ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
|
|
- Hendri Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KONFLIK KEPENTINGAN AMERIKA LAnN DAN AMERIKA SERIKAT OALAM KEBIJAKAN PERANG OBAT TERLARANG 01 WESTERN HEMISPHERE SELAMA 2 DEKADE (1"1-2000) KASUS KOLOMBIA DAN MEKSIKO 0Ieh : _.. OYAH OESY ARJAYANTI HIM: PROGRAM STUDIILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK -...:~-
2 KONFLIK KEPENTINGAN AMERIKA LATIN DAN AMERIKA SERIKAT DALAM KEBIJAKAN PERANG OBAT TERLARANG DI WESTERN HEMISPHERE SELAMA 2 DEKADE ( ) KASUS KOLOMBIA DAN MEKSIKO Diajukan guna m...ngkapl tu... dan memenuhlulah utu 'lyarat dal.m memperoleh Gel.r Sarj... Rmu Soalal dan IImu Politik MILl. "'PUI'r~ "' I II'I'''SltSITAS.AJlU,ANOO... SURABAYIl 0Ieh : DVAHDEIVARJAVANn HIlI : PROGRAM STUDIILMU HU8UNGAN INTERNASIONAL FAKUlTAS ILMU SOSlAl DAN ILMU POllTlK
3 LEMBAR PERSETUJUAN Setuju untuk dlujlkan. Surabaya. 5 Junl DoHn Pemblmblng... Dioko Sull.Wop M.S. NIP PROGRAM STUDIILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
4 LEMBAR PENGESAHAN T.I.h dlujl ell ""pan tim pengujl Pad. hall Juml.t, 4 Jul. Ketu.: OFf. AI.r Tdh...o. M.S. NIP Anggota : ~;{L ~Drs. Ba'" Sv.llo. MA. NIP
5 Konflik Kepentingan Amerika Latin dan Amerika Serikat dalam Kebijakan Perang Obat Terlarang di Western Hemisphere selama 2 dekade ( ): Kasus Kolombia dan Meksiko ABSTRAK Perdagangan obat terlarang merupakan permasalahan global yang meresahkan dunia internasional. Perdagangan tersebut menghasilkan keuntungan besar melibatkan jaringan pencucian uang yang sangat rapi dan rumit, sekaligus berbagai tindak kriminal jaringan kartel yang mampu bekerja lintas negara. Permasalahan obat terlarang meneakup aspek ekonomi, politik, dan sosial-budaya, selain aspek kesehatan. Amerika Serikat sebagai pasar obat terlarang paling besar di dunia menghadapi tantangan untuk mengatasi penyalahgunaan dan perdagangan obat bius terlarang di dalam negeri dengan memakai kebijakan yang bersifat prohibition atau pelarangan. Kebijakan anti obat terlarang Amerika Serikat memiliki dua sisi implementasi kebijakan, sisi demand, yaitu pengurangan permintaan obat terlarang dalam negeri dan sisi supply, yaitu pengurangan jumlah pasokan obat terlarang dari luar negeri. Oi lain pihak negara-negara Amerika Latin merupakan produsen obat terlarang ke Amerika Serikat paling besar pasca French Connection, menjadi sasaran utama kebijakan anti obat terlarang AS dari sisi suplai di Western Hemisphere. Kolombia dan Meksiko adalah dua negara Amerika Latin pemasok obat terlarang paling besar dan memiliki jaringan kartel obat terlarang paling ban yak. Kedua negara tersebut menjadi bah an studi dalam penelitian ini dalam hubungannya dengan pelaksanaan kebijakan perang anti obat terlarang Amerika Serikat. Skripsi ini membahas beberapa konflik kepentingan dalam penerapan kebijakan anti obat terlarang Amerika Serikat sisi suplai di Kolombia dan Meksiko serta alasan kedua negara tersebut menerima kebijakan luar negeri AS perang anti obat terlarang di Western Hemisphere di sam ping semua perbedaan cara pandang dan konflik yang terjadi akibat perbedaan tersebut. Oengan memakai kerangka pemikiran negara-negara Selatan dalam melihat hubungan intemasional yaitu dependensi atau ketergantungan, penulis mencoba mendeskripsikan pelaksanaan kebijakan luar negari anti obat terlarang AS serta konflik yang terjadi dengan Kolombia dan Meksiko dan menjelaskan alasan tetap diterimanya kebijakan anti obat terlarang AS di Western Hemisphere. Penelitian '01 menjelaskan dan membuktikan bahwa terdapat ketergantungan Kolombia dan Meksiko untuk penanganan pemberantasan perdagangan obat terlarang di Western Hemisphere terhadap AS. Ketergantungan secara finansial maupun dukungan politis merupakan alasan penerimaan kebijakan luar negeri anti obat terlarang AS meskipun mengandung intervensi dan dominasi AS yang sangat kuat serta potensi konflik yang cukup besar. Kata Kunci : Ketergantungan atau dependensi. Ml LI...USTAE.AAft "HIlSlTAS AlIlLANOOA SURA-BAY'" viii
POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP UNI EROPA PASCA PERANG DINGIN ( ) SKRIPSI. Ole h : Mamik Sugiarti NIM :
I 7jAi I r-('i)
Lebih terperinciAMERIKA SERIKAT DAN NEGARA DUNIA KETIGA
AMERIKA SERIKAT DAN NEGARA DUNIA KETIGA Oleh: Dewi Triwahyuni, S.Ip., M.Si. Saran Bacaan: Eugene R. Wittkopf, The Future of American Foreign Policy,, Second Edition (New York: St. Matin s Press, 1992).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aksi penyelundupan narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Aksi penyelundupan narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya (narkoba) merupakan salah satu bentuk tindak kejahatan transnasional. Amerika Serikat, menurut
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. KEBIJAKAN LUAR NEGERI RUSIA TERHAOAP PERlUASAN NATO PUTARAN KEOUA ( ) SKRIPSI OLEH:
(.(K TERHAOAP PERlUASAN NATO PUTARAN KEOUA (1997-2002) ~filj. ftmpilstaiicaaa ~:';'/-,:~,,--_,:L'"'" c '-~., OLEH: NIAI : 07911.14& PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIOIQAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA KEGAGALAN INDONESIA DALAM SENGKETA... PULAU SIPADAN DAN PULAU LlGITAN
KEGAGALAN INDONESIA DALAM SENGKETA PULAU SIPADAN DAN PULAU LlGITAN DI MAHKAMAH INTERNASIONAL.f~ f-lf.;2.9 ~"f J2x?t Oleh: PAULINA CAROLINA BALTHAZAR NIM : 079915967 PROGRAM STIJDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
Lebih terperinciKEBIJAKAN AS-MEKSIKO DALAM UPAYA MEMBERANTAS DRUGS DI TAHUN 2007
KEBIJAKAN AS-MEKSIKO DALAM UPAYA MEMBERANTAS DRUGS DI TAHUN 2007 Ni Luh Damaitri Nusa Bangsa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana Email: may.pooh8@gmail.com ABSTRAK Meksiko merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi dunia akan semakin besar seiring dengan pesatnya perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap terpenuhi agar roda
Lebih terperinciSERANGAN AMERIKA SERIKAT KE AFGHANISTAN DAN IMPLIKASINYA DITINJAU DARI SUDUT PANDANG HUKUM INTERNASIONAl
SKRIPSI Jr.;.)?~ /Ol M~!' MOHAMAD BESAR NIKO SERANGAN AMERIKA SERIKAT KE AFGHANISTAN DAN IMPLIKASINYA DITINJAU DARI SUDUT PANDANG HUKUM INTERNASIONAl FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2002
Lebih terperinciSebuah Pemulihan yang Menguat
Sebuah Pemulihan yang Menguat By Maurice Obstfeld 24 Juli, 2017 Pemulihan global berada pada pijakan lebih teguh, dengan revisi keatas pertumbuhan Jepang, kawasan euro, Tiongkok, serta untuk negara ekonomi
Lebih terperinci(Konteks struktui---:dan Intervensi dari luar)
,- UNIVERSITAS INDONESIA ADAPTASI BEN~KEl SEPATU DI SENTRA INDUSTRI KEell CIBADUYUT (Konteks struktui---:dan Intervensi dari luar) Tesis diejuk.!ln seb!lgei s!lleh satu sy!lr!lt untuk. memperoleh ijasah
Lebih terperinciMEMINIMALISIR DEPRESIASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA
MEMINIMALISIR DEPRESIASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA ABSTRAKS Ketidakpastian perekonomian global mempengaruhi makro ekonomi Indonesia. Kondisi global ini ikut mempengaruhi depresiasi nilai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini peranan minyak bumi dalam kegiatan ekonomi sangat besar. Bahan bakar minyak digunakan baik sebagai input produksi di tingkat perusahaan juga digunakan untuk
Lebih terperinciPERU BAHAN KEBIJAKAN AUSTRALIA TERHADAP It:!( TIMOR TIMUR DARI PRO INTEGRASI fr;~iiii~j{j<j KE PRO KEMEROEKAAN SKRIPSI OLE" : LUSI HERLIANTI
I?}u S rra L!/l - 70k,6/5N.1< /-} 7 JON S 0{ /.N TCI{I,J ~!U5 L.A rio AI S, " '.:; PERU BAHAN KEBIJAKAN AUSTRALIA TERHADAP It:!( TIMOR TIMUR DARI PRO INTEGRASI fr;~iiii~j{j
Lebih terperinciBAB II EPIDEMI KOKAIN DARI KOLOMBIA KE AMERIKA SERIKAT. Kolombia merupakan negara penghasil sebagian besar kokain di
21 BAB II EPIDEMI KOKAIN DARI KOLOMBIA KE AMERIKA SERIKAT Kolombia merupakan negara penghasil sebagian besar kokain di dunia.sebanyak 70% kokain yang beredar di dunia berasal dari negara tersebut (Global
Lebih terperinciI UNIvER~arAc; AIJilLAN004
COAISUMEf~ ('.;. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN NASABAH DIPERUIIPEGAD~ (Stadt Dedriptlfte:llt&a...Dn'MP... Mea...tIca.lUaalitu.eIa,...ff_... tl{ AN 2'-/102. Ff: C BI B...,...Sua.,.)., P-e-b f> SKRIPSI
Lebih terperinciSKRIPSI f,"'" HI 0'/0(>
KEPENTINGAN NASIONAL AMERIKA SERIKA T DALAM KEBIJAKAN SANKSI EKONOMI TERHADAP KUBATAHUN 1996 SKRIPSI f,"'" HI 0'/0(> ~i{7r I< -. - '{ Web: NING INUN IRIS MARRIANI NIM : 079fi15133 PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN
Lebih terperincimengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea
BAB V PENUTUP Tesis ini menjelaskan kompleksitas keamanan kawasan Asia Timur yang berimplikasi terhadap program pengembangan senjata nuklir Korea Utara. Kompleksitas keamanan yang terjadi di kawasan Asia
Lebih terperinciADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PROSPEK INDUSTRI KECIL
PROSPEK INDUSTRI KECIL ~ f ls PIP.;LC /D
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga PRODUK PERU~N DI MASA KRISIS
B SUMBER-SUMBER INFORMASI DALAM PROSES PENGAMBILANKEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PERU~N DI MASA KRISIS (Studi Deskriptil Sumber-Sumher IDform.li dalam Proses Pengambilan Keputusau Pembelian Produk Perumaban
Lebih terperinciKEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT TERHADAP PENYATUAN MONETER EROPA (EUROPEAN MONETARY UNION) SKRIPSI. Ole h : WANDI NPM :
/vionc7a R.y UI\IH) IVS /e/l r.,;.fli Dr/OO 1;1I11.Nv 8 KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT TERHADAP PENYATUAN MONETER EROPA (EUROPEAN MONETARY UNION) k SKRIPSI,...------ Ole h : WANDI NPM : 079514852 PROORAM
Lebih terperinciSKRIPSI rt: /(!> ix~ 1 1"._."/"- '. _
J/-,/T~',R,/,jA 'J"' Ie)!~.!/4 (. e co"-jc) iti!c /~~(/j l' I () "'I S j
Lebih terperinciKEPUTUSAN PBB DAN BANK DUNIA MELUNCURKAN PRAKARSA ( STOLEN ASSET RECOVER ) UNTUK MEMBERANTAS KORUPSI
KEPUTUSAN PBB DAN BANK DUNIA MELUNCURKAN PRAKARSA StAR (STOLEN ASSET RECOVERY) UNTUK MEMBERANTAS KORUPSI ABSTRAK Oleh: ANTONIUS MARIANUS CEME NUWA 1510802100 JURUSAN ILMU HUBUNGANN INTERNASIONAL FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini bangsa Indonesia sedang giat melaksanakan pembangunan nasional. Adanya pertumbuhan dan kemajuan perkembangan kehidupan pembangunan di segala bidang
Lebih terperinciSKRIPSI. ftt At" DION EKHA SANJAYA NIM :
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KOlA DALAM PENANGANAN MASALAH PEDAGANG KAKI LIMA (PK5) IStudi Deskriptif-Kuoitolif Tentong Proses ImpiementoSi Perdo NO.IS Tohun 1990 Tentong Pengoturon Tempat Usoho don
Lebih terperinciHubungan Transnasional Dalam Kerja Sama National Basketball Association dengan Chinesse Basketball Association
Hubungan Transnasional Dalam Kerja Sama National Basketball Association dengan Chinesse Basketball Association (Transnasional Relations in National Basketball Association Cooperation with Chinesse Basketball
Lebih terperinciHUBUNGAN INTERNASIONAL
BAB I HUBUNGAN INTERNASIONAL A. Pengertian Hubungan Internasional Hubungan internasional dapat diartikan sebagai hubungan antarbangsa, yang menyangkut hubungan di segala bidang yaitu di bidang politik,
Lebih terperinciPENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA Oleh: Bintara Sura Priambada, S.Sos, M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta
PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA Oleh: Bintara Sura Priambada, S.Sos, M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta A. Pendahuluan Penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin meningkat dan permasalahan
Lebih terperinciPERANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DALAM UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK ISRAEL-PALESTINA TAHUN
PERANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DALAM UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK ISRAEL-PALESTINA TAHUN 1947-1988 Skripsi Oleh: RINI SUBEKTI NIM 020210302011 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selatan benua Amerika setelah Brasil dan Meksiko dengan jumlah penduduk lebih
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang permasalahan Kolombia merupakan negara dengan populasi ketiga terbesar di bagian selatan benua Amerika setelah Brasil dan Meksiko dengan jumlah penduduk lebih dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas. Komoditas yang ditanami diantaranya kelapa sawit, karet, kopi, teh, kakao, dan komoditas
Lebih terperinciInformasi dan Lingkungan Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH
Informasi dan Lingkungan Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH Sistem Informasi Pemasaran Komponen sistem informasi pemasaran terdiri dari orang, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan, menyortir, menganalisis,
Lebih terperinciB. TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF (COMPARATIVE ADVANTAGE)
A. PENDAHULUAN Pemikiran-pemikiran para ahli ekonomi pada suatu waktu diterima. Akan tetapi, kalau dianggap tidak mampu memecahkan masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi, pemikiranpemikiran tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. II, di era 1950-an ialah Perdana Menteri Yoshida Shigeru. Ia dikenal karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasca kekalahan dalam Perang Dunia II, Jepang berusaha bangkit menjadi salah satu kekuatan besar di dunia. Perdana Menteri yang berpengaruh pasca PD II, di
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (narkotika,
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya non tembakau dan alkohol) baik di tingkat global, regional
Lebih terperinciSEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)
MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) KELAS IV SEMESTER 1 SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan ( PKN ) Satuan Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Isu non-konvensional mendapatkan perhatian lebih pasca Perang Dingin. Isu
BAB IV KESIMPULAN IV.1. Kesimpulan Isu non-konvensional mendapatkan perhatian lebih pasca Perang Dingin. Isu HIV/AIDS, Acquired Immunodeficiency Syndrome yang pertama kali dikenal dan disadari keberadaannya
Lebih terperinciBAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI DEPENDENSI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Latar Belakang Sejarah Teori Modernisasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam mendukung perekonomian nasional. Di sisi lain
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan produksi dan distribusi komoditi pertanian khususnya komoditi pertanian segar seperti sayur mayur, buah, ikan dan daging memiliki peran yang sangat strategis
Lebih terperinciUpaya Pencegahan dan Pemberantasan Narkotika Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 8 Oktober 2015; disetujui: 15 Oktober 2015
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Narkotika Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 8 Oktober 2015; disetujui: 15 Oktober 2015 Permasalahan narkotika merupakan salah satu permasalahan global yang selalu
Lebih terperinciAsumsi dasar dari teori modernisasi mencakup:
Asumsi dasar dari teori modernisasi mencakup: (1) Bertolak dari dua kutub dikotomis yaitu antara masyarakat modern (masyarakat negara-negara maju) dan masyarakat tradisional (masyarakat negara-negara berkembang);
Lebih terperinciPRESS RELEASE AKHIR TAHUN 2016 KERJA NYATA PERANGI NARKOTIKA
PRESS RELEASE AKHIR TAHUN 2016 KERJA NYATA PERANGI NARKOTIKA Jakarta, 22 Desember 2016 Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika merupakan kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang mengancam dunia
Lebih terperinciJURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA
UPAYA JEPANG DALAM MENJAGA STABILITAS KEAMANAN KAWASAN ASIA TENGGARA RESUME SKRIPSI Marsianaa Marnitta Saga 151040008 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciAdapun...
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2010 TENTANG PENGGABUNGAN ATAU PELEBURAN BADAN USAHA DAN PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN YANG DAPAT MENGAKIBATKAN TERJADINYA PRAKTIK
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGESAHAN TRAKTAT PELARANGAN MENYELURUH UJI COBA NUKLIR (COMPREHENSIVE NUCLEAR-TEST-BAN TREATY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Sogo Shosha dalam Perkembangan Perekonomian Jepang Pasca Perang Dunia II (1952-. Kesimpulan tersebut
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SWOT KEBIJAKAN DESENTRALISASI PENDIDIKAN DI INDONESIA
ANALISIS SWOT KEBIJAKAN DESENTRALISASI PENDIDIKAN DI INDONESIA A. PERMASALAHAN Jika dibandingkan dengan kebijakan desentralisasi pendidikan di Amerika Serikat, maka ebijakan desentralisasi pendidikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. kayu, tanaman dan makhluk lainnya. Makrofungi tumbuh di semua habitat yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kingdom fungi merupakan salah satu kelompok organisme yang memiliki tingkat keragaman hayati tertinggi kedua setelah insekta. Makrofungi juga memegang peranan penting
Lebih terperinciSejak Edisi Pertama diterbitkan pada tahun 2008 sudah banyak perubahan yang terjadi baik
Politik Global; Dalam Teori dan Praktik Edisi 2 oleh Aleksius Jemadu Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id
Lebih terperinci(ClASS UTIIII... SElImA olidl_
------:..,2 C I,' \.,!",' )'/",,~//"f-.al KUKVB 0.0 _UDI REfI.MllISIIIOM Ae A,aIATAII.IIESIA,IIITIlIIAIII_ PIIIIIIIIIIIIIITIlIELIM.I. (ClASS UTIIII... SElImA olidl_ IEIIUII... IIMII 23 Tlllll 1 FAKULTAS
Lebih terperinciDUA BELAS FAKTA DAN KEKELIRUAN TENTANG KONVENSI MUNISI TANDAN (Convention on Cluster Munitions)
Fakta dan Kekeliruan April 2009 DUA BELAS FAKTA DAN KEKELIRUAN TENTANG KONVENSI MUNISI TANDAN (Convention on Cluster Munitions) Kekeliruan 1: Bergabung dengan Konvensi Munisi Tandan (CCM) menimbulkan ancaman
Lebih terperinciPendekatan Historis Struktural
Teori modernisasi ternyata mempunyai banyak kelemahan sehingga timbul sebuah alternatif teori yang merupakan antitesis dari teori modernisasi. Kegagalan modernisasi membawa kenajuan bagi negara dunia ketiga
Lebih terperinciUMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan
PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF THE FINANCING OF TERRORISM, 1999 (KONVENSI INTERNASIONAL
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Diplomasi energi..., Muhammad Ali Busthomi, FISIP UI, 2010.
100 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Rusia adalah salah satu negara produksi energi paling utama di dunia, dan negara paling penting bagi tujuan-tujuan pengamanan suplai energi Eropa. Eropa juga merupakan
Lebih terperinciGLOBALISASI, KAPITALISME DAN PERLAWANAN ERIC HIARIEJ
GLOBALISASI, KAPITALISME DAN PERLAWANAN ERIC HIARIEJ KATA PENGANTAR Dalam kurang lebih sepuluh tahun terakhir penulis menghabiskan salah satu aktivitas akademiknya untuk mempelajari dan memahami fenomena
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENGESAHAN UNITED NATIONS CONVENTION AGAINST TRANSNATIONAL ORGANIZED CRIME (KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA MENENTANG TINDAK PIDANA TRANSNASIONAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini kelompok negara penghasil minyak yang tergabung dalam Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang memiliki sebagian besar cadangan minyak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN PENGATURAN KEBIJAKAN PERSAINGAN USAHA DI ASEAN Sejarah Masyarakat Ekonomi ASEAN
22 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN PENGATURAN KEBIJAKAN PERSAINGAN USAHA DI ASEAN 2.1. Masyarakat Ekonomi ASEAN 2.1.1. Sejarah Masyarakat Ekonomi ASEAN Masyarakat Ekonomi ASEAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menurut Saragih (2001), pengembangan sektor agribisnis pada. masa yang akan datang menghadapi sejumlah tantangan besar yang
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut Saragih (2001), pengembangan sektor agribisnis pada masa yang akan datang menghadapi sejumlah tantangan besar yang bersumber dari tuntutan pembangunan ekonomi domestik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka dibutuhkannya peranan negara dalam menyusun laju perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Perekonomian Indonesia disusun serta berorientasi pada ekonomi kerakyatan. Pasal 33 Undang-undang Dasar 1945 yang merupakan dasar acuan normatif menyusun kebijakan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara ke arah yang lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat aktivitas perdagangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya
BAB V KESIMPULAN Keamanan energi erat hubungannya dengan kelangkaan energi yang saat ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya industrialisasi dan kepentingan militer. Kelangsungan
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : Arif Prio Wicaksono NIM Dosen Pembimbing I Drs. Abubakar Ebyhara, MA, Ph.D NIP:
SIKAP AMERIKA SERIKAT DALAM PROSES REFORMASI DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA American s Attitude on the United Nations Security Council Reform Process SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas akhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aspek-aspek dunia usaha selalu menarik untuk diamati dan diteliti karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aspek-aspek dunia usaha selalu menarik untuk diamati dan diteliti karena selalu terdapat kepentingan yang berbeda bagi pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian dalam perekonomian. Selain itu sebagian besar penduduk Indonesia bekerja pada sektor
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PENOLAKAN PENYATUAN PAPUA DALAM NKRI... RAKYAT PAPUA TABUN 2000 SEBAGAI PERWUJUDAN HAK
PENOLAKAN PENYATUAN PAPUA DALAM NKRI OLEH KONGRES RAKYAT PAPUA TABUN 2000 SEBAGAI PERWUJUDAN HAK MENENTUKAN NASIB SENDIRI kk f' \ J.j!')"..): pe>r r MII~'K: PE~PUSTAf(~AN 8NITERSITAS AI~l' "IJOO~,. SUHAft4\"
Lebih terperinciSKRIPSI f'1~ p H~f'.
PATRON CLIENT SEBAGAI PEMBENTUK BUDAYA POLITIK MASYARAKAT DESA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA DESA ( Stud! KasU8 Terhadap Konfilk Maayarakat Deea Tapen Kecamatan Kudu Kabu... DatI II Jombang)
Lebih terperinciISU-ISU GLOBALISASI KONTEMPORER, oleh Ahmad Safril Mubah, M.Hub., Int. Hak Cipta 2015 pada penulis
ISU-ISU GLOBALISASI KONTEMPORER, oleh Ahmad Safril Mubah, M.Hub., Int. Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Selama pemerintahan orde baru sentralisasi kekuasaan sangat terasa dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama pemerintahan orde baru sentralisasi kekuasaan sangat terasa dalam setiap aktivitas pemerintahan daerah, bahkan rancangan pembangunan disetiap daerah
Lebih terperincirl1 Atv '7 /03 SKRIPSI 1<1< SURABAYA FAKVLTAS ILMV SOSIAL DAN ILMlf POLITIK PELAYANAN PADA MASYARAKAT PROGRAM STUDIILMU ADMINISTRASI NEGARA
T I [,/., ~.. -r,~-',~: \! '",. - r-"(.-_..- t '- i'~ OAMPAK PERUIlAHAN KOMPENSASI DAN TEKNOLOGI PASl:A SWADANA RUMAH SAKIT DALAM MlNlNGkATKAN KUALITAS PELAYANAN PADA MASYARAKAT cstudi len...co'...k 'er...ii..
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makin popular untuk banyak perusahaan (Lodorfos dan Boateng 2006 dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merger dan Akuisisi lintas batas telah menjadi pilihan strategi yang makin popular untuk banyak perusahaan (Lodorfos dan Boateng 2006 dalam Budhwar et al, 2009:89),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas (freely floating system) yang dimulai sejak Agustus 1997, posisi nilai tukar rupiah terhadap mata uang
Lebih terperinciPertemuan 3 Lingkungan Organisasi (lanjutan.)
Management Pertemuan 3 Lingkungan Organisasi (lanjutan.) Disarikan dari berbagai sumber 1. Environmental Scanning 2 Lingkungan Internal Perusahaan Struktur Organisasi Budaya Organisasi Sumber daya yang
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tembakau Besuki Na-Oogst (BesNO) merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan berorientasi ekspor sebagai bahan baku pembuatan cerutu dan dapat berkembang baik di Kabupaten
Lebih terperinciPekerja Rumah Tangga Anak (PRTA)
Tugas Makalah Masalah Sosial Anak Pekerja Rumah Tangga Anak (PRTA) Disusun Oleh : Muhammad Alhada Fuadilah Habib (NIM. 071114030) DEPARTEMEN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008
BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan Sangat jelas terlihat bahwa Asia Tengah memerankan peran penting dalam strategi China di masa depan. Disamping oleh karena alasan alasan ekonomi, namun juga meluas menjadi aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan depresiasi. Ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia juga telah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (BPS 2012), dari pertanian yang terdiri dari subsektor tanaman. bahan makanan, perkebunan, perternakan, kehutanan dan perikanan.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik
Lebih terperinciKETERGANTUNGAN DAN KETERBELAKANGAN. Slamet Widodo
KETERGANTUNGAN DAN KETERBELAKANGAN Slamet Widodo Teori modernisasi ternyata mempunyai banyak kelemahan sehingga timbul sebuah alternatif teori yang merupakan antitesis dari teori modernisasi. Kegagalan
Lebih terperinciSIKAP ISRAEL PADA MASA PEMERINTAHAN PERDANA MENTERI BENJAMIN NETANYAHU TERHADAP PROGRAM NUKLIR IRAN
SIKAP ISRAEL PADA MASA PEMERINTAHAN PERDANA MENTERI BENJAMIN NETANYAHU TERHADAP PROGRAM NUKLIR IRAN (ISRAEL S RESPONSE IN THE ERA OF PRIME MINISTER BENJAMIN NETANYAHU TO THE IRAN S NUCLEAR PROGRAM) SKRIPSI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan subsektor perkebunan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan subsektor perkebunan yang memegang peranan penting dalam perdagangan dan perekonomian negara. Kopi berkontribusi cukup
Lebih terperinciyang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan
Bab V Kesimpulan Hal yang bermula sebagai sebuah perjuangan untuk memperoleh persamaan hak dalam politik dan ekonomi telah berkembang menjadi sebuah konflik kekerasan yang berbasis agama di antara grup-grup
Lebih terperinciDeklarasi Rio Branco. Membangun Kemitraan dan Mendapatkan Dukungan untuk Hutan, Iklim dan Mata Pencaharian
Satuan Tugas Hutan dan Iklim Gubernur (GCF) Deklarasi Rio Branco Membangun Kemitraan dan Mendapatkan Dukungan untuk Hutan, Iklim dan Mata Pencaharian Rio Branco, Brasil 11 Agustus 2014 Kami, anggota Satuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai salah satu negara agraris yang beriklim tropis dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat cerah. Hortikultura
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian tersebut diatas dapat disimpulkan dengan mengacu pada hipotesa yang peneliti tentukan sebelumnya, yaitu sebagai berikut: pertama, Kausalitas
Lebih terperinciKERJASAMA PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT DALAM UPAYA PENANGGULANGAN SINDIKAT NARKOBA DI NIGERIA SKRIPSI
KERJASAMA PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT DALAM UPAYA PENANGGULANGAN SINDIKAT NARKOBA DI NIGERIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan
Lebih terperinciSTRATEGI PELAYANAN KEPERAWATAN BAGI PENDERITA AIDS : Setyoadi, S.Kep., Ns., M.Kep. Endang Triyanto, S.Kep., Ns., M.Kep..
STRATEGI PELAYANAN KEPERAWATAN BAGI PENDERITA AIDS Oleh : Setyoadi, S.Kep., Ns., M.Kep. Endang Triyanto, S.Kep., Ns., M.Kep.. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada penulis, Hak Cipta
Lebih terperinciA. Pengertian dan Fungsi Umum Pemasaran Kata pemasaran sering dipersepsikan oleh orang sebagai promosi dan periklanan, namun makna dari kata
A. Pengertian dan Fungsi Umum Pemasaran Kata pemasaran sering dipersepsikan oleh orang sebagai promosi dan periklanan, namun makna dari kata pemasaran sendiri lebih luas dari hanya sekedar promosi dengan
Lebih terperincimenimbulkan berbagai fenomena yang berlainan bagi masingmasing negara. Di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat,
BAB I PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi yang sedemikian cepat menimbulkan berbagai fenomena yang berlainan bagi masingmasing negara. Di negara-negara maju,
Lebih terperinciPERILAKU. (Organization Behavior) Perspektif Organisasi Bisnis
PERILAKU KEORG SASIAN (Organization Behavior) Perspektif Organisasi Bisnis Kata Pengantar Edisi Ketiga... Daftar lsi... Daftar Tabel...... Daftar Gambar... v VII xi XIII Bagian I Pengertian Perilaku Keorganisasian...
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator
BAB V KESIMPULAN Amerika serikat adalah sebagai negara adidaya dan sangat berpengaruh di dunia internasional dalam kebijakan luar negerinya banyak melakukan berbagai intervensi bahkan invasi dikawasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1970, kemudian dikukuhkan dan diatur di dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Program Keluarga Berencana (KB) Nasional yang dicanangkan sejak tahun 1970, kemudian dikukuhkan dan diatur di dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 1992 tentang Perkembangan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Permintaan Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen selama periode tertentu (Pappas & Hirschey
Lebih terperincibentuk usaha pembelaan negara meliputi:
BENTUK USAHA PEMBELAAN NEGARA bentuk usaha pembelaan negara meliputi: 1. upaya bela Negara terhadap ancaman militer Persatuan dan kesatuan harus terus diperkuat dan dikobarkan, karena hanya dengan inilah
Lebih terperinciBoks 1. Analisis Singkat Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat terhadap Kinerja Perekonomian Kaltim
Boks 1. Analisis Singkat Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat terhadap Kinerja Perekonomian Kaltim Krisis finansial yang tengah melanda Amerika Serikat (AS) diperkirakan dapat membawa kepada resesi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penjualan Mobil dan Sepeda Motor Indonesia. Sumber : APBI, Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar adalah perusahaan yang dapat menyediakan produk atau jasa berkualitas. Sehingga perusahaan dituntut untuk terus
Lebih terperinciPola Pemberantasan Korupsi Sistemik
Pola Pemberantasan Korupsi Sistemik Modul ke: Korupsi sistemik susah diberantas karena sudah menyebar kemana-mana Fakultas PSIKOLOGI Dra. Yuni Astuti, MS. Program Studi Psikologi S1 POLA PEMBERANTASAN
Lebih terperinciKISI KISI UJIAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Nomor Soal. Makna Negara
KISI KISI UJIAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Nama Sekolah : MA Negeri Cibaliung Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/ Program : XII / IPA, IPS, Keagamaan Semester : Genap No Standar
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga KONFLIK PERKOTAAN
SOOAL ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga (Studi dakriptif lenlan, proses da...mbata... mbatan pengaturan konflik dalam peautupa. laha. pemb.anpn akhir Keputih, Kecamatan SukoUlo. SunbaYI) SKRIPSI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kepulauan Indonesia memiliki luas wilayah laut 5,8 juta km 2 yang terdiri dari sekitar 17.504 pulau dengan panjang garis pantai kurang lebih 81.000 km yang
Lebih terperinci