KOMBINASI BISNIS. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KOMBINASI BISNIS. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya"

Transkripsi

1 KOMBINASI BISNIS Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

2 DEFINISI KOMBINASI BISNIS Kombinasi Bisnis --- adalah suatu transaksi di mana suatu perusahaan memperoleh pengendalian atas satu atau lebih perusahaan lain. Termasuk dalam pengertian kombinasi bisnis adalah transaksi: Merjer Konsolidasi Akuisisi >50% saham.

3 Merjer Satu perusahaan mengambil-alih aset neto perusahaan lain Perusahaan A Perusahaan B Perusahaan A A mengambil-alih aset neto B dan C. Aset dan liabilitas B dan C disatukan dengan aset dan liabilitas A. Perusahaan C

4 Konsolidasi Satu perusahaan baru dibentuk untuk mengambil-alih Aset neto perusahaan lain. Perusahaan A Perusahaan B Perusahaan D Perusahaan D (baru) dibentuk. Perusahaan D mengambil-alih aset neto A, B, dan C. Perusahaan C

5 Akuisisi Saham Satu perusahaan membeli (mengakuisisi) > 50 % Saham perusahaan lain. Perusahaan A Perusahaan B Perusahaan A Perusahaan B A mengakuisisi > 50 % saham B A memperoleh pengendalian terhadap B.

6 METODE AKUNTANSI Perusahaan mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi. Metode akuisisi mensyaratkan: (a) Aset dan liabilitas(aset neto) yang diambil-alih dicatat sebesar nilai wajarnya. (b) Goodwill diakui jika nilai wajar imbalan yang diserahkan lebih besar dari nilai wajar aset neto yang diambil-alih. (c) Laba akuisisi diakui jika nilai wajar imbalan yang diserahkan lebih rendah dari nilai wajar aset neto yang diambil-alih. [Tidak boleh mengakui goodwill negatif)

7 Biaya terkait kombinasi bisnis Biaya yang dikeluarkan acquirer dalam rangka kombinasi bisnis mencakup: biaya makelar (finder s fees); advis, hukum, akuntansi, penilaian dan biaya profesional atau konsultasi lainnya; biaya administrasi umum, termasuk biaya pada departemen akuisisi internal; dan biaya penerbitan efek utang (obligasi) dan efek ekuitas (saham). Acquirer mencatat biaya terkait kombinasi bisnis sebagai beban pada periode saat biaya tersebut terjadi, kecuali biaya untuk menerbitkan efek utang dan efek ekuitas diakui sebagai pengurang nilai wajar efek.

8 Ilustrasi-1 : Kombinasi Bisnis (Merjer) Laporanposisi keuangan PT A dan PT B per 30 Desember 2012 sebelum keduanya melakukan kombinasi bisnis adalah sbb.: PT A PT B Nilai Buku Nilai Buku Nilai Wajar Kas Aset lainnya Jumlah aset Macam-macam liabilitas Modal saham, Rp Tambahan modal disetor Saldo laba Jumlah liabilitasdan ekuitas

9 Kombinasi bisnis dilakukan tanggal 31 Desember 2012, di mana PT A mengambilalih aset dan liabilitaspt B. Sebagai imbalan, PT A membayar tunai Rp dan menerbitkan 500 lembar saham biasa, nilai nominal Rp1.000/lembar, nilai wajar Rp1.500/lembar, untuk diserahkan kepada pemegang saham PT B. Biaya terkait kombinasi bisnis yang dibayar oleh PT A adalah: biaya pencatatan saham Rp20.000; serta biaya konsultan dan profesional Rp

10 Pencatatan olreh PT A (Acquirer) (a) Mencatat penyerahan imbalan (uang tunai dan 500 lembar saham) dalam rangka kombinasi bisnis Investasi pada PT B Kas Modal saham Tambahan modal disetor (b) Mencatat biaya-biaya kombinasi bisnis. Biayakombinasibisnis Tambahan modal disetor Kas

11 (c) Mencatat pengambil-alihan aset neto PT B. Kas Aset lainnya Goodwill Macam-macam liabilitas Investasi pada PT B Perhitungan Goodwill : Nilai wajar imbalan Nilai wajar aset neto Goodwill

12 Laporan Posisi Keuangan Setelah Kombinasi Bisnis PT A LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember Kas Rp Aset lainnya Goodwill Jumlah aset Rp Macam-macam liabilitas Rp Modal saham Tambahan modal disetor Saldo laba Jumlah liabilitas dan ekuitas.. Rp

13 Ilustrasi-2 : Kombinasi Bisnis (Merjer) Laporanposisi keuangan PT A dan PT B per 30 Desember 2012 sebelum keduanya melakukan kombinasi bisnis adalah sbb.: PT A PT B Nilai Buku Nilai Buku Nilai Wajar Kas Aset lainnya Jumlah aset Macam-macam liabilitas Modal saham, Rp Tambahan modal disetor Saldo laba Jumlah liabilitasdan ekuitas

14 Kombinasi bisnis dilakukan tanggal 31 Desember 2012, di mana PT A mengambilalih aset dan liabilitaspt B. Sebagai imbalan, PT A membayar tunai Rp dan menerbitkan 500 lembar saham biasa, nilai nominal Rp1.000/lembar, nilai wajar Rp1.200/lembar, untuk diserahkan kepada pemegang saham PT B. Biaya terkait kombinasi bisnis yang dibayar oleh PT A adalah: biaya pencatatan saham Rp20.000; serta biaya konsultan dan profesional Rp

15 Pencatatan olreh PT A (Acquirer) (a) Mencatat penyerahan imbalan (uang tunai dan 500 lembar saham) dalam rangka kombinasi bisnis Investasi pada PT B Kas Modal saham Tambahan modal disetor (b) Mencatat biaya-biaya kombinasi bisnis. Biayakombinasibisnis Tambahan modal disetor Kas

16 (c) Mencatat pengambil-alihan aset neto PT B. Kas Aset lainnya Goodwill Macam-macam liabilitas Investasi pada PT B Laba dari kombinasi bisnis Perhitungan laba dari kombinasi bisnis : Nilai wajar imbalan Nilai wajar aset neto Laba dari kombinasi bisnis

17 Laporan Posisi Keuangan Setelah Kombinasi Bisnis PT A LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember Kas Rp Aset lainnya Jumlah aset Rp Macam-macam liabilitas Rp Modal saham Tambahan modal disetor Saldo laba Jumlah liabilitas dan ekuitas.. Rp

18 Kombinasi Bisnis : Konsolidasi Prosedur akuntansi kombinasi bisnis dengan bentuk merjer berlaku sama untuk kombinasi bisnis dengan bentuk Konsolidasi

19 Quiz - 1 Laporan posisi keuangan PT A dan PT B per 30 Desember 2012 sebelum keduanya melakukan kombinasi bisnis adalah sbb.: PT A PT B Nilai Buku Nilai Buku Nilai Wajar Kas Aset lainnya Jumlah aset Macam-macam liabilitas Modal saham, Rp Tambahan modal disetor Saldo laba Jumlah liabilitasdan ekuitas

20 Kombinasi bisnis antara PT A dan PT B dilaksanakan pada tanggal 31 Desember Sebagai imbalan, PT A menerbitkan 450 lembar saham biasa nilai nominal Rp1.000/lembar, total nilai wajar Rp , untuk diserahkan kepada pemegang saham PT B. Biaya terkait kombinasi bisnis yang dibayar oleh PT A terdiri atas biaya pencatatan saham Rp serta biaya konsultas dan profesional Rp Diminta: (1) Siapkan ayat jurnal yang harus dibuat oleh PT A untuk: a. Mencatat penyerahan imbalan dalam rangka kombinasi bisnis. b. Mencatat pembayaran biaya-biaya terkait kombinasi bisnis. c. Mencatat pengambil-alihan aset dan liabilitas (aset neto) dari PT B. (2) Siapkan laporan posisi keuangan PT A setelah kombinasi bisnis.

21 Quiz - 2 Laporan posisi keuangan PT A dan PT B per 30 Desember 2012 sebelum keduanya melakukan kombinasi bisnis adalah sbb.: PT A PT B Nilai Buku Nilai Buku Nilai Wajar Kas Aset lainnya Jumlah aset Macam-macam liabilitas Modal saham, Rp Tambahan modal disetor Saldo laba Jumlah liabilitasdan ekuitas

22 Kombinasi bisnis antara PT A dan PT B dilaksanakan pada tanggal 31 Desember Sebagai imbalan, PT A membayar uang tunai Rp dan menerbitkan 400 lembar saham biasa nilai nominal Rp1.000/lembar, total nilai wajar Rp , untuk diserahkan kepada pemegang saham PT B. Biaya terkait kombinasi bisnis yang dibayar oleh PT A terdiri atas biaya pencatatan saham Rp serta biaya konsultas dan profesional Rp Diminta: (1) Siapkan ayat jurnal yang harus dibuat oleh PT A untuk: a. Mencatat penyerahan imbalan dalam rangka kombinasi bisnis. b. Mencatat pembayaran biaya-biaya terkait kombinasi bisnis. c. Mencatat pengambil-alihan aset dan liabilitas (aset neto) dari PT B. (2) Siapkan laporan posisi keuangan PT A setelah kombinasi bisnis.

23 Quiz - 3 Laporan posisi keuangan PT A dan PT B per 30 Desember 2012 sebelum keduanya melakukan kombinasi bisnis adalah sbb.: PT A PT B Nilai Buku Nilai wajar Nilai Buku Nilai Wajar Kas Aset lainnya Jumlah aset Macam-macam liabilitas Modal saham, Rp Tambahan modal disetor Saldo laba Jumlah liabilitasdan ekuitas

24 PT A dan PT B sepakat untuk melakukan kombinasi bisnis per 1 Januari 2013 dengan membentuk sebuah perusahaan baru PT C. PT C membayar tunai dan menerbitkan saham biasa nominal Rp1.000/lembar dan nilai wajar Rp1.500/lembar untuk mengambilalih aset neto PT A dan PT B dengan distribusi sebagai berikut: PT A PT B Pembayaran tunai Rp Rp Penerbitan saham lembar 400 lembar PT C membayar biaya-biaya terkait kombinasi bisnis yang terdiri atas biaya pencatatan saham Rp serta biaya konsultan dan profesionalrp

25 Diminta: (1) Siapkan ayat jurnal yang harus dibuat oleh PT C untuk mengambil-alih aset neto PT A: a. Mencatat penyerahan imbalan kepada pemegang saham PT A. b. Mencatat pengambil-alihan aset dan liabilitas PT A. (2) Siapkan ayat jurnal yang harus dibuat oleh PT C untuk mengambil-alih aset neto PT B: a. Mencatat penyerahan imbalan kepada pemegang saham PT B. b. Mencatat pengambil-alihan aset dan liabilitas PT B. (3) Siapkan ayat jurnal yang harus dibuat oleh PT C untuk mencatat biaya-biaya terkait kombinasi bisnis. (4) Siapkan laporan posisi keuangan PT C setelah kombinasi bisnis PT A dan PT B.

26 Kombinasi Bisnis melalui Akuisisi Saham Kombinasi bisnis --- adalah suatu transaksi di mana suatu perusahaan memperoleh pengendalian atas satu atau lebih perusahaan lain. Pengendalian suatu perusahaan dapat diperoleh melalui pembelian >50% saham berhak suara (saham biasa). Saham yang diperoleh/dibeli dicatat ke akun investasi saham sebesar nilai wajar imbalan yang diserahkan (consideration transferred). Perusahaan pengakuisisi (acquirer) tidak perlu mencatat masing-masing aset dan liabilitas dari perusahaan yang diakuisisi (acquiree).

27 Ilustrasi-3 : Kombinasi Bisnis (Akuisisi Saham) Laporanposisi keuangan PT A dan PT B per 30 Desember 2012 sebelum keduanya melakukan kombinasi bisnis adalah sbb.: PT A PT B Nilai Buku Nilai Buku Nilai Wajar Kas Aset lainnya Jumlah aset Macam-macam liabilitas Modal saham, Rp Tambahan modal disetor Saldo laba Jumlah liabilitasdan ekuitas

28 Pada tanggal 31 Desember 2012 PT A mengakuisisi 100 % saham beredar PT B, dan PT B tidak dibubarkan Sebagai imbalan, PT A membayar tunai Rp dan menerbitkan 500 lembar saham biasa, nilai nominal Rp1.000/lembar, nilai wajar Rp1.500/lembar, untuk diserahkan kepada pemegang saham PT B. Biaya akuisisi saham yang dibayar oleh PT A adalah: biaya pencatatan saham Rp20.000; serta biaya konsultan dan profesional Rp

29 Pencatatan olreh PT A (Acquirer) (a) Mencatat penyerahan imbalan (uang tunai dan 500 lembar saham) dalam rangka akuisisi 100% saham PT B Investasi pada PT B Kas Modal saham Tambahan modal disetor (b) Mencatat biaya-biaya akuisisi saham : Biaya akuisisi saham Tambahan modal disetor Kas

30 <> PT A tidak perlu mencatat aset dan liabilitas dari PT B, karena yang dialuisisi adalah saham PT B, dan PT B tidak dibubarkan <> PTA menjadi induk perusahaan dari PT B, karena memiliki saham PT B lebih dari 50% (dalam hal ini 100%). <> Pada kasus ini, tidak ada kepentingan non-pengendali (pemegang saham minoritas) karena 100% saham PT B dimiliki oleh PT A. Kepentingan non-pengendali = 0%. <> Goodwill yang timbul dari akuisisi saham 100%: Nilai wajar imbalan yang diserahkan Nilai wajar kepentingan non-pengendali : 0% x Rp Nilai agregat Nilai wajar aset neto : Rp Rp Goodwill dari akuisisi saham

31 <> Goodwill dapat juga dihitung sebagai berikut: Nilai wajar imbalan yang diserahkan Nilai wajar aset neto yang diperoleh: 100% x Rp Goodwill dari akuisisi saham Goodwill dari akuisisi saham (Rp ) tidak perlu dicatat dalam akun tersendiri, karena sudah termasuk dalam nilai tercatat investasi. Goodwill Rp akan dilaporkan dalam akun tersendiri ketika laporan keuangan PT A dikonsolidasikan dengan PT B.

32 Ilustrasi 4 : Kombinasi Bisnis (Akuisisi Saham) Sama dengan Ilustrasi-3, tetapi pada tanggal 31 Desember 2012 PT A mengakuisisi 80% saham beredar PT B (bukan 100%). Pada kasus ini, ada kepentingan non-pengendali (pemegang saham minoritas), yaitu 20% (100% - 80%). Goodwillyang timbul dari akuisisi saham 80%: Nilai wajar imbalan yang diserahkan Nilai wajar kepentingan non-pengendali: 20% x Rp Nilai agregat Nilai wajar aset neto: Rp Rp Goodwill dari akuisisi saham

33 <> Goodwilldapat juga dihitung sebagai berikut: Nilai wajar imbalan yang diserahkan Nilai wajar aset neto yang diperoleh: 80% x Rp Goodwill dari akuisisi saham

34 Ilustrasi-5 : Kombinasi Bisnis (Akuisisi Saham) Laporanposisi keuangan PT A dan PT B per 30 Desember 2012 sebelum keduanya melakukan kombinasi bisnis adalah sbb.: PT A PT B Nilai Buku Nilai Buku Nilai Wajar Kas Aset lainnya Jumlah aset Macam-macam liabilitas Modal saham, Rp Tambahan modal disetor Saldo laba Jumlah liabilitasdan ekuitas

35 Pada tanggal 31 Desember 2012 PT A mengakuisisi 100 % saham beredar PT B, dan PT B tidak dibubarkan Sebagai imbalan, PT A membayar tunai Rp dan menerbitkan 500 lembar saham biasa, nilai nominal Rp1.000/lembar, nilai wajar Rp1.200/lembar, untuk diserahkan kepada pemegang saham PT B. Biaya akuisisi saham yang dibayar oleh PT A adalah: biaya pencatatan saham Rp20.000; serta biaya konsultan dan profesional Rp

36 Pencatatan olreh PT A (Acquirer) (a) Mencatat penyerahan imbalan (uang tunai dan 500 lembar saham) dalam rangka kombinasi bisnis Investasi pada PT B Kas Modal saham Tambahan modal disetor (b) Mencatat biaya-biaya kombinasi bisnis. Biayakombinasibisnis Tambahan modal disetor Kas

37 <> Laba yang timbul dari akuisisi saham 100%: Nilai wajar imbalan yang diserahkan Nilai wajar kepentingan non-pengendali : 0% x Rp Nilai agregat Nilai wajar aset neto : Rp Rp Laba dari akuisisi saham <> Laba dari akuisisi saham (Rp75.000) tidak perlu dicatatdalam akun tersendiri, karena sudah termasuk dalam nilai tercatatinvestasi. <> Laba akuisisi saham Rp akan dilaporkan dalam akun tersendiri ketika laporan keuangan PT A dikonsolidasikan dengan PT B. (Tetapi jumlahnya dipindahkan/ditransfer ke akun saldo laba konsolidasian)

38 Ilustrasi-6 : Kombinasi Bisnis (Akuisisi Saham) Laporanposisi keuangan PT A dan PT B per 30 Desember 2012 sebelum keduanya melakukan kombinasi bisnis adalah sbb.: PT A PT B Nilai Buku Nilai Buku Nilai Wajar Kas Aset lainnya Jumlah aset Macam-macam liabilitas Modal saham, Rp Tambahan modal disetor Saldo laba Jumlah liabilitasdan ekuitas

39 Pada tanggal 31 Desember 2012 PT A mengakuisisi 75 % saham beredar PT B. Sebagai imbalan, PT A menerbitkan 400 lembar saham biasa, nilai nominal Rp1.000/lembar, nilai wajar Rp1.200/lembar, untuk diserahkan kepada pemegang saham PT B. Biaya akuisisi saham yang dibayar oleh PT A adalah: biaya pencatatan saham Rp20.000; serta biaya konsultan dan profesional Rp

40 Pencatatan olreh PT A (Acquirer) (a) Mencatat penyerahan imbalan ( 400 lembar saham) dalam rangka kombinasi bisnis Investasi pada PT B Modal saham Tambahan modal disetor (b) Mencatat biaya-biaya kombinasi bisnis. Biaya akuisisi saham Tambahan modal disetor Kas

41 <> Laba yang timbul dari akuisisi saham 75 %: Nilai wajar imbalan yang diserahkan Nilai wajar kepentingan non-pengendali : 25% x Rp Nilai agregat Nilai wajar aset neto : Rp Rp Laba dari akuisisi saham <> Laba yang timbul dari akuisisi saham juga dapat dihitung sebagai berikut: Nilai wajar imbalan yang diserahkan Nilai wajar aset neto yang diperoleh: 75% x Rp Laba dari akuisisi saham

42 Quiz - 4 Pada tanggal 31 Desember 2012 PT D mengakuisisi 90% saham beredar PT F, pada saat nilai wajar aset neto PT F sebesar Rp Sebagai imbalan, PT D membayar tunai Rp dan menerbitkan lembar saham biasa, nilai nominal Rp1.000/lembar, nilai wajar Rp1.500/lembar, untuk dipertukarkan dengan 90% saham beredar PT F. Biaya terkait akuisisi saham yang dibayar oleh PT D adalah biaya pencatatan saham Rp serta biaya konsultan dan profesional Rp Diminta: (a) Hitung goodwill atau laba yang timbul dari akuisisi saham PT F. (b) (b)siapkan ayat jurnal yang harus dibuat PT D untuk mencatatakuisisi saham tersebut.

43 Quiz - 5 Pada tanggal 31 Desember 2012 PT X mengakuisisi 75% saham beredar PT Z, pada saat nilai wajar aset neto PT Z sebesar Rp Sebagai imbalan, PT X menerbitkan lembar saham biasa, nilai nominal Rp1.000/lembar, nilai wajar Rp1.500/lembar, untuk dipertukarkandengan 75% saham beredar PT Z. Biaya terkait akuisisi saham yang dibayar oleh PT X adalah biaya konsultan dan profesional Rp serta biaya pencatatan saham Rp Diminta: (a) Hitung goodwillatau laba yang timbul dari akuisisi saham PT Z. (b)siapkan ayat jurnal yang harus dibuat PT X untuk mencatat akuisisi saham tersebut.

44 KOMBINASI BISNIS (AKUISISI) BERTAHAP Dalam kombinasi bisnis secara bertahap, pengakuisisi: a. mengukur kembali kepentingan ekuitas sebelumnya pada nilai wajar; b.mengakui keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi (jika ada).

45 Ilustrasi-7 1 Januari 2011: PT A membeli 15% saham PTB dengan harga Rp Pencatatan oleh PT A: Investasi saham PT B Kas Januari 2012: PTA membeli lagi 60% saham PT dengan harga Rp Nilai wajar aset neto PT B saat akuisisi Rp Pencatatanoleh PT A: Investasi saham PT B Kas

46 Total kepemilikansaham menjadi 75% Nilai wajar saham PT B tanggal 1 Januari 2012: Rp /60% = Rp Kepemilikan lama (15%) dinilai kembali: 15% x Rp = Rp , sehingga ada penurunan nilai Rp (Rp Rp ) Penyesuaian oleh PT A: Rugi penurunan nilaiwajar investasi sahampt B Investasisaham PT B Nilai tercatat investasi saham PT B (75%) sekarang menjadi Rp

47 Goodwill atas investasi saham PT B adalah sebesar Rp : Nilai tercatat investasi saham PT B Bagian nilai wajar ekuitas PT B: 75% x Rp Goodwill

48 Quiz Januari 2011: PT A membeli 10% saham PT B dengan harga Rp Januari 2012: PT A membeli lagi 75% saham PT B dengan harga Rp Nilai wajar aset neto PT B tanggal tersebut Rp Diminta: (a) Buat ayat jurnal pada buku PT A untuk mencatat transaksi di atas, termasuk jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 2 Januari (b) (b) Hitung saldo investasi saham per 31 Desember 2012.

49 Reverse Acquisition Reverse acquisition terjadi jika entitas yang menerbitkan saham (pihak pengakuisisi secara hukum) teridentifikasi sebagai pihak yang diakuisisi. Dalam reverse acquisition, pihak yang diakuisisi secara hukum menjadi pihak pengakuisisi secara akuntansi. Pihak pengakuisisi secara akuntansi biasanya tidak memberikan imbalan kepada pihak yang diakuisisi. Jika memenuhi kondisi reverse acquisition, maka entitas yang kepentingan ekuitasnya diperoleh (pihak terakuisisi secara hukum) harus menjadi pihak pengakuisisi untuk tujuan akuntansi.

50 Ilustrasi-8 PT A memiliki lembar saham beredar, sedangkan PT B memiliki lembar saham beredar(masing-masing bernominal Rp1.000). PT A mengakuisisi seluruh saham PT B dengan menerbitkan lembar saham baru untuk PT B, sehingga saham beredar menjadi lembar. Secara hukum PT A adalah induk perusahaan PT B, tetapi pemegang saham PT B justrumenjadi pihak yang memiliki pengendalian terhadap PT A (60%) setelah pertukaran saham. Fakta tersebut merupakancontoh terjadinya reverse acquisition. Walaupun secara hukum A adalah pengakuisisi B, tetapi secara akuntansi B adalah pengakuisisi A (reverse acquisition).

51 Ilustrasi-8 (Lanjutan) Lanjutan ilustrasi-7.. Diasumsikan bahwa laporan posisi keuangan PT A dan PT B sebelum reverse acquisition adalah sebagai berikut: PT A PT B Aset Liabilitas Modal saham Saldo laba

52 Laporan keuangan konsolidasian harus disusun dari sudut pandang PT B, walaupun yang menyusun laporan konsolidasian adalah PT A. (PT B seolah-olah mengakuisisi PT A, dan laporan keuangan seolaholah disusun oleh PT B) Karena PT B secara hukum tidak mengakuisisi PT A, maka perlu ditentukanjumlah saham yang seolah-olah dikeluarkan PT B untuk mengakuisisi PT A (serta nilai wajarnya). Jumlah saham yang seharusnya dikeluarkan PT B harus memberikan% kepemilikan yang sama kepada pemegang saham PT A atas entitas gabungan seperti yang mereka miliki dalam reverse acquisition, yaitu 40%. Karena PT B memiliki lembar saham, maka agar PT A memperoleh kepemilikan 40%, PT B seolah-olah harus mengeluarkan lembar saham. (Diasumsikan: nilai wajar saham PT B pada tanggal akuisisi Rp5.000 per saham).

53 Biaya perolehan akuisisi PT A: lembar saham x Rp5.000 = Rp Tambahan modal disetor/agio saham: lembar saham x Rp4.000 = Rp Diasumsikan pula bahwa nilai wajar aset PT A pada tanggal akuisisi adalah Rp (nilai buku Rp ). Goodwilldari akuisisi: Rp (Rp Rp ) = Rp

54 Laporan posisi keuangan PTA setelah kombinasi bisnis reverse acquisition: Aset Goodwill Liabilitas Modal saham (PT A) Cadangan modal*) Saldo laba (PT B) *) Rp100 juta (modal saham PT B) + Rp160 juta (agio saham) Rp250 juta (modal saham PT A)

55 Quiz - 7 Laporanposisi keuangan PT X dan PT Z per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: PT X PT Z Aset Liabilitas Modal saham (@Rp1.000) Saldo laba

56 Pada 31 Desember 2012 PT X mengakuisisi seluruh saham PT Z dengan menerbitkan lembar saham baru, nilai wajar Rp2.000 per lembar. Pada 31 Desember 2012 nilai wajar aset PT X Rp , nilai wajar aset PT Z Rp , dan nilai wajar saham PT Z Rp3.000 per lembar. Pertanyaan: (a) Apakah transaksi akuisisi saham tersebut merupakan reverse acquisition? Jelaskan. (a) (b) Susunlah laporan posisi keuangan PT X setelah kombinasi bisnis.

PSAK 4 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Aria Farah Mita

PSAK 4 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Aria Farah Mita PSAK 4 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI 2016 Aria Farah Mita Tujuan dan Ruang Lingkup Par. 01 : Tujuan Mengatur persyaratan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, ventura bersama,dan entitas asosiasi

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

30 September 31 Desember Catatan

30 September 31 Desember Catatan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 30 September 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2e, 4, 30, 33 59998597270 63710521871 Investasi 2c, 5, 30, 33 2068611000

Lebih terperinci

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2009 2011 2010 (Disajikan kembali) ASET ASET LANCAR

Lebih terperinci

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA SURABAYA 2016 Lapora Laba Rugi PT Gudang

Lebih terperinci

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014 ASET Catatan 2015 2014 1 Januari 2014 Rp Rp Rp ASET LANCAR Kas

Lebih terperinci

PSAK 22 : Kombinasi Bisnis IFRS 3- Business Combination

PSAK 22 : Kombinasi Bisnis IFRS 3- Business Combination PSAK 22 : Kombinasi Bisnis IFRS 3- Business Combination 22 PSAK - 22 ISI Metode Akuisisi Akuntansi dan Pengukuran setelah Pengakuan Awal Pengungkapan Pedoman Aplikasi Efektif berlaku 2011 Menggantikan

Lebih terperinci

ASET Aset Lancar Kas dan setara kas 1.429.755 1.314.091 1.020.730 Investasi jangka pendek 83.865 47.822 38.657 Investasi mudharabah - - 352.512 Piutang usaha Pihak berelasi 14.397 20.413 30.670 Pihak ketiga

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT GARUDA METALINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2016 DAN 2015 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

TERJEMAHAN DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN BAGIAN 1

TERJEMAHAN DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN BAGIAN 1 TERJEMAHAN DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN BAGIAN 1 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2007 Bagian 1 PENGGABUNGAN

Lebih terperinci

BAB 8 KONSOLIDASI- PERUBAHAN DALAM KEPEMILIKAN SAHAM

BAB 8 KONSOLIDASI- PERUBAHAN DALAM KEPEMILIKAN SAHAM BAB 8 KONSOLIDASI- PERUBAHAN DALAM KEPEMILIKAN SAHAM ) Program Studi Akuntansi Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia 2007 1 BAB 8 KONSOLIDASI-

Lebih terperinci

KOMBINASI BISNIS DAN KONSOLIDASI

KOMBINASI BISNIS DAN KONSOLIDASI KOMBINASI BISNIS DAN KONSOLIDASI 1. Investasi pada Entitas Lain (PSAK 15) Definisi aset keuangan menurut PSAK 50 adalah etiap aset yang berbentuk: (a) kas; (b) instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas

Lebih terperinci

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 ASET Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e.,2.n, 3, 29 887.194.955 758.054.399 Investasi Saham 2.c,

Lebih terperinci

PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL SERTA POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

Total Aset Lancar 8,333,498,048,887 8,277,738,483,953

Total Aset Lancar 8,333,498,048,887 8,277,738,483,953 LAPORAN POSISI KEUANGAN AN Per dan 31 Desember 2014 (AUDIT) 31 DESEMBER 2014 (AUDITED) ASET Aset Lancar Kas dan setara Kas 1,469,439,207,532 1,444,063,104,101 Piutang Dana Operasional 16,604,959,299 90,454,119,012

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

Total Aset Lancar 7,820,713,520,511 8,277,738,484,037

Total Aset Lancar 7,820,713,520,511 8,277,738,484,037 LAPORAN POSISI KEUANGAN AN Per dan 31 Desember 2014 (Audited) (AUDITED) ASET Aset Lancar Kas dan setara Kas 1,307,749,688,904 1,444,063,104,182 Piutang Dana Operasional 8,784,889,369 90,454,119,068 Piutang

Lebih terperinci

Business Combination (Penggabungan Usaha)

Business Combination (Penggabungan Usaha) Business Combination (Penggabungan Usaha) Irsan Lubis, SE.Ak Adalah: Business Combination PENYATUAN DUA ATAU LEBIH BADAN USAHA UNTUK MENDIRIKAN SUATU BADAN USAHA BARU. Ketentuan penggabungan usaha ini

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS (STUDI KASUS PT.XL AXIATA TBK PERIODE )

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS (STUDI KASUS PT.XL AXIATA TBK PERIODE ) ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS (STUDI KASUS PT.XL AXIATA TBK PERIODE 2013-2015) Nama :Gita Febria Ramadani NPM : 23213752 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing: Anne Dahliawati SE, MM. Latar Belakang

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI PSAK HASIL ADOPSI IFRS PADA PT. MARTINA BERTO, TBK TAHUN

ANALISIS PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI PSAK HASIL ADOPSI IFRS PADA PT. MARTINA BERTO, TBK TAHUN ANALISIS PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI PSAK HASIL ADOPSI IFRS PADA PT. MARTINA BERTO, TBK TAHUN 2010-2014 Nama : Rifka Hendrawan Savitri NPM : 26212336 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rofi ah, SE., MM LATAR

Lebih terperinci

Total Aset Lancar 8,539,309,057,728 8,277,738,483,952

Total Aset Lancar 8,539,309,057,728 8,277,738,483,952 LAPORAN POSISI KEUANGAN AN Per dan 31 Desember 2014 (AUDIT) 31 DESEMBER 2014 (AUDITED) ASET Aset Lancar Kas dan setara Kas 1,275,799,776,019 1,444,063,104,101 Piutang Dana Operasional 116,605,852,623 90,454,119,012

Lebih terperinci

Bab 4 KONSOLIDASI PADA ANAK PERUSAHAAN YANG DIMILIKI PENUH. McGraw-Hill/Irwin. Copyright 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

Bab 4 KONSOLIDASI PADA ANAK PERUSAHAAN YANG DIMILIKI PENUH. McGraw-Hill/Irwin. Copyright 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. Bab 4 KONSOLIDASI PADA ANAK PERUSAHAAN YANG DIMILIKI PENUH McGraw-Hill/Irwin Copyright 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. 4-2 Konsolidasi pada Anak Perusahaan yang dimiliki penuh

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan ini PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Dalam Rupiah Penuh) 31 Maret 31 Desember

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (PSAK 4/IAS 7)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (PSAK 4/IAS 7) LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (PSAK 4/IAS 7) 19 Juni 2012 Universitas Bakri Aris Suryanta Laporan Keuangan Konsolidasi Definisi Kriteria Pengendalian Prosedur Konsolidasi

Lebih terperinci

Nama : Rifka Hendrawan Savitri NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dra. Retno Suwiyanti., MM

Nama : Rifka Hendrawan Savitri NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dra. Retno Suwiyanti., MM ANALISIS PERBANDINGAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN STANDAR PELAPORAN PSAK DAN IFRS PADA PT. MARTINA BERTO, Tbk Nama : Rifka Hendrawan Savitri NPM : 26212336 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dra. Retno

Lebih terperinci

BAB 5 LABA TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN - PERSEDIAAN. Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I)

BAB 5 LABA TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN - PERSEDIAAN. Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I) BAB 5 LABA TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN - PERSEDIAAN Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I) Program Studi Akuntansi Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENGGABUNGAN BADAN USAHA (BUSINESS COMBINATION)

PENGGABUNGAN BADAN USAHA (BUSINESS COMBINATION) PENGGABUNGAN BADAN USAHA (BUSINESS COMBINATION) DEFINISI PENGGABUNGAN BADAN USAHA Konsep Akuntansi dari penggabungan usaha direfleksikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 22, tentang

Lebih terperinci

BAGIAN X EKUITAS X.1. PENDAHULUAN

BAGIAN X EKUITAS X.1. PENDAHULUAN BAGIAN X EKUITAS X.1. PENDAHULUAN 01. Ekuitas adalah hak residual atas aset Bank setelah dikurangi semua kewajiban. 02. Unsur ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam neraca menjadi pos-pos ekuitas, misalnya

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7 & 8. Metode Harga Perolehan (Cost Method)

PERTEMUAN 7 & 8. Metode Harga Perolehan (Cost Method) PERTEMUAN 7 & 8 Metode Harga Perolehan (Cost Method) Apabila Cost Method yang dipakai untuk mencatat investasi saham-saham Anak Perusahaan, maka hanya dividen atas saham-saham tersebut (yang telah dibagikan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12,13 & 14 PERUBAHAN PADA KEPEMILIKAN DARI TRANSAKSI-TRANSAKSI SAHAM PERUSAHAAN ANAK.

PERTEMUAN 12,13 & 14 PERUBAHAN PADA KEPEMILIKAN DARI TRANSAKSI-TRANSAKSI SAHAM PERUSAHAAN ANAK. Putra mencatat keuntungan atas penjualan sebesar Rp 8.000.000 sama seperti situasi yang telah diilustrasikan pada contoh sebelumnya. Konsisten dengan syarat-syarat konsolidasi satu-baris bahwa laporan

Lebih terperinci

2009 Catatan Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa d,2g,

2009 Catatan Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa d,2g, Neraca Konsolidasi 30 Juni 2009 dan 2008 ASET 2009 Catatan 2008 Investasi 2f,3 Deposito berjangka 147.379.881.024 2c,31 111.631.639.513 Obligasi dimiliki hingga jatuh tempo 4.000.000.000 1.000.000.000

Lebih terperinci

AKUISISI ANTARPERUSAHAAN DAN INVESTASI PADA ENTITAS LAIN

AKUISISI ANTARPERUSAHAAN DAN INVESTASI PADA ENTITAS LAIN AKUISISI ANTARPERUSAHAAN.. DAN INVESTASI PADA ENTITAS LAIN PERKEMBANGAN STRUKTUR USAHA KOMPLEKS Kompleksitas lingkungan usaha timbul karena: a. Perusahaan menjalankan usaha lintas negara b. Sistem hukum

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Lanjutan Dy Ilham Satria, SE,. M. Si

Akuntansi Keuangan Lanjutan Dy Ilham Satria, SE,. M. Si Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 2016, SE,. M. Si DAFTAR ISI BAB 1 Penggabungan Usaha 1 BAB 2 Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan Induk & Anak 14 BAB 3 Laporan Keuangan Konsolidasi Dengan Metode

Lebih terperinci

KOMBINASI BISNIS EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. PSAK No. 22 (revisi 2010) 12 Januari 2010

KOMBINASI BISNIS EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. PSAK No. 22 (revisi 2010) 12 Januari 2010 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. (revisi 0) EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOMBINASI BISNIS Januari 0 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK No. (revisi 0) PERNYATAAN STANDAR

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK PERIODE TAHUN

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK PERIODE TAHUN ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK PERIODE TAHUN 2008-2012 Disusun Oleh: RIANTO PURBA Dosen Pembimbing: Sulastri, SE., MM. Latar Belakang Masalah 1. Untuk

Lebih terperinci

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka

Lebih terperinci

NERACA KONSOLIDASI PERUBAHAN KEPEMILIKAN

NERACA KONSOLIDASI PERUBAHAN KEPEMILIKAN NERACA KONSOLIDASI PERUBAHAN KEPEMILIKAN Neraca Neraca adalah laporan yang berisi harta (asset), utang atau kewajibankewajiban pada pihak lain (liebilities) beserta modal (capital) dari suatu perusahaan

Lebih terperinci

INVESTASI SEMENTARA & INVESTASI JANGKA PANJANG

INVESTASI SEMENTARA & INVESTASI JANGKA PANJANG INVESTASI SEMENTARA & INVESTASI JANGKA PANJANG Mengapa Perusahaan Melakukan Investasi? 1. Perusahaan memiliki kelebihan kas yang tidak akan segera diperlukan untuk membiayai operasional perusahaan. 2.

Lebih terperinci

Makalah Seminar Akuntansi. Laporan Keuangan Konsolidasi-Suatu Pengantar. nive

Makalah Seminar Akuntansi. Laporan Keuangan Konsolidasi-Suatu Pengantar. nive Makalah Seminar Akuntansi Laporan Keuangan Konsolidasi-Suatu Pengantar nive rsita PELAKSANAAN PENGGABUNGAN USAHA MELALUI AKUISISI SAHAM s Konsep akuntansu penggabungan usaha, yang diuraikan pasa FASB No.

Lebih terperinci

LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN. Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan.

LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN. Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan. LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan. Kecuali ditentukan lain, entitas harus menerapkan amandemen dalam

Lebih terperinci

.hastoni.co.ccuntansi Keuangan Lanjutan Soal Jawab Soal pilihan berganda Akuntansi Keuangan Lanjutan

.hastoni.co.ccuntansi Keuangan Lanjutan Soal Jawab Soal pilihan berganda Akuntansi Keuangan Lanjutan .hastoni.co.ccuntansi Keuangan Lanjutan Soal Jawab Soal pilihan berganda Akuntansi Keuangan Lanjutan 1. Investasi dalam saham biasa dicatat pada biayanya, dan dividen dari laba berikutnya dilaporkan sebagai

Lebih terperinci

Kas 2a,2c Giro Pada Bank Indonesia 2a,2c,2g,

Kas 2a,2c Giro Pada Bank Indonesia 2a,2c,2g, LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN ASET Kas 2a,2c 13.895.464 10.525.973 9.975.712 Giro Pada Bank Indonesia 2a,2c,2g,4 42.524.126 33.040.418 19.989.683 Giro Pada Bank Lain 2a,2c,2e,2f, 2g,5,43 4.842.146

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. Nama : Syarif Saefullah NPM : 26210788 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Silvia Avira SE.,MM. bab1 Latar Belakang Banyak

Lebih terperinci

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING MATERI AKL 1

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING MATERI AKL 1 AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING MATERI AKL 1 Pada saat perusahaan multinasional Indonesia menyusun laporan keuangan untuk pelaporan kepada pemegang sahamnya, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam perkembangan ekonomi saat ini, banyak perusahaan yang melakukan penggabungan perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan keuntungan mereka. Penggabungan ini dapat

Lebih terperinci

ASET Catatan 31 Maret Desember 2012

ASET Catatan 31 Maret Desember 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Exhibit A ASET Catatan 31 Maret 2013 31 Desember 2012 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2d,f,4,32 81,718,963,534 66,142,222,074 Piutang

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Konsolidasi Pemilikan Anak Perusahaan

Laporan Keuangan Konsolidasi Pemilikan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi Pemilikan Anak Perusahaan INVESTASI PADA PERUSAHAAN MELALUI PEMILIKAN SAHAM Perusahaan yang menguasai sebagai besar saham perusahaan lain (>50%) akan menduduki posisi kontrol

Lebih terperinci

BAB 16 LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

BAB 16 LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING BAB 16 LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan laporan keuangan mata uang asing dengan laporan keuangan biasa tanpa adanya unsur mata uang asing.

Lebih terperinci

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA

Lebih terperinci

Lampiran 1 PT. Matahari Putra Prima Tbk dan Entitas Anak Laporan Arus Kas Konsolidasian Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011,2012,2013 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia) 2011

Lebih terperinci

Penerjemah: Drs. Iman Daryanto, Ak. [http://www.artikelakuntansi.com]

Penerjemah: Drs. Iman Daryanto, Ak. [http://www.artikelakuntansi.com] Penerjemah: Drs. Iman Daryanto, Ak [http://www.artikelakuntansi.com] 1. Persamaan akuntansi dasar adalah Aktiva = Kewajiban + Untuk setiap transaksi pada no.2 sampai 13 dibawah ini, menunjukkan dua (atau

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Konsolidasi : Dengan Metode Ekuitas

Laporan Keuangan Konsolidasi : Dengan Metode Ekuitas Laporan Keuangan Konsolidasi : Dengan Metode Ekuitas Apabila saham perusahaan anak diperoleh, maka harga pokok perolehan saham ini dicatat dalam perkiraan investasi. Sesudah itu, perusahaan induk dapat

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

2009 Catatan Kas dan bank 11,667,651,139 2c,4,31 11,381,632,142

2009 Catatan Kas dan bank 11,667,651,139 2c,4,31 11,381,632,142 PT ASURANSI RAMAYANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Neraca Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 AKTIVA 2009 Catatan 2008 Investasi 2f,3 Deposito berjangka 142,761,984,435 2c,31 99,347,639,439 Obligasi dimiliki

Lebih terperinci

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2012 dan 2011, serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta 1 Januari 2010/31 Dese 2009 1 Januari 2011 / Catatan 2012 2011 *) 31 Desember 2010 *) ASET

Lebih terperinci

MERGER & AKUISISI. 1. Konsep merger dan akuisisi 2. Klasifikasi merger dan akuisisi 3. Pembiayaan merger dan akuisisi

MERGER & AKUISISI. 1. Konsep merger dan akuisisi 2. Klasifikasi merger dan akuisisi 3. Pembiayaan merger dan akuisisi MERGER & AKUISISI 1. Konsep merger dan akuisisi 2. Klasifikasi merger dan akuisisi 3. Pembiayaan merger dan akuisisi 1 Pengertian Merger: Adalah penggabungan 2 atau lebih perusahaan yang kemudian hanya

Lebih terperinci

PT INDOSAT Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 September 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)

PT INDOSAT Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 September 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham) NERACA KONSOLIDASI ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2q,2v, 3,17,26,34 6.185.065 2.237.212 Investasi jangka pendek - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sejumlah Rp25.395 pada tahun 2010

Lebih terperinci

Kas 2c, 2g Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h,

Kas 2c, 2g Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h, ASET Kas 2c, 2g 15.286.190 11.357.523 9.521.713 Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h, 4 38.272.155 36.152.674 24.856.699 Giro pada Bank Lain 2c, 2f, 2g, 2h, 5 Pihak berelasi 54 16.079 44.516 14.386 Pihak

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2. PENGAMPU Nugraeni

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2. PENGAMPU Nugraeni AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2 PENGAMPU Nugraeni PENGGABUNGAN USAHA DEFINISI Dalam PSAK No. 22 paragraf 8 disebutkan bahwa : Penggabungan usaha (Business Combination) adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan

Lebih terperinci

PSAK 15 (Revisi 2009) Investasi pada Entitas Asosiasi

PSAK 15 (Revisi 2009) Investasi pada Entitas Asosiasi Departemen Akuntansi dan PPA FEUI Workshop PSAK Terbaru dan Pengajaran Akuntansi FEUI Depok, 6-9 Juni 2011 Hari 3 - Sesi 4 PSAK 15 (Revisi 2009) Investasi pada Entitas Asosiasi Departemen Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 34. Standar akuntansi baru Terdapat beberapa standar akuntansi yang sudah diterbitkan

Lebih terperinci

LABA ATAS TRANSAKSI PERUSAHAAN PERSEDIAAN

LABA ATAS TRANSAKSI PERUSAHAAN PERSEDIAAN LABA ATAS TRANSAKSI PERUSAHAAN PERSEDIAAN 1. TRANSAKSI PERSEDIAAN ANTAR PERUSAHAAN 1.1 Eliminasi Pembelian dan Antar Perusahaan dan pembelian antar perusahaan afiliasi dieliminasi dalam proses konsolidasi

Lebih terperinci

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f, NERACA KONSOLIDASIAN (UNAUDITED) AKTIVA Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4,43 10.942.829 10.828.433 Penyertaan sementara 2c,2f,43 182.685 188.139 Piutang usaha 2c,2g,5,36,43 Pihak

Lebih terperinci

BAB 11 EKUITAS. Terdapat 3 bentuk utama badan organisasi bisnis, yaitu : 1. Perusahaan perorangan 2. Persekutuan. 3. Perseroan terbatas

BAB 11 EKUITAS. Terdapat 3 bentuk utama badan organisasi bisnis, yaitu : 1. Perusahaan perorangan 2. Persekutuan. 3. Perseroan terbatas BAB 11 EKUITAS A. Jenis-Jenis Ekuitas dan Sumber Perubahannya Ekuitas menunjukkan hak kepemilikan perusahaan sebagai akibat investasi yang dilakukan pemilik ke dalam perusahaan. Struktur ekuitas perusahaan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS Dosen : Christian Ramos Kurniawan LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS 4-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Laporan Posisi Keuangan

Lebih terperinci

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. Gajah Tunggal, Tbk. : Emilia Fery S NPM :

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. Gajah Tunggal, Tbk. : Emilia Fery S NPM : Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. Gajah Tunggal, Tbk NAMA : Emilia Fery S NPM : 22212485 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Laba Kegiatan Operasional Modal Kerja RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK TBK AKTIVA AKTIVA LANCAR

LAPORAN KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK TBK AKTIVA AKTIVA LANCAR LAPORAN KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK TBK AKTIVA 2008 2009 2010 2011 2012 AKTIVA LANCAR Kas dan Setara Kas 162,869,889,775.00 214,879,968,612.00 383,120,307,358.00 242,776,108,938.00 535,889,526,748.00 Investasi

Lebih terperinci

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 A S E T Catatan 31 Maret 2012 31 Desember 2011 Kas 3.c, 3.e, 3.f, 4, 44 198,875 140,997 Giro pada Bank Indonesia 3.c, 3.e, 3.g,5, 44 949,568

Lebih terperinci

KERTAS KERJA KONSOLIDASI

KERTAS KERJA KONSOLIDASI KERTAS KERJA KONSOLIDASI Kertas kerja konsolidasi adalah kertas kerja laporan keuangan gabungan entitas induk dan anak (jika entitas anak lebih dari satu) berdasarkan prosedur penyusunan yang disyaratkan.

Lebih terperinci

Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait

Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasional perusahaan selama periode tertentu. Kegunaan: 1. Evaluasi dan prediksi

Lebih terperinci

PERTEMUAN 15 & 16 KONSOLIDASI PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN SALING MEMILIKI SAHAM

PERTEMUAN 15 & 16 KONSOLIDASI PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN SALING MEMILIKI SAHAM PERTEMUAN 15 & 16 KONSOLIDASI PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN SALING MEMILIKI SAHAM PENDAHULUAN Sebelumnya telah membahas situasi kepemilikan saham di mana investor atau perusahaan induk seceara langsung

Lebih terperinci

Perseroan membeli kembali saham yang beredar tetapi tidak bermaksud menghentikan saham tersebut. Pembelian kembali dilakukan karena berbagai tujuan,

Perseroan membeli kembali saham yang beredar tetapi tidak bermaksud menghentikan saham tersebut. Pembelian kembali dilakukan karena berbagai tujuan, Perseroan membeli kembali saham yang beredar tetapi tidak bermaksud menghentikan saham tersebut. Pembelian kembali dilakukan karena berbagai tujuan, misalkan perseroan menginginkan saham-saham tsb dimiliki

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi. IFRS

Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi. IFRS akuntansi yang sesuai dengan standar akuntansi yang Akuntan dan calon Ada beberapa ciri khas buku ini, yakni: Sebagaimana buku akuntansi keuangan lanjutan lainnya khususnya dari penulis luar, buku ini

Lebih terperinci

UTANG ANTARPERUSAHAAN

UTANG ANTARPERUSAHAAN UTANG ANTARPERUSAHAAN Salah satu manfaat dari adanya pengendalian atas perusahaan lain adalah manajemen mempunyai kemampuan untuk mentransfer sumberdaya dari suatu entitas legal ke entitas legal yang lain

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN EDISI. IFRS

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN EDISI. IFRS AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN EDISI. IFRS memahami implementasi SAK di Indonesia diharapkan selain menjadi lebih kritis dalam akuntansi lanjutan. Metode pembahasan demikian diharapkan dapat lebih menjangkau

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan Induk dan Holding Company Perusahaan yang memegang saham perusahaan lain dan mengendalikan kegiatan perusahaan ini disebut perusahaan induk. Apakah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

PT POOL ADVISTA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1-2

PT POOL ADVISTA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1-2 DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1-2 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Posisi

Lebih terperinci

Dini Iriani Ekonomi/Akuntansi

Dini Iriani Ekonomi/Akuntansi ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 45 TERHADAP LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA DEPOK Dini Iriani 22212195 Ekonomi/Akuntansi Latar Belakang Organisasi Nirlaba merupakan

Lebih terperinci

Transaksi Persediaan Antar Perusahaan

Transaksi Persediaan Antar Perusahaan Transaksi Persediaan Antar Perusahaan Transaksi persediaan adalah bentuk pertukaran antarperusahaan yang paling sering terjadi. Proses pencatatan untuk transfer persediaan antar perusahaan dapat menjadi

Lebih terperinci

Bab 9. Isu Kepemilikan Konsolidasi. McGraw-Hill/Irwin. Copyright 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

Bab 9. Isu Kepemilikan Konsolidasi. McGraw-Hill/Irwin. Copyright 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. Bab 9 Isu Kepemilikan Konsolidasi McGraw-Hill/Irwin Copyright 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. 9-2 ISU KEPEMILIKAN KONSOLIDASI Dalam ilustrasi konsolidasi di bab-bab sebelumnya,

Lebih terperinci

PEMBAHASAN 1. TRANSAKSI OBLIGASI ANTARPERUSAHAAN

PEMBAHASAN 1. TRANSAKSI OBLIGASI ANTARPERUSAHAAN PEMBAHASAN 1. TRANSAKSI OBLIGASI ANTARPERUSAHAAN Pada saat suatu perusahaan menerbitkan obligasi, kewajiban obligasinya akan mencerminkan tingkat suku bunga pasar yang berlaku saat ini. Namun, perubahan

Lebih terperinci

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan L1 AKTIVA Aktiva Lancar : Kas dan setara kas Piutang usaha setelah dikurangi penyisihan piutang raguragu sebesar Rp 2.293.762 (2005), Rp 5.920.887 (2006), Rp 3.627.125 (2007) Piutang lainlain Persediaan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Aspek Akuntansi PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) dan PT Indosiar Karya Media (IDKM) menerapkan PSAK 38 (revisi 2012): Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali sebagai

Lebih terperinci

PSAK 15 INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Aria Farah Mita

PSAK 15 INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Aria Farah Mita PSAK 15 INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA 2015 Aria Farah Mita TujuandanRuangLingkup Par. 01 : Tujuan Mengatur perlakuan akuntansi investasi pada entitas asosiasi dan mengatur persyaratan

Lebih terperinci

Catatan 31 Desember Desember Piutang usaha 2e, Piutang lain-lain

Catatan 31 Desember Desember Piutang usaha 2e, Piutang lain-lain NERACA KONSOLIDASI Per 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Per 31 Desember 2009 Tidak Kondolidasi) Catatan 31 Desember 2010 31 Desember 2009 ASET Kas dan bank 2d,c; 3 917.504.791 20.951.613.722

Lebih terperinci

PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian (Tidak Diaudit) 30 Juni 2012 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian (Tidak Diaudit) 30 Juni 2012 (Mata Uang Rupiah Indonesia) Laporan Keuangan Konsolidasian (Tidak Diaudit) 30 Juni 2012 (Mata Uang Rupiah Indonesia) PT SELAMAT SEMPURNA TBK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 5 & 6 KONSOLIDASI METODE EKUITAS

PERTEMUAN 5 & 6 KONSOLIDASI METODE EKUITAS PERTEMUAN 5 & 6 KONSOLIDASI METODE EKUITAS Konsep dasar dari metode ekuitas pada dasarnya memandang investasi Induk Perusahaan terhadap Anak Perusahaan sebagai sesuatu penyertaan modal sehingga jika aktiva

Lebih terperinci

PSAK 46 AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN REVISI 2014

PSAK 46 AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN REVISI 2014 PSAK 46 AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN REVISI 2014 Dipotong Pajak oleh pihak lain saat menerima penghasilan SPT Pajak Penghasilan Beban yang dapat dikurangkan Penghasilan kena pajak X tarif pajak Pajak terutang

Lebih terperinci

Ruang Lingkup PSAK SYARIAH

Ruang Lingkup PSAK SYARIAH M. Gunawan Yasni 1 Ruang Lingkup PSAK SYARIAH Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah PSAK 102: Akuntansi Murabahah PSAK 103: Akuntansi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang didasarkan pada teori yang mendukung dengan perbandingan PSAK 1 dan IAS 1 tentang penyajian laporan keuangan.

Lebih terperinci

PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian (Tidak Diaudit) 31 Maret 2012 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian (Tidak Diaudit) 31 Maret 2012 (Mata Uang Rupiah Indonesia) Laporan Keuangan Konsolidasian (Tidak Diaudit) 31 Maret 2012 (Mata Uang Rupiah Indonesia) PT SELAMAT SEMPURNA TBK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan

Lebih terperinci

PT POOL ADVISTA INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2018

PT POOL ADVISTA INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2018 PT POOL ADVISTA INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2018 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 31 Desember

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1 MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1 Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun 1. Tesar Arfiansyah 2. Ester Magdalena 3. Taufik Laboratorium Akuntansi Menengah Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PT Mahaka Media Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) dan Entitas Anak

PT Mahaka Media Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) dan Entitas Anak PT Mahaka Media Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Beserta Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK (revisi 00): PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Desember 00 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK No.

Lebih terperinci

INVESTASI: INSTRUMEN EKUITAS DAN UTANG

INVESTASI: INSTRUMEN EKUITAS DAN UTANG INVESTASI: INSTRUMEN EKUITAS DAN UTANG KARAKTERISITK PEMBEDA INSTRUMEN EKUITAS DAN UTANG: 1. Terdapat nilai jatuh tempo, yang mencerminkan nilai yang harus dibayar ke pemegang surat utang pada tanggal

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan Keuangan Konsolidasi PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. 4 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Laporan Keuangan Konsolidasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 4 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi disetujui

Lebih terperinci