BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
|
|
- Hendra Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan ekspresi pengarang yang ditulis berdasarkan realita kehidupan masyarakat. Realita yang muncul dalam kehidupan masyarakat akan diolah menjadi berbagai karya. Melalui berbagai karya tersebut, pengarang menyampaikan pesan kepada pembaca. Agar pembaca bisa memperoleh pesan dari pengarang dalam karyanya maka pembaca harus menginterpretasikan karya sastra. Salah satu penginterpretasian yang bisa dilakukan oleh pembaca adalah dengan cara mengkritik karya sastra. Mengkritik sebuah karya sastra bukan hanya berarti memberikan penilaian terhadap baik atau buruknya sebuah karya sastra. Mengkritik karya sastra juga merupakan proses menafsirkan sebuah karya. Penafsiran ini perlu dilakukan oleh kritikus untuk membantu pembaca menemukan pesan yang disampaikan oleh pengarang. Kritik sastra merupakan salah satu disiplin ilmu sastra yang dipelajari oleh mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Pada tahap pertama, mahasiswa PBSI berlatih menjadi kritikus dengan memberikan penafsiran terhadap sebuah karya. Pada tahap berikutnya, mahasiswa akan memberikan penilaian baik atau buruknya sebuah karya melalui berbagai pendekatan karya sastra disertai dengan metode ilmiah. Tahap terakhir, mahasiswa akan mengkritik karya sastra dengan cara menganalisis karya sastra menggunakan salah satu atau beberapa aliran sastra. Semua tahapan itu dilakukan oleh mahasiswa PBSI dalam mata kuliah kritik sastra Selama ini pembelajaran kritik sastra masih berlangsung kurang maksimal. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya materi yang harus dikaji oleh mahasiswa. Prasyarat agar mahasiswa bisa mengkritik sebuah karya adalah memahami jenis-jenis karya sastra, pendekatan, metode analisis, aliran, teori, dan sejarah sastra. Masing-masing rincian tersebut terbagi lagi menjadi rincian-rincian 1
2 lain yang lebih banyak. Dalam waktu satu semester, mustahil mahasiswa mampu menguasai semuanya. Jika terus dibiarkan, kondisi seperti ini mengakibatkan kualitas pembelajaran mata kuliah kritik sastra kurang maksimal. Ada beberapa kompetensi mahasiswa yang tidak dapat tercapai. Selain hal tersebut, kendala lain kurang maksimalnya pembelajaran kritik sastra adalah pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat. Mahasiswa PBSI merupakan mahasiswa yang disiapkan untuk menjadi guru. Oleh karena itu, model pembelajaran yang tepat diterapkan untuk mereka adalah model pembelajaran yang sekaligus mengajarkan mahasiswa untuk menjadi guru. Mahasiswa calon guru bahasa Indonesia tidak hanya cukup memiliki bekal kemampuan mengkritik sastra yang baik, tetapi juga harus bisa mengajarkannya. Salah satu alternatif model pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengatasi kondisi tersebut adalah model kooperatif teknik semua adalah guru (kotesgu). Melalui penerapan model ini mahasiswa dapat berperan sebagai guru bagi teman-temannya. Mahasiswa juga akan lebih bertanggung jawab untuk memenuhi prasyarat kritik sastra karena mereka juga harus mengajarkannya. Pengembangan model kotesgu yang akan dilakukan harus bisa disisipi nilai-nilai luhur budaya Islam (BudAI). BudAI merupakan konsep pendidikan yang berpedoman pada nilai-nilai budaya islam yang luhur. Tujuan dari penerapan konsep BudAI ini adalah menghasilkan generasi khairu ummah atau generasi yang memiliki karakter yang baik dan unggul. Generasi-generasi ini dipersiapkan agar mampu mengatasi berbagai persoalan kehidupan dengan arif di masa yang akan datang. Penerapan model ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas mahasiswa PBSI dalam mata kuliah kritik sastra. Dari latar belakang tersebut maka disusunlah proposal penelitian dengan judul Pengembangan Model Kotesgu Bermuatan Nilai BudAI dalam Pembelajaran Kritik Sastra pada Mahasiswa PBSI UNISSULA Semarang. 2
3 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan judul proposal penelitian ini, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut. 1) Apakah model kotesgu merupakan model yang efektif untuk menyampaikan materi kritik sastra bagi mahasiswa PBSI UNISSULA? 2) Apakah penerapan model kotesgu dapat meningkatkan kualitas mahasiswa dalam mata kuliah kritik sastra bagi mahasiswa PBSI UNISSULA? 3) Apa saja hambatan atau kendala mahasiswa PBSI UNISSULA dalam mengikuti perkuliahan dengan model kotesgu pada mata kuliah kritik sastra? 4) Apa saja hambatan atau kendala mahasiswa PBSI UNISSULA dalam mengikuti perkuliahan dengan model kotesgu pada mata kuliah kritik sastra? 5) Bagaimana tingkat keefektifan model kotesgu dalam pembelajaran kritik sastra bagi mahasiswa PBSI UNISSULA? 6) Bagaimana prototipe pengembangan model kotesgu dalam pembelajaran kritik sastra bagi mahasiswa PBSI UNISSULA? 7) Bagaimana penerapan nilai BudAI di kalangan mahasiswa PBSI UNISSULA? 8) Materi perkuliahan apa yang dapat disisipi nilai BudAI bagi mahasiswa PBSI UNISSULA? 9) Apakah pembelajaran kritik sastra dapat memberikan kontribusi dalam penyelenggaraan BudAI bagi mahasiswa PBSI UNISSULA? 10) Bagaimana cara menyisipkan nilai BudAI dalam materi pembelajaran kritik sastra bagi mahasiswa PBSI UNISSULA? 11) Bagaimana tingkat keefektifan penerapan nilai BudAI dalam materi pembelajaran kritik sastra pada mahasiswa PBSI UNISSULA? 1.3 Cakupan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, dipilih beberapa permasalahan penelitian yang sesuai dengan judul penelitian. Permasalahan penelitian tersebut menjadi acauan dalam pembahasan dan penyimpulan. Permasalahan penelitian difokuskan pada pengembangan model kotesgu bermuatan nilai BudAI dalam pembelajaran kritik sastra pada mahasiswa PBSI UNISSULA. 3
4 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah kebutuhan pengembangan model kotesgu bermuatan nilai BudAI dalam pembelajaran kritik sastra pada mahasiswa PBSI UNISSULA menurut mahasiswa dan dosen? 2) Bagaimanakah prinsip pengembangan model kotesgu bermuatan nilai BudAI dalam pembelajaran kritik sastra pada mahasiswa PBSI UNISSULA? 3) Bagaimanakah pengembangan prototipe model kotesgu bermuatan nilai BudAI dalam pembelajaran kritik sastra pada mahasiswa PBSI UNISSULA? 4) Bagaimanakah keefektifan model kotesgu bermuatan nilai BudAI dalam pembelajaran kritik sastra pada mahasiswa PBSI UNISSULA? 1.5 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah; 1) mengidentifikasi kebutuhan pengembangan model kotesgu bermuatan nilai BudAI dalam pembelajaran kritik sastra pada mahasiswa PBSI UNISSULA menurut mahasiswa dan dosen; 2) merumuskan prinsip pengembangan model kotesgu bermuatan nilai BudAI dalam pembelajaran kritik sastra pada mahasiswa PBSI UNISSULA; 3) mengembangkan prototipe model kotesgu bermuatan nilai BudAI dalam pembelajaran kritik sastra pada mahasiswa PBSI UNISSULA; dan 4) mengidentifikasi keefektifan model kotesgu bermuatan nilai BudAI dalam pembelajaran kritik sastra pada mahasiswa PBSI UNISSULA. 1.6 Manfaat Penelitian manfaat praktis. Manfaat penelitian ini terdiri atas dua macam, yaitu manfaat teoretis dan 4
5 1.6.1 Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini akan menambah khazanah keilmuan tentang materi kritik sastra dan model pembelajaran kritik sastra. Hasil penelitian ini juga memperkaya khazanah keilmuan tentang konsep BudAI Manfaat Praktis Hasil penelitian ini bisa dijadikan rujukan bagi dosen prodi PBSI untuk menerapkan alternatif model pembelajaran kritik sastra. Bagi mahasiswa PBSI UNISSULA, hasil penelitian ini bisa dijadikan sumber pengetahuan tentang materi kritik sastra, model pembelajaran, dan konsep BudAI. Dengan demikian, terbuka wawasan untuk dapat mengembangkan model-model lain yang lebih efektif. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat menjadi alternatif pemilihan model pembelajaran. Karena pada hakikatnya model ini juga bisa diterapkan pada materi lain. Bagi pembaca, hasil penelitian ini bisa menambah wawasan tentang model pembelajaran. Selain itu pembaca juga memperoleh wawasan tentang materi kritik sastra dan konsep nilai BudAI. 1.7 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan Spesifikasi produk yang dikembangkan adalah sebagai berikut. 1) Produk hasil pengembangan hanya efektif digunakan pada perguruan tinggi keguruan. 2) Produk dikembangkan berdasarkan konsep nilai BudAI. 3) Pengintegrasian konsep BudAI, masih tetap relevan jika produk ini diterapkan di perguruan tinggi lain. 4) Produk yang dikembangkan didesain agar mahasiswa terlatih dalam mengajarkan materi. 5
6 1.8 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan Pengembangan model pembelajaran ini membiasakan mahasiswa berlatih mengajarkan materi kepada teman-temannya. Latihan mengajar yang dilakukan, menyebabkan peniruan materi/ konsep dari mahasiswa yang sedang berlatih mengajar kepada mahasiswa lain. Padahal seharusnya tiap-tiap mahasiswa bisa lebih kreatif dalam mencari materi. Dengan demikian model ini berpotensi menyebabkan mahasiswa tidak mengembangkan materi semaksimal mungkin. Perhatian sepenuhnya dari dosen menjadi salah satu hal yang harus dilakukan. Jika tidak, dikhawatirkan mahasiswa salah memberikan materi. 6
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan desain penelitian Research and development (R&D). R&D adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam bab ini dipaparkan hasil penelitian yang sesuai dengan rumusan masalah. Hasil penelitian ini adalah kebutuhan pengembangan model menurut dosen dan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH BER-BUDAI DALAM KRITIK SASTRA DENGAN MODEL KOTESGU SEBAGAI UPAYA PEMBANGUN GENERASI UNGGUL
ARTIKEL ILMIAH BER-BUDAI DALAM KRITIK SASTRA DENGAN MODEL KOTESGU SEBAGAI UPAYA PEMBANGUN GENERASI UNGGUL Oleh Turahmat, S.Pd., M.Pd NIDN : 0625078501 Evi Chamalah, S.Pd., M.Pd NIDN : 0610108701 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Belajar bahasa pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan aspek yang sangat penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Belajar bahasa pada hakikatnya merupakan belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN KAJIAN KETERBACAAN DAN NILAI KARAKTER TEKS ARTIKEL HARIAN KOMPAS SERTA UPAYA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR MEMBACA KRITIS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan keterampilan dasar terpenting manusia yaitu berbahasa. Oleh karena itu, keterampilan membaca
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu yang sangat penting dalam kehidupan kita karena dengan Matematika kita bisa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu yang sangat penting dalam kehidupan kita karena dengan Matematika kita bisa menyelesaikan berbagai masalah di dalam kehidupan. Hal ini
Lebih terperincikeunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada (Yamin, 2010:64). Tetapi terkadang dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Berbagai keragaman di setiap wilayahnya membuat Indonesia disebut sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat penting ditanamkan pada anak sejak kecil. Karena bila sejak kecil sudah ditanamkan pendidikan yang baik, maka dewasanya anak itu akan menjadi anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran di sekolah tidak hanya difokuskan pada pembekalan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran di sekolah tidak hanya difokuskan pada pembekalan kemampuan pengetahuan yang bersifat teoretis saja, tetapi bagaimana agar pengalaman belajar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan belajar sehingga dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang masalah Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem sosial kehidupan. Iswanto (dalam Jabrohim, 2001:59) mengemukakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra selalu dinikmati oleh pembaca karena tidak pernah terlepas dari sistem sosial kehidupan. Iswanto (dalam Jabrohim, 2001:59) mengemukakan bahwa karya sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk diteladani. Berdasarkan isi karya sastra itu, banyak karya sastra yang dipakai
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Sastra banyak diminati masyarakat karena bersifat mendidik dan menghibur (sebagai bacaan). Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dari permasalahan baik itu yang bersifat individu maupun kelompok. Untuk itulah manusia dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut sebenarnya berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap masyarakat,karena di dalam karya sastra terdapat kemungkinan realita yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra sebagai objek penilaian merupakan sebuah cermin bagi setiap masyarakat,karena di dalam karya sastra terdapat kemungkinan realita yang ada di masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan ketrampilan dalam mengatasi masalah-masalah yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses belajar mengajar yang mengantarkan tercapainya tujuan yang diinginkan. Tujuan pembelajaran setiap mata pelajaran di sekolah secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan manusia. Manusia tidak akan melanjutkan hidup ini dengan baik dan teratur tanpa adanya bahasa. Tanpa adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan, dan pendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa depannya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setiap teks mengandung makna yang sengaja disisipkan oleh pembuat teks, termasuk teks dalam karya sastra. Meski sebagian besar karya sastra berfungsi sebagai media rekreatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketamansiswaan merupakan kekhususan pendidikan di lingkungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketamansiswaan merupakan kekhususan pendidikan di lingkungan Tamansiswa, yaitu melaksanakan sepenuhnya ketentuan dari sistem pendidikan nasional dengan tetap mengamalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila siswa kreatif belajar sehingga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu yang menentukan ketangguhan dan kemajuan suatu bangsa. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dituntut untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kurikulum merupakan salah satu instrumen dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sejarah perkembangan pendidikan di Indonesia diwarnai
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan penelitian, yaitu: 1. Latar belakang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan pendidikan
Lebih terperinci2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Bekalang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang akan senantiasa memerlukan interaksi dengan manusia lainnya. Oleh karena itu, manusia membutuhkan media untuk berinteraksi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang telah disempurnakan lagi. Kurikulum Nasional disiapkan untuk mencetak generasi yang siap dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang sastra dalam kurikulum adalah agar (1) peserta didik mampu menikmati dan memanfaatkan karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain. Secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibedakan atas empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik serta mampu menggunakannya sebagai alat komunikasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia pendidikan berada pada era globalisasi yang berciri modern
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini dunia pendidikan berada pada era globalisasi yang berciri modern dan futuristik. Abad ini ditandai dengan semakin canggihnya media informasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia membuktikan adanya kontak atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang melibatkan aktivitas siswa dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi pembelajaran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah sebuah kreasi yang indah, baik lisan maupun tulisan yang memiliki peran penting dalam menciptakan karya sastra dengan hakikat kreatif dan imajinatif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wajib yang harus ada di lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan formal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Buku memiliki peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar dan pengembangan ilmu pengetahuan. Buku merupakan salah satu bahan ajar. Bahan ajar cetak yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu aspek dari keterampilan berbahasa yang perlu dimiliki oleh siswa. Melalui menulis siswa bisa mengekspresikan kekayaan ilmu, pikiran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sastra adalah karya imajinatif yang menggunakan media bahasa yang khas (konotatif) dengan menonjolkan unsur estetika yang tujuan utamanya berguna dan menghibur.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Di era informasi sekarang ini kiranya tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. misalnya saja perbaikan fasilitas, peningkatan anggaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia terus diupayakan agar sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah cerita fiksi atau rekaan yang dihasilkan lewat proses kreatif dan imajinasi pengarang. Tetapi, dalam proses kreatif penciptaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra diciptakan pengarang berdasarkan realita (kenyataan) yang ada di dalam masyarakat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sastra memang mencerminkan kenyataan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan berbagai macam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan berbagai macam komponen, seperti siswa, guru, kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan. Guru termasuk komponen yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang berkembang saat ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang berkembang saat ini adalah Taman Kanak Kanak (TK) seperti yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS, DAN KERANGKA BERPIKIR
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS, DAN KERANGKA BERPIKIR 2.1 Kajian Pustaka Perhatian peneliti terhadap merosotnya nilai karakter peserta didik telah banyak dilakukan. Beberapa peneliti, mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yulianti, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan juga suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa memiliki arti penting bagi kehidupan yang ditunjukkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia dan segala macam kehidupannya. Di samping berfungsi sebagai media untuk menampung teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan datang. Fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. Menyiapkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan oleh sastrawan untuk dinikmati dan dipahami serta dimanfaatkan oleh masyarakat pembaca. Karya sastra memberikan kesenangan dan pemahaman
Lebih terperinciBAB 5. SIMPULAN dan SARAN
124 BAB 5 SIMPULAN dan SARAN 5.1 Simpulan Dengan memperhatikan hasil analisa dan pembahasan di atas mengenai usulan alat ukur jiwa wirausaha untuk mengembangkan jiwa wirausaha, maka dapat ditarik simpulan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nasional di Indonesia. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pembangunan nasional di Indonesia. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal I Ayat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu upaya dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang menampilkan keunggulan kualitas suatu bangsa. Keunggulan suatu bangsa sangat dipengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia di era globalisasi sekarang ini sudah mengarah pada krisis multidimensi. Permasalahan yang terjadi tidak saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan pembangunan dan peningkatan sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang harus mempunyai perencanaan keuangan yang baik dalam pendapatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam hal kehidupan seseorang tidak akan lepas dari faktor keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan bertahan hidup. Disadari atau tidak, keuangan memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. deskripsi, eksposisi, argumentasi, proposal, surat resi, surat dinas, rangkuman,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu keterampilan yang dituntut dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah keterampilan menulis cerpen. Standar kompetensi yang menyangkut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses kegiatan mengubah perilaku individu ke arah kedewasaan dan kematangan. Salah satu bentuk pendidikan adalah pendidikan yang berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, bisa dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. komunikasi, melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi)
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan manusia, bahkan bahasa selalu digunakan oleh manusia dalam segala kegiatan. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bentuk karya sastra yang memiliki keindahan dalam bahasanya yaitu puisi. Waluyo (1991:3) mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang paling tua.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dalam pembahasan terhadap novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Tokoh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus-menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan yang dipengaruhi
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PERTANYAAN-PERTANYAAN INOVATIF PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN (PTK
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PERTANYAAN-PERTANYAAN INOVATIF PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN (PTK Di SMP N 1 BOYOLALI Kelas VIII Semester 2 Tahun Ajaran 2008/2009) SKRIPSI Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan pengungkapan realitas kehidupan masyarakat secara imajiner. Dalam hal ini, pengarang mengemukakan realitas dalam karyanya berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra berasal dari bahasa Sansekerta, yakni sas- dan -tra. Sas- dalam kata kerja turunan berarti mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk atau instruksi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. timbulnya kalimat kedua, kalimat kedua menjadikan kalimat ketiga, dan seterusnya. Kalimatkalimat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki peranan yang sangat penting dalam setiap kehidupan manusia sehari-hari. Jika manusia tidak dibekali kemampuan berbahasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin baik kualitas pendidikan disuatu negara akan menghasilkan bangsa yang cerdas. Keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sejarah memberikan makna dan pengalaman tentang peristiwa masa lampau. Sejarah mengajarkan kita untuk dapat bertindak lebih bijaksana. Melalui pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu perantara untuk memperoleh ilmu sehingga menjadi manusia berguna. Ilmu yang berguna tidak hanya bersifat teoritis atau hanya mengutamakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari kebudayaan. Usianya sudah cukup tua. Kehadiran hampir bersamaan dengan adanya manusia. Karena ia diciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas delapan hal. Pertama, dibahas latar belakang masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa sekolah dasar. Kemudian, dibahas identifikasi
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS KARYA ILMIAH BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER
PEMBELAJARAN MENULIS KARYA ILMIAH BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER Ary Kristiyani, M.Hum. PBSI, FBS, UNY arykristiyani@uny.ac.id atau ary_kristiyani79@yahoo.com Disampaikan pada Seminar Internasional di Hotel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan
1 BAB I PENDAHULUAN peserta didik agar dapat mengenali siapa dirinya, lingkungannya, budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan perasaannya. Penggunaan bahan ajar yang jelas, cermat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara terus-menerus. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya manusia memiliki
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan pengembangan, spesifikasi produk yang diharapkan, pentingnya penelitian dan pengembangan, asumsi dan keterbatasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) merupakan bagian penting dalam kerangka pengembangan pendidikan nasional yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah penafsiran kebudayaan yang jitu. Sastra bukan sekadar seni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah penafsiran kebudayaan yang jitu. Sastra bukan sekadar seni yang merekam kembali alam kehidupan, akan tetapi yang memperbincangkan kembali lewat suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah. Siswa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Menulis adalah salah satu aspek keterampilan berbahasa yang dipelajari siswa dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah. Siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia semenjak ribuan tahun lalu. Penelitian terhadap karya sastra penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1977:109) dalam bukunya Teori Kesusastraan berpendapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Wellek dan Warren (1977:109) dalam bukunya Teori Kesusastraan berpendapat bahwa Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah karya sastra yang bermanfaat bagi masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan buah karya dari seorang pengarang, dengan menghasilkan sebuah karya sastra pengarang mengharapkan karyanya dapat dinikmati dan dipahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya. Pada pembelajaran matematika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hingga sekarang. Folklor termasuk dalam suatu kebudayaan turun-temurun yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak folklor yang telah berkembang dari dulu hingga sekarang. Folklor termasuk dalam suatu kebudayaan turun-temurun yang dimiliki oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) menjadi sebuah proses belajar bahasa yang berada pada fase paling penting bagi penguasaan bahasa siswa, karena siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran bahasa yang berlangsung di dunia. Salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia ini adalah meningkatkan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS III SDN 05 KARANGREJO TAHUN AJARAN 2009/2010
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS III SDN 05 KARANGREJO TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dengan manusia lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah komunikasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah komunikasi. Dalam komunikasi antara satu individu dengan individu lainnya diperlukan adanya bahasa,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Dalam bagian ini, akan diuraikan simpulan dan saran berdasarkan hasil analisis temuan dan pembahasan dalam penelitian yang diuraikan berdasarkan fokus pertanyaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berkualitas harus berlandaskan tujuan yang jelas, sehingga dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan hasil karya manusia baik secara lisan maupun tulisan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan hasil karya manusia baik secara lisan maupun tulisan yang diungkapkan melalui bahasa sebagai pengantar yang memiliki nilai estetika atau keindahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari kehidupan masyarakat dalam satu
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Karya sastra merupakan cermin dari kehidupan masyarakat dalam satu zaman. Artinya, melalui karya sastra, kita dapat mengetahui bagaimana kehidupan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Deskripsi memiliki makna gambaran. Gambaran akan suatu keadaan atau perwujudan sebuah benda atau seseorang. Mendeskripsikan adalah cara agar seorang pembaca dapat membayangkan
Lebih terperinciPENANAMAN KARAKTER SAFT SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN CALON PENDIDIK BERKARAKTER DALAM MATA KULIAH MICROTEACHING
ISBN: 978-602-70471-1-2 81 PENANAMAN KARAKTER SAFT SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN CALON PENDIDIK BERKARAKTER DALAM MATA KULIAH MICROTEACHING Dini Restiyanti Pratiwi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Univeritas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa Indonesia dipelajari untuk menjadikan peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan karakter siswa yang diharapkan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi penting yang diajarkan di SD, karena bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat pen-ting bagi
Lebih terperinci