BAB V PENGUJIAN. 5.1 Tujuan Pengujian. 5.2 Kriteria Pengujian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PENGUJIAN. 5.1 Tujuan Pengujian. 5.2 Kriteria Pengujian"

Transkripsi

1 BAB V PENGUJIAN Bab ini menjabarkan pengujian terhadap algoritma k-nearest Neighbor dalam membentuk pola improvisasi musik jazz, hasil pengujian dan analisis terhadap hasil pengujian. 5.1 Tujuan Pengujian Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini memiliki tujuan : 1. Membuktikan bahwa perangkat lunak JazzML mampu melakukan pembelajaran terhadap data pelatihan yang diberikan. 2. Mengukur performansi dari perangkat lunak JazzML. Dalam hal ini, performansi perangkat lunak ini diukur dengan cara membandingkan kualitas lagu hasil improvisasi yang dilakukan oleh musisi dengan lagu hasil improvisasi yang dibangun oleh perangkat lunak JazzML dari suatu lagu yang sama secara kualitatif. 3. Membuktikan kebenaran hasil analisis kompleksitas algoritma k-nearest Neighbor dalam melakukan klasifikasi untuk mencari pola improvisasi melodi jazz. 5.2 Kriteria Pengujian Pengujian perangkat lunak yang dilakukan memiliki tujuan seperti yang telah disebutkan pada sub-bab 5.1 Tujuan Pengujian. Oleh karena itu dibutuhkan kriteria pengujian untuk mengukur keberhasilan tujuan pengujian tersebut. Kriteria pengujian tersebut antara lain : 1. Keberhasilan pengujian bahwa perangkat lunak JazzML dapat melakukan pembelajaran terhadap data pelatihan yang diberikan adalah dengan cara membandingkan derajat kualitas musikal 2 buah lagu improvisasi hasil perangkat lunak JazzML dari sebuah lagu asli yang sama dimana yang satu menggunakan data pelatihan yang jumlahnya lebih sedikit daripada yang lain. Perangkat lunak JazzML dianggap berhasil melakukan pembelajaran apabila lagu improvisasi yang dihasilkan dari data pelatihan yang lebih banyak memberikan derajat kualitas V-1

2 V-2 musikal yang lebih baik dibandingkan lagu improvisasi yang dihasillkan dari data pelatihan yang lebih sedikit. 2. Keberhasilan pengujian terhadap performansi dari perangkat lunak JazzML diukur dari perbandingan derajat kualitas musikal antara musik improvisasi jazz musisi dengan musik improvisasi jazz oleh perangkat lunak JazzML. Dari melodi asli dan akor sebuah lagu jazz, akan dibentuk 2 jenis improvisasi dimana yang satu merupakan hasil improvisasi oleh musisi dan yang lainnya merupakan hasil improvisasi JazzML. Perangkat lunak JazzML dianggap berhasil apabila derajat kualitas musikal lagu improvisasi yang dihasilkannya setara atau lebih baik dibandingkan lagu improvisasi yang dihasilkan oleh musisi. Penilaian derajat kualitas musikal dari musik improvisasi dilakukan secara kualitatif dengan cara survei terhadap beberapa responden yang berasal dari kalangan musisi maupun penikmat musik jazz. 3. Mengacu pada poin 1 dan 2, derajat kualitas musikal dari musik improvisasi dapat diukur dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria sebagai berikut : a. Seberapa enak musik improvisasi tersebut didengar. b. Kecocokan korelasi antara melodi improvisasi yang dimainkan dengan akor. c. Keberadaan aliran emosi dari melodi improvisasi. 4. Pembuktian kebenaran hasil analisis kompleksitas algoritma k-nearest Neighbor dalam memilih pola improvisasi yang paling mirip dilakukan dengan menghitung selang waktu nyata proses pengklasifikasian dari sebuah instance musik berfrasa r buah terhadap data pelatihan sebanyak n buah frasa dengan panjang frasa rata-rata sebesar p. Pengujian dianggap berhasil apabila kompleksitas waktu rata-rata yang didapatkan untuk tiap n buah frasa dengan nilai r yang tetap menunjukkan pertumbuhan yang linear. 5.3 Kuesioner Pengujian Berdasarkan kriteria pengujian poin 1 pada subbab 5.2 Kriteria Pengujian, diperlukan kuesioner yang harus diisi oleh responden untuk menilai derajat kualitas musikal dari lagu improvisasi jazz. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada kuesioner mengacu kepada kriteria kualitas musikal yang sudah dijelaskan pada poin 3 pada subbab 5.2 Kriteria Pengujian.

3 V-3 Terdapat 4 buah pertanyaan pada sebuah set pertanyaan dimana 3 pertanyaan pertama mengacu kepada kriteria kualitas musikal yang berbentuk closed format atau multiple choice dan 1 buah pertanyaan terakhir berbentuk open format atau essay yang diperlukan untuk keperluan analisis pengujian. Untuk pertanyaan yang berbentuk closed format, setiap pilihan jawaban akan diberikan bobot penilaian kuantitatif yang menunjukkan derajat kualitas musikal. Berikut ini Tabel V-1 yang mendeskripsikan rancangan sebuah set pertanyaan pada kuesioner. Tabel V-1 Rancangan Pertanyaan Kuesioner Penilaian Kualitas Musikal Lagu Improvisasi No. Pertanyaan Bobot Penilai an 1. Bagaimana penilaian Anda terhadap kualitas audio dari lagu improvisasi tersebut? Pilihan Jawaban : a. Enak didengar 4 b. Cukup enak didengar 3 c. Sedang 2 d. Kurang enak didengar 1 e. Tidak enak didengar 0 2. Bagaimana korelasi antara melodi improvisasi yang dimainkan dengan akor dari lagu improvisasi tersebut? Pilihan Jawaban : a. Cocok 4 b. Kurang cocok 2 c. Tidak cocok 0 3. Apakah lagu improvisasi tersebut memiliki aliran emosi tertentu? Pilihan Jawaban : a. Ya 2 b. Tidak 0 4. Berikan komentar singkat Anda mengenai lagu improvisasi tersebut! -

4 V-4 Berdasarkan pengalaman mengenai karakteristik responden dalam melakukan penilaian terhadap lagu jazz, responden dari kalangan penikmat musik jazz diprediksi memberikan poin jawaban yang tinggi untuk pertanyaan 1 apabila lagu yang didengarkan memang sesuai dengan selera dan memberikan poin jawaban yang tidak terlalu rendah apabila lagu yang didengarkan tidak terlalu sesuai dengan selera. Sedangkan, bagi responden dari kalangan musisi yang cenderung memberikan penilaian yang lebih kritis diprediksi memberikan poin jawaban yang tidak terlalu tinggi untuk pertanyaan 1 apabila lagu yang didengarkan lagu yang sesuai dengan selera untuk lagu yang sama dengan yang didengarkan responden penikmat musik. Oleh karena itu, dirancanglah pertanyaan 2 dan 3 dengan tujuan untuk menyeimbangkan total bobot kualitas dari sebuah lagu antara bobot yang dinilai oleh penikmat musik dengan bobot yang dinilai oleh musisi. Pertanyaan 2 dan 3 memfasilitasi penilaian kritis dan detil yang dilakukan oleh musisi sehingga responden musisi cenderung akan memberikan penilaian yang lebih tinggi dibandingkan dengan penikmat musik terhadap kedua pertanyaan tersebut. Dengan pemberian bobot kuantitatif terhadap kuesioner, maka kriteria baik buruknya kualitas musikal dari sebuah lagu improvisasi jazz akan berada pada rentang-rentang nilai yang ditunjukkan pada Tabel V-2. Tabel V-2 Rentang Nilai Kualitas Musikal Lagu Improvisasi Jazz Rentang Nilai Kualitas Musikal Lagu Kriteria Kualitas Improvisasi Jazz 8,00 10,00 Sangat Baik 6,00 7,99 Baik 4,00 5,99 Cukup 2,00 3,99 Buruk 0 1,99 Sangat buruk 5.4 Lingkungan Pengujian Pengujian dilakukan pada lingkungan yang sama dengan lingkungan yang digunakan pada tahap implementasi. Spesifikasi perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak komputer yang digunakan dapat dilihat pada sub-bab Lingkungan Implementasi.

5 V Kasus Uji Terdapat 3 buah kasus uji untuk pengujian kali ini. Penjelasan lengkap mengenai masing-masing kasus uji tersebut adalah sebagai berikut. 1. Mengacu pada subbab 5.2 Kriteria Pengujian poin ke-1, pengujian terhadap perangkat lunak JazzML akan dilakukan 2 kali rangkaian proses pembelajaran dan pembentukan melodi improvisasi yaitu : a. Melakukan pembelajaran terhadap 274 buah frasa musik pelatihan yang dikemas dalam 6 set lagu jazz dimana sebuah set lagu jazz terdiri atas lagu melodi asli dan lagu melodi improvisasinya. Kemudian, perangkat lunak JazzML melakukan eksekusi pembentukan lagu improvisasi dari sebuah lagu jazz melodi asli. Setelah itu, akan dibentuk sebuah set lagu jazz yang terdiri atas lagu melodi asli, lagu melodi improvisasi oleh musisi, dan lagu melodi improvisasi oleh perangkat lunak JazzML yang baru saja dibentuk. b. Melakukan pembelajaran terhadap 776 buah frasa musik pelatihan yang dikemas dalam 19 set lagu jazz. Kemudian, perangkat lunak JazzML melakukan ekseksui pembentukan lagu improvisasi dari sebuah lagu jazz melodi asli yang sama dengan poin 1.a. Setelah itu, akan dibentuk sebuah set lagu jazz yang terdiri atas lagu melodi asli, lagu melodi improvisasi oleh musisi, dan lagu melodi improvisasi oleh perangkat lunak JazzML yang baru saja dibentuk. Detil penjelasan mengenai data kasus uji pertama dilampirkan pada Lampiran D Data dan Kasus Uji Pertama. 2. Mengacu pada subbab 5.2 Kriteria Pengujian poin ke-2, pengujian terhadap perangkat lunak JazzML akan dilakukan dengan melakukan pembelajaran terhadap 776 buah frasa musik pelatihan yang dikemas dalam 19 set lagu jazz. Kemudian, perangkat lunak JazzML akan melakukan eksekusi pembentukan lagu improvisasi dari 5 buah data tes yang berupa lagu jazz melodi asli. Setelah itu, akan dibentuk 5 buah set lagu jazz dimana setiap set lagu terdiri atas lagu melodi asli, lagu melodi improvisasi oleh musisi, dan lagu melodi improvisasi oleh perangkat lunak JazzML yang baru saja dibentuk. Detil penjelasan mengenai data kasus uji kedua dilampirkan pada Lampiran E Data dan Kasus Uji Kedua. 3. Mengacu pada subbab 5.2 Kriteria Pengujian poin ke-4, pengujian akan dilakukan sebanyak 19 kali (mengacu kepada jumlah lagu pelatihan) dengan n buah frasa

6 V-6 pelatihan yang berbeda-beda dan terurut menaik. Untuk setiap pengujian, akan digunakan sebuah instance lagu jazz yang sama sehingga r (banyaknya frasa dalam sebuah instance lagu) konstan, yaitu berjumlah 34 buah frasa. 5.6 Pelaksanaan Pengujian Pengujian perangkat lunak JazzML untuk kasus uji pertama dan kedua dilakukan dengan cara survei terhadap 9 responden, 3 orang responden berasal dari kalangan penikmat musik jazz dan 6 orang responden berasal dari kalangan musisi jazz. Keterangan mengenai responden penilai kualitas musikal lagu improvisasi yang berhasil disurvei dapat dilihat pada Tabel V-3. Tabel V-3 Responden Penilai Kualitas Lagu Improvisasi Jazz Responden Karakteristik di Bidang Musik Kemampuan Bermusik A Musisi pop Dapat memainkan alat musik drum B Penikmat musik jazz Dapat memainkan alat musik gitar dan keyboard C Musisi R nb Dapat memainkan alat musik gitar D Musisi / Vokalis Musik jazz Dapat memainkan alat musik gitar dan piano E Penikmat musik jazz Dapat memainkan alat musik drum F Musisi jazz Dapat memainkan alat musik drum G Musisi jazz Dapat memainkan alat musik biola H Penikmat musik jazz Dapat memainkan alat musik piano I Musisi jazz Dapat memainkan alat musik piano, gitar, drum, biola, dan saksofon Pelaksanaan dan urutan proses pengujian tersebut akan dilakukan sesuai dengan yang disebutkan pada subbab 5.5 Kasus Uji Pelaksanaan Pengujian Kasus Uji Pertama Setiap responden akan diperdengarkan 2 buah set lagu jazz yang sudah dijelaskan pada subbab 5.5 Kasus Uji poin 1. Set Lagu I mewakili hasil pembelajaran yang dilakukan

7 V-7 terhadap 274 buah frasa pelatihan dan Set Lagu II mewakili hasil pembelajaran yang dilakukan terhadap 776 buah frasa pelatihan. Setelah mendengarkan kedua buah set lagu tersebut, responden diminta untuk mengisi kuesioner seperti yang dijelaskan pada subbab 5.3 Kuesioner Pengujian. Dari hasil survei didapatkan fakta bahwa pada Set Lagu I kedua lagu improvisasi, yaitu oleh musisi dan perangkat lunak JazzML, menghasilkan skor derajat kualitas musikal yang tidak setara dimana lagu improvisasi oleh perangkat lunak memiliki skor yang lebih rendah dibandingkan lagu improvisasi oleh musisi. Sedangkan, pada Set Lagu II kedua lagu improvisasi menghasilkan skor derajat kualitas musikal yang setara. Rekapitulasi penilaian derajat kualitas musikal dari kedua set lagu tersebut dapat dilihat pada Tabel V-4 dan detil hasil pengujian kasus uji pertama dapat dilihat pada Lampiran D Data dan Hasil Pengujian Kasus Uji Pertama. Tabel V-4 Rekapitulasi Hasil Pengujian Kasus Uji Pertama Set Lagu I dan II No. Set Lagu Nilai Kualiitas Musikal Rata-Rata 1. Set Lagu I a. Improvisasi Musisi 9.45 (sangat baik) b. Improvisasi Mesin/Perangkat Lunak JazzML 3.56 (buruk) 2. Set Lagu II a. Improvisasi Musisi 9,45 (sangat baik) b. Improvisasi Mesin/Perangkat Lunak JazzML 5,89 (cukup) Pelaksanaan Pengujian Kasus Uji Kedua Setiap responden akan diperdengarkan 5 buah set lagu jazz, mengacu kepada jumlah data tes pada kasus uji pertama, dimana per set lagu terdiri atas lagu asli, lagu improvisasi oleh musisi, dan lagu improvisasi mesin yang dihasilkan oleh perangkat lunak JazzML. Dari kedua lagu improvisasi yang terdapat pada setiap set lagu, responden tidak diberikan informasi mengenai lagu improvisasi yang mana yang dihasilkan oleh musisi dan yang mana yang dihasilkan oleh perangkat lunak JazzML.

8 V-8 Setelah mendengarkan kelima buah set lagu tersebut, responden diminta untuk mengisi kuesioner seperti yang dijelaskan pada subbab 5.3 Kuesioner Pengujian. Detil hasil pengujian kasus uji kedua dapat dilihat pada Lampiran E Data dan Hasil Pengujian Kasus Uji Kedua. Tujuan serta alasan pengujian terhadap 5 buah set lagu tersebut adalah sebagai berikut. 1. Pengujian terhadap set lagu 1 3 dilakukan untuk menguji apakah lagu improvisasi jazz yang sudah pernah dipelajari oleh mesin atau perangkat lunak JazzML dapat memiliki kualitas musikal yang setara atau lebih tinggi dengan lagu improvisasi yang dilakukan oleh musisi. Dari 9 orang responden yang disurvei ternyata memberikan nilai kualitas musikal rata-rata terhadap lagu-lagu improvisasi yang ditunjukkan pada Tabel V-5 sebagai berikut : Tabel V-5 Rekapitulasi Hasil Pengujian Kasus Uji Kedua Set Lagu 1 3 No. Set Lagu Nilai Kualitas Musikal Rata-Rata 1. Set Lagu 1 (Blue Moon) a. Improvisasi Musisi 8 (sangat baik) b. Improvisasi Mesin/Perangkat Lunak JazzML 8,78 (sangat baik) 2. Set Lagu 2 (Donna Lee) a. Improvisasi Musisi 9,45 (sangat baik) b. Improvisasi Mesin/Perangkat Lunak JazzML 9,12 (sangat baik) 3. Set Lagu 3 (Satin Doll) a. Improvisasi Musisi 8,66 (sangat baik) b. Improvisasi Mesin/Perangkat Lunak JazzML 8 (sangat baik) 2. Pengujian terhadap set lagu 4 5 dilakukan untuk menguji apakah lagu improvisasi jazz yang belum pernah dipelajari oleh mesin atau perangkat lunak JazzML dapat memilliki kualitas musikal yang setara atau lebih tingi dengan lagu improvisasi yang dilakukan oleh musisi. Dari 9 orang responden yang disurvei ternyata memberikan nilai kualitas musikal rata-rata terhadap lagu-lagu improvisasi yang ditunjukkan pada Tabel V-6 sebagai berikut :

9 V-9 Tabel V-6 Rekapitulasi Hasil Pengujian Kasus Uji Kedua Set Lagu 4 5 No. Set Lagu Nilai Musikal Rata-Rata 1. Set Lagu 4 (Summertime) a. Improvisasi Musisi 10 (sangat baik) b. Improvisasi Mesin/Perangkat Lunak JazzML 5,56 (cukup) 2. Set Lagu 5 (Stella by Starlight) a. Improvisasi Musisi 9,67 (sangat baik) b. Improvisasi Mesin/Perangkat Lunak JazzML 5,67 (cukup) Pelaksanaan Pengujian Kasus Uji Ketiga Selang waktu nyata proses pengklasifikasian pola melodi improvisasi akan dihitung sebanyak 5 kali percobaan untuk setiap pengujian yang kemudian akan dihitung selang waktu nyata rata-ratanya. Instance lagu tes yang digunakan pada semua pengujian adalah lagu yang berjudul Donna Lee yang memiliki 34 buah frasa melodi asli. Dengan nilai r yang konstan, yaitu 34, didapatkan grafik hasil pengujian yang ditunjukkan pada Gambar V-1. Dari hasil pengujian, pertambahan selang waktu nyata rata-rata dalam melakukan proses klasifikasi mendekati perbanding yang lurus atau linear dengan penambahan jumlah frasa pelatihan. Adapun anomali yang terjadi yaitu untuk beberapa titik jumlah frasa tertentu yang jumlahnya lebih banyak memberikan selang waktu yang lebih singkat dibandingkan jumlah frasa yang lebih sedikit. Ini disebabkan karena pada titik tersebut diperkirakan ada proses atau thread lain yang berjalan ketika eksekusi perhitungan selang waktu nyata dilakukan sehingga mengganggu kemurnian proses perhitungan yang ditujukan hanya untuk menghitung selang waktu pengklasifikasian pola melodi improvisasi.

10 V-10 Trata rata (dalam detik) Grafik Selang Waktu Rata Rata per Jumlah Frasa y = x R² = T Linear (T) N (Jumlah Frasa) Gambar V-1 Grafik Selang Waktu Rata-Rata per Jumlah Frasa 5.7 Analisis Hasil Pengujian Berikut ini beberapa analisis yang dirumuskan terhadap hasil pengujian perangkat lunak JazzML dalam membentuk pola improvisasi musik jazz. 1. Perangkat lunak memiliki kemampuan untuk belajar dari data pelatihan. Hal ini terlihat dari hasil pengujian pada kasus uji pertama dimana derajat kualitas musikal lagu improvisasi perangkat lunak pada Set Lagu II meningkat dibandingkan Set Lagu I. Seperti yang telah diketahui bahwa Set Lagu I dibentuk dari data pelatihan sebanyak 274 buah frasa musik dan Set Lagu II dibentuk dari data pelatihan sebanyak 776 buah frasa musik. 2. Pada pengujian set lagu 1 3 kasus uji kedua, perangkat lunak dianggap berhasil dalam membentuk pola melodi improvisasi musik jazz yang baik karena kualitas musikal dari lagu improvisasi yang dihasilkan oleh perangkat lunak setara dengan kualitas musikal dari lagu improvisasi yang dihasilkan oleh musisi. Bahkan secara kuantitatif, pada set lagu 1 (Blue Moon), lagu improvisasi yang dihasilkan oleh perangkat lunak JazzML memberikan hasil kualitas musikal yang sedikit lebih tinggi dibandingkan lagu improvisasi yang dihasilkan oleh musisi, yaitu 8,78 berbanding 8.

11 V Pada pengujian set lagu 4 5 kasus uji kedua, perangkat lunak dianggap gagal dalam membentuk pola melodi improvisasi musik jazz yang baik karena kualitas musikal dari lagu improvisasi yang dihasilkan oleh perangkat lunak dibawah kualitas musikal dari lagu improvisasi yang dihasilkan oleh musisi. Lagu improvisasi musisi pada pengujian 4 5 memiliki hasil kualitas musikal pada level sangat baik, sedangkan lagu improvisasi oleh perangkat lunak JazzML memiliki hasil kualitas musikal pada level cukup (lihat Tabel V-6). 4. Mengacu pada poin 1, dapat dikatakan bahwa perangkat lunak JazzML memiliki kemampuan untuk menghasilkan lagu improvisasi yang kualitas musikalnya mirip dengan lagu improvisasi oleh musisi jika perangkat lunak pernah mempelajari lagu yang sama pada fase pembelajaran. 5. Mengacu pada poin 2, dapat dikatakan bahwa perangkat lunak JazzML kurang mampu untuk menghasilkan lagu improvisasi yang kualitas musikalnya setara atau lebih baik daripada lagu improvisasi oleh musisi jika perangkat lunak belum pernah mempelajari lagu yang sama pada fase pembelajaran. Namun demikian, banyaknya data pelatihan juga turut berpengaruh pada perbedaan kualitas musikal yang dihasilkan terhadap lagu yang belum pernah dipelajari (lihat analisis hasil pengujian poin 1). Data pelatihan yang berjumlah lebih banyak dan beragam akan memberikan hasil yang lebih baik terhadap kualitas lagu improvisasi yang dihasilkan oleh perangkat lunak. 6. Dari semua skor total Soal 3 yang didapatkan (lihat Lampiran D atau E), lagu improvisasi yang dihasilkan oleh perangkat lunak JazzML cenderung memiliki skor total dibawah lagu improvisasi oleh musisi. Fakta ini menunjukkan bahwa lagu improvisasi JazzML kurang bercerita atau kurang memiliki flow emosi tertentu dibandingkan lagu improvisasi musisi. Hal ini disebabkan karena perangkat lunak JazzML tidak mempertimbangkan hubungan antar frasa melodi improvisasi yang dihasilkan. Dengan kata lain, melodi improvisasi untuk frasa ke-i tidak bergantung pada hasil melodi improvisasi yang didapatkan untuk frasa ke- i Secara umum, hasil pengujian yang didapatkan dari survei sesuai dengan konsep pembelajaran mesin bahwa kemampuan mesin pembelajar bergantung pada kualitas data pembelajarannya. Masukan frasa improvisasi pada data pelatihan JazzML dipilih dari melodi improvisasi musisi jazz terkenal yang telah diklaim memiliki

12 V-12 kemampuan untuk menghasilkan melodi improvisasi yang berkualitas. Dengan demikian, hasil improvisasi melodi yang dihasilkan perangkat lunak JazzML akan cenderung memiliki kualitas yang baik pula. Hal ini dapat dilihat pada nilai kualitas musikal rata-rata yang ditunjukkan pada Tabel V-5. Semua lagu improvisasi oleh perangkat lunak JazzML pada Set Lagu 1 3 memiliki level kualitas musikal sangat baik, sesuai dengan lagu improvisasi oleh musisi yang juga digunakan sebagai data pelatihan. 8. Dengan melihat performansi perangkat lunak JazzML dapat disimpulkan bahwa algoritma k-nearest Neighbor yang diimplementasikan pada JazzML mampu menghasilkan pola improvisasi melodi musik jazz dengan kualitas yang bergantung pada kuantitas dan kualitas data pelatihan yang diberikan. 9. Masalah pembelajaran mesin untuk mempelajari pola improvisasi musik jazz merupakan masalah yang selalu dapat dipecahkan dengan komputer (algoritma k- Nearest Neighbor) untuk jumlah frasa lagu instance yang tetap dan panjang frasa yang relatif kecil terhadap jumlah frasa pelatihan. Hal ini ditunjukkan dengan kompleksitas algoritma klasifikasi yang terbukti linear terhadap pertambahan jumlah frasa pelatihan.

Pembelajaran Mesin untuk Mempelajari Pola Improvisasi Musik Jazz

Pembelajaran Mesin untuk Mempelajari Pola Improvisasi Musik Jazz Pembelajaran Mesin untuk Mempelajari Pola Improvisasi Musik Jazz LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh : Muhammad Ghifary / 13505023 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Bab ini berisi perancangan perangkat lunak pembentuk pola improvisasi musik jazz bernama JazzML dan bagaimana impelemntasi hasil rancangan ke dalam kode program. 4.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pendahuluan dari tugas akhir yang meliputi latar belakang, rumusan masalah yang diangkat, tujuan, batasan masalah, dan metodologi yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS Teknik Improvisasi Melodi dengan Memodifikasi Melodi Asli

BAB III ANALISIS Teknik Improvisasi Melodi dengan Memodifikasi Melodi Asli BAB III ANALISIS Bab ini membahas analisis yang dilakukan pada Tugas Akhir ini, mencakup analisis permasalahan secara garis besar, yaitu bagaimana menggunakan sistem pembelajaran mesin untuk membentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan memiliki jarak 12 langkah nada. Satu oktaf memiliki 8 nada. Oktaf biasanya

BAB 1 PENDAHULUAN. dan memiliki jarak 12 langkah nada. Satu oktaf memiliki 8 nada. Oktaf biasanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Oktaf suara merupakan bagian penting dalam menyanyikan sebuah lagu. Oktaf suara adalah adalah nada-nada yang berada pada rentang dengan nama sama dan memiliki

Lebih terperinci

ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR

ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR A. Algoritma Nearest Neighbor adalah pendekatan untuk mencari kasus dengan menghitung kedekatan antara kasus baru dengan kasus lama, yaitu berdasarkan pada pencocokan bobot dari

Lebih terperinci

2016 PROSES BELAJAR MANDIRI PEMAIN KEYBOARD PADA BAND MTM COMMUNITY BANDUNG

2016 PROSES BELAJAR MANDIRI PEMAIN KEYBOARD PADA BAND MTM COMMUNITY BANDUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemampuan pemain keyboard pada beberapa band, cukup mengesankan. Mereka mempunyai kemampuan memadai, mulai dari kecepatan jari, penguasaan chord dan memilih sound

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama,

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu elemen yang tidak bisa dilepaskan dalam keseharian. Musik juga memberi ketenangan ketika seseorang sedang mengalami permasalahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan informal, dan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan informal, dan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan cabang seni, dan juga merupakan bagian dalam kehidupan manusia, khususnya dalam memenuhi kebutuhan ekspresif manusia. Sebagai bagian dari kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses pengembangan pendidikan kesenian di Sekolah Menengah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses pengembangan pendidikan kesenian di Sekolah Menengah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam proses pengembangan pendidikan kesenian di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya SMK Negeri 11 Medan yang sebelumnya disebut Sekolah Menengah Musik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Sonata Jazz Reggae merupakan komposisi penggabungan dari dua genre musik yaitu Jazz dan Reggae ysng disusun dalam bentuk Sonata dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik sebagai hasil karya manusia dalam bentuk bunyi memiliki fungsi untuk menghibur atau untuk memenuhi kepuasan batin. Ketika berbicara tentang komposisi musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi

Lebih terperinci

BAHAN USBN AKORD. = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = = 2 ½ - 1 Sus 2 = = 1 2 ½

BAHAN USBN AKORD. = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = = 2 ½ - 1 Sus 2 = = 1 2 ½ AKORD BAHAN USBN M = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = 1 4 5 = 2 ½ - 1 Sus 2 = 1 2 5 = 1 2 ½ MUSIK KONTEMPORER Ciri-Ciri Seni Kontemporer secara umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3.

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik jazz adalah salah satu ikon musik abad ke-20 yang lahir di Amerika Serikat, yang merupakan proses akulturasi unsur budaya Afrika (terutama Afrika Barat) dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Komposisi Musik Musik memiliki lima unsur yaitu: ritme, melodi, harmoni, ekspresi dan bentuk. Pembagian kelima unsur-unsur musik disini sesuai dengan pendapat Jamalus 1

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA RINGKASAN SKRIPSI PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia untuk mendengar sangat luar biasa. Sistem pendengaran manusia dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia untuk mendengar sangat luar biasa. Sistem pendengaran manusia dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mendengar adalah bagian penting dalam proses interaksi manusia. Kemampuan manusia untuk mendengar sangat luar biasa. Sistem pendengaran manusia dapat membedakan jenis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Fantasia Fantasia secara umum adalah karya musik yang tidak terikat oleh bentuk-bentuk yang sudah lazim. 1 Fantasia adalah istilah yang diambil pada zaman Renaisans untuk komposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini musik jazz semakin diminati di kota Bandung. Buktinya semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini musik jazz semakin diminati di kota Bandung. Buktinya semakin banyak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini musik jazz semakin diminati di kota Bandung. Buktinya semakin banyak acara jazz di Bandung seperti Sunday Jazz, Saung Jazz, Kampoeng Jazz, Bandung World

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK LAMPIRAN 54 LAMPIRAN I DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK I. Identitas Peneliti Nama : Hector Fernandez NIM : 05208244044 II. Identitas Ahli

Lebih terperinci

DAFTAR KEBUTUHAN MODUL

DAFTAR KEBUTUHAN MODUL DAFTAR KEBUTUHAN MODUL MATA DIKLAT : PIANO WAJIB 1 Memainkan piano wajib 1. Memainkan tangga nada dan trisuara 2. Memainkan reportoar MATA DIKLAT : TATA TEKNIS PENTAS 1 Menata pementasan 1. Menata panggung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sangat salah jika terdapat anggapan bahwa musik hanyalah milik para musisi profesional atau akademis. Hampir semua kehidupan manusia telah diisi dengan musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Musik adalah seni, hiburan, dan aktivitas manusia yang melibatkan suara-suara yang teratur [KLE07]. Istilah musik juga digunakan untuk mengacu pada permainan musik,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Paduan Suara Choir atau paduan suara oleh M. Soeharto dijelaskan sebagai kesatuan sejumlah penyanyi dari beberapa jenis suara berbeda di bawah pimpinan seorang dirigen. 1 Suara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah sebuah fenomena yang sangat unik yang bisa dihasilkan oleh beberapa alat musik yang mengandung irama, lagu, dan keharmonisan yang dapat menghasilkan bunyi-bunyian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam bentuk bunyi-bunyian yang memiliki unsur-unsur melodi, irama, dan tempo. Musik juga merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia (Banoe, 2003: 288). Musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alat musik piano kini mulai dikenal berbagai macam kalangan, dari

BAB I PENDAHULUAN. Alat musik piano kini mulai dikenal berbagai macam kalangan, dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alat musik piano kini mulai dikenal berbagai macam kalangan, dari berbagai tingkat kesejahteraan masyarakat. Piano kini dikenal sebagai alat musik yang selalu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Sejarah Singkat Purwa Caraka Music Studio

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Sejarah Singkat Purwa Caraka Music Studio BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat Purwa Caraka Music Studio Purwa Caraka Music Studio berdiri pada tahun 1988, bermula dari sebuah rumah kecil di Jl. Mangga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Notasi musik merupakan media agar hasil karya musik seseorang

BAB I PENDAHULUAN. penting. Notasi musik merupakan media agar hasil karya musik seseorang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia seni musik, notasi merupakan salah satu komponen yang penting. Notasi musik merupakan media agar hasil karya musik seseorang dapat dimainkan kembali. Lagu-lagu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Theodor & Hanns Eisler. Composing For The Films (New York: Oxford University Press, 1947), 40.

BAB I PENDAHULUAN. Theodor & Hanns Eisler. Composing For The Films (New York: Oxford University Press, 1947), 40. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan, pengalaman dan ekspresi kepada orang lain. Ekspresi dalam musik memiliki batasan yang luas, tidak

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP/ MTs Kelas : VIII Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Musik Semester : 1 (satu / Gasal ) Alokasi Waktu : 4 x 40 menit Standar kompetensi : Mengapresiasi

Lebih terperinci

INTELEGENSI BUATAN. Mesin Pembelajaran (Machine Learning)

INTELEGENSI BUATAN. Mesin Pembelajaran (Machine Learning) INTELEGENSI BUATAN Mesin Pembelajaran (Machine Learning) M. Miftakul Amin, M. Eng. e-mail: mmiftakulamin@gmail.com website : http://mafisamin.web.ugm.ac.id Jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghasilkan suara yang enak untuk didengar.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghasilkan suara yang enak untuk didengar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman, teknologi yang sekarang banyak digunakan untuk membantu pekerjaan manusia pun juga semakin berkembang pesat. Bukan hanya teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hakikatnya musik adalah seni suara atau bunyi. Artinya, seni musik merupakan suatu hasil karya seni sebagai ungkapan pikiran dan perasaan seniman melalui media bunyi.

Lebih terperinci

BAB III Analisis. Gambar III.1 Rancangan Pemrosesan

BAB III Analisis. Gambar III.1 Rancangan Pemrosesan BAB III Analisis Bab ini memuat analisis yang dilakukan dalam penulisan Tugas Akhir, berupa analisis terhadap rancangan pemrosesan, yang dibagi menjadi bagian Preprosesor, Algoritma Genetika, dan bagian

Lebih terperinci

CHORD-SCALE BLUES. Untuk MELODI IMPROVISASI - ARANSEMEN Djanuar Ishak, 2011

CHORD-SCALE BLUES. Untuk MELODI IMPROVISASI - ARANSEMEN Djanuar Ishak, 2011 CHORD-SCALE BLUES Untuk MELODI IMPROVISASI - ARANSEMEN Djanuar Ishak, 2011 INTRO ringkas Istilah Blues mengacu pada gaya musik (genre) yang berasal dari komunitas orang Amerika keturunan Afrika, dalam

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik memiliki peran yang penting bagi kehidupan manusia. Selain sebagai media hiburan, musik juga merupakan media bantu diri untuk menangani perasaan emosi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang dari pengambilan materi Tugas Akhir, tujuan maupun hasil yang diharapkan, ruang lingkup yang membatasi permasalahan yang dibahas,

Lebih terperinci

Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.6. 5

Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.6. 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik jazz adalah salah satu ikon musik dan budaya musik abad ke-20 yang lahir di Amerika Serikat, yang merupakan proses akulturasi unsur budaya Afrika (terutama Afrika

Lebih terperinci

O1 X O2. Keterangan : O1 = nilai pretest (sebelum diberi Intervensi) O2 = nilai posttest (setelah diberi Intervensi) X = Intervensi

O1 X O2. Keterangan : O1 = nilai pretest (sebelum diberi Intervensi) O2 = nilai posttest (setelah diberi Intervensi) X = Intervensi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian Preexperimental Design.Prasetyo B dan Jannah, L M (2005, hlm. 161) mengatakan bahwa peneltian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu metode yang bertujuan membuat deskriptif gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan musik industri diawali oleh lahirnya musik classic, dan setelah itu muncullah kecenderungan musik kontemporer, yang di dalamnya terdapat musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap kalangan, hal

BAB I PENDAHULUAN. Musik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap kalangan, hal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap kalangan, hal ini dikarenakan musik merupakan bahasa universal yang mudah dipahami oleh siapa pun.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Semua aktifitas manusia hampir semuanya didukung dengan. musik. Musik adalah bahasa yang universal. Manusia mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Semua aktifitas manusia hampir semuanya didukung dengan. musik. Musik adalah bahasa yang universal. Manusia mengungkapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik telah menjadi bagian yang penting dalam keseharian manusia. Semua aktifitas manusia hampir semuanya didukung dengan musik. Musik adalah bahasa yang universal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Kegiatan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Kegiatan pembelajaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Penggunaan strategi dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pembelajaran piano jazz tingkat dasar dengan materi 12 bar blues untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pembelajaran piano jazz tingkat dasar dengan materi 12 bar blues untuk BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Pembelajaran piano jazz tingkat dasar dengan materi 12 bar blues untuk anak usia 16 sampai 18 tahun di VMS ini menggunakan bahan ajar yang sebagian besar

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini merupakan tahap implementasi dari aplikasi permainan The Legend Of Cursed Amulet. Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. musik. Salah satu seni yang menarik untuk diketahui dan yang paling sering

BAB 1 PENDAHULUAN. musik. Salah satu seni yang menarik untuk diketahui dan yang paling sering BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia di dunia ini tidak lepas kaitannya dengan seni. Berbagai macam seni ada di dunia ini. Contohnya seni lukis, seni pahat, seni tari, seni rupa, seni musik. Salah

Lebih terperinci

TEKNIK PENILAIAN NON TES

TEKNIK PENILAIAN NON TES TEKNIK PENILAIAN NON TES Penilaian Unjuk Kerja Dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Cocok untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik menunjukkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif jenis penelitian eksperimen yang dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

Penggunaan Bahasa Pada Syair Lagu Tetep Mekenyem Karya Leeyonk Sinatra

Penggunaan Bahasa Pada Syair Lagu Tetep Mekenyem Karya Leeyonk Sinatra Penggunaan Bahasa Pada Syair Lagu Tetep Mekenyem Karya Leeyonk Sinatra Oleh Fardian Mahaiswa Program Pascasarjana (S2) Institut Seni Indonesia Denpasar ABSTRAK Dalam bentuk musikal seperti lagu, penggunaan

Lebih terperinci

2.1 Data Data untuk menunjang proyek Tugas Akhir ini didapat dari berbagai sumber, antara lain :

2.1 Data Data untuk menunjang proyek Tugas Akhir ini didapat dari berbagai sumber, antara lain : 3 BAB II DATA & ANALISA 2.1 Data Data untuk menunjang proyek Tugas Akhir ini didapat dari berbagai sumber, antara lain : a. Data literature berupa data elektronik maupun non- elektronik yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. televisi, handphone, iphone, ipad dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. televisi, handphone, iphone, ipad dan lain sebagainya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini musik telah menjadi konsumsi utama bagi kebanyakan orang pada setiap kalangan. Hal ini dikarenakan musik bisa didapatkan atau didengarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kehidupan musik dan dunia pendidikan musik di Indonesia, akhir-akhir ini menunjukkan kemajuan yang sangat pesat dan sangat menarik untuk diikuti.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi musik vokal dan Combo Band Bangkit Kembali digarap dalam genre pop. Komposisi ini dibagi menjadi tiga bagian yang menceritakan tentang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian 31 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Bab berikut akan menjelaskan mengenai tempat dan waktu penelitian, strategi penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, analisa data serta populasi

Lebih terperinci

2014 PELATIHAN DRUM PADA ANAK USIA 7 SAMPAI 12 TAHUN DI SEKOLAH MUSIK CIMAHI DRUM LAB

2014 PELATIHAN DRUM PADA ANAK USIA 7 SAMPAI 12 TAHUN DI SEKOLAH MUSIK CIMAHI DRUM LAB BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelatihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku, dalam

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SENI MUSIK NON KLASIK

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SENI MUSIK NON KLASIK KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SENI MUSIK NON KLASIK No (IPK) I.1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Resep Elektronik Sistem resep elektronik adalah pemanfaatan sistem elektronik untuk menfasilitasi dan meningkatkan komunikasi urutan resep atau obat, membantu pilihan, administrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Metode Penelitian Pendekatan

Lebih terperinci

Seni budaya (rock dan dangdut)

Seni budaya (rock dan dangdut) Seni budaya (rock dan dangdut) Sejarah Rock Tahun 70an: Adanya pengaruh band-band God Bless, Gang pegangsaan, Gypsy. Namun jauh sebelumnya band yang sudah booming adalah The Rollies band beraliran Jazz

Lebih terperinci

MENDENGAR DENGAN KRITIS (Critical Listening) Updated

MENDENGAR DENGAN KRITIS (Critical Listening) Updated MENDENGAR DENGAN KRITIS (Critical Listening) Updated 05-10-2007 Mendengar Dengan Kritis Istilah mendengar dengan kritis artinya mendengarkan reproduksi sebuah sistem audio dengan perhatian penuh terhadap

Lebih terperinci

BAB V Pengujian. Bab ini memuat tujuan dan langkah-langkah pengujian, hasil dan analisis pengujian terhadap hasil implementasi dari program GAMA.

BAB V Pengujian. Bab ini memuat tujuan dan langkah-langkah pengujian, hasil dan analisis pengujian terhadap hasil implementasi dari program GAMA. BAB V Pengujian Bab ini memuat tujuan dan langkah-langkah pengujian, hasil dan analisis pengujian terhadap hasil implementasi dari program GAMA. 5.1 Tujuan Pengujian Berikut ini adalah tujuan dari pengujian.

Lebih terperinci

Bab IV Validasi Model Outsourcing Teknologi Informasi

Bab IV Validasi Model Outsourcing Teknologi Informasi Bab IV Validasi Model Outsourcing Teknologi Informasi Bab ini membahas mengenai uji validasi model outsourcing teknologi informasi yang diusulkan sebelumnya dengan cara membandingkan model yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ujian merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi proses belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Ujian merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi proses belajar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ujian merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi proses belajar. Dalam dunia pendidikan ujian dimaksudkan untuk mengukur taraf pencapaian suatu tujuan pengajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Konsep Penyusunan Komposisi Fantasia in C Major ini dibagi menjadi 3 lagu, yaitu Movement 1, Movement 2, dan Movement 3. Ketiga bagian lagu ini dimainkan dengan format Combo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jurusan Pendidikan Sejarah dari semester II, IV, dan VI, (b) hasil pengujian analisis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jurusan Pendidikan Sejarah dari semester II, IV, dan VI, (b) hasil pengujian analisis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) deskripsi latar, digunakan untuk menggambarkan jumlah keseluruhan mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

Harmoni I. Progresi I IV V

Harmoni I. Progresi I IV V Harmoni I Setelah kita mengetahui Skala dan Modal selain juga Kord dalam StrukturTonalitas, kita sudah mempunyai Pengetahuan Dasar Musik. Persoalan berikutnya adalah cara menggunakannya pada saat membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Sayangnya seiring dengan kemajuan teknologi pada jaman sekarang,

Lebih terperinci

3. Menambah referensi atau repertoar lagu, khususnya untuk instrumen gitar tunggal.

3. Menambah referensi atau repertoar lagu, khususnya untuk instrumen gitar tunggal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lagu Mansibin Siraben merupakan lagu daerah yang berasal dari suku Biak, Papua. Lagu ini berisi cerita rakyat mengenai suatu suasana yang menggambarkan kegembiraan hidup

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Toko Rudi Music merupakan salah satu toko alat musik di kota Magelang yang menjual berbagai macam alat musik. Toko ini tidak buka cabang dan merupakan toko

Lebih terperinci

Nama : Aditiyo Nugroho NPM : Jurusan : Sistem Informasi Fakultas : Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi

Nama : Aditiyo Nugroho NPM : Jurusan : Sistem Informasi Fakultas : Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi APLIKASI TEBAK LAGU DAN LIRIK HITS ROCK BARAT ERA 90an DENGAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS5 Nama : Aditiyo Nugroho NPM : 10112210 Jurusan : Sistem Informasi Fakultas : Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) DISUSUN OLEH: ANDREW ALEXIS. N TUBAGUS ADITYA NUGRAHA Universitas Al Azhar Indonesia

Lebih terperinci

yaitu dalam ketepatan pengenalan pola berdasarkan kelas untuk menampilkan genre.

yaitu dalam ketepatan pengenalan pola berdasarkan kelas untuk menampilkan genre. 16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi berbasis digital, masyarakat membutuhkan lagu-lagu yang telah dibuat dalam bentuk digital. Musik digital

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian memberikan petunjuk atau arahan yang sistematis kepada peneliti tentang kegiatan yang harus dilakukan dalam penelitian. Penelitian ini

Lebih terperinci

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik MATERI AJAR Ansambel Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik Ansambel dapat diartikan sebagai sebuah sajian musik yang dilagukan secara bersama-sama dengan menggunakan

Lebih terperinci

Aplikasi Graf dan Pembangkit Bilangan Acak pada Dasar Pengembangan Program Penghasil Musik Latar Ruang Belajar

Aplikasi Graf dan Pembangkit Bilangan Acak pada Dasar Pengembangan Program Penghasil Musik Latar Ruang Belajar Aplikasi Graf dan Pembangkit Bilangan Acak pada Dasar Pengembangan Program Penghasil Musik Latar Ruang Belajar Helena Suzane Graciella 13515032 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan

Lebih terperinci

BAB I. penting dalam melanjutkan kehidupan manusia. Kita tentunya berharap, anakanak

BAB I. penting dalam melanjutkan kehidupan manusia. Kita tentunya berharap, anakanak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki peranan yang penting dalam melanjutkan kehidupan manusia. Kita tentunya berharap, anakanak yang akan meneruskan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pekerja administrasi dituntut untuk memiliki kecepatan dan ketelitian pada saat melakukan pekerjaannya. Pada umumnya, pekerja administrasi melakukan pekerjaan yang bersifat rutin dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Logika fuzzy didefinisikan sebagai suatu jenis logic yang bernilai ganda dan berhubungan dengan ketidakpastiaan dan kebenaran parsial. Salah satu algoritma

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi merupakan salah satu sarana yang mengalami perkembangan pesat dari waktu ke waktu. Contoh dari perkembangan tersebut adalah semakin meningkatnya aktifitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Game komputer atau video game adalah suatu program yang ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman yang memungkinkan pengguna (pemain) berinteraksi dan merespon/merasakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri 3 Gorontalo sebagai objek penelitian. Penetapan lokasi ini berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri 3 Gorontalo sebagai objek penelitian. Penetapan lokasi ini berdasarkan 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat dan waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Dalam suatu penelitian, tempat dan waktu penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting untuk ditetapkan agar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analitis, yaitu metode penelitian yang tertuju pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analitis, yaitu metode penelitian yang tertuju pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analitis, yaitu metode penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-1 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan dari penelitian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Seni Budaya Dan Keterampilan Kelas/Semester : III (tiga)/ii (dua) Pertemuan Ke : Alokasi Waktu : x 35 Standar Kompetensi SENI RUPA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi kebutuhan primer pada kehidupan saat ini. Pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi kebutuhan primer pada kehidupan saat ini. Pesatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi telah menjadi kebutuhan primer pada kehidupan saat ini. Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini telah menyebabkan aliran informasi begitu lancar

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47 LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47 Oleh: Fu adi, S.Sn., M.A JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 0 A. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inferial, dimana tujuan analisis untuk menguji nilai hipotesis suatu variabel. 1 Jadi

BAB III METODE PENELITIAN. inferial, dimana tujuan analisis untuk menguji nilai hipotesis suatu variabel. 1 Jadi 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif dengan analisis inferial, dimana tujuan analisis untuk menguji nilai hipotesis suatu variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini ditujukan untuk mengungkap miskonsepsi siswa pada topik stoikiometri melalui tes diagnostik dengan tes two-tier. Merujuk pada tujuan penelitian

Lebih terperinci

SKALA AFEKTIF BERFIKIR KRITIS

SKALA AFEKTIF BERFIKIR KRITIS SKALA AFEKTIF BERFIKIR KRITIS PETUNJUK 1. Skala ini terdiri dari pernyataan. Anda diminta membaca pernyataan dan kemudian memberikan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda sendiri dengan cara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR

BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. Sejarah Perkembangan Genre Musik 1. Fusion Jazz Fusion Jazz adalah genre musik yang menggabungkan Jazz dengan elemen dari berbagai aliran musik seperti

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari 33 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanatif. Tipe penelitian eksplanatif merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari sebab

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT. Kereta Api (Persero) Daop II Bandung Adapun Variabel-variabel yang akan diteliti

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Dalam Bab III ini penulis akan menjelaskan tentang struktur dari semua komposisi. Penulis akan memaparkan secara struktural komposisi, Indahnya Bersama yang terdiri dari lima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh Plato (2000:5) Pendidikan seni dapat dijadikan dasar pendidikan, karena

BAB I PENDAHULUAN. oleh Plato (2000:5) Pendidikan seni dapat dijadikan dasar pendidikan, karena BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan seni di sekolah dapat dijadikan sebagai dasar pendidikan dalam membentuk jiwa dan kepribadian. Hal ini sama dengan apa yang dikemukakan oleh Plato

Lebih terperinci