Perancangan program features televisi lokal Surabaya bertema bike adventure dengan lingkup Jawa Timur untuk dewasa. Ferri Fajar Kristian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perancangan program features televisi lokal Surabaya bertema bike adventure dengan lingkup Jawa Timur untuk dewasa. Ferri Fajar Kristian"

Transkripsi

1 Perancangan program features televisi lokal Surabaya bertema bike adventure dengan lingkup Jawa Timur untuk dewasa. Ferri Fajar Kristian

2 Latar Belakang

3 Jawa Timur merupakan daerah yang kaya potensi akan pariwisata alam maupun buatan. Masih banyak daerah di Jawa Timur ini yang mempunyai banyak potensi namun, tidak banyak pula yang mengerti tentang keberadaannya. Selain itu, tidak banyak masyarakat yang mengerti tentang kebudayan dan kesenian Jawa Timur. Berdasarkan data yang ada hanya 266 pariwisata di Jawa timur yang terdaftar.

4 Coverage Area Surabaya Channel 62 UHF Power : 20 KW Populasi : Jangkauan Wilayah Gresik, Bangkalan, Sampang, Probolinggo, Pasuruan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Jombang, Tuban, Kertosono, Bojonegoro. Sumber : Data Profil MHTV

5 Target Audience Geografi Gresik, Bangkalan, Sampang, Probolinggo, Pasuruan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Jombang, Tuban, Kertosono, Bojonegoro. Demografi Sex : Pria & Wanita Usia : 15 + SES : A, B, C ( Primary Audiens) Sumber : Data Profil MHTV

6 Tecnical Data Pemancar : ROHDE & SCHRAWZ Daya : watt Produsen : Via B Pontecoro 10-Rom Italy Anthena : KATHREIN Tinggi : 250 M Diatas Tanah Frekwensi : MHZ / CH. 62 Sumber : Data Profil MHTV

7 Corporate Data Company : PT. Televisi Elang Medika International Business : Stasiun Televisi Surabaya Lokal Trademark : MHTV Addres : Jl. Kertajaya Indah no 79 Surabaya Telephone : (031) Fax : (031) Webside : mhtv_surabaya@yahoo.com Sumber : Data Profil MHTV

8 Stasiun televisi Swasta yang diminati audiens Sumber : Hasil survey kuisioner 3 Juni 2011

9 Acara yang diminati oleh pemirsa pada Stasiun Swasta Sumber : Hasil survey kuisioner 3 Juni 2011

10 0% 8% 8% 28% 0-1 jam 1-2 jam 2-4 jam 4-6 jam 6-8 jam 56% Waktu yang digunakan untuk menonton acara televisi lokal dalam sehari.

11 Pendapat pemirsa tentang manfaat dari acara Petualangan Informasinya 12% Semuanya 28% Menghibur 12% Menghabiskan waktu 4% Memberi wawasan 44% Sumber: Hasil survey kuesioner pada 100 audience. 5 Februari 2011

12 Olahraga yang digemari audiens Voli Bulu tangkis 0% Lainnya 0% 14% Basket 21% Sepak bola 29% Bersepeda 36% Sumber : Kuisioner AIO

13 Sumber Data dari beberapa Koran

14 Car Free Day Sidoarjo

15 Dikalangan masyarakat sekarang ini sedang tren MTB ( Mountain Bike ), hal ini dikarenakan masyarakat sudah jenuh dengan rute yang biasa saja. Masyarakat menginginkan sesuatu yang lebih menantang. Pada salah satu perusahaan sepeda terbesar di Sidoarjo mengalami kenaikan hingga 30% pada penjualan MTB dibanding dengan sepeda lain, MTB menjadi favorit dikalangan masyarakat sekarang ini. Pada kalangan pengguna MTB ini rata-rata pada usia dewasa dan bukan pengguna sepeda baru atau new bikers.

16 Identifikasi Masalah

17 Pihak DISBUDPAR Jawa Timur membutuhkan media baru yang bisa mengenalkan seluruh pariwisata yang ada di Jawa Timur, khususnya pariwisata masyarakat belum banyak mengerti keberadaannya namun memiliki potensi. Sumber Deep Interview dengan pihak Dinas Pariwisata Jawa Timur, Bapak Bambang Priyanto. Audiens membutuhkan tampilan program acara adventure, yang mengulas tentang pariwisata atau tempat yang belum banyak terekspose dengan gaya action, human interest, humoris dengan dipandu presenter perempuan seksi dengan kisaran umur tahun Sumber. - Hasil survey kuesioner pada 100 audience 5 Februari Focus Group Discustion dengan remaja usia tahun pada 22 Oktober 2011.

18 Kurangnya program acara televisi yang ditayangkan MHTV karena pihak SUNTV sudah tidak melakukan Share program televisi dengan pihak MHTV. Sehingga berdampak pada berkurangnya audience MHTV hingga 30% - 40 % setelah tidak ada support program televisi dari SUNTV. Sumber - Deep interview dengan Direktur Utama MHTV, Bapak Eko Purwanto. - Deep interview dengan market communication MHTV, Bapak Erwin. - Deep interview dengan Sales & Marketing Manager, Fita Dhamayanti Televisi Lokal merupakan televisi yang mempunyai dana yang terbatas untuk produksi program televisi. Untuk mengatasi hal itu pihak televisi berusaha mendapat partner untuk memberi support dalam hal apapun. Sumber - Deep interview dengan Sales & Marketing Manager, Fita Dhamayanti. - Deep Interview dengan Coordinator Pasca Produksi SBO TV Bapak Widi. - Deep Interview dengan produser program acara JTV, bapak Rofi. - Deep Interview dengan produser program acara BCTV dan Kompas TV, Ibu Santika.

19 Audiens mempunyai kegemaran olahraga bersepeda, kebanyakan sudah mulai bosan dengan rute yang biasa saja. Audiens membutuhkan informasi baru tentang tempat bersepeda yang lebih menantang. Sumber - Focus Group Discustion pada 10 Oktober Deep Interview dengan SPV Rodalink Sidoarjo, Ibu Wahyu. - Hasil Survey Kuisioner AIO. - Surya Minggu 25 September Pada saat ini penjualan sepeda MTB mengalami kenaikan hingga 30%, dibandingkan dengan jenis sepeda lainnya. Hal ini membuat beberapa merk sepeda ingin mengenalkan lebih dalam tentang produknya dengan tampilan yang berbeda. Dengan kata lain tidak hanya sekedar iklan namun juga menjelaskan kegunaan dari sepeda itu ketika dilapangan. Sumber : - Deep Interview dengan SPV Rodalink Sidoarjo, Ibu Wahyu.

20 Batasan Masalah Perancangan pada pembuatan program acara mulai dari bumper acara, konten acara yang sesuai dengan konsep, hingga kredit title ( akhir acara ). Perancangan mengkaji dari tampilan visual grafis sebagai elemen pendukung dari program acara yang akan dibuat. Perancangan akan ini membahas tentang program petualangan yang dipadu dengan bike adventure. Perancangan ini tidak menggunakan pengambilan angel kamera profesional, hanya pengambilan angle kamera dengan menggunakan alat bantu kamera sederhana. Perancangan tidak membahas besarnya iklan yang akan membiayai program ini.

21 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, rumusan masalah dari perancangan ini adalah " Bagaimana Membuat program televisi lokal yang bertema petualangan dengan konsep bike adventure yang menarik untuk segmentasi dewasa? "

22 Ruang Lingkup Dari permasalahan diatas, maka perancangan ini akan meliputi : Pembuatan Bumper opening acara. Penyusunan konten acara. Pembuatan graphic desain yang mendukung acara seperti, tampilan cyron, dan animasi tambahan. Pembuatan kredit title.

23 Tujuan Perancangan Untuk mengenalkan potensi yang ada di Jawa Timur, terutama pada sektor Pariwisata dan potensi didaerah yang belum banyak masyarakat mengetahuinya. Membuat program baru pada stasiun televisi lokal, khususnya televisi Jawa Timur yaitu MHTV. Memberikan media informasi yang ada di Jawa Timur kepada masyarakat khususnya Jawa Timur. Menjadi media promosi untuk mengenalkan Jawa Timur ke masyarakat khususnya Jawa Timur. Membuat program televisi bertema petualangan dengan berisikan informasi pariwisata dan potensi masyarakat Jawa Timur dengan tampilan visual yang menarik.

24 Manfaat Penelitian

25 Bagi Masyarakat Luas 1. Menjadi media informasi baru tentang Jawa Timur dengan tampilan program televisi yang dikemas secara berbeda, dengan menampilkan presenter dengan properti sepeda yang sekaligus memberikan informasi sedikit tentang sepeda yang dipakainya saat itu. 2. Menjadikan hiburan bagi mereka yang meluangkan waktu untuk menonton televisi. 3. Memberi pandangan bagi para wisatawan jika mereka akan bepergian didaerah sekitar Jawa Timur. 4. Masyarakat bisa mengerti langsung keadaan tempat wisata dan potensi daerah Jawa Timur yang ditampilkan dengan hanya menonton lewat televisi tanpa harus datang langsung ke lokasi. 5. Memberikan pandangan pada pemerintah tentang keadaan potensi Jawa Timur yang sesungguhnya. Sehingga diharapkan bisa memberikan tindakan yang berarti bagi Jawa Timur.

26 Bagi Televisi Lokal (MHTV) 1. Menjadikan program baru yang lebih beragam dan berbeda untuk memanjakan para pemirsa dirumah. 2. Menambah program acara MHTV yang akhir-akhir ini banyak berkurang setelah SUNTV tidak lagi Share program dengan pihak MHTV. 3. Dengan adanya acara baru dan beragam diharapkan pihak MHTV mendapat kepercayaan dari KPI, sehingga uji coba siaran yang di alami MHTV ini segera berakhir. 4. Menjalin kerjasama dengan pihak pariwisata di seluruh Jawa Timur.

27 1.7.3 Bagi Pihak yang Mensupport acara 1. Barang atau jasanya bisa dipromosikan dengan menerapkan langsung dilapangan pada program acara ketika ditayangkan. 2. Menjalin kerjasama dengan pihak televisi yang menayangkan acara tersebut.

28 Studi Pustaka

29 Definisi Program Acara Program berasal dari kata program dalam Bahasa Ingris yang memiliki pengertian acara atau rencana. Program adalah semua yang ditampilkan stasiun penyiaran untukmemenuhi kebutuhan audiencenya. Program yang ditayangkan adalah faktor yang membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang ditransmisikan oleh stasiun penyiaran. Sumber : Drs. H. Syafei. S, Perencanaan program televisi. Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB.

30 Pengertian Program News Bagian pemberitaan atau News Departement, merupakan bagian yang mensupplai informasi atau berita. Sifat tayangan sangat spesifik, walaupun sangat cocok bila disiarkan secara langsung. Sebab mempunyai nilai informasi yang lebih Up to Date. Namun dalam beberapa hal seperti saat peliputan di medan pertempuran, pada suasana kerusuhan, kejadian bencana alam, dan lain-lain dimana untuk proses siaran langsung sulit dilakukan, penayangan informasi menggunakan cara rekaman ( Tapping ) dari bagian pemberitaan juga tetap ditunggu-tunggu oleh pemirsa. Sumber : Setyobudi Ciptono Teknologi Broadcasting TV. Graha Ilmu,Yogyakarta. hal 45

31 Pengertian Program Features. Seiring dengan perkembangan didunia pertelevisian, program news mulai mengalami modifikasi yaitu salah satunya dengan berbentuk program acara Feature. Program Feature adalah sebuah program televisi yang penyampaian beritanya dikemas secara ringan, dengan memberikan informasi langsung di lokasi dengan ditambah keterangan lain dari nara sumber yang ada di lokasi tersebut. Program Feature juga diartikan sebuah program yang membahas suatu pokok bahasan, satu tema, diungkap lewat berbagai pandangan yang saling melengkapi, mengurai, menyoroti secara kritis, dan disajikan dengan berbagai format. Dalam satu feature, satu pokok bahasan boleh disajikan dengan merangkai beberapa format program sekaligus. Misalnya, wawancara (interview), show, vox pop, puisi, musik, nyanyian, sandiwara pendek, atau fragmen Sumber : Deep Interview dengan Wawan T Gunawan.Desain Grafis RCTI Biro Surabaya. Wibowo Fred Teknik Produksi Program Televisi. Pinus Book Publisher.hal 186

32 Proses Tahapan Produksi Program acara televisi sebelum ditayangkan, sebenarnya melalui beberapa tahapantahapan. Secara garis besardikategorikan dalam 3, yaitu : Pre-production Production Post-production Agar didapat gambaran dari ketiga proses diatas bisa dijelaskan satu persatunya sebagai berikut: Sumber : Setyobudi Ciptono, Teknologi Broadcasting TV, 2006, Graha Ilmu,Yogyakarta. hal 56.

33 Production Pada tahap ini pada prinsipnya menvisualisasikan konsep naskah atau rundown acara agar dapat dinikmati pemirsa, dimana sudah melibatkan bagian lain yang bersifat teknis ( enginering ) karena konsep tersebut agar dapat dilihat harus menggunakan peralatan ( equipment ) yang sudah pasti harus ada orang ( operator ) terhadap peralatan tersebut agar dapat beroperasi atau lebih dikenal dengan produktion service. Sumber : Setyobudi Ciptono, Teknologi Broadcasting TV, 2006, Graha Ilmu,Yogyakarta. hal 56.

34 Post-Production Post Production atau lebih dikenal dengan istilah pasca prduksilebih berorientasi atau didominasi pada produksi program-program acara yang bersifat tidak langsung (Live) karena untuk visualisasi langsung didirect pada panel switcher oleh PD dan transmisikan ke pemirsa. Sementara post-production lebih banyak memberikan stock shot penunjangnya saja khususnya program acar non-drama dan news. Karena untuk program drama seperti sinetron sangat tidak mungkin dilakukan secara live.

35 Standart Penyiaran ( Broadcasting ) Ada tiga standar sistem penyiaran televisi yang popular diseluruh dunia, yaitu NTSC ( National Television Standards Committee ), PAL ( Phase Althernating by Line ) dan SECAM ( Sequental Couleur avec Memoire ). Pada awalnya standarisasi ketiga sistem tersebut cukup merepotkan karena tidak saling kompatiblesatu dengan yang lainnya sehingga sering terjadi masalah saat transaksi jual beli perangkat seperti kamera, video, dan televisi, sebab kecenderungan sistem yang dipakai akan mengikuti standaryang ada pada negara yang memproduksiperalatan tersebut. Namun karena kemajuan teknologi, akhirnya kendala tersebut dapat diatasi dengan dikembangkan perangkat multi System,yaitu perangkat yang mampu menerima sistem warna yang berbeda. Sumber : Setyobudi Ciptono, Teknik Broadcasting Televisi, 2005, Graha Ilmu, Yogyakarta. Hal 15

36 Program Siaran Tidak Langsung ( Recording ) Namanya Siaran tidak langsung, sehingga program acara tersebut kejadiannya sudah dilakukan terlebih dahulu, baru kemudian dilakukan proses penyempurnaan baik sistemaudio melalui Mixing atau Dubbing dan sistem video melalui proses editing, titling, chroma key, pemberian effect, dan sebagainya, yang dalam TV Production di kenal dengan istilah Post production. Dapat digambarkan sebagai berikut. Sumber : Setyobudi Ciptono, Teknologi Broadcasting TV, Graha Ilmu, 2006, Yogyakarta. Hal 43.

37 Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam film. Banyak factor yang mempengaruhi dalam dunia film, baik itu yang berkenaan langsung dalam produksi film atau hal-hal lain yang bersangkutan dalam pra produksi atau pinggun pada produksinya. Faktor-faktor ini juga sangat erat kaitannya baik dalam dunia film fiksi maupun Non fiksi. Selain itu faktor-faktor ini yang akan menentukan berjalan atau tidaknya suatu film ketika diproduksi.

38 Juru Kamera Film Banyak Yang harus dikuasai juru kamera film, karena dalam pembuatan film, gambar (shot) merupakan unsur penting yang menjadi ruh sebuah film. Karena jika di-breakdown ( dipecah-pecah) sebuah film mengandung unsur terkecil berupa shot. Story/Film Sequence Scene Shot Sumber : Baksin, askurifai Videografi operasi kamera dan teknik pengambilan gambar. Bandung. Hal.15

39 Kamera Angel Sudut pengambilan kamera ( camera angle ) yang dipergunakan untuk mengambil gambar sebuah objek akan mempengaruhi sikap penonton. Intercut yang dilakukan antara high angle dan low angle dari seseorang akan memperlihatkan pengaruh yang dimaksudkan atau ada kesan psikologis. Ada lima teknik seorang kameraman ketika hendak melakukan pengambilan gambar yang bisa dilakukan oleh seorang kameraman ketika hendak melakukan pengambilan gambar terhadap suatu objek. Kelima teknik tersebut adalah sebagai berikut : Sumber : Al-Firdaus Iqra.Buku Lengkap Tuntunan Menjadi Kameraman Profesional Buku Biru. Jogjakarta. Hal 108

40 Gerakan kamera 1. Panning - Following pan - Surveying pan -Interrupted pan 2. Tilting 3. Tracking 4. Crabing 5. Zooming 6. Follow 7. Lead 8. Dolly 9. Framing 10. Fading 11. Crane Shot 12. Tanpa Gerakan Kamera

41 Sound ( tata suara ) Istilah pasca produksi audio yang merujuk ke bagian dari proses produksi yang berkaitan dengan tracklaying, mixing dan mastering dari soundtrack. Sementara kompleksitas soundtrack selesai akan bervariasi, tergantung pada jenis produksi, tujuan dari proses pasca produksi audio. Jenis Jenis Musik a. Score Score yang baik adalah hasil kerjasama erat antara sutradara dan komposer, yang akan menciptakan musik tema dan tekstur yang sesuai dengan gaya potongan. Pada Perancangan ini akan digunakan jenis lagu ini karena jenis lagu yang cocok dan memungkinkan untuk diproduksi.

42 Teknik Dasar Lighting Pencahayaan dibagi menjadi 2 yaitu : Pencahayaan alami ( natural Light ) Pencahayaan Buatan ( artificial light ) Pada Perancangan ini yang banyak digunakan adalah Pencahayaan alami ( natural light ) karena take shot yang digunakan nantinya outdoor sehingga cahaya alami yang memungkin untuk dipergunakan. Dan cahaya alami ini yang membuat fell videonya semakin dramatis dan tidak dibuat-buat. Sumber : Jhon Jackman Lighting for DigitalVideo &Television. Hal.77

43 Kreativitas Acara Dunia televisi merupakan dunia yang sangat erat dengan sebuah kreativitas. Hal tersebut diperlukan agar baik stasiun televisi maupun tayangan program yang ada mampu bertahan di tengah ketatnya persaingan yang ada. Berikut ini adalah beberapa trik untuk mengembangkan kreativitas acara yang diperlukan untuk penyutradaraan single kamera ataupun multi kamera. Target Penonton Bahasa Naskah Penataan Artistik Ritme dan Birama Acara Logo dan Music Track untuk ID Tune Sumber : Naratama Rukmananda. Menjadi sutradara televisi dengan single dan multi camera.jakarta: Grasindo.h

44 Cutting on Beat Bila Anda ingin menghindari kesan Features dan Berita yang cenderung membosankan maka Anda dapat menggunakan teknik Cutting On Beat pada saat Pascaproduksi. Ini adalah teknik pemotongan gambar berdasarkan tempo dan irama musik. Caranya, masukkan audio musik yang sesuai dengan gambar. Hal ini dapat Anda lakukan sebelum capture digital gambar. Lalu, lakukanlah pemotongan gambar sesuai dengan irama lagu. Bila Anda belum memproduksi musik ilustrasi maka carilah musik apa saja yang penting enak didengar dan mudah diingat. Setelah itu, Anda dapat mensupervisi sang Penata Musik agar mengambil tempo yang sama dan musik yang sudah dipilih. Sumber : Naratama Rukmananda. Menjadi sutradara televisi dengan single dan multi camera.jakarta: Grasindo.h

45 Analisa SWOT Program acara Televisi All the best management models have four quadrants, and the SWOT is no exception. You use each of the four quadrants in turn to analyze where you are now, where you want to be, and then make an action plan to get there. Analisis SWOT (singkatan bahasa Inggris dari strengths, weaknesses, opportunities, dan threats) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats). Berikut langkah-langkah analisa SWOT yang telah disederhanakan: Sumber : Swinton, Lyndsay management for the rest of us. hal.2

46 1. Strength (Kekuatan) Analisa kekuatan bisnis anda secara mendalam. Apa keunggulan Program acara ini? Aset apa yang dimiliki? Unikkah program acara anda dibandingkan kompetitor lainnya? 2. Weakness (Kelemahan) Apa saja kelemahan dari program anda ini? Bagaimana cara mengatasi kelemahan program acara anda? Apa yang anda butuhkan untuk membuat program acara ini? Apakah anda yakin audience akan menyukai program anda? Akan ditayangkan distasiun televisi apa? 3. Opportunities (Peluang) Cermati segala peluang atau kesempatan untuk program acara anda. Apakah ada segmen pasar yang terlewati, pasar yang sama sekali belum tersentuh oleh kompetitor anda? Bagaimana pola perilaku konsumen/ audience anda? Adakah kompetitor lemah dengan konsumen yang bisa anda ambil alih? 4. Threats (Ancaman) Apa saja ancaman terhadap bisnis anda? Kompetisi semakin ketat karena hampir setiap stasiun televisi mempunyai acara serupa? Apakah anda sudah menyiapkan alternatif lain untuk mengatasi hambatan yang akan muncul nantinya? Sumber : -

47 Sintaksis tipografi Latar belakang tentang tipografi atau ilmu tentang huruf dimulai sejak usaha manusia berusaha menuangkan pesan pesan yang ingin disampaikan kepada orang orang melalui tulisan. Pada awalnya tipografi masih berupa gambar yang disebut dengan pictograph namun pada perkembangannya kemudian disederhanakan hingga menjadi alphabet seperti yang kita kenal saat ini. Ada banyak sekali typeface yang tersedia didunia saat ini, tujuan klasifikasi adalah untuk memudahkan orang dalam mengidentifikasi dan memilih typeface yang akan digunakan. Juga bisa menjadi acuan atau pembanding bila ingin mendesain huruf. Ada berbagai metode yang digunakan sejak dulu untuk mengelompokkan typeface. Ada yang berdasarkan ciri fisik : bentuk huruf, ada tidaknya serif. Ada yang berdasarkan alat yang digunakan dalam mendesain typefacetersebut : pena, kuas, pahat. Ada yang berdasarkan kegunaan: display type, ada yang berdasarkan kebudayaan: Baroque, Romantic, art Nouveau dan lain-lain. Sumber : Surianto Rustan S.Sn, 2011, HuruFonTipografi. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. hal. 16

48 h. Script / Cursive. Contoh : SRIPT : Brush Script, Kunstler script, Shelley script, Linoscript, Kauffman, Bickhamp Scrip, Snell Rounhand, CURSIVE : Lucida Caligraphy, Pepita, Giddyup, Pelican, Ex.Pontho. ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

49 Psikologi Warna Dalam perancangan ini lebih mengutamakan warna warna yang sejuk, segar dan tenang. Dan dengan menambahkan beberapa warna yang diadopsi dari warna hasil foto sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan. Warna tersebut yang kemudian akan digunakan sebagai acuan dasar pewarnaan pada lay out dan elemen visual nantinya. Berikut contoh cara pengadopsian pada warna foto tanaman.warna warna tersebut akan di kombinasikan dengan warna yang sesuai dengan target audiens yaitu dengan warna yang cerah dan enerjik. Warna Energetik Serupa dalam mood untuk playfull palet, kelompok ini kombinasi adalah sedikit lebih dewasa, namun tidak kurang aktif. Intensitas tingkat aktivitas yang terbaik adalah dinyatakan oleh kombinasi warna yang hidup didominasi warna hangat. Kembali tanah nada hitam atau lainnya memperdalam pertengahan atau gelap dapat menambah drama dan kegembiraan, sementara latar belakang memutihkan bisa meringankan suasanan hati Sumber : Leatrice Eiseman Pantone-Guide to Communicating with Color. Singapore:Grafix. Hal 92

50 Dasar Komponen Warna Satu-satunya cara untuk menggambarkan warna khusus adalah untuk memiliki sampel aktual warna di tangan. Tersedia secara komersial sistem, seperti Sistem Warna Pantone dan Sistem Warna Munsell, menyediakan kotak warna yang diterima di seluruh dunia. Sistem ini menentukan warna berdasarkan grafik nomor atau kain dari warna, daripada deskripsi verbal. Jika kotak warna tidak tersedia, ada tiga istilah yang secara lisan dapat menggambarkan setiap warna: hue, brightness, and saturation. 1. Hue Sumber : Bruce Block The visual story Creating the visual structure of Film, tv and digital media. USA. Published by Elsevier Inc.

51 2. Brightness Kecerahan (nilai kadang-kadang disebut) adalah penambahan putih atau hitam ke rona. Kecerahan adalah posisi warna dalam kaitannya dengan skala abu-abu. Menambahkan putih untuk menciptakan rona merah merah terang (disebut merah muda). Menambahkan hitam untuk suatu menghasilkan rona merah merah gelap (disebut merah marun atau merah anggur). Pada siang hari, langit biru cerah atau cahaya. Pada senja, langit berwarna biru gelap. kata-kata warna hanya dapat menggambarkan secara umum.

52 Saturation Istilah ketiga digunakan untuk menggambarkan warna adalah kejenuhan (kadangkadang disebut kroma atau intensitas) dan kebalikannya, desaturation. Saturasi mengacu pada kemurnian suatu rona. Sebagai contoh, sepenuhnya jenuh berarti rona sangat hidup. Sebuah jenuh merah adalah merah yang belum terkontaminasi oleh rona lain. Itu merah 100%. Desaturation melibatkan rona jenuh dan warna pelengkap. Komplementer warna berlawanan satu sama lain pada roda warna.

53 Animasi Grafis A. Penggunaan animasi Film Penggunaan animasi film tidak terbatas hanya untuk film bagi anak-anak atau film hiburan, tetapi juga dipergunakan diberbagai bidang. Disisi lain, animasi dapat menerangkan dengan rinci suatu hal atau informasi yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Berikut ini adalah contoh penggunaan animasi film : Animasi untuk Hiburan dan Komersial Sumber : Puspitosari Heni.A Animasi Grafis dengan Adobe Flash Pro CS5 Tingkat Lanjut. Yogyakarta : Skripta Media Creative. Hal 2-3

54 B. Teknik Membuat Animasi. Teknik animasi hand drawing dan komputer. Meskipun pemutaran atau tingkat proyeksi telah bervariasi sejak perkembangan sinematografi, rekaman standar dan tingkat pemutaran untuk film dan video biasanya setara dengan: Film - 24 frame sama dengan 1 detik. Video - 25 frame sama dengan 1 detik (PAL). Video - 30 frame sama dengan 1 detik (NTSC). Sumber : Crhris Webster.2005.Animation The Mechanic Of Motion. Linacre House. Jordan Hill. Oxford OX2 8DP

55 Komunikasi Massa. Komunikasi Massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca / pendengar / penonton yang akan coba diraihnya, dan efeknya terhadap mereka. Komunikasi massa merupakan disiplin kajian ilmu sosial yang relatif muda jika dibandingkan dengan ilmu psikologi, sosiologi, ilmu politik, dan ekonomi. Sekarang ini komunikasi massa sudah dimasukkan dalam disiplin ilmiah. Sumber : Nurudin, M.Si Pengantar Komunikasi Massa.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. hal.2

56 Penjelasan Tentang Pariwisata Jawa Timur Provinsi Jawa Timur Berada diantara provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Bali Pada BT dan LS. Bagian Utara berbatasan dengan Laut Jawa dan selatan dengan Lautan Hindia. Luas wilayahnya ditambah dengan luas lautan km persegi adalah ,5 km persegi. Termasuk Zona ekonomi eksklusif. Luas daratan 47,130,15 km persegi terbagi atas kawasan hutan (26,2%), persawahan ,71 km persegi ( 26,07%), pertanian kering11.449,15 km persegi(24,29%), permukiman / perkampungan 5.712,15 km persegi (12,12%), perkebunan1.293,78 km persegi (2,75%), tambak / kolam 737,71km persegi (1,57%), kebun campuran 605,65 (1,29%) dan selebihnyaberupa rawa, danau, padang rumput, dan lain-lain seluas 1.201,42 km persegi (2,55%). Sumber : Guide Book Dinas Kebudayaan dan pariwisata Provinsi Jawa Timur 2011

57 Studi Eksisting, Komparator & Kompetitor

58 Eksisting Ragam Indonesia

59 Durasi : Total 30 Menit plus iklan total bersih durasi kurang lebih 21 menit. Stasiun TV : MHTV Jumlah Presenter : 1 orang. Presenter : Perempuan, dengan tampilan Fashion yang tren saat ini. Interaksi Presenter : bergaya News presenter, dengan memandu audiens dari tempat lain. Tidak terjun langsung kelapangan. Informasi Khusus : Informasi tempat wisata atau wahana hiburan keluarga lainnya. Informasi Global : Menayangkan informasi ke berbagai tempat wisata hanya sekilas tentang tempat wisata tersebut, yang sebagian besar orang sudah banyak mengerti. Tampilan Bumper : Dengan tampilan liveshoot pada awal bumper dan di kombinasi dengan Typography 2D yang dipadu dengan grafis. Soundtrack Bumper : Lagu Aransement. Cyron : Memberi efek kombinasi streth in dan out pada Cyron dan ciri khas gambar pada bumper. Dan Font yang khas dalam acara ini. Angel Shot : Langsung take shoot dilapangan dengan presenter menjelaskan di studio lain. Layaknya tampilan News. Tempat yang menjadi bahasan : Seluruh Indonesia. Rundown Acara : seorang presenter menjelaskan daerah mana yang akan dibahas dengan tampilan layar kecil disampingnya. Dengan background taman hotel atau bangunan lain dan fashion presenter yang trend saat ini dan presenter menampilkan acara dengan santai. Terkesan acara ini seperti News yang dikemas dengan ringan. Namun presenter hanya menjelaskan tempat wisata yang ditayangkan dengan Narasi saja. Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia

60 Komparator 1. Jejak Petualang

61 Durasi : Total 30 Menit plus iklan total bersih durasi kurang lebih 21 menit. Stasiun TV : Trans 7 Jumlah Presenter : 1 orang. Presenter : Perempuan, dengan tampilan khas petualang. Interaksi Presenter :Seperti layaknya pengembara yang terkadang membaur dengan masyarakatsekitar. Informasi Khusus : Informasi petualangan selama perjalanan ke tempat wisata dan informasi tempat wisata. Informasi Global : Menayangkan perjalanan-perjalanan ke berbagai tempat yang penuh dengan petualangan. Keanekaragaman hayati, budaya, dan eksotika bawah laut merupakan kekayaan nusantara. Keunikan adat istiadat yang dipadu keramahtamahan membuat Indonesia memiliki ciri khas tersendiri. Tampilan Bumper : Dengan tampilan liveshoot pada awal bumper dan di kombinasi dengan Typography 3D yang ke luar dengan stilasi seorang traveler menambah cirikhas dari acara ini. Soundtrack Bumper : Khas Lagu daerah. Cyron : Memberi efek kombinasi streth in dan out pada Cyron dan ciri khas gambar pada bumper. Dan Font yang khas dalam acara ini. Angel Shot : Langsung take shoot dilapangan dengan presenter. Tempat yang menjadi bahasan : Seluruh Indonesia. Rundown Acara : seorang presenter terjun kelapangan dan menjelaskan dia sekarang berada dimana, dan menjelaskan keaneka ragaman hal yang ada didaerah tersebut. dan terkadang mereka juga membaur dengan masyarakat sekitar untuk memperkenalkan budaya yang ada didaerah tersebut. Dan mencoba hal-hal yang unik didaerah tersebut. Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia.

62 2. American Adventure

63 Durasi : Total 30 Menit plus iklan total bersih durasi kurang lebih 21 menit. Stasiun TV : National Geographic. Jumlah Presenter : 2 orang. Presenter : 2 orang laki-laki yang bergaya sporty MTB dengan mengendarai sepedanya menjelajah nuansa alam Amerika. Interaksi Presenter : Dengan dipandu 2 presenter pria dengan mengendarai mountain bike disetiap perjalanannya. Dengan memberikan informasi baik itu tentang tempat pariwisatanya maupun informasi lain yang berguna bagi mereka yang gemar MTB. Informasi Khusus : Petualangan yang diisi Informasi nuansa alam dengan ditampilkan dengan gaya lain, yaitu menggunkan media sepeda. Informasi Global : Program ini adalah alternatif lain bentuk berita atau news feature yang unik dan menarik. Hidden Paradise dikemas dalam bentuk story-line yang komunikatif dan menghibur namun tetap seimbang dan tajam. Pada program ini selain membahas tentang petualangan mereka menggunakan sepeda dengan medan yang tidak biasa, acara ini juga melihatkan nuansa alam Amerika yang penuh eksotika. Selain itu mereka juga memperlihatkan kehidupan mereka selama dijalan. Perjalanan mereka cukup jauh dengan target 250 mil sehingga mulai presenter bangun tidur, melanjutkan kegiatan, hingga mereka tidur kembali. Angel Shot : Langsung take shoot dilapangan dengan presenter. Tempat yang menjadi bahasan : daerah Amerika yang mempunyai rute yang ekstreme dan nuansa alam yang indah. Rundown Acara : 2orang presenter terjun kelapangan dengan menggunakan peralatan lengkap touring dengan mengendarai mountain bike kemudian menjelaskan dimana mereka berada dan segala kegiatannya selama diperjalanan. Hingga bagaimana mereka mendapatkan makanan ditempat yang mereka kunjungi saat itu. Bahasa yang digunakan : Bahasa Inggris. Keunggulan acara : Gaya presenter dengan membawa sepeda ketika menjelajah disebuah tempat.

64 Kompetitor 1. Peppi Explorer

65 Durasi : Total 30 Menit plus iklan total bersih durasi kurang lebih 21 menit. Stasiun TV : Trans TV Jumlah Presenter : 2 Orang ( 1 host, 1 kameraman Plus Host ) Presenter : Laki-laki ( Peppi ) & Gimmick ( Kameraman sekaligus Host ) Interaksi Presenter : Langsung dilapangan dengan bercanda dengan cameraman. Dan mengenalkan suatu daerah sekaligus ke budayaan daerah tersebut. Informasi Khusus : Informasi petualangan selama perjalanan ketempat wisata hingga kuliner, budaya, dan kesenian. Informasi Global : Program Peppi The Explorer / Petualangan Gokil merupakan sebuah acara magazine yang memparodikan program-program petualangan. Penekanan lebih kepada keseruan, kekocakan host bagaimana interaksi dengan alam liar, kota besar atau lokasi apapun yang dijelajahinya. Di setiap episode, ada beberapa tips ngawur yang diberikan oleh host untuk survive. Dipandu dengan gimmick dari host dan kameraman iseng yang selalu menjadi musuh host di setiap perjalanan. Cara Presenter menampilkan : Langsung terjun kelapangan dan menjelaskan selama perjalanan. Tampilan Bumper : Dengan tampilan liveshoot pada awal bumper dan di diakhiri dengan Typography 3D dan background 3D pegunungan. Soundtrack Bumper : Suara alam yang dikombinasi dengan musik- musik daerah pedalaman. Cyron : Efek-efek Font yang bersifat meledek, atau selingan animasi si Peppi. Angel Shot : Extreme Shoot Langsung take shoot dilapangan dengan kameraman yang sekaligus presenter. Tempat yang menjadi bahasan : Seluruh Indonesia. Rundown Acara : seorang presenter terjun kelapangan dan menjelaskan dia sekarang berada dimana, dan menjelaskan keaneka ragaman hal yang ada didaerah tersebut. Namun dengan tampilan yang berbeda ada seorang kameraman yang berfungsi sebagai host juga untuk menjadi lawan bicara dari Peppi. Yang kemudian ditutup dengan pesan yang ditampilkan secara jenaka. Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia.

66 2. Koper Ransel

67 Durasi : Total 30 Menit plus iklan total bersih durasi kurang lebih 21 menit. Stasiun TV : Trans TV Jumlah Presenter : 2 Orang. Presenter : Laki-laki & Perempuan. Interaksi Presenter :Langsung dilapangan dengan saling berinter aksi antar presenter dengan memberikan info tempat wisata dan info rincian biaya wisata. Informasi Khusus : informasi tentang liburan serta informasi biaya yang dikeluarkan. Informasi Global : Program yang dibagi kedalam 3 segmen ini akan memberikan informasi tentang liburan dan tempat tempat yang dapat dikunjungi (recommended places) serta informasi biaya yang dikeluarkan oleh Host sebagai panduan kepada pemirsa yang akan berlibur ke tempat itu. Koper & Ransel juga akan mengulas beragam tempat wisata khususnya di Indonesia. Cara Presenter menampilkan : Langsung terjun kelapangan dan menjelaskan selama perjalanan. Tampilan Bumper : Dengan tampilan Grafis berupa arah Panah dan tampilan warna cerah pada bagian Background, seolah menambah kesan semangat dari acara ini. Serta dipadu dengan font yang simple namun jelas. Soundtrack Bumper : Musik aransement Cyron : Bagian dari Bumper yang dipadu dengan motion grafis Angel Shot : Langsung take shoot dilapangan Tempat yang menjadi bahasan : Seluruh Indonesia. Rundown Acara : seorang presenter terjun kelapangan dan menjelaskan dia sekarang berada dimana, dan menjelaskan keaneka ragaman hal yang ada didaerah tersebut. Namun dengan tampilan yang berbeda dengan memberikan rincian biaya ketika presenter melakukan perjalanannya. Disini selain menawarkan keindahan alamnya presenter juga memberikan informasi biaya yang dikeluarkan ketika jalan-jalan disuatu yempat wisata. Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia.

68 3. Jejak Si Gundul

69 Durasi : Total 30 Menit plus iklan total bersih durasi kurang lebih 21 menit. Stasiun TV : Trans 7 Jumlah Presenter : 1 orang Presenter : Laki-laki ( Heru Gundul ) Interaksi Presenter :Mengenalkan kondisi alam yang dilewati.dan berusaha hidup seadanya dengan kemampuannya yang terkadang juga mengenalkan SDA yang adadi suatu daerah. Informasi Khusus : Informasi Sumberdaya alam dan Sumber Daya Manusianya. Informasi Global : Bercerita tentang perjalanan seorang pemuda yang berkelana dan mengembara ke pelosok negeri. Dengan melakukan perjalanan ala backpacker dengan menumpang truk barang, ikut kapal nelayan, atau berjalan kaki.si Gundul akan berpartisipasi dan merasakan tradisi dan budaya masyarakat yang ditemui, juga memanfaatkan apa saja yang diperoleh dalam perjalanan.bekal perjalanan hanya diperoleh darisumberdaya alam atau upah pekerjaan yang dilakukan selama pengembaraannya. Tampilan Bumper : Tampilan awal dengan muncul tokoh utama yaitu si Gundul yang kemudian disusul dengan simbol mata angin dan font 3D untuk judul acara. Soundtrack Bumper : Musik aransement modern Cyron : Dengan tampilan sederhana dengan warna khas dengan tampilan gambar mata angin. Angel Shot : Langsung take shoot dilapangan dengan presenter. Tempat yang menjadi bahasan : Seluruh Indonesia. Rundown Acara : Berkelana tak kenal lelah membuat si Gundul untuk berusaha mencukupi kebutuhannya dalam berkelana, mulai makan hingga tempat tinggal. Itu semua didapat dari membantu orang-orang yang ada didaerah tersebut. Yang tujuannya adalah agar audience mengerti kehidupan masyarakat lain yang bisa dibilang unik dan kadang membawa pesan yang positif bagi audience. Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia.

70 KONSEP DESAIN

71 Gambaran Umum MHTV merupakan televisi lokal Surabaya yang bernaung dibawah MNC group. MHTV merupakan televisi lokal Surabaya yang populasinya kurang lebih mencapai dengan segmentasi usia 15 tahun keatas. Dengan konten program News, Variety show, Talk show, Dokumentary, Features, Lifestyle dan Entertainment. Presentase program yang tayang setiap harinya adalah 50 % sesuai dengan visi dan misi dari MHTV itu sendiri yaitu Medical and Health televisi dan sisanya 50% program televisi yang bersifat regular. Dengan dasar inilah program acara ini dibuat bahwa MHTV menunjukkan tayangan adventure yang dipadu dengan kesehatan melalui media sepeda. Program acara ini tidak semata-mata hanya untuk memberikan hiburan bagi audiens namun juga memberikan informasi kesehatan dari sisi lain yang bisa dibilang lebih berani dan menegangkan.

72 Deskripsi Perancangan Acara yang ditampilkan dari tempat pariwisata yang belum terekspose di seluruh Jawa Timur. Konsep program acara ini yaitu memadukan antara adventure dengan olahraga sepeda. Pada tampilan grafis akan dibuat semenarik mungkin sehingga lebih selaras dengan tema dan konsep dari acara tersebut. Presenter menyampaikan secara langsung dari tempat wisata yang menjadi pembahasan ketika acara tersebut ditayangkan. Presenter berinteraksi langsung dengan alam dan masyarakat sekitar sehingga lebih terasa human interestnya. Presenter memberikan rincian biaya selama perjalanan dia selama seharian ditempat wisata yang dikunjungi. Presenter memberikan informasi tambahan tentang biografi seseorang yang ada ditempat pariwisata tersebut, selain sebagai inspirasi bagi penontonnya pada akhir segmen ini juga sebagai pesan dari acara ini.

73 Penelusuran Masalah Pihak MHTV kekurangan program acara yang mana pernah disupport oleh partnernya. Pihak MHTVpun mengalami penurunan audience sebanyak 30% - 40% hal inilah yang membuat pihak MHTV ingin mengembalikan rattingnya.(interview dengan Market Communication MHTV, bapak Erwin) Audiens memiliki tren olahraga yang saat ini sedang booming di semua kalangan masyarakat yaitu bersepeda. Namun saat ini audiens mulai merasa jenuh dengan rute yang biasa saja. Mereka lebih tertarik pada rute yang lebih menantang. Hal ini juga didukung oleh hasil penjualan sepeda yang akhir-akhir ini mengalami kenaikan hingga 30 % pada jenis MTB ( mountain Bike ). (Deep Interview dengan SPV Rodalink Sidoarjo, Ibu Wahyu) Dari acara-acara yang ada selama ini di televisi, audience lebih interest ke acara pariwisata yang dikonsep petualangan( Hasil survey kuisioner 3 Juni 2011 )

74 Target Segmen Target audiens untuk perancangan program televisi lokal bertema petualangan dengan memberikan informasi pariwisata Jawa Timur, sesuai dengan target segmen M&HTV sendiri yaitu 15 tahun keatas. dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu Mahasiswa, para pecinta traveling, orang-orang yang sudah berumah tangga, dan Masyarakat umum. Target audiens dibagi banyak kelompok karena program acara petualangan ini tidak semua segmen menyukai akan acara seperti ini namun bisa dibilang semua masyarakat bisa menikmati acara ini, khususnya bagi mereka yang suka traveling atau mereka yang ingin mencari informasi traveling seputar Jawa Timur.

75 Target Audiens Demografis Laki-laki dan perempuan Umur tahun sesuai dengan audience yang sering menonton acara petualangan. Psikografis Suka berekreasi Traveler Suka terhadap hal-hal baru. Suka akan pengetahuan Suka hiburan Geografis Target audience yang dituju adalah masyarakat Jawa Timur, khusunya daerah siaran MHTV Gerbang Kertasusila, Tuban, Kertosono, Bojonegoro.

76 Karakteristik Aktivitas : Diwaktu luang, segmen gemar menonton televisi ( 23% ), membuka internet ( 22% ), mendengarkan music ( 15% ), nongkrong ( 11% ), rekreasi ( 9%), membaca ( 8% ), Bermain ( 6% ), olah-raga dan belanja ( 3% ). Dan biasanya audience menghabiskan waktu nonton televisi bersama keluarganya ( 57% ), audience menghabiskan waktu menonton televisi rata-rata 1-2 jam dalam sehari ( 48% ), Dan rata-rata audience menonton televisi dirumah ( 100% ), channel yang ditonton adalah TransTv ( 43% ), dan stasiun televise lokal yang ditonton terbanyak adalah JTV,SBO, dan MHTV ( 36%, 29%, 23% ), dan acara yang di tonton audience acara petualangan ( 23% ).

77 Minat : Ketika menonton televisi yang sering ditonton adalah acara petualangan ( 23% ), dan acara humor ( 21% ). Untuk membuka internet audience sering membuka jejaring social ( 50% ) dan menggunakan internet dirumah ( 96% ), menggunakan internet selama 3 5 jam ( 48% ). Untuk bacaan yang digemari responden tertinggi adalah Novel ( 25% ), disusul dengan buku ensiklopedia ( 20% ), komik Koran dan tabloid ( 15% ), dan terakhir buku cerita bergambar ( 10% ). Responden sering berolahraga basket ( 40% ), diikuti dengan olahraga lain ( 30% ), Bersepeda ( 20% ), dan Volli ( 10% ). Dalam hal mendengarkan music, responden dering mendengarkan music Pop music bergenre lain-lain ( 29% ), yang diikuti dengan lagu Rock ( 25% ), dan yang terakhir adalah lagu Jazz ( 17%). Responden biasa berekreasi di pantai ( 28% ), kemudian disusul dengan tempat rekreasi keluarga dan pegunungan ( 27% ), dan wisata alam liar 17% ).

78 Produk Produk yang dihasilkan nantinya adalah sebuah program acara yang bertema petualangan dengan durasi 30 menit yang menampilkan potensi pariwisata Jawa Timur. Dengan dipandu oleh seorang presenter perempuan yang berusia kisaran tahun, muda, enerjik, cantik, humoris dan berjiwa petualang. Dengan membawa sepeda untuk menjelajah rute perjalanannya akan memberikan pandangan yang berbeda dari acara ini dibanding acara lainnya..

79 Segmentasi Seperti yang dijelaskan sebelumnya pada bagian target audiens diatas, segmen yang dituju adalah kisaran umur tahun sesuai dengan audiens yang sering menonton acara petualangan.

80 Positioning Program televisi yang berisikan tentang seluruh potensi Pariwisata yang ada di Jawa timur, namun memiliki potensi yang luar biasa. Program acara ini nantinya akan ditampilkan dengan gaya lain oleh presenternya yaitu dengan mengendarai sepeda ketika melalui rute perjalanannya. Hal ini yang membuat acara ini lain dengan yang lain karena pada usia dewasa selain berpetualang mereka juga gemar bersepeda.

81 Kebutuhan Konsumen Kebutuhan dari konsumen adalah akan adanya program televisi yang menyuguhkan informasi tentang potensi Pariwisata Jawa Timur, dengan tampilan yang menarik untuk dewasa. Serta informasi yang benar-benar baru dan tempat wisata yang masih alami. Dengan dipandu presenter wanita berumur tahun yang enerjik, ceria, berjiwa petualang, seksi namun modis, humoris dan bisa membaur dengan masyarakat sekitar.

82 Uniqe Selling Point Unique selling prepotition yang akan diberikan pada Program acara bertema petualangan yang akan dirancang adalah : Fresh, baik dalam informasi, maupun tampilan desain pendukung dalam program acara tersebut. News dan komunikatif, mampu memberikan informasi Pariwisata Jawa Timur yang mengandung unsur berita pariwisata dan hal lain pendukungnya. Interactif, presenter dengan gaya petualang mencoba menampilkan dengan gaya

83 Strategi komunikasi Dengan audiens program televise bertema petualangan ini adalah masyarakat seluruh Jawa Timur yang berusia tahun, oleh karena itu gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia, Dengan gaya bahasa yang sederhana dan biasa digunakan sehari-hari, mengingat bahasa masyarakat Jawa Timur beragam. Jadi untuk menjembatani akan hal itu bahasa Indonesia akan menjadi bahasa yang masyarakat Jawa Timur mengerti.

84 KONSEP KEYWORD

85

86 Makna Denotatif Menurut kamus Oxfordictionary.com, kata Sporty memiliki arti olah-raga, menggerakkan bagian tubuh dengan ritme tertentu atau dengan alat olah-raga seperti barble, matras, tali skiping, dan lain-lain. Kata adventure menurut kamus yang sama memiliki arti suatu pengalaman menarik atau aneh mungkin juga merupakan suatu usaha, biasanya berani beresiko, dengan tujuan tertentu. Istilah ini sering digunakan untuk merujuk kepada kegiatan dengan beberapa potensi bahaya fisik..

87 Makna Konotatif Makna dari keyword Sporty adventure sendiri adalah menghadirkan sebuah program televisi dengan tema petualangan yang dipandu oleh seorang presenter perempuan dengan memberikan informasi potensi pariwisata yang ada di Jawa Timur dengan menggunakan alat olah-raga yang sedang digandrungi masyarakat saat ini yaitu sepeda sebagai properti disetiap perjalanannya.

88 Kriteria Desain

89 Bumper Acara Image Dalam menyajikan sebuah image bumper, dipilih perwakilan yang memungkinkan dan mendukung konsep desain.image pada bumper yang dapat mewakili sebuah institusi pariwisata diantaranya adalah lanscape, kegiatan traveler, perlengkapan para traveler, benda-benda khas Jawa Timur, Kebudayaan Jawa Timur, issue-issue yang menarik di Jawa Timur, dll. Dengan tampilan image Live Shot yang dikombinasi dengan 2 Dimensi akan menambah kesan menarik. Sumber : Hasil survey kuisioner 3 Juni 2011

90 Typografi Font merupakan elemen erat kaitannya dengan sebuah karya desain. Perancangan program acara dokumenter petualangan ini, akan lebih terasa petualanangannya dengan tampilan pada Bumper awal dengan ditambah tampilan font Script sehingga menambah kesan menarik darik bumper yang ditampilkan. Pada Bagian Cyron font yang akan digunakan sama yaitu jenis script yang mana pada font ini mempunyai karakteristik yang natural namun anggun. Begitu juga pada Kredit title bagian akhir acara akan kami gunakan font jenis script ini yang mana telah kami dapat dari hasil kuisioner. ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz Sumber : Hasil survey kuisioner 3 Juni 2011

91 Sound Pada bagian sound, untuk sountrack pada Bumper hasil kuesioner menunjukkan music rock lebih dominan dipilih oleh audiens. Untuk soundtrack dari isi acara sendiri menurut kuesioner yang disebar, lebih menurut pada tampilan yang akan ditayangkan.

92 Warna / Tone video Tone warna yang akan digunakan pada video dokumenter petualangan ini adalah warna cerah kamera, karena dengan warna cerah dari kamera warna yang dihasilkan adalah warna yang sebenarnya dan bisa mendukung gambar yang kebanyakan nantinya adalah gambar pemandangan yang akan diambil.

93 Bumper

94 Pada bagian Bumper menunjukkan visualisasi campuran Lifeshoot dengan 2 dimensi. Dimana pada setiap bagian lifeshot menunjukkan pariwisata yang ada didaerah tersebut dan dijelajah menggunakan sepeda. Sumber : Hasil Survey Kuisioner Visual 3 Juni 2011

95 Isi program acara Pada program acara yang berdurasi 30 menit ini akan dirinci dalam 4 segmen, dengan total bersih untuk acara 21 menit dengan 3 kali iklan yang berdurasi 3 menit setiap penayangan iklan. Hal ini merupakan tatanan dari pihak MHTV yang dengan terdiri dari 4 segmen dan 3 break ( iklan ).

96 Segmen 1 : Pengenalan presenter dan Pengenalan potensi pariwisata yang ada didaerah yang akan dibahas. Audiens ditawari dengan rute perjalanan di suatu tempat yang cukup menantang untuk dilewati sepeda. Selanjutnya Presenter menjelaskan spesifikasi sepeda yang dipakainya pada saat itu. Kali ini presenter mencoba melewati rute perjalanan memasuki pantai Kondang merak. Selain itu presenter juga menjelaskan spesifikasi sepeda yang dipakainya saat itu, yaitu Wim Cycle C-One.

97 Segmen 2 : Pengenalan Pariwisata yang diselingi dengan Informasi tempat-tempat pariwisata lebih unik lainnya. Audiens disuguhi dengan tampilan sebuah tempat pariwisata yang indah dengan tampilan panoramanya. Agar lebih menarik presenter berinteraksi dengan alam sekitar dengan mengggunakan sepeda. Presenter mencoba menjelajahi dipinggiran pantai mulai berjalan dengan menuntun sepedanya, presenter juga memanjat tebing untuk mengenalkan ke audiens tentang pesona wisata didaerah tersebut..

98 Segmen 3 : Pengenalan Pariwisata yang diselingi dengan informasi kuliner, Budaya, dan kerajinan sekaligus didampingi oleh masyarakat sekitar. Audiens akan diberi informasi tentang kuliner, kerajinan, kebudayaan, masyarakat disebuah daerah yang sangat khas. Namun pada program acara ini yang disuguhkan yaitu tentang kulinernya, yaitu kebab tuna yang sangat khas di pantai kondang merak ini.

99 Segmen 4 : Presenter menutup acara, dengan memberikan pesan tentang kehidupan yang dipaparkan oleh narasumber. Audiens akan diberi sebuah informasi rincian biaya ketika audiens ingin pergi kesana. Biaya yang ditampilkan pada program ini yaitu rincian biaya mulai dari tiket masuk hingga makanannya.

100 Kriteria Desain Tampilan image pada bumper yang menarik pada acara petualangan adalah Live Shot dengan kombinasi 2 Dimensi dengan presentase ( 32%). Alternatif 1

101 Alternativ 2

102 Alternatif 3

103 Alternatif 4

104 Bumper penutup Segmen Bumper penutup segmen ini merupakan bumper yang berfungsi untuk penanda berakhirnya setiap segmen. Durasi dari bumper penutup ini jauh lebih sedikit dari bumper pembuka yaitu antara 3 5 detik.

105 Alternatif 1

106 Alternatif 2

107 Name Tag / Cyron Berdasarkan hasil kuisioner visual yang telah dibuat susunan name tag/ Cyron yang menarik buat acara petualangan adalah Full pada bagian tidak terlalu dibawah layar.

108 Alternatif 1 Alternatif 2

109 Alternatif 3

110 Motion Grafis Pada bagian motion grafis ini ditambahkan untuk memberikan kesan agar audiens tidak terlalu bosan dengan tampilan teks yang ditampilkan. Dengan diberikan motion grafis audiens lebih tertarik karena ada kesan gerak yang menunjukkan informasi itu ditampilkan.

111 Alternatif motion grafis Alternatif 1 alternatif 2

112 Selain itu motion grafis juga terlihat pada segmen 4 untuk menampilkan Rute pada peta.

113 Kredit title Pada program acara ini kredit title ditampilkan dibawah layar dengan background acara itu sendiri dengan effect fade in fade out. Agar audiens tidak merasa jenuh dengan tampilan yang seperti biasanya.

114 Alternatif 1 Alternatif 2

115 Alternatif 3

116 Logo Program acara Alternatif 1 alternatif 2

117 Alternatif 3

118 5.6.4 Story Line Bike adventure. Segmen 1 Scene awal menunjukkan ciri khas dari kota Malang mulai dari stadion kanjuruhan hingga keramaian tengah kabupaten Malang. Presenter berhenti untuk menjelaskan keberadaannya sekarang kepada audiens dan menjelaskan data dirinya. Sambil berjalan menyusuri rute presenter menjelaskan perjalanannya kali ini di Kabupaten Malang, yaitu ke Pantai Kondang Merak. Presenter berhenti sejenak ditepi jalan tepatnya dijalan menuju arah pantai, sekaligus menjelaskan tentang spesifikasi sepeda yang dipakainya saat ini. Pada perjalanan presenter mengomentari dari rute dan sepeda yang dipakainya. Angle-angle kamera dari sudut presenter, sepeda yang dikendarai, hingga angle lain yang menunjukkan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisa dari Perancangan Program Features Televisi Lokal Surabaya Bertema Bike Adventure dengan Lingkup Jawa Timur untuk Dewasa ini dapat diambil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pertelevisian semakin meningkat setiap tahunnya. Dengan makin bermunculannya stasiun-stasiun televisi baru, baik lokal maupun nasional, bahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah, menyimpan begitu banyak pesona alam yang memiliki nilai informatif amat tinggi bagi

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stasiun televisi menayangkan berbagai jenis program acara setiap harinya dalam jumlah yang banyak dan beragam. Ada program berita yang terbagi menjadi hardnews dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebutuhan untuk bersosialisasi dengan individu atau masyarakat. Komunikasi menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi seperti yang dikatakan oleh Onong Uchyana Effendy adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh seluruh manusia. Dikarenakan komunikasi adalah cara

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh seluruh manusia. Dikarenakan komunikasi adalah cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini komunikasi merupakan kegiatan yang pasti dilakukan oleh seluruh manusia. Dikarenakan komunikasi adalah cara yang digunakan manusia untuk bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah belajar bagaimana proses editing pada sebuah program acara televisi (TV)

BAB I PENDAHULUAN. adalah belajar bagaimana proses editing pada sebuah program acara televisi (TV) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan yang ingin dicapai dalam Kerja Praktik ini adalah melatih kerja secara langsung di sebuah perusahaan, yaitu PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya teknologi media massa pada zaman modern ini semakin memudahkan masyarakat untuk mendapat informasi. Membuat masyarakat untuk dituntut serba cepat untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Acara televisi saat ini didominasi oleh program acara hiburan yang hanya mengejar rating dan share yang berorientasi kepada keuntungan saja. Begitu banyaknya

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Apa yang akan dibuat oleh penulis disini adalah sesuatu yang berhubungan dengan sebuah promosi bersifat komersial. Sebuah video promosi sebuah universitas di

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP PERANCANGAN. video promosi ini, adalah salah satu dari berbagai macam media komunikasi

BAB III STRATEGI DAN KONSEP PERANCANGAN. video promosi ini, adalah salah satu dari berbagai macam media komunikasi BAB III STRATEGI DAN KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Media Berbagai cara dapat dilakukan untuk membuat suatu informasi atau pesan yang di sampaikan secara efektif dan menarik. Begitu juga dengan pembuatan

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Offline Editing 1

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Offline Editing 1 BAB 5 EVALUASI 5.1 Pasca Produksi Setelah melalui tahapan pra produksi dan produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Dalam tahapan ini hasil shooting dan kumpulan hasil stock shoot dipilih dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pertelevisian adalah dunia yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Hampir setiap hari dan setiap waktu, banyak orang menghabiskan waktunya

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Deskripsi Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) Selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media, penulis didampingi oleh Ine Yudhawati selaku PA (production assistant)

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Konsep Komunikasi 3.1.1. Target market Target market adalah para wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang sedang mencari informasi mengenai alternatif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri televisi berkembang sangat pesat dalam sepuluh tahun terakhir. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut pangsa pasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan zaman yang kian hari mendorong masyarakat akan hausnya informasi dan hiburan, salah satunya adalah tayangan yang televisi hadirkan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media penerima suara dan gambar bergerak yang dapat menjangkau khalayak dalam jumlah besar dan dalam waktu yang bersamaan. Penggunaan elemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yang akhirnya semakin meningkat kebutuhan-kebutuhan hidup. meningkat seiring perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yang akhirnya semakin meningkat kebutuhan-kebutuhan hidup. meningkat seiring perkembangan zaman. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. alat-alat elektronik dibandingkan bermain bersama teman-temannya dilapangan

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. alat-alat elektronik dibandingkan bermain bersama teman-temannya dilapangan 27 BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Iklan ini dibuat berdasarkan pada fenomena perubahan pola permainan anakanak pada masa sekarang ini yang lebih sering terlihat bermain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya. Alamat : Graha Bumi Surabaya Lantai 5

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya. Alamat : Graha Bumi Surabaya Lantai 5 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profil Umum Perusahaan Nama Perusahaan : PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya Alamat : Graha Bumi Surabaya Lantai 5 Jl. Basuki Rachmat No. 106 128 Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat berkomunikasi

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) DISUSUN OLEH: ANDREW ALEXIS. N TUBAGUS ADITYA NUGRAHA Universitas Al Azhar Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat menjadikannya sebagai sarana hiburan utama. Hampir di setiap rumah memiliki televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pamor Indonesia sebagai salah satu destinasi berlibur favorit wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pamor Indonesia sebagai salah satu destinasi berlibur favorit wisatawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pamor Indonesia sebagai salah satu destinasi berlibur favorit wisatawan dalam dan luar negeri membuat nilai investasi di industri pariwisata terus tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara luas. Tidak dapat dipungkiri lagi, televisi saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara luas. Tidak dapat dipungkiri lagi, televisi saat ini telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual merupakan medium paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie BAB 5 EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing Setelah selesai tahapan pra produksi dan tahapan produksi maka tahapan selanjutnya adalah pasca produksi. Dimana dalam tahapan pasca produksi ini adalah sebuah tahapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangatlah pesat, salah satu buktinya adalah banyak stasiun televisi yang bermunculan. Stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses, produksi dan pasca produksi dalam pembuatan film AGUS. Berikut ini adalah penjelasan proses pembuatan film yang berjudul AGUS, sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN

BAB V PENUTUP KESIMPULAN BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Kebijakan programming televisi merupakan pijakan televisi dalam menampilkan program acaranya. Karena programming sangat berperan penting bagi keberhasilan sebuah stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai program berjenis NEWS, TALKSHOW, VARIETY SHOW, REALITY SHOW, DRAMA, FEATURE & DOCUMENTER dan jenis lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai program berjenis NEWS, TALKSHOW, VARIETY SHOW, REALITY SHOW, DRAMA, FEATURE & DOCUMENTER dan jenis lainnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dari tahun ke tahun seiring dengan perkembangan media massa yang semakin maju, salah satu yang mencuat perhatian terhadap masyarakat adalah media massa

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Bandung TV mulai mengudara pada 3 Januari 2005 selama 10 jam dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Bandung TV mulai mengudara pada 3 Januari 2005 selama 10 jam dengan BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Tinjauan Tentang Bandung TV 3.1.1 Bandung TV PT. Bandung Media Televisi Indonesia atau yang lebih dikenal Bandung TV merupakan afiliasi dari PT. Bali TV Narada. Stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi, masyarakat lebih moderen ditandai dengan adanya perkembangan teknologi secara besar-besaran. Komunikasi manusia tidak mengenal jarak

Lebih terperinci

Penelusuran Masalah Analisa Objek desain

Penelusuran Masalah Analisa Objek desain BAB 1V KONSEP BAB IV KONSEP DESAIN DESAIN Penelusuran Masalah Analisa Objek desain Komik Majapahit berhenti cetak pada akhir tahun 1990 Berbanding lurus dengan invasi manga ke Indonesia Komik Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Global Trend adalah salah satu program yang disiarkan oleh televisi berlangganan indovision yakni MNC Fashion. Global Trend berisikan informasi mengenai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program non berita merupakan program yang dapat dibedakan berupa program hiburan musik, drama, olahraga dan agama. Program non berita yang banyak digemari oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi menampilkan gambar yang menarik dan menghibur, gambar televisi terkadang

Lebih terperinci

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari segi visual berkualitas? Herman Effendy (Jurkam) : Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling sulit dan paling menantang dibandingkan dengan jenis industri lainnya. Mengelola media

Lebih terperinci

BAB II PROFILE PERUSAHAAN

BAB II PROFILE PERUSAHAAN BAB II PROFILE PERUSAHAAN 2.1 Sejarah BCTV (Bussiness Channel Television) adalah salah satu televisi lokal di Surabaya, Indonesia. Memulai siarannya pada tanggal 7 Juli 2009 mulai pukul 08.00 24.00 WIB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 1. Teori Tipografi Typografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media komunikasi yang dapat mencangkup banyak penerima pesan biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media yang didukung dengan majunya teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya masyarakat adalah penggarap informasi. kebutuhan semata tetapi sudah menjadi keharusan bagi masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya masyarakat adalah penggarap informasi. kebutuhan semata tetapi sudah menjadi keharusan bagi masyarakat luas. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan media massa masyarakat dapat mengetahui apa yang terjadi diluar lingkungannya. Media massa baik cetak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Menurut Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.org, Desain Komunikasi Visual merupakan kombinasi kompleks rata-rata dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. 0 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berita (Hard News), Hiburan dan Informasi. Jika kita ingin membuat sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Berita (Hard News), Hiburan dan Informasi. Jika kita ingin membuat sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Topik dan/ atau Judul Tayang kini. Topik yang dipilih peneliti adalah tentang kehidupan wanita muslim masa Judul Tayangan : Dibalik Wanita 1.2 Latar Belakang Program televisi saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti ini industri hiburan kreatif sudah semakin banyak jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. Semua hal tersebut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL..... i HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS MATERI.. iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.....

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi Perancangan dalam pembuatan media informasi snorkeling sebagai promosi wisata alam bawah laut Pantai Teluk Limau ini adalah

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN IV. KONSEP PERANCANGAN A. Gagasan Perancangan Pemilihan Media pada pengenalan komunitas kineforum ini menggunakan majalah sebagai media utama, media tersebut terbilang karena mudah untuk masuk ke golongan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Perancangan Video Virtual Reality Gunung Tangkuban Perahu ini termasuk dalam lingkungan non-fisik, yaitu sebagai media penyampaian cerita dongeng

Lebih terperinci

TV PRODUCTION (Practical Approach)

TV PRODUCTION (Practical Approach) TV PRODUCTION (Practical Approach) Prepared By: Drs. Wardi Wahid, MM INDOMERICA VIDEOGRAPHY WORKSHOP 7 November 2016 7 November 2016 TV PROD/Indomerica/Wardi Wahid 1 1. PENDAHULUAN JENIS TELEVISI TV Publik

Lebih terperinci

PERANCANGAN VISUAL DESTINATION BOOK MUSEUM KERETA API AMBARAWA

PERANCANGAN VISUAL DESTINATION BOOK MUSEUM KERETA API AMBARAWA 1 PERANCANGAN VISUAL DESTINATION BOOK MUSEUM KERETA API AMBARAWA GUSNUN PANGARA 3402 109 039 Museum Kereta Api Ambarawa sebagai satu-satunya museum di Indonesia yang berfungsi menyimpan benda-benda bersejarah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Setelah proses penelitian dan pembuatan sketsa yang telah diterangkan pada bab III, pada bab ini membahas mengenai proses dan implementasi desain pada berbagai media yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Dalam Cangara (2012:158) disebutkan penemuan televisi sebagai kombinasi antara radio dan film merupakan penemuan yang luar biasa dalam abad ke-20. Hal ini ditandai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya wawasan manusia yang didukung oleh perkembangan jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran. Sejumlah besar

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan dalam pembuatan video klip Blood Angel yang berjudul Perjalanan Cinta adalah dengan menggunakan teknik chroma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Sebagian besar kota besar yang ada di Indonesia saat ini semakin berkembang seiring dengan pertumbuhan penduduk. Salah satu kota yang berkembang saat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Radio, sebagai sebuah media komunikasi, telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Seperti halnya media komunikasi massa pada umumnya, radio

Lebih terperinci

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Pasca Produksi (penyuntingan program) 1. Menemukan Ide/gagasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah televisi yang menyiarkan acaraacara yang menjunjung tinggi konten acara yang bermanfaat bagi masyarakat dan negaranya. Televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai macam jenis program seperti edukatif, informatif, hingga hiburan pun ditayangkan di TRANS TV. Dari berbagai macam jenis program acara yang ada di TRANS TV,

Lebih terperinci

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya. ABSTRAK Televisi memiliki potensi yang besar sebagai sarana untuk menyampaikan isu-isu sejarah yang cenderung membosankan melalui penyajian tayangan news feature, yang bertujuan menyampaikan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Di jaman modern ini, masyarakat dapat dengan mudah dan menerima suatu informasi dari berbagai media massa. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehidupan manusia saat ini memasuki era globalisasi. Globalisasi itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya menyangkut informasi secara mendunia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan mengenai analisis karakteristik profil pemirsa JTV melalui segmentasi, preferensi dan penentuan posisi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI 4.1 Konsep Desain Desain iklan layanan masyarakat yang berupa media utama yang berbasis media elektronik sebagai sarana untuk mensosialisasikan iklan layanan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media elektronik, merupakan sebuah media komunikasi yang dinilai paling berhasil dibandingkan dengan media massa lainnya dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. 1

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi komunikasi tidak dapat dipungkiri telah banyak membantu umat manusia untuk mengatasi berbagai hambatan dalam berkomunikasi. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat bergerak maju bergeser menjadi serba modern. Berbagai peralatan dalam menunjang kebutuhan hidup mengandalkan pertimbangan yang rasional. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi sebagai media komunikasi massa adalah mengutamakan suatu proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya saat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara berbeda.usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosio-ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. secara berbeda.usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosio-ekonomi, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa adalah sarana yang membawa pesan. Media massa utama adalah buku, majalah, koran, televisi, radio, rekaman, film, dan web. Kebanyakan ahli teori menganggap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media yang dapat memberikan kepada khalayak penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang didapat ketika melihat

Lebih terperinci

Modul ke: Divisi Produksi. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

Modul ke: Divisi Produksi. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting. Modul ke: Divisi Produksi Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Departemen Operasional Produksi Stasiun televisi sekaligus menjadi provider content merupakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konten tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konten tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan KOMPAS GRAMEDIA TV (KGTV) dilaksanakan dengan mendirikan PT GRAMEDIA MEDIA NUSANTARA pada tahun 2008 dengan brand name KOMPASTV. KOMPASTV adalah

Lebih terperinci