PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA PT. PLN (PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA) (PERSERO) DALAM PEMADAMAN LISTRIK BERGILIR
|
|
- Sugiarto Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA PT. PLN (PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA) (PERSERO) DALAM PEMADAMAN LISTRIK BERGILIR Studi Kasus pada PT. PLN (Persero) Cabang Bukittinggi Daniwiharya Idris 1, Elyana Novira 1, Yoviza Media 1 1 Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta dani_caw@yahoo.com ABSTRAK Electricity production is a sector that controls the lives of multitudes. Electricity supply crisis which resulted a rolling blackouts is such a heavy disadvantage to the users consumers of PT. PLN (Persero) services. The researched problems are 1) What is the causes of the inability of PT. PLN (Persero) in delivering electricity to customers on rolling blackouts. 2) What kind of responsibility is PT. PLN (Persero) as electricity enterprise had on rolling blackouts. 3) What kind legal actions that can be taken by electricity consumers public for losses wich caused by rolling blackouts. The research conducted at PT. PLN (Persero) Bukittinggi Branch, with sociological juridical research methods. The results showed that the rolling blackouts due to electricity shortage caused by the elevation of water debit and a damage to the generating plant which caused by climates, weathers and an increase of supply demand due to the growth of electricity consumption. The rolling blackouts execution and the copensations provision by PT. PLN (Persero) has applied the principles of consumer protection which has regulated in UUPK, based on the Standard Operating Procedure (SOP) and the Service Quality Grades (TMP). Consumers can take legal action through a direct peaceful settlement of the parties, through BPSK, or through the courts under the provisions of general judiciary. Keywords: Protection, Consumer, Power Outages Pendahuluan jenis barang dan/atau jasa yang dapat Dalam kehidupan, manusia dalam memenuhi kebutuhannya tak mungkin lepas dari hakikatnya sebagai konsumen, baik atas barang maupun jasa. Pada saat ini, kebutuhan masyarakat yang semakin beragam, dan juga perkembangan perekonomian yang semakin pesat, sehingga memunculkan beragam dikonsumsi dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Keadaan tersebut di satu sisi dapat memberikan manfaat bagi konsumen karena kebutuhan akan barang dan/atau jasa yang diinginkan dapat terpenuhi, dan juga kebebasan untuk memilih jenis dan kualitas barang dan/atau jasa yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan 1
2 2 konsumen tersebut. Namun keadaan dan fenomena tersebut, pada sisi lainnya dapat mengakibatkan kesenjangan kedudukan antara pelaku usaha dengan konsumen, yang mana kedudukan konsumen pada dasarnya berada pada kedudukan yang lebih lemah, sementara barang dan/atau jasa tersebut dapat berupa barang dan/atau jasa kebutuhan primer yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Untuk itu dalam rangka pemberian perlindungan terhadap konsumen, pemerintah telah mengeluarkan sebuah peraturan perundangundangan mengenai perlindungan konsumen dalam bentuk Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, yang untuk selanjutnya disingkat dengan UUPK. Dalam Pasal 3 UUPK, Perlindungan konsumen ber-tujuan: a. meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri; b. mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari ekses negatif pemakaian barang dan/atau jasa; c. meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen; d. menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi; e. menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha; f. meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang dan/atau jasa, kesehatan,kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen. Pelaku usaha sebagaimana yang dinyatakan dalam Pasal 7 UUPK juga harus bertanggung jawab dalam menjalankan kegiatan usaha dan atas barang dan/atau jasa yang dihasilkannya.
3 3 Topik yang sedang menarik pada saat ini adalah permasalahan pe-madaman bergilir yang dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN) terutama di wilayah Sumatra akibat krisis pasokan listrik. Listrik merupakan salah satu sektor produksi yang penguasaannya berada pada negara, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (2) yang berbunyi: Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Pasal 2 ayat (2) Undang- Undang Ketenagalistrikan menyatakan: Pembangunan ketenagalistrikan bertujuan untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik, dan harga yang wajar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Pemadaman bergilir adalah pemadaman listrik yang dilakukan sengaja sebagai upaya terakhir dari perusahaan penyedia listrik untuk menghindari mati listrik total pada suatu sistem jaringan listrik. Pemadaman bergilir tersebut berdampak luas pada kehidupan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang mana menimbulkan kerugian tidak saja pada kenyamanan konsumen pengguna jasa kelistrikan, tetapi juga berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat. Hal-hal di atas tidak sesuai dengan tujuan pembangunan ketenagalistrikan dalam Undang- Undang Ketenagalistrikan. Dari latar belakang yang diuraikan di atas maka perumusan masalah yang penulis kemukakan adalah : 1. Apakah penyebab ketidakmampuan PT. PLN (Persero) untuk menyalurkan tenaga listrik kepada pelanggan dalam pemadaman bergilir? 2. Bagaimanakah bentuk tanggung jawab PT. PLN (Persero) Cabang Bukittinggi sebagai pelaku usaha ketenagalistrikan sehubungan dengan pemadaman listrik bergilir? 3. Apa sajakah upaya hukum yang dapat ditempuh masyarakat konsumen listrik
4 4 atas kerugian yang timbul akibat pemadaman listrik bergilir yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Cabang Bukittinggi? Metodologi Untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang ada penulis melakukan pendekatan masalah secara yuridis sosiologis (socio-legal research), yaitu pendekatan masalah melalui penelitian hukum dengan melihat norma hukum yang berlaku dan menghubungkannya dengan fakta yang ada di tengah masyarakat. Penelitian hukum sosiologis adalah sebuah metode penelitian hukum yang menitikberatkan pada data di lapangan untuk memperoleh data primer, dan di samping itu juga dilakukan penelitian terhadap bahanbahan kepustakaan untuk mendapatkan data sekunder. 1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu: a. Data Primer Data primer atau data dasar adalah data yang diperoleh langsung oleh penulis dari sumber pertama melalui penelitian lapangan yaitu, dari wawancara dengan pihak PT. PLN (Persero) Cabang Bukittinggi bagian Pelayanan sebagai pelaku usaha, masyarakat pengguna jasa PT. PLN (Persero) Cabang Bukittinggi sebanyak 25 sampel sebagai konsumen, dan informan lain yang memiliki kaitan dalam penyusunan skripsi ini. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data penunjang, data sekunder diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan untuk memberikan penjelasan atas data primer. Adapun data sekunder tersebut terdiri dari : 1) Bahan Hukum Primer Bahan yang diperoleh dengan memperhatikan dan mempelajari perundangundangan yang berlaku dan berkaitan erat dengan pokok pembahasan yaitu : a) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata).
5 5 b) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. c) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan. d) Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 02 P/451/M.PE/ 1991 Tentang Hubungan Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan dan Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Umum dan Masyarakat. e) Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor 338.K/010/DIR/2003 tentang Reduksi atas Penghentian Sementara Penyaluran Tenaga Listrik oleh PT. PLN (Persero). f) Surat Keputusan Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (SK LPE-DSM) Nomor /39/600.2/ 2002 Tentang Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) PT. PLN g) Surat Keputusan Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (SK LPE-DSM) Nomor 16 12/43/600.3/ 2003 Tentang Tata Cara Pengurangan Tagihan Listrik Akibat Tidak Terpenuhinya Standar Mutu Pelayanan Pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT. PLN 2) Bahan Hukum Sekunder Bahan yang erat kaitannya dengan bahan hukum primer yang dapat membantu menganalisa bahan hukum primer. Adapun yang menjadi bahan hukum sekunder itu antara lain : buku-buku perpustakaan, dan hasil penelitian. 3) Bahan Hukum Tertier Bahan hukum yang memberikan petunjuk ataupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan/atau sekunder seperti kamus hukum, ensiklopedi, dsb. 2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, data yang akan dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Dengan demikian ada dua
6 6 kegiatan utama yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian ini, yaitu studi dokumen dan wawancara. a) Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk menjawab permasalahan penelitian dengan cara tanya jawab menggunakan teknik wawancara semi terstruktur dengan responden yaitu pihak PT. PLN (Persero) Cabang Bukittinggi sebagai pelaku usaha, yaitu dengan Bapak Amri Satu, SPV Humas PT. PLN Rayon Bukittinggi, masyarakat pengguna jasa PT. PLN (Persero) Cabang Bukittinggi sebagai konsumen, dan informan lain yang memiliki kaitan dalam penyusunan skripsi ini. b) Studi Dokumen Studi dokumen adalah teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari bahan kepustakaan atau literaturliteratur yang ada terdiri dari peraturan perundangundangan, dokumen-dokumen dan keputusan badan atau pejabat PT. PLN (Persero). 4) Analisis Data Data-data primer dan skunder yang telah berhasil dikumpulkan dari penelitian dianalisis dengan cara kualitatif yaitu dengan menghubungkan data-data yang ada dengan masalah untuk mendapatkan kesimpulan, yang diuraikan dalam bentuk kalimat-kalimat. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil penelitian yang penulis kemukakan adalah : 1. Penyebab ketidakmampuan PT. PLN (Persero) untuk menyalurkan tenaga listrik kepada pelanggan dalam pemadaman bergilir disebabkan oleh beberapa faktor : a) Faktor elevasi debit air danau pada PLTA merupakan faktor ekstern, secara umum faktor yang disebabkan keadaan iklim dan cuaca. b) Faktor kerusakan yang disebabkan oleh peningkatan beban yang terjadi karena pertumbuhan jumlah konsumen. c) Bentuk sistem interkoneksi
7 7 yang saling terhubung dan saling mendukung, menyebab kan kekurangan pasokan di satu subsistem akan ditutupi oleh subsitem lain, sehingga menjadikan krisis pasokan listrik semakin meluas. Kewajiban PT. PLN dalam memberikan pelayanan yang baik dan menyediakan listrik secara berkesinambungan dengan mutu dan keandalan yang baik meliputi usaha penyediaan dan penunjang tenaga listrik yang di dalamnya termasuk kegiatan pembangunan ketenagalistrikan. Karena itu PT. PLN seharusnya telah memperhitungkan pertumbuhan kebutuhan listrik dan dapat memenuhi tidak hanya peningkatan beban pemakaian dan permintaan baru yang terus meningkat setiap tahunnya tapi juga perkembangan dan perubahan dalam pemanfaatan sumber energi. 2. Bentuk tanggung jawab PT. PLN (Persero) dalam pemadaman bergilir berupa : a) Pelaksanaan pemadaman bergilir yang dilaksanakan berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) perencanan pemadaman listrik PT. PLN. Pemberitahuan diberikan dalam 7 sampai 3 hari sebelum pemadaman. b) Pemberian ganti rugi atau kompensasi berdasarkan Pasal 3 SK Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (SK LPE- DSM) Nomor 16 12/43/600.3/ 2003 Tentang Tata Cara Pengurangan Tagihan Listrik Akibat Tidak Terpenuhinya Standar Mutu Pelayanan Pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT. PLN Untuk Lama Gangguan, Jumlah Gangguan, dan/atau Kesalahan Pembacaan kwh Meter, konsumen berhak atas kompensasi (ganti rugi) sebesar 10% (sepuluh persen) dari biaya beban apabila terjadi kelebihan atas besaran maksimal gangguan perbulannya. 3. Upaya hukum yang dapat ditempuh masyarakat konsumen listrik atas kerugian yang timbul akibat pemadaman listrik bergilir adalah :
8 8 a) Melalui musyawarah penyelesaian damai secara langsung oleh para pihak yang bersengketa (pelaku usaha dan konsumen) tanpa melibatkan pengadilan maupun pihak ketiga yang netral. Penyelesaian mengacu pada ketentuan dalam KUHPerdata. b) Penyelesaian sengketa konsumen melaui BPSK melalui: mediasi, arbitrase, dan konsiliasi. c) Penyelesaian melalui pengadilan mengacu pada ketentuan tentang peradilan umum yang berlaku. Gugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh apabila upaya penyelesaian diluar pengadilan yang telah dipilih dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu pihak atau oleh para pihak yang bersengketa. Sengketa antara pelanggan dengan PT. PLN Rayon Bukittinggi dalam pemadaman listrik bergilir belum pernah terjadi. Pelanggan dalam pe-madaman listrik bergilir selama ini hanya sebatas mengajukan keluhan saja, belum ada yang mengajukan gugatan secara langsung. Alasan konsumen tidak melakukan gugatan atas kerugian yang dialami akibat pemadaman listrik bergilir, antara lain : 1. Ketidaktahuan konsumen atas hak dan kewajibannya sebagai konsumen listrik. 2. Kurang atau tidak jelasnya informasi atas penyebab pemadaman listrik bergilir, sehingga konsumen tidak mengetahui apakah konsumen telah dirugikan atau tidak. 3. Konsumen merasa direpotkan dengan waktu dan prosedur apabila melakukan gugatan. 4. Krisis kepercayaan konsumen atas penegakan dan aparatur hukum di Indonesia. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penyebab Ketidakmampuan
9 9 PT. PLN (Persero) Untuk Menyalurkan Tenaga Listrik Kepada Pelanggan Dalam Pemadaman Bergilir dikarenakan oleh beberapa faktor, yaitu : peningkatan beban dan pertumbuhan konsumen yang berakibat kerusakan pada pembangkit listrik, faktor berkurangnya debit air di beberapa PLTA yang mengakibatkan berkurangnya jumlah produksi, dan sistem kelistrikan yang berbentuk sistem interkoneksi. 2. Bentuk tanggung jawab PT. PLN (Persero) dalam pemadaman bergilir dapat dilihat dalam pelaksanaan pemadaman listrik bergilir dan pemberian kompensasi (ganti rugi). Berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang harus dipenuhi, dan harus diikuti pemberitahuan kepada pelanggan sebelum pelaksanaan pemadaman listrik bergilir dan Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) apabila melebihi batas maksimal lama gangguan, jumlah gangguan, dan/atau kealahan pembacaan kwh Meter. 3. Upaya hukum yang dapat ditempuh atas kerugian akibat pemadaman bergilir antara lain adalah : penyelesaian damai secara langsung oleh para pihak yang bersengketa (pelaku usaha dan konsumen) mengacu pada ketentuan KUHPerdata, penyelesaian di melalui BPSK, dan penyelesaian melalui pengadilan yang mengacu pada ketentuan tentang peradilan umum yang berlaku. Ucapan terima kasih Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang sudah membantu penulis selama penulisan skripsi ini, yaitu : (1) Ibu Elyana Novira, S.H., M.H, selaku Pembimbing I, (2) Ibu Yofiza Media, S.H, M.H, selaku Pembimbing II, (3) Bapak Suamperi, S.H., M.H, sebagai Penguji I, (4) Bapak Syafril, S.H., M.H., sebagai Penguji II, (5) Bapak Adri S.H., M.H, selaku Penguji III,
10 10 (6) Keluarga tercinta yang selalu memberi dukungan moril maupun materi. Daftar Pustaka Buku-Buku Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, 2005, Hukum Perlindungan Konsumen, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. AZ. Nasution, 1995, Konsumen dan Hukum, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Bambang Sunggono, 2001, Metodelogi Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Gunawan Widjaja dan Achad Yani, 2001, Hukum Perlindungan Konsumen, PT. Gramedia, Jakarta. Husni Syawali dan Neni Sri Imaniyati, 2000, Hukum Perlindungan Konsumen, Mandar Maju, Bandung. J. Satrio, 1995, Hukum Perikatan, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, PT. Citra Adytia Bakti, Bandung. Mariam Darus Badrulzaman, 1981, Pembentukan Hukum Nasional dan Permasalahnnya, Alumni, Jakarta. R. Setiawan, 1977, Pokok-Pokok Hukum Perikatan, Bina Cipta, Bandung. Riduan Syahrani, 2004, Seluk Beluk Dan Asas-Asas Hukum Perdata, Alumni, Bandung. Soerjono Soekanto, 2008, Pengantar Penelitian Hukum, UI-PRES, Jakarta. Shirdata, 2000, Hukum Perlindungan Konsumen, Grasindo, Jakarta. Subekti, 2002, Hukum Perjanjian, PT.Intermasa, Jakarta. Peraturan Perundang-Undangan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Noor 02 P/451/ M.PE/1991 Tentang Hubungan Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan dan Pemegang Izin Usaha Penyedaian Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Umum dan Masyarakat. Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor 338.K/010/ DIR/2003 Tentang Reduksi atas
11 11 Penghentian Sementara Penyaluran Tenaga Listrik oleh PT. PLN (Persero). Surat Keputusan Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (SK LPE- DSM) Nomor / 39/600.2/ 2002 Tentang Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) PT. PLN Surat Keputusan Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (SK LPE- DSM) Nomor 16 12/43/600.3/ 2003 Tentang Tata Cara Pengurangan Tagihan Listrik Akibat Tidak Terpenuhinya Standar Mutu Pelayanan Pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT. PLN Sumber Lain Atribusi-Berbagi Serupa Creative Commons, Pemadaman Bergilir, org/wiki/pemadaman_bergilir diakses pada tanggal 15 Oktober 2013.
12 PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA PT. PLN (PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA) (PERSERO) DALAM PEMADAMAN LISTRIK BERGILIR Studi Kasus pada PT. PLN (Persero) Cabang Bukittinggi ARTIKEL Ditulis Kepada Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh: DANIWIHARYA IDRIS NPM : FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2014
13
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP WISATAWAN BERKAITAN DENGAN USAHA JASA RESTORAN DI DESA PADANG BAI KARANGASEM
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP WISATAWAN BERKAITAN DENGAN USAHA JASA RESTORAN DI DESA PADANG BAI KARANGASEM Oleh : Ni Kadek Erlina Wijayanthi Desak Putu Dewi Kasih Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas
Lebih terperinciMEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN SECARA MEDIASI TERHADAP PRODUK CACAT DALAM KAITANNYA DENGAN TANGGUNG JAWAB PRODUSEN
MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN SECARA MEDIASI TERHADAP PRODUK CACAT DALAM KAITANNYA DENGAN TANGGUNG JAWAB PRODUSEN Oleh : I Gede Agus Satrya Wibawa I Nengah Suharta Bagian Hukum Bisnis Fakultas
Lebih terperinciUndang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen atau biasa disingkat dengan UUPK dan mulai diberlakukan pada tanggal 20 April UUP
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan aktivitas masyarakat banyak menyebabkan perubahan dalam berbagai bidang di antaranya ekonomi, sosial, pembangunan, dan lain-lain. Kondisi ini menuntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan, agar tersedia tenaga listrik dalam jumlah yang cukup dan merata. tahun jumlah masyarakat semakin bertambah banyak.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Listrik memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Dapat dikatakan bahwa listrik telah menjadi sumber energi utama dalam setiap kegiatan baik di rumah tangga
Lebih terperinciPENYELESAIAN SENGKETA ANTARA KONSUMEN DENGAN PELAKU USAHA MELALUI MEDIASI DI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) KOTA DENPASAR
PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA KONSUMEN DENGAN PELAKU USAHA MELALUI MEDIASI DI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) KOTA DENPASAR Oleh : I Gst. Ayu Asri Handayani I Ketut Rai Setiabudhi Bagian Hukum
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. Bagi para ahli hukum pada umumnya sepakat bahwa arti konsumen
BAB II TINJAUAN TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN A. Pengertian Konsumen Bagi para ahli hukum pada umumnya sepakat bahwa arti konsumen adalah, pemakai terakhir dari benda dan jasa yang diserahkan kepada mereka
Lebih terperinciGUGATAN PELAKU USAHA DI PENGADILAN NEGERI KLAS IA PADANG YANG KEBERATAN TERHADAP PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) ARTIKEL
GUGATAN PELAKU USAHA DI PENGADILAN NEGERI KLAS IA PADANG YANG KEBERATAN TERHADAP PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) ARTIKEL Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai
Lebih terperinciIMPLEMENTATION OF CONSUMER PROTECTION LAW FOR PREPAID BY ELECTRICAL SERVICES PT. STATE ELECTRICITY COMPANY (PT.PLN) AT RAYON SUNGAI PENUH
IMPLEMENTATION OF CONSUMER PROTECTION LAW FOR PREPAID BY ELECTRICAL SERVICES PT. STATE ELECTRICITY COMPANY (PT.PLN) AT RAYON SUNGAI PENUH Riri Fatmala¹, Suamperi¹, Elyana Novira¹ Faculty of Law, Bung Hatta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perlindungan oleh hukum (protection by law) yang bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perlindungan konsumen dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah perlindungan oleh hukum (protection by law) yang bertujuan untuk melindungi hak-hak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSUMEN DAN PELAKU USAHA DALAM KONTEKS PERLINDUNGAN KONSUMEN. iklan, dan pemakai jasa (pelanggan dsb).
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSUMEN DAN PELAKU USAHA DALAM KONTEKS PERLINDUNGAN KONSUMEN 2.1. Konsumen 2.1.1. Pengertian Konsumen Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan konsumen adalah pemakai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam. mengeluarkan Peraturan Perundang-undangan No. 15 Tahun 1985 tentang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Sejak adanya listrik manusia mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam berbagai bidang, yang menonjol adalah
Lebih terperinciUPAYA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DITINJAU DARI UNDANG UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DITINJAU DARI UNDANG UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Oleh: Wahyu Simon Tampubolon, SH, MH Dosen Tetap STIH Labuhanbatu e-mail : Wahyu.tampubolon@yahoo.com ABSTRAK Konsumen
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM TRANSAKSI ONLINE DI BALI
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM TRANSAKSI ONLINE DI BALI Made Mahayu Mas Dianastiti I Ketut Markeling Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Perkembangan teknologi informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank menurut pengertian umum dapat diartikan sebagai tempat untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank menurut pengertian umum dapat diartikan sebagai tempat untuk menyimpan dan meminjam uang. Namun, pada masa sekarang pengertian bank telah berkembang sedemikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut maka setiap manusia mengkonsumsi atau menggunakan
BAB I PENDAHULUAN Setiap manusia mempunyai kebutuhan yang beragam dalam kehidupannya sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial, namun manusia tidak mampu memenuhi setiap kebutuhannya tersebut secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak makanan import yang telah masuk ke Indonesia tanpa disertai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak makanan import yang telah masuk ke Indonesia tanpa disertai informasi yang jelas pada kemasan produknya. Pada kemasan produk makanan import biasanya
Lebih terperinciASPEK PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DI INDONESIA TERKAIT CACAT TERSEMBUNYI PADA PRODUK MINUMAN BOTOL
ASPEK PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DI INDONESIA TERKAIT CACAT TERSEMBUNYI PADA PRODUK MINUMAN BOTOL Oleh: A.A Sagung Istri Ristanti I Gede Putra Ariana Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana
Lebih terperinciNo. 42 Tahun 1999, TLN No. 3821, ps. 6 huruf a. Perlindungan hukum..., Dea Melina Nugraheni, FHUI, 2009 Universitas Indonesia
BAB 4 PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN LISTRIK ATAS PEMADAMAN LISTRIK OLEH PT. PLN (PERSERO) DITINJAU DARI PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN 4.1. Permasalahan
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA Oleh A.A.Bintang Evitayuni Purnama Putri Edward Thomas Lamury Hadjon Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen di Indonesia. Menurut pasal 1 ayat (2) Undang-Undang No 8 tahun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaku usaha dan konsumen adalah dua pihak yang saling memerlukan. Konsumen memerlukan barang dan jasa dari pelaku usaha guna memenuhi keperluannya. Sementara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional Indonesia merupakan paradigma pembangunan yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata baik secara material maupun
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, baik penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan, serta analisis yang telah penulis lakukan, berikut disajikan kesimpulan
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ATAS PADAMNYA LISTRIK AKIBAT KEADAAN MEMAKSA (FOURCE MAJEURE) DI WILAYAH AREA BALI SELATAN
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ATAS PADAMNYA LISTRIK AKIBAT KEADAAN MEMAKSA (FOURCE MAJEURE) DI WILAYAH AREA BALI SELATAN Oleh: Riri Safitri I Ketut Westra Program Kekhususan Hukum Bisnis Fakultas
Lebih terperinciTANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA KLINIK KECANTIKAN TERHADAP KONSUMEN YANG TIDAK COCOK DENGAN PRODUK KECANTIKAN
TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA KLINIK KECANTIKAN TERHADAP KONSUMEN YANG TIDAK COCOK DENGAN PRODUK KECANTIKAN Oleh Putu Ratna Dewi Damayanti I Gst Ayu Puspawati Ida Bagus Putu Sutama Bagian Hukum Perdata Fakultas
Lebih terperinciSKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMAKAI LAYANAN OPERATOR SELULAR TELKOMSEL CABANG PADANG. Oleh : FADLI ZAINI DALIMUNTHE BP :
SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMAKAI LAYANAN OPERATOR SELULAR TELKOMSEL CABANG PADANG (Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum) Oleh : FADLI ZAINI DALIMUNTHE BP : 07 140 165
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Apeldoorn, Van, 1999.Pengantar Ilmu Hukum. Cet.XXVII, Pradnya Paramita, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA A. BUKU Apeldoorn, Van, 1999.Pengantar Ilmu Hukum. Cet.XXVII, Pradnya Paramita, Badrulzaman, Mariam Darus, 1980, Perjanjian Baku (standar), perkembangannya di Indonesia, Medan: Universitas
Lebih terperinciSKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA JASA PENGIRIMAN SURAT DAN BARANG PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG PADANG
SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA JASA PENGIRIMAN SURAT DAN BARANG PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG PADANG Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana OLEH : DENI EKA PUTRA
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN TERHADAP RESIKO YANG TIMBUL AKIBAT JARINGAN LISTRIK TEGANGAN TINGGI DI BANDAR LAMPUNG
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 9 No. 4, Oktober-Desember 2015. ISSN 1978-5186 PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN TERHADAP RESIKO YANG TIMBUL AKIBAT JARINGAN LISTRIK TEGANGAN TINGGI DI BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciDIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 Website :
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN TERHADAP PEMADAMAN LISTRIK OLEH PT. PLN (PERSERO) WILAYAH JAWA TENGAH AREA SALATIGA Awang Bayu Aji*, Siti Malikhatun Badriyah, Aminah Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan sebagai badan yang dibentuk untuk melakukan upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) merupakan badan yang menyelesaikan sengketa konsumen melalui cara di luar pengadilan. BPSK memiliki tujuan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa dampak cukup pesat bagi perkembangan pertumbuhan dan perekonomian dunia usaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu perkembangan dunia dewasa ini ditandai arus globalisasi disegala bidang yang membawa dampak cukup pesat bagi perkembangan pertumbuhan dan perekonomian dunia usaha
Lebih terperinciPERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM
PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PEMADAMAN LISTRIK SEPIHAK OLEH PT. PLN (PERSERO) 1 Oleh : Gabriela Patricia Andrea 2 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana perlindungan konsumen
Lebih terperinciTANGGUNG JAWAB DISTRIBUTOR DALAM CACAT PRODUK PADA TRANSAKSI E-COMMERCE MELALUI FACEBOOK
TANGGUNG JAWAB DISTRIBUTOR DALAM CACAT PRODUK PADA TRANSAKSI E-COMMERCE MELALUI FACEBOOK ABSTRACT oleh Nessya Nindri Sari I Ketut Westra Dewa Gede Rudy Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing lagi di masyarakat dan lembaga jaminan memiliki peran penting dalam rangka pembangunan perekonomian
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA LAUNDRY DI KELURAHAN KADIPIRO KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA LAUNDRY DI KELURAHAN KADIPIRO KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA Oleh : LINDA PRATIWI NIM: 12100091 ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciOleh L.P Hadena Hoshita Adiwati Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana
PENYELESAIAN SENGKETA TERHADAP PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL YANG MENGANDUNG BAHAN KIMIA BERBAHAYA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Oleh L.P Hadena Hoshita Adiwati
Lebih terperincipersaingan ketat dan bervariasinya produk yang ditawarkan, akhirnya menempatkan konsumen sebagai subyek yang memiliki banyak pilihan. Menghadapi reali
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian yang pesat dan kemajuan teknologi telah menimbulkan perubahan cepat pada produk-produk kosmetik, sehingga banyak berdiri industri-industri
Lebih terperinciHAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE Oleh Made Indah Puspita Adiwati Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT This paper, entitled 'Rights and Obligations
Lebih terperinciPENGATURAN UPAYA HUKUM DAN EKSEKUSI PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK)
PENGATURAN UPAYA HUKUM DAN EKSEKUSI PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) oleh: I Putu Iwan Kharisma Putra I Wayan Wiryawan Dewa Gede Rudy Program Kekhususan Hukum Keperdataan Fakultas Hukum
Lebih terperinciPELAKSANAAN PERJANJIAN BERLANGGANAN SAMBUNGAN TELEPON ANTARA PT. TELKOM DENGAN PELANGGAN DI KANTOR WILAYAH USAHA TELEKOMUNIKASI (WITEL)SUMATERA BARAT
1 PELAKSANAAN PERJANJIAN BERLANGGANAN SAMBUNGAN TELEPON ANTARA PT. TELKOM DENGAN PELANGGAN DI KANTOR WILAYAH USAHA TELEKOMUNIKASI (WITEL)SUMATERA BARAT ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai
Lebih terperinciTINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)
TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten) SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat
Lebih terperinciLex et Societatis, Vol. IV/No. 5/Mei/2016. TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA TERHADAP KONSUMEN 1 Oleh : Suatan C.
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA TERHADAP KONSUMEN 1 Oleh : Suatan C. Marcelina 2 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana tanggung jawab Perusahaan Listrik Negara
Lebih terperinciPENYELESAIAN KREDIT MACET DI KOPERASI BANK PERKREDITAN RAKYAT (KBPR) VII KOTO PARIAMAN
PENYELESAIAN KREDIT MACET DI KOPERASI BANK PERKREDITAN RAKYAT (KBPR) VII KOTO PARIAMAN SKRIPSI Diajukan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum Disusun Oleh : AGUSRA RAHMAT BP. 07.940.030
Lebih terperinciKLAUSULA BAKU PERJANJIAN KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
1 KLAUSULA BAKU PERJANJIAN KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Oleh: Ida Bagus Oka Mahendra Putra Ni Made Ari Yuliartini
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AKIBAT WANPRESTASI DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AKIBAT WANPRESTASI DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK Oleh Bella Citra Ramadhona Anak Agung Gede Agung Dharmakusuma Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PELAKU USAHA Pengertian Hukum Perlindungan Konsumen
18 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PELAKU USAHA 2.1 Hukum Perlindungan Konsumen 2.1.1 Pengertian Hukum Perlindungan Konsumen Ada dua istilah mengenai hukum yang mempersoalkan konsumen,
Lebih terperinciBAB III PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan uraian-uraian pada bagian pembahasan, maka dapat
60 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan uraian-uraian pada bagian pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa Peraturan Menteri Nomor 77 Tahun 2011 Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara menerapkan
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG TIDAK MENGETAHUI TELAH MEMBELI BAJU BEKAS
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG TIDAK MENGETAHUI TELAH MEMBELI BAJU BEKAS Oleh : I Gusti Agung Puspa Dewi I Gusti Agung Ayu Ari Krisnawati Bagian Hukum Bisnis, Fakultas Hukum, Universitas Udayana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terus menerus dengan melakukan perbaikan-perbaikan serta peningkatan menuju
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan pada hakekatnya adalah merupakan suatu proses perubahan yang terus menerus dengan melakukan perbaikan-perbaikan serta peningkatan menuju kearah cita-cita
Lebih terperinciPELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN ANTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PROPINSI SUMATERA BARAT DENGAN CV. SARANA BARU PADANG SKRIPSI
PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN ANTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PROPINSI SUMATERA BARAT DENGAN CV. SARANA BARU PADANG SKRIPSI Oleh : ANGGA ZIKA PUTRA 07 140 077 PROGRAM KEKHUSUSAN
Lebih terperinciTANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA ATAS INFORMASI SUATU PRODUK MELALUI IKLAN YANG MENGELABUI KONSUMEN
TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA ATAS INFORMASI SUATU PRODUK MELALUI IKLAN YANG MENGELABUI KONSUMEN Oleh: Ni Putu Shinta Kurnia Dewi I Nyoman Gatrawan Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT:
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENGAWASAN PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU OLEH BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DI KOTA PADANG SKRIPSI
PELAKSANAAN PENGAWASAN PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU OLEH BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DI KOTA PADANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana hukum Oleh : SETIA PURNAMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dan perkembangan perekonomian khususnya dibidang perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi barang dan/atau jasa yang dapat
Lebih terperinciDiajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana Hukum
PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK PRA BAYAR ANTARA PT.PLN CABANG PADANG RAYON INDARUNG DENGAN PELANGGAN ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana Hukum Oleh :
Lebih terperinciSTIE DEWANTARA Perlindungan Konsumen Bisnis
Perlindungan Konsumen Bisnis Hukum Bisnis, Sesi 8 Pengertian & Dasar Hukum Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,
Lebih terperinciPELAKSANAAN GANTI RUGI TERHADAP KONSUMEN ATAS KERUGIAN AKIBAT MENGGUNAKAN PRODUK DARI NATASHA SKIN CARE
PELAKSANAAN GANTI RUGI TERHADAP KONSUMEN ATAS KERUGIAN AKIBAT MENGGUNAKAN PRODUK DARI NATASHA SKIN CARE Oleh I Gusti Agung Putri Maha Dewi I Wayan Wiryawan Dewa Gde Rudy Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Kompas 18 Maret 2004, Perlindungan terhadap konsumen di Indonesia ternyata masih
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan ekonomi yang semakin cepat memberikan hasil produksi yang sangat bervariatif, dari produksi barang maupun jasa yang dapat dikonsumsi oleh
Lebih terperinciTINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH DINAS ANTARA KARYAWAN PT
TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH DINAS ANTARA KARYAWAN PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL II SUMATERA BARAT DENGAN PIHAK KETIGA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciPERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PELABELAN PRODUK PANGAN
1 PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PELABELAN PRODUK PANGAN oleh Gusti Ayu Sri Agung Arimas I Nengah Suharta Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Pasal 1 (3) dari Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup di samping udara, tanah dan cahaya. Makhluk hidup khususnya manusia tidak akan mampu bertahan tanpa
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. AZ Nasution, Konsumen dan Hukum, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1995.
DAFTAR PUSTAKA A. Buku : Abdul Kadir Muhammad, Perjanjian Baku Dalam Praktek Perusahaan Pedagangan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1992. Affandi Muchtar, Ilmu-Ilmu Kenegaraan, Suatu Studi Perbandingan, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perlindungan konsumen pada saat ini tidak dapat dipisahkan dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perlindungan konsumen pada saat ini tidak dapat dipisahkan dari kegiatan perdagangan. Dalam kegiatan perdagangan ini diharapkan menimbulkan keseimbangan hak dan kewajiban
Lebih terperinciPERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM KEGIATAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE DI INDONESIA
PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM KEGIATAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE DI INDONESIA Oleh : Belly Riawan I Made Mahartayasa Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract Along with the development
Lebih terperinciPemanfaatan pembangkit tenaga listrik, baru dikembangkan setelah Perang Dunia I, yakni dengan mengisi baterai untuk menghidupkan lampu, radio, dan ala
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pembangunan jangka panjang yang dilakukan bangsa Indonesia mempunyai sasaran utama yang dititik beratkan pada pembangunan bidang ekonomi dengan pengembangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen pengguna jasa PT.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen pengguna jasa PT. Citra Van Titipan Kilat (Tiki) yang dirugikan karena surat pos atau paket pos terlambat, rusak, atau hilang.
Lebih terperinciPERLINDUNGAN KONSUMEN. Business Law Semester Gasal 2014 Universitas Pembangunan Jaya
PERLINDUNGAN KONSUMEN Business Law Semester Gasal 2014 Universitas Pembangunan Jaya MENGAPA KONSUMEN DILINDUNGI??? 2 ALASAN POKOK KONSUMEN PERLU DILINDUNGI MELINDUNGI KONSUMEN = MELINDUNGI SELURUH BANGSA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk-produk yang kemudian dapat dikonsumsi oleh masyarakat setelah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman yang semakin berkembang pesat ini, kegiatan perdagangan merupakan kegiatan yang terus menerus dan berkesinambungan karena adanya saling ketergantungan antara
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ATAS KERUGIAN PEMADAMAN LISTRIK YANG DILAKUKAN OLEH PT.PLN (PERSERO) KOTA SAMARINDA
JURNAL BERAJA NITI ISSN : 2337-4608 Volume 2 Nomor 10 (2013) http://e-journal.fhunmul.ac.id/index.php/beraja Copyright 2013 PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ATAS KERUGIAN PEMADAMAN LISTRIK YANG DILAKUKAN
Lebih terperinciANALISIS HUKUM TENTANG UNDANG-UNDANG RAHASIA DAGANG DAN KETENTUAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
Al-Qishthu Volume 13, Nomor 2 2015 185 ANALISIS HUKUM TENTANG UNDANG-UNDANG RAHASIA DAGANG DAN KETENTUAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Pitriani Dosen Jurusan Syari ah
Lebih terperinciVolume 2, Number 1, June 2017 ISSN: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK KONSUMEN PEMAKAI JASA LISTRIK DI KOTA BATAM
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK KONSUMEN PEMAKAI JASA LISTRIK DI KOTA BATAM Rina Shahriyani Shahrullah, Debby Vonica Gandalia Fakultas Hukum, Universitas Internasional Batam Abstract The basic concept
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini kebutuhan masyarakat untuk kehidupan sehari-hari semakin
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Di era globalisasi saat ini kebutuhan masyarakat untuk kehidupan sehari-hari semakin meningkat sehingga, memberikan peluang bagi pelaku usaha sebagai produsen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN (PELAKU USAHA) DALAM UPAYA PERLINDUNGAN KONSUMEN
BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN (PELAKU USAHA) DALAM UPAYA PERLINDUNGAN KONSUMEN A. Pengaturan Perlindungan Konsumen di Indonesia Perlindungan konsumen merupakan bagian tak terpisahkan
Lebih terperinciPERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA Oleh : Agus Fahmi Prasetya I Dewa Gede Rudy Program Kekhususan Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract Act number.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinegara Indonesia. Semakin meningkat dan bervariasinya kebutuhan masyarakat menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini terjadi perkembangan perekonomian yang sangat pesat dinegara Indonesia. Semakin meningkat dan bervariasinya kebutuhan masyarakat menyebabkan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM. Pada era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, banyak bermunculan berbagai macam
21 BAB III TINJAUAN UMUM A. Tinjuan Umum Terhadap Hukum Perlindungan Konsumen 1. Latar belakang Perlindungan Konsumen Hak konsumen yang diabaikan oleh pelaku usaha perlu dicermati secara seksama. Pada
Lebih terperinciPELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA
0 PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Persyaratan guna Mencapai Derajat Hukum dan Ilmu Hukum pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan dan perkembangan perekonomian pada umumnya dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan dan perkembangan perekonomian pada umumnya dan khususnya di bidang perindustrian dan perdagangan telah menghasilkan berbagai variasi barang dan/atau
Lebih terperinciASAS KESEIMBANGAN BAGI PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DAN KONSUMEN
ASAS KESEIMBANGAN BAGI PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DAN KONSUMEN Hendrik Halim 0988002 ABSTRAK Dilatarbelakangi banyaknya kasus-kasus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui suatu perencanaan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dalam segala
13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang terus menerus dilaksanakan melalui suatu perencanaan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dalam segala aspek. Salah satu
Lebih terperinciPembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terusmenerus. terpadu, terarah, dan berkesinambungan dalam rangka mewujudkan suatu
Pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terusmenerus meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia secara adil dan merata dalam segala aspek kehidupan serta diselenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang yang dilaksanakan secara terpadu dan terencana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia dalam era globalisasi ini sedang giatnya melakukan pembangunan disegala bidang yang dilaksanakan secara terpadu dan terencana diberbagai sektor
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Buku. Hernoko, Yudha, Agus, Hukum Perjanjian Asas Proporsionallitas Dalam Kontrak Komersil, Kencana, Jakarta, 2010.
DAFTAR PUSTAKA Buku Abdurrahman, Aneka Masalah Hukum dalam pembangunan di Indonesia, Tarsito, Bandung, 1979 Adolf, Huala, Hukum Perdagangan Internasional, PT Raja Grafindo, Jakarta, 2006. Adjie Habib,
Lebih terperinciDAFTAR REFERENSI. Badrulzaman, Mariam Darus. Aneka Hukum Bisnis. Cet.1. Bandung: Alumni, 1994.
82 DAFTAR REFERENSI Asshiddiqie, Jimly. Beberapa Pendekatan Ekonomi Dalam Hukum. Cet.1. Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum, 2003. Badrulzaman, Mariam Darus. Aneka Hukum Bisnis. Cet.1.
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan analisis hukum terhadap perjanjian kredit yang dibakukan
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis hukum terhadap perjanjian kredit yang dibakukan oleh Bank Panin Cabang Gejayan masih menggunakan klausula baku dalam penetapan dan perhitungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah dilaksanakan sebanyak empat tahapan dalam kurun waktu empat tahun (1999, 2000, 2001, dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. karena sampai sekarang ini masih banyak kasus yang timbul mengenai perlindungan terhadap
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hak dan perlindungan konsumen merupakan salah satu hal yang menarik untuk dibahas, karena sampai sekarang ini masih banyak kasus yang timbul mengenai perlindungan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, dan daya tawar. Oleh karena itu sangatlah dibutuhkan adanya undang-undang yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya kedudukan seorang konsumen masihlah lemah dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan daya tawar. Oleh karena itu sangatlah dibutuhkan adanya undang-undang
Lebih terperinciPOKOK-POKOK UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG KETENAGALISTRIKAN
POKOK-POKOK UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL UNDANG-UNDANG TENTANG KETENAGALISTRIKAN
Lebih terperinciPERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN BAKU PERUSAHAAN JASA PENGIRIMAN BARANG
PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN BAKU PERUSAHAAN JASA PENGIRIMAN BARANG Oleh : Dewa Ayu Ariesta Dwicahyani Putri I Dewa Nyoman Sekar Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum
Lebih terperinciPerlindungan Hukum Terhadap Konsumen Jasa Kelistrikan Atas Kenaikan Tarif Dasar Listrik Secara Sepihak Tanpa Persetujuan Dpr Dan Masyarakat
DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Jasa Kelistrikan Atas Kenaikan Tarif Dasar Listrik Secara
Lebih terperinciBAB III. Penutup. A. Kesimpulan. 1. Pelaksanaan ganti rugi yang dilakukan oleh PT. KAI tidak dijalankan dengan
BAB III Penutup A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan ganti rugi yang dilakukan oleh PT. KAI tidak dijalankan dengan maksimal oleh PT. KAI. PT. KAI tidak mengganti kerugian atas barang yang hilang karena kecelakaan
Lebih terperinciPERJANJIAN BAKU DALAM HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN
PERJANJIAN BAKU DALAM HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN Oleh : I Gusti Ayu Ratih Pradnyani I Gusti Ayu Puspawati Ida Bagus Putu Sutama Program Kekhususan Hukum Bisnis, Fakultas Hukum, Universitas Udayana ABSTRACT
Lebih terperinciLex Privatum Vol. V/No. 7/Sep/2017
TUGAS DAN WEWENANG BADAN PENYELESAIAN KONSUMEN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN 1 Oleh: Sarah E. Sidiki 2 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerbangan yang diukur dari pertumbuhan penumpang udara.1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi udara sekarang ini mengalami perkembangan pesat, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya perusahaan atau maskapai penerbangan yang melayani jasa penerbangan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di wujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Pembangunan kesehatan pada
Lebih terperinciPERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP MAKANAN KEMASAN TANPA TANGGAL KADALUARSA
PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP MAKANAN KEMASAN TANPA TANGGAL KADALUARSA oleh: I Gede Eggy Bintang Pratama I Ketut Sudjana Bagian Hukum Perdata, Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Karya ilmiah ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan nasional merupakan suatu upaya dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembangunan nasional merupakan suatu upaya dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. miras masih sangat lemah, ini disebabkan oleh pelaku usaha yang masih menjual
80 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Perlindungan hukum terhadap anak dibawah umur sebagai konsumen miras masih sangat lemah, ini disebabkan oleh pelaku usaha yang masih menjual miras kepada anak dibawah umur
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ONLINE
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ONLINE Oleh Ni Kadek Ariati I Wayan Suarbha Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT Online transactions are transactions
Lebih terperinci