KAJIAN PENGARUH TEBAL LAPISAN COATING PADA LAJU KOROSI TULANGAN BETON
|
|
- Surya Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KAJIAN PENGARUH TEBAL LAPISAN COATING PADA LAJU KOROSI TULANGAN BETON Nur Laeli Hajati Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional, Bandung, eli108@itenas.ac.id Bernardinus Herbudiman Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional, Bandung, herbudiman@itenas.ac.id Hazairin Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional, Bandung, herin@itenas.ac.id Christian Suryanto Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional, Bandung Abstract The aim of this research is to investigate the effectiveness and efficiency of coating layer in contributing corrosion resistance of concrete on D-19 concrete reinforcement coated by zinc, chrome, and nickel. The coating method is electroplating, while test of corrosion level use salt fog corrosion appliance (salt spray). The specimens are concrete reinforcement with zinc coat, nickel coat, chrome coat and 5 cm length concrete reinforcement without coating. The results indicate that the corrosion level per coating thickness of zinc, chrome and nickel are 1,362 mdd/µm, 3,205mdd/µm and 4,821mdd/µm respectively, while corrosion level of concrete reinforcement without coating is 178,95 mdd. Keywords: coating, corrosion level, electroplating, reinforcement, salt spray. PENDAHULUAN Banyaknya material beton bertulang yang digunakan pada lingkungan korosif yang bisa mengakibatkan korosi pada baja tulangan yang sangat berpengaruh pada umur masa layan struktur beton bertulang. Untuk melindungi baja tulangan dari serangan korosi maka diperlukan suatu sistem perlindungan. Salah satu sistem proteksi tulangan yang relatif sederhana namun cukup terjangkau adalah coating. Beberapa jenis coating yang dapat diaplikasikan untuk baja tulangan dengan electroplating adalah seng (Zn), krom (Cr), dan nikel (Ni). Dalam penelitian ini akan dibatasi pada fenomena korosi pada baja tulangan beton, yang meliputi jenis korosi, proses terjadinya korosi. Tujuan khusus dari penelitian adalah mengetahui efektivitas dan efisiensi dari lapisan coating dalam memberikan ketahanan terhadap korosi, yaitu mengetahui efisiensi tebal lapisan coating yang dibutuhkan untuk memberikan proteksi absolut, dan mengkaji pengaruh ketebalan coating yang diberikan terhadap laju korosi yang terjadi. Korosi dan Jenis Korosi Korosi adalah kerusakan logam akibat reaksi kimia dan proses alamiah yang menyebabkan menurunnya kualitas logam atau konstruksi. Secara umum korosi terbentuk akibat reaksi elektrokimia dan reaksi anodik dan katodik yang berlangsung secara bertahap. Reaksi anodik adalah pelepasan elektron dari atom-atom logam berpindah kedalam lingkungan, contohnya : Besi : Fe Fe e Tembaga : Cu Cu e Reaksi katodik adalah penangkapan elektron oleh molekul atau ion dari lingkungan yang telah dilepaskan oleh atom logam, contohnya : 2 e + H 2 O + 1 O OH Berikut adalah reaksi kimia salah satu pembentukan karat dalam proses korosi: 2+ Fe + 2 OH Fe ( OH ) 2 Ferrous hydroxide MEDIA TEKNIK SIPIL/Juli 2006/75
2 4 Fe ( OH ) 2 + O 2 + Ferric hydroxide 2 H 2 O 4 Fe ( OH ) 3 adalah logam atau kedua-duanya permukaan logam (Gambar 3). 2 Fe ( OH ) 3 Fe2 O3.H 2O + 2 H 2 O Hydrated ferric oxide (karat) Ditinjau dari bentuk produk atau prosesnya, secara umum korosi dapat dibedakan jenisnya, antara lain : korosi merata, korosi sumuran, korosi sela, dan korosi galvanik. Korosi merata atau korosi permukaan (Uniform Corrosion) Korosi merata adalah korosi yang menyerang permukaan logam. Prosesnya terjadi secara merata pada permukaan yang akan menimbulkan penipisan material/logam dan laju penipisannya berlangsung secara bertahap (Gambar 1). Gambar 3. Korosi Sela Korosi galvanik (Galvanic Corrosion) Korosi galvanik terjadi karena adanya 2 logam / material yang berbeda jenis terdapat dalam lingkungan elektrolit dihubungkan oleh konduktor maka pada jenis logam yang bersifat katodik dalam hal ini akan memperlambat proses korosi atau menghentikan sama sekali proses korosi yang dialami sebelumnya. Korosi galvanik pada besi yang dilapisi oleh timah dan seng, anak panah menunjukkan serangan korosi yang terjadi (Gambar 4). Gambar 4. Korosi Galvanik Gambar 1 Korosi Merata Korosi sumuran (Pitting Corossion) Korosi sumuran bisa juga dikatakan korosi yang membentuk bintik-bintik atau lubang jarum. Proses korosinya terbatas pada satu lokasi dan berusaha menembus ke dalam logam atau material. Penyebab utamanya adalah ion-ion klorida. Bila lapisan pelindung korosi pecah atau gagal maka akan menyebabkan korosi secara lokal dan akan semakin mempercepat proses korosi dengan adanya oksigen (Gmbar 2). Gambar 2 Pitting Corrosion Korosi sela (Creavice Corrosion) Korosi yang secara lokal yang disebabkan oleh adanya selah atau sela yang terbentuk dari permukaan dimana paling tidak satu permukaan Kepekaan Korosi Pada Logam Pada dua logam yang berbeda jika diberi cairan pengantar listrik (elektrolit), maka akan mengakibatkan kerusakan (korosi) pada logam yang kurang mulia menurut urut-urutan tegangan elektrokimia, seperti ditunjukkan dalam gambar 5. Gambar 5. Kerusakan Akibat Korosi pada Logam (Frick H, Koesmartadi Ch., 1999) Pengukuran Laju Korosi Penentuan laju korosi yang terjadi dihitung berdasarkan kehilangan berat selama pengujian. Laju korosi rata-rata dihitung menurut persamaan : K * W r =...[1] A* T * D dimana : r = laju korosi, dinyatakan dalam satuan yang dikehendaki W = kehilangan berat benda uji selama pengujian, dinyatakan dalam gram dengan ketelitian sampai dengan 0,001 gram 76/ MEDIA TEKNIK SIPIL/ Juli 2006
3 A = luas permukaan total benda uji, dinyatakan dalam cm² dengan ketelitian sampai dengan 0,01 cm² T = waktu kontak atau lama pengujian, dinyatakan dalam jam dengan ketelitian sampai dengan 0,01 jam D = masa jenis benda uji, dinyatakan dalam gram/cm³ Tabel 1. Hubungan antara K dan Laju Korosi Laju Korosi Mils per tahun, (mpy) 3,45 x 10 6 Inchi per tahun, (ipy) 3,45 x 10³ Milimeter per tahun, (mm/y) 8,76 x 10 4 Mikrometer per tahun, (µm/y) 8,76 x 10 7 Miligram per desimeter persegi per hari (mdd) K 2,40 x 10 6 x D Metode Pelapisan Beberapa metode pelapisan logam yang sering digunakan antara lain : Penyalutan listrik (penyepuhan, Electroplating) Electroplating dapat didefinisikan sebagai suatu proses pelapisan logam/bukan logam oleh suatu bahan logam di dalam media/larutan elektrolit. Prinsip dasar pelapisan adalah benda yang dilapisi maupun pelapis bersifat konduktif. Pada sel elektrolisa, benda kerja yang akan dilapisi ditempatkan sebagai katoda, sedangkan logam pelapis sebagai anoda. Logam pelapis yang terurai sebagai ion, sebagai hasil pelepasan lewat tenaga listrik yang mengalir dari anoda ke katoda, dimana ion ini bersama-sama ion dari larutan elektrolit menghempas dan melapisi katoda yang tidak lain adalah benda kerja (baja tulangan) (Gambar 6). Keterangan : (1) Anoda (bahan pelapis); (2) Katoda (benda kerja); (3) Elektrolit; dan (4) Sumber arus searah Gambar 6. Mekanisme Proses Electroplating Pencelupan Panas (Hot Dipping) Dalam metode ini, struktur dicelupkan ke dalam bak berisi lelehan logam pelapis. Pengaturan tebal lapisan dalam proses pencelupan ini sulit. Lapisan cenderung tidak merata, yaitu tebal pada permukaan sebelah bawah tetapi tipis pada permukaan sebelah atas. Meskipun demikian, seluruh permukaan yang terkena lelehan logam itu akan terlapisi. Proses ini terbatas untuk logam-logam yang memiliki titik lebur rendah misalnya timah, seng dan alumunium. Pelapisan dengan Penyemprotan Logam pelapis berbentuk kawat diumpankan pada bagian depan penyembur api, dan begitu meleleh segara dihembus dengan tekanan tinggi menjadi butir-butir yang halus. Butir-butir halus yang terlempar dengan kecepatan m/dt itu menjadi pipih ketika membentur permukaan logam dan melekat disitu. Sampai ketebalan tertentu, lapisan dengan cara ini akan lebih berpori dibanding yang diperoleh dari pencelupan atau penyalutan listrik. Tetapi dengan cara penyemprotan lapisan yang tebal lebih mudah dibuat. Logam pelapis yang biasa digunakan untuk metode penyemprotan yaitu logam yang bersifak anodik terhadap logam yang dilindungi, misalnya seng dan aluminium. Pelapisan dengan Penempelan (Clad Coating) Struktur yang dilindungi dengan cara ini membutuhkan perlindungan tambahan pada bagianbagian yang dipotong, lubang-lubang, dan tempattempat lain yang substratnya langsung berhadapan dengan lingkungan. Dilingkungan laut biasanya digunakan tembaga-nikel yang dilaskan ke permukaan baja. Pelapisan Difusi Ikatan yang dihasilkan dengan cara ini kuat sekali, tetapi proses ini hanya untuk benda-benda yang relatif kecil. Komponen yang hendak diproses mula-mula dibersihkan dari kotoran dan lemak, kemudian dipanaskan, entah dalam keadaan kontak dengan tepung logam pelapis di udara lembab (solid route), atau dalam aliran gas senyawa mudah menguap dari logam pelapis (gaseous route). Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk melapisi baja tulangan adalah dengan metode penyalutan listrik atau penyepuhan (electroplating). METODE Persiapan Benda Uji Sebelum diuji dengan salt spray baja tulangan dilapisi dengan pelapis, yaitu seng, nikel dan krom secara electroplating. Benda uji yang digunakan adalah baja tulangan dengan diameter 19 (D-19) dengan panjang 5 cm. MEDIA TEKNIK SIPIL/ Juli 2006/77
4 Jumlah benda uji adalah 13 buah dengan pembagian sebagai berikut : Tabel 2. Jumlah Benda Uji Benda Uji Jumlah Polos / Tanpa Coating 1 Lapis Seng 4 Lapis Nikel 4 Lapis Krom 4 Total 13 digunakan dalam penelitian dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir, gambar atau diagram lain yang menunjang Gambar 9. Alat Pengukur Tebal Coating - Ikat benda uji dengan benang agar benda uji dapat digantung dengan mudah dalam alat salt spray, dengan kemiringan ± 30 ; - Gantungkan benda uji dalam ruang semprot kabut garam, selama 72 jam dam 120 jam Gambar 7. Benda Uji Lapisan coating yang digunakan ada 3 macam, yaitu seng, krom dan nikel. Alasan penggunaan seng, krom, dan nikel adalah karena ketiga bahan tersebut lebih mudah didapat dipasaran. Setup Pengujian Laju Korosi dengan Alat Korosi Kabut Garam (Salt Spray) Langkah Pengujian - Bersihkan benda uji sesuai dengan SII ; - Timbang berat semua benda uji; Gambar 10. Benda Uji Dalam Alat Salt Spray - Setelah benda berada dalam alat korosi selama waktu yang telah ditentukan, ambil benda uji, kemudian bersihkan sesuai dengan SII Bersihkan sampai bersih dan tidak mengandung garam dan larutan pembersih Gambar 8 Timbangan - hitung luas permukaaan masing-masing benda uji; - ukur ketebalan lapisan coating benda uji dengan alat pengukur ketebalan lapisan coating; Gambar 11 Larutan Pelarut Korosi - Kemudian keringkan, bisa dimasukkan ke dalam oven sampai benar-benar kering, dinginkan. - Timbang berat benda uji setelah diuji; - Hitung laju korosi dengan rumus sesuai yang ada dalam SII / MEDIA TEKNIK SIPIL/ Juli 2006
5 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Hasil penelitian yang dilakukan, dilaporkan dalam laporan No No Kondisi pengujian, data yang diperlukan dalam perhitungan laju korosi adalah sebagai berikut : Kondisi Pengujian : - Suhu : 35 C - Tekanan Udara : kpa/m² - Larutan Garam : 5 % NaCl - ph : 6,5 7,2 Tabel 3. Hasil Pengujian Laju Korosi No Benda Uji Tebal Coating Lama Pengujian Luas Permu kaan Laju Korosi (µm) (jam) (cm²) (mdd) I Cr II Ni III Zn Polos Cr Cr Cr Ni Ni Ni Zn Zn Zn sebagian yang terjadi korosi sumuran (pitting corrosion). Secara visual, dapat di ambil kesimpulan, karat yang terjadi sebagian besar adalah karat merah (Gambar 12). Pembahasan Dari hasil pengujian yang dilakukan, menunjukkan bahwa baja tulangan yang di beri coating mempunyai laju korosi yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan baja tulangan yang tidak diberi lapisan coating. Ini menunjukkan bahwa dengan adanya lapisan coating maka laju korosi yang terjadi bisa lebih terhambat (laju korosinya lebih lambat). Baja Lapis Krom Laju Korosi (mdd) Laju Korosi (120 Jam), Cr Tebal Coating (µm) Gambar 13. Hubungan Tebal Coating dan Laju Korosi Lapis Krom Laju Korosi dalam milligram per desimeter persegi per hari (mdd). Gambar 14. Benda Uji Lapis Krom (Setelah di uji 120 Jam) Gambar 12. Karat Merah Data di atas merupakan laju korosi yang dihitung berdasarkan kehilangan berat dari benda uji karena lapisan karat/korosi yang terjadi. Secara visual dapat dilihat bahwa korosi yang terjadi pada semua benda uji merupakan korosi merata, dan ada Kedua gambar diatas menunjukkan hasil pengujian yang didapatkan, secara visual jenis korosi yang terjadi adalah korosi sumuran (ditunjukkan oleh tanda zoom kuning) (Gambar 14). Hubungan antara tebal lapisan dan laju korosi yang terjadi (Gambar 13), menunjukkan bahwa secara umum semakin tebal lapisan coating-nya maka laju korosi yang terjadi semakin kecil. Baja Lapis Seng Sama halnya dengan baja tulangan yang dilapisi dengan krom, secara umum semakin tebal lapisan coating-nya laju korosi semakin kecil (Gambar 15), MEDIA TEKNIK SIPIL/ Juli 2006/79
6 juga terlihat bahwa seng dan krom memiliki kesamaan pada hasil yang ditunjukan pada grafik hubungan laju korosi dan tebal lapisan coating-nya.. Laju Korosi (mdd) Laju Korosi (120 Jam), Zn Tebal Coating (µm) Penurunan laju korosi pada lapisan nikel, sejalan dengan semakin tebalnya lapisan coating-nya (Gambar 18). Pada baja tulangan tanpa lapisan coating terjadi korosi yang hebat, 178,95 mdd, ini diakibatkan karena korosi langsung menyerang baja tulangan tanpa adanya penghalang yang menghambat terjadinya korosi pada baja tulangan. Gambar 15. Hubungan Tebal Coating dan Laju Korosi Lapis Seng Gambar 18. Hubungan Tebal Coating dan Laju Korosi Lapis Nikel Gambar 16. Benda Uji Lapis Seng (Setelah diuji 120 Jam) Baja yang dilapisi seng dengan elektroplating, memiliki lapisan yang lebih merata, daya lekat yang lebih baik, dan tampak permukaan yang lebih baik. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa korosi yang terjadi adalah korosi seragam pada hampir semua permukaan baja tulangan (Gambar 16). Baja Lapis Nikel Baja tulangan yang dilapisi nikel memiliki lapisan permukaan yang mengkilap. Namun nikel memiliki kelemahan dalam ketahan terhadap korosi yang terjadi, yaitu jika lapisan sudah tertembus maka korosi yang terjadi akan semakin hebat. Pada pengujian ini, lapisan nikel mengalami korosi sumuran (Gambar 17), ditunjukkan oleh tanda zoom warna kuning. Laju Korosi (mdd) Zn, Cr,30 31 Ni, Polos Jenis, Tebal Coating (µm) Gambar 19. Hubungan Tebal Coating, Jenis Coating, dan Laju Korosi 72 Jam 120 Jam Terdapat perbedaan yang sangat jelas antara baja tulangan yang dilapisi dengan logam lain (seng, krom, dan nikel) dan yang tidak dilapisi dengan logam lain (hanya logam dasar) (Gambar 19). Logam dasar terkorosi sangat banyak, sedangkan yang di coating terkorosi lebih sedikit, ini dikarenakan baja tulangan terlindungi oleh lapisan coating yang lebih dahulu terkorosi, sehingga menghalangi terjadinya korosi pada baja tulangan. Gambar 17. Benda Uji Lapis Nikel (Setelah diuji 120 Jam) 80/ MEDIA TEKNIK SIPIL/ Juli 2006
7 Tabel 4. Perbandingan Laju Korosi dengan Dengan Tebal Lapisan Coating-nya Jenis Coating Laju Korosi Tebal Coating Laju Korosi Per Tebal Coating mdd µm mdd/µm Ni Cr Zn Tabel 4 menunjukkan bahwa perbandingan laju korosi dengan tebal coating tiap lapisan menghasilkan ketahanan terhadap korosi yang berbeda. Baja yang dilapisi dengan nikel memiliki ketahanan yang paling buruk jika dibandingkan dengan yang dilapisi dengan krom dan lapisan seng memberikan perlindungan yang paling maksimal jika dibandingkan dengan lapisan nikel dan krom. Hasil ini sesuai dengan (Gambar 17), yaitu seng memiliki ketahanan yang paling kuat dibanding dengan krom dan nikel. Gambar 20. Laju Korosi Linier Dari Gambar 20 terlihat bahwa lapisan nikel dengan ketebalan < 9 µm berperilaku sangat buruk terhadap korosi oleh garam, namun setelah ketebalan 9 µm ketahanan terhadap korosinya lebih baik. Sedangkan seng dan krom hampir memiliki ketahanan yang sama, namun dari grafik diatas terlihat bahwa seng memiliki ketahanan yang lebih baik. SIMPULAN Dari hasil pengujian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kecenderungan yang terjadi adalah laju korosi baja tulangan yang dilapisi mempunyai laju korosi yang lebih kecil dibandingkan dengan yang tidak di-coating. lapisan krom dengan tebal 23 µm, laju korosi 73,72 mdd; lapisan seng dengan tebal 29,60 µm, laju korosi 60,26 mdd; lapisan nikel dengan tebal 9,67 µm, laju korosi 46,62 mdd; tanpa coating, laju korosinya 178,95 mdd. 2. Dari hasil pengujian yang dilakukan, lapisan seng lebih tahan terhadap korosi yang disebabkan oleh kabut garam, laju korosi/tebal, 1,362 mdd/µm, kemudian lapisan krom 3,205 mdd/µm, dan lapisan nikel 4,821 mdd/µm. 3. Semakin tebal lapisan coating, maka laju korosinya semakin turun. 4. Proteksi absolut tidak tercapai. REFERENSI Fontana, M.G., 1987, Corrosion Engineering 3 edition, McGraw-Hill Book Company. Uhlig, H.H., Revie, R.W., 1991, Corrosion And Corrosion Control 3 edition, John Wiley & Sons, Inc. Uhlig, H.H., 1948, The Corrosion Handbook, John Wiley & Sons, Inc. Sulistijono, 2004, Aplikasi Lapis Lindung Organik pada Baja Tulangan dalam Struktur Beton di Lingkungan Air Laut, Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi dan Perancangan Industri 2004, UMS Surakarta. Tatang, A dan A.Yani, 1998, Teknologi Pelapisan Logam Secara Listrik, Direktorat Kebijaksanaan Pengembangan dan Penerapan Teknologi Unggulan Daerah. Tersedia di: Jakarta Frick, H., Koesmartadi, Ch., 1999, Ilmu Bahan Bangunan,Kanisius. Trerhewey, KR., 1991, Korosi untuk Mahasiswa, Sains dan Rekayasa, Gramedia, Jakarta Tersedia di: , 1983, SII Cara Penyiapan, Pembersihan, dan Penilaian Benda Uji Korosi. Departemen Perindustrian , 1980, SII Alat Uji dengan Semprot Kabut Garam Korosi. Departemen Perindustrian. MEDIA TEKNIK SIPIL/ Juli 2006/81
8 82/ MEDIA TEKNIK SIPIL/ Juli 2006
PENGARUH KEHADIRAN TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI BESI TUANG KELABU
Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Lembaga Penelitian Universitas Trisakti Vol. 3, No. 1, Januari 2018, ISSN (p): 0853-7720, ISSN (e): 2541-4275 PENGARUH KEHADIRAN TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI BESI TUANG
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Baja Baja merupakan paduan yang terdiri dari unsur utama besi (Fe) dan karbon (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang tersusun dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelasan merupakan proses penyambungan setempat dari logam dengan menggunakan energi panas. Akibat panas maka logam di sekitar lasan akan mengalami siklus termal
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata korosi berasal dari bahasa latin Corrodere yang artinya perusakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Dasar Korosi Kata korosi berasal dari bahasa latin Corrodere yang artinya perusakan logam atau berkarat. Korosi adalah terjadinya perusakan material (khususnya logam)
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk
BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk mendistribusikan aliran fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Berbagi jenis pipa saat ini sudah beredar
Lebih terperinciPerlindungan Lambung Kapal Laut Terhadap Korosi Dengan Sacrificial Anode. Oleh : Fahmi Endariyadi
Perlindungan Lambung Kapal Laut Terhadap Korosi Dengan Sacrificial Anode Oleh : Fahmi Endariyadi 20408326 1.1 Latar Belakang Salah satu sumber kerusakan terbesar pada pelat kapal laut adalah karena korosi
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 PENGARUH VARIASI BENTUK DAN UKURAN GORESAN PADA LAPIS LINDUNG POLIETILENA TERHADAP SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA TUMBAL PADUAN ALUMINIUM PADA BAJA AISI
Lebih terperinciBAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN
BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 4 BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN Di alam bebas, kebanyakan logam ditemukan dalam keadaan tergabung secara kimia dan disebut bijih. Oleh karena keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Korosi merupakan salah satu permasalahan penting yang harus dihadapi oleh berbagai macam sektor industri di Indonesia terutama industri perkapalan. Tidak sedikit
Lebih terperinciMoch. Novian Dermantoro NRP Dosen Pembimbing Ir. Muchtar Karokaro, M.Sc. NIP
Pengaruh Variasi Bentuk dan Ukuran Scratch Polyethylene Wrap Terhadap Proteksi Katodik Anoda Tumbal Al-Alloy pada Baja AISI 1045 di Lingkungan Air Laut Moch. Novian Dermantoro NRP. 2708100080 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciPertemuan <<22>> <<PENCEGAHAN KOROSI>>
Matakuliah Tahun : Versi : / : Pertemuan 1 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Logam merupakan salah satu jenis bahan yang sering dimanfaatkan untuk dijadikan peralatan penunjang bagi kehidupan manusia dikarenakan logam memiliki banyak kelebihan
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS
LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS Oleh : Anna Kristina Halim (02) Ardi Herdiana (04) Emma Ayu Lirani (11) Lina Widyastiti (14) Trisna Dewi (23) KELAS XII IA6 SMA NEGERI 1 SINGARAJA 2011/2012 BAB
Lebih terperinciELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra
ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra 3.3 KOROSI Korosi dapat didefinisikan sebagai perusakan secara bertahap atau kehancuran atau memburuknya suatu logam yang disebabkan oleh reaksi kimia
Lebih terperinciHandout. Bahan Ajar Korosi
Handout Bahan Ajar Korosi PENDAHULUAN Aplikasi lain dari prinsip elektrokimia adalah pemahaman terhadap gejala korosi pada logam dan pengendaliannya. Berdasarkan data potensial reduksi standar, diketahui
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Laju Korosi Baja Karbon Pengujian analisis dilakukan untuk mengetahui prilaku korosi dan laju korosi baja karbon dalam suatu larutan. Pengujian ini dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam proses pembuatan komponen-komponen atau peralatan-peralatan permesinan dan industri, dibutuhkan material dengan sifat yang tinggi maupun ketahanan korosi yang
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN LAJU KOROSI MATERIAL STAINLESS STEEL SS 316 DENGAN CARBON STEEL A 516 TERHADAP PENGARUH AMONIAK
ANALISA PERBANDINGAN LAJU KOROSI MATERIAL STAINLESS STEEL SS 316 DENGAN CARBON STEEL A 516 TERHADAP PENGARUH AMONIAK * Ir. Soewefy, M.Eng, ** Indra Prasetyawan * Staff Pengajar Jurusan Teknik Perkapalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk mendistribusikan aliran fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Berbagi jenis pipa saat ini sudah beredar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam metode pelapisan plastik ABS dengan elektroplating ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, diantaranya adalah tingkat kecerahan suatu
Lebih terperinciElektrokimia. Sel Volta
TI222 Kimia lanjut 09 / 01 47 Sel Volta Elektrokimia Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik sebagai akibat terjadinya reaksi pada kedua elektroda secara spontan Misalnya : sebatang
Lebih terperinciUNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENGARUH TEBAL PELAPISAN CHROME TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA BAJA SS400 DENGAN METODE ELEKTROPLATING Disusun Oleh : Nama : Mulyudha NPM : 20408600 Jurusan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR METALURGI PENGUJIAN KETAHANAN PROTEKSI KOROSI CAT ANTI KARAT JENIS RUST CONVERTER, WATER DISPLACING, DAN RUBBER PAINT
TUGAS AKHIR METALURGI PENGUJIAN KETAHANAN PROTEKSI KOROSI CAT ANTI KARAT JENIS RUST CONVERTER, WATER DISPLACING, DAN RUBBER PAINT Oleh Baskoro Adisatryanto NRP. 2102 100 047 Dosen Pembimbing Dr. Ir. H.C.
Lebih terperinciREDUKSI-OKSIDASI PADA PROSES KOROSI DAN PENCEGAHANNYA Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim.
REDUKSI-OKSIDASI PADA PROSES KOROSI DAN PENCEGAHANNYA Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim. e-mail enni_p3gipa@yahoo.co.id Di sekitar kita terdapat berbagai proses kimia yang dapat dijelaskan dengan konsep
Lebih terperinciPengaruh Jarak Anoda-Katoda dan Durasi Pelapisan Terhadap Laju Korosi pada Hasil Electroplating Hard Chrome
JTERA - Jurnal Teknologi Rekayasa, Vol. 1, No. 1, Desember 2016, Hal. 1-6 ISSN 2548-737X Pengaruh Jarak Anoda-Katoda dan Durasi Pelapisan Terhadap Laju Korosi pada Hasil Electroplating Hard Chrome Abid
Lebih terperinciSEMINAR TUGAS AKHIR. Aisha Mei Andarini. Oleh : Dosen Pembimbing : Dr.rer.nat.Triwikantoro, M.Sc. Surabaya, 21 juli 2010
SEMINAR TUGAS AKHIR STUDI KASUS DESAIN PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA PIPA BAWAH TANAH PDAM JARINGAN KARANG PILANG III Oleh : Aisha Mei Andarini Dosen Pembimbing : Dr.rer.nat.Triwikantoro, M.Sc Surabaya,
Lebih terperinciPengaruh Rapat Arus Terhadap Ketebalan Dan Struktur Kristal Lapisan Nikel pada Tembaga
ISSN:2089 0133 Indonesian Journal of Applied Physics (2012) Vol.2 No.1 halaman 1 April 2012 Pengaruh Rapat Arus Terhadap Ketebalan Dan Struktur Kristal Lapisan Nikel pada Tembaga ABSTRACT Setyowati, Y.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode-metode Pelapisan dengan Logam 2.1.1 Elektroplating Elektroplating atau lapis listrik adalah suatu proses pengendapan/deposisi suatu logam pelindung yang dikehendaki diatas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. material lainnya yang dipergunakan sehari-hari memerlukan proses. penyelesaian akhir sebelum digunakan. Proses ini disebut dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap benda logam baik baja, besi maupun aluminium dan material lainnya yang dipergunakan sehari-hari memerlukan proses penyelesaian akhir sebelum digunakan. Proses
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU PADA ELEKTROPLATING KROM DEKORATIF DENGAN LOGAM BASIS TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI
PENGARUH WAKTU PADA ELEKTROPLATING KROM DEKORATIF DENGAN LOGAM BASIS TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI Citra Ayu Dewi 1 & Ahmadi 2 1&2 Dosen Program Studi Pendidikan Kimia FPMIPA IKIP Mataram E-mail: Ayudewi_citra@yahoo.co.id
Lebih terperinciSTUDI KINERJA BEBERAPA RUST REMOVER
STUDI KINERJA BEBERAPA RUST REMOVER Ferry Budhi Susetyo Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta e-mail : fbudhi@unj.ac.id Abstrak Rust remover akan menghilangkan seluruh karat
Lebih terperinciW, 2016 PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH KOROSI DAN PELAPISAN LOGAM
LAMPIRAN 5 Lampiran Soal Pre-Test dan Post-Test Nama : NIM : Jurusan : Pre-Test Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar 1. Apa yang dimaksud dengan elektroplating. a. Pelapisan menggunakan bantuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas, yang dimana tujuan utamanya adalah untuk mencegah logam dengan korosifnya, namun juga mendapatkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Uji Korosi Dari pengujian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil berupa data hasil perhitungan weight loss, laju korosi dan efisiensi inhibitor dalam Tabel
Lebih terperinciPENELITIAN. Penerapan Metode Elektroplating Pada Proses Pelapisan Besi Dengan Nikel. Disusun Oleh : ELIZABETH DIANITA IRIANI
PENELITIAN Penerapan Metode Elektroplating Pada Proses Pelapisan Besi Dengan Nikel Disusun Oleh : ELIZABETH DIANITA IRIANI 0631010012 Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Dosen Penguji Pada
Lebih terperinciMomentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 2017, Hal ISSN
Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 217, Hal. 19-24 ISSN 216-7395 PENGARUH TEGANGAN PELAPISAN NIKEL PADA TEMBAGA DALAM PELAPISAN KHROM DEKORATIF TERHADAP KETEBALAN, KEKERASAN DAN KEKASARAN LAPISAN Musa Assegaff
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)
Sudaryatno Sudirham ing Utari Mengenal Sifat-Sifat Material (1) 16-2 Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) BAB 16 Oksidasi dan Korosi Dalam reaksi kimia di mana oksigen tertambahkan
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG
TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG Disusun : RULENDRO PRASETYO NIM : D 200 040 074 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. -X52 sedangkan laju -X52. korosi tertinggi dimiliki oleh jaringan pipa 16 OD-Y 5
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini, hasil pengolahan data untuk analisis jaringan pipa bawah laut yang terkena korosi internal akan dibahas lebih lanjut. Pengaruh operasional pipa terhadap laju korosi dari
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAN WAKTU PELAPISAN NIKEL PADA ALUMINIUM TERHADAP KEKERASAN
PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAN WAKTU PELAPISAN NIKEL PADA ALUMINIUM TERHADAP KEKERASAN Reny Afriany 1, Kusmono 2, R. Soekrisno 2 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin dan Industri,
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH
PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan guna memenuhi sebagian syarat memperoleh derajat sarjana S1
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi ix xi xii BAB 1
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengertian Korosi Korosi berasal dari bahasa Latin corrous yang berarti menggerogoti. Korosi didefinisikan sebagai berkurangnya kualitas suatu material (biasanya berupa logam
Lebih terperinciVol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X. PENGARUH PELAPISAN NIKEL (Ni) TERHADAP LAJU KOROSI PADA IMPELLER POMPA
PENGARUH PELAPISAN NIKEL (Ni) TERHADAP LAJU KOROSI PADA IMPELLER POMPA Oleh : Drs. Syafrul Hadi, M.Eng 1 Dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Padang e-mail syafrul_hadi@yahoo.com Abstrak Pelapisan Ni
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan tambang yang cukup luas di beberapa wilayahnya.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki lahan tambang yang cukup luas di beberapa wilayahnya. Salah satu bahan tambang yang banyak fungsinya yaitu batu bara, misalnya untuk produksi besi
Lebih terperinciSel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr
Sel Volta A. PENDAHULUAN Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia. Sel elektrokimia adalah suatu sel yang disusun untuk mengubah energi kimia menjadi energi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Klasifikasi Baja [7]
BAB II DASAR TEORI 2.1 BAJA Baja merupakan material yang paling banyak digunakan karena relatif murah dan mudah dibentuk. Pada penelitian ini material yang digunakan adalah baja dengan jenis baja karbon
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGARUH WAKTU TAHAN CELUP TERHADAP TINGKAT GLOSS DAN KETEBALAN PELAPISAN TEMBAGA PADA BAJA KARBON SEDANG DENGAN VARIASI 8 DETIK, 9 DETIK DAN 10 DETIK PROSES ELECTROPLATING Disusun
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI RAPAT ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ELEKTROPLATING SENG PADA BAJA KARBON RENDAH. Nizam Effendi *)
PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ELEKTROPLATING SENG PADA BAJA KARBON RENDAH Nizam Effendi *) Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi rapat arus terhadap
Lebih terperinciUH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A
UH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A Selesaikan dengan cara!!! 1. Reduksi 1 mol ion SO 4 2- menjadi H 2S, memerlukan muatan listrik sebanyak A. 4 F D. 6 F B. 8F E. 16 F C. 20 F 2. Proses elektrolisis
Lebih terperinciPENGARUH ph LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP TEBAL LAPISAN ELEKTROPLATING NIKEL PADA BAJA ST 37. Abstrak
PENGARUH ph LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP TEBAL LAPISAN ELEKTROPLATING NIKEL PADA BAJA ST 37 Febryan Andinata 1, Fredina Destyorini 2, Eni Sugiarti 2, Munasir 1, Kemas A. Zaini T. 2 1 Jurusan Fisika FMIPA
Lebih terperinciberat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan
BAB 1. PENDAHULUAN Kegiatan pelapisan logam akan menghasilkan limbah yang berbahaya dan dapat menjadi permasalahan yang kompleks bagi lingkungan sekitarnya. Limbah industri pelapisan logam yang tidak dikelola
Lebih terperinciRedoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP
Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis
Lebih terperinciKorosi telah lama dikenal sebagai salah satu proses degradasi yang sering terjadi pada logam, khusunya di dunia body automobiles.
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Korosi telah lama dikenal sebagai salah satu proses degradasi yang sering terjadi pada logam,
Lebih terperinciPENAMBAHAN EDTA SEBAGAI INHIBITOR PADA LAJU KOROSI LOGAM TEMBAGA. Abstrak
Rahmad Nuryanto, Dkk.:Penambahan EDTA sebagai Inhibitor pada Laju Korosi Logam Tembaga PENAMBAHAN EDTA SEBAGAI INHIBITOR PADA LAJU KOROSI LOGAM TEMBAGA Rahmad Nuryanto 1), Retno A.L 2 ), Khabibi 3) 1)2)3)
Lebih terperinciPENGARUH PROSENTASE KARBON PADA BAJA KARBON PROSES ELECTROPLATING TEMBAGA
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGARUH PROSENTASE KARBON PADA BAJA KARBON PROSES ELECTROPLATING TEMBAGA Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat - Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjan Teknik (S1) Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Korosi dapat didefinisikan sebagai penurunan mutu suatu logam akibat reaksi elektrokimia dengan lingkungannya, yang melibatkan pergerakan ion logam ke dalam larutan
Lebih terperinciKIMIA ELEKTROLISIS
KIMIA ELEKTROLISIS A. Tujuan Pembelajaran Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada reaksi elektrolisis larutan garam tembaga sulfat dan kalium iodida. Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia perindustrian di Indonesia semakin berkembang, salah satunya adalah industri elektroplating. Beragam barang perhiasan, peralatan rumah tangga, komponen
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujiaan 4.1.1. Pengujian Ketebalan Lapisan Dengan Coating Gauge Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tebal lapisan yang terdapat pada spesimen dengan menggunakan
Lebih terperinciElektrokimia. Tim Kimia FTP
Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan
Lebih terperinciTUGAS KOROSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KOROSI
TUGAS KOROSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KOROSI Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Korosi Dosen pengampu: Drs. Drs. Ranto.H.S., MT. Disusun oleh : Deny Prabowo K2513016 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PANDAHULUAN. Berbagai industri barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda. merupakan pelapisan logam pada benda padat yang mempunyai
BAB I PANDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan modern tak lepas dari peranan industri elektroplating. Berbagai industri barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda motor, mobil, mesin, barang elektronik,
Lebih terperinci10/16/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Penyebab Korosi. Dampak Korosi
Penyebab Korosi Sebagian besar logam secara alamiah (dalam bijih dan mineral) mempunyai sifat sebagai senyawa seperti oksida, sulfida, sulfat, dan lain-lain, karena senyawa-senyawa tersebut merepresentasikan
Lebih terperinciANTI KOROSI BETON DI LINGKUNGAN LAUT
ANTI KOROSI BETON DI LINGKUNGAN LAUT Pendahuluan : Banyak bangunan di lingkungan Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya terkena korosi terutama konstruksi beton di bawah duck beton dermaga Oil Jetty ( SPOJ
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan jenis martensitik, dan feritik, di beberapa lingkungan korosif seperti air
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Baja nirkarat austenitik AISI 304, memiliki daya tahan korosi lebih baik dibandingkan jenis martensitik, dan feritik, di beberapa lingkungan korosif seperti air laut.
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI NIKEL DAN KLORIDA TERHADAP PROSES ELEKTROPLATING NIKEL
PENGARUH KONSENTRASI NIKEL DAN KLORIDA TERHADAP PROSES ELEKTROPLATING NIKEL Mentik Hulupi Agustinus Ngatin Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung E-mail: hulupimentik@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kehidupan masyarakat modern tidak bisa terlepas dari benda-benda yang dibuat dengan proses elektroplating. Komponen dan aksesori kendaraan bermotor, aksesori mebel,
Lebih terperinciSTUDI DEGRADASI MATERIAL PIPA JENIS BAJA ASTM A53 AKIBAT KOMBINASI TEGANGAN DAN MEDIA KOROSIF AIR LAUT IN-SITU DENGAN METODE PENGUJIAN C-RING
PROS ID ING 2 0 11 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK STUDI DEGRADASI MATERIAL PIPA JENIS BAJA ASTM A53 AKIBAT KOMBINASI TEGANGAN DAN MEDIA KOROSIF AIR LAUT IN-SITU DENGAN METODE PENGUJIAN C-RING Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH TEGANGAN DALAM (INTERNAL STRESS) TERHADAP LAJU KOROSI PADA BAUT
PENGARUH TEGANGAN DALAM (INTERNAL STRESS) TERHADAP LAJU KOROSI PADA BAUT Toto Rusianto Jurusan Teknik Mesin, FTI, IST AKPRIND Yogyakarta Email: totorusianto@yahoo.com ABSTRACT Stress Corrosion Craking
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara Untuk mengetahui laju korosi baja karbon dalam lingkungan elektrolit jenuh udara, maka dilakukan uji korosi dengan
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. 2.1 Korosi
BAB II TEORI DASAR 2.1 Korosi Korosi didefinisikan sebagai pengrusakkan atau kemunduran suatu material yang disebabkan oleh reaksi dengan lingkungan di sekitarnya. Pada metal, korosi dapat dijelaskan sebagai
Lebih terperinciPENCEGAHAN KOROSI DENGAN MENGGUNAKAN INHIBITOR NATRIUM SILIKAT(Na 2 SiO 3 ) HASIL SINTESIS DARI LUMPUR LAPINDO PADA BAJA TULANGAN BETON
PENCEGAHAN KOROSI DENGAN MENGGUNAKAN INHIBITOR NATRIUM SILIKAT(Na 2 SiO 3 ) HASIL SINTESIS DARI LUMPUR LAPINDO PADA BAJA TULANGAN BETON Dimas Happy Setyawan NRP. 2412105017 Dosen Pembimbing : 1. Dr.Ing.
Lebih terperinciFe Fe e - (5.1) 2H + + 2e - H 2 (5.2) BAB V PEMBAHASAN
63 BAB V PEMBAHASAN 5. 1. KETAHANAN KOROSI SUS 316L 5.1.1 Uji Celup SUS 316L Baja tahan karat mendapatkan ketahanan korosi hasil dari terbentuknya lapisan pasif pada permukaan logam. Lapisan pasif adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing). Secara sederhana, electroplating dapat
Lebih terperinciPELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL
PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL Firlya Rosa. S.S.T., M.T. 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung firlya@ubb.ac.id 1 Rodiawan, S.T.,
Lebih terperinciHand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.
Hand Out HUKUM FARADAY Disusun untuk memenuhi tugas work shop PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna Oleh: LAURENSIUS E. SERAN 607332411998 Emel.seran@yahoo.com UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciMengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif
TUGAS 1 ELEKTROKIMIA Di kelas X, anda telah mempelajari bilangan oksidasi dan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi
Lebih terperinciPengaruh Polutan Terhadap Karakteristik dan Laju Korosi Baja AISI 1045 dan Stainless Steel 304 di Lingkungan Muara Sungai
Pengaruh Polutan Terhadap Karakteristik dan Laju Korosi Baja AISI 1045 dan Stainless Steel 304 di Lingkungan Muara Sungai Muhammad Nanang Muhsinin 2708100060 Dosen Pembimbing Budi Agung Kurniawan, ST,
Lebih terperinciLaju Korosi Baja Dalam Larutan Asam Sulfat dan Dalam Larutan Natrium Klorida
Laju Korosi Baja Dalam Larutan Asam Sulfat dan Dalam Larutan Natrium Klorida Diah Riski Gusti, S.Si, M.Si, jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi Abstrak Telah dilakukan penelitian laju korosi baja dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan energi panas bumi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan energi panas bumi. Potensi panas bumi di Indonesia mencapai 27.000 MWe yang tersebar di Sumatera bagian
Lebih terperinciPELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL
1 PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL Firlya Rosa. S. 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung firlya@ubb.ac.id 1 Rodiawan, 2 Jurusan Teknik
Lebih terperinciLAJU DAN BENTUK KOROSI PADA BAJA KARBON MENENGAH YANG MENDAPAT PERLAKUAN PADA SUHU AUSTENIT DIUJI DI DALAM LARUTAN NaCl 3 N
Jurnal Desiminasi Teknologi, Volume 1, Nomor 1, Januari 2013, Hal 44-49 LAJU DAN BENTUK KOROSI PADA BAJA KARBON MENENGAH YANG MENDAPAT PERLAKUAN PADA SUHU AUSTENIT DIUJI DI DALAM LARUTAN NaCl 3 N R. KOHAR
Lebih terperinciSTUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI RAPAT ARUS
STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI RAPAT ARUS NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Laju Korosi Stainless Steel AISI 304 Pengujian terhadap impeller dengan material baja tahan karat AISI 304 dengan media limbah pertambangan batu bara di BATAN Puspitek
Lebih terperinciPENGARUH LAJU KOROSI PELAT BAJA LUNAK PADA LINGKUNGAN AIR LAUT TERHADAP PERUBAHAN BERAT.
PENGARUH LAJU KOROSI PELAT BAJA LUNAK PADA LINGKUNGAN AIR LAUT TERHADAP PERUBAHAN BERAT. Hartono Program Diploma III Teknik Perkapala, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro ABSTRACT One of the usage
Lebih terperinciPENGARUH SUHU LARUTAN ELEKTROLIT DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA PADA PLAT BAJA LUNAK TERHADAP NILAI KETEBALAN ABSTRACT
PENGARUH SUHU LARUTAN ELEKTROLIT DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA PADA PLAT BAJA LUNAK TERHADAP NILAI KETEBALAN B a s m a l Teknik Otomotif, Politeknik Pratama Mulia, Surakarta 57149, Indonesia ABSTRACT Effect
Lebih terperinciPELAPISAN ALLOY BERBASIS NIKEL PADA SUBSTRAT CARBON STEEL UNTUK SISTEM PEMIPAAN PADA PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI PANAS BUMI
0032: Kemas A. Zaini Thosin dkk. MT-1 PELAPISAN ALLOY BERBASIS NIKEL PADA SUBSTRAT CARBON STEEL UNTUK SISTEM PEMIPAAN PADA PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI PANAS BUMI Kemas A. Zaini Thosin 1,, Eni Sugarti 1,
Lebih terperinciLAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM
LAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM Nama Anggota : 1. Christover Tony Manurung (08) 2. Ganda Fikri (15) 3. Muhammad Rizal Adamy (23) 4. Nukris Ariyo Cokro (24) 5. Ratna Dwi Hapsari (25) 6. Vita Oktanti
Lebih terperinciSTRATEGI PENGENDALIAN UNTUK MEMINIMALISASI DAMPAK KOROSI. Irwan Staf Pengajar Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe ABSTRAK
STRATEGI PENGENDALIAN UNTUK MEMINIMALISASI DAMPAK KOROSI Irwan Staf Pengajar ABSTRAK Korosi merupakan proses pengrusakan bahan akibat interaksi dengan lingkungannya yang terjadi secara alamiah dan tidak
Lebih terperinciSidang TUGAS AKHIR. Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir.Sulistijono,DEA
Sidang TUGAS AKHIR Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir.Sulistijono,DEA Latar Belakang Abdul Latif Murabbi / 2708.100.088 Batasan Masalah Abdul Latif Murabbi / 2708.100.088 PERMASALAHAN Abdul Latif Mrabbi /
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sifat kimia pada baja karbon rendah yang dilapisi dengan metode Hot Dip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk mengukur nilai sifat fisis, sifat mekanik dan sifat kimia pada baja karbon rendah yang dilapisi dengan metode Hot Dip Galvanizing. Sifat fisis
Lebih terperinciJurnal Foundry Vol. 3 No. 1 April 2013 ISSN :
ANALISA KOROSI DAN PENGENDALIANNYA M. Fajar Sidiq Akademi Perikanan Baruna Slawi E-mail : mr_paimin@yahoo.com Abstrak Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dengan tingkat curah hujan dan kelembaban
Lebih terperinciKARAKTERISASI SIFAT MEKANIK HASIL ELEKTROPLATING NIKEL KARBONAT (NiCO 3 ) PADA TEMBAGA (Cu)
KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK HASIL ELEKTROPLATING NIKEL KARBONAT (NiCO 3 ) PADA TEMBAGA (Cu) Andrisel Putri, Sri Handani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas,Padang Kampus Unand Limau Manis, Pauh Padang
Lebih terperinciSTUDI PELAPISAN NIKEL DEKORATIF DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN PENGKILAT NATRIUM KLORIDA UNTUK HOME INDUSTRY KERAJINAN LOGAM
STUDI PELAPISAN NIKEL DEKORATIF DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN PENGKILAT NATRIUM KLORIDA UNTUK HOME INDUSTRY KERAJINAN LOGAM Bambang Darmawan 1), Asep Setiadi 2), Ega Tqwali 3), 1,2,3) Dosen Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN WAKTU PELAPISAN TERHADAP KEKILAPAN, KEKERASAN DAN KEKASARAN PERMUKAAN ALUMINIUM
KURVATEK Vol.1. No.1, April, pp.1-6 e-issn: 2477-7870 1 PENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN WAKTU PELAPISAN TERHADAP KEKILAPAN, KEKERASAN DAN KEKASARAN PERMUKAAN ALUMINIUM Ade Irvan Tauvana 1,a 1. Politeknik
Lebih terperinciPENINGKATAN KETAHANAN KOROSI BAJA JIS S45C HASIL ELECTROPLATING NIKEL PADA APLIKASI MATERIAL CRYOGENIC
PENINGKATAN KETAHANAN KOROSI BAJA JIS S45C HASIL ELECTROPLATING NIKEL PADA APLIKASI MATERIAL CRYOGENIC Mirza Pramudia 1 1 Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo, Madura Jl. Raya Telang, Po. Box 2 Kamal,
Lebih terperinciPENGARUH RASIO DIAMETER TERHADAP KEDALAMAN PADA LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG
TUGAS AKHIR PENGARUH RASIO DIAMETER TERHADAP KEDALAMAN PADA LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG Disusun Oleh: ADI PRABOWO D 200 040 049 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PELAKSANAAN
30 BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1 PENDAHULUAN Baterai seng udara merupakan salah satu bentuk sumber energi secara elektrokimia yang memiliki peluang sangat besar untuk aplikasi sumber energi masa depan.
Lebih terperinciStudi Perbandingan Kinerja Anoda Korban Paduan Aluminium dengan Paduan Seng dalam Lingkungan Air Laut
Studi Perbandingan Kinerja Anoda Korban Paduan Aluminium dengan Paduan Seng dalam Lingkungan Air Laut Juliana Anggono, Soejono Tjitro Dosen Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Petra
Lebih terperinci