5 Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 4, terlihat bahwa jumlah penduduk usia kerja yang tidak bekerja lebih banyak daripada jumlah penduduk usia kerja yang bekerja. Persentasenya adalah 53,63 persen untuk penduduk usia kerja yang tidak bekerja dan 46,37 persen untuk penduduk usia kerja yang bekerja. Data selengkapnya mengenai sebaran penduduk usia kerja yang bekerja, berdasarkan mata pencaharian utama dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Utama di Desa Rancabungur Tahun 2008 No. Mata Pencaharian Jumlah Persen (orang) 1. Pertanian ,08 2. Buruh Tani ,39 3. Karyawan a. PNS b. Swasta ,14 14,29 4. Pensiunan 79 3,65 5. Perdagangan 114 5,25 6. Jasa ,75 7. Kerajinan 59 2,72 8. Buruh Kerajinan 81 3,73 Total Sumber: Profil Desa Rancabungur, 2008 Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 5, maka mata pencaharian utama yang paling banyak digeluti oleh penduduk di Desa Rancabungur adalah pada sektor jasa berupa supir angkot dan ojek, yaitu sebesar 28,75 persen. Mata pencaharian yang paling sedikit digeluti oleh penduduk di Desa Rancabungur adalah pada sektor kerajinan, yaitu sebesar 2,72 persen. 4.3 Kelembagaan Sosial, Budaya dan Politik Kelembagaan sosial, budaya dan politik yang terdapat di Desa Rancabungur terdiri dari sarana peribadatan, sarana kesehatan berupa Posyandu, Kantor

6 Kecamatan dan Kantor Desa Rancabungur. Data selengkapnya mengenai sarana peribadatan yang terdapat dalam wilayah Desa Rancabungur dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Sarana Peribadatan di Desa Rancabungur Tahun 2008 No. Agama Sarana Peribadatan Jumlah Sarana Peribadatan Jumlah Penduduk (orang) 1. Islam Masjid Mushola Majelis Ta lim Protestan Gereja Khonghucu Klenteng Budha Wihara Katholik Gereja - 53 Sumber: Profil Desa Rancabungur, 2008 Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 6, dapat dilihat bahwa jumlah sarana peribadatan yang paling banyak terdapat di wilayah Desa Rancabungur adalah Mushola, yaitu sebanyak 13 Mushola. Jumlah sarana peribadatan yang paling sedikit adalah Wihara, yaitu sebanyak satu buah. Sebagian penduduk Desa Rancabungur juga ada yang menganut Agama Khonghucu dan Katholik, namun sarana peribadatan untuk kedua Agama tersebut tidak terdapat di dalam wilayah Desa Rancabungur, sehingga penduduk yang menganut kedua Agama tersebut melakukan ibadahnya di luar wilayah Desa Rancabungur. Sarana kesehatan yang terdapat di Desa Rancabungur adalah Pos Pelayanan Terpadu atau yang biasa disingkat Posyandu. Terdapat sembilan Posyandu yang tersebar di 10 RW di Desa Rancabungur. Masing-masing RW memiliki satu Posyandu, kecuali RW. 04 dan RW. 06 yang hanya memiliki satu Posyandu. Data selengkapnya mengenai sarana kesehatan berupa Posyandu yang terdapat di Desa Rancabungur dapat dilihat pada Tabel 7.

7 Tabel 7. Posyandu di Desa Rancabungur Tahun 2008 No. Posyandu Lokasi 1. Posyandu Bougenvil RW Posyandu Teratai RW Posyandu Kemuning RW Posyandu Melati RW. 04 dan RW Posyandu Anggrek RW Posyandu Kenanga 1 RW Posyandu Kenanga 2 RW Posyandu Dahlia RW Posyandu Mawar RW. 10 Sumber: Profil Desa Rancabungur, 2008 Kelembagaan politik yang terdapat di dalam wilayah Desa Rancabungur adalah Kantor Kecamatan dan Kantor Desa. Kelembagaan desa melibatkan keikutsertaan berbagai elemen masyarakat mulai dari Kepala Desa, staf pegawai hingga petugas perlindungan masyarakat yang biasa disingkat Linmas. Data selengkapnya mengenai anggota kelembagaan politik yang terdapat di Desa Rancabungur dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Pemerintahan Desa dan Jumlah Anggota di Desa Rancabungur Tahun 2008 No. Pemerintahan Desa Jumlah Anggota (orang) 1. Kantor Desa 6 2. BPD LPMD 4 4. Kepala Dusun 4 5. Rukun Warga (RW) Rukun Tetangga (RT) Linmas 40 Sumber: Profil Desa Rancabungur, 2008 Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 8, dapat dilihat bahwa jumlah anggota dari kelembagaan pemerintahan desa, terbanyak berada pada posisi Rukun Tetangga (RT) dan petugas Linmas. Jumlah petugas Linmas disesuaikan

8 dengan jumlah Rukun Tetangga yang ada di Desa Rancabungur. Setiap Rukun Tetangga dilengkapi dengan satu orang petugas Linmas. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar situasi keamanan di Desa Rancabungur terjaga. 4.4 Struktur Tempat Pemungutan Suara TPS atau tempat pemungutan suara merupakan struktur terbawah dari lembaga pemilihan umum. TPS berada di bawah pengawasan atau koordinasi PPS, yaitu panitia pemungutan suara tingkat desa. Setiap TPS diketuai oleh satu orang KPPS, yaitu panitia pemungutan suara yang bertugas di tingkat TPS. Terdapat 18 TPS yang tersebar di 10 RW dan 40 RT di Desa Rancabungur. Jumlah TPS yang terdapat pada masing-masing RW disesuaikan dengan jumlah penduduk yang terdaftar sebagai DPT atau daftar pemilih tetap. Jumlah total petugas KPPS di Desa Rancabungur adalah sebanyak 18 orang. Salah satu tugas PPS adalah memberikan sosialisasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemilihan umum kepada petugas KPPS dan tokoh masyarakat. Petugas KPPS dan tokoh masyarakat bertugas untuk melanjutkan informasi yang diperoleh dari petugas PPS kepada pemilih. Data yang dimiliki PPS di Desa Rancabungur (2009) menunjukkan bahwa jumlah total penduduk yang sudah memiliki hak pilih dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2009 adalah sebanyak 6111 orang, yang terdiri dari 3143 orang atau sekitar 51,4 persen pemilih dengan jenis kelamin laki-laki dan 2968 orang atau sekitar 48,6 persen pemilih dengan jenis kelamin perempuan. Data selengkapnya mengenai jumlah pemilih yang terdaftar di Desa Rancabungur dapat dilihat pada Tabel 9.

9 Tabel 9. Rekapitulasi Jumlah Pemilih Terdaftar pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden di Desa Rancabungur Tahun 2009 TPS Lokasi Pemilih Laki- Laki (orang) Pemilih Perempuan (orang) Total Pemilih (orang) Jumlah Pemilih Pemula (orang) 1 RW RW RW RW RW RW RW RW RW RW RW RW RW RW RW RW RW RW Total Sumber: Panitia Pemilihan Desa Rancabungur, 2009 Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 9, terlihat bahwa jumlah pemilih pemula yang terdaftar sebagai pemilih pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2009 berjumlah 778 orang atau sekitar 12,8 persen dari total jumlah penduduk desa secara keseluruhan. Pemilih pemula tersebut adalah pemilih yang berada dalam rentang usia antara tahun dan baru mengikuti Pemilu Presiden dan Wakil Presiden untuk pertama kalinya pada Pemilu tahun Sebagaimana tercantum dalam Tabel 9, terlihat bahwa jumlah pemilih yang terdaftar di setiap TPS tidak sama. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang bertempat tinggal di RW tempat TPS tersebut berada. Umumnya, disediakan

10 satu TPS untuk setiap RW, namun untuk RW dengan jumlah penduduk lebih banyak, pembagian penduduk dilakukan ke dalam beberapa TPS. Rukun Warga yang memiliki jumlah penduduk lebih padat adalah RW 04, RW 05, RW 06, RW 08, RW 09 dan RW 10. Perbedaan jumlah pemilih keseluruhan, secara langsung juga berpengaruh terhadap perbedaan jumlah pemilih pemula. Sebagaimana tercantum pada Tabel 9, jumlah pemilih pemula terbanyak berada di TPS 9 RW 08, yaitu sebanyak 72 orang atau sekitar 9,2 persen dari jumlah pemilih pemula secara keseluruhan. Jumlah pemilih pemula paling sedikit terdapat di TPS 15 di RW 05, yaitu sebanyak 20 orang atau sekitar 2,6 persen dari jumlah pemilih pemula secara keseluruhan. Berdasarkan jumlah tersebut, kedua TPS baik TPS yang memiliki jumlah pemilih pemula lebih banyak maupun TPS dengan jumlah pemilih pemula lebih sedikit adalah TPS dengan jumlah penduduk lebih banyak. Perbedaan jumlah pemilih ditentukan pula oleh jumlah DPT pada masing-masing TPS. Jumlah DPT yang terdapat di TPS 9 RW 08 adalah sebanyak 467 orang, sedangkan jumlah DPT yang terdapat di TPS 15 RW 05 adalah sebanyak 149 orang.

11 BAB V GAMBARAN UMUM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN Deskripsi Tayangan Terdapat sebuah grup orkes dangdut yang akan melakukan pertunjukkan di wilayah pemukiman warga. Sebelum pertunjukan dimulai, penyanyi wanita terlebih dahulu melakukan check sound di atas panggung. Sementara itu tiga orang pria anggota orkes lainnya, bercakap-cakap mengenai Pemilu di bawah panggung. Beberapa saat kemudian, penyanyi wanita kembali melakukan check sound. Pria 2 yang tadinya berada di bawah panggung dan bercakap-cakap dengan dua orang pria lainnya merasa tidak sabar dan naik ke atas panggung. Ia bertanya kepada penyanyi wanita Cek apaan lagi sih?. Penyanyi wanita menjawab Cek nama kita ke kelurahan, buat Pemilu Dua orang pria lain, yang tadinya berada di bawah panggung ikut naik ke atas panggung. Pria 3 yang mendengar percakapan antara penyanyi wanita dan pria 2 berkata Tapi aku baru 17 tahun. Penyanyi wanita menjawab Justru kudu ngecek. Udah terdaftar belum?. Setting lokasi pindah ke bawah panggung. Pria 1 yang pada awal tayangan iklan memimpin pembicaraan mengenai Pemilu, mengajak semua penonton pergi ke kelurahan untuk memeriksa apakah nama mereka sudah terdaftar sebagai pemilih pada Pemilu Theme song diperdengarkan dan setting lokasi berubah menjadi kelurahan. Terdengar suara narator yang mengingatkan pemirsa untuk memastikan bahwa nama mereka sudah terdaftar sebagai pemilih pada Pemilu 2009, karena tugas pemirsa sebagai pemilih pada Pemilu 2009 adalah menentukan

12 pilihan, bukan ditentukan. Setting lokasi kembali ke panggung pertunjukan orkes dangdut. Penyanyi wanita kembali melakukan check sound sambil bertanya kepada pria 3, apakah ia sudah memeriksa namanya ke kelurahan. Potongan tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2009 secara rinci, dapat dilihat pada rangkaian Gambar 2 berikut ini. Tayangan 1 (Penyanyi wanita di atas panggung) Cek.. Cek.. Tayangan 2 (Tiga orang pria bercakap-cakap di bawah panggung) Pria 1 : Pemilu udah datang.. Ayo disambut.. Tayangan 3 (Penyanyi wanita di atas panggung) Cek..Cek..Cek..

13 63 Tayangan 4 (Pria 2 naik ke atas panggung) Cek apaan lagi sih? Tayangan 5 (Penyanyi wanita menjawab pertanyaan Pria 2) Cek nama kita ke kelurahan Tayangan 6 (Lalu memberitahukan kepada dua pria lainnya) Buat pemilu 2009 Tayangan 7 Pria 3 : Tapi aku baru 17 tahun Tayangan 8 Penyanyi wanita : Justru kudu ngecek. Udah terdaftar belum?

14 63 Tayangan 9 (Pria 1 berbicara kepada seluruh penonton) Kalo gitu, ayo bu, semua, ngecek dulu ke kelurahan Tayangan 10 Theme Song: cek.. cek.. ayo cek.. Tayangan 11 (Narator) Pastikan namamu terdaftar sebagai pemilih di Pemilu Tayangan 12 (Narator) Kita bukan ditentukan, tapi menentukan. Tayangan 13 (Kembali ke lokasi panggung dangdut. Penyanyi wanita bertanya kepada Pria 3) Cek.. Cek.. Udah ngecek??

15 Tayangan 14 Gambar 2. Tayangan Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Analisis Isi Tayangan Iklan layanan masyarakat tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2009 memiliki durasi selama 30 detik. Iklan ini melibatkan banyak peran, baik sebagai pemeran utama maupun sebagai pemeran pembantu. Pemeran utama dalam tayangan iklan ini adalah seorang penyanyi dangdut wanita dengan tiga orang pria sebagai anggota orkes. Pemeran pembantu dalam tayangan iklan layanan masyarakat ini adalah penonton dan petugas kelurahan. Penonton pertunjukan berasal dari berbagai kalangan dan profesi, seperti pelajar SMA (seperti terlihat pada tayangan 6), penjaga keamanan (seperti terlihat pada tayangan 6) dan pedagang (seperti terlihat pada tayangan 14). Iklan layanan masyarakat ini mencantumkan batas waktu pemeriksaan nama ke kelurahan, dalam bentuk tulisan di bagian bawah tayangan. Tayangan iklan sempat mengalami beberapa kali perubahan batas akhir waktu pemeriksaan nama ke kelurahan. Pada awal masa tayang bulai Mei 2009, dicantumkan bahwa batas waktu terakhir pemeriksaan nama ke kelurahan adalah tanggal 10 Mei 2009, namun terus diperpanjang hingga 10 hari menjelang pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 tanggal 8 Juli.

16 Iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dibuat dengan tujuan untuk mensosialisasikan pentingnya memeriksa nama ke kelurahan, bagi khalayak yang sudah memiliki hak pilih pada Pemilu Terdapat beberapa versi iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 yang ditayangkan di televisi, dengan tujuan yang sama. Iklan layanan masyarakat versi dangdutan ini dipilih dengan pertimbangan bahwa iklan ini lebih memfokuskan kepada pemilih pemula, sesuai dengan kalimat yang diucapkan oleh pemeran utama pria 3, tapi aku baru 17 tahun. Iklan ini juga memasukkan unsur budaya berupa logat bahasa dalam beberapa kalimat. Logat Batak diucapkan oleh pemeran utama pria 1 dalam kalimat Pemilu sudah datang. Ayo disambut dan logat Betawi oleh pemeran utama pria 2 dalam kalimat Cek apaan lagi sih?. Peran narator dalam iklan layanan masyarakat ini adalah sebagai penegas, yaitu menyimpulkan inti dari percakapan yang dilakukan oleh pemeran utama ke dalam dua kalimat. Pertama, Pastikan namamu terdaftar sebagai pemilih di Pemilu 2009 dan yang kedua, Kita bukan ditentukan, tapi menentukan. Merujuk pada Widyatama (2005), iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden ini sudah memenuhi prinsip iklan sebagai berikut, terdapat pesan tertentu, dilakukan oleh komunikator, dilakukan dengan cara nonpersonal, disampaikan untuk khalayak tertentu dan mengharapkan dampak tertentu. Dampak yang diharapkan dari penayangan iklan adalah agar masyarakat memiliki keinginan untuk memeriksa DPT ke kelurahan dan ikut serta dalam kegiatan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009, namun pemilihan tokoh dirasakan kurang sesuai. Pemeran utama pria 3 yang mengucapkan dialog tapi

17 aku baru 17 tahun, terlihat lebih tua daripada usia yang diperankan olehnya. Lebih baik jika dalam pemilihan pemeran utama, diperhatikan juga kesesuaian antara individu tersebut dengan karakter tokoh yang diperankan. Berkaitan dengan tujuan komunikasi yang disebutkan oleh Berlo (1960), iklan layanan masyarakat ini baru memenuhi tujuan entertainment saja. Terlihat dari hasil uji korelasi yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara komponen kognisi dan konasi dengan keterdedahan terhadap iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Hasil uji korelasi hanya menunjukan adanya hubungan antara komponen afeksi dengan keterdedahan terhadap iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Artinya, iklan layanan masyarakat ini sudah berhasil dalam menghibur dan mengubah perasaan atau suasana hati responden terhadap Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009, namun belum berhasil mengubah pengetahuan, keyakinan, persepsi dan kecenderungan responden dalam berperilaku.

18 BAB VI GAMBARAN UMUM RESPONDEN 6.1 Karakteristik Individu Karakteristik individu adalah karakteristik yang dimiliki oleh setiap responden secara personal. Karakteristik individu memiliki sifat yang unik dan berbeda antara responden yang satu dengan responden lainnya. Karakteristik individu yang akan dilihat dalam penelitian ini dibedakan menjadi empat, yaitu usia responden, jenis kelamin responden, tingkat pendidikan responden dan status pekerjaan responden Usia Responden Responden dalam penelitian ini terdiri dari pemilih yang berada dalam rentang usia antara 17 sampai 21 tahun dan baru pertama kali ikut serta dalam kegiatan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Responden dibagi ke dalam dua golongan usia, yaitu responden yang berusia 17 tahun, atau responden yang berada dalam kategori masa remaja akhir dan responden yang berada dalam rentang usia 18 sampai 21 tahun, yaitu responden yang berada dalam kategori masa dewasa dini. Terdapat 18 responden yang berada dalam kategori usia masa remaja akhir dan 72 responden yang berada dalam kategori usia masa dewasa dini. Secara detail, 72 responden yang berada dalam masa dewasa dini, terdiri dari 22 orang responden berusia 18 tahun, 12 orang responden berusia 19 tahun, 16 orang responden berusia 20 tahun dan 22 orang responden berusia 21 tahun.

19 Jika digambarkan dalam bentuk pie chart (Gambar 3) ), maka persentase usia pemilih pemula yang menjadi responden dalam penelitian ini, sebagian besar (80 persen) berada dalam kategori usia masa dewasa dini. Jumlah ini lebih banyak dibandingka an dengan responden yang berada dalam kategori usia masa remaja akhir. 20% 80.00% Remaja Akhir Dewasa Dini Gambar 3. Persentase Usia Responden di Desa Rancabungur Tahun Jenis Kelamin Responden Responden dalam penelitian kelamin laki-laki dan perempuan. ini mencakup pemilih Terdapat 52 responden pemula dengan jenis dengan jenis kelamin laki-laki dan 38 responden dengann jenis kelamin perempuan. Jika digambarkan dalam bentuk pie chart (Gambar 4), maka persentase jenis kelamin pemilih pemula yang menjadi responden dalam penelitian ini, sebagian besar (58,9 persen) adalah laki-laki % % Laki-laki Perempuan Gambar 4. Persentase Jenis Kelamin Respondenn di Desa Rancabungur Tahun 2009

20 Hal ini sesuai dengan data monografi desa tentang jenis kelamin penduduk yang tercantum dalam Profil Desa Rancabungur (2008), bahwa jumlah penduduk laki-laki di Desa Rancabungur lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan Tingkat Pendidikan Responden Responden dalam penelitian ini memiliki tingkat pendidikan yang beragam, yaitu jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah atau sedang dijalani. Responden dibedakan ke dalam tiga golongan tingkat pendidikan, yaitu responden dengan tingkat pendidikan rendah, sedang dan tinggi. Responden dengan jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah atau sedang dijalani sampai dengan SD atau sederajat, dikategorikan sebagai responden dengan tingkat pendidikan rendah. Responden dengan jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah atau sedang dijalani antara SLTP sampai dengan SMA atau sederajat, dikategorikan sebagai responden dengan tingkat pendidikan sedang. Responden dengan jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah atau sedang dijalani adalah lanjutan setelah SMA, dikategorikan sebagai responden dengan tingkat pendidikan tinggi. Tidak terdapat responden dengan tingkat pendidikan rendah, 87 responden dengan tingkat pendidikan sedang dan 3 responden dengan tingkat pendidikan terakhir D3. Secara detail, 87 responden dengan tingkat pendidikan sedang terdiri dari 14 responden dengan tingkat pendidikan terakhir SLTP dan 73 responden dengan tingkat pendidikan terakhir SMA.

21 Jika digambarkan dalam bentuk pie chart (Gambar 5), maka persentase tingkat pendidikan pemilih pemula yang menjadi responden dalam penelitian ini, sebagian besar (96,7 persen) adalah responden dengan tingkat pendidikan sedang. 3.30% 0.00% 96.70% Rendah Sedang Tinggi Gambar 5. Persentase Tingkat Pendidikan Responden di Desa Rancabungur Tahun 2009 Menurut data monografi Desa Rancabungur, secara keseluruhan tingkat pendidikan masyarakat Desa Rancabungur masih rendah, namun dalam penelitian ini tidak terdapat responden dengan tingkat pendidikan rendah. Hal ini disebabkan oleh keinginan orangtuaa respondenn yang sebagian besar memiliki latar belakang tingkat pendidikan rendah, untuk bisa menyekolahkan anak mereka minimal sampai dengan bangku SMA. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan pernyataan dari orangtuaa responden: Saya mah cuma tamatan SD neng, jadi kerjanya gini. Pengen liat anak bisa lebih, makanya disekolahin sampe SMA. Nanti kalo ada rejeki lagi ya diterusin, kalo enggak, biar anaknya kerja dulu. Nanti terserah dia, mau ngelanjutin sekolah lagi apa gimana. (Ma, Perempuan,45, Kampung Wates) Sama neng, saya juga. Biar Ln sekolah dulu aja. Mumpung saya masih bisa kerja, jadi masih bisa ngebiayain. Biar nanti dia dapat kerjanya bagus. (Cc, Perempuan,42, Kampung Wates) Status Pekerjaan Respondenn Responden dalam penelitian ini adalah 90 orang pemilih pemula dengan status pekerjaan yang berbeda. Terdapat 27 responden yang memilikii pekerjaan

22 dan 63 responden belum memiliki pekerjaan. Jika digambarkan dalam bentuk pie chart (Gambar 6), makaa persentase sebaran status pekerjaan pemilih pemula yang menjadi responden dalam penelitian ini, sebagian besar (70 persen) responden belum memiliki pekerjaan. Hal ini sesuai dengan data monografi tentang angkatan kerja yang tercantum dalam Profil Desa Rancabungur (2008), bahwa terdapat lebih banyak penduduk usia kerja yang belum bekerja dibandingkan dengan penduduk usia kerja yang sudah bekerja. 30% 70% Bekerja Tidak Bekerja teman sebaya. Untuk reponden yang bekerja, Gambar 6. Persentase Status Pekerjaan Responden di Desa Rancabungur Tahun 2009 Berdasarkan keadaan di desa, sebagian besar penduduk desa yang berada dalam rentang usia sebagai pemilih pemula dan menjadi responden dalam penelitian ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan teman- pekerjaan mereka berkisar antara menjaga tempat usaha milik orang tua, tukang ojek di pasar Ciampea, supir angkot, buruh pabrik, penjaga salon di pasar Ciampea, penyanyi panggung dan karyawan swasta. 6.2 Karakteristik Sosiologis Karakteristik sosiologis adalah kondisi atau situasi yang berkaitan dengan keadaan di lingkungann sosial responden. Karakteristik sosiologis responden diketahui dengan melihat tingkat keseringan responden dalam membicarakan

23 iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di lingkungan sosialnya dalam kurun waktu satu minggu. Kategori tingkat keseringan responden dalam membicarakan iklan dibedakan menjadi tidak pernah, jarang dan sering. Responden yang dalam kurun waktu satu minggu tidak pernah membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dikategorikan sebagai tidak pernah, responden yang membicarakan iklan layanan masyarakat sebanyak 1 sampai 2 kali dikategorikan sebagai jarang dan responden yang membicarakan iklan layanan masyarakat sebanyak 3 kali atau lebih dikategorikan sebagai sering. Karakteristik sosiologis yang akan dilihat dalam penelitian ini dibedakan menjadi tiga, yaitu lingkungan keluarga responden, lingkungan tempat tinggal responden dan lingkungan pekerjaan responden Lingkungan Keluarga Responden Responden dalam penelitian ini adalah pemilih pemula yang memiliki tempat tinggal yang sama atau berada satu rumah dengan anggota keluarga inti. Selama kurun waktu satu minggu, terdapat 50 responden yang tidak pernah membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan anggota keluarga inti, 34 responden membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 sebanyak 1 sampai 2 kali dan 6 responden membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 sebanyak 3 kali atau lebih. Jika digambarkan dalam bentuk grafik (Gambar 7), maka persentase tingkat keseringan responden dalam membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di lingkungan keluarga, sebagian besar

24 (55,56 persen), tidak pernah membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di lingkungan keluarga. Hal ini disebabkan oleh lebih banyaknyaa waktu yang digunakan responden untuk formal, seperti kumpul melakukan aktivitas di luar rumah. Baik untuk melakukan aktivitas formal seperti sekolah dan bekerja, maupun untuk melakukan aktivitas lain yang tergolong non- di warung, kumpul di pasar, bepergian bersama teman sebaya dan lain-lain. Waktu yang dimiliki responden untuk bisa berkumpul bersama dengan anggota keluarga inti menjadi terbatas, sehingga kesempatan untuk membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan anggota keluarga menjadi lebih sedikit % 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% 55.56% 37.78% 6.66% Tidak Pernah Jarang Sering Gambar 7. Tingkat Keseringan Responden dalam Membicarakan Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di Lingkungan Keluarga Responden yang jarang membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di lingkungan keluarga adalah responden yang walaupun memiliki aktivitas di luar rumah, masih memiliki waktu untuk berkumpul bersama dengan anggota keluarga inti. Responden yang sering melakukan pembicaraan mengenai iklan layanan masyarakat tentang Pemilu

25 Presiden dan Wakil Presiden 2009 di lingkungan keluarga adalah responden yang memiliki pekerjaan menjaga tempat usaha milik orang tua. Pembicaraan mengenai iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dilakukan pada saat makan malam dan santai bersama. Anggota keluarga yang paling sering diajak untuk membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 adalah ayah, sebesar 42,2 persen dan saudara, baik kakak maupun adik, sebersar 22,3 persen Lingkungan Tempat Tinggal Responden Responden dalam penelitian ini adalah pemilih pemula yang di lingkungan tempat tinggalnya memiliki sarana atau wadah untuk bertemu, seperti kegiatan arisan, karang taruna maupun sekedar berkumpul di warung. Selama kurun waktu satu minggu, terdapat 14 responden yang tidak pernah membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan masyarakat di lingkungan tempat tinggal, 63 responden membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 sebanyak 1 sampai 2 kali dan 13 responden membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 sebanyak 3 kali atau lebih. Jika digambarkan dalam bentuk grafik (Gambar 8), maka tingkat keseringan responden dalam membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di lingkungan tempat tinggal, sebagian besar (70 persen), termasuk ke dalam kategori jarang membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan anggota masyarakat lain di lingkungan tempat tinggal dalam kurun waktu satu minggu.

26 80.00% 60.00% 40.00% 70% Tidak Pernah Jarang Sering 20.00% 0.00% 15.56% 14.44% Gambar 8. Tingkat Keseringan Responden dalam Membicarakan Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di Lingkungan Tempat Tinggal Sebagian besar waktu yang dimiliki responden lebih banyak dihabiskan untuk berkumpul bersama dengan anggota masyarakat lain atau teman sebaya yang beradaa di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Pembicaraan yang dilakukan lebih banyak berkaitan dengan kehidupan sehari-hari seperti tentang sekolah dan pekerjaan, bahkan hanya sekedar bernyanyi dan bermain gitar. Pembicaraan mengenai iklan layanann masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden hanya dilakukan sebanyak 1 sampai 2 kali dalam kurun waktu satu minggu. Responden yang tidak pernah membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di lingkungan tempat tinggal adalah responden yang tidak pernah ikut serta jika terdapat kegiatan berkumpul lingkungan tempat tinggalnya. Responden yang sering secara non-formal di membicarak kan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden Presiden 2009 di lingkungan tempat tinggal adalah responden yang dan Wakil selalu ikut setiap ada kegiatan kumpul, sehingga ia tidak pernah melewatkan setiap pembicaraan yang dilakukan.

27 6.2.3 Lingkungan Pekerjaan Responden Responden dalam penelitian ini adalah 90 pemilih pemula yang berada dalam usia produktif, namun hanya terdapat 27 responden yang memiliki pekerjaan atau penghasilan sendiri. Terdapat 5 responden yang tidak pernah membicarak kan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di lingkungan kerja, 17 responden membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 sebanyak 1 sampai 2 kali dalam kurun waktu satu minggu dan 5 respondenn membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 sebanyak 3 kali atau lebih dalam kurun waktu satu minggu. Jika digambarkan dalam bentuk grafik (Gambar 9), maka tingkat keseringan responden dalam membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di lingkungan pekerjaan, sebagian besar (18,8 persen), termasuk ke dalam kategori jarang membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di lingkungan pekerjaan % Tidak Pernah Jarang % 5.60% Sering Gambar 9. Tingkat Keseringan Responden dalam Membicarakan Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di Lingkungan Pekerjaan

28 Jenis pekerjaan responden berkisar di sektor jasa seperti menjaga tempat usaha milik orang tua, tukang ojek di pasar Ciampea, supir angkot, buruh pabrik, penjaga salon di pasar Ciampea, penyanyi panggung dan karyawan swasta. Responden yang memiliki kesempatan lebih sering dalam membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 adalah responden dengan jenis pekerjaan karyawan swasta dan responden yang tidak memiliki kesempatan sama sekali untuk membicarakan iklan adalah responden dengan jenis pekerjaan menjaga tempat usaha milik orang tua, seperti kios handphone dan warung. Mereka tidak bisa membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 karena hanya sendiri dalam melakukan pekerjaannya.

29 BAB VII KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TENTANG PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN Gambaran Umum Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 Menurut Responden Responden dalam penelitian ini adalah pemilih pemula yang bertempat tinggal di wilayah Desa Rancabungur dan telah terdedah terhadap penayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di televisi. Terdedah dalam penelitian ini diartikan sebagai keadaan dimana responden pernah melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di televisi dan dapat mengingat iklan tersebut dengan baik. Sebanyak 62,3 persen responden dalam penelitian ini beranggapan bahwa penayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di televisi, sangat perlu untuk dilakukan. Selain dapat menghemat waktu dan biaya untuk sosialisasi, tayangan iklan pasti dapat dilihat oleh masyarakat, karena hampir seluruh masyarakat sudah memiliki televisi sendiri di rumah mereka. Sebanyak 60 persen responden juga mengatakan bahwa iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 versi dangdutan ini kreatif dan berbeda dari kebanyakan iklan layanan masyarakat lain yang pernah ditayangkan di televisi. Meskipun tidak ada responden yang dapat mengingat seluruh dialog yang terdapat pada iklan, mereka semua dapat mengingat dialogdialog tertentu seperti cek.. cek.., kan aku baru 17 tahun dan cek nama ke kelurahan. Sebanyak 75,6 persen responden menyatakan bahwa mereka tertarik

30 untuk menyaksikan tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 versi dangdutan karena iklan tersebut lucu, terutama bagian dialog kan aku baru 17 tahun yang diucapkan oleh salah satu pemeran. Dialog tersebut yang membuat responden merasa bahwa dirinya juga perlu memeriksa DPT ke kelurahan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan pernyataan responden berikut: Yang cek.. cek.. itu.. Jadi pengen ngecek juga.. (Nn, Perempuan, 21) Saya inget yang ini: Tapi aku baru 17 tahuuuuun.. hahha.. Lucu teh (Dm, laki-laki, 17) Seluruh responden menyatakan bahwa mereka dapat memahami maksud dari penayangan iklan layanan masyarakat tersebut. Mereka juga menyatakan bahwa mereka mengetahui tanggal pasti pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dari iklan layanan masyarakat ini. Namun mereka tidak dapat mengingat tanggal batas waktu terakhir pemeriksaan nama ke kelurahan. Hal ini disebabkan oleh penulisan tanggal batas waktu pemeriksaan yang diletakkan di bagian bawah tayangan iklan. Selain itu iklan layanan masyarakat ini juga sempat mengalami perubahan tanggal batas waktu pemeriksaan beberapa kali, sehingga membuat responden bingung. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan pernyataan responden berikut: Teh.. saya gak tau harus meriksanya kapan.. Di iklan gak keliatan (Tn, laki-laki, 18) Tanggalnya berubah-berubah terus teh. Saya gak ingat. Tapi kalo Pemilu mah saya tau tanggal 8 (Mr, Laki-laki, 20)

31 Keterdedahan responden terhadap tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 adalah intensitas responden dalam melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di televisi, dilihat dari frekuensi, durasi dan kelengkapan isi pesan iklan. Responden dibedakan ke dalam tiga tingkatan keterdedahan, yaitu responden dengan keterdedahan rendah, sedang dan tinggi. Responden dengan keterdedahan rendah adalah responden yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan frekuensi jarang, durasi pendek dan isi pesan tidak lengkap. Responden dengan keterdedahan sedang adalah responden yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan kombinasi salah satu dari frekuensi, durasi dan isi pesan rendah. Responden dengan keterdedahan tinggi adalah responden yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan frekuensi sering, durasi panjang dan isi pesan lengkap. Terdapat 11 responden yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan frekuensi jarang, durasi pendek dan isi pesan tidak lengkap, 68 responden melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan kombinasi salah satu dari frekuensi, durasi, isi pesan rendah dan 11 responden melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan frekuensi sering, durasi panjang dan isi pesan lengkap. Jika digambarkan dalam bentuk grafik (Gambar 10), maka persentase keterdedahan pemilih pemula yang menjadi responden dalam penelitian ini

32 terhadap iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009, sebagian besar (75,56 persen), mengalami keterdedahan sedang terhadap tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di televisi. Hal ini dapat diinterpretasi, bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini, melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan kombinasi salah satu dari frekuensi, durasi dan isi pesan rendah % 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% 12.22% 75.56% 12.22% Rendah Sedang Tinggi Gambar 10. Keterdedahan Responden terhadap Tayangann Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Frekuensi Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 Menurut Responden Frekuensi melihat tayangan iklan adalah jumlah tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009, yang dilihat oleh responden dalam kurun waktu satu hari di televisi. Kategori frekuensi responden dalam melihat tayangann iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dibedakan menjadi dua, yaitu frekuensi jarang dan frekuensi sering. Responden yang dalam kurun waktu satu hari melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 sebanyak 1 sampai 5 kali, dikategorikan sebagai responden dengan frekuensi jarang dan

33 responden yang dalam kurun waktu satu hari melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 sebanyak 5 kali atau lebih, dikategorikan sebagai responden dengan frekuensi sering. Terdapat 65 responden yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 sebanyak 1 sampai 5 kali dalam kurun waktu satu hari dan 25 responden yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 sebanyak 5 kali atau lebih dalam kurun waktu satu hari. Jika digambarkan dalam bentuk pie chart (Gambar 11), maka persentase frekuensi responden dalam melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009, sebagian besar (72,2 persen), melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengann frekuensi jarang. Sebanyak 74 persen responden meluangkan waktu mereka sekitar satu sampai lima jam dalam sehari untuk menonton televisi. Responden paling sering melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 melalui stasiun televisi Global TV, yaitu sebanyak 33,4 persen, Trans TV sebanyak 26,7 persen dan Trans 7 sebanyak 20 persen % 72.20% Jarang Sering Gambar 11. Frekuensi Respondenn dalam Melihat Tayangan Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009

34 7.1.2 Durasi Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 Menurut Responden Durasi melihat iklan adalah lama waktu yang digunakan responden dalam melihat setiap tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di televisi. Kategori durasi responden dalam melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dibedakan menjadi dua, yaitu durasi pendek dan durasi panjang. Responden yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dalam waktu kurang dari 20 detik, dikategorikan sebagai responden dengan durasi pendek dan responden yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dalam waktu 20 detik atau lebih, dikategorikan sebagai responden dengan durasi panjang. Terdapat 37 responden yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dalam waktu kurang dari 20 detik untuk setiap tayangan dan 53 responden yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dalam waktu 20 detik atau lebih untuk setiap tayangan. Jika digambarkan dalam bentuk pie chart (Gambar 12), maka persentase durasi responden dalam melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009, sebagian besar (58,89 persen), melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan durasi panjang, atau dengan waktu lebih dari 20 detik.

35 58.89% 41.11% Pendek Panjang Gambar 12. Durasi Responden dalam Melihat Tayangan Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 Menurut Responden Penerimaan isi pesan adalah kelengkapan tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 yang dilihat responden melalui televisi. Kategori penerimaan isi pesan respondenn terhadap tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dibedakan menjadi dua, yaitu isi pesan tidak lengkap dan isi pesan lengkap. Responden yang tidak melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dari awal atau tidak melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 sampai akhir, dikategorikan sebagai responden dengan keterdedahan isi pesan tidak lengkap dan responden yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dari awal sampai akhir, dikategorikan sebagai responden dengan keterdedahan isi pesan lengkap. Terdapat 27 responden yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dari awal sampai akhir dan 63 responden yang tidak melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dari awal atau tidak melihat tayangan iklan

36 layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden akhir. dan Wakil Presiden 2009 sampai Jika digambarkan dalam bentuk pie chart (Gambar 13), maka persentase keterdedaha an respondenn terhadap isi pesan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009, sebagian besar (70 persen), melihat isi pesan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan lengkap, atau melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dari awal sampai akhir. 70% 30% Tidak Lengkap Lengkap Gambar 13. Keterdedahan Responden terhadap Isi Pesan Tayangan Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Keterdedahan Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Berdasarkan Karakteristik Individu Keterdedahan Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Berdasarkan Usia Responden Sebanyak 60 persen responden berusia 18 sampai 21 tahun, melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan frekuensi jarang. Sebanyak 51,,09 persen responden berusia 18 sampai 21 tahun, melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan durasi panjang. Sebanyak 57,8 persen responden berusia 18 sampai 21 tahun, melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengann isi pesan

37 lengkap. Hal ini dapat diinterpretasikan, bahwa responden yang berada dalam rentang usia 18 sampai 21 tahun, mengalami keterdedahan sedang terhadap tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Hasil tabulasi silang antara keterdedahan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan usia responden dapat dilihat pada Tabel 10. Terlihat bahwa persentase keterdedahan responden yang berada dalam rentang usia antara 18 sampai 21 tahun, lebih tinggi dibandingkan responden yang berusia 17 tahun. Seluruh responden yang berusia 17 tahun, masih duduk di bangku kelas 3 SMA, sedangkan responden yang berada dalam rentang usia 18 sampai 21 tahun, terbagi menjadi responden yang sudah bekerja dan responden yang tidak bekerja. Jumlah responden yang tidak bekerja lebih banyak dibandingkan dengan jumlah responden yang bekerja. Hal ini menyebabkan perbedaan kepemilikan waktu luang oleh masing-masing responden. Responden yang berada dalam rentang usia 18 sampai 21 tahun dan tidak bekerja, memiliki waktu luang yang lebih banyak dibandingkan responden berusia 17 tahun, yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA. Tabel 10. Keterdedahan Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 Berdasarkan Usia Usia Responden (Tahun) Frekuensi Durasi Isi Pesan Jarang Sering Total Pendek Panjang Total Tidak Lengkap Lengkap Total n % n % n % n % n % n % n % n % n % ,2 6 7, ,2 6 7, , , , , , , Total 65 72, , , ,

38 Bila diuji dengan menggunakan Chi Square, diperoleh nilai Pvalue = 0,156 < taraf nyata = 0,2 maka tolak H 0. Artinya terdapat hubungan antara usia responden dengan keterdedahan terhadap tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di televisi. Responden yang berada dalam rentang usia 18 sampai 21 tahun, lebih terdedah terhadap tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dibandingkan responden yang berusia 17 tahun. Sesuai dengan pernyataan Gerbner (1973) yang dikutip McQuail (1987), bahwa keterdedahan terhadap produk televisi, telah mengakibatkan lingkungan simbolik khalayak menjadi terdominasi. Iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 merupakan salah satu produk dari televisi. Lingkungan simbolik khalayak dibedakan menjadi karakteristik individu dan karakteristik sosiologis. Usia merupakan salah satu variabel dari karakteristik individu Keterdedahan Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Sebanyak 44,4 persen responden laki-laki melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan frekuensi jarang. Sebanyak 37,78 persen responden laki-laki melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan durasi panjang. Sebanyak 41,11 persen responden laki-laki melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan isi pesan lengkap. Hal ini dapat diinterpretasikan, bahwa responden laki-laki

BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009

BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009 BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2 Sikap pemilih pemula di pedesaan terhadap Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2 adalah kecenderungan seorang pemilih

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG A. Gambaran Umum Wilayah 1. Letak Geografis Desa Bitung jaya merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Cikupa kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR 4.1 Gambaran Umum Desa 4.1.1 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 35 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan keadaan umum wilayah penelitian dan deskripsi dan analisis tayangan iklan layanan masyarakat. Dalam penelitian ini kondisi potensi sosial

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU 4.1. Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Banjarwaru merupakan salah satu desa yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN 47 BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN 6.1 Keterdedahan Rubin (2005) mengartikan terpaan media sebagai suatu aktivitas khalayak dalam memanfaatkan atau menggunakan

Lebih terperinci

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU Keterdedahan adalah terkenanya khalayak terhadap satu atau beberapa pesan dari media televisi. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang 4 BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang meliputi lokasi penelitian dan aktivitas orang lanjut usia di kelurahan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 33 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 4.1 Lokasi dan Keadaan Wilayah Kelurahan Beji adalah sebuah kelurahan diantara enam kelurahan yang terdapat di Kecamatan Beji Kota Depok. Kelurahan Beji terbentuk

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Letak geografis Kelurahan Way Urang dan Desa Hara Banjar Manis dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DESA CIARUTEUN ILIR, KECAMATAN CIBUNGBULANG, KABUPATEN BOGOR

GAMBARAN UMUM DESA CIARUTEUN ILIR, KECAMATAN CIBUNGBULANG, KABUPATEN BOGOR 27 GAMBARAN UMUM DESA CIARUTEUN ILIR, KECAMATAN CIBUNGBULANG, KABUPATEN BOGOR Kondisi Geografis Secara geografis, Desa Ciauteun Ilir terletak di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Desa Lebuh Dalem Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala Timur yang merupakan kecamatan pemekaran dari sebagian

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat 28 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI A. Sejarah Singkat Kelurahan Way Dadi Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat berbatasan dengan wilayah Bandar Lampung maka pada

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 19 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Geografi Desa Sipak merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 558 194 ha. Desa Sipak secara geografis terletak

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki 65 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wialayah Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan yang berlokasi pada dua Desa yaitu Desa Bumi Restu dan

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan 18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kelurahan Tegal Gundil 4.1.1. Profil Kelurahan Tegal Gundil Kelurahan Tegal Gundil merupakan salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Geografis KelurahanMaharatu Desa Swamedyaialah desa yang berkecukupan dalam hal sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dalam hal dana modal sehingga

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Kondisi Fisik Desa Desa Pusakajaya merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat, dengan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI

GAMBARAN UMUM LOKASI 23 GAMBARAN UMUM LOKASI Bab ini menjelaskan keadaan lokasi penelitian yang terdiri dari kondisi geografis, demografi, pendidikan dan mata pencaharian, agama, lingkungan dan kesehatan, potensi wisata, pembangunan

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK 25 BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK A. Kondisi Geografis Desa Klampok Secara geografis letak wilayah Desa Klampok khususnya sangatlah strategis dan menguntungkan karena berada pada perbatasan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan adalah di Desa Kampung Panjang.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan adalah di Desa Kampung Panjang. BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Penelitian yang penulis lakukan adalah di Desa Kampung Panjang. Desa Kampung Panjang adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kampar Utara

Lebih terperinci

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten BAB II KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang terdapat komunitas Islam Aboge merupakan ajaran Islam

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman 50 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Desa Gunung Batin Udik Luas wilayah Desa Gunung Batin Udik Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DI KAMPUNG DESA BITUNG JAYA, KECAMATAN CIKUPA TANGERANG BANTEN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DI KAMPUNG DESA BITUNG JAYA, KECAMATAN CIKUPA TANGERANG BANTEN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DI KAMPUNG DESA BITUNG JAYA, KECAMATAN CIKUPA TANGERANG BANTEN A. Sejarah Kp. Bitung Jaya, Cikupa, Tangerang Banten. Asal muasal desa menurut orang tua dulu di Cikupa

Lebih terperinci

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara Sumber: Chapman, D. J (2004) Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Geografis dan Administratif Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah 52 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Pagelaran Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah Ripah Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. Desa Pagelaran

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Letak dan Luas Wilayah Kelurahan Pagaruyung merupakan salah satu dari sekian banyak kelurahan yang ada dikecamatan Tapung yang terbentuk dari program Transmigrasi oleh

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN 5.1 Faktor Internal Responden Penelitian Faktor internal dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH A. Keadaan Geografis Desa Sokaraja Tengah terletak di wilayah kerja Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Desa Sokaraja Tengah terdiri dari 2 Dusun, 7 RW,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi yang dimulai sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di segala bidang, terutama

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai 31 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial,

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II. 1 Deskripsi Desa Muliorejo Desa Muliorejo merupakan salah satu desa / kelurahan yang berada di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA 27 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA 4.1 Desa Cikarawang 4.1.1 Kondisi Demografis Desa Cikarawang merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan terdiri dari 7 RW. Sebelah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. namun berkat ketekunan dan kemauan keras dari penduduk yang datang dari Jawa ke

IV. GAMBARAN UMUM. namun berkat ketekunan dan kemauan keras dari penduduk yang datang dari Jawa ke 48 IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Desa Gayau Sakti Seperti desa-desa transmigrasi lainnya di daerah Lampung khususnya Lampung Tengah, maka Desa Gayau Sakti pada awal mulanya juga merupakan hutan belukar,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah Dusun 003 Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo,

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah Dusun 003 Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo, 35 VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Pada bab ini akan disajikan hasil temuan data yang didapat dari lapangan dengan mendeskripsikan profil lokasi penelitian. Adapun

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU Wilayah Kabupaten Indramayu terletak pada posisi geografis 107 o 52 sampai 108 o 36 Bujur Timur (BT) dan 6 o 15 sampai

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didirikan pada akhir abad ke-18, berdasarkan hasil mufakat Tokoh Adat pada saat

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didirikan pada akhir abad ke-18, berdasarkan hasil mufakat Tokoh Adat pada saat IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Bandar Dalam adalah salah satu desa tua di Kecamatan Sidomulyo yang didirikan pada akhir abad ke-18, berdasarkan hasil mufakat Tokoh Adat pada saat itu,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN BAB II PROFIL WILAYAH A. Kondisi Wilayah Survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke lokasi KKN sebagai acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN belangsung, sehingga

Lebih terperinci

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi 23 PROFIL DESA Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil lokasi penelitian, yang pertama mengenai profil Kelurahan Loji dan yang kedua mengenai profil Kelurahan Situ Gede. Penjelasan profil masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Penarikan kesimpulan yang mencakup verifikasi atas kesimpulan terhadap data yang dianalisis agar menjadi lebih rinci. Data kuantitatif diolah dengan proses editing, coding, scoring, entry, dan analisis

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI 4.1 Profil Desa Tanjungsari 4.1.1 Letak Geografis Desa Tanjungsari Desa Tanjungsari merupakan salah satu dari delapan Desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Sukaresik,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 24 BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Luas Wilayah Desa Parakan adalah desa yang terletak di kecamatan Ciomas, kabupaten Bogor, provinsi Provinsi Jawa Barat merupakan daerah padat penduduk

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Keadaan Geografis Desa Karacak Desa Karacak merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan 77 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Kecamatan Bumi Waras 1. Keadaan Umum Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja. 11 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang usaha pembelian buah kelapa sawit ini terletak di Desa Tapung Jaya Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu. Desa Tapung Jaya

Lebih terperinci

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN 35 PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN Lokasi Kelurahan Cipageran merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Adapun orbitasi, jarak dan waktu tempuh dengan pusat-pusat

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG 24 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG 4.1 Letak dan Keadaan Fisik Kelurahan Empang merupakan kelurahan yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Secara administratif, batas-batas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Bukit Intan Makmur Bukit intan makmur adalah salah satu Desa di Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu adalah Exs Trans Pir Sungai Intan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Bab ini akan mengemukakan hasil temuan data pada lokasi yang berfungsi sebagai pendukung analisa permasalahan yang ada. 4.. Gambaran Umum Desa Pulorejo 4... Letak geografis

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Desa Kembang Kuning terbagi atas tiga dusun atau kampung, yakni Dusun I atau Kampung Narogong, Dusun II atau Kampung Kembang Kuning, dan Dusun III atau Kampung Tegal Baru. Desa

Lebih terperinci

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k 13 PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR Profil Desa Cihideung Ilir memuat informasi mengenai desa yang dijadikan tempat penelitian. Adapun informasi yang tersaji dalam bab ini adalah mengenai kondisi geografis Desa

Lebih terperinci

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1 BAB II DESA BERINGIN JAYA A. Geografis Desa Beringin Jaya secara geografis terletak di Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi, dengan luas daerah 35 km 2. Desa Beringin Jaya berbatasan langsung

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 18 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Gorowong Desa Gorowong merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah 10 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Kesuma Nama Kesuma dulunya namanya adalah Kalam Pasir yang dulunya terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah berkunjung

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab. PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab. Bogor 16760 PROFIL/RIWAYAT DESA CILEUNGSI Desa Cileungsi merupkan salah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dala m penelitian ini adalah penduduk yang menonton iklan mie instant di dua lokasi wilayah Bogor. Lokasi penelitian dipilih secara purposive yaitu di urban

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang 1. Keadaan Fisik a. Letak 62 Kelurahan Proyonangan Utara merupakan kelurahan salah satu desa pesisir di Kabupaten Batang Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER 4.1. Keadaan Umum Lokasi Desa Cibaregbeg masuk wilayah Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur, yang merupakan tipologi desa dataran rendah dengan luas

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 28 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Luas Wilayah Kelurahan Pasir Mulya merupakan salah satu Kelurahan yang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. Dengan luas wilayah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah : IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir 1. Lokasi Kelurahan Tanjung Ratu Ilir Kelurahan Tanjung Ratu Ilir merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan Way Pengubuan,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum dan Geografis Penelitian dilakukan di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Desa Lebak Muncang ini memiliki potensi yang baik dalam

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Wilayah Penelitian Kecamatan Gandus terletak di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Kecamatan Gandus merupakan salah satu kawasan agropolitan di mana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jarak dengan ibukota provinsi (pekanbaru)sekitar 200 km. 1) Sebelah utara berbatasan dengan desa sepotong

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jarak dengan ibukota provinsi (pekanbaru)sekitar 200 km. 1) Sebelah utara berbatasan dengan desa sepotong 18 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografi Desa laksamana merupakan desa yang ada di kecamatan Sabak Auh yang ibu kota nya Kabupaten Siak dengan luas wilayah lebih kurang 918,44 km2. jarak antara

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan 24 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Luas Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Desa Merak Belantung

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG A. Deskripsi Wilayah 1. Profil Desa Bantarjo merupakan salah satu pedukuhan yang berada di Desa Banguncipto Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulonprogo Yogykarata, luas wilayah 96.5 ha,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Keadaan Fisik Desa penelitian ini merupakan salah satu desa di Kabupaten Banyumas. Luas wilayah desa ini sebesar 155,125 ha didominasi oleh hamparan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan Sail Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di bawah kecamatan, dalam konteks merupakan wilayah kerja lurah sebagai

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Potensi Desa/ Kelurahan (2007), Desa Tlekung secara administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Desa

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Simpang Baru merupakan salah satu kelurahan yang terletak di

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Simpang Baru merupakan salah satu kelurahan yang terletak di BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis 1. Letak Kelurahan Simpang Baru Kelurahan Simpang Baru merupakan salah satu kelurahan yang terletak di kecamatan Tampan Panam Pekanbaru.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Sejarah Pekon Banyu Urip selama ini belum pernah dibukukan secara pasti,

IV. GAMBARAN UMUM. Sejarah Pekon Banyu Urip selama ini belum pernah dibukukan secara pasti, 42 IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Pekon Banyu Urip 1. Sejarah Singkat Sejarah Pekon Banyu Urip selama ini belum pernah dibukukan secara pasti, akan tetapi penulis coba mendapatkannya melalui pengamatan

Lebih terperinci

IV. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. lingkungan memiliki Ketua RT, di Lingkungan Satu terdapat 21 RT dan di

IV. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. lingkungan memiliki Ketua RT, di Lingkungan Satu terdapat 21 RT dan di 36 IV. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A. Letak Geografis Kelurahan Sukarame Kelurahan Sukarame merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Sukarame. Kelurahan Sukarame terbagi menjadi dua lingkungan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisiografis a. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Punduh Sari merupakan bagian dari wilayah administratif di Kecamatan Manyaran

Lebih terperinci

BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV

BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV 5.1 Profil Khalayak Langsung Acara Musik Derings Khalayak langsung acara musik Derings adalah khalayak yang berada dilokasi penayangan acara

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM KECAMATAN SABAK AUH KABUPATEN SIAK SRI INDRAPURA A. Letak Geografis, Demografis, Visi dan Misi Kecamatan Sabak Auh

BAB II. GAMBARAN UMUM KECAMATAN SABAK AUH KABUPATEN SIAK SRI INDRAPURA A. Letak Geografis, Demografis, Visi dan Misi Kecamatan Sabak Auh BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SABAK AUH KABUPATEN SIAK SRI INDRAPURA A. Letak Geografis, Demografis, Visi dan Misi Kecamatan Sabak Auh 1. Letak Geografis Kecamatan Sabak Auh Kecamatan Sabak Auh berdiri

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan, IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Desa Tirta Makmur merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Desa Tirta Makmur ini

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km, V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Megamendung Desa Megamendung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara geografis, Desa

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumber: Data primer Profil Kelurahan Lenteng Agung 2009.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumber: Data primer Profil Kelurahan Lenteng Agung 2009. 41 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Daerah Penelitian Letak Geografis dan Keadaan Wilayah Kelurahan Lenteng Agung merupakan salah satu kelurahan dari enam kelurahan di Kecamatan Jagakarsa termasuk dalam

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 8 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4. Keadaan Wilayah Kepulauan Seribu merupakan sebuah gugusan pulaupulau kecil yang terbentang dari teluk Jakarta sampai dengan Pulau Sibera. Luas total Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN 23 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN A. Keadaan Umum Kelurahan Banyurip Kelurahan Banyurip adalah satu Kelurahan di Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR 33 BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR A. Letak Geografis Berdirinya desa pujud pada tahun ± 1901, dimana desa ini di sebelah barat berbatasan dengan desa kasangbangsawan,

Lebih terperinci

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Kondisi Umum Desa Kalisari Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kondisi sosial ekonomi masyarakat meliputi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan geografis dan demografis. Keadaan geografis Kelurahan Sidomulyo Barat adalah kelurahan yang terletak di kecamatan tampan kota madya pekanbaru. Kelurahan

Lebih terperinci

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Karakteristik Desa 5.1.1. Kondisi Geografis Secara administratif Desa Ringgit terletak di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Letak Desa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Desa Karta. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah nama sebuah Desa yang terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI WILAYAH Hasil survei ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini juga diperoleh dengan mengacu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji Desa Sungai Keranji merupakan desa yang berada Di Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi dengan luas

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo. 23 BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR A. Sejarah Singkat Desa Gumingsir Berdasarkan catatan yang disusun oleh penilik kebudayaan kecamatan Pagentan kabupaten Banjarnegara (Karno, 1992:39) asal mula desa Gumingsir

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN 2.1 Deskripsi Umum Wilayah 2.1.1 Sejarah Desa Lalang Menurut sejarah yang dapat dikutip dari cerita para orang tua sebagai putra daerah di Desa Lalang, bahwa Desa Lalang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program yang ada di lokasi KKN tersebut. Yogyakarta. Kelurahan Seloharjo, dibatasi oleh:

BAB I PENDAHULUAN. program yang ada di lokasi KKN tersebut. Yogyakarta. Kelurahan Seloharjo, dibatasi oleh: BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode LXI Divisi XIV Kelompok B Unit 1 Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2016/2017, berlokasi di Dusun Dukuh, Kelurahan Seloharjo,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Surade 4.1.1 Kondisi Geografis, Topografi, dan Demografi Kelurahan Surade Secara Geografis Kelurahan Surade mempunyai luas 622,05 Ha,

Lebih terperinci

PETA SOSIAL DESA CURUG

PETA SOSIAL DESA CURUG PETA SOSIAL DESA CURUG Lokasi Desa Curug merupakan salah satu dari 10 desa yang berada dibawah wilayah administratif Kecamatan Gunungsindur Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Letak fisik desa sangat

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Singkat Tentang Trans TV dan Trans 7. Usahanya berada di bawah kepemilikan Para Group (PT Para Inti Investindo).

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Singkat Tentang Trans TV dan Trans 7. Usahanya berada di bawah kepemilikan Para Group (PT Para Inti Investindo). IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Singkat Tentang Trans TV dan Trans 7 4.1.1 Trans TV TRANS TV (PT Televisi Transformasi Indonesia) adalah sebuah stasiun televisi swasta ke 8 yang memperoleh ijin mengudara

Lebih terperinci