SISTEM PENTANAHAN GRID PADA GARDU INDUK PLTU TELUK SIRIH. Oleh: ABSTRAK ABSTRACT
|
|
- Djaja Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SISTEM PENTANAHAN GRID PADA GARDU INDUK PLTU TELUK SIRIH Oleh: AndiSyofian. ST. MT Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Padang ABSTRAK Sistem pentanahan bertujuan untuk mengamankan peralatan-peralatan listrik maupun manusia yang berlokasi di sekitar gangguan dengan cara mengalirkan arus gangguan ke tanah. Salah satu faktor untuk mendapatkan nilai tahanan pentanahan yang kecilyaitu letak elektroda yang akan ditanam dan kondisi tanah di daerah dimana sistem pentanahan tersebut akan dipasang. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui besarnya tahanan pentanahan pada Gardu Induk PLTU Teluk Sirih dengan melakukan pengukuran langsung kemudian membandingkannya dengan hasil design, dimana hasil yang diperoleh mengacu pada standar IEEE Std Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa nilai tahanan pentanahan sangat dipengaruhi oleh kedalaman elektroda yang ditanam, jumlah elektroda, jarak antar elektroda, ukuran konduktor dan kondisi tanah dimana elektroda tersebut ditanam. Kata Kunci : pentanahan, grid ABSTRACT Grounding system have the function to make safe the electrics equipments and also human which have location arround the equipments by conducting over current to the ground. One of factor to get the small resistance of grounding that is ground rod position and ground condition in area which ground rod will be installed. This analysis aim to know the resistance of grounding in PLTU Teluk Sirih Substation by perform direct meassurement and then compare with the result design, which result obtained relate with standard of IEEE Std The conclusion of result analyse that grounding resistance very influenced by ground rod deepness, ground rod amound, distance between ground rod, ground rod size and ground condition where ground rod planted. Key word : grounding, grid 1. PENDAHULUAN Gardu Induk pembangki tmerupakan suatu sistem Instalasi listrik yang terdiri dari beberapa peralatan listrik dan menjadi penghubung listrik dari Pembangkit ke jaringan transmisi yang selanjutnya disalurkan ke jaringan distribusi primer, dan berfungsi sebagai penyalur daya dengan kapasitas KVA, MVA sesuai dengan tegangan operasinya. Gardu induk merupakan salah satu bagian dari sistem tenaga listrik yang mempunyai kemungkinan sangat besa rmengalami bahaya yang disebabkan oleh timbulnya gangguan dari petir maupun arus lebih sehingga arus gangguan itu mengalir ke tanahs ebagai akibat isolasi peralatan yang tidak berfungsi dengan baik. Arus gangguan tersebut akan mengalir pada bagian-bagian peralatan yang terbuat dari metal dan juga mengalir dalam tanah di sekitar gardu induk.. Arus gangguan ini menimbulkan gradien tegangan diantara peralatan dengan peralatan, peralatan dengan tanah dan juga gradien tegangan pada permukaan tanah itu sendiri. Besarnya gradien tegangan pada permukaan tanah tergantung pada tahanan jenis tanah atau sesuaidengan struktur tanah tersebut. 136
2 Karena peranannya yang sangat penting dalam menyalurkan daya listrik dan menjadi penghubung listrik dari pembangkit ke jaringan transmisi maka dibutuhkan kontinuitas dan keandalan dari gardu induk tersebut. Untuk mendukung hal tersebut maka perlu diterapkan suatu sistem pentanahan yang memenuhi persyaratan sistem pengaman. Terdorong dari kenyataan di atas maka penulis mencoba untuk membuat suatu studi pentanahan pada gardu induk yang memenuhi persyaratan sistem pengaman serta memperkecil tegangan permukaan tanah sehingga tegangan permukaan yang timbul tidak membahayakan baik dalam kondisi normal maupun saat terjadi gangguan ke tanah. Gardu induk yang akan digunakan penulis sebagai lokasi perencanan yaitu Gardu induk PLTU Teluk Sirih berlokasi di TelukSirih, Kelurahan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, yang masih dalam proses konstruksi. Sistem pentanahan yang digunakan adalah sistem grid, dimana sistem pembumian grid dilakukan dengan cara menanamkan batangbatang konduktor sejajar dengan permukaan tanah pada kedalaman tertentu. 2. LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pentanahan Grid Peralatan gardu induk sebaiknya dipasang pembumian grid dengan penghantar yang besar berguna untuk memperkecil tahanan pembumian dan batasan tegangan diantara peralatan dan permukaan tanah pada nilai yang diijinkan. Pembumian grid merupakan salah satu sistem pembumian yang banyak digunakan pada gardu induk karena mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan sistem pembumian lainnya. Beberapa keuntungan tersebut antara lain gradien tegangan pada sistem pembumian grid akan lebih rata serta tahanan pentanahan yang lebih kecil. Sistem pembumian grid dilakukan dengan cara menanamkan batang-batang elektroda pada kedalaman tertentu. Batang-batang elektroda tersebut terhubung satu dengan yang lainnya menggunakan konduktor, sehingga membentuk beberapa buah mesh. Distribusi tegangan tergantung pada jarak elektroda paralel, makin besar jarak elektroda maka pendistribusian tegangannya makin tidak rata dan makin dekat jarak elektroda paralel maka pendistribusian tegangannya semakin merata. Adapun bentuk dari pentanahan sistem grid dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut: Gambar 2.1 Pentanahan Sistem Grid Penyambungan antara konduktor dengan batang elektroda dan antara konduktor dengan konduktor dilakukan dengan cara cadweld. Proses penyambungannya yaitu menyusun secara berlapis batang elektroda dengan konduktor ataupun konduktor dengan konduktor dalam cetakan yang kering dan bersih. Setelah itu cetakan ditutup dan letakkan piringan logam pada tempatnya, selanjutnya masukkan material las (bubuk mesiu) sambil mengetuk bagian bawah cetakan untuk memastikan bubuk mesiu merata dan mencapai lokasi pemicu. Tutup cover atas cetakan dan bakar mesiu pada lokasi pemicu dengan pematik api, cetakan dapat dibuka setelah 10 detik. Untuk lebih jelasnya, proses cadweld dapat dilihat pada lampiran. Adapun hasil dari cadweld dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 2.2 Hasil Cadweld 2.2. Tahanan Jenis Tanah Dalam membuat suatu perencanaan pembumian gardu induk, perlu dilakukan survey lapangan untuk mengetahui komposisi tanah pada tempat gardu induk tersebut akan dibangun, karena hal ini sangat berhubungan dengan harga tahanan pembumian peralatan tersebut. Ada 37
3 beberapa faktor yang mempengaruhi harga tahanan pembumian, antara lain: sifat geologi tanah, komposisi zat kimia dalam tanah, kandungan air tanah, temperatur tanah, selain itu faktor perubahan musim juga mempengaruhinya. Sifat geologi tanah merupakan faktor utama yang menentukan tahanan jenis tanah. Bahan dasar dari pada tanah relatif bersifat bukan penghantar. Tanah liat umumnya mempunyai tahanan jenis terendah, sedang batu-batuan dan quartz bersifat sebagai insulator. Tabel dibawah ini menunjukkan harga-harga tahanan jenis tanah (ρ)dari berbagai jenis tanah: Tabel 2.1. Tabel Harga-harga tahanan jenis tanah dari berbagai jenis tanah No Jenis Tanah Tahanan Jenis Tanah (Ohm Meter) 1 Rawa 30 2 Tanah Liat Pasir Basah Batu-batu Kerikil 500 Basah 5 Pasir dan Batu Kerikil 1000 Kering 6 Batu 3000 Sumber: PUIL 2000 Komposisi zat kimia dalam tanah terutama sejumlah zat organik maupun anorganik yang dapat larut perlu untuk diperhatikan pula. Didaerah yang mempunyai tingkat curah hujan tinggi biasanya mempunyai tahanan jenis tanah yang tinggi disebabkan garam yang terkandung pada lapisan atas larut. Pada daerah yang demikian ini untuk memperoleh pentanahan yang efektif yaitu dengan menanam elektroda pada kedalaman yang lebih dalam dimana larutan garam masih terdapat. Kandungan air tanah sangat berpengaruh terhadap perubahan tahanan jenis tanah( ρ )terutama kandungan air tanah sampai dengan 20%. Dalam salah satu test laboratorium untuk tanah merah penurunan kandungan air tanah dari 20% ke 10% menyebabkan tahanan jenis tanah naik samapai 30 kali.kenaikan kandungan air tanah diatas 20% pengaruhnya sedikit sekali. Temperatur tanah pada kedalaman 5 feet (= 1,5 m) biasanya stabil terhadap perubahan temperatur permukaan. Bagi Indonesia daerah tropic perbedaan temperatur selama setahun tidak banyak, sehingga faktor temperatur boleh dikata tidak ada pengaruhnya Elektroda Pentanahan Elektroda adalah bagian penghantar yang merupakan bidang temu penghantar antar medium yang berbeda daya hantarnya. Elektroda bumi adalah sebuah penghantar yang mempunyai kontak yang erat dengan bumi dan menghantarkan hubungan listrik dengan bumi. Pada dasarnya ada tiga jenis elektroda yang digunakan pada sistem pentanahan yaitu: 1. Elektroda batang 2. Elektroda pelat 3. Elektroda pita Elektroda elektroda ini dapat digunakan secara tunggal maupun multiple dan juga secara gabungan dari ketiga jenis Elektroda Batang Elektroda batang terbuat dari batang atau pipa logam yang ditanam vertikal di dalam tanah. Biasanya dibuat dari bahan tembaga, stainless steel atau galvanised steel. Perlu diperhatikan pula dalam pemilihan bahan agar terhindar dari galvanic couple yang dapat menyebabkan korosi. Pemasangan elektroda dilakukan dengan cara dimasukkan tegak lurus ke dalam tanah dan panjangnya disesuaikan dengan tahanan pentanahan yang diperlukan. Jenis elektroda batang seperti terlihat pada gambar 2.3: Gb elektroda batang 38
4 2.3.2 Elektroda Pelat Bentuk elektroda pelat biasanya empat persegi panjang yang terbuat dari tembaga, timah atau pelat baja yang ditanam di dalam tanah. Cara penanaman biasanya secara vertikal, sebab dengan menanam secara horizontal hasilnya tidak berbeda jauh dengan vertikal. Penanaman secara vertikal adalah lebih praktis dan ekonomis. Jenis elektroda pelat seperti terlihat pada gambar 2.4: 2.4. Tahanan Pentanahan Tahanan pentanahan sebagian besar tergantung pada panjang elektroda dan sedikit tergantung pada ukuran penampangnya. Jika beberapa elektroda diperlukan untuk memperoleh tahanan pentanahan rendah, jarak antar elektroda tersebut minimum harus dua kali lipat panjangnya, (PUIL 2000). Pentanahan yang ideal harus memberikan nilai tahanan pentanahan mendekati nol atau 1 ohm untuk gardu induk bertegangan tinggi (ANSI/IEEE Std ). Sebagai perkiraan pertama, sebuah nilai minimum dari tahanan pentanahan grid gardu induk pada tanah yang seragam (uniform) untuk lapisan pertama (permukaan tanah) saja dapat dihitung dengan persamaan : Dimana, Rg = tahanan pentanahan grid (Ω) Ρρ = tahanan jenis tanah (Ω-m) A = luas area pentanahan grid (m 2 ) Elektroda Pita Gb Elektroda pelat Elektroda jenis ini terbuat dari bahan metal berbentuk pita atau juga kawat BBC yang di tanam di dalam tanah secara horisontal sedalam ± 2 feet. Elektroda pita ini bisa dipasang p ada struktur tanah yang mempunyai tahanan jenis rendah pada permukaan dan pada daerah yang tidak mengalami kekeringan. Hal ini cocok untuk daerah-daerah pegunungan dimana harga tahanan jenis tanah makin tinggi dengan kedalaman. Jenis elektroda pita seperti terlihat pada gambar 2.5: Kemudian, pada lapisan kedua dengan adanya gabungan antara grid dan batang rod untuk tanah yang seragam, jumlah konduktor grid dan konduktor batang rod yang ditanam pada kedalaman tertentu, diperoleh persamaan seperti dibawah ini [Laurent, P. G., 1951 dan Nieman, J, 1952] : Dimana L = total dari panjang konduktor yang tertanam (m). Untuk perhitungan nilai tahanan dari pentanahan grid yang diformulasikan oleh Nieman, J., (1952), diperoleh sebagai berikut : Gb Elektroda pita Untuk h = 0, r = 39
5 Perhitungan tahanan pentanahan grid untuk kedalaman tertentu yakni 0 < h < 2.5 m berdasarkan Laurent, P.G.,(1951) diperoleh: 2.4 Dari kedua persamaan 2.3 dan 2.4 diatas dikombinasikan oleh IEEE Std (untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran) diperoleh persamaan untuk kedalam konduktor 0 m < h < 2.5 m Dimana h = kedalaman penanaman konduktor (m) Panjang total konduktor pentanahan L merupakan penjumlahan dari grid dan rod : L = Lc + Lr Dengan, Lc = panjang konduktor pentanahan grid Lr = panjang konduktor pentanahan rod. Untuk menentukan panjang konduktor pentanahan grid Lc dapat dirumuskan dengan mengacu pada gambar 2.6. Lc = L 1 n + L 2 m D 1 = D 2 = Lc = Dimana, L 1 = panjang konduktor (m) L 2 = lebar konduktor (m) n = jumlah konduktor parallel sisi panjang m = jumlah konduktor parallel sisi lebar D 1 = jarak antar konduktor parallel sisi panjang D 2 = jarak antar konduktor parallel sisi lebar Untuk menetukan ukuran dari konduktor tembaga minimum yang dipakai sebagaikisi-kisi pengetanahan, digunakan persamaan berdasarkan pada dokumen PLTU Sumbar Project No. 33- F5911S-CAL-D : Dimana: = temperatur maksimum Ta = temperatur sekeliling = thermal coefficient of resistivity = resistivity of the ground conductor = C Gambar 2.6. Sistem Pentanahan Grid dengan = thermal capacity per unit volume Panjang L 1 dan L 2 40
6 = rms short circuit current = duration of current 2.5. Teori Dasar Pengukuran Tahanan Pentanahan dengan Metode tiga elektroda (Three Poin Methode) Metode tiga elektroda ini dimaksudkan untuk mengukur nilai tahanan pentanahan, yang terdiri dari tiga batang elektroda, elektrodaelektroda tersebut antara lain : elektroda E (Earth), elektroda P (Beda Potensial), dan elektroda C (Current). Elektroda-elektroda haruslah ditanam pada area yang hendak kita ukur. Elektroda yang pertama-tama kita tanam adalah elektroda E, kemudian elektroda C kita tanam. Dengan demikian akan ada potensial antara E dan elektroda C yang timbul dari sumber catu. Jarak antara elektroda E dan C yang ditanam tersebut harus cukup jauh, seperti terlihat pada gambar 2.7 : elektroda-elektroda tersebut ( E, P, C ). Besar tegangan sumber antara elektroda E dan C adalah 50 Volt, dengan arus yang terukur pada ampermeter adalah 1 A. Selanjutnya kita mengukur besarnya tegangan antara elektroda E dan elektroda P, dimana volt meter menunjukkan tegangan sebesar 25 Volt, maka besar tegangan pentanahan pada area tersebut adalah : R = V / I = 25 / 1 = 25 Ohm. Disamping itu perlu dilakukan dalam penempatan elektroda-elektroda adalah pertama elektroda P ditanam ditengah-tengah elektroda E dan C. kedua elektroda P ditanam dengan jarak 3 meter lebih dekat dengan elektroda E, dan yang ketiga elektroda P ditanam dengan jarak 3 meter lebih dekat dengan elektroda C. Apabila diperoleh tiga pembacaan yang sesuai satu dengan yang lainnya dalam batas-batas ketelitian pengukuran yang dilakukan, maka tahanan dari hubungan tanah adalah harga ratarata pembacaan tersebut. Namun, bila tidak ada kesesuaian maka elektroda C harus dipindahkan dan ditanam pada jarak yang lebih jauh dari elektroda E. kemudian sekali lagi diambil tiga pembacaan yang sesuai. (Pabla AS, Ir Hadi Abdul, 1986 : hal 175). 3. Metodologi Penelitian 3.1. Jenis Penelitian Gambar 2.7. Pengukuran tahanan pentanahan dengan metode tiga elektroda Dengan demikian ada arus yang mengalir, yang diukur dengan meter A. Apabila elektroda yang lain, yaitu P sekarang ditanam dibeberapa tempat disekitar E dan C, dan voltmeter dihubungkan maka voltmeter tersebut akan menunjukkan harga tegangan antara E dan P. (Pabla AS, Ir Hadi Abdul, 1986 : ). Selanjutnya dengan menggunakan hukum Ohm kita dapat menentukan besarnya tahanan pentanahan tersebut (R = V / I). Sebagai contoh : Misalkan suatu area yang hendak kita ketahui besar harga tahanan pentanahannya kita tanam Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen. Data yang diambil berupa pengujian dan pembuktian yang bertujuan untuk mendapatkan fakta-fakta dan sifat-sifat mengenai suatu permasalahan. Dalam hal ini penulis berusaha untuk menganalisa tahanan pentanahan sistem grid pada gardu induk PLTU Teluk Sirih Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Gardu Induk PLTU TelukSirih 2 X 112 MW yang masih dalam tahap konstruksi.berlokasi di TelukSirih, KelurahanBungusTelukKabung, Kota Padang. Jaraknya sekitar 30 km sebelahselatan Padang, Ibu Kota provinsi Sumatera Barat.Koordinatgeografispada 01 o LS dan 41
7 100 o BT. Untuk gambar lokasi diberikan pada lampiran Pengumpulan Data Data yang diperlukan adalah: a. Pengamatan lapangan tentang jenis tanah dan luas area gardu induk PLTU Teluk Sirih b. Mendapatkan data tentang besarnya tahanan jenis tanah PLTU Teluk Sirih c. Mendapatkan data tentang konfigurasi Grid c. Mengukur tahanan pentanahan Dari keseluruhan proses pengukuran dan analisa yang dilakukan maka dapat diketahui besarnya tahanan pentanahan yang aman untuk gardu induk PLTU TelukSirih 2X112MW. b.diagram Alir Secara garis besar diagram alir perhitungan seperti berikut: a. Alat Ukur dan Material yang Digunakan i. Alat Ukur Adapun alat ukur seperti tabel 3.1 di bawah ini: yang digunakan Tabel 3.1 Spesifikasi Alat Ukur Nama Alat Model Merk Earth Tester 4105A Kyoritsu ii. Material yang Digunakan Spesifikasi Material yang digunakan seperti pada tabel 3.2 di bawah ini: Tabel 3.2 Spesifikasi Material Konduktor Rod Tipe Copper Tipe Copper Ukuran 120 mm 2 Ukuran 6 cm b. Teknik Analisa Data a. Menentukan nilai tahanan jenis tanah berdasarkan jenis tanah di area switchyard PLTU Teluk Sirih. b. Menghitung tahanan pentanahan berdasarkan konfigurasi grid yang ada Gambar 3.1 Alur Proses 42
8 4. Analisa dan Pembahasan 4.1. Data Tanah dan Konfigurasi Grid GI PLTU Teluk Sirih Data Tanah PLTU Teluk Sirih Adapun data Tanah di PLTU Teluk Sirih dapat dilihat seperti pada tabel berikut: Tabel 4.1 Spesifikasi Tanah PLTU Teluk Sirih Berdasarkan Kedalamam Kedalaman (m) Tipe Tanah Tahanan Jenis Tanah (Ω m) 0,5 Clean 2500 Limestone 5 Moist Soil 100 > 5 Moist Soil 100 Sumber: Dokumen PLTU Sumbar Project No. 33- F5911S-CAL-D Data Konfigurasi Grid GI PLTU Teluk Sirih Untuk data konfigurasi grid pada GI PLTU Teluk Sirih didapatkan sebagai berikut: Tabel 4.2 Data Konfigurasi Grid GI PLTU Teluk Sirih Deskripsi Panjang konduktor (L1) Lebar konduktor (L2) Jumlah konduktor paralel sisi panjang (m) Jumlah konduktor paralel sisi lebar (n) Jarak antara konduktor paralel sisi panjang (D1) Jarak antara konduktor paralel sisi lebar (D2) Kedalaman konduktor Panjang elektroda batang (Rod) Spesifikasi 100 m 52 m ,1 m 8,7 m 0,8 m 2,5 m Total elektroda batang (Rod) 34 Diameter elektroda batang (Rod) 6 cm Sumber: Dokumen PLTU Sumbar Project No. 33- F5911S-CAL-D Data Konduktor Data Spesifikasi dari konduktor untuk GI PLTU Teluk Sirih dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut(untuk lebih jelasnya lihat lampiran): Tabel 4.3 Data Konduktor untuk Pentanahan GI PLTU Teluk Sirih Deskripsi Type Luas Konduktor Permukaan Spesifikasi Tembaga 120 mm 2 Sumber: Dokumen PLTU Sumbar Project No. 33- F5911S-CAL-D Perhitungan Tahanan Pentanahan Dari data jenis tanah dan konfigurasi grid pada gardu induk PLTU Teluk Sirih, maka dapat dihitung panjang total konduktor pentanahan dan tahanan pentanahannya berdasarkan persamaan (2.6) dan (2.5): Panjang Total Konduktor Diketahui: L1= 100 m, L2= 52 m, D2= 8,7 m, m= 12 m Lr = 2,5 X 34 = 85 Sehingga L= Lc + Lr = 1321, = 1406,7 m Tahanan Pentanahan Diketahui: ρ = 100 Ω m, L= 1406,7 m, A= 5200 m 2, h= 2,5 m 43
9 Ω Jadi tahanan pentanahan berdasarkan hasil perhitungan untuk gardu induk PLTU Teluk Sirih adalah 0,7106 Ω Pengukuran Tahanan Pentanahan dan Hasil Pengukuran Pengukuran tahanan pentanahan sistem Grid dilakukan untuk memastikan bahwa besarnya tahanan pentanahan sudah sesuai dengan hasil perhitungan dan standar yang telah ditentukan. Adapun prosedur pengukuran tahanan pentanahan adalah sebagai berikut: Lakukan sambungan pengukuran seperti gambar 4.2: Kuning Hijau C1 P1 E1 5-10m 5-10m RE E P C Gambar 4.1. Sambungan pengukuran tahanan pentanahan GI Teluk Sirih Pastikan elektroda bantu dan elektroda yang akan diukur sudah tersambung dengan benar ke alat ukur. Jarak antara elektroda pada saat pengukuran 6 m, untuk elektroda bantu ditanam sepanjang 300 cm sedangkan untuk elektroda yang akan diukur ditanam sepanjang 2,5 m. Setelah penyambungan selesai, posisikan range switch alat ukur pada posisi 20 Ω untuk mengukur pada skala 20 Ω, setelah itu tekan Press To Test kemudial lock untuk membaca nilai tahanan pentanahan pada layar alat ukur. Jika pada saatpengukuran penunjuk melebihi skala 20 Ω, maka ubah range switch pada posisi 200 Ω, jika masih melebihi juga ubah range switch ke posisi tertinggi yaitu 2000 Ω. Hasil pengukuran tahanan pentanahan untuk 34 titik pada GI PLTU Teluk Sirih bisa dilihat pada tabel berikut: Titik Tabel 4.4. Hasil pengukuran tahanan pentanahan gardu induk PLTU Teluk Sirih Tahanan Pentanahan (Ω) Titik Tahanan Pentanahan (Ω) 1 0, ,42 2 0, ,33 3 0, ,49 4 0, ,29 5 0, ,31 6 0, ,47 7 0, ,39 8 0, ,35 9 0, , , , , , , , , , , , , , , , , ,32 44
10 4.4. Pembahasan Pengukuran tahanan pentanahan pada gardu induk PLTU Teluk Sirih menggunakan alat earth tester kyoritsu 4105A, dengan luas gardu induk 5200 m 2, dimana banyaknya rod yang akan dipasang adalah 34 titik. Sebelum melakukan pengukuran, terlebih dahulu dilakukan perhitungan besarnya tahanan pentanahan gardu induk berdasarkan data yang telah diambil sebelumnya. Dari hasil perhitungan didapatkan tahanan pentanahan sebesar 0,7106 Ω. Hasil perhitungan ini sudah sesuai standar, dimana pentanahan yang baik untuk gardu induk bertegangan tinggi harus memberikan nilai tahanan mendekati nol atau 1 ohm (ANSI/IEEE Std terlampir). Setelah nilai tahanan pentanahan telah diketahui dari hasil perhitungan, maka dilakukan pengukuran langsung ke gardu induk untuk mengetahui nilai tahanan pentanahan yang sebenarnya kemudian nantinya hasil yang diperoleh akan dibandingkan dengan hasil perhitungan.nilai tahanan pentanahan untuk 34 titik elektroda pentanahan tersebut didapatkan nilai terendah sebesar 0,29 Ω dan nilai tertinggi sebesar 0,49 Ω dengan hasil rata-rata sebesar 0,38 Ω. Berikut adalah tabel perbandingan antara hasil perhitungan berdasarkan data yang ada sebelumnya dengan kondisi aktual yang sebenarnya: Tabel 4.5. Perbandingan Tahanan Pentanahan No Parameter (Design) (Aktual) 1. Tahanan Pentanahan 0,7 Ω 0,29 Ω (nilai terendah) gardu induk PLTU Teluk Sirih sudah sesuai dengan standar ANSI/IEEE Std yaitu Kesimpulan 1. Sistem pentanahan yang sesuai pada gardu induk PLTU Teluk Sirih saat ini adalah Sistem Pentanahan Grid. 2. Besarnya nilai tahanan pentanahan pada gardu induk PLTU Teluk Sirih berdasarkan hasil perhitungan adalah 0,7 Ω, sedangkan pada saat pengukuran langsung didapatkan nilai terendah sebesar 0,29 Ω dan nilai tertinggi sebesar 0,49 Ω dengan hasil ratarata sebesar 0,38 Ω. Daftar Pustaka Arismunandar, Artono, DR. Teknik Tenaga Listrik. Jakarta: PT Pradnya Paramita. Hutauruk, T.S, Ir Pengetanahan Netral Sistem Tenaga dan Pengetanahan Peralatan. Jakarta: Erlangga PT. PLN (Persero) Contract Document PLTU Sumatera Barat (2X112 MW) Book III C. PLTU Sumbar Project Calculation Of Earthing. An American National Standard IEEE Guide for Safety in AC Substation Grounding. Amerika: The Institute of Electrical and Electronics Engineers, Inc. 0,49 Ω (nilai tertinggi) 0,38 Ω (nilai rata-rata) Dari hasil perhitungan dan pengukuran langsung, maka nilai tahanan pentanahan pada 45
BAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pembumian Gardu Induk Menentukan sistem pembumian gardu induk yang berfungsi dengan baik dari keseluruhan pemasangan pembumian dan mempunyai arti untuk mengalirkan arus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pentanahan Sistem pentanahan mulai dikenal pada tahun 1900. Sebelumnya sistemsistem tenaga listrik tidak diketanahkan karena ukurannya masih kecil dan tidak membahayakan.
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PEMBUMIAN GARDU INDUK BELAWAN
Laporan Penelitian EVALUASI SISTEM PEMBUMIAN GARDU INDUK BELAWAN Oleh : Ir. Leonardus Siregar, MT Dosen Tetap Fakultas Teknik LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS HKABP NOMMENSEN MEDAN 2012 1 EVALUASI SISTEM
Lebih terperinciKata Kunci Pentanahan, Gardu Induk, Arus Gangguan Ketanah, Tegangan Sentuh, Tegangan Langkah, Tahanan Pengetanahan. I. PENDAHULUAN
PERANCANGAN SISTEM PENGETANAHAN PERALATAN DI GARDU INDUK PLTU IPP (INDEPENDENT POWER PRODUCER) KALTIM 3 Jovie Trias Agung N¹, Drs. Ir. Moch. Dhofir, MT.², Ir. Soemarwanto, M.T.³ ¹Mahasiswa Teknik Elektro,
Lebih terperinciPengaruh Umur Pada Beberapa Volume PENGARUH UMUR PADA BEBERAPA VOLUME ZAT ADITIF BENTONIT TERHADAP NILAI TAHANAN PENTANAHAN
PENGARUH UMUR PADA BEBERAPA VOUME ZAT ADITIF BENTONIT TERHADAP NIAI TAHANAN PENTANAHAN IGN Staf Pengajar Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Bali ABSTRAK
Lebih terperinciANALISIS PENAMBAHAN LARUTAN BENTONIT DAN GARAM UNTUK MEMPERBAIKI TAHANAN PENTANAHAN ELEKTRODA PLAT BAJA DAN BATANG
JETri, Volume 13, Nomor 2, Februari 2016, Halaman 61-72, ISSN 1412-0372 ANALISIS PENAMBAHAN LARUTAN BENTONIT DAN GARAM UNTUK MEMPERBAIKI TAHANAN PENTANAHAN ELEKTRODA PLAT BAJA DAN BATANG Ishak Kasim, David
Lebih terperinciPERBEDAAN PENAMBAHAN GARAM DENGAN PENAMBAHAN BENTONIT TERHADAP NILAI TAHANAN PENTANAHAN PADA SISTEM PENTANAHAN. IGN Janardana
PERBEDAAN PENAMBAHAN GARAM DENGAN PENAMBAHAN BENTONIT TERHADAP NIAI TAHANAN PENTANAHAN PADA SISTEM PENTANAHAN Staf Pengajar Program Studi Teknik Elektro, Universitas Udayana ABSTRAK Tahanan pentanahan
Lebih terperinciEKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 1 Januari 2015; 23 28
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 1 Januari 2015; 23 28 ANALISIS PENGARUH KEDALAMAN PENANAMAN ELEKTRODA PEMBUMIAN SECARA HORIZONTAL TERHADAP NILAI TAHANAN PEMBUMIAN PADA TANAH LIAT DAN TANAH PASIR
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PENTANAHAN GRID PADA TOWER TRANSMISI 150 KV
IMPLEMENTASI SISTEM PENTANAHAN GRID PADA TOWER TRANSMISI 150 KV ( Aplikasi Pada Tower Transmisi 150 kv Antara Gardu Induk Indarung Dengan Gardu Induk Bungus) Dea Ofika Yudha (1), Ir. Arnita, M. T (2),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada gardu induk harus memiliki sistem pembumian yang handal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada gardu induk harus memiliki sistem pembumian yang handal yang memenuhi standard aman bagi manusia dan peralatan yang berada di area gardu induk. Sistem pembumian
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI EVALUASI KEAMANAN PADA SISTEM PENTANAHAN GARDU INDUK 150 KV JAJAR. Diajukan oleh: HANGGA KARUNA D JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
NASKAH PUBLIKASI EVALUASI KEAMANAN PADA SISTEM PENTANAHAN GARDU INDUK 150 KV JAJAR Diajukan oleh: HANGGA KARUNA D 400 100 002 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
Lebih terperinciPenentuan Kedalaman Elektroda pada Tanah Pasir dan Kerikil Kering Untuk Memperoleh Nilai Tahanan Pentanahan yang Baik
Penentuan Kedalaman Elektroda pada Tanah Pasir dan Kerikil Kering Untuk Memperoleh Nilai Tahanan Pentanahan yang Baik (Depth Determination of Electrode at Sand and Gravel Dry for Get The Good Of Earth
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Pentanahan Tenaga Listrik Terintegrasi Pada Bangunan
Perencanaan Sistem Pentanahan Tenaga Listrik Terintegrasi Pada Bangunan Jamaaluddin 1) ; Sumarno 2) 1,2) Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Jamaaluddin.dmk@gmail.com Abstrak - Syarat kehandalan
Lebih terperinciKONDUKTOR ALUMUNIUM PADA SISTEM GROUNDING. Galuh Renggani Wilis Dosen Prodi Teknik Mesin Universitas Pancasakti Tegal
KONDUKTOR ALUMUNIUM PADA SISTEM GROUNDING Galuh Renggani Wilis Dosen Prodi Teknik Mesin Universitas Pancasakti Tegal Abstrak Grounding adalah sistem pengamanan terhadap perangkat-perangkat mempergunakan
Lebih terperinciPemanfaatan Bentonite sebagai Media Pembumian Elektroda Batang
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-39 Pemanfaatan Bentonite sebagai Media Pembumian Elektroda Batang Winanda Riga Tamma, I Made Yulistya Negara, dan Daniar Fahmi
Lebih terperinciBAB II PEMBUMIAN PERALATAN LISTRIK DENGAN ELEKTRODA BATANG. Tindakan-tindakan pengamanan perlu dilakukan pada instalasi rumah tangga
BAB II PEMBUMIAN PERALATAN LISTRIK DENGAN ELEKTRODA BATANG II.1. Umum (3) Tindakan-tindakan pengamanan perlu dilakukan pada instalasi rumah tangga untuk menjamin keamanan manusia yang menggunakan peralatan
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONDUKTOR TEMBAGA DAN ALUMINIUM UNTUK SISTEM PENTANAHAN
PENGGUNAAN KONDUKTOR TEMBAGA DAN ALUMINIUM UNTUK SISTEM PENTANAHAN Galuh Renggani Wilis, Irfan Santosa Staf Pengajar Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal Jalan Halmahera KM.1
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PENGETANAHAN PERALATAN UNTUK UNIT PEMBANGKIT BARU DI PT. INDONESIA POWER GRATI JURNAL
PERENCANAAN SISTEM PENGETANAHAN PERALATAN UNTUK UNIT PEMBANGKIT BARU DI PT. INDONESIA POWER GRATI JURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh : IGNATIUS
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Nilai Tahanan Pembumian Pada Tanah Basah, Tanah Berpasir dan Tanah Ladang
Analisis Perbandingan Nilai Tahanan Pembumian Pada Tanah Basah, Tanah Berpasir dan Tanah Ladang Sudaryanto Fakultas Teknik, Universitas Islam Sumatera Utara Jl. SM. Raja Teladan, Medan Abstrak Sistem pembumian
Lebih terperinciPENGARUH PASIR - GARAM, AIR KENCING SAPI, BATU KAPUR HALUS DAN KOTORAN AYAM TERNAK TERHADAP NILAI TAHANAN PEMBUMIAN PADA SAAT KONDISI TANAH BASAH
PENGARUH PASIR - GARAM, AIR KENCING SAPI, BATU KAPUR HALUS DAN KOTORAN AYAM TERNAK TERHADAP NILAI TAHANAN PEMBUMIAN PADA SAAT KONDISI TANAH BASAH Oleh : Sugeng Santoso, Feri Yulianto Abstrak Sistem pembumian
Lebih terperinciPERUBAHAN KONFIGURASI ELEKTRODE PENTANAHAN BATANG TUNGGAL UNTUK MEREDUKSI TAHANAN PENTANAHAN
PERUBAHAN KONFIGURASI ELEKTRODE PENTANAHAN BATANG TUNGGAL UNTUK MEREDUKSI TAHANAN PENTANAHAN Wiwik Purwati Widyaningsih Jurusan Teknik Mesin, Program Studi Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Semarang,
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP BESARNYA NILAI TAHANAN PENTANAHAN
JURNAL LOGIC. VOL. 16. NO.1. MARET 2016 35 ANALISIS PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP BESARNYA NILAI TAHANAN PENTANAHAN I Wayan Sudiartha, I Ketut TA, I Gede Nyoman Sangka Jurusan teknik Elektro Politeknik
Lebih terperinciJURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V9.i1 ( )
IMPLEMENTASI SISTEM PENTANAHAN GRID PADA TOWER TRANSMISI 150 KV (APLIKASI PADA TOWER SUTT 150 KV TOWER 33) Ija Darmana *, Dea Ofika Yudha, Erliwati Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik
Lebih terperinciSISTEM PENTANAHAN SWITCHYARD DENGAN KISI-KISI (GRID) PADA GARDU INDUK 150 KV BANTUL
JURNAL TKNOLOGI TCHNOSCINTIA Vol. 0 No. Agustus 07 ISSN: 979-845 SISTM PNTANAHAN SWITCHYARD DNGAN KISI-KISI (GRID) PADA GARDU INDUK 50 KV BANTUL Slamet Hani Jurusan Teknik lektro, Institut Sains & Teknologi
Lebih terperinciPENENTUAN RESISTIVITY TANAH DI DALAM MENETAPKAN AREA PEMASANGAN GROUNDING GARDU DISTRIBUSI
PENENTUAN RESISTIVITY TANAH DI DALAM MENETAPKAN AREA PEMASANGAN GROUNDING GARDU DISTRIBUSI 20 kv MENGUNAKAN KOMBINASI GRID DAN ROD DI KAMPUS POLITEKNIK NEGERI PADANG Oleh Junaidi Asrul 1, Wiwik Wiharti
Lebih terperinciANALISA PENGARUH JARAK DAN KEDALAMAN TERHADAP NILAI TAHANAN PEMBUMIAN DENGAN 2 ELEKTRODA BATANG
ANALISA PENGARUH JARAK DAN KEDALAMAN TERHADAP NILAI TAHANAN PEMBUMIAN DENGAN 2 ELEKTRODA BATANG Wahyono *, Budhi Prasetiyo Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof Sudarto, SH Tembalang Semarang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pentanahan Sistem pentanahan adalah sistem hubungan penghantar yang menghubungkan sistem, badan peralatan, dan instalasi dengan bumi atau tanah sehingga dapat mengamankan
Lebih terperinciKata kunci : gardu beton; grid; pentanahan; rod
EVALUASI INSTALASI SISTEM PENTANAHAN PADA GARDU DISTRIBUSI BETON TB 54 PT. PLN (PERSERO) AREA JATINEGARA Yasuko Maulina Shigeno, Amien Rahardjo Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia Abstrak
Lebih terperinciAnalisa Tahanan Pembumian Peralatan Gedung Laboratorium Teknik Universitas Borneo Tarakan Yang Menggunakan Elektrode Pasak Tunggal Panjang 2 Meter
Analisa Tahanan Pembumian Peralatan Gedung Laboratorium Teknik Universitas Borneo Tarakan Yang Menggunakan Elektrode Pasak Tunggal Panjang 2 Meter Achmad Budiman* 1 1 Jurusan Teknik Elektro, Universitas
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PENTANAHAN GRID PADA TOWER TRANSMISI 150 KV (APLIKASI PADA TOWER SUTT 150 KV TOWER 33)
IMPLEMENTASI SISTEM PENTANAHAN GRID PADA TOWER TRANSMISI 150 KV (APLIKASI PADA TOWER SUTT 150 KV TOWER 33) Ija Darmana a, Dea Ofika Yudha b, Erliwati c a Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Universitas
Lebih terperinciStudi Pengaruh Jenis Tanah dan Kedalaman Pembumian Driven Rod terhadap Resistansi Jenis Tanah
Vokasi Volume 8, Nomor 2, Juni 2012 ISSN 1693 9085 hal 121-132 Studi Pengaruh Jenis Tanah dan Kedalaman Pembumian Driven Rod terhadap Resistansi Jenis Tanah MANAGAM RAJAGUKGUK Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciPERHITUNGAN TAHANAN PENTANAHAN GARDU 2 DI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA LAPORAN AKHIR
PERHITUNGAN TAHANAN PENTANAHAN GARDU 2 DI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik Oleh : DESTRIADI
Lebih terperinci3. Perhitungan tahanan pembumian satu elektroda batang. Untuk menghitung besarnya tahanan pembumian dengan memakai rumus :
3. Perhitungan tahanan pembumian satu elektroda batang. Untuk menghitung besarnya tahanan pembumian dengan memakai rumus : R = Dimana : = tahanan jenbis tanah ( ) L = Panjang elektroda batang (m) A = Jari-jari
Lebih terperinciJURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V9.i2 ( )
IMPLEMENTASI SISTEM PENTANAHAN GRID PADA TOWER TRANSMISI 150 KV (APLIKASI PADA TOWER SUTT 150 KV TOWER 33) Ija Darmana *, Dea Ofika Yudha, Erliwati Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Universitas Bung
Lebih terperinciJenis-Jenis Elektroda Pentanahan. Oleh Maryono
Jenis-Jenis Elektroda Pentanahan Oleh Maryono Jenis-Jenis Elektroda Pentanahan Elektroda Batang (Rod) Elektroda Pita Elektroda Pelat Elektroda Batang (Rod) ialah elektroda dari pipa atau besi baja profil
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pentanahan Sistem Pentanahan adalah suatu rangkaian atau jaringan mulai dari kutub pentanahan atau elektroda, hantaran penghubung sampai
Lebih terperinciPERANCANGAN GROUNDING UNTUK LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI DI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Perancangan Grounding untuk Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Di Teknik Elektro (Wahyudi Budi P dkk) PERANCANGAN GROUNDING UNTUK LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI DI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS ISLAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gardu induk maka tenaga listrik tidak dapat disalurkan. Sehingga pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gardu Induk merupakan bagian vital dari sistem tenaga listrik, tanpa adanya gardu induk maka tenaga listrik tidak dapat disalurkan. Sehingga pembangunan suatu gardu
Lebih terperinciPENGARUH KADAR AIR DAN KEDALAMAN ELEKTRODA BATANG TUNGGAL TERHADAP TAHANAN PEMBUMIAN PADA TANAH LIAT
PENGARUH KADAR AIR DAN KEDALAMAN ELEKTRODA BATANG TUNGGAL TERHADAP TAHANAN PEMBUMIAN PADA TANAH LIAT Wahyono Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jalan: Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gardu Distribusi Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu sistem distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan/mendistribusikan
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH JENIS TANAH DAN KEDALAMAN PEMBUMIAN DRIVEN ROD TERHADAP RESISTANSI JENIS TANAH
STUDI PENGARUH JENIS TANAH DAN KEDALAMAN PEMBUMIAN DRIVEN ROD TERHADAP RESISTANSI JENIS TANAH Zulfikar Limolang Dosen Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar Jl.Perintis
Lebih terperinciSIMULASI PENGARUH KEDALAMAN PENANAMAN DAN JARAK ELEKTRODA TAMBAHAN TERHADAP NILAI TAHANAN PEMBUMIAN. Mohamad Mukhsim, Fachrudin, Zeni Muzakki Fuad
SIMULASI PENGARUH KEDALAMAN PENANAMAN DAN JARAK ELEKTRODA TAMBAHAN TERHADAP NILAI TAHANAN PEMBUMIAN Mohamad Mukhsim, Fachrudin, Zeni Muzakki Fuad ABSTRAK Untuk mendapatkan hasil pembumian yang baik harus
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijay A BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Politeknik Negeri Sriwijay A BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gardu Induk Gardu induk adalah suatu instalasi yang terdiri dari peralatan listrik yang merupakan pusat beban yang diambil untuk menghubungkan sistem
Lebih terperinciBAB 10 SISTEM PENTANAHAN JARINGAN DISTRIBUSI
167 SISTEM PENTANAHAN JARINGAN DISTRIBUSI BAB 10 SISTEM PENTANAHAN JARINGAN DISTRIBUSI A. Pendahuluan Sistem pentanahan pada jaringan distribusi digunakan sebagai pengaman langsung terhadap peralatan dan
Lebih terperinciAnalisa Perbandingan Konfigurasi Vertikal Dengan Bujur Sangkar Elektroda Pentanahan Menggunakan Matlab
107 JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 1, JANUARI 2017 Analisa Perbandingan Konfigurasi Vertikal Dengan Bujur Sangkar Elektroda Pentanahan Menggunakan Matlab Ilyas*, Yessi Marniati Politeknik Negeri
Lebih terperinciSTUDI PERANCANGAN SISTEM PEMBUMIAN GARDU INDUK 150/20 KV DI GARDU INDUK GARUDA SAKTI
STUDI PERANCANGAN SISTEM PEMBUMIAN GARDU INDUK 150/20 KV DI GARDU INDUK GARUDA SAKTI Citra Rahmadhani*, Edy Ervianto** *Teknik Elektro Universitas Riau **JurusanTeknik Elektro Universitas Riau Kampus Binawidya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai tahanan pembumian di suatu lokasi, yaitu sifat geologi tanah, kandungan zat kimia dalam tanah, kandungan air dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Dari beberapa macam peralatan pengaman jaringan tenaga listrik salah satu pengaman yang paling baik terhadap peralatan listrik dari gangguan seperti ataupun hubung singkat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pentanahan Sistem pentanahan mulai dikenal pada tahun 1900 sebelumnya sistem sistem tenaga listrik tidak diketanahkan karena ukurannya masih kecil dan tidak membahayakan.
Lebih terperinciADALAH PENGHANTAR YG DITANAM DALAM BUMI DAN MEMBUAT KONTAK LANGSUNG DGN BUMI
HASBULLAH, MT ADALAH PENGHANTAR YG DITANAM DALAM BUMI DAN MEMBUAT KONTAK LANGSUNG DGN BUMI PENGHANTAR BUMI YG TIDAK BERISOLASI YG DITANAM DALM BUMI DIANGGAP SEBAGI BAGIAN DARI ELEKTRODA BUMI ELEKTODA PITA,
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Salah satu faktor kunci dalam setiap pengamanan atau perlindungan rangkaian listrik baik keamanan bagi peralatan maupun keamanan bagi manusia adalah dengan cara menghubungkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dari hasil data yang di peroleh saat melakukan penelitian di dapat seperti pada table berikut ini. Tabel 4.1 Hasil penelitian Tahanan (ohm) Titik A Titik
Lebih terperinciANALISIS DESAIN SISTEM GRID PENTANAHAN PLTU BERAU KALIMANTAN TIMUR 2 X 7 MW
ANALISIS DESAIN SISTEM GRID PENTANAHAN PLTU BERAU KALIMANTAN TIMUR 2 X 7 MW Syamsir Abduh & Mulia Sulistiani Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti Jl. Kiai Tapa No 1, Grogol, Jakarta Barat 11410
Lebih terperinciJOBSHEET PRAKTIKUM 6 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK
JOBSHEET PRAKTIKUM 6 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK I. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui tentang pengertian dan fungsi dari elektrode bumi. 2. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara dan aturan-aturan
Lebih terperinciSatellite SISTEM PENTANAHAN MARYONO, MT
Satellite SISTEM PENTANAHAN MARYONO, MT Sistem pentanahan Sistem pentanahan atau biasa disebut sebagai grounding system adalah sistem pengamanan terhadap perangkat - perangkat yang mempergunakan listrik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terus berkembang dengan pesat dan besar. Apabila terjadi kesalahan di sistem tenaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pentanahan adalah salah satu bagian dari sistem tenaga listrik, dengan pertumbuhan beban listrik yang terus meningkat menyebabkan sistem tenaga listrik terus
Lebih terperinciEVALUASI KEAMANAN PADA SISTEM PENTANAHAN GARDU INDUK 150 KV NGAWI
EVALUASI KEAMANAN PADA SISTEM PENTANAHAN GARDU INDUK 150 KV NGAWI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Oleh: WIRATAMA BIMBY
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum 1 Salah satu faktor kunci dalam setiap pengamanan atau perlindungan rangkaian listrik, baik keamanan bagi peralatan maupun keamanan bagi manusia.adalah dengan cara menghubungkan
Lebih terperinciSistem pembumian plat Tahanan tubuh manusia Arus melalui tubuh manusia Arus fibrasi
ix DAFTAR ISI JUDUL... i LEMBAR PERSYARATAN GELAR... ii LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB II TEORI UMUM PEMBUMIAN GRID PADA DUA LAPIS TANAH. Sistem pembumian peralatan-peralatan pada gardu induk biasanya
BAB II TEORI UMUM PEMBUMIAN GRID PADA DUA LAPIS TANAH 2.1 Umum Sistem pembumian peralatan-peralatan pada gardu induk biasanya menggunakan konduktor yang ditanam secara horisontal, dengan bentuk kisikisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pentanahan 1 Sistem pentanahan mulai dikenal pada tahun 1900 Sebelumnya sistemsistem tenaga listrik tidak diketanahkan karena ukurannya masih kecil dan tidak membahayakan.
Lebih terperinciSTUDI PEMANFAATAN ARANG TEMPURUNG KELAPA UNTUK PERBAIKAN RESISTANSI PEMBUMIAN JENIS ELEKTRODA BATANG. Publikasi Jurnal Skripsi
STUDI PEMANFAATAN ARANG TEMPURUNG KELAPA UNTUK PERBAIKAN RESISTANSI PEMBUMIAN JENIS ELEKTRODA BATANG Publikasi Jurnal Skripsi Disusun Oleh : LUCKY DEDY PURWANTORO NIM : 061063009-63 KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pembumian (Grounding System) Sistem pembumian adalah suatu rangkaian/jaringan mulai dari kutub pembumian /elektroda, hantaran penghubung/conductor sampai terminal pembumian
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Salah satu faktor kunci dalam setiap usaha pengamanan (perlindungan) rangkaian listrik adalah pentanahan. Apabila suatu tindakan pengamanan/perlindungan yang baik akan
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN TAHANAN PEMBUMIAN PERALATAN ELEKTRODA PASAK PADA GEDUNG LABORATORIUM TEKNIK UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
ANALISA PERBANDINGAN TAHANAN PEMBUMIAN PERALATAN ELEKTRODA PASAK PADA GEDUNG LABORATORIUM TEKNIK UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN Achmad Budiman Pro Studi Teknik Elektro, Universitas Borneo Tarakan Jalan Amal
Lebih terperinciDepartemen Teknik Elektro Universitas Indonesia
Departemen Teknik Elektro Universitas Indonesia April, 2011 TUJUAN PENTANAHAN Keamanan Bagi Manusia Jalur Bagi Arus Gangguan Proteksi Peralatan Safety Bagi Manusia Melindungi Manusia dari Bahaya Kejutan
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya
Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Memperhatikan masalah keamanan baik terhadap peralatan dan pekerjaan, maka diperlukan usaha untuk membuat suatu sistem keamanan yang bisa melindungi
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Temperatur dan Kadar Garam Terhadap Hambatan Jenis Tanah
Analisis Pengaruh Temperatur dan Kadar Garam Terhadap Hambatan Jenis Tanah Aris Sunawar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun muka jakarta timur Telepon : (021
Lebih terperinciKARAKTERISTIK BATANG PENTANAHAN SISTEM ARANG-GARAM (SIGARANG) SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN SISTEM PENTANAHAN
KAAKTESTK BATANG PENTANAHAN SSTEM AANG-GAAM (SGAANG) SEBAGA UPAYA PEBAKAN SSTEM PENTANAHAN Zainal Abidin Program Studi Teknik Elektro Universitas slam Lamongan E-mail: inal9474@gmail.com ABSTACT The research
Lebih terperinciFAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON TRANSIEN PEMBUMIAN GRID
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON TRANSIEN PEMBUMIAN GRID Fransiscus M.S. Sagala, Zulkarnaen Pane Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera
Lebih terperinciSISTEM PEMBUMIAN PERALATAN RUANG STUDIO TEKNIK ARSITEKTUR GEDUNG B FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA JALAN PB. SUDIRMAN DENPASAR
KARYA ILMIAH SISTEM PEMBUMIAN PERALATAN RUANG STUDIO TEKNIK ARSITEKTUR GEDUNG B FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA JALAN PB. SUDIRMAN DENPASAR oleh : I GUSTI NGURAH JANARDANA NIP. 196208151992031002 JURUSAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pentanahan Sistem pentanahan adalah sistem hubungan penghantar yang menghubungkan sistem, badan peralatan dan instalasi dengan bumi/tanah sehingga dapat mengamankan manusia
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN SALURAN TRANSMISI 150 kv BAMBE INCOMER
SALURAN TRANSMISI 150 kv BAMBE INCOMER Widen Lukmantono NRP 2209105033 Dosen Pembimbing Ir.Syariffuddin Mahmudsyah, M.Eng Ir.Teguh Yuwono JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciHasrul, Evaluasi Sistem Pembumian Instalasi Listrik Domestik di Kabupaten Barru
Hasrul, Evaluasi Sistem Pembumian Instalasi Listrik Domestik di Kabupaten Barru MEDIA ELEKTRIK, Volume 5, Nomor 1, Juni 2010 EVALUASI SISTEM PEMBUMIAN INSTALASI LISTRIK DOMESTIK DI KABUPATEN BARRU Hasrul
Lebih terperinciBAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN KAWAT TANAH
BAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN KAWAT TANAH II. 1 TEORI GELOMBANG BERJALAN II.1.1 Pendahuluan Teori gelombang berjalan pada kawat transmisi telah mulai disusun secara intensif sejak tahun 1910, terlebih-lebih
Lebih terperinciEVALUASI TEGANGAN SENTUH DAN TEGANGAN LANGKAH GARDU INDUK (GI) 150 kv KOTA BARU AKIBAT PERUBAHAN RESISTIVITAS TANAH
EVALUASI TEGANGAN SENTUH DAN TEGANGAN LANGKAH GARDU INDUK (GI) 150 kv KOTA BARU AKIBAT PERUBAHAN RESISTIVITAS TANAH Yoga Septria Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. adanya pengukuran, maka dapat diketahui seberapa besar nilai tahanan pembumian di
BAB DASAR TEOR.1. Umum (1,) Pengukuran tahanan pembumian bertujuan untuk mendapatkan nilai tahanan pembumian yang diperlukan sebagai perlindungan pada instalasi listrik. Dengan adanya pengukuran, maka
Lebih terperinciDAFTAR ISI SISTEM PENTANAHAN (PEMBUMIAN) TITIK NETRAL 3
DAFTAR ISI 18.1. SISTEM PENTANAHAN (PEMBUMIAN) TITIK NETRAL 3 Halaman 18.1.1. Umum 3 18.1.2. Tujuan Pentanahan Titik Netral Sistem 4 18.1.3. Sistem Yang Tidak Ditanahkan (Floating Grounding) 5 18.1.4.
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PENTANAHAN TRANSFORMATOR DAYA 60 MVA PLTGU INDRALAYA
Jurnal Desiminasi Teknologi, Volume 2, No. 1, Januari 2014 EVALUASI SISTEM PENTANAHAN TRANSFORMATOR DAYA 60 MVA PLTGU INDRALAYA Oleh : Manogu Simangunsong [1], Yuslan Basir [2], Helmi [3], Hazairin Samaulah
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ANALISIS SISTEM PENTANAHAN MENGGUNAKAN TEMBAGA DIBANDING DENGAN MENGGUNAKAN PIPA GALVANIS (LEDENG)
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS SISTEM PENTANAHAN MENGGUNAKAN TEMBAGA DIBANDING DENGAN MENGGUNAKAN PIPA GALVANIS (LEDENG) Disusun Oleh: RISMA LAKSANA D 400 100 011 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI. 4.1 Umum
BAB IV EVALUASI 4.1 Umum Resistansi pentanahan dari suatu sistem pentanahan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengatasi gangguan baik hubung singkat ataupun kegagalan isolasi. Karena nilai resistansi
Lebih terperinciProbabilitas Tegangan Sentuh dan Tegangan Langkah di Lokasi Rencana Gardu Induk 500 kv Antosari
Teknologi Elektro, Vol. 15, No. 1, Januari-Juni 2016 1 Probabilitas Tegangan Sentuh dan Tegangan Langkah di Lokasi Rencana Gardu Induk 500 kv ntosari bdul Latif 1, Wayan Gede riastina 2, I Nyoman Setiawan
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Penambahan Unit Pembangkit Baru terhadap Arus Gangguan ke Tanah pada Gardu Induk Grati
Analisis Pengaruh Penambahan Unit Pembangkit Baru terhadap Arus Gangguan ke Tanah pada Gardu Induk Grati Galuh Indra Permadi¹, Drs. Ir. Moch. Dhofir, MT.², Ir. Mahfudz Shidiq, MT.³ ¹Mahasiswa Teknik Elektro,
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) SISTEM GROUNDING LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI TEKNIK ELEKTRO IST AKPRIND YOGYAKARTA
SISTEM GROUNDING LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI TEKNIK ELEKTRO IST AKPRIND YOGYAKARTA Mujiman Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri IST AKPRIND Yogyakarta INTISARI Sistem pentanahan merupakan
Lebih terperinciCOMPARATIVE ANALYSIS OF GROUNDING RESISTANCE VALUE IN SOIL AND SEPTICTANK. Abdul Syakur, Juningtyastuti, Arif Dermawan *)
COMPARATIVE ANALYSIS OF GROUNDING RESISTANCE VALUE IN SOIL AND SEPTICTANK Abdul Syakur, Juningtyastuti, Arif Dermawan *) Abstract The aim of grounding system to protect of electrical equipment and instrumentation
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH KANDUNGAN AIR TANAH TERHADAP TAHANAN JENIS TANAH LEMPUNG (CLAY)
STUDI PENGARUH KANDUNGAN AIR TANAH TERHADAP TAHANAN JENIS TANAH LEMPUNG (CLAY) (Dwi Agus Setiono, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura) ABSTRAK Nilai tahanan jenis sangat bergantung pada jenis tersebut.
Lebih terperinciVol.13 No.2. Agustus 2012 Jurnal Momentum ISSN : X
Perancangan Instalasi Penangkal Petir Eksternal Gedung Bertingkat (Aplikasi Balai Kota Pariaman) Oleh: Sepannur Bandri Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Padang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem pentanahan merupakan sistem pengamanan terhadap perangkatperangkat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Sistem Pentanahan Sistem pentanahan merupakan sistem pengamanan terhadap perangkatperangkat yang mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini data yang diambil dari pengukuran
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam penelitian ini data yang diambil dari pengukuran Hambatan pentanahan kaki tower SUTT 150 KV transmisi Bantul Wates. Data penelitian tersebut
Lebih terperinciPETUNJUK PRAKTIS PERANCANGAN PENTANAHAN SISTEM TENAGA LISTRIK
BAHAN AJAR : PETUNJUK PRAKTIS PERANCANGAN PENTANAHAN SISTEM TENAGA LISTRIK Oleh : Ir. Jamaaluddin, MM. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO SIDOARJO 2017 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum, wr, wb Dengan mengucapkan
Lebih terperinciANALISA PENTANAHAN PADA BTS BSC BANJARSARI Resna Yunaningrat Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya
ANALISA PENTANAHAN PADA BTS BSC BANJARSARI Resna Yunaningrat 017002057 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRACT Grounding system is planning for the installation
Lebih terperinciANALISA PENGARUH KEDALAMAN ELEKTRODA PENTANAHAN TERHADAP NILAI TAHANAN PEMBUMIAN
ANALISA PENGARUH KEDALAMAN ELEKTRODA PENTANAHAN TERHADAP NILAI TAHANAN PEMBUMIAN TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya dari Politeknik Negeri Padang CICI AUGOESTIEN BP
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arus Melalui Tubuh Manusia Kemampuan tubuh manusia terhadap besarnya arus yang mengalir di dalamnya terbatas dan lamanya arus yang masih dapat ditahan sampai yang belum membahayakan
Lebih terperinciPENGUKURAN TAHANAN GRID PEMBUMIAN PADA MODEL LAPISAN TANAH YANG TIDAK UNIFORM
PENGUKURAN TAHANAN GRID PEMBUMIAN PADA MODEL LAPISAN TANAH YANG TIDAK UNIFORM Zulkarnaen Pane 1) 1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro FT USU Abstrak Tulisan ini akan memaparkan penerapan pengujian model
Lebih terperinciPENGARUH POROSITAS TANAH SISTEM PENTANAHAN PADA KAKI MENARA SALURAN TRANSMISI 150 kv
Yogjakarta, 3 November 2012 PENGARUH POROSITAS TANAH SISTEM PENTANAHAN PADA KAKI MENARA SALURAN TRANSMISI 150 kv Muhammad Suyanto 1 1 Jurusan Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND Jogjakarta
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PEMBUMIAN BERBENTUK JARING (GIRD) PADA GARDU INDUK 150 kv, DI JALAN SUNAN DERAJAT KECAMATAN LAMONGAN, KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR
ANALISIS SISTEM PEMBUMIAN BERBENTUK JARING (GIRD) PADA GARDU INDUK 150 kv, DI JALAN SUNAN DERAJAT KECAMATAN LAMONGAN, KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR Disusun Oleh : Rudi, Dwi Songgo dan Anang Program Studi
Lebih terperinciMETODE PENURUNAN TAHANAN PEMBUMIAN PADA ELEKTRODA PLAT DENGAN SOIL TREATMENT GARAM
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 12 No. 3 September 2016; 85-90 METODE PENURUNAN TAHANAN PEMBUMIAN PADA ELEKTRODA PLAT DENGAN SOIL TREATMENT GARAM Wiwik Purwati Widyaningsih, Teguh Haryono Mulud Jurusan
Lebih terperinciPERCOBAAN I PENGUKURAN TAHANAN TANAH
PERCOBAAN I PENGUKURAN TAHANAN TANAH I. 1. Tujuan Percobaan Untuk menentukan besarnya tahanan pentanahan pada berbagai jenis kondisi tanah. I. 2. Teori Grounding system adalah sebuah kegiatan usaha yang
Lebih terperinciBAB II SISTEM PEMBUMIAN INSTALASI RUMAH TANGGA. Instalasi listrik merupakan susunan perlengkapan-perlengkapan listrik yang
BAB II SISTEM PEMBUMIAN INSTALASI RUMAH TANGGA II.1 Umum 2 Instalasi listrik merupakan susunan perlengkapan-perlengkapan listrik yang saling berhubungan serta memiliki ciri terkoordinasi untuk memenuhi
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN SISTEM PERLINDUNGAN PETIR EKSTERNAL DI GARDU INDUK 150 KV NEW-TUREN
TUGAS AKHIR - RE 1599 STUDI PERENCANAAN SISTEM PERLINDUNGAN PETIR EKSTERNAL DI GARDU INDUK 150 KV NEW-TUREN ARIMBI DINAR DEWITA NRP 2202 109 044 Dosen Pembimbing Ir.Soedibyo, MMT. I Gusti Ngurah Satriyadi
Lebih terperinci