ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI BILANGAN BULAT KELAS IV

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI BILANGAN BULAT KELAS IV"

Transkripsi

1 ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI BILANGAN BULAT KELAS IV Ni Pt Sri Widiyastuti., I Md Suarjana 2, I Md Citra Wibawa 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia sriwidiyastuti352@yahoo.co.id 1, suarjana_undiksha@yahoo.co.id 2, dekwi_petiga@yahoo.com 3, Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Pembelajaran operasi bilangan bulat di kelas IV, (2) Kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat, (3) Kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 2 Pemaron yang berjumlah 24 orang dan guru kelas IV. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, observasi, wawancara dan dokumen. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pembelajaran operasi bilangan bulat termasuk dalam kategori baik, (2) Rata-rata secara klasikal sebesar 59,8 dengan kategori rendah dengan indikator tertinggi adalah menuliskan kalimat pengurangan ke bentuk penjumlahan 83,33% dan indikator terendah adalah melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan 34,68%, (3) Kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat adalah menentukan bilangan bulat positif dan negatif dan menyelesaikan soal dengan garis bilangan. Dengan demikian kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat termasuk dalam kategori rendah. Kata Kunci: matematika, kemampuan, operasi bilangan bulat Abstract This study aimed to describe (1) Learning integer operations in the fourth grade, (2) the ability of students to complete the integer operations, (3) Constraints faced by students in completing integer operations. Subjects in this study were all fourth grade students of SD Negeri 2 Pemaron amounting to 24 people and a fourth grade teacher. Data collection methods used in this research is the method of testing, observation, interviews and documentation. Data analysis techniques in this study using a descriptive analysis of quantitative and qualitative descriptive analysis. The results of this study indicate that (1) Learning integer operations included in either category, (2) average of 59.8 in the classical style with low category with the highest indicator is to write a sentence reduction to form the sum of 83.33% and the lowest indicator perform integer arithmetic operations by using the sum of the number line 34.68%, (3) constraints faced by students in completing integer operations is determineing the positive and negative integers and solve problems with the number line. Thus the students' ability to complete the integer operations included in the low category. Keywords: mathematics, ability, integer operations 1

2 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam suatu negara. Melalui proses pendidikan seseorang akan dapat mengembangkan bakat yang dimilikinya sehingga mengantarkannya menjadi sumber daya manusia (SDM) yang berkualiats. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan, maju mundurnya kualitas manusia dapat dilihat dari kualitas pendidikannya. Hamalik, (2013:3) menyatakan bahwa, Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi di dalam kehidupan masyarakat. Jadi dapat disimpulkan, bahwa pendidikan merupakan jalan menuju kesuksesan. Dengan pendidikan manusia dapat memiliki kecerdasan dan wawasan yang luas. Menurut Hamalik, (2013:3) Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang wajib diterima oleh semua orang baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Pendidikan formal dalam proses belajar dan pembelajaran meliputi berbagai bidang ilmu pengetahuan diantaranya ilmu agama, sains, sosial, bahasa dan matematika. Di tingkat sekolah dasar siswa diajarakan 9 mata pelajaran yang dapat mengembangkan pengetahuan bahkan keterampilan siswa. Salah satu 9 mata pelajaran tersebut adalah matematika. Japa dan Suarjana, (2012:3) menyatakan bahwa, Perlu disadari bahwa dibelajarkannya matematika kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar adalah untuk membekali mereka dengan berbagai kemampuan seperti: kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Jadi dapat di simpulkan bahwa matematika sangat perlu diajarkan kepada semua siswa khususnya di sekolah dasar agar dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa, peningkatan sifat kreativitas, kritis dan kemampuan bekerjasama siswa. Dengan dibelajarkannya matematika ini, siswa dapat mengenali permasalahan matematika tersebut dalam kehidupan kesehariannya dan bagaimana memecahkan permasalahan tersebut dengan pengetahuan yang telah diperoleh di sekolah dan siswa dapat bekerjasama dengan temannya dalam menyelesaiakan permasalah matematika yang dihapai tersebut. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Menurut Prihandoko, (2006) Matematika merupakan ilmu dasar yang sudah menjadi alat untuk mempelajarai ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu penguasaan terhadap matematika mutlak diperlukan dan konsep-konsep matematika harus dipahami dengan betul dan benar sejak dini. Bidang studi matematika ini diperlukan untuk proses penghitungan dan proses berpikir yang dibutuhkan orang dalam menyelesaikan berbagai masalah. Matematika merupakan ilmu dasar yang sudah menjadi alat untuk mempelajari ilmu-ilmu yang lain, oleh karena itu penguasan terhadap matematika diperlukan dan konsep matematika harus dipahami sejak dini. Karena belajar matematika merupakan suatu syarat yang cukup untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Japa dan Suarjana, (2012:3) menyatakan bahwa, pembelajaran matematika adalah proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan siswa melaksanakan kegiatan belajar matematika. Matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit, hal ini dikarenakan matematika memerlukan kemampuan berhitung yang baik untuk menyelesaikan soal dan memperoleh jawaban dengan benar dan tepat. Banyak siswa sekolah dasar yang kurang terampil 2

3 dalam menyelesaikan soal hitung menghitung sekalipun soal yang sederhana. Materi pelajaran matematika yang harus dipelajari di kelas IV salah satunya adalah bilangan bulat. Bilangan bulat merupakan salah satu pokok bahasan atau materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran di kelas, ternyata masih ada siswa yang belum mampu menyelesaikan operasi yang terkait pada pokok bahasan bilangan bulat, siswa kurang memahami operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Pemahaman dan penggunaan bilangan bulat negatif sudah menjadi kebutuhan manusia untuk bisa hidup dalam lingkungannya, jadi semakin awal anak memahami bilangan bulat negatif makin baik. Namun karena perkembangan kesiapan anak SD untuk bisa memahami dan terbatasnya waktu yang tersedia untuk pembelajaran matematika maka topik bilangan negatif baru dapat diberikan pada kelas atas SD (Karso, 2014:3.4). Himpunan bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, bilangan nol, dan bilangan bulat positif. Pembelajaran operasi bilangan bulat sering menyulitkan karena sering tercantumnya tanda positif dan negatif bilangan dengan operasi penjumlahan serta pengurangan, sehingga konsepnya tidak tertanam dengan baik (Subarinah, 2006). Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 7 Januari 2016 dengan guru kelas IV, salah satu materi yang dirasakan sulit pada mata pelajaran matematika kelas IV semester II adalah operasi bilangan bulat. Siswa terkadang masih bingung cara menyelesaikan soal gabungan/campuran antara bilangan bulat positif dan negatif. Bahkan kemampuan berhitung bilangan bulat siswa kelas IV tergolong masih rendah. Untuk melengkapi hasil wawancara maka dilakukan observasi pada pembelajaran bilangan bulat pada tanggal 7 Januari 2016 bahwa, pembelajaran operasi hitung bilangan bulat diajarkan di kelas IV. Di dalam proses pembelajaran guru hanya menjelaskan materi dengan metode ceramah dan siswa hanya mendengarkan tanpa adanya timbal balik dari siswa. Oleh karena itu siswa kurang mengerti dan memahami materi yang diajarkan oleh guru, sehingga siswa kebingungan di dalam mengerjakan soal matematika pada materi operasi penjumlahan dan pengurangn bilangan bulat. Untuk melengkapi hasil observasi pembelajaran operasi bilangan bulat, maka dilakukan studi dokumentasi pada tanggal 7 Januari 2016, terlihat bahwa nilai rata-rata yang dicapai siswa, ternyata masih ada beberapa siswa yang nilainya di bawah KKM yang ditentukan yaitu 60. Dari 24 siswa terdapat 9 siswa yang memperoleh nilai ulangan tengah semester dibawah KKM, hal ini berarti masih rendahnya kemampuan siswa dalam menyelsaikan soal matematika. Salah satu penyebab rendahnya kemampuan menghitung bilangan bulat yaitu cara penggunaan model/media pembelajaran yang kurang inovatif. Di dalam proses penggunaan model/media pembelajaran sangat berpengaruh karena guru hanya menggunakan metode ceramah atau model pembelajaran yang bersifat konvensional sehingga siswa kurang memahami materi yang diberikan oleh guru dan siswa cenderung cepat melupakan materi yang telah diajarkan. Dilihat dari tahun ketahun guru di SD Negeri 2 Pemaron hanya menggunakan metode mengajar ceramah, guru disini kurang menggunakan model pembelajaran yang baru/model pembelajaran yang inovatif dan kurang variasi dalam mengajar serta jarang menggunakan media pembelajaran atau alat peraga yang mendukung di dalam proses pembelajaran seperti alat peraga garis bilangan di dalam menjelaskan materi operasi bilangan bulat, sehingga siswa cepat bosan dan kurang memperhatikan guru saat mengajar. Pembelajaran secara konvensional membuat siswa kurang memahami konsep dalam pelajaran matematika. Pembelajaran yang hanya bersifat satu arah, dimana guru bersikap lebih aktif dengan mencari dan 3

4 menjelaskan materi/informasi sedangkan siswa hanya bersikap pasif mendengarkan materi/informasi yang diberikan oleh guru. Jadi siswa tidak bisa memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga kemampuan berhitungnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Setelah melaksanakan beberapa kali proses pembelajaran, guru memberikan tes untuk mengukur kemampuan siswa, seberapa besar siswa telah menguasai pembelajaran yang diberikan oleh guru yaitu pada materi bilangan bulat. Sumantri,(2014:2.45) menyatakan, Setiap anak usia SD mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Kemampuan di sini dapat diartikan sebagai kemampuan berkomunikasi, bersosialisasi, atau kemampuan kognitif. Secara umum kemampuan belajar matematika dapat dikatakan sebagai suatu kondisi dalam pembelajaran yang ditandai dengan adanya hambatanhambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar matematika sesuai dengan potensi atau kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Kemampuan siswa dalam menyelesaiakan soal matematika pada materi operasi bilangan bulat adalah hal yang sangatlah penting. Dilihat bahwa kemampuan dalam menyelesaikan soal matematika pada materi operasi bilangan bulat siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda, maka perlu untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika khususnya dalam materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Oleh karena itu dilakukan suatu penelitian yang berjudul Analisis Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Operasi Bilangan Bulat Kels IV di SD Negeri 2 Pemaron Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2015/2016. METODE Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu menjelaskan atau memaparkan data dari hasil penelitian. Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Sugiyono (2008:23) menyatakan bahwa data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata, atau gambar. Data dalam penelitian ini dianalisis secara analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan bekerja sama antara peneliti dan guru kelas IV SD Negeri 2 Pemaron untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas IV di SD Negeri 2 Pemaron Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksnakan di SD Negeri 2 Pemaron. Subjek Penelitian merupakan sumber data yang dimintai informasinya sesuai dengan masalah yang diteliti. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Pemaron tahun ajaran 2015/2016. Pada penelitian ini hanya diambil satu kelas sebagai sumber penelitian. Jumlah dari siswa kelas IV sebanyak 24 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data pembelajaran operasi bilangan bulat, kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat dan kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat. Data pembelajaran operasi bilangan bulat dikumpulkan dengan instrumen berupa lembar observasi dan pedoman dokumentsi. Data kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat dikumpulkan dengan instrumen berupa tes essay yang terdiri atas 15 butir pertanyaan. Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil observasi hari pertama yang dilakukan di kelas IV SD Negeri 2 Pemaron menunjukkan bahwa, di awal pembelajaran guru tidak memberikan apersepsi sebelum menjelaskan materi 4

5 yang akan diajarkan dan kurang mempersiapan alat dan bahan yang digunakan untuk menunjang materi yang akan dijelaskan seperti didalam menjelaskan materi mengenai operasi bilangan bulat, guru kurang menggunakan media pembelajaran yang dapat memudahkan siswa di dalam menerima materi yang dijelaskan oleh guru. Kemudian pada observasi kedua, di awal pembelajaran guru memberikan apersepsi. Pada saat guru menjelaskan materi yang dijelaskan guru kurang menggunakan model pembelajaran yang inovatif sehingga siswa cenderung hanya mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru dan tanpa adanya timbal balik dari siswa. Di dalam proses pembelajaran guru sering menggunakan model pembelajaran yang konvensional sehingga siswa hanya sebagai penerima dan guru sebagai fasilitator, hal ini tidak bagus diterapkan karena tidak adanya timbal balik dari siswa dan siswa cenderung menjadi pasif dan kurang aktif di dalam proses pembelajaran. Selain itu siswa juga tidak dapat mengemukakan pendapatnya atau menanyakan hal-hal yang kurang dipahami. Diakhir pembelajaran hari pertama, guru tidak melakukan tes formatif kepada siswa sehingga tidak diketahui keberhasilan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan siswa dalam menangkap materi yang sudah dijelas oleh guru, sedangkan pada hari kedua guru memberikan tes formatif kepada siswa untuk mengukur seberapa jauh kemampuan siswa dalam menguasai materi yang diberikan khususnya pada materi operasi bilangan bulat. Hasil observasi pembelajaran operasi bilangan bulat yang telah dilakukan oleh guru secara keseluruhan termasuk dalam kategori rendah. Kemampuan siswa kelas IV di SD Negeri 2 Pemaron dalam menyelesaiikan operasi bilangan bulat dapat dilihat dari 6 indikator. Hasil tes kemampuan siswa menyelesaikan operasi bilangan bulat kelas IV di SD Negeri 2 Pemaron secara individu diperoleh nilai tertinggi yaitu 97,3 dan nilai terendah yaitu 16. Untuk ratarata hasil tes siswa menyelesaikan operasi bilangan bulat kelas IV di SD Negeri 2 Pemaron secara klasikal diperoleh nilai 59,8 yang termasuk dalam kriteria sangat kurang. Berikut ini disajikan hasil tes kemampuan siswa menyelesaikan operasi bilangan bulat kelas IV di SD Negeri 2 Pemaron dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel 4.1 Perhitungan Mean Data Hasil Tes Menyelesaikan Operasi Bilangan Bulat Interval Nilai f (frekuensi) X (Nilai tengah masingmasing interval) ,5 462, ,5 235, , ,5 151, ,5 109, ,5 90 Total : N = 24 - fx = fx Berdasarkan perhitungan mean pada tabel 4.1 Perhitungan Mean Data Hasil Tes Menyelesaikan Operasi Bilangan Bulat, diperoleh hasil tes secara klasikal sebesar 59,8. Berdasrkan tabel 3.7 pedoman konversi penilaian acuan patokan (pap) skala lima tentang kemampuan siawa menyelesaikan soal operasi bilangan bulat, nilai rata-rata 59,8 termasuk dalam kategori rendah. Dilihat berdasarkan 6 indikator 5

6 tersebut bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal operasi bilangan bulat berbeda dari satu dengan yang lainnya. Berikut ini disajikan tabel data hasil tes yang ditunjukkan siswa dalam kemampuan menyelesaikan operasi bilangan bulat. Tabel 4.2 Kemampuan Siswa Menyelesaikan Operasi Bilangan Bulat Berdasarkan Indikator No Indikator Rata-Rata Kategori 1 Menjumlahkan bilangan bulat tanpa menggunakan 74,16% Sedang garis bilangan 2 Melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan 34,68% Sangat Rendah 3 Menuliskan kalimat penjumlahan ke bentuk 97,50% Sangat pengurangan Tinggi 4 Melakukan operasi hitung pengurangan bilangan bulat dengan garis bilangan 49,30% Sangat Rendah 5 Mengurangkan bilangan bulat dengan cara susun 61,10% Rendah 6 Menuliskan kalimat pengurangan ke bentuk 83,33% Tinggi penjumlahan Adapun penjelasan mengenai masing-masing indikator di atas yaitu sebagai berikut: Dalam hal menjumlahkan bilangan bulat tanpa menggunakan garis bilangan, rata-rata pada indikator ini adalah 74,16% yang termasuk dalam kriteria sedang, hal tersebut menunjukkan bahwa siswa sudah mampu memahami materi atau soal mengenai menjumlahkan bilangan bulat tanpa menggunakan garis bilangan dan soal yang diberikan termasuk dalam kategori mudah, selain itu siswa lebih mudah mengerjakan soal tanpa garis bilangan karena guru jarang mengajarkan siswa dengan garis bilangan melainkan sering kali langsung dengan langkahlangkah penyelesaiannya, hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa bahwa mereka lebih mudah mengerjakan soal tanpa garis bilangan karena sudah terbiasa mengerjakan dengan cara manual. Dalam hal melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan,rata-rata pada indikator ini adalah 34,68% yang termasuk dalam kriteria sangat rendah, hal tersebut menunjukkan bahwa siswa belum mampu menjawab soal mengenai melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan karena siswa belum memahami materi tersebut sehingga siswa tidak dapat menjawab soal dengan benar. Di samping itu di dalam proses pembelajaran guru juga jarang mengajarkan garis bilangan kepada siswa sehingga siswa kebingungan di dalam mengerjakan soal dengan garis bilangan, hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa bahwa mereka memang kesulitan mengerjakan soal dengan garis bilangan dan kurang memahami cara menggunakan garis bilangan. Dalam hal menuliskan kalimat penjumlahan ke bentuk pengurangan, ratarata pada indikator ini adalah 97,50% yang termasuk dalam kriteria sangat baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa sudah mampu memahami materi mengenai menuliskan kalimat penjumlahan ke bentuk pengurangan. Selain itu soal yang diberikan tersebut termasuk dalam kategori mudah karena siswa hanya menuliskan kalimat penjumlahan ke bentuk pengurangan 6

7 sehingga siswa dapat menjawab soal dengan benar. Dalam hal melakukan operasi hitung pengurangan bilangan bulat dengan garis bilangan, rata-rata pada indikator ini adalah 49,30% yang termasuk dalam kriteria sangat rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa kurang mampu menjawab soal mengenai melakukan operasi hitung pengurangan bilangan bulat dengan garis bilangan. Kesalahan yang dilakukan oleh siswa terletak pada cara menggunakan garis bilangan karena siswa terbiasa menyelesaikan soal tidak menggunakan garis bilangan, hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa bahwa mereka kurang memahami cara penggunaan garis bilangan. Siswa terkadang menuliskan jawabannya langsung didalam menyelesaikan soal tanpa mengerjakan langkah-langkahnya. Dalam hal mengurangkan bilangan bulat dengan cara susun, rata-rata pada indikator ini adalah 61,10% yang termasuk dalam kriteria rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa kurang mampu memahami materi mengenai mengurangkan bilangan bulat dengan cara susun sehingga dapat menjawab soal yang diberikan. Selain itu siswa seringkali keliru mengurangkan bilangan dan keliru di dalam menempatkan nilai tempat sehingga jawaban siswa terkadang salah, hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa bahwa terkadang mereka keliru di dalam mengurangkan bilangan karena bilangan tersebut jumlahnya terlalu besar. Dalam hal menuliskan kalimat pengurangan ke bentuk penjumlahan, ratarata pada indikator ini adalah 83,33% yang termasuk dalam kriteria tinggi, hal tersebut menunjukkan bahwa siswa sudah mampu memahami materi mengenai menuliskan kalimat pengurangan ke bentuk penjumlahan. Selain itu soal yang diberikan tersebut termasuk dalam kategori mudah karena siswa hanya menuliskan kalimat pengurangan ke bentuk penjumlahan sehingga siswa dapat menjawab soal dengan benar. Jadi dapat disimpulkan bahwa dari ke enam indikator yang telah dipaparkan, masih ada beberapa indikator soal yang belum dapat diselesaikan oleh siswa kelas IV hang disebabakan oleh berbagai kendala yang telah di paparkan sebelumnya. Kemampuan siswa menyelesaikan operasi bilangan bulat kelas IV SD Negeri 2 Pemaron jika diukur berdasarkan ranah kognitif. Berikut ini disajikan tabel 4.3 data hasil tes kemampuan siswa menyelesaikan operasi bilangan bulat jika dilihat dari tiga ranah kognitif. Tabel 4.3 Kemampuan Menyelesaikan Operasi Bilangan Bulat Berdasarkan Ranah Kognitif Ranah Kognitif Rata-rata Jumlah Siswa Jumlah Siswa (%) Di bawah ratarata Di atas ratarata Di bawah rata-rata C2 6,08 12 Orang 12 orang 50,00 50,00 C3 6,27 13 Orang 11 Orang 54,17 45,83 C4 5,19 16 Orang 8 Orang 66,67 33,33 Terlihat pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa terdapat 3 ranah kognitif kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat. Adapun penjelasan dari masing-masing ranah kognitif yaitu sebagai berikut: Ranah kognitif C2 (Pemahaman) terlihat bahwa rata-rata siswa yang mendapat nilai dibawah rata-rata pada ranah kognitif C2 yaitu sebanyak 12 orang 7 Di atas ratarata atau sebanyak 50,00% dan siswa yang mendapat nilai diatas rata-rata pada ranah kognitif C2 yaitu 12 orang atau sebanyak 50,00%, hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah mampu memahami materi yang dijelaskan dan mampu menjawab soal yang diberikan dengan bnar. Ranah kognitif C3 (Mengaplikasikan) terlihat bahwa rata-rata

8 siswa yang mendapat nilai dibawah ratarata pada ranah kognitif C3 yaitu sebanyak 13 orang atau sebanyak 54,17%, hal ini dikarenakan siswa cukup mampu mengaplikasikan konsep-konsep pada materi tersebut sehingga siswa dapat menjawab soal yang diberikan, sedangkan siswa yang mendapat nilai diatas rata-rata pada ranah kognitif C3 yaitu 11 orang atau sebanyak 45,83%, hal ini menunjukkan bahwa siswa belum mampu mengaplikasikan konsep-konsep yang diberikan sehingga siswa belum mampu menjawab soal dengan benar. Ranah kognitif C4 (Menganalisis) terlihat bahwa rata-rata siswa yang mendapat nilai dibawah rata-rata pada ranah kognitif C4 yaitu sebanyak 16 orang atau sebanyak 66,67%, hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah mampu menganalisis soal yang diberikan dengan benar, sedangkan siswa yang mendapat nilai diatas rata-rata pada ranah kognitif C3 yaitu 8 orang atau sebanyak 33,33%, hal ini dikarenakan siswa belum mampu menganalisis soal yang diberikan dengan benar. Jadi dapat disimpulakan bahwa, jika dilihat berdasarkan indikator soal yang diberikan, indikator melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan adalah indikator dengan kemampuan siswa yang paling rendah. Jika dilihat dari ranah kognitif, ranah kognitif C4 (menganalisis) merupakan ranah kognitif dengan kemampuan siswa yang paling rendah, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat kelas IV SD Negeri 2 Pemaron perlu ditingkat lagi agar kemampuan yang dimiliki siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat dapat meningkat. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Sumantri, 2014:2.45 bahwa Setiap anak usia SD mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Kemampuan di sini dapat diartikan sebagai kemampuan berkomunikasi, bersosialisasi, atau kemampuan kognitif. Guru juga harus pintar-pintar mengemas pembelajaran agar siswa lebih memahami materi yang di jelaskan sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan yang mereka miliki. Jadi disarankan guru harus dapat memperhatikan kemampuan dari masing-masing siswa sehingga mereka dapat mengembangkan kemampuan yang mereka miliki. Hasil wawancara yang diperoleh bahwa kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat adalah menentukan bilangan yang bertanda positif dan negatif dan menyelesaikan soal dengan garis bilangan, hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa orang siswa bahwa mereka kesulitan mengerjakan soal gabungan bilangan bulat negatif dan positif. Selain itu siswa juga malas mengerjakan soal yang penyelesaiannya menggunakan garis bilangan. Terkadang siswa bingung menentukan arah pada garis bilangan tersebut. Dan soal cerita yang berisikan diketahui, ditanya dan jawab, seringkali mereka menyelesaikan soal dengan langsung mencari jawabannya tanpa mengerjakan langkah-langkah pengerjaannya. Hal yang sama juga diungkapkan oleh guru kelas IV. Hasil wawancara dengan guru kelas IV, diperoleh informasi bahwa kendala yang dihadapi siswa saat menyelesaikan soal operasi bilangan bulat yaitu siswa terkadang bingung antara menentukan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif. Selain itu siswa juga kebingungan di dalam membuat garis bilangan dan menentukan arah dari garis bilangan itu sendiri. Menurut guru kelas IV, untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan memberikan siswa lebih banyak latihan soal dan mungkin memberikan jam pelajaran tambahan seperti les di sekolah. Selain itu adapun solusi yang ditawarkan oleh peneliti yaitu: Hendaknya cara mengajar guru lebih ditingkatkan lagi, misalnya dengan mengemas pembelajaran agar lebih bervariasi dan mengurangi mengajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Saat mengajar hendaknya di dalam menjelaskan materi guru menggunakan media pembelajaran atau alat peraga agar 8

9 lebih mengerti dengan materi yang diajarkan dan siswa tidak cepat bosan. Hendaknya pada saat guru memberikan soal latihan, soal tersebut dibuat dengan lebih bervariasi sehingga siswa tertantang di dalam mengerjakan soal tersebut. Kemudian diakhir pembelajaran hendaknya guru memperhatikan perkembangan atau kemampuan siswa sejauh mana siswa sudah memahami materi yang diberikan dan jika ada waktu kosong hendaknya guru bisa memanfaatkan waktu tersebut dengan melatih siswa yang kurang memahmi materi yang telah dijelaskan dan memberikan latihan soal lebih banyak. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh (Daryanto dan Mulyo, 2012:240) bahwa dalam membelajarakan matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Hasil wawancara yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kendala-kendala yang dihadapi siswa saat menyelesaikan soal operasi bilangan bulat yaitu terletak pada menentukan bilangan yang bertanda positif dan negatif dan menyelesaikan soal dengan garis bilangan. Pendapat yang sama juga di kemukakan oleh (Japa dan Suarjana, 2012:214) bahwa pembelajaran operasi bilangan bulat sering menyulitkan karena sering tercampurnya tanda positif dan negatif bilangan bulat dan tanda operasi penjumlahan serta pengurangan, hal ini mengakibatkan konsep operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang bertanda negatif dan positif serta penggunaan garis bilangan tidak dipahami dengan baik oleh siswa. Maka dari itu guru harus pintar-pintar mengemas pembelajaran dengan kreatif dan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa dapat memahami materi yang diberikan dengan mudah. Selain itu di dalam proses pembelajaran guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran atau alat peraga yang memudahkan guru untuk menjelaskan materi akan yang di jelaskan sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi yang di jelaskan oleh guru terutama pada materi operasi bilangan bulat. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran operasi bilangan bulat secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik dan masih perlu ditingkatkan lagi. Pada proses pembelajaran guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional dan kurang menggunakan metode pembelajaran yang inovatif. Selain itu guru juga jarang menggunakan media pembelajaran pada saat mengajar. Guru di dalam proses pembelajaran juga selalu membimbing siswa di saat mereka mengalami kesulitan di dalam menyelesaikan soal secara individu maupun kelompok. Diakhir pembelajaran guru terkadang memberikan soal untuk dikerjakan dirumah. Kemampuan siswa menyelesaikan operasi bilangan bulat kelas IV di SD Negeri Pemaron secara keseluruhan masih perlu ditingkatkan karena tergolong kategori rendah. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 97,3 dan nilai terendah yang diperoleh adalah 16. Dari rata-rata tersebut, maka diperoleh rata-rata hasil tes sebesar 59,8% dengan kategori rendah. Dari 24 siswa, 9 orang siswa atau 37,50% memperoleh nilai di bawah rata-rata, 2 orang siswa atau 8,33% memperoleh nilai sama dengan rata-rata, dan 13 orang siswa atau 54,17% memperoleh nilai di atas rata-rata, sedangkan indikator dari kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat paling tinggi adalah menuliskan kalimat penjumlahan ke bentuk pengurangan dengan persentase 97,5% dan yang paling rendah melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan dengan persentase 34,7%, sedangkan jika dilihat dari ranah kognitif, ranah kognitif C4 (menganalisis) merupakan ranah kognitif dengan kemampuan siswa yang paling rendah. 9

10 Hasil wawancara yang diperoleh bahwa kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat kelas IV adalah menentukan bilangan yang bertanda positif dan negatif dan menyelesaikan soal dengan garis bilangan, hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru dan beberapa orang siswa bahwa mereka kesulitan mengerjakan soal gabungan bilangan bulat negatif dan positif. Selain itu siswa juga malas mengerjakan soal yang penyelesaiannya menggunakan garis bilangan. Terkadang siswa bingung menentukan arah pada garis bilangan. Dan soal cerita yang berisikan diketahui, ditanya dan jawab, seringkali mereka menyelesaikan soal dengan langsung mencari jawabannya tanpa mengerjakan langkah-langkah pengerjaannya. Selain itu pemilihan dan penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan di dalam mengajarkan materi operasi bilangan bulat agar siswa lebih memahami dan mengerti dengan materi tersebut. Menurut guru kelas IV, untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan memberikan siswa lebih banyak latihan soal dan mungkin memberikan jam pelajaran tambahan seperti les di sekolah. Selain itu solusi yang ditawarkan oleh peneliti yaitu pada saat proses pembelajaran sebaiknya guru menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dan menggunakan media pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami materi yang dijelaskan oleh guru khususnya pada operasi bilangan bulat. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut. Kepada guru diisarankan kepada guru agar lebih kreatif, inovatif dan aktif dalam menyiapkan pembelajaran dan memilih media serta metode pembelajaran yang dapat melatih siswa dalam kegiatan menyelesaikan operasi bilangan bulat sehingga siswa semakin paham dan ingat mengenai materi yang telah dipelajari. Bagi siswa disarankan agar siswa lebih banyak berlatih soal-soal yang bervariasi agar siswa lebih terampil di dalam menyelesaikan soal mengenai operasi bilangan bulat sehingga mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat. Bagi sekolah hendaknya sekolah mengupayakan pelatihan bagi guru untuk dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan. Selain itu diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan soal operasi bilangan bulat, sehingga dapat memperbaiki kualitas dari kegiatan pembelajaran. Bagi peneliti lain disarankan kepada peneliti lain, hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengadakan penelitian kembali tentang kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat di sekolah dasar dengan menggunakan sasaran yang berbeda. UCAPAN TERIMAKASI Diucapkan terimakasi kepada Drs. I Made Suarjana, M.Pd. dan I Made Citra Wibawa, S.Pd., M.Pd yang selama ini telah memberikan arahan dan bimbingannya sehingga artikel ini dapat terselesaikan. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono Anak Berkesulitan Belajara. Jakarta: Rineka Cipta. Daryanto dan Muljo Rahardjo Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media Hamalik, Oemar Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Japa, I Gusti Ngurah & I Made Suarjana Pembelajaran Matematika SD. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesa. Karso, dkk Pendidikan Matematika I. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Prihandoko, Antonius Cahya Pemahaman dan Penyajian Konsep 10

11 Matematika Secara Benar dan Menarik. Jakarta: Depdiknas Subarinah, Sri Inovasi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas Sugiyono Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Afabeta Sumantri, Mulyani Perkembangan Peserta Didik. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. 11

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS V

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS V ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS V Ni Wyn Suaryani 1, I Md Suarjana 2, I Kdk Suartama 3 1,2 Jurusan PGSD, 3 Jurusan TP, FIP Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN PERKALIAN PECAHAN DESIMAL PADA SISWA KELAS V

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN PERKALIAN PECAHAN DESIMAL PADA SISWA KELAS V ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN PERKALIAN PECAHAN DESIMAL PADA SISWA KELAS V Md Suwariyasa 1, I Md Suarjana 2, Luh Putu Putrini Mahadewi 3 1,2 Jurusan PGSD, 3 Jurusan TP, FIP Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Ni Kt. Maha Putri Widiantari 1, I Md. Suarjana 2, Nym. Kusmariyatni 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD Oleh: Ika Yuliastuti 1, Suhartono. 2, Imam Suyanto 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE NHT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE NHT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DI SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN METODE NHT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DI SEKOLAH DASAR Oleh: Istiqomah 1, H. Setyo Budi 2, Kartika Chrysti S 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret e-mail: istyqomah_8778@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS IV TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DI SD NEGERI 1 BANJAR BALI

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS IV TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DI SD NEGERI 1 BANJAR BALI ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS IV TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DI SD NEGERI 1 BANJAR BALI I Md. Aditya Dharma 1, I Md. Suarjana 2, I Kd. Suartama 3 1,2 Jurusan Pendidikan Guru

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD Ni Komang Santi Nopiyanti 1, Made Sulastri 2, Ign. I Wayan Suwatra 3 1 Jurusan PGSD,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Rizal Abdul Fatah Al Fathoni 1), Rukayah 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS 3.606 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 38 Tahun ke-5 2016 PENGGUNAAN KARTU POSITIF NEGATIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV THE USE OF POSITIVE NEGATIVE

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN 2 GEMEKSEKTI TAHUN AJARAN 2015/2016 Siti Rokhmah 1, Wahyudi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Matematika memiliki

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1 Peningkatan Hasil Belajar... (Lilik Endang Dewani) 1.353 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1 IMPROVING MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT THROUGH

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN Oleh: Eti Riana 1, Suhartono 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 NGABANG DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

ANALISIS KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 NGABANG DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT ANALISIS KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 NGABANG DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT Siti Suprihatiningsih Pendidikan Matematika STKIP Pamane Talino JL. Pangeran Cinata, Ngabang,

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TEROPONG KELAS IV SD

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TEROPONG KELAS IV SD 184 Jurnnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke-6 2017 U PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TEROPONG KELAS IV SD IMPROVING THE MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT USING

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD Oleh: Siti Hanisah 1, Tri Saptuti 2, H. Setyo Budi 3 FKIP,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION Eka Puji Lestari 1), Kuswadi 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

IG.A.K. Wardani (2009: 10.7), yang menyatakan bahwa: Pemerintah telah berupaya keras meningkatkan profesionalitas

IG.A.K. Wardani (2009: 10.7), yang menyatakan bahwa: Pemerintah telah berupaya keras meningkatkan profesionalitas PENGGUNAAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KALISARI TAHUN AJARAN 2013/2014 Sri Endahwahyuningsih

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR Reny Atika Rahmawati 1), Siti Kamsiyati 2), Tri Budiharto

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn PADA SISWA KELAS XI, SMKN 1 SUKAWATI GIANYAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn PADA SISWA KELAS XI, SMKN 1 SUKAWATI GIANYAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn PADA SISWA KELAS XI, SMKN 1 SUKAWATI GIANYAR Dw. Pt. Raka Tista, S.Pd. SMKN 1 Sukawati Gianyar, Bali Email: rakatista123@gmailcom

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Puji Asmiyati 1), Suhartono 2), Suripto 3) FKIP, PGSD Universitas

Lebih terperinci

Kata Kunci: Index Card Match, Peningkatan Pembelajaran, Bilangan Romawi

Kata Kunci: Index Card Match, Peningkatan Pembelajaran, Bilangan Romawi PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN ROMAWI SISWA KELAS IV SDN 2 WONOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Eni Suprihatin 1, Triyono 2, H. Setyo Budi 3 FKIP, PGSD Universitas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE (TTW)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE (TTW) PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE (TTW) DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Oleh : Novi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI 203 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI 0812 689 8822 SDN 002 Bagan Besar, Kota Dumai ABSTRACT This study aimed to describe the learning

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Praditya Danies Kurniawan 1), Sularmi 2), Tri Budiharto

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Alis Suryanti Guru SDN 1 Purwosari Kec. Padangratu E-mail: Alissurnyanti@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK 1.082 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 11 Tahun k-6 2017 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK THE IMPROVEMENT OF MATHEMATICS

Lebih terperinci

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang dewasa ini telah berkembang cukup pesat, baik secara teori maupun praktik. Oleh sebab itu maka konsep-konsep

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 1)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 1) PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 1) Oleh: Umi Lestari 2), H. Setyo Budi 3), Warsiti 3)

Lebih terperinci

TAHUN AJARAN 2015/2016

TAHUN AJARAN 2015/2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III SDN 1 GONDANGWAYANG TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 Dyah Candraningrum

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV 1.438 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 15 Tahun ke-5 2016 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV IMPROVING THE MATHEMATICS ACHIVEMENT BY USING

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE Aliffah Kartikasar, Soegiyant, Usad, Rukaya PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi 36 A, Surakarta 57616 e-mail:

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD Oleh: Imam Syah H.R. 1), Suhartono 2), Warsiti 3) e-mail: imamsyah12@gmail.com Abstract: The using of

Lebih terperinci

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal JLJ 2 (3) (2013) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GEOMETRI MELALUI KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL Lisa Nor

Lebih terperinci

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd Peningkatan Keaktifan.(Dwi Yanu ) 1 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN PERSIAPAN PENGOLAHAN MAKANAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTAIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER)

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PANJER TAHUN AJARAN 2015/2016 Tasirah 1, Wahyudi 2, Imam Suyanto 3 PGSD FKIP

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 01 BANDAR BUAT KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG OLEH

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS V SD

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS V SD ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS V SD I Kt. Putra Astawa 1, I Md. Suarjana 2, I Ny. Murda 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari pendidikan. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek kepribadian

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA ARTIKEL Oleh : NI NYOMAN GUNIATI 0914041089 JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGRAAAN FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2) ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2) ardiyanti23@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika 2 Dosen Program

Lebih terperinci

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KEPALA BERNOMOR STRUKTUR DI SDN 03 BATUNG Disusun Oleh: RENI FIRMASARI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI Dalam Kamus Bahasa Indonesia dari Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, menyatakan dapat diartikan menjadikan nyata atau menjelaskan sesuatu (2008). Kegiatan menyatakan lambang bilangan romawi adalah

Lebih terperinci

MEDIA PAPAN FLANEL JUMLAH KURANG BILANGAN BULAT (JURANG BILBUL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT

MEDIA PAPAN FLANEL JUMLAH KURANG BILANGAN BULAT (JURANG BILBUL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT MEDIA PAPAN FLANEL JUMLAH KURANG BILANGAN BULAT (JURANG BILBUL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT Nur Hidayati 1), Amir 2), Sutijan 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT SISWA SD KELAS IV

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT SISWA SD KELAS IV 528 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 6 Tahun ke-5 2016 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT SISWA SD KELAS IV EFFORTS TO IMPROVE THE ABILITY

Lebih terperinci

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1 Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1 Penerapan Fase-fase Pembelajaran Geometri Berdasarkan Teori Van Hiele untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar pada Materi Bangun

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA Rian Setiawan 1), Sukarno 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN Azalia Rachmahani Alifka 1), H. Soegiyanto 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh RENANTI WIDYA DARA NAZARUDDIN WAHAB ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Arif Wahyudi 1, Suhartono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret 2, 3 Dosen PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG Widya Danu Fadilah 1, Edrizon 1, Hendra Hidayat 1 1

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD Km. Arik Indrawan 1, I Wyn. Romi Suditha 2, I Kt. Dibia 3 1,3 Jurusan PGSD, 2 Jurusan TP, FIP Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir. Matematika sangat penting untuk dipelajari karena setiap hari manusia selalu menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia karena merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidupnya. Pendidikan menjadi sarana untuk mengembangkan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA 1 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE Prihatin Nurul Aslamin 1), Usada 2), Lies Lestari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi 36 A, Surakarta

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V Gede Risa Pebriana 1, I Ketut Dibia 2, Ndara Tanggu Renda 3 123 Jurusan PGSD, FIP Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN Rosmiati 1, Muhammad Sahnan 1, Yulfia Nora 1 1 Program Studi

Lebih terperinci

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS XI KRIA KAYU DAN KERAMIK SMK NEGERI 1 SUKASADA KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR Dwi Ari Istianto 1, Triyono 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode deskriptif adalah suatu penggambaran atau penjelasan terhadap suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode deskriptif adalah suatu penggambaran atau penjelasan terhadap suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu penggambaran atau penjelasan terhadap suatu masalah.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING Increasing Ability to Write Report Text by VIIIA Students

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014 Agil Mirdiyanto¹, Joharman 2, Kartika Chrysti S 3 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013 PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Oleh : NUR ROCHMAN AHMADI A54B090041

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG Oleh: YOSEP RIANTI NPM : 1210013411037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KETERAMPILAN SISWA

PENERAPAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KETERAMPILAN SISWA 1 PENERAPAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KETERAMPILAN SISWA (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Ak 2 SMK Trunojoyo Jember Semester Genap Mata Pelajaran Akuntansi Kompetensi Dasar Melakukan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Marsih 1, Wahyudi 2, Warsiti 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Ayu Galuh Pujawati 1, I Wayan Sujana, Ni Nyoman Ganing 3 1,,3

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PERCOBAAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PERCOBAAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PERCOBAAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA I Made Nopa Adi Putra 1, Ida Bagus Surya Manuaba 2, Ni Wayan Suniasih 3 Jurusan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP Sofrowati Inayatun 148620600123/Semester 6/A2/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh 1 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL Oleh ISNA MALIHATUL AINI RISWANDI LILIK SABDANINGTYAS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, karena pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia dalam jangka panjang. Pendidikan juga

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC Lais Handayani 1), Riyadi 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

Kata Kunci: Media Power point, pembelajaran, Matematika.

Kata Kunci: Media Power point, pembelajaran, Matematika. PENGGUNAAN MEDIA PROGRAM POWER POINT UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA PENJUMLAHAN SISWA KELAS II SEMESTER 2 SD NEGERI 2 PANJER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Laely Nur Rokhmah 1), Triyono

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) Atika Santi Rosana 1), St. Y. Slamet 2), Kuswadi 3), Siti Kamsiyati 4) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENGURANGAN BILANGAN CACAH DENGAN BLOK DIENES DI KELAS I SD NEGERI 14 ULAK KARANG SELATAN KECAMATAN PADANG UTARA KOTA PADANG Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni

Lebih terperinci

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari, PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS (PRAKTIK BERPASANGAN) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KKPI SISWA KELAS X TB4 SMK NEGERI 2 TABANAN TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI Samsi SD Negeri 1 Purwosari Email: samsisaba@yahoo.com

Lebih terperinci

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DENGAN MEDIA KARTU BILANGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SDN 2 MULYOSRI TAHUN AJARAN 2014/2015 Dwi Retnowati 1, Joharman 2, Imam Suyanto

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN Emi Susanti 1), Wince Hendri 2), Erwinsyah Satria 3) 1) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV Ni Kadek Sri Lestari 1, Putu Nanci Riastini 2, I Made Suarjana 3 123 Jurusan PGSD, FIP Universitas

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG OLEH: RAHMA OKTAVIA NPM. 1110013411055 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAP SISWA KELAS V

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAP SISWA KELAS V Peningkatan Hasil Belajar... (Astipratiwi) 2.385 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAP SISWA KELAS V IMPROVING THE STUDENTS SOCIAL STUDIES ACHIEVEMENT USING MIND MAP METHOD Oleh: Astipratiwi,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ni Km. Suandewi 1, *, I Made.Citra Wibawa 2 12 Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini tidak

Lebih terperinci

PENERAPAN MAKE A MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BILANGAN ROMAWI PADA SISWA KELAS IV SDN 3 KARANGSAMBUNG

PENERAPAN MAKE A MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BILANGAN ROMAWI PADA SISWA KELAS IV SDN 3 KARANGSAMBUNG PENERAPAN MAKE A MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BILANGAN ROMAWI PADA SISWA KELAS IV SDN 3 KARANGSAMBUNG Oleh: Miswan 1, Suhartono 2,Warsiti 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA KONSEP DAUR HIDUP

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA KONSEP DAUR HIDUP EDUSCOPE, Vol. 1 No. 1 Juli 2015 ISSN : 2460-4844 MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA KONSEP DAUR HIDUP Rumini SD Negeri Tanjungrejo rumini@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU 1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU Oleh: Adillah Harniati 1 Sehatta Saragih 2 Syarifah Nur Siregar 2 flo_anteredium@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia karena merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidupnya. Pendidikan menjadi sarana untuk mengembangkan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 1 KARANGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015 Masrukhin 1, Triyono 2,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Ahmad Bukhari SMP Negeri 3 Tanjung Pura, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve student learning

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN Marya Dalva 1, Gusmaweti 2, Ashabul Khairi 3. 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS IV SD NEGERI MAGERSARI 2 MAGELANG

PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS IV SD NEGERI MAGERSARI 2 MAGELANG Pemanfaatan Media Video... (Haryan Kurniadi) 501 PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS IV SD NEGERI MAGERSARI 2 MAGELANG THE UTILIZATION

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri PENGARUH MODEL NUMBER HEADS TOGETHER DIDUKUNG MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG CAMPURAN SISWA KELAS II SDN TAMANAN KOTA KEDIRI 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA OPERASI HITUNG PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA OPERASI HITUNG PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA OPERASI HITUNG PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA (APPLICATION OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL OF THE OPERATION COUNT FRACTIONS TO

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 TINGGARSARI

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 TINGGARSARI PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 TINGGARSARI Ketut Indah Arfika Yani 1, Ni Ketut Suarni 2, I Made Citra Wibawa 3 Jurusan

Lebih terperinci