BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dengan ph sekitar 7 dan kadar oksigen terlarut yang cukup, ion ferro yang bersifat
|
|
- Veronika Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Besi Keberadaan besi pada kerak bumi menempati posisi keempat terbesar. Besi ditemukan dalam bentuk kation ferro (Fe 2+ ) dan ferri (Fe 3+ ). Pada perairan alami dengan ph sekitar 7 dan kadar oksigen terlarut yang cukup, ion ferro yang bersifat mudah larut dioksidasi menjadi ion ferri. Pada oksidasi ini terjadi pelepasan elektron. Sebaliknya. pada reduksi ferri menjadi ferro terjadi penangkapan elektron. Proses oksidasi dan reduksi besi tidak melibatkan oksigen dan hidrogen (Eckenfelder, 1989; Mackereth et al, 1989). Reaksi oksidasi ion ferro menjadi ion ferri ditunjukkan dalam persamaan. Fe ++ Fe e - Proses oksidasi dan reduksi besi biasanya melibatkan bakteri sebagai mediator, Bakteri kemosintesis Thiobacillus dan Ferrobacillus memiliki sistem enzim yang dapat mentransfer elektron dari ion ferro kepada oksigen. Transfer elektron ini menghasilkan ion ferri, air dan energi bebas yang digunakan untuk sintesis bahan organik dari karbondioksida. Bakteri kemosintetis bekerja secara optimum pada ph rendah (sekitar 5). Metabolisme bakteri Desulfovibrio menghasilkan H 2 SO 4 yang dapat melarutkan besi (ferri) (Cole, 1988). 5
2 Pada ph sekitar 7,5-7,7 ion ferri mengalami oksidasi dan berikatan dengan hidroksida membentuk Fe(OH) 3 yang bersifat tidak larut dan mengendap (presipitasi) di dasar perairan, membentuk warna kemerahan pada substrat dasar. Oleh karena itu, besi hanya ditemukan pada perairan yang berada dalam kondisi anaerob (anoksik) dan suasana asam (Cole, 1988). Fenomena serupa terjadi pada badan sungai yang menerima aliran air asam dengan kandungan besi (ferro) cukup tinggi, yang berasal dari daerah pertambangan. Sebagai petanda terjadinya pemulihan (recovery) kualitas air, pada bagian hilir sungai dasar perairan berwarna kemerahan karena terbentuknya Fe(OH) 3 sebagai konsekuensi dari meningkatnya ph dan terjadinya proses oksidasi besi (ferro) (Cole, 1988). Perairan alam, besi berikatan dengan anion membentuk senyawa FeCl 2, Fe(HCO 3 ), dan Fe(SO 4 ). Pada perairan yang diperuntukkan bagi keperluan domestik, pengendapan ion ferri dapat mengakibatkan wama kemerahan pada porselin, bak mandi, pipa air, dan pakaian. Kelarutan besi meningkat dengan menurunnya ph. Sumber besi di alam adalah pyrite (FeS 2 ), hematite (Fe 2 O 3 ), magnetite (Fe 3 O 4 ), limonite [FeO(OH)], goethite (HFeO 2 ), dan ochre [Fe(OH) 3 ] (Cole, 1988 dan Moore, 1991). Senyawa besi pada umumnya bersifat sukar larut dan cukup banyak terdapat di dalam tanah. Kadang-kadang besi juga terdapat sebagai senyawa siderite (FeCO 3 ) yang bersifat mudah larut dalam air (Cole, 1988).
3 Air tanah dalam biasanya memiliki karbondioksida dengan jumlah yang relatif banyak, dicirikan dengan rendahnya ph, dan biasanya disertai dengan kadar oksigen terlarut yang rendah atau bahkan terbentuk suasana anaerob. Pada kondisi ini, sejumlah ferri karbonat akan larut sehingga terjadi peningkatan kadar besi ferro (Fe 2+ ) di perairan. Pelarutan ferri karbonat ditunjukkan dalam persamaan reaksi. FeCO 3 + CO 2 + H 2 O Fe HCO 3 Reaksi di atas juga terjadi pada perairan anaerob. Dengan kata lain, besi (Fe 2+ ) hanya ditemukan pada perairan yang bersifat anaerob, akibat proses dekomposisi bahan organik yang berlebihan. Jadi, di perairan kadar besi (Fe 2+ ) yang tinggi berkorelasi dengan kadar bahan organik yang tinggi, atau kadar besi yang tinggi terdapat pada air yang berasal dari air tanah dalam yang bersuasana anaerob atau dari lapisan dasar perairan yang sudah tidak mengandung oksigen. Kadar besi pada perairan yang mendapat cukup aerasi (aerob) hampir tidak pernah lebih dari 0,3 mg/1 (Rump dan Krist, 1992). Kadar besi pada perairan alami berkisar antara 0,05-0,2 mg/1 (Boyd, 1988). Pada air tanah dalam dengan kadar oksigen yang rendah, kadar besi dapat mencapai mg/1, sedangkan pada perairan laut sekitar 0,01 mg/liter. Air hujan mengandung besi sekitar 0,05 mg/liter (McNeely et a/., 1979). Kadar besi > 1,0 mg/1 dianggap membahayakan kehidupan organisme akuatik (Moore, 1991). Air yang diperuntukkan bagi air minum sebaiknya memiliki kadar besi kurang dari 0,3 mg/1 (Moore, 1991; Sawyer dan McCarty, 1978)
4 dan perairan yang diperuntukkan bagi keperluan pertanian sebaiknya memiliki kadar besi tidak lebih dari 20 mg/1 (McNeely et al, 1979). Besi termasuk unsur yang esensial bagi makhluk hidup. Pada tumbuhan, termasuk algae, besi berperan sebagai penyusun sitokrom dan klorofil. Kadar besi yang berlebihan selain dapat mengakibatkan timbulnya warna merah juga dapat mengakibatkan karat pada peralatan yang terbuat dari logam, serta dapat memudarkan bahan celupan (dyes) dan tekstil. Pada tumbuhan, besi berperan dalam sistem enzim dan transfer elektron pada proses fotosintesis. Namun, kadar besi yang berlebihan dapat menghambat fiksasi unsur lainnya. Toksisitas besi (LC 50 ) terhadap Lemna minor adalah 3,7 mg/1 (Wang, 1986 dalam Moore, 1991), sedangkan terhadap avertebrata air Asellus aquaticus (Isopoda) dan Crangonyx pseudogracilis (Amphipoda) berturut-turut 95 mg/1 dan 160 mg/1 (Martin dan Holdich, 1986 dalam Moore, 1991). Nilai LCso besi terhadap ikan berkisar antara 0,3-10 mg/1. Toksisitas besi (LCso) terhadap Daphnia magna adalah 5,9 mg/1 (Biesinger dan Christensen, 1972 dalam Canadian Council of Resource and Environment Ministers, 1987) Keberadaan Besi Dalam Air Unsur besi (Fe) terdapat pada hampir semua air tanah. Air tanah umumnya mempunyai konsentrasi karbon dioksida yang tinggi dan mempunyai konsentrasi oksigen terlarut yang rendah, kondisi ini menyebabkan konsentrasi besi (Fe) yang
5 tidak terlarut menjadi besi tereduksi (yang larut) dalam bentuk ion bervalensi dua (Fe 2+ ). Meskipun besi pada umumnya terdapat dalam bentuk terlarut bersenyawa dengan bikarbonat dan sulfat, besi (Fe) juga ditemukan bersenyawa dengan hidrogen sulfida (H 2 S), Selain itu besi ditemukan pula pada air tanah yang mengandung asam yang berasal dari humus yang mengalami penguraian dari tanaman atau tumbuhan yang bereaksi dengan unsur besi untuk membentuk ikatan kompleks organik. Konsentrasi besi pada air tanah bervariasi mulai dari 0,01 mg/1 sampai dengan ± 25 mg/1. Penyediaan air bersih dari permukaan yang membutuhkan pengolahan penghilangan kandungan besi, biasanya air tersebut berasal dari hypolimnion (lapisan bagian bawah) dari danau yang dalam atau dari danau yang eutrop (kaya nutrien), dimana kondisi reaksi reduksi berlangsung untuk selanjutnya deposit endapan besi akan berubah kembali ke dalam bentuk larutan. Besi pada air permukaan terdapat dalam beberapa bentuk, antara lain bentuk suspensi dari lumpur, tanah liat dan partikel (dispersi) halus dari besi (III) hidroksida, [Fe(OH) 3 ] dalam bentuk koloid dan organik kompleks.
6 Bentuk besi di dalam air digambarkan dalam bagan seperti di bawah ini Besi Total Besi II (Fero) Besi III (Ferri) Bebas Bebas Kompleks Bebas Endapan - FeS 2 - FeCO 2 - Fe(OH) 2 Terlarut - Fe 2+ - FeOH + Komplek s Mineral - silikat - fosfat Kompleks Endapan Organik - Fe(OH) 3 - asam - Fe(OH)CO 3 humus - Asam fulfik terlarut / terdipersi halus ( Lolos dari Saringan ) Besi endapan (tertahan pada saringan) Gambar 1 Skema bentuk besi dalam air (BPPT, 2004) 2.3. Efek Besi di Dalam Air Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI. Nomor : 416 /MENKES/PER/IX/90 tentang baku mutu air bersih, kadar besi (Fe) yang diizinkan untuk air bersih adalah 1,0 mg/1.
7 Jika konsentrasi besi di dalam air relatif besar, akan memberikan dampak sebagai berikut: 1. Menimbulkan penyumbatan pada pipa disebabkan a. Secara langsung oleh deposit (tubercule) yang disebabkan oleh endapan besi b. Secara tidak langsung, disebabkan oleh kumpulan bakteri besi yang hidup di dalam pipa, karena air yang mengandung besi, disukai oleh bakteri besi. Selain itu kumpulan bakteri ini dapat meninggikan gaya gesek (losses) yang juga berakibat meningkatnya kebutuhan energi. Selain itu pula apabila bakteri tersebut mengalami degradasi dapat menyebabkan bau dan rasa tidak enak pada air. 2. Besi sendiri dalam konsentrasi yang lebih besar dan beberapa mg/1, akan memberikan suatu rasa pada air yang menggambarkan rasa metalik, astringent, atau obat. 3. Keberadaan besi juga dapat memberikan penampakan keruh dan berwarna pada air, oleh karena sangat tidak diharapkan pada industri kertas, pencelupan/textil dan pabrik minuman. 4. Meninggalkan noda pada pakaian yang dicuci oleh air yang mengandung besi. 5. Meninggalkan noda pada bak-bak kamar mandi dan peralatan lainnya (noda kecoklatan disebabkan oleh besi).
8 6. Endapan logam ini juga yang dapat memberikan masalah pada sistem penyediaan air secara individu (sumur). 7. Pada ion exchanger endapan besi yang terbentuk, seringkali mengakibatkan penyumbatan atau menyelubungi media pertukaran ion (resin), yang mengakibatkan hilangnya kapasitas pertukaran ion. 8. Menyebabkan keluhan pada konsumen (seperti kasus "red water") bila endapan besi yang terakumulasi di dalam pipa, tersuspensi kembali disebabkan oleh adanya kenaikan debit atau kenaikan tekanan dan akan dibawa ke konsumen Efek besi Terhadap Kesehatan. Besi (Fe) adalah metal berwarna putih kecoklatan, liat dan dapat dibentuk, di alam didapat sebagai hematite, di dalam air minum besi menimbulkan rasa, warna kuning, pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi dan kekeruhan. Besi dibutuhkan oleh tubuh manusia dalam pembentukan haemoglobin, banyaknya besi di dalam tubuh dikendalikan pada fase absorbsi, tubuh manusia tidak dapat mengekskresikan besi, karenanya bagi mereka yang sering mendapat transpusi darah, warna kulitnya menjadi hitam karena akumulasi besi (Fe). Sekalipun besi (Fe) diperlukan oleh tubuh manusia, tetapi dalam dosis besar dapat merusak dinding usus, kematian sering kali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini, debu besi juga dapat terakumulasi di dalam alveoli dan dapat menyebabkan berkurangnya rungsi paru-paru (Soemirat; 2004)
9 2.5. Prinsip Penghilangan Besi Proses penghilangan besi pada prinsipnya adalah proses oksidasi, yaitu menaikan tingkat oksidasi oleh suatu oksidator dengan tujuan merubah bentuk besi terlarut menjadi bentuk besi tidak larut (endapan). Endapan yang terbentuk dihilangkan dengan proses sedimentasi dan atau filtrasi Proses Oksidasi dan Adsorpsi Besi dapat diendapkan sebagai senyawanya dengan karbonat pada air yang mengandung karbonat (alkalinitas), dengan penambahan kapur atau soda. Pengendapan ini berlangsung pada kondisi anaerobik. Kelarutan Fe (II) ditentukan oleh konsentrasi total karbonik (Cr), dimana C T = H 2 CO 3 + HCO CO 2-3 = 10-3 M Pada kondisi tersebut, Fe (II) karbonat dapat diharapkan mengendap seluruhnya pada ph > 8 dan 8,5. Pengendapan Fe (II) hidroksida pada ph ± 11. Besi akan lebih baik bila diendapkan dengan jalan oksidasi oleh oksidator seperti O 2 ; O 3 ; Klor / senyawa Klor; KMnO 4, karena kelarutan dari bentuk Fe (III) trihidroksida adalah lebih rendah dibandingkan dengan senyawa Fe (II) karbonat. Kecepatan oksidasi Fe (II) oleh oksigen sangat rendah dalam kondisi nilai ph rendah. Dalam hal ini ph perlu dinaikkan dengan mengurangi konsentrasi CO 2 atau dengan penambahan alkali (kapur).
10 Sebaliknya kecepatan oksidasi dapat ditingkatkan dengan menggunakan katalisator. Peranan akumulasi endapan besi, bakteria besi yang tumbuh pada media penyaring seperti arang, koral atau butiran pasir, pada unit "Aerator kontak dan Filter kontak" diduga berlaku sebagai katalis bagi reaksi oksidasi. Agak sulit dalam mengukur kecepatan oksidasi besi (II) menjadi bentuk yang dapat disaring, karena kehadiran zat pereduksi lainnya. Walaupun demikian kecepatan pengendapan dan aglomerasi Fe (II) yang terkandung di dalam air alam, lebih lambat dari perkiraan teoritis. Hal ini memberi gambaran bahwa ada rintangan seperti reduksi besi (III) oleh zat organik dan zat pereduksi lainnya. Rintangan ini tetap ada sampai seluruh zat organik teroksidasi dan endapan yang terbentuk akan stabil. Waktu oksidasi pada beberapa instalasi dapat dipersingkat akibat efek katalis seperti : 1. Deposit yang ada 2. Keberadaan anion-anion tertentu (terutama silikat dan fosfat) 3. Katalis logam yang digunakan pada air yang diolah, sebagai contoh sedikit kupri sulfat akan sangat berpengaruh terhadap oksidasi besi oleh oksigen atau oksidator kimia lainnya 4. beberapa proses biologis 5. Keberadaan asam humus akan memperlambat oksidasi besi. Penyerapan atas Fe (II) dilaporkan memegang peranan dalam penghilangan besi dari air. Endapan Fe (III) hidroksida, mempunyai kapasitas adsorpsi
11 (penyerapan) yang tinggi. Proses adsorpsi terjadi pada filter kontak (filter kering), dimana pada filter ini media penyaring terlapisi oleh endapannya. Suatu periode waktu dibutuhkan filter bagi pemasangan dan bagi berlangsungnya pengendapan tersebut. Penambahan MgO pada air yang mempunyai ph rendah dapat menaikkan kecepatan oksidasi Fe (II) tanpa menaikkan ph yang berarti bagi air yang dihasilkan (hasil olahan) Oksidator dan Reaksi Oksidasi Besi Oksidator dan reaksi yang digunakan dalam mengoksidasi besi (II) dan antara lain: 1. Oksigen : 4 Fe H 2 O 4 Fe(OH) H ++ 4Fe 2+ + O OH - + 2H 2 O 4Fe(OH) 3 Pembentukan besi (III) dipengaruhi oleh ph, pada ph antara 6,9-7,2, reaksi pembentukan Fe (III) dapat terjadi dengan cepat. 2. Klor dan Senyawa Klor: 2Fe 2+ + C1 2 2 Fe Cl - 2Fe 2+ + HOCl + H - 2 Fe 3+ + Cl - + H 2 O Pada ph normal hidrolisa terjadi: 2Fe H 2 O > 2 Fe (OH) 3 + 6H+
12 Penggunaan klor sebagai oksidator biasanya untuk mengolah air dengan kandungan besi (II) kurang dari 2 mg/1. Pembentukan Fe (III) tergantung pada ph. Pada ph 7,5, klor berbentuk 50% asam hipoklorit (HOCI) dan 50% ion hipoklorit (OCl - ). 3. KMnO 4 : 5 Fe 2+ + MnO H + Mn Fe H 2 O 5Fe H 2 O 5 Fe(OH) H + 3 Fe 2 " t MnO 4 " + 8 H + 3 Fe 3+ + Mn H 2 4. ClO 2 (Klor Dioksida) : Pertama kali diterapkan untuk menghilangkan bau dan rasa pada air bersih, kemudian dipergunakan untuk menghilangkan warna (orgnik) dan terakhir dipergunakan untuk mengurangi unsur besi, dimana untuk pembentukan besi (III) terjadi pada ph lebih dan Ozon(O 3 ): 2 Fe + 3 O H 2 O 2 Fe (OH) O H Dosis Pembubuhan Oksidator Berdasarkan reaksi oksidasi di atas maka dapat di hitung secara stoikhiometri kebutuhan teoritis setiap 1 mg/1 oksidator. Dosis secara teoritis dikonversikan menjadi dosis (kebutuhan) secara teknis, yang dinyatakan dalam mg/1, seperti terlihat pada tabel 2.1.
13 Kebutuhan secara teknis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti 1. ph 2. Keberadaan zat-zat pereduksi 3. Kandungan zat organik 4. Waktu kontak 5. Keberadaan deposit. JENIS OKSIDATOR Tabel 2.1. Dosis Teoritis dan Teknis Oksidan DOSIS TEORITIS (mg/l / mg/l Oksidator) untuk DOSIS TEKNIS*) (mg/l / mg/l Oksidator) untuk Besi Mangan Besi Mangan Oksigen (O 2 ) 0, Gas klor 0,63 1, Senyawa klor **) 0,47 0,48 1) - - 0,95 2) Klor dioksida (ClO 2 ) - 2,5-1,5 10 x KMnO 4 (MnO - 4 ) 0,57 1, x Ozon (O 3 ) 1,87 9, x Sumber: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (2004) *) sebagai kelipatan dosis teoritis **) dihitung sebagai HOCl 1) reaksi 1) 2) reaksi 2)
14 Penghilangan Yang Digabungkan Dengan Penghilangan Karbonat Penghilangan karbonat dengan menggunakan kapur mengahasilkan ph yang tinggi. Dimana kondisi mi sesuai untuk penghilangan besi. Pada ph 8.2 hampir seluruh ferro karbonat terendapkan dan endapan ferro hidroksida [Fe(OH) 2 ] terjadi pada ph 10,5 (lihat gambar 2.2). Dengan adanya potensi redoks yang tinggi, maka besi (II) dalam air akan terendapkan menjadi bentuk Fe(OH) 3 seperti ditunjukkan oleh reaksi di bawah ini: Fe H 2 O Fe (OH) H + e Besi Teralarut FeCO 3 Fe(OH)2 Fe 2+ Fe(OH) ,6 0,56 0,056 Besi Teralarut (mg/l) , Fe 2++ 0, ph Gambar 2. Solubilitas Besi Didalam Air Sebagai Fungsi ph Pada Nilai Alkalinitas Rata-rata (Soemirat, 2004)
15 Penghilangan sebagian karbonat terjadi pada ph 8, menghasilkan penghilangan besi secara sempurna. Pada kasus yang sama seperti penghilangan karbonat katalitik, dimana secara teoritis proses digabung dengan penghilangan karbonat pada ph 9, Operasi Penghilangan Besi Aplikasi Proses Seperti diterangkan terdahulu bahwa prinsip penghilangan besi yang sudah umum dilakukan adalah merubah bentuk besi terlarut menjadi besi endapan/suspensi/dispersi halus, dengan cara mengoksidasi menggunakan oksidator yang dapat dipilih seperti yang tersebut diatas. Kemudian proses dilanjutkan dengan pemisahan endapan/suspensi/dispersi yang dihasilkan proses oksidasi. Umumnya pemisahan ini dilakukan dengan penyaringan. Akan tetapi untuk meningkatkan efisiensi penghilangan endapan ada beberapa cara antara lain: 1. Pengendapan (sedimentasi) dilanjutkan dengan penyaringan (filtrasi). 2. Pengendapan saja jika endapan yang terbentuk relatif besar untuk dapat mengendap dengan sempurna dan tidak terdapat partikel-partikel halus serta waktu pengolahan cukup lama. 3. Filtrasi saja jika proses oksidasi terjadi dengan sempurna dengan waktu yang relatif pendek dan jenis oksidan serta kondisi operasi sangat mendukung keberhasilan proses oksidasi.
16 4. Koagulasi - Flokulasi Sedimentasi Filtrasi. Hal ini dilakukan jika kandungan besi cukup tinggi dan bentuk besi teroksidasi merupakan dispersi halus yang tidak efisien untuk diendapkan/disaring. 5. Menggunakan proses penyaringan dengan pasir aktif atau zeolite sebagai media penyaring, dimana kedua media penyaring ini berfungsi ganda, dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pasir aktif disamping sebagai media penyaring, berfungsi pula sebagai oksidator karena permukaannya dilapisi zat aktif (MnO 2 ) sebagai oksidan. b. Zeolite, disamping sebagai media penyaring juga berfungsi sebagai resin kationik alami yang bisa menukar ion besi (II) penghilangan besi dengan cara pertukaran ion (ion exchange) atau digabungkan dengan proses "Pelunakan" (Softening). Pada air permukaan, warna yang timbul dan zat organik biasanya bercampur dengan air lunak yang mengandung sedikit alkalinitas, apabila dalam proses pengolahan air bersih akan menggunakan koagulan maka dari hasil suatu percobaan di dapat bahwa penurunan warna dapat dihasilkan lebih baik jika dalam air tersebut kandungan unsur besinya meningkat. Jika air permukaan mengalami proses pelunakan dengan proses kapur soda, sejumlah unsur besi (yang terlarut dan tidak terlarut) akan hilang bersama dengan kesadahannya. Pada air tanah, dimana dijumpai unsur besi (II) dan warna yang berupa ikatan kompleks dengan besi jika konsentrasinya antara 5-10 mg/1, maka air tersebut diolah
17 dengan menggunakan pengolahan pendahuluan (aerasi) untuk merubah bentuk besi terlarut menjadi bentuk tersuspensi/terdispersi halus, kemudian dilanjutkan dengan proses pengolahan lengkap (konvensional). Pengolahan lainnya dapat dilakukan dengan menggunakan pengolahan pendahuluan yaitu oksidasi dengan menggunakan klor/senyawa klor (Pra Klorinasi), atau ozon atau koagulasi, flokulasi, pengendapan dengan penambahan besi (III) sulfat sebagai koagulan, untuk pemisahan endapan, jika perlu digunakan "Sludge blanket clarifier". Khlorinasi banyak diguakan pada penyediaan air domestik yang memperoleh air baku dari air permukaan atau air tanah, disamping itu sering pula digunakan pada air bersih yang telah diolah. Zat khlor merupakan zat pengoksidasi, oleh karena itu jumlah khlor yang dibutuhkan tergantung pada konsentrasi organic dan zat NH 3- N dalam air yang diolah. (BPPT,2004) Pada umumnya zat Khlor dimasukan ke dalam air dalam bentuk gas Cl 2, Khlor dioksida (ClO 2 ), sodium hipokhlorit (NaOCl) dan calsium hipokhlorit Ca(OCl) 2 - Khlor bentuk calsium hipokhlorit lebih banyak digunakan dari pada bentuk gas, karena penggunaannya lebih mudah (BPPT, 2004).
18 2.7. Kerangka Konsep Kerangka konsep dalam penelitian ini satu variabel dependen yaitu penurunan kadar besi (Fe) dengan tiga faktor yang berperan didalam oksidasi yaitu Aerasi Betingkat, Aerator dan Oksidator (KMnO 4 ) AERASI BERTINGKAT AIR SUMUR AERATOR Kadar Fe OKSIDATOR (KMnO 4 ) Gambar 3. Kerangka Konsep penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mutu air adalah kadar air yang diperbolehkan dalam zat yang akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian air secara umum Mutu air adalah kadar air yang diperbolehkan dalam zat yang akan digunakan.air murni adalah air yang tidak mempunyai rasa, warna dan bau, yang terdiri
Lebih terperinciMn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut
Pengolahan Aerasi Aerasi adalah salah satu pengolahan air dengan cara penambahan oksigen kedalam air. Penambahan oksigen dilakukan sebagai salah satu usaha pengambilan zat pencemar yang tergantung di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara penghasil batubara yang cukup banyak. Sumber daya alam yang melimpah dapat dijadikan alternatif sebagai pemanfaatan
Lebih terperinciPENENTUAN KUALITAS AIR
PENENTUAN KUALITAS AIR Analisis air Mengetahui sifat fisik dan Kimia air Air minum Rumah tangga pertanian industri Jenis zat yang dianalisis berlainan (pemilihan parameter yang tepat) Kendala analisis
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pertambangan timah di Indonesia dimulai pada abad ke-18. Sejak tahun 1815 penambangan timah di pulau Bangka dilaksanakan oleh pemerintah Hindia Belanda dan berlanjut sampai PT.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi makhluk hidup. Air yang dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air yang jernih,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan yang ada dialam. Guna memenuhi berbagai macam kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia banyak memerlukan berbagai macam bahan-bahan yang ada dialam. Guna memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya tersebut manusia melakukan
Lebih terperinci, NO 3-, SO 4, CO 2 dan H +, yang digunakan oleh
TINJAUAN PUSTAKA Penggenangan Tanah Penggenangan lahan kering dalam rangka pengembangan tanah sawah akan menyebabkan serangkaian perubahan kimia dan elektrokimia yang mempengaruhi kapasitas tanah dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sampah Sampah dapat didefinisikan sebagai semua buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan, yang dibuang karena sudah tidak berguna atau diperlukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Pengenalan Air Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan. Bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan. Bagi manusia, air digunakan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti mencuci, mandi, memasak dan sebagainya.
Lebih terperinciBAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian
BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian Penelitian biofiltrasi ini targetnya adalah dapat meningkatkan kualitas air baku IPA Taman Kota Sehingga masuk baku mutu Pergub 582 tahun 1995 golongan B yakni
Lebih terperinciPERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK
PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK 1. Siklus Nitrogen Nitrogen merupakan limiting factor yang harus diperhatikan dalam suatu ekosistem perairan. Nitrgen di perairan terdapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat di bumi dan sangat penting bagi kehidupan. Suatu molekul air terdiri atas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan suatu senyawa kimia yang paling dikenal dan banyak terdapat di bumi dan sangat penting bagi kehidupan. Suatu molekul air terdiri atas dua atom hidrogen dan
Lebih terperinciPROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL PENDAHULUAN 1. AIR Air merupakan sumber alam yang sangat penting di dunia, karena tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Air juga banyak mendapat
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. (CH 2 O)n + n O 2 n CO 2 + n H 2 O + e - (1) mikrob (CH 2 O)n + nh 2 O nco 2 + 4n e - + 4n H + (2)
HASIL DAN PEMBAHASAN Dinamika Eh dan ph Ketika tanah digenangi, air akan menggantikan udara dalam pori tanah. Pada kondisi seperti ini, mikrob aerob tanah menggunakan semua oksigen yang tersisa dalam tanah.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumber-Sumber Air Sumber-sumber air bisa dikelompokkan menjadi 4 golongan, yaitu: 1. Air atmosfer Air atmesfer adalah air hujan. Dalam keadaan murni, sangat bersih namun keadaan
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1 Kadar Oksigen Terlarut Hasil pengukuran konsentrasi oksigen terlarut pada kolam pemeliharaan ikan nila Oreochromis sp dapat dilihat pada Gambar 2. Dari gambar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-harinya yang memenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan zat paling dibutuhkan bagi kehidupan manusia. Air yang dimaksud adalah air tawar atau air bersih yang akan secara langsung dapat dipakai di kehidupan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
18 BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperoleh dari berbagai sumber, tergantung pada kondisi daerah setempat. Kondisi sumber air pada setiap
Lebih terperincikimia Yang berbeda untuk masing-masing lapisan tanah. Disamping itu, pengotoran juga masih terus berlangsung. Terutama pada permukaan air yang dekat
kimia (garam-garam terlarut) karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsurunsur kimia Yang berbeda untuk masing-masing lapisan tanah. Disamping itu, pengotoran juga masih terus berlangsung. Terutama
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM
BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM IV.1. Umum Air baku adalah air yang memenuhi baku mutu air baku untuk dapat diolah menjadi air minum. Air baku yang diolah menjadi air minum dapat berasal dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh manusia itu sendiri (Mulia, 2005). fungsi tersebut dengan sempurna. Konsumsi air rata-rata setiap orang adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan mahkluk hidup di bumi. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan
Lebih terperinciDISINFEKSI DAN NETRALISASI
DISINFEKSI DAN NETRALISASI PROSES Disinfeksi ADALAH PROSES PENGOLAHAN AIR DENGAN TUJUAN UNTUK MEMBUNUH MIKROORGANISME (BAKTERI) DALAM AIR YANG MENYEBABKAN PENYAKIT Cara-cara Disinfeksi 1. Cara Fisik a.
Lebih terperinciRANCANGAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR. Oleh DEDY BAHAR 5960
RANCANGAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR Oleh DEDY BAHAR 5960 PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 (STM PEMBANGUNAN) TEMANGGUNG PROGRAM STUDY KEAHLIAN TEKNIK KIMIA KOPETENSI KEAHLIAN KIMIA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Umum Air Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan untuk kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum, pertanian,
Lebih terperinciPENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION
PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION 1. Latar Belakang Kesadahan didefinisikan sebagai kemampuan air dalam mengkonsumsi sejumlah sabun secara berlebihan serta mengakibatkan pengerakan pada pemanas
Lebih terperinciGAMBARAN KADAR Fe (BESI) PADA AIR TANAH DANGKAL (SUMUR) DI KECAMATAN SUKARAME PALEMBANG TAHUN 2012 ABSTRAK
GAMBARAN KADAR Fe (BESI) PADA AIR TANAH DANGKAL (SUMUR) DI KECAMATAN SUKARAME PALEMBANG TAHUN 2012 Witi Karwiti Dosen Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Palembang ABSTRAK Besi merupakan salah satu logam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Permanganometri merupakan metode titrasi dengan menggunakan kalium
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permanganometri Permanganometri merupakan metode titrasi dengan menggunakan kalium permanganat, yang merupakan oksidator kuat sebagai titran. Titrasi ini didasarkan atas titrasi
Lebih terperinciPENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER
PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Oleh Denni Alfiansyah 1031210146-3A JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI MALANG MALANG 2012 PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Air yang digunakan pada proses pengolahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Air suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan untuk kebutuhan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum, masak, mandi, mencuci, pertanian,
Lebih terperinciTRANSFORMASI BESI DAN MANGAN
TRANSFORMASI BESI DAN MANGAN Besi dan mangan merupakan unsur mikro esensial untuk tumbuhan tetapi toksik pada konsentrasi tinggi. Besi dan mangan merupakan logam-logam transisi pertama dan ketiga terbanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat di antaranya tingkat ekonomi, pendidikan, keadaan lingkungan, dan kehidupan sosial budaya. Faktor yang penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga tidak akan ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Ada tiga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan utama dalam proses kehidupan di bumi, sehingga tidak akan ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Ada tiga jenis sumber air di bumi
Lebih terperinciPenurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Dalam Air Tanah dengan Metode Aerasi Conventional Cascade dan Aerasi Vertical Buffle Channel Cascade
Penurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Dalam Air Tanah dengan Metode Aerasi Conventional Cascade dan Aerasi Vertical Buffle Channel Cascade Sri Hastutiningrum*, Purnawan, dan Erri Nurmaitawati Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan, baik itu kehidupan manusia maupun kehidupan binatang dan tumbuh-tumbuhan. Air adalah merupakan bahan yang sangat vital
Lebih terperinciPENGOLAHAN AIR BERSIH. PENGOLAHAN UNTUK MENGURANGI KONSENTRASI ZAT Kandungan Fe, CO2 agresif, bakteri yang tinggi
PENGOLAHAN AIR BERSIH PENGOLAHAN UNTUK MENGURANGI KONSENTRASI ZAT Kandungan Fe, CO2 agresif, bakteri yang tinggi PENGOLAHAN LENGKAP Dilaksanakan pada air permukaan, air sungai), Diperlukan unt menjernihkan
Lebih terperinciUJI COBA ALAT PENGOLAHAN AIR SUNGAI DENGAN POMPA AERATOR DAN SARING SPONS UNTUK MEMPEROLEH AIR BERSIH YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
UJI COBA ALAT PENGOLAHAN AIR SUNGAI DENGAN POMPA AERATOR DAN SARING SPONS UNTUK MEMPEROLEH AIR BERSIH YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN Suprapto, TH.Teddy Bambang S, Riyanto Suprawihadi (*) *) Jurusan Kesling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk
Lebih terperinci12/3/2015 PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR. Ca Mg
Air adalah salah satu bahan pokok (komoditas) yang paling melimpah di alam tetapi juga salah satu yang paling sering disalahgunakan Penjernihan air adalah proses menghilangkan/mengurangi kandungan/campuran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan terutama terdiri dari air yang telah dipergunakan dengan hampir-hampir 0,1% dari padanya berupa benda-benda
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam kehidupan sehari hari, air merupakan sesuatu yang sangat penting dan berharga. Banyak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Sumber Kehidupan Dalam kehidupan sehari hari, air merupakan sesuatu yang sangat penting dan berharga. Banyak aktivitas yang kita lakukan sehari hari bergantung pada air.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri berat maupun yang berupa industri ringan (Sugiharto, 2008). Sragen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai usaha telah dilaksanakan oleh pemerintah pada akhir-akhir ini untuk meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat yang dicita-citakan yaitu masyarakat
Lebih terperinciANALISISN AIR METODE TITRIMETRI TENTANG KESADAHAN AIR. Oleh : MARTINA : AK
ANALISISN AIR METODE TITRIMETRI TENTANG KESADAHAN AIR Oleh : MARTINA : AK.011.046 A. PENGERTIAN AIR senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan makhluk hidup lainnya karena fungsinya
Lebih terperinciPenyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK
Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi Satriananda *) ABSTRAK Air yang mengandung Besi (Fe) dapat mengganggu kesehatan, sehingga ion-ion Fe berlebihan dalam air harus disisihkan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Air adalah zat yang sangat dibutuhkkan oleh semua makhluk hidup termasuk
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Air adalah zat yang sangat dibutuhkkan oleh semua makhluk hidup termasuk manusia, hewan serta tumbuh-tumbuhan. Manfaat air bermacam-macam misalnya untuk diminum, untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk hidup memerlukan air tanpa air tidak ada kehidupan. Kebutuhan air menyangkut dua hal: (1) air untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas pencemaran lingkungan yang dihasilkan dari suatu kegiatan industri merupakan suatu masalah yang sangat umum dan sulit untuk dipecahkan pada saat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian Terdahulu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Sudah banyak yang melakukan penelitian mengenai analisis kualitas air dengan alat uji model filtrasi buatan diantaranya; Eka Wahyu Andriyanto, (2010) Uji
Lebih terperinciBAGIAN IV: PEMILIHAN PROSES PENGOLAHAN
BAGIAN IV: PEMILIHAN PROSES PENGOLAHAN BAB 9 DIAGRAM ALIR PROSES BERDASAR AIR BAKU RINGKASAN Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa dapat merangkai diagram alir proses pengolahan air minum dengan air baku
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu daerah, maka penyebaran penyakit menular dalam hal ini adalah penyakit perut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan, terutama penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. air. Demikian juga dengan manusia tidak dapat hidup tanpa air. Tubuh kita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Tanpa air tidak akan ada kehidupan, sehingga semua mahluk hidup membutuhkan air. Demikian juga dengan manusia
Lebih terperinciPerancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai
Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai Air yang digunakan meliputi : 1. Air pendingin, digunakan untuk mendinginkan alat penukar panas. 2. Air Proses,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu atom oksigen (O) yang berikatan secara kovalen yang sangat penting fungsinya. Dengan adanya penyediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber daya alam yang paling penting bagi kehidupan manusia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sumber daya alam yang paling penting bagi kehidupan manusia adalah sumber daya air. Air merupakan kebutuhan pokok manusia sehari-hari, sehingga dapat dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transportasi baik di sungai maupun di laut. Air juga dipergunakan untuk. meningkatkan kualitas hidup manusia (Arya W., 2001).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia di bumi ini. Sesuai dengan kegunaannya, air dipakai sebagai air minum, mandi, mencuci, sanitasi, transportasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. akhirnya ke laut kembali. Air laut menguap karena radiasi matahari menjadi awan,
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Siklus Hidrologi Siklus hidrologi adalah gerakan air laut ke udara, kemudian jatuh dan akhirnya ke laut kembali. Air laut menguap karena radiasi matahari menjadi awan, kemudian
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)
Lampiran 2 LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Umur : Jenis kelamin : Alamat : No.Telp./ HP : Setelah mempelajari dan mendapatkan penjelasan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS O L E H: NAMA : HABRIN KIFLI HS STAMBUK : F1C1 15 034 KELOMPOK : V (LIMA) ASISTEN : SARTINI, S.Si LABORATORIUM KIMIA ANALITIK FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciLOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION
LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION BY : Djadjat Tisnadjaja Golongan ketiga Besi (II) dan (III), Alumunium, Kromium (III) dan (VI), nikel, kobalt, Mangan (II) dan (VII) serta Zink Djadjat Tisnadjaja,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Akses terhadap air
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan pokok makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Akses terhadap air bersih masih menjadi salah satu persoalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah materi di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk hidup yang ada di planet ini yang tidak membutuhkan air. Di dalam sel hidup baik pada sel tumbuh-tumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. karena itu air berperan penting dalam berlangsungnya sebuah kehidupan. Air
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah salah satu elemen atau unsur yang berdiri sebagai pemegang tonggak kehidupan makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan, oleh karena itu air berperan
Lebih terperinciUntuk mengetahui konsentrasi besi (total, Fe2+), maka dilakukan pengujian
39 BABV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil pemeriksaan di laboratorium 5.1.1 Pemeriksaan besi Untuk mengetahui konsentrasi besi (total, Fe2+), maka dilakukan pengujian besi total dan ferro (Fe2+)
Lebih terperinciBab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV asil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Isolasi Kitin dari Limbah Udang Sampel limbah udang kering diproses dalam beberapa tahap yaitu penghilangan protein, penghilangan mineral, dan deasetilasi untuk
Lebih terperinci: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan
AIR Sumber Air 1. Air laut 2. Air tawar a. Air hujan b. Air permukaan Impurities (Pengotor) air permukaan akan sangat tergantung kepada lingkungannya, seperti - Peptisida - Herbisida - Limbah industry
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pencemaran air minum oleh virus, bakteri patogen, dan parasit lainnya, atau oleh zat kimia, dapat terjadi pada sumber air bakunya, ataupun terjadi pada saat pengaliran air olahan
Lebih terperinci2. WATER TREATMENT 2.1 PENDAHULUAN
. WATER TREATMENT.1 PENDAHULUAN Air adalah salah satu bahan pokok (komoditas) yang paling melimpah di alam tetapi juga salah satu yang paling sering disalahgunakan. Sebagaimana diketahui bahwa bumi merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. supaya dapat dimanfaatkan oleh semua makhluk hidup. Namun akhir-akhir ini. (Ferri) dan ion Fe 2+ (Ferro) dengan jumlah yang tinggi,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan salah satu yang banyak diperlukan oleh semua makhluk hidup. Oleh sebab itu, air harus dilindungi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demikian, masyarakat akan memakai air yang kurang atau tidak bersih yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan yang pertama bagi terselenggaranya kesehatan yang baik adalah tersedianya air yang memadai dari segi kuantitas dan kualitasnya yang memenuhi syarat kebersihan
Lebih terperinciTUGAS KOROSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KOROSI
TUGAS KOROSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KOROSI Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Korosi Dosen pengampu: Drs. Drs. Ranto.H.S., MT. Disusun oleh : Deny Prabowo K2513016 PROGRAM
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi penelitian terlihat beragam, berikut diuraikan sifat kimia
Lebih terperinciFORUM IPTEK Vol 13 No. 03. PENGGUNAAN KAPORIT PADA PENGOLAHAN AIR BERSIH DAPAT MENYEBABKAN PENYAKIT KANKER Oleh : Mulyono, ST *)
Intisari PENGGUNAAN KAPORIT PADA PENGOLAHAN AIR BERSIH DAPAT MENYEBABKAN PENYAKIT KANKER Oleh : Mulyono, ST *) Salah satu penyebab penyakit kanker adalah senyawa trihalomethan senyawa ini bisa terbentuk
Lebih terperincitertuang dalam peraturan pemerintah no.82 tahun 2001, batas maksimum untuk
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan dan pengolahan air sangat penting dilakukan untuk mengetahui apakah air yang akan dikonsumsi oleh masyarakat telah memenuhi standar kualitas air minum
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Hasil Percobaan Pengumpulan data hasil percobaan diperoleh dari beberapa pengujian, yaitu: a. Data Hasil Pengujian Sampel Awal Data hasil pengujian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan satu atom O (oksigen) dengan formula atau rumus molekul H 2 O. Air yang berada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari perpaduan dua atom H (hidrogen) dan satu atom O (oksigen) dengan formula atau rumus molekul H 2 O. Air yang berada dialam ditemukan
Lebih terperinciKombinasi pengolahan fisika, kimia dan biologi
Metode Analisis Untuk Air Limbah Pengambilan sample air limbah meliputi beberapa aspek: 1. Lokasi sampling 2. waktu dan frekuensi sampling 3. Cara Pengambilan sample 4. Peralatan yang diperlukan 5. Penyimpanan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (zat padat, air, dan atmosfer). Bumi dilingkupi air sebanyak 70% sedangkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan salah satu dari ketiga komponen yang membentuk bumi (zat padat, air, dan atmosfer). Bumi dilingkupi air sebanyak 70% sedangkan sisanya (30%) berupa daratan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kesadahan Kesadahan atau hardness adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air. Penyebab air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca 2+, Mg 2+, atau dapat juga
Lebih terperinciAIR SUMUR SUNTIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PNEUMATIC SYSTEM
PENURUNAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMUR SUNTIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PNEUMATIC SYSTEM (Suatu Penelitian di RT 1 Kelurahan Wumialo Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo) Clara Shinta Dilapanga 1), Herlina
Lebih terperinciKIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 12 Sesi NGAN KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA Keteraturan sifat keperiodikan unsur dalam satu periode dapat diamati pada unsur-unsur periode
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 AIR Air merupakan sumber daya alam yang di perlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap
Lebih terperinciPenurunan Kandungan Zat Kapur dalam Air Tanah dengan Menggunakan Media Zeolit Alam dan Karbon Aktif Menjadi Air Bersih
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-78 Penurunan Kandungan Zat Kapur dalam Air Tanah dengan Menggunakan Media Zeolit Alam dan Karbon Aktif Menjadi Air Bersih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdampak positif, keberadaan industri juga dapat menyebabkan dampak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan sektor industri menjadi salah satu sektor penting, dimana keberadaannya berdampak positif dalam pembangunan suatu wilayah karena dengan adanya industri maka
Lebih terperinciBAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON
BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON Air merupakan salah satu bahan pokok dalam proses pembuatan beton, peranan air sebagai bahan untuk membuat beton dapat menentukan mutu campuran beton. 4.1 Persyaratan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran terhadap beberapa parameter kualitas pada
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kualitas Air Dari hasil pengukuran terhadap beberapa parameter kualitas pada masingmasing perlakuan selama penelitian adalah seperti terlihat pada Tabel 1 Tabel 1 Kualitas Air
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air 1. Pengertian air a. Pengertian air minum Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. 8) b. Pengertian air bersih Air bersih
Lebih terperinci8 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Air merupakan sumber daya alam yang mempunyai fungsi sangat penting bagi kehidupan manusai dan makhluk hidup lainnya, serta sebagai modal dasar dalam pembangunan.
Lebih terperinciPENURUNAN KADAR ION BESI (Fe) DALAM AIR BERSIH SECARA AERASI DAN SEDIMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MAGNET
PENURUNAN KADAR ION BESI (Fe) DALAM AIR BERSIH SECARA AERASI DAN SEDIMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MAGNET Bastian Addy Sanjaya **) dan R.R Moekarni *) Abstrak Air merupakan salah satu komponen dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN % air. Transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Fungsinya bagi kehidupan tidak akan dapat digantikan oleh senyawa lainnya.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencemaran Perairan
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencemaran Perairan Menurut Odum (1971), pencemaran adalah perubahan sifat fisik, kimia dan biologi yang tidak dikehendaki pada udara, tanah dan air. Sedangkan menurut Saeni
Lebih terperinciPengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA
Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA 51 Nusa Idaman Said III.1 PENDAHULUAN Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini, data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Penyajian grafik dilakukan berdasarkan variabel konsentrasi terhadap kedalaman dan disajikan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup, baik pada tumbuh tumbuhan ataupun pada hewan ( termasuk di dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Air II.1.1. Definisi Air Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak ada satu pun mahluk hidup yang berada di planet bumi ini, yang tidak membutuhkan air. Di dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air adalah unsur penting bagi makhluk hidup. Manusia dapat bertahan hidup tanpa makan selama 3 sampai 6 bulan namun tidak akan mampu bertahan hidup tanpa air. Sebanyak
Lebih terperinci12/3/2015 PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR 2.1 PENDAHULUAN
Air adalah salah satu bahan pokok (komoditas) yang paling melimpah di alam tetapi juga salah satu yang paling sering disalahgunakan Definisi Water Treatment (Pengolahan Air) Suatu proses/bentuk pengolahan
Lebih terperinciKAJIAN PENGGUNAAN BIJI KELOR SEBAGAI KOAGULAN PADA PROSES PENURUNAN KANDUNGAN ORGANIK (KMnO 4 ) LIMBAH INDUSTRI TEMPE DALAM REAKTOR BATCH
Spectra Nomor 8 Volume IV Juli 06: 16-26 KAJIAN PENGGUNAAN BIJI KELOR SEBAGAI KOAGULAN PADA PROSES PENURUNAN KANDUNGAN ORGANIK (KMnO 4 ) LIMBAH INDUSTRI TEMPE DALAM REAKTOR BATCH Sudiro Ika Wahyuni Harsari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang semakin tinggi dan peningkatan jumlah industri di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penurunan kualitas air merupakan salah satu bentuk penurunan kualitas lingkungan sebagai akibat dari tingkat pertambahan penduduk yang semakin tinggi dan peningkatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pupuk Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal digunakan adalah kotoran
Lebih terperinci