BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN RUMUSAN HIPOTESIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN RUMUSAN HIPOTESIS"

Transkripsi

1 25 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Pengertian dan Fungsi Bank Pengertian bank menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 adalah a. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. b. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank menurut PSAK nomor 31 (Revisi 2000) dalam standar akuntansi keuangan (2004:31.1) Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Pengertian di atas merupakan pengertian umum yang menggambarkan fungsi bank secara pokok sebagai pengumpul dan penyalur dana. Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan pada pasal 1 disebutkan bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.

2 26 Dari undang-undang tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha pokok bank adalah : 1. Menghimpun dana dari pihak ketiga, dalam hal ini adalah masyarakat 2. Menjadi perantara untuk menyalurkan penawaran dan permintaan kredit 3. Memberi jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang Sedangkan menurut Kurnia (2004) sistem perbankan merupakan inti sistem keuangan di Indonesia dengan empat fungsi strategis yaitu : 1. Bank sebagai perantara antara penabung (surplus spending unit) dengan penerima kredit (deficit spending unit) dengan penerima kredit (deficit spending unit). Sistem perbankan merupakan sumber dana penyediaan modal kerja maupun investasi bagi dunia usaha dan unit ekonomi lainnya 2. Bank merupakan lembaga keuangan yang dapat mengelola resiko keuangan 3. Bank merupakan pelaksana kebijakan moneter 4. Sistem perbankan merupakan penyelenggara sistem pembayaran nasional Dari beberapa pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bank merupakan suatu lembaga yang berfungsi sebagai perantara (intermediasi) antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana, memperlancar arus pembayaran dimana aktivitasnya bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Sedangkan berdasarkan fungsinya dalam Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 digolongkan menjadi : 1. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

3 27 2. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran Jika dicermati dari pengertian tersebut maka kegiatan bank umum baik bank umum konvensional maupun bank umum syariah lebih luas daripada Bank Perkreditan Rakyat. Hal ini tercermin dari jenis simpanan yang diberikan oleh masing-masing kedua jenis bank tersebut, jika bank umum memberikan simpanan dalam bentuk tabungan, giro dan deposito atau pada bank umum syariah biasa disebut dengan tabungan mudharabah, giro wadiah dan deposito mudharabah. Definisi di atas disebut dengan memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat hanya menerima simpanan dalam bentuk tabungan dan deposito dan tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kurnia (2004) mengemukaan bahwa bank umum sebagai lembaga intermediasi keuangan memberikan jasa-jasa keuangan baik kepada unit surplus maupun kepada unit defisit. intermediasi keuangan merupakan kegiatan pengalihan dana dari penabung (lenders) kepada peminkan (borrowers). Selain itu bank memiliki fungsi pokok sebagai berikut: a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi. b. Menciptakan uang. c. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat. d. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain. Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.

4 Bank Milik Pemerintah Menurut UU Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998,Bank milik pemerintah adalah bank di mana baik sebagian atau seluruh akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh atau sebagian keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah.berikut daftar bank persero atau BUMN di Indonesia: a. Bank Negara Indonesia (BNI) b. Bank Rakyat Indonesia (BRI) c. Bank Tabungan Negara (BTN) d. Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. Contoh Bank DKI, Bank Jateng, dan sebagainya (Kusmargiani,2006) Konsep Efisiensi Efisiensi merupakan salah satu aspek paling penting bagi keberhasilan suatu perusahaan.efisiensi tidak hanya sekadar menekan biaya serendah mungkin tetapi lebih dari itu, pengertiannya menyangkut pengelolaan hubungan input dan output yaitu bagaimana mengelola faktor-faktor produksi (input) sedemikian rupa sehingga dapat memberikan hasil (output) yang optimal.efisiensi adalah komponen produktivitas dan mengacu pada perbandingan aktual dan jumlah optimal dari input dan output (Farrell dalam Sufian & Noor, 2009). Berikut adalah persamaan dari efisiensi: Efisiensi adalah salah satu parameter pengukur kinerja dari sebuah organisasi atau didalam penelitian ini adalah bank. Efisiensi bisa diterjemahkan sebagaimana kemampuan untuk menyelesaikan suatu perkerjaan dengan benar atau didalam konsep matematika merupakan perhitungan rasio antara keluaran (output) dan masukan (input) (Handoyo,2008).

5 29 Dengan kata lain, efisiensi dapat diartikan sebagai cara untuk menghasilkan output yang ada dengan menggunakan input yang minimal (Hadad, dkk., 2003). tiga jenis yaitu: Menurut Worthington (2004) menyimpulkan bahwa efisiensi dapat dibedakan menjadi 1. Technical Efficiency, efisien apabila suatu perusahaan mengacu pada memaksimumkan output dengan sejumlah input. 2. Allocative Efficiency, mengenai pemilihan antara kombinasi penggunaan input yang efisien secara teknis untuk menghasilkan output semaksimal mungkin. 3. Cost efficiency atau Economic Efficiency, merupakan kombinasi antara technical efficiency dan allocative efficiency. Jika organisasi menggunakan secara lengkap antara technical efficiency dan allocative efficiency secara efisien maka dapat dikatakan telah mencapai total efisiensi ekonomis. Sedangkan Coelli dkk (1998) mengklasifikasikan efisiensi yang digunakan dalam analisis DEA menjadi 2 bagian yaitu: 1. Technical efficiency, yaitu efisiensi yang dicapai dengan minimalisasi input yang digunakan untuk menghasilkan tingkat output yang telah ditentukan. 2. Scale efficiency, yaitu efisiensi yang dicapai karena mendapatkan ukuran yang optimal sehingga berpotensi mendapat keuntungan produktivitas. Penelitian ini menerapkan jenis Technical Efficiency.

6 Pendekatan Pengukuran Efisiensi Menurut Muharram dan Purvitasari (2007), dalam mengukur efisiensi terdapat tiga pendekatan yang dapat dilakukan yaitu: a. Pendekatan Rasio Pendekatan rasio dalam mengukur efisiensi dilakukan dengan cara menghitung perbandingan output dengan input yang digunakan. Pendekatan rasio akan dinilai memiliki efisiensi yang tinggi apabila dapatmemproduksi jumlah output yang maksimal dengan input yang seminimal mungkin. Kelemahan pendekatan ini menurut Handoyo (2008) adalah permasalahan utama penggunaan metode rasio adalah perbedaan rasio akan memberikan gambaran yang berbeda dan kesulitan untuk mengkombinasikan antara beberapa hasil rasio menjadi satu hasil. Hal ini juga didukung oleh pendapat Chu-Fen Li (2007) yang melihat pendekatan rasio sebagai the most critical limitation of the financial ratio is that they fail to consider the multiple input-output.... Oleh karena itu, pendekatan ini belum mampu menilai kinerja lembaga keuangan secara menyeluruh. b. Pendekatan Regresi Pendekatan ini dalam mengukur efisiensi menggunakan tingkat output tertentu sebagai fungsi dari berbagai tingkat input tertentu. Persamaan regresi dapat ditulis sebagai berikut: Y = f (X1,X2, X3, X4,...X n ) Dimana Y = output, X = input Pendekatan ini juga tidak dapat mengatasi kondisi banyak output, karena hanya satu indikator output yang dapat ditampung dalam sebuah persamaan regresi.

7 31 c. Pendekatan Parametik dan Non-Parametik Menurut Ascarya dan Yumanita (2005), pendekatan parametrik melakukan pengukuran efisiensi dengan menggunakan tes statistika dan ekonometrika yang membutuhkan asumsi khusus. Sedangkan pada pendekatan non-parametrik, diukur dengan menggunakan metode DataEnvelopment Analysis (DEA) yang tidak membutuhkan asumsi khusus seperti parametrik. Di dalam penelitian ini, pendekatan yang dipakai dalam mengukur tingkat efisiensi bank adalah pendekatan non-parametrik dengan menggunakan alat Data Envelopment Analysis (DEA). Maka dalam ini alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Data Envelopment Analysis (DEA) yang dipakai untuk melihat tingkat efisiensi bank umum milik pemerintah Input dan Output a. Konsep Pendekatan Input dan Output Menurut Hadad dkk (2003), ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam mendefinisikan hubungan input-output dari institusi finansial, yaitu pendekatan produksi, pendekatan intermediasi, dan pendekatan aset. Berikut adalah penjelasan dari ketiga pendekatan tersebut beserta input dan outputnya, yaitu: 1) Pendekatan Produksi (The Production Approach) Pendekatan ini melihat institusi finansial sebagai produser dari rekening tabungan (deposit accounts) dan pinjaman (loans). Pendekatan ini mendefinisikan output sebagai penjumlahan rekening-rekening tersebut. Input dalam pendekatan ini dihitung dari jumlah tenaga kerja, pengeluaran modal pada aktiva tetap (fixed assets) dan material lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam pendekatan ini, institusi finansial melakukan produksi jasa bagi para pihak yang mengalami kelebihan dana dan pihak yang mengalami kekurangan dana.

8 32 2) Pendekatan Intermediasi (The Intermediation Approach) Pendekatan intermediasi memandang sebuah institusi finansial sebagai intermediator yang merubah dan mentransfer aset-aset finansial dari unit-unit surplus menjadi unitunit defisit. Dalam pendekatan intermediasi imput-input institusionalnya adalah dana pihak ketiga, pembayaran bunga pada deposit dan tabungan serta biaya operasional lainnya. Sedangkan output-output yang diukur dalam bentuk kredit pinjaman (loans) dan investasi finansial (financial investment). 3) Pendekatan Aset (The Asset Approach) Pendekatan ini mengukur kemampuan lembaga keuangan dalam menanamkan dana. Output yang dipakai dalam pendekatan ini adalah pinjaman (loans), surat-surat berharga dan aset alternatif lainnya. Di sisi lain, input diukur dari harga tenaga kerja, harga dana dan harga fisik modal. Menurut Akhmad Syakir Kurnia (2004) dalam beberapa pengukuran efisiensi perbankan ada dua pendekatan yang biasa digunakan yaitu pendekatan produksi dan pendekatan intermediasi. Namun menurut Berger dan Humphrey (dalam Kusmargiani, 2006), untuk mengevaluasi kinerja lembaga keuangan secara umum, ada baiknya menggunakan pendekatan intermediasi karena melihat karakteristik lembaga keuangan yang bertindak sebagai financial intermediation. Maka dalam penelitian ini akan digunakan pendekatan intermediasi sebagai acuan pengukuran efisiensi Bank Milik Pemerintah. b. Pemilihan Input dan Output Identifikasi variabel input-output yang digunakan dalam pengukuran perbandingan kinerja merupakan langkah pertama dan terpenting karena hasil evaluasi kinerja nantinya sangat tergantung pada pilihan input-output yang dipakai. Pada dasarnya pilihan variabel input-output bersifat unik untuk setiap kasus, tergantung pada tipe maupun model produktivitas yang digunakan, konteks operasi dari unit yang dianalisis dan berbagai faktor yang bersifat exogenous. Sebagai pedoman dapat dikatakan bahwa hubungan antar variabel input dan output

9 33 harus didasarkan pada sifat exclusivity & exhaustiveness yang berarti bahwa hanya variabel input yang dapat mempengaruhi variabel output dan hanya variabel output yang digunakan dalam pengukuran saja yang dipengaruhi (Berger dan Humphrey, 1997). Berger dan Humphrey (1997) menyatakan bahwa tidak ada consensus secara baku dalam menentukan input dan output yang digunakan dalam pendekatan permodelan operasionalisasi bank khususnya menggunakan metode DEA. Variabel input DEA adalah besarnya sumberdaya yang digunakan untuk menghasilkan suatu output dari bank yang bersangkutan. Selain itu, pemilihan variabel input dan output dalam DEA sangat bergantung pada adanya ketersediaan data (Alfonso dan Aubyn, 2005). Pemilihan input dan output pada penelitian ini mengacu pada pendekatan intermediasi (The Intermediation Approach). Disamping itu model yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan model orientasi output (output-oriented model) dengan asumsi variable return to scale (VRS). Karena dalam pendekatan fungsi intermediasi, intermediasi suatu bank tercapai apabila bank mampu menghimpun dan menyalurkan dana dari surplus unit kepada defisit unit secara optimal. Oleh karena itu model yang dipakai dalam orientasi output adalah dengan maksimalisasi output. Adapun variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: Variabel input: 1) Dana pihak ketiga 2) Biaya bunga 3) Biaya operasional Variabel output: 1) Pendapatan bunga 2) Pendapatan Operasional lainnya 3) Total kredit

10 34 Variable-variabel di atas mirip dengan studi yang digunakan Barr dkk (2002) dan Yudistrira (2003). Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah dana yang berasal dari dana simpanan masyarakat, dalam berbagai bentuk. Simpanan menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Keberadaan Dana Pihak Ketiga ini mempunyai peran yang penting dalam meningkatkan pendapatan bank, karena dari Dana Pihak Ketiga kemudian disalurkan menjadi kredit. Kredit yang disalurkan bank akan mendapatkan tingkat pengembalian berupa hasil bunga dan pendapatan operasional lainnya. Selanjutnya besar kecilnya hasil bunga dan pendapatan akan sangat mempengaruhi besar kecilnya profitabilitas. Oleh karena kemudian optimalisasi Dana Pihak Ketiga menjadi sangat penting di dalam meningkatkan profitabilitas. Tidak kalah pentingnya fenomena yang berkembang saat ini adalah tentang laju pertumbuhan Dana Pihak Ketiga dan keberadaan Loan Deposit Ratio (LDR). Loan Deposit Ratio (LDR) adalah perbandingan antara Pinjaman dengan Dana Pihak Ketiga (DPK). Loan Deposit Ratio (LDR) pasca krismon tahun 1997, memperlihatkan bahwa bank belum mengelola dana Dana Pihak Ketiga (DPK) secara optimal sesuai dengan tugas bank sebagai lembaga intermediasi Data Envelopment Analysis (DEA) Data Envelopment Analysis atau biasa disebut dengan DEA diperkenalkan oleh Charnes, Cooper dan Rhodes pada tahun Menurut Cooper, Seiford, dan Tone (2007) tehnik DEA adalah sebuah tehnik pemrograman matematika yang mampu menangani variabel berjumlah besar dan hal tersebut menghilangkan syarat-syarat yang sering ditemui ketika seseorang terbatas untuk memilih hanya sedikit input dan output karena jika tidak demikian maka teknik yang dipakai akan menimbulkan kesulitan. Hal inilah yang terkadang sulit diatasi oleh metode pengukuran pendekatan efisiensi lainnya. Sebagai contoh adalah dalam pengukuran efisiensi dengan menggunakan metode rasio yang sulit untuk mengkombinasikan rasio menjadi

11 35 satu hasil (Handoyo, 2008), demikian pula pendekatan metode regresi yang juga tidak dapat mengatasi kondisi banyak output, karena hanya satu indikator output yang dapat ditampung dalam sebuah persamaan regresi. DEA biasa digunakan untuk mengukur kinerja suatu organisasi, baik yang bersifat profit maupun non profit, dengan cara membandingkan antara penggunaan input dengan output yang dihasilkan oleh organisasi satu dengan organisasi yang lainnya. Hasil DEA tersebut dapat digunakan organisasi untuk menentukan keputusan perusahaan. Dalam hal ini, organisasi atau perusahaan yang akan dibandingkan tersebut berperan sebagai decision making unit (DMU/unit pembuat keputusan). DMU dalam DEA ini dapat bermacam-macam,seperti bank, rumah, retail store, dan apa saja yang memiliki kesamaan karakteristik operasional. Cooper, Seiford, dan Tone (2007) juga berpendapat bahwa inti DEA adalah menentukan bobot (weights) atau timbangan untuk setiap input dan output dari suatu organisasi (DMU). DEA berasumsi bahwa setiap DMU akan memiliki bobot yang memaksimalkan rasio efisiensinya (maximum total weighted output/total weighted input) dan bobot tersebut bernilai positif. DMU akan menetapkan bobot yang tinggi untuk input yang penggunaannya sedikit dan untuk output yang dapat diproduksi lebih banyak. Dalam hal ini, bobot akan ditentukan secara otomatis oleh software DEA. Bobot-bobot tersebut bukan merupakan nilai ekonomis input dan outputnya, melainkan sebagai penentu untuk memaksimumkan efisiensi suatu DMU. Sebagai gambaran, menurut Siagian (2004), Jika suatu DMU merupakan perusahaan yang berorientasi pada keuntungan (profit-maximizing firm), dan setiap input dan outputnya memiliki biaya per unit serta harga jual per unit, maka perusahaan tersebut akan berusaha menggunakan sesedikit mungkin input yang biaya per unitnya termahal dan berusaha memproduksi sebanyak mungkin output yang harga jualnya tertinggi. Bobot efisiensi yang diperoleh organisasi yang efisien akan dijadikan referensi oleh

12 36 wilayah lain yang inefisien (benchmark/reference set).efisiensi diukur sebagai berikut (Handoyo, 2008): Keterangan: yis = jumlah output r yang diproduksi oleh DMU s μi = bobot untuk output i yang dihasilkan oleh DMU s xjs = jumlah input j yang digunakan oleh DMU s νj = bobot untuk input j yang diberikan oleh DMU s i = 1, 2,..., m. j = 1, 2,..., n. dengan batasan atau kendala bahwa tidak ada DMU lain yang akan memiliki efisiensi lebih besar dari 1 atau 100%. Model DEA digunakan sebagai perangkat untuk mengukur kinerja setidaknya memiliki beberapa keunggulan dibandingkan model lain. Menurut Cooper dkk (2007) keunggulan tersebut adalah: a. Dapat mengukur banyak variabel input dan variabel output. Menurut Handoyo (2008) DEA berasumsi bahwa setiap DMU menggunakan kombinasi input yang berbeda untuk

13 37 menghasilkan kombinasi output yang berbeda pula. Hal ini untuk mengatasi kekurangan yang dimiliki oleh analisis rasio yang hanya mampu memberikan informasi bahwa DMU memiliki kemampuan untuk mengkonversi satu jenis input ke satu jenis output tertentu serta analisis regresi berganda yang menggabungkan banyak output menjadi satu sedangkan penggabungan tersebut tidak mungkin dilakukan. b. Mampu mengidentifikasi sumber dan jumlah inefisiensi dalam tiap-tiap input dan output untuk tiap-tiap organisasi (DMU). Pada DEA, software-nya telah menyediakan table of target value yang berguna untuk melihat tingkat aktual yang telah dikeluarkan dan target yang seharusnya dicapai. Maka dari itu, apabila antara target dengan aktual pada tiap-tiap variabel terjadi selisih maka akan dapat diketahui variabel mana yang mengalami inefisiensi. c. Mampu mengidentifikasi DMU mana yang bisa dijadikan benchmark oleh DMU lain yang inefisien. Namun, di samping mempunyai keunggulan, DEA juga mempunyai keterbatasan (Herlita, 2009) yakni: a. Bersifat sample specific yaitu hanya berlaku pada kelompok obyek penelitian yang diperbandingkan saja. Jadi misalnya bila di dalam perhitungan tingkat efisiensi beberapa DMU dahulunya berstatus efisien, bisa saja nantinya akan berubah menjadi tidak efisien, begitu pula sebaliknya apabila DMU dahulunya berstatus tidak efisien, bisa saja nantinya akan berubah menjadi efisien. Perubahan ini dapat terjadi apabila dalam kelompok DMU yang diperbandingkan terdapat DMU-DMU baru yang jauh lebih efisien secara relatif. b. Merupakan extreme point technique, di mana DEA mensyaratkan semua input dan output harus spesifik dan dapat diukur (sama dengan persyaratan analisis rasio dan analisis regresi). Kesalahan dalam memasukkan input dan output akan mengakibatkan informasi hasil pengukuran menjadi salah. Misalnya, suatu DMU sebetulnya tidak efisien menjadi tampak efisien atau sebaliknya. Oleh karena itu, spesifikasi input dan output yang akan diukur dengan tehnik DEA harus disusun secara benar.

14 38 c. DEA hamya mengukur efisiensi relatif dari UPK dan bukan efisiensi absolut. d. Jika metode ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi relatif dengan jumlah sampel yang kecil, maka metode ini sangat sensitif terhadap perbedaan antara jumlah DMU yang diteliti dan jumlah variabel input dan output yang diperhitungkan. Akibatnya, akan banyak DMU yang terlihat paling efisien, padahal dalam kenyataannya belum tentu efisien. e. Tidak memasukkan random error; konsekuensinya, pendekatan DEA tidak dapat memperhitungkan faktor-faktor seperti perbedaan harga antar daerah, perbedaan peraturan, perilaku baik buruknya data, observasi yang ekstrim, dan lain sebagainya sebagai faktorfaktor inefisiensi. f. Uji hipotesis secara statistik atas hasil DEA sulit dilakukan Model dalam Pendekatan DEA Ada dua model yang digunakan dalam pendekatan DEA, yaitu model CRS (1978) dan VRS (1984). Berikut adalah penjelasan dari kedua model tersebut: a. Constant Returns to Scale (CRS) Model Constant Return to Scale dikembangkan oleh Charnes, Cooper, dan Rhodes (oleh karena itu, model CRS dapat juga disebut dengan model CCR) pada tahun Ascarya dan Yumanita (2005) menyatakan Model ini mengasumsikan bahwa rasio antara penambahan input dan output adalah sama (constant returns to scale). Artinya, jika ada tambahan input sebesar x kali, maka output akan meningkat sebesar x kali juga. Asumsi lain yang digunakan dalam model ini adalah setiap perusahaan atau unit pembuat keputusan (DMU) beroperasi pada skala optimal.

15 39 Rumus constant returns to scale dapat dituliskan sebagai berikut (Handoyo, 2008): b. Variable Returns to Scale (VRS) Model ini dikembangkan oleh Banker, Charnes, Rhodes (karenanya dapat juga disebut dengan model BCC) pada tahun 1984 dan merupakan pengembangan dari model CRS. Model ini berasumsi bahwa rasio antara penambahan input dan output tidak sama (variable returns to scale). Artinya, penambahan input sebesar x kali tidak akan menyebabkan output meningkat sebesar x kali, bisa lebih kecil (decreasing returns to scale) atau lebih besar dari x kali (increasing returns to scale). Rumus Variable Return to Scale (VRS) dapat dituliskan dengan program matematika seperti berikut (Handoyo, 2008):

16 40 Konstanta μo bertanda bebas, yakni dapat bernilai positif ataupun negatif (Cooper, Seiford, dan Tone, 2007). Konstanta μo dalam rumus VRS di atas menyebabkan penambahan input sebesar x kali tidak akan menyebabkan output meningkat sebesar x kali pula melainkan dapat lebih kecil atau lebih besar dari x kali. Adapun μo dapat bernilai positif apabila output mengalami peningkatan (increasing), namun apabila negatif maka output mengalami penurunan (decreasing). Penelitian ini akan menggunakan model VRS untuk melihat tingkat efisiensi Bank, karena menurut Sufian dan Noor (2009) The variable returns to scale technique therefore forms a convex hull which envelops the data more tightly than the CRS, and thus provides efficiency scores that are greater than or equal to those obtained from the CRS model. Ascarya dan Yumanita (2005) selanjutnya menyatakan bahwa pemakaian model VRS dapat memungkinkan orang mengetahui tingkat efisiensi sebenarnya tanpa dibatasi kendala apapun karena model ini beranggapan bahwa perusahaan tidak atau belum beroperasi pada skala yang optimal Penelitian Terdahulu Sejauh ini, belum banyak ditemukan penelitian efisiensi terhadap kinerja lembaga keuangan dengan menggunakan metode analisi DEA. Jika melihat dari sisi tujuan berdirinya suatu lembaga, secara opersaional Bank menjadi lembaga intermediasi baik pihak yang

17 41 kelebihan dana untuk dipertemukan pihak yang kekurangan atau membutuhkan dana. Oleh karena itu, penelitian mengenai efisiensi lembaga keuangan/bank dapat dijadikan referensisebagai penelitian sebelumnya. Berikut ini ringkasan-ringkasan penelitian tentang efisiensi lembaga keuangan/bank menggunakan alat analisis DEA: 1. Penelitian Diana Yumanita dan Ascarya (2005) Ascarya dan Yumanita pernah meneliti mengenai efisiensi bank. Judul dari penelitian itu adalah Analisis Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan nonparametrik yaitu data envelopment analysis (DEA) yang bertujuan untuk melihat pertumbuhan perbankan syariah dari sisi kualitas dilihat dari sisi efisiensi perusahaannya. Penelitian ini menggunakan tiga pendekatan yaitu produksi, intermediasi, dan aset. Adapun variabel yang digunakan untuk masing-masing pendekatan seperti yang terlihat di dalam tabel 2.4 berikut ini: Tabel 2.1 Spesifikasi Input-Output Penelitian Diana Yumanita dan Ascarya (2005) Pendekatan Variabel Input Variabel Output Produksi/operasional Intermediasi 1. Biaya bunga 2. Biaya personalia 3. Biaya operasional 1. Biaya tenaga kerja 2. Aktiva tetap 3. Dana pihak ketiga Aset 1. Harga dana 2. Harga tenaga kerja 3. Harga modal fisik Sumber: Ascarya dan Yumanita (2005) diolah. 1. Pendapatan bunga 2. Pendapatan operasional lainnya 1. Pinjaman yang diberikan 2. Pendapatan lainnya 3. Aktiva lancar 1. Kredit 2. Surat berharga Pada tabel 2.1 di atas, tampak bahwa Ascarya dan Yumanita menggunakan 3 pendekatan sekaligus untuk melihat kinerja bank secara keseluruhan. Pada pendekatan operasional, variabel input yang digunakan adalah biaya bunga, biaya personalia dan biaya

18 42 operasional untuk menghasilkan variabel outputnya yaitu pendapatan bunga dan pendapatan operasional lainnya. Untuk pendekatan intermediasi, variabel yang dipilih sebagai input adalah biaya tenaga kerja, aktiva tetap dan dana pihak ketiga dalam rangka menghasilkan variabel outputnya yaitu pinjaman yang diberikan, pendapatan lain-lain dan aktiva lancar. Pendekatan terakhir yang digunakan adalah pendekatan aset. Pada pendekatan ini, Ascarya dan Yumanita menggunakan variabel input harga dana, harga tenaga kerja, dan harga modal fisik yang bertujuan untuk menghasilkan variabel output kredit dan surat berharga. Bank yang dianalisis dalam penelitian ini adalah semua perbankan syariah di Indonesia, baik bank umum syariah (BUS) maupun unit usaha syariah (UUS) yang merupakan bagian dari bank umum konvensional (BUK). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan bank (neraca maupun rugi laba) periode Hasil penelitian ini adalah sebagian besar bank syariah yang diobservasi relatif efisien dari segi intermediasi dan operasional, tetapi tidak begitu efisien dari segi aset. Secara umum efisiensi bank syariah mengalami penurunan dari 2003 ke 2004 karena pada saat itu bank syariah cukup agresif dalam berekspansi membuka kantor-kantor baru. Persamaan dari penelitian Ascarya dan Yumanita dengan penelitian skripsi ini adalah sama-sama menggunakan alat analisis DEA sebagai alat pengukur efisiensinya, sedangkan perbedaannya terletak pada obyek yang diteliti serta pendekatan yang dipakai. Pada penelitian Ascarya dan Yumanita, obyek yangditeliti adalah perbankan syariah, sedangkan yang diteliti dalam skripsi ini adalah bank konvensional.selainitu, penelitian tersebut menggunakan tiga pendekatan yaitu pendekatan produksi,intermediasi, dan aset sedangkan penelitian skripsi ini hanya menggunakanpendekatan intermediasi saja karena menurut (Kusmargiani, 2006), untuk mengevaluasi kinerja lembaga keuangan secaraumum, ada baiknya menggunakan pendekatan intermediasi karena melihatkarakteristik lembaga keuangan yang bertindak sebagai financial intermediation.

19 43 2. Penelitian Muliaman D. Hadad dkk (2003) Pada tahun 2003, Muliaman D. Hadad dkk melakukan penelitian mengenai efisiensi bank. Judul penelitian tersebut adalah Analisis Efisiensi Industri Perbankan Indonesia: Penggunaan Metode NonParametrik DataEnvelopment Analysis (DEA). Penelitian ini menggunakan pendekatan asset dalam melihat tingkat efisiensi perbankan nasional dengan kurun waktu Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok bank swasta nasional non devisa dapat dikatakan merupakan yang paling efisien selama 3 tahun ( ) dalam kurun analisis 8 tahun ( ) dibanding bank-bank lainnya. Bank asing campuran sempat menjadi yang paling efisien di tahun 1997, sedangkan bank swasta nasional devisa di tahun 1998 dan Persamaan dari penelitian Muliaman D. Hadad dkk dengan penelitian skripsi ini adalah sama-sama menggunakan alat analisis DEA sebagai alat pengukur efisiensinya, sedangkan perbedaannya terletak pada pendekatan yang dipakai. Pada penelitian Muliaman D. Hadad dkk, dalam penelitian tersebut menggunakan pendekatan aset sedangkan penelitian skripsi ini menggunakan pendekatan intermediasi. 3. Penelitian Rifki Ali Akbar (2010) Rifki Ali Akbar melakukan penelitian mengenai efisiensi BMT pada tahun Judul penelitian tersebut adalah Analisis Efisiensi Baitul Mal wat Tamwil dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi pada BMT Bina Ummat Sejahtera di Jawa Tengah pada Tahun 2009). Dengan metode dataenvelopment analysis (DEA) yang memakai asumsi variabel returns to scale (VRS), penelitian ini menggunakan pendekatan intermediasi dengan maksimalisasi output (output oriented) sebagai fungsi obyektifnya. Variabel input yang digunakan terdiri dari jumlah simpanan dan bebanoperasional. Di sisi lain, digunakan pula variabel output yang terdiri daripendapatan operasional lain, pembiayaan dan kas. Hasil penelitian menunjukkanbahwa dari 42 cabang, hanya ada 5 kantor

20 44 cabang yang efisien secara relatif yaitucabang Blora, Cabang Purwodadi, Cabang Tawangharjo, Cabang Nambuhan dancabang Kendal sedangkan 26 kantor cabang lain mengalami inefisiensi. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian skripsi ini adalah sama-sama menggunakan DEA yang memakai asumsi variabel returns to scale(vrs) sebagai alat pengukur efisiensi. Sedangkan pembeda antara keduanya terletak pada objek serta penentuan input dan output. 2.2 Rangka Pemikiran Secara keseluruhan rangkuman dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Kinerja Efisiensi Input: a. Dana Pihak Ketiga b. Biaya Bunga c. Biaya Operasional Intermediasi Data Envelopment Analysis (DEA) Output: a. Kredit (loans) b. Pendapatan Bunga c. Pendapatan Operasional lainnya Nilai Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian Efisiensi Bank Milik Pemerintah yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada gambar 2.2, kerangka berpikir penelitian dalam skripsi ini adalah kinerja Bank dilihat dari efisiensi operasionalnya, dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi. Variable yang digunakan terdiri dari variable input, yaitu biaya tenaga kerja, modal dan pembayaran bungan pada deposito atau tabungan serta pinjaman kredit (loans) dan investasi keuangan (financial investment) sebagai variabel outputnya. Penelitian ini menggunakan DEA sebagai alat pengukur efisiensi untuk melihat seberapa besar nilai efisiensi

21 45 yang sudah dihasilkan bank, serta untuk melihat bank milik pemerintah yang mana yang bekerja paling efisien dibandingkan satu sama lain. 2.3 Perumusan Hipotesis Hipotesis penelitian ini dinyatakan sebagai berikut: H0:Seluruh Bank BUMN (Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN) efisien. H1:Terdapat perbedaan tingkat efisiensi antara Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan intermediasi memandang bahwa sebuah lembaga keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan intermediasi memandang bahwa sebuah lembaga keuangan BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Ruang lingkup pada penelitian ini ialah menganalisis pengaruh efisiensi kinerja

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK BUMN DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK BUMN DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK BUMN DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Firman Aji Gunawan firman.ajigunawan@yahoo.co.id Sri Utiyati Sekolah Tinggi Ilmi Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. intermediasi. Aset, deposito dan beban personalia sebagai faktor input serta Kredit

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. intermediasi. Aset, deposito dan beban personalia sebagai faktor input serta Kredit BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis efisiensi teknik bank persero dengan pendekatan intermediasi. Aset, deposito dan beban personalia sebagai faktor input

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Sudah banyak sekali penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi dari DMU,

BAB III METODOLOGI. Sudah banyak sekali penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi dari DMU, BAB III METODOLOGI III. 1 Metode Pengukuran Efisiensi Perbankan Sudah banyak sekali penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi dari DMU, hal ini terbukti dari jumlah penelitian yang berjumlah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. serangkaian deregulasi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI) telah membawa

I. PENDAHULUAN. serangkaian deregulasi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI) telah membawa I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perbankan nasional sebagai salah satu media lalu lintas keuangan global, memegang peranan penting bagi stabilitas sistem keuangan nasional. Melalui serangkaian deregulasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Pemilihan Sampel Penelitian menggunakan sampel data sekunder yang diperoleh melalui akses data terhadap Laporan tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank dan Jenis Bank Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah dirubah dengan Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 pengertian bank

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis data sekunder 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis data sekunder yang diambil dari beberapa sumber, yaitu data Statistik Perbankan Syariah (SPS)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Efisiensi merupakan indikator penting dalam mengukur kinerja keseluruhan dari aktiva suatu perusahaan. Efisiensi sering diartikan bagaimana suatu perusahaan dapat berproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor keuangan, terutama industri perbankan, berperan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor keuangan, terutama industri perbankan, berperan sangat penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor keuangan, terutama industri perbankan, berperan sangat penting bagi aktivitas perekonomian. Bank adalah lembaga keuangan terpenting dan sangat mempengaruhi perekonomian

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Program Linear Program linear merupakan model matematik untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber organisasi. Kata sifat linear digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan metode penelitian yang akan dilakukan sesuai dengan kerangka penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Studi mengenai efisiensi perbankan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam

BAB II LANDASAN TEORI. menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Bank Bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui perbedaan nilai efisiensi pada bank umum persero (BUMN) dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui perbedaan nilai efisiensi pada bank umum persero (BUMN) dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain penelitian Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian studi empiris yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai efisiensi pada bank umum persero (BUMN)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti efisiensi pada bank syariah dan bank konvensional yang ada di Indonesia. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keberadaan lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keberadaan lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Keberadaan lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution) sangat penting dalam suatu sistem perekonomian modern. Lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor keuangan, terutama industri perbankan, berperan sangat penting bagi aktivitas perekonomian. Industri perbankan sangat dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data Envelopment Analysis DEA adalah suatu metodologi yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi dari suatu unit pengambilan keputusan (unit kerja) yang bertanggung jawab

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi tidak lepas dari peranan sektor perbankan sebagai lembaga pembiayaan bagi sektor riil. Pembiayaan yang diberikan sektor perbankan kepada sektor riil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian suatu Negara, yaitu sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:161), objek penelitian adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) ( Periode Tahun )

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) ( Periode Tahun ) ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) ( Periode Tahun 2008-2012 ) ARTIKEL PUBLIKASI OLEH : ASMA NURUL AINI B 300 100

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif (quantitative method) yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efisiensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan lahirnya UU No 7 Tahun1992 tentang perbankan nasional Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dengan lahirnya UU No 7 Tahun1992 tentang perbankan nasional Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagasan tenang perbankan syariah di Indonesia secara formal sebenarnya telah di wacanakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang membahas tentang perbankan pada tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank-bank besar di Jepang masih beroperasi di atas skala efisiensi minimum, hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank-bank besar di Jepang masih beroperasi di atas skala efisiensi minimum, hasil BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Penelitian yang dilakukan Drake dan Hall (2003) di Jepang dengan menggunakan pendekatan nonparametrik (DEA) menujukkan hasil bahwa merger bank-bank besar di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data tahunan dari tahun 2006 sampai 2011. Sumber data berasal dari Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Industri perbankan telah berperan penting dalam membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia, sebagaimana tercantum dalam undang undang nomor 7 tahun 1992

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Arsitektur Perbankan Indonesia (API). untuk menghadirkan alternatif jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Arsitektur Perbankan Indonesia (API). untuk menghadirkan alternatif jasa 9 2.1 Perbankan Syariah BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka Arsitektur Perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tulang punggung perekonomian negara dimana sebagai salah satu pelaku. keseluruhan sistem keuangan (Abidin, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. tulang punggung perekonomian negara dimana sebagai salah satu pelaku. keseluruhan sistem keuangan (Abidin, 2007). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang terencana dan berkesinambungan dimana tersusun dalam Repelita. Bertolak dari hal tersebut industri

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA EVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA EVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA EVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE 2010-2014 Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bank Umum Syariah telah muncul sejak tahun 1992 yang dipelopori oleh Bank

I. PENDAHULUAN. Bank Umum Syariah telah muncul sejak tahun 1992 yang dipelopori oleh Bank I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank Umum Syariah telah muncul sejak tahun 1992 yang dipelopori oleh Bank Muamalat Indonesia (BMI). Keberadaan BMI muncul pasca pemberlakuan UU No. 7 Tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

Kinerja Beberapa Bank Syariah Berdasar Tingkat Efisiensi Melalui Pengukuran DEA

Kinerja Beberapa Bank Syariah Berdasar Tingkat Efisiensi Melalui Pengukuran DEA Kinerja Beberapa Bank Syariah Berdasar Tingkat Efisiensi Melalui Pengukuran DEA Pinaestri Cahyaningsih Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta cahyaningsih121@gmail.com Didit Purnomo

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank sangat penting dan berperan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian suatu bangsa karena bank selaku stabilisator moneter mempunyai kewajiban ikut serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu sebagai perantara pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu sebagai perantara pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang berperan sebagai lembaga intermediasi (financial intermediary) yaitu sebagai perantara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.KERANGKA PENELITIAN Penelitian ini dilakukan berdasarkan pada kebutuhan untuk melengkapi analisis benchmarking yang telah dilakukan sebelumnya oleh BUMIDA untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi yang dapat berperan dalam mendukung kegiatan perekonomian salah satunya adalah Dunia perbankan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sistem keuangan terdiri dari lembaga keuangan, pasar keuangan, serta

I. PENDAHULUAN. Sistem keuangan terdiri dari lembaga keuangan, pasar keuangan, serta I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem keuangan terdiri dari lembaga keuangan, pasar keuangan, serta infrastruktur sistem keuangan. Bank merupakan suatu bagian dari sistem keuangan tersebut. Jika dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut UU No.10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian, sektor perbankan merupakan sektor yang mempunyai peranan penting bagi perkembangan perekonomian suatu negara. Peran tersebut diwujudkan dalam fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Tabel 2. 1 penelitian terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Tabel 2. 1 penelitian terdahulu 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Tabel 2. 1 penelitian terdahulu Nama Peneliti/Tahun Penelitian Nurlaili Adilho dan Eni Setyowati, 2014 Suliyanto dan Dian Purnomo Jati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran tingkat kesehatan bank dikenal dengan metode CAMEL (Capital

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran tingkat kesehatan bank dikenal dengan metode CAMEL (Capital BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dalam mengukur tingkat kesehatan bank di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Dari mulai Surat Edaran Bank Indonesia No.26/BPPP/1993

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1. Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga keuangan yang didasarkan pada unsur kepercayaan, memiliki tugas pokok sebagai perantara antara pihak yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Bank merupakan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah ditegaskan dalam

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan mempunyai peranan sentral dalam memajukan taraf hidup rakyat banyak sejalan dengan pengertian Bank dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun1998 yaitu Badan Usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi yang terjadi saat ini telah merubah aspek dalam ekonomi, politik serta budaya. Ekonomi lebih cepat tumbuh membuat lebih banyak pula modal yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia telah mengalami perkembangan ekonomi yang sangat cepat. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan yang mengatur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang Undang Nomor 10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang Undang Nomor 10 Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998 salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang ini, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian suatu negara tergantung pada lembaga keuangannya. Lembaga keuangan terutama perbankan berperan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak kalah pentingnya adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian Perkembangan Bank Syariah di Indonesia sangat pesat. Ini di buktikan dengan bertambahnya kantor, tenaga kerja

Lebih terperinci

EVALUASI DUA TAHAP EFISIENSI CABANG BANK MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

EVALUASI DUA TAHAP EFISIENSI CABANG BANK MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) EVALUASI DUA TAHAP EFISIENSI CABANG BANK MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Oleh : Vivit Ninda Mayangsari (1207 100 030) Dosen Pembimbing: Drs. Sulistiyo,, MT 1 Latar Belakang Rumusan Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran lembaga keuangan tersebut menjadi sangat penting. taraf hidup rakyat banyak (UU RI No. 10 tahun 1998).

BAB I PENDAHULUAN. peran lembaga keuangan tersebut menjadi sangat penting. taraf hidup rakyat banyak (UU RI No. 10 tahun 1998). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini yang semakin maju tentunya sangat membutuhkan ketersediaan dan peran serta lembaga keuangan. Untuk memenuhi

Lebih terperinci

Sumber : Statistik Perbankan Syariah 2013

Sumber : Statistik Perbankan Syariah 2013 Pendahuluan Bank sebagai salah satu lembaga keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian suatu Negara, yaitu sebagai lembaga intermediasi antara (surplus unit) dan (deficit unit). Fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia perbankan saat ini semakin pesat, banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia perbankan saat ini semakin pesat, banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam dunia perbankan saat ini semakin pesat, banyak berdiri bank-bank pemerintah maupun swasta dan kondisi dunia perbankan di Indonesia telah banyak

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Bank-bank yang dinilai mempunyai kinerja yang baik dari hasil pengukuran dengan menggunakan pemodelan DEA 1 dan 2 adalah bank-bank yang dimiliki oleh investor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat penyaluran dana-dana dari Surplus Spending Unit (SSU) ke

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat penyaluran dana-dana dari Surplus Spending Unit (SSU) ke BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lembaga-lembaga keuangan berfungsi sebagai lembaga yang mempercepat penyaluran dana-dana dari Surplus Spending Unit (SSU) ke Deficit Spending Unit (DSU). Fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh bank dalam bentuk kredit ataupun dalam bentuk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. oleh bank dalam bentuk kredit ataupun dalam bentuk lainnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia telah mengalami perkembangan ekonomi yang sangat cepat. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan yang mengatur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan

Lebih terperinci

Oleh: Irdam Ahmad dan Budi Wibowo

Oleh: Irdam Ahmad dan Budi Wibowo PENGUKURAN EFISIENSI PERBANKAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA): Studi Kasus Bank Mandiri, Bank Danamon dan Bank Permata Oleh: Irdam Ahmad dan Budi Wibowo Abstract

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pengertian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Kajian Teori 1. Definisi Bank Kata bank berasal dari bahasa latin yaitu Banca yang berarti meja, meja yang dimaksud adalah meja yang biasa digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dana tersebut kepada

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dana tersebut kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan merupakan industri yang syarat dengan risiko, terutama karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk berbagai investasi,

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI KINERJA MENGGUNAKAN MODEL DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA PT XYZ

ANALISIS EFISIENSI KINERJA MENGGUNAKAN MODEL DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA PT XYZ ANALISIS EFISIENSI KINERJA MENGGUNAKAN MODEL DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA PT XYZ ZA IMATUN NISWATI 081385659518 zaimatunnis@gmail.com Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 80 % dari keseluruhan system keuangan (Abidin, 2007).Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 80 % dari keseluruhan system keuangan (Abidin, 2007).Perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut Syakir (2004), lembaga keuangan khususnya perbankan di Indonesia telah menjadi tulang punggung perekonomian negara dimana sebagai salah satu pelaku utama.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004).

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi islam identik dengan berkembangannya lembaga keuangan syariah. Bank syariah sebagai lembaga keuangan telah menjadi lokomotif bagi berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak terlepas dari peran semakin meningkatnya sektor usaha mikro, kecil dan

Lebih terperinci

ANALISIS CASH RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN LOAN TO ASSET RATIO (LAR) UNTUK MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS PADA SEKTOR PERBANKAN YANG GO PUBLIC

ANALISIS CASH RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN LOAN TO ASSET RATIO (LAR) UNTUK MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS PADA SEKTOR PERBANKAN YANG GO PUBLIC ANALISIS CASH RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN LOAN TO ASSET RATIO (LAR) UNTUK MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS PADA SEKTOR PERBANKAN YANG GO PUBLIC (Studi Empiris Pada Bank Persero Yang Go Public Tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan( NPL), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibutuhkan dalam meneliti dan mengukur kinerja dan manajerial dari sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibutuhkan dalam meneliti dan mengukur kinerja dan manajerial dari sebuah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Pengukuran efisiensi perbankan yang dilandasi konsep yang tepat sangat dibutuhkan dalam meneliti dan mengukur kinerja dan manajerial dari sebuah bank. Penemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi di Amerika dan kawasan Eropa pada

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi di Amerika dan kawasan Eropa pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis keuangan yang terjadi di Amerika dan kawasan Eropa pada tahun 2008 mengindikasikan akan kegagalan ekonomi kapitalisme. Sistem kapitalisme gagal menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan bank syariah di dunia, baru dimulai di Mesir pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan bank syariah di dunia, baru dimulai di Mesir pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan bank syariah di dunia, baru dimulai di Mesir pada tahun 1971 yaitu Social Bank, di Jeddah yaitu Saudi Arabian Islamic Bank pada tahun 1975, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi bank menurut UU No. 10/1998 tentang Perbankan Pasal 1, yaitu. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi bank menurut UU No. 10/1998 tentang Perbankan Pasal 1, yaitu. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi dan Klasifikasi Bank Ada beberapa definisi bank yang dikenal dalam masyarakat Indonesia. Definisi bank menurut UU No. 10/1998 tentang Perbankan Pasal 1, yaitu Bank adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang terjadi di Amerika Serikat. Pada waktu itu bank- bank sentral

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang terjadi di Amerika Serikat. Pada waktu itu bank- bank sentral BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agustus 2007 dapat dikatakan sebagai awal resmi dimulainya krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat. Pada waktu itu bank- bank sentral harus turun tangan untuk

Lebih terperinci

EFISIENSI KINERJA BAZNAS BOGOR DAN SUKABUMI: PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS

EFISIENSI KINERJA BAZNAS BOGOR DAN SUKABUMI: PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam Volume 5(2) Oktober 2017, hlm. 101-120 P-ISSN:2338-2783 E-ISSN: 2549-3876 EFISIENSI KINERJA BAZNAS BOGOR DAN SUKABUMI: PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS Siti Nurhasanah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Mengenai Bank Bank merupakan salah satu sarana yang memiliki peran strategis dalam usaha meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memperlancar lalu lintas pembayaran (Dendawijaya 2004:15) atau kredit macet. Dalam rangka menjaga agar bank-bank tersebut lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. memperlancar lalu lintas pembayaran (Dendawijaya 2004:15) atau kredit macet. Dalam rangka menjaga agar bank-bank tersebut lebih BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari sektor perbankan khususnya sebagai badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara

Lebih terperinci

PENGUKURAN EFISIENSI BANK BUMN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS

PENGUKURAN EFISIENSI BANK BUMN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS PENGUKURAN EFISIENSI BANK BUMN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS Bayu Sulistyono bay.sulistyono@gmail.com Magister Manajemen, Universitas Mercubuana Jakarta, Indonesia Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal yang tidak bias dipisahkan dari berbagai penelitian yang dilakukan. Objek penelitian merupakan sebuah sumber yang dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.10 tahun 1998 dikatakan bahwa bank adalah badan usaha. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.10 tahun 1998 dikatakan bahwa bank adalah badan usaha. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UU No.10 tahun 1998 dikatakan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang. peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam

I. PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang. peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam mendukung terlaksananya aktivitas usaha di segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan data yang tersedia di idx, jumlah perusahaan yang tercatat sampai dengan bulan Januari 2016 adalah sejumlah 523 emiten (www.idx.co.id).

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN 2008-2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sektor perbankan telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Dahulu sektor perbankan hanya sebagai fasilitator kegiatan pemerintah dan beberapa perusahaan besar,

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI BANK BUMD REGIONAL SUMATERA BERDASARKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) STUDI KASUS: BANK ACEH, BANK NAGARI DAN BANK SUMUT

ANALISIS EFISIENSI BANK BUMD REGIONAL SUMATERA BERDASARKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) STUDI KASUS: BANK ACEH, BANK NAGARI DAN BANK SUMUT ANALISIS EFISIENSI BANK BUMD REGIONAL SUMATERA BERDASARKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) STUDI KASUS: BANK ACEH, BANK NAGARI DAN BANK SUMUT Tri Agustina Paidi Hidayat, SE, M.Si ABSTRACT Purpose of this

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian melalui fungsinya sebagai intermediary service, stabilitas ekonomi di lain pihak.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian melalui fungsinya sebagai intermediary service, stabilitas ekonomi di lain pihak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lembaga perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan mempunyai peran yang penting bagi aktivitas perekonomian. Lembaga keuangan (bank) merupakan lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN (pakjun 1983) dan paket kebijakan oktober 1988 (pakto 1988). Deregulasi

BAB I PENDAHULUAN (pakjun 1983) dan paket kebijakan oktober 1988 (pakto 1988). Deregulasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan di Indonesia sangat pesat setelah terjadi deregulasi di bidang keuangan, moneter dan perbankan pada paket kebijakan Juni 1983 (pakjun

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini laju pertumbuhan ekonomi dunia dipengaruhi oleh dua elemen penting yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan persaingan diantara perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang mempunyai peranan yang sangat penting didalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan intermediasi (Maretha, 2015). Menyalurkan suatu dana

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan intermediasi (Maretha, 2015). Menyalurkan suatu dana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga intermediasi yang memiliki kegiatan inti yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan menyalurkan kembali kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari dunia perbankan. Bank sebagai lembaga keuangan yang berfungsi sebagai intermediasi untuk menghimpun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori melalui variable-variabel penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori melalui variable-variabel penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode yang menekankan pada pengujian teori melalui variable-variabel penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor

Lebih terperinci