Panduan Musrenbang DIY 2015 PANDUAN MUSRENBANG DIY 2015
|
|
- Leony Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PANDUAN MUSRENBANG DIY
2 KATA PENGANTAR Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) telah menjadi istilah yang populer dalam penyelenggaraan perencanaan pembangunan dan penganggaran di daerah. Pada pelaksanaanya, Musrenbang tidak selalu menjadi pengalaman yang kaya dan aspiratif bagi masyarakat. Bahkan di kebanyakan tempat, Musrenbang sering kali hanya menjadi bagian dari sebuah ritual tahunan dalam proses perencanaan, bahkan belum menjadi ajang bersahat bagi kelompok miskin dan perempuan. Penyelenggaraan musrenbang menjadi satu kesempatan untuk mencerminkan semangat musyawarah yang bersifat partisipatif dan dialogis dengan pendekatan bottom-up. Jika, dikaitkan dengan penganggaran, Musrenbang juga merupakan salah satu tahapan dimana kebutuhan masyarakat bisa diidentifikasi, diusulkan dan dianggarkan. Buku panduan ini disusun sebagai upaya memberikan gambaran mekanisme, agenda kegiatan serta informasi umum dalam pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun Kami menyadari sepenuhnya bahwa upaya optimal yang telah kamilakukan belum bisa menjadi 2
3 jaminan bahwa buku panduan ini terhindar darikekurangan, namun kami percaya hal tersebut tidak akan mengurangimakna dan kualitas pelaksanaan dan hasil Musrenbang. Semoga buku panduan ini dapat menjadi sumber informasi, sehingga pelaksanaan Musrenbang dapat berjalan secara efektif dan efisien. Yogyakarta, Maret 2015 Kepala Bappeda DIY Tavip Agus Rayanto 3
4 DAFTAR ISI PANDUANMUSRENBANG DIY KATA PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI... 3 BAB IPENDAHULUAN... 5 A. Latar Belakang... 5 B. Tujuan... Error! Bookmark not defined. C. Hasil... Error! Bookmark not defined. BAB IIPELAKSANAAN MUSRENBANG A. Mekanisme B. Keluaran C. Peserta D. Narasumber E. Moderator/Fasilitator F. Pelaksanaan G. Pembiayaan H. Penanggungjawab BAB IIIPASCA MUSRENBANG Error! Bookmark not defined. A. Pasca Musrenbang Tahun Error! Bookmark not defined. B. Tujuan Kegiatan Pasca Musrenbang Tahun Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN
5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tantangan globalisasi menuntut pembangunan yang baik dan akan terselenggara apabila diawali dengan perencanaan yang baik pula, sehingga mampu dilaksanakan oleh seluruh pemangku kepentingan serta dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat. Untuk itu dalam proses perencanaan memerlukan perhatian seluruh lapisan masyarakat dan pemerintahan daerah, diantaranya dengan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Mengacu pada Undang-UndangNomor 25 Tahun 2004 Pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia. Yang dimaksud dengan sumberdaya adalah potensi, kemampuan, dan kondisi lokal, yang bias dikelola bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Proses perencanaan yang digunakan adalah perencanaan partisipatif yang merupakan pertemuan antara mekanisme top downdanbottom upyang diselaraskan melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) di tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kotadanprovinsi, sertanasional. 5
6 Musrenbang merupakan instrumen proses perencanaan pembangunan, sehingga secara teknis berbagai keputusan dalam pelaksanaan pembangunan dirumuskan secara bersama dan dilaksanakan sesuai dengan jenjang pemerintahan. Sebagai bagian dari proses penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), Musrenbang RKPD merupakan wahana antar pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari program dan kegiatan pembangunan daerah sebagai perwujudan dari pendekatan partisipatif perencanaan pembangunan daerah. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 69 Tahun 2013 tentang Tatacara Koordinasi dalam Penyusunan Rencana Pembangunan dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah, Musrenbang RKPD Tahun 2015 untuk penyusunan RKPD DIY Tahun 2016 dilaksanakan dalam beberapa tahapan mulai dari Forum SKPD, Forum SKPD Gabungan, Forum Kabupaten/Kota dan Forum Trilateral Desk. Hal ini dilakukan untuk lebih memaksimalkan proses partisipatif dari para pemangku kepentingan serta memaksimalkan proses pembahasan programprogram pembangunan. Penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan mencakup: (a) program dan kegiatan prioritas pembangunan daerah dengan arah kebijakan, prioritas dan sasaran pembangunan nasional serta usulan program dan kegiatan hasil musrenbang 6
7 kabupaten/kota; (b) indikator dan target kinerja program dan kegiatan pembangunan daerah; dan (c) prioritas pembangunan daerah serta rencana kerja dan pendanaan. Sebagai bagian dari peningkatan mutu dan kualitas perencanaan di Daerah Istimewa Yogyakarta dilakukan pula penambahan substansi melalui penyelenggaraan beberapa forum kegiatan, yaitu forum tematik dan forum gabungan sektoral. B. Pengertian 1. Musyawarah perencanaan pembangunan yang selanjutnya disingkat musrenbanga dalah forum antar pemangku kepentingan dalam rangka menyusun rencana pembangunan daerah. 2. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. 3. Musrenbang RKPD DIY adalah forum musyawarah pemangku kepentingan di tingkat DIY untuk: a. Mematangkan Rancangan RKPD DIY berdasarkan Renja SKPD yang dihasilkan melalui Forum SKPD, dengan cara menyerasikan substansi antar rancangan Renja masing-masing SKPD yang hasilnya digunakan untuk pemutakhiran rancangan RKPD. b. Menyerasikan RKPD DIY dan RKPD Kabupaten/Kota dengan rancangan Renja KL 7
8 dan RKP, khususnya dalam kegiatan tugas pembantuan dan dekonsentrasi. 4. Pelaksanaan Musrenbang RKPD dilakukan dengan memperhatikan: a. Hasil pembahasan Forum SKPD dan Forum Gabungan SKPD, rancangan Renja SKPD, RPJMD DIY Tahun , kinerja pembangunan tahun berjalan dan masukan dari para peserta. b. Rancangan Renja KL, Rancangan RKP, Rancangan RKPD dan Rancangan RKPD Kabupaten/Kota. 5. Musrenbang RKPD menghasilkan antara lain: a. Daftar prioritas kegiatan yang sudah dipilah menurut sumber pendanaan yang akan digunakan sebagai bahan pemutakhiran Rancangan RKPD menjadi Rancangan Akhir RKPD untuk penyusunan anggaran tahunan. b. Keselarasan RKPD DIY dan RKPD Kabupaten/Kota dengan Rancangan Renja KL dan RKP khususnya dalam kegiatan tugas pembantuan dan dekonsentrasi. C. Tujuan 1. Menyelaraskan program dan kegiatan prioritas pembangunan daerah provinsi dengan arah kebijakan, prioritas dan sasaran pembangunan 8
9 nasional serta usulan program dan kegiatan musrenbang kabupaten/kota. 2. Mengklarifikasi usulan program dan kegiatan yang telah disampaikan masyarakat kepada pemerintah daerah provinsi pada musrenbang RKPD Kabupaten/Kota dan/atau sebelum musrenbang provinsi dilaksanakan. 3. Mempertajam indikator dan target kinerja program dan kegiatan pembagunan provinsi. 4. Menyepakati prioritas pembangunan daerah serta rencana kerja dan pendanaan. D. Masukan 1. Dari Kabupaten/Kota: a. Rancangan RKPD Kabupaten/Kota yang sudah dimutakhirkan sesuai hasil Musrenbang Kabupaten/Kota dan diselaraskan dengan skala prioritas kegiatan serta sudah dipilah menurut SKPD Kabupaten/Kota dan sumber pendanaannya, baik yang bersumber dari APBD Kabupaten/Kota, APBD DIY, Dana Keistimewaan DIY dan APBN (kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan). b. Rancangan Renja SKPD Kabupaten/Kota yang dihasilkan melalui Forum SKPD Kabupaten/Kota dan memuat kerangka regulasi dan kerangka anggaran. 9
10 c. Renstra Daerah dan/atau RPJM Daerah Kabupaten/Kota. 2. Dari DIY: a. Rancangan RKPD yang telah disusun oleh Bappeda berdasarkan prioritas pembangunan daerah. b. Rancangan Renja SKPD hasil Forum SKPD, yang memuat kerangka regulasi dan kerangka anggaran. c. RPJMD DIY Tahun d. Kebijakan prioritas daerah yang telah disesuaikan dengan agenda dan program prioritas pembangunan nasional yang tertuang dalam rancangan RKP (hasil Rapat Koordinasi Pusat). 3. Dari Pusat/Kementerian/Lembaga: a. Rancangan Renja KL (Rencana Kerja Kementerian/Lembaga), yang telah memuat rencana kegiatan yang akan dilaksanakan di tingkat Pusat dan Daerah melalui pendanaan dekonsentrasi dan/atau tugas pembantuan untuk Tahun b. RPJM Nasional c. Rancangan RKP yang dihasilkan melalui Rapat Koordinasi Pusat (Rakorpus). 10
11 BAB II PELAKSANAAN MUSRENBANG A. Mekanisme Mekanisme pelaksanaan Musrenbang RKPD dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Tahap persiapan, dengan kegiatan sebagai berikut: a. Kepala Bappeda menetapkan Tim Penyelenggara Musrenbang. b. Tim Penyelenggara melakukan persiapan sebagai berikut: 1) Menyusun jadwal dan agenda Musrenbang RKPD. 2) Menyiapkan bahan/materi bahasan Musrenbang RKPD. 3) Mengumumkan secara terbuka jadwal, agenda, dan tempat Musrenbang RKPD. 4) Mengundang calon peserta Musrenbang RKPD. 5) Mengundang narasumber dan fasilitator sesuai dengan kebutuhan. 6) Menyiapkan peralatan dan bahan/materi serta notulen atas pelaksanaan Musrenbang RKPD. 2. Tahap penyelenggaraan Musrenbang di Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan agenda sebagai berikut: a. Pembukaan musrenbang, dengan agenda utama: 11
12 1) Arahan dan pemaparan materi oleh Pemerintah Pusat (Menteri Bappenas, Menteri Dalam Negeri RI dan Menteri Keuangan RI); 2) Pemaparan Rancangan RKPD DIY Tahun b. Forum Tematik c. Forum SKPD yang terbagi dalam: 1) Forum SKPD Pemerintahan; 2) Forum SKPD Kesejahteraan Rakyat; 3) Forum SKPD Perekonomian; dan 4) Forum SKPD Sarana dan Prasarana. d. Forum Kabupaten/Kota (Kewilayahan), e. Forum Trilateral Desk, f. Forum SKPD Gabungan (Sektoral), g. Penutupan Musrenbang. B. Keluaran 1. Tahap pemutakhiran RKPD a. Keluaran dari pelaksanaan Musrenbang RKPD adalah kesepakatan tentang rumusan yang akan digunakan sebagai masukan utama untuk memutakhirkan rancangan RKPD dan rancangan Renja SKPD, yang meliputi: 1) Arah kebijakan, prioritas pembangunan, dan indikasi pagu pendanaan masing-masing SKPD. 12
13 2) Daftar prioritas kegiatan dalam kerangka anggaran setiap SKPD yang sudah disepakati dalam Musrenbang dan dipilah berdasarkan sumber pendanaan dari APBD, Dana Keistimewaan, APBN, dan sumber pendanaan lainnya, termasuk kesepakatan alokasi dana bantuan dari DIY kepada Kabupaten/Kota dan atau Desa (bila ada). 3) Daftar prioritas kegiatan dalam kerangka regulasi masing-masing SKPD DIY yang sudah dibahas dan mengakomodasi masukan dari Kabupaten/Kota. b. Pemutakhiran rancangan RKPD Kabupaten/Kota, berdasarkan pembahasan kegiatan prioritas yang diterima di dalam RKPD DIY, rancangan Renja KL maupun RKP yang pendanaannya bersumber dari APBD DIY maupun APBN (melalui dana tugas pembantuan, dekonsentrasi, dana perimbangan dan dana alokasi khusus). 2. Tahap penyelarasan rancangan RKP dan Renja KL dengan RKPD DIY dan RKPD Kabupaten/Kota a. Kesesuaian antara usulan rencana kegiatan pemerintah daerah dengan agenda dan program prioritas pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam rancangan RKP dan Renja KL, baik yang akan dibiayai melalui dana dekonsentrasi, tugas pembantuan, maupun dana 13
14 perimbangan, serta dana pinjaman dalam negeri dan pinjaman/hibah luar negeri. b. Bahan utama untuk pemutakhiran RKP dan rancangan Renja KL yang memuat: 1) Usulan kegiatan Pemda DIY yang memerlukan pembiayaan dari APBN, termasuk dana dekonsentrasi dan dana perimbangan; 2) Usulan kegiatan kabupaten/kota yang memerlukan pembiayaan dari APBD DIY dan APBN (dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan); 3) Usulan kegiatan yang memerlukan pembiayaan dari dana perimbangan, khususnya dana alokasi khusus (DAK); 4) Usulan kegiatan yang memerlukan pembiayaan dan pinjaman dalam negeri dan pinjaman atau hibah luar negeri; 5) Masukan dari Renja SKPD DIY mengenai usulan kebijakan/regulasi yang memerlukan penanganan dari pusat. C. Peserta Peserta Musrenbang RKPD DIY terdiri dari Gubernur, Wakil Gubernur, pimpinan dan anggota DPRD, unsur pemerintah pusat, para Bupati/Walikota, Kepala Bappeda dan SKPD DIY, para Kepala Bappeda Kabupaten/Kota, pejabat instansi vertikal di provinsi, 14
15 akademisi, LSM/Ormas, tokohmasyarakat, unsurpengusaha/investor, keterwakilan perempuan dan kelompok masyarakat rentan termajinalkanserta unsur lain yang dipandang perlu. D. Narasumber Pejabat dari kementerian/lembaga di tingkat pusat, pejabat SKPD DIY, Bappeda kabupaten/kota atau dari unsur lain yang dipandang perlu, dapat diundang menjadi narasumber Musrenbang RKPD. E. Moderator/Fasilitator Tenaga terlatih atau berpengalaman yang memiliki persyaratan kompetensi dan kemampuan memandu pembahasan dan proses pengambilan keputusan dalam kelompok diskusi Musrenbang RKPD. F. Pelaksanaan Rangkaian pelaksanaan Musrenbang RKPD DIY dilaksanakan dalam beberapa tahapan untuk lebih mengoptimalkan fungsi Musrenbang sebagai ajang penyelarasan program dan kegiatan prioritas pembangunan di Pemerintah Daerah DIY. Rangkaian pelaksanaan Musrenbang Tahun 2015 adalah sebagai berikut: 15
16 1. Arahan Gubernur Arahan Gubernur dibagi menjadi 2 (dua) tahap pelaksanaan, yaitu Arahan Gubernur kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2015 bertempat di Gedung Gadri, Komplek Kepatihan, Yogyakarta, sedangkan Arahan Gubernur dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2015, bertempat di Gedung Pracimosono, Komplek Kepatihan, Yogyakarta. 2. Pembukaan Pembukaan Musrenbang DIY Tahun 2015 diselenggarakan pada hari Senin, 02 Maret 2015 bertempat di Hotel Inna Garuda, Jl. Malioboro No. 60 Yogyakarta. 3. Forum Musrenbang Tematik Forumm Musrenbang Tematik dilaksanakan pada tanggal 3 6 Maret 2015, bertempat di Gedung Radyo Suyoso, Bappeda DIY, Komplek Kepatihan, Yogyakarta. 4. Forum SKPD Forum SKPD dilaksanakan pada tanggal 9-13 Maret 2015, bertempat di Gedung Radyo Suyoso, Bappeda DIY, Komplek Kepatihan, Yogyakarta. 16
17 5. Forum Gabungan Kewilayahan (Kabupaten/Kota) Forum Kabupaten/Kota dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2015, bertempat di Gedung Radyo Suyoso, Bappeda DIY, Komplek Kepatihan, Yogyakarta. 6. Trilateral Desk Kegiatan Trilateral Desk dilaksanakan dengan skema : Pra Trilateral Desk yang dilaksanakan pada tanggal Maret 2015, sedangkan Trilateral Desk dilaksanakan Maret Kedua acara tersebut diselenggarakan di Bappeda DIY, Komplek Kepatihan, Yogyakarta, 7. Forum Gabungan SKPD Sektoral Forum Gabungan Sektoral dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2015, bertempat di Gedung Radyo Suyoso, Bappeda DIY, Komplek Kepatihan, Yogyakarta. 8. Penutupan Penutupan Musrenbang RKPD DIY dilaksanakan pada tanggal 01 April 2015, bertempat di Hotel Inna Garuda, Jl. Malioboro No. 60 Yogyakarta. 17
18 Gambar Rangkaian Musrenbang Tahun 2015 G. Pembiayaan Biaya penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2015 dibebankan kepada APBD DIY Tahun Anggaran H. Penanggungjawab Penanggungjawab penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2015 adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DIY. 18
19 BAB III PENUTUP Demikian panduan Musrenbang Tahun 2015 dalam rangka penyusunan RKPD DIY Tahun 2016 ini disusun sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan pembangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam melaksakan musrenbang. SELAMAT BERMUSYAWARAH... --o0o-- 19
20 LAMPIRAN Jadwal Detail Musrenbang Tahun 2014 Tanggal Hari Waktu Acara 02 Maret 2015 Senin PEMBUKAAN MUSRENBANG Registrasi Pembukaan Acara Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Laporan Pelaksanaan Musrenbang Sambutan Selamat Datang Pertunjukan Kesenian Tradisional Sambutan dan Pembukaan Acara Musrenbang Doa Rehat/Coffee Break Paparan Menteri Dalam Negeri Paparan Menteri Keuangan Diskusi 20
21 Tanggal Hari Waktu Acara Penutupan 03 Maret 2015 Selasa FORUM MUSRENBANG TEMATIK PEMERINTAHAN Pembukaan Forum Biro Tata Pemerintahan Bidang Pemerintahan, Bappeda DIY Diskusi Penutup 04 Maret 2015 Rabu FORUM MUSRENBANG TEMATIK KESRA Pembukaan Forum Biro Administrasi Kesra dan Kemasyarakatan Bidang Kesejahteraan Rakyat, Bappeda DIY Diskusi Penutup 05 Maret 2015 Kamis FORUM MUSRENBANG TEMATIK EKONOMI Pembukaan Forum Biro Adminitrasi Perekonomian dan 21
22 Tanggal Hari Waktu Acara Sumberdaya Alam Bidang Perekonomian, Bappeda DIY Diskusi Penutup 06 Maret 2015 Jumat FORUM MUSRENBANG TEMATIK SARPRAS Pembukaan Forum Biro Administrasi Pembangunan Bidang Sarana dan Prasarana, Bappeda DIY Diskusi Penutup 09 Maret 2015 Senin FORUM SKPD PEMERINTAHAN I Pembukaan Forum ). Biro Tata Pemerintahan 2). Biro Hukum 3). Biro Organisasi 4). Biro Umum, Humas, dan Protokol 22
23 Tanggal Hari Waktu Acara 5). Satuan Polisi Pamong Praja 6). Sekretariat DPRD 7). Badan Kesbanglinmas 8). Badan Kepegawaian Daerah Diskusi Penutupan Forum 10 Maret 2014 Selasa FORUM SKPD PEMERINTAHAN II Pembukaan Forum ) Badan Pendidikan dan Pelatihan 2) Inspektorat 3) Badan Penanggulangan Bencana Daerah 4) Dishubkominfo (Khusus Bidang Pemberdayaan Masyarakat Informasi dan Bidang Layanan Teknologi dan Manajemen Informasi 5) Badan Kerjasana dan Penanaman 23
24 Tanggal Hari Waktu Acara Modal (Bidang Kerjasama) dan KAPERDA 6) Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah 7) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset (Kecuali Bidang Pendapatan) Diskusi Penutupan 11 Maret 2015 Rabu FORUM KESEJAHTERAAN RAKYAT Pembukaan Forum ) Dinas Pertanian 2) Dinas Kelautan dan Perikanan 3) Dinas Kehutanan dan Perkebunan 4) Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 5) Biro Administrasi Perekonomian dan Sumberdaya Alam 24
25 Tanggal Hari Waktu Acara 6) Disperindagkop dan UKM 7) Dinas Pariwisata 8) Badan Kerjasama dan Penanaman Modal (Kecuali Bidang Kerjasama) 9) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset (Khusus Bidang Pendapatan) Diskusi Penutupan Forum 12 Maret 2015 Kamis FORUM EKONOMI Pembukaan Forum ) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga 2) Dinas Kebudayaan 3) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4) Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (Kecuali Bidang Arsip Statis 25
26 Tanggal Hari Waktu Acara dan Bidang Arsip Dinamis) 5) Dinas Sosial 6) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat 7) Rumah Sakit Grhasia 8) Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan Diskusi Penutupan Forum 13 Maret 2015 Jumat FORUM SARANA PRASARANA Pembukaan Forum ) Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM 26 2) Dishubkominfo (Kecuali Bidang Pemberdayaan Masyarakat Informasi dan Bidang Layanan Teknologi dan Manajemen Informasi)
27 Tanggal Hari Waktu Acara 3) Badan Lingkungan Hidup 4) BAPPEDA 5) Biro Administrasi Pembangunan Diskusi Penutupan 16 Maret 2014 Kamis FORUM GABUNGAN KEWILAYAHAN Pembukaan Forum ). Kota Yogyakarta 2). Kabupaten Bantul 3). Kabupaten Sleman 4). Kabupaten Kulonprogo 5). Kabupaten Gunungkidul Diskusi Penutupan Forum FORUM PRA TRILATERAL DESK 17 Maret 2015 Selasa Pra Trilateral Desk dengan Kabupaten 27
28 Tanggal Hari Waktu Acara Gunungkidul 18 Maret 2015 Rabu Pra Trilateral Desk dengan Kabupaten Bantul 19 Maret 2015 Kamis Pra Trilateral Desk dengan Kabupaten Kulonprogo 20 Maret 2015 Jum at Pra Trilateral Desk dengan Kota Yogyakarta 23 Maret 2015 Senin Pra Trilateral Desk dengan Kabupaten Sleman FORUM TRILATERAL DESK 24 Maret 2015 Selasa Trilateral Desk dengan Kabupaten Gunungkidul 25 Maret 2015 Rabu Trilateral Desk dengan Kabupaten Bantul 26 Maret 2015 Kamis Trilateral Desk dengan Kabupaten Kulonprogo 28
29 Tanggal Hari Waktu Acara 27 Maret 2015 Jum at Trilateral Desk dengan Kota Yogyakarta 30 Maret 2015 Senin Trilateral Desk dengan Kabupaten Sleman 31 Maret 2015 Selasa FORUM GABUNGAN SEKTORAL Pembukaan Bidang Sarana dan Prasarana, Bappeda DIY Bidang Perekonomian, Bappeda DIY Bidang Kesejahteraan Rakyat, Bappeda DIY Bidang Pemerintahan, Bappeda DIY Diskusi Penutup 01 April 2015 Rabu PENUTUPAN MUSRENBANG Registrasi Peserta Pembukaan Acara 29
30 Tanggal Hari Waktu Acara Laporan Penyelenggaraan dan Hasil Musrenbang Tahun Arahan sekaligus Penutupan Musrenbang oleh Gubernur DIY Doa Penutupan Acara 30
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. b. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH
PERATURAN NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 87 TAHUN : 2012 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 87 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciARAHAN KEPALA BAPPEDA DIY TERKAIT FORUM TEMATIK DALAM MUSRENBANG TAHUN 2016
ARAHAN KEPALA BAPPEDA DIY TERKAIT FORUM TEMATIK DALAM MUSRENBANG TAHUN 2016 Alur Utama Pembahasan dalam Proses Musrenbang Tahun 2015 Sektoral Kewilayahan Tematik Sektoral Trilateral Gabungan Kewilayahan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH
PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa salah satu
Lebih terperinci-1- BUPATI SINJAI PROPINSI SULAWESI SELATAN
-1- BUPATI SINJAI PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN TATA CARA KOORDINASI PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH ANTAR KABUPATEN/KOTA
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD), RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
Lebih terperinciSISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 6 2009 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 6 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan yang
Lebih terperinciWALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015
WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciWALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON
WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN
Lebih terperinciBUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,
BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 096 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR TAHUN 2015 DENGAN
Lebih terperinciPemerintah Kabupaten Wakatobi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Wakatobi memiliki potensi kelautan dan perikanan serta potensi wisata bahari yang menjadi daerah tujuan wisatawan nusantara dan mancanegara. Potensi tersebut
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan daerah, yang disusun melalui 4 pendekatan, yaitu: Pendekatan Teknokratis
Lebih terperinciPROSES DAN JADWAL MUSRENBANG TAHUN 2017 UNTUK PERENCANAAN TAHUN 2018
PROSES DAN JADWAL MUSRENBANG TAHUN 2017 UNTUK PERENCANAAN TAHUN 2018 DASAR HUKUM MUSRENBANG 1. Permendagri No.54 Tahun 2010 Pasal 122 dan Perbup No. 60 Tahun 2012 Pasal 12 menyatakan bahwa Musrenbang tingkat
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN MUSRENBANG KECAMATAN, DISKUSI FORUM SKPD DAN MUSRENBANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2017
PETUNJUK PELAKSANAAN MUSRENBANG KECAMATAN, DISKUSI FORUM SKPD DAN MUSRENBANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2017 I. DASAR PELAKSANAAN 1. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-undang
Lebih terperinciI - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR : 2 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 MARET 2009 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2008-2013 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciLAMPIRAN V : PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 60 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN
LAMPIRAN V : PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 60 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD),
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016
PEMERINTAH KOTA MATARAM 2016 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 idoel Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah private (RKPD) 1/1/2016 Kota Mataram WALIKOTA MATARAM PROVINSI
Lebih terperinciBadan Perencanaan Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta LAPORAN PELAKSANAAN MUSRENBANG RKPD DIY TAHUN 2017 DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DIY
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta LAPORAN PELAKSANAAN MUSRENBANG RKPD DIY TAHUN 2017 DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DIY Yogyakarta, 7 Maret 2016 ---------------------------------------------------------------
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah, yang disusun melalui 4 pendekatan,
Lebih terperinciPEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Alamat : Kepatihan, Danurejan; Telepon : (0274) 562811, 561512 561515 Hunting YOGYAKARTA, Kode Pos 55213 Yogyakarta, 7 Maret 2018 Nomor : 061/3988 Kepada Lampiran
Lebih terperinciBUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG
GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciKata Pengantar. Bandung, Februari 2017 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Kepala,
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan hidayah-nya kami dapat menyajikan buku Petunjuk Pelaksanaan Rangkaian Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah
Lebih terperinciPROGRESS PERUBAHAN RKPD TAHUN 2015 DAN FINALISASI RKPD TAHUN 2016
PROGRESS PERUBAHAN RKPD TAHUN 2015 DAN FINALISASI RKPD TAHUN 2016 RKPD DAN KUA PPAS TAHUN 2016 PROGRESS RKPD DAN KUA PPAS TAHUN 2016 RKP Telah Ditetapkan Melalui Perpres No. 60 Tahun 2015 RKPD DIY Telah
Lebih terperinciTATA CARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) RKPD KOTA BANDUNG DI KELURAHAN BERDASARKAN PERMENDAGRI NO.54 TAHUN 2010
TATA CARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) RKPD KOTA BANDUNG DI KELURAHAN BERDASARKAN PERMENDAGRI NO.54 TAHUN 2010 1. PENGERTIAN Musrenbang Kelurahan adalah forum musyawarah perencanaan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN, Menimbang
Lebih terperinciRKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015
i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang
Lebih terperinci6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
SALINAN BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 5 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 5 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) TAHUNAN KOTA BOGOR WALIKOTA
Lebih terperinciPELAKSANAAN MUSRENBANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN
LAMPIRAN IV : PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 60 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD),
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016
LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN SURAT EDARAN NOMOR... TENTANG PETUNJUK TEKNIS MUSRENBANG DESA/KELURAHAN TAHUN 2017
BUPATI KEBUMEN Kebumen, Juli 2017 Kepada : Yth. 1. Camat 2. Kepala Desa/Lurah se-kabupaten Kebumen di T e m p a t SURAT EDARAN NOMOR... TENTANG PETUNJUK TEKNIS MUSRENBANG DESA/KELURAHAN TAHUN 2017 Sebagaimana
Lebih terperinciGUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciPENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH Oleh: Kedeputian Bidang Pengembangan
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MAGELANG TAHUN
PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MAGELANG TAHUN 2011 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAPPEDA KAB. LAMONGAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lamongan tahun 2005-2025 adalah dokumen perencanaan yang substansinya memuat visi, misi, dan arah pembangunan
Lebih terperinciRPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN
i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
Lebih terperinciPELAKSANAAN MUSRENBANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 60 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD),
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam
Lebih terperinciMenteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menteri Dalam Negeri SURAT EDARAN BERSAMA
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menteri Dalam Negeri Jakarta, 20 Januari 2005 Nomor : 0259/M.PPN/I/2005. 050/166/SJ. Sifat : Sangat Segera. Lampiran : 1 (satu) berkas.
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,
1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan
Lebih terperinciKABUPATEN CIANJUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAANN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR
LEMBARAN DAERAH NOMOR 36 KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAANN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR DENGANN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciTAHAPAN DAN TATACARA PELAKSANAAN MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANYUWANGI DI KECAMATAN (MUSRENBANGCAM) TAHUN 2015
TAHAPAN DAN TATACARA PELAKSANAAN MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANYUWANGI DI KECAMATAN (MUSRENBANGCAM) TAHUN 2015 Musrenbang RKPD Kabupaten Banyuwangi di kecamatan (Musrenbang Kecamatan) merupakan forum musyawarah
Lebih terperinciPELAKSANAAN MUSRENBANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI BANDUNG 60 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD), RENCANA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
1 PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 3 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA Menimbang :
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN SERTA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciMUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN ( MUSRENBANG )
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN ( MUSRENBANG ) I. PENGERTIAN Musrenbang Kecamatan merupakan forum musyawarah antar para pemangku kepentingan untuk membahas dan menyepakati langkah-langkah penanganan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu PERATURAN
Lebih terperinciTENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung
Lebih terperinciBUPATI MALUKU TENGGARA
SALINAN N BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 3.a TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALUKU
Lebih terperinciBAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (LAMPIRAN Ia : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
Lampiran : Peraturan Bupati Semarang Nomor : 46 Tahun 2013 Tanggal : 30 Mei 2013 BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N
PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon 41928 K I S A R A N 2 1 2 1 6 NOMOR 4 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciBUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA
BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR /ot-f//kepq TENTANG
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR /ot-f//kepq TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 338/KEP/2010 TENTANG
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MALUKU
PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR MALUKU, Menimbang : a.
Lebih terperinciPENJELASAN TEKNIS SUBSTANTIF RAKORTEK K/L DENGAN PEMDA DALAM PENYUSUNAN RKP 2018 DAN TATA KELOLA PEMBAHASAN
REPUBLIK INDONESIA PENJELASAN TEKNIS SUBSTANTIF RAKORTEK K/L DENGAN PEMDA DALAM PENYUSUNAN RKP 2018 DAN TATA KELOLA PEMBAHASAN Direktur Pengembangan Wilayah dan Kawasan Kementerian Perencanaan Pembangunan
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1
1.1. Latar Belakang RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati Mandailing Natal yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMD Kabupaten Mandailing Natal
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)
RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN SELATAN
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN Banjarbaru, 10 Mei 2016 Kepada Yth. Sdr. Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di - tempat SURAT EDARAN NOMOR: 050/ 350 /PMP/Bappeda/2016. TENTANG
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Pusat memberikan kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk melakukan serangkaian
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah dibagi menjadi beberapa tahapan mulai dari Perencanaan Jangka Panjang, Jangka Menengah, dan Tahunan. Dokumen perencanaan jangka panjang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan implementasi dari pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang
Lebih terperinci- 1 - BUPATI SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 1 TAHUN 2012 SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
- 1 - BUPATI SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 1 TAHUN 2012 SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL,
BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG POLA HUBUNGAN KERJA ANTAR PERANGKAT DAERAH DAN ANTARA KECAMATAN DENGAN PEMERINTAHAN DESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciWALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017
WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang
Lebih terperinciGUBERNUR SULAWESI BARAT
GUBERNUR SULAWESI BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGANGGARAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI BARAT,
Lebih terperinciBAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN PROGRAM
LAMPIRAN Ia: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN-BADAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT PROVINSI BAGAN STRUKTUR
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA DAN TEKNIS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 050.6/261.1 TAHUN 2015 TENTANG
PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 050.6/261.1 TAHUN 2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BUPATI PEKALONGAN, Menimbang
Lebih terperinciDeputi Bidang Koordinasi, dan Sinkronisasi Perencanaan, Pendanaan Program, UP4B. Ikwanuddin Mawardi
Deputi Bidang Koordinasi, dan Sinkronisasi Perencanaan, Pendanaan Program, UP4B Ikwanuddin Mawardi Jakarta, 17 April 2013 Diagram Alur Rakorsus P4B dengan Musrenbang Rakorsus P4B Musrenbang RPJM 2010-2014
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciPAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017
PAPARAN Palangka Raya, 20 Maret 2017 FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 KEPALA BAPPEDALITBANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Lebih terperinciALUR PERENCANAAN PROGRAM & PENGANGGARAN
dijabarkan dijabarkan ALUR PERENCANAAN PROGRAM & PENGANGGARAN RPJP NASIONAL RENSTRA KL RPJM NASIONAL RENJA KL diacu RKA - KL RINCIAN APBN RKP RAPBN APBN Pemerintah Pusat diacu diperhatikan Diserasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan yang berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan yang baik dalam skala nasional maupun daerah. Undang-Undang Nomor 25 Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaan mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendek
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Non Struktural
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Lampung adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung, yang merupakan penjabaran dari Rencana
Lebih terperinciBUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG
1 BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLAMPIRAN VI : PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 60 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN
LAMPIRAN VI : PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 60 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD),
Lebih terperinciRINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN
Lampiran IIa Peraturan Daerah Nomor : 10 Tahun 2013 Tanggal : 31 Desember 2013 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN TAHUN ANGGARAN 2014 KODE TIDAK
Lebih terperinci