*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
|
|
- Suryadi Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SOSIAL DEMOGRAFI LANSIA DENGAN ASUPAN ENERGI DI DESA RUMOONG ATAS II KECAMATAN TARERAN Jerry Kondoj *, Nancy S.H. Malonda *, Ricky C. Sondakh * *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT Elderly population is predicted to increase rapidly in the future, especially in developing countries. Indonesia as a developing country will also experience a population explosion. Under Riset Kesehatan Dasar 2010 averaged energy consumption of the population at aged 56 years and older ranged from 79.9% %, and as much as 37.4% of the population aged 56 years and older consume minimal energy under the requirement. This research is to identify association between characteristic of social demografi and energy intake of the Elderly in Rumoong Atas II Village, District of Tareran. This research uses an analytic survey method using cross sectional study design. The sample was 77 elderly. Research instrumental: questionnaires for elderly chracteristic and 24 hour recall questionnaires for energi intake. Analizing data using Chi-Square test with α = 0,05 and 95% confidence level. Statistically there is no correlation between age ( =0,266)., marriage status ( =0,242), level of education ( =0,693), occupational ( =0,233), living status ( =0,251), with energy intake in elderly Rumoong Atas II Village, District of Tareran. There is a correlation between sex ( =0,011) dan monthly income ( =0,000) with energy intake in elderly Rumoong Atas II District Tareran. Recommended that the government would be able to provide assistance in the form of funds or opening employment opportunities, especially for the elderly who have low economic status so that they can hold their own food well in hopes of improving their nutritional intake. Keywords: Characteristic of Social Demography, Energi Intake, Elderly ABSTRAK Pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) diprediksi akan meningkat cepat di masa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang juga akan mengalami ledakan jumlah penduduk. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2010 rata-rata kecukupan konsumsi energi penduduk umur 56 tahun keatas berkisar antara 79,9% 96,5 %, dan sebanyak 37,4 % penduduk umur 56 tahun keatas mengkonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara karakteristik sosial demografi lansia dengan asupan energi di Desa Rumoong Atas II. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel sebesar 77 lansia. Instrumen penelitian: kuesioner untuk karakterisik lansia dan kuesioner recall 24 jam untuk mengukur asupan energi. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dengan α = 0,05 dan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur ( =0,266), status perkawinan ( =0,242), pendidikan ( =0,693), pekerjaan ( =0,233), status domisili ( =0,251), dengan asupan energi lansia di Desa Rumoong Atas II Kecamatan Tareran. Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin ( =0,011) dan pendapatan ( =0,000) dengan asupan energi lansia di Desa Rumoong Atas II Kecamatan Tareran. Disarankan pemerintah desa kiranya dapat memberikan bantuan baik berupa dana ataupun membuka lapangan kerja terutama bagi lansia yang memiliki status ekonomi rendah sehingga mereka dapat mengadakan makanannya sendiri dengan baik dengan harapan dapat memperbaiki asupan gizi mereka. Kata Kunci: Karakteristik Sosial Demografi, Asupan Energi, Lansia
2 PENDAHULUAN Batasan lansia (lanjut usia) menurut WHO meliputi, usia pertengahan (middle age) yaitu usia antara 45 sampai 59 tahun, lanjut usia (eldery) yaitu usia antara 60 sampai 74 tahun, lanjut usia tua (old) yaitu usia antara 75 sampai 90 tahun, dan usia sangat tua (very old) yaitu usia diatas 90 tahun (Nugroho, 2009). Energi adalah zat yang diperlukan mahluk hidup untuk mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan dan melakukan aktifitas fisik. Proses perubahan energi makanan ke dalam bentuk lain tidak seluruhnya efisien, sekitar 75% energi makanan dikeluarkan dalam bentuk panas. Bila penggunaan energi meningkat secara berarti, panas ekstra yang dihasilkan secara berlebihan untuk pemeliharaan tubuh sehingga dikeluarkan dalam bentuk keringat. (Cakrawati, 2012) Lansia dimasukkan ke dalam kelompok rentan gizi, meskipun tidak ada hubungannya dengan pertumbuhan badan, bahkan sebaliknya sudah terjadi involusi dan degenerasi jaringan dan sel-selnya. Ada baiknya bila lansia dijaga jangan sampai menjadi kegemukan, karena akan lebih mudah menderita berbagai kelainan atau penyakit gizi berhungan dengan kondisi obesitas tersebut. (Sediaoetama, 2010). Karakteristik sosial demografi adalah ciri yang menggambarkan perbedaan antara usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, suku bangsa, pendapatan, jenis keluarga, status pernikahan, lokasi geografi, dan kelas sosial. (Churchill, 2005) Standar kecukupan gizi diperlukan sebagai pedoman yang dibutuhkan oleh individu secara rata-rata dalam sehari untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Kebutuhan gizi setiap individu berbeda-beda tergantung beberapa faktor yang mempengaruhinya. Penilaian standar kecukupan gizi berpedoman pada Angka Kebutuhan Gizi (AKG). (Yuniastuti, 2008) Energi yang dibutuhkan oleh lansia lebih rendah dibandingkan orang yang masih muda. Hal ini disebabkan karena berkurangnya massa otot dan jaringan tanpa lemak yang mengakibatkan angka metabolisme basal menurun begitu pula dengan tingkat aktifitas fisik. Berkurangnya kebutuhan energi merupakan respon terhadap bertambahnya usia tetapi hal tersebut masih dapat ditunda atau dikurangi dengan menjaga aktifitas fisik. (Thompson, 2011).. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik sosial demografi lansia dengan asupan energi di Desa Rumoong Atas II Kecamatan Tareran METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status domisili dan variabel terikat yaitu asupan
3 energi. Penelitian ini bertempat di Desa Rumoong Atas II Kecamatan Tareran. Dilaksanakan pada bulan April sampai Oktober Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang berusia 60 tahun ke atas di Desa Rumoong Atas II Kecamatan Tareran.. Sampel dalam penelitian ini ditentukan secara purposive sampling dengan jumlah sampel 77 responden HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukan sebagian besar subjek berusia tahun (76,6%). Sebagian besar subjek berjenis kelamin perempuan (54,4%), status perkawinan menikah (72,7%), dan seluruh subjek menganut agama Kristen Protestan. Sebagian besar subjek memiliki tingkat pendidikan rendah atau kurang dari SMA (90,9%) dan memiliki pendapatan Rp (54,5%). Sebagian besar subjek memiliki pekerjaan kategori berat (45,5%). Sebagian besar subjek tinggal dengan keluarga (96,1%). Sebagian besar subjek memiliki masalah gigi dan mulut (59,7%).Sebagian besar subjek masih memiliki kemampuan fisik yang baik. Sebagian besar subjek tidak merokok (74,0%) dan tidak mengkonsumsi alkohol (85,7%). Untuk akses pelayanan kesehatan sebagian besar subjek mengunjungi dokter praktek (83,1%) dengan sumber biaya pengobatan dari pemerintah (62,3%). Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Karakteristik n % Usia , ,4 Jenis Kelamin Perempuan 42 54,5 Laki-laki 35 45,5 Status Perkawinan Janda/ Duda 21 27,3 Menikah 56 72,7 Agama Kristen Protestan Pendidikan Rendah 70 90,9 Tinggi 7 9,1 Pekerjaan Ringan 12 15,5 Sedang 30 39,0 Berat 35 45,5 Penghasilan < Rp ,5 Rp ,5 Status Domisili Tinggal seorang diri 3 3,9 Tinggal dengan keluarga 74 96,1 Kesehatan gigi dan mulut Tidak Baik 46 59,7 Baik 31 40,3 Kemampuan Fisik Tidak Baik 9 11,7 Baik 68 88,3 Merokok Ya 20 26,0 Tidak 57 74,0 Konsumsi Alkohol Ya 11 14,3 Tidak 66 85,7 Akses Pelayanan Kesehatan Dokter praktek 64 83,1 Puskesmas 13 16,9 Sumber Biaya Pengobatan Biaya sendiri 29 37,7 Pemerintah 48 62,3 Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Asupan Energi Asupan Energi n % Defisit 43 55,8 Cukup 34 44,2 Total
4 Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa sebagian besar lansia mengalami defisit asupan energi sebanyak 55,8%. Hal ini dapat dikatakan masalah karena dibandingkan dengan hasil Riskesdas tahun 2010 untuk asupan energi lansia tingkat nasional yang mengalami defisit hanya sebesar 37,4% (Kemenkes, 2010). Peneletian yang dilakukan oleh Tami (2014) memperoleh hasil yang hampir sama dimana 52,5% lansia di Kecamatan Tamalanrea mengalami defisit asupan energi. Tabel 3. Hasil Analisis Bivariat umur (75-90 tahun) yaitu 44,4%. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,266 (p > 0,05), dengan kesimpulan tidak ada hubungan yang bermakna antara usia dengan asupan energi lansia di Desa Rumoong Atas II Kecamatan Tareran. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Seman (2007) Kelantan Malaysia dimana diperloleh P value sebesar 0,167 yang berarti tidak ada hubungan antara usia dengan asupan energi.. Asupan Energi Variabel Defisit Cukup Total n % n % n % Usia Lanjut usia tua (75-90) 8 44, , Lanjut usia (60-74) 35 59, , Jenis Kelamin Perempuan 29 69, , Laki Laki 14 40, , Status Perkawinan Tidak menikah/janda/duda 14 66,7 7 33, Memiliki Pasangan 29 51, , Pendidikan Rendah 40 57, , Tinggi 3 42,9 4 57, Pekerjaan Berat 16 45, , Sedang 20 66, , Ringan 7 58,3 5 41, Penghasilan < Rp ,7 5 14, Rp , , Status Domosili Sendiri Tinggal dengan keluarga 40 55, , ,266 0,011 0,242 0,693 0,233 0,000 0,251 Berdasarkan analisis bivariat Tabel 3 lansia yang tergolong kelompok umur lanjut usia (60-74 tahun) memiliki defisit asupan energi yang lebih besar yaitu 59,3% dibandingkan dengan lansia untuk kelompok Lansia perempuan memiliki defisit asupan energi yang lebih besar yaitu 69,0% dibandingkan dengan lansia laki-laki yaitu 40,0%. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,011 (p < 0,05), dengan kesimpulan terdapat
5 hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan asupan energi lansia di Desa Rumoong Atas II Kecamatan Tareran. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Seman (2007) Kelantan Malaysia dimana diperloleh P value sebesar 0,016 yang berarti terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan asupan energi lansia. Perempuan pada semua usia mempunyai kebutuhan energi yang lebih rendah dari pada laki-laki karena memiliki proporsi masa lemak yang lebih tinggi dan masa tubuh tanpa lemak yang lebih rendah (Almatsier, 2011). Hasil analisis bivariat pada Tabel 3 lansia yang sudah janda/duda memiliki defisit asupan energi yang lebih besar yaitu 66,7% dibandingkan dengan lansia yang menikah yaitu 51,8%. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,242 (p > 0,05), dengan kesimpulan tidak ada hubungan yang bermakna antara status perkawinan dengan asupan energi lansia di Desa Rumoong Atas II Kecamatan Tareran. Penelitian Sharma (2012) pada lansia di Nagpur India menunjukan hasil yang sama yaitu tidak terdapat hubungan antara Status Perkawinan dengan Status Gizi yang diukur Mini Nutritional Assessment. Bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Seman (2007) di Kelantan Malaysia dimana diperoleh p value sebesar 0,021 yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara status perkawinan dengan asupan energi lansia. Lansia dengan pendidikan rendah memiliki defisit asupan energi yang lebih besar yaitu 57,1% dibandingkan dengan lansia yang memiliki pendidikan tinggi yaitu 42,9%. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,693 (p > 0,05), dengan kesimpulan tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan asupan energi lansia di Desa Rumoong Atas II Kecamatan Tareran. Penelitian yang dilakukan oleh Seman (2007) di Kelantan Malaysia menunjukan hasil yang serupa dimana diperoleh p value sebesar 0,218 yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan asupan energi lansia. Hasil analisis bivariat pada Tabel 3 menunjukan bahwa lansia dengan kategori pekerjaan sedang memiliki defisit asupan energi yang lebih besar yaitu 66,7% dibandingkan dengan lansia yang memiliki pekerjaan kategori ringan yaitu 58,3% dan lansia yang memiliki pekerjaan dengan kategori berat 45,7%. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,233 (p > 0,05), dengan kesimpulan tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan asupan energi lansia di Desa Rumoong Atas II Kecamatan Tareran. Lansia dengan penghasilan keluarga < Rp memiliki defisit asupan energi yang lebih besar yaitu 85,7% dibandingkan dengan lansia yang memiliki penghasilan keluarga Rp yaitu 31,0%. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 (p < 0,05), dengan kesimpulan terdapat hubungan yang bermakna antara penghasilan dengan asupan energi lansia di Desa Rumoong Atas II Kecamatan Tareran. Penelitian yang dilakukan oleh Seman (2007) di Kelantan Malaysia
6 menunjukan hasil yang berbeda yaitu tidak terdapat hubungan antara penghasilan dengan asupan energi lansia dengan p value sebesar 0,060. Keadaan finansial keluarga berpengaruh terhadap makanan yang disediakan. Keluarga dari kalangan ekonomi tinggi lebih mampu menyediakan makanan beraneka ragam seperti daging, ayam, ikan, sayur, dan buah dibandingkan dengan keluarga dari kalangan ekonomi rendah (Almatsier, 2011). Lansia yang tinggal sendiri memiliki defisit asupan energi yang lebih besar yaitu 100% dibandingkan dengan lansia yang tinggal dengan keluarga yaitu 55,8%. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,251 (p > 0,05), dengan kesimpulan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status domisili dengan asupan energi lansia di Desa Rumoong Atas II Kecamatan Tareran. Penelitian yang dilakukan Sharma (2012) menunjukan hasil yang serupa yaitu tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status domisili dengan status gizi lansia yang diukur dengan Mini Nutritional Assessmant. Penelitian yang dilakukan oleh Locher (2005) menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kehadiran orang lain dengan jumlah asupan energi lansia dengan p value sebesar 0,009. Rata-rata asupan energi lansia yang makan dengan kehadiran orang lain 114,0 kalori lebih tinggi dibandingkan dengan lansia yang makan sendiri. Orang tua sering mengalami depresi atau rasa tertekan karena merasa kesepian, kurang berharga, atau karena berkurangnya penghasilan yang sering disertai dengan hilangnya nafsu makan dan motivasi untuk menyiapkan makanan (Almatsier, 2011). KESIMPULAN 1. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur lansia dengan asupan energi di Desa Rumoong Atas II Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa 2. Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin lansia dengan asupan energi di Desa Rumoong Atas II Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa 3. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status perkawinan lansia dengan asupan energi di Desa Rumoong Atas II 4. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan lansia dengan asupan energi di Desa Rumoong Atas II 5. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan lansia dengan asupan energi di Desa Rumoong Atas II 6. Terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan lansia dengan asupan energi di Desa Rumoong Atas II Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa 7. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status domisili lansia dengan
7 asupan energi di Desa Rumoong Atas II SARAN 1. Pemerintah Desa kiranya dapat memberikan bantuan baik berupa dana ataupun membuka lapangan kerja terutama bagi lansia yang memiliki status ekonomi rendah sehingga mereka dapat mengadakan makanannya sendiri dengan baik dengan harapan dapat memperbaiki asupan gizi mereka. 2. Penelitian selanjutnya sebaiknya dapat mengkaji lebih dalam mengenai variabelvariabel lainnya yang dapat mempengaruhi terjadinya asupan energi lansia. DAFTAR PUSTAKA Almatsier S, Soetardjo S, Soekatri M Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Cakrawati D Bahan Pangan dan Kesehatan. Bandung: AlfaBeta. Churchill, G Dasar-dasar Riset Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Kemenkes Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Locher J, Robinson C, Roth D, Ritchie C, dan Burgio K The Effect of the Presence of Others on Caloric Intake in Homebound Older Adults. J Gerontol A Biol Sci Med. 60(11): (Online) ( 37) diakses pada tanggal 6 oktober Nugroho H, Komunikasi Dalam Keperawatan Gerontik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Sediaoetama A Ilmu Gizi. Jakarta: PT Dian Rakyat. Seman K, Abdul H, dan Ismail R. Association between fuctional dentition with inadequate calorie intake and underweight in elderly people living in Pondok in Kelantan. (online) (dental.usm.my/ver2/images/stories/aos /Vol.../1019_functionaloral.pdf) diakses pada 1 september 2014 Sharma R. Relationship between Mini Nutritional Assessment Scores and Socioeconomic Status of the Elderly. (online) ( 2012_Relationship) diakses pada 6 oktober 2014 Tami D, Bahar B, Najamuddin Hubungan Antara Pola Makan, Status Gizi, Dan Interaksi Sosial dengan Kualitas Hidup Lansia di Kecamatan Tamanlanrea. (online) (repository.unhas.ac.id/.../desy%20ru CTISAYANA...) diakses pada tanggal 1 oktober Thompson J, Manore M, Vaughan L. (2011). The Science of Nutrition, 2nd edition. USA: Pearson Yuniastuti A Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING
HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 1336 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING KOTA MANADO Okky Kezia Kainde*, Nancy S.H Malonda*, Paul A.T Kawatu*
Lebih terperinciKata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.
HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR ANAK DAN PEMBERIAN EKSLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO Ridzka Cristina* Nova H. Kapantow, Nancy
Lebih terperinciKeywords: Anemia, Social Economy
HUBUNGAN ANTARA SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI SMP NEGERI 5 KOTA MANADO *Angelia M. Sondey *Maureen I. Punuh *Dina V. Rombot Fakultas Kesehatan Masyarakat Abstrak Anemia pada umumnya
Lebih terperinciThe Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar
Laporan hasil penelitian Hubungan antara Fungsi Sosial dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia di Kota Denpasar Nandini Parahita Supraba 1,2, N.P Widarini 2,3, L. Seri Ani 2,4 1 Akademi Kebidanan Bina Husada
Lebih terperincie-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018
HUBUNGAN TINGKAT DEMENSIA DENGAN KONSEP DIRI PADA LANJUT USIA DI BPLU SENJA CERAH PROVINSI SULAWESI UTARA Meiske Gusa Hendro Bidjuni Ferdinand Wowiling Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Balita, Status gizi, Energi, Protein PENDAHULUAN
HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI ANAK -5 TAHUN DI POSYANDU LESTARI IV DESA KALIPUCANGWETAN KECAMATAN WELAHAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 24 Hana Listya Pratiwi, Vilda Ana Veria Setyawati
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG
HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG Oleh : TAN WEE YEN 110100464 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciKata kunci: Body Mass Index (BMI), Underweight, Overweight, Obesitas, Indeks DMF-T, Karies.
ABSTRAK Status gizi yang kurang maupun berlebihan akan berpengaruh terhadap kesehatan organ tubuh lain, salah satunya adalah kesehatan gigi dan mulut. Skor karies pada anak malnutrisi tinggi karena kemampuan
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci: Asupan Zat Besi, Kadar Hemoglobin, Anak Usia 1-3 Tahun
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ZAT BESI (Fe) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOMUT KOTA MANADO Debora M.M. Goni*, Nova Kapantow*, Ricky Sondakh* *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI PNS BAPPEDA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015
HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI PNS BAPPEDA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015 Oleh : Nia Sylviana Junaz 1, Jumirah 2, Albiner Siagian 2 1 Alumni Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat, FKM
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PELAJAR SMA NEGERI 2 TOMPASO Claudya Momongan*, Nova H Kapantow*, Maureen I Punuh*
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PELAJAR SMA NEGERI 2 TOMPASO Claudya Momongan*, Nova H Kapantow*, Maureen I Punuh* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Usia
Lebih terperinciAdequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan
Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan Silaen P, Zuraidah R, Larasati TA. Medical Faculty
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai konsumsi pangan, aktivitas fisik, status gizi dan status kesehatan lansia menggunakan desain cross sectional. Desain ini merupakan pengamatan yang
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI SISWI SMA NEGERI 4 MANADO
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI SISWI SMA NEGERI 4 MANADO Bryan Reppi*, Nova H. Kapantow*, Maureen I. Punuh* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Usia
Lebih terperinciKata Kunci : Pola Asuh Ibu, Status Gizi Anak Balita
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMARATAS KECAMATAN LANGOWAN BARAT Preisy D. Mongkol*, Nova H. Kapantow*, Nancy S. H. Malonda** *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA
V o l. 1, N o. 2, J u l i - D e s e m b e r 2 0 1 7 101 HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA Naintina Lisnawati
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI ALKOHOL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI USIA 25-65 TAHUN DI DESA KAPOYA KECAMATAN TARERAN SULUUN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Emmelia livi lapian *, Nancy S H Malonda *,
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERTAMA KALI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBOKEN Giovanny V. Wereh*, Shirley E.S Kawengian**,
Lebih terperinciKata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK, INDEKS MASSA TUBUH DAN KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT TK.III R. W. MONGISIDI MANADO Pretisya A. N. Koloay*, Afnal Asrifuddin*, Budi T. Ratag*
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA SANGRAI KACANG DI KECAMATAN KAWANGKOAN
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA SANGRAI KACANG DI KECAMATAN KAWANGKOAN Grace Bawinto, *Nancy S.H. Malonda, *Paul Kawatu *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam
Lebih terperinciHubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru
Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Correlation Of Energy Consumption Level, Protein and Food Consumerism With Nutritional Status
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP KRISTEN TATELI KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP KRISTEN TATELI KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA Vallen I. Wawointana 1), Nancy S.H Malonda 1), Maureen I. Punuh 1) 1) Fakultas
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP NEGERI 13 KOTA MANADO.
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP NEGERI 13 KOTA MANADO. Waruis,Atika 1), Maureen I Punuh 1), Nova H. Kapantow 1) 1) Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Lebih terperinciPromotif, Vol.6 No.2, Juli Desember 2016 Hal
HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN SUMBER PROTEIN, LEMAK DAN AKTIFITAS Sedentary DENGAN STATUS GIZI LANSIA ANGGOTA BINAAN POSYANDU LANSIA DI KELURAHAN TALISE WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALISE ABSTRAK Abd. Farid
Lebih terperinciHUBUNGAN ASUPAN ENERGY DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN TAMAMAUNG
HUBUNGAN ASUPAN ENERGY DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN TAMAMAUNG The Association Beetween Energy and Protein Intake with Nutritional Status of Under Five Children in Tamamaung Village
Lebih terperinciABSTRAK SHERLY RACHMAWATI HERIYAWAN
SHERLY RACHMAWATI HERIYAWAN ABSTRAK HUBUNGAN KETAHANAN PANGAN (FOOD SECURITY) DENGAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARAME KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 1-3 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WALANTAKAN KECAMATAN LANGOWAN. Eirene. Maradesa*, Nova H. Kapantow*, Maureen I. Punuh* *Fakultas
Lebih terperinciFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA ANAK UMUR 1-3 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOMUUT KOTA MANADO Mohamad I. Djihu *, Nita Momongan *, Nova H. Kapantow * * Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciPHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN HIPERTENSI PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANIKI BAWAH KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO Ceidy Silva Tamunu
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK, RIWAYAT KELUARGA DAN UMUR DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI DESA TARABITAN KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Gloria J. Tular*, Budi T. Ratag*, Grace D. Kandou**
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Asupan Energi, Asupan Protein, Status Gizi, Pelajar SMP
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP NEGERI 8 MANADO Novita Assa*, Nova H. Kapantow*, Shirley E. S. Kawengian* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam
Lebih terperinci* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI USIA 41-65 TAHUN DI DESA SINUIAN KECAMATAN REMBOKEN KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2015 Rion Adam, Maureen I. Punuh, Nova H. Kapantow * Fakultas Kesehatan
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 1336 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING KOTA MANADO Glaudia P. Gerungan*, Nancy S.H. Malonda*, Dina V. Rombot* *Fakultas
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI DI WILAYAH MASYARAKAT PESISIR DESA MARINSOW KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA UTARA TAHUN 2017 Jessica J. Pinontoan*, Grace
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 10 KOTA MANADO.
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 1 KOTA MANADO. Puput Dewi Purwanti 1), Shirley E.S Kawengian 1), Paul A.T. Kawatu 1) 1) Fakultas Kesehatan Masyarakat Univeritas
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGELUARAN, SKOR POLA PANGAN HARAPAN (PPH) KELUARGA, DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI-PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 2-5 TAHUN
HUBUNGAN PENGELUARAN, SKOR POLA PANGAN HARAPAN (PPH) KELUARGA, DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI-PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 2-5 TAHUN Ahmad Faridi dan Rezanov Sagita Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH
HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH Maria Novianti Nino a, Yohanes Dion S.Kep.,Ns.,M.Kes b, dan Maryati
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG
HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG Correlation Of Satisfaction Level Of Food Quality With Energy And Macronutrient
Lebih terperinci: asupan energi, protein, tingkat depresi dan status gizi, pasien, Prop Kalbar
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI, ASUPAN PROTEIN DAN TINGKAT DEPRESI DENGAN STATUS GIZI PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi di Rumah Sakit Jiwa Propinsi Kalimantan Barat) Sri Mariati 1, Marlenywati 2, Indah Budiastutik
Lebih terperinciKata Kunci: Aktivitas Fisik, Kebiasaan Merokok, Riwayat Keluarga, Kejadian Hipertensi
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI YANG BERUSIA 40 TAHUN KE ATAS DI KELURAHAN BAHOI KECAMATAN TAGULANDANG KABUPATEN SIAU TAGULANDANG BIARO Indra Galia Kudati*, Budi
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional.pemilihan desain cross sectional karena penelitian ini
Lebih terperinciCHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA YANG BERKUNJUNG KE PUSKESMAS RIMBO KEDUI KABUPATEN SELUMA Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang
Lebih terperinciSANITAS: JURNAL TEKNOLOGI DAN SENI KESEHATAN ISSN : 1978-8843 (PRINT) Vol. 09 No. 01, 2018 : 1-5 THE ROLE OF INTAKE OF ENERGY, PROTEIN AND PARENTING WITH NUTRITION STATUS OF AGE 12-24 MONTHS IN SOUTHERN
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK KELAS V SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL AZHAR KEDIRI
HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SERI KE-1 TAHUN 217 18 HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK KELAS V SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL AZHAR KEDIRI Enggar Anggraeni
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA MAKAN, STATUS GIZI, DAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI KECAMATAN TAMALANREA
HUBUNGAN POLA MAKAN, STATUS GIZI, DAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI KECAMATAN TAMALANREA The Relation of Diet, Nutrition Status, and Social Interaction with the Quality of Life for the
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI SAPA KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE
Lebih terperinciDepartemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan 2013
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN SARAPAN PAGI PADA ANAK DI SD ST.THOMAS 1 MEDAN TAHUN 2013 Rindika Christiani Siregar 1, Eddy Syahrial 2, Alam Bakti Keloko 2 1 Mahasiswa Fakultas
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN
An Nadaa, Vol 1 No.2, Desember 2014, hal 72-76 ISSN 2442-4986 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN The Associated
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG Rosadalima Lebo Atu 1), Atti Yudiernawati 2), Tri Nurmaningsari
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN
JURNAL KESEHATAN TERPADU () : 25-29 ISSN : 2549-8479 TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN *Ni Putu Eny Sulistyadewi (), dan Dylla Hanggaeni
Lebih terperinciKata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.
HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, PEKERJAAN IBU, DUKUNGAN SUAMI DAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENGKOL KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO Fiji Claudia Pandean*, Adisti
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA SMP KRISTEN TATELI KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA SMP KRISTEN TATELI KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA Carolina Kaunang 1), Nancy S.H Malonda 1), Shirley E.S Kawengian 1)
Lebih terperinciThe Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013
Artikel Article : Hubungan Antara Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Pencegahan Dengan Kejadian Malaria Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kema Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2013 : The Relation Between
Lebih terperinciEndah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
HUBUNGAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STATUS GIZI KURANG PADA BALITA UMUR 1-5 TAHUN (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Wilayah Utara Kota Kediri) Endah Retnani
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Pemilihan lokasi SMA dilakukan secara purposive dengan pertimbangan
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK USIA LANJUT BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI DI POSYANDU LANSIA DUSUN WONOGIRI JATIREJO LENDAH KULON PROGO
ANALISIS KARAKTERISTIK USIA LANJUT BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI DI POSYANDU LANSIA DUSUN WONOGIRI JATIREJO LENDAH KULON PROGO NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : FITRI SUBEKTI 090201002 PROGRAM STUDI ILMU
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN Tia Mema 1), Franckie R.R Maramis 1), Ardiansa A.T Tucunan 1) 1) Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciENERGI DARI SUSU BERDASARKAN STATUS KEGEMUKAN PADA BALITA USIA BULAN
PERBEDAAN INTAKE ENERGI DARI SUSU BERDASARKAN STATUS KEGEMUKAN PADA BALITA USIA 24-59 BULAN (Studi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cigeureung Kota Tasikmalaya Tahun 2013) Maya Nurmalasari 1) Nurlina, SKM.,
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA UMUR, KELELAHAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NOONGAN KECAMATAN LANGOWAN BARAT KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2016 Timothy Wowor *, Odi Pinontoan *, Rahayu
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN STRES KERJA PADA ANAK BUAH KAPAL YANG BEKERJA DI KAMAR MESIN KAPAL MANADO-SANGIHE PELABUHAN MANADO TAHUN 2015 Handre Sumareangin* Odi Pinontoan* Budi T. Ratag* *Fakultas
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA USIA PERTAMA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI BAYI 6-12 BULAN DI PUSKESMAS TUMINTING Tudus Gabriella Estrelita*, Shirley Kawengian*,Nova Kapantow* *Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH AKTIFITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS PADA MURID
ABSTRAK PENGARUH AKTIFITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS PADA MURID Ekowati Retnaningsih dan Rini Oktariza Angka kejadian berat badan lebih pada anak usia sekolah di Indonesia mencapai 15,9%. Prevalensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makronutrien maupun mikronutrien yang dibutuhkan tubuh dan bila tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi sangat penting bagi kesehatan manusia dan diperlukan untuk menentukan kualitas fisik, biologis, kognitif dan psikososial sepanjang hayat manusia. Komposisi zat
Lebih terperinciTedy Candra Lesmana. Susi Damayanti
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG Diabetes mellitus DAN DETEKSI DINI DENGAN MINAT DETEKSI DINI PADA MASYARAKAT DI DESA DRONO KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN 1 Tedy Candra Lesmana 2 Susi Damayanti 1,2 Dosen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk lanjut usia pria lebih rendah dibanding wanita. Terlihat dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi dan proyeksi
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER Maria Helena 1), Joko Wiyono 2), Novita Dewi 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciHubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban)
Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia 36 48 Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban) Relationship Between The Type And Frequency Of Eating
Lebih terperinciJurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016
30 KETERKAITAN KEKURANGAN ENERGI PROTEIN (KEP) DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA USIA (1-5 TAHUN) Nurwijayanti Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Surya Mitra
Lebih terperinciPENGARUH KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS LANSIA TERHADAP STATUS GIZI LANSIA DI KELURAHAN MERANTI PANDAK PEKANBARU
PENGARUH KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS LANSIA TERHADAP STATUS GIZI LANSIA DI KELURAHAN MERANTI PANDAK PEKANBARU Reni Zulfitri Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau renz_emi@yahoo.com ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Pesyaratan Guna Memperoleh
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH DI KOMPLEKS PASAR 45 KOTA MANADO Fitriani Valentine Limpeleh*
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH DI KOMPLEKS PASAR 45 KOTA MANADO Fitriani Valentine Limpeleh* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DAN AKTIFITAS FISIK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN POLIKLINIK UMUM DI PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO Giroth Linda Julia*, Angela F. C. Kalesaran*, Sekplin
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Salah satu indikator
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan seseorang dapat dapat diindikasikan oleh meningkatkatnya usia harapan hidup (UHH), akibatnya jumlah penduduk lanjut usia (lansia) semakin bertambah banyak
Lebih terperinciKeywords: hormonal contraceptive pills, hypertension, women in reproductive age.
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PIL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO Chaterine J. M. Tulenan*, Budi T. Ratag *, Shane
Lebih terperinciHUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Andriano H Sengkey Mulyadi Jeavery Bawotong
HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT Andriano H Sengkey Mulyadi Jeavery Bawotong Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN
BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Analisa Univariat Analisa univariat ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Data ini merupakan data primer yang
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014
Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014 Klemens STIKes Prima Jambi Korespondensi penulis :kornelis.klemens@gmail.com
Lebih terperinciKata Kunci: Umur, Jenis Kelamin, IMT, Kadar Asam Urat
HUBUNGAN ANTARA UMUR, JENIS KELAMIN DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR ASAM URAT DARAHPADA MASYARAKAT YANG DATANG BERKUNJUNG DI PUSKESMAS PANIKI BAWAH KOTA MANADO Jilly Priskila Lioso*, Ricky C. Sondakh*,
Lebih terperinciKata Kunci : Status Merokok, konsumsi alkohol, hipertensi
HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK DAN KONSUMSI ALKOHOL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI USIA 40-65 TAHUN DI DESA WINEBETAN KECAMATAN LANGOWAN SELATAN KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2014 Jurgens Mikhael
Lebih terperinciKeywords : Work motivation, Labor productivity
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA GURU DI SMA NEGERI 1 AMURANG Claudia Sumakul* Johan Josephus*, Nova H. Kapantow* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciPerbedaan Tingkat Kecukupan Karbohidrat dan Status Gizi (BB/TB) dengan Kejadian Bronkopneumonia
Perbedaan Tingkat Kecukupan Karbohidrat dan Status Gizi (BB/TB) dengan Kejadian Bronkopneumonia Pada Balita Usia 1-5 Tahun di Puskesmas Marim Hartati Ginting 1, Ali Rosidi 2, Yuliana Noor S.U 3 1, 2, 3
Lebih terperinciTuti Rahmawati Prodi S1 Gizi, STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta
HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA GIZI SEMESTER 3 STIKES PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA THE CORRELATION OF NUTRIENT INTAKE WITH NUTRITIONAL STATUS OF STUDENTS IN NUTRITIONAL PROGRAM 3 RD
Lebih terperinciPGM 2011, 34(2): Reliabilitas metode pengumpulan data konsumsi S. Prihatini; dkk
RELIABILITAS METODE PENGUMPULAN DATA KONSUMSI MAKANAN TINGKAT RUMAHTANGGA DAN INDIVIDU (RELIABILITY DATA COLLECTION METHODS OF HOUSEHOLD AND INDIVIDUAL FOOD CONSUMPTION) ABSTRACT Sri Prihatini 1, Trintrin
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI DESA KALINAUN KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA UTARA Christy Tampi*, Nancy S.H Malonda*, Budi T. Ratag* *Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciIka Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN KUSTA PADA KONTAK SERUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG TAHUN 2013 Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS HALMAHERA SEMARANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS HALMAHERA SEMARANG ANGGIANI NURHASNA FURQI D11.2012.01525 PEMINATAN EPIDEMIOLOGI PEMBIMBING : KRISWIHARSI
Lebih terperinciHUBUNGAN JUMLAH ANGGOTA KELUARGA, PENGETAHUAN GIZI IBU DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR
HUBUNGAN JUMLAH ANGGOTA KELUARGA, PENGETAHUAN GIZI IBU DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR THE CORRELATION OF FAMILY MEMBERS, MATERNAL NUTRITION KNOWLEDGE AND LEVEL OF ENERGY
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
15 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossecsional study, semua data yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu (Singarimbun & Effendi 2006).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meskipun terdapat larangan untuk merokok di tempat umum, namun perokok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok merupakan zat adiktif yang dapat membahayakan kesehatan individu atau masyarakat yang mengkonsumsinya. Merokok dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciJUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 3-5 TAHUN DI TK PERMATA HATI TAHUN 2015 Sun Aidah Andin Ajeng Rahmawati Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Rismintarti Sulastinah 1610104193 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK DIPLOMA IV
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, dimana dinamika korelasi antara faktor faktor resiko dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan fokus perhatian dan titik intervensi yang strategis bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja, sebagai kelompok umur terbesar struktur penduduk Indonesia merupakan fokus perhatian dan titik intervensi yang strategis bagi pembangunan sumber daya
Lebih terperinciHubungan Antara Pengetahuan Tentang Gizi Dan Konsumsi Protein Dengan Kejadian KEK Pada Mahasiswi STIKES Ngudi Waluyo
Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Gizi Dan Konsumsi Protein Dengan Kejadian KEK Pada Mahasiswi STIKES Ngudi Waluyo Nur Khasanah *), Yuliaji Siswanto **), Sigit Ambar Widyawati **) *) Mahasiswi PSKM STIKES
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obesitas merupakan masalah yang banyak dijumpai baik di negara maju maupun di negara berkembang. Obesitas merupakan suatu masalah serius pada masa remaja seperti
Lebih terperinciPERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG ABSTRAK
PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG Syifa Fauziyah 1), Tanto Hariyanto 2), Wahidyanti Rahayu S 3) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciKONTRIBUSI KONDISI EKONOMI KELUARGA TERHADAP STATUS GIZI (BB/TB SKOR Z) PADA ANAK USIA
KONTRIBUSI KONDISI EKONOMI KELUARGA TERHADAP STATUS GIZI (BB/TB SKOR Z) PADA ANAK USIA 3-5 Tahun (Studi di wilayah kerja Puskesmas Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya Tahun 2012) Linda
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Pendidikan VariabelTerikat Status Perkawinan Kejadian Malnutrisi Riwayat Penyakit Aktifitas Fisik Perilaku Merokok
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Mahdalena, Faridha BD (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT The purpose of this research is: knowing
Lebih terperinci