PETA KONSEP. Pemanasan Global permasalahan dimuat dalam perjanjian. proses Protokol disebabkan oleh. Konsumsi energi bahan bakar fosil.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PETA KONSEP. Pemanasan Global permasalahan dimuat dalam perjanjian. proses Protokol disebabkan oleh. Konsumsi energi bahan bakar fosil."

Transkripsi

1 PETA KONSEP ditandai dengan Pemanasan Global permasalahan dimuat dalam perjanjian Protokol Montreal proses Protokol disebabkan oleh berdampak pada Kyoto Penipisan Lapisan Ozon Efek rumah kaca Konsumsi energi bahan bakar fosil Ketidakstabilan iklim IPCC Sampah organik Peningkatan permukaan laut Kerusakan hutan Pertanian dan peternakan Pertanian Kehidupan hewan liar dan tumbuhan Kesehatan manusia

2 KD 3.9 kelas XI : Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa mampu mengidentifikasi penyebab terjadinya pemanasan global. 2. Siswa mampu mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan karena pemanasan global. 3. Siswa mampu menyampaikan saran dan pendapat dalam rangka pengandalian pemanasan global. Uraian Materi A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon Pada gambar 9.1 ditumjukkan bahwa atmosfer terbagi atas empat lapisan berbeda, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer. Troposfer adalah lapisan yang paling dekat dengan permukaan bumi. Lapisan ini mengandung udara yang kita hirup untuk bernapas. Peristiwa- peristiwa cuaca seperti angin, awan, atau hujan juga terjadi disini. Di atas ekuator ketebalannya mencapai 17 km. Lapisan berikutnya yaitu stratosfer yang membentang 15 km sampai 50 km di atas permukaan bumi. Di lapisan inilah pesawat jet terbang. Pada lapisan ini juga terdapat lapisan ozon.

3 Ozon adalah suatu lapisan oksigen yang tiap molekulnya terdiri atas tiga atom O (O 3 ). Pada suhu dan tekanan normal, ozon berbentuk gas biru. Ozon pertama kali ditemukan oleh Christian Friedrich Schonbein pada tahun Ozon merupakan gas beracun sehingga apabila dekat dengan permukaan tanah akan berbahaya karena dapat merusak paru-paru jika terhisap. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di Bumi dari bahaya radiasi ultraviolet (UV). Dalam industry, ozon digunakan untuk membunuh kuman, meniadakan pencemaran dalam air (akibat besi, arsen, hydrogen sulfide, nitrit, dan bahan organic kompleks yang dikenal sebagai warna), mencuci, dan memutihkan kain. Ozon dapat kita temukan terutama di dua lapisan atmosfer. Sekitar 10% ditemukan di troposfer, dan sekitar 90% menetap di stratosfer. Sebagian besar ozon yang berada dalam lapisan statosfer inilah yang disebut dengan lapisan ozon. Engan demikian, lapisan ozon berada pada stratosfer pada ketinggian 19 sampai 48 km. Pengukuran menunjukkan bahwa ozon sangat sedikit terdapat di atmosfer, yaitu kirakira satu molekul per satu juta molekul dalam atmosfer bumi. Walaupun ozon yang terdapat dalam stratosfer berjumlah sangat kecil, keberadaannya sangat vital untuk keberlangsungan hidup makhluk hidup di permukaan bumi. Tanpa ozon di stratosfer akan lebih banyak radiasi UV sampai ke permukaan bumi. Radiasi UV menyebabkan mutasi pada hamper semua organisme. Terhadap manusia, radiasi UV berlebih dapat menyebabkan kanker kulit. Konsentrasi ozon di stratosfer tidaklah statis karena ada proses terus menerus pembentukan dan pemusnahan ozon. Ozon terbentuk atas bantuan sinar UV yang memiliki energy lebih besar daripada cahaya tampak. Pertama, radiasi UV gelombang pendek diserap oleh oksigen diatomic yang berlimpah di atmosfer. Energi ini mampu memecah ikatan kimia pada oksigen sehingga menjadi atom O bebas yang bersifat reaktif. Reaksi tersebut penting karena : Radiasi UV berenergi tinggi dari sinar mtahari telah disaring. Atom O bebas yang reaktif tersebut akan bergabung dengan oksigen diatomic untuk membentuk oksigen triatomic (ozon) yang akan menyerap radiasi UV berlebih.

4 Ketika O 3 terpapar oleh radiasi UV, ozon akan menyerap radiasi UV dan ozon terurai menjadi dua bentuk oksigen dalam reaksi : Oksigen monoatomic yang dihasilkan bergabung lagi dengan satu molekul ozon untuk menghasilkan dua molekul oksigen diatomic melalui reaksi : Begitu seterusnya, proses pembentukan dan penghancuran ozon berulang kembali. Proses penghancuran dan pembentukan ozon di stratosfer berlangsung terus, sehingga tanpa adanya gangguan dari luar. Kadar ozon statisfer cenderung konstan. Jumlah ozon yang terbentuk dan musnah setiap saatnya selalu sama. Mekanisme alamiah ciptaan Tuhan ini sanggup mempertahankan kestabilan lapisan ozon di stratosfer bumi. Dari sudut pandang pembentukan dan pemusnahan, ozon berfungsi sebagai katalisator yang mengubah energy radisi dari sinar UV melalui penyerapan dalam pembentukan ozon menjadi panas yang dilepaskan melalui pemusnahan ozon. Oleh karena itu, semakin naik ke stratosfer, semakin tinggi suhunya. Hal ini disebabkan semakin banyaknya energy radiasi UV yang diubah menjadi panas oleh ozon. 2. Lubang Ozon Pada tahun 1950, ilmuwan memperkenalkan senyawa baru bernama Chlorofluorocarbon (CFC) dengan rumus kimia CF 2 Cl 2 (dikenal dengan nama dagang Freon). Senyawa ini mempunyai sifat fisis maupun kimia yang menguntungkan dari aspek teknologi karena sangat stabil, tidak berbau, tidak mudah terbakar, tidak beracun terhadap manusia, serta tidak korosif terhadap logam-logam di sekitarnya. Dengan sifat-sifat yang menguntungkan dan harga yang tidak mahal, CFC sering digunakan terutama untuk mengganiti senyawasenyawa kimia seperti ammonia dan sulfur dioksida yang mudah terbakar, beracun, dan berbau menyengat sebagai bahan pendingin dalam mesin pendingin ruangna (AC) maupun lemari es. Penggunaan lain yang banyak dijumpai dalam keseharian adalah pada pendorong aerosol (hair spray). Tidak seperti senyawa-senyawa kimi lain pada umumnya, gas CFC ini sangat stabil dan secra kimia tidak reaktif, tidak bisa diuraikan pada ketinggian rendah dari permukaan bumi. Diperlukan waktu 5 sampai 10 tahun untuk CFC sampai ke lapisan ozon. Setelah sampai, CFC dapat bertahan di lapisan ozon selama 70 sampai dengan 400 tahun.

5 Pada pertengahan 1970, lubang ozon ditemukan oleh sekelompok peneliti. Mereka menyadari bahwa CFC yang stabil ini dapat menyebabkan kerusakan ozon dalam atmosfer. Di lapisan ozon, oleh pengaruh radiasi UV matahari berenergi tinggi, molekul-molekul CFC terurai membebaskan atom-atom klorin (Cl). Atom-atom klorin ini bereksi dengan ozon, dan mengubah ozon menjadi oksigen biasa dan klorin terbentuk kembali. Jadi, dalam reaksi ini klorin bertindak sebagai katalis. Adapun reaksinya sebagai berikut : Klorin yang terbentuk kembali selanjutnya dapat melakukan reaksi berantai untuk memusnahkan ozon (O 3 ). Hal itu menyebabkan satu atom klorin yang dibebaskan dari CFC dan tinggal di lapisan ozon dapat memusnahkan molekul ozon. Walaupun oksigen oksigen yang terlepas dari ozon nantinya dapat bergabung kagi membentuk ozon, proses ini memerlukan waktu cukup lama, lebih lambat dibandingkan dengan pemusnahan ozon menjadi oksigen oleh klorin yang dibebaskan oleh CFC. Akibatnya, penipisan lapisan ozon tetap berlangsung. Oleh karena itu, kerusakan lapisan ozon yang teramati saat ini kemungkinan besar disebabkan oleh CFC yang sebenarnya sudah terlepas ke atmosfer sejak tahun sebelumnya. Dugaan peneliti tersebut akhirnya terbukti ketika pada awal tahun 1980-an, para peneliti yang bekerja di kutub selatan (Antartika) mendeteksi hilangnya ozon secara periodic di atas benua tersebut. Keadaan ini dinamakan lubang ozon (ozon hole), yaitu suatu area ozon tipis pada lapisan ozon yang terbentuk saat musim semi di Antartika dan berlanjut selama beberapa bulan sebelum menebal kembali. Studi-studi yang dilakukan dengan balon pada ketinggian tinggi dan satelit-satelit cuaca menunjukkan bahwa persentase ozon secara keseluruhan di Antartika terus menurun. Selama masa kegelapan di mana tidak ada sinar matahari jatuh di Antartika, timbul awanawan tinggi yang tersusun atas kristal-kristal es dalam awan-awan tinggi ini memberikan tempat bagi molekul-molekul kimia sangat dingin yang terdiri atas Cl, Br, O 3, dan Kristalkristal es. Ketika periode enam bulan kegelapan berakhir dengan datangnya musim semi di Antariksa, sinar matahari mulai menyinari awan-awan yang berisi Cl, Br, O 3, yang sebelumnya berbentuk es batu. Radiai UV matahari berenergi tinggi memicu sebuah reaksi berantai perusakan ozon oleh Cl, Br, dan polutan-polutan lain. Kerusakan lapisan ozon berlangsung sangat cepat karena sejumlah besar ozon dimusnahkan oleh atom-atom klorin

6 pada waktu yang singkat. Ozon dimusnajkan hanya dalam hitungan harian atau mingguan, sehingga lubang ozon pun terbentuk. Dugaan penipisan ozon oleh CFC semakin diperkuat ketika pada tahun 1986, ilmuwan menemukan daerah-daerah dalam stratosfer dengan jumlah ozon yang sangat rendah. Sebuah lubang ozon besar ditemukan di atas Antartika. Lubang ozon yang lebih kecil ditemukan di Kutub Utara. Gambar 9.2 menunjukkan bagaimana lapisan ozon menjadi lebih tipis dan berkembang menjadi lubang ozon. 3. Penyebab Menipisnya Lapisan Ozon Penyebab utama penipisan lapisan ozon adalah pelepasan gas CFC ke atmsosfer. Penyebab lainnya adalah sebagai berikut : a. Karbon monoksida (CO) sebagai gas buang hasil pembakaran bahan bakar fosil dari kendaraan bermotor juga dapat merusak lapisan ozon. b. Gas karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer juga merusak lapisan ozon. c. Asap yang dihasilkan pabrik semakin memperparah kerusakan lapisan ozon. 4. Dampak Penipisan Lapisan Ozon Bagi manusia, lapisan ozon yang menipis secara tidak langsung berarti kulit dan mata akan terpapar radiasi UV lebih banyak. Hal itu dapat memicu meningkatnya kanker kulit

7 dan mata katarak. Peningkatan paparan sinar UV juga dapat menekan system kekebalan tubuh. Akibatnya, masa hidup manusia bertambah pendek. Bagi tumbuhan, paparan radiasi UV berlebih dapat merusak klorofil tumbuhan sehingga menyebabkan berkurangnya produksi pangan. Plankton yang berada di dalam laut juga terancam mati akibat paparan radiasi UV berlebih. Oleh karena plankton termasuk dalam rantai makanan binatang laut, maka jumlah ikan akan berkurang. Jika fitoplankton yang menyumbang sekitar 70% kebutuhan oksigen di dunia mati karena terpapar radiasi UV berlebih, jelas akan terjadi keruskan-kerusakan lainnya di muka bumi. 5. Perjanjian Internasional Berkaitan Ancaman Penipisan Lapisan Ozon Pada tahun 1986 lubang besar ozon ditemukan di Antartika dan lubang ozon kecil ditemukan di atas kutub utara. Secara mayoritas para ilmuwan juga sudah sepakat bahwa pemicu utama penipisan lapisan ozon adalah penggunaan gas CFC secara besar-besaran untuk industry. Kekhawatiran tentang dampak penipisan lapisan ozon yang akhirnya akan membahayakan kelangsungan hidup manusia, maka pada tahun 1986 dalam pertemuan internasional di Montreal dihasilkan suatu perjanjian di mana seluruh Negara industry dunia setuju untuk membatasi produksi CFC sambal mencari bahan pengganti yang tidak berbahaya, dan pada akhirnya CFC dilarang untuk diproduksi. Kebijaksanaan penghapusann produksi gas CFC membuat perusahaan-perusahaan kimia segera melakukan penelitian untuk mencari bahan pengganti CFC yang tidak merusak lapisan ozon. Pada tahun 1992, penggunaan CFC berhasil dikurangi secara cepat sehingga kemudian dijadwalkan untuk menghilangkan produksi CFC pada tahun Jika penggunaan CFC berhasil dikurangi secara besar-besaran pada tahun 1996, maka hitungan menunjukkan bahwa lapisan ozon baru kembali akan normal paling cepat pada abad dua puluh satu. Pemerintah kita melalui Kementrian Lingkungan Hidup telah menerbitkan berbagai peraturan terkaut larangan memproduksi dan memperdagangkan bahan perusak lapisan ozon seperti Freon. Perlarangan ini mulai berjalan pada akhir tahun B. Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global 1. Rumah Kaca Berdasarkan urutan panjang gelombang, mulai dari yang terpanjang ke yang terpendek, radiasi sinar matahari dibagi tiga, yaitu inframerah (IM), cahaya tampak, dan ultraviolet (UV). Ketika sinar matahari mengenai kaca sebuah rumah kaca (green house) radiasi

8 dengan gelombang pendek, yaitu cahaya tampak dan UV dapat menembus kaca, sedangkan IM dipantulkan oleh kaca. Kalor radiasi gelombang pendek diserap oleh tanah dan tanaman menjadi hangat. Tanah dan tanaman yang hangat dapat kita golongkan sebagai sumber kalor yang lebih dingin dibandingkan dengan matahari yang suhunya sangat tinggi. Tanah dan tanaman sebagai sumber kalor yang lebih dingin pada gilirannya akan memancarkan kembali kalor yang diserapnya dalam bentuk radiasi IM dengan panjang gelombang yang lebih panjang. Energi dari kalor radiasi IM yang dipancarkan kembali oleh tanah dan tanaman ini tidak mampu menembus kaca. Energi ini diserap oleh molekul-molekul udara dalam kaca sehingga suhu udara dalam rumah kaca meningkat. Ini membuat suhu dalam rumah kaca dapat tetap hangat dibandingkan suhu luarnya. Keadaan ini membuat tanaman dalam rumah kaca dapat tumbuh subur. Efek seperti rumah kaca ini Anda alami ketika mobil diparkir pada siang hari terik di bawah sinar matahari dengan jendela kaca tertutup rapat. Ketika Anda masuk ke dalam mobil pada sore hari saat matahari sudah tidak bersinar, Anda merasakan bahwa suhu di dalam mobil lebih hangat dibanding suhu udara di luar mobil. 2. Efek Rumah Kaca Sinar matahari sampai ke permukaan bumi setelah melalui atmosfer bumi. Atmosfer berfungsi menyaring, menyerap, dan memantulkan radiasi sinar matahari yang datang padanya, seperti ditunjukkan pada Gambar 9.4. bumi memantulkan rata-rata 30% dari radiasi sinar matahari, dua pertiganya atau sekitar 20% dipantulkan oleh awan, 6% dihamburkan oleh partikel-partikel udara, dan 4% dipantulkan oleh permukaan bumi. Tentu saja presentase radiasi yang dipantulkan bumi bergantung pada jangkauan penutupan awan, jumlah debu atmosfer, dan luas salju serta tumbuh-tumbuhan pada

9 permukaan. Perubahan besar dari variabel-variabel itu dapat meningkatkan atau mengurangi pemantulan radiasi matahari, yang akhirnya mengarah ke peningkatan pemanasan atau pendinginan atmosfer. Seperti ditunjukkan pada Gambar 9.4, setelah melalui penyaringan, penyerapan, dan pemantulan, hanya setengah dari radiasi matahari yang diserap oleh permukaan bumi. Bebatuan, tanah, dan air menyerap energi radiasi matahari yang sampai kepdanya, sehingga daratan menjadi hangat. Seperti pada rumah kaca, material-material (batuan, tanah, dan air) ini akan berfungsi sebagai sumber kalor yang lebih dingin disbanding matahari. Pada gilirannya material sebagai sumber dingin ini akan memancarkan kembali energy yang diserapnya menuju ke atmosfer dalam bnetuk radiasi IM yang memiliki panjang gelombang lebih panjang. Frekuensi radiasi IM yang dipancarkan oleh materialmaterial di permukaan bumi ke atmosfer sesuai dengan beberapa frekuensi alami getarangetaran molekul-molekul gas rumah kaca (terutama karbon dioksida dan uap air). Kesesuaian frekuensi tersebut menyebabkan radiasi IM yang dipancarkan oleh permukaan bumi dengan mudah diserap oleh molekul-molekul gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan uap air. Energy IM yang diserap menyebabkan peningkatan energy kinetic molekul-molekul gas rumah kaca, yang kemudian ditunjukkan dengan peningkatan suhu. Sekarang molekul-molekul gas rumah kaca dalam atmosfer dapat memancarkan radiasi IM mereka sendiri kesegala arah. Sejumlah radiasi yang dipancarkan diserap oleh molekul-molekul lain dalam atmosfer, sebagian kecil

10 dipancarkan ke angkasa, dan sejumlah radiasi lainnya dipancarkan kembali ke permukaan bumi. Secara total dapat dikatakan bahwa sejumlah kecil radiasi IM menghilang ke luar angkasa, sedangkan sejumlah besar diarahkan lagi kembali kepermukaan bumi untuk meningkatkan suhu permukaan bumi. Proses pemanasan atmosfer bagian bawah oleh penyerapan radiasi gelombang pendek matahari dan pemancaran kembali berbentuk radiasi gelombang panjang infra merah, inilah yang disebut efek rumah kaca (greenhouse effect). Disebut efek rumah kaca karena pemncaran kembali radiasi IM yang dihasilkan permukaan bumi oleh atmosfer menuju ke permukaan bumi kembali untuk menghangatkan bumi mirip dengan terkurungnya radiasi IM yang dipancarkan kebali oleh tanah dan tanaman dalam rumah kaca. Ilustrasi efek rumah kaca ditampilkan pada Gambar 9.5 pada halaman 402. Efek rumah kaca diusulkan oleh Joseph Fourier pada tahun 1824, ditemukan pada tahun 1860 oleh John Tyndall, dan pertama kali diselidiki secara kuantitatif oleh Svante Arrheniud pada tahun 1896, serta diselidiki lebih lanjut pada tahun 1930 smapai dengan tahun 1960 oleh Guy Stewart Callender. Efek rumah kaca alamiah sudah diatur oleh yang maha kuasa sehingga seluruh makhluk hidup di bumi yang diciptakannya. Jika tidak ada efek rumah kaca alamiah ciptaan Tuhan ini suhu rata-rata bumi (siang-malam, musim dingin-musim panas) kirakira akan mencapai -20 o C. jika ini yang terjadi maka kehidupan makhluk hidup seperti

11 saat ini tidak mungkin berlangsung. Dengan kata lain bumi tidak layak untuk mendukung kehidupan. Sebagai perbandingan, planet Mars dengan lapisan atmosfer tipis dan tidak memiliki efek rumah kaca, bersuhu rata-rata -32 o C. Itulah sebabnya kita tidak menjumpai kehidupan di planet Mars. Walaupun fungsi gas rumah kaca sama dengan fungsi rumah kaca, yaitu mencegah suhu dipermukaan tetap hangat sekalipun tidak ada sinar matahari, tetapi analogi menyamakan efek rumah kaca yang terjadi di bumi dengan yang tejadi dalam rumah kaca dapat menyesatkan. Pada rumah kaca, kaca mengizinkan radiasi matahari dengan panjang gelombang pendek untuk lewat kedalam rumah kaca. Energy ini diserap oleh tanah dan tumbuh-tumbuhan dan kemudian dipancarkan kembali sebagai radiasi IM dengan panjang gelombang yang lebih panjang. Akan tetapi, radiasi IM ini tidak diizinkan keluar oleh lapisan kaca pada rumah kaca. Dengan kata lain kaca dari rumah kaca mengurung radiasi IM yang dipancarkan kembali oleh tanha dan tumbuh-tumbuhan. Sebaliknya, molekul-molekul karbon dioksida dan uap air tidak mengurungkan radiasi IM melainkan terlibat dalam proses penyerapan dinamis dan pemancaran kembali radiasi IM kembali kearah bawah sehingga meningkatkan suhu permukaan bumi. Semakin banyak molekul-molekul karbon dioksida dan uap air yang terlibat dalam proses dinamis ini semakin banyak radiasi IM yang diarahkan kembali ke permukaan bumi. Sebagai akibatnya suhu permukaan bumi akan meningkat lebih besar. Sebaliknya, lapisan-lapisan kaca pada rumah kaca tidak meningkatkan suhu pada rumah kaca secara berarti. Faktor pemanasan dalam rumah kaca sebenarnya adalah lapisan kaca menahan konveksi kalor yang akan terjadi dengan cara mengurungkan kalor radiasi tetap didalam rumah kaca. Proses ini tidak terjadi dengan kehadiran karbon dioksida dan uap air di atmosfer. 3. Pemanasan global Atmosfer bumi terdiri atas bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas secara alamiah menjaga suhu permukaan bumi tetap hangat disebut dengan istilah gas rumah kaca. Gas apa saja yang termasuk gas rumah kaca? Gas yang termasuk gas rumah kaca terbanyak adalah uap air dan karbon dioksida (CO 2 ) Gas rumah kaca yang meningkat paling banyak karena ulah manusia adalah metana CH 4, nitrogen oksida N 2 O dan CFC (Freon). Secara almiah gas-gas rumah kaca tersebut kita perlukan bumi tetap hangat untuk didiami. Apa yang terjadi jika jumlah gas-gas tumah kaca ini meningkat pesat di atmosfer?

12 Meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer berarti semakin banyak radiasi IM yang dipancarkan kembali oleh permukaan bumi terserap oleh gas-gas rumah kaca. Hal itu menyebabkan semakin banyak energy banyak radiasi IM yang akan dipancarkan kearah permukaan bumi. Akhirnya, suhu permukaan bumi akan semakin meningkat. Sebesar 90 % pemanasan terjadi dilautan karena lautan berperan dominan dalam mengatur penyimpanan energi. Istilah pemanasan global (global warming) digunakan untuk mengacu ke peningkatan suhu rata-rata udara dan lautan di permukaan bumi.pada gambar 9.6 ditunjukkan suhu global pada periode tahun 1880 sampai dengan Tampak bahwa suhu global terus meningkat. Suhu rata-rata global pada permukaan bumu telah meningkat 0,74 + 0,18 o C selama seratus tahun terakhir (lihat gambar (9.6). Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa sebagian besar peningkatan suhu global rata-rata sejak pertengahan abad ke 20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas kumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. penegasan kesimpulan ini dikemukakan pada tahun 2013, IPPC menyatakan bahwa pendorong terbesar dari pemanasan global adalah karbondioksida dari pembakana bahan bakar fosil. Pada gambar 9.7 ditunjukkan diagram emisi gas rumah kaca tahunan dunia pada tahun 2005 berdasarkan sektor. Terlihat bahwa penyumbang emisi gas rumah kaca paling besar yaitu sektor kelistrikan dan energy, yaitu sekitar 24,9% diikuti oleh sektor industri sekitar 14,7% dan sektor transportasi 14,3%.

13 a. Penyebab Pemanasan Global Pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer. Oleh karena itu, penyebab penyebab pemanasan global pastinya berkaitan dengan aktivitas menusia di seluruh dunia yang meningkatkan gas rumah kaca. Hai ini juga tentu berkaitan dengan pertambahan populasi penduduk, pertumbukan teknologi dan industry. Berikut secara singkat dijelaskan beberapa aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. 1. Konsumsi energy bahan bakar fosil Bahan bakar fosil menghandung karbon, sehingga pembakaran karbon pastilah mengkasilkan gas rumah kaca karbon dioksida. Penyumbang terbesar emisi sepertiu karbon seperti ditunjukkan pada gambar 9.7 Amerika Serikat mengemisikan 20 ton karbondioksida per orang per tahun dengan jumlah penduduk 1,1 milyar. Cina mengemisikan 3 ton karbondioksida per orang per tahun dengan jumlah penduduk 1.3 milyar. India mengemisikan 1,2 ton karbon dioksida per orang per tahun dengan jumlah penduduk 1 milyar penduduk. Amerika Serikat merupakan negara dengan penduduk yang gaya hidupnya sangat boros, dengan mengonsumsi energy berasal dari bahan bakar fosil. Sebaiknya negara berkembang mengemisikan sejumlah gas rumah kaca karena akumulasi jumlah penduduk. 2. Sampah organik Sampah organic menghasilkan gas rumah akca metana (CH 4 ). Diperkirakan 1 ton sampah padat menghasilkan 50 kg gas metana. Menurut kementrian lingkunag hidup tahun 1995 rata-rata orang Indonesia di perkotaan menghasilkan sampah sebanyak 0,8 kg/hari, dan setiap tahun kecenderungannya semakin meningkat. Dengan jumlah penduduk yang terus

14 meningkat maka pada tahun 2020 diperkirakan dihasilkan sampah 500 juta kg/hari atau 190 ton/tahun.dengan jumlah ini maka sampah akan mengemisikan metana sebesar 9500 ton/tahun. Dengan demikian sampah pada perkotaan berpotensi besar mempercepat proses terjadinya pemanasan global. 3. Kerusakan hutan Salah satu fungsi tumbuhan yaitu menyerap karbondioksida (CO 2 ) dan mengubah menjadi oksigen (O 2 ). Gas karbon dioksida merupakan gas rumah kaca sehingga kerusakan atau penggundulan huitan secara besar-besaran berarti hilangnya faktor penyerapan gas rumah kaca karbon dioksida di atmosfer. Laju kerusakan hutan di Indonesia, menurut data Forest Watch Indonesia (2001) sekitar 22 juta/tahun. Ini disebabkan oleh kebakaran hutan, perubahan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit secar besar-besaran. Dengan kerusakan hutan tentu saja penyerapan karbondioksida tidak normal, sehingga akan mempercepat terjadinya pemanasan global. 4. Pertanian dan Peternakan Sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca melalui sawah-sawah yang tergenang yang menghasilkan gas metana, penggunaan pupuk, pembakaran sisa-sisa pertanian. Bahkan dalam laporan PBB (FAO) yang berjudul Livestock Long Shadow: Enviromental Issues and Options (dirilis bulan November 2006), PBB mencatat bahwa industri peternakan merupakan hasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%). Jumlah itu lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). Emisi gas rumah kaca industri peternakan meliputi 9% karbondioksida, 37% gas metana (efek pemanasannya 72 kali lebih kuat daripada karbondioksida), nitrogen oksida (efek pemanasan global 296 kali lebih kuat daripada karbondioksida), serta amonia penyebab hujan asam. Peternakan menempati 30% dari seluruh permukaan tanah kering di Bumi dan 33% dari area tanah subur yang dijadikan ladang untuk menanam pakan ternak. Peternakan sudah menyebabkan 80% pengggundulan hutan Amazon. Menurut laporan yang baru saja dirilis. World Watch Institute menyatakan bahwa peternakan bertanggungjawab terhadap sedikitnya 51% dari pemanasan global. b. Dampak Pemanasan Global Dalam laporan tahun 2013, IPCC telah menegaskan bahwa akibat aktifitas manusia yang menghasilkan emisi gas-gas rumah kaca, terutama karbondioksida, telah meningkatkan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer sehingga menimbulkan pemansan global.

15 Para ilmuan menggunakan model komputer dari suh, pola presitipasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut para ilmuan telah membuat berberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap iklim, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan, hewan liar, dan kesehatan manusia. 1. Iklim mulai tidak stabil Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, berbagai daerah bagian utara Belahan Bumi Utara akan memanas lebih tinggi dibandingkan dengan daerah daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan berkurang. Akan lebih sedikit es mengapung di perairan utara tersebut. daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pegunungan di daerah subtropis bagian utara yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa daerah. Suhu pada musim dingin dan malam hari akan cenderung meningkat. Daerah hangat akan menjadi lembap karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Kelembapan yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Selain itu air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya, beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai yang memperoleh kekuatannta dari penguapan air akan menjadi lebih besar. Dengan demikian, pola cuaca menjadi sukar diprediksi dan lebih ekstrim. 2. Peningkatan Permukaan Laut Ketika atmosfer menghangat, air pada permukaan lautan juga menghangat. Hal ini berarti volume air dilautan membesar karena pemuaian sehingga menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan global juga akan mencairkan lempengan es di kutub, terutama di sekitar Greenland, sehingga semakin memperbesar volume air laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat cm selama abad ke-20, para ilmuwan IPCC memprediksi akan terjadi peningkatkan lebih lanjut 9-88 cm pada abad ke-21. Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm saja misalnya akan menenggelamkan 6% Belanda, 17,5% daerah Bangladesh, dan mungkin banyak pulau akan tenggelam. Erosi dari tebing,

16 pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai maka akan terjadi banjir akibat air pasang di daratan. Negara-negara kaya mungkin akan menghabiskan banyak dana untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara miskin mungkin hanya bisa mengevakuasi penduduknya untuk meninggalkan daerah pantai. Untuk negara kita mungkin kenaikan permukaan laut akan menurunkan produksi tambak ikan dan udang, serta terjadinya pemutihan terumbu karang. 3. Pertanian Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini tidak sama di beberapa tempat. Sebagai contoh, bagian selatan Kanada mungkin diuntungkan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat ditanami. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat,menderita jika kumpulan salju musim dingin yang berfungsi sebagai cadangan (reservior) alami mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat. Kenaikan suhu global sebesar 4 o C menyebabkan penurunan produksi jagung sebesar 5% akibat kekeringan dan meningkatnya potensi intuisi air asin pada pertanian pesisir yang rentan akibat naiknya permukaan laut. 4. Kehidupan Hewan Liar dan Tumbukan Hewan dan tumbuhan merupakan makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan global karena sebagian besar lahan telah dikuasai oleh manusia. Akibat pemanasan global, hewan cenderung beremigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan untuk mencari wilayah yang lebih dingin. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan yang dilakukan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara ke selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Bebrapa tipe spesies yang tidak mampu secara tepat berpindah menuju kutub mungkin akan musnah. 5. Kesehatan manusia Kenaikan suhu global telah memicu banyaknya penyakit yang berkaitan dengan panas dan kematian seperti stress, stroke, dan gangguan kardiovaskuler. Tidak hanya itu, penyakit dengan vektor seperti demam berdarah dan malaria juga mengalami perluasan wilayah lokasi serangan durasi penularan yang lebih lama. Penyebabnya

17 adalah dengan meningkatnya suhu daerah subtropis, memungkinkan perkembangan patogen di daerah tersebut. c. Pengendalian Pemanasan Global Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia meningkatkan sebesar 1% pertahun. Oleh karena itu, langkah-langkah yang sedang dilakukan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Hal yang dapat dilakukan hanyalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan. Salah satu cara mengendalikan pemanasan global yang paling mudah adalah menghilangkan karbondioksida di udara dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang mudah dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbondioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat penggundulan hutan telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya karena diubah untuk kegunaan yang lain seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengawasi hal ini yaitu dengan reboisasi (penghutanan kembali) agar hutan dapat menyerap karbondioksida untuk mengurangi bertambahnya gas rumah kaca di atmosfer. 4. Perjanjian Internasional Perjanjian internasional yang membahas masalah pemanasan global di muat dalam Protokol Kyoto. Protokol kyoto adalah sebuah amandemen terhadap konvensi rangka kerja PBB tentang perubahan iklim (UMNFCC), sebuah persetujuan internasional mengenai pemanasan global. Negara-negara yang meratifikasi protokol ini berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dioksida dan lima gas rumah kaca lainnya, atau bekerja sama dalam perdagangan emisi jika mereka menjaga jumlah atau menambah emisi gas-gas tersebut, yang telah dikaitkan dengan pemasan global. Jika berhasil diberlakukan, protokol kyoto diprediksi akan mengurangi rata-rata cuaca global antara 0,02 o C dan 0,28 o C pada tahun Nama resmi persetujuan ini adalah Kyoto Protocol to the United Nations Framework Convention on Climate Change (Protokol Kyoto mengenai Konvensi Perangkat Kerja PBB tentang Perubahan Iklim). Protokol ini dinegosiasikan dikyoto pada Desember 1997, dibuka untuk penandatanganan pada 18 Maret 1998 dan ditutup pada 15 Maret Persetujuan ini

18 mulai berlaku pada 16 Februari 2005 setelah ratifikasi resmi yang dilakukan Rusia pada 18 November Menurut siaran pers dari program lingkungan PBB : Protokol Kyoto adalah sebuah persetujuan sah di mana negara-negara industri akan mengurangi emisi gas rumah kaca mereka secara kolektif sebesar 5,2% dibandingkan dengan tahun 1990 (namun yang perlu diperhatikan adalah, jika dibandingkan dengan perkiraan jumlah emisi pada tahun 2010 tanpa protokol, target ini berarti pengurangan sebesar 29%). Tujuannya adalah untuk mengurangi rata-rata emisi dari enam gas rumah kaca yaitu karbondioksida, methana, nitrogen oksida, sulfur hexaflorida, HFC, dan PFC, yang dihitung sebagai rata-rata selama masa lima tahun antara Target nasional berkisar dari pengurangan 8% untuk Uni Eropa, 7% untuk Amerika Serikat, 6% untuk Jepang, 0% untuk Rusia, dan penambahan yang diizinkan sebesar 8% untuk Australia dan 10% untuk Eslandia.

KD 3.9 kelas XI Tujuan Pembelajaran : Uraian Materi A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon

KD 3.9 kelas XI Tujuan Pembelajaran : Uraian Materi A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon KD 3.9 kelas XI : Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa mampu mengidentifikasi penyebab terjadinya pemanasan global. 2. Siswa mampu

Lebih terperinci

B. Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

B. Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global B. Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global 1. Rumah Kaca Berdasarkan urutan panjang gelombang, mulai dari yang terpanjang ke yang terpendek, radiasi sinar matahari dibagi tiga, yaitu inframerah (IM), cahaya

Lebih terperinci

STRUKTURISASI MATERI

STRUKTURISASI MATERI STRUKTURISASI MATERI KOMPETENSI DASAR 3.9 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan 4.8 Menyajikan ide/gagasan pemecahan masalah gejala pemanasan global dan dampaknya

Lebih terperinci

15B08063_Kelas C SYAMSUL WAHID S. GEJALA PEMANASAN GLOBAL (Kelas XI SMA) PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR STRUKTUR MATERI

15B08063_Kelas C SYAMSUL WAHID S. GEJALA PEMANASAN GLOBAL (Kelas XI SMA) PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR STRUKTUR MATERI GEJALA PEMANASAN GLOBAL (Kelas XI SMA) SYAMSUL WAHID S 15B08063_Kelas C PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR STRUKTUR MATERI GEJALA PEMANASAN GLOBAL PEMANASAN GLOBAL A. Kompetensi Dasar 3.9

Lebih terperinci

FIsika PEMANASAN GLOBAL. K e l a s. Kurikulum A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon

FIsika PEMANASAN GLOBAL. K e l a s. Kurikulum A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon Kurikulum 2013 FIsika K e l a s XI PEMANASAN GLOBAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Dapat menganalisis gejala pemanasan global, efek rumah

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI COBA TES. : Efek Pemanasan Global : 3.9 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan

KISI-KISI SOAL UJI COBA TES. : Efek Pemanasan Global : 3.9 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan LAMPIRAN V KISI-KISI SOAL UJI COBA TES Materi Kompetensi Dasar : Efek Pemanasan Global : 3.9 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan No Indikator Kompetensi 1 Mengidentifika

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5 1. Perubahan iklim global yang terjadi akibat naiknya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik, khususnya sekitar daerah ekuator

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

PEMANASAN GLOBAL PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL PEMANASAN GLOBAL APA ITU PEMANASAN GLOBAL Perubahan Iklim Global atau dalam bahasa inggrisnya GLOBAL CLIMATE CHANGE menjadi pembicaraan hangat di dunia dan hari ini Konferensi Internasional yang membahas

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10 1. Akhir-akhir ini suhu bumi semakin panas dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya karena efek rumah kaca. Faktor yang mengakibatkan semakin

Lebih terperinci

MAKALAH FISIKA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA

MAKALAH FISIKA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA MAKALAH FISIKA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA DISUSUN OLEH : MUHAMMAD FIRDAUS ZUKHRUF A ANGGUN RULIDA PUTRI KHAIRUNISA FITRICAHYULI VINA ANGGALENA KELAS 11 IPA 3 TAHUN PELAJARAN 2016-2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL. 1. Pengertian Pemanasan Global

PEMANASAN GLOBAL. 1. Pengertian Pemanasan Global PEMANASAN GLOBAL Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara alami, dalam kurun

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER VII Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami iklim Junghuhn dan iklim Schmidt Ferguson. 2. Memahami

Lebih terperinci

seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan. Global Warming Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 C (1.33 ± 0.32 F)

Lebih terperinci

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu BAB 2 PEMANASAN BUMI S alah satu kemampuan bahasa pemrograman adalah untuk melakukan kontrol struktur perulangan. Hal ini disebabkan di dalam komputasi numerik, proses perulangan sering digunakan terutama

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Pengertian 2 Global warming atau pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global permukaan bumi telah 0,74 ± 0,18 C (1,33 ±

Lebih terperinci

APA & BAGAIMANA PEMANASAN GLOBAL?

APA & BAGAIMANA PEMANASAN GLOBAL? APA & BAGAIMANA PEMANASAN GLOBAL? Temperatur rata-rata global 1856 sampai 2005 Anomali temperatur permukaan rata-rata selama periode 1995 sampai 2004 dengan dibandingkan pada temperatur rata-rata dari

Lebih terperinci

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas Pemanasan Bumi Meteorologi Suhu dan Perpindahan Panas Suhu merupakan besaran rata- rata energi kine4k yang dimiliki seluruh molekul dan atom- atom di udara. Udara yang dipanaskan akan memiliki energi kine4k

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect)

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect) PEMANASAN GLOBAL Efek Rumah Kaca (Green House Effect) EFEK RUMAH KACA Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah

Lebih terperinci

Iklim Perubahan iklim

Iklim Perubahan iklim Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia

Lebih terperinci

Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana?

Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana? Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana? Oleh : Imam Hambali Pusat Kajian Kemitraan & Pelayanan Jasa Transportasi Kementerian Perhubungan Pada awal Februari 2007 yang lalu Intergovernmental Panel on Climate

Lebih terperinci

Wiwi Widia Astuti (E1A012060) :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK

Wiwi Widia Astuti (E1A012060) :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK Nama NIM Tugas :Wiwi Widia Astuti :E1A012060 :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin sering dibicarakan baik dalam skala kecil sampai tingkat internasional.

Lebih terperinci

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST., MT HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) 1. Pengertian Atmosfer Planet bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian : (lithosfer) Bagian padat

Lebih terperinci

TANYA-JAWAB Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

TANYA-JAWAB Pemanasan Global dan Perubahan Iklim TANYA-JAWAB Pemanasan Global dan Perubahan Iklim Apakah yang dimaksud dengan Efek Rumah Kaca (ERK) dan penyebabnya? Efek Rumah Kaca dapat divisualisasikan sebagai sebuah proses. Pada kenyataannya, di lapisan

Lebih terperinci

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere Atmosfer Troposfer Lapisan ini berada pada level yang paling rendah, campuran gasgasnya adalah yang paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Di lapisan

Lebih terperinci

lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang. Penebangan hutan yang liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang. Selain itu, penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadi banjir dan erosi. Akibat

Lebih terperinci

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA Pengelolaan lingkungan diperlukan agar lingkungan dapat terus menyediakan kondisi dan sumber daya yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Lingkungan abiotis terdiri dari atmosfer,

Lebih terperinci

ATMOSFER BUMI A BAB. Komposisi Atmosfer Bumi

ATMOSFER BUMI A BAB. Komposisi Atmosfer Bumi BAB 1 ATMOSFER BUMI A tmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Dengan keberadaan atmosfer, suhu Bumi tidak turun secara drastis di malam hari dan tidak memanas dengan cepat di siang

Lebih terperinci

Atmosfer Bumi. Meteorologi. Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita. Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni.

Atmosfer Bumi. Meteorologi. Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita. Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Atmosfer Bumi Meteorologi Pendahuluan Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Dengan keberadaan atmosfer, suhu Bumi tidak turun secara

Lebih terperinci

MAKALAH PEMANASAN GLOBAL

MAKALAH PEMANASAN GLOBAL MAKALAH PEMANASAN GLOBAL Disusun Oleh : 1. MUSLIMIN 2. NURLAILA 3. NURSIA 4. SITTI NAIMAN AYU MULIANA AKSA 5. WAODE FAJRIANI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar belakang disusunnya makalah ini

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1. argon. oksigen. nitrogen. hidrogen

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1. argon. oksigen. nitrogen. hidrogen 1. Komposisi gas terbesar di atmosfer adalah gas. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1 argon oksigen nitrogen hidrogen karbon dioksida Komposisi gas-gas di udara

Lebih terperinci

Oleh: ANA KUSUMAWATI

Oleh: ANA KUSUMAWATI Oleh: ANA KUSUMAWATI PETA KONSEP Pencemaran lingkungan Pencemaran air Pencemaran tanah Pencemaran udara Pencemaran suara Polutannya Dampaknya Peran manusia Manusia mempunyai peranan dalam pembentukan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini.

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bumi merupakan satu-satunya tempat tinggal bagi makhluk hidup. Pelestarian lingkungan dilapisan bumi sangat mempengaruhi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Suhu

Lebih terperinci

Atmosfer Bumi. Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. 800 km. 700 km. 600 km. 500 km. 400 km. Aurora bagian. atas Meteor 300 km. Aurora bagian. bawah.

Atmosfer Bumi. Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. 800 km. 700 km. 600 km. 500 km. 400 km. Aurora bagian. atas Meteor 300 km. Aurora bagian. bawah. Atmosfer Bumi 800 km 700 km 600 km 500 km 400 km Aurora bagian atas Meteor 300 km Aurora bagian bawah 200 km Sinar ultraviolet Gelombang radio menumbuk ionosfer 100 km 80 km Mesopause Stratopause 50 km

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agro Klimatologi ~ 1

BAB I PENDAHULUAN. Agro Klimatologi ~ 1 BAB I PENDAHULUAN Klimatologi berasal dari bahasa Yunani di mana klima dan logos. Klima berarti kemiringan (slope) yang diarahkan ke lintang tempat, sedangkan logos berarti ilmu. Jadi definisi klimatologi

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya Oleh : Prof. Dr., Ir. Moch. Sodiq Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar K (15 0 C ), suhu

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar K (15 0 C ), suhu PENDAHULUAN Latar Belakang Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar 288 0 K (15 0 C ), suhu tersebut dapat dipertahankan karena keberadaan sejumlah gas yang berkonsentrasi di atmosfer bumi. Sejumlah

Lebih terperinci

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer Geosfer merupakan satu istilah yang tidak pernah lepas dari ilmu geografi, karena pada dasarnya geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya gejala-gejala maupun fenomena geosfer berdasarkan

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.

Lebih terperinci

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034%

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Ozon (O 3 ) mempunyai fungsi melindungi bumi dari radiasi sinar Ultraviolet Ozon sekarang ini

Lebih terperinci

ATMOSFER I. A. Pengertian, Kandungan Gas, Fungsi, dan Manfaat Penyelidikan Atmosfer 1. Pengertian Atmosfer. Tabel Kandungan Gas dalam Atmosfer

ATMOSFER I. A. Pengertian, Kandungan Gas, Fungsi, dan Manfaat Penyelidikan Atmosfer 1. Pengertian Atmosfer. Tabel Kandungan Gas dalam Atmosfer KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian dan kandungan gas atmosfer. 2. Memahami fungsi

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.

Lebih terperinci

Makalah Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

Makalah Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim Makalah Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim Mata Kuliah Dosen : Penyehatan Udara- B : Hamsir Ahmad, SKM.,M.Kes Makalah Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim Disusun Oleh : NURUL FAHMI PO.71.4.221.13.2.038

Lebih terperinci

APA ITU GLOBAL WARMING???

APA ITU GLOBAL WARMING??? PEMANASAN GLOBAL APA ITU GLOBAL WARMING??? Pemanasan global bisa diartikan sebagai menghangatnya permukaan Bumi selama beberapa kurun waktu. Atau kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut

Lebih terperinci

02. Jika laju fotosintesis (v) digambarkan terhadap suhu (T), maka grafik yang sesuai dengan bacaan di atas adalah (A) (C)

02. Jika laju fotosintesis (v) digambarkan terhadap suhu (T), maka grafik yang sesuai dengan bacaan di atas adalah (A) (C) Pengaruh Kadar Gas Co 2 Pada Fotosintesis Tumbuhan yang mempunyai klorofil dapat mengalami proses fotosintesis yaitu proses pengubahan energi sinar matahari menjadi energi kimia dengan terbentuknya senyawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Secara alami CO 2 mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kehidupan makhluk hidup. Tumbuhan sebagai salah satu makhluk hidup di bumi memerlukan makanannya untuk

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4 1. Penanaman pohon bakau di pinggir pantai berguna untuk mencegah.. Abrasi Erosi Banjir Tanah longsor Jawaban a Sudah

Lebih terperinci

PENIPISAN LAPISAN OZON

PENIPISAN LAPISAN OZON PENIPISAN LAPISAN OZON Sebab-sebab Penipisan Lapisan Ozon Lapisan ozon menunjukkan adanya ozon di atmosfer. Stratosfer merupakan lapisan luar atmosfer dan terpisah dari troposfer (lapisan bawah) oleh tropopause.

Lebih terperinci

Infeksi di lapisan ozon

Infeksi di lapisan ozon Infeksi di lapisan ozon Lapisan ozon terkena infeksi? Kok bisa? Infeksi apa? Bagaimana cara mengobatinya supaya cepat sembuh? Ternyata gejala infeksi di lapisan ozon ini sudah terdeteksi sejak puluhan

Lebih terperinci

Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas

Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas ATMOSFER ATMOSFER Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti bulatan bumi. Atmosfir

Lebih terperinci

Global Warming. Kelompok 10

Global Warming. Kelompok 10 Global Warming Kelompok 10 Apa itu Global Warming Global warming adalah fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (green house effect) yang disebabkan

Lebih terperinci

INFORMASI PENGGUNAAN BAHAN PERUSAK OZON (BPO) DI PROVINSI JAMBI

INFORMASI PENGGUNAAN BAHAN PERUSAK OZON (BPO) DI PROVINSI JAMBI INFORMASI PENGGUNAAN BAHAN PERUSAK OZON (BPO) DI PROVINSI JAMBI Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad

Lebih terperinci

Udara & Atmosfir. Angga Yuhistira

Udara & Atmosfir. Angga Yuhistira Udara & Atmosfir Angga Yuhistira Udara Manusia dapat bertahan sampai satu hari tanpa air di daerah gurun yang paling panas, tetapi tanpa udara manusia hanya bertahan beberapa menit saja. Betapa pentingnya

Lebih terperinci

4. Apakah pemanasan Global akan menyebabkan peningkatan terjadinya banjir, kekeringan, pertumbuhan hama secara cepat dan peristiwa alam atau cuaca yan

4. Apakah pemanasan Global akan menyebabkan peningkatan terjadinya banjir, kekeringan, pertumbuhan hama secara cepat dan peristiwa alam atau cuaca yan Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Semenjak manusia pada jaman purbakala sampai dengan jaman sekarang, manusia telah mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang dilewatinya yang telah kita

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanasan global merupakan salah satu isu di dunia saat ini. Masalah pemanasan global ini bahkan telah menjadi agenda utama Perserikatan Bangsabangsa (PBB). Kontributor

Lebih terperinci

EVALUASI BAB IX EFEK RUMAH KACA DAN PEMANASAN GLOBAL : MUHAMMAD FIRDAUS F KELAS : 11 IPA 3

EVALUASI BAB IX EFEK RUMAH KACA DAN PEMANASAN GLOBAL : MUHAMMAD FIRDAUS F KELAS : 11 IPA 3 EVALUASI BAB IX EFEK RUMAH KACA DAN PEMANASAN GLOBAL NAMA : MUHAMMAD FIRDAUS F KELAS : 11 IPA 3 1. Pada proses terjadinya efek rumah kaca, gas CO2 menyebabkan. A. Berkurangnya gas O2 B. Bertambahnya gas

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9. lithosfer. hidrosfer. atmosfer. biosfer

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9. lithosfer. hidrosfer. atmosfer. biosfer SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9 1. Berdasarkan susunan kimianya komposisi permukaan bumi dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu lithosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer.

Lebih terperinci

TUGAS PRESENTASI ILMU PENGETAHUAN BUMI & ANTARIKSA ATMOSFER BUMI

TUGAS PRESENTASI ILMU PENGETAHUAN BUMI & ANTARIKSA ATMOSFER BUMI TUGAS PRESENTASI ILMU PENGETAHUAN BUMI & ANTARIKSA ATMOSFER BUMI ATMOSFER BUMI 6.1. Awal Evolusi Atmosfer Menurut ahli geologi, pada mulanya atmosfer bumi mengandung CO 2 (karbon dioksida) berkadar tinggi

Lebih terperinci

Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair

Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair Iklim merupakan rata-rata dalam kurun waktu tertentu (standar internasional selama 30 tahun) dari kondisi udara (suhu,

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 4. Kepadatan Populasi Hubungannya dengan LingkunganLatihan Soal 4.2

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 4. Kepadatan Populasi Hubungannya dengan LingkunganLatihan Soal 4.2 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 4. Kepadatan Populasi Hubungannya dengan LingkunganLatihan Soal 4.2 1. Peningkatan penduduk mengakibatkan pembukaan hutan meningkat seiring naiknya kebutuhan akan pemukiman, hal

Lebih terperinci

Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil. Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara

Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil. Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara Amalia, S.T., M.T. Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara Perubahan komposisi atmosfer secara global Kegiatan

Lebih terperinci

Isu Lingkungan. Wahyu Surakusumah Jurusan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia

Isu Lingkungan. Wahyu Surakusumah Jurusan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia Isu Lingkungan Wahyu Surakusumah Jurusan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia Permasalahan lingkungan dapat dikategorikan masalah lingkungan lokal, nasional, regional dan global. Pengkategorian tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas transportasi khususnya kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan kendaraan yang digerakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Komposisi dan Perilaku Gas Buang Kendaraan Bermotor Emisi kendaraan bermotor mengandung berbagai senyawa kimia. Komposisi dari kandungan senyawa kimianya tergantung

Lebih terperinci

MAKALAH GLOBAL WARMING PEMBAHASAN

MAKALAH GLOBAL WARMING PEMBAHASAN MAKALAH GLOBAL WARMING PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan tentang pemanasan global atau global warming yang sedang terjadi saat ini. Banyak faktor atau

Lebih terperinci

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. 1. Sejarah Perkembangan Timbulnya Pencemaran Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sudah terbukti bahwa industri dan teknologi yang maju identik

Lebih terperinci

PENTINGNYA MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI ALAM DI SEKITAR KITA

PENTINGNYA MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI ALAM DI SEKITAR KITA Peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia 5 Juni 2010 PENTINGNYA MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI ALAM DI SEKITAR KITA Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati, baik tumbuhan maupun hewan. Sampai dengan

Lebih terperinci

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.

Lebih terperinci

LKS EFEK RUMAH KACA, FAKTA ATAU FIKSI. Lampiran A.3

LKS EFEK RUMAH KACA, FAKTA ATAU FIKSI. Lampiran A.3 Lampiran A.3 155 LKS EFEK RUMAH KACA, FAKTA ATAU FIKSI Bacalah wacana dibawah ini! kemudian diskusikanlah bersama teman kelompokmu. Efek Rumah Kaca: Fakta atau Fiksi? Makhluk hidup memerlukan energi untuk

Lebih terperinci

ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi B. Lapisan Atmosfer Bumi

ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi B. Lapisan Atmosfer Bumi ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya yang memiliki selubung yang berlapis-lapis. Selubung bumi tersebut berupa lapisan udara yang sering disebut

Lebih terperinci

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar STRUKTUR BUMI 1. Skalu 1978 Jika bumi tidak mempunyai atmosfir, maka warna langit adalah A. hitam C. kuning E. putih B. biru D. merah Jawab : A Warna biru langit terjadi karena sinar matahari yang menuju

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit pada jangka

TINJAUAN PUSTAKA. udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit pada jangka II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Cuaca dan Iklim Menurut Sarjani (2009), cuaca dan iklim merupakan akibat dari prosesproses yang terjadi di atmosfer yang menyelubungi bumi. Cuaca adalah keadaan udara pada saat

Lebih terperinci

SUMBER DAYA ENERGI MATERI 02/03/2015 JENIS ENERGI DAN PENGGUNAANNYA MINYAK BUMI

SUMBER DAYA ENERGI MATERI 02/03/2015 JENIS ENERGI DAN PENGGUNAANNYA MINYAK BUMI MATERI SUMBER DAYA ENERGI Energi fosil Dampak penggunaan energi fosil Energi alternatif Upayapenurunan penurunan emisi gas rumah kaca Kyoto Protocol JENIS ENERGI DAN PENGGUNAANNYA Apakah ada aspek kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini terlihat

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini terlihat dimana terjadi perubahan cuaca dan iklim lingkungan yang mempengaruhi suhu bumi dan berbagai pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Udara di sekitar kita dewasa ini sangat peka terhadap pencemaran, hal ini erat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Udara di sekitar kita dewasa ini sangat peka terhadap pencemaran, hal ini erat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Udara di sekitar kita dewasa ini sangat peka terhadap pencemaran, hal ini erat hubungannya dengan aktivitas manusia untuk mengejar kehidupan modern. (Darmono, 2001).

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena II. TINJAUAN PUSTAKA A. Defenisi Hujan Asam Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena keragamannya sangat tinggi baik menurut waktu dan tempat. Hujan adalah salah satu bentuk

Lebih terperinci

PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI E-learning Konservasi Tanah dan Air Kelas Sore tatap muka ke 5 24 Oktober 2013

PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI E-learning Konservasi Tanah dan Air Kelas Sore tatap muka ke 5 24 Oktober 2013 PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI E-learning Konservasi Tanah dan Air Kelas Sore tatap muka ke 5 24 Oktober 2013 Apakah Erosi Tanah? Erosi tanah adalah proses geologis dimana partikel

Lebih terperinci

POTENSI EMISI METANA KE ATMOSFER AKIBAT BANJIR

POTENSI EMISI METANA KE ATMOSFER AKIBAT BANJIR Potensi Emisi Metana ke Atmosfer Akibat Banjir (Lilik Slamet) POTENSI EMISI METANA KE ATMOSFER AKIBAT BANJIR Lilik Slamet S Peneliti Bidang Komposisi Atmosfer, Lapan e-mail: lilik_lapan@yahoo.com RINGKASAN

Lebih terperinci

BAB VII TATA SURYA. STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya.

BAB VII TATA SURYA. STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya. BAB VII TATA SURYA STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya. KOMPETENSI DASAR 1. Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya 2. Mendeskripsikan Matahari sebagai

Lebih terperinci

BBM 9. EFEK RADIASI MATAHARI TERHADAP BUMI Oleh : Andi Suhandi

BBM 9. EFEK RADIASI MATAHARI TERHADAP BUMI Oleh : Andi Suhandi BBM 9. EFEK RADIASI MATAHARI TERHADAP BUMI Oleh : Andi Suhandi PENDAHULUAN Apakah pentingnya radiasi Matahari bagi kehidupan di Bumi? Radiasi Matahari sangat berguna bagi keseimbangan panas Bumi. Bumi

Lebih terperinci

FENOMENA GAS RUMAH KACA

FENOMENA GAS RUMAH KACA FENOMENA GAS RUMAH KACA Oleh : Martono *) Abstrak Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO 2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO 2 ini disebabkan

Lebih terperinci

/.skisi-kisi INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal

/.skisi-kisi INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal /.skisi-kisi INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Standar Kompetensi : 1.7. Memahami saling ketergantungan dalam

Lebih terperinci

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan, baik oleh permukaan bumi atau awan berubah-ubah tergantung pada ketebalan awan, kandungan uap air, atau jumlah partikel debu Radiasi datang (100%) Radiasi

Lebih terperinci

Pengertian Planet, Macam-Macam Planet Serta Ciri-Cirinya

Pengertian Planet, Macam-Macam Planet Serta Ciri-Cirinya Pengertian Planet, Macam-Macam Planet Serta Ciri-Cirinya Secara Umum, Pengertian Planet adalah benda langit yang mengorbit atau mengelilingi suatu bintang dengan lintasan dan kecepatan tertentu. Contohnya

Lebih terperinci

Nations Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan

Nations Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN KYOTO PROTOCOL TO THE UNITED NATIONS FRAMEWORK CONVENTION ON CLIMATE CHANGE (PROTOKOL KYOTO ATAS KONVENSI KERANGKA KERJA PERSERIKATAN

Lebih terperinci

BAB III. KETENTUAN PIDANA DALAM PERDA JABAR No.11 TAHUN 2006 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

BAB III. KETENTUAN PIDANA DALAM PERDA JABAR No.11 TAHUN 2006 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA BAB III KETENTUAN PIDANA DALAM PERDA JABAR No.11 TAHUN 2006 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA A. Pencemaran Udara Kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya (ipteks) yang pesat telah menyebabkan

Lebih terperinci

DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

DAMPAK PEMANASAN GLOBAL DAMPAK PEMANASAN GLOBAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanasan global (Global Warming) merupakan peningkatan suhu rata-rata pada atmosfer,laut dan bumi.pemanasan global terjadi dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran, yaitu masuknya zat pencemar yang berbentuk gas, partikel kecil atau aerosol ke dalam udara (Soedomo,

Lebih terperinci

LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda yaitu makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang saling mempengaruhi. Dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses. infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses. infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanasan global (global warming) menjadi salah satu isu lingkungan utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses meningkatnya suhu

Lebih terperinci

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR Gerakan Bumi Rotasi, perputaran bumi pada porosnya Menghasilkan perubahan waktu, siang dan malam Revolusi, gerakan bumi mengelilingi matahari Kecepatan 18,5 mil/dt Waktu:

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 4. Kalor dan PerpindahannyaLatihan Soal 4.3

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 4. Kalor dan PerpindahannyaLatihan Soal 4.3 SMP kelas 7 - FISIKA BAB 4. Kalor dan PerpindahannyaLatihan Soal 4.3 1. Perhatikan peristiwa berikut! 1) Kapur barus pewangi pakaian didalam lemari makin lama makin kecil. 2) Timbulnya butir-butir air

Lebih terperinci

Jaman dahulu Sekarang

Jaman dahulu Sekarang PENGANTAR Meteorologi meteoros: benda yang ada di dalam udara logos: ilmu/kajian ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di lapisan atmosfer (troposfer) Klimatologi klima: kemiringan

Lebih terperinci

3. ARUS ENERGI DAN DAUR MATERI DALAM EKOSISTEM

3. ARUS ENERGI DAN DAUR MATERI DALAM EKOSISTEM 3. ARUS ENERGI DAN DAUR MATERI DALAM EKOSISTEM 3.1. PENGERTIAN ARUS ENERGI DAN DAUR MATERI Semua organisme memerlukan energi untuk tumbuh, berkembang biak, bergerak dan melaksanakan fungsi-fungsi tubuhnya.

Lebih terperinci

ATMOSFER. Oleh : Jo Asaf S. Spd

ATMOSFER. Oleh : Jo Asaf S. Spd ATMOSFER Oleh : Jo Asaf S. Spd Sifat Fisis Atmosfer Lapisan Atmosfer 1. Troposfer 2. Mempunyai ketebalan 0-16 km. ketebalan berbeda beda, 16 km di Khatulistiwa, kutub berkisar 8 km, lintang sedang 12

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak orang yang membicarakan masalah pemanasan global, bahkan dalam buku pendidikan lingkungan hidup untuk anak SD pun sudah mulai banyak yang membahas pemanasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari (inframerah atau gelombang panas) yang dipancarkan oleh bumi sehingga tidak dapat

Lebih terperinci

3. Longsor : adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air berkurang.

3. Longsor : adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air berkurang. A. Isu Lingkungan Lokal Saat ini masalah lingkungan cukup sering diperbincangkan. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa lapisan ozon kini semakin menipis. Dengan terus menipisnya lapisan itu, sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pancaran sinar matahari yang sampai ke bumi (setelah melalui penyerapan oleh berbagai gas di atmosfer) sebagian dipantulkan dan sebagian diserap oleh bumi. Bagian yang

Lebih terperinci

A. EFEK RUMAH KACA Efek rumah kaca (green house effect) memegang peranan penting dalam melindungi kelangsungan makhluk hidup di muka bumi.

A. EFEK RUMAH KACA Efek rumah kaca (green house effect) memegang peranan penting dalam melindungi kelangsungan makhluk hidup di muka bumi. A. EFEK RUMAH KACA Efek rumah kaca (green house effect) memegang peranan penting dalam melindungi kelangsungan makhluk hidup di muka bumi. Disebut sebagai pelindung, karena gas karbondioksida, metana dan

Lebih terperinci