ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN LOVEBIRD

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN LOVEBIRD"

Transkripsi

1 NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN LOVEBIRD (Studi Kasus : TASYA LOVEBIRD, Kartasura) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : NOPRY ADI WINATA D JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

2 HALAMAN PENGESAHAN ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN LOVEBIRD (Studi Kasus : TASYA LOVEBIRD, Kartasura) Naskah publikasi Tugas Akhir ini telah diterima dan disahkan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Studi S-1 untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Hari/Tanggal : Jam : Disusun oleh : Nama : Nopry Adi Winata NIM : D Jur/Fak : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Mengesahkan : Pembimbing I Pembimbing II (Etika Muslimah, ST. MM. MT.) (Ir. M. Musrofi)

3 ABSTRAKSI Beternak lovebird saat ini semakin dilirik oleh para penghobi burung kicauan diberbagai daerah. Meroketnya harga jual lovebird menjadi pemicu para penangkar untuk mengembangkannya secara maksimal. Namun dilain pihak, perubahan situasi ekonomi global di Negara Indonesia menyebabkan perubahan yang sangat berarti bagi kehidupan masyarakat di Indonesia secara luas. Ini berdampak pada meningkatnya biaya hidup masyarakat yang berpengaruh pada tuntutan kenaikan pedapatan dari semua sektor usaha masyarakat. Dampaknya untuk sektor industri peternakan adalah kenaikan harga pakan ternak dan faktor-faktor lainnya akan mempengaruhi perkembangan usaha peternakan lovebird. Situasi inilah yang melatarbelakangi pentingnya melakukan analisa kelayakan terhadap usaha peternakan lovebird. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek kelayakan dan kebangkrutan dari usaha peternakan lovebird. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, Profitability Index, Break Even Point dan metode Altman Z (zeta) Score. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil positif untuk aspek pasar, teknik, manajemen, lingkungan dan keuangan. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Payback Period yaitu 24 Bulan 14 Hari, Net Present Value positif yaitu Rp ,11, nilai Internal Rate of Return yaitu 3,35%, nilai Profitability Index yaitu 2,38 dan Break Even Point terjadi pada penjualan 158 ekor anakan lovebird serta hasil perhitungan dengan metode Altman Z (zeta) Score selama 3 tahun menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird tidak mengalami masalah dengan kondisi keuangan, karena nilai Z score pada akhir tahun pertama adalah 5,73 kemudian pada akhir tahun kedua adalah 6,93 dan pada akhir tahun ketiga adalah 7,64. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan nilai Z score-nya > 2,90. Maka dapat disimpulkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak untuk dijalankan. Kata kunci : Peternakan Lovebird, Aspek Kelayakan, Metode Altman Z (zeta) Score

4 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beternak burung kicauan seperti lovebird (Agapornis) saat ini semakin dilirik oleh para penghobi burung kicauan diberbagai daerah. Meroketnya harga jual lovebird juga menjadi pemicu para penangkar untuk mengembangkannya secara maksimal. Lovebird juga menjadi topik yang saat ini sedang trend diperbincangkan dalam forum-forum offline maupun forum-forum online di internet. Faktor kepopuleran inilah yang menyebabkan harga burung tersebut melonjak. Alasan lain yang membuat para penghobi tertarik untuk beternak lovebird karena burung tersebut memiliki daya tarik tersendiri yaitu faktor dari suara kemudian warna dari tiap-tiap jenisnya beraneka ragam, tingkah laku lovebird yang lucu serta perawatan hariannya yang bisa dikatakan gampang karena lovebird tidak perlu mendapatkan perlakuan khusus seperti burung kicau lainnya. Namun dilain pihak, perubahan situasi ekonomi global di Negara Indonesia menyebabkan perubahan yang sangat berarti bagi kehidupan masyarakat di Indonesia secara luas. Ini berdampak pada meningkatnya biaya hidup masyarakat yang berpengaruh pada tuntutan kenaikan pedapatan dari semua sektor usaha masyarakat. Dampaknya untuk sektor industri peternakan adalah kenaikan harga pakan ternak dan faktor-faktor lainnya akan mempengaruhi perkembangan usaha dan efisiensi produksi dari sektor peternakan lovebird. Situasi inilah yang melatarbelakangi pentingnya melakukan analisis kelayakan terhadap usaha peternakan lovebird. Sehingga modal yang diinvestasikan dalam bisnis ini dapat lebih efisien dan pelaksanaan serta output yang dihasilkan menjadi efektif. 1.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menganalisis aspek pasar, aspek teknik, aspek manajemen, aspek lingkungan, aspek keuangan dan kebangkrutan dalam usaha peternakan lovebird. 2. Menganalisis kelayakan dan kebangkrutan dari usaha peternakan lovebird. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Studi Kelayakan Studi kelayakan merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah suatu gagasan usaha yang direncanakan tersebut diterima atau ditolak. Pengertian layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan gagasan usaha yang akan dilaksanakan memberi manfaat ekonomi suatu investasi untuk pihak swasta dan juga bermanfaat untuk masyarakat luas yang berwujud dengan penyerapan tenaga kerja serta pemanfaatan sumber daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan usaha tersebut. 2.2 Aspek-aspek Analisis Kelayakan 1. Aspek Pasar Analisis pasar dilakukan dengan tujuan untuk menguji serta menilai sejauh mana pemasaran dari produk yang dihasilkan dapat mendukung pengembangan usaha yang dilaksanakan. Uraian aspek pasar, sekurangkurangnya harus melingkupi peluang pasar, perkembangan pasar, penetapan pangsa pasar dan langkah-langkah yang perlu dilakukan disamping kebijaksanaan yang diperlukan.

5 2. Aspek Teknis Aspek teknis merupakan aspek-aspek yang berhubungan dengan lokasi usaha yang direncanakan, sumber bahan baku, jenis teknologi yang digunakan, kapasitas produksi, jenis dan jumlah investasi yang diperlukan. 3. Aspek Manajemen Dalam aspek manajemen, yang perlu diuraikan adalah bentuk kegiatan dan cara pengelolaan dari gagasan usaha yang direncanakan secara efisien. Apabila bentuk dan sistem pengelolaan telah dapat ditentukan secara teknis (jenis pekerjaan yang diperlukan) dan berdasarkan pada kegiatan usaha, disusun bentuk struktur organisasi yang cocok dan sesuai untuk menjalankan kegiatan tersebut. 4. Aspek Lingkungan Aspek lingkungan mengkaji bagaimana pengaruh usaha tersebut terhadap lingkungan sekitarnya, apakah dengan adanya usaha tersebut menciptakan lingkungan semakin baik atau semakin rusak. 5. Aspek Keuangan a. Payback Period (PP) Payback period adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus penerimaan secara komulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present value. PP = Jumlah Investasi... (2.1) Proceed Jika payback period > umur ekonomis, Investasi ditolak Jika payback period < umur ekonomis, Investasi diterima b. Net Present Value (NPV) Net present value adalah kriteria investasi yang banyak digunakan dalam mengukur apakah suatu usaha feasible atau tidak. At NPV = A (2.2) (1+r) n Keterangan : A 0 = Pengeluaran investasi pada tahun ke 0 At = Aliran kas masuk bersih pada tahun ke t r = Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh para pemilik modal sendiri dengan hanya memperhatikan resiko usaha n = Jumlah tahun (umur ekonomis) usaha Kriteria dari metode net present value adalah sebagai berikut : Proyek layak jika NPV positif. Proyek tidak layak jika NPV negatif. c. Internal Rate of Return (IRR) Internal rate of return adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan net present value sama dengan nol. NPV 1 IRR = i 1 + (NPV 1 NPV 2 ) x (i 2 i 1 )... (2.3) Keterangan : i 1 = Tingkat Discount Rate yang menghasilkan NPV 1. i 2 = Tingkat Discount Rate yang menghasilkan NPV 2.

6 d. Profitability Index (PI) Profitability index merupakan rasio aktifitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi. PI = PV. Proceed... (2.4) PV. Outlays Dimana PV Proceed = Proceed x tingkat suku bunga Kriteria dari profitability index adalah sebagai berikut : Jika PI > 1, investasi diterima Jika PI < 1, investasi ditolak e. Break Even Point (BEP) Break even point adalah titik impas dimana total reveneu = total cost. Dilihat dari jangka waktu pelaksanaan sebuah usaha, terjadi titik impas atau TR = TC tergantung pada lamanya arus penerimaan sebuah usaha dapat menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan serta biaya modal lainnya. BEP (Q) = FC... (2.5) P V Keterangan : P = Harga jual per unit FC = Biaya tetap V = Biaya variable per unit Q = Jumlah unit/kualitas produk yang dihasilkan dan dijual 2.3 Depresiasi Depresiasi merupakan penurunan nilai dari suatu aset fisik (mesin, kendaraan, bangunan, kecuali tanah) karena waktu dan pemakaian. 2.4 Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode akuntansi tertentu. Unsur-unsur pada laporan laba rugi yaitu pendapatan dan beban. 2.5 Aliran Kas (Cash Flow) Cash flow adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas (cash equivalent) atau investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang cepat dapat di jadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. 2.6 Analisis Kebangkrutan (Metode Altman Z-score) Perhitungan untuk perusahaan yang belum Go Public adalah sebagai berikut : Z = 0,717X 1 + 0,847X 2 + 3,107X 3 + 0,420X 4 + 0,998X 5... (2.6) Keterangan : Z = Overall Indeks (Indeks keseluruhan) X 1 = Working Capital to Total Asset (Modal Kerja / Total Aktiva) X 2 = Retained Earning to Total Assets (Laba Ditahan / Total Aktiva) X 3 = Earning Before Interest and Taxes to Total Assets ( EBIT / Total Aktiva) X 4 = Book Value of Equity to Book Value of Total Liabilities (Nilai Buku Saham/ Nilai Buku Total Kewajiban) X 5 = Sales to Total Assets (Penjualan / Total Aktiva)

7 Kriteria hasil perhitungan Z - score : 1. Jika Z > 2,90 maka perusahaan tidak mengalami masalah dengan kondisi keuangan (non-bankrupt company). 2. Jika 1,20 < Z < 2,90 maka perusahaan akan mengalami permasalahan keuangan jika tidak melakukan perbaikan yang berarti dalam manajemen maupun struktur keuangan. Pada titik rawan ini kemungkinan muncul klasifikasi yang salah, karena pada kondisi ini banyak perusahaan dengan skor yang lebih tinggi telah bangkrut sedangkan perusahaan yang memiliki skor lebih rendah masih dapat bertahan (gray area). 3. Jika Z < 1,20 maka perusahaan mengalami masalah keuangan yang serius sehingga dapat berpotensi untuk bangkrut (bankrupt company). 2.7 Lovebird Lovebird merupakan hewan endemik Benua Afrika. Lovebird pertama kali ditemukan pada tahun Jenis-jenis Lovebird adalah sebagai berikut : 1. Kelompok Dimorfik Merupakan jenis lovebird yang jenis kelamin jantan dan betinanya mudah dibedakan secara fisik. 2. Kelompok Intermediate Pada kelompok ini, jenis kelamin lovebird jantan dan betina agak susah dibedakan secara fisik. Jenis lovebird yang tergolong kelompok ini hanya ada satu, yaitu Agapornis Swinderniana. 3. Kelompok Berkacamata dan Bertopeng Kelompok lovebird dari jenis ini memiliki ciri-ciri fisik seperti memakai kacamata dan topeng diwajahnya. Penampilan fisik dari lovebird jantan dan betina hampir sama, sehingga sulit dibedakan. III. METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penulisan tugas akhir ini adalah peternakan lovebird milik Bapak Gion yang bernama TASYA LOVEBIRD. Peternakan tersebut berada di daerah Mangkuyudan, Kartasura. 3.2 Metode Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penulisan tugas akhir ini menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : 1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner. Teknik pengumpulan data primer dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : a. Observasi Merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian. b. Wawancara Merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung yang dilakukan penulis dengan pihak terkait. 2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari studi pustaka. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari data dari buku-buku, artikel-artikel, dan juga penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

8 IV. HASIL PENELITIAN 4.1 Biaya Depresiasi No 1 Jenis Aset Bangunan (Instalasi Listrik dan Air) Harga Awal (Rp) Tabel 4.1 Biaya Depresiasi Nilai Sisa Aset (Rp) Usia Ekonomis Biaya Depresiasi per Tahun (Rp) Biaya Depresiasi per Bulan (Rp) Tahun ,00 2 Meja dan Kursi Tahun ,67 3 Kandang Baterai Tahun ,33 4 Kandang Volier Tahun ,67 5 Kandang Kecil Tahun ,57 6 Glodok Tahun ,33 7 Gayung Tahun ,67 8 Sapu Tahun ,67 9 Sekrup pembersih Tahun ,00 10 Jaring Penangkap Tahun , Laporan Laba Rugi Tabel 4.2 Proyeksi Laporan Laba Rugi Periode (Bulan) Laba Bersih Periode (Bulan) Laba Bersih 1 Rp ,76 19 Rp ,26 2 Rp ,76 20 Rp ,26 3 Rp ,76 21 Rp ,26 4 Rp ,76 22 Rp ,26 5 Rp ,76 23 Rp ,26 6 Rp ,76 24 Rp ,26 7 Rp ,76 25 Rp ,76 8 Rp ,76 26 Rp ,76 9 Rp ,76 27 Rp ,76 10 Rp ,76 28 Rp ,76 11 Rp ,76 29 Rp ,76 12 Rp ,76 30 Rp ,76 13 Rp ,26 31 Rp ,76 14 Rp ,26 32 Rp ,76 15 Rp ,26 33 Rp ,76 16 Rp ,26 34 Rp ,76 17 Rp ,26 35 Rp ,76 18 Rp ,26 36 Rp , Laporan Arus Kas Tabel 4.3 Proyeksi Arus Kas No Keterangan 1 Pendapatan Penjualan Anakan Lovebird Tahun Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 2 Pengeluaran Biaya Operasional Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Pengembalian Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Pinjaman dan Bunga 3 Pajak Penghasilan (25%, 30%, 30%) Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Proceeds Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00

9 4.4 Payback Period (PP) Capital Outlay = Rp ,00 Proceed tahun I = Rp ,00 _ Sisa = Rp ,00 Nilai sisa dari perhitungan diatas adalah Rp ,00 dan nilai proceeds tahun ke II adalah Rp ,00. Karena nilai sisa lebih kecil dari nilai proceeds tahun ke III, maka perhitungan payback period-nya sebagai berikut : PP = Rp ,00 x 12 Bulan = 24,48 (24 Bulan 14 Hari) Rp , Net Present Value (NPV) MARR = Suku Bunga + Inflasi + Resiko = 12% + 10% + 2% = 24% per Tahun Tabel 4.4 Net Present Value (NPV) Perhitungan NPV I = 0,01 1% I = 0,01 1% Bulan Cash Flow PV Bulan Cash Flow PV , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,41 Total , , ,55 NPV Total PV - Investasi ,11 NPV > 0, Proyek diterima NPV < 0, Proyek ditolak Tabel diatas menunjukkan aliran kas selama 36 bulan dengan bunga Bank sebesar 1% per bulan dan menunjukkan nilai NPV positif yaitu ,11 lebih besar dari 0 (nol). 4.6 Internal Rate of Return (IRR) Tabel 4.5 Internal Rate of Return (IRR) Perhitungan IRR I = 0,033 3,30% I = 0,034 3,40% Bulan Cash Flow PV Bulan Cash Flow PV , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,42

10 , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,01 Total ,41 Total ,82 NPV + Total PV - Investasi ,41 NPV - Total PV - Investasi ,18 IRR 3,35% Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Total IRR adalah 3,35%, maka usaha peternakan Tasya Lovebird dikatakan layak karena nilai Total IRR lebih besar dari nilai i positif dan nilai Total IRR > suku Bunga MARR. 4.7 Profitability Index (PI) Tabel 4.6 Profitability Index (PI) Perhitungan Profitability Index I = 10% 0,10 Bulan Kas Masuk PV Bulan Kas Keluar PV , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,70

11 , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,77 Total ,30 Total ,30 Profitability Index 2,38 Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Profitability Index adalah 2,38 maka usaha peternakan Tasya Lovebird dikatakan layak karena nilai Profitability Index lebih besar dari 1 (satu). 4.8 Break Even Point (BEP) Tabel 4.7 Break Even Point (BEP) No Keterangan Nilai No Keterangan Nilai 1 Biaya Variabel (VC) Rp ,00 5 Harga Jual per Produk Rp ,31 2 Biaya Tetap (FC) Rp ,00 6 Q BEP Biaya Total (TC) Rp ,00 7 Rp BEP Rp ,81 4 Biaya Variabel/Unit Rp ,02 8 Tahun BEP 1,25 Berikut adalah gambar grafik BEP untuk peternakan Tasya Lovebird : Harga (Rp) Rp ,00 TR Rp ,81 BEP VC + FC Rp ,00 Jumlah (Ekor) Gambar 4.1 Break Even Point (BEP)

12 4.9 Analisis Model Altman Z (zeta) Score Tabel 4.8 Perhitungan Z - Score Akhir Tahun Pertama Perhitungan Z - Score untuk Peternakan Tasya Lovebird Berdasarkan Data Akhir Tahun Pertama No Keterangan Nilai 1 Aktiva Lancar Rp ,00 2 Modal Kerja Rp ,00 3 Total Aktiva Rp ,14 4 Laba Ditahan Rp ,14 5 Laba sebelum Bunga dan Pajak Rp ,14 6 Saham (Modal dari Investor) Rp ,00 7 Total Kewajiban Rp ,00 8 Penjualan Rp ,00 Kode Paremeter Nilai Koefisien X1 = Modal Kerja / Total Aktiva 0,02 0,01 X2 = Laba Ditahan / Total Aktiva 0,61 0,51 X3 = Laba sebelum Bunga dan Pajak / Total Aktiva 0,97 3,02 X4 = Saham / Total Kewajiban 5,23 2,10 X5 = Penjualan / Total Aktiva 0,08 0,08 Z - Score = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5 5,73 Tabel 4.9 Perhitungan Z - Score Akhir Tahun Kedua Perhitungan Z - Score untuk Peternakan Tasya Lovebird Berdasarkan Data Akhir Tahun Kedua No Keterangan Nilai 1 Aktiva Lancar Rp ,00 2 Modal Kerja Rp ,00 3 Total Aktiva Rp ,29 4 Laba Ditahan Rp ,14 5 Laba sebelum Bunga dan Pajak Rp ,14 6 Saham (Modal dari Investor) Rp ,14 7 Total Kewajiban Rp ,50 8 Penjualan Rp ,00 Kode Paremeter Nilai Koefisien X1 = Modal Kerja / Total Aktiva 0,01 0,008 X2 = Laba Ditahan / Total Aktiva 0,54 0,46 X3 = Laba sebelum Bunga dan Pajak / Total Aktiva 0,89 2,76 X4 = Saham / Total Kewajiban 8,92 3,59 X5 = Penjualan / Total Aktiva 0,12 0,12 Z - Score = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5 6,93 Tabel 4.10 Perhitungan Z - Score Akhir Tahun Ketiga Perhitungan Z - Score untuk Peternakan Tasya Lovebird Berdasarkan Data Akhir Tahun Ketiga No Keterangan Nilai 1 Aktiva Lancar Rp ,00 2 Modal Kerja Rp ,00 3 Total Aktiva Rp ,43 4 Laba Ditahan Rp ,14 5 Laba sebelum Bunga dan Pajak Rp ,14 6 Saham (Modal dari Investor) Rp ,29

13 7 Total Kewajiban Rp ,00 8 Penjualan Rp ,00 Kode Paremeter Nilai Koefisien X1 = Modal Kerja / Total Aktiva 0,005 0,004 X2 = Laba Ditahan / Total Aktiva 0,65 0,55 X3 = Laba sebelum Bunga dan Pajak / Total Aktiva 0,97 3,01 X4 = Saham / Total Kewajiban 9,83 3,95 X5 = Penjualan / Total Aktiva 0,12 0,12 Z - Score = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5 7, Analisis Hasil Pengolahan Data 1. Analisis Aspek Keuangan Tabel 4.11 Analisis Aspek Keuangan No Metode Hasil Perhitungan Keterangan 1 Payback Period (PP) 24 Bulan 14 Hari Layak 2 Net Present Value (NPV) Rp ,11 Layak 3 Internal Rate of Return (IRR) 3,35% Layak 4 Profitability Index (PI) 2,38 Layak 5 Break Even Point (BEP) 158 Ekor Layak Keterangan : a. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Payback Period (PP) menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak, karena diperoleh hasil bahwa untuk mengembalikan modal awal memerlukan waktu selama 24 Bulan 14 Hari, lebih kecil dari pada usia ekonomis usaha. b. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV) menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak, karena dengan bunga Bank sebesar 1% per bulan dan menunjukkan nilai NPV positif yaitu ,11 lebih besar dari 0 (nol). c. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Internal Rate of Return (IRR) menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak, karena nilai Total IRR adalah 3,35% lebih besar dari nilai i positif dan nilai Total IRR > suku Bunga MARR. d. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Profitability Index (PI) menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak, karena nilai Profitability Index adalah 2,38 lebih besar dari 1 (satu). e. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Break Even Point (BEP) menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak, karena titik impas terjadi pada penjualan 158 ekor anakan lovebird. 2. Analisis Model Altman Z (zeta) Score Tabel 4.12 Analisis Model Altman Z (zeta) Score No Periode Hasil Perhitungan Keterangan 1 Akhir Tahun Pertama 5,73 Non-Bankrupt Company 2 Akhir Tahun Kedua 6,93 Non-Bankrupt Company 3 Akhir Tahun Kedua 7,64 Non-Bankrupt Company Keterangan : a. Nilai Z score dari peternakan Tasya Lovebird pada akhir tahun pertama adalah 5,73 yang berarti peternakan Tasya Lovebird tidak mengalami masalah dengan kondisi keuangan pada akhir tahun pertama karena nilai Z score-nya lebih besar dari 2,90.

14 b. Nilai Z score dari peternakan Tasya Lovebird pada akhir tahun kedua adalah 6,93 yang berarti peternakan Tasya Lovebird tidak mengalami masalah dengan kondisi keuangan pada akhir tahun kedua karena nilai Z score-nya lebih besar dari 2,90. c. Nilai Z score dari peternakan Tasya Lovebird pada akhir tahun ketiga adalah 7,64 yang berarti peternakan Tasya Lovebird tidak mengalami masalah dengan kondisi keuangan pada akhir tahun ketiga karena nilai Z score-nya lebih besar dari 2,90. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Aspek-Aspek Kelayakan Investasi a. Pada aspek pasar, usaha peternakan lovebird ini layak dilanjutkan karena permintaan yang terus meningkat dan harga jual dari lovebird yang stabil. b. Pada aspek teknis, dengan lokasi yang strategis, kemudahan untuk memperoleh sumber bahan baku, fasilitas listrik dan air yang cukup serta tenaga kerja berpengalaman sangat mendukung usaha peternakan Tasya Lovebird untuk terus berkembang. c. Pada aspek manajemen, dengan manajemen yang terorganisasi dengan baik dan job description dari karyawan yang terstruktur membuat peternakan Tasya Lovebird jarang mengalami permasalahan. d. Pada aspek lingkungan, peternakan Tasya Lovebird memberikan manfaat yang berupa penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan tidak ada dampak negatif yang ditimbulkan dari usaha peternakan lovebird tersebut, serta tidak ada polusi yang ditimbulkan karena kotoran lovebird tersebut tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap. e. Pada aspek keuangan, dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode Payback Period, metode Net Present Value, metode Internal Rate of Return, metode Profitability Index dan metode Break Even Point menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak untuk dijalankan, karena memenuhi semua kriteria yang disyaratkan. 2. Analisis Model Altman Z (zeta) Score Hasil perhitungan dengan menggunakan Model Altman Z (zeta) Score menunjukkan bahwa peternakan Tasya Lovebird tidak mengalami masalah dengan kondisi keuangan, karena nilai Z score pada akhir tahun pertama adalah 5,73 kemudian pada akhir tahun kedua adalah 6,93 dan pada akhir tahun ketiga adalah 7,64. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan nilai Z score-nya > 2, Saran 1. Pengontrolan terhadap lovebird sebaiknya dilakukan secara intensif untuk mengurangi tingkat penyakit dan kematian. 2. Sebaiknya Blog dari peternakan Tasya Lovebird selalu update agar pelanggan yang berasal dari luar kota tidak kesulitan jika akan memilih, memesan dan membeli lovebird. 3. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya dilengkapi dengan analisis faktor resiko dari usaha peternakan.

15 DAFTAR PUSTAKA Altman, E.I Financial Ratios, Discriminant Analysis and The Prediction of Corporate Bankruptcy. The Journal of Finance. September : Fastkaya. 3 Manfaat dari Studi Kelayakan Bisnis. Studi Kelayakan Bisnis diakses dari pada 13 April Husnan, S dan Suwarsono Studi Kelayakan Proyek Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Ibrahim, Yacob Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : PT Rineka Cipta. Kesatrio Aji. 15 Tahun Kedepan Brending LoveBird Masih Menguntungkan. 471birdfarm. 28 Januari diakses dari pada 13 Maret Klub Burung. Burung Lovebird. Bird Club Hobi Burung Kicauan, Penangkaran dan Agrobisnis. 26 Juni diakses dari pada 1 Mei Majalah Burung Pas. Lovebird di Lirik sebagai Ternak yang Menguntungkan. majalahburungpas.com. 31 Maret diakses dari pada 2 Mei Prince Troy. Definisi Laporan Laba Rugi. All About Science. 5 April Diakses dari pada 10 Juni Rosid, Abdul Evaluasi Kelayakan Usaha Ternak Kambing Perah Peranakan Etawa (PE), Di Peternakan Unggul, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Tugas Akhir Departemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor Sitanggang, M dan Yudiantoro Lovebird Sicantik Bersuara Merdu. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka. Soeharto, Imam Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasi. Jakarta: Erlangga. Suaib. Seputar Lovebird. Oke Lovebird Farm. 22 Maret diakses dari pada 13 Maret Sukmapradita, Mira Analisis Kelayakan Finansial Usaha Ternak Sapi Perah Di Wilayah Kerja KPSBU Lembang Kabupaten Bandung. Tugas Akhir Program Studi Sosial Ekonomi Peternakan Institut Pertanian Bogor. Susilo, Andri Analisis Kelayakan Waralaba dan Pemasaran dengan Menggunakan Metode BCG (Boston Consulting Group). Tugas Akhir Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tim Redaksi Varian Eksotis Lovebird. Surakarta: Delta Media. Tanu Chakuenk. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya. Softskill. 17 Oktober diakses dari pada 1 Mei Universitas Gunadarma. Tahukah Anda Tentang Metode Altman Z-Score?. Warta Warga. 4 Maret Diakses dari pada 10 Juni Wahyu Dyatmoko. Konsep Nilai Waktu Uang (Time of Value). Wahyu Dyatmoko Blog s. 13 Januari Diakses dari pada 11 Maret 2012.

BAB I PENDAHULUAN. semakin dilirik oleh para penghobi burung kicauan diberbagai daerah.

BAB I PENDAHULUAN. semakin dilirik oleh para penghobi burung kicauan diberbagai daerah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beternak burung kicauan seperti lovebird (Agapornis) saat ini semakin dilirik oleh para penghobi burung kicauan diberbagai daerah. Meroketnya harga jual lovebird juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai kelestarian alam fauna dengan beragam jenis salah satunya yaitu burung. Para penghobi burung berkicau mungkin sudah tidak

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES Nama : Bayu Aji Prasetyo NPM : 11208350 Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2011 Latar Belakang Masalah Kondisi

Lebih terperinci

Nama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI

Nama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT ADHI KARYA (PERSERO),TBK PERIODE 2007-2011 Nama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM :23209191 Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

KONSEP PENILAIAN INVESTASI PADA RUMAH SAKIT DISUSUN OLEH: SESILIA ODILIA FAU

KONSEP PENILAIAN INVESTASI PADA RUMAH SAKIT DISUSUN OLEH: SESILIA ODILIA FAU KONSEP PENILAIAN INVESTASI PADA RUMAH SAKIT DISUSUN OLEH: SESILIA ODILIA FAU 2013-31-167 UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN TA 2013/2014 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL Nama : Marlina Fitri Annisa Npm : 15213303 Kelas : 4EA33 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan data yang digunakan menggunakan kuantitatif

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM : STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR NAMA : MUAMMAL IRZAD NPM : 14212737 JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : BUDI UTAMI, SE., MM Latar Belakang Perdagangan

Lebih terperinci

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) ARR dapat dihitung dengan dua cara : 1. ARR atas dasar Initial Invesment NI ARR = ----------- x 100 % Io dimana : NI = Net Income (keuntungan netto rata-rata tahunan)

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI Nama : Aji Tri Sambodo NPM : 10210466 Kelas : 3EA18 Pendahuluan Penilaian investasi / studi kelayakan sangat diperlukan oleh orang atau badan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka 1 BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Peluang usaha di bidang peternakan ayam pada saat ini terbilang cukup baik, karena kebutuhan akan daging ayam setiap tahunnya meningkat, sementara produksi

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : NIMAS SHYNTIA NPM : 15209386 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA. SE.MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Pengertian Usaha

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Pengertian Usaha III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Usaha Menurut Gittinger (1986) bisnis atau usaha adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PETERNAKAN PUYUH PETELUR (Studi Kasus Di Peternakan Sulasmi, Boyolali)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PETERNAKAN PUYUH PETELUR (Studi Kasus Di Peternakan Sulasmi, Boyolali) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PETERNAKAN PUYUH PETELUR (Studi Kasus Di Peternakan Sulasmi, Boyolali) PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Lebih terperinci

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24 ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING Nama : Mamih Mayangsari Npm : 14211268 Kelas : 3EA24 Latar Belakang Suatu kegiatan bisnis pasti melibatkan banyak pihak yang memiliki berbagai kepentingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005 METODE PENILAIAN INVESTASI Jakarta, 20 Oktober 2005 Outline Accounting/Average Rate of Return Payback Period Net Present Value Profitability Index Internal Rate of Return 2 Pendahuluan Penilaian investasi:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA NECIS LAUNDRY LATAR BELAKANG Saat ini perubahan ekonomi mempengaruhi gerak laju kegiatan kegiatan perekonomian yang berlangsung. Persaingan yang ketat, perkembangan ilmu

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE. Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA 15212337 STEVIANUS, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan Bisnis Strategi Pemasaran Studi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI Nama NPM : 12210810 Jurusan Pembimbing : Firman Rengga Adi Nugroho : Manajemen : Dessy Hutajulu, SE., MM

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI Disusun Oleh: Paulina Sari 201210170311004 Aulia Pratiwi 201210170311033 Satria Sukanda 201210170311041 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Terkait penulisan skripsi ini, ada beberapa penulis terdahulu yang telah melakukan penelitian yang membahas berbagai persoalan mengenai analisis kelayakan usaha. Adapun skripsi

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE. ANALISIS INVESTASI USAHA PADA CV.CD LAS KONSTRUKSI Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : 15210722 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.,MM Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembentukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING (BROILER) DENGAN POLA KEMITRAAN (STUDI KASUS DI PETERNAKAN BU LILIS RANCAMIDIN, CIBODAS)

ANALISIS USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING (BROILER) DENGAN POLA KEMITRAAN (STUDI KASUS DI PETERNAKAN BU LILIS RANCAMIDIN, CIBODAS) ANALISIS USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING (BROILER) DENGAN POLA KEMITRAAN (STUDI KASUS DI PETERNAKAN BU LILIS RANCAMIDIN, CIBODAS) Yusuf Maulana 1, Yusuf Mauludin 2, Erwin Gunadhi 3 Jurnal Kalibrasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram alir metode penelitian merupakan kerangka berpikir yang terdiri langkah-langkah penelitian yang disusun sebagai acuan penelitian. Diagram alir diperlukan agar penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI Nama : Felika Tabita NPM : 13213396 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Riskayanto

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Proyek Menurut Kadariah et al. (1999) proyek merupakan suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA Nama : Rani Eva Dewi NPM : 16212024 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Nenik Diah Hartanti, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada penerbit dan percetakan buku TK, CV. Pakar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada penerbit dan percetakan buku TK, CV. Pakar BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada penerbit dan percetakan buku TK, CV. Pakar 99 yang berlokasi di Jln. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 82 Sengon - Jombang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan wawancara dan mengumpulkan data, penulis menggunakan suatu alat analisis untuk mengevaluasi kelayakan investasi produk Fitaliv yakni capital budgeting.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Disusun oleh: ANDINI PRASTIWI NRP : 3111105038 Dosen Pembimbing: Christiono Utomo, ST., MT., PhD. Program

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Proyek Dalam menilai suatu proyek, perlu diadakannya studi kelayakan untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Dan penilaian tersebut

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI TERHADAP RENCANA PENDIRIAN PETERNAKAN SAPI PERAH

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI TERHADAP RENCANA PENDIRIAN PETERNAKAN SAPI PERAH LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI TERHADAP RENCANA PENDIRIAN PETERNAKAN SAPI PERAH Diajukan Guna Memenuhi Syarat-Syarat Kelulusan Di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE

ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE Nama : RITA MARIANI CAROLIN NPM : 20207953 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini menyebabkan banyak perusahaan

Lebih terperinci

INTISARI. Kata-kata Kunci: Investasi, Studi Kelayakan, Penganggaran Modal, Analisis Sensitifitas. Universitas Kristen Maranatha

INTISARI. Kata-kata Kunci: Investasi, Studi Kelayakan, Penganggaran Modal, Analisis Sensitifitas. Universitas Kristen Maranatha INTISARI Pada studi kasus ini, saya ingin mengidentifikasikan kelayakan investasi PT Satu Hati di Purwokerto. Perusahaan ini ingin membeli lima unit tangki minyak tanah untuk mendukung operasional pemasarannya.

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18 ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET Nama : SUKMIATI NPM : 26210727 Kelas : 3 EB 18 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi telah menempatkan internet menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini dilakukan selama periode Agustus Desember 2012 dan bertempat di PT Panarub Industry. 3.2 Materi Penelitian Subyek

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6. 76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang. BAB V HASIL ANALISA 5.1 ANALISIS FINANSIAL Untuk melihat prospek cadangan batubara PT. XYZ, selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, dilakukan juga kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian.

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO ADAM JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO ADAM JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO ADAM JAYA Disusun Oleh : Sri Waluyo, S.Ag., MM Dassaad, SE., MM UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013 ABSTRAK Penelitian ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

Pertemuan 4 Manajemen Keuangan

Pertemuan 4 Manajemen Keuangan MK MANAJEMEN BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Pertemuan 4 Manajemen Keuangan Tujuan Memahami mengenai manajemen keuangan, manfaat nilai waktu uang dan dapat membuat analisis laporan keuangan Manajemen Keuangan adalah

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA Nama : Alif Ammar Nugraha NPM : 10212632 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Budi Sulistyo, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-15 Budget Modal (capital budgetting) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Pokok Bahasan Pengertian Penganggaran

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL Sumiati dan Toto Sugiharto Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Lahan tidur merupakan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

EVALUASI INVESTASI PADA PT. IMAN SERTA SEMINAR PENULISAN ILMIAH

EVALUASI INVESTASI PADA PT. IMAN SERTA SEMINAR PENULISAN ILMIAH EVALUASI INVESTASI PADA PT. IMAN SERTA SEMINAR PENULISAN ILMIAH AMRUL HAKIM 20210623 LATAR BELAKANG Pada hakekatnya, setiap kegiatan usaha yang dilakukan oleh setiap para pengusaha ditujukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE 2008-2012 DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE NAMA : Heri Kurniawan NPM : 23210252 JURUSAN : Akuntansi PEMBIMBING : Erna Kustyarini, SE., MMSI PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing : Tri Utami Saputri : 2A214851 : S1 - Akuntansi : Dr. Renny, SE., MM LATAR

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Studi Kelayakan Studi kelayakan bisnis atau sering pula disebut dengan studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RENTAL ELANG PLAYSTATION DI CIANTRA SEMINAR PENULISAN ILMIAH

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RENTAL ELANG PLAYSTATION DI CIANTRA SEMINAR PENULISAN ILMIAH STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RENTAL ELANG PLAYSTATION DI CIANTRA SEMINAR PENULISAN ILMIAH NAMA : Ahmad Saepudin NPM : 11208558 JURUSAN PEMBIMBING : Manajemen : Supiani, SE, MM FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan

Lebih terperinci

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI Latar Belakang Masalah Kemajuan dalam bidang tekhnologi juga sudah berkembang pesat. Dimana - mana terdapat usaha - usaha jasa yang

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PADA SHOWROOM MOBIL SECOND DI LIMO MOTOR. : Muchamad Fatoni NPM : Pembimbing : Ir. Agus Sulaksono.MMSi,.

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PADA SHOWROOM MOBIL SECOND DI LIMO MOTOR. : Muchamad Fatoni NPM : Pembimbing : Ir. Agus Sulaksono.MMSi,. STUDI KELAYAKAN INVESTASI PADA SHOWROOM MOBIL SECOND DI LIMO MOTOR Nama : Muchamad Fatoni NPM : 14212740 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Ir. Agus Sulaksono.MMSi,. MT LATAR BELAKANG MASALAH Pada masa yang

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia. ABSTRACT SAHDIANNOR,

Lebih terperinci

II ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

II ASPEK PASAR DAN PEMASARAN I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring perkembangan jaman dimana masyarakat mulai sadar akan pentingnya kebutuhan pangan yang harus terpenuhi. Salah satu faktor yang paling di lirik oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA Nama : Restia Arenisca Wulandari NPM : 26212149 Kelas : 3EB27 Jurusan : S1 Akuntansi

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND LATAR BELAKANG Salah satu usaha yang sering kita jumpai dan banyak diminati pada saat ini adalah usaha air minum isi ulang. Dengan

Lebih terperinci

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) M a n a j e m e n K e u a n g a n 103 Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Accounting

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Metode Altman Z-score untuk Mengetahui Potensi Kebangkrutan pada PT Mayora Indah,Tbk Periode

Analisis Penggunaan Metode Altman Z-score untuk Mengetahui Potensi Kebangkrutan pada PT Mayora Indah,Tbk Periode Analisis Penggunaan Metode Altman Z-score untuk Mengetahui Potensi Kebangkrutan pada PT Mayora Indah,Tbk Periode 2010-2014 Dewi Khamala Rizkiani 21212951 Pembimbing : Haryono, SE.,MM. Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci