BUKU 4: KASUS BATAS KBLI KELOMPOK USAHA INDUSTRI MANUFAKTUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUKU 4: KASUS BATAS KBLI KELOMPOK USAHA INDUSTRI MANUFAKTUR"

Transkripsi

1 BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 4: KASUS BATAS KBLI KELOMPOK USAHA INDUSTRI MANUFAKTUR SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN T A H U N (VIMK15-TAHUNAN)

2 BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 4: KASUS BATAS KBLI KELOMPOK USAHA INDUSTRI MANUFAKTUR SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN T A H U N (VIMK15-TAHUNAN)

3 [halaman sengaja dikosongkan]

4 KATA PENGANTAR Buku 4 ini merupakan seri buku pedoman yang disusun dalam rangka Survei Mikro dan Kecil (VIMK) Tahunan Tahun Buku ini selain berisi Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 4-digit KBLI dan 5-digit KBLI juga memuat contoh kasus batas yang sering dijumpai dalam pelaksanaan tugas di lapangan, agar para pencacah/pengawas memiliki keseragaman dan pemahaman dalam menentukan KBLI manufaktur 2-digit KBLI dan 5-digit KBLI. Mengingat pentingnya buku pedoman ini, Saya minta agar semua pihak yang terkait membaca dan memahami serta menggunakan buku pedoman ini secara sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugasnya, sehingga dapat diperoleh hasil pendataan yang maksimal sesuai tujuan dan target yang telah ditetapkan. Akhirnya saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran BPS RI dan BPS Daerah atas kontribusinya dalam pelaksanaan Survei Mikro dan Kecil Tahunan Tahun Selamat Bekerja. Jakarta, Maret 2015 Direktur Statistik Ir. Emil Azman Sulthani, MBA Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur iii

5 [ halaman sengaja dikosongkan ] iv Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

6 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II CONTOH KASUS BATAS... 3 BAB III KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA INDUSTRI MANUFAKTUR III.1 Uraian 4-Digit KBLI III.2 Uraian 5-Digit KBLI Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur v

7 vi Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

8 BAB I PENDAHULUAN Survei Mikro dan Kecil Tahunan 2015 (VIMK15) diselenggarakan untuk mendata keberadaan, penyebaran, aktivitas, dan karakteristik kegiatan Mikro dan Kecil (IMK). Pendekatan pencacahan sampel VIMK15-S2 dilakukan melalui pendekatan perusahaan/usaha. Sasaran pencacahan perusahaan/usaha adalah industri manufaktur berskala mikro dan kecil dengan pekerja 1 19 orang. Disadari bahwa permasalahan yang akan dihadapi dalam pelaksanaan VIMK15, baik masalah teknis maupun masalah administrasi, sangat kompleks. Salah satu masalah tersebut yaitu perlunya petugas lapangan yang memahami dan mengerti usaha-usaha industri untuk melaksanakan pencacahan di lapangan. Pada saat pelaksanaan pencacahan di lapangan, petugas akan dihadapkan pada bermacam-macam masalah sehubungan dengan kegiatankegiatan yang ada di suatu bangunan sensus, kemudian satu persatu akan dicatat ke dalam daftar isian yang sudah disediakan. Untuk itu perlu dipahami kegiatan usaha yang akan dicacah. Buku ini disusun untuk menentukan jenis kegiatan usaha menurut kategori, apakah kegiatan berada pada kategori industri manufaktur atau bukan (perdagangan, pertanian, penyedia makan minum, dan lainnya) serta memberikan contoh-contoh kasus batas. Diharapkan buku ini dapat dijadikan pedoman yang setiap saat dapat digunakan petugas pencacah/pengawas. Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 1

9 2 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

10 BAB II CONTOH KASUS BATAS Kasus batas penggolongan lapangan usaha suatu perusahaan/usaha terjadi bilamana perusahaan/usaha yang bersangkutan melakukan kegiatan secara terintegrasi mencakup jenis kegiatan lebih dari satu kategori lapangan usaha. Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan/usaha dapat terintegrasi, baik secara vertikal maupun secara horizontal. Perusahaan/usaha yang terintegrasi secara vertikal adalah perusahaan/usaha yang mempunyai lebih dari satu tahap produksi untuk dapat menghasilkan satu jenis produk. Masing-masing tahap produksi biasanya dilakukan oleh unit usaha yang berbeda dan dilaksanakan oleh bagian-bagian dalam perusahaan tersebut secara berangkai. Produksi dari suatu tahap menjadi input bagi tahap berikutnya, dan hanya output tahap akhir saja yang dijual dipasaran. Sebagai contoh suatu perusahaan menggunakan kapal penangkap ikannya sendiri untuk menangkap ikan, kemudian mengolahnya menjadi ikan beku atau hasil makanan dalam kaleng. Hal yang sama misalnya suatu perusahaan mempunyai perkebunan teh sendiri, kemudian mengolah dan menjual dalam bentuk teh siap dikonsumsi. Suatu perusahaan penebangan kayu yang dikombinasikan dengan penggergajian kayu, produksi serat sintetis digabungkan dengan pembuatan tekstil, dan sebagainya. Perusahaan/usaha yang terintegrasi secara horizontal adalah perusahaan/ usaha dimana beberapa jenis kegiatan yang berbeda yang menghasilkan barang dan jasa yang berbeda untuk dijual, dilaksanakan secara paralel dalam perusahaan tersebut. Apabila kegiatan-kegiatan tersebut dapat Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 3

11 dipisahkan maka masing-masing jenis kegiatan harus dikelompokkan kedalam kategori lapangan usaha yang sesuai. Adakalanya kegiatan yang terintegrasi secara horizontal tidak dapat dipisahkan ke dalam unit statistik yang terpisah. Sebagai contoh; hotel yang mempunyai restoran, binatu, dan toko cendera mata yang tak dapat dipisahkan dari administrasi kegiatan perhotelannya. Dalam masalah kasus batas sebagai akibat dari adanya perusahaan yang terintegrasi secara vertikal maupun secara horizontal yang tak dapat dipisahkan seperti contoh-contoh tersebut di atas, maka dalam menentukan KBLI didasarkan pada barang dan jasa yang merupakan bagian terpenting atau yang memberikan output akhir terbesar. Ada beberapa pedoman, apakah perusahaan/usaha termasuk kategori industri manufaktur, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Mengacu kepada konsep industri manufaktur, yaitu apabila terjadi proses produksi sehingga ada pertambahan nilai. b. Lihat naturenya, yaitu tujuan utama perusahaan/usaha kondisi saat ini. Apabila perusahaan/usaha itu tujuannya adalah industri manufaktur, meskipun dalam pelaksanaan melakukan kegiatan di luar industri manufaktur(misalnya perdagangan), maka perusahaan/usaha tersebut tetap dicacah sebagai industri manufaktur. Contoh: Suatu perusahaan membuat mie basah (industri manufaktur), kemudian berkembang dengan menjual mie pangsit dan mie goreng (sektor penyedia makan minum) maka naturenya adalah industri manufaktur pembuatan mie. c. Untuk perusahaan/usaha makanan/minuman yang lokasi usahanya tidak di bangunan (di gerobak, dipikul) termasuk ke dalam sektor penyedia makan minum. Sedangkan yang lokasi usahanya di bangunan sensus, 4 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

12 maka: - Apabila ada proses peracikan dan penyajian (hidangan) maka bukan industri manufaktur tetapi penyedia makan minum (misalnya: rumah makan/restoran, dll) Restoran adalah: Suatu tempat/bangunan yang diorganisir secara komersial, yang menyelengarakan penyajian, pelayanan kesemua tamu berupa makan dan minum - Apabila tidak ada proses peracikan dan penyajian maka termasuk industri manufaktur. d. Untuk kasus batas antara industri dengan pertanian, peternakan, atau perikanan (yang prosesnya sederhana): - Apabila bahan baku milik sendiri dan kegiatannya tidak bisa dipisahkan dari sektor tersebut, maka bukan kategori industri manufaktur. - Apabila bahan baku milik sendiri dan kegiatannya bisa dipisahkan dari sektor pertanian atau peternakan, maka termasuk industri manufaktur. Contoh-contoh Kasus Batas No Jenis Usaha Uraian Kegiatan Kategori (3) (4) 1 Pemotongan hewan a. Pemotongan hewan yang dilakukan peternak sebagai Jasa peternakan / pertanian Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 5

13 No Jenis Usaha Uraian Kegiatan Kategori (3) (4) servis dari pembelian ternaknya (skala kecil) b. Pemotongan hewan yang dilakukan oleh rumah potong hewan (RPH). manufaktur c. Pemotongan hewan yang dilakukan oleh pedagang daging. Perdagangan besar dan eceran Penggaraman/ pengeringan, pengasapan, pemindangan dan pembekuan ikan a. Usaha penggaraman/ pengeringan, pengasapan, pemindangan dan pembekuan ikan yang secara administrasi tidak dapat dipisahkan dari kegiatan penangkapan/ budidayanya. Perikanan b. Jika kegiatannya secara administrasi dapat dipisahkan dari kegiatan penangkapan/ budidayanya, atau bahan bakunya berasal dari pembelian. manufaktur 6 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

14 No Jenis Usaha Uraian Kegiatan Kategori (3) (4) 3 Pembuatan dendeng dan abon Usaha pembuatan dendeng dan abon, dijual melalui perantara atau penjaja atau dijual lang- sung kepada konsumen akhir tanpa perantara. manufaktur Pengolahan minyak makan a. Usaha membuat minyak makan yang tidak dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya Pertanian, perburuan dan kehutanan 0126 b. Jika kegiatannya dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya manufaktur Pembuatan kopra a. Bahan bakunya berasal dari kebun sendiri dan tidak dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya. b. Bahan bakunya berasal dari kebun sendiri dan dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya, atau bahan bakunya berasal dari pembelian. Pertanian, perburuan dan kehutanan manufaktur Pemerahan/ a. Pemerahan susu. Pertanian, Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 7

15 No Jenis Usaha Uraian Kegiatan Kategori (3) (4) pengolahan b. Usaha pemerahan susu hewan perburuan dan susu besar maupun hewan kecil. kehutanan 014 c. Pengolahan susu. Usaha pembuatan susu kental, susu bubuk, susu asam dan kepala susu termasuk usaha pengawetannya seperti pasteurisasi susu manufaktur d. Pasteurisasi susu yang tidak dapat dipisahkan dari usaha peternakannya. Pertanian, perburuan dan kehutanan Pemilihan (sortasi), pembersihan dan pengupasan kopi, baik menggunakan mesin maupun tanpa mesin a. Kopinya berasal dari kebun sendiri dan tidak dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya. b. Kopinya berasal dari kebun sendiri dan dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya, atau kopinya berasal dari pembelian. Pertanian, perburuan dan kehutanan manufaktur Pengupasan, pembersihan a. Kakaonya berasal dari kebun sendiri dan tidak dapat Pertanian, perburuan dan 8 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

16 No Jenis Usaha Uraian Kegiatan Kategori (3) (4) dan dipisahkan dari usaha kehutanan pengeringan kakao pertaniannya. b. Kakaonya berasal dari kebun sendiri dan dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya, atau kakaonya berasal dari pembelian. manufaktur Pengupasan, pembersihan buah pala dan lada a. Buah pala dan ladanya berasal dari kebun sendiri dan tidak dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya.. b. Buah pala dan ladanya berasal dari kebun sendiri dan dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya, atau buah pala dan ladanya berasal dari pembelian. Pertanian, perburuan dan kehutanan manufaktur Pengupasan dan pembersihan kacangkacangan a. Kacang-kacangannya berasal dari kebun sendiri dan tidak dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya. Pertanian, perburuan dan kehutanan 0111 atau 0113 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 9

17 No Jenis Usaha Uraian Kegiatan Kategori (3) (4) b. Kacang-kacangannya berasal dari kebun sendiri dan dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya, atau kacangkacangannya berasal dari pembelian. manufaktur Pembuatan gaplek a. Bahan bakunya berasal dari kebun sendiri dan tidak dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya. b. Bahan bakunya berasal dari kebun sendiri dan dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya, atau bahan bakunya berasal dari pembelian. Pertanian, perburuan dan kehutanan 0113 manufaktur Penumbukan padi/gabah a. Penumbukan padi/gabah baik menggunakan kincir maupun tenaga manusia atau hewan, yang tidak dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya. Pertanian, perburuan dan kehutanan 0112 b. Penumbukan padi/gabah baik menggunakan kincir maupun manufaktur Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

18 No Jenis Usaha Uraian Kegiatan Kategori (3) (4) tenaga manusia atau hewan, yang dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya. 13 Penggilingan padi/gabah a. Menggiling padi/gabah dengan huller/rice milling unit, baik menerima jasa maupun gabahnya berasal dari pembelian b. Menggiling padi/gabah dengan huller/rice milling unit, yang tidak dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya. manufaktur Pertanian, perburuan dan kehutanan Penyosohan beras, baik menggunakan mesin maupun tanpa mesin a. Penyosohan beras untuk meningkatkan kualitas beras, yang tidak dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya. b. Penyosohan beras untuk meningkatkan kualitas beras, yang dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya. Pertanian, perburuan dan kehutanan manufaktur Pembuatan tepung beras, Pembuatan tepung beras, tepung sagu dan tepung ketela pohon, baik manufaktur Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 11

19 No Jenis Usaha Uraian Kegiatan Kategori (3) (4) tepung sagu dan tepung ketela pohon bahan bakunya berasal dari kebun sendiri maupun dari pembelian atau dari pihak lain , Pembuatan gula aren, gula kelapa dan gula tebu a. Bahan bakunya berasal dari kebun sendiri dan tidak dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya. Pertanian b. Bahan bakunya berasal dari kebun sendiri dan dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya, atau bahan bakunya berasal dari pembelian. manufaktur c. Pembuatan nira dari kelapa atau nira dari aren yang merupakan hasil penyadapan. Bukan industri manufaktur 17 Pengeringan buah kopi, daun teh dan daun tembakau dengan oven a. Bahan bakunya berasal dari Pertanian kebun sendiri dan tidak dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya. b. Bahan bakunya berasal dari 12 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

20 No Jenis Usaha Uraian Kegiatan Kategori (3) (4) atau matahari kebun sendiri dan dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya, atau bahan bakunya berasal dari pembelian. manufaktur Penggilingan kopi, pemarutan kelapa a. Penggilingan kopi atau pemarutan kelapa yang dilakukan di pasar, di mall, dll yang menyatu dengan perdagangannya. Kegiatan tersebut sebagai servis dari pembelian kopi dan kelapa Perdagangan besar dan eceran 47243, b. Khusus kegiatan jasa penggilingan kopi dan pemarutan kelapa manufaktur Pembuatan tahu, tempe, oncom dan tauco Pembuatan tahu, tempe, oncom dan tauco, baik dijual langsung kepada konsumen akhir maupun dijual melalui perantara. manufaktur Pengasinan telur Bahan bakunya berasal dari hasil peternakan sendiri maupun berasal dari pembelian. manufaktur Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 13

21 No Jenis Usaha Uraian Kegiatan Kategori (3) (4) 21 Pembuatan ransum dan konsentrat pakan ternak a. Pembuatan ransum dan konsentrat pakan ternak yang tidak dapat dipisahkan dari usaha peternakannya. Pertanian, perburuan dan kehutanan b. Pembuatan ransum dan konsentrat pakan ternak yang dapat dipisahkan dari usaha peternakannya. manufaktur Perajangan tembakau a. Bahan bakunya berasal dari kebun sendiri dan tidak dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya. Pertanian b. Bahan bakunya berasal dari kebun sendiri dan dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya, atau bahan bakunya berasal dari pembelian. manufaktur Pembuatan bungkus rokok dari klobot/ Bahan bakunya berasal baik dari pembelian maupun kebun sendiri. manufaktur Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

22 No Jenis Usaha Uraian Kegiatan Kategori (3) (4) daun nipah 24 Pengolahan kapuk a. Bahan bakunya berasal dari kebun sendiri dan tidak dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya. Pertanian b. Bahan bakunya berasal dari kebun sendiri dan dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya, atau bahan bakunya berasal dari pembelian. manufaktur Sortasi dan pengulitan rotan a. Bahan bakunya berasal dari pengambilan di hutan. b. Bahan bakunya berasal dari pembelian. Kehutanan 0213 manufaktur Pembuatan arang a. Lokasi pembuatan arang kayu di hutan Kehutanan 022 b. Lokasi pembuatan arang kayu bukan di hutan / di bangunan sensus manufaktur Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 15

23 No Jenis Usaha Uraian Kegiatan Kategori (3) (4) c. Pembuatan arang dari batok kelapa, bahan bakunya merupakan hasil pembelian atau bukan pembelian. manufaktur Penggergajian kayu/papan a. Usaha penggergajian kayu gelondongan menjadi balok, papan dan sebagainya. manufaktur b. Usaha pemotongan kayu gelondongan Pertanian 28 Unit pengolahan diperusahaan perkebunan Unit pengolahan pada perusahaan perkebunan teh, karet, tebu, dan sebagainya. manufaktur 10761, Membuat nasi uduk, nasi kuning, nasi mawut, nasi goreng, nasi gurih, es campur, mie goreng Membuat nasi uduk, nasi kuning, nasi mawut, nasi goreng, nasi gurih, es campur, mie goreng baik dikemas maupun tidak. Karena merupakan makanan/hidangan siap saji dan ada proses peracikan dan penyajian. Bukan industri manufaktur tetapi sektor Penyedia makan minum (56) 16 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

24 No Jenis Usaha Uraian Kegiatan Kategori (3) (4) 30 Katering Jasa katering adalah jasa penyedia makanan berdasarkan kontrak perjanjian untuk waktu tertentu Penyedia makan minum Penjual sate, mie tektek, bubur manado, gorengan keliling. Membuat makanan yang masih ada proses pracikan dan tidak tahan lama Penyedia makan minum Bakso, empekempek, batagor, cilok a. Membuat pentol bakso, empekempek dan pentol cilok b. Bila ada proses peracikan, membuat semangkuk bakso dengan mie dan kuah manufaktur Penyedia makan minum Pembuatan krupuk, emping, dan karak Pembuatan krupuk, emping dan karak, baik dijual langsung kepada konsumen akhir maupun dijual melalui perantara. manufaktur Pembuatan madu a. Usaha pembuatan madu yang dilakukan oleh peternak lebah atau madu di hutan. Pertanian Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 17

25 No Jenis Usaha Uraian Kegiatan Kategori (3) (4) b. Usaha pengolahan dan pembotolan madu yang bahan bakunya dari pembelian. Manufaktur Pembuatan tauge Usaha pembuatan tauge, baik dijual langsung kepada konsumen akhir maupun dijual melalui perantara. Pertanian Air isi ulang. a. Tanpa proses produksi. Perdagangan b. Ada proses produksi (misal: air oksigen) manufaktur Penjahit a. Usaha menjahit pakaian/konveksi. b. Jika melayani perorangan/tailor bahan dari penjahit atau konsumen. manufaktur manufaktur Percetakan a. Menggandakan dengan metode transfer gambar/tulisan dari pelat, screen atau file komputer ke media, seperti kertas, plastik, logam, tekstil, kaca, kayu, dll manufaktur Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

26 No Jenis Usaha Uraian Kegiatan Kategori (3) (4) transfer gambar/tulisan dari pelat, screen atau file komputer (misalnya dari file e-book menjadi buku). b. Mencetak buku menggunakan mesin fotocopy. Mengkopi atau menggandakan sesuatu tanpa melalui metode transfer gambar/tulisan dari pelat, screen atau file komputer Bukan industri manufaktur 39 Usaha las barang-barang dari logam Usaha las yang membuat barangbarang dari besi seperti teralis, pagar, dan bahan bakunya disediakan pengusaha bersangkutan. manufaktur Pembuatan pintu, jendela, dan kusen a. Usaha pembuatan pintu, jendela, dan kusen baik atas pesanan maupun tidak. manufaktur b. Jika dikerjakan di lokasi bangunan yang sedang dikerjakan: Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 19

27 No Jenis Usaha Uraian Kegiatan Kategori (3) (4) Oleh usaha konstruksi Konstruksi Oleh usaha pembuat kusen manufaktur Pengrajin barang-barang perhiasan Usaha khusus membuat barangbarang perhiasan dari logam mulia, permata, dan sebagainya. manufaktur Pemecahan batu a. Usaha pemecahan batu yang bahan bakunya berasal dari hasil galian sendiri dan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan penggalian. Pertambangan dan penggalian b. Jika bahan bakunya dari pembelian dan hasil sendiri serta dapat dipisahkan dari kegiatan penggalian. manufaktur Penggalian batu kapur a. Usaha penggalian batu kapur dengan proses pemecahan atau pembakaran merupakan satu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari industri. Pertambangan dan penggalian Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

28 No Jenis Usaha Uraian Kegiatan Kategori (3) (4) b. Kalau kegiatan ini terpisah dan masing-masing kegiatan mempunyai catatan tersendiri: Hasil penggalian batu kapur tanpa proses pemecahan atau pembakaran. Pertambangan dan penggalian Kegiatan pemecahan atau pembakaran batu kapur. manufaktur Penambang timah, emas/perak, tembaga, nikel Usaha penambangan timah, emas/perak, nikel merupakan satu kegiatan usaha dengan peleburan, yang dapat dipisahkan. a. Hasil penambangan timah, emas/perak, nikel. Pertambangan dan penggalian b. Kegiatan peleburan timah, emas/perak, nikel. manufaktur Perekaman kaset Usaha rekaman suara/gambar dengan pita kaset, piringan hitam, dan video. manufaktur Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 21

29 No Jenis Usaha Uraian Kegiatan Kategori (3) (4) 46 Perekaman data Usaha rekaman data dengan tape, disk, dan sejenisnya yang menggunakan jasa komputer. manufaktur Foto, video, shooting Usaha ini mencakup pembuatan dan produksi gambar bergerak, film, video, program TV dan iklan atas dasar balas jasa Katagori J (59) Informasi dan komunikasi 48 Foto a. Usaha foto studio dan fotografi Jasa Perorangan komersial. b. Usaha penerbitan foto, poster. Manufaktur Pengolahan (pengasapan) getah karet a. Bahan bakunya berasal dari kebun sendiri dan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan perkebunannya. Pertanian, perburuan dan kehutanan b. Bahan bakunya berasal dari kebun sendiri dan dapat dipisahkan dari kegiatan perkebunannya, atau bahan manufaktur Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

30 No Jenis Usaha Uraian Kegiatan Kategori (3) (4) bakunya berasal dari pembelian. 50 Publikasi koran, majalah Publikasi koran, majalah oleh organisasi bisnis, buruh, profesional, perdagangan manufaktur Pembuatan lukisan a. Pembuatan lukisan yang diusahakan secara reproduksi. manufaktur b. Jika bersifat seni seperti yang dilakukan pelukis-pelukis/ seniman, seperti Affandi, Basuki Abdullah. Jasa kemasyarakatan, sosial, budaya dan perorangan lainnya 52 Pembuatan batu cincin/ permata, batu akik Usaha pembuatan batu cincin dan batu permata, baik bersifat seni maupun tidak. a. Penghalusan batu berharga/ permata; intan berlian manufaktur manufaktur b. Penajaman dan pengilapan batu buatan, misal; batu akik manufaktur Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 23

31 No Jenis Usaha Uraian Kegiatan Kategori (3) (4) 53 Jasa servis/ reparasi kendaraan a. Jasa reparasi alat angkutan lainnya, bukan kendaraan bermotor (seperti kapal, andong, kereta yg ditarik binatang). Jasa Manufaktur, reparasi alat angkutan b. Jasa reparasi mobil pribadi dan sepeda motor Perdagangan c. Jasa reparasi sepeda dan kursi roda Jasa perorangan Daur ulang a. Kegiatan pengolahan barang bekas/sampah menjadi bahan baku sekunder (bahan baku industri manufaktur). Contoh: bahan baku sekunder plastik bekas/botol minumanbekas menjadi bijih plastik. b. Bahan baku sekunder diolah menjadi produk akhir (barangbarang dari plastik) c. Bahan baku barang bekas diolah menjadi produk akhir (pot tanaman, ember plastik) Bukan manufaktur Manufaktur Manufaktur 24 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

32 No Jenis Usaha Uraian Kegiatan Kategori (3) (4) 55 Membuat Jamu a. Usaha jamu gendong dengan pembuatan jamu sendiri b. Usaha membuat jamu tanpa peracikan dan penyajian Penyedia makan minum manufaktur 56 Membuat Lilin a. Membuat lilin untuk penerangan b. Membuat lilin sebagai alat kebersihan (lilin wax manufaktur manufaktur Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 25

33 26 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

34 BAB III KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA INDUSTRI MANUFAKTUR Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009 ini hanya untuk industri manufaktur (kategori: C) yang disusun berdasarkan International Standard al Classification of All Economic Activities (ISIC) revisi 4 Tahun Dari penggunaan KBLI 2000 selama sekitar lima tahun di revisi menjadi KBLI 2005, dan disempurnakan kembali melalui Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 tentang KBLI. Ada beberapa perubahan seperti pembuatan es batu/balok, penerbitan, daur ulang tidak termasuk industri manufaktur, kebalikannya usaha penjahitan (dari jasa perorangan) dan briket batu bara (dari pertambangan) masuk ke dalam industri manufaktur. III.1 Uraian 4-Digit KBLI KBLI Uraian 4-Digit KBLI 10 INDUSTRI MAKANAN 1011 Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Bukan Unggas 1012 Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Unggas Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 27

35 Uraian 4-Digit KBLI 1013 Pengolahan dan Pengawetan Produk Daging dan Daging Unggas 1021 Pengolahan dan Pengawetan Ikan dan Produk Ikan 1022 Pengolahan dan Pengawetan Ikan dan Biota Air Dalam Kaleng 1029 Pengolahan dan pengawetan Biota Air Lainnya 1031 Pengolahan dan Pengawetan Buah-Buahan dan Sayuran Dengan Cara Dilumatkan, Dikeringkan dan Dibekukan 1032 Pengolahan dan Pengawetan Buah-Buahan dan Sayuran dalam Kaleng 1033 Pengolahan Sari Buah dan Sayuran 1039 Pengolahan dan Pengawetan Lainnya Buah-Buahan Dan Sayuran 1041 Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani (Bukan Kelapa dan Minyak Sawit) 1042 Kopra, Minyak Mentah Dan Minyak Goreng Kelapa, Tepung dan Pelet Kelapa 1043 Minyak Makan Kelapan Sawit (Crude Palm Oil) 1049 Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani Lainnya 1051 Pengolahan Susu Segar dan Krim 1052 Pengolahan Susu Bubuk dan Susu Kental 1053 Pengolahan Es Krim dan Sejenisnya 28 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

36 Uraian 4-Digit KBLI 1059 Pengolahan Produk dari Susu Lainnya 1061 Penggilingan dan Pembersihan Padi-Padian dan Biji-Bijian ( Bukan Beras dan Jagung) 1062 Pati Ubi Kayu dan Produk Pati (Bukan Beras dan Jagung) 1063 Penggilingan Beras dan Jagung dan Tepung Beras dan Jagung 1071 Produk Roti dan Kue 1072 Gula 1073 Kakao, Coklat Dan Kembang Gula 1074 Makaroni, Mie dan Produk Sejenisnya 1075 Makanan dan Masakan Olahan 1076 Pengolahan Kopi, The dan Herbal (Herb Infusion) 1077 Bumbu Bumbuan Dan Produk Masak Lainnya 1079 Produk Makanan Lainnya 1080 Makanan Hewan 11 INDUSTRI MINUMAN 1101 Minuman Keras 1102 Minuman Anggur (Wine) 1103 Minuman Keras dari Malt dan Malt 1104 Minuman Ringan Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 29

37 Uraian 4-Digit KBLI 1105 Air Minum dan Air Mineral 1109 Minuman Lainnya Pengolahan Tembakau Rokok dan Cerutu Pengolahan Tembakau Lainnya 13 INDUSTRI TEKSTIL 1311 Pengolahan dan Pemintalan Serat Tekstil 1312 Pertenunan Tekstil 1313 Penyelesaian Akhir Tekstil 1391 Kain Rajutan dan Sulaman 1392 Pembuat Barang Tekstil Bukan Pakaian Jadi 1393 Karpet dan Permadani Tali dan Barang dari Tali Tekstil Lainnya Ytdl 14 INDUSTRI PAKAIAN JADI 1411 Pakaian Jadi (Bukan Penjahitan dan Pembuatan Pakaian) 1412 Penjahitan dan Pembuatan Pakaian Sesuai Pesanan 1413 Perlengkapan Pakaian Yang Utamanya Terbuat dari Tekstil 1420 Pakaian Jadi dan Barang dari Kulit Berbulu 1430 Pakaian Jadi Rajutan dan Sulaman/Bordir 30 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

38 Uraian 4-Digit KBLI 15 INDUSTRI KULIT, BARANG DARI KULIT DAN ALAS KAKI 1511 Kulit dan Kulit Buatan, Termasuk Pencelupan Kulit berbulu 1512 Barang dari Kulit dan Kulit Buatan, Koper, Tas Tangan dan Sejenisnya, Pelana dan Alat Pengekang (Harness) 1520 Alas Kaki 16 INDUSTRI KAYU, BARANG DARI KAYU DAN GABUS (TIDAK TERMASUK FURNITUR) DAN BARANG ANYAMAN DARI BAMBU, ROTAN DAN SEJENISNYA 1610 Penggergajian Kayu dan Pengawetan Kayu, Rotan, Bambu dan Sejenisnya 1621 Kayu Lapis, Veneer dan Sejenisnya 1622 Barang Bangunan dari Kayu 1623 Wadah dari Kayu 1629 Barang Lainnya Dari Kayu, Barang dari Gabus dan Barang Anyaman dari Jerami, Rotan, Bambu dan Sejenisnya 17 INDUSTRI KERTAS DAN BARANG DARI KERTAS 1701 Bubur Kertas, Kertas dan Papan Kertas 1702 Kertas dan Papan Kertas Bergelombang dan Wadah dari Kertas dan Papan Kertas 1709 Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 31

39 Uraian 4-Digit KBLI 18 INDUSTRI PENCETAKAN DAN REPRODUKSI MEDIA REKAMAN 1811 Pencetakan 1812 Jasa Penunjang Pencetakan 1820 Reproduksi Media Rekaman 19 INDUSTRI PRODUK DARI BATU BARA DAN PENGILANGAN MINYAK BUMI 1910 Produk dari Batu Bara 1921 Bahan Bakar Hasil Pengilangan Minyak Bumi Termasuk LPG 1929 Produk Pengilangan Minyak Bumi Lainnya 20 INDUSTRI BAHAN KIMIA DAN BARANG DARI BAHAN KIMIA 2011 Kimia Dasar 2012 Pupuk dan Bahan Senyawa Nitrogen 2013 Plastik dan Karet Buatan Dalam Bentuk Dasar 2021 Pestisida dan Produk Agrokimia Lainnya 2022 Cat dan Tinta Cetak,Pernis dan Bahan Pelapisan Sejenisnya dan Lak 2023 Sabun dan Deterjen, Bahan Pembersih dan Pengilap, Parfum dan Kosmetik 2029 Barang Kimia Lainnya Ytdl 2030 Serat Buatan 32 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

40 Uraian 4-Digit KBLI 21 INDUSTRI FARMASI, PRODUK OBAT KIMIA DAN OBAT TRADISIONAL 2101 Farmasi dan Produk Obat Kimia 2102 Obat Tradisional 22 INDUSTRI KARET, BARANG DARI KARET DAN PLASTIK Ban dan Vulkanisir Ban Pengasapan, Remiling dan Karet Remah 2219 Barang dari Karet Lainnya Ytdl 2221 Barang dari Plastik untuk Bangunan 2222 Barang dari Plastik untuk Pengemasan 2223 Pipa Plastik dan Perlengkapannya 2229 Barang Plastik Lainnya Ytdl 23 INDUSTRI BARANG GALIAN BUKAN LOGAM 2311 Kaca 2312 Barang dari Kaca 2391 Barang Refraktori (Tahan Api) 2392 Bahan Bangunan dari Tanah Liat 2393 Barang Tanah Liat/Keramik dan Porselen Bukan Bahan Bangunan 2394 Semen, Kapur dan Gips Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 33

41 Uraian 4-Digit KBLI 2395 Barang dari Semen, Kapur, Gips dan Asbes 2396 Barang dari Batu 2399 Barang Galian Bukan Logam Lainnya Ytdl 24 INDUSTRI LOGAM DASAR 2410 Logam Dasar Besi dan Baja 2420 Logam Dasar Mulia dan Logam Dasar Bukan Besi Lainnya 2431 Pengecoran Besi dan Baja 2432 Pengecoran Logam Bukan Besi dan Baja 25 INDUSTRI BARANG LOGAM, BUKAN MESIN DAN PERALATANNYA 2511 Barang Logam Siap Pasang untuk Bangunan 2512 Tangki, Tandon Air dan Wadah dari Logam 2513 Generator Uap, Bukan Ketel Pemanas 2520 Senjata dan Amunisi 2591 Penempaan, Pengepresan, Pencetakan dan Pembentukan Logam; Metalurgi Bubuk 2592 Jasa untuk Berbagai Pengerjaan Khusus Logam dan Barang dari Logam 2593 Alat Potong, Perkakas Tangan dan Peralatan Umum 2594 Ember, Kaleng, Drum dan Wadah Sejenis dari Logam 2595 Barang dari Kawat Dan Paku, Mur dan Baut, Bukan Kabel Logam 34 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

42 Uraian 4-Digit KBLI 2599 Barang Logam Lainnya Ytdl 26 INDUSTRI KOMPUTER, BARANG ELEKTRONIK DAN OPTIK 2611 Tabung Elektron dan Konektor Elektronik 2612 Semi Konduktor dan Komponen Elektronik Lainnya 2621 Komputer dan/atau Perakitan Komputer 2622 Perlengkapan Komputer 2631 Peralatan Telepon dan Faksimili 2632 Peralatan Komunikasi Tanpa Kabel (Wireless) 2639 Peralatan Komunikasi Lainnya 2641 Televisi dan/atau Perakitan Televisi 2642 Peralatan Perekam, Penerima dan Pengganda Audio dan Video, Bukan Televisi 2649 Peralatan Audio dan Video Elektronik Lainnya 2651 Alat Ukur dan Alat Uji, Peralatan Navigasi dan Kontrol 2652 Alat Ukur Waktu 2660 Peralatan Iradiasi/ Elektromedikal dan Elektroterapi 2671 Peralatan Fotografi 2679 Peralatan Fotografi dan Instrumen Optik Lainnya 2680 Media Magnetik dan Media Optik Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 35

43 Uraian 4-Digit KBLI 27 INDUSTRI PERALATAN LISTRIK 2711 Motor Listrik, Generator dan Transformator 2712 Peralatan Pengontrol dan Pendistribusian Listrik 2720 Batu Baterai dan Akumulator Liastrik 2731 Kabel Serat Optik 2732 Kabel Listrik dan Elektronik Lainnya Perlengkapan Kabel Peralatan Penerangan Listrik Termasuk Peralatan Penerangan Bukan Listrik 2751 Peralatan Listrik Rumah Tangga 2752 Peralatan Elektrotermal Rumah Tangga 2753 Peralatan Pemanas dan Masak Bukan Listrik Rumah Tangga 2790 Peralatan Listrik Lainnya 28 INDUSTRI MESIN DAN PERLENGKAPAN YTDL 2811 Mesin dan Turbin, Bukan Mesin Pesawat Terbang dan Kendaraan Bremotor 2812 Peralatan Tenaga Zat Cair dan Gas 2813 Pompa Lainnya, Kompresor, Kran dan Klep/Katup 2814 Bearing, Roda Gigi dan Elemen Penggerak Mesin 2815 Oven, Perapian dan Tungku Pembakar 36 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

44 Uraian 4-Digit KBLI 2816 Alat Pengangkat dan Pemindah 2817 Mesin dan Peralatan Kantor (Bukan Komputer dan Peralatan Perlengkapan) 2818 Perkakas Tangan yang Digerakkan Tenaga 2819 Mesin untuk Keperluan Umum Lainnya Ytdl 2821 Mesin Pertanian dan Kehutanan 2822 Mesin dan Perkakas Mesin UntukPengerjaan Logam, Kayu dan Bahan Lainnya 2823 Mesin Metalurgi 2824 Mesin Penambangan, Penggalian dan Konstruksi 2825 Mesin Pengolahan Makanan, Minuman dan Tembakau 2826 Mesin Tekstil, Pakaian Jadi dan Produk Kulit 2829 Mesin Keperluan Khusus Lainnya Ytdl 29 INDUSTRI KENDARAAN BERMOTOR, TRAILER DAN SEMI TRAILER 2910 Kendaraan Bermotor Roda Empat atau Lebih 2920 Karoseri Kendaraan Bermotor Roda Empat atau Lebih dan Trailer dan Semi Trailer 2930 Suku Cadang dan Aksesori Kendaraan Bermotor Roda Empat Atau Lebih Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 37

45 Uraian 4-Digit KBLI 30 INDUSTRI ALAT ANGKUTAN LAINNYA 3011 Pembuatan Kapal, Perahu dan Bangunan Terapung 3012 Pembuatan Kapal Pesiar dan Perahu untuk Olahraga 3020 Lokomotif dan Gerbong Kereta 3030 Pesawat Terbang dan Perlengkapannya 3040 Kendaraan Perang 3091 Sepeda Motor 3092 Sepeda dan Kursi Roda 3099 Alat Angkutan Lainnya Ytdl 31 INDUSTRI FURNITUR 3100 Furnitur dari Kayu 32 INDUSTRI PENGOLAHAN LAINNYA 3211 Perhiasan dan Barang Sejenis 3212 Perhiasan Imitasi dan Barang Sejenis 3220 Alat Musik 3230 Alat Olahraga 3240 Alat Permainan dan mainan Anak 3250 Peralatan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Serta Perlengkapannya 3290 Pengolahan Lainnya Ytdl 38 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

46 Uraian 4-Digit KBLI 33 JASA REPARASI DAN PEMASANGAN MESIN DAN PERALATAN Jasa Reparasi Produk Logam Pabrikasi Jasa Reparasi Mesin 3313 Jasa Reparasi Peralatan Elektronik dan Optik 3314 Jasa Reparasi Peralatan Listrik 3315 Jasa Reparasi Alat Angkutan, Bukan Kendaraan Bermotor 3319 Jasa Reparasi Peralatan Lainnya 3320 Jasa Pemasangan Mesin dan Peralatan III.2 URAIAN 5-DIGIT KBLI KBLI Uraian 5-Digit KBLI 10 INDUSTRI MAKANAN Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Bukan Unggas Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Unggas Pengolahan dan Pengawetan Produk Daging dan Daging Unggas Pengasapan Ikan Pembekuan Ikan Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 39

47 Uraian 5-Digit KBLI Pemindangan Ikan Pengolahan dan Pengawetan Lainnya untuk Ikan Pengolahan dan Pengawetan Ikan dan Biota Air (Bukan Udang) Pengolahan dan Pengawetan Udang dalam Kaleng Penggaraman/Pengeringan Biota Air Lainnya Pengasapan Biota Air Lainnya Pembekuan Biota Air Lainnya Pemindangan Biota Air Lainnya Pengolahan dan Pengawetan Lainnya untuk Biota Air Lainnya Pengasinan/Pemanisan Buah-Buahan dan Sayuran Pelumatan Buah-Buahan dan Sayuran Pengeringan Buah-Buahan dan Sayuran Pembekuan Buah-Buahan dan Sayuran Pengolahan dan Pengawetan Buah-Buahan dan Sayuran Dalam Kaleng Pengolahan Sari Buah dan Sayuran Tempe Kedelai Tahu Kedelai 40 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

48 Uraian 5-Digit KBLI Pengolahan dan Pengawetan Lainnya Buah-Buahan dan Sayuran Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani Margarine Minyak Goreng Bukan Minyak Kelapa dan Minyak Kelapa Sawit Kopra Minyak Makan Kelapa Minyak Goreng Kelapa Minyak Makan Kelapan Sawit (Criude Palm Oil) Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani Lainnya Pengolahan Susu Segar dan Krim Pengolahan Susu Bubuk dan Susu Kental Pengolahan Es Krim Pengolahan Es Sejenisnya yang Dapat Dimakan (Bukan Es Batu dan Es Balok) Pengolahan Produk dari Susu Lainnya Penggilingan dan Pembersihan Padi-Padian dan Biji-Bijian Pengupasan, Pembersihan dan Sortasi Kopi Pengupasan, Pembersihan dan Pengeringan Kakao Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 41

49 Uraian 5-Digit KBLI Pengupasan dan Pembersihan Biji-Bijian Bukan Kopi dan Kakao Pengupasan dan Pembersihan Kacang-Kacangan Pengupasan dan Pembersihan Umbi-Umbian (Termasuk Rizoma) Tepung Terigu Berbagai Macam Tepung dari Padi-Padian, Biji-Bijian, Kacang-Kacangan, Umbi-Umbian dan Sejenisnya Pati Ubi Kayu Berbagai Macam Pati Palma Glukosa dan Sejenisnya Pati Lainnya Penggilingan Padi dan Penyosohan Beras Penggilingan dan Pembersihan Jagung Tepung Beras dan Tepung Jagung Pati Beras dan Jagung Produk Roti dan Kue Gula Pasir Gula Merah Sirop Pengolahan Gula Lainnya Bukan Sirop 42 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

50 Uraian 5-Digit KBLI Kakao Makanan dari Cokelat dan Kembang Gula Manisan Buah-Buahan dan Sayuran Kering Kembang Gula Lainnya Makaroni, Mie dan Produk Sejenisnya Pengolahan Kopi dan Teh Pengolahan Herbal (Herb Infusion) Kecap Bumbu Masak dan Penyedap Masakan Produk Masak dari Kelapa Pengolahan Garam Produk Masak Lainnya Makanan Bayi Kue Basah Makanan dari Kedele dan Kacang-Kacangan Lainnya Bukan Kecap, Tempe dan Tahu Kerupuk, Keripik, Peyek dan Sejenisnya Produk Makanan Lainnya Ransum Makanan Hewan Konsentrat Makanan Hewan Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 43

51 Uraian 5-Digit KBLI 11 INDUSTRI MINUMAN Minuman Keras Minuman Anggur (Wine) Minuman Keras dari Malt dan Malt Minuman Ringan Air Minum dan Air Mineral Minuman Lainnya 12 INDUSTRI MANUFAKTUR TEMBAKAU Rokok Kretek Rokok Putih Rokok dan Cerutu Lainnya Pengeringan dan Manufaktur Tembakau Bumbu Rokok Serta Kelengkapan Rokok Lainnya 13 INDUSTRI TEKSTIL Persiapan Serat Tekstil Pemintalan Benang Pemintalan Benang Jahit Pertenunan (Bukan Pertenunan Karung Goni dan Karung Lainnya) Kain Tenun Ikat 44 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

52 Uraian 5-Digit KBLI Bulu Tiruan Tenunan Penyempurnaan Benang Penyempurnaan Kain Pencetakan Kain Batik Kain Rajutan Kain Sulaman/Bordir Bulu Tiruan Rajutan Barang Jadi Tekstil untuk Keperluan Rumah Tangga Barang Jadi Tekstil Sulaman Bantal dan Sejenisnya Barang Jadi Rajutan dan Sulaman Barang Jadi Tekstil Lainnya Karpet dan Permadani Tali Barang dari Tali Kain Pita (Narrow Fabric) yang Menghasilkan Kain Keperluan Non Woven (Bukan Tenunan) Kain Ban Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 45

53 Uraian 5-Digit KBLI Karung Goni Karung Bukan Goni Kapuk Tekstil Lainnya Ytdl 14 INDUSTRI PAKAIAN JADI Pakaian Jadi (Konveksi) dari Tekstil Pakaian Jadi (Konveksi) dari Kulit Penjahitan dan Pembuatan Pakaian Sesuai Pesanan Perlengkapan Pakaian dari Tekstil Perlengkapan Pakaian dari Kulit Pakaian Jadi dan Barang dari Kulit Berbulu Pakaian Jadi Rajutan Pakaian Jadi Sulaman/Bordir Rajutan Kaos Kaki dan Sejenisnya 15 INDUSTRI KULIT, BARANG DARI KULIT DAN ALAS KAKI Pengawetan Kulit Penyamakan Kulit Pencelupan Kulit Bulu Kulit Buatan/Imitasi Barang dari Kulit dan Kulit Buatan untuk Keperluan Pribadi 46 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

54 Uraian 5-Digit KBLI Barang dari Kulit dan Kulit Buatan untuk Keperluan Teknik/ Barang dari Kulit dan Kulit Buatan untuk Keperluan Hewan Barang dari Kulit dan Kulit Buatan untuk Keperluan Lainnya Alas Kaki untuk Keperluan Sehari-Hari Sepatu Olahraga Sepatu Teknik Lapangan/Keperluan Barang dari Kulit dan Kulit Buatan untuk Keperluan Lainnya Alas Kaki untuk Keperluan Sehari-Hari Sepatu Olahraga Sepatu Teknik Lapangan/Keperluan Alas Kaki Lainnya 16 INDUSTRI KAYU, BARANG DARI KAYU DAN GABUS (TIDAK TERMASUK FURNITUR) DAN BARANG ANYAMAN DARI BAMBU, ROTAN DAN SEJENISNYA Penggergajian Kayu Pengawetan Kayu Pengawetan Rotan, Bambu dan Sejenisnya Manufaktur Rotan Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 47

55 Uraian 5-Digit KBLI Kayu Lapis Kayu Lapis Laminasi, Termasuk Decorative Plywood Panel Kayu Lainnya Veneer Barang Bangunan dari Kayu Bangunan Prafabrikasi dari Kayu Wadah dari Kayu Barang Anyaman dari Rotan dan Bambu Barang Anyaman dari Tanaman Bukan Rotan dan Bambu Kerajinan Ukiran dari Kayu Bukan Mebeller Alat Dapur dari Kayu, Rotan dan Bambu Kayu Bakar dan Pelet Kayu Barang dari Kayu, Rotan, Gabus Lainnya Ytdl 17 INDUSTRI KERTAS DAN BARANG DARI KERTAS Bubur Kertas (Pulp) Kertas Budaya Kertas Berharga Kertas Khusus Kertas Lainnya Kertas dan Papan Kertas Bergelombang 48 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

56 Uraian 5-Digit KBLI Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton Kertas Tissue Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya Ytdl 18 INDUSTRI PENCETAKAN DAN REPRODUKSI MEDIA REKAMAN Pencetakan Umum Pencetakan Khusus Jasa Penunjang Pencetakan Reproduksi Media Rekaman Suara dan Piranti Lunak Reproduksi Media Rekaman Film dan Video 19 INDUSTRI PRODUK DARI BATU BARA DAN PENGILANGAN MINYAK BUMI Produk dari Batu Bara Pemurnian dan Pengilangan Minyak Bumi Pemurnian dan Manufaktur Gas Alam Pembuatan Minyak Pelumas Manufaktur Kembali Minyak Pelumas Bekas Produk dari Hasil Kilang Minyak Bumi Briket Batu Bara 20 INDUSTRI BAHAN KIMIA DAN BARANG DARI BAHAN KIMIA Kimia Dasar Anorganik Khlor dan Alkali Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 49

57 Uraian 5-Digit KBLI Kimia Dasar Anorganik Gas Kimia Dasar Anorganik Pigmen Kimia Dasar Anorganik Lainnya Kimia Dasar Organik yang Bersumber dari Hasil Pertanian Kimia Dasar Organik Untuk Bahan Baku Zat Warna dan Pigmen, Zat Warna dan Pigmen Kimia Dasar Organik yang Bersumber dari Minyak Bumi, Gas Alam dan Batu Bara Kimia Dasar Organik yang Menghasilkan Bahan Kimia Khusus Kimia Dasar Organik Lainnya Pupuk Alam/Non Sintetis Hara Makro Primer Pupuk Buatan Tunggal Hara Makro Primer Pupuk Buatan Majemuk Hara Makro Primer Pupuk Buatan Campuran Hara Makro Primer Pupuk Hara Makro Sekunder Pupuk Hara Mikro Pupuk Pelengkap Pupuk Lainnya Damar Buatan (Resin Sintetis) dan Bahan Baku Plastik Karet Buatan 50 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

58 Uraian 5-Digit KBLI Bahan Baku Pemberantas Hama (Bahan Aktif) Pemberantas Hama (Formulasi) Zat Pengatur Tumbuh Bahan Amelioran (Pembenah Tanah) Cat dan Tinta Cetak Pernis (Termasuk Mastik) Lak Sabun dan Bahan Pembersih Keperluan Rumah Tangga Bahan Kosmetik dan Kosmetik, Termasuk Pasta Gigi Perekat/Lem Bahan Peledak Tinta Minyak Atsiri Korek Api Barang Kimia Lainnya Ytdl Serat/Benang/Strip Filamen Buatan Serat Stapel Buatan 21 INDUSTRI FARMASI, PRODUK OBAT KIMIA DAN OBAT TRADISIONAL Bahan Farmasi Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 51

59 Uraian 5-Digit KBLI Produk Farmasi Simplisia (Bahan Obat Tradisional) Produk Obat Tradisional 22 INDUSTRI KARET, BARANG DARI KARET DAN PLASTIK Ban Luar dan Ban Dalam Vulkanisir Ban Pengasapan Karet Remilling Karet Karet Remah (Crumb Rubber) Barang dari Karet untuk Keperluan Rumah Tangga Barang dari Karet untuk Keperluan Barang dari Karet Lainnya Ytdl Barang dari Plastik untuk Bangunan Barang dari Plastik untuk Pengemasan Pipa Plastik dan Perlengkapannya Barang Plastik Lembaran Perlengkapan dan Peralatan Rumah Tangga (Tidak Termasuk Furniture) Barang dan Peralatan Teknik/ dari Plastik Barang Plastik Lainnya Ytdl 52 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

60 Uraian 5-Digit KBLI 23 INDUSTRI BARANG GALIAN BUKAN LOGAM Kaca Lembaran Kaca Pengaman Kaca Lainnya Perlengkapan dan Peralatan Rumah Tangga dari Kaca Alat-Alat Laboratorium, Farmasi dan Kesehatan dari Kaca Kemasan dari Kaca Barang Lainnya dari Kaca Bata, Mortar dan Semen Tahan Api Barang Tahan Api dari Tanah Liat/Keramik Lainnya Batu Bata dari Tanah Liat/Keramik Genteng dari Tanah Liat/Keramik Peralatan Saniter dari Porselen Bahan Bangunan dari Tanah Liat/Keramik Bukan Batu Bata dan Genteng Perlengkapan Rumah Tangga dari Porselen Perlengkapan Rumah Tangga dari Tanah Liat/ Keramik Alat Laboratorium dan Alat Listrik/Teknik dari Porselen Barang Tanah Liat/Keramik dan Porselen Lainnya Bukan Bahan Bangunan Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 53

61 Uraian 5-Digit KBLI Semen Kapur Gips Barang dari Semen Barang dari Kapur Barang dari Semen dan Kapur untuk Konstruksi Barang dari Gips untuk Konstruksi Barang dari Asbes untuk Keperluan Bahan Bangunan Barang dari Asbes untuk Keperluan Mortar atau Beton Siap Pakai Barang dari Semen, Kapur, Gips dan Asbes Lainnya Barang dari Marmer dan Granit untuk Keperluan Rumah Tangga dan Pajangan Barang dari Marmer dan Granit untuk Keperluan Bahan Bangunan Barang dari Batu untuk Keperluan Rumah Tangga dan Pajangan Barang dari Marmer, Granit dan Batu Lainnya Barang Galian Bukan Logam Lainnya Ytdl 24 INDUSTRI LOGAM DASAR Besi dan Baja Dasar (Iron and Steel Making) 54 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

62 Uraian 5-Digit KBLI Penggilingan Baja (Steel Rolling) Pipa dan Sambungan Pipa dari Baja dan Besi Pembuatan Logam Dasar Mulia Pembuatan Logam Dasar Bukan Besi Penggilingan Logam Bukan Besi Ekstrusi Logam Bukan Besi Pipa dan Sambungan Pipa dari Logam Bukan Besi dan Baja Manufaktur Uranium dan Bijih Uranium Pengecoran Besi dan Baja Pengecoran Logam Bukan Besi dan Baja 25 INDUSTRI BARANG LOGAM, BUKAN MESIN DAN PERALATANNYA Barang dari Logam Bukan Aluminium Siap Pasang untuk Bangunan Barang dari Logam Aluminium Siap Pasang untuk Bangunan Konstruksi Berat Siap Pasang dari Baja untuk Bangunan Barang dari Logam Siap Pasang untuk Konstruksi Lainnya Tangki, Tandon Air dan Wadah dari Logam Generator Uap, Bukan Ketel Pemanas Senjata dan Amunisi Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 55

63 Uraian 5-Digit KBLI Penempaan, Pengepresan, Pencetakan dan Pembentukan Logam; Metalurgi Bubuk Jasa untuk Berbagai Pengerjaan Khusus Logam dan Barang dari Logam Alat Potong dan Perkakas Tangan untuk Pertanian Alat Potong dan Perkakas Tangan Pertukangan Alat Potong dan Perkakas Tangan yang Digunakan Dalam Rumah Tangga Peralatan Umum Ember, Kaleng, Drum dan Wadah Sejenis dari Logam Barang dari Kawat Paku, Mur dan Baut Brankas, Filling Kantor dan Sejenisnya Peralatan Dapur dan Peralatan Meja dari Logam Keperluan Rumah Tangga dari Logam Bukan Peralatan Dapur dan Peralatan Meja Pembuatan Profil Lampu dari Logam Barang Logam Lainnya Ytdl 26 INDUSTRI KOMPUTER, BARANG ELEKTRONIK DAN OPTIK Tabung Elektron dan Konektor Elektronik 56 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

64 Uraian 5-Digit KBLI Semi Konduktor dan Komponen Elektronik Lainnya Komputer dan/atau Perakitan Komputer Perlengkapan Komputer Peralatan Telepon dan Faksimili Peralatan Komunikasi Tanpa Kabel (Wireless) Peralatan Komunikasi Lainnya Televisi dan/atau Perakitan Televisi Peralatan Perekam, Penerima dan Pengganda Audio dan Video, Peralatan Audio dan Video Elektronik Lainnya Alat Ukur dan Alat Uji Manual Alat Ukur dan Alat Uji Elektrik Alat Ukur dan Alat Uji Elektronik Alat Uji Dalam Proses Alat Ukur Waktu Peralatan Iradiasi/Sinar X, Perlengkapan dan Sejenisnya Peralatan Elektromedikal dan Elektroterapi Peralatan Fotografi Kamera Cinematografi Proyektor dan Perlengkapannya Teropong dan Instrumen Optik Bukan Kaca Mata Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 57

65 Uraian 5-Digit KBLI Media Magnetik dan Media Optik 27 INDUSTRI PERALATAN LISTRIK Motor Listrik Mesin Pembangkit Listrik Pengubah Tegangan (Transformator), Pengubah Arus (Rectifier) dan Pengontrol Tegangan (voltaje Stabilizer) Peralatan Pengontrol dan Pendistribusian Listrik Batu Baterai Kering (Batu Baterai Primer) Akumulator Listrik (Batu Baterai Sekunder) Kabel Serat Optik Kabel Listrik dan Elektronik Lainnya Perlengkapan Kabel Bola Lampu Pijar, Lampu Penerangan Terpusat dan Lampu Ultra Violet Lampu Tabung Gas (Lampu Pembuang Listrik) Peralatan Penerangan untuk Alat Transportasi Peralatan Penerangan Lainnya Peralatan Listrik Rumah Tangga Peralatan Elektrotermal Rumah Tangga Peralatan Pemanas dan Masak Bukan Listrik Rumah Tangga 58 Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur

66 Uraian 5-Digit KBLI Peralatan Listrik Lainnya 28 INDUSTRI MESIN DAN PERLENGKAPAN YTDL Mesin Uap, Turbin dan Kincir Motor Pembakaran Dalam Komponen dan Suku Cadang Mesin dan Turbin Peralatan Tenaga Zat Cair dan Gas Pompa Lainnya, Kompresor, Kran dan Klep/Katup Bearing, Roda Gigi dan Elemen Penggerak Mesin Oven, Perapian dan Tungku Pembakar Sejenis yang Tidak Menggunakan Arus Listrik Oven, Perapian dan Tungku Pembakar Sejenis Yang Menggunakan Arus Listrik Alat Pengangkat dan Pemindah Mesin Kantor dan Akuntansi Manual Mesin Kantor dan Akuntansi Elektrik Mesin Kantor dan Akuntansi Elektronik Mesin Fotocopi Mesin dan Peralatan Kantor Lainnya Perkakas Tangan yang Digerakkan Tenaga Mesin untuk Pembungkus, Pembotolan dan Pengalengan Kasus Batas KBLI Kelompok Usaha Manufaktur 59

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*)

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*) Tabel : SP-1C (T). JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA KECIL Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015 TERPASANG SENYATANYA 1 Industri Makanan Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Unggas 100.00 55.71 Industri

Lebih terperinci

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*)

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*) Tabel : SP-1A (T). JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA SKALA MENENGAH DAN BESAR Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015 NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*) 1 Industri Makanan Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan

Lebih terperinci

-2- Mesin dan/atau Peralatan Industri kecil dan/atau Industri menengah; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kement

-2- Mesin dan/atau Peralatan Industri kecil dan/atau Industri menengah; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kement No.440, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. Restrukturisasi Mesin. Peralatan Industri Kecil Indis PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/M-IND/PER/3/2016 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

DIREKTORI PERUSAHAAN INDUSTRI DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016 KECAMATAN DENPASAR TIMUR

DIREKTORI PERUSAHAAN INDUSTRI DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016 KECAMATAN DENPASAR TIMUR KECAMATAN DENPASAR TIMUR 1 Industri Air Minum Dalam Kemasan 4 2 Industri Alas Kaki Lainnya 5 3 Industri Alat Pertanian dari Logam 3 4 Industri Alat-alat Dapur Dari Logam 4 5 Industri Alat-alat Dapur dari

Lebih terperinci

BAB II : TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN Tabel : SE-12. JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA SKALA MENENGAH DAN BESAR Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2009

BAB II : TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN Tabel : SE-12. JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA SKALA MENENGAH DAN BESAR Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2009 BAB II : TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN Tabel : SE-. JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA SKALA MENENGAH DAN BESAR Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 009 NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*) JUMLAH PERUSAHAAN KAPASITAS

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG UPAH MINIMUM SEKTORAL KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG UPAH MINIMUM SEKTORAL KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2018

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG UPAH MINIMUM SEKTORAL KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2018 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG UPAH MINIMUM SEKTORAL KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Januari Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor

Ringkasan Eksekutif Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Januari Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Ringkasan Eksekutif Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Januari 2017 A. Pertumbuhan Ekspor Impor Industri Pengolahan 10.400 10.200 10.000 9.800 9.600 9.400 9.200 9.000 10.136,84 Perkembangan

Lebih terperinci

a. UPAH MINIMUM SEKTORAL KABUPATEN PASURUAN

a. UPAH MINIMUM SEKTORAL KABUPATEN PASURUAN LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 27 TAHUN 2014 TANGGAL : 30 APRIL 2014 TENTANG : UPAH MINIMUM SEKTORAL KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014. a. UPAH MINIMUM SEKTORAL KABUPATEN PASURUAN

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2017 (dalam US$ juta)

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2017 (dalam US$ juta) Ringkasan Eksekutif Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Februari 2017 A. Pertumbuhan Ekspor Impor Industri Pengolahan 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Perkembangan Nilai Ekspor

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016 Ringkasan Eksekutif Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Desember 2016 A. Pertumbuhan Ekspor Impor Industri Pengolahan 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Perkembangan Nilai Ekspor

Lebih terperinci

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KODE KETERANGAN 000 KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA 011 PERTANIAN TANAMAN PANGAN, TANAMAN PERKEBUNAN, DAN HORTIKULTURA 012 PETERNAKAN 013 KOMBINASI PERTANIAN

Lebih terperinci

UPAH MINIMUM KOTA BATAM 2013 OLEH : DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM

UPAH MINIMUM KOTA BATAM 2013 OLEH : DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM UPAH MINIMUM KOTA BATAM 2013 OLEH : DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM UPAH MINIMUM Upah Bulanan Terendah : UPAH POKOK TERMASUK TUNJANGAN TETAP MASA KERJA KURANG DARI 1 (SATU) TAHUN (PASAL 8 PERMENAKER NO.

Lebih terperinci

Struktur KBLI 2009 PERTANIAN TANAMAN SEMUSIM 0111 PERTANIAN TANAMAN SEREALIA (BUKAN PADI), KACANG-KACANGAN DAN BIJI-BIJIAN PENGHASIL MINYAK

Struktur KBLI 2009 PERTANIAN TANAMAN SEMUSIM 0111 PERTANIAN TANAMAN SEREALIA (BUKAN PADI), KACANG-KACANGAN DAN BIJI-BIJIAN PENGHASIL MINYAK A PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN 01 PERTANIAN TANAMAN, PETERNAKAN, PERBURUAN DAN KEGIATAN YBDI 011 PERTANIAN TANAMAN SEMUSIM 0111 PERTANIAN TANAMAN SEREALIA (BUKAN PADI), KACANG-KACANGAN DAN BIJI-BIJIAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU GUBERNUR KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR 1832 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM SEKTORAL KOTA BATAM TAHUN 2016 GUBERNUR KEPULAUAN RIAU, Menimbang : a. bahwa Upah Minimum Kota (UMK)

Lebih terperinci

LAMPIRAN I : JENIS INDUSTRI DAN BESARNYA NILAI DASAR RETRIBUSI IZIN USAHA INDUSTRI DALAM WILAYAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

LAMPIRAN I : JENIS INDUSTRI DAN BESARNYA NILAI DASAR RETRIBUSI IZIN USAHA INDUSTRI DALAM WILAYAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA LAMPIRAN I : JENIS INDUSTRI DAN BESARNYA NILAI DASAR RETRIBUSI IZIN USAHA INDUSTRI DALAM WILAYAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA I. INDUSTRI KIMIA, AGRO DAN HASIL HUTAN A. INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN

Lebih terperinci

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar KLASIFIKASI INDUSTRI Industri adalah suatu usaha atau kegiatan yang melakukan proses atau aktivitas yang mengubah dari sesuatu atau bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi berupa barang

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN TENTANG PENETAPAN JENIS-JENIS INDUSTRI DALAM PEMBINAAN MASING-MASING DIREKTORAT JENDERAL DAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH NOMOR : 12 TAHUN 2011 TANGGAL : 15 AGUSTUS 2011 TENTANG : PERIZINAN INDUSTRI DI KABUPATEN BANDUNG

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH NOMOR : 12 TAHUN 2011 TANGGAL : 15 AGUSTUS 2011 TENTANG : PERIZINAN INDUSTRI DI KABUPATEN BANDUNG LAMPIRAN PERATURAN DAERAH NOMOR : 12 TAHUN 2011 TANGGAL : 15 AGUSTUS 2011 TENTANG : PERIZINAN INDUSTRI DI KABUPATEN BANDUNG JENIS-JENIS INDUSTRI DALAM PEMBINAAN DIREKTORAL JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA,

Lebih terperinci

LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2013 TENTANG : RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU

LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2013 TENTANG : RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2013 TENTANG : RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU JENIS-JENIS PERUSAHAAN DAN TINGKAT GANGGUAN I. Perusahaan yang menggunakan mesin dengan tingkat

Lebih terperinci

Jumlah Unit Usaha, Tenaga Kerja, Investasi dan Nilai Produksi Potensi Industri 2008

Jumlah Unit Usaha, Tenaga Kerja, Investasi dan Nilai Produksi Potensi Industri 2008 Tabel 6.1.01 : Unit Usaha, Tenaga Kerja, Investasi dan Nilai Produksi Potensi Industri 2008 Unit Usaha. Tenaga Kerja. 1. Industri Argo dan Hasil Hutan 390 8,716 9,106 3,937 33,616 37,553 2. Industri Tekstil,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI DALAM WILAYAH KABUPATEN KUTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI DALAM WILAYAH KABUPATEN KUTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI DALAM WILAYAH KABUPATEN KUTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI, Menimbang : a. bahwa dengan telah diserahkannya

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri FEBRUARI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Februari 2017 Pendahuluan Pada tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,02%, lebih tinggi dari pertumbuhan tahun

Lebih terperinci

Jumlah Unit Usaha, Tenaga Kerja, Investasi dan Nilai Produksi Potensi Industri Tahun 2009

Jumlah Unit Usaha, Tenaga Kerja, Investasi dan Nilai Produksi Potensi Industri Tahun 2009 Tabel 6.1.01 : Unit Usaha, Tenaga Kerja, Investasi dan Nilai Produksi Potensi Industri Tahun 2009 Komoditi Unit Usaha _ Tenaga Kerja _ (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Industri Argo dan Hasil Hutan 390 8.736

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI HASIL USAHA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-321/PJ/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-

Lebih terperinci

1. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku 2. Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja

1. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku 2. Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja Industry *) Istilah industri sering diidentikkan dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dari definisi tersebut,

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2011

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2011 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 13/02/21/Th. VII, 1 Februari 2012 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2011 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN jiwa (Central Intelligence Agency (CIA),2017). Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN jiwa (Central Intelligence Agency (CIA),2017). Indonesia merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia adalah salah satu negara berkembang di Asia Tenggara. Negara dengan jumlah penduduk ke empat terbesar di dunia yaitu dengan 258.316.051 jiwa (Central Intelligence

Lebih terperinci

Jumlah Unit Usaha, Tenaga Kerja, Investasi dan Nilai Produksi : Potensi Industri di Kabupaten Garut Tahun 2012

Jumlah Unit Usaha, Tenaga Kerja, Investasi dan Nilai Produksi : Potensi Industri di Kabupaten Garut Tahun 2012 Industri/ Industry Unit Usaha, Tenaga Kerja, Investasi dan Nilai Produksi..0 : Potensi Industri di Kabupaten Garut Tahun 0 Number of Establishment, Employment, Investation and Value of Potential Industrial

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2013

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 31/05/21/Th.VIII, 1 Mei 2013 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2013 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro

Lebih terperinci

LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU A. KEGIATAN YANG MENIMBULKAN GANGGUAN

LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU A. KEGIATAN YANG MENIMBULKAN GANGGUAN LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU A. KEGIATAN YANG MENIMBULKAN GANGGUAN I. Kegiatan/Usaha Yang Menggunakan Mesin. a. Intensitas Gangguan

Lebih terperinci

Tabel Kesesuaian Lapangan Usaha KBLI 2009 KBLI 2005

Tabel Kesesuaian Lapangan Usaha KBLI 2009 KBLI 2005 Katalog BPS:1302018 Tabel Kesesuaian Lapangan Usaha CETAKAN II BADAN PUSAT STATISTIK Tabel Kesesuaian Lapangan Usaha CETAKAN II TABEL KESESUAIAN LAPANGAN USAHA CETAKAN II ISBN : 978-979-064-365-9 No. Publikasi

Lebih terperinci

Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p14) File: sakernas00

Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p14) File: sakernas00 Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p14) File: sakernas00 Gambaran Tipe: Kontinyu Format: numeric Width: 8 Desimal: 0 Range: 11-950 Observasi Valid: 0 Tidak Valid: 0 DEFINISI Lapangan usaha/pekerjaan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2013

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 54/08/21/Th. VIII, 1 Agustus 2013 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2013 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur

Lebih terperinci

I. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia Gol Pokok. III. Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia Kategori. Hal.

I. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia Gol Pokok. III. Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia Kategori. Hal. KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 200 9, KLASIFIKASI BAKU JENIS PEKERJAAN INDONESIA 2002, KODE PENDIDIKAN MENURUT BIDANG STUDI DAN KODE PELATIHAN KERJA S A K E R N A S 2 0 1 5 Kategori I. Klasifikasi

Lebih terperinci

PENGUKUHAN PKP PER JENIS USAHA JENIS USAHA :... NAMA/MEREK USAHA/ALAMAT : N.P.W.P NO. P.K.P KETERANGAN (1) (2) (3) (4) (5)

PENGUKUHAN PKP PER JENIS USAHA JENIS USAHA :... NAMA/MEREK USAHA/ALAMAT : N.P.W.P NO. P.K.P KETERANGAN (1) (2) (3) (4) (5) L A M P I R A N I PENGUKUHAN PKP PER JENIS USAHA JENIS USAHA :... SE. NO. /PJ. /19... KLU... NO. URUT NAMA/MEREK USAHA/ALAMAT : N.P.W.P NO. P.K.P KETERANGAN (1) (2) (3) (4) (5) KP. PPN. 9B-1. L A M P I

Lebih terperinci

V. ANALISA SISTEM. 5.1 Agroindustri Nasional Saat Ini

V. ANALISA SISTEM. 5.1 Agroindustri Nasional Saat Ini V. ANALISA SISTEM 5. Agroindustri Nasional Saat Ini Kebijakan pembangunan industri nasional yang disusun oleh Departemen Perindustrian (5) dalam rangka mewujudkan visi: Indonesia menjadi Negara Industri

Lebih terperinci

Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p16) File: sakernas05nov

Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p16) File: sakernas05nov Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p16) File: sakernas05nov Gambaran Tipe: Kontinyu Format: numeric Width: 8 Desimal: 0 Range: 0-950 Observasi Valid: 0 Tidak Valid: 0 DEFINISI Lapangan usaha/pekerjaan

Lebih terperinci

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 589/MPP/Kep/10/1999 TENTANG PENETAPAN JENIS-JENIS INDUSTRI DALAM PEMBINAAN MASING-MASING DIREKTORAT JENDERAL DAN KEWENANGAN PEMBERIAN

Lebih terperinci

Lapangan usaha/pekerjaan sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir (b4p26) File: sakernas05nov

Lapangan usaha/pekerjaan sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir (b4p26) File: sakernas05nov Lapangan usaha/pekerjaan sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir (b4p26) File: sakernas05nov Gambaran Tipe: Kontinyu Format: numeric Width: 8 Desimal: 0 Range: 0-990 Observasi Valid: 0 Tidak

Lebih terperinci

Lapangan usaha/bidang pekerjaan utama dari tempat bekerja selama seminggu yang lalu (b4cr7) File: sakernas02

Lapangan usaha/bidang pekerjaan utama dari tempat bekerja selama seminggu yang lalu (b4cr7) File: sakernas02 Lapangan usaha/bidang pekerjaan utama dari tempat bekerja selama seminggu yang lalu (b4cr7) File: sakernas02 Gambaran Tipe: Kontinyu Format: numeric Width: 8 Desimal: 0 Range: 0-990 Observasi Valid: 0

Lebih terperinci

yang lain antara lain toko modern/swalayan, SPBU, dan SPBE. Toko modern di Kabupaten Temanggung ada dalam tabel

yang lain antara lain toko modern/swalayan, SPBU, dan SPBE. Toko modern di Kabupaten Temanggung ada dalam tabel yang lain antara lain toko modern/swalayan, SPBU, dan SPBE. Toko modern di ada sejumlah 33 buah. Untuk SPBU dan SPBE secara rinci dalam tabel 2.205. Tabel 2.205. Nama dan Alamat SPBU SPBE Tahun 2013 1

Lebih terperinci

A. Kelompok Bangunan dan Pekerjaan Umum Upah Harian (Rp) 1 Pekerja/Knek ,00. 2 Tukang Gali ,00. 3 Kepala Tukang Batu 110.

A. Kelompok Bangunan dan Pekerjaan Umum Upah Harian (Rp) 1 Pekerja/Knek ,00. 2 Tukang Gali ,00. 3 Kepala Tukang Batu 110. Lampiran : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 17 Tahun 2011 Tanggal 2 Februari 2011 Kualifikasi Pekerja A. Kelompok Bangunan dan Pekerjaan Umum Upah Harian 1 Pekerja/Knek 81.175,00

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 8 TAHUN 0 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR TAHUN 0 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PUSAT STANDARDISASI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I.

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PUSAT STANDARDISASI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I. 02. Sistem Fluida dan Komponen Untuk Penggunaan Umum 1 02.02 Komponen saluran pipa dan saluran pipa Pipa Polietilena untuk Air Minum 06-4829-2005 2-Feb-09 2 02.02 Pipa PVC untuk Saluran Air Buangan di

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2014

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 33/05/21/Th. IX, 2 Mei 2014 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2014 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil

Lebih terperinci

Pertumbuhan Indeks Produksi Industri Besar dan Sedang Menurut 2 Digit Kode ISIC, (2000=100)

Pertumbuhan Indeks Produksi Industri Besar dan Sedang Menurut 2 Digit Kode ISIC, (2000=100) Uraian 2 0 1 0 2 0 1 1 2010 ***) 15 Makanan dan Minuman 0,58 3,83 4,70 0,18 6,41-3,87 7,92 3,99 3,34 8,34 Pengolahan Tembakau -1,11 1,56-2,51 2,03 4,70 2,82 8,57-1,92 0,72 9,22 17 Tekstil -4,17 2,25 0,34

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2015 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 23/05/31/Th. XVII, 4 Mei 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS NAIK 8,83 PERSEN DAN IMK NAIK 8,93 PERSEN PADA TRIWULAN

Lebih terperinci

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan III Tahun 2017

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan III Tahun 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan III Tahun 2017 Pertumbuhan produksi IBS dan IMK Triwulan III Tahun 2017

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2013

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 10/02/34/Th.XVI, 3 Februari 2014 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2014 PROVINSI RIAU

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2014 PROVINSI RIAU No. 9/02/14/Th. XVI, 2 Februari 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2014 PROVINSI RIAU. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III TAHUN 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK No. 61/11/32/Th.XVIII, 1 November 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III TAHUN 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS TRW III

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Jawa Barat No. 61/11/32/Th. XIX, 1 November BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Jawa Barat Triwulan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK No. 28/05/32/Th.XVII, 04 Mei 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS TRW I TH 2015

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN II TAHUN 2012

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN II TAHUN 2012 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 31/08/31/Th XIV, 1 Agustus PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN II TAHUN PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS TRIWULAN II TAHUN MENGALAMI KENAIKAN SEBESAR 8,60 PERSEN DIBANDING

Lebih terperinci

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS)

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2017 I Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2015 1-14 II Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia 2014 15-19 III Kode Pendidikan Menurut Bidang Studi 20-29

Lebih terperinci

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 03/02/53/Th. XIV, 1 Februari 2011 Angka sementara nilai ekspor nonmigas Propinsi Nusa Tenggara Timur pada bulan Desember 2010 sebesar 1,778 juta *) US $ dengan volume

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III TAHUN 2015 No. 63/11/32/Th.XVII, 02 November 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III TAHUN 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS TRW III TH 2015 NAIK 2,77 PERSEN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV TAHUN 2014

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV TAHUN 2014 BPS PROVINSI JAWA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK No. 10/02/32/Th.XVII, 02 Februari 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV TAHUN 2014 PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS TRW IV

Lebih terperinci

dapat di lihat dari 3 (tiga) jenis yaitu Industri Mikro dan Kecil, Menengah, dan Industri Besar dapat dilihat dalam

dapat di lihat dari 3 (tiga) jenis yaitu Industri Mikro dan Kecil, Menengah, dan Industri Besar dapat dilihat dalam 1.1 mor : 44.562.01, di Desa Ngaren Kecamatan Ngadirejo 1.2 mor : 44.562.02, di Desa Rejosari Kecamatan Pringsurat 1.3 mor : 44.562.03, di Desa Candimulyo Kecamatan Kedu 1.4 mor : 44.562.04, di Jalan Suwandi

Lebih terperinci

Jenis-jenis Sumber Daya Alam

Jenis-jenis Sumber Daya Alam Jenis-jenis Sumber Daya Alam Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam? Sumber daya alam merupakan kekayaan alam di suatu tempat yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Berbagai jenis tumbuhan,

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Pertumbuhan Produksi IBS dan IMK Triwulan III 2017 Nomor : 64/11/34/Th. XIX, 1 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI D.I YOGYAKARTA PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR BADAN PUSAT STATISTIK No. 24/04/Th. XIII, 1 April PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR FEBRUARI HARGA GROSIR NAIK 0,04 PERSEN, HARGA GROSIR BAHAN BAKU NAIK 0,05 PERSEN Pada bulan Indeks harga grosir/agen

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG INSENTIF BAGI INVESTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG INSENTIF BAGI INVESTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG INSENTIF BAGI INVESTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang : a. bahwa dalam upaya menarik minat investor dalam maupun

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 29/05/16 Th.XVII, 4 Mei 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2015 PERTUMBUHAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR BADAN PUSAT STATISTIK No. 05/01/Th. XIII, 4 Januari 2010 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR NOVEMBER HARGA GROSIR NAIK 0,73 PERSEN Pada bulan November Indeks harga grosir/agen atau Indeks Harga

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 30/05/52/Th.III, 2 Mei 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2017 Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECILTRIWULAN III TAHUN 2015 PROVINSI RIAU

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECILTRIWULAN III TAHUN 2015 PROVINSI RIAU No. 57/11/14/Th. XVI, 2 November 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECILTRIWULAN III TAHUN 2015 PROVINSI RIAU. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR BADAN PUSAT STATISTIK No. 70/11/Th. XIII, 1 November PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR OKTOBER HARGA GROSIR NAIK 0,17 PERSEN Pada bulan Indeks harga grosir/agen atau Indeks Harga Perdagangan

Lebih terperinci

Indeks Unit Value Ekspor

Indeks Unit Value Ekspor o. id Ka t a l og :8202014 ht tp : // w w w.b ps.g 2 0 1 2 2 0 1 5 id o..b ps.g w w // w tp : ht 2 0 1 2 2 0 1 5 Indeks Unit Value Ekspor 2012-2015 ISSN : 2089-2888 No. Publikasi : 06110.1635 Katalog :

Lebih terperinci

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS)

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2016 I Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2015 1-14 II Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia 2014 15-19 III Kode Pendidikan Menurut Bidang Studi 20-29

Lebih terperinci

Working Paper DINAMIKA TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY INDUSTRI BESAR DAN SEDANG INDONESIA DALAM MEMPENGARUHI OUTPUT

Working Paper DINAMIKA TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY INDUSTRI BESAR DAN SEDANG INDONESIA DALAM MEMPENGARUHI OUTPUT Working Paper DINAMIKA TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY INDUSTRI BESAR DAN SEDANG INDONESIA DALAM MEMPENGARUHI OUTPUT i 1 Peneliti ekonomi di Grup Riset Ekonomi, Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN III TAHUN 2015 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No.51./11/31/Th. XVII, 02 November 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN III TAHUN 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS NAIK 11,30 PERSEN DAN IMK NAIK 13,20 PERSEN PADA

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN I TAHUN 2015 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 28/05/34/Th.XVII, 4 Mei 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN I TAHUN 2015 Pertumbuhan produksi Industri

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No. 76/12/Th. XII, 1 Desember PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR OKTOBER HARGA GROSIR TURUN 0,07 PERSEN Pada bulan Oktober Indeks harga grosir/agen

Lebih terperinci

No. 05/08/81/Th.VII, 1 Agustus 2017

No. 05/08/81/Th.VII, 1 Agustus 2017 No. 05/08/81/Th.VII, 1 Agustus 2017 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan II kuartalan (q-to-q) di Maluku Tahun 2017 tumbuh negatif 8,83 persen, pertumbuhan kumulatif selama

Lebih terperinci

Kata Pengantar KATA PENGANTAR Nesparnas 2014 (Buku 2)

Kata Pengantar KATA PENGANTAR Nesparnas 2014 (Buku 2) Kata Pengantar KATA PENGANTAR Buku 2 Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas) ini disusun untuk melengkapi buku 1 Nesparnas, terutama dalam hal penyajian data yang lebih lengkap dan terperinci. Tersedianya

Lebih terperinci

No. 05/11/81/Th.VII, 1 November 2016 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Skala Mikro dan Kecil Triwulan III kuartalan (q-toq) di Maluku Tahun 2016 sebesar 6,33 persen, pertumbuhan kumulatif selama

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar Kata Pengantar KATA PENGANTAR Buku 2 Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas) ini disusun untuk melengkapi buku 1 Nesparnas, terutama dalam hal penyajian data yang lebih lengkap dan terperinci. Tersedianya

Lebih terperinci

5. Perkebunan tahunan seperti karet, coklat, kelapa, dan lain-lain. 6. Pabrik teh. 7. Penggorengan dan pembuatan kopi bubuk. 8. Pabrik gula. 9. Pabrik

5. Perkebunan tahunan seperti karet, coklat, kelapa, dan lain-lain. 6. Pabrik teh. 7. Penggorengan dan pembuatan kopi bubuk. 8. Pabrik gula. 9. Pabrik LAMPIRAN I PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1993 TANGGAL 27 PEBRUARI 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA KELOMPOK I 1. Penjahitan/Konvensi 2. Pabrik Topi

Lebih terperinci

No. 05/02/81/Th.VII, 1 Pebruari 2016 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan IV kuartalan (q-to-q) di Maluku Tahun 2015 sebesar 6,85 persen, pertumbuhan kumulatif selama Tahun

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I TAHUN 2016 NO. 32/05/33 TH. X, 2 MEI 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I TAHUN 2016 Pertumbuhan (q to q) produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I tahun 2016 Provinsi

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN DAN PELAPORAN USAHA BAGI WAJIB PAJAK PADA

Lebih terperinci

JUMLAH PERUSAHAAN INDUSTRI TENAGA KERJA, NILAI INVESTASI, NILAI PRODUKSI DAN NILAI BAHAN BAKU PENOLONG MENURUT SEKTOR DI KOTA PAREPARE TAHUN 2012

JUMLAH PERUSAHAAN INDUSTRI TENAGA KERJA, NILAI INVESTASI, NILAI PRODUKSI DAN NILAI BAHAN BAKU PENOLONG MENURUT SEKTOR DI KOTA PAREPARE TAHUN 2012 JUMLAH PERUSAHAAN INDUSTRI TENAGA KERJA, INVESTASI, PRODUKSI DAN BAHAN BAKU PENOLONG MENURUT SEKTOR DI KOTA PAREPARE TAHUN 2012 NO SEKTOR JUMLAH PERUSA HAAN JUMLAH TENAGA KERJA INVESTASI PRODUKSI BAHAN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I TAHUN 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I TAHUN 2017 NO. 32/05/33 TH. XI, 2 MEI 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I TAHUN 2017 Pertumbuhan (q to q) produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I tahun 2017 Provinsi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2016 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 26/05/16 Th.XVIII, 2 Mei 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2016 PERTUMBUHAN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2016 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 45/08/16 Th.XVIII, 1 Agustus 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2016

Lebih terperinci

Macam-macam Industri dan Klasifikasi Industri

Macam-macam Industri dan Klasifikasi Industri Macam-macam Industri dan Klasifikasi Industri A. Macam-macam Industri 1. Industri Berat Industri alat-alat berat Industri mesin Industri percetakan 2. Industri Ringan Obat-obatan Industri makanan dan industri

Lebih terperinci

No. 05/05/81/Th.VI, 4 Mei 2015

No. 05/05/81/Th.VI, 4 Mei 2015 No. 05/05/81/Th.VI, 4 Mei 2015 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan I kuartalan (q-to-q) di Maluku Tahun 2015 sebesar -1,40 persen, pertumbuhan kumulatif sampai dengan Triwulan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 03/03/53/Th. XIV, 1 Maret 2011 Total Nilai Ekspor Propinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2010 sebesar 35,937 juta US$, dengan volume sebesar 151,994 ribu ton. Angka sementara

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II TAHUN 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK No. 43/08/32/Th.XVIII, 1 Agustus 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II TAHUN 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS TRW II TH

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

BPS PROVINSI JAWA TIMUR BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.71/11/35/Th.XIV, 1 November 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN III TAHUN 2016 JAWA TIMUR Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di Jawa

Lebih terperinci

Zaenal, Asikid, Dasar Dasar Hukum Perburuhan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993

Zaenal, Asikid, Dasar Dasar Hukum Perburuhan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993 Zaenal, Asikid, Dasar Dasar Hukum Perburuhan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993 B. INTERNET www.jamsostek.co.id C. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Undang-Undang Dasar 1945 Undang-Undang Nomor 13 Tahun

Lebih terperinci

No. 05/02/81/Th.VI, 2 Pebruari 2015

No. 05/02/81/Th.VI, 2 Pebruari 2015 No. 05/02/81/Th.VI, 2 Pebruari 2015 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan IV kuartalan (q-to-q) di Maluku Tahun 2014 sebesar 10,98 persen, pertumbuhan kumulatif selama Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi sebagai tempat usaha yang cukup banyak menyerap tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi sebagai tempat usaha yang cukup banyak menyerap tenaga kerja. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran industri dalam sebuah negara atau kota dapat kita lihat dalam bagaimana peran industri sebagai salah satu penggerak roda perekonomian di tempat dia berdiri.

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 51/08/52/Th.VII, 1 Agustus 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN II TAHUN 2017 Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK No. 24/05/32/Th.XVIII, 2 Mei 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS TRW I TH 2016

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2011

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2011 No. 08/02/34/Th.XIV, 1 Februari 2012 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2011 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN III TAHUN 2016 NO. 76/11/33 TH. X, 1 NOVEMBER 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN III TAHUN 2016 Pertumbuhan (q to q) produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan III tahun

Lebih terperinci