BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Skema Bagian Mesin CNC

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Skema Bagian Mesin CNC"

Transkripsi

1 BAB II DASAR TEORI Computer Numeric Control (CNC) merupakan suatu sistem yang digunakan untuk mengendalikan suatu mesin secara otomatis melalui komputer sehingga dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan tertentu sesuai yang diinginkan. Pergerakan pergerakan mesin ditentukan oleh data data numerik yang diberikan secara sekuensial oleh kontroller sesuai koordinat yang diinginkan. Pada mesin konvensional penentuan pergerakan pergerakan mesin dilakukan secara manual sehingga faktor ketelitian dan akurasinya sangat tergantung kepada keadaan kecakapan dan keahlian dari operator dalam menjalankan mesin tersebut. Dalam hal ini faktor kesalahan manusia menjadi dominan. 2.1 Bagian Mesin CNC Mesin CNC terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian kontroller dan bagian plant. Bagian kontroller berfungsi untuk mengatur pergerakan plant sesuai input dari perangkat lunak Graphic User Interface (GUI). Bagian kontroller terdiri atas 2 bagian yaitu komputer sebagai kontroller utama dan mikrokontroler yang sebagai slave. Gambar 2.1 Skema Bagian Mesin CNC Sedangkan plant adalah bagian dari objek kendali dari sistem. Plant yang akan dikendalikan pada mesin CNC adalah motor stepper dan pengubah gerak (rotasional ke transional serta rotasional ke rotasional). 5

2 2.2 Komunikasi serial Tata cara komunikasi data serial Dikenal dua cara komunikasi secara serial, yaitu komunikasi data serial secara sinkron dan komunikasi data serial secara asinkron. Pada komunikasi data serial sinkron, clock dikirimkan bersama-sama dengan data serial, sedangkan komunikasi data serial asinkron, clock tidak dikirimkan bersama data serial, tetapi dibangkitkan secara sendiri sendiri baik pada sisi pengirim (transmitter) dan pada sisi penerima (receiver). Pada IBM PC kompatibel, port serial termasuk jenis asinkron. Komunikasi serial ini dikerjakan oleh UART (Universal Asynchronous Receiver/Transmitter). IC UART dibuat khusus untuk mengubah data paralel menjadi serial dan menerima data serial yang kemudian diubah kembali menjadi data paralel. IC UART 8250 INTEL merupakan salah satunya. Selain berbentuk IC mandiri, berbagai macam mikrokontroller ada dilengkapi UART. Pada UART, kecepatan pengiriman data (baudrate) dan fase clock pada sisi transmitter dan receiver harus sinkron. Untuk itu diperlukan sinkronisasi antara keduanya. Hal ini dilakukan oleh bit Start dan bit Stop. Ketika saluran transmisi dalam keadaan idle, keluaran UART adalah dalam keadaan logika high. Ketika transmitter ingin mengirimkan data, output UART akan diset lebih dahulu ke logika low. Sinyal ini pada receiver akan dikenali sebagai sinyal Start yang digunakan untuk sinkronisasi fase clock antara transmitter dan receiver. Selanjutnya, data akan dikirimkan secara serial dari bit paling rendah (bit 0) sampai bit tertinggi. Selanjutnya, akan dikirimkan sinyal Stop sebagai akhir dari pengiriman dari data serial. Kecepatan transmisi (baudrate) dapat dipilih bebas dalam rentang tertentu. Baudrate yang umum dipakai adalah 110, 135, 150, 300, 600, 1200, 2400, dan 9600 (bit/sekon). 6

3 2.2.2 Karakteristik Sinyal Port Serial Standard sinyal komunikasi serial yang banyak digunakan adalah Standard RS232 yang dikembangkan oleh Electronic Industry Association and the Telecommunications Industry(EIA/TIA). Standar sinyal serial RS232 memiliki ketentuan level tegangan sebagai berikut: Logika High disebut mark terletak antara -3 Volt sampai -25 Volt Logika Low disebut space terletak antara +3 sampai +25 Volt Daerah tegangan antara -3 sampai +3 Volt adalah invalid level yang harus dihindari Flow Control Jika kecepatan transfer data dari DTE (Data Terminal Equipment) ke DCE (Data Circuit Equipment) lebih cepat daripada transfer data dari DCE ke DCE, maka buffer pada DCE akan mengalami overflow Konfigurasi Port Serial Nomor Pin Nama Sinyal Directi on Keterangan Data carrier Detect/Receiver Line Signal Detect 1 DCD In 2 RxD In Recieve Data 3 TxD Out Transmit Data 4 DTR Out Data Terminal Ready 5 GND Ground 6 DSR In Data Set Ready 7 RST Out Request To Send 8 CTS In Clear To Send 9 TRI In Ring Indicator Tabel 2.1 Konfigurasi Port Serial 7

4 Keterangan mengenai fungsi saluran RS-232 pada konektor DB-9 adalah sebagai berikut: Recieved Line Signal Detect, dengan saluran ini DCE memberitahukan ke DTE bahwa pada terminal masukan ada data masuk. Recieve Data, digunakan DTE untuk menerima data dari DCE. Transmit Data, digunakan DTE untuk mengirimkan data dari DCE. Data Terminal Ready, pada saluran ini DTE memberitahukan kesiapan terminalnya. Signal Ground, saluran ground Ring Indicator, pada saluran ini DCE memberitahu ke DTE bahwa sebuah stasiun menghendaki hubungan dengannya. Clear To Send, dengan saluran ini DCE memberitahukan bahwa DTE boleh mulai mengirimkan data. Request To Send, dengan saluran ini DCE diminta mengirmkan data oleh DTE DCE Ready, sinyal aktif pada saluran ini menunjukkan bahwa DCE sudah siap. 8

5 2.2.5 Register Serial Untuk dapat menggunakan port serial kita perlu mengetahui alamatnya. Biasanya tersedia dua port serial pada CPU, yaitu COM1 dan COM2. Base Address COM1 biasanya adalah 1016 (3F8h) dan COM2 biasanya 760 (2F8h). Setelah kita mengetahui base address, maka kita dapat menentukan alamat-alamat register yang digunakan untuk komunikasi serial. Berikut adalah tabel tabel register berserta alamatnya. Nama Register COM1 COM2 TX Buffer 3F8h 2F8h RX Buffer 3F8h 2F8h Baud rate Divisor Latch LSB 3F8h 2F8h Baud rate Divisor Latch MSB 3F9h 2F9h Interrupt Enable Register 3F9h 2F9h Interrupt Identification Register 3Fah 2Fah Line Control Register 3FBh 2FBh Modem Control Register 3FCh 2FCh Line Status Register 3FDh 2FDh Modem Statur Register 3Feh 2Feh Tabel 2.2 Register Port Serial Keterangan mengenai fungsi register-register tersebut adalah sebagai berikut: RX buffer digunakan untuk menampung dan menyimpan data dari DCE TX buffer digunakan untuk menampung dan menyimpan data yang akan dikirim oleh DTE Baud rate Divisor Latch LSB, digunakan untuk menampung byte LSB dari pembagi clock pada IC UART. Baud rate Divisor Latch MSB, digunakan untuk menampung byte MSB dari pembagi clock Baud Rate(bit/detik) Angka Pembagi 9

6 h 600 0C00h h h h h Ch Tabel 2.3 Baudrate Serial Komputer Interrupt Enable Register, digunakan untuk menset interupsi apa saja yang akan dilayani komputer. Nomor Keterangan Bit 0 1: Interupsi akan diaktifkan jika menerima data 1 1: Interupsi akan diaktifkan jika register Tx kosong 1: Interupsi diaktifkan jika ada perubahan keadaan pada Line Status 2 Register 1: Interupsi diaktifkan jika ada perubahan keadaan pada Modem 3 Status Register 4,5,6,7 Diisi 0 Tabel 2.4 Interupsi Enable Register 10

7 Interrupt Identification Register, digunakan untuk menentukan urutan prioritas interupsi. Nomor Keterangan Bit 0: Interupsi menunggu 0 1: No interrupt pending 00: prioritas tertinggi oleh Line Status Register 01: prioritas tertinggi oleh register Rx jika menerima data 1 dan 2 10: prioritas tertinggi oleh register Tx jika telah kosong 11: prioritas tertinggi oleh Modem Status Register 3,4,5,6,7 Diisi 0 Tabel 2.5. Interupt Identification Register Line Control Register, digunakan untuk menentukan jumlah bit data, jumlah bit pariti, jumlah bit stop, serta untuk menentukan apakah baudrate divisor dapat diubah atau tidak. Nomor Bit 0 dan Keterangan Jumlah bit data 00: Jumlah bit data adalah 5 01: Jumlah bit data adalah 6 10 : Jumlah bit data adalah 7 11: Jumlah bit data adalah 8 bit stop 0: Jumlah bit stop adalah 1 1: Jumlah bit stop adalah 1 untuk 5 bit data dan 2 untuk 6-8 bit data Bit Pariti 0: Tanpa Pariti 1: Dengan Pariti 0: Pariti Ganjil 1: Pariti Genap 1: Bit pariti ikut dikirimkan (stick parity) 11

8 6 7 0: Set break control tidak diaktifkan 1: Set break control diaktifkan 0: Baudrate divisor tidak dapat diakseskan 1: Baudrate divisor dapat diakses Tabel 2. 6 Register Line Control Modem Control Register, digunakan untuk mengatur saluran pengatur modem terutama saluran DTR dan saluran RST. Line Status Register, digunakan untuk menampung bit-bit yang menyatakan keadaan penerimaan atau pengiriman data dan status kesalahan operasi. Modem Status register, digunakan untuk menampung bit-bit yang menyatakan status dari saluran hubungan dengan modem. Alasan penggunaan port serial karena dibandingan dengan menggunakan port paralel, penggunaan port serial lebih sederhana. Berikut keuntungan penggunaan dari port serial dibandingkan port paralel: Pada komunikasi dengan kabel yang panjang, masalah cable loss tidak akan menjadi masalah besar dibandingkan paralel. Port serial mentransmisikan 1 pada level -3 V sampai -25 V dan 0 pada +3 V sampai +25 V, sedangkan paralel mentransmisikan 1 pada 2.4 V hingga 5 V dan 0 pada 0 V hingga 0.4 V Dibutuhkan jumlah kabel yang lebih sedikit. Bahkan dapat menggunakan 3 kabel saja, yaitu TxD, RxD dan GND. 2.3 Multi-Processor Communicaton Mode (MPCM) Komunikasi serial digunakan karena komputer sebagai pengendali utama akan mengatur pergerakan pada sumbu. Setiap sumbu terhubung dengan sebuah motor stepper dan pengubah gerak (ulir) dikontrol oleh sebuah mikrokontroler ATTiny

9 ATtiny 2313 memiliki fitur utama: Operasi full duplex Operasi asynchronous atau synchronous Operasi clock dari master atau slave Baudrate resolusi tinggi Mampu serial frame dengan 5, 6, 7, 8 atau 9 bit data dan 1 atau 2 bit stop Genap atau ganjil parity generator dan pengecek parity Deteksi data overrun Deteksi framing error Noise filter 3 interupt pada Tx complete, Tx data register empty dan Rx complete Multi-processor communicaton mode Double speed asychoronous communication mode Multi-Processor Communication Mode menyebabkan beberapa slave MCU untuk menerima data dari sebuah master MCU. Ini dapat dilakukan dengan melakukan decoding terhadap address frame untuk mengetahui MCU yang mana telah dialamatkan. Bila suatu slave telah dialamatkan, slave akan menerima data frame, sedangkan slave lainnya akan mengabaikan frame yang diterima sampai address frame dikirimkan lagi oleh master Prosedur Multi-Processor Communicaton Mode (MPCM) Untuk sebuah MCU agar bertindak sebagi master, MCU tersebut dapat mengunakan bit data frame format (UCSZ =7). Bit ke-9 harus diset waktu address frame (TXB8 =1) atau di-clear waktu data frame dikirim. Slave pada kasus ini akan diset mengunakan 9 bit data format. Berikut prosedur untuk mengunakan perpindahan data di Multi-Processor Communication Mode: 1. Semua slave pada Multi-Processor Communication Mode (MPCM in UCSRA set) 13

10 2. Master MCU mengirimkan sebuah address frame dan semua slave menerima dan membaca frame tersebut. Pada slave, RXC flag in UCSRA akan diset sebagai normal 3. Setiap slave MCU akan membaca UDR register dan menentukan apakah slave tersebut yang dipilih. Bila ya, slave akan men-clear MPCM bit pada UCSRA. Bila tidak, slave menunggu untuk address byte selanjutnya dan MPCM setting tetap. 4. MCU yang dituju akan menerima semua data frame hingga sebuah address frame yang baru dikirim oleh master. Sedangkan slave MCU lainnya, tetap memiliki MPCM bit set dan akan mengabaikan data frame. 5. Bila data frame yang terakhir diterima oleh MCU yang dituju (the addressed MCU), MCU tersebut akan menset MPCM bit dan menunggu address frame yang baru dari master. Dan mengulangi proses dari nomor 2. Menggunakan 5 hingga 8 bit karakter frame format memungkinkan, tetapi tidak praktis karena receiver harus berubah antara n dan n+1 karakter format. 2.4 Windows Presentation Foundation Windows Presentation Foundation (WPF) adalah sebuah sistem disain Grafik terbaru untuk Windows. WPF didesain untuk.net, dipengaruhi oleh teknologi display modern seperti HTML dan Flash. WPF bersifat hardwareaccelerated dan merupakan suatu perubahan besar untuk Windows user interfaces semenjak Windows 95. Sebelum adanya WPF, ada beberapa teknologi Grafik yang telah digunakan lebih dari belasan tahun: User32 menyediakan tampilan Windows yang familiar untuk elemenelemen window seperti: buttons, text box, dan lain-lain. Pada waktu itu komputer belum memasuki era 32-bit. GDI/GDI+ menyediakan dukungan untuk rendering DirectX 14

11 DirectX dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan User32 dan GDI/GDI+. DirectX banyak digunakan untuk membuat games pada platform Windows. Karena kompleksitasnya yang rumit, maka DirectX hampir tidak pernah digunakan pada pengembangan aplikasi Windows. Hadirnya WPF mengubah semua ini. Aplikasi WPF menggunakan DirectX apapun jenis user interface yang akan dibuat. Hal ini berarti jika kita memakai DirectX untuk membuat grafik tiga dimensi yang rumit atau hanya membuat tombol dan teks. Berikut ini adalah beberapa keunggulan dari WPF : Antarmuka grafik seperti Forms dan Control On-Screen Documents Fixed-Format Documents Windows Forms PDF Windows Form/GDI+ Windows Media Player Direct3D WPF Gambar Video dan Audio Grafik Dua-Dimensi Grafik Tiga-Dimensi Tabel 2.7 Keunggulan Windows Presentation Foundation Arsitektur WPF WPF menggunakan arsitektur multilayer. Gambar berikut ini menggambarkan layer-layer yang bekerja dalam aplikasi WPF. 15

12 Gambar 2.2 Arsitektur dari WPF Gambar di atas memasukkan komponen-komponen berikut: PresentationFramework.dll memegang tipe-tipe top-level WPF. PresentationCore.dll WindowsBase.dll milcore.dll WindowsCodec.dll Direct3-D User Hirarki Class Gambar 2.3 menunjukkan gambaran dasar dengan sejumlah cabang kunci dari class hierarchy. 16

13 Gambar 2.3 Fundamental class dari WPF D Drawing DirectX dan OpenGL telah lama digunakan untuk membangun interfaces 3-D. Namun, pemrograman model yang sulit dan kebutuhan akan video card khusus menjadikan pemrograman 3-D tetap berada di luar jangkauan para pengguna dan bisnis perangkat lunak. WPF memperkenalkan pengembangan baru dari model 3-D yang mengubah itu semua. Dengan menggunakan WPF, kita bisa membangun 3-D build scenes yang baik, dengan adanya classes pembantu yang menyediakan hittesting, moused-based rotation, dan building-blocks fundamental lainnya, walaupun tidak didukung oleh video card yang sangat bagus. Karena membuat model 3-D yang rumit dengan mengetik sendiri kode XAML sangat susah, maka sebaiknya kita menggunakan third-party tool untuk 17

14 membuat objek 3-D, meng-ekspornya menjadi XAML, dan kemudian menambahkannya pada aplikasi WPF yang kita bangun Satuan WPF Sebuah WPF window dan semua elemen di dalamnya diukur menggunakan measuring-independent units. Sebuah satuan alat independen tunggal yang didefinisikan sebagai 1/96 inchi. Untuk memahaminya, dapat kita lihat pada contoh berikut: Contohnya kita membuat sebuah tombol dengan ukuran 96x96 satuan. Jika kita menggunakan pengaturan DPI windows standar (96 dpi), setiap deviceindependent unit setara dengan satu pixel fisikal, karena WPF menggunakan perhitungan sebagai berikut: [Physical Unit Size] = [Device-Independent Unit Size] [System DPI] = 1/96 inch 96 dpi = 1 pixel Pada intinya, WPF berasumsi bahwa diperlukan 96 inchi untuk membuat satu inchi karena Windows menyatakan ini lewat pengaturan dpi. Bagaimanapun kenyataannya bergantung pada alat penampil kita. Contohnya, pada sebuah monitor LCD 20 inchi dengan resolusi maksimum 1600 x 1200 piksel. Menggunakan rumus Pythagoras, kita bisa menghitung kerapatan piksel untuk monitor ini, seperti pada contoh berikut: Dalam kasus ini, kerapatan pikselnya berada pada 100 dpi, dimana sedikit lebih tinggi daripada yang diasumsikan oleh Windows. Hasilnya, pada monitor ini tombol 96x96 piksel terlihat sedikit lebih kecil daripada 1 inchi. 18

15 Pada sisi lain, dimisalkan ada sebuah monitor LCD 15 inchi dengan resolusi 1024 x 768. Disini, kerapatan piksel turun menjadi sekitar 85 dpi, sehingga tombol 96x96 terlihat sedikit lebih besar daripada 1 inchi Banyak aplikasi Windows yang tidak mendukung pengaturan DPI yang lebih tinggi. Yang buruknya, menambah DPI dari sistem, maka sebagaian dari konten menjadi lebih besar sedangkan yang lain tidak. Inilah perbedaan WPF dengan aplikasi Windows biasa. Pada WPF, jika kita mengubah DPI sistem menjadi 120 dpi, WPF mengasumsikan bahwa diperlukan 120 piksel. Berikut ini adalah perhitungan WPF dalam mengubah satuan logikanya menjadi piksel divais fisik: [Physical Unit Size] = [Device-Independent Unit Size] [System DPI] = 1/96 inch 120 dpi = 1.25 pixels 2.5 Blender Blender adalah sebuah aplikasi modeler open source yang bisa digunakan untuk menghasilkan output dari modelnya dalam bentuk XAML, sehingga dapat secara langsung dapat digunakan dalam aplikasi WPF. Perangkat lunak ini tersedia secara gratis di sedangkan export-script untuk mengekspor file blender ke XAML terdapat di Selain Blender, terdapat pula perangkat lunak lain untuk membangun tampilan 3- D yang bisa digunakan di WPF, yaitu ZAM 3-D, Maya, dan LightWave. Tampilan Blender dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 19

16 Gambar 2.4 Tampilan Blender Secara standar Blender tidak mendukung output dalam format XAML. Namun sekarang telah ada modul yang ditulis dalam python yang dapat ditempelkan ke Blender, sehingga Blender dapat menghasilkan output dalam XAML. Dengan menginstall modul tersebut, pada bagian exporter Blender telah ada pilihan XAML, seperti dilihat pada gambar berikut: Gambar 2.5 Mengekspor blender ke XAML 20

Tata Cara Komunikasi Data Serial

Tata Cara Komunikasi Data Serial 1 Oleh : Mujahidin iddhien@gmail.com mujahidin@iddhien.com Tata Cara Komunikasi Data Serial Ada 2 macam cara komunikasi data serial yaitu Sinkron dan Asinkron 2 Pada komunikasi data serial sinkron, clock

Lebih terperinci

Konsep dan Cara Kerja Port I/O

Konsep dan Cara Kerja Port I/O Konsep dan Cara Kerja Port I/O Pertemuan 3 Algoritma dan Pemrograman 2A Jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma 2015 Parallel Port Programming Port

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan pustaka dasar penunjang untuk membentuk sebuah system penghitung kwh meter terpusat, baik teori perangkat keras seperti fungsi dan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only)

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only) 1. Operasi Serial Port mempunyai On Chip Serial Port yang dapat digunakan untuk komunikasi data serial secara Full Duplex sehingga Port Serial ini masih dapat menerima data pada saat proses pengiriman

Lebih terperinci

Percobaan 2 PENGENALAN INTERFACE SERIAL DAN UART

Percobaan 2 PENGENALAN INTERFACE SERIAL DAN UART Percobaan 2 PENGENALAN INTERFACE SERIAL DAN UART I. Tujuan 1. Untuk Mengenal Modul Serial port dan Mempelajari Konfigurasi Input dan Output dari serial port 2. Dapat membuat program untuk pengiriman dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Timbangan Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran berat suatu benda. Timbangan dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik. Timbangan adalah suatu

Lebih terperinci

TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Sebelumnya, dibahas tentang desain mikrokomputer yang terdiri atas CPU, RAM dan ROM operasi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLLER UNIVERSAL SYNCHRONOUS AND ASYNCHRONOUS SERIAL RECEIVER TRANSMITTER (USART)

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLLER UNIVERSAL SYNCHRONOUS AND ASYNCHRONOUS SERIAL RECEIVER TRANSMITTER (USART) LAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLLER UNIVERSAL SYNCHRONOUS AND ASYNCHRONOUS SERIAL RECEIVER TRANSMITTER (USART) Oleh : Mei Rahayu Puspitasari 1541160040 JTD 2B JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281 Telah dilakukan analisis dan pembuatan program komputer untuk mengendalikan

Lebih terperinci

MENGENAL PORT SERIAL. Annisa Dwiyanti. Abstrak. Pendahuluan. ::

MENGENAL PORT SERIAL. Annisa Dwiyanti. Abstrak. Pendahuluan. :: MENGENAL PORT SERIAL Annisa Dwiyanti annisa.dwiyanti28@yahoo.com :: http://penulis.com Abstrak Port merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk menghubungkan komputer dengan peripheral lainnya. Sebuah

Lebih terperinci

KONSEP KOMUNIKASI SERIAL. Oleh : Sunny Arief SUDIRO

KONSEP KOMUNIKASI SERIAL. Oleh : Sunny Arief SUDIRO PERTEMUAN 5 KONSEP KOMUNIKASI SERIAL Oleh : Sunny Arief SUDIRO 1 Konsep Komunikasi Serial Dari Segi perangkat keras: adanya proses konversi data pararel menjadi serial atau sebaliknya menggunakan piranti

Lebih terperinci

PERCOBAAN PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9, DB25, RJ45

PERCOBAAN PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9, DB25, RJ45 PERCOBAAN PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9, DB25, RJ45 I. TUJUAN 1. Mahasiswa mampu memahami kegunaan kabel/konektor DB9, DB25, RJ45. 2. Mahasiswa mampu memahami fungsi dari masing-masing pin dari konektor

Lebih terperinci

Aplikasi Komunikasi Data Antara Kunci Elektronik dan PC Menggunakan Port Serial

Aplikasi Komunikasi Data Antara Kunci Elektronik dan PC Menggunakan Port Serial Aplikasi Komunikasi Data Antara Kunci Elektronik dan PC Menggunakan Port Serial R.Budiarianto Suryo Kusumo Bidang Komputer P2 Informatika LIPI Komplek LIPI Gd. 20 Lt.3 Cisitu 154 Bandung Budiarianto@informatika.lipi.go.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arduino Uno Arduino adalah sebuah mikrokontroler yang mudah digunakan, karena menggunakan bahasa pemrograman basic yang menggunakan bahasa C. Arduino memiliki procesor yang besar

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR DESAIN DAN IMPLEMENTASI GRAPHIC USER INTERFACE UNTUK MESIN CNC DENGAN TAMPILAN 3-D MENGGUNAKAN WPF DAN VISUAL BASIC 2008

TUGAS AKHIR DESAIN DAN IMPLEMENTASI GRAPHIC USER INTERFACE UNTUK MESIN CNC DENGAN TAMPILAN 3-D MENGGUNAKAN WPF DAN VISUAL BASIC 2008 TUGAS AKHIR DESAIN DAN IMPLEMENTASI GRAPHIC USER INTERFACE UNTUK MESIN CNC DENGAN TAMPILAN 3-D MENGGUNAKAN WPF DAN VISUAL BASIC 2008 Oleh Ade Fadli NIM : 13204144 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA 5 BAB II STUDI PUSTAKA A. Skydiving Terjun payung yang juga dikenal dengan skydiving, adalah tindakan akrobat yang dilakukan selama terjun bebas, Sejarah Skydiving dimulai oleh Andre- Jacques Garnerin

Lebih terperinci

Gambar Komunikasi serial dengan komputer

Gambar Komunikasi serial dengan komputer 1.6. Port Serial Umumnya orang selalu menganggap port seri pada MCS51 adalah UART yang bekerja secara asinkron, jarang yang menyadari port seri tersebut bisa pula bekerja secara sinkron, pada hal sebagai

Lebih terperinci

PERCOBAAN I KOMUNIKASI DATA PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9, RJ11, RJ45

PERCOBAAN I KOMUNIKASI DATA PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9, RJ11, RJ45 PERCOBAAN I KOMUNIKASI DATA PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9, RJ11, RJ45 TUJUAN 1. Mahasiswa mampu memahami kegunaan kabel/konektor DB9, RJ11, RJ45. 2. Mahasiswa mampu memahami fungsi dari masing-masing

Lebih terperinci

PERCOBAAN I PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9,DB25,RJ45

PERCOBAAN I PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9,DB25,RJ45 PERCOBAAN I PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9,DB25,RJ45 TUJUAN 1. Mahasiswa mampu memahami kegunaan kabel/konektor DB9, DB25, RJ45. 2. Mahasiswa mampu memahami fungsi dari masing-masing pin dari konektor

Lebih terperinci

KOMUNIKASI SERIAL BERBASIS PROTOKOL MODBUS UNTUK ALAT PENGHITUNG PRODUKSI GARMEN

KOMUNIKASI SERIAL BERBASIS PROTOKOL MODBUS UNTUK ALAT PENGHITUNG PRODUKSI GARMEN KOMUNIKASI SERIAL BERBASIS PROTOKOL MODBUS UNTUK ALAT PENGHITUNG PRODUKSI GARMEN Leonardus Catur K.E.P., Harlianto Tanudjaja* Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL 34 BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL Pada bab ini akan dijelaskan mengenai rancangan desain dan cara-cara kerja dari perangkat keras atau dalam hal ini adalah wattmeter

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Komunikasi data Prinsip dasar dari sistem komunikasi data adalah suatu cara untuk sebuah pertukaran data dari kedua pihak. Pada Gambar 2.1 dijelaskan sebuah contoh sistem komunikasi

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator

Lebih terperinci

Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-51)

Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-51) Wireless Infrared Printer dengan DST-5 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-5) Komunikasi Infra Merah dilakukan dengan menggunakan dioda infra merah sebagai pemancar dan modul penerima infra merah sebagai

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem yang dibuat, maka pada bab ini dilakukan pengujian sistem. Kemudian akan dilakukan analisis berdasarkan hasil yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda

Lebih terperinci

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN 10 bertujuan untuk melihat lama pengiriman data dari klien (perumahan) hingga ke pos pemantauan. Waktu respon sistem dihitung dengan menggunakan fungsi sebagai berikut: t respon = t t... (1) server klien

Lebih terperinci

MODE TRANSMISI DATA LAPISAN FISIK. Budhi Irawan, S.Si, M.T

MODE TRANSMISI DATA LAPISAN FISIK. Budhi Irawan, S.Si, M.T MODE TRANSMISI DATA LAPISAN FISIK Budhi Irawan, S.Si, M.T Mode Transmisi Data Mode Transmisi Serial Mode Transmisi Paralel Mode Transmisi Serial Proses pengiriman data pada mode transmisi serial adalah

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI dan PERANCANGAN SISTEM 3.1 Spesifikasi Sistem

BAB III SPESIFIKASI dan PERANCANGAN SISTEM 3.1 Spesifikasi Sistem BAB III SPESIFIKASI dan PERANCANGAN SISTEM 3.1 Spesifikasi Sistem Untuk memudahkan pengguna dalam mengendalikan mesin CNC, maka perlu dibuat suatu Graphic User Interface yang dapat menampilkan secara tiga

Lebih terperinci

Mikrokontroler 89C51 Bagian II :

Mikrokontroler 89C51 Bagian II : Mikrokontroler 89C51 Bagian II : Mikrokontroler 89C51 Mikrokontroler 89C51 merupakan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 Kbytes Flash Programmable Memory. Arsitektur 89C51 ditunjukkan pada gambar 2. Accumulator

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Perangkat Keras (Hardware)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Perangkat Keras (Hardware) BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang dihasilkan berupa modul atau alat pendeteksi

Lebih terperinci

Organisasi Sistem Komputer. Port Serial

Organisasi Sistem Komputer. Port Serial Organisasi Sistem Komputer Port Serial Ditulis Oleh : Ria Anggraeni (10060204004) Taufik Saleh (10060207002) Fenny Maslia U (10060204006) Gita Rakhmalia (10060204015) Universitas Islam Bandung 2008 Pada

Lebih terperinci

INTERFACING SERIAL, PARALEL, AND USB PORT

INTERFACING SERIAL, PARALEL, AND USB PORT INTERFACING SERIAL, PARALEL, AND USB PORT Pembahasan tentang interfacing mungkin akan menimbulkan banyak kemungkinan, interfacing adalah istilah yang digunakan untuk pengantaraan atau antar muka. Antar

Lebih terperinci

4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51

4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51 4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51 Mikrokontroler MCS-51 memiliki 2 jenis port input/output, yaitu port I/O parallel dan port I/O serial. Port I/O parallel sebanyak 4 buah dengan nama P0,P1,P2

Lebih terperinci

Bab 6 Interface Komunikasi Data

Bab 6 Interface Komunikasi Data Bab 6 Interface Komunikasi Data Asynchronous and Synchronous Transmission Kesulitan dalam hal waktu membutuhkan mekanisme untuk mengsinkronisasi transmitter dan receiver Ada dua pemecahan Asynchronous

Lebih terperinci

PERAKITAN MEDIA KABEL UTP DAN RJ45 UNTUK KOMUNIKASI DATA

PERAKITAN MEDIA KABEL UTP DAN RJ45 UNTUK KOMUNIKASI DATA BAB 3. PERAKITAN MEDIA KABEL UTP DAN RJ45 UNTUK KOMUNIKASI DATA 3.1 TUJUAN 1. Mahasiswa mampu memahami kegunaan kabel UTP dengan konektor RJ45. 2. Mahasiswa mampu memahami fungsi dari masing-masing pin

Lebih terperinci

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI Modul 2 TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI. PENDAHULUAN Pertama kali jaringan PSTN diciptakan hanya untuk pengiriman sinyal analog dalam hal ini datanya berupa suara. Namun belakangan ini data yang dikirim tidak

Lebih terperinci

TUGAS KOMPUTER DAN INTERFACE

TUGAS KOMPUTER DAN INTERFACE TUGAS KOMPUTER DAN INTERFACE PORT PARALEL, PORT SERIAL, UNIVERSAL SERIAL BUS (USB) RS-232, DAN UART OLEH WAHYUDI RAHMAT (0506021286) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Lebih terperinci

Sejalan perkembangan teknologi, maka media antarmuka untuk Device External pun berkembang, dengan penjelasan sebagai berikut :

Sejalan perkembangan teknologi, maka media antarmuka untuk Device External pun berkembang, dengan penjelasan sebagai berikut : 10. Media Antarmuka Obyektif : Serial Paralel PS/2 USB Firewire Sejalan perkembangan teknologi, maka media antarmuka untuk Device External pun berkembang, dengan penjelasan sebagai berikut : 10.1. Serial

Lebih terperinci

PENGENALAN KOMUNIKASI DATA

PENGENALAN KOMUNIKASI DATA PENGENALAN KOMUNIKASI DATA Konsep Komunikasi Data Terminologi Komunikasi Data Bentuk Komunikasi Komponen Dasar Komunikasi Data Aplikasi Riil Sistem Komunikasi Data Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Di bawah ini adalah diagram blok Sistem. Mikrokontroler PIC 16F877A. Gambar III.1. Diagram blok sistem

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Di bawah ini adalah diagram blok Sistem. Mikrokontroler PIC 16F877A. Gambar III.1. Diagram blok sistem BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Prinsip Kerja Sistem Di bawah ini adalah diagram blok Sistem Sensor Curah Hujan (Penampung Berjungkit) 1 Mikrokontroler PIC 16F877A 2 Tx 3 Rx PC Perangkat Lunak ( Delphi7

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 1.1 Skema Alat Pengukur Laju Kendaraan Sumber Tegangan Power Supply Arduino ATMega8 Proses Modul Bluetooth Output Bluetooth S1 S2 Komputer Lampu Indikator Input 2

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dengan perkembangan terakhir, yaitu generasi AVR (Alf and Vegard s Risc

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dengan perkembangan terakhir, yaitu generasi AVR (Alf and Vegard s Risc BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroller Dengan perkembangan terakhir, yaitu generasi AVR (Alf and Vegard s Risc processor), para desainer sistem elektronika telah diberi suatu teknologi yang memiliki

Lebih terperinci

Decoder/Encoder UART ke IrDA Menggunakan IrDA Kontroller

Decoder/Encoder UART ke IrDA Menggunakan IrDA Kontroller Decoder/Encoder UART ke IrDA Menggunakan IrDA Kontroller Kadangkala suatu ketika pengguna merasa kesulitan dalam menghubungkan suatu peralatannya dengan peralatan lainya, misalnya tidak adanya kabel data

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. Pada tugas akhir ini akan dibuat sebuah perangkat keras PLC dengan fasilitas

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. Pada tugas akhir ini akan dibuat sebuah perangkat keras PLC dengan fasilitas BB III PERNCNGN DN IMPLEMENTSI Pada tugas akhir ini akan dibuat sebuah perangkat keras PLC dengan fasilitas minimun beserta perangkat lunak sistem operasinya yang ditanamkan pada mikrokontroler sehingga

Lebih terperinci

Wireless Gamepad Interface

Wireless Gamepad Interface Smart Peripheral Controller Wireless Gamepad Interface Trademarks & Copyright PlayStation and DUALSHOCK are registered trademarks of Sony Computer Entertainment Inc. AT, IBM, and PC are trademarks of International

Lebih terperinci

AVR Application Note AN95 Wireless Chatting with PC

AVR Application Note AN95 Wireless Chatting with PC DT-AVR AVR Application te AN95 Wireless Chatting with PC Oleh: Tim IE Chatting dewasa ini telah mewabah di kalangan anak muda, oleh karena itu dalam artikel kali ini kami akan membahas suatu aplikasi berkaitan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM 4.1 Pengujian Perangkat Yang Digunakan Sebelum melakukan pengujian sistem secara keseluruhan, terlebih dahulu harus dilakukan pengujian perangkat-perangkat yang digunakan

Lebih terperinci

DT-SENSE. Barometric Pressure & Temperature Sensor

DT-SENSE. Barometric Pressure & Temperature Sensor DT-SENSE Barometric Pressure & Temperature Sensor Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation.

Lebih terperinci

Sistem Mikrokontroler Mikrokontroller AT MEGA8535

Sistem Mikrokontroler Mikrokontroller AT MEGA8535 BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroller Mikrokontroler adalah suatu mikroprosesor plus. Mikrokontroler adalah otak dari suatu sistem elektronika seperti halnya mikroprosesor sebagai otak komputer. Nilai

Lebih terperinci

PORT SERIAL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51

PORT SERIAL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51 Lab Elektronika Industri Mikrokontroler - 1 PORT SERIAL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51 I. FISIK AT89C51 Mikrokontroler AT89C51 umumnya mempunyai kemasan 40 pin seperti gambar berikut. AT89C51 telah dilengkapi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka 1. Perancangan Telemetri Suhu dengan Modulasi Digital FSK-FM (Sukiswo,2005) Penelitian ini menjelaskan perancangan telemetri suhu dengan modulasi FSK-FM. Teknik

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Port Input/Output dalam suatu kemasan IC yang kompak. Kemampuannya

BAB II DASAR TEORI. Port Input/Output dalam suatu kemasan IC yang kompak. Kemampuannya 5 BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroller Mikrokontroler adalah suatu mikroprosesor plus. Mikrokontroler adalah otak dari suatu sistem elektronika seperti halnya mikroprosesor sebagai otak komputer. Nilai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan membahas mengenai teori dan komponen penunjang yang akan digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini. Pembahasannya berisi tentang RFID (Radio-Frequency Identification),

Lebih terperinci

SPC Application Note. SPC Blue-Link (J2) Tabel 1 Hubungan SPC Blue-Link Dengan Komputer

SPC Application Note. SPC Blue-Link (J2) Tabel 1 Hubungan SPC Blue-Link Dengan Komputer SPC SPC Application Note AN183 SPC Blue-Link Config Tool Oleh: Tim IE Artikel berikut ini membahas aplikasi Graphical User Interface (GUI) / Config Tool untuk SPC Blue-Link dengan menggunakan bantuan program

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI LAYANAN APLIKASI AGENT TELEFONI BERBASIS EMBEDDED EBOX-4300

RANCANG BANGUN APLIKASI LAYANAN APLIKASI AGENT TELEFONI BERBASIS EMBEDDED EBOX-4300 RANCANG BANGUN APLIKASI LAYANAN APLIKASI AGENT TELEFONI BERBASIS EMBEDDED EBOX-4300 Fajar Baskoro 1, Achmad Subhan Khalilullah 2, 1 Mahasisawa 2 Dosen Jurusan Teknik Telekomunikasi Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

Perancangan Serial Stepper

Perancangan Serial Stepper Perancangan Serial Stepper ini : Blok diagram dari rangakaian yang dirancang tampak pada gambar dibawah Komputer Antar Muka Peralatan luar Komputer Komputer berfungsi untuk mengendalikan peralatan luar,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 1. http://www.aisi555.com/2013/05/sms-kontrol-kirim-sms-dengan-avrattiny.html, SMS KONTROL : Kirim SMS dengan AVR ATTiny 2313, Baud rate

Lebih terperinci

DT-51 Application Note

DT-51 Application Note DT-51 Application te AN117 Komunikasi Nirkabel antara 2 PC Oleh: Tim IE Komunikasi nirkabel saat ini telah menjadi trend perkembangan teknologi elektronika, oleh karena itu dalam artikel kali ini kami

Lebih terperinci

KONSEP KOMUNIKASI SERIAL

KONSEP KOMUNIKASI SERIAL KONSEP KOMUNIKASI SERIAL 3.1 Pendahuluan Antarmuka Kanal serial lebih kompleks/sulit dibandingkan dengan antarmuka melalui kanal paralel (akan dibahas pada bab berikutnya), hal ini discbabkan karcna: 1.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi data Prinsip dasar dari sistem komunikasi data adalah suatu cara untuk sebuah pertukaran data dari kedua pihak. Pada Gambar 2.1 dijelaskan sebuah contoh sistem komunikasi

Lebih terperinci

14.1. SYNCHRONOUS B US

14.1. SYNCHRONOUS B US 13. BUS Prosesor, memori utama, dan perangkat I/O dapat diinterkoneksikan dengan rnenggunakan bus bersama yang fungsi utamanya adalah menyediakan jalur komunikasi untuk transfer data. Bus tersebut menyertakan

Lebih terperinci

8. Mengirimkan stop sequence

8. Mengirimkan stop sequence I 2 C Protokol I2C merupakan singkatan dari Inter-Integrated Circuit, yang disebut dengan I-squared-C atau I-two-C. I 2 C merupakan protokol yang digunakan pada multi-master serial computer bus yang diciptakan

Lebih terperinci

JUN - ITTELKOM. Antarmuka I/O. Komunikasi I/O [1]

JUN - ITTELKOM. Antarmuka I/O. Komunikasi I/O [1] Komunikasi I/O [1] Mikroprosesor dan Antarmuka Antarmuka I/O Oleh: Junartho Halomoan (juned_new@yahoo.com) LOGO Selain bisa berkomunikasi dengan memori melalui rangkaian antarmuka memori, mikroprosesor

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (KOMUNIKASI DATA)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (KOMUNIKASI DATA) Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 9 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa memiliki kompetensi: dapat memahami dan mengimplementasikan teknik komunikasi data antara dua buah komputer

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Mikrokontroler AT89S51

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Mikrokontroler AT89S51 BAB II DASAR TEORI Bab ini akan membahas mengenai teori dan komponen penunjang yang akan digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini. Pembahasannya berisi tentang Mikrokontroler AT89S51, LCD LMB162A, IC

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TEORI PENUNJANG BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 Konsep Peringatan Dini Bahaya Kebakaran Peringatan dini (early warning) adalah suatu tanda yang memberitahukan kepada manusia bahwa akan terjadi sesuatu. Dengan demikian manusia

Lebih terperinci

de KITS Application Note AN51 How 2 Use de KITS SPC Character LCD w/ PC

de KITS Application Note AN51 How 2 Use de KITS SPC Character LCD w/ PC de KITS Application Note AN5 How 2 Use de KITS SPC Character LCD w/ PC Oleh: Tim IE Salah satu fitur yang diunggulkan oleh de KITS SPC Character LCD adalah kemampuannya untuk dihubungkan langsung dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PIR (Passive Infrared) Keadaan ruangan dengan perubahan temperatur pada manusia dalam suatu ruangan menjadi nilai awal (set point) yang menjadi acuan dalam sistem pengontrolan.

Lebih terperinci

PERTEMUAN. KOMUNIKASI MIKROKONTROLER 89C51 DENGAN KOMPUTER (Lanjutan)

PERTEMUAN. KOMUNIKASI MIKROKONTROLER 89C51 DENGAN KOMPUTER (Lanjutan) PERTEMUAN KOMUNIKASI MIKROKONTROLER 89C51 DENGAN KOMPUTER (Lanjutan) Pendahuluan KOMUNIKASI MIKROKONTROLER 89C51 Perpindahan data yang melibatkan internal memory atau eksternal memory yang sudah dibahas

Lebih terperinci

TnEX ADC GPIO UART PWM I2C SPI GPIO

TnEX ADC GPIO UART PWM I2C SPI GPIO GPIO TnEX ADC UART I2C SPI GPIO PWM 2 Interfacing Programming Peripheral Devices MCU ICE (Nu-Link) PC IDE RS232 CAN2.0 USB2.0 to PC Speaker : Con3 earphone : J1 mic : J2 Reset SW Int VR LEDs Input only

Lebih terperinci

ANTARMUKA KOMUNIKASI DATA

ANTARMUKA KOMUNIKASI DATA ANTARMUKA KOMUNIKASI DATA Sumber: Bab 6 William Stallings Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 11/28/2005 Jaringan Komputer I 1 Copyright IDW Transmisi

Lebih terperinci

DT-SENSE. Humidity Sensor

DT-SENSE. Humidity Sensor DT-SENSE Humidity Sensor Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. Pentium is a trademark

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem pada timbangan digital sebagai penentuan pengangkatan beban oleh lengan robot berbasiskan sensor tekanan (Strain Gauge) dibagi menjadi dua bagian yaitu perancangan

Lebih terperinci

Published By Stefanikha

Published By Stefanikha Selain CPU dan Unit Memori, Unit Input Output (I/O) merupakan komponen pokok dalam sebuah sistem mikroprosesor. Sistem mikroprosesor memerlukan unit I/O untuk menyajikan proses dan hasil pengolahan CPU.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

Tabel 1. Karakteristik IC TTL dan CMOS

Tabel 1. Karakteristik IC TTL dan CMOS BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. IC Digital TTL dan CMOS Berdasarkan teknologi pembuatannya, IC digital dibedakan menjadi dua jenis, yaitu TTL (Transistor-Transistor Logic) dan CMOS (Complementary Metal Oxide

Lebih terperinci

DT-SENSE. IR Proximity Detector

DT-SENSE. IR Proximity Detector DT-SENSE IR Proximity Detector Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. Pentium is a trademark

Lebih terperinci

BAB VI INPUT OUTPUT. Universitas Gadjah Mada 1

BAB VI INPUT OUTPUT. Universitas Gadjah Mada 1 BAB VI INPUT OUTPUT Unit input/output memberi CPU kemampuan untuk berkomunikasi dengan peripherals. Terdapat beberapa alasan diperlukannya unit I/O, diantaranya adalah : 1. Besar tegangan dan arus isyarat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI PLC (Programable Logic Control) adalah kontroler yang dapat diprogram. PLC didesian sebagai alat kontrol dengan banyak jalur input dan output. Pengontrolan dengan menggunakan PLC

Lebih terperinci

MONITORING SUHU TUBUH PASIEN DEMAM BERDARAH MENGGUNAKAN BLUETOOTH YANG DIINTEGRASIKAN KE PERSONAL KOMPUTER

MONITORING SUHU TUBUH PASIEN DEMAM BERDARAH MENGGUNAKAN BLUETOOTH YANG DIINTEGRASIKAN KE PERSONAL KOMPUTER MONITORING SUHU TUBUH PASIEN DEMAM BERDARAH MENGGUNAKAN BLUETOOTH YANG DIINTEGRASIKAN KE PERSONAL KOMPUTER Adi Prasetyo 1, Putri Nur Hafizah 2, Ika Dyah Rahmawati 3, Moh. Faisal Arief 4, Intan Indriani

Lebih terperinci

Konsep dan Cara Kerja Port I/O

Konsep dan Cara Kerja Port I/O Konsep dan Cara Kerja Port I/O Pertemuan 2 Algoritma dan Pemrograman 2A Jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma 2015 Periferal Komputer Hardware tambahan

Lebih terperinci

DT-SENSE. Temperature & Humidity Sensor

DT-SENSE. Temperature & Humidity Sensor DT-SENSE Temperature & Humidity Sensor Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. Pentium

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

DT-AVR Application Note. Gambar 1 Blok Diagram AN133

DT-AVR Application Note. Gambar 1 Blok Diagram AN133 DT-AVR DT-AVR Application Note AN133 Media Tampilan 7 Segment Untuk Mikrokontroler AVR Oleh: Tim IE Aplikasi ini memberikan contoh penambahan media tampilan seven segment pada modul DT-AVR Low Cost Series

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Radio Frequency Identification (RFID) 2.1.1. Pengenalan RFID adalah proses identifikasi seseorang atau objek dengan menggunakan frekuensi transmisi radio. RFID menggunakan frekuensi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2 2.1 Tinjauan Pustaka Adapun pembuatan modem akustik untuk komunikasi bawah air memang sudah banyak dikembangkan di universitas-universitas di Indonesia dan

Lebih terperinci

Percobaan 6. SERIAL INTERFACE Menggunakan DT-51 MinSys

Percobaan 6. SERIAL INTERFACE Menggunakan DT-51 MinSys Percobaan 6 SERIAL INTERFACE Menggunakan DT-51 MinSys Membuat aplikasi serial interface untuk komuniksi secara serial melalui pin RXD dan TXD pada MCS-51. Membuat program menggunakan serial port (DB9)

Lebih terperinci

PENGATURAN REGISTER MIKROKONTROLLER ARM

PENGATURAN REGISTER MIKROKONTROLLER ARM PENGATURAN REGISTER MIKROKONTROLLER ARM Kali ini saya membahas cara pengaturan register yang ada pada mikrokontroler arm, kegunaan register ini untuk mengatur fungsi masing masing port pada arm dan fungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perangkat Keras Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu perangkat keras (hardware) yang dapat mengolah data, menghitung, mengingat dan mengambil pilihan.

Lebih terperinci

Pengantar Komunikasi Data. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. Lab. Telefoni Gedung D4 Lt. 1

Pengantar Komunikasi Data. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. Lab. Telefoni Gedung D4 Lt. 1 Pengantar Komunikasi Data Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. Lab. Telefoni Gedung D4 Lt. 1 1 Model komunikasi sederhana 2 Pengantar Komunikasi Data Elemen-elemen model 1. Source (Sumber) - Membangkitkan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

ORGANISASI KOMPUTER SISTEM BUS MATA KULIAH:

ORGANISASI KOMPUTER SISTEM BUS MATA KULIAH: MATA KULIAH: ORGANISASI KOMPUTER SISTEM BUS PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2011 BY: AYU ANGGRIANI H_02904010

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci