EXPERIMENTAL STUDY ON CAVITATION PHENOMENA IN A CENTRIFUGAL PUMP USING FLOW VISUALIZATION AND VIBRATION ANALYSIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EXPERIMENTAL STUDY ON CAVITATION PHENOMENA IN A CENTRIFUGAL PUMP USING FLOW VISUALIZATION AND VIBRATION ANALYSIS"

Transkripsi

1 114 EXPERIMENTAL STUDY ON CAVITATION PHENOMENA IN A CENTRIFUGAL PUMP USING FLOW VISUALIZATION AND VIBRATION ANALYSIS Irham Suyanto dan Sutardi* ABSTRAK Fenomena kavitasi adalah salah satu dari banyak kejadian yang merupakan penyebab kerusakan pada mesin-mesin fluida, seperti pompa dan turbin air. Di dalam sebuah pompa sentrifugal, bagian yang paling kritis terhadap kejadian kavitasi ialah mata impeler. Akibat dari terjadinya kavitasi terhadap unjuk kerja pompa antara lain: pompa bergetar, erosi pada impeler dan casing, turunnya efisiensi pompa, dan timbulnya bising. Tujuan dari studi kali ini ialah untuk mengkaji bagaimana mendeteksi adanya kavitasi di dalam pompa sentrifugal menggunakan metoda vibrasi dan visualisasi aliran. Studi eksperimen ini dilakukan di Laboratorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Mesin ITS. Distribusi tekanan pada dinding casing yang berhadapan dengan sudu-sudu impeler diukur menggunakan pipa U yang diisi dengan air raksa. Putaran pompa divariasikan dengan tiga nilai, yaitu: 1000, 1200, dan 1400 rpm, sementara temperatur air juga divariasikan: 30 0 C, 45 0 C dan 60 0 C. Vibrasi pompa diukur dengan menggunakan sebuah akselerometer jenis CSI L7. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa deteksi kejadian kavitasi dapat dilakukan menggunakan metode vibrasi, dan selanjutnya tanpa diperlukan lagi visualisasi. Juga, frekuensi kavitasi terdeteksi berkisar pada angka 420 Hz untuk kecepatan putaran impeler pompa 1000 rpm untuk jenis pompa yang diuji. Kata kunci: pompa sentrifugal, impeler, kavitasi, visualisasi, vibrasi. ABSTRACT Cavitation phenomenon cause damage to fluid machineries, such as pumps dan hydraulic turbines. In a centrifugal pump, the most critical location to the cavitation is the pump impeller eye. Cavitation indications include the formation of vapor bubbles, noise and vibration. Cavitation effects on pumps are vibration, erosion on impeller and casing, decreasing pump efficiency, and noise. The purpose of this study is to investigate how to detect the cavitation phenomenon in a centrifugal pump using vibration and visualization methods. The research was performed in the Fluid Mechanics Laboratory, Mechanical Engineering Department, ITS. Pressure distribution on the surface facing to the impeller blades was measured using U-type manometer filled with mercury. Impeller rotation was varied from 1000, 1200, and 1400 rpm, while the water temperature was varied from 30 0 C, 45 0 C and 60 0 C. Pump vibration was measured using an accelerometer CSI L7 type. The experimental results show that cavitation phenomenon in a centrifugal pump can be detected using vibration method, and in the future, without flow visualization. Next, the cavitation frequency is approximately of 420 Hz at impeller speed of 1000 rpm for this particular pump. Keywords: centrifugal pump, impeller, cavitations, visualization, vibration. Jurusan Teknik Mesin, FTI ITS, Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya (60111) sutardi@me.its.ac.id 1. PENDAHULUAN Gelembung-gelembung uap dapat terjadi pada zat cair yang sedang mengalir, baik didalam pompa maupun di dalam pipa. Pada pompa sentrifugal, penurunan tekanan sampai tekanan terendah terjadi pada sisi hisap. Bila penurunan tekanan ini sampai dibawah tekanan uap jenuhnya maka akan menyebabkan terbentuknya gelembung-gelembung uap, lalu berkembang dan bergerak mengikuti aliran zat cair sampai ke daerah tekanan yang lebih tinggi, selanjutnya gelembung uap tersebut akan pecah akibat tekanan sekelilingnya. Proses inilah yang disebut kavitasi. Head loss aliran yang terlalu besar (pada sudu pompa, valve, elbow), kenaikan temperatur fluida, dan kenaikan kecepatan aliran fluida merupakan tiga hal yang sangat berpengaruh terhadap terjadinya kavitasi. Fenomena kavitasi adalah salah satu dari banyak kejadian yang merupakan penyebab kerusakan pada mesinmesin fluida, seperti pompa dan turbin air. Pompa sentrifugal yang dioperasikan dalam kondisi kavitasi akan menimbulkan suara bising yang diakibatkan gelembung-gelembung uap pecah secara kontinyu karena tekanan sekelilingnya. Getaran berintensitas tinggi akan muncul ketika gelembung uap pecah mengenai casing pompa. Fenomena kavitasi yang terjadi dalam sudu pompa sentrifugal akan menyebabkan kerusakan kerusakan mekanis yaitu dengan terjadinya lubang-lubang yang disebut erosi cavitasi. Kerusakan ini bisa terjadi pada sudu (blade) maupun pada casing. Disamping terjadi kerusakan mekanis, pompa sentrifugal juga akan mengalami penurunan head, kapasitas maupun efisiensinya apabila cavitasi terjadi pada sudu. Berdasarkan sebuah studi numerik, Ridha dan Houcine (2003) mendapatkan terjadinya serangan awal kavitasi pada bagian tertentu dari sudu impeler sebuah Majalah IPTEK - Vol. 17, No. 4, Nopember 2006

2 115 pompa sentrifugal. Pompa yang beroperasi pada level kavitasi yang rendah bisa memaksimalkan kapasitas, memperpanjang umur kerja, dan menghemat biaya dan waktu. Rencana yang terjadwal secara baik untuk pengumpulan datadata kavitasi pompa akan mengurangi waktu downtime dan akan berakibat pada penghematan biaya perbaikan impeler yang terlalu mahal ataupun biaya penggantian komponen dan inspeksi (Josefberg 2002). Kecepatan aliran di antara sudu yang terlalu besar (akibat kenaikan debit yang tidak terkendali), akan mengakibatkan blockage aliran dan selanjutnya menurunkan kapasitas pompa. Terjadinya blockage ini berakibat pada penurunan indeks kavitasi dan menyebabkan penurunan unjuk kerja pompa yang ditandai dengan penurunan koefisien head dan koefisien aliran (Friedrichs dan Kosyna 2002). Walaupun telah banyak penelitian yang berkaitan dengan timbulnya dan proses terjadinya kavitasi, tetapi penelitian yang secara khusus membahas kavitasi pada sudu pompa sentrifugal belum banyak dilakukan. Friedrichs dan Kosyna (2002) mendapatkan hubungan indeks kavitasi (σ i) dengan koefisien head (ψ) pada pompa sentrifugal. Pada pompa sentrifugal, tingkat/intensitas kavitasi bisa diindikasikan dengan menggunakan indeks kavitasi (Franz dkk. 1996) dan Friedrichs dan Kosyna (2002) dengan persamaan berikut: 2( pi pv ) i,...(1) u1 dimana: i : indeks kavitasi pompa p i : tekanan pada titik i (N/m 2 ) p v : tekanan uap jenuh fluida (N/m 2 ) : massa jenis fluida (kg/m 3 ) u 1 : kecepatan peripherial masuk (m/s). Untuk air murni akan terjadi kavitasi jika angka indek kavitasi ( i) mendekati nilai (Gultom 2001; Taufik 2003). Studi fenomena kavitasi yang sangat visibel sampai saat ini ialah dengan menggunakan media visual. Dengan metode ini maka fisik dari kavitasi tersebut bisa dilihat dan didokumentasikan menggunakan media perekam yang sudah lazim, seperti kamera digital atau cam-corder. Studi kavitasi secara visual untuk aliran didalam elbow 90 0 telah didokumentasikan dengan baik oleh Yuli (2003). Identifikasi timbulnya kavitasi pada pompa sentrifugal sering sulit dilakukan karena material casing pompa terbuat dari bahan yang tidak transparan. Dengan demikian kondisi fisik fluida di dalam pompa tidak diketahui secara visual. Dasar perhitungan secara matematis menggunakan indeks kavitasi sebenarnya dapat dipergunakan untuk memperkirakan keadaan fluida yang sedang mengalir melewati sudu pompa sentrifugal, namun hal ini memerlukan peralatan/instrumen ukur yang sangat akurat. Terbentuknya gelembung-gelembung uap didalam casing pompa dan di antara sudu-sudu pompa dan proses pecahnya gelembunggelembung tersebut menimbulkan getaran yang cukup besar. Tingkat getaran yang terjadi ini bisa diukur dengan menggunakan alat ukur getaran dengan response yang sangat baik. Hasil pengukuran getaran ini yang dikombinasikan dengan kajian secara visual dapat digunakan sebagai cara identifikasi terjadinya kavitasi pada pompa secara lebih baik. Tujuan dari studi kali ini ialah untuk mengkaji bagaimana mendeteksi adanya kavitasi di dalam pompa sentrifugal menggunakan metoda vibrasi. Selain itu, kajian ini juga ditujukan untuk memvisualisasikan fenomena kavitasi didalam impeler pompa sentrifugal. 2. PERANGKAT DAN FASILITAS UNTUK EKSPERIMEN Studi eksperimen ini dilakukan di Laboratorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Mesin ITS, dengan menggunakan perangkat uji kavitasi pompa sentrifugal (Gambar 1). Pompa sentrifugal yang dipakai dan yang akan diteliti merupakan cetakan industri kecil. Sebagian besar produk ini digunakan untuk keperluan rumah tangga sehari-hari dan digunakan untuk memompa cairan dingin, dengan sepesifikasi terlihat pada Gambar 2. Vol. 17, No. 4, Nopember Majalah IPTEK

3 Head (m) 116 Gambar 1. Perangkat uji kavitasi pompa sentrifugal. Tebal sudu (t) : 5.7 mm Kelengkungan sudu inlet ( β 1 ) : 40 o Kelengkungan sudu outlet ( β 2 ) : 35 o Jumlah sudu : 6 buah Sebelum melakukan pengujian kavitasi didalam pompa, maka perlu dilakukan pengujian terhadap karakteristik pompa tanpa terjadinya kavitasi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data pembanding terhadap hasil-hasil pengukuran pada pompa bila kavitasi telah terjadi. Gambar 3 menunjukkan karakteristik head-kapasitas (H-Q) dari pompa uji. Gambar 2. Geometri dan notasi pompa. Detail dari dimensi pompa uji: Jenis pompa : Pompa Sentrifugal Diameter sudu inlet (D 1) : 39.3 mm Diameter sudu outlet (D 2) : 98.3 mm Lebar sudu inlet dan outlet (w) : 17.3 mm 3,5 3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 0,5 0,0 n = 1000 rpm n = 1200 rpm n = 1400 rpm Kapasitas (l/menit) Gambar 3. Karakteristik pompa uji. Majalah IPTEK - Vol. 17, No. 4, Nopember 2006

4 Sensor getaran sisi samping 117 Studi ini dilakukan dengan modifikasi dari sebuah perangkat uji kavitasi model CPE 24112B yang dilengkapi dengan power supply AC 380 V 50 Hz 3 Phase. Motor penggerak pompa uji dengan seri C161313A (7A, 1400 rpm). Pompa vakum yang dihubungkan dengan pipa isap dari pompa uji dengan putaran rpm 1420 rpm (daya: 2.2kW pada kapasitas 10 liter/menit). Sebuah pemanas (heater) (1500 watt; 220 Volt) digunakan untuk memanaskan air di dalam tangki isap. Dalam kajian ini pemanasan air juga dibantu dengan pemanas kompor minyak tanah untuk pemanasan awal. Pengukuran tekanan sepanjang sudu kearah radial dengan menggunakan pipa U dengan fluida ukur air raksa. Pengukuran tekanan dengan menggunakan 14 titik lubang arah melintang vertikal jarak masing-masing 2.3 mm. Sebuah kamera digital digunakan untuk merekam secara visual aliran yang terjadi didalam casing pompa. Tekanan didalam tangki hisap dideteksi menggunakan sebuah manometer dengan rentang ukur -76 cmhg 0cmHg (gage). Kecepatan aliran diukur menggunakan sebuah Doppler flow meter dengan rentang ukur m/sec ( 5 % ). Pengukuran vibrasi dilakukan menggunakan sebuah accelerometer model CSI L7 yang dihubungkan dengan data logger model CSI 2120 A (RBM Consultant). Pengujian kavitasi pompa ini dilakukan dengan variasi putaran pompa, temperatur air, tekanan hisap dan kapasitas aliran. Putaran pompa divariasikan dengan tiga nilai, yaitu: 1000, 1200, dan 1400 rpm, sementara temperatur air juga divariasikan dari 30 0 C, 45 0 C dan 60 0 C. Selain itu, tekanan isap juga divariasikan dengan empat harga: 0, -5, -10, 15, dan -20cmHg (gage). Untuk memperoleh kurva karakteristik pompa tersebut, maka kapasitas aliran divariasikan dengan harga: 0, 25, 50, 75, dan 100 persen dari kapasitas maksimumnya. Gambar 4 menunjukkan diagram skematis metode pengukuran sinyal getaran pada pompa uji. Sinyal getaran diukur pada sisi atas dan sisi samping pompa. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, maka sensor getaran diletakkan menempel secara tegak lurus bodi/dinding casing pompa. Data sinyal getaran ini direkam menggunakan data logger (model CSI 2120 A), yang selanjutnya diproses menggunakan sebuah program yang merupakan kelengkapan dari data loger yang sudah tersedia di dalam Personal Computer (PC). Ke data logger Sensor getaran sisi atas Gambar 4. Penempatan sensor untuk mengukur getaran pompa. 3. HASIL EKSPERIMEN DAN DISKUSI 3.1 Distribusi Tekanan didalam Casing Pompa Distribusi tekanan air didalam casing pompa sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: tekanan hisap (suction pressure), debit aliran, putaran impeler pompa, dan temperatur air yang dipompa. Gambar 5 menunjukkan distribusi tekanan dan pola aliran di sudu pompa dengan variasi tekanan hisap dari 0 cmhg sampai tekanan -20 cmhg. Distribusi tekanan didalam casing juga terlihat semakin menurun seiring tekanan hisap yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa efek pengurangan tekanan di daerah sisi hisap mengakibatkan turunnya tekanan pada sudu pompa secara signifikan. Gambar 5 juga menunjukkan bahwa distribusi tekanan arah radial mempunyai dua pola yang berbeda. Pada pola pertama, terlihat bahwa ketika pompa dioperasikan pada tekanan hisap 0 cmhg sampai tekanan hisap -15 cmhg. Pada rentang tekanan ini, pola distribusi tekanan menyerupai grafik parabola, sementara pada titik p 1 dan p 13 tekanan yang dihasilkan lebih tinggi, kemudian semakin mendekati daerah dekat sisi hisap pompa (titik p 5, p 6 dan p 7) tekanannya semakin menurun. Namun demikian, tekanan pada titik p 1 lebih tinggi daripada tekanan pada titik p 13, karena lokasi titik p 1 lebih dekat ke sisi tekan (discharge). Terlihat pula pada Gambar 5 tersebut bahwa tekanan pada titik p 13 lebih tinggi dari tekanan titik p 14. Hal ini dimungkinkan karena pressure tap pada titik p 14 terpasang sedikit tidak rata dengan dinding casing (lebih menjorok kedalam). Selanjutnya pada rentang tekanan vakum dibawah -15 cmhg, distribusi tekanan tetap menunjukkan pola parabolik, tetapi dengan harga yang lebih rendah. Pola distribusi tekanan yang dihasilkan semakin mendekati kurva kontinyu di sepanjang titik-titik pengujian. Perubahan distribusi tekanan yang signifikan ini terlihat pada tekanan hisap -20 cmhg, dimana pada kondisi ini Flow out Vol. 17, No. 4, Nopember Majalah IPTEK

5 118 Gambar 5. Distribusi tekanan sudu arah radial pada putaran 1000 rpm kapasitas 100% dan temperatur 30 o C sebagai fungsi dari tekanan hisap (suction). di sekitar mata impeler tekanan mencapai nilai kritisnya. Secara visual, fluida yang melewati sudu pada tekanan vakum dibawah -20 cmhg menunjukkan gejala kavitasi yang hebat dengan terbentuknya gelembung gas melingkupi area yang cukup luas ( 3.2) dan menghasilkan kapasitas aliran yang semakin rendah. Hal ini disebabkan pompa yang tidak mampu lagi memberi cukup energi kepada fluida untuk dihisap dan dikeluarkan ke discharge line. Kapasitas pompa juga berpengaruh terhadap distribusi tekanan sepanjang sudu (Gambar 6). Apabila kapasitas pompa diturunkan dengan menutup katup (valve)-1, maka terjadilah kenaikan distribusi tekanan di sepanjang sudu. Terlihat pula pada Gambar 6 adanya peningkatan tekanan lebih besar pada titik-titik yang jauh dari pusat. Penurunan kapasitas aliran ini mengakibatkan penurunan kecepatan normal dan kecepatan relatif aliran, yang selanjutnya meningkatkan tekanan fluida didalam casing, terutama tekanan pada titik yang lebih jauh dari mata impeler. Gambar 7 menunjukkan distribusi tekanan fluida di dalam casing sebagai fungsi dari putaran impeler pompa. Cekungan dari distribusi tekanan ini terlihat sangat curam. Hal ini terkait dengan pengaruh putaran yang menyebabkan kenaikan head pompa dan menyebabkan tekanan pada ujung sudu luar (discharge) meningkat dengan drastis, sementara tekanan pada ujung dalam sudu (inlet) turun akibat naiknya kecepatan periperial. Naiknya putaran juga diikuti oleh kenaikan kapasitas sehingga kecepatan relatif aliran yang masuk menuju inlet sudu membesar, dan hal ini menyebabkan pengecilan penampang aliran yang disebabkan jet-flow (Medvitz dkk 2002). Jet-flow akan membesar sebanding dengan kenaikan kapasitas. Pada daerah dekat sisi hisap pompa, aliran fluida mengalami percepatan yang tinggi akibat adanya penyempitan luasan yang mendadak dan adanya jet-flow akibat naiknya kapasitas. Hal ini berakibat timbulnya penumpukan aliran fluida ketika putaran dinaikkan. Konsekuensi dari kondisi ini adalah turunnya tekanan statis di daerah penyempitan aliran tersebut. Bila hal ini dibiarkan berlangsung secara berkelanjutan, maka proses terjadinya kavitasi akan dipercepat karena tekanan di daerah tersebut dapat turun sampai dibawah tekanan uap jenuhnya. Distribusi tekanan akibat perubahan temperatur tidak menunjukkan perbedaan distribusi tekanan kearah radial secara signifikan (Gambar 8). Hal ini dikarenakan perubahan temperatur hanya berpengaruh terhadap perubahan tekanan uap jenuh dan massa jenis fluida. Ditinjau dari energi yang dibangkitkan, perubahan temperatur mengakibatkan penurunan tekanan di masing-masing titik yang disebabkan oleh kenaikan kecepatan yang melewati sudu. Penurunan tekanan tersebut dijelaskan dengan konsep Euler (pers. 2) dengan mengacu pada Gambar 9. 2 df wvu d dr Vu dr dp...(2) da wrd R Persamaan (2) tersebut mengandung makna bahwa perubahan tekanan sebanding dengan massa jenis fluida, sehingga apabila terjadi penurunan massa jenis disebabkan naiknya temperatur maka tekanan akan mengalami 2 Majalah IPTEK - Vol. 17, No. 4, Nopember 2006

6 119 Gambar 6. Distribusi tekanan sudu arah radial pada putaran 1000 rpm tekanan hisap 0 cmhg dan temperatur 30 o C. Gambar 7. Distribusi tekanan sudu arah radial tekanan hisap 0 cmhg kapasitas 100% temperatur 30 o C. Gambar 8. Distribusi tekanan sudu arah radial tekanan hisap 0 cmhg kapasitas 100% putaran 1000 rpm. Vol. 17, No. 4, Nopember Majalah IPTEK

7 120 Keterangan gambar: V u : kecepatan periperial (m/s) ρ : massa jenis fluida (kg/m 3 ) w : lebar sudu (m) R : jari-jari sudu (m) df : diferensial gaya sentrifugal (N) dr : diferensial jari-jari (m) d : diferensial sudut penurunan. Akan tetapi perubahan temperatur hanya menurunkan massa jenis yang cukup kecil, sehingga dalam studi kali ini tidak didapatkan perubahan tekanan yang signifikan. Gambar 9. Mekanisme terjadinya gaya sentrifugal. 3.2 Visualisasi Aliran didalam Casing Pompa Gambar 10 menunjukkan kondisi fluida didalam casing pompa pada tekanan hisap -20 cmhg, 1400 rpm, dan temperatur 30 o C. Pada gambar terlihat bahwa pada sisi hisap mulai terbentuk gelembung gas. Gelembung gas tersebut akan semakin banyak pada tekanan yang lebih rendah yang disebabkan oleh turunnya angka kavitasi. Gambar 11 mununjukkan hasil visualisasi kavitasi tekanan hisap -22 cmhg, temperatur 30 o C dan putaran 1400 rpm. Pada gambar tersebut terlihat adanya rongga yang berisi gelembung-gelembung gas dengan luasan yang lebih lebar. Pada Gambar 12 terlihat bahwa kavitasi yang terbentuk lebih melebar, ditandai dengan semakin luasnya daerah gelembung gas. Dari Gambar dapat disimpulkan bahwa semakin rendah tekanan hisap, maka semakin hebat kavitasi yang terjadi. Kavitasi yang semakin besar intensitanya bersesuaian angka kavitasi yang semakin rendah. Penurunan angka kavitasi akan mengakibatkan penurunan koefisien kapasitas, dan hal ini sesuai dengan hasil pengamatan secara visual (Suyanto 2005). Gambar 10. Pola aliran fluida didalam casing pompa pada tekanan hisap -20 cmhg, putaran 1400 rpm, dan temperatur 30 o C. Gambar 11. Pola aliran fluida didalam casing pompa pada tekanan hisap -22 cmhg, putaran 1400 rpm, dan temperatur 30 o C. Majalah IPTEK - Vol. 17, No. 4, Nopember 2006

8 121 Gambar 12. Pola aliran fluida didalam casing pompa pada tekanan hisap -25 cmhg, putaran 1400 rpm, dan temperatur 30 o C. Perubahan putaran impeler besar berpengaruh terhadap profil kecepatan yang terjadi di dalam impeler. Adanya perubahan profil kecepatan ini menyebabkan terjadinya perubahan harga intensitas kavitasi. Secara visual perbedaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Gambar 13 menunjukkan visualisasi kavitasi tekanan hisap -22 cmhg, temperatur 30 o C, dan putaran 1000 rpm. Pada gambar tersebut terlihat adanya rongga yang berisi gelembung-gelembung gas dengan luasan tertentu, dan gelembung gas yang terjadi lebih kecil dan relatif stabil. Sementara, Gambar 14 mununjukkan hasil visualisasi kavitasi tekanan hisap -22 cmhg, temperatur 30 o C, dan putaran 1400 rpm, dan memperlihatkan adanya rongga yang berisi gelembung-gelembung gas dengan luasan yang lebih lebar, lebih acak dan dinamis. Gambar 13. Pola Aliran Fluida pada Sudu Tekanan Hisap -22 cmhg temperatur 30 o C Putaran 1000 rpm. Gambar 14. Pola Aliran Fluida pada Sudu Tekanan Hisap -22 cmhg temperatur 30 o C Putaran 1400 rpm. Dari Gambar 13 dan 14 terlihat adanya perbedaan yang sangat nyata pada intensitas kavitasi untuk dua harga putaran impeler yang berbeda: 1000 rpm 1400 rpm. Pada putaran yang lebih tinggi luas daerah gelembung udara lebih besar disebabkan pada putaran tersebut perubahan tekanan lebih besar, gaya sentrifugal yang terjadi lebih besar dan fluida lebih terdorong ke sisi luar sehingga menyebabkan luasan gelembung lebih besar. Intensitas kavitasi juga lebih dominan pada putaran tinggi yang disebabkan oleh turunnya angka kavitasi akibat naiknya kecepatan freestream (Suyanto 2005). Gelembung-gelembung uap lebih dinamis disebabkan pada putaran yang lebih besar yang menyebabkan kecepatan keliling yang membawa gelembung berputar lebih cepat. 3.3 Deteksi Kavitasi dengan Sinyal Getaran Gambar 15 menunjukkan perbedaan sinyal getaran casing pompa sebelum dan setelah terjadi kavitasi di dalam casing. Sinyal getaran yang berwarna hijau (atas) adalah sinyal getaran untuk pompa yang mengalami kavitasi, sedangkan sinyal warna biru (bawah) menunjukkan sinyal getaran pompa yang tidak mengalami kavitasi. Terjadinya kenaikan intensitas kavitasi ditandai dengan sinyal getaran yang mempunyai amplitudo besar. Hal ini menunjukkan energi getaran yang besar akibat adanya gelembunggelembung yang menumbuk casing pompa. Gambar 16 menunjukkan sinyal getaran casing pompa dimana sensor getaran dipasang pada sisi atas pompa. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa sinyal getaran yang direkam oleh sensor yang dipasang pada sisi atas casing pompa tidak menunjukkan perbedaan yang berarti dibandingkan dengan sinyal getaran yang Vol. 17, No. 4, Nopember Majalah IPTEK

9 122 direkam oleh sensor yang dipasang pada sisi samping casing. Dari gambar terlihat bahwa amplitudo sinyal getaran untuk pompa yang mengalami kavitasi (warna hijau / sinyal atas pada gambar) lebih besar dibandingkan dengan sinyal getaran pompa yang tidak mengalami kavitasi (warna biru / sinyal bawah pada gambar). Gambar 15 dan 16 memperkuat dugaan bahwa energi getaran pompa yang mengalami kavitasi lebih besar dibandingkan dengan energi getaran pompa tanpa kavitasi. Oleh karenanya, proses kavitasi yang terjadi didalam casing pompa dapat dideteksi menggunakan sinyal getaran yang direkam, tanpa harus menghitung angka kavitasi berdasarkan tekanan dan kecepatan aliran, maupun visualisasi aliran. Sinyal yang ditunjukkan dengan metode vibrasi/getaran memberikan informasi yang selaras dengan hasil yang ditunjukkan dengan visualisasi. Kavitasi yang ditunnjukkan dengan visualisasi ditandai dengan adanya gelembung uap yang terlihat pada sudu, sedangkan kavitasi yang ditunjukkan dengan vibrasi ditandai dengan sinyal getaran yang mempunyai energi getaran yang lebih besar, yang ditunjukkan dengan perbedaan amplitudo getaran dan kenaikkan frekuensi peak sebagai akibat gelembung yang menumbuk dinding pompa. Keselarasan hasil visualisasi dengan sinyal getaran ditunjukkan dengan Gambar 17 dan Gambar 18. Pada saat terjadi kavitasi, pengukuran dengan metoda vibrasi menunjukkan amplitudo maksimum yang terjadi lebih besar, sedangkan pada hasil visualisasi ditunjukkan adanya gelembung-gelembung uap yang banyak (Gambar 17). Pada saat sebelum terjadi kavitasi, sinyal vibrasi menunjukkan amplitudo maksimum yang lebih kecil dan terjadi pada frekuensi yang lebih rendah, sedangkan hasil visualisasi pada saat tidak terjadi kavitasi menunjukkan tidak terbentuknya gelembung uap (Gambar 18). Pada gambar ditunjukkan sinyal getaran sebelum terjadi kavitasi adanya nilai amplitudo maksimum yang lebih kecil (kurang dari 0,02 Gs) dan terjadi juga pada frekuensi yang lebih rendah (sekitar 112 Hz) (Gambar 18). Hal ini berbeda dengan sinyal hasil pengukuran ketika terjadi kavitasi (Gambar 17), dimana amplitudo maksimum yang terjadi lebih besar (diatas 0,06 Gs) dan terjadi pada frekuensi yang lebih besar (sekitar 420 Hz). 4. SIMPULAN Dari hasil eksperimen dan analisa yang dilakukan pada pengujian pompa sentrifugal, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1) Pada tekanan tabung hisap 0 cmhg sampai tekanan 15 cmhg, pola distribusi tekanan yang dihasilkan menyerupai grafik parabola, dengan tekanan minimum ~ minus 22,2 cmhg yang terjadi pada titik p 6 (sekitar inlet pompa) (putaran 1400 rpm, kapasitas 100% dari kapasitas maksimal dan tekanan hisap - 15 cmhg). 2) Perubahan temperatur fluida pada range 30 0 C 60 0 C tidak berpengaruh signifikan terhadap distribusi tekanan sudu arah radial. 3) Secara visual kavitasi ditandai dengan terbentuknya gelembung uap yang terlihat berwarna putih, dan terbentuknya dimulai dari sisi hisap. Gelembung uap yang terbentuk semakin banyak jika putaran dinaikkan dari 1000 rpm menjadi 1400 rpm, tekanan diturunkan dari -20 cmhg menjadi -25 cmhg. 4) Terjadinya kavitasi didalam pompa uji dapat dideteksi dengan sinyal getaran yang ditunjukkan dengan alat pendeteksi getaran CSI. Sinyal getaran akibat kavitasi pompa uji terdeteksi pada frekuensi sekitar 420 Hz pada putaran 1000 rpm dan frekuensi sekitar 460 pada putaran 1400 rpm. 5) Tanpa pengujian secara visual, selanjutnya kavitasi pompa uji dapat dideteksi dengan menggunakan sinyal getaran. DAFTAR ACUAN Franz, R., Acosta, J., Brenne, C.E. dan Coughey, T.K. (1996), The Rotordinamic Force on a Centrifugal Pump Impeller in the Presence of Cavitation, California Institute of Technologi, Pasadena, CA. pp Friedrichs, J. dan Kosyna, G. (2002), Rotating Cavitation in a Centrifugal Pump Impeller of Low Specific Speed, Journal of Fluids engineering, Vol. 124, pp Gultom, D. (2001), Study Eksperimen Pengaruh Tekanan dan Temperartur pada Kavitasi, Tugas Akhir, Teknik Mesin, ITS, Surabaya. Josefberg, D, (2002), Using Predictive Maintenance Tools to Catch Pump Cavitation, Pump and Process, Ludeca Inc. Newsletter, November, pp Medvitz, R.B., Kunz, R.F., Boger, D.A., Lindau, J.W., Yocum, A.M. dan Pauley, L.L. (2002), Performance Analysis of Cavitating Flow in Centrifugal Pumps Using Multiphase CFD, Juornal of Fluids Engineering, Vol. 124, pp Majalah IPTEK - Vol. 17, No. 4, Nopember 2006

10 123 Gambar 15. Perbandingan sinyal getaran pada casing pompa sebelum (sinyal bawah) dan setelah (sinyal atas) terjadi kavitasi. Sensor getaran dipasang pada sisi samping casing. Putaran impeler pompa = 1000 rpm. T = 30 0 C. Gambar 16. Perbandingan sinyal getaran pada casing pompa sebelum (sinyal bawah) dan setelah (sinyal atas) terjadi kavitasi. Sensor getaran dipasang pada sisi atas casing. Putaran impeler pompa = 1000 rpm. T = 30 0 C. Vol. 17, No. 4, Nopember Majalah IPTEK

11 124 (a) (b) Gambar 17. (a) Sinyal getaran dan waveform dari casing pompa yang mengalami kavitasi. Putaran impeler1000 rpm, tekanan hisap -18 cmhg dan temperatur air 30oC. (b) Gelembung-gelembung uap akibat kavitasi. Majalah IPTEK - Vol. 17, No. 4, Nopember 2006

12 125 (a) (b) Gambar 18. (a) Sinyal getaran dan waveform dari casing pompa yang tidak mengalami kavitasi. Putaran impeler: 1000 rpm; tekanan hisap: -18 cmhg; temperatur air: 30 o C. (b) Visualisasi aliran fluida didalam casing pompa yang tidak mengalami kavitasi. Ridha, Z. dan Houcine, A. (2003), Numerical Approach to the Prediction of Cavitation in Pumps, Proc. Fifth Int. Symp. Cavitation, November 1-4, Osaka, Japan. Suyanto, I. (2005), Studi Eksperimental Fenomena Kavitasi pada Sudu Pompa Sentrifugal, Tesis S-2, Jurusan Teknik Mesin, ITS. Taufiq, M.S. (2003), Studi Eksperimen Kavitasi Pada Impeler Pompa Sentrifugal, Tugas Akhir Teknik Mesin, ITS, Surabaya. Yuli, T.S. (2003), Studi Eksperimen Identifikasi Kavitasi Pada Elbow 90 o Berdasarkan Spektrum Getaran dan Tingkat Kebisingan, Tugas Akhir Teknik Mesin, ITS, Surabaya. Diterima: 16 Maret 2006 Disetujui untuk diterbitkan: 15 Nopember 2006 Vol. 17, No. 4, Nopember Majalah IPTEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam sistem instalasi pemipaan fenomena kavitasi sering tidak diperhatikan, sedangkan kavitasi sendiri adalah salah satu kerugian di dalam sistem instalasi pemipaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di dalam pompa maupun pipa, tempat-tempat bertekanan rendah. terjadinya kavitasi. Sedangkan kavitasi sendiri adalah gejala

BAB I PENDAHULUAN. di dalam pompa maupun pipa, tempat-tempat bertekanan rendah. terjadinya kavitasi. Sedangkan kavitasi sendiri adalah gejala BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Kavitasi dapat terjadi pada zat cair yang sadang mengalir, baik di dalam pompa maupun pipa, tempat-tempat bertekanan rendah atau yang berkecepatan tinggi di

Lebih terperinci

Aplikasi Respon Getar Untuk Fenomena Kavitasi Pada Pompa Sentrifugal Dengan Variasi Kerusakan Impeler

Aplikasi Respon Getar Untuk Fenomena Kavitasi Pada Pompa Sentrifugal Dengan Variasi Kerusakan Impeler Aplikasi Respon Getar Untuk Fenomena Kavitasi Pada Pompa Sentrifugal Dengan Variasi Kerusakan Impeler Maskuh Astriyanto, Wijianto, Subroto Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas MuhammadiyahSurakarta

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH JUMLAH SUDU IMPELER TERHADAP GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL

ANALISA PENGARUH JUMLAH SUDU IMPELER TERHADAP GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL NASKAH PUBLIKASI ANALISA PENGARUH JUMLAH SUDU IMPELER TERHADAP GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL Naskah Publikasi ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti Wisuda Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump).

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump). BAB II DASAR TEORI 2.1. Dasar Teori Pompa 2.1.1. Definisi Pompa Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian terhadap aliran campuran air crude oil yang mengalir pada pipa pengecilan mendadak ini dilakukan di Laboratorium Thermofluid Jurusan Teknik Mesin. 3.1 Diagram Alir

Lebih terperinci

BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL

BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL 3 BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL 3.1.Kerja Pompa Sentrifugal Pompa digerakkan oleh motor, daya dari motor diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeler yang dipasangkan pada poros tersebut. Zat cair yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial fluida, atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL LOGO POMPA CENTRIFUGAL Dr. Sukamta, S.T., M.T. Pengertian Pompa Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Klasifikasi

Lebih terperinci

15 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengertian Pompa Pompa adalah mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan fluida cair dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara memberikan energi mekanik pada pompa

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan

BAB II DASAR TEORI. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan BAB II DASAR TEORI 2.1. DASAR TEORI POMPA 2.1.1. Definisi Pompa Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan

Lebih terperinci

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT PENGUJIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini berupa alat sederhana. Alat yang di desain untuk mensirkulasikan fluida dari tanki penampungan

Lebih terperinci

UJI EKSPERIMENTAL IMPELLER DENGAN BLADES SPLITTER TERHADAP KINERJA POMPA SENTRIFUGAL

UJI EKSPERIMENTAL IMPELLER DENGAN BLADES SPLITTER TERHADAP KINERJA POMPA SENTRIFUGAL Uji Impeller Terhadap Kinerja Pompa Sentrifugal UJI EKSPERIMENTAL IMPELLER DENGAN BLADES SPLITTER TERHADAP KINERJA POMPA SENTRIFUGAL Dimas Alief Pratama S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA POMPA Kriteria pemilihan pompa (Pelatihan Pegawai PUSRI) Pompa reciprocating o Proses yang memerlukan head tinggi o Kapasitas fluida yang rendah o Liquid yang kental (viscous liquid) dan slurrie (lumpur)

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.

BAB II DASAR TEORI. dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. BAB II DASAR TEORI 2.1. Dasar Teori Pompa 2.1.1. Definisi Pompa Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1. Rancangan Alat Uji Pada penelitian ini alat uji dirancang sendiri berdasarkan dasar teori dan pengalaman dari penulis. Alat uji ini dirancang sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mesin-Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dasar-dasar Pompa Sentrifugal Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan ialah pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal ialah sebuah gaya yang timbul akibat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pompa Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat lain yang diinginkan. Pompa beroperasi dengan membuat

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TEKNIK LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING Aplikasi Response Getaran Untuk Menganalisis Fenomena Kavitasi Pada Instalasi Pompa Sentrifugal Wijianto, ST.M.Eng.Sc Marwan Effendy, ST. MT. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL Oleh: ANGGIA PRATAMA FADLY 07 171 051 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Perpipaan Dalam pembuatan suatu sistem sirkulasi harus memiliki sistem perpipaan yang baik. Sistem perpipaan yang dipakai mulai dari sistem pipa tunggal yang sederhana

Lebih terperinci

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL AUFA FAUZAN H. 03111003091 TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan

Lebih terperinci

Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin

Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-13 Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin Rahmat Taufiqurrahman dan Vivien Suphandani

Lebih terperinci

SIMULASI PENGARUH NPSH TERHADAP TERBENTUKNYA KAVITASI PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER COMPUTATIONAL FLUID DYANAMIC FLUENT

SIMULASI PENGARUH NPSH TERHADAP TERBENTUKNYA KAVITASI PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER COMPUTATIONAL FLUID DYANAMIC FLUENT SIMULASI PENGARUH NPSH TERHADAP TERBENTUKNYA KAVITASI PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER COMPUTATIONAL FLUID DYANAMIC FLUENT Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS 1.1 Pendahuluan 1.1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembang teknologi yang semakin maju, banyak diciptakan peralatan peralatan yang inovatif serta tepat guna. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. MESIN-MESIN FLUIDA Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

Pengaruh Jarak Concentric dan Eccentric reducer Pada Sisi Isap Pompa Sentrifugal Terhadap Gejala Kavitasi

Pengaruh Jarak Concentric dan Eccentric reducer Pada Sisi Isap Pompa Sentrifugal Terhadap Gejala Kavitasi Pengaruh Jarak Concentric dan Eccentric reducer Pada Sisi Isap Pompa Sentrifugal Terhadap Gejala Kavitasi Khairil Anwar1, a *, Basri2,b dan Syahrir3 1,2,3 Jurusan Teknik Mesin Univeristas Tadulako, Palu,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan 3.1.1 Instalasi Alat Uji Alat uji head statis pompa terdiri 1 buah pompa, tangki bertekanan, katup katup beserta alat ukur seperti skema pada gambar 3.1 : Gambar

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR POMPA. Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head

BAB III TEORI DASAR POMPA. Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head BAB III TEORI DASAR POMPA 3.1 Pengkajian Pompa Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head total dan berat cairan yang dipompa dalam jangka waktu yang diberikan. Daya batang torak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ketempat lainnya yang bekerja atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi energi kinetik.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori Pompa Sentrifugal 2.1.1. Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan

Lebih terperinci

PENGUKURAN ALIRAN TUNAK PADA SALURAN TERBUKA DAN PENGUJIAN KARAKTERISTIK DASAR POMPA TURBIN. Disusun Oleh : Latif Wahyu

PENGUKURAN ALIRAN TUNAK PADA SALURAN TERBUKA DAN PENGUJIAN KARAKTERISTIK DASAR POMPA TURBIN. Disusun Oleh : Latif Wahyu PENGUKURAN ALIRAN TUNAK PADA SALURAN TERBUKA DAN PENGUJIAN KARAKTERISTIK DASAR POMPA TURBIN Disusun Oleh : Latif Wahyu 121724015 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BANDUNG 2014 PENGUKURAN ALIRAN TUNAK PADA SALURAN

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUNG MBG

BAB III RANCANG BANGUNG MBG BAB III RANCANG BANGUNG MBG Peralatan uji MBG dibuat sebagai waterloop (siklus tertutup) dan menggunakan pompa sebagai penggerak fluida, dengan harapan meminimalisasi faktor udara luar yang masuk ke dalam

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: X Yogyakarta, 15 November 2014

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: X Yogyakarta, 15 November 2014 Yogyakarta, 15 November 014 OPTIMASI TINGGI TEKAN DAN EFISIENSI POMPA SENTRIFUGAL DENGAN PERUBAHAN JUMLAH SUDU IMPELER DAN SUDUT SUDU KELUAR IMPELER (β ) MENGGUNAKAN SIMULASI COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Dasar Pompa Pompa adalah suatu peralatan mekanis yang digerakkan oleh tenaga mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO DETEKSI KAVITASI POMPA SENTRIFUGAL DENGAN ANALISIS SINYAL GETARAN TUGAS SARJANA FELLY ANTA L2E

UNIVERSITAS DIPONEGORO DETEKSI KAVITASI POMPA SENTRIFUGAL DENGAN ANALISIS SINYAL GETARAN TUGAS SARJANA FELLY ANTA L2E UNIVERSITAS DIPONEGORO DETEKSI KAVITASI POMPA SENTRIFUGAL DENGAN ANALISIS SINYAL GETARAN TUGAS SARJANA FELLY ANTA L2E 008 040 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK SEMARANG MARET 2013 HALAMAN TUGAS AKHIR

Lebih terperinci

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT MEKANISME KERJA POMPA SENTRIFUGAL RANGKAIAN SERI NAMA : YUFIRMAN NPM : 20407924 PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT JURUSAN TEK NIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA 2014 LATAR BELAKANG Pompa adalah

Lebih terperinci

Jl. Almamater, Kampus Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara. Abstract

Jl. Almamater, Kampus Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara. Abstract Simulasi Karakteristik Bubble Sebagai Indikasi Awal Terjadinya Fenomena Kavitasi Dengan Menggunakan Sinyal Vibrasi Pada Pompa Sentrifugal Dengan Menggunakan CFD (Computational Fluid Dynamic) Rahman 1,

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK ALIRAN DUA FASE (AIR-UDARA) MELEWATI ELBOW 60 o DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 30 o

STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK ALIRAN DUA FASE (AIR-UDARA) MELEWATI ELBOW 60 o DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 30 o STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK ALIRAN DUA FASE (AIR-UDARA) MELEWATI ELBOW 60 o DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 30 o Agus Dwi Korawan 1, Triyogi Yuwono 2 Program Pascasarjana, Jurusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal Pompa digerakkan oleh motor. Daya dari motor diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeler yang terpasang pada poros tersebut. Zat cair

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI...... DAFTAR GAMBAR...... DAFTAR LAMPIRAN...... ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN...... INTISARI...... ABSTRACT......

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan mengacu pada Standar API 610 tentang pengujian pompa pada kondisi kavitasi dan tinjauan literatur penelitian-penelitian

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-192 Studi Numerik Pengaruh Baffle Inclination pada Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube terhadap Aliran Fluida dan Perpindahan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KAPASITAS DAN EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL DENGAN JET-PUMP

MENINGKATKAN KAPASITAS DAN EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL DENGAN JET-PUMP MENINGKATKAN KAPASITAS DAN EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL DENGAN JET-PUMP Suhariyanto, Joko Sarsetyanto, Budi L Sanjoto, Atria Pradityana Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya Email : - ABSTRACT - ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) menjadi energi

Lebih terperinci

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id POMPA yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id PENGERTIAN KARAKTERISTIK SISTIM PEMOMPAAN JENIS-JENIS POMPA PENGKAJIAN POMPA Apa yang dimaksud dengan pompa dan sistem pemompaan? http://www.scribd.com/doc/58730505/pompadan-kompressor

Lebih terperinci

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM Franciscus Manuel Sitompul 1,Mulfi Hazwi 2 Email:manuel_fransiskus@yahoo.co.id 1,2, Departemen

Lebih terperinci

DESAIN DAN PERHITUNGAN TEORITIS POMPA SENTRIFUGAL DENGAN STUDI KASUS DI PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA

DESAIN DAN PERHITUNGAN TEORITIS POMPA SENTRIFUGAL DENGAN STUDI KASUS DI PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA DESAIN DAN PERHITUNGAN TEORITIS POMPA SENTRIFUGAL DENGAN STUDI KASUS DI PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA Briyan Oktama 1, Tulus Burhanudin Sitorus 2 1,2 Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA 4.1 DATA Selama penelitian berlangsung, penulis mengumpulkan data-data yang mendukung penelitian serta pengolahan data selanjutnya. Beberapa data yang telah terkumpul

Lebih terperinci

BAB IV PEMODELAN POMPA DAN ANALISIS

BAB IV PEMODELAN POMPA DAN ANALISIS BAB IV PEMODELAN POMPA DAN ANALISIS Berdasarkan pemodelan aliran, telah diketahui bahwa penutupan LCV sebesar 3% mengakibatkan perubahan kondisi aliran. Kondisi yang paling penting untuk dicermati adalah

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB IV DATA DAN ANALISA 28 BAB IV DATA DAN ANALISA Penelitian tentang pengaruh jumlah sudu terhadap unjuk kerja dan kavitasi pada pompa sentrifugal dilakukan dengan memakai impeler semi-opened. Variasi impeler yang digunakan

Lebih terperinci

UJI PERFORMANSI POMPA BILA DISERIKAN DENGAN KARAKTERISTIK POMPA YANG SAMA

UJI PERFORMANSI POMPA BILA DISERIKAN DENGAN KARAKTERISTIK POMPA YANG SAMA UJI PERFORMANSI POMPA BILA DISERIKAN DENGAN KARAKTERISTIK POMPA YANG SAMA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik HOT MARHUALA SARAGIH NIM. 080401147 DEPARTEMEN TEKNIK

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK ALIRAN DUA FASE ( AIR - UDARA ) MELEWATI ELBOW 30 DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 60

STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK ALIRAN DUA FASE ( AIR - UDARA ) MELEWATI ELBOW 30 DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 60 STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK ALIRAN DUA FASE ( AIR - UDARA ) MELEWATI ELBOW 30 DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 60 Gede Widayana 1) dan Triyogi Yuwono 2) 1) Dosen Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

LABORATORIUM SATUAN OPERASI

LABORATORIUM SATUAN OPERASI LABORATORIUM SATUAN OPERASI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013-2014 MODUL : Pompa Sentrifugal PEMBIMBING : Ir. Unung Leoanggraini, MT Praktikum : 10 Maret 2014 Penyerahan : 17 Maret 2014 (Laporan) Oleh :

Lebih terperinci

POMPA SENTRIFUGAL. Oleh Kelompok 2

POMPA SENTRIFUGAL. Oleh Kelompok 2 POMPA SENTRIFUGAL Oleh Kelompok 2 M. Salman A. (0810830064) Mariatul Kiptiyah (0810830066) Olyvia Febriyandini (0810830072) R. Rina Dwi S. (0810830075) Suwardi (0810830080) Yayah Soraya (0810830082) Yudha

Lebih terperinci

PENGARUH KECEPATAN SUDUT TERHADAP EFISIENSI POMPA SENTRIFUGAL JENIS TUNGGAL

PENGARUH KECEPATAN SUDUT TERHADAP EFISIENSI POMPA SENTRIFUGAL JENIS TUNGGAL TURBO Vol. 4 No. 2. 2015 p-issn: 2301-6663, e-issn: 2477-250X Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/ummojs/index.php/turbo PENGARUH KECEPATAN SUDUT TERHADAP EFISIENSI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEKENTALAN FLUIDA AIR DAN MINYAK KELAPA PADA PERFORMANSI POMPA SENTRIFUGAL

ANALISIS PENGARUH KEKENTALAN FLUIDA AIR DAN MINYAK KELAPA PADA PERFORMANSI POMPA SENTRIFUGAL ANALISIS PENGARUH KEKENTALAN FLUIDA AIR DAN MINYAK KELAPA PADA PERFORMANSI POMPA SENTRIFUGAL *Arijanto 1, Eflita Yohana 1, Franklin T.H. Sinaga 2 1 Dosen Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB III SET-UP ALAT UJI

BAB III SET-UP ALAT UJI BAB III SET-UP ALAT UJI Rangkaian alat penelitian MBG dibuat sebagai waterloop (siklus tertutup) dan menggunakan pompa sebagai penggerak fluida. Pengamatan pembentukan micro bubble yang terjadi di daerah

Lebih terperinci

MESIN FLUIDA ANALISIS PERFORMANSI POMPA MULTISTAGE PENGISI AIR UMPAN KETEL YANG DIGERAKKAN OLEH TURBIN UAP DIBANDING DENGAN ELEKTROMOTOR SKRIPSI

MESIN FLUIDA ANALISIS PERFORMANSI POMPA MULTISTAGE PENGISI AIR UMPAN KETEL YANG DIGERAKKAN OLEH TURBIN UAP DIBANDING DENGAN ELEKTROMOTOR SKRIPSI 1 MESIN FLUIDA ANALISIS PERFORMANSI POMPA MULTISTAGE PENGISI AIR UMPAN KETEL YANG DIGERAKKAN OLEH TURBIN UAP DIBANDING DENGAN ELEKTROMOTOR SKRIPSI Skripsi ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

BAB 5 DASAR POMPA. pompa BAB 5 DASAR POMPA Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair tersebut contohnya adalah air, oli atau minyak pelumas,

Lebih terperinci

Kavitasi merupakan fenomena perubahan fase uap dari zat cair pada fluida yang mengalir.

Kavitasi merupakan fenomena perubahan fase uap dari zat cair pada fluida yang mengalir. APLIKASI RESPONSE GETARAN UNTUK MENGANALISIS FENOMENA KAVITASI PADA INSTALASI POMPA SENTRIFUGAL Wijianto dan Marwan Effendy ABSTRACT Kavitasi merupakan fenomena perubahan fase uap dari zat cair pada fluida

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id 23 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Validasi Permodelan Validasi permodelan impeller pompa sentrifugal ini berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rajendran dan Purushothaman.

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA NIP

Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA NIP Pengaruh Getaran Terhadap Pengukuran Kecepatan Aliran Gas Dengan Menggunakan Orifice Plate Oleh: Rizky Primachristi Ryantira Pongdatu 2410100080 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA NIP. 19650309

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI DEBIT ALIRAN DAN PIPA ISAP (SECTION) TERHADAP KARAKTERISTIK POMPA SENTRIFUGAL YANG DIOPERASIKAN SECARA PARALEL

PENGARUH VARIASI DEBIT ALIRAN DAN PIPA ISAP (SECTION) TERHADAP KARAKTERISTIK POMPA SENTRIFUGAL YANG DIOPERASIKAN SECARA PARALEL PENGARUH VARIASI DEBIT ALIRAN DAN PIPA ISAP (SECTION) TERHADAP KARAKTERISTIK POMPA SENTRIFUGAL YANG DIOPERASIKAN SECARA PARALEL Supardi 1,Max Millian Renwarin 2 Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK KARAKTERISTIK ALIRAN DUA FASE AIR-UDARA MELEWATI ELBOW 75⁰ DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 15

STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK KARAKTERISTIK ALIRAN DUA FASE AIR-UDARA MELEWATI ELBOW 75⁰ DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 15 STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK KARAKTERISTIK ALIRAN DUA FASE AIR-UDARA MELEWATI ELBOW 75⁰ DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 15 I Kadek Ervan Hadi Wiryanta 1, Triyogi Yuwono 2 Program

Lebih terperinci

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) Adalah sistim dalam engine diesel yang berfungsi: 1. Mendinginkan engine untuk mencegah Over Heating.. 2. Memelihara suhu kerja engine. 3. Mempercepat dan meratakan

Lebih terperinci

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar Ray Posdam J Sihombing 1, Syahril Gultom 2 1,2 Departemen

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA MINIMALISASI WATER HAMMER DENGAN VARIASI PEMILIHAN GAS ACCUMULATOR PADA SISTEM PERPIPAAN DI PT.

TUGAS AKHIR ANALISA MINIMALISASI WATER HAMMER DENGAN VARIASI PEMILIHAN GAS ACCUMULATOR PADA SISTEM PERPIPAAN DI PT. TUGAS AKHIR ANALISA MINIMALISASI WATER HAMMER DENGAN VARIASI PEMILIHAN GAS ACCUMULATOR PADA SISTEM PERPIPAAN DI PT. KALTIM PRIMA COAL Chairul Anwar 2107100021 Dosen Pembimbing : NUR IKHWAN, ST., M. Eng.

Lebih terperinci

PENGARUH SUDUT PUNTIR SUDU PADA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE SEMICIRCULAR BLADE APLIKASI ALIRAN DALAM PIPA

PENGARUH SUDUT PUNTIR SUDU PADA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE SEMICIRCULAR BLADE APLIKASI ALIRAN DALAM PIPA PENGARUH SUDUT PUNTIR SUDU PADA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE SEMICIRCULAR BLADE APLIKASI ALIRAN DALAM PIPA Syamsul Hadi 1*, Muhammad Sidik Teja Purnama 1, Dominicus Danardono Dwi Prija Tjahjana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida dari satu tempat ketempat lainnya, melalui suatu media aluran pipa dengan cara menambahkan energi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Beberapa kajian tentang impeller trimming dari penelitian-penelitian sebelumnya yang menjadi referensi untuk mengkaji PSIM dalam tulisan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisa. Dari hasil pengambilan data performasi turbin air dari modifikasi blower angin sentrifugal yang dilakukan di Belik (pemandian sumber air) yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek dari saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. Dasar Teori Pompa Sentrifugal... Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan gaya sentrifugal.

Lebih terperinci

ANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI CIRCULATING WATER PUMP 76LKSA-18 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP MENGGUNAKAN METODE ANALITIK

ANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI CIRCULATING WATER PUMP 76LKSA-18 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP MENGGUNAKAN METODE ANALITIK Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi ANALISA EFISIENSI CIRCULATING WATER PUMP 76LKSA-18 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP MENGGUNAKAN METODE ANALITIK *Eflita Yohana, Ari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Fenomena Dasar Mesin (FDM) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 3.2.Alat penelitian

Lebih terperinci

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018) Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018) ANALISA PENGARUH JUMLAH SUDU DAN LAJU ALIRAN TERHADAP PERFORMA TURBIN KAPLAN Ari Rachmad Afandi 421204156

Lebih terperinci

Ilham Budi Santoso Moderator KBK Rotating.

Ilham Budi Santoso Moderator KBK Rotating. Ilham Budi Santoso Moderator KBK Rotating Santoso_ilham@yahoo.com Ilhambudi.santoso@se1.bp.com Definisi Pompa : peralatan yang digunakan untuk memindahkan cairan dengan cara menaikkan tingkat energi cairan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PERHITUNGAN PARAMETER PENSTOCK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PERHITUNGAN PARAMETER PENSTOCK 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PERHITUNGAN PARAMETER PENSTOCK Diameter pipa penstock yang digunakan dalam penelitian ini adalah 130 mm, sehingga luas penampang pipa (Ap) dapat dihitung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. beroperasi maksimal dan tahan dioperasikan dalam jangka waktu yang lama, hal ini tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. beroperasi maksimal dan tahan dioperasikan dalam jangka waktu yang lama, hal ini tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia industri sangat menginginkan suatu jenis pompa sentrifugal yang dapat beroperasi maksimal dan tahan dioperasikan dalam jangka waktu yang lama, hal ini tidak

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMA CIRCULATING WATER PUMP PADA INDUSTRI PEMBANGKITAN (STUDI KASUS PLTU BOLOK NTT)

ANALISIS PERFORMA CIRCULATING WATER PUMP PADA INDUSTRI PEMBANGKITAN (STUDI KASUS PLTU BOLOK NTT) ANALISIS PERFORMA CIRCULATING WATER PUMP PADA INDUSTRI PEMBANGKITAN (STUDI KASUS PLTU BOLOK NTT) Heru Mirmanto 1, Nur Ikhwan 1 1 Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember, e-mail: hmirmantoi@gmail.com

Lebih terperinci

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 PERANCANGAN INSTALASI POMPA SENTRIFUGAL DAN ANALISA NUMERIK MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER CFD FLUENT 6.1.22 PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN SUCTION GATE VALVE CLOSED 25 % SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tabel 5.1 Hasil perhitungan data NO Penjelasan Nilai 1 Head kerugian mayor sisi isap 0,14 m 2 Head kerugian mayor sisi tekan 3,423 m 3 Head kerugian minor pada

Lebih terperinci

PERENCANAAN IMPELLER POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 58 LITER/DETIK HEAD 70 M DENGAN PUTARAN 2950 RPM PENGGERAK MOTOR LISTRIK

PERENCANAAN IMPELLER POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 58 LITER/DETIK HEAD 70 M DENGAN PUTARAN 2950 RPM PENGGERAK MOTOR LISTRIK TUGAS AKHIR PERENCANAAN IMPELLER POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 58 LITER/DETIK HEAD 70 M DENGAN PUTARAN 2950 RPM PENGGERAK MOTOR LISTRIK Disusun Sebagai Syarat untuk Menyelesaikan Program Studi Strata

Lebih terperinci

Karakteristik Getaran dan Efisiensi Kompresor Torak Akibat Perubahan Profil pada Valve Seat Sisi Discharge

Karakteristik Getaran dan Efisiensi Kompresor Torak Akibat Perubahan Profil pada Valve Seat Sisi Discharge JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-114 Karakteristik Getaran dan Efisiensi Kompresor Torak Akibat Perubahan Profil pada Valve Seat Sisi Discharge Yasir Afai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembuatan alat simulator radiator sebagai bentuk eksperimen. Dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembuatan alat simulator radiator sebagai bentuk eksperimen. Dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pembuatan alat simulator radiator sebagai bentuk eksperimen. Dan team membuat alat simulator radiator agar dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai praktikum

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 2 Mei 2015; 47-52

I. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 2 Mei 2015; 47-52 EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 2 Mei 2015; 47-52 KINERJA MULTISTAGE HP/IP FEED WATER PUMP PADA HRSG DI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON F Gatot Sumarno, Suwarti Program Studi Teknik Konversi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisa aliran berkembang..., Iwan Yudi Karyono, FT UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisa aliran berkembang..., Iwan Yudi Karyono, FT UI, 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Suatu sistem transfer fluida dari suatu tempat ke tempat lain biasanya terdiri dari pipa,valve,sambungan (elbow,tee,shock dll ) dan pompa. Jadi pipa memiliki peranan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG Tugas Akhir ini Disusun dan Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisa efek secondary..., Paian Oppu Torryselly, FT UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Analisa efek secondary..., Paian Oppu Torryselly, FT UI, 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Penggunaan pompa sentrifugal untuk memindahkan fluida air dari satu wadah ke wadah yang lain, lazim kita temui dalam dunia industri maupun kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS BAB II

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS BAB II BAB II FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS 2.1 Tujuan Pengujian 1. Mengetahui pengaruh factor gesekan aliran dalam berbagai bagian pipa pada bilangan reynold tertentu. 2. Mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK GETARAN DAN EFISIENSI KOMPRESOR TORAK AKIBAT PERUBAHAN PROFIL PADA VALVE SEAT SISI DISCHARGE

KARAKTERISTIK GETARAN DAN EFISIENSI KOMPRESOR TORAK AKIBAT PERUBAHAN PROFIL PADA VALVE SEAT SISI DISCHARGE JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 KARAKTERISTIK GETARAN DAN EFISIENSI KOMPRESOR TORAK AKIBAT PERUBAHAN PROFIL PADA VALVE SEAT SISI DISCHARGE Yasir Afai Lubis,

Lebih terperinci

PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, banyak diciptakan peralatan peralatan yang inovatif serta tepat guna. Dalam bidang

Lebih terperinci

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN SIMULASI NUMERIK ALIRAN FLUIDA DI DALAM RUMAH POMPA SENTRIFUGAL YANG DIOPERASIKAN SEBAGAI TURBIN PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)MENGGUNAKAN CFD DENGAN HEAD (H) 9,29 M DAN 5,18 M RIDHO

Lebih terperinci

PERFORMANSI POMPA AIR DAB TYPE DB-125B YANG DIFUNGSIKAN SEBAGAI TURBIN AIR

PERFORMANSI POMPA AIR DAB TYPE DB-125B YANG DIFUNGSIKAN SEBAGAI TURBIN AIR PERFORMANSI POMPA AIR DAB TYPE DB-125B YANG DIFUNGSIKAN SEBAGAI TURBIN AIR Adi Ramadhani Muhammad Arief, G. D. Soplanit, I Nyoman Gede Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin, Universitas Sam Ratulangi Manado

Lebih terperinci

Study on Pressure Distribution in the Blade Passage of the Francis Turbine.

Study on Pressure Distribution in the Blade Passage of the Francis Turbine. Study on Pressure Distribution in the Blade Passage of the Francis Turbine. Djoko Sutikno, Rudy Soenoko, Pratikto, Fery Putra PT, Ponco Muchamad Nur Cahyo Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH BILAH CENTRIFUGAL IMPELLER TERHADAP NPSH POMPA

PENGARUH JUMLAH BILAH CENTRIFUGAL IMPELLER TERHADAP NPSH POMPA Pengaruh Jumlah Bilah Centrifugal Impeller terhadap Pompa PENGARUH JUMLAH BILAH CENTRIFUGAL IMPELLER TERHADAP POMPA Satrya Sembada S-1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin : BOILER FEED PUMP A. PENGERTIAN BOILER FEED PUMP Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara

Lebih terperinci