Diabetes Sang Pesawat Siluman.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Diabetes Sang Pesawat Siluman."

Transkripsi

1 Diabetes Sang Pesawat Siluman PERHATIAN : Informasi ini tidak disampaikan oleh seorang praktisi medis dan hanya untuk tujuan pendidikan dan informasi saja. Isi buku / ebook ini tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat medis profesional, diagnosis, atau pengobatan. Carilah selalu saran dari dokter atau penyedia layanan kesehatan lainnya yang berkualitas dengan pertanyaan yang mungkin Anda miliki tentang kondisi medis. Jangan mengabaikan nasihat medis profesional karena sesuatu yang telah anda baca. Tidak untuk diperjualbelikan atau dicetak sebagai buku, namun dapat dibagikan secara gratis sebagai sumber pengetahuan mengenai diabetes.

2 DAFTAR ISI DIABETES - SUATU WABAH PENYAKIT GLOBAL MENGAMBIL SIKAP TERHADAP DIABETES MENCEGAH DIABETES DENGAN MAKAN YANG BENAR DIEBETES SEPERTI PESAWAT SILUMAN APA SAJAKAH GEJALA DIABETES? DIABETES DIKLASIFIKASIKAN DIABETES TIPE I DAN DIABETES TIPE II SISTEM KARDIOVASKULAR DAN DIABETES SEMUA TENTANG PANKREAS DAN DIABETES VITAMIN, MINERAL, DAN SUPLEMEN UNTUK MELAWAN DIABETES MAKANLAH PROTEIN PADA SAJIAN PERTAMA UNTUK MENCEGAH DIABETES MAKANLAH KARBOHIDRAT PADA SAJIAN KEDUA MAKAN LEBIH BANYAK SAYURAN DAN GANDUM UTUH AKAN MEMBANTU MENCEGAH DIABETES HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DAN DIABETES DIET DAN OLAHRAGA UNTUK DIEBETES MENGHADAPI DIABETES DALAM KESEHARIAN PRODUK HERBAL UNTUK DIABETES

3 DIABETES - SUATU WABAH PENYAKIT GLOBAL Bila Anda mendengar kata epidemi, Anda mungkin cenderung berpikir mengenai penyakit yang mengganggu ribuan orang di negaranegara kurang berkembang. Namun, epidemi tidak eksklusif mengarah ke tempat-tempat tersebut, epidemi dunia yang paling luas menyerang jauh lebih dekat ke rumah daripada apa yang mungkin Anda pikirkan. Epidemi adalah penyakit yang datang untuk mempengaruhi sebagian besar populasi tertentu. Parameter yang tepat berlainan antar para ahli, tapi estimasi yang baik menempatkan angka pada sekitar 3% dari populasi. Jika jumlah orang yang terkena penyakit ini mencapai nomor ini, dapat dianggap sebagai epidemi. Proyeksi untuk penyebaran penyakit tersebut mengkhawatirkan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mematok kisaran jumlah penderita diabetes mencapai 240 juta orang di seluruh dunia pada tahun Penyakit ini datang dalam dua bentuk: Tipe I dan Tipe II. Keduanya adalah serupa yaitu melibatkan hormon insulin dalam tubuh dan kemampuannya untuk memproses gula dalam aliran darah. Terlalu banyak atau terlalu sedikit gula dalam tubuh memiliki efek samping mulai dari gagal ginjal, kehilangan penglihatan, dan dalam kasus ekstrim, koma. Diabetes tipe I terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel pembentuk insulin dalam tubuh, disesatkan dengan berpikir bahwa sel-sel ini berbahaya. Oleh karena pankreas gagal memproduksi insulin menyebabkan meningkatnya gula dalam tubuh, yang menyebabkan tekanan pada ginjal, dan menyebabkan komplikasi lebih lanjut. Kebanyakan pasien menunjukkan gejala penyakit tersebut sekitar 15 tahun, meskipun penyakit ini mungkin telah ada pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena para ahli telah salah kaprah antara istilah diabetes tipe I dengan "serangan diabetes remaja". Diabetes tipe II (juga dikenal sebagai "serangan diabetes dewasa") ditandai oleh kegagalan tubuh untuk memproses gula dalam aliran darah meskipun fakta bahwa insulin diproduksi oleh pankreas. Ini bisa jadi karena tidak cukup insulin diproduksi atau tubuh sama sekali tidak menanggapinya. Diabetes menyumbang 90 persen dari sekitar 300 juta kasus penyakit di seluruh dunia. Ada korelasi besar antara diabetes tipe II dan obesitas. Kebanyakan orang gemuk menjalani gaya hidup mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat, gula dan lemak. Kebiasaan makan yang buruk ini ditambah dengan kurangnya / tidak adanya aktivitas fisik sehingga meningkatkan volume gula dalam aliran darah. Pankreas

4 tidak dapat memproduksi insulin yang cukup untuk memenuhi tuntutan pengolahan begitu banyak gula dan karenanya diabetes menyerang. Jika dibiarkan, komplikasi yang timbul dari diabetes banyak dan merugikan. - Retinopati adalah degenerasi retina mata, yang menyebabkan kehilangan penglihatan. - Terkena penyakit ginjal / gagal ginjal ketika organ akhirnya rusak karena tegangan yang berlebihan dari penyaringan terlalu banyak gula dalam darah. - Gangguan sistem saraf yang dialami oleh separuh dari penderita diabetes. Gejala seperti gangguan sensasi pada tungkai, carpal tunnel syndrome, dan bahkan impotensi telah tercatat di antara penderita diabetes. Ketika sensasi terganggu pada tungkai, infeksi dari luka dapat berkembang tanpa diketahui, menyebabkan tidak adanya pertolongan lain selain amputasi. - Koma diabetik (diabetic ketoacidosis) terjadi ketika pasien menderita dehidrasi parah dan metabolisme tubuh sangat seimbang. Karena sel-sel dalam tubuh kekurangan energi, seluruh tubuh menutup menyebabkan koma. Dengan memperhatikan gaya hidup sehat, makan, dan berolahraga yang benar, menjalani hidup yang penuh dan produktif maka diabetes tipe II dapat dicegah. Mulailah dengan pemilihan makanan yang tepat dan asupan dalam jumlah yang tepat. Perhatikan kebiasaan latihan fisik sepanjang hari. Jadwal latihan teratur mungkin tidak diperlukan. Berjalan dan melakukan pekerjaan rumah tangga secara manual mungkin cukup. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apa yang sesuai untuk anda. MENGAMBIL SIKAP TERHADAP DIABETES Apakah Anda merasa haus sepanjang waktu? Apakah Anda sering buang air kecil? Apakah Anda memiliki luka atau luka pada tubuh yang tidak kunjung sembuh dengan mudah? Apakah Anda mudah lelah? Jika Anda menjawab ya untuk sebagian besar pertanyaan-pertanyaan ini, maka Anda harus mempertimbangkan untuk memeriksakan diri ke dokter. Jika Anda memiliki diabetes, maka deteksi dini dapat membantu Anda dalam menangani penyakit ini. Jika Anda tidak memiliki diabetes, maka saatnya untuk makan dan hidup yang tepat untuk mencegah penyakit ini. Kondisi yang disebutkan sebelumnya adalah beberapa gejala umum dari penyakit kronis yang dikenal dengan Diabetes. Ini adalah penyakit serius yang umumnya mungkin tidak menyebabkan kematian, tetapi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius yang dapat menyebabkan kematian.

5 Diabetes terjadi ketika terlalu banyak gula atau glukosa dalam aliran darah. Setelah kondisi ini untuk waktu jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi yang dapat mempengaruhi organ-organ tubuh penting seperti jantung, mata, dan ginjal. Diabetes dapat diklasifikasikan menjadi Diabetes Type I, tipe II dan Gestational. Diabetes Type I mempengaruhi baik orang dewasa maupun anak-anak. Dalam diabetes jenis ini, tubuh tidak dapat menggunakan hormon yang disebut insulin dengan benar. Sistem kekebalan tubuh merusak sel-sel pembuat insulin, sehingga tingkat insulin rendah. Kondisi memiliki tingkat gula yang tinggi dengan tingkat insulin rendah dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Diabetes Tipe II dapat dicegah dengan latihan yang tepat dan kebiasaan makan yang baik. Menjaga berat badan ideal disarankan karena terlalu banyak lemak tubuh dan aktivitas membuat lebih sulit bagi tubuh untuk menggunakan insulin. Dalam jenis ini, tubuh masih mampu membuat insulin tetapi tidak dapat digunakan secara efisien. Diabetes gestasional, sering ditemukan di kalangan wanita hamil. Penyakit ini dapat membuat kehamilan lebih sulit. Mereka yang didiagnosis dengan jenis diabetes ini, berisiko tinggi terkena diabetes tipe II. Pada wanita hamil normal, pankreas memproduksi insulin yang cukup, mereka yang membuat kadar gula tubuh. Namun ada perempuan yang pankreasnya tidak mampu memproduksi insulin yang cukup, mengakibatkan diabetes gestational. Wanita dengan diabetes gestational membutuhkan perawatan ekstra, membutuhkan diet kesehatan dan pemeriksaan rutin. Namun, diabetes gestational ini biasanya akan sembuh setelah persalinan dan bayi yang dilahirkan tak berpenyakit. Perempuan yang berisiko terkena diabetes gestasional adalah mereka yang berusia lebih dari 30 tahun, memiliki bayi besar selama kehamilan sebelumnya, memiliki riwayat diabetes dalam keluarganya dan tentu saja karena faktor berat badan. Seseorang yang memiliki diabetes atau beresiko terkena diabetes harus mulai menjalani kehidupan yang diarahkan dapat mencegah diabetes. Untuk bisa melakukan hal ini, seseorang harus mengetahui faktor-faktor yang dapat digunakan untuk mengontrol atau menangani penyakit ini. Berat badan merupakan faktor yang penting dalam mengontrol dan menangani diabetes, orang-orang yang memiliki kelebihan berat badan beresiko lebih tinggi terkena diabetes. Menjaga tubuh seseorang agar bugar dan sehat adalah cara terbaik untuk menghindari diabetes dan berbagai penyakit lainnya. Dapat juga dengan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok. Aktiflah berolahraga dan seringlah mengontrol tekanan darah. Tes yang dapat dilakukan untuk menilai risiko seseorang terkena diabetes adalah tes glukosa, tes urine, tes glukosa plasma puasa yang mengukur tingkat glukosa

6 dalam darah seseorang setelah berpuasa selama 12 sampai 14 jam, tes toleransi glukosa oral yang juga dilakukan setelah puasa selama tiga jam dan uji glukosa plasma acak yang dapat dilakukan setiap saat. Jumlah orang yang terkena penyakit ini telah meningkat di tahun-tahun terakhir, karena kebiasaan makan yang buruk. Tingkatkan aktivitas dan faktor-faktor lain yang dapat mencegah diabetes. Lakukan pemeriksaan diabetes secara rutin agar dapat membantu memahami penyakit ini. Lebih baik untuk mencegah dari pada terkena penyakit ini. MENCEGAH DIABETES DENGAN MAKAN YANG BENAR Diabetes adalah penyakit yang sangat efektif yang dapat merusak organ-organ vital tubuh seperti ginjal, jantung dan mata. Meskipun diabetes tidak membunuh orang, diabetes dapat mengakibatkan penyakit yang lebih serius dan rumit. Diabetes membuat mereka kehilangan penglihatan, menyebabkan sakit ginjal dan gangguan jantung yang kemudian menyebabkan kematian. Selain faktor keturunan, penyebab utama diabetes adalah diet yang salah. Kecenderungan manusia modern adalah karena mereka terlalu sibuk, maka membuat mereka mengkonsumsi jenis makanan yang salah. Manusia telah menjadi begitu terobsesi dengan penciptaan kekayaan dan kesenangan, mereka tidak memiliki lebih banyak waktu untuk menyiapkan makanan yang seimbang. Jadi, diet manusia modern terdiri dari makanan kaleng, ikan olahan, daging dan sayuran yang dapat dimakan langsung hanya dengan dimasak di dalam microwave. Dunia modern mencoba meyakinkan manusia untuk memiliki preferensi makanan olahan dari gula ke biji-bijian. Kebanyakan orang sehat yang menderita diabetes penyebabnya adalah jenis makanan yang mereka makan dan ketidaktahuan mengenai kandungan nutrisi dari makanan yang dimakan. Banyak makanan yang ramah kesehatan tersedia di pasar, kita hanya perlu belajar bagaimana mengenali dan mengkonsumsinya. Ini hanya soal mengubah pilihan makanan, seperti memilih gandum utuh daripada biji-bijian olahan seperti nasi merah, roti gandum dan sejenisnya. Makan lebih banyak buah dan sayuran dan sedikit daging, makanan manis dan berminyak. Dengan membaca label makanan olahan dapat menentukan jumlah asupan karbohidrat seseorang. Jadi bagaimana seseorang tahu bahwa dia sudah memiliki diabetes? Gejala yang umum adalah sering buang air kecil, kelelahan dan menjadi haus sepanjang waktu. Diabetes berarti terlalu banyak glukosa dalam aliran darah Anda. Terlalu banyak glukosa dalam tubuh membutuhkan lebih banyak air, sehingga membuat Anda merasa haus sepanjang waktu. Dengan datangnya haus maka asupan air meningkat, membuat sering buang air kecil.

7 Gejala lain dari diabetes adalah kenaikan atau penurunan berat badan, penglihatan kabur, luka atau luka yang susah untuk disembuhkan dan kadang-kadang mengakibatkan infeksi dan sakit pada gusi. Obesitas membuat seseorang beresiko terkena diabetes sehingga juga penting untuk menjaga berat badan. Mereka yang memiliki kelebihan lemak di perut lebih rentan berada pada resiko kesehatan. Peningkatan berat badan sekitar 10 sampai 20 kilogram, tidak peduli seberapa moderatnya, dapat membuat seseorang terkena diabetes. Selain makan makanan yang tepat dan memperhatikan berat badan, baik juga untuk meningkatkan aktivitas fisik seseorang. Ini tidak berarti Anda harus menjadi olahragawan tiba-tiba. Berkebun, meskipun aktivitas fisik yang ringan, bisa membantu Anda rileks dan menurunkan berat badan. Cobalah menangkap atau menendang bola dengan anak-anak, bukan hanya cara yang baik untuk mengikat tetapi juga merupakan cara untuk menghilangkan kelebihan lemak. Makan itu menyenangkan, terutama jika Anda tahu cara makan dan makanan yang tepat. DIEBETES SEPERTI PESAWAT SILUMAN Secara definisi Pesawat Siluman dapat terbang tanpa diketahui atau dideteksi radar. Apakah diabetes menunjukkan karakteristik ini, yang kemudian diibaratkan seperti pesawat siluman? Perbedaan dari jenis Diabetes Ada tiga jenis diabetes - Tipe I, Tipe II, dan diabetes gestasional. Yang akan dibahas adalah Diabetes Tipe I dan II yang sebelumnya disebut Diabetes remaja dan dewasa. Diabetes Tipe I sebelumnya dikenal sebagai juvenile diabetes atau diabetes remaja. Diabetes tipe I biasanya didiagnosis pada usia muda, terutama selama masa kanak-kanak. Jenis ini dihubungkan dengan gen seseorang. Pada tipe ini, pankreas telah berhenti memproduksi insulin. Sehingga untuk bertahan hidup, penderita Diabetes Tipe I harus terus melakukan suntikan insulin. Diabetes tipe II, juga dikenal sebagai serangan diabetes dewasa, yang paling umum di antara pasien diabetes - hampir 90% pasien diabetes memiliki tipe ini. Dikatakan diabetes dewasa karena diabetes jenis ini sebagian besar didiagnosis pada usia lanjut dalam hidup. Beberapa orang mungkin memiliki diabetes ini sejak

8 kecil tetapi tidak menyadari sampai di kemudian hari. Hal ini karena, sering kali diabetes tipe II mulai menunjukkan gejala ketika sudah stadium lanjut. Diabetes tipe II juga dapat dikaitkan dengan gaya hidup dan pola makan seseorang. Itulah sebabnya orang-orang yang kelebihan berat badan atau mereka yang berusia di atas 40 tahun memiliki resiko yang lebih besar untuk terserang jenis penyakit ini. Sehingga, untuk mengendalikan atau mencegah diabetes di masa depan, kita semua harus berhati-hati dengan hal yang kita lakukan dan makanan yang kita makan. Yang ketiga adalah jenis diabetes gestational. Ini hanya terjadi pada wanita hamil dan selama trimester ketiga. Diabetes jenis ini biasanya disebabkan oleh hormon tertentu yang dibawa oleh kehamilan atau, seperti tipe lainnya karena kurangnya insulin. Dokter seringkali mengharuskan pasien untuk menjalani Oral Glucose Tolerance Test, terutama ketika wanita itu nyaris kelebihan berat badan karena kehamilannya. Sekalipun jenis ini sembuh setelah melahirkan, ada kemungkinan besar bahwa wanita tersebut akan terserang diabetes tipe II di masa yang akan datang. Jika tidak diberikan perawatan yang tepat atau dibiarkan, serangan pesawat siluman ini dapat mengakibatkan komplikasi lebih lanjut. Komplikasi tersebut bisa jantung, ginjal, masalah mata, impotensi atau bahkan kerusakan saraf. Oleh karena itu, penanganan yang serius benar-benar diperlukan bagi pasien diabetes. Bagaimana Cara Melawan Pesawat Siluman ini? Cara pertama untuk mencegah diabetes, dan mungkin yang paling penting, adalah diagnosis dini. Semakin awal penyakit ini didiagnosis, semakin cepat Anda mengambil tindakan dalam menangani, dan selanjutnya mencegah komplikasi lanjutan. The Canadian Diabetes Association menyarankan agar warga yang berusia di atas 40 tahun melakukan pemeriksaan secara rutin setiap tiga tahun, dan mereka yang memiliki faktor risiko tinggi harus melakukan pemeriksaan setiap tahun. Memiliki gaya hidup sehat dengan olahraga teratur dikombinasikan dengan diet yang sehat merupakan salah satu cara mencegah atau mengelola diabetes terutama diabetes tipe II. Setiap penyakit, pada kenyataannya bisa dicegah jika seseorang fokus dan tetap hidup sehat. Diabetes jauh lebih baik jika ditangani secepatnya. Hal ini karena sekarang orang mengerti tentang kondisi ini. Telah ada beberapa studi dan penelitian yang dilakukan terus menerus untuk mempelajari lebih lanjut tentang diabetes dan menemukan lebih banyak cara dalam menangani dan mengendalikan diabetes. Menjadi sadar akan keadaan, penanganan yang baik, pengobatan yang terus menerus, dan gaya hidup sehat adalah kunci utama untuk mencegah kondisi agar tidak lebih parah dan memperkecil kemungkinan terjadinya komplikasi.

9 APA SAJAKAH GEJALA DIABETES? Seseorang yang kecanduan gula atau manisan belum tentu diabetes. Diabetes adalah penyakit serius yang disebabkan oleh disposisi genetik seseorang: kemungkinan mengarah pada suatu penyakit pankreas. Jika keluarga Anda rentan terhadap penyakit ini, baca artikel ini untuk mendeteksi gejala diabetes sedini mungkin. Diabetes Tipe I Diabetes Tipe I dikenal sebagai diabetes mellitus yang bergantung pada insulin (Insulin-Dependent Diabetes Mellitus). Pada IDDM, kurangnya insulin berasal dari hancurnya sel-sel beta. Gejala yang berhubungan dengan IDDM sangat berbeda, mereka jarang meninggalkan keraguan diagnosis. Yang termasuk dalam gejala Diabetes Tipe I adalah sebagai berikut: Poliuria: sering buang air kecil dan dalam jumlah yang banyak merupakan gejala klasik diabetes, tubuh membutuhkan cairan melalui ginjal untuk mengencerkan tingginya kadar gula dalam urin. Polidipsia: Suatu gejala di mana seseorang merasa kehausan hebat yang meyebabkan terlalu seringnya buang air kecil: tubuh mengirimkan sinyal untuk mengganti cairan yang hilang. Jika tidak diketahui secara dini maka akan terjadi dehidrasi. Polifagia: Perasaan kelaparan ekstrim berasal dari keyakinan dalam tubuh yang kelaparan karena glukosa tidak dapat menjangkau sel-sel dalam menyediakan energi yang sangat dibutuhkan. Penurunan Berat Badan Yang cepat: Kebanyakan pasien Diabetes Tipe I berada pada atau di bawah berat badan ideal. Ketika IDDM mulai menyerang, mereka bisa tiba-tiba kehilangan lebih banyak berat badan, sebanyak 15 kilogram dalam satu minggu-meskipun mereka mungkin makan lebih dari cukup dan memiliki nafsu makan yang baik. Kurangnya insulin berarti bahwa kalori dalam bentuk glukosa sedang dikirim keluar melalui urine dan tubuh mulai membakar cadangan lemak. Lemah: Karena sel-sel otot tidak menerima bahan bakar secara layak, energi mereka terhadang. Tentu saja, kelelahan dapat berasal dari banyak hal, itulah sebabnya diabetes bisa tidak dikenali dalam waktu yang singkat. Perhatikan jika anak yang aktif sekali tampak lelah, mengantuk, atau lesu tanpa alasan yang jelas.

10 Beberapa anak mungkin juga mengeluhkan sakit perut, kaki, sakit dada, atau kesulitan bernapas. Lekas marah: Pada masa anak-anak, mudah tersinggung, kebingungan atau menangis berlebihan memberi peringatan akan penyakit yang akan datang. Seorang anak mungkin tampak kurang memperhatikan atau tidak dapat berperan serta di sekolah seperti sebelumnya. Mual dan atau Muntah: Gejala-gejala ini mungkin mendahului ketoasidosis, asam keton beracun dalam darah ketika tubuh harus berusaha membakar timbunan lemak untuk energi. Kaburnya Penglihatan: Kelebihan glukosa dapat merembes ke dalam mata dan mengubah bentuk lensa. Kesulitan untuk fokus atau perubahan penglihatan dari satu hari ke hari berikutnya-seperti dari rabun jauh ke penglihatan normal adalah tanda visual lainnya kemungkinan diabetes. Diabetes Tipe II Diabetes Tipe II atau Diabetes yang tidak bergantung pada insulin (noninsulindependent diabetes mellitus), terjadi pada sebagian besar kasus diabetes. Tidak seperti Diabetas Tipe I, Diabetes Tipe II berlangsung lebih lambat. Diabetes tipe II dapat menyelinap tanpa disadari selama bertahun-tahun. Gejala dapat muncul secara bertahap, seiring dengan bertambahnya usia. Temui dokter segera setelah Anda mengamati salah satu gejala-gejala berikut: Semua gejala-gejala pada Diabetes Tipe I Kesemutan atau mati rasa pada tungkai, kaki, atau jari: Atau memiliki rasa terbakar atau sensitifitas di kaki dan tangan atau di tempat lain pada kulit. Gejala seperti kram kaki, mungkin muncul atau memperburuk keadaan pada malam hari. Sekali lagi, ini mungkin tanda-tanda bahwa sirkulasi buruk atau kerusakan saraf sudah berkembang. Infeksi yang sering terjadi: Diabetes melemahkan pertahanan tubuh untuk melawan invasi bakteri. Infeksi pada gusi, saluran kemih, atau kulit yang terus berulang atau membutuhkan waktu lama untuk menyembuhkan menunjukkan bahwa penyakit ini mungkin telah mulai mengganggu sistem kekebalan tubuh. Gatal pada kulit atau alat kelamin: Ini mungkin merupakan akibat dari infeksi tersembunyi atau dehidrasi, biasanya merupakan akibat sampingan dari diabetes. Penyembuhan luka dan memar yang lama: Karena diabetes mempengaruhi bagaimana sel menggunakan nutrisi yang diperoleh dari makanan, tubuh dapat mengalami kesulitan memperbaiki jaringan yang rusak. Diabetes juga menebalkan pembuluh darah, memperlambat sirkulasi dan menghalangi luka untuk menerima nutrisi dan oksigen melalui darah.

11 Sayangnya, banyak dari gejala tersebut diabaikan atau disalahkan pada kondisi lain. Pastikan untuk memeriksakan tingkat gula darah tahunan atau lebih sering, jika terdapat manifestasi dari salah satu gejala di atas. DIABETES DIKLASIFIKASIKAN DIABETES TIPE I DAN DIABETES TIPE II Penyakit diabetes ditandai dengan terganggunya kemampuan tubuh atau kegagalan untuk memproses glukosa (bentuk gula) dalam aliran darah karena kurangnya / tidak adanya insulin. Insulin adalah hormon yang diproduksi di dalam pankreas yang memproses gula darah menjadi bentuk sel-sel dalam tubuh yang dapat digunakan untuk energi. Tanpa pengolahan gula yang tepat, tubuh bisa menjadi hiperglikemia (terlalu banyak gula) atau hipoglikemik (terlalu sedikit gula). Keduanya berbahaya karena dapat membuat tubuh bereaksi dalam berbagai cara seperti melemahnya ginjal, gangguan sistem saraf, kehilangan penglihatan dan dalam beberapa kasus yang ekstrim, koma. Diabetes terdiri dari dua jenis dan berbeda satu sama lainnya, terutama melalui cara dimana penyakit ini tertular. Diabetes Tipe I Jenis pertama dari diabetes adalah Diabetes Tipe I yang diturunkan secara genetis. Sebagian besar pasien jenis ini anak laki-laki dan perempuan berusia sekitar 15 tahun. Para ahli telah salah pengertian antara istilah diabetes tipe I dengan istilah Juvenile Onset Diabetes (serangan diabetes remaja). Diabetes Tipe I bekerja dengan cara menipu sistem kekebalan tubuh. Pulau Langerhans (sel-sel kecil ini disebut) diserang oleh sistem kekebalan tubuh, rendering pulau tidak dapat menghasilkan hormon yang diperlukan untuk memproses gula darah. Penderita diabetes Tipe I harus memiliki insulin yang diberikan secara teratur ke dalam sistem mereka. Sampai sekarang, metode yang paling umum untuk memberikan hormon adalah melalui suntikan. Sistem pengiriman lainnya juga sedang dikembangkan, yang paling terbaru adalah melalui semprot oral untuk mengganti kebutuhan akan jarum suntik. Langkah ini hanya untuk mengelola kondisi tetapi tidak sepenuhnya mengatasi masalah menyembuhkan diabetes tipe ini. Cara singkat adalah dengan melakukan transplantasi pankreas, tidak ada obat untuk diabetes tipe I. Dan bahkan kemudian, risiko tersebut cukup membuat orang

12 berpikir dua kali sebelum menjalani prosedur transplantasi pankreas. Hal ini karena transplantasi organ tubuh menanggung risiko ditolak oleh tubuh penerima walaupun golongan darah keduanya cocok. Namun, jika transplantasi pancreas terbukti berhasil, penderita diabetes tidak perlu lagi insulin secara buatan yang dimasukkan ke dalam tubuh. Hanya saja jika terjadi masalah atau untuk mencegah penolakan organ, bisa jadi pasien harus mengkonsumsi obat imunosupresif sepanjang hidup mereka, yang mungkin membuat dia lebih rentan terhadap infeksi daripada biasanya. Bahkan kemudian, sebagian besar pasien yang telah menjalani prosedur transplantasi pancreas mengatakan bahwa mereka harus bersedia membayar harga yang mahal sebagai ganti hidup bebas dari jarum dan ketakutan komplikasi penyakit di masa yang akan datang. Diabetes Tipe II Diabetes tipe II ditandai dengan terganggunya kemampuan tubuh / kegagalan untuk memproses gula meskipun terdapat sel yang mampu memproduksi insulin. Pankreas tidak dapat memenuhi permintaan untuk memproduksi insulin yang cukup pada saat memproses gula dalam tubuh. Dokter dan ilmuwan sama-sama menemukan bahwa kegemukan adalah penyebab utama pada diabetes tipe II. Temuan menunjukkan bahwa orang yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas sangat mungkin untuk mengidap penyakit Diabetes Tipe II dan peluang mereka terhadap komplikasi dari penyakit ini meningkat secara signifikan. Untuk penanganan penyakit ini, penderita diabetes tipe II diinstruksikan untuk berolahraga secara teratur, membatasi karbohidrat dan asupan gula dan ketika mutlak diperlukan, telah diberikan insulin secara buatan. Penelitian lebih lanjut dilakukan untuk memecahkan penyakit ini dan setiap langkah menghasilkan obat sebagai solusi. Tapi untuk saat ini kabar baiknya terletak pada perawatan yang tepat dan ketaatan dari para penderita diabetes baik yang tipe pertama maupun kedua, sehingga penderita masih bisa hidup secara layak dan produktif. Ukuran Kadar Gula Kadar Gula setelah puasa : Normal : dibawah 100 mg/dl Pradiabetes : mg/dl Diabetes : diatas 126 mg/dl

13 Kadar Gula 2 jam setelah makan : Normal : dibawah 140 mg/dl Pradiabetes : mg/dl Diabetes : diatas 200 mg/dl SISTEM KARDIOVASKULAR DAN DIABETES Sistem kardiovaskular merupakan salah satu sistem yang paling penting dalam tubuh manusia. Sistem ini terdiri dari jantung, darah dan pembuluh darah. Darah yang dipompa keluar dari jantung merupakan salah satu yang bertanggung jawab dalam memberikan oksigen dan nutrisi lainnya ke seluruh bagian tubuh. Darah juga membersihkan tubuh dengan mengangkat produk-produk limbah dalam perjalanan kembali ke jantung sehingga tubuh kita bisa menyingkirkannya. Jadi apa yang harus dilakukan oleh penderita diabetes dengan sistem kardiovaskular? Karena darah adalah bagian dari sistem kardiovaskular, dan diabetes adalah suatu kondisi di mana kadar gula dalam darah lebih tinggi dari normal, maka pasti ada hubungan antara keduanya. Diabetes dan penyakit sistem kardiovaskular telah dikenal berkaitan erat satu sama lain untuk saat ini, yang disebut sebagai sindrom resistensi insulin atau sindrom metabolik. Di antara 20 juta orang di Amerika Serikat yang memiliki diabetes, sekitar 5 sampai 6 juta populasi ini yang berusia 35 tahun ke atas didiagnosis memiliki penyakit kardiovaskular tertentu (menurut National Diabetes Surveillance System). Beberapa contoh penyakit kardiovaskular yang sering didiagnosis adalah penyakit jantung koroner, stroke, tekanan darah tinggi dan gangguan jantung lainnya. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian saat ini yang berkaitan dengan diabetes. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan beberapa tahun yang lalu dalam Journal of American Medical Association, kematian akibat beberapa kondisi jantung naik sebesar 23% pada wanita diabetes meskipun disertai penurunan sebesar 27% pada wanita non-diabetes. Adapun pria penderita diabetes, hanya ada sekitar 13% penurunan kematian penyakit jantung dibandingkan dengan penurunan 36% pada non-penderita diabetes. Dengan demikian, keduanya memang berjalan beriringan. Faktor Resiko Diabetes kini dianggap faktor risiko utama pada penyakit kardiovaskular oleh American Heart Association. Faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap kemungkinan terjadinya penyakit kardiovaskular pada pasien diabetes termasuk hipertensi, merokok, dan dislipidemia.

14 - Hipertensi. Hipertensi pada diabetes dianggap sebagai kontributor utama peningkatan mortalitas akibat penyakit kardiovaskuler. Pasien diabetes, terutama mereka yang menderita diabetes tipe II, harus selalu memeriksakan tekanan darah setiap kunjungan ke dokter. Self-monitoring di rumah juga merupakan suatu keharusan untuk menjaga dan mengontrol kenaikan tekanan darah. The American Diabetes Association merekomendasikan target tekanan darah tidak lebih dari 130/85 mm Hg untuk mempertahankan level yang baik dari tekanan darah. - Hiperglikemia. Kontrol glikemik intensif mungkin terbukti mengurangi risiko kejadian kardiovaskular, meskipun tidak secara langsung. Hal ini dapat lebih bermanfaat dalam mengendalikan komplikasi vaskular mikro, tapi tetap saja, menilai semua faktor risiko dan mengelolanya dengan benar adalah langkah besar dalam mencegah terjadinya berbagai penyakit kardiovaskular. - Merokok. Merokok ditetapkan berbahaya bagi kesehatan kita. Studi menunjukkan bahwa merokok memang meningkatkan risiko kematian dini dan penyakit kardiovaskular pada pasien diabetes. Pencegahan Seperti pepatah lama, "mencegah lebih baik daripada mengobati." Ada banyak cara tentang bagaimana mencegah kemungkinan peningkatan kejadian kardiovaskular pada pasien diabetes. Beberapa perubahan atau modifikasi faktor risiko dapat dilakukan untuk tetap menjaga kesehatan sekalipun diabetes. Langkah sederhana yang bisa dimulai adalah dengan berhenti merokok. Diabetes atau tidak, penghentian merokok benar-benar akan terbukti bermanfaat bagi kondisi kesehatan seseorang secara keseluruhan. Mempertahankan tekanan darah kurang dari 130/85 atau 130/80 mm Hg membantu mengontrol terjadinya hipertensi. Memiliki indeks massa tubuh (BMI) kurang dari 27 juga merupakan keharusan bagi pasien diabetes untuk mengontrol kondisi mereka secara keseluruhan. Beberapa tes juga dianjurkan untuk memantau dan mempertahankan faktor utama kadar sehat. Tes ini meliputi tes urin tahunan, pemeriksaan pelebaran retina, pemeriksaan gigi, dan pemeriksaan kaki dua tahunan untuk pengujian sensasi dan pengukuran denyut. Influenza dan imunisasi pnuemococcal juga membantu dalam perawatan yang tepat. Diabetes dan penyakit jantung perlu mendapat perhatian dan perawatan yang tepat. Kunjungan rutin ke dokter kesehatan dianjurkan karena mereka adalah orang yang tepat yang tahu semua tentang kondisi Anda. Mereka menyimpan

15 semua catatan tentang riwayat kesehatan pasien dan dapat melacak perbaikan atau lainnya. Diabetes memang kondisi seumur hidup yang menuntut banyak perhatian, tapi diabetes jelas dapat dipertahankan dan dikendalikan oleh perawatan yang tepat dan memiliki pengetahuan menyeluruh serta pemahaman tentang kondisi tersebut. SEMUA TENTANG PANKREAS DAN DIABETES Pada saat ini Diabetes berada pada peringkat 10 teratas penyebab kematian di sebagian besar masyarakat maju dan industri. Perkiraan terbaru hampir 180 juta orang menderita diabetes. Lima belas tahun lalu, ada sekitar 30 juta kasus diabetes di seluruh dunia. Sepuluh tahun kemudian, jumlahnya meningkat menjadi 135 juta. Dengan kemajuan yang cepat seperti ini, dua puluh tahun dari sekarang, akan ada sekitar 300 juta orang dengan diabetes. Dengan demikian, ahli kesehatan dan pejabat resmi telah menganggap diabetes sebagai epidemi global. Tapi apa itu diabetes dan bagaimana diabetes mempengaruhi tubuh? Diabetes adalah penyakit yang bersumber dari kurangnya insulin. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh tubuh untuk memproses glukosa. Glukosa adalah bentuk gula dalam sel-sel tubuh yang dibutuhkan untuk energi. Tapi sebelum sel dapat menggunakan glukosa, insulin diperlukan untuk memproses gula menjadi bentuk sel agar dapat diserap. Tanpa insulin, sel-sel tidak mempunyai energi yang dibutuhkan untuk menjalankan tubuh dengan baik, sehingga seseorang menjadi lemah. Selanjutnya, karena glukosa tersebut tidak habis digunakan ia tetap di dalam darah, yang berbahaya bagi tubuh, terutama bagi ginjal. Tanpa pengobatan yang tepat, diabetes dapat menimbulkan komplikasi yang banyak dan parah. Beberapa di antaranya adalah hilangnya penglihatan (retinopati), kerusakan saraf, gagal ginjal, dan dalam kasus yang sangat parah, ketoasidosis diabetik (koma diabetik). Ada dua jenis diabetes, keduanya berbeda dalam hal penyebab terjangkitnya penyakit, namun demikian keduanya sama-sama serius. Diabetes tipe I disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel yang bertanggung

16 jawab untuk memproduksi insulin. Saat sel-sel ini hancur, produksi insulin juga terhenti. Diabetes tipe II penyebab utamanya adalah karena ketidakmampuan tubuh untuk memproses glukosa meskipun insulin terdapat dalam tubuh. Hal ini terutama karena ada terlalu banyak gula dalam tubuh dan insulin yang dihasilkan tidak cukup untuk mengolah gula berlebih. Dengan demikian, kadar gula darah meningkat yang mengakibatkan ketegangan yang luar biasa pada pankreas. Pankreas adalah kelenjar yang terletak melintang dan berada di belakang perut. Merupakan tempat diproduksinya insulin yang kemudian dilepaskan ke dalam tubuh. Sel yang disebut pulau Langerhans adalah pembuat utama insulin, dan sistem kekebalan tubuh inilah yang diserang dalam kasus diabetes tipe I. Dalam kasus diabetes tipe II, pankreas dipaksa untuk menghasilkan begitu banyak insulin untuk mengatasi tingginya kadar gula dalam tubuh. Sayangnya, jika kadar gula tinggi dipertahankan terus menerus, stres yang berlebihan dapat menyebabkan pankreas rusak. Kebanyakan pasien diabetes tipe I menangani penyakit dengan memberikan insulin secara buatan. Metode yang paling umum adalah dengan pil dan suntik insulin. Metode penanganan lain sedang dikembangkan juga, seperti semprotan melalui mulut yang memberikan sejumlah insulin yang dibutuhkan oleh pasien. Mereka yang menderita diabetes tipe II mungkin tidak perlu pemberian insulin buatan. Pengobatan yang berbeda disertai dengan diet yang terkontrol dan olahraga. Sebagaimana terbukti bahwa ada korelasi antara diabetes tipe II dengan obesitas, dokter dan ahli kesehatan menyarankan penderita obesitas untuk menjalani program penurunan berat badan yag ketat untuk melawan penyakit ini. Namun, dalam kasus-kasus lanjutan dari diabetes tipe II, pemberian insulin buatan dapat diresepkan. Untuk diabetes tipe I, tidak ada obat yang nyata, kecuali untuk transplantasi pankreas. Karena pankreas pasien tersebut telah terganggu oleh penyakit, maka dibutuhkan pankreas baru untuk mengembalikan kemampuan tubuh dalam memproduksi insulin. Sudah pernah dilakukan kasus transplantasi pankreas dan sukses, tetapi risiko dan taruhannya sangat tinggi. Kemungkinan besar bahwa sistem kekebalan tubuh dapat menolak bagian baru yang mengarah pada komplikasi yang sangat serius dan fatal. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa jumlah orang yang melakukan transplantasi pankreas dengan sukses, juga terlibat telah mengalami transplantasi ginjal. Angka kematian pasien yang hanya menjalani transplantasi pankreas lebih besar dibandingkan dengan kasus-kasus pasien yang menjalani transplantasi pankreas dan transplantasi ginjal (transplantasi keduanya).

17 Pencegahan diabetes sangat mungkin dan sangat mudah jika Anda sudah melakukan kebiasaan makan dan latihan fisik yang tepat. Namun, jika Anda merasa diri Anda mengarah pada gaya hidup dengan aktivitas fisik sedikit dan mengkonsumsi makanan tinggi gula, Anda harus mengoreksi gaya hidup Anda sekarang dan secara serius mempertimbangkan suatu perubahan. Konsultasikan dengan dokter untuk membantu Anda mengukur keadaan sekarang terutama yang berkaitan dengan diabetes. Semakin cepat ini dilakukan, maka akan semakin baik. VITAMIN, MINERAL, DAN SUPLEMEN UNTUK MELAWAN DIABETES Diabetes adalah penyakit serius yang mempengaruhi Amerika selama dekade terakhir. Meskipun diabetes adalah penyakit yang terkenal namun tidak ada obat untuk penyakit tersebut, hanya penanganan yang tepat, untuk mencegah memburuknya kondisi dan komplikasi lebih lanjut. Ada dua kategori diabetes. Diabetes Tipe I dikenal sebagai diabetes mellitus yang bergantung pada insulin (IDDM). Pada IDDM, kurangnya insulin berasal dari hancurnya sel-sel beta yang mencegah tubuh untuk memproduksi insulin. Diabates tipe ini biasanya terjadi pada awal kehidupan, masa kanak-kanak, dan pada pasien muda. Seumur hidupnya mereka bergantung pada suntikan insulin. Diabates Tipe II, atau diabetes mellitus yang tidak bergantung pada insulin (NIDDM), merupakan kasus yang besar untuk diabates, diperkirakan bahwa ada sekitar 13 juta orang di Amerika Serikat yang memiliki diabates. Tidak seperti Tipe I, diabetes tipe II menyerang pancreas sehingga pancreas tidak lagi menghasilkan insulin yang cukup yang dibutuhkan oleh tubuh. Diabetes tipe II menyelinap selama bertahun-tahun, dan biasanya didiagnosis ketika seseorang dewasa (berusia 25 tahun ke atas). Berdasarkan pada dua jenis diabetes, tampaknya bahwa hanya pemberian insulinlah satu-satunya solusi untuk menangani penyakit diabetes. Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa insulin tidak sendirian dalam memerangi diabetes. Berikut adalah beberapa vitamin penting, mineral dan suplemen untuk melawan diabetes. Vitamin D Vitamin D merupakan nutrisi yang ditemukan di dalam tubuh yang mengandung kalsium dan fosfor, bahan kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang. Vitamin D terbentuk pada kulit, ketika kadar kolesterol pada tingkat subkutan berinteraksi dengan sinar ultraviolet yang berasal dari matahari. Secara

18 tradisional dikenal sebagai nutrisi untuk memerangi osteoporosis (tulang menjadi rapuh karena kehilangan kalsium), Vitamin D telah diuji dan ditemukan untuk mencegah diabetes juga. Sebuah penelitian yang dilakukan di Finlandia, orang yang terkena sinar matahari sangat sedikit, tidak bisa melawan gula darah tinggi, merupakan tanda pertama dari diabetes. Penelitian dilakukan pada anak-anak yang diberikan Vitamin D sejak lahir (1966). Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2001 menerangkan bahwa mereka telah mengamati 80% dari risiko diabetes berkurang, terutama mencegah gula darah tinggi, dibandingkan dengan mereka yang tidak menerima suplemen vitamin D. Namun, ahli endokrin menginginkan lebih untuk validasi hasil ini karena mereka tidak menemukan korelasi antara khasiat dari Vitamin D dengan sifat diabetes. Mereka juga memperingatkan bahwa terlalu banyak vitamin D adalah racun, sehingga penggunaan vitamin D harus tetap dalam pengawasan dokter. Vitamin E Selama dekade terakhir, para ahli kesehatan dan gizi telah menyimpulkan bahwa antioksidan membantu memerangi radikal bebas, sel-sel jahat dalam tubuh yang menyebabkan penyakit seperti kanker dan diabetes tipe II, bersamaan dengan diet sehat dan gaya hidup yang baik. Nah, karena diabetes tipe II adalah kondisi disfungsi sel sukarela, antioksidan dapat membantu dalam aspek ini. Antioksidan ini mencakup antara lain, Vitamin E. Vitamin E adalah nutrisi yang larut dalam lemak yang ditemukan dalam susu, dedaunan tumbuhan dan minyak gandum. Telah terbukti untuk membantu reproduksi pada kedua percobaan laboratorium serta pengalaman manusia yang sebenarnya. Suatu bentuk yang banyak digunakan dari Vitamin E, alfa-tokoferol dicerna masuk ke dalam tubuh dalam bentuk kapsul gel. Meskipun efeknya dalam pencegahan diabetes adalah nyata, peningkatan asupan vitamin tidak terbukti sebanding dengan tingkat pencegahan. Mineral Mineral adalah nutrisi anorganik yang penting dalam fungsi tubuh yang normal serta mampu memerangi penyakit seperti diabetes. Magnesium dan kalium adalah mineral yang membantu dalam metabolisme karbohidrat dan protein. Dengan rincian yang tepat dan sintesis karbohidrat menjadi gula sederhana merupakan fungsi yang kurang pada diabetes. Dengan bantuan dari kedua mineral tersebut dapat membantu mencegah penyakit diabetes. Kromium dan seng memfasilitasi pengenalan atas insulin dalam tubuh.

19 Suplemen Jenis ketiga nutrisi yang dapat melawan diabetes adalah suplemen organik. Blueberry adalah buah yang kaya akan antioksidan, yang dapat mengatasi radikal bebas yang menyebabkan sel-sel tubuh tidak berfungsi. Blueberry terutama meningkatkan penglihatan, yang dapat membantu meringankan kebutaan akibat diabetes. Mamordica charantia (pare) adalah sayuran yang kaya akan nutrisi yang dapat meningkatkan produksi sel-sel beta, sehingga dapat meningkatkan produksi insulin oleh pankreas. Beberapa Herbal / tanaman obat seperti mahkota dewa, sambiloto dan mengkudu juga dapat digunakan untuk membantu mengatasi penyakit diabetes. Digabungkan dengan diet dan gaya hidup yang sehat, dengan menggunakan vitamin, mineral dan suplemen seperti yang di atas, dapat membantu melawan diabetes. MAKANLAH PROTEIN PADA SAJIAN PERTAMA UNTUK MENCEGAH DIABETES Tahukah Anda bahwa jumlah individu yang terkena diabetes, khususnya diabetes tipe II meningkat? Yang Membuat berita ini lebih mengkhawatirkan adalah kenyataan bahwa diabetes saat ini tidak hanya menyerang orang dewasa. Bahkan beberapa laporan menunjukkan bahwa orang-orang muda dan anak-anak juga terserang diabetes. Menurut United States Centers for Disease Control and Prevention sekitar enam belas juta orang di negeri ini menderita diabetes. Telah banyak dibahas mengenai kaitan antara diet karbohidrat tinggi dan diabetes, tetapi sangat sedikit yang mendokumentasikan tentang kaitan antara protein dan diabetes. Menurut studi lama, sebagian besar protein yang dikonsumsi dikonversi menjadi glukosa di dalam hati dan meningkatkan kadar glukosa darah saat memasuki aliran darah. Seperti karbohidrat, protein juga diubah menjadi glukosa dengan proses yang disebut glukoneogenesis. Dan juga sama, kecepatan proses ini tergantung pada jumlah insulin yang disekresi oleh pankreas dan kontrol glukosa darah. Menurut studi lama yang sama, individu penderita diabetes mengkonversi protein menjadi glukosa dengan sangat cepat yang dapat menyebabkan efek negatif pada kadar glukosa darah. Dalam kesehatan orang normal, asupan protein dapat merangsang pelepasan insulin sebanyak karbohidrat. Hal ini telah menyebabkan para ahli percaya bahwa mengkonsumsi protein tidak membantu menghindari hipoglikemia.

20 Namun, studi yang baru telah menunjukkan bahwa meskipun diperkirakan 50% sampai 60% dari protein yang dikonsumsi diubah menjadi glukosa, itu tidak masuk dalam aliran darah dan dengan demikian tidak menaikkan tingkat debit glukosa oleh hati. Belum ada seorang pun yang menemukan tempat glukosa berjalan. Salah satu teori berspekulasi mungkin disimpan dalam hati atau otot sebagai glikogen. Namun para ahli sepakat bahwa hal itu paling mungkin untuk mempengaruhi kadar glukosa darah. Sekarang ini sangat disarankan orang yang menderita diabetes atau yang berisiko tertular diabetes menyediakan lebih banyak protein dalam diet mereka. Jumlah protein yang disarankan adalah 15 sampai 20 persen dari asupan kalori harian. Namun protein harus didistribusikan pada seluruh makanan. Dalam mengkonsumsi protein hewani, pastikan untuk memilih hanya bagian yang ramping dan mengkombinasikannya dengan protein non-hewani seperti yang ditemukan dalam sayuran. Besarnya asupan protein tidak boleh lebih dari 20 persen kalori karena hal ini dapat menyebabkan berkembangnya penyakit ginjal. Orang-orang dengan gangguan ginjal harus mengurangi jumlah asupan protein untuk memperlambat atau menghentikan berkembangnya penyakit. Salah satu cara untuk memasukkan lebih banyak protein dalam diet untuk mencegah diabetes adalah dengan menyajikan protein pada porsi pertama selama waktu makan kemudian menyajikan makanan yang kaya akan karbohidrat pada porsi kedua. Salah satu keuntungan menyajikan protein pada sajian pertama selama waktu makan adalah dapat mengurangi jumlah asupan karbohidrat pada tubuh Anda. Logikanya adalah bahwa Anda sudah mengisi penuh porsi protein sehingga akan memiliki kecenderungan lebih sedikit untuk mengkonsumsi karbohidrat. Individu yang memiliki diabetes atau yang berisiko terkena penyakit ini tidak memiliki kemampuan untuk memproses karbohidrat terutama gula dengan benar. Itulah sebabnya mengapa diet tinggi karbohidrat selalu dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes. Individu yang menderita diabetes dan mereka yang percaya bahwa mereka berada pada risiko sedang atau tinggi untuk mendapatkan penyakit ini harus berhati-hati mengikuti rejimen diet yang rendah karbohidrat. Hal ini untuk memastikan kadar gula mereka tidak akan terpengaruh oleh asupan peningkatan karbohidrat. Salah satu fakta sederhana yang harus ingat tentang karbohidrat adalah bahwa semua karbohidrat akan terurai menjadi gula sederhana. Apakah Anda mengkonsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau roti gandum atau Anda mengkonsumsi gula sederhana seperti permen dan gula pasir, itu semua akan berakhir pada gula yang sederhana dalam tubuh Anda.

21 Karbohidrat Kompleks dan karbohidrat sederhana hanya berbeda pada tingkat di mana mereka dikonversi menjadi gula dasar. Karbohidrat diubah menjadi gula sederhana membutuhkan waktu lima menit sampai tiga jam setelah dikonsumsi. Karbohidrat kompleks terurai lebih lambat dibandingkan gula sederhana. Ini berarti bahwa dampak dari gula sederhana dan karbohidrat kompleks pada tingkat gula darah perorangan berbeda. Oleh karena itu, setiap individu harus mencatat konsumsi karbohidrat sehari-hari untuk mencegah diabetes. Ini adalah hal yang sangat penting yang harus dilakukan jika Anda benar-benar tidak ingin meningkatkan tingkat gula darah. Cara yang baik dan efektif untuk mencapai ini adalah makanlah protein pada sajian pertama selama waktu makan. MAKANLAH KARBOHIDRAT PADA SAJIAN KEDUA Salah satu cara untuk mengurangi jumlah asupan karbohidrat adalah dengan menyajikan porsi karbohidrat pada sajian kedua selama waktu makan. Porsi pertama makanan selama waktu makan harus terdiri dari makanan rendah karbohidrat atau tinggi serat atau protein. Penting untuk dicatat bahwa makanan tinggi serat biasanya rendah gula. Itulah sebabnya mengapa asupan makanan tinggi serat sangat dapat mengurangi risiko diabetes. Orang yang beresiko terkena diabetes disarankan untuk meningkatkan asupan serat dengan mengambil suplemen serat seperti bekatul, beras hitam atau beras merah. Mereka juga harus mengkonsumsi lebih banyak sayuran, buahbuahan, gandum dan biji-bijian. Jadi apa dasar dari diet rendah karbohidrat? Diet rendah karbohidrat didasarkan pada kenyataan bahwa asam lemak dalam darah yang disimpan tubuh sebagai lemak dalam sel-sel lemak karena sekresi insulin. Bagi mereka yang masih belum tahu, insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh tubuh dan disekresikan oleh pankreas. Perbedaan antara individu yang sehat dan seseorang yang menderita diabetes adalah bahwa tubuh sebelumnya memiliki kemampuan untuk mencatat jumlah gula yang beredar di dalamnya dengan benar. Insulin segera disekresikan oleh tubuh orang yang sehat ketika gula darah tiba-tiba meningkat. Peran insulin adalah untuk mengirim pesan ke sel-sel lemak dalam tubuh untuk menyerap glukosa dan trigliserida dalam darah. Ketika glukosa dan trigliserida diserap oleh sel-sel lemak, kadar gula darah kembali ke tingkat yang aman dan normal. Penderita diabetes memiliki masalah dalam menghasilkan jumlah insulin yang cukup. Beberapa penderita diabetes bahkan tidak bisa memproduksi insulin sama sekali. Anda juga harus terbiasa dengan konsep Indeks glikemik. Kemampuan makanan untuk meningkatkan gula darah bervariasi dan diukur melalui indeks glikemik. Tepung, tinggi karbohidrat dapat meningkatkan gula darah dan memiliki indeks glikemik tinggi. Pemikiran di balik diet rendah karbohidrat adalah untuk menjaga

22 gula darah rendah sehingga tubuh tidak akan mengeluarkan jumlah insulin yang signifikan yang pada gilirannya tidak menempatkan gula darah dan trigliserida dalam sel-sel lemak Anda. Dan salah satu cara untuk mencapai ini adalah makanlah karbohidrat pada sajian kedua selama waktu makan. Hal ini akan menjamin bahwa pada saat karbohidrat disajikan Anda sudah merasa kenyang. Sehingga Anda tidak akan makan sebanyak makanan yang disajikan pada sajian pertama. MAKAN LEBIH BANYAK SAYURAN DAN GANDUM UTUH AKAN MEMBANTU MENCEGAH DIABETES Temuan medis telah menemukan bahwa mengkonsumsi produk gandum dapat membantu mencegah diabetes. Hal ini karena efek yang ditimbulkan setelah makan gandum beralasan, misalnya: tepung, pasta, kue kering, dan lain-lain, tubuh mengalami eskalasi gula darah. Sementara di sisi lain, makan biji-bijian tidak membuat gula tubuh meningkat lebih banyak. Para ahli medis telah menemukan diet sehat kaya biji-bijian akan membantu mencegah diabetes tipe 2. Semua tentang karbohidrat Karbohidrat dikategorikan menjadi dua bagian. Gula dan pati. Sebagian besar karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh berubah menjadi glukosa. Yang terjadi adalah glukosa masuk ke dalam aliran darah tubuh. Hal ini pada akhirnya menyebabkan tubuh melepaskan insulin. Insulin menyebabkan glukosa keluar dari aliran darah dan masuk ke sel, di mana ia kemudian akan menjadi sumber energi yang tersimpan. Semua biji-bijian baik untuk Anda Daripada menggunakan tepung yang diputihkan atau tepung putih, orang yang memiliki diabetes harus beralih ke biji-bijian sebagai gantinya. Produk gandum jauh lebih sehat. Biji-bijian membantu menjaga tingkat gula darah yang baik, karena biji-bijian tidak membuat tingkat gula darah dalam aliran darah meningkat begitu banyak.

23 Menjaga diet yang seimbang Ini berarti banyaklah mengkonsumsi buah dan sayuran, dan tidak Burger maupun kentang goreng! Makanan yang digoreng tinggi kalori dan lemak! Diet sehat menyediakan: makanan kaya serat, biji-bijian, kacang-kacangan, polong-polongan, buah-buahan dan sayuran. Konsumsi produk unggas harus diatur. Penggunaan garam juga harus diukur dan harus minum air yang banyak. Cara Anda makan mempengaruhi bagaimana fungsi tubuh Anda Telah ditemukan bahwa makan 5 sampai 6 makanan kecil sehari, lebih sehat daripada makan banyak makanan pada satu kesempatan. Metode terbaik dalam mengatur diet seseorang adalah bahwa individu yang memiliki diabetes harus berkonsultasi dengan ahli gizi. Ahli gizi mampu membuat rencana makanan yang layak, yang akan dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan setiap individu! Catatan Harian Makanan Hal ini tidak akan menjadi ide yang buruk bagi orang yang memiliki diabetes untuk menampilkan semua daftar makanan yang mereka makan setiap harinya. Catatan harian untuk mencatat semua produk makanan yang mereka konsumsi. Sehingga mereka akan memperhatikan jenis nutrisi yang masuk ke sistem mereka yang akan membantu mereka untuk mempertahankan keseimbangan dan diet yang sehat. Selain itu, catatan akan membantu individu merencanakan jenis makanan apa yang harus mereka siapkan untuk beberapa hari mendatang. Olahraga Orang yang memiliki diabetes akan mendapatkan keuntungan luar biasa dari aktivitas fisik. Berolahraga membakar lemak! Berolahraga adalah tambahan penting untuk gaya hidup sehat. Berjalan merupakan bentuk latihan yang bagus, dan tidak membutuhkan mesin. Berjalan di sekitar blok atau perjalanan panjang dari tempat parkir ke toko kelontong merupakan salah satu cara! Membuat beberapa perubahan dalam diet dan gaya hidup seseorang mampu menanggulangi diabetes di masa yang akan datang. Ini hanya langkah sederhana yang bisa dilakukan, namun manfaatnya tidak terbatas.

24 HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DAN DIABETES Hiperglikemia atau meningkatnya kadar gula darah merupakan ciri yang dihubungkan dengan diabetes. Hal ini ditunjukkan melalui gejala kehausan yang berlangsung hebat dan kebutuhan untuk buang air kecil terus menerus. Sangat penting untuk diperhatikan bahwa hiperglikemia tidak selalu hanya dikaitkan dengan diabetes. Hiperglikemia merupakan penyakit yang terpisah dan berdiri sendiri. Individu yang menderita gejala hiperglikemia seharusnya tidak secara otomatis mengasumsikan bahwa mereka telah menderita diabetes. Mereka harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosa yang tepat dan pengobatan selanjutnya yang memadai. Diabates Tipe II Seperti yang telah dibahas, diabetes jenis ini adalah jenis diabetes yang paling umum. Gejalanya kadang-kadang tidak segera muncul. Bisa jadi tahun sebelum seseorang mulai menunjukkan gejala yang terkait dengan penyakit ini. Selain itu, Diabetes tipe ini telah sangat dihubungkan dengan genetika. Meskipun ada faktor lain yang terhubung dengan penyakit ini, seperti: tekanan darah tinggi, diet yang buruk, gaya hidup, dan kelebihan berat badan. Obesitas dan Diabetes tipe II Kebanyakan individu yang mengalami obesitas menderita diabetes tipe II. Telah diperkirakan bahwa diabetes tipe II mempengaruhi 80 persen orang yang menderita obesitas. Tetapi hal positif mengenai ini adalah bahwa Diabetes Tipe II dapat dihindari dan diobati melalui gaya hidup sehat. Dokter menganggap diet sehat dan seimbang dapat mengobati diabetes tipe ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara obesitas dan diabetes. Obesitas adalah salah satu penyebab utama diabetes tipe II. Masalah dengan obesitas itu sendiri merupakan masalah kesehatan yang serius. Orang yang menderita obesitas memiliki risiko lebih besar terkena tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit hati, dll Kondisi ini juga kondusif bagi terjadinya diabetes tipe II. Obesitas secara umum didefinisikan pada individu yang memiliki proporsi lemak tubuh yang sangat tinggi. Para ahli medis menetapkan obesitas seimbang dengan jumlah massa tubuh seseorang.

25 Penyebab Obesitas Ahli genetika-medis telah menilai bahwa obesitas memiliki hubungan kuat dengan genetika. Orang tua yang mengalami obesitas lebih mungkin untuk memiliki keturunan yang akan menderita obesitas. Meskipun itu tidak menjamin bahwa seseorang yang memiliki orang tua yang menderita obesitas akan memiliki anak yang juga menderita sama dengan kondisi orang tuanya. Konsumsi diet berlebihan dan buruknya makanan tinggi kalori dapat menyebabkan obesitas. Kebiasaan makan yang buruk serta konsumsi makanan cepat saji yang tidak diatur, seperti : permen, minuman bersoda, hidangan penutup, makanan cepat saji dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang berlebihan. Asupan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas. Alkohol sangat tinggi kalori. Mengkonsumsi alkohol secara terus menerus dapat meningkatkan nafsu makan. Merokok. Perokok yang telah berhenti merokok memiliki kecenderungan untuk menambah berat badan. Nikotin mendorong kemampuan tubuh untuk membakar kalori. Ketika nikotin berhenti masuk ke sistem mereka, mereka cenderung membakar kalori lebih sedikit, sehingga terjadi peningkatan berat badan. Pengobatan Kabar positif sembuh dari obesitas adalah mungkin. Mengurangi beberapa kilogram berat badan dapat memiliki manfaat yang luar biasa bagi mereka yang menderita obesitas. Hal ini juga akan secara signifikan mengurangi risiko kesehatan yang menyertai kondisi ini, termasuk diabetes tipe II. Berubah ke diet yang sehat dan berolahraga Kesalahan diet pada saat menurunkan berat badan tidak pernah menjadi ide yang baik. Bahkan, hal ini dapat menyebabkan masalah yang lebih besar. Kurangnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh karena kesalahan diet bisa sangat membahayakan tubuh! Beralihlah pada buah-buahan segar dan sayuran, bukan makanan yang kaya kalori adalah cara terbaik untuk memulai diet sehat. Mengurangi jumlah asupan kalori dapat membantu menurunkan berat badan. Juga, jangan pernah meremehkan manfaat dari olahraga. Menggabungkan beberapa kegiatan fisik untuk gaya hidup seseorang akan sangat membantu dalam memerangi obesitas.

26 Tidak pernah terlambat untuk menjadi sehat. Dengan jumlah latihan yang tepat dan sejumlah diet, orang yang menderita obesitas dapat meningkatkan gaya hidup mereka sekarang, dan menjaga diabetes di masa yang akan datang. DIET DAN OLAHRAGA UNTUK DIEBETES Cara terbaik untuk memerangi diabetes adalah melalui perubahan gaya hidup terutama dengan menggabungkan diet dan olahraga. Ini bukanlah hal yang baru. Peneliti diabetes dan ahli lainnya selalu menyarankan perubahan gaya hidup sebagai senjata utama dalam memerangi diabetes. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang dapat sangat mengurangi kemungkinan tertular diabetes jika mereka berolahraga dan mengikuti diet sehat. Individu yang kelebihan berat badan dapat mengurangi risiko terkena diabetes lebih dari 50 persen jika mereka bisa menghilangkan setidaknya 10 kilogram. Hal ini membawa kabar baik untuk individu dengan risiko sedang atau tinggi terkena diabetes. Artinya bahwa perubahan yang perlu dilaksanakan tidak besar dan drastis. Seseorang hanya perlu menerapkan beberapa perubahan kecil pada gaya hidupnya untuk mencegah diabetes. Hal ini tidak akan membuat seseorang terberdaya karena itu berarti mereka akan memiliki kontrol atas penyakit yang ditakuti. Penderita obesitas dan kelebihan berat badan benar-benar memiliki reseptor insulin kurang dari orang-orang dengan berat badan normal. Hal ini menjelaskan mengapa sebagian besar orang terkena diabetes karena kelebihan berat badan atau obesitas. Kelebihan lemak membuat tubuh seseorang sensitif terhadap insulin. Ini artinya bahwa individu yang kelebihan berat badan membutuhkan lebih banyak insulin dibandingkan orang dengan berat badan normal. Inilah sebabnya mengapa mengurangi berat badan akan sangat menurunkan kesempatan seseorang terkena diabetes. Mengubah Diet: salah satu cara terbaik untuk melawan diabetes Kuncinya adalah dengan menggabungkan antara latihan dan diet yang tepat. Diet yang tepat di sini tidak hanya mengacu pada mengurangi asupan kalori. Tetapi juga makan jenis makanan yang tepat. Salah satunya adalah dengan menghindari makanan yang kaya lemak terutama lemak hewan juga harus mengurangi asupan daging merah, produk susu dan telur. Mengurangi karbohidrat olahan termasuk gula halus, nasi putih dan tepung putih. Sebaliknya, orang harus mengkonsumsi biji-bijian seperti padi-padian dan beras yang belum dimurnikan (coklat atau merah) serta gandum. Terdapat makanan yang memiliki pengaruh mirip dengan insulin dalam tubuh bila dikonsumsi. Beberapa contoh diantaranya adalah: mentimun, bawang putih, kedelai, beras hitam, beras merah, gandum, alpukat, kacang hijau, biji-bijian, minyak biji rami, sayuran hijau (mentah) dan tunas brussels. Orang-orang yang

27 percaya bahwa mereka berada pada risiko terkena diabetes harus meningkatkan konsumsi makanan ini. Asupan serat juga dapat sangat mengurangi risiko diabetes. Makanan tinggi serat biasanya rendah gula. Individu dengan diabetes atau risiko terkena diabetes tidak dapat memproses gula dengan benar. Individu yang beresiko terkena diabetes disarankan untuk meningkatkan asupan serat mereka dengan mengambil suplemen serat seperti guar gum, psyllium, bekatul atau glukomanan. Mereka juga harus mengkonsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan, produk gandum dan biji-bijian. Asupan gula putih dan makanan tinggi kalori harus dikurangi dan harus mengganti makanan tersebut dengan makanan yang memiliki kandungan serat yang tinggi. Seseorang hendaknya menjauhi minuman beralkohol jika mereka ingin benar-benar menghindari diabetes. Alkohol menurunkan toleransi glukosa terutama pada orang tua dan mereka yang sudah berisiko tinggi terkena diabetes. Selain itu, penderita diabetes yang mengkonsumsi alcohol walaupun dalam jumlah sedang memiliki risiko besar merusak mata dan saraf. Selain minuman beralkohol, merokok juga harus dihindari agar tidak terkena diabetes. Rokok meningkatkan risiko penyakit jantung, masalah ginjal dan masalah kesehatan lain yang barkaitan dengan diabetes. Perokok berat lebih mungkin untuk menjadi penderita diabetes dibandingkan non-perokok. Olagraga melindungi Anda dari diabetes Kedua diabetes tipe I dan II dapat dihindari dan diperbaiki dengan olahraga moderat secara teratur. Bahkan, individu dengan diabetes tipe I yang berolahraga secara teratur membutuhkan lebih sedikit insulin sementara individu sehat yang berolahraga secara teratur lebih kecil kemungkinannya untuk terkena diabetes tipe II. Hal ini karena berolahraga akan mengurangi jumlah lemak tubuh dan dengan demikian meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Olahraga tidak perlu yang berat. Kegiatan aerobik yang sederhana seperti berjalan, berlari, berenang dan bersepeda dapat sangat meningkatkan tingkat gula darah. Olahraga meningkatkan penggunaan glukosa oleh otot-otot yang terlibat. Efek ini bisa bertahan hingga lebih dari dua hari. Profil lemak darah dan tekanan darah yang juga mempengaruhi diabetes meningkat dengan berolahraga secara teratur. Individu, terutama mereka yang sudah menderita diabetes, harus memantau tingkat gula darah mereka ketika berolahraga. Hal ini karena olahraga dapat menambah atau mengurangi gula darah. Berkonsultasilah selalu pada dokter sebelum melakukan suatu program latihan.

28 MENGHADAPI DIABETES DALAM KESEHARIAN lapar atau kekurangan. Diabetes terus meningkat, namun sebagian besar kasus dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup sehat. Beberapa bahkan dapat dipulihkan. Mengambil langkah-langkah mencegah dan menanggulangi diabetes tidak berarti hidup dalam kekurangan. Sementara mengkonsumsi makanan yang tepat adalah penting, anda tidak harus meninggalkan makanan manis seluruhnya atau menghentikan diri untuk seumur hidup hambar. Dengan tips-tips berikut ini, anda masih bisa menikmati makanan favorit anda dan mengambil kenikmatan dari makanan anda tanpa merasa Pilih serat tinggi, slow-release karbohidrat Karbohidrat memiliki pengaruh besar terhadap kadar gula darah anda -lebih daripada lemak dan protein-namun Anda tidak perlu untuk menghindarnya. Anda hanya perlu untuk menjadi pintar mengetahui jenis karbohidrat apa yang Anda makan. Secara umum, yang terbaik adalah membatasi karbohidrat yang sangat halus seperti roti tawar, pasta, dan beras, serta soda, permen, dan makanan ringan. Memusatkan perhatian pada serat tinggi karbohidrat kompleks-juga dikenal sebagai slow release karbohidrat. Slow-release karbohidrat membantu menjaga kadar gula darah, bahkan karena dicerna dengan lebih pelan, sehingga dapat mencegah tubuh untuk memproduksi terlalu banyak insulin. Mereka juga memberikan energi tahan lama dan membantu Anda tetap kenyang lebih lama. Memilih karbohidrat yang berserat (dan tidak meningkatkan kadar gula darah anda) Daripada... Coba pilihan ini yang tinggi serat... Nasi putih Kentang putih (termasuk kentang goreng dan kentang yang dihaluskan) Pasta biasa Rori tawar Sarapan sereal manis Instant oatmeal Keripik jagung Jagung Beras hitam, beras merah atau beras organik Kentang manis, ubi jalar, labu musim dingin, kembang kol tumbuk Pasta gandum Gandum atau roti gandum Sereal sarapan tinggi serat (Raisin Bran, dll) Potongan havermut atau gandum gulung Bekatul Kacang polong atau sayuran hijau

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes type 2: apa artinya? Diabetes tipe 2 menyerang orang dari segala usia, dan dengan gejala-gejala awal tidak diketahui. Bahkan, sekitar satu dari tiga orang dengan

Lebih terperinci

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya Apakah diabetes tipe 1 itu? Pada orang dengan diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat membuat insulin. Hormon ini penting membantu sel-sel tubuh mengubah

Lebih terperinci

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tanya-Jawab seputar. Diabetes

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tanya-Jawab seputar. Diabetes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tanya-Jawab seputar Diabetes Diabetes adalah suatu kondisi di mana kadar gula (glukosa) dalam darah tinggi. Tubuh memproduksi insulin, suatu hormon yang dikeluarkan

Lebih terperinci

Penyakit Diabetes Bisa Disembuhkan Seutuhnya..?

Penyakit Diabetes Bisa Disembuhkan Seutuhnya..? Penyakit Diabetes Bisa Disembuhkan Seutuhnya..? Penyakit Diabetes bisa disembuhkan setelah para ilmuwan menemukan bahwa gumpalan beracun dari sel berhenti memproduksi hormon insulin. Para ilmuwan di Universitas

Lebih terperinci

Definisi Diabetes Melitus

Definisi Diabetes Melitus Definisi Diabetes Melitus Diabetes Melitus berasal dari kata diabetes yang berarti kencing dan melitus dalam bahasa latin yang berarti madu atau mel (Hartono, 1995). Penyakit ini merupakan penyakit menahun

Lebih terperinci

DIABETES UNTUK AWAM. Desember 2012

DIABETES UNTUK AWAM. Desember 2012 DIABETES UNTUK AWAM Desember 2012 Apa itu Tubuh Manusia? Tubuh manusia seperti mesin yang komplex Glukosa adalah bahan bakar dari tubuh manusia Bagaimana tubuh kita menggunakan glukosa? Glukosa digunakan

Lebih terperinci

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Diabetes adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan (menyerap) gula

Lebih terperinci

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan Mengatur Berat Badan Pengaturan berat badan adalah suatu proses menghilangkan atau menghindari timbunan lemak di dalam tubuh. Hal ini tergantung pada hubungan antara jumlah makanan yang dikonsumsi dengan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seseorang dengan katarak akan melihat benda seperti tertutupi kabut, lensa mata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seseorang dengan katarak akan melihat benda seperti tertutupi kabut, lensa mata II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Katarak Asal kata katarak dari bahasa Yunani cataracta yang berarti air terjun. Seseorang dengan katarak akan melihat benda seperti tertutupi kabut, lensa mata yang biasanya bening

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2000, World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa dari statistik kematian didunia, 57 juta kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh penyakit

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data mengenai jumlah serta tingkat penderita diabetes di Indonesia didapat dari beberapa website berita dan pengetahuan di media internet : - www.nationalgeographic.co.id

Lebih terperinci

Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan)

Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan) Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan) Diabetes merupakan penyakit yang mempengaruhi kemampuan tubuh anda untuk memproduksi atau menggunakan insulin. Yaitu, hormon yang bekerja untuk mengubah

Lebih terperinci

AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT

AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT Ingin menerapkan pola makan yang sehat tapi tidak tahu harus memulai dari mana? Artikel ini adalah panduan mudah untuk mengiring anda ke arah yang tepat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis, disebut juga penyakit gula merupakan salah satu dari beberapa penyakit kronis yang ada di dunia (Soegondo, 2008). DM ditandai

Lebih terperinci

Obat Diabetes Paling Ampuh

Obat Diabetes Paling Ampuh Obat diabetes paling ampuh merupakan hal yang paling dicari oleh orang-orang penderita diabetes mellitus. Beragam obat diabetes pun banyak ditawarkan di publik. Baik obat herbal diabetes rumahan yang dapat

Lebih terperinci

8 Cara Menurunkan Kadar Gula Secara Alami

8 Cara Menurunkan Kadar Gula Secara Alami 8 Cara Menurunkan Kadar Gula Secara Alami 8 Cara Menurunkan kadar gula secara alami ini dapat anda lakukan secara mandiri. Namun akan lebih baik lagi apabila anda bekerja sama dengan keluarga anda. Selain

Lebih terperinci

DIABETES MELITTUS APAKAH DIABETES ITU?

DIABETES MELITTUS APAKAH DIABETES ITU? DIABETES MELITTUS APAKAH DIABETES ITU? Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secara efektif. Insulin

Lebih terperinci

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai Gejala diabetes sering kali tidak terlihat secara jelas di awalnya. Kadang kita baru sadar atau terindikasi diabetes ketika sudah mengalami komplikasi diabetes.

Lebih terperinci

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu)

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu) 14 (polidipsia), banyak kencing (poliuria). Atau di singkat 3P dalam fase ini biasanya penderita menujukan berat badan yang terus naik, bertambah gemuk karena pada fase ini jumlah insulin masih mencukupi.

Lebih terperinci

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat.

Lebih terperinci

DIABETES MELITUS. Bila nialai hasil pemeriksaan laboratorium lebih tinggi dari angka normal,maka ia dapat dinyatakan menderita DM.

DIABETES MELITUS. Bila nialai hasil pemeriksaan laboratorium lebih tinggi dari angka normal,maka ia dapat dinyatakan menderita DM. DIABETES MELITUS Diabetes Melitus (DM) adalah keadaan hyperglikemia (kadar - gula darah tinggi) yang kronik disertai berbagai kelainan meta bolik akibat gangguan hormonal. Akibat gangguan hormonal tsb

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO, Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang disebabkan karena ketidakmampuan pankreas dalam menghasilkan hormon insulin yang cukup atau ketika

Lebih terperinci

Pengetahuan Mengenai Insulin dan Keterampilan Pasien dalam Terapi

Pengetahuan Mengenai Insulin dan Keterampilan Pasien dalam Terapi Pengetahuan Mengenai Insulin dan Keterampilan Pasien dalam Terapi Komala Appalanaidu Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (ria_not_alone@yahoo.com) Diterima: 15 Maret

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan zaman membawa dampak yang sangat berarti bagi perkembangan dunia, tidak terkecuali yang terjadi pada perkembangan di dunia kesehatan. Sejalan

Lebih terperinci

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya Apakah Kolesterol Kita dapat mengaitkan kolesterol dengan makanan berlemak, tetapi sebagian besar zat lilin dibuat oleh tubuh kita sendiri. Hati

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004). BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Penyakit Tidak Menular (PTM) sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal. Salah satu PTM yang menyita banyak perhatian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Glukosa Darah Karbohidrat merupakan sumber utama glukosa yang dapat diterima dalam bentuk makanan oleh tubuh yang kemudian akan dibentuk menjadi glukosa. Karbohidrat yang dicerna

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes Mellitus (DM) di dunia. Angka ini diprediksikan akan bertambah menjadi 333 juta orang pada tahun

Lebih terperinci

Diabetes Mellitus DEFINISI PENYEBAB

Diabetes Mellitus DEFINISI PENYEBAB Diabetes Mellitus DEFINISI Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara memadai.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi akibat sekresi insulin yang tidak adekuat, kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tipe 2. Diabetes tipe 1, dulu disebut insulin dependent atau juvenile/childhoodonset

BAB I PENDAHULUAN. tipe 2. Diabetes tipe 1, dulu disebut insulin dependent atau juvenile/childhoodonset BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) atau disebut diabetes saja merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat

Lebih terperinci

DM à penyakit yang sangat mudah kerja sama menjadi segitiga raja penyakit : DM CVD Stroke

DM à penyakit yang sangat mudah kerja sama menjadi segitiga raja penyakit : DM CVD Stroke DM à penyakit yang sangat mudah kerja sama menjadi segitiga raja penyakit : DM CVD Stroke DM tahap komplikasi à dapat masuk semua jalur sistem tubuh manusia Komplikasi DM berat à kematian Mata Kadar gula

Lebih terperinci

Diet Hipertensi, Diabetesi Tetap Minum Obat Herbal Untuk Diabetes

Diet Hipertensi, Diabetesi Tetap Minum Obat Herbal Untuk Diabetes Diet Hipertensi, Diabetesi Tetap Minum Obat Herbal Untuk Diabetes Konsumsi obat herbal untuk diabetes dari tahun ke tahun di Negara Indonesia terus meningkat, patut kita syukuri bahwa ini menandakan kepercayaan

Lebih terperinci

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Data menunjukkan bahwa ratusan juta orang di seluruh dunia menderita penyakit hipertensi, sementara hampir 50% dari para manula dan 20-30% dari penduduk paruh baya di

Lebih terperinci

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia umumnya digunakan untuk menggambarkan makanan yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan, melebihi diet sehat normal yang diperlukan bagi nutrisi manusia. Makanan Sehat "Makanan Kesehatan" dihubungkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua masalah ganda (double burden). Disamping masalah penyakit menular dan kekurangan gizi terjadi pula peningkatan

Lebih terperinci

7 Manfaat Daun Singkong

7 Manfaat Daun Singkong 7 Manfaat Daun Singkong Manfaat Daun Singkong Penduduk asli negara Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi dengan pohon singkong. Pohon singkong merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak ditanam

Lebih terperinci

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 2 berkaitan dengan beberapa faktor yaitu faktor resiko yang tidak dapat diubah dan

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 2 berkaitan dengan beberapa faktor yaitu faktor resiko yang tidak dapat diubah dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit yang prevalensinya semakin meningkat dari tahun ketahun dan merupakan penyakit kronis yang memerlukan terapi medis secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, serta kanker dan Diabetes Melitus

Lebih terperinci

Mitos dan Fakta Kolesterol

Mitos dan Fakta Kolesterol Mitos dan Fakta Kolesterol Oleh admin Selasa, 01 Juli 2008 09:19:20 Apakah mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tidak baik bagi tubuh? Apakah kita tak boleh mengonsumsi makanan berkolesterol?

Lebih terperinci

Diabetes Mellitus Type II

Diabetes Mellitus Type II Diabetes Mellitus Type II Etiologi Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau ketika pankreas berhenti memproduksi insulin yang cukup. Persis mengapa hal ini terjadi tidak

Lebih terperinci

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEM IA Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEMIA DIS = Salah ; Gangguan LIPID = Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEMIA : gangguan metabolisme lemak Metabolisme lemak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta

BAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berkembang, sehingga banyak menimbulkan perubahan baik dari pola hidup maupun pola makan. Pola hidup seperti kurang berolahraga dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di Indonesia sering terdengar kata Transisi Epidemiologi atau beban ganda penyakit. Transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. mendukung Tugas Akhir ini, seperti : Literatur berupa media cetak yang berasal dari buku-buku referensi yang

BAB 2 DATA DAN ANALISA. mendukung Tugas Akhir ini, seperti : Literatur berupa media cetak yang berasal dari buku-buku referensi yang BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Sumber Data Penulis menggunakan beberapa data literatur dan informasi guna mendukung Tugas Akhir ini, seperti : 2.1.1. Literatur Buku Literatur berupa media cetak yang berasal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Diabetes Mellitus Diabetes Mellitus adalah penyakit yang terjadi apabila tubuh tidak dapat menggunakan energi dari glukosa yang ada, disebabkan karena tidak cukup memproduksi

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan karakteristik adanya tanda-tanda hiperglikemia akibat ketidakadekuatan fungsi dan sekresi insulin (James,

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi lebih merupakan keadaan patologis, yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. (1) Gizi lebih

Lebih terperinci

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id Manfaat utama : Sumber energi untuk seluruh aktivitas dan metabolisme tubuh. (Lihat Tabel I : Sumber Makanan) Akibat bagi kesehatan Kelebihan :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme tubuh, termasuk dalam mekanisme keseimbangan kadar glukosa darah yang berperan penting dalam aktifitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI.... iv ABSTRAK v ABSTRACT. vi RINGKASAN.. vii SUMMARY. ix

Lebih terperinci

PENYAKIT DEGENERATIF V I L D A A N A V E R I A S, M. G I Z I

PENYAKIT DEGENERATIF V I L D A A N A V E R I A S, M. G I Z I PENYAKIT DEGENERATIF V I L D A A N A V E R I A S, M. G I Z I EPIDEMIOLOGI WHO DEGENERATIF Puluhan juta ORANG DEATH DEFINISI Penyakit degeneratif penyakit yg timbul akibat kemunduran fungsi sel Penyakit

Lebih terperinci

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Prostat Kanker prostat merupakan tumor ganas yang paling umum ditemukan pada populasi pria di Amerika Serikat, dan juga merupakan kanker pembunuh ke-5 populasi pria di Hong Kong. Jumlah pasien telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan gaya hidup dan sosial ekonomi akibat urbanisasi dan modernisasi terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab meningkatnya prevalensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi glukosa (1). Terdapat dua kategori utama DM yaitu DM. tipe 1 (DMT1) dan DM tipe 2 (DMT2). DMT1 dulunya disebut

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi glukosa (1). Terdapat dua kategori utama DM yaitu DM. tipe 1 (DMT1) dan DM tipe 2 (DMT2). DMT1 dulunya disebut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes melitus (DM) adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat berkurangnya sekresi insulin, berkurangnya penggunaan glukosa,

Lebih terperinci

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009 BAB V KOLESTEROL TINGGI Kolesterol selalu menjadi topik perbincangan hangat mengingat jumlah penderitanya semakin tinggi di Indonesia. Kebiasaan dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia. Sebelumnya menduduki peringkat ketiga (berdasarkan survei pada tahun 2006). Laporan Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena 6 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes melitus (DM) yang lebih dikenal sebagai penyakit kencing manis adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena ketidakmampuan tubuh membuat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus Diabetes adalah gangguan metabolisme kronis, ditandai dengan kadar gula darah tinggi, serta adanya gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu jenis penyakit metabolik yang selalu mengalami peningkat setiap tahun di negara-negara seluruh dunia. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM), merupakan penyakit yang dikenal di masyarakat awam dengan sebutan kencing manis. Sebutan tersebut bermula dari penderita DM yang kadar glukosa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun terus meningkat, data terakhir dari World Health Organization (WHO)

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun terus meningkat, data terakhir dari World Health Organization (WHO) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) dimasukkan sebagai salah satu target SDGs (Sustainable Development Goals) yaitu mengurangi sepertiga angka kematian dini dari Penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. absolute atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. absolute atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan hormon insulin secara absolute atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi industri. Salah satu karakteristik dari

Lebih terperinci

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Penanganan diabetes berfokus pada mengontrol kadar gula darah (glukosa). Hal tersebut dapat dijalankan dengan memperhatikan pola makan dan olahraga, serta merubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari gangguan produksi insulin atau gangguan

Lebih terperinci

10 Komplikasi Diabetes dan Obat Alami Diabetes Untuk Melawannya

10 Komplikasi Diabetes dan Obat Alami Diabetes Untuk Melawannya 10 Komplikasi Diabetes dan Obat Alami Diabetes Untuk Melawannya Obat Alami Diabetes Serta Pencegahan Terhadap Komplikasi Diabetes Diabetes meningkatkan risiko Anda terhadap banyak masalah kesehatan serius.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang dimanfaatkan sehingga menyebabkan hiperglikemia,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas Obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbun lemak yang melebihi 25 % dari berat tubuh, orang yang kelebihan berat badan biasanya karena kelebihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut kamus kedokteran tahun 2000, diabetes melitus (DM) adalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut kamus kedokteran tahun 2000, diabetes melitus (DM) adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut kamus kedokteran tahun 2000, diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang disebabkan ketidakmampuan pankreas mengeluarkan insulin. American Diabetes

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengidap diabetes. Baik pria maupun wanita, tua maupun muda, tinggal di kota

BAB 1 PENDAHULUAN. mengidap diabetes. Baik pria maupun wanita, tua maupun muda, tinggal di kota 14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah pengidap diabetes di Indonesia menurut data WHO pada tahun 2009 mencapai 8 juta jiwa dan diprediksi akan meningkat menjadi lebih dari 21 juta jiwa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang telah merambah ke seluruh lapisan dunia. Prevalensi penyakit ini meningkat setiap tahunnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan

Lebih terperinci

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom?

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Neuropati otonom Neuropati otonom mempengaruhi saraf otonom, yang mengendalikan kandung kemih,

Lebih terperinci

DIABETES MELLITUS. DYAH UMIYARNI P, SKM,M.Si

DIABETES MELLITUS. DYAH UMIYARNI P, SKM,M.Si DIABETES MELLITUS DYAH UMIYARNI P, SKM,M.Si PENGERTIAN Diabetes adalah penyakit metabolik sebagai akibat kurang insulin baik karena disfungsi pankreas (pankreas tidak mampu memproduksi insulin) ataupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Definisi Hipertensi Menurut WHO menetapkan bahwa tekanan darah seseorang adalah tinggi bila tekanan sistolik (sewaktu bilik jantung mengerut) melewati batas lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu sindrom klinis kelainan metabolik yang ditandai oleh adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh defek sekresi insulin, defek kerja

Lebih terperinci

Calcium Softgel Cegah Osteoporosis

Calcium Softgel Cegah Osteoporosis Calcium Softgel Cegah Osteoporosis Calcium softgel mampu mencegah terjadinya Osteoporosis. Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan menurunnya massa tulang (kepadatan tulang) secara keseluruhan.

Lebih terperinci

DIAGNOSIS DM DAN KLASIFIKASI DM

DIAGNOSIS DM DAN KLASIFIKASI DM DIAGNOSIS DM DAN KLASIFIKASI DM DIAGNOSIS DM DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Definisi Diabetes Mellitus

TINJAUAN PUSTAKA Definisi Diabetes Mellitus TINJAUAN PUSTAKA Definisi Diabetes Mellitus Diabetes Mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan

Lebih terperinci

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi Bab 1: Mengenal Hipertensi Daftar Isi Pengantar... vii Bab 1. Mengenal Hipertensi... 1 Bab 2. Faktor Risiko... 11 Bab 3. Diagnosis... 17 Bab 4. Komplikasi Hipertensi... 27 Kiat Menghindari Stroke... 33

Lebih terperinci

7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak

7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak 7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak 7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak 7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak Tahukah anda bahwa ada beberapa kebiasaan yang apabila terusmenerus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kelainan metabolisme yang disebabkan kurangnya hormon insulin. Kadar glukosa yang tinggi dalam tubuh tidak seluruhnya dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya memeluk agama Islam. Salah satu ibadah dalam agama Islam adalah shoum atau berpuasa, menahan lapar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit Sindrom Metabolik Upaya pemeliharaan kesehatan meliputi aspekaspek promotif, preventif, kuratif, serta rehabilitatif secara tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini, diabetes melitus merupakan permasalahan yang harus diperhatikan karena jumlahnya yang terus bertambah. Di Indonesia, jumlah penduduk dengan diabetes melitus

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian Menurut American Diabetes Association (ADA), diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang disebabkan karena terjadinya gangguan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Menurut WHO (2011) secara global hampir mencapai satu milyar orang memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) dan dua pertiga ada di negara berkembang. Hipertensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tanpa gejala, sehingga disebut sebagai Silent Killer (pembunuh terselubung).

BAB 1 PENDAHULUAN. tanpa gejala, sehingga disebut sebagai Silent Killer (pembunuh terselubung). 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tekanan darah tinggi atau yang sering disebut dengan hipertensi. Menurut Santoso (2010) hipertensi merupakan keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan

Lebih terperinci

Penyakit Diabetes (Kencing Manis)

Penyakit Diabetes (Kencing Manis) Penyakit Diabetes (Kencing Manis) Penyakit diabetes (kencing manis) adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah secara terus menerus

Lebih terperinci

Obat Diabetes Farmakologi. Hipoglikemik Oral

Obat Diabetes Farmakologi. Hipoglikemik Oral Obat Diabetes Farmakologi Terapi Insulin dan Hipoglikemik Oral Obat Diabetes Farmakologi Terapi Insulin dan Hipoglikemik Oral. Pengertian farmakologi sendiri adalah ilmu mengenai pengaruh senyawa terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang World Health Organization (WHO) menyatakan pada tahun 2010 penyebab kematian semua umur di Indonesia adalah penyakit tidak menular (PTM) sebanyak 60%. WHO juga menyatakan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus, merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus, merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes mellitus, merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh tubuh tidak mampu memproduksi hormon insulin atau karena penggunaan tidak efektif dari produksi insulin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang berlangsung kronik progresif, dengan manifestasi gangguan metabolisme glukosa dan lipid, disertai oleh komplikasi

Lebih terperinci

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami? Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami? Bicara tentang diabetes pasti juga perlu membicarakan mengenai diet makanan bagi penderita diabetes. Diet makanan bagi penderita diabetes dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan. Perubahan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan. Perubahan tersebut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh globalisasi disegala bidang, perkembangan teknologi dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat serta situasi lingkungannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit gangguan pada jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung kongestif, penyakit vaskular

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh globalisasi disegala bidang, perkembangan teknologi dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat

Lebih terperinci

Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp.) sebagai Obat Alternatif Diabetes Melitus

Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp.) sebagai Obat Alternatif Diabetes Melitus Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp.) sebagai Obat Alternatif Diabetes Melitus Oleh: Mia Roosmalisa Dewi ABSTRAK Diabetes Melitus adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula

Lebih terperinci