BAB I PENDAHULUAN. sebelum Islam, baik pada zaman jahiliyah atau umat-umat lainnya. Hal ini

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. sebelum Islam, baik pada zaman jahiliyah atau umat-umat lainnya. Hal ini"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puasa adalah merupakan ibadah yang sudah dikenal oleh umat-umat sebelum Islam, baik pada zaman jahiliyah atau umat-umat lainnya. Hal ini sebagaimana ditegaskan di dalam al-qur an Artinya: Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu mudah-mudahan kamu semua bertaqwa. (Al Baqarah 183 ) 1 Ada sebuah hadits yang menerangkan bahwa orang-orang Quraisy pada zaman jahiliyah dan orang-orang Yahudi melakukan puasa pada bulan Asyura. Dan hakekat puasa itu sendiri adalah menahan diri dari berbagai macam hawa nafsu, merasakan penderitaan haus dan lapar serta larangan untuk berkumpul (bersetubuh) dengan istri. Kemudian, itu dilakukan karena semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Sedangkan puasa yang disyariatkan bagi umat Muhammad yaitu puasa bulan ramadlan.sebagaimana Firman Allah SWT. Grafindo, hal 44 1 Departemen Agama RI,Al-qur an dan terjemahannya,semarang,pt.kumudasmoro 1

2 2 Artinya : ( Beberapa hari yang ditentukan itu ialah ) bulan ramadlan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-qur an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil) karena itu,barang siapa diantra kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) dibulan itu,hendaklah ia berpuasa pada bulan itu ( Al-baqarah 185). 2 Bagi orang yang berpuasa dilarang makan, minum dan bersetubuh. Demikian juga mereka dilarang dari perbuatan keji, bertengkar, mencela, berdusta dan segala macam maksiat. Artinya bahwa orang yang sedang berpuasa itu dilarang dari segala hal yang berlawanan dengan arti materiel puasa itu sendiri, seperti; makan, minum dan bersetubuh. Selian itu juga hal-hal yang berlawanan dengan arti morel seperti kebodohan, perbuatan jahil, segala macam maksiat dan dosa. 3 Hal ini semua sebagaimana diterangkan dalam al-qur an dan hadits. Firman Allah swt 2 Ibid,hal 44 3 Dr. Yusuf al Qardlawi, Fiqih Puasa, alih bahasa Dr. Nabilah Lubis., M.A.(Jakarta: P.T. Raja Grafindo, 2000) hlm

3 3 Artinya: Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai( datang ) malam. 4 Ketiga macam batasan inilah yang melarang orang-orang puasa mulai dari terbit fajar sampai masuk malam, yakni matahari terbenam, sebagaimana dijelaskan di dalam hadits. Hal itu juga diperkuat oleh penjelasan hadits Qudsi sebagai berikut: Artinya: Seluruh amal bani Adam (manusia) baginya. Allah swt berfirman: kecuali puasa, karena puasa itu hanya bagiku, dan Aku akan membalasnya. Ia rela meninggalkan makanan, minuman, kelezatan dan istrinya karena Aku. 5 Mengenai batasan-batasan ini yakni larangan makan, minum bersetubuh dan lain-lain yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari, pada suatu keadaan tertentu mungkin kita akan menemui kesulitan untuk menentukan terbit atau terbenamnya matahari, misalnya ketika hari sedang mendung dan sebagainya yang tidak memungkinkan kita melihat secara langsung terbit atau terbenamnya matahari. Dan hal itu akan menyulitkan kita untuk menentukan waktu berbuka ( ifthar) sehingga akan berpengaruh pada kesempurnaan puasa kita. 4 Departemen Agama RI, Alqur an Dan Terjemahnnya ( Jakarta: Kumudasmoro Grafindo Semarang, 1994) hlm Yusuf Qardlawi, OP.Cit., hlm152.

4 4 Mengenai hal ini ada beberapa pendapat ketika seseorang makan, minum atau bersetubuh karena menyangka bahwa matahari telah terbenam, tapi ia keliru. Menurt Ibnu Hazm puasa seseorang sempurna seperti yang telah diungkapkan dalam kitab Al Muhalla 6 Artinya: Adapun orang yang lupa bahwa ia sedang berpuasa Ramadhan atau sedang berpuasa wajib lainya atau puasa sunat kemudian ia makan, minum, wathi dan maksiat ; dan orang yang mengira ia berada di malam hari kemudian melakukan sesuatu dari yang tersebut tadi padahal sudah subuh ( terbit fajar) atau menyangka matahari telah tenggelam kemudian melakukan sesuatu yang tersebut tadi padahal matahari belum tenggelam, maka sesungguhnya puasa dari setiap orang yang kami sebutkqan tadi adalah sempurna. 6 Ibnu Hazm, Almuhalla juz v, Bairut Daar Al Fikri, tth, hlm 220.

5 5 Pendapatnya tersebut didasarkan pada firman Allah swt Artinya: Tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu (Al- Ahzab : 5). 7 Dan hadits Nabi saw 8 Artinya ; Tidak dibebankan suatu hukum pada umatku suatu kesalahan, kelupaan dan sesuatu yang dipaksakan kepadanya. Kemudian Ibnu Taimiyah, ia juga menyinggung masalah ini didalam kitabnya majmu ah fatalah ibnu Taimiyah seperti di bawah ini ; 9 hlm Depag RI, Op.Cit,hal Ibid, hlm Ibnu Taimiyah, Majmu ah Fatawa Ibnu Taimiyah, Jilid IV( Bairut Daar Al Fikri, 1980)

6 6 Artinya : Barang siapa makan pada bulan Ramadhan sedang ia mengira ( yakin) bahwa hari telah malam kemudian terang baginya bahwa hari masih siang maka tidak ada qadla baginya. Isha bin Rawaih dan daud berpendapt bahwa puasanya sah, dan tidak wajb mengadla, yang demikian itu diceritakan dari atha, Urwah bin Zubair, Hasan Basri, dan Mujahid. Mereka mengambil dalil dengan hadits yang diriwayatkan oleh baihaqi dari Zaid bin Wahb, ia berkata; ketika kami sedang duduk di masjid Madinah pada bulan Ramadhan, saat itu langit mendung, dan hari memang sudah sore. Kemudian kami diberikan bejana besar yang berisi susu dari rumah Hafsah, maka sahabat Umar ra dan kami meminumnya,sesaat kemudian awan bergerak dan tampaklah matahari,maka terjadilah pembicaraan diantara kami yang mengatakan bahwa kami harus mengqadla puasa ini, lalu hal itu didengar oleh sahabat Umar dan beliau berkata; demi Allah kita tidak akan mengqadlanya dan tidak berdosa. 10 Bakar ia berkata Dan telah dijelaskan pula dalam Shahih Bukhari dari Asma binti Abi Artinya: Pada suatu hari yang mendung di bulan Ramadlan kami berbuka dengan Rasulullah saw, kemudian tiba-tiba matahari terbit. 11 Demikianlah pendapat para ulama yang menyatakan bahwa kesempurnaan puasa seseorang apabila seseorang mengira masuknya waktu malam yang 10 Yusuf Qardlawi, Op.Cit., hlm Ibid

7 7 mengerjakan hal-hal yang membatalkan puasa dan tidak adanya kewajiban mengqadla puasa baginya. Dalam hal ini seorang ulama mazhab yakni imam Malik menyatakan pendapat yang berbeda yang mewajibkan qadla bagai seseorang yang mengira hari telah masuk malam yang kemudian melakukan hal-hal yang membatalkan puasa dan menyatakkan bahwa puasa orang tersebut tidak sempurna. Seperti halnya yang telah diungakapkan oleh Al Kasnawi dalam kitab Ashalul Madaarik yaitu ; 12 Artinya : wajib qadla puasa bagi orang yang berbuka walaupun ia lupa, atau bodoh atau dipaksa atau karena sakit atau haid atau dalam perjalanan atau niat puasa ramadlan dengan niat puasa sunah atau niat puasa nazar atau niat puasa qadla atau karena menyangka masih malam atau sudah masuknya malam kemudian jelas kesalahan sangkaannya itu. Demikian sekilas pendapat Imam Malik tentang qadla puasa bagi orang yang berbuka karena menyangka sudah masuknya waktu malam,sehingga penulis tertarik untuk mengkajinya lebih jauh, bagaimana pendapat dan istimbath hukum Imam Malik untuk dijadikan sebuah skripsi yang berjudul: ANALISIS TERHADAP PENDAPAT IMAM MALIK TENTANG QADLA PUASA BAGI ORANG YANG IFTHAR KARENA PERSNGKAAN MASUKNYA MALAM. 12 Al Kasnawai, Ashalul Madaari Juz I, Bairut Daar Al-Kutub Ala alamiyah, tth, hml.258.

8 8 B. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang penulis kemukakan di atas maka muncul pokok permasalahn yang akan diungkap dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Bagaimana pendapat Imam Malik tentang qadla puasa bagi orang yang ifhar karena persangkaan masuknya malam? 2. Bagaimana yang menjadi dasar pertimbangan hukum Imam Malik dalam mendukung pendapatnya itu? C. Tujuan Penulisan Skripsi Sejalan dengan pokok permasalahan di atas maka setiap penulisan karya ilmiyah ataupun skrispsi pasti punya dasar dan tujuan tertentu sehingga terwujud apa yang diharapkan. Adapun penulisan skripsi bertujuan ; a. Tujuan formal, yaitu guna memenuhi dan melengkapi kewajiban sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana S.1. ilmu syariah pada fakultas syariah IAIN Walisongo Semarang b. Tujuan fungsional yaitu; 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pendapat Imam Malik tentang qadla puasa bagi orang ifthar karena persngkaan masuknya malam.

9 9 2. Untuk mengetahui dasar pertimbangan hukum Imam Malik dalam mendukung pendapatnya itu D. Telaah Pustaka Kajian tentang puasa wajib terbagi menjadi dua bagian yaitu pertama mengenai hal-hal sekitar puasa seperti syarat dan rukun puasa, macam macam puasa dan lain sebagainya. Bagian kedua yaitu tentang berbuka (tidak berpuasa) seperti hal-hal yang menyebabkan boleh berbuka dan orang-orang yang boleh wajib berbuka serta hukum-hukumnya. Mengenai rukun puasa yang yang mewajibkan menahan makan, minum dan bersetubuh dari terbit sejak hingga terbenamnya matahari, kita tidak ada kesulitan melaksanakan rukun puasa tersebut. ketika pada hari-hari biasa yang tidak ada halangan bagi kita menyaksikan terbit dan tenggelamnya matahari secara langsung. Tetapi kita akan kesulitan menentukan batasan mencegah makan, minum dan bersetubuh ketika kita berada pada keadaan / suasana tertentu seperti hari mendung dansebaginya yang memungkinkan kita tidak melihat secara langsung terbit dan terbenamnya matahari, sehingga akan menyulitkan kita untuk melakukan buka puasa, sehingga akan berpenggaruh pada kesempurnaan puasa seseorang.

10 10 Berkaitan dengan hal ini yang merupakan tema bahasan dalam skripsi telah penulis temukan karya-karya ulama-ulama terdahulu yang berkaitan dengan tema di atas, adapun karya-karya itu adalah; Al - Muwaththa, kitab karya Imam Malik yang merupakan kitab rujukan inti dalam penulisan skripsi ini. Imam malik berpendapat dengan menjelaskan sebuah hadits dari Zaid bin Aslam dari saudaranya Khalid bin Aslam bahwa: 13 Artinya: yang diinginkan dengan ucapan umar r.a Itu hal yang mudah adalah mengganti puasa (qadla). Al Kasynawi dalam kitab ashalul madarik, mengenai menyangka masuknya waktu malam padahal belum masuk malam kemudian ia melakukan Ifthar, ia memasukkan hal itu kedalam kewajiban qadla tanpa kafarat. 14 Yusuf al Qardlawi mengatakan bahwa, menurut Imam mazhab yang empat, bahwa puasanya batal. Karena mengerjakan apa yang menghilangkan puasa, yaitu makan pada waktu siang. Dan orang itu wajib mengqadla, sekali pun ia tidak berdosa karena kesalahannya. hlm Imam Malik, Aujatul masaalih ila muaththa I maaalik,jilid V, (Bairut, Daarul Fikri,.) 14 Al Kasynawi, Op.Cit., hlm259.

11 11 Ibnu Hazm dalam kitab Al Muhalla,Puasa orang tetap sempurna dan tidak wajib qadla puasa. 15 Ibnu Taimiyah juga berpendapat bahwa tidak ada qadla baginya. 16 Dengan berpedoman pada penjelasan terebut, maka menurut hemat penulis bahwa tema bahasan di atas menarik untuk di kaji kembali dan menentukan jawabannya secara jelas dan detail. E. Metode Penulisan Skripsi 1. Sumber Data Karena penulisan skripsi ini menggunakan metode library research, maka diambil dari sumber tertulis sebagai berikut: a. Sumber data primer yaitu; data yang diperoleh dari data-data sumber primer yaitu sumber asli yang memuat informasi atau data tersebut. 17 Adapun sumber primernya adalah Al Muwaththa b. Sumber data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber yang bukan asli yang menmuat informasi atau data tersebut. 18 Adapun sumber sekunder dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Al Mudawanatul Kubra, karya Imam Malik III, tth, hlm Ibid, 15 Ibnu Hazm, Ibid, hlm Ibnu Taimiyah, Ibid, hlm Tatang M. Arifin, Meyusun Rencana Penelitian, P.T. Raja Garfindo Persada, Jakarta, cet

12 12 2. Ashalul Madarik karya al Kasynawi 3. Al muqhna karya Ibnu Qudamah 4. Al Muhalla karya Ibnu Hazm 5. Majmu al Fatawa karya Ibnu Taimiyah 6. Hadits-hadits dan buku-buku yang membahas tentang puasa yang memiliki keterkaitan dengan pembahasan skripsi ini. 2. Analisis Data Setelah memperoleh data, maka ditindak lanjuti dengan menganalisis data tersebut secara kualitatif dengan menggunakan beberapa metode sebagai berikut: a. Metode Deduktif, yaitu proses pendekatan yang berangkat dari kebenaran umum mengenai teori untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat khusus. 19 Metode ini akan penulis gunakan dalam Bab II, sebagai landasan teori b. Metode Induktif yaitu proses logika yang berangkat dari data yang bersifat khusus menuju kepada suatu teori yang bersifat umum Saifuddin Azwar, Metode Penilitian, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, cet. Ke , hlm Ibid, hlm40.

13 13 Dengan metode ini dimaksudkan untuk mengkaji pola pikir Imam Malik secara khusus, kemudian dibahas dalam pengertian yang bersifat umum, dan metode ini akan penulis gunakan dalam Bab III. c.1. Metode diskriftif yaitu, analisis yang bertujuan untuk memberikan diskripsi (gambaran) mengenai subyek pnelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subyek yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis Metode komparatif yaitu, suatu cara yang dipergunakan untuk memperoleh suatu kesimpulan dengan cara membandingkan antara data-data yang satu dengan yang lain yang nantinya akan mengetahui yang lebih kuat kemudian mengkoparasikannya. 22 Dengan metode ini dimaksudkan untuk membandingkan pemikiran Imam Malik dengan ulama -ulama yang lain. metode ini akan penulis gunakan dalam Bab IV. F. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mempermudah pembahasan dan memperoleh gambaran skripsi ini, secara keseluruhan, maka akan penulis sampaikan sistematika penulisan skripsi ini secara global yang sesuai dengan petunjuk penulisan skripsi fakultas syariah IAIN Walisongo Semarang. 21 Ibid, hal Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta, 1998, hlm. 247.

14 14 Adapun sistematika skripsi tersebut adalah sebagai berikut: BAB I.: Pendahuluan. Dalam bab ini penulis kemukakan mengenai latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan penulisan skripsis, telaah pustaka, metode penulisan skripsi dan sisitematika penulisan skripsi ini. BAB II: ketentuan umum tentang qadla puasa,. Dalam bab ini merupakan landasan teori yang digali dari perpustakaan yaitu memuat tentang : pengertian puasa,dasar hukum puasa,syarat dan rukun puasa, macam-macam puasa, hal-hal yang membatalkan puasa dan pengertian qadla puasa. BaB III. Imam Malik dan pendapatnya tentang qadla puasa bagi orang yang ifthar karena persangkaan masuknya malam. Dalam bab ini memuat sekilas tentang biografi Imam Malik dan pendapatnya serta istimbat hukumnya BAB IV. Analisis terhadap pendapat Imam Malik tentang qadla puasa bagi orang yang ifthar karena persangkaan masuknya malam. Dalam bab ini merupakan bab inti yang meliputi analisis terhadap pendapat Imam Malik tersebut serta analisis terhadap istimbat hukum dari pendapatnya tersebut. BAB V. penutup. Dalam bab ini merupakan bab terakhir dalam pembahasan skripsi ini yang di dalamnya meliputi kesimpulan, saran-saran dan penutup.

15 15 DAFTAR PUSTAKA Al Kasnawai, Ashalul Madaari Juz I, Bairut Daar Al-Kutub Ala alamiyah, tth. Departemen Agama RI, Alqur an Dan Terjemahnnya ( Jakarta: Kumudasmoro Grafindo Semarang, 1994) Dr. Yusuf al Qardlawi, Fiqih Puasa, alih bahasa Dr. Nabilah Lubis., M.A.(Jakarta: P.T. Raja Grafindo, 2000) Ibnu Hazm, Almuhalla juz v, Bairut Daar Al Fikri, tth. Fikri, 1980) Ibnu Taimiyah, Majmu ah Fatawa Ibnu Taimiyah, Jilid IV( Bairut Daar Al Daarul Fikri,.) Imam Malik, Aujatul masaalih ila muaththa I maaalik,jilid V, (Bairut, Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta, 1998, Prof. Mahmud Junus, Terjemah Al-Qur an, (Bandung: PT Alma arif,-) Saifuddin Azwar, Metode Penilitian, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, cet. Ke Tatang M. Arifin, Meyusun Rencana Penelitian, P.T. Raja Garfindo Persada, Jakarta, cet III, tth, hlm132.

16 16

17 17 Nomor : - Lamp : - Hal : Surat Pernyataan dan Permohonan Kepada Yth Kabag Tata Usaha IAIN Walisongo Semarang Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Agus Salim NIM : Fakulas : Syari ah Dengan ini menyatakan bahwa kami kehilangan HSS (hasil studi semesteran) semester IV maka dengan dasar tersebut diatas kami meminta kepada Kabag Tata Usaha Fakultas Syari ah IAIN Walisongo untuk membuatkan salinan HSS kami yang telah hilang. Demikian surat pernyataan dan permohonan ini kami buat, atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih. Semarang, 3 Maret 2004 Hormat kami Agus Salim Nim

B A B I P E N D A H U L U A N. Puasa di dalam Islam disebut Al-Shiam, kata ini berasal dari bahasa Arab

B A B I P E N D A H U L U A N. Puasa di dalam Islam disebut Al-Shiam, kata ini berasal dari bahasa Arab 1 B A B I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Puasa di dalam Islam disebut Al-Shiam, kata ini berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti : Menahan diri dari makan, minum dan hubungan seksuil

Lebih terperinci

Standar Kompetensi : 7. Memahami tatacara Puasa Wajib dan Puasa Sunat

Standar Kompetensi : 7. Memahami tatacara Puasa Wajib dan Puasa Sunat BAB PUASA WAJIB DAN PUASA SUNAT Standar Kompetensi : 7. Memahami tatacara Puasa Wajib dan Puasa Sunat 7 Kompetensi Dasar : 7. 1. Menjelaskan Ketentuan puasa wajib 7.2. Mempraktekan puasa wajib 7.3. Menjelaskan

Lebih terperinci

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf I TIKAF Pengertian I'tikaf Secara harfiyah, I tikaf adalah tinggal di suatu tempat untuk melakukan sesuatu yang baik. Dengan demikian, I tikaf adalah tinggal atau menetap di dalam masjid dengan niat beribadah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada hambanya, mereka dituntut untuk menunaikan kewajiban itu sama seperti

BAB I PENDAHULUAN. kepada hambanya, mereka dituntut untuk menunaikan kewajiban itu sama seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT menciptakan manusia semata-mata adalah untuk beribadah kepadanya, karena setiap aspek dalam kehidupan manusia haruslah bernilai ibadah 1. Firman Allah

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. iman.puasa adalah suatu sendi (rukun) dari sendi-sendi Islam. Puasa di fardhukan

BABI PENDAHULUAN. iman.puasa adalah suatu sendi (rukun) dari sendi-sendi Islam. Puasa di fardhukan 1 BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puasa Ramadhan adalah suatu pokok dari rangkaian pembinaan iman.puasa adalah suatu sendi (rukun) dari sendi-sendi Islam. Puasa di fardhukan atas umat islam yang mukallaf

Lebih terperinci

Puasa sesuai Al Qur'an dan Hadist

Puasa sesuai Al Qur'an dan Hadist Puasa sesuai Al Qur'an dan Hadist Author : admin Puasa adalah menahan makan, minum, nafsu, pikiran dan panca indra sejak terbit fajar sampai matahari tenggelam ; (Al-Baqarah):187 - "Dihalalkan bagi kamu

Lebih terperinci

BEBERAPA MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PUASA RAMADHAN

BEBERAPA MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PUASA RAMADHAN BEBERAPA MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PUASA RAMADHAN NIAT Wajibnya Berniat Puasa Sebelum Terbit Fajar Shadiq (Waktu Subuh) Ketika Puasa Wajib Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam Barangsiapa yang tidak

Lebih terperinci

Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari Puasanya itu kecuali lapar dan dahaga.

Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari Puasanya itu kecuali lapar dan dahaga. Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari Puasanya itu kecuali lapar dan dahaga. (Hadits Riwayat Turmudzi) Hampir setengah bulan sudah kita menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Sejauh

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal Terjemah

DAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal Terjemah DAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal Terjemah 1 1 Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). (QS. Az-Zumar: 54).

Lebih terperinci

URUTAN KAFARAT JIMA PADA SIANG HARI RAMADHAN, STUDI KOMPERATIF MENURUT PANDANGAN IMAM MALIK DAN IMAM SYAFI I SKRIPSI

URUTAN KAFARAT JIMA PADA SIANG HARI RAMADHAN, STUDI KOMPERATIF MENURUT PANDANGAN IMAM MALIK DAN IMAM SYAFI I SKRIPSI URUTAN KAFARAT JIMA PADA SIANG HARI RAMADHAN, STUDI KOMPERATIF MENURUT PANDANGAN IMAM MALIK DAN IMAM SYAFI I SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Syariah

Lebih terperinci

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : [ ] E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : MENGHORMATI ORANG LAIN "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami." Orang yang paling pantas dihormati dan dihargai

Lebih terperinci

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:????????????????????????

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Hari ini kita telah memasuki bulan Sya'ban. Tidak terasa telah enam hari kita bersamanya. Bulan Sya'ban, yang terletak diantara Rajab dan Ramadhan ini seringkali dilalaikan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPAT IBNU HAZM TENTANG TALAK BID I

ANALISIS PENDAPAT IBNU HAZM TENTANG TALAK BID I ANALISIS PENDAPAT IBNU HAZM TENTANG TALAK BID I Skripsi Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Salah SatuSyarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Disusun Oleh: Marfuin 092111048 JURUSAN AHWAL Al-SYAKHSHIYYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua makhluk Tuhan, baik pada manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. 1

BAB I PENDAHULUAN. semua makhluk Tuhan, baik pada manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berpasang-pasangan merupakan sunnatullah yang umum berlaku pada semua makhluk Tuhan, baik pada manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. 1 Firmah Allah SWT dalam

Lebih terperinci

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa www.bersamadakwah.com 1 Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Saat kita menunggu tamu istimewa datang, ada perasaan berharap untuk segera mendapatkan kepastian kedatangannya. Anggaplah ia pejabat, sahabat

Lebih terperinci

PENGERTIAN TENTANG PUASA

PENGERTIAN TENTANG PUASA PENGERTIAN TENTANG PUASA Saumu (puasa), menurut bahasa Arab adalah menahan dari segala sesuatu, seperti menahan makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat dan sebagainya. Menurut istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu persoalan berada pada tangan beliau. 2. Rasulullah, penggunaan ijtihad menjadi solusi dalam rangka mencari

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu persoalan berada pada tangan beliau. 2. Rasulullah, penggunaan ijtihad menjadi solusi dalam rangka mencari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an sebagai firman Allah dan al-hadits merupkan sumber dan ajaran jiwa yang bersifat universal. 1 Syari at Islam yang terkandung dalam al- Qur an telah mengajarkan

Lebih terperinci

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

992. Abdullah bin Umar r.a. berkata, "Rasulullah biasa melakukan i'tikaf pada sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan."

992. Abdullah bin Umar r.a. berkata, Rasulullah biasa melakukan i'tikaf pada sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan. Kitab I'tikaf Bab 1: I'tikaf pada Sepuluh Hari Terakhir (Bulan Ramadhan) dan I'tikaf dalam Semua Masjid, Firman Allah, "Janganlah kamu campuri mereka itu, sedangkan kamu beri'tikaf dalam masjid. Itulah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Development Bank (IDB) tahun 1974 oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI).

BAB I PENDAHULUAN. Development Bank (IDB) tahun 1974 oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tonggak berdirinya perbankan syariah adalah berdirinya Islamic Development Bank (IDB) tahun 1974 oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI). Beberapa

Lebih terperinci

SKRIPSI LUQMAN BIN ABDUL HAMID NIM:

SKRIPSI LUQMAN BIN ABDUL HAMID NIM: HAKIM WANITA (STUDI KOMPERATIF ANTARA MAZHAB HANAFI DAN MAZHAB SYAFI I) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (SH) LUQMAN BIN ABDUL HAMID NIM: 11023104245

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua isi alam ini diciptakan oleh Allah swt. untuk kepentingan seluruh umat manusia. Keadaan tiap manusia berbeda, ada yang memiliki banyak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Samlawi selaku sesepuh desa Tanjung Anom, dan masyarakat setempat lainnya. Pada dasarnya

Lebih terperinci

[ ] E٣٢٧ J٣١٩ W F : : Al- HAYA' (Sifat PEMALU) "al Haya' ( Rasa malu) tidak datang kecuali dengan kebaikan." Sesungguhnya di antara fenomena keseimbangan dan tanda-tanda kesempurnaan dalam tarbiyah bahwa

Lebih terperinci

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43) Mari sholat berjamaah Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43) Jangan Sia-Siakan Shalat Allah SWT berfirman:. Maka datanglah sesudah mereka,

Lebih terperinci

FIKIH PUASA. Menurut Mazhab Ahlulbait sesuai Fatwa Ayatullah Uzhma Sayyid Ali Khamenei

FIKIH PUASA. Menurut Mazhab Ahlulbait sesuai Fatwa Ayatullah Uzhma Sayyid Ali Khamenei FIKIH PUASA Menurut Mazhab Ahlulbait sesuai Fatwa Ayatullah Uzhma Sayyid Ali Khamenei Diterbitkan oleh Komisi Bimbingan dan Dakwah Dewan Syura AHLULBAIT INDONESIA (ABI) Disusun oleh Ustaz Abdullah Beik

Lebih terperinci

Waris Tanpa Anak. WARISAN ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK Penanya: Abdul Salam, Grabag, Purworejo. (disidangkan pada hari Jum'at, 10 Februari 2006)

Waris Tanpa Anak. WARISAN ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK Penanya: Abdul Salam, Grabag, Purworejo. (disidangkan pada hari Jum'at, 10 Februari 2006) Waris Tanpa Anak WARISAN ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK Penanya: Abdul Salam, Grabag, Purworejo. (disidangkan pada hari Jum'at, 10 Februari 2006) Pertanyaan: Kami lima orang bersaudara: 4 orang laki-laki

Lebih terperinci

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya Tidak Sedikit manusia bertanya, bagaimanakah puasa sunah Asyura itu? Dan kapankah pelaksanaannya? Dalil-Dalilnya: Berikut ini adalah dalil-dalil puasa tersebut:

Lebih terperinci

PUASA RAJAB. Berikut ini adalah beberapa hadits lemah yang menerangkan tentang keutamaan Puasa Rajab

PUASA RAJAB. Berikut ini adalah beberapa hadits lemah yang menerangkan tentang keutamaan Puasa Rajab PUASA RAJAB S eorang muslim tidak dibenarkan mengkhususkan puasa di bulan Rajab, karena tidak ada satu riwayatpun yang shahih dari Nabi a atau dari sahabat beliau o yang menyebutkan tentang fadhilah puasa

Lebih terperinci

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H Pengantar: Ramadhan 1434 H segera tiba. Sepantasnya kaum Muslim bergembira menyambutnya. Sebab di dalamnya penuh dengan pahala. Apa yang harus dilakukan dan bagaimana kaum Muslim bisa meraih ketakwaan.

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Waktu demikian cepat berlalu. Hari demi hari kita lalui. Bulan demi bulan berganti. Seakan tak terasa, kini kita sudah berada di akhir bulan Dzulhijjah. Yang artinya,

Lebih terperinci

BERSETUBUH SEBAGAI HAK SUAMI DALAM PERKAWINAN MENURUT IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AL SYAFI I

BERSETUBUH SEBAGAI HAK SUAMI DALAM PERKAWINAN MENURUT IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AL SYAFI I BERSETUBUH SEBAGAI HAK SUAMI DALAM PERKAWINAN MENURUT IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AL SYAFI I Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam Program Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibadah haji merupakan syari at yang ditetapkan oleh Allah kepada. Nabi Ibrahim. Dan hal ini juga diwajibkan kepada umat Islam untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ibadah haji merupakan syari at yang ditetapkan oleh Allah kepada. Nabi Ibrahim. Dan hal ini juga diwajibkan kepada umat Islam untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibadah haji merupakan syari at yang ditetapkan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim. Dan hal ini juga diwajibkan kepada umat Islam untuk menjalankan ibadah tersebut

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPAT IBNU HAZAM TENTANG ZAKAT BARANG YANG DIPERDAGANGKAN S K R I P S I

ANALISIS PENDAPAT IBNU HAZAM TENTANG ZAKAT BARANG YANG DIPERDAGANGKAN S K R I P S I ANALISIS PENDAPAT IBNU HAZAM TENTANG ZAKAT BARANG YANG DIPERDAGANGKAN S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Tugas - tugas dan Syarat - syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Syari ah (S.Sy) Pada Fakultas

Lebih terperinci

Khutbah Pertama Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah

Khutbah Pertama Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah Allah Swt Mengingatkan Orang Beriman dan Rasulullah Saw Menganjurkan Tentang Pentingnya Puasa Ramadhan Khutbah Pertama Adapu judul khutbah pada siang ini yaitu: Allah Swt Mengingatkan Orang Beriman dan

Lebih terperinci

KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN 2015 FIQH ISLAMI KBM 2 NAMA:

KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN 2015 FIQH ISLAMI KBM 2 NAMA: KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN 2015 FIQH ISLAMI KBM 2 NAMA: KELAS: KBM 2 CAWANGAN: ARAHAN KEPADA CALON MUKA DEPAN 1. Jangan buka kertas soalan sehingga diberi arahan oleh pengawas. Bahagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama islam adalah agama yang penuh kemudahan dan menyeluruh meliputi segenap aspek kehidupan, selalu memperhatikan berbagai maslahat dan keadaan, mengangkat

Lebih terperinci

Rasulullah SAW suri teladan yang baik (ke-86)

Rasulullah SAW suri teladan yang baik (ke-86) MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta-online.com e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556 Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288 Ahad,

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPAT IMAM ABU HANIFAH TENTANG THALAK PAKSAAN S KRIPSI

ANALISIS PENDAPAT IMAM ABU HANIFAH TENTANG THALAK PAKSAAN S KRIPSI ANALISIS PENDAPAT IMAM ABU HANIFAH TENTANG THALAK PAKSAAN S KRIPSI DiajukanSebagai Salah SatuSyaratUntukMemperolehGelarSarjana Syari ah (S.Sy) FakultasSyari ahdanhukum UINSuska Riau NUR YASIN NIM.11121101111

Lebih terperinci

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Di antaranya pemahaman tersebut adalah: MENYOAL PEMAHAMAN ATAS KONSEP RAHMATAN LI AL- ÂLAMÎN Kata Rahmatan li al- Âlamîn memang ada dalam al-quran. Namun permasalahan akan muncul ketika orang-orang menafsirkan makna Rahmatan li al- Âlamîn secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Tanah Wakaf di Negara Kita, Alumni, Bandung, 2000, hlm. 2. 2

BAB I PENDAHULUAN. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Tanah Wakaf di Negara Kita, Alumni, Bandung, 2000, hlm. 2. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia mengatur dengan peraturan pertanahan yang dikenal dengan Undang-Undang Pokok Agraris (UUPA) Nomor 5 Tahun 1960. UUPA Bab XI pasal 49 (3)

Lebih terperinci

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Terhadap Putusan Waris Beda Agama Kewarisan beda agama

Lebih terperinci

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AR-RANIRY

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AR-RANIRY IMPLIKASI BANK ASI TERHADAP HUKUM RADHA AH; (WACANA PEMIKIRAN YUSUF QARDHAWI) SKRIPSI Diajukan Oleh : AFDHALUL ULFA Mahasiswa Fakultas Syari ah Jurusan Syari ah Ahwalul Syakhsiyah NIM : 110 807 766 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENARIKAN KEMBALI HIBAH OLEH AHLI WARIS DI DESA SUMOKEMBANGSRI KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENARIKAN KEMBALI HIBAH OLEH AHLI WARIS DI DESA SUMOKEMBANGSRI KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENARIKAN KEMBALI HIBAH OLEH AHLI WARIS DI DESA SUMOKEMBANGSRI KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO A. Analisis Penarikan Kembali Hibah Oleh Ahli Waris Di Desa Sumokembangsri

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 40 Tahun 2011 Tentang BADAL THAWAF IFADHAH (PELAKSANAAN THAWAF IFADHAH OLEH ORANG LAIN)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 40 Tahun 2011 Tentang BADAL THAWAF IFADHAH (PELAKSANAAN THAWAF IFADHAH OLEH ORANG LAIN) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 40 Tahun 2011 Tentang BADAL THAWAF IFADHAH (PELAKSANAAN THAWAF IFADHAH OLEH ORANG LAIN) (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa thawaf ifadhah merupakan salah satu rukun

Lebih terperinci

Memburu Malam Seribu Bulan

Memburu Malam Seribu Bulan Memburu Malam Seribu Bulan Oleh : Zuhrul Anam (Cakim PA Sanggau) Bulan Ramadhan ini merupakan bulan yang begitu istimewa bagi para mukmin di seluruh dunia. Mengapa demikian? Alloh SWT telah memberikan

Lebih terperinci

Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala

Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala Zalim kepada diri sendiri, yaitu dengan mengerjakan maksiat besar maupun kecil, karena saat ia berbuat maksiat, sama saja hendak menganiaya dirinya

Lebih terperinci

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersama yang disebut dengan lembaga perkawinan. merupakan ibadah (Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam). 2

BAB I PENDAHULUAN. bersama yang disebut dengan lembaga perkawinan. merupakan ibadah (Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam). 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sudah menjadi kodrat alam, bahwa dua orang manusia dengan jenis kelamin yang berlainan seorang wanita dan seorang laki-laki, ada rasa saling tertarik antara satu sama

Lebih terperinci

lalui, tapi semua itu sama sekali tidak memberikan bekas apa pun pada diri kita.

lalui, tapi semua itu sama sekali tidak memberikan bekas apa pun pada diri kita. Bulan Pengampunan 1. Esensi puasa adalah menahan diri bukannya mengerjakan, yakni menahan diri dari hawa nafsu, (makan, minum, hubungan seksualitas di siang hari, berbuat tidak jujur, menggunjing, dsb).

Lebih terperinci

Kitab Puasa. 1. Keutamaan bulan Ramadan. Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:

Kitab Puasa. 1. Keutamaan bulan Ramadan. Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Kitab Puasa 1. Keutamaan bulan Ramadan Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila tiba bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan setan-setan

Lebih terperinci

BAB II KETENTUAN UMUM TENTANG PUASA DAN QADA. ), kata ini berasal dari fi il madhi yaitu ( ), dan ( ) yang dalam

BAB II KETENTUAN UMUM TENTANG PUASA DAN QADA. ), kata ini berasal dari fi il madhi yaitu ( ), dan ( ) yang dalam BAB II KETENTUAN UMUM TENTANG PUASA DAN QADA A. Pengertian Puasa Kata puasa dalam bahasa Indonesia itu berasal dari bahasa Arab ( ), kata ini berasal dari fi il madhi yaitu ( ), dan ( ) yang dalam bahasa

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPAT IMAM SYAFI I TENTANG WAKAFYANG DIWARISKAN SETELAH WAKIF MENINGGAL DUNIA

ANALISIS PENDAPAT IMAM SYAFI I TENTANG WAKAFYANG DIWARISKAN SETELAH WAKIF MENINGGAL DUNIA ANALISIS PENDAPAT IMAM SYAFI I TENTANG WAKAFYANG DIWARISKAN SETELAH WAKIF MENINGGAL DUNIA SKRIPSI DiajukanuntukMemenuhiTugasdanMelengkapiSyarat GunaMemperolehGelarSarjana Program Strata 1 (S1) Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (tipu daya) dan dharar ( merugikan salah satu pihak). Berbagai bentuk kerjasama

BAB I PENDAHULUAN. (tipu daya) dan dharar ( merugikan salah satu pihak). Berbagai bentuk kerjasama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sewa menyewa dibolehkan dalam Islam karena mengandung unsur tolong menolong dalam kebaikan antar sesama manusia. Kenyataan ini digambarkan oleh Allah SWT dalam

Lebih terperinci

Keistimewaan Hari Jumat

Keistimewaan Hari Jumat Keistimewaan Hari Jumat Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH A. Persamaan Pendapat Mazhab H{anafi Dan Mazhab Syafi i Dalam Hal Status Hukum Istri Pasca Mula> anah

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPAT IBNU HAZM TENTANG WAKTU PELAKSANAAN PENYEMBELIHAN HEWAN KURBAN S K R I P S I

ANALISIS PENDAPAT IBNU HAZM TENTANG WAKTU PELAKSANAAN PENYEMBELIHAN HEWAN KURBAN S K R I P S I ANALISIS PENDAPAT IBNU HAZM TENTANG WAKTU PELAKSANAAN PENYEMBELIHAN HEWAN KURBAN S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Syari ah (S.Sy) PadaFakultas

Lebih terperinci

Hukum Puasa Tetapi Tidak Solat

Hukum Puasa Tetapi Tidak Solat Hukum Puasa Tetapi Tidak Solat Sesungguhnya solat termasuk rukun Islam yang paling tinggi kedudukannya setelah syahadatain. Apabila mereka meninggalkan solat karena meremehkan dan malas menjalankannya,

Lebih terperinci

KARAKTER PEMIMPIN DALAM ISLAM. HM. Khoir Hari Moekti

KARAKTER PEMIMPIN DALAM ISLAM. HM. Khoir Hari Moekti KARAKTER PEMIMPIN DALAM ISLAM HM. Khoir Hari Moekti 4 MACAM PEMIMPIN Imam al-auza iy berkata kepada Khalifah Abu Ja far al-manshur, Sesungguhnya, Umar bin Khaththab ra pernah berkata, Pemimpin itu ada

Lebih terperinci

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan Tauhid untuk Anak Tingkat 1 Oleh: Dr. Saleh As-Saleh Alih bahasa: Ummu Abdullah Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary Desain Sampul: Ummu Zaidaan Sumber: www.understand-islam.net Disebarluaskan melalui:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA A. Analisis Peralihan Akad Simpanan Qurban Menjadi Pembiayaan Qurban

Lebih terperinci

ISTIBDAL HARTA WAKAF (STUDI KOMPERATIF ANTARA PENDAPAT IMAM AL-SARKHASI DAN IMAM AL-NAWAWI S K R I P S I

ISTIBDAL HARTA WAKAF (STUDI KOMPERATIF ANTARA PENDAPAT IMAM AL-SARKHASI DAN IMAM AL-NAWAWI S K R I P S I ISTIBDAL HARTA WAKAF (STUDI KOMPERATIF ANTARA PENDAPAT IMAM AL-SARKHASI DAN IMAM AL-NAWAWI S K R I P S I Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy) Di Fakultas Syari'ah dan Hukum Universitas

Lebih terperinci

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal [ Indonesia Indonesian ] Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal AG Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 ( ) www.binbaz.org.sa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Qur anul Karim dan Sunnah Rosullulloh saw. Dalam kehidupan didunia ini, Firman Allah dalam Q.S. Adz-Dzaariyat : 49, yang artinya :

BAB I PENDAHULUAN. Qur anul Karim dan Sunnah Rosullulloh saw. Dalam kehidupan didunia ini, Firman Allah dalam Q.S. Adz-Dzaariyat : 49, yang artinya : 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan suatu amalan sunah yang disyari atkan oleh Al- Qur anul Karim dan Sunnah Rosullulloh saw. Dalam kehidupan didunia ini, segala sesuatu

Lebih terperinci

Beberapa Kekeliruan Kaum Muslimin Seputar Lailatul Qadar

Beberapa Kekeliruan Kaum Muslimin Seputar Lailatul Qadar Beberapa Kekeliruan Kaum Muslimin Seputar Lailatul Qadar [ Indonesia Indonesian ] Syaikh Masyhur bin Hasan Salman Terjemah : Tim Majalah As Sunnah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 : : 2009-1430

Lebih terperinci

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi) Muhammad SAW adalah seorang nabi terakhir yang diutus ke bumi oleh Allah SWT. Sebagai seorang nabi dan rasul, nabi Muhamad SAW membawakan sebuah risalah kebenaran yaitu sebuah agama tauhid yang mengesakan

Lebih terperinci

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain Oleh: Muhsin Hariyanto AL-BAIHAQI, dalam kitab Syu ab al-îmân, mengutip hadis Nabi s.a.w. yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Amr ibn al- Ash: Ridha Allah bergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya Ilmu Falak merupakan salah satu disiplin ilmu pengetahuan yang sangat besar sumbangsihnya bagi pelaksanaan tugastugas umat manusia, baik tugas keagamaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI Dr. Yusuf Al-Qardhawi. Pertanyaan:

HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI Dr. Yusuf Al-Qardhawi. Pertanyaan: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI Dr. Yusuf Al-Qardhawi Pertanyaan: Sebagaimana diketahui, bahwa seorang Muslim tidak boleh malu untuk menanyakan apa saja yang berkaitan dengan hukum agama, baik yang bersifat

Lebih terperinci

Para wanita di bulan ramadhan

Para wanita di bulan ramadhan Para wanita di bulan ramadhan,, Sesungguhnya di sorga ada sebuah pintu yang bernama Ar Rayyan, yang mana pada hari kiamat akan di masuki oleh orang-orang yang berpuasa. Tidak ada yang bisa melewati pintu

Lebih terperinci

Ditulis oleh administrator Senin, 15 Desember :29 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 20 Mei :36

Ditulis oleh administrator Senin, 15 Desember :29 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 20 Mei :36 Apabila seseorang diberikan sebuah informasi tentang sesuatu untuk pertama kalinya, maka orang itu akan menganggap bahwa informasi tersebut adalah sebuah kebenaran. Sehingga jika ada orang lain yang memberikan

Lebih terperinci

www.fiqhindonesia.com

www.fiqhindonesia.com 6 196 Daftar Bahasan Pengertian Anjuran Melakukan Hukum Syarat-Syarat Waktu di Sepuluh Malam Terakhir Bulan Ramadhan Hikmah di Balik Anjuran Hal-Hal yang Dibolehkan Bagi Orang yang Hal-Hal yang Membatalkan

Lebih terperinci

Muharram, Ketika kemuliaannya ternoda..

Muharram, Ketika kemuliaannya ternoda.. Muharram, Ketika kemuliaannya ternoda.. "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.

Lebih terperinci

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY Ya Allah, cukupkanlah diriku dengan rizki-mu yang halal dari rizki-mu yang haram dan cukupkanlah diriku dengan keutamaan-mu dari selain-mu. (HR. At-Tirmidzi dalam Kitabud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu kejadian penting dalam suatu masyarakat tertentu, yaitu ada seorang anggota dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan mu'amalah yang paling banyak dilakukan orang adalah kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan mu'amalah yang paling banyak dilakukan orang adalah kegiatan BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Salah satu kegiatan mu'amalah yang paling banyak dilakukan orang adalah kegiatan jual beli dan jual beli itu sendiri merupakan kegiatan transaksi yang dibolehkan

Lebih terperinci

dengan amanat pasal 27 ayat 1 Undang-undang Nomor 14 tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman. Peraturan tersebut menyatakan bahwa

dengan amanat pasal 27 ayat 1 Undang-undang Nomor 14 tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman. Peraturan tersebut menyatakan bahwa 53 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN HAKIM PENGADILAN AGAMA PASURUAN TENTANG IKRAR TALAK BAGI SUAMI ISTRI PASCA PUTUSAN BERKEKUATAN HUKUM TETAP Ketika tidak ada peraturan yang tegas mengatur

Lebih terperinci

PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i)

PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i) PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam

Lebih terperinci

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam menyalurkan kebutuhan biologisnya. diliputi rasa kasih sayang antara sesama anggota keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam menyalurkan kebutuhan biologisnya. diliputi rasa kasih sayang antara sesama anggota keluarga. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Islam dengan disyari atkannya nikah pada hakekatnya adalah sebagai upaya legalisasi hubungan seksual sekaligus untuk mengembangkan keturunan yang sah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diucapkan sebagai bentuk perjanjian suami atas isterinya, diucapkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diucapkan sebagai bentuk perjanjian suami atas isterinya, diucapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taklik talak adalah suatu ucapan talak yang digantungkan pada suatu syarat yang syarat tersebut terjadi pada waktu yang akan datang. Syarat tersebut diucapkan

Lebih terperinci

Munakahat ZULKIFLI, MA

Munakahat ZULKIFLI, MA Munakahat ZULKIFLI, MA Perkawinan atau Pernikahan Menikah adalah salah satu perintah dalam agama. Salah satunya dijelaskan dalam surat An Nuur ayat 32 : Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. dan Anas melihatnya, dan beliau bersabda:

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. dan Anas melihatnya, dan beliau bersabda: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan wadah penyaluran kebutuhan biologis manusia yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. Sebagaimana

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT

ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KOMERSIALISASI DOA DI PEMAKAMAN UMUM JERUK PURUT JAKARTA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KOMERSIALISASI DOA DI PEMAKAMAN UMUM JERUK PURUT JAKARTA 54 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KOMERSIALISASI DOA DI PEMAKAMAN UMUM JERUK PURUT JAKARTA A. Analisis Pelaksanaan Komersialisasi Doa di Pemakaman Umum Jeruk Purut Jakarta Komersialisasi doa dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PASAL 209 KHI TENTANG WASIAT WAJIBAH DALAM KAJIAN NORMATIF YURIDIS

BAB III ANALISIS PASAL 209 KHI TENTANG WASIAT WAJIBAH DALAM KAJIAN NORMATIF YURIDIS 64 BAB III ANALISIS PASAL 209 KHI TENTANG WASIAT WAJIBAH DALAM KAJIAN NORMATIF YURIDIS A. Implikasi Yuridis Pasal 209 KHI Kedudukan anak angkat dan orang tua angkat dalam hokum kewarisan menurut KHI secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Al- Qur an dirumuskan sebagai kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan)

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS TENTANG PEMBERIAN HADIAH KEPADA PEJABAT MENURUT IMAM ASY-SAFI I SKRIPSI. Dalam Ilmu Muamalah

STUDI ANALISIS TENTANG PEMBERIAN HADIAH KEPADA PEJABAT MENURUT IMAM ASY-SAFI I SKRIPSI. Dalam Ilmu Muamalah STUDI ANALISIS TENTANG PEMBERIAN HADIAH KEPADA PEJABAT MENURUT IMAM ASY-SAFI I SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S1) Dalam Ilmu

Lebih terperinci

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal Di antara bentuk kemudahan yang telah Allah Subhanahu wa Ta ala tetapkan di dalam syariat-nya adalah telah ditentukannya waktu untuk memulai dan mengakhiri ibadah dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPAT IMAM ABU HANIFAH TENTANG SAHNYA WANITA HAID THAWAF TANPA SUCI SKRIPSI

ANALISIS PENDAPAT IMAM ABU HANIFAH TENTANG SAHNYA WANITA HAID THAWAF TANPA SUCI SKRIPSI ANALISIS PENDAPAT IMAM ABU HANIFAH TENTANG SAHNYA WANITA HAID THAWAF TANPA SUCI SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Syari ah (S.Sy) OLEH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi perseorangan maupun kelompok. Dengan jalan perkawinan yang sah, pergaulan laki-laki dan perempuan

Lebih terperinci

E٤٢ J٣٣ W F : :

E٤٢ J٣٣ W F : : [ ] E٤٢ J٣٣ W F : : Masyarakat yang bersih, yang tidak dipenuhi berbagai berita adalah masyarakat yang selamat serta terjaga, dan yang melakukan maksiat tetap tertutup dengan tutupan Allah atasnya hingga

Lebih terperinci

2 178 Rukun, hal-hal yang dibolehkan saat berpuasa, sunnah-sunnah puasa, hal-hal yang dimakruhkan serta hal-hal yang membatalkan puasa. Daftar Bahasan Rukun Hal-Hal yang Dibolehkan Saat Sunnah-Sunnah Hal-Hal

Lebih terperinci

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali KUMPULAN FATWA Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna

Lebih terperinci

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Orang-orang non-muslim belum pernah mendapatkan keistimewaan sebagaimana keistimewaan yang mereka dapatkan ketika mereka hidup di bawah naungan Islam,

Lebih terperinci

Hari ini adalah hari Asyura, dan saya puasa pada hari tersebut, siapa yang suka maka hendaklah dia puasa dan siapa yang suka dia berbuka

Hari ini adalah hari Asyura, dan saya puasa pada hari tersebut, siapa yang suka maka hendaklah dia puasa dan siapa yang suka dia berbuka Azh-Zhain bin Al-Mughirah berkata : Pendapat terbanyak mengatakan bahwa yang dimaksud Asyura adalah tanggal sepuluh pada bulan Muharram, dan pendapat ini lebih sesuai jika dilihat dari akar katanya dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah ini

Lebih terperinci

Perdagangan Perantara

Perdagangan Perantara Perdagangan Perantara Diriwayatkan dari Hakim bin Hazzam dari ayahnya, dia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Biarkan Allah memberi rizki kepada sebagian manusia dari sebagian yang lain. Maka, jika seorang

Lebih terperinci