BAB V SIMPULAN DAN SARAN PENGAKUAN PENDAPATAN BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK ( SAK ETAP)
|
|
- Dewi Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analysis pada penelitian dengan judul ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK ( SAK ETAP) BAB 20 PADA USAHA KECIL MENENGAH DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada Usaha Kecil Menengah di Kota Bandung 1. Kesadaran Usaha Kecil Menengah di Kota Bandung mengenai adanya Standar Akuntansi Keuangan Tanpa Entitas Akuntan Publik (SAK ETAP). Dari hasil penelitian deskriptif, mengenai kesadaran Usaha Kecil Menengah di Kota Bandung mengenai adanya Standar Akuntansi Keuangan Tanpa Entitas Akuntan Publik (SAK ETAP), terdapat hasil tanggapan sebesar 57,2% yang menyatakan responden mengetahui adanya peraturan tentang standar akuntansi untuk UKM bernama SAK ETAP sehingga kesimpulannya para pelaku UKM di Bandung sudah cukup mengetahui adanya peraturan tentang adanya standar akuntasni untuk UKM bernama SAK ETAP. Selain itu tingkat mengetahui adanya informasi tentang penggunaan SAK ETAP dinyatakan cukup. Secara keseluruhan tingkat kesadaran Usaha Kecil Menengah di Kota Bandung mengenai adanya Standar Akuntansi Keuangan Tanpa Entitas Akuntan 97
2 98 Publik (SAK ETAP) terbilang kurang dengan presentase sebesar 51,5% dari hasil tanggapan responden yang diperoleh dalam penelitian ini 2. Tingkat pemahaman UKM di Kota Bandung terhadap Standar Akuntansi Keuangan Tanpa Entitas Akuntan Publik (SAK ETAP), Tingkat pemahaman Usaha kecil Menengah di Kota Bandung terhadap SAK ETAP dinyatakan kurang baik. Hal tersebut didapat dari hasil kuisioner dari 100 responden yang menyatakan memiliki kekurangan dalam mengetahui gambaran umum isi dari SAK ETAP hasil tersenut dibuktikan dengan hasil tanggapan responden dengan presentase sebesar 47,0%, Hasil yang di dapat dari tingkapt pemahaman responden adalah sebesar 50,9% sehingga tingkat pemahaman UKM di Kota Bandung terhadap Standar Akuntansi Keuangan Tanpa Entitas Akuntan Publik (SAK ETAP), dinyatakan masih kurang baik. 3. Tingkat Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Tanpa Entitas Akuntan Publik (SAK ETAP), pada UKM di Bandung. Pada penelitian ini, terdapat hasil mengenai tingkat penerapan Standar Akuntansi Keuangan Tanpa Entitas Akuntan Publik (SAK ETAP), pada UKM di Bandung dinyatakan kurang baik. Hasil tersbut didapat dari enam indikator yang dinyatakan oleh 100 responden, diantaranya kesadaran tentang adanya SAK ETAP, tingkat pemahaman SAK ETAP, manfaat yang diterima dari SAK ETAP, kerumitan SAK ETAP, kesiapan dalam penerapan SAK ETAP, hambatan penerapan
3 99 SAK ETAP. Hasil dari enam indikator tersebut diperoleh bahwa tingkat penerapan Standar Akuntansi Keuangan Tanpa Entitas Akuntan Publik (SAK ETAP) di Kota Bandung sebesar masih sebesar 51,9%. 4. Tingkat Penerapan pengakuan pendapatan yang dilakukan oleh UKM di Bandung sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Tanpa Entitas Akuntan Publik (SAK ETAP), Dari hasil penelitian dari 100 responden menyatakan menyatakan tingkat penerapan pengakuan pendapatan yang dilakukan oleh UKM di Bandung sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Tanpa Entitas Akuntan Publik (SAK ETAP) sebesar 50,7% oleh sebab itu tingkat penerapan pengakuan pendapatan yang dilakukan oleh UKM di Bandung sesuai dengan SAK ETAP dinyatakan masih kurang baik. 5. Hambatan yang terjadi pada proses pengakuana pendapatan UKM di Bandung dalam menerapkan SAK ETAP. Dalam mengiplementasikan suatu standar kerja tidak selamanya berjalan lancar, terdapat hambatan yang terjadi saat praktik. Pada penelitian ini terdapat beberapa hambatan yang terjadi pada pada proses pengakuana pendapatan UKM di Bandung dalam menerapkan SAK ETAP, diantaranya a. Responden merasa cukup mampu dalam menerapkan SAK ETAP itu sendiri, hasil dinyatakan dengan persentase sebesar 55,2%,
4 100 b. Dalam bahasa yang ada pada SAK ETAP menjadi suatu hambatan, hal tersebut dinyatakan dengan presentase sebesar 54%, c. Metode dan cara akuntansi yang ada pada SAK ETAP cukup dipahami oleh responden, hal tersebut dinyatakan dengan hasil respon sebesar 52,2% d. Responden merasa kekurangan terhadap advokasi dan pelatihan untuk menerapkan SAK ETAP pada UKM, hal tersebut dinyatakan dengan presentase sebesar 41,2% 5.2 Saran Dengan melihat hasil kesimpulan tersebut maka penulis memberikan saran yang mungkin akan berguna baik untuk pelaku UKM maupun pihak pihak lain. Saran saran tersebut sebagai berikut : 1. Bagi pelaku UKM sebaiknya menyesuaikan sistem akuntansi usaha yang dilakukan menggunakan standar akuntansi yang berlaku umum terutama menggunakan Standar Akuntansi Keuangan Tanpa Entitas Akuntan Publik (SAK ETAP). Penerapan tersebut dapat berguna untuk memudahkan investor maupun kreditor dalam membaca laporan keuangan UKM. Walaupun pertama kali dalam penerapan akan mengalami kesulitan, namun setelah itu sistem akuntansi pada UKM akan berjalan sesuai standar.
5 Bagi Ikatan Akuntan Indonesia yang melakukan penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Tanpa Entitas Akuntan Publik (SAK ETAP). Diperlukannya advokasi, konsultasi dan pelatihan bagi pelaku UKM di Kota Bandung untuk lebih megenal dan memahami cara mengimplementasikan SAK ETAP, sehingga penerapan SAK ETAP terhadap UKM di Kota Bandung menjadi lebih baik 3. Bagi Peneliti selanjutnya dapat melakukan peelitian dengan: a. Memperbanyak jumlah sampel b. Meneliti kelompok industry yang berbeda c. Rentan waktu observasi yang sedikit lebih d. Meneliti dengan metode kualitatif
BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2014, pada tahun lalu terdapat 55,2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2014, pada tahun lalu terdapat 55,2 juta usaha kecil-menengah. Seluruh usaha tersebut memberikan kontribusi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibanding jasa lainnya dan disebut juga dengan istilah jasa tradisional. Jasa ini
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Jasa audit terhadap laporan keuangan merupakan jasa yang paling dikenal dibanding jasa lainnya dan disebut juga dengan istilah jasa tradisional. Jasa ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta perubahan posisi keuangan suatu organisasi. Dibuat laporan keuangan ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan adalah hasil keadaan akhir posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan posisi keuangan suatu organisasi. Dibuat laporan keuangan ini memiliki tujuan
Lebih terperinciMETODE DAN MEDIA SOSIALISASI AKUNTANSI PADA UKM DI KOTA PALEMBANG
Prosiding SNaPP2016 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 METODE DAN MEDIA SOSIALISASI AKUNTANSI PADA UKM DI KOTA PALEMBANG 1 Nelly Masnila, 2 Yuliana Sari, 3 Sandrayati 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada era globalisasi ini, dalam pembangunan sektor ekonomi mendapat perhatian yang cukup besar. Dengan tujuan, hasil dari sektor ekonomi dapat dinikmati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Perekonomiaan yang baik adalah perekonomian yang harus
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian merupakan salah satu tonggak yang paling penting bagi suatu negara. Suatu negara harus memiliki perekonomian yang baik bagi terciptanya kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Permasalahan. PSAK atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan adalah suatu standar
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan PSAK atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan adalah suatu standar yang mendasari penyajian laporan keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh IAI
Lebih terperinciBAB V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran
BAB V Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran secara umum variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini, maka penulis mencoba menarik kesimpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha di Indonesia saat ini kian marak, sebut saja salah satunya yakni Usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha di Indonesia saat ini kian marak, sebut saja salah satunya yakni Usaha Kecil dan Menengah (UKM ). UKM menunjukkan fleksibilitas yang tinggi dan mampu bertahan
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. adopsi dari IFRS for SMEmasih diangap terlalu rumit untuk diterapkan pada
BAB 5 PENUTUP 1.1 Ringkasan Beberapa literatur dan penelitian terdahulu menyatakan bahwa StandarAkuntansi untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik atau SAK ETAP yang merupakan adopsi dari IFRS for SMEmasih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan tersebut tercermin dengan pencapaian tingkat laba yang diperoleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan menginginkan suatu tingkat pertumbuhan yang baik. Pertumbuhan tersebut tercermin dengan pencapaian tingkat laba yang diperoleh oleh perusahaan.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memudahkan para penggunanya dalam menerapkan prinsip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) diberlakukan secara efektif per 1 Januari 2011. SAK ETAP ini diterbitkan dengan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Setiap negara bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah membangun infrastrukutur dan fasilitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kemajuan Teknologi, semua masyarakat di tuntut harus dapat menghadapi perkembangan teknologi tersebut untuk bisa bertahan hidup, semua itu dapat di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya di daerah perkotaan adalah Program Penanggulangan Kemiskinan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya di daerah perkotaan adalah Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP).Program ini
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
BAB 5 SIMPULAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN 5.1 Kesimpulan Penelitian pada UMKM roti dan kue yang terdaftar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Surabaya ini menunjukkan bahwa sebagian responden
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan salah satu penggerak perekonomian, belakangan ini seperti yang diketahui perusahaan-perusahaan baru bermunculan dengan berbagai jenisnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan yang dilaksanakan bangsa Indonesia merupakan wujud dari usaha untuk mencapai tujuan nasional. Tujuan nasional bangsa Indonesia tercermin dalam Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan ekonomi. Informasi tersebut dapat digunakan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan berfungsi sebagai alat untuk menganalisis kinerja keuangan yang dapat memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. erat dengan perusahaan yaitu sebagai salah satu stakeholder. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investor merupakan salah satu pelaku investasi yang memiliki kaitan erat dengan perusahaan yaitu sebagai salah satu stakeholder. Dalam mengambil suatu keputusan investasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan usaha kecil untuk melakukan pencatatan akuntansi yang baik yaitu Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat terutama di era globalisasi saat ini, membuat setiap perusahaan untuk terus memproduksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bidang usaha apapun di dunia, yang bersifat profit oriented baik itu usaha berskala kecil ataupun yang berskala besar tidak akan pernah lepas dari apa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha di Indonesia saat ini sudah semakin pesat. Namun, hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha di Indonesia saat ini sudah semakin pesat. Namun, hal tersebut bertentangan dengan semakin sulitnya memperoleh pekerjaan sesuai dengan bidang yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Standar akuntansi merupakan masalah penting dalam profesi dan semua pemakai laporan keuangan. Oleh karena itu, mekanisme penyusunan standar akuntansi harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan ekonomi merupakan masalah krusial bagi semua negara, setiap negara akan berusaha demi terciptanya pembangunan ekonomi yang maju dan berhasil. Keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlaku. Menurut Boynton & Kell (dalam Laksitafresti, 2012:1), tujuan utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era kompetisi antar perusahaan saat ini semakin ketat. Perusahaan berupaya menyampaikan informasi yang berguna untuk orang-orang yang berkepentingan agar dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Namun dibalik semua itu ternyata Koperasi dan UMKM memliki permasalahan yang. rendahnya kompetensi kewirausahaan UMKM (DSE:2010).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) dan Koperasi memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Hal ini dibuktikan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilaksanakan bangsa Indonesia merupakan wujud dari usaha untuk mencapai tujuan nasional. Tujuan nasional bangsa Indonesia tercermin dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap perekonomian Indonesia sangat besar dan memiliki kontribusi yang cukup besar. Berdasarkan data yang ada
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. yaitu investor, kreditor dan pemerintah membutuhkan laporan keuangan untuk
1 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan dibuat untuk beberapa tujuan yaitu untuk kepentingan pihak internal dan untuk kepentingan pihak eksternal perusahaan. Pihak internal perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehat (Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah kegiatan rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu wahana. angka pengangguran, UMKM juga memegang peranan penting bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu wahana yang baik untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Di samping mengurangi angka pengangguran, UMKM juga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut peraturan BAPEPAM-LK nomor PER-03/BL/2012 dan peraturan Bursa Efek Jakarta (BEJ) nomor KEP-306/BEJ/07-2004 yang menyebutkan bahwa perusahaan yang go public
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah yang ada, dan tujuan dilakukan penelitian, serta kontribusi teoritis
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, pertanyaan penelitian berdasarkan rumusan masalah yang ada, dan tujuan dilakukan penelitian, serta kontribusi teoritis dan praktis dilakukannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin keteat seiring mulai berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia usaha tidak terlepas dari adanya persaingan, baik itu perusahaan besar maupun kecil. Sebagai pelaku usaha harus berani menghadapi persaingan sebagai sebuah tantangan
Lebih terperinciIndonesia. Salak menduduki urutan kelima komoditas buah yang memberikan. nasional. Sentra produksi salak di Indonesia berada di Jawa dengan produksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu buah tropis yang menjadi primadona ekspor Indonesia adalah buah salak. Dari data yang dikumpulkan dalam laporan Statistik Pertanian Hortikultura (SPH),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan, pemilik perusahaan dapat mengetahui bagaimana kondisi usaha dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah hal penting dari suatu perusahaan karena dari laporan keuangan, pemilik perusahaan dapat mengetahui bagaimana kondisi usaha dan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibanding jasa lainnya dan disebut juga dengan istilah jasa tradisional. Jasa ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jasa audit terhadap laporan keuangan merupakan jasa yang paling dikenal dibanding jasa lainnya dan disebut juga dengan istilah jasa tradisional. Jasa ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Informasi akuntansi mempunyai peran penting untuk mencapai keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000). Informasi akuntansi dapat menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas. Laporan keuangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan kerangka acuan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas. Laporan keuangan entitas harus disusun berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha kecil atau usaha mikro dan sektor informal, terutama di daerah pedesaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam sistem perbankan di Indonesia, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) memiliki peran yang penting, yaitu memberikan pelayanan perbankan kepada usaha kecil atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang berdiri sendiri dan berskala kecil serta dikekola oleh kelompok masyarakat atau keluarga.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu organisasi yang membutuhkan berbagai sumber daya dalam melakukan kegiatan operasional dalam mengembangkan usahanya. Tujuan utama didirikannya
Lebih terperinciReposisi Manajemen Keuangan dalam Menjawab Tuntutan Transparansi-Akuntabilitas Organisasi Nirlaba di Indonesia
Reposisi Manajemen Keuangan dalam Menjawab Tuntutan Transparansi-Akuntabilitas di Indonesia Lokakarya Keuangan bagi Para Pimpinan Mitra ICCO, Jakarta, 12 13 April 2012 Mengelola Keuangan Memang Tidaklah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dimana pengacara dalam melaksanakan keahliannya akan memperoleh fee dari klien
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik dalam melaksanakan audit mempunyai posisi yang unik dibandingkan profesi yang lainnya, sebagai contoh misalnya profesi pengacara, dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) pada bulan Juli 2009.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) telah mengeluarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) pada bulan Juli 2009. SAK-ETAP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akuntansi diarahkan untuk mencapai hasil tertentu dan hasil tersebut harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan. Tujuan akuntansi diarahkan untuk mencapai hasil tertentu dan hasil tersebut harus memiliki manfaat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan mengenai pengaruh
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan mengenai pengaruh pemahaman good governance, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja auditor di Kantor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan organisasi otonom dari orang-orang yang berhimpun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan organisasi otonom dari orang-orang yang berhimpun budaya secara bersama-sama melalui kegiatan usaha yang dimiliki dan dikendalikan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau barang yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan, baik perusahan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan industri selalu mengadakan persediaan. Persediaan merupakan bahan atau barang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepentingan berbagai pihak, meliputi kepentingan perusahaan (klien) dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemeriksaan laporan keuangan oleh akuntan publik berkaitan dengan kepentingan berbagai pihak, meliputi kepentingan perusahaan (klien) dan kepentingan masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Keberadaan entitas bisnis merupakan ciri dari sebuah lingkungan ekonomi, yang dalam jangka panjang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Independensi merupakan kunci utama bagi profesi akuntan publik. Independensi ini mutlak harus ada pada diri auditor ketika ia melakukan audit. Sikap independensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di jaman era globalisasi ini, para pelaku profesi harus menjalankan profesinya secara profesional. Para pelaku profesi harus bekerja secara profesional untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penggerak utama kondisi perekonomian negara adalah dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, penggerak utama kondisi perekonomian negara adalah dari sektor UMKM. Semakin banyaknya sektor-sektor industri di Indonesia maka semakin menuntut suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam dunia yang semakin berkembang dan maju banyak sekali terjadi permasalahan yang melibatkan manipulasi keuangan. Perusahaan perusahaan besar seperti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dalam berbagai aspek baik ekonomi, sosial, dan politik. Salah satu tonggak yang kuat dalam pembangunan ekonomi di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inovasi (Urata, 2000). Akterujjaman (2000) menyatakan bahwa UKM di seluruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Kecil Memengah (UKM) merupakan kunci utama perekonomian di berbagai sektor, penyedia lapangan pekerjaan terbesar, pengembang perekonomian daerah dan pemberdayaan
Lebih terperinciADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. akhirnya terbukti saat krisis global yang terjadi beberapa waktu lalu (2011), UKM
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang semula dipandang sebelah mata akhirnya terbukti saat krisis global yang terjadi beberapa waktu lalu (2011), UKM hadir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggiling tebu merupakan modal yang paling utama dalam memproduksi gula
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri gula nasional tidak terlepas dari hubungan yang terjadi antara petani tebu dan pabrik gula. Dalam memproduksi tebu menjadi gula, keberadaan kedua
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan diikuti dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan, sehingga nantinya perusahaan dapat bertumbuh dengan baik. Salah satu indikator
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu. yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Dalam praktiknya, UMKM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerbitan laporan keuangan secara umum bertujuan untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, serta arus kas perusahaan. Laporan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Staf Tata Laksana Administrasi, Staf Teknis Pendidikan didalamnya ada
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah adalah sebuah aktifitas besar yang di dalamnya ada empat komponen yang saling berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah Staf Tata Laksana Administrasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ekonomi yang semakin berkembang saat ini, setiap perusahaan terutama perusahaan yang sudah go public dituntut untuk menyusun laporan keuangannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaporan keuangan merupakan cara untuk menyampaikan informasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki dan kinerja kepada berbagai pihak yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang cepat dalam masyarakat kita telah menyebabkan semakin
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perubahan yang cepat dalam masyarakat kita telah menyebabkan semakin kompleksnya pengelolaan badan usaha atau perusahaan. Di samping itu adanya peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan melindungi kepentingan banyak pihak inilah yang menjadi idealisme
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang sangat cepat membutuhkan keakuratan informasi yang akuntabilitasnya dapat dipertanggung jawabkan. Dalam dinamika dunia bisnis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sebagai bentuk integrasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki peran strategis dan kontribusi sangat besar bagi perekonomian nasional. UKM memegang perananan penting dalam pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki kepentingan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif homogen, berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam pelaksanaan kegiatannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Koperasi dikenal sebagai badan usaha yang dibangun dari dan untuk anggota. Hal ini dikarenakan modal pendirian koperasi berasal dari anggotanya dan beroperasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jasa audit terhadap laporan keuangan merupakan jasa yang paling
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jasa audit terhadap laporan keuangan merupakan jasa yang paling dikenal dibanding jasa lainnya dan disebut juga dengan istilah jasa tradisional. Jasa ini merupakan
Lebih terperinciSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9/SEOJK.03/2015
Yth. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9/SEOJK.03/2015 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH INDONESIA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana (issuer) dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian suatu negara, seperti di Indonesia, karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi yang digunakan oleh beberapa pihak untuk mengambil keputusan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang go public mempunyai kewajiban untuk melaporkan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu alat tanggung jawab dari aktivitas
Lebih terperinciPERSEPSI KARAKTERISTIK INDIVIDU TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN. (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Surakarta) SKRIPSI
PERSEPSI KARAKTERISTIK INDIVIDU TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Surakarta) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah sangat memperhatikan pertumbuhan ekonomi negara untuk melihat perkembangan suatu negara. Banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan
Lebih terperincimerupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP
SAK ETAP Definisi standar akuntansi keuangan yang dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik yang signifikan namun menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi penggunanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Usaha mikro, kecil dan menengah yang dalam penelitian ini disingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Usaha mikro, kecil dan menengah yang dalam penelitian ini disingkat menjadi UMKM merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu pertanggungjawaban. manajemen atas sumber daya yang dipercayakan oleh stakeholder.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan oleh stakeholder. Menurut PSAK revisi 1 Juni 2012 adaptasi IFRS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bidang yang sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran UMKM dalam perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian di tahun 2011 yaitu sebesar 6,5 %, lebih baik bila
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia memperlihatkan hal-hal yang baik setahun belakangan dengan pertumbuhan perekonomian di tahun 2011 yaitu sebesar 6,5 %, lebih baik bila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangannya. Laporan keuangan haruslah menyediakan informasi yang handal,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan sangatlah penting dalam dunia perekonomian atau dunia bisnis. Karena suatu bisnis dapat dinilai berhasil dengan dilihat laporan keuangannya. Laporan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu elemen
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu elemen penggerak utama perekonomian Indonesia. Hal ini yang menjadikan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional dalam menjalankan perannya. Peran akuntan sebagai penyedia informasi keuangan sangat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis. Agar tetap bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin tinggi para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang meningkat di Indonesia, hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah perusahaan yang ada di BEI pada tahun 2013 sebanyak 494
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi perkembangan dunia usaha mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam Reeves (2009), terdapat tiga jenis usaha yang bertujuan mencari keuntungan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari penelitian yang sudah dilakukan mengenai Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dapat ditarik kesimpulan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan lembaga dimana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan lembaga dimana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif homogen berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dengan kata lain Koperasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada perusahaan dalam kegiatan operasional sehari-hari terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada perusahaan dalam kegiatan operasional sehari-hari terdapat kebutuhan peralatan yang bersifat relatif kecil untuk menunjang kinerja pekerjaan perusahaan.
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dari pembahasan, menunjukkan bahwa tidak semua karakteristik demografis berhubungan dengan kebutuhan akan laporan keuangan bagi Usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu bentuk organisasi akuntan publik yang. memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berusaha
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Akuntan profesional mempunyai peran penting dalam dunia bisnis dan perkembangannya. Profesi akuntan kini menjadi salah satu profesi kunci dalam perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan serangkaian aktifitas-aktifitas dan kegiatan-kegiatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan sebagai suatu entity ekonomi didirikan dengan maksud untuk melaksanakan serangkaian aktifitas-aktifitas dan kegiatan-kegiatan yang bersifat ekonomi, dimana
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. keuangan suatu entitas yang akan digunakan oleh stakeholder sebagai salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan sebagai salah satu output utama. Akuntansi berfungsi untuk mengindetifikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia berkembang semakin pesat. Perbankan merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian di Indonesia berkembang semakin pesat. Perbankan merupakan sasaran pembangunan ekonomi, dimana perbankan diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian
Lebih terperincipengambilan keputusan investasi. Keputusan investasi sangat tergantung dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pengungkapan wajib (Mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan dunia usaha yang semakin maju sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi perkembangan dunia usaha yang semakin maju sebuah perusahaan yang didirikan harus memiliki suatu tujuan agar dapat membuat perusahaan hidup dalam jangka
Lebih terperinci