Bab 9. Isu Kepemilikan Konsolidasi. McGraw-Hill/Irwin. Copyright 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 9. Isu Kepemilikan Konsolidasi. McGraw-Hill/Irwin. Copyright 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved."

Transkripsi

1 Bab 9 Isu Kepemilikan Konsolidasi McGraw-Hill/Irwin Copyright 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

2 9-2 ISU KEPEMILIKAN KONSOLIDASI Dalam ilustrasi konsolidasi di bab-bab sebelumnya, kita baru membahas mengenai situasi struktur kepemilikan yang sederhana Dalam praktik, sering ditemui struktur kepemilikan yang kompleks. Sebagai contoh, selain memiliki saham biasa, anak perusahaan juga dapat memiliki saham preferen yang beredar dan pada beberapa kasus induk perusahaan dapat mengakuisisi saham biasa maupun saham preferen anak perusahaan.

3 9-3 ISU KEPEMILIKAN KONSOLIDASI Pada kasus lain, satu atau beberapa anak perusahaan dapat mengakuisisi induk perusahaan atau perusahaan lain yang berhubungan istimewa Kadang kala, klaim kepemilikan induk perusahaan atas anak perusahaan dapat berubah melalui penjualan atau pembelian saham anak perusahaan atau melalui transaksi saham anak perusahaan

4 9-4 ISU KEPEMILIKAN KONSOLIDASI Pembahasan bab ini ditujukan untuk memberikan pemahaman mendasar atas beberapa masalah konsolidasi yang timbul dalam situasi kepemilikan kompleks yang sering ditemui dalam praktik. Pembahasan meliputi topik-topik 1. Saham preferen anak perusahaan yang beredar 2. Perubahan dalam kepemilikan induk perusahaan pada anak perusahaan 3. Kepemilikan bertingkat 4. Kepemilikan timbal balik 5. Dividen saham anak perusahaan

5 Saham Preferen anak perusahaan yang beredar 9-5 Banyak perusahaan yang memiliki lebih dari satu jenis saham yang beredar Setiap jenis efek biasanya mempunyai fungsi tertentu dan setiap jenis juga mempunyai hakhak dan fitur-fitur yang berbeda Karena pemegang saham preferen mempunyai klaim atas aset bersih anak perusahaan, harus ada perhatian khusus mengenai bagaimana menyajikan klaim tersebut dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi.

6 Saham Preferen anak perusahaan yang beredar 9-6 Pemegang saham preferen umumnya mempunyai hak lebih dulu dari pemegang saham biasa dalam hal dividen dan distribusi aset pada saat likuidasi. Pemegang saham preferen biasanya tidak mempunyai hak untuk memilih, sehingga kepemilikan dalam saham preferen umumnya tidak menyebabkan timbulnya pengendalian, berapapun jumlah saham yang dimiliki.

7 9-7 Subsidiary Preferred Stock Outstanding Dalam praktik banyak ditemukan fitur-fitur yang berbeda dari saham preferen. Sebagai contoh, sebagian besar saham preferen adalah kumulatif, sebagian lagi berpartisipasi dan banyak yang dapat ditarik bukan seharga nilai nominalnya.

8 9-8 Subsidiary Preferred Stock Outstanding Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi, jumlah ekuitas pemegang saham anak perusahaan yang menjadi hak pemegang saham preferen harus ditentukan terlebih dahulu sebelum melakukan eliminasi kepemilikan saham biasa. Jika induk perusahaan memiliki sebagian dari saham preferen anak perusahaan maka bagiannya atas saham preferen tersebut harus dieliminasi. Bagian saham preferen anak perusahaan yang tidak dimiliki induk perusahaan dialokasikan ke kepemilikan nonpengendali

9 contoh PT Induk membeli 80% saham biasa PT Anak pada tgl 31 Des 2000, pada nilai bukunya sebesar Rp.240 juta dan mencatat investasinya dengan metode ekuitas dasar PT induk memperoleh laba dari operasi terpisahnya sebesar Rp.140 juta di tahun 2001 dan umumkan dividen sebesar Rp.60 juta PT Anak melaporkan laba bersih sebesar Rp.50 juta di tahun 2001 dan umumkan dividen saham biasa sebesar Rp.30 juta Pada 1 jan 2001, PT Anak menerbitkan 12% saham preferen dengan nilai nominal Rp.100 juta PT induk tidak membeli saham tersebut 9-9

10 9-10 Alokasi laba bersih PT Anak Laba bersih PT Anak, 2001 : Dikurangi : dividen preferen (Rp.100 juta x 0,12) Laba PT Anak yang menjadi hak pemegang saham biasa Bagian proporsional PT Induk Pendapatan PT Induk dari PT Anak Rp ( ) Rp X0,80 Rp Laba yang dialokasikan ke kepemilikan nonpengendali untuk tahun 2001 adalah total dividen preferen PT Anak dan bagian 20% pemegang saham biasa nonpengendali PT Anak sebesar Rp.38 juta dan sisa laba setelah dikurangi dividen preferen Dividen preferen PT Anak Laba yang dialokasikan ke pemegang saham biasa nonpengendali PT Anak (Rp.38 juta x 0,2) Pendapatan kepemilikan nonpengendali Rp Rp

11 9-11 Ayat jurnal eliminasi Pendapatan dari Anak Perusahaan Dividen diumumkan-saham biasa Investasi pada saham biasa PT Anak (mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan) Pendapatan untuk kepemilikan nonpengendali Dividen diumumkan-saham preferen Dividen diumumkan-saham biasa Kepemilikan non pengendali (mengeliminasi lab ke kepemilikan nonpengendali) Saham biasa-pt Anak Saldo laba-1 januari Investasi pada sham biasa PT Anak Kepemilikan nonpengendali Saham preferen-pt Anak Kepemilikan nonpengendali

12 9-12 Subsidiary Preferred Stock Outstanding Kadang-kadang, induk perusahaan juga memiliki saham preferen anak perusahaan selain dari investasinya pada saham biasa anak perusahaan. Karena saham preferen yang dimiliki oleh induk perusahaan berada di dalam entitas konsolidasi, maka saham preferen tersebut harus dieliminasi pada saat penyusunan laporan keuangan konsolidasi.

13 9-13 Subsidiary Preferred Stock Outstanding Begitu pula dengan pendapatan dari saham preferen yang dicatat oleh induk perusahaan harus dieliminasi. Karena PT Induk tidak memiliki saham preferen PT Anak, seluruh dividen preferen tersebut diklasifikasikan sebagai bagian dari kepemilikan nonpengendali.

14 9-14 Contoh saham preferen yang dimiliki oleh Induk Perusahaan PT Induk membeli 60% saham preferen anak perusahaan yang mempunyai nilai nominal Rp.100 juta, 12 % dengan harga Rp. 60 juta yang diterbitkan tgl 1 Jan Selama tahun 2001 diumumkan dividen Rp.12 juta untuk saham preferen. PT Induk mengakui pendapatan saham preferen Rp (12 juta x 0,60) atas investasi pada saham preferen dan sisanya Rp (12 juta x 0,40) dibayarkan pada pemegang saham preferen lain

15 9-15 Dalam konsolidasi, total laba yang dialokasikan ke pemilikan minoritas termasuk bagian dividen preferen yang dibayarkan untuk saham yang tidak dimiliki oleh PT Induk Kepemilikan nonpengendali atas dividen preferen (Rp x 0,40) Laba yang dialokasikan ke pemegang saham biasa minoritas (Rp x 0,20) Pendapatan kepemilikan nonpengendali Rp Rp

16 Ayat jurnal eliminasi Pendapatan dari Anak Perusahaan Dividen diumumkan-saham biasa Investasi pada saham biasa PT Anak (mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan) Pendapatan dividen-saham preferen Dividen diumumkan saham preferen Pendapatan untuk kepemilikan nonpengendali Dividen diumumkan-saham preferen Dividen diumumkan-saham biasa Kepemilikan non pengendali (mengeliminasi lab ke kepemilikan nonpengendali) Saham biasa-pt Anak Saldo laba-1 januari Investasi pada sham biasa PT Anak Kepemilikan nonpengendali Saham preferen-pt Anak Investasi pada saham preferen PT Anak

17 9-17 Beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan ayat jurnal tersebut di atas adalah : 1. Bagian PT Induk sebesar 60% atas saham preferen PT Anak dieliminasi terhadap akun investasi saham. Sisa saham preferen dimasukkan dalam kepemilikan nonpengendali 2. Pendapatan dividen PT Induk dari investasinya di saham preferen PT Anak dieliminasi terhadap bagiannya atas dividen diumumkan PT Anak

18 3. Laba yang dialokasikan ke pemilikan nonpengendali termasuk laba PT Anak yang menjadi hak pemegang saham selain PT Induk. Begitu pula, total kepemilikan minoritas termasuk ekuitas pemegang saham PT Anak yang menjadi hak pemegang saham selain PT Induk 9-18

19 Saham Preferen Anak Perusahaan dengan Fitur Khusus 9-19 Pada saat saham preferen anak perusahaan yang beredar dikonsolidasi, provisi dari perjanjian saham preferen harus ditelaah untuk menentukan bagian ekuitas pemegang saham anak perusahaan yang harus dialokasikan ke hak saham preferen.

20 Provisi dividen kumulatif memberikan tingkatan perlindungan tertentu untuk pemegang saham preferen dengan mengharuskan perusahaan untuk membayar dividen saham preferen periode sekarang dan dividen periode sebelumnya yang belum dibayar sebelum perusahaan dapat membagikan dividen untuk pemegang saham biasa. Jika anak perusahaan mempunyai saham preferen yang beredar, laba sejumlah dividen preferen tahun berjalan harus dialokasikan ke hak saham preferen dalam konsolidasi, baik ada pengumuman pembagian dividen maupun tidak. 9-20

21 9-21 Subsidiary Preferred Stock Outstanding Jika terdapat dividen belum dibagikan atas saham preferen kumulatif anak perusahaan, harus ada pengakuan dalam konsolidasi atas klaim pemegang saham preferen dengan mengalokasikan saldo laba sejumlah dividen yang belum dibayarkan tersebut ke hak saham preferen Tidak diperlukan prosedur konsolidasi khusus sehubungan dengan dividen yang belum dibayarkan atas saham preferen non-kumulatif anak perusahaan.

22 9-22 Subsidiary Preferred Stock Outstanding Fitur partisipasi saham preferen memungkinkan pemegang saham preferen untuk menerima pembagian laba yang lebih besar dari tarif dividen dasar saham preferen. Walaupun beberapa saham preferen mempunyai fitur partisipasi, terdapat berbagai jenis perjanjian partisipasi. Setelah tingkatan partisipasi ditentukan, bagian laba dari aset bersih anak perusahaan yang sesuai dialokasikan ke hak saham preferen dalam laporan keuangan konsolidasi

23 9-23 Subsidiary Preferred Stock Outstanding Banyak saham preferen yang dapat ditarik, ketika harga penarikannya sering lebih tinggi dari nilai nominalnya. Jumlah yang dibayarkan untuk menarik saham preferen anak perusahaan yang dapat ditarik berdasarkan perjanjian saham preferen dipandang sebagai klaim pemegang saham preferen atas aset bersih anak perusahaan dan ekuitas pemegang saham anak perusahaan sejumlah tersebut dialokasikan ke hak saham preferen dalam penyusunan neraca konsolidasi.

24 PT Anak menerbitkan 12% saham preferen dengan nilai nominal Rp pada tanggal 1 Januari 20x0 dan saham tersebut mempunyai fitur kumulatif, non-partisipasi dan dapat diatrik pada harga 105. Tidak ada dividen yang diumumkan untuk saham preferen selama tahun 20x0. Pada tanggal 31 Desember 20x0, PT Induk membeli 80% saham biasa PT Anak seharga Rp dan pada tanggal 1 januari 20x1, PT Induk membeli 60% saham preferen PT Anak seharga Rp

25 9-25 Saham Preferen Saham Biasa Saldo Laba Total Ekuitas Pemegang Saham Rp Rp Jumlah yang dialokasikan ke pemegang preferen dalam penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 1 Januari 20x1 dihitung sebagai berikut Nilai Nominal Saham Preferen PT Anak Premi harga penarikan Dividen tertunggak (tidak diumumkan) tahun 20x0 Total hak Saham preferen, 1 Januari 20x1 Rp Rp

26 9-26 Jumlah ini dialokasikan antara PT Induk dan pemegang saham nonpengendali dengan perhitungan berikut : Bagian PT Induk atas hak saham preferen (Rp x 0,60) Bagian pemegang saham nonpengendali atas hak saham preferen(rp x 0,40) Total hak Saham preferen, 1 januari 20x1 Rp Rp Karena hak asaham preferen lebih besar dari nilai nominal saham preferen sebesar Rp bagian saldo laba PT Anak yang menjadi hak pemegang saham biasa dikurangi oleh jumlah tersebut. Karena itu total klaim aset bersih pemegang saham PT Anak sebagai berikut Saham Biasa Saldo Laba (Rp Rp ) Total hak Saham preferen, 1 Januari 20x1 Rp Rp

27 9-27 Hak saham biasa PT Anak:dialokasikan di antara PT Induk dan pemegang saham nonpengendali dengan perhitungan sebagai berikut Bagian PT Induk atas hak saham biasa (Rp x 0,80) Bagian pemegang saham nonpengendali atas hak saham biasa (Rp x 0,20) Total hak Saham biasa, 1 januari 20x1 Rp Rp

28 9-28 Ayat jurnal eliminasi Saham Biasa PT Anak Saldo Laba Diferensial Investasi pada saham biasa PT Anak Kepemilikan nonpengendali (mengeliminasi invesatasi saham biasa) Rp = Rp.100 juta Rp.17 juta Rp.13,6 juta = Rp.240 juta Rp.283 juta x 0,80) Rp = Rp x 0,2 Saham preferen -PT Anak Saldo laba-1 januari Investasi pada saham preferen PT Anak Tambahan modal disetor Kepemilikan nonpengendali (mengeliminasi invesatasi saham preferen) Rp = Rp.117 juta Rp.100 juta Rp.9,2 juta = (Rp.117 jutax0,6) Rp.61 juta Rp = Rp x 0,

29 9-29 Total kepemilikan nonpengendali pada tanggal 1 januari 20x1 terdiri atas kepemilikan saham preferen dan saham biasa sebagai berikut Kepemilikan saham preferen (RP x 0,40) Kepemilikan saham biasa (Rp x 0,20) Total kepemilikan nonpengendali, 1 januari 20x1 Rp Rp Selisih antara biaya perolehan investasi PT Induk atas saham preferen PT Anak dan klaim mendasar atas aset bersih PT Anak dihitung sebagai berikut Klaim atas aset bersih (RP x 0,60) Biaya perolehan investasi saham preferen Selisih Rp ( ) Rp

30 Perubahan pada kepemilikan Induk Perusahaan 9-30 Pada bab-bab sebelumnya, kepemilikan induk perusahaan dianggap selalu tetap antar waktu, tetapi dalam kenyataannya tingkat kepemilikan sering berubah-ubah. Perubahan dalam tingkat kepemilikan dapat diakibatkan oleh tindakan induk perusahaan atau anak perusahaan.

31 Perubahan dalam kepemilikan Induk Perusahaan 9-31 Induk perusahaan dapat mengubah rasio kepemilikannya dengan membeli atau menjual saham anak perusahaan melalui transaksi dengan perusahaan yang tidak berafiliasi Anak perusahaan dapat menyebabkan persentase kepemilikan anak perusahaan berubah dengan menjual tambahan saham atau membeli kembali dari pihak yang tidak berafiliasi atau dengan melakukan transaksi saham dengan induk perusahaan (jika anak perusahaan tidak dimiliki penuh)

32 Pembelian saham tambahan oleh Induk Perusahaan dari Non-afiliasi 9-32 Induk perusahaan dapat membeli saham anak perusahaan pada beberapa titik waktu yang berbeda. Pada saat penyusunan laporan keuangan konsolidasi, biaya perolehan setiap pembelian saham dibandingkan dengan nilai buku saham pada tanggal pembelian dan perbedaannya diperlakukan sebagai bagian dari differensial pembelian yang akan dialokasikan.

33 9-33 Contoh : pengaruh tambahan dari pembelian bertahap saham anak perusahaan dalam proses konsolidasi sbb : Periode Laba bersih Dividen Nilai buku akhir 2000 Rp Rp Rp

34 9-34 PT Induk membeli 80% kepemilikan di PT Anak dalam beberapa pembelian sbb : Tanggal pembelian Persentase kepemilikan yang dibeli Biaya perolehan Nilai Buku Diferensial 1 Jan Rp. 56 juta Rp. 52 juta Rp. 4 juta 31 Des juta 30 juta 5 juta 1 jan juta 160 juta 25 juta 80 Rp.276 juta Rp.242 juta Rp. 34 juta

35 9-35 Akun investasi dalam pembukuan PT Induk terdiri dari jumlah-jumlah sbb 2000 Pembelian saham 1 jan Laba metode ekuitas (Rp.40 jt x 0,2) Pembelian saham 31 des Saldo akun investasi 31 des 2001 Laba metode ekuitas (Rp.50 jt x 0,3) Penerimaan dividen (Rp.,30 jt x 0,3) Saldo akun investasi 31 des 2002 Pembelian saham 1 jan Laba metode ekuitas (Rp.75 jt x 0,8) Penerimaan dividen (Rp.40 jt x 0,8) Saldo akun investasi 31 des Rp Rp Rp ( ) Rp Rp ( ) Rp

36 9-36 Jurnal eliminasi Pendapatan dari Anak Perusahaan Dividen diumumkan Investasi pada saham PT Anak Pendapatan untuk kepemilikana nonpengendali Dividen diumumkan Kepemilikan nonpengendali Saham biasa-pt Anak Saldo laba 1 januari Tanah Investasi pada saham PT Anak Kepemilikan nonpengendali

37 Induk Perusahaan membeli Saham Tambahan nonafiliasi 9-37 Jika pembelian saham tambahan tersebut terjadi pada pertengahan periode, ayat jurnal eliminasi diubah, sehingga laba bersih konsolidasi hanya memasukkan laba yang menjadi hak induk perusahaan untuk bagian periode saat induk perusahaan memiliki tambahan saham tersebut Prosedur konsolidasi untuk akuisisi interim akan diilustrasikan pada bab 10.

38 9-38 Parent s Sale of Subsidiary Shares to Nonaffiliate Keuntungan atau kerugian dan dicatat dalam pembukuan penjual Pertanyaan akan timbul, jika saham yang dijual tersebut adalah saham anak perusahaan dan anak perusahaan tersebut masih tetap memenuhi syarat untuk dikonsolidasi. Pada saat induk perusahaan menjual sebagian saham anak perusahaan, tetapi masih memiliki hak kendali, persoalannya adalah apakah keuntungan atau kerugian dari penjualan saham tersebut akan dibawa ke dalam laporan laba rugi konsolidasi atau dieliminasi dalam konsolidasi

39 Parent s Sale of Subsidiary Shares to Nonaffiliate 9-39 Pengakuan keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasi atas penjualan saham anak perusahaan dan induk perusahaan tetap mengkonsolidasi anak perusahaan tersebut terlihat tidak konsisten dengan konsep entitas ekonomi tunggal. Dari sudut pandang konsolidasi, saham anak perusahaan adalah bagian dari kepemilikan nonpengendali yang beredar pada saat saham tersebut dijual ke non-afiliasi.

40 9-40 Contoh Pada tanggal 31 Des 2000 PT Anak memiliki saham biasa beredar dengan total nilai nominal Rp.200 juta dan saldo laba Rp.100 juta. Pada tgl. Tersebut, PT Induk mengakuisisi 80% kepemilikan di PT Anak dengan membeli saham biasa dengan nilai nominal Rp pada nilai bukunya sebesar Rp.240 juta (Rp.300 juta x 0,80). PT Anak melaporkan laba bersih Rp.50 juta pada tahun 2001 dan membayar dividen sebesar Rp.30 juta. Pada tgl. 1 Januari 2002 PT Induk menjual lembar saham biasa PT Anak ke non-afiliasi seharga Rp.19 juta.

41 Penjualan ini menyebabkan kepemilikan PT Induk di PT Anak menjadi 75% ( : ). Pada tanggal penjualan, PT Anak mempunyai total ekuitas pemegang saham sebesar Rp.320 juta, terdiri atas saham biasa sebesar Rp.200 juta dan saldo laba sebesar Rp.120 juta 9-41

42 9-42 Nilai tercatat investasi PT induk di PT Anak menggunakan metode ekuitas pada tgl. Penjualan mencerminkan bagian PT Induk atas laba bersih dan dividen PT Anak tahun 2001 sbb Biaya perolehan investasi 31 Desember 2000 Bagian PT Induk atas laba bersih PT Anak tahun 2001 (Rp.50 juta x 0,80) Bagian PT Induk atas dividen PT Anak tahun 2001 (Rp.30 juta x 0,80) Rp ( ) Saldo investasi 1 Januari Rp PT Induk mencatat penjualan saham PT Anak dengan ayat jurnal sbb : 1 Januari 2002 Kas Investasi pada saham PT Anak Keuntungan penjualan investasi Mencatat penjualan investasi

43 Jurnal eliminasi Keuntungan penjualan investasi Tambahan modal disetor Mengeliminasi keuntungan dari transaksi saham anak perusahaan Pendapatan dari Anak Perusahaan Deviden diumumkan Investasi pada saham PT Anak Mengeliminasi pendapatan dari nak perush Rp = Rp x 0,75 Rp = Rp x 0,75 Rp = Rp Rp.30 juta) Pendapatan untuk kepemilikan nonpengendali Dividen diumumkan Kepemilikan nonpengendali Mengalokasikan lab ke kepemilikan nonpengendali Rp = Rp x 0,25 Rp = Rp x 0,25 00Rp = Rp Rp.10 juta

44 9-44 Saham biasa _ PT Anak Saldo laba, 1 januari Investasi pada saham bisa PT Anak Kepemilikan nonpengendali Mengeliminasi investasi pada saham biasa Anak Rp =Rp x 0,75 Rp = Rp x 0, Biaya perolehan awal Investasi pada saham PT Anak Akrual ekuitas th 2001 ( x 0,80) Dividen tahun 2001 ( x 0,80) Saldo 31 des Penjualan lb shm ( x 1/16) Akrual ekuitas th 2002 ( x0,75) Saldo 31 Des Dividen th 2002 ( x 0,75)

45 9-45 Konsolidasi setelah tahun 2002 Saldo laba, 1 Januari Tambahan modal disetor Mengeliminasi pengaruh keuntungan dari transaksi yang melibatkan saham anak perusahaan

46 Penjualan Saham Tambahan Anak Perusahaan ke Nonafiliasi 9-46 Jika pengakuan keuntungan penjualan saham dianggap sesuai untuk dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi, maka tidak diperlukan penyesuaian dalm penyusunan laporan keuangan konsolidasi tanggal 31 Des atau pada periode-periode setelahnya. Dilain pihak, tidak memasukkan keuntungan ke dalam laporan laba rugi lebih konsisten dengan pandangan entitas ekonomi tunggal

47 Subsidiary s Sale of Additional Shares to Nonaffiliate 9-47 Pada saat anak perusahaan menjual saham baru ke pihak-pihak di luar entitas ekonomi, maka perusahaan konsolidasi akanmendapat tambahan dana. Penjualan saham ke pihak nonafiliasi meningkatkan jumlah saham anak perusahaan yang beredar, sehingga akan mengurangi prosentase kepemilikan yang dimiliki oleh induk perusahaan

48 Subsidiary s Sale of Additional Shares to Nonaffiliate 9-48 Pada saat bersamaan, jumlah yang dialokasikan ke pemilikan nonpengendali dalam laporan keuangan konsolidasi meningkat. Jumlah kepemilikan pengendali dan nonpengendali yang dihasilkan karen adanya transaksi tersebut dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : Jumlah saham yang dijual ke nonafiliasi. Harga jual saham tersebut ke nonafiliasi

49 9-49 Subsidiary s Sale of Additional Shares to Parent Penjualan saham tambahan langsung dari nak perusahaan yang tidak dimiliki seluruhnya ke induk perusahaan akan meningkatkan persentase kepemilikan induk perusahaan. Jika penjualan terjadi pada harga sama dengan niali buku saham yang ada, peningkatan dalam akun investasi induk perusahaan sama dengan peningkatan dalam ekuitas pemegang saham anak perusahaan. Nilai buku bersih yang dialokasikan ke kepemilikan minoritas tidak mengalami perubahan

50 Subsidiary s Sale of Additional Shares to Parent 9-50 Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi, ayat jurnal eliminasi yang normal didasarkan pada persentase kepemilikan induk perusahaan yang baru

51 Subsidiary s Sale of Additional Shares to Parent 9-51 Pada saat induk perusahaan membeli saham langsung dari anak perusahaan denga jumlah yang lebih besar dari nilai buku sham anak perusahaan yang beredar, diferensial diukur sebagai perbedaan antara harga yang dibayarkan dan peningkata total nilai buku semua saham yang dimiliki induk perusahaan Peningkatan nilai buku tersebut termasuk jumlah yang dialokasikan untuk saham yang baru dibeli dari anak perusahaan dan peningkatan atau penurunan nilai buku saham yang sebelumnya dimiliki induk perusahaan.

52 9-52 Subsidiary s Sale of Additional Shares to Parent Setelah jumlah diferensial ditentukan, perlakuannya dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi samadengan diferensial yang timbul atas pembelian saham dari nonafiliasi. Akantetapi, karena dalam kasus ini induk perusahaan dapat mempengaruhi harga beli saham, maka jumlah diferensial dapat mempunyai atau tidak mempunyai kaitan dengan perubahan dalam nilai aset atau kewajiban yang dapat diidentifikasi dan harus ditelaah secara hati-hati untuk menentukan bagaimanandiferensial tersebut dialokasikan.

53 9-53 Subsidiary s Purchases of Shares from Nonaffiliate Kadangkala, anak perusahaan membeli saham diperoleh kembali dari pemegang saham nonpengendali. Pemegang saham nonpengendali sering menyadari bahwa mereka hanya memiliki sedikit kesempatan untuk memberikan input untu aktivitas dan operasi anak perusahaan dan sering bersedia untuk menjual sahamnya. Induk perusahaan dapat lebih memilih untuk tidak memedulikan pemegang saham lain dan dapat memerintahkan anak perusahaan untuk membeli kembali saham nonpengendali yang tersedia.

54 Subsidiary s Purchases of Shares from Nonaffiliate 9-54 Walaupun induk perusahaan bukan pihak yang terlibat langsung pada saat anak perushaan membeli saham diperoleh kembali dari pemegang saham nonpengendali, ekuitas induk perusahaan atas aset bersih anak perusahaan dapat mengalami perubahan karena adanya transaksi tersebut. Jika hal ini terjadi, jumlah perubahan tersebut harus diakui dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi.

55 Subsidiary s Purchases of Shares from Parent 9-55 Anak perusahaan dapat mengurangi jumlah saham beredar dengan pembelian saham dari induk perusahaan maupun dari pemegang saham nonpengendali. Dalam praktiknya, pembelian saham dari induk perusahaan yang terjadi. Induk perusahaan biasanya mengurangi kepemilikannya di anak perusahaan dengan menjual sebagian kepemilikannya ke nonafiliasi untuk mendapatkan dana tambahan.

56 Subsidiary s Purchases of Shares from Parent 9-56 Pada saat anak perusahaan mengakuisisi kembali sebagian sahamnya dari induk perusahaan, induk perusahaan mencatat keuntungan atau kerugian sebesar selisish antara harga jual dan perubahan dalam nilai tercatat investasinya. Timbul pertanyaan apakah transaksi antara induk perusahaan dan anak perusahaannya tersebut dapat dianggap transaksi yang wajar; akibatnya, pelaporan keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi induk peruswahaan menjadi dipertanyakan

57 Subsidiary s Purchases of Shares from Parent 9-57 Dari sudut pandang konsolidasi, pada saat anak perusahaan mengakuisisi kembali sahamnya dari anak perusahaan, transaksi tersebut merupakan transfer internal dan tidak menimbulkan keuntungan atau kerugian.

58 9-58 Struktur kepemilikan kompleks Standar yang berlaku mengharuskan penyusunan laporan keuangan konsolidasi jika satu perusahaan mempunyai pengendalian langsung atau tidak langsung atas perusahaan lain. Pembahasan sampai tiik ini hanya berfokus pada hubungan induk dan anak perusahaan yang sederhana dan langsung Akan tetapi, banyak perusahaan yang mempunyai skema organisasi yang jauh lebih kompleks.

59 9-59 Kepemilikan langsung (direct ownership) Induk perusahaan mempunyai kepemilikan pengendali pada setiap anak perusahaan Perusahaan A Perusahaan B Perusahaan C

60 9-60 Kepemilikan Bertingkat (multilevel ownership) Induk perusahaan hanya mempunyai pengendalian tidak langsung (indirect control) atas perusahaan yang dikendalikan oleh anak perusahaan Perusahaan A Perusahaan B Perusahaan C

61 Kepemilikan Timbal Balik (reciprocal owneship atau mutual holding) Induk perusahaan memiliki mayoritas saham biasa anak perusahaan dan anak perusahaan memiliki sebagian saham biasa induk perusahaan. Jika kepemilikan timbal balik tidak diperhitungkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi, maka sebagian dari jumlah yang dilaporkan akan dinyatakan terlalu tinggi Perusahaan A Perusahaan B 9-61

62 9-62 Kepemilikan dan pengendalian bertingkat Dalam banyak kasus, perusahaan mendirikan tingkatan perusahaan yang bertingkat untuk menjalankan operasi yang terdiversifikasi. Contoh, sebuah perusahaan dapat memiliki beberapa anak perusahaan, salah satu diantaranya adalah perusahaan ritel. Anak perusahaan ritel tersebut pada akhirnya dapat memiliki anak perusahaan keuangan, anak perusahaan real estate, anak perusahaan asuransi dan mungkin beberapa anak perusahaan lain

63 9-63 Multilevel Ownership and Control Hal ini berarti pada saat penyusunan laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan konsolidasi tersebut termasuk perusahaanperusahaan dimana induk perusahaan hanya memiliki investasi tidak langsung, bersamasama dengan perusahaan-perusahaan di mana induk perusahaan yang memiliki kepemilikan langsung

64 9-64 Multilevel Ownership and Control Kompleksitas proses konsolidasi meningkat seiring dengan penambahan tingkatan kepemilikan. Jumlah laba dan aset bersih yang dialokasikan ke pemegang saham nonpengendali, dan jumlah keuntungan dan kerugian belum direalisasi yang harus dieliminasi harus ditentukan untuk setiap tingkat kepemilikan

65 9-65 Multilevel Ownership and Control Jika terdapat beberapa tingkat kepemilikan, langkah pertama adalah mengkonsolidasi anak perusahaan yang paling bawah, atau paling jauh dengan perusahaan di tingkat berikutnya. Urutan ini terus berlanjut sepanjang struktur kepemilikan sampai anak perusahaan yang langsung dimiliki oleh induk perusahaan. Laba dialokasikan antara pemegang saham pengendali dan nonpengendali dari perusahaan pada setiap tingkatan

66 9-66 Contoh PT Induk membeli 80% saham biasa PT Anak pd tgl 31 Des 2000, pd nilai bukunya Rp.240 juta PT Anak membeli 90% saham biasa PT Bahtera pada tgl 1 Jan 2001, pada nilai bukunya Rp.162Juta. Pada tanggal akuisisi, PT Bahtera mempunyai saham biasa Rp.100Juta dan saldo laba Rp.80 juta Selama tahun 2001, PT Bahtera melaporkan laba bersih sebesar Rp.10 juta dan umumkan dividen sebesar Rp.8 juta. PT Anak melaporkan laba operasi terpisah Rp. 50 juta dan umumkan dividen Rp.30 juta

67 /12/ % I A 20% KNP 1/1/ % B 10% KNP

68 9-68 PT Induk PT Anak PT Bahtera Kepemilikan non pengendali Laba operasi Laba dari : PT Bahtera PT Anak Laba bersih Laba Operasi PT Induk PT Anak PT Bahtera Total laba terpisah Kepemilikan nonpengendali pada PT Bahtera ( x 0,10) PT Anak ( x 0,20) Total kepemilikan nonpengendali ( ) Laba bersih konsolidasi

69 9-69 Jurnal eliminasi Pendapatan dari PT Bahtera dividen diumumkan Investasi pada saham PT Bahtera Mengeliminasi pendapatan shm PT Bahtera Pendapatan untuk kepemilikan nonpeng dividen diumumkan kepemilikan nonpengendali Mengeliminasi lab ke kepemilikan nonpengendali PT Bahtera Saham biasa-pt Bahtera Saldo laba, 1 januari Investasi pada saham biasa PT Bahtera Kepemilkan nonpengendali Mengeliminasi investasi pada saham biasa PT Bahtera

70 9-70 Jurnal eliminasi Pendapatan dari PT Anak dividen diumumkan Investasi pada saham PT Anak Mengeliminasi pendapatan shm PT Anak Pendapatan untuk kepemilikan nonpeng dividen diumumkan kepemilikan nonpengendali Mengeliminasi lab ke kepemilikan nonpengendali PT Anak Saham biasa-pt Anak Saldo laba, 1 januari Investasi pada saham biasa PT Anak Kepemilkan nonpengendali Mengeliminasi investasi pada saham biasa PT Anak

71 9-71 PT Induk PT Anak PT Bahtera Kepemilikan non pengendali Laba operasi Laba belum direalisasi ( ) ( ) ( ) Laba operasi direalisasi Laba dari : PT Bahtera PT Anak Laba bersih

72 9-72 Dividen Saham Anak Perusahaan Utang dividen anak perusahaan dalam bentuk saham anak perusahaan memerlukan sedikit perubahan dalam ayat jurnal eliminasi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Karena dividen saham diterbitkan secara proporsional untuk semua pemegang saham biasa, kepemilikan relatif dari pemegang saham pengendali dan nonpengendali tetap tidak berubah.

73 9-73 Subsidiary Stock Dividends Nilai tercatat investasi pada pembukuan induk perusahaan juga tidak terpengaruh oleh dividen saham. Di lain pihak, akun ekuitas pemegang saham dari anak perusahaan mengalami perubahan, walaupun total ekuitas pemegang saham tidak berubah. Dividen saham mencerminkan kapitalisasi permanen dari saldo laba, sehingga saldo laba menjadi berkurang dan saham biasa, dan mungkin juga tambahan modal disetor bertambah.

74 9-74 Subsidiary Stock Dividends Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk periode pengumuman dividen saham oleh anak perusahaan, pengumuman dividen saham harus dieliminasi bersama-sama dengan peningkatan saham biasa dan peningkatan tambahan modal disetor Pengumuman saham dividen tidak muncul dalam laporan saldo laba konsolidasi karena hanya dividen induk perusahaan yang dianggap sebagai dividen entitas konsolidasi.

75 Ditahun-tahun berikutnya, saldo akun ekuitas pemegang saham anak perusahaan dieliminasi dengan cara yang biasa. Perhatikan dividen saham tidak mengubah total ekuitas pemegang saham, yang terjadi hanya perubahan dalam saldo masing-masing akun di dalam ekuitas pemegang saham. Oleh karena itu, saldo penuh dari semua akun ekuitas pemegang saham anak perusahaan harus dieliminasi dalam konsolidasi, sebagimana prosedur yang biasa, walaupun telah terjadi pergeseran jumlah dari satu akun ke akun yang lain. 9-75

76 9-76 PT Anak mengumumkan 25% dividen saham untuk tahun 2001 atas saham biasa senilai Rp dan memutuskan untuk mengapitalisasi nilai nominal dari saham tersebut. PT Anak mencatat dividen saham tersebut dengan ayat jurnal berikut: Dividen saham diumumkan Saham biasa Mencatat 25% dividen saham biasa Rp x 0,

77 9-77 Pada saat penyusunan laporan keuangan konsolidasi pada akhir tahun 2001, ayat jurnal eliminasi yang biasa dimasukkan dalam kertas kerja. Jika anak perusahaan telah mengumumkan dividen saham, ayat jurnal untuk mengeliminasi akun investasi dan saldo ekuitas pemegang saham anak perusahaan pada awal periode akan menjadi sbb : Saham biasa-pt Anak Saldo laba-1 januari Investasi pada saham PT Anak Kepemilikan nonpengendali Mengeliminasi saldo investasi awal

78 9-78 Dengan adanya pengumuman dividen saham oleh anak perusahaan, semua ayat jurnal eliminasi sama kecuali ayat jurnal eliminasi investasi. Saham biasa-pt Anak Saldo laba-1 januari Investasi pada saham PT Anak Kepemilikan nonpengendali Dividen saham diumumkan Mengeliminasi saldo investasi awal Rp.250 juta = Rp.200 juta + Rp.50 juta Rp.50 juta = Rp.200 juta x 0,

79 9-79 Pengaruh terhadap periode-periode berikutnya Pada akhir tahun 2001, pengumuman dividen saham telah ditutup dan menjadi akun saldo laba anak perusahaan, serta tidak muncul secara terpisah dalam laporan keuangan pada periode-periode berikutnya. Dividen saham mengakibatkan saldo saham biasa lebih tinggi Rp. 50 juta dan saldo laba lebih rendah Rp.50 juta pada pembukuan anak perusahaan dibandingkan jika tidak ada dividen saham. Ayat jurnal eliminasi investasi dalam kertas kerja konsolidasi harus mencerminkan perubahan saldo tersebut

80 9-80 Saham biasa-pt Anak Saldo laba-1 januari Investasi pada saham PT Anak Kepemilikan nonpengendali Mengeliminasi saldo investasi awal Jika PT Anak mengumumkan dividen saham salam tahun 2001, maka ayat jurnal eliminasi adalah sebagai berikut : Saham biasa-pt Anak Saldo laba-1 januari Investasi pada saham PT Anak Kepemilikan nonpengendali Mengeliminasi saldo investasi awal

81 Chapter 9 End of Chapter McGraw-Hill/Irwin Copyright 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

Bab 4 KONSOLIDASI PADA ANAK PERUSAHAAN YANG DIMILIKI PENUH. McGraw-Hill/Irwin. Copyright 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

Bab 4 KONSOLIDASI PADA ANAK PERUSAHAAN YANG DIMILIKI PENUH. McGraw-Hill/Irwin. Copyright 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. Bab 4 KONSOLIDASI PADA ANAK PERUSAHAAN YANG DIMILIKI PENUH McGraw-Hill/Irwin Copyright 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. 4-2 Konsolidasi pada Anak Perusahaan yang dimiliki penuh

Lebih terperinci

TRANSFER ANTARPERUSAHAAN: ASET TAK LANCAR

TRANSFER ANTARPERUSAHAAN: ASET TAK LANCAR TRANSFER ANTARPERUSAHAAN: ASET TAK LANCAR Induk perusahaan dan anak-anak perusahaannya sering kali terlibat dalam berbagai transaksi antara mereka sendiri. Transaksi tersebut sering merupakan bagian penting

Lebih terperinci

.hastoni.co.ccuntansi Keuangan Lanjutan Soal Jawab Soal pilihan berganda Akuntansi Keuangan Lanjutan

.hastoni.co.ccuntansi Keuangan Lanjutan Soal Jawab Soal pilihan berganda Akuntansi Keuangan Lanjutan .hastoni.co.ccuntansi Keuangan Lanjutan Soal Jawab Soal pilihan berganda Akuntansi Keuangan Lanjutan 1. Investasi dalam saham biasa dicatat pada biayanya, dan dividen dari laba berikutnya dilaporkan sebagai

Lebih terperinci

ENTITAS KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

ENTITAS KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI ENTITAS KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan keuangan konsolidasi (consolidated financial statements) menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi induk perusahaan (entitas pengendali)

Lebih terperinci

Transaksi Persediaan Antar Perusahaan

Transaksi Persediaan Antar Perusahaan Transaksi Persediaan Antar Perusahaan Transaksi persediaan adalah bentuk pertukaran antarperusahaan yang paling sering terjadi. Proses pencatatan untuk transfer persediaan antar perusahaan dapat menjadi

Lebih terperinci

PENGGABUNGAN BADAN USAHA (BUSINESS COMBINATION)

PENGGABUNGAN BADAN USAHA (BUSINESS COMBINATION) PENGGABUNGAN BADAN USAHA (BUSINESS COMBINATION) DEFINISI PENGGABUNGAN BADAN USAHA Konsep Akuntansi dari penggabungan usaha direfleksikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 22, tentang

Lebih terperinci

Entitas Konsolidasi dan Laporan Keuangan Konsolidasi

Entitas Konsolidasi dan Laporan Keuangan Konsolidasi Entitas Konsolidasi dan Laporan Keuangan Konsolidasi Bab Tiga Presented by : Siti Khairani, SE.,AK.,M.Si Laporan Keuangan Konsolidasi: Menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk induk perusahaan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12,13 & 14 PERUBAHAN PADA KEPEMILIKAN DARI TRANSAKSI-TRANSAKSI SAHAM PERUSAHAAN ANAK.

PERTEMUAN 12,13 & 14 PERUBAHAN PADA KEPEMILIKAN DARI TRANSAKSI-TRANSAKSI SAHAM PERUSAHAAN ANAK. Putra mencatat keuntungan atas penjualan sebesar Rp 8.000.000 sama seperti situasi yang telah diilustrasikan pada contoh sebelumnya. Konsisten dengan syarat-syarat konsolidasi satu-baris bahwa laporan

Lebih terperinci

LABA ATAS TRANSAKSI PERUSAHAAN PERSEDIAAN

LABA ATAS TRANSAKSI PERUSAHAAN PERSEDIAAN LABA ATAS TRANSAKSI PERUSAHAAN PERSEDIAAN 1. TRANSAKSI PERSEDIAAN ANTAR PERUSAHAAN 1.1 Eliminasi Pembelian dan Antar Perusahaan dan pembelian antar perusahaan afiliasi dieliminasi dalam proses konsolidasi

Lebih terperinci

Konsolidasi Pada Anak Perusahaan Yang Dimiliki Kurang Dari Kepemilikan Penuh

Konsolidasi Pada Anak Perusahaan Yang Dimiliki Kurang Dari Kepemilikan Penuh Konsolidasi Pada Anak Perusahaan Yang Dimiliki Kurang Dari Kepemilikan Penuh pendahuluan Persentase kepemilikan induk atas anak perusahaan tidak mempengaruhi besarnya jumlah laporan keuangan konsolidasi-100%

Lebih terperinci

UTANG ANTARPERUSAHAAN

UTANG ANTARPERUSAHAAN UTANG ANTARPERUSAHAAN Salah satu manfaat dari adanya pengendalian atas perusahaan lain adalah manajemen mempunyai kemampuan untuk mentransfer sumberdaya dari suatu entitas legal ke entitas legal yang lain

Lebih terperinci

PERTEMUAN 15 & 16 KONSOLIDASI PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN SALING MEMILIKI SAHAM

PERTEMUAN 15 & 16 KONSOLIDASI PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN SALING MEMILIKI SAHAM PERTEMUAN 15 & 16 KONSOLIDASI PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN SALING MEMILIKI SAHAM PENDAHULUAN Sebelumnya telah membahas situasi kepemilikan saham di mana investor atau perusahaan induk seceara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam perkembangan ekonomi saat ini, banyak perusahaan yang melakukan penggabungan perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan keuntungan mereka. Penggabungan ini dapat

Lebih terperinci

BAB 5 LABA TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN - PERSEDIAAN. Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I)

BAB 5 LABA TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN - PERSEDIAAN. Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I) BAB 5 LABA TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN - PERSEDIAAN Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I) Program Studi Akuntansi Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PDF created with pdffactory Pro trial version

PDF created with pdffactory Pro trial version SOAL LATIHAN Laporan Keuangan Konsolidasi Persoalan Perusahaan Anak memiliki lebih dari satu jenis saham Materi: Irsan Lubis Kampus LPMB/STEI Ciledug Pada tanggal 1 Jan 2008 membeli saham-saham di Pasar

Lebih terperinci

PENGGABUNGAN BADAN USAHA (MERGER DAN AKUISISI)

PENGGABUNGAN BADAN USAHA (MERGER DAN AKUISISI) PENGGABUNGAN BADAN USAHA (MERGER DAN AKUISISI) DEFINISI PENGGABUNGAN BADAN USAHA usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomi, sebagai

Lebih terperinci

BAB 16 LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

BAB 16 LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING BAB 16 LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan laporan keuangan mata uang asing dengan laporan keuangan biasa tanpa adanya unsur mata uang asing.

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan Keuangan Konsolidasi PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. 4 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Laporan Keuangan Konsolidasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 4 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi disetujui

Lebih terperinci

BAB 8 KONSOLIDASI- PERUBAHAN DALAM KEPEMILIKAN SAHAM

BAB 8 KONSOLIDASI- PERUBAHAN DALAM KEPEMILIKAN SAHAM BAB 8 KONSOLIDASI- PERUBAHAN DALAM KEPEMILIKAN SAHAM ) Program Studi Akuntansi Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia 2007 1 BAB 8 KONSOLIDASI-

Lebih terperinci

Perseroan : Organisasi dan Operasi

Perseroan : Organisasi dan Operasi Perseroan : Organisasi dan Operasi Karakteristik Perseroan Perseroan yaitu badan hukum yang terpisah. Perseroan dapat : 1. Mengambil, memiliki dan mengeluarkan suatu harta atas nama perseroan tadi 2. Menanggung

Lebih terperinci

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING MATERI AKL 1

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING MATERI AKL 1 AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING MATERI AKL 1 Pada saat perusahaan multinasional Indonesia menyusun laporan keuangan untuk pelaporan kepada pemegang sahamnya, perusahaan

Lebih terperinci

MODUL I PENGGABUNGAN BADAN USAHA

MODUL I PENGGABUNGAN BADAN USAHA 1 MODUL I PENGGABUNGAN BADAN USAHA A. TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum akuntansi penggabungan badan usaha, maka mahasiswa di harapkan dapat mengetahui dan memahami akuntansi penggabungan badan

Lebih terperinci

Corporation: Organization and Capital Stock Transactions

Corporation: Organization and Capital Stock Transactions Corporation: Organization and Capital Stock Transactions Tujuan Pembelajaran 1. Mengenal karakteristik-karakteristik utama Perseroan Terbatas 2. Membedakan Modal disetor dan saldo laba 3. Mencatat penerbitan

Lebih terperinci

AKUISISI ANTARPERUSAHAAN DAN INVESTASI PADA ENTITAS LAIN

AKUISISI ANTARPERUSAHAAN DAN INVESTASI PADA ENTITAS LAIN AKUISISI ANTARPERUSAHAAN.. DAN INVESTASI PADA ENTITAS LAIN PERKEMBANGAN STRUKTUR USAHA KOMPLEKS Kompleksitas lingkungan usaha timbul karena: a. Perusahaan menjalankan usaha lintas negara b. Sistem hukum

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (PSAK 4/IAS 7)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (PSAK 4/IAS 7) LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (PSAK 4/IAS 7) 19 Juni 2012 Universitas Bakri Aris Suryanta Laporan Keuangan Konsolidasi Definisi Kriteria Pengendalian Prosedur Konsolidasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS EKONOMI JURUSAN/PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS EKONOMI JURUSAN/PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS EKONOMI JURUSAN/PROGRAM STUDI AKUNTANSI Jl Politeknik Senggarang KM 24 Tanjungpinang 29125 - Telepon: (0771) 4500096 Website: http://fe.umrah.ac.id - e-mail:

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Konsolidasi Pemilikan Anak Perusahaan

Laporan Keuangan Konsolidasi Pemilikan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi Pemilikan Anak Perusahaan INVESTASI PADA PERUSAHAAN MELALUI PEMILIKAN SAHAM Perusahaan yang menguasai sebagai besar saham perusahaan lain (>50%) akan menduduki posisi kontrol

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7 & 8. Metode Harga Perolehan (Cost Method)

PERTEMUAN 7 & 8. Metode Harga Perolehan (Cost Method) PERTEMUAN 7 & 8 Metode Harga Perolehan (Cost Method) Apabila Cost Method yang dipakai untuk mencatat investasi saham-saham Anak Perusahaan, maka hanya dividen atas saham-saham tersebut (yang telah dibagikan

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 Bab 14: LK Konsolidasian Perubahan Kepentingan LK Konsolidasian Perubahan Kepentingan Sesi 7 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian perubahan kepentingan dlm perusahaan anak

Lebih terperinci

NERACA KONSOLIDASI PERUBAHAN KEPEMILIKAN

NERACA KONSOLIDASI PERUBAHAN KEPEMILIKAN NERACA KONSOLIDASI PERUBAHAN KEPEMILIKAN Neraca Neraca adalah laporan yang berisi harta (asset), utang atau kewajibankewajiban pada pihak lain (liebilities) beserta modal (capital) dari suatu perusahaan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 15 & 16 KONSOLIDASI PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN SALING MEMILIKI SAHAM

PERTEMUAN 15 & 16 KONSOLIDASI PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN SALING MEMILIKI SAHAM PERTEMUAN 15 & 16 KONSOLIDASI PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN SALING MEMILIKI SAHAM A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penggabungan usaha. Anda harus mampu menjelaskan: 15.1 Pengertian

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Konsolidasi : Dengan Metode Ekuitas

Laporan Keuangan Konsolidasi : Dengan Metode Ekuitas Laporan Keuangan Konsolidasi : Dengan Metode Ekuitas Apabila saham perusahaan anak diperoleh, maka harga pokok perolehan saham ini dicatat dalam perkiraan investasi. Sesudah itu, perusahaan induk dapat

Lebih terperinci

BAB 13 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI LABA ANTARPERUSAHAAN SURAT BERHARGA SENIOR

BAB 13 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI LABA ANTARPERUSAHAAN SURAT BERHARGA SENIOR BAB 13 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI LABA ANTARPERUSAHAAN SURAT BERHARGA SENIOR LABA ANTAR PERUSAHAAN Antar perusahaan affiliasi seringkali terjadi transakasi penjualan barang dagangan dan harta benda lainya.

Lebih terperinci

Tujuan pembelajaran LABA ATAS TRANSAKSI ANTARPERUSAHAAN OBLIGASI

Tujuan pembelajaran LABA ATAS TRANSAKSI ANTARPERUSAHAAN OBLIGASI LABA ATAS TRANSAKSI ANTARPERUSAHAAN OBLIGASI kewajiban entitas pelaporan konsolidasi, Perusahaan umumnya memiliki instrumen utang dari perusahaan afiliasi dan menjustifikasi aktivitas pinjam-meminjam antarperusahaan

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI METODE EQUITY

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI METODE EQUITY PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI METODE EQUITY Pemilikan 20% - 50%, disarankan untuk menggunakan metode ekuitas. Pemilikan saham secara mayoritas, sehingga dapat mengendalikan perusahaan anak, yaitupemilikan

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. Bab 13: LK Konsolidasian Masalah Khusus

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. Bab 13: LK Konsolidasian Masalah Khusus Bab 13: LK Konsolidasian Masalah Khusus LK Konsolidasian - Masalah Khusus Sesi 6 Copyright 2014 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian masalah khusus 2. Memahamkan pengaruh masalah khusus pd

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 Bab 12: LK Konsolidasian Masalah Khusus LK Konsolidasian Masalah Khusus Sesi 6 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian masalah khusus 2. Memahamkan pengaruh masalah khusus pd

Lebih terperinci

PERTEMUAN 5 & 6 KONSOLIDASI METODE EKUITAS

PERTEMUAN 5 & 6 KONSOLIDASI METODE EKUITAS PERTEMUAN 5 & 6 KONSOLIDASI METODE EKUITAS Konsep dasar dari metode ekuitas pada dasarnya memandang investasi Induk Perusahaan terhadap Anak Perusahaan sebagai sesuatu penyertaan modal sehingga jika aktiva

Lebih terperinci

PEMBAHASAN 1. TRANSAKSI OBLIGASI ANTARPERUSAHAAN

PEMBAHASAN 1. TRANSAKSI OBLIGASI ANTARPERUSAHAAN PEMBAHASAN 1. TRANSAKSI OBLIGASI ANTARPERUSAHAAN Pada saat suatu perusahaan menerbitkan obligasi, kewajiban obligasinya akan mencerminkan tingkat suku bunga pasar yang berlaku saat ini. Namun, perubahan

Lebih terperinci

Perseroan membeli kembali saham yang beredar tetapi tidak bermaksud menghentikan saham tersebut. Pembelian kembali dilakukan karena berbagai tujuan,

Perseroan membeli kembali saham yang beredar tetapi tidak bermaksud menghentikan saham tersebut. Pembelian kembali dilakukan karena berbagai tujuan, Perseroan membeli kembali saham yang beredar tetapi tidak bermaksud menghentikan saham tersebut. Pembelian kembali dilakukan karena berbagai tujuan, misalkan perseroan menginginkan saham-saham tsb dimiliki

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 3 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 1. Kombinasi bisnis melalui perolehan saham PSAK No. 22 mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ketentuan Undang-Undang Dasar Koperasi harus diberi. yang seluas-luasnya dan ditingkatkan pembinaannya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ketentuan Undang-Undang Dasar Koperasi harus diberi. yang seluas-luasnya dan ditingkatkan pembinaannya BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Koperasi Koperasi merupakan salah satu bentuk usaha yang sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Dasar 1945. Koperasi harus diberi kesempatan yang seluas-luasnya dan

Lebih terperinci

MODUL KE- 12 KONSOLIDASI PERUBAHAN KEPEMI LIKAN (CONSOLIDATION CHANGE OF OWNERSHIP INTEREST)

MODUL KE- 12 KONSOLIDASI PERUBAHAN KEPEMI LIKAN (CONSOLIDATION CHANGE OF OWNERSHIP INTEREST) MODUL KE- 12 Mata Kuliah Materi Kuliah Referensi Dosen : Akuntansi Keuangan Lanjutan II : Konsolidasi Perubahan Kepemilikan (Consolidation - Change of Ownership Interest). : Advanced Accounting, Beams

Lebih terperinci

BAB 11 EKUITAS. Terdapat 3 bentuk utama badan organisasi bisnis, yaitu : 1. Perusahaan perorangan 2. Persekutuan. 3. Perseroan terbatas

BAB 11 EKUITAS. Terdapat 3 bentuk utama badan organisasi bisnis, yaitu : 1. Perusahaan perorangan 2. Persekutuan. 3. Perseroan terbatas BAB 11 EKUITAS A. Jenis-Jenis Ekuitas dan Sumber Perubahannya Ekuitas menunjukkan hak kepemilikan perusahaan sebagai akibat investasi yang dilakukan pemilik ke dalam perusahaan. Struktur ekuitas perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INVESTASI DIBUKUKAN DENGAN METODE EQUITY

BAB IV LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INVESTASI DIBUKUKAN DENGAN METODE EQUITY BAB IV LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INVESTASI DIBUKUKAN DENGAN METODE EQUITY 1. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Pada bab ini akan diperkenlkan pada mahasiswa masalahmalah yang berhubungan dengan akuntansi

Lebih terperinci

PSAK 15 (Revisi 2009) Investasi pada Entitas Asosiasi

PSAK 15 (Revisi 2009) Investasi pada Entitas Asosiasi Departemen Akuntansi dan PPA FEUI Workshop PSAK Terbaru dan Pengajaran Akuntansi FEUI Depok, 6-9 Juni 2011 Hari 3 - Sesi 4 PSAK 15 (Revisi 2009) Investasi pada Entitas Asosiasi Departemen Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui: 0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. (REVISI ) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring (bold italic) adalah paragraf standar, yang harus dibaca

Lebih terperinci

Makalah Seminar Akuntansi. Laporan Keuangan Konsolidasi-Suatu Pengantar. nive

Makalah Seminar Akuntansi. Laporan Keuangan Konsolidasi-Suatu Pengantar. nive Makalah Seminar Akuntansi Laporan Keuangan Konsolidasi-Suatu Pengantar nive rsita PELAKSANAAN PENGGABUNGAN USAHA MELALUI AKUISISI SAHAM s Konsep akuntansu penggabungan usaha, yang diuraikan pasa FASB No.

Lebih terperinci

30 September 31 Desember Catatan

30 September 31 Desember Catatan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 30 September 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2e, 4, 30, 33 59998597270 63710521871 Investasi 2c, 5, 30, 33 2068611000

Lebih terperinci

ASET Aset Lancar Kas dan setara kas 1.429.755 1.314.091 1.020.730 Investasi jangka pendek 83.865 47.822 38.657 Investasi mudharabah - - 352.512 Piutang usaha Pihak berelasi 14.397 20.413 30.670 Pihak ketiga

Lebih terperinci

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2009 2011 2010 (Disajikan kembali) ASET ASET LANCAR

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Lanjutan Dy Ilham Satria, SE,. M. Si

Akuntansi Keuangan Lanjutan Dy Ilham Satria, SE,. M. Si Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 2016, SE,. M. Si DAFTAR ISI BAB 1 Penggabungan Usaha 1 BAB 2 Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan Induk & Anak 14 BAB 3 Laporan Keuangan Konsolidasi Dengan Metode

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 Sesi 3: Penyusunan Lap Keu Konsolidasian LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN: Hubungan Induk dgn Anak Bab 10 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian Induk dan Anak 2. Memahamkan pengertian

Lebih terperinci

BAB 10. Laporan Keuangan Konsolidasi Perolehan Perusahaan anak

BAB 10. Laporan Keuangan Konsolidasi Perolehan Perusahaan anak BAB 10 Laporan Keuangan Konsolidasi Perolehan anak PENGENDALIAN PERUSAHAAN LEWAT PEMILIKAN SAHAM Ditunjau dari sudut praktis, perolehan oleh perushaan lain mungkin sama dengan satu atau penguasaan atau

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT KA3242. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT KA3242. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT KA3242 Modul Praktek Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan Program Studi D3 Komputerisasi Akuntansi Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Daftar Penyusun Daftar

Lebih terperinci

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan Induk dan Holding Company Perusahaan yang memegang saham perusahaan lain dan mengendalikan kegiatan perusahaan ini disebut perusahaan induk. Apakah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

JAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 16 : EKUITAS PEMEGANG SAHAM_LABA DITAHAN

JAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 16 : EKUITAS PEMEGANG SAHAM_LABA DITAHAN JAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 16 : EKUITAS PEMEGANG SAHAM_LABA DITAHAN L16-6 : PEMECAHAN SAHAM DAN DIVIDEN SAHAM Nilai nominal saham = $ 10 per lembar Harga perolehan saham

Lebih terperinci

Bagian I: Organisasi dan Transaksi Modal

Bagian I: Organisasi dan Transaksi Modal Bagian I: Organisasi dan Transaksi Modal A. PENDIRIAN PERSERO/PT 2 Bentuk PT yaitu berdasarkan tujuan dan kepemilikan Didirikan dengan akte pendirian (articles of corporation) yang dibuat oleh notaris

Lebih terperinci

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA SURABAYA 2016 Lapora Laba Rugi PT Gudang

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

PERTEMUAN 9,10& 11 KONSOLIDASI - PERUBAHAN KEPEMILIKAN

PERTEMUAN 9,10& 11 KONSOLIDASI - PERUBAHAN KEPEMILIKAN PERTEMUAN 9,10& 11 KONSOLIDASI PERUBAHAN KEPEMILIKAN PENDAHULUAN Hubungan antara perusahaan induk dan perusahaan anak lebih Mudah dicapai melalui pemilikan saham daripada dengan cara merger atau konsolidasi,

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi. IFRS

Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi. IFRS akuntansi yang sesuai dengan standar akuntansi yang Akuntan dan calon Ada beberapa ciri khas buku ini, yakni: Sebagaimana buku akuntansi keuangan lanjutan lainnya khususnya dari penulis luar, buku ini

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 Bab 12: LK Konsolidasian Metode COST LK Konsolidasian Metode COST Sesi 5 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian cost method 2. Memahamkan pengaruh penurunan NB PT A dg cost method

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN EDISI. IFRS

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN EDISI. IFRS AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN EDISI. IFRS memahami implementasi SAK di Indonesia diharapkan selain menjadi lebih kritis dalam akuntansi lanjutan. Metode pembahasan demikian diharapkan dapat lebih menjangkau

Lebih terperinci

ADVANCED ACCOUNTING (Beams et al. 2012) BANDI. bandi.staff.fe.uns.ac.id atau dianbilqisgruoup.com 3/20/2017

ADVANCED ACCOUNTING (Beams et al. 2012) BANDI. bandi.staff.fe.uns.ac.id atau dianbilqisgruoup.com 3/20/2017 BANDI ADVANCED ACCOUNTING (Beams et al. 2012) 1 Consolidation Techniques and Procedures Chapter 4 2 Consolidation Techniques and Procedures 1. Menyiapkan kertas kerja konsolidasi untuk tahun akuisisi ketika

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan ini PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Dalam Rupiah Penuh) 31 Maret 31 Desember

Lebih terperinci

Analisis Aktivitas Pendanaan

Analisis Aktivitas Pendanaan TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Prilly Viliariezta Sutanto 1013044 / Akuntansi C Analisis Aktivitas Pendanaan Tinjauan Kewajiban Kewajiban lancar, adalah kewajiban yang pelunasannya diharapkan dapat diselesaikan

Lebih terperinci

INVESTASI JANGKA PANJANG. Rini Handayani, SE.,M.Si STIE Atma Bhakti Surakarta

INVESTASI JANGKA PANJANG. Rini Handayani, SE.,M.Si STIE Atma Bhakti Surakarta INVESTASI JANGKA PANJANG Rini Handayani, SE.,M.Si STIE Atma Bhakti Surakarta ORGANISASI BISNIS Perorangan Persekutuan Perseroan Toko Kelontong Pengrajin tempe Firma CV Sekt. Publik Sekt.Swasta PERSEORANGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang didasarkan pada teori yang mendukung dengan perbandingan PSAK 1 dan IAS 1 tentang penyajian laporan keuangan.

Lebih terperinci

PENERAPAN PSAK NO.4 SERTA RELEVANSI PSAK NO. 15 DAN 22 DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PENERAPAN PSAK NO.4 SERTA RELEVANSI PSAK NO. 15 DAN 22 DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI ISSN 0000-0000 PENERAPAN PSAK NO.4 SERTA RELEVANSI PSAK NO. 15 DAN 22 DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Akhmad Riduwan *) ABSTRAK Penyusunan laporan keuangan konsolidasi diatur dalam Pernyataan

Lebih terperinci

INVESTASI SEMENTARA & INVESTASI JANGKA PANJANG

INVESTASI SEMENTARA & INVESTASI JANGKA PANJANG INVESTASI SEMENTARA & INVESTASI JANGKA PANJANG Mengapa Perusahaan Melakukan Investasi? 1. Perusahaan memiliki kelebihan kas yang tidak akan segera diperlukan untuk membiayai operasional perusahaan. 2.

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

ADVANCED ACCOUNTING (Beams et al. 2012) BANDI. bandi.staff.fe.uns.ac.id atau dianbilqisgroup.com 5/16/2017

ADVANCED ACCOUNTING (Beams et al. 2012) BANDI. bandi.staff.fe.uns.ac.id atau dianbilqisgroup.com 5/16/2017 BANDI ADVANCED ACCOUNTING (Beams et al. 2012) 1 Intercompany Profit Transactions BONDS Chapter 7 2 Intercompany Profit Transactions BONDS 1. Membedakan antara tagihan dan hutang, dan aset atau kewajiban

Lebih terperinci

Investasi Stock. Pertemuan ke 7

Investasi Stock. Pertemuan ke 7 Investasi Stock Pertemuan ke 7 Agenda 1 2 3 3 4 4 5 5 Aset Keuangan Investasi di Instrumen Surat Utang Investasi di Instrumen Ekuitas Latihan dan Pembahasan.. 2 Mahasiswa mampu : Tujuan Pemelajaran 1.

Lebih terperinci

ADVANCED ACCOUNTING (Beams et al. 2012) BANDI. bandi.staff.fe.uns.ac.id atau dianbilqisgruoup.com 3/13/2017

ADVANCED ACCOUNTING (Beams et al. 2012) BANDI. bandi.staff.fe.uns.ac.id atau dianbilqisgruoup.com 3/13/2017 BANDI ADVANCED ACCOUNTING (Beams et al. 2012) 1 An Introduction to Consolidated Financial Statements Chapter 3 2 Consolidated Financial Statements: Objectives 1. Mengenali manfaat dan keterbatasan Laporan

Lebih terperinci

Business Combination (Penggabungan Usaha)

Business Combination (Penggabungan Usaha) Business Combination (Penggabungan Usaha) Irsan Lubis, SE.Ak Adalah: Business Combination PENYATUAN DUA ATAU LEBIH BADAN USAHA UNTUK MENDIRIKAN SUATU BADAN USAHA BARU. Ketentuan penggabungan usaha ini

Lebih terperinci

TERJEMAHAN DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN BAGIAN 1

TERJEMAHAN DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN BAGIAN 1 TERJEMAHAN DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN BAGIAN 1 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2007 Bagian 1 PENGGABUNGAN

Lebih terperinci

MULTIPLE CHOICE AKUNTANSI KEUANGAN

MULTIPLE CHOICE AKUNTANSI KEUANGAN MULTIPLE CHOICE AKUNTANSI KEUANGAN soal 1 Jumlah penarikan kas menurut catatan bank dibulan September 2004 : Jumlah penarikan menurut perusahaan 53,200,000 Disesuaikan dengan : Outstanding cek bulan agustus

Lebih terperinci

Jawab : a. Investment in Stan $ Income from Stan $ Untuk mencatat 90% dari $ pendapatan yang dilaporkan oleh PT.

Jawab : a. Investment in Stan $ Income from Stan $ Untuk mencatat 90% dari $ pendapatan yang dilaporkan oleh PT. LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN AKTIVA TETAP Transaksi antar perusahaan afiliasi yang melibatkan penjualan pembelian aktiva tetap menimbulkan laba dan rugi yang belum direaliasasi bagi entitas yang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-06/PM/2000 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR VIII.G.7 TENTANG PEDOMAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-06/PM/2000 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR VIII.G.7 TENTANG PEDOMAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-06/PM/2000 Peraturan Nomor VIII.G.7 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR VIII.G.7 TENTANG PEDOMAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR

Lebih terperinci

EKUITAS PEMEGANG SAHAM Mata Kuliah Akuntansi Keuangan 2

EKUITAS PEMEGANG SAHAM Mata Kuliah Akuntansi Keuangan 2 EKUITAS PEMEGANG SAHAM Mata Kuliah Akuntansi Keuangan 2 PENGANTAR Saham preferen Saham preferen merupakan saham yang memiliki banyak keutamaan dibandingkan dengan saham biasa. Saham preferen biasa disebut

Lebih terperinci

dan Laporan Keuangan Tersendiri

dan Laporan Keuangan Tersendiri Forum Ketua Jurusan Akuntansi PTN Se-Indonesia Akuntansi FEUI IAI-KAPd PSAK 4 : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri Presented: Dwi Martani 1 Agenda 1 Pendahuluan 2 Laporan Keuangan

Lebih terperinci

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 ASET Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e.,2.n, 3, 29 887.194.955 758.054.399 Investasi Saham 2.c,

Lebih terperinci

STOCKHOLDER S EQUITY: RETAINED EARNING

STOCKHOLDER S EQUITY: RETAINED EARNING STOCKHOLDER S EQUITY: RETAINED EARNING CHAPTER 16 Laba Yang Ditahan (Retained Earning) LYD: Laba dari operasi yang tidak dibagikan dan menjadi tambahan penyertaan pemegang saham. Penurunan dan penambahan

Lebih terperinci

Pengertian Modal Saham

Pengertian Modal Saham MODAL Pengertian Modal Saham Saham merupakan Tanda bukti setoran pemilik terhadap sebuah perseroan. Saham yg merupakan bukti pemilikan perseroan terbatas mempunyai beberapa hak sbb : Hak utk berpartisipasi

Lebih terperinci

KERTAS KERJA KONSOLIDASI

KERTAS KERJA KONSOLIDASI KERTAS KERJA KONSOLIDASI Kertas kerja konsolidasi adalah kertas kerja laporan keuangan gabungan entitas induk dan anak (jika entitas anak lebih dari satu) berdasarkan prosedur penyusunan yang disyaratkan.

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 Bab 11: LK Konsolidasian Metode Ekuitas Metode Ekuitas Sesi 4 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian equity method 2. Memahamkan pengakuan perubahan investasi dlm PT A 3. Memahamkan

Lebih terperinci

KOMBINASI BISNIS DAN KONSOLIDASI

KOMBINASI BISNIS DAN KONSOLIDASI KOMBINASI BISNIS DAN KONSOLIDASI 1. Investasi pada Entitas Lain (PSAK 15) Definisi aset keuangan menurut PSAK 50 adalah etiap aset yang berbentuk: (a) kas; (b) instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan)

BAB I PENDAHULUAN. informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi merupakan aktivitas jasa. Fungsinya adalah untuk menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan) usaha yang

Lebih terperinci

LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN PERSEDIAAN AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II

LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN PERSEDIAAN AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN PERSEDIAAN AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II Laporan konsolidasi dibuat untuk menunjukan posisi keuangan hasil operasi dari dua atau lebih perusahaan afiliasi Trsansaksi

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI P.T. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 AKTIVA 2004 2003 (Disajikan Rental' - Catatan 38) AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 161.020.965.269 41.211.323.789

Lebih terperinci

HAK-HAK PEMEGANG SAHAM

HAK-HAK PEMEGANG SAHAM HAK-HAK PEMEGANG SAHAM (Transaksi Setelah Pendirian Perusahaan) Materi 3 Transaksi-transaksi yang dapat mengakibatkan perubahan di dalam Modal Saham : 1. Emisi Saham (pengeluaran saham baru) 2. Penarikan

Lebih terperinci

Laporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanITahun 2018 (dalam jutaan rupiah) Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi

Laporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanITahun 2018 (dalam jutaan rupiah) Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi LPKJ_1 ASET Investasi Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Saham Laporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanITahun 2018 Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi Gabungan Saldo SAK Saldo

Lebih terperinci

PSAK 15 (revisi 2009) IAS 28: Investment in Associates. Dwi Martani

PSAK 15 (revisi 2009) IAS 28: Investment in Associates. Dwi Martani PSAK 15 (revisi 2009) Investasi pada Entitas Asosiasi IAS 28: Investment in Associates Eff 1 Jan 2011 Dwi Martani Outline Pendahuluan Metode ekuitas Penyajian Pengungkapan Komparasi dengan PSAK 15 lama

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE TIGABELAS MODAL SAHAM (1)

PERTEMUAN KE TIGABELAS MODAL SAHAM (1) PERTEMUAN KE TIGABELAS MODAL SAHAM (1) Pengertian Modal Saham Saham merupakan Tanda bukti setoran pemilik terhadap sebuah perseroan. Saham yg merupakan bukti pemilikan perseroan terbatas mempunyai beberapa

Lebih terperinci