Tinjauan Kinerja Efek
|
|
- Hengki Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 63 Ikhtisar Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Kinerja SDM Operasi dan Strategi
2 Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Informasi Tambahan (Bagi Pemegang Saham ADR) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Lampiran 64 MEKANISME PERDAGANGAN PASAR MODAL DAN ADS TELKOM Saham Biasa Telkom tercatat dan diperdagangkan di pasar saham dalam negeri, yaitu BEI. Selain BEI, saham Telkom juga tercatat di NYSE dan LSE melalui mekanisme ADS. Satu lembar saham ADS mewakili 40 lembar saham dari Saham Biasa. Saham Telkom juga terdaftar di Jepang melalui POWL. PASAR SAHAM INDONESIA Pasar saham Indonesia yang kini lebih dikenal dengan BEI sejak 1 Desember 2007, merupakan penggabungan dua bursa saham yang beroperasi di dua lokasi berbeda di Indonesia, yaitu Bursa Efek Jakarta yang berlokasi di Jakarta dan Bursa Efek Surabaya yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. BEI memiliki 440 emiten dan 117 anggota perusahaan pialang. Selama tahun 2011, volume perdagangan di BEI mencapai 1.203,6 miliar lembar saham. Pada tanggal 31 Desember 2011 total kapitalisasi pasar BEI senilai Rp3,537 triliun. Perdagangan saham harian di BEI berlangsung dari Senin hingga Jumat yang terdiri dari dua sesi perdagangan untuk pasar reguler maupun pasar negosiasi. Sesi perdagangan pertama dimulai pukul hingga pukul 12.00, sementara sesi kedua berlangsung antara pukul Pada hari Jumat, sesi pertama di mulai pukul dan sesi kedua di mulai pukul Hanya ada satu sesi perdagangan pasar tunai setiap harinya yang berlangsung dari Senin hingga Kamis mulai pukul dan pada hari Jumat dari pukul Perdagangan sekuritas dibagi menjadi tiga segmen yaitu pasar reguler, pasar negosiasi dan pasar tunai (kecuali untuk right issue yang hanya dapat diperdagangkan di pasar tunai dan pasar negosiasi pada sesi pertama). Pasar reguler merupakan mekanisme perdagangan saham dalam lot standar di pasar lelang yang dilakukan secara terus menerus selama jam bursa. Perdagangan pasar reguler dan pasar tunai pada umumnya dilaksanakan dalam unit lot, yaitu satu lot yang terdiri dari 500 lembar saham. Selain itu, BEI juga memberlakukan pembatasan atas pergerakan harga saham. Lelang di BEI yakni pada pasar reguler dan pasar tunai, mengacu pada prioritas harga dan prioritas waktu. Prioritas harga yaitu pemberian prioritas berdasarkan pesanan pembelian dengan harga yang lebih tinggi atau pesanan penjualan dengan harga yang lebih rendah. Jika terdapat pesanan pembelian atau penjualan yang diajukan dengan harga yang sama, prioritas diberikan bagi pesanan pembelian atau penjualan yang diajukan lebih awal (prioritas waktu). Di pasar negosiasi, BEI memfasilitasi pelaksanaan negosiasi langsung antara (i) anggota BEI atau (ii) antara nasabah melalui satu anggota BEI atau (iii) antara nasabah dan anggota BEI atau (iv) antara anggota BEI dengan Kliring Penjaminan Efek Indonesia ( KPEI ). Seluruh anggota bursa yang terlibat dalam kegiatan perdagangan saham di pasar regular BEI harus menyelesaikan transaksi selambat-lambatnya pada hari perdagangan ketiga. Sementara untuk kegiatan transaksi di pasar negosiasi, anggota bursa dapat menyelesaikannya melalui perjanjian antara sesama anggota bursa yang menjual dan yang membeli secara per transaksi. Namun untuk transaksi tunai, penyelesaiannya harus pada hari transaksi itu dilakukan dan dilaporkan kepada BEI. Bagi anggota bursa yang gagal
3 65 Ikhtisar Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Kinerja SDM Operasi dan Strategi melakukan penyelesaian, diperbolehkan melakukan negosiasi langsung berdasarkan persyaratan tunai dan langsung (cash and carry). Atas setiap transaksi dikenakan biaya sesuai aturan BEI dan untuk keterlambatan pembayaran biaya transaksi, BEI mengenakan denda sebesar 1,0% dari jumlah yang terhutang untuk setiap hari keterlambatan. Atas pelanggaran terhadap peraturan BEI ini, bursa berhak mengenakan sanksi yang sesuai, mulai dari denda, peringatan tertulis, skorsing, hingga pencabutan ijin sebagai anggota bursa. BEI berwenang untuk membatalkan sebuah transaksi apabila terdapat bukti adanya kecurangan, manipulasi pasar atau penggunaan informasi orang dalam. BEI juga berwenang memblokir perdagangan saham suatu emiten jika ditemukan indikasi penipuan atau peningkatan harga saham yang tidak wajar, informasi yang menyesatkan, referensi informasi orang dalam, sekuritas palsu atau sekuritas yang diblokir dari perdagangan, atau peristiwa material lainnya. Untuk tiap transaksi saham di BEI, setiap anggota bursa diwajibkan untuk membayar biaya transaksi sebesar 0,018% dari nilai transaksi (untuk transaksi di pasar regular dan pasar tunai). Untuk pasar negosiasi, biaya transaksi tergantung kepada kebijakan bursa. Besaran biaya transaksi yang dikenakan minimal sebesar Rp20 juta per bulan sebagai kontribusi untuk penyediaan fasilitas bursa efek dan tetap berlaku untuk anggota bursa efek yang sedang diskors. Para pemegang saham atau pihak yang ditunjuk, dapat meminta emiten atau biro administrasi sekuritas yang ditunjuk oleh emiten saham tersebut untuk mendaftarkan saham mereka ke dalam daftar pemegang saham emiten. Para pemegang saham dengan kepemilikan saham sebesar 5,0% atau lebih dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh harus melaporkan kepemilikan sahamnya ke Bapepam-LK jika terjadi peristiwa yang bersifat material yang mengubah porsi kepemilikannya di perusahaan tersebut. Sejak krisis keuangan global pada kuartal terakhir 2008 yang mengakibatkan fluktuasi harga saham yang tidak wajar, BEI kemudian menerapkan kebijakan auto rejection, yaitu suatu mekanisme yang mengatur pemberhentian perdagangan saham secara otomatis pada saat tertentu guna menjaga kinerja bursa yang teratur, wajar dan efisien. Pada bulan Oktober 2008 dan Januari 2009, BEI menyesuaikan level pemberlakuan auto rejection menjadi 35% di atas atau di bawah harga acuan untuk saham seharga antara Rp50 Rp200, 25% untuk saham dengan harga antara Rp200 sampai dengan Rp5.000, dan 20% untuk saham dengan harga di atas Rp PERDAGANGAN SAHAM DI NYSE DAN LSE Bank of New York Mellon (sebelumnya The Bank of New York) bertindak sebagai lembaga penyimpan ( Kustodian ) saham ADS, yang diperdagangkan di NYSE dan LSE. Dalam transaksi saham ADS, investor dapat secara langsung atau melalui pialang yang mewakili mereka membayar biaya penjaminan untuk pengiriman dan penyerahan ADS demi keperluan penarikan saham. Kustodian berhak menerima bayaran saat pendistribusian saham kepada investor dengan mengurangi jumlah yang didistribusikan dengan upah tersebut atau dengan menjual sebagian dari properti yang akan didistribusikan untuk membayar upah tersebut. Kustodian dapat menarik iuran tahunan untuk layanan penjaminan dengan mengurangi distribusi kas atau secara langsung mengirim tagihan ke investor atau dengan menagih ke rekening dari sistem pembukuan pihak yang mewakili mereka. Kustodian dapat menolak memberikan layanan sebelum investor menyelesaikan tagihan atas layanan tersebut.
4 Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Informasi Tambahan (Bagi Pemegang Saham ADR) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Lampiran 66 Biaya Terkait Penerbitan dan Pembuatan ADS Pemegang saham yang melakukan deposit atau penarikan dari Saham Biasa atau ADS, harus membayar: US$5 (atau kurang) per 100 saham ADS (atau sebagian dari 100 saham ADS). Untuk: Penerbitan saham ADS, termasuk penerbitan hasil dari pembagian saham atau hak atau kepemilikan lainnya. US$0,02 (atau kurang) per saham ADS. Biaya yang setara dengan biaya yang terutang apabila surat berharga yang didistribusikan kepada pemegang saham telah dibagikan dan saham tersebut dideposit untuk penerbitan saham ADS. US$0,02 (atau kurang) per saham ADS per tahun kalender. Pembatalan dari saham ADS untuk keperluan penarikan, termasuk jika perjanjian deposit berakhir. Setiap pembayaran tunai kepada pemegang saham ADS yang terdaftar. Penyampaian surat berharga oleh Kustodian kepada pemegang saham tercatat ADS. Layanan penyimpanan. Biaya registrasi atau pemindahan. Pemindahan dan pencatatan saham pada daftar saham Perusahaan dari atau kepada atas nama kustodian atau agennya ketika pemegang saham melakukan deposit atau melakukan penarikan saham biasa. Biaya penyimpanan. Pengiriman melalui telegram, telex dan faksimili (jika disediakan sesuai perjanjian deposit). Pajak dan biaya lainnya yang dibebankan oleh Pemerintah dan kustodian pada saat membayar saham ADS atau saham lain di bawah jaminan ADS, seperti pajak untuk pemindahan saham, meterai atau pajak penghasilan. Setiap biaya yang dikenakan oleh kustodian atau agennya untuk melayani surat berharga yang didepositkan. Menukar mata uang asing ke Dolar AS. Sesuai dengan kebutuhan. Sesuai dengan kebutuhan. Kustodian menyetujui penggantian biaya pada Perusahaan sampai dengan US$ per tahunnya sampai tahun 2015 untuk beban tertentu yang timbul akibat dari kegiatan administrasi dan pemeliharaan fasilitas ADS. Biaya ini termasuk, namun tidak terbatas, untuk beban hubungan investor, baik langsung maupun tidak langsung, serta beban program ADS terkait lainnya. Penggantian ini akan dievaluasi dan disesuaikan jika jumlah saham ADS yang beredar berada di bawah jumlah minimum yang telah ditetapkan sebelumnya atau tidak tercatat lagi dari NYSE. Kami berharap dapat melakukan negosiasi ulang terhadap jumlah penggantian biaya tersebut untuk tahun-tahun setelah tahun Pada tahun 2011, Kami telah menerima penggantian biaya penyimpanan sebesar US$ ,30 dari kustodian. PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Akuntan Perseroan Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan, anggota jaringan global PwC ( PwC ). Sebelum 8 Maret 2010, KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan bernama KAP Haryanto Sahari & Rekan. Pemeringkat Efek Agen pemeringkat Kami adalah PT Pemeringkat Efek Indonesia ( Pefindo ) Kustodian Kustodian Kami adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan The Bank of New York Mellon sebagai Kustodian ADS Kami. Wali Amanat Obligasi PT Bank CIMB Niaga, Tbk.
5 67 Ikhtisar Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Kinerja SDM Operasi dan Strategi TINJAUAN KINERJA SAHAM Komposisi Pemegang Saham Modal dasar Perseroan terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna, dan saham Seri B (saham biasa). Modal dasar ditempatkan dan disetor penuh , terdiri dari satu saham Seri A Dwiwarna dan saham Seri B. Satu lembar saham Seri A Dwiwarna tersebut merupakan milik Pemerintah Republik Indonesia (Pemerintah) sehingga Pemerintah memiliki hak suara istimewa dan hak untuk memveto pengangkatan dan pemberhentian Direksi atau Dewan Komisaris, penerbitan saham baru dan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, termasuk perubahan untuk menggabungkan atau membubarkan Perusahaan sebelum masa berlakunya berakhir, menambah atau mengurangi modal dasar dan mengurangi saham yang dipesan (subscribed capital). Hak-hak dan batasan-batasan material yang terdapat pada saham biasa, juga berlaku pada saham Dwiwarna kecuali Pemerintah tidak dapat mengalihkan saham Dwiwarna. Saham Dwiwarna yang dimiliki Pemerintah memberikan hak pengawasan yang efektif pada Telkom bahkan jika terjadi penurunan pemilikan saham biasa dan hak-hak yang terkait dengan saham Dwiwarna hanya dapat diubah melalui perubahan Anggaran Dasar, yang mungkin akan diveto oleh Pemerintah. Lihat Catatan 22, 23 dan 24 dalam laporan keuangan konsolidasian. Pemegang Saham Telkom pada tanggal 31 Desember 2011 Saham Seri A Dwiwarna Saham Seri B % (Saham Biasa) Pemerintah Republik Indonesia ,24 Publik ,76 Sub Total Modal (ditempatkan dan beredar di pasar) ,00 Saham Treasuri (saham yang dibeli kembali) Jumlah ,00 Pemegang Saham Telkom dengan Kepemilikan Lebih dari 5% dan Jumlah Saham yang Dimiliki Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2011 Jenis Saham Identitas Orang atau Kelompok Jumlah Saham yang Dimiliki Persentase Saham (%) Seri A Pemerintah 1 - Seri B Pemerintah ,24 Seri B Direksi <0,01 Pemegang Saham Biasa Telkom dengan Kepemilikan Perorangan Kurang dari 5% pada tanggal 31 Desember 2011 Kelompok Jumlah Saham Biasa yang Dimiliki Persentase (%) Kepemilikan Saham Biasa Beredar Asing Badan Usaha ,87 Perorangan ,03 Lokal Badan Usaha Perusahaan Terbatas ,76 Reksa Dana ,56 Perusahaan Asuransi ,51 Dana Pensiun ,87 Lain-lain ,03 Perorangan ,14 Jumlah ,76
6 Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Informasi Tambahan (Bagi Pemegang Saham ADR) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Lampiran 68 Kepemilikan Saham Setiap anggota Direksi dan Dewan Komisaris secara individual memiliki kurang dari satu persen saham Perusahaan Hanya 2 direktur yang memiliki saham biasa Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2011, Ermady Dahlan memiliki saham dan Indra Utoyo memiliki saham. Program Kepemilikan Saham Karyawan Telkom Program utama kepemilikan saham karyawan atau employee stock ownership program ( ESOP ) antara lain melayani transaksi jual beli saham ESOP dan penetapan dividen saham ESOP. Pada saat penawaran saham perdana tanggal 14 November 1995, terdapat jumlah saham Telkom sebanyak lembar dimiliki oleh pegawai. Pada tanggal 31 Desember 2011, sebanyak lembar saham Telkom dimiliki oleh pegawai dan pensiunan Telkom. Proporsi Saham yang Dimiliki di Indonesia dan di Luar Indonesia Pada tanggal 31 Desember 2011, sebanyak pemegang saham, termasuk Pemerintah, terdaftar sebagai pemegang saham biasa Telkom, termasuk saham biasa yang dimiliki oleh pemegang saham di luar Indonesia. Hingga tanggal 31 Desember 2011, terdapat 120 pemegang saham ADS yang memiliki ADS (setara dengan pemegang saham biasa). Kronologi Aksi Korporasi Tanggal Tindakan Korporasi Komposisi Kepemilikan Saham Pemerintah Republik Indonesia % Publik % 13/11/1995 Pra-Penawaran Umum Perdana , /11/1995 IPO Penjualan saham milik Pemerintah ( ) Emisi saham baru Telkom Komposisi kepemilikan saham , ,0 11/12/1996 Block Sale saham milik Pemerintah ( ) Komposisi kepemilikan saham , ,2 15/05/1997 Pemerintah membagikan saham insentif kepada ( ) para pemegang saham publik Komposisi kepemilikan saham , ,2 07/05/1999 Block Sale saham milik Pemerintah ( ) Komposisi kepemilikan saham , ,8 02/08/1999 Pembagian bonus saham (emisi) (setiap 50 saham mendapatkan 4 saham) Komposisi kepemilikan saham , ,8 07/12/2001 Block Sale saham milik Pemerintah ( ) Komposisi kepemilikan saham , ,7 16/07/2002 Block Sale saham milik Pemerintah ( ) Komposisi kepemilikan saham , ,8 30/07/2004 Pemecahan nilai nominal saham (1:2) Komposisi kepemilikan saham , ,8 21/12/2005 Program pembelian saham kembali (I) , ,3 29/06/2007 Program pembelian saham kembali (II) , ,7 20/06/2008 Program pembelian saham kembali (III) , ,5 19/05/2011 Program pembelian saham kembali (IV) , ,8 (1) Program pembelian kembali saham tahap pertama dimulai pada tanggal 21 Desember 2005 (bertepatan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPSLB ) ketika program tersebut disetujui) dan berakhir pada bulan Juni (2) Program pembelian kembali saham tahap kedua dimulai pada tanggal 29 Juni 2007 (bertepatan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPSLB ) ketika program tersebut disetujui) dan berakhir pada bulan Juni (3) Program pembelian kembali saham tahap ketiga dimulai pada tanggal 20 Juni 2008 (bertepatan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPSLB ) ketika program tersebut disetujui) dan berakhir pada bulan Desember (4) Program pembelian kembali saham tahap ketiga dimulai pada tanggal 19 Mei 2011 (bertepatan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ( RUPST ) ketika program tersebut disetujui) dan berakhir pada bulan November 2012.
7 69 Ikhtisar Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Kinerja SDM Operasi dan Strategi Kebijakan Dividen Kebijakan pembagian dividen Telkom harus mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ( RUPST ) terkait jumlah yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Rasio pembayaran dividen untuk tahun buku 2011 akan ditetapkan pada pelaksanaan RUPST pada tahun Tahun Dividen Tanggal RUPST Rasio Pembayaran (%) 1 Jumlah Dividen (Rp juta) Dividen Per Lembar Saham Juni , Juni , Juni , Juni , Mei ,59 (1) Rasio pembayaran merupakan persentase laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang dibayar ke pemegang saham sebagai dividen. (2) Termasuk dividen tunai interim yang dibayarkan pada bulan November 2006 sejumlah Rp juta. (3) Termasuk dividen tunai interim yang dibayarkan pada bulan Desember 2007 sejumlah Rp juta. (4) Termasuk dividen tunai interim yang dibayarkan pada bulan Desember 2009 sejumlah Rp juta. (5) Termasuk dividen tunai interim yang dibayarkan pada bulan Desember 2010 dan Januari 2011 masing-masing sejumlah Rp juta dan Rp juta. Berdasarkan RUPST yang diselenggarakan pada bulan Juni 2011, Telkomsel menyetujui, antara lain, dividen tunai sebesar Rp8.653,7 miliar yang merupakan 70% dari laba bersih Telkomsel di tahun Dari dividen yang diumumkan, sebanyak 35% telah dibayarkan kepada SingTel Mobile, pemegang saham minoritas terbesar Telkomsel. Pada tahun 2009, 2010 dan 2011, dividen tunai dibayarkan kepada SingTel Mobile, pemegang saham minoritas Telkomsel, masing-masing berjumlah Rp2.518,2 miliar, Rp3.261,3 miliar dan Rp2.725,6 miliar.
8 Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Informasi Tambahan (Bagi Pemegang Saham ADR) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Lampiran 70 Perubahan Pengendalian Sampai dengan Laporan Tahunan 2011 ini dibuat, Kami tidak mengetahui adanya rencana atau pengembangan yang dapat mengakibatkan perubahan pengendalian atas Telkom, termasuk perubahan yang masih dalam tahap perencanaan. Transaksi dengan Pihak Berelasi Telkom memiliki beberapa perjanjian tertentu dan terlibat dalam transaksi dengan sejumlah pihak yang berelasi dengan Telkom, baik yang berbentuk perusahaan patungan, koperasi maupun yayasan. Pihak yang berelasi tersebut termasuk juga dengan Pemerintah serta badan usaha yang terkait atau yang dimiliki atau dikendalikan oleh Pemerintah, seperti BUMN. Untuk penjelasan lebih lanjut, lihat Catatan 37 pada Laporan Keuangan Konsolidasian Telkom mengenai transaksi dengan pihak berelasi. Pembelian Efek oleh Penerbit dan Pembeli Terafiliasi Sampai dengan 31 Desember 2011, Telkom telah membeli kembali saham sebanyak lembar saham biasa atau setara dengan 3,8% dari saham biasa yang diterbitkan dan beredar dengan harga pembelian kembali senilai Rp6.323 miliar, yang sudah termasuk biaya broker dan kustodian. Selama program pembelian kembali, Telkom telah membeli kembali saham biasa dengan perincian sebagai berikut: lembar saham di tahun 2006; lembar saham di tahun 2007 dan lembar saham di tahun Pada tahun 2011, Telkom telah melakukan pembelian kembali saham biasa sebanyak lembar dengan harga pembelian kembali sebesar Rp2.059 miliar. Lihat Catatan 24 Laporan Keuangan Konsolidasian Telkom. Kami berencana untuk mempertahankan, menjual atau menggunakan saham yang dibeli kembali untuk keperluan lain sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No.XI.B.2, UU No.40/2007 mengenai Perusahaan Terbatas dan hasil keputusan RUPST tanggal 11 Juni 2010 yang mensyaratkan Direksi untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Komisaris untuk melaksanakan atau mengalihkan saham yang dibeli kembali dan melaporkan penggunaan atau pengalihannya kepada RUPST. Sebelum memberikan persetujuan, Dewan Komisaris terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan Pemerintah sebagai pemegang saham Seri A Dwiwarna. TINJAUAN KINERJA OBLIGASI Kronologi Penerbitan Obligasi Pada tanggal 16 Juli 2002, Perusahaan menerbitkan obligasi sebesar Rp1.000 miliar pada harga nominal untuk jangka waktu 5 tahun. Obligasi ini dikenakan bunga tetap sebesar 17% per tahun, yang dibayarkan secara triwulanan sejak tanggal 16 Oktober Obligasi ini diperdagangkan di Bursa Efek Surabaya, dan jatuh tempo pada tanggal 16 Juli Wali amanat obligasi ini adalah BRI (efektif sejak tanggal 17 Januari 2006 menggantikan BNI) dan kustodiannya adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Pada tanggal 16 Juli 2007, Perusahaan telah melakukan pelunasan atas hutang obligasi tersebut. Obligasi Rupiah kedua diterbitkan pada tanggal 25 Juni 2010 masing-masing sebesar Rp1.005 miliar untuk Seri A yang berjangka waktu 5 (lima) tahun dan Rp1.995 miliar untuk Seri B yang berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun dan dicatatkan di BEI. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi ini adalah PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Sedangkan bertindak sebagai Wali Amanat adalah PT CIMB Niaga, Tbk. Pada tanggal 31 Desember 2011, peringkat obligasi yang diberikan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah idaaa (stable outlook). Nilai Realisasi Hasil Penawaran Umum Jumlah Hasil Penawaran Umum: Rp3.000 miliar Biaya Penawaran Umum: Rp9 miliar Hasil Bersih: Rp2.991 miliar Rencana Penggunaan Dana New Wave: Rp1.496 miliar Infrastruktur: Rp1.196 miliar Optimisasi Legacy dan Fasilitas Penunjang: Rp299 miliar Realisasi Penggunaan Dana New Wave: Rp1.496 miliar Infrastruktur: Rp1.196 miliar Optimisasi Legacy dan Fasilitas Penunjang: Rp299 miliar Sisa Dana Hasil per 31 Desember 2011: - Sesuai dengan hasil RUPST pada tanggal 11 Juni 2010, Direksi harus memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris untuk melaksanakan setiap perubahan atau pengalihan dari saham treasury dan melaporkan penggunaan atau pengalihan tersebut dalam RUPST. Sebelum memberikan persetujuan, Dewan Komisaris harus berkonsultasi dengan pemegang saham Seri A Dwiwarna.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar
Lebih terperinciUU No. 8/1995 : Pasar Modal
UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik
Lebih terperinciBursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam.
PP No. 45/1995 BAB 1 BURSA EFEK Pasal 1 Bursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam. Pasal 2 Modal disetor Bursa Efek sekurang-kurangnya berjumlah Rp7.500.000.000,00 (tujuh
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN 32 /POJK.04/2015 TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 86, 1995 ( Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3617) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya
Lebih terperinciLaporan Tahunan 2009 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. Membawa Anda Menuju Dunia Masa Depan
Laporan Tahunan 2009 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. Membawa Anda Menuju Dunia Masa Depan Membawa Anda Menuju Dunia Kami melakukan transformasi s e c a r a f u n d a m e n t a l d a n m e n y e l u r
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan
No.133, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Perseroan. Pengelolaan. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6080) PERATURAN
Lebih terperinciINFORMASI PENAWARAN UMUM OBLIGASI I CIMB NIAGA AUTO FINANCE TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP
Nama Emiten INFORMASI PENAWARAN UMUM OBLIGASI I CIMB NIAGA AUTO FINANCE TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP Bidang & Kegiatan Usaha Pemegang Saham Biasa dengan Nilai Nominal Rp.50.000,- /shm Dewan Komisaris
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN
- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciKLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS
LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : KEP-012/DIR/KPEI/0916 Tanggal: 08-09-2016 PERATURAN KPEI NOMOR: II-5 KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK
Lebih terperinciPERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA
LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00389/BEI/06-2009 Tanggal dikeluarkan :12 Juni 2009 Tanggal diberlakukan : 12 Juni 2009 PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT
Lebih terperinci- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 53 /POJK.04/2017 TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN
Lebih terperinciKamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia
Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2
Lebih terperinciAfiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris
Lebih terperinciANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO
ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO Pasar Modal di Indonesia Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor
Lebih terperinciSTIE DEWANTARA Pasar Modal
Pasar Modal Manajemen Lembaga Keuangan, Sesi 3 Pengertian Dalam arti sempit Pasar Modal = Bursa efek, yaitu tempat terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan secara langsung
Lebih terperinciPASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi
KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami
Lebih terperinciPenawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD
Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia F / +62 21 2965 1222 www.nacounsels.com
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Draft 10042014 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciKamus Istilah Pasar Modal
Sumber : www.bapepam.go.id Kamus Istilah Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan
Lebih terperinciPASAR MODAL INDONESIA
PASAR MODAL INDONESIA Struktur Pasar Modal Indonesia Menteri Keuangan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM-LK) Bursa Efek (BEI) Lembaga Kliring dan Penjamin (KPEI) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (KSEI)
Lebih terperinci- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional
Lebih terperinciPENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.
PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta
Lebih terperinciPENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN
PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN I. UMUM Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan otoritas tunggal (unified supervisory model)
Lebih terperinciCara mencatatkan perusahaan di BEI (go public)
Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public) Efek yang dapat dicatatkan di BEI (go public) dapat berupa: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Saham Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Exchange Traded Fund/ETF)
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-552/BL/2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN
Lebih terperinciMelaju Melampaui Batas Telekomunikasi
Melaju Melampaui Batas Telekomunikasi Kemajuan teknologi berbasis pita lebar (broadband) semakin mempersempit jarak antara penggunanya. Teknologi broadband memberikan pilihan luas bagi end user untuk membangun
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 176/BL/2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN
Lebih terperinci2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
No.361, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Transaksi. Bursa. Penjamin. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5635) PERATURAN OTORITAS JASA
Lebih terperinciMekanisme Perdagangan
Mekanisme Perdagangan (Sumber: http://www.idx.co.id) Proses Pelaksanaan Perdagangan di Bursa Proses Pelaksanaan Perdagangan secara Remote Pelaksanaan Perdagangan Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciLAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-007/DIR/KPEI/0505 Tanggal :
LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-007/DIR/KPEI/0505 Tanggal : 13-05-2005 Diubah dengan: Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-004/DIR/KPEI/0806
Lebih terperinciKewajiban pelaporan, baik secara berkala maupun insidentil Kewajiban melakukan keterbukaan informasi dalam rangka aksi korporasi
KETERBUKAAN INFORMASI DI PASAR MODAL OLEH: DJUSTINI SEPTIANA BAPEPAM-LK Jakarta 14 Juli 2011 1 Aspek Keterbukaan Informasi Kewajiban pelaporan, baik secara berkala maupun insidentil Kewajiban melakukan
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
Lebih terperinciPASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM ERDIKHA ELIT
PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM Keterangan Penting Informasi berikut ini dipersiapkan untuk keperluan penyajian secara umum. Informasi ini tidak ditujukan bagi keperluan investasi, keadaan keuangan
Lebih terperinci1. Anggota Bursa adalah perusahaan efek yang telah memperoleh persetujuan keanggotaan Bursa untuk melakukan perdagangan Efek di Bursa.
PERATURAN II.D.1 PERDAGANGAN KONTRAK BERJANGKA INDEKS EFEK A. DEFINISI 1. Anggota Bursa adalah perusahaan efek yang telah memperoleh persetujuan keanggotaan Bursa untuk melakukan perdagangan Efek di Bursa.
Lebih terperinciLaporan Tahunan Laporan Direktur Utama Hal 36 Tata Kelola Perusahaan Hal 110 1 Sekilas TELKOM Memberi Anda yang Terbaik Ikhtisar Keuangan 4 Ikhtisar Operasi 8 Ikhtisar Saham 9 Hubungan dengan Pemerintah
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinci2015, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.150, 2015 KEUANGAN. OJK. Informatika. Situs Web. Emiten. Perusahaan Publik. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5710). PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinci2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.36, 2017 KEUANGAN OJK. Investasi Kolektif. Multi Aset. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6024) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR
Lebih terperinciPERATURAN KPEI NOMOR: II-5 PENYELENGGARAAN KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA EFEK BERSIFAT EKUITAS
LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : KEP-008/DIR/KPEI/0612 Tanggal: 11-06-2012 PERATURAN KPEI NOMOR: II-5 PENYELENGGARAAN KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA EFEK
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Anotasi. Naskah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
Lebih terperinciPERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI
Peraturan KSEI No. II-D Tentang Pendaftaran Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0027/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN
Lebih terperinciNo Pembiayaan OJK selain bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara juga berasal dari Pungutan dari Pihak. Sebagai pelaksanaan dari
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5504 OJK. Pungutan. Kewajiban. Pelaksanaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 33) PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciKEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 42/PM/1997 TENTANG TRANSAKSI EFEK KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, MEMUTUSKAN :
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 42/PM/1997 Peraturan Nomor III.A.10 TENTANG TRANSAKSI EFEK KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor
Lebih terperinciSERI EDUKASI BEGINNER PART 1
SERI EDUKASI BEGINNER PART 1 Website : www.pans.co.id Online trading : www.post.co.id Customer care : 021-2977 3655 CONTENT A. Investasi Saham... 3 B. Lembaga Penunjang Pasar Modal... 5 C. Pasar Perdana
Lebih terperinci2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA
No.45, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Prospektus. Efek Bersifat Ekuitas. Bentuk dan Isi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6029) PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinci- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SSALINAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /POJK.04/2015 TENTANG KETERBUKAAN ATAS INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL OLEH EMITEN ATAU PERUSAHAAN
Lebih terperinciBagaimana Menjadi Investor Saham
Bagaimana Menjadi Investor Saham Saham Sebagai pilihan Investasi Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal Saham merupakan bukti kepemilikan atau penyertaan modal dalam
Lebih terperinciDirektorat Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan
Direktorat Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Presentasi oleh Uriep Budhi Prasetyo Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan 26 Maret 2011 STRUKTUR PASAR MODAL INDONESIA Menteri Keuangan Bapepam - LK
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN
Lebih terperinciBAB III OBYEK PENELITIAN. III.1 Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. III.1.1 Sejarah PT Telkom (Persero) Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN
Lebih terperinciSURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10
SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10 PASAR UANG Pasar yang memperjualbelikan surat berharga jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun SURAT BERHARGA PASAR UANG yaitu surat utang
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinci- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF
- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci2. Pasar Perdana. A. Proses Perdagangan pada Pasar Perdana
B. Pasar Sekunder adalah pasar di mana efek-efek yang telah dicatatkan di Bursa diperjual-belikan. Pasar Sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang tercatat
Lebih terperinci- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK
Lebih terperinciPT MNC KAPITAL INDONESIA TBK.
PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK TERKAIT RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI
Lebih terperinciBagaimana Menjadi Investor Saham
Bagaimana Menjadi Investor Saham Saham Sebagai pilihan Investasi Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal Saham merupakan bukti kepemilikan atau penyertaan modal dalam
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor
Lebih terperinciKEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dalam rangka peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1913 dan kini telah menjadi salah satu perusahaan rokok terkemuka di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), selanjutnya disebut Sampoerna, berdiri pada tahun 1913 dan kini telah menjadi salah satu perusahaan rokok terkemuka di Indonesia. Sampoerna
Lebih terperinci2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.82, 2015 KEUANGAN. OJK. Dana Pensiun. Investasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5692) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015
Lebih terperinci- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK
Lebih terperinciBAB 2 PENDAFTARAN EFEK DI KSEI
BAB 2 PENDAFTARAN EFEK DI KSEI 2.1. Persyaratan Umum 2.1.1. Efek yang dapat disimpan di KSEI adalah Efek yang telah didaftarkan oleh Perusahaan Terdaftar di KSEI sesuai ketentuan peraturan ini. 2.1.2.
Lebih terperinciBAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA. menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan go public akan
BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA 2.1. Latar Belakang Go Public Pesatnya perkembangan dunia usaha menimbulkan persaingan yang ketat di antara para pelaku usaha. Setiap perusahaan berlomba-lomba
Lebih terperinciInstrumen Pasar Modal Indonesia Materi 9
Instrumen Pasar Modal Indonesia Materi 9 Dodi Arif, SE., MM. KAPITA SELEKTA KEUANGAN Universitas Gunadarma Jakarta BAGAIMANA PERUSAHAAN MENERBITKAN SEKURITAS Persyaratan yang harus dipenuhi untuk menerbitkan
Lebih terperinciM E M U T U S K A N :
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 03 /PM/2004 TENTANG Peraturan Nomor IV.B.1 PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang
Lebih terperinciPT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan )
K E T E R B U K A A N I N F O R M A S I Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Sehubungan dengan Rencana Perseroan untuk Melakukan Pembelian Kembali Saham Perseroan (Buy
Lebih terperinciINFORMASI PENAWARAN UMUM OBLIGASI BERKELANJUTAN I INDOMOBIL FINANCE TAHAP I TAHUN 2012
INFORMASI PENAWARAN UMUM OBLIGASI BERKELANJUTAN I INDOMOBIL FINANCE TAHAP I TAHUN 2012 Nama Emiten : PT. Indomobil Finance Indonesia (IMFI) Bidang & Kegiatan Usaha : Berusaha dalam bidang lembaga pembiayaan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PT BANK CIMB NIAGA NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
ANGGARAN DASAR PT BANK CIMB NIAGA ------------------ NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN -------------------- -------------------------------------- PASAL 1 -------------------------------------- 1.1. Perseroan
Lebih terperinciPT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan
PT WAHANA PRONATURAL TBK Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan DAFTAR ISI A. Ikhtisar Data Keuangan Penting B. Informasi Saham C. Laporan Direksi D. Laporan Dewan Komisaris E. Profil Emiten atau Perusahaan
Lebih terperinci2017, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo
No.132, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Perseroan. Pengelolaan. Kontrak. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6079)
Lebih terperinci- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN
- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr
Pasar Modal A. PENDAHULUAN Pasar modal (capital market) atau bursa efek adalah pasar tempat bertemunya permintaan dan penawaran dana-dana jangka panjang dalam bentuk jual-beli surat berharga. B. PRODUK
Lebih terperinciLAMPIRAN: Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : Kep- 26/PM/2003 Tanggal : 17 Juli 2003 - 1 -
- 1 - PERATURAN NOMOR IX.D.1: HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU 1. Definisi: a. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu adalah hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham yang ada untuk membeli
Lebih terperinciPERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk PEMBERITAHUAN KEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN SERTA JADWAL DAN TATACARA PEMBAGIAN DIVIDEN TUNAI TAHUN BUKU 2013 (No.Tel.86/PR000/COP-A0070000/2014)
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPT SARANA MULTI INFRASTUKTUR (PERSERO)
PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INI MERUPAKAN PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN OLEH PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TIMAH TBK PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2016
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TIMAH TBK PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2016 Perusahaan Perseroan (Persero) PT TIMAH Tbk disingkat PT TIMAH (Persero) Tbk (
Lebih terperinci(corporate guarantee) oleh Perseroan dan/atau untuk memberikan persetujuan, dalam kapasitas Perseroan sebagai Pemegang Saham, kepada anak-anak
PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. ( Perseroan ) SERTA JADWAL DAN TATA CARA PEMBAGIAN DIVIDEN TUNAI
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /POJK.04/2017 TENTANG PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG DIKELUARKAN OLEH PERUSAHAAN TERBUKA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /POJK.04/2017 TENTANG PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG DIKELUARKAN OLEH PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci