GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN DI BPS NY. KATMINAH MOJOROTO KEDIRI KARYA TULIS ILMIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN DI BPS NY. KATMINAH MOJOROTO KEDIRI KARYA TULIS ILMIAH"

Transkripsi

1 GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN DI BPS NY. KATMINAH MOJOROTO KEDIRI KARYA TULIS ILMIAH OLEH : ANDRIANA GITA KUSUMANINGTYAS NIM DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG JURUSANKEBIDANAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI TAHUN 2008

2 GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN DI BPS NY. KATMINAH MOJOROTO KEDIRI KARYA TULIS ILMIAH OLEH : ANDRIANA GITA KUSUMANINGTYAS NIM Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Pendidikan Ahli Madya Kebidanan DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG JURUSANKEBIDANAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI TAHUN 2008

3 LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN DI BPS NY. KATMINAH MOJOROTO KEDIRI Oleh: ANDRIANA GITA KUSUMANINGTYAS NIM Telah disetujui untuk diseminarkan PEMBIMBING I TEMU BUDIARTI, S.Pd, M.Kes. Tanggal : NIP PEMBIMBING II ERNA RAHMA YANI, S.Kep.Ners. Tanggal : NIP

4 LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN DI BPS NY. KATMINAH MOJOROTO KEDIRI Oleh : ANDRIANA GITA KUSUMANINGTYAS NIM : Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal 06 Agustus 2008 Susunan Tim Penguji IRA TITISARI, S.SiT. (...) NIP : Tanda Tangan Penguji I RAHAJENG SITI NR, S.ST. (...) NIP : Tanda Tangan Penguji II TEMU BUDIARTI, S.Pd, M.Kes. (...) NIP : Tanda Tangan Penguji III Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Malang, tanggal Agustus 2008 Mengetahui, Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Depkes Malang SURACHMINDARI, S.ST, M.Pd NIP :

5 PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sebutan profesional Ahli Madya Kebidanan di suatu Politeknik Kesehatan, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila terdapat karya maupun pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain selain dari daftar pustaka, saya bersedia menerima sanksi dari instansi. Kediri, Juli 2008 Andriana Gita K. NIM

6 ABSTRAK GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN DI BPS NY. KATMINAH MOJOROTO KEDIRI TAHUN 2008 Nama Peneliti : Andriana Gita Kusumaningtyas Pembimbing I : Temu Budiarti, S.Pd,M.Kes. Pembimbing II : Erna Rahma Yani, S.Kep.Ners. Hubungan seksual bukan hanya hubungan yang melibatkan alat kelamin dan daerah yang mudah terangsang, tetapi juga psikologis dan emosi. Umumnya wanita khawatir bahwa hubungan seksual selama kehamilan dapat melukai bayinya dan orgasme bisa menyebabkan keguguran. Kehamilan bukan merupakan suatu alasan untuk tidak melakukan hubungan seksual, karena hubungan seksual merupakan salah satu kebutuhan fisiologis. Dalam hal ini ibu hamil juga mempunyai peranan penting dalam menjaga keharmonisan keluarganya, salah satunya dengan memenuhi kebutuhan fisiologis. Maka dari itu, peneliti ingin mengetahui gambaran sikap ibu hamil tentang hubungan seksual selama kehamilan dengan penilaian pada tiga aspek yaitu pengetahuan (kognitif), perasaan (afektif) dan perilaku (konatif). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dengan menggunakan sampling jenuh. Variabel dalam penelitian ini adalah sikap ibu hamil Trimester III tentang hubungan seksual salama kehamilan kemudian data ini dianalisis dengan menggunakan deskriptif kualitatif menjadi kuantitatif yaitu dengan memberikan skor untuk jawaban dengan skala Likert. Penelitian dilakukan di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri pada tanggal Juli 2008 dengan menggunakan alat ukur angket. Populasi dalam penelitian ini adalah 20 responden dan jumlah sampel 20 responden. Dari hasil penelitian diperoleh11 responden memiliki gambaran sikap yang negatif tentang kehamilan hubungan seksual dan 9 responden yang lain memiliki gambaran sikap yang positif tentang hubungan seksual selama kehamilan. Menurut hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil trimester III memiliki gambaran yang negatif yaitu cenderung menjauhi, menghindari dan tidak melakukan sama sekali hubungan seksual setelah usia kehamian 7 bulan ke atas. Maka dari itu, peneliti berharap agar ibu hamil tetap mau melakukan hubungan seksual selama kehamilan untuk menjaga keharmonisan keluarga dan memenuhi kebutuhan fisiologis. Kata Kunci : Sikap, Ibu Hamil, Hubungan seksual selama kehamilan.

7 ABSTRACT The Description Of The Pregnant Mother Attitude Threemester III About The Sex During The Pregnant In BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri The Years 2008 Researcher Counsellor 1 Counsellor 2 : Andriana Gita Kusumaningtyas : Temu Budiarti, S.Pd,M.Kes. : Erna Rahma Yani, S.Kep.Ners. The sex is not only the conection which involves the sexorgan and the easy stimulable area, but also psicology and emotion. Most of women worry that the sex during pregnant can hurt theirbaby and the orgasm can cause the pregnant death.the pregnant isn t the reason not to do the sex, because the sex is one of the psicologicalneed.in this case, the pregnantmother also has the important role to keep the harmony of family. On of them is by fullfilling psychologicalneed. So that the scientists want to know the description of the pregnantmother sattitude in threemester III about the sex during the pregnanttime by taking the value in three aspects. They are kognitif, afectif (feeling) and konatif. The observation which is used in it is the descriptif eksploratif by using the variable of the boring sample in this observation is that the pregnantmother in trimester III about the sex during the pregnant time, then thisdatd will be analized by using the kualitatif descriptif to be kuantitatif. It is giving scoring to answer by Likert scale. The observation is done in BPS of Ny. Katminah Mojoroto Kediri at July 13 th -20 th, 2008 th by using the angketmeasuretool, the population in this observation in 20 responden. The total of sample in 20 respondens. From the result of observation.it gets 11 respondens (55%) who have the description of negativeattitute about the sex during the pregnanttime.and 9 respondents who have the descriptions of positifattitute about the sex during the pregnant. According to thatobservation, it canbe concluded that most of pregnantmother threesemester III have the negativedescription.it is keeping away, avoiding, not to do the sex after the pregnantage of seven years old more at all. So that the scientists hope in order that the pregnantmothers keeps doing the sex during the pregnanttime to keep the harmony of family and to fill the psicologicalneed. The keywords : The attitude, The motherpregnant, The sex during the pregnanttime.

8 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan tepat pada waktunya. Penyusunan karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan Program Studi Kebidanan Kediri Politeknik Kesehatan Malang. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ibu Temu Budiarti, S.Pd, M.Kes, selaku Ketua Porgram Studi Kebidanan Kediri sekaligus selaku Pembimbing I 2. Bapak Koekoeh Hardjito, S.Kep.Ners, M.Kes, selaku koordinator Karya Tulis Ilmiah. 3. Ibu Erna Rahma Yani, S.Kep.Ners, selaku Pembimbing II. 4. Ibu Katminah selaku bidan yang telah memberikan ijin serta fasilitas kepada penulis untuk mengadakan penelitian. 5. Ibu Eny Sendra, S.Kep.Ners beserta staf perpustakaan Program Studi Kebidanan Kediri. 6. Dan semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

9 Penulis menyadari karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan karya tulis ilmiah ini. Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat sebagaimana tujuan penyusunannya. Kediri, Juli 2008 Penulis

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN PERNYATAAN KEASLIAN. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN... I ii iii iv v vii ix x xi xii xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumusan Masalah 1.3. Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Sikap Konsep Ibu Hamil Trimester III 2.3. Konsep Hubungan Seksual Selama Kehamilan 2.4. Kerangka Konsep Penelitian

11 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian 3.2. Populasi, Sampel dan Sampling Kriteria Sampel Variabel Penelitian Definisi Variabel 3.6. Lokasi dan Waktu Penelitian Prosedur Pengumpulan Data Alat Ukur Penelitian Teknik Analisa Data Etika Penelitian BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pembahasan BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

12 DAFTAR TABEL 3.1. Tabel Definisi Operasional 19

13 DAFTAR GAMBAR 2.1. Gambar Kerangka Konsep Penelitian Gambar Diagram Pie Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan Gambar Diagram Pie Gambaran Kognitif Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan Gambar Diagram Pie Gambaran Afektif Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan Gambar Diagram Pie Gambaran Konatif Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan... 27

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 : Surat Ijin Pengambilan Data : Surat Keterangan : Informasi Penelitian : Lembar Persetujuan Menjadi Responden : Kisi - Kisi Angket : Angket : Tabel Pengumpulan Data : Jadwal Penelitian : Lembar Konsultasi

15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Setiap kehamilan dimulai dengan tindakan seksual. Lalu mengapa sekarang hal yang merupakan penyebab dari keadaan hamil ini malah menjadi masalah besar? Hampir setiap pasangan selama sembilan bulan akan mengalami beberapa perubahan dalam hubungan seksual mereka, terlepas dari apakah perubahan itu berupa sama sekali tidak adanya hubungan seksual atau menjadi sedikit tidak nyaman atau malah lebih baik dari biasanya (Eisenberg A, 1998). Selain perubahan fisik, wanita yang sedang hamil biasanya memiliki perubahan kebutuhan akan perhatian dan keintiman dalam hubungan dengan pasangannya. Dari sisi emosional, wanita hamil lebih sensitive dan keintiman sudah bisa mereka rasakan lewat sentuhan atau sekedar bicara berdua dengan pasangan di tempat tidur sambil berpegangan tangan (Bibilung, 2007). Kehamilan bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual. Beberapa penelitian membuktikan bahwa hubungan seksual selama kehamilan tidak berbahaya dan tidak menyebabkan keguguran atau kelahiran premature. Hubungan seksual dapat dilakukan dengan aman sejak terbentuknya janin sampai dengan mulainya saat persalinan, asalkan kehamilan berjalan normal (Close S, 1998). Selain itu hubungan seks ataupun orgasme tidak berbahaya untuk bayi karena adanya lendir dari 1

16 servik (mulut rahim) dari ibu yang membantu melawan tentang kuman / infeksi yang akan masuk ke dalam pintu rahim (Suririah, 2004). Sebagian perempuan merasa takut melakukan hubungan seksual selama kehamilan beberapa merasa gairah seksualnya menurun karena tubuh mereka melakukan banyak penyesuaian tentang bentuk kehidupan baru yang berkembang di dalam rahim mereka (Suririah, 2004). Sementara itu gairah dan respon seksual sebelum kehamilanpun sudah sangat bervariasi. Walaupun ada perbedaan antara satu dan pasangan dengan pasangan lainnya, pola naik turunnya minat seksual pada umumnya sama selama tiga trimester kehamilan (Eisenberg A, 1998). Pada trimester ketiga atau mendekati persalinan libido menurun kembali sehingga minat ibu untuk melakukan hubungan seksual menurun. Hal ini disebabkan beberapa alasan antara lain: rasa nyaman sudah jauh berkurang, pegal di punggung dan pinggang, tubuh bertambah berat dengan cepat, nafas lebih sesak (karena besarnya janin mendesak dada dan lambung) dan kembali merasa mual namun semua itu adalah hal yang normal (Suririah, 2004). Pada satu kelompok wanita, hanya 21% yang tidak mengalami atau sedikit mengalami kenikmatan seks sebelum kehamilan. Presentasi wanita yang tidak mengalami kenikmatan seksual ini meningkat menjadi 41% pada minggu ke 12 kehamilan dan 59% pada memasuki bulan kesembilan. Penelitian yang sama menunjukkan bahwa pada minggu ke 12 kehamilan, kira-kira 1 dari 10 pasangan sama sekali tidak melakukan hubungan seksual

17 memasuki bulan kesembilan, sepertiganya menjalani pantang seksual (Eisenberg A, 1998). Berdasarkan studi pendahuluan di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri, pada tanggal 1-14 April ini terdapat 20 orang hamil trimester III dan pada tanggal 10 April didapatkan 3 orang ibu hamil trimester III yang datang periksa. Dari 3 orang tersebut, 1 diantaranya masih mau melakukan hubungan seksual dan 2 diantaranya sudah tidak melakukan hubungan seksual sejak usia kehamilan 8 bulan karena ibu takut dapat melukai bayinya dan dapat melahirkan lebih dini selain itu salah satu suami dari 2 orang tersebut masih menginginkan hubungan seksual sedangkan ibunya sudah tidak mau, hal itulah yang menyebabkan ketidakharmonisan dalam keluarga. Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dangan judul Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan. 1.2 RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah Bagaimana sikap ibu hamil tentang hubungan seksual selama kehamilan di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri?

18 1.3 TUJUAN Khusus Mengidentifikasi sikap kognitif dari ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan Mengidentifikasi sikap afektif dari ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan Mengidentifikasi sikap konatif dari ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan Umum Untuk mengetahui gambaran sikap ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan. 1.4 MANFAAT Bagi Peneliti Menambah wawasan peneliti mengenai sikap ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan Bagi Tempat Penelitian Sebagai bahan masukan untuk menindaklanjuti dari hasil penelitian sehingga dapat dibuat perencaaan yang berhubungan dengan sikap ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan.

19 1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan Sebagai bahan pertimbangan penelitian selanjutnya terutama yang berkaitan dengan sikap ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan.

20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Sikap Pengertian Sikap Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek (Soekidjo N, 2003). Newcomb dalam Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi adalah merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. Sikap masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka. Sikap adalah suatu bentuk evaluasi / reaksi terhadap suatu obyek, memihak / tidak memihak yang merupakan keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya (Saifudin A, 2005) Komponen Sikap Menurut Azwar (2005), komponen-komponen sikap adalah : 6

21 Kognitif Kognitif terbentuk dari pengetahuan dan informasi yang diterima yang selanjutnya diproses menghasilkan suatu keputusan untuk bertindak Afektif Menyangkut masalah emosional subyektif sosial terhadap suatu obyek, secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap suatu obyek Konatif Menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapinya Tingkatan Sikap Berbagai tingkatan menurut Notoatmodjo (2003) tediri dari : Menerima (Receiving) Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek) Merespon (Responding) Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan sesuatu dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

22 Menghargai (Valuting) Mengajak orang lain untuk mengerjakan/mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap Bertanggung jawab (Responsile) Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi Macam Sikap Menurut Heri Purwanto (1998) Sikap Positif, kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi dan mengharapkan obyek tertentu Sikap negatif, terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci dan tidak menyukai obyek tertentu Konsep Ibu Hamil Trimester III Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, sebutan untuk wanita yang telah bersuami, panggilan takzim kepada wanita baik yang sudah bersuami maupun yang belum (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002). Hamil adalah mengandung janin dalam rahim karena sel telur dibuahi oleh spermatozoa (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002).

23 Ibu hamil trimester III adalah wanita yang mengandung janin pada usia kehamilan minggu. Seorang wanita disebut hamil jika sel telur yang terdapat dirahimnya dibuahi sel sperma yang membentuk zygote. Kehamilan dibagi atas 3 triwulan : 1. Trimester I (0-12 minggu) 2. Trimester II (12-28 minggu) 3. Trimester III (28-40 minggu) (Rustam M, 1998). Perubahan yang terjadi pada trimester III: Perubahan fisik antara lain: a. Uterus membesar b. Keletihan c. Perubahan bentuk fisik ibu d. Kebocoran kolostrum e. Sering miksi f. Payudara membesar Psikologi a. Emosi b. Seksual (Eisenberg A, 1998).

24 2.3. Konsep Hubungan Seksual Selama Kehamilan Pengertian Hubungan Seksual Hubungan seksual adalah hubungan yang bukan hanya alat kelamin dan daerah mudah terangsang yang ikut berperan tetapi juga psikologis dan emosi (Manuaba, IBG, 1999) Teknik Hubungan Seksual Masa Rangsangan (Excitement Phase) Keinginan seks aktif timbul dari pria sendiri, sehingga terdapat perubahan pada penis sebagai alat utama yang menjadi tegang, terdapat kongesti darah di daerah testis, testis menjadi naik karena kontraksi ototnya. Pada wanita, masa rangsangan memerlukan waktu paling panjang dan memerlukan kesabaran suami (pria) bila menginginkan orgasme tercapai secara bersamaan. Tempat perangsangan terutama daerah erogen (erotik) sehingga terjadi beberapa perubahan Masa Dataran Tinggi (Plateau Phase) Menjelang atau pada masa dataran tinggi sebagian besar hubungan intim telah dilakukan, dan masa dataran tinggi segera akan diikuti orgasme dan selanjutnya masa peredaan. Aktifitas seks telah mencapai maksimal, dimana kedua belah pihak bertindak aktif demikian rupa sehingga

25 bagian yang paling sensitif dapat tersentuh. Pada puncak dataran tinggi terdapat tegangan otot maksimal Masa Orgasme (Orgasmic Phase) Setelah tegangan otot maksimal yang diikuti oleh nadi dan pernapasan meningkat, terjadi orgasme beberapa detik. Saat orgasme terasa kontraksi di daerah penis, dimana sperma dikeluarkan dan didepositkan di bagian atas vagina. Pencapaian orgasme pria dan wanita berbeda sehingga diharapkan mendapat kepuasan seks bersamaan untuk meningkatkan keharmonisan keluarga Masa Peredaan (Resolution Phase) Setelah orgasme beberapa detik diikuti oleh masa peredaan dimana penis berangsur-angsur mengecil dan kembali pada ukuran semula dan testis ikut serta turun ke tempat semula. Untuk melakukan aktivitas seks berikutnya diperlukan waktu. Pada wanita masa peredaan ini berlangsung lama. Bila menginginkan anak dapat ditempuh cara dengan tidak cepat bangun dan pergi ke kamar mandi atau memasang bantal di bawah bokong sambil tidur telentang. (Manuaba, IBG, 1999).

26 Larangan untuk Berhubungan Seksual Kebanyakan dokter akan menyarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual pada kasus-kasus kehamilan tertentu, misalnya: a. Ancaman keguguran atau riwayat keguguran. b. Plasenta letak rendah (Plasenta Previa). c. Riwayat kelahiran prematur. d. Perdarahan vagina atau keluar cairan yang tidak diketahui penyebabnya serta kram. e. Dilatasi / pelebaran servik. f. STD atau penyakit seksual yang menular: untuk kasus STD anda disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual sampai anda atau pasangan sudah diobati dan bebas dari penyakit (Suririah, 2004) Frekuensi Hubungan Seksual SelamaKehamilan Menurut Ed. Wheat, MD dalam bukunya yang berjudul Intended for pleasure menulis, frekuensi rata-rata hubungan seksual selama kehamilan adalah trimester I : 2 kali perminggu, trimester II : 3 kali perminggu, trimester III : 1 kali perminggu (Andik, 2007) Aktifitas Yang Harus Dihindari Selama Hubungan Seksual. Beberapa praktek yang harus dihindari selama berhubungan seks yaitu:

27 1. Tidak boleh memasukkan objek apapun ke dalam vagina yang dapat menyebabkan luka atau infeksi. 2. Meniupkan udara ke dalam vagina karena dapat membuat gelembung udara masuk ke aliran darah. 3. Merangsang putting susu. (Curtis, Glade B, 2000) Posisi Hubungan seks Selama Kehamilan Pada prinsipnya, seperti dikatakan Dr. Judi Januadi Endjun, SpOG, wanita hamil boleh melakukan hubungan seks selama perutnya tidak tertindih saat berhubungan dan ia bisa menikmati hubungan. Juga, jangan sampai penis menekan mulut rahim. Karena itu sebaiknya dipilih posisi yang paling tidak menekan. Posisi hubungan seks yang disarankan untuk wanita hamil antara lain: a. Pria diatas tapi ia miring ke salah satu sisi atau bertahan dengan lengan, agar berat badannya tak menekan wanita. b. Wanita di atas tapi hindari penetrasi yang dalam. c. Pria duduk di kursi atau tempat tidur dan wanita berada di atasnya. Selain tak membebani kehamilan, posisi ini juga memudahkan wanita mengatur irama hubungan sekaligus mengurangi tekanan di dinding rahim. d. Pria-wanita berbaring menghadap satu arah dengan posisi wanita di depan pria. Penetrasi dilakukan pria dari belakang.

28 e. Wanita dalam posisi lutut-siku (menungging). Penetrasi dilakukan pria dari belakang. (Hasto P, 2006) Kerangka Konsep Penelitian Gravida Trimester I Trimester II Trimester III Perubahan Fisik Psikologi Keletihan Uterus membesar Perubahan bentuk fisik ibu Kebocoran kolostrum Sering miksi Payudara membesar Emosi Seksual Sikap Ibu Kognisi Afektif Konasi Keterangan : : Diteliti Sikap Positif Mendekati Menyenangi Mengharapkan objek tertentu Sikap Negatif Menjauhi Menghindari Tidak menyukai objek tertentu : Tidak Diteliti Gambar: 2.1 Kerangka Konsep Penelitian

29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Desain penelitian adalah suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data (Nursalam, 2003). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yaitu bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau fisik fenomena dari sikap ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan. 3.2 POPULASI, SAMPEL DAN SAMPLING Populasi Populasi adalah setiap objek (misalnya manusia, pasien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2003). Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah semua ibu hamil trimester III yang pernah periksa ke BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Soekidjo N, 2005).

30 Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III yang pernah periksa ke BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri Sampling Sampling adalah proses menyeleksi populasi yang dapat mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2003). Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. 3.3 KRITERIA SAMPEL Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : a. Ibu hamil trimester III yang pernah periksa ke BPS Ny. Katminah b. Ibu hamil trimester III yang bersedia menjadi responden Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2003).

31 Kriteria Eksklusi dalam penelitian ini adalah: a. Ibu hamil trimester III yang mengundurkan diri menjadi responden. b. Ibu hamil trimester III yang pada saat penelitian tidak berada di rumah. c. Ibu hamil trimester III dengan kontraindikasi melakukan hubungan selama kehamilan. 3.4 Variabel Penelitian Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain (Soekidjo N, 2005). Variabel dalam penelitian ini adalah sikap ibu hamil trimester III terhadap hubungan seksual selama kehamilan. 3.5 Definisi Variabel Definisi Konsep Sikap Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi terhadap suatu obyek, memihak atau tidak memihak yang merupakan keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya (Saifudin A, 2005).

32 Ibu Hamil Trimester III Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, sebutan untuk wanita yang telah bersuami, panggilan takzim kepada wanita baik yang sudah bersuami maupun yang belum (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002). Hamil adalah mengandung janin dalam rahim karena sel telur dibuahi oleh spermatozoa (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002). Ibu hamil trimester III adalah wanita yang mengandung janin pada usia kehamilan minggu Hubungan Seksual selama Kehamilan Hubungan seksual adalah hubungan yang bukan hanya alat kelamin dan daerah erogen (mudah terangsang) yang ikut berperan tetapi juga psikologis dan emosi (Manuaba, IBG, 1999) Definisi Operasional Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2003).

33 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi Parameter Skala Alat Skor Kriteria Operasional Ukur Gambaran Gambaran Sikap ibu: Nominal Angket Untuk Penilaian sikap ibu ibu hamil - Kognitif Aspek pernyataan Sikap hamil trimester III (Pengeta- Kognitif positif: dari trimester dalam huan) 6 item Sangat tujuan III tentang melakukan - Afektif (1-6) Setuju: 4 umum : hubungan hubungan (Perasaan) Aspek Setuju: 3 Positif: seksual seksual - Konatif Afektif 6 Tidak selama yang (Kecende- item Setuju: 2 Negatif: kehamilan nyaman rungan (7-12) Sangat baik pada perasaan dan tindakan berperilaku) Aspek Konatif 6 item (13-18) Tidak Setuju: 1 Untuk pernyataan Penilaian Sikap dari tujuan negatif: khusus: Sangat Positif: setuju: Setuju: 2 Negatif: Tidak 6-15 Setuju: 3 Sangat Tidak Setuju: 4

34 3.6 Lokasi Waktu Penelitian Lokasi Penelitian dilakukan di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 13 Juli Juli Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data yang berhubungan dengan sikap ibu khususnya ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan adalah sebagai berikut: Melakukan pendekatan pada responden Memberikan penjelasan pada responden tentang cara pengisian angket Membagikan angket Pengumpulan data Evaluasi Dianalisa dan disimpulkan. 3.8 Alat Ukur Penelitian Menurut Arikunto (1998) instrument penelitian disebut juga dengan alat evaluasi. Pada penelitian ini alat ukur yang digunakan berupa angket yang disusun terstruktur untuk menggambarkan sikap ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan.

35 3.9 Teknik Analisa Data Menurut Nursalam (2003), analisa deskriptif adalah suatu prosedur pengolahan data dengan menggambarkan dan meringkas dengan cara ilmiah dan bentuk tabel atau grafik Setelah semua data terkumpul dan diperiksa perlengkapan kemudian peneliti melakukan analisa data dengan analisa deskriptif kualitatif menjadi kuantitatif yaitu dengan memberikan skoring untuk jawaban dengan skala Likert. Untuk pernyataan positif, skor jawaban : Sangat Setuju : 4 Setuju : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1 Untuk pernyataan negatif, skor jawaban : Sangat Setuju : 1 Setuju : 2 Tidak Setuju : 3 Sangat Tidak Setuju : 4 Dari 18 pernyataan tersebut didapat 1. Skor minimal : Skor maksimal : Range (skor maksimal-skor minimal) : 54

36 Rentang skor diperoleh dari : Range : 54 = 27 Jumlah kategori yang diinginkan 2 Sehingga diperoleh 2 kategori dengan rentang skor Sikap positif : skor Sikap negatif : skor Sedangkan untuk pernyataan dalam tujuan khusus didapat 1. Skor minimal : 6 2. Skor maksimal : Range (skor maksimal-skor minimal) : 18 Rentang skor diperoleh dari : Range : 18 = 9 Jumlah kategori yang diinginkan 2 Sehingga diperoleh 2 kategori dengan rentang skor Sikap positif : skor Sikap negatif : skor Etika Penelitian Dalam penelitian, peneliti mendapat rekomendasi dari Ketua Program Studi Kebidanan Kediri kepada Bidan Ny. Katminah Mojoroto Kediri. Setelah mendapat persetujuan berulah peneliti melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi :

37 a. Inform Consent (Persetujuan Subyek Penelitian). Tujuannya adalah Subyek mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subyek bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika subyek menolak, maka peneliti tidak akan memaksa dan akan tetap menghormati hak-haknya. b. Anonymity (Kerahasiaan nama/identitas). Untuk menjaga kerahasiaan identitas, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data (angket) yang diisi responden. Lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu. c. Confidentially (Kerahasiaan). Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden yang dijamin oleh peneliti, data tersebut hanya disajikan atau dilaporkan pada kelompok yang berhubungan dengan peneliti.

38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian dengan pembahasannya mengenai Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan Di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri yang dilaksanakan pada tanggal Juli Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan angket secara langsung kepada responden selanjutnya data disajikan dalam bentuk diagram Pie. 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Sikap Kognitif Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan Di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri. Data aspek sikap kognitif ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri. Dari 20 responden diperoleh 12 responden (60%) memiliki gambaran sikap positif, dan 8 responden (40%) memiliki gambaran sikap negatif. Seperti yang digambarkan dalam diagram pie berikut ini :

39 40% 60% positif negatif Sumber : Data Penelitian Tanggal Juli 2008 Gambar 4.1 Diagram pie gambaran sikap kognitif ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri Gambaran Sikap Afektif Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan Di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri. Data aspek sikap afektif ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri. Dari 20 responden diperoleh 6 responden (30%) memiliki gambaran sikap positif, dan 14 responden (70%) memiliki gambaran sikap negatif. Seperti digambarkan pada diagram pie berikut ini :

40 30% positif negatif 70% Sumber : Data Penelitian Tanggal Juli 2008 Gambar 4.2 Diagram pie gambaran sikap afektif ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri Gambaran Sikap Konatif Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri. Data aspek sikap konatif ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri. Dari 20 responden diperoleh 9 responden (45%) memiliki gambaran sikap positif dan 11 responden (55%) memiliki gambaran sikap negatif. Seperti digambarkan pada diagram pie berikut ini : 55% 45% positif negatif Sumber : Data Penelitian Tanggal Juli 2008 Gambar 4.3 Diagram pie gambaran sikap konatif ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri.

41 4.1.4 Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan Di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri. Dari pengumpulan data di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri tanggal Juli 2008 diperoleh 20 responden. Dari jumlah tersebut 9 responden (45%) memiliki gambaran sikap positif tentang hubungan seksual selama kehamilan dan 11 responden (55%) memiliki gambaran sikap negatif tentang hubungan seksual selama kehamilan. Seperti yang digambarkan dalam diagram pie berikut ini : 55% 45% positif negatif Sumber : Data Penelitian tanggal Juli 2008 Gambar 4.4 Diagram pie gambaran sikap ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri 4.2 Pembahasan Setelah dianalisis dan melihat hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan pada tanggal Juli 2008 tentang gambaran sikap ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri, akan dibahas di bawah ini.

42 4.2.1 Gambaran Sikap Kognitif Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan Di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri. Dari diagram pie 4.1 di atas tentang gambaran sikap ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan diperoleh 12 responden (60%) mempunyai gambaran sikap positif dan 8 responden (40%) mempunyai gambaran sikap negatif. Pengetahuan merupakan domain atau dasar yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang karena dari pengalaman pribadi tentang hubungan seksual ternyata dapat menjadikan perilaku yang lebih langgeng daripada perilaku yang tidak di dasari pengetahuan. (Soekidjo N, 2003). Dari data tentang aspek kognitif sikap ibu hamil tersebut diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil mempunyai pengetahuan yang positif tentang hubungan seksual selama kehamilan. Hal ini dapat dilihat dari angket yang telah diberikan pada ibu hamil, yaitu dari 6 pernyataan yang bersifat kognitif sebagian besar ibu hamil setuju bahwa hubungan seksual merupakan hubungan yang bukan hanya alat kelamin dan daerah yang mudah terangsang tetapi juga psikologis dan emosi. Ini dapat dilihat dari 20 responden yang mengisi angket tentang pengetahuan ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan, 19 responden (95%) mengerti arti dari hubungan seksual, yaitu mereka mengerti bahwa hubungan seksual tidak harus dilakukan dengan coitus saja tetapi juga bisa dilakukan dengan yang lain misal ciuman, sentuhan, dll.

43 Selain itu juga ada ibu hamil trimester III yang tidak setuju dengan pernyataan hubungan seksual dapat dilakukan kapan saja selama kehamilan dalam keadaan normal sebesar 8 orang (40%) karena mereka menganggap hubungan seksual yang dilakukan selama kehamilan dapat membahayakan bayinya sedangkan untuk pernyataan pada kehamilan dengan plasenta previa yang menyetujui tetap boleh melakukan hubungan seksual sebanyak 5 orang, ini membuktikan bahwa sebagian ibu hamil sudah mengerti bahwa pada plasenta previa tidak boleh melakukan hubungan seksual karena dapat menyebabkan perdarahan. Pada trimester III kehamilan biasanya gairah seksual ibu menurun karena terjadi perubahan-perubahan pada ibu baik fisik maupun psikologis, misalnya ibu merasa cepat lelah, sering kencing, perutnya yang semakin besar sehingga membuat ibu tidak nyaman saat melakukan hubungan seksual. Ini dapat dilihat dari angket yang diisi oleh ibu hamil sebagian besar setuju bahwa menurunnya gairah seksual adalah hal yang normal. Sebagaimana yang telah di kemukakan, komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap (Azwar.2005). Pengetahuan diperoleh dari pengalaman pribadi atau informasi dari orang lain, sehingga ibu hamil dapat memiliki pengetahuan yang positif. Yaitu ibu mempercayai bahwa selama kehamilan masih boleh melakukan hubungan seksual selama tidak membayakan bagi kehamilannya dan dapat memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri. Menurut Soekidjo

44 Notoatmojo (2003) bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu setelah seseorang melakukan pengindraan melalui panca indra Gambaran Sikap Afektif Ibu Hamil Trimester III Tentang hubungan Seksual Selama Kehamilan Di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri. Dari diagram pie 4.2 di atas tentang gambaran sikap ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan di peroleh 6 responden (30%) mempunyai gambaran sikap positif dan 14 responden (70%) mempunyai gambaran sikap negatif. Sebagian ibu hamil merasa khawatir dan cemas melakukan hubungan seksual menjelang persalinannya karena pada trimester III libido turun kembali dan perubahan fisik yang terjadi pada ibu hamil tua sehingga ibu merasa tidak nyaman saat melakukan hubungan seksual serta ibu merasa cepat lelah (Suririah, 2004). Dari data tentang aspek sikap afektif ibu hamil tersebut diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil mempunyai sikap yang negatif tentang hubungan seksual selama kehamilan, yaitu khawatir atau takut melakukan hubungan seksual selama kehamilan dapat menyakiti bayinya. Perasaan itu muncul dari diri ibu hamil sendiri karena ibu terlalu khawatir terjadi sesuatu pada janin yang di kandungnya. Hal ini dapat di buktikan dari angket yang telah diberikan pada ibu hamil, yaitu dari 6 pernyataan yang bersifat afektif sebagian besar ibu hamil menyatakan takut melakukan hubungan seksual pada tiga bulan terakhir karena dapat menyakiti bayinya. Kekhawatiran muncul dari pengalaman dan informasi lain tentang hubungan seksual

45 selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran, melukai bayinya dan menyebabkan kelahiran prematur. Berdasarkan angket yang diisi didapatkan 11 orang khawatir atau takut melakukan hubungan seksual selama kehamilan karena dapat membuat ketuban pecah sehingga terjadi kelahiran. Padahal sebenarnya kelahiran tersebut tidak disebabkan oleh penis yang masuk ke dalam vagina dan yang menyentuh ketuban tetapi adanya sperma yang mengandung hormon prostaglandin sehingga menyebabkan kontraksi uterus. Selain itu pada trimester III biasanya ibu hamil mengalami kecemasan menghadapi proses kelahiran bayinya sehingga mereka menghindari hal-hal yang dianggapnya dapat menyakiti bayinya diantaranya berhubungan seksual. Kekhawatiran ibu hamil dipengaruhi oleh kepercayaaan yang dipercayai (Azwar. 2005). Menurut Heri Purwanto (1999), perasaan dan emosi yang baik menunjukkan tingkat toleransi dan adaptasi tinggi dalam melakukan tindakan yang disebabkan oleh adanya kemampuan mengendalikan emosi dari pengaruh luar Gambaran Sikap Konatif Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan Di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri. Dari diagram pie 4.3 di atas tentang gambaran sikap ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan di peroleh 9 responden (45%) mempunyai gambaran sikap positif dan 11 responden (55%) mempunyai gambaran sikap negatif.

46 Pada trimester III kehamilan libido kembali menurun membuat rasa nyaman ibu jauh berkurang, pegal di punggung dan pinggul, tubuh bertambah dengan cepat, nafas lebih cepat sehingga ibu malas untuk melakukan hubungan seksual (Suririah, 2004) Dari data tentang aspek sikap konatif ibu hamil tersebut diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil trimester III mempunyai perilaku yang negatif terhadap hubungan seksual selama kehamilan. Ibu hamil cenderung menjauhi atau tidak mau melakukan hubungan seksual mulai usia kehamilan 7 bulan keatas dengan berbagai alasan, salah satunya ialah dengan perutnya yang semakin membesar sehingga tidak nyaman saat melakukan hubungan seksual dan khawatir dapat melukai bayi yang sedang di kandungnya. Berdasarkan angket yang telah diisi ibu hamil trimester III sebagian besar yaitu 16 orang setuju bahwa saat melakukan hubungan seksual usahakan agar perut ibu tidak tertindih oleh berat badan suami sehingga ibu harus berhati-hati dalam memilih posisi saat melakukan hubungan seksual, hal ini yang membuat ibu takut melakukan hubungan seksual selama kehamilan. Sebagian ibu hamil setuju bahwa pada waktu melakukan hubungan seksual hindari hal-hal yang dapat menyebabkan kontraksi misalnya merangsang putting susu dan usahakan sperma dikeluarkan di luar vagina karena sperma mengandung hormon prostaglandin. Selain itu 10 orang juga menyetujui saat melakukan hubungan seksual tidak boleh memasukkan sesuatu ke dalam vagina ibu karena dapat menyebabkan infeksi.

47 Dalam melakukan hubungan seksual ada beberapa posisi antara lain : pria diatas tapi ia miring ke salah satu sisi atau bertahan dengan lengan, agar berat badannya tak menekan wanita, wanita di atas tapi hindari penetrasi yang dalam, pria duduk di kursi atau tempat tidur dan wanita berada di atasnya. Selain tak membebani kehamilan, posisi ini juga memudahkan wanita mengatur irama hubungan sekaligus mengurangi tekanan di dinding rahim, pria-wanita berbaring menghadap satu arah dengan posisi wanita di depan pria. Penetrasi dilakukan pria dari belakang, Wanita dalam posisi lutut-siku (menungging). Penetrasi dilakukan pria dari belakang. (Hasto P, 2006). Tetapi pada prinsipnya ibu hamil boleh melakukan hubungan seksual selama perut ibu tidak tertindih saat berhubungan dan tidak mempunyai riwayat keguguran selama kehamilannya. Meskipun ibu tahu hubungan seksual selama kehamilan boleh dilakukan asalkan kehamilannya dalam keadaan normal tapi sebagian ibu masih merasa takut untuk melakukan hubungan seksual karena khawatir terjadi sesuatu pada janinnya misalnya dapat terjadi kelahiran lebih dini atau prematur. Selain itu pada kehamilan trimester III masalah yang sering muncul ialah sering kencing karena kandung kemih tertekan kepala bayi sehingga sering kencing, hal inilah yang membuat ibu merasa tidak nyaman saat melakukan hubungan seksual. Menurut Heri Purwanto (1999), bahwa sikap merupakan suatu kondisi yang intern dalam diri individu yang berperan dalam tindakan yang diambil lebih-lebih apabila terdapat berbagai kemungkinan untuk bertindak. Aspek

48 yang paling penting adalah aspek kemauan dan kerelaan untuk bertindak meskipun aspek kognitif dan aspek afektif tetap berperan Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan Di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri. Dari diagram pie 4.4 di atas tentang gambaran sikap ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan di dapatkan 9 responden (45%) memiliki sikap positif dan 11 responden (55%) memiliki sikap negatif. Banyak mitos tentang seks dan kehamilan yang berkembang di masyarakat dan dianggap sebagai suatu kebenaran sehingga perilaku seksual juga dipengaruhi dan mengikuti informasi yang salah sesuai dengan mitos tersebut, diantaranya: mengaitkan posisi hubungan seksual dengan jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan, hubungan seksual tidak boleh dilakukan agar tidak mengganggu perkembangan bayi, tetapi ada juga yang menganggap hubungan seksual harus sering dilakukan selama masa hamil, agar bayi di dalam rahim dapat bertumbuh subur dan sehat (Bibilung, 2007). Posisi dalam melakukan hubungan seksual juga menentukan sikap seseorang untuk melakukan hubungan seksual saat hamil terutama pada usia kehamilan 7 bulan ke atas, karena dengan perubahan fisik yang dialami ibu, biasanya gairah ibu menurun. Sebaiknya pada wanita hamil tua waktu melakukan coitus penis tidak terlampau keras menyentuh porsio karena uterus gravidus agak berpindah tempat kearah kranial. (Sarwono P, 2005).

49 Dari diagram 4.4 diketahui bahwa sikap ibu hamil trimester III cenderung untuk menjauhi, tidak menyukai, menghindari melakukan hubungan seksual selama kehamilannya. Hal ini dapat dilihat dari hasil angket yang diberikan kapada ibu hamil trimester III di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri, yaitu sebagian ibu hamil menyetujui bahwa hubungan seksual pada waktu hamil dapat mengganggu kenyamanan bayi. Mereka menganggap dengan masuknya alat kelamin pria ke dalam vagina ibu dapat mengusik ketenangan bayi yang ada di dalam rahim sehingga mereka takut dapat terjadi kelahiran lebih dini (prematur). Tetapi sebenarnya hubungan seksual tidak mengganggu kenyamanan bayi karena bayi di dalam kandungan dilindungi selaput dan cairan ketuban yang berfungsi sebagai peredam kejutan yang sangat baik sehingga gerakan saat senggama maupun kontraksi rahim saat orgasme tidak menggangu kenyamanan bayi dan tidak menyebabkan kelahiran prematur. Untuk itu ibu tidak perlu takut saat melakukan hubungan seksual selama kehamilan. Selain itu pada trimester III libido menurun kembali sehingga sikap ibu untuk melakukan hubungan seksual menurun, ini dipengaruhi oleh beberapa alasan antara lain: rasa nyaman sudah jauh berkurang, pegal di punggung dan pinggang, tubuh yang bertambah berat dengan cepat, dan cepat lelah (Suririah, 2004). Sebagian perempuan masih merasa takut untuk melakukan hubungan seksual selama kehamilannya karena terjadi perubahan pada tubuhnya misalnya ibu merasa cepat lelah, semakin tua usia kehamilan perut ibu

50 bertambah besar pula dan sering kencing sehingga gairah seksual ibu menurun karena ibu merasa tidak nyaman. Dari pernyataan di atas didapatkan ibu hamil trimester III mempunyai sikap yang negatif artinya cenderung untuk menjauhi, menghindari, tidak menyukai untuk melakukan hubungan seksual selama kehamilan.

51 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari 20 ibu hamil trimester III di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri, terdapat 11 orang (55%) memiliki gambaran sikap yang negatif tentang hubungan seksual selama kehamilan Pada aspek kognitif 12 orang (60%) ibu hamil trimester III memiliki sikap positif tentang hubungan seksual selama kehamilan Pada aspek afektif 14 orang (70%) ibu hamil trimester III memiliki sikap negatif tentang hubungan seksual selama kehamilan Pada aspek konatif 11 orang (55%) ibu hamil trimester III memiliki sikap negatif tentang hubungan seksual selama kehamilan. 5.2 Saran Bagi Tempat Penelitian Diharapkan agar bidan memberikan penjelasan kepada ibu hamil tentang hubungan seksual yang aman selama kehamilan. Hal ini dapat dilakukan pada saat ibu periksa kehamilan sehingga

52 ibu hamil tidak takut melakukan hubungan seksual selama kehamilan Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya tentang hubungan seksual selama kehamilan misalnya faktor-faktor yang menyebabkan ibu enggan untuk melakukan hubungan seksual.

53 DAFTAR PUSTAKA Andik Berhubungan Seks Saat Hamil. Available from. http// (Di akses jam WIB tanggal 8 Maret 2008) Balai Pustaka Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka. Bibilung Seks Yang Aman Selama Kehamilan. Available from. http// (Di akses jam WIB tanggal 8 Maret 2008) Close, Sylvia Sex During Pregnancy and After Childbirth. Gianto. Widianto (1998) (Alih Bahasa). Jakarta: Arcan Curtis, Glade B. (2000). Your Pregnancy Question and Answers, Surya, Satyanegara (2000) (Alih Bahasa). Jakarta: Arcan. Eisenberg, Arlene. (1998). What To Expect the Fisrt Year (8 th Satyanegara. (1997), Jakarta: Arcan. ed), Surya Hasto Prianggoro Posisi Hubungan Seks Selama Kehamilan. Available from. http// (Di akses jam WIB tanggal 10 Maret 2008) Heri, Purwanto Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC. Jimenez, Sherry LM. (1999). The Pregnant Woman s Comfort Guide, Maria, Phan Ju Lan. (1999) (Alih Bahasa). Jakarta: Arcan. Manuaba, Ida Bagus Gde Ilmu Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC. Nursalam Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Rustam, Mochtar Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC. Saifudin, Azwar Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Soekidjo, Notoatmodjo Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

54 Cipta Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Suharsimi, Arikunto Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono Metode Penelitian Administratif. Bandung: Alfa Beta. Suririah Posisi Hubungan Seks Yang Aman Selam Kehamilan. Available from. http// (Di akses jam WIB tanggal 10 Maret 2008)

55 SURAT KETERANGAN Yang bertanda tangan di bawah ini Bidan Praktek Swasta Ny. Katminah, memberi ijin kepada: Nama : Andriana Gita Kusumaningtyas NIM : Keperluan : Untuk mengadakan penelitian dengan judul Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan Di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri Demikian surat ijin ini untuk digunakan sebagaimana mestinya. Kediri, Juli 2008 Bidan Praktek Swasta Ny. Katminah NIP:

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan salah satu peristiwa penting dalam kehidupan perempuan. Suatu peristiwa yang dimulai sejak terjadinya konsepsi sampai keluarnya hasil konsepsi dari

Lebih terperinci

- Sebelum melakukan penetrasi yang dalam, yang harus diutamakan adalah kenyamanan dan kebebasan ibu hamil.

- Sebelum melakukan penetrasi yang dalam, yang harus diutamakan adalah kenyamanan dan kebebasan ibu hamil. SEKS SELAMA KEHAMILAN Selain perubahan fisik, wanita yang sedang hamil biasanya memiliki perubahan kebutuhan akan perhatian dan keintiman dalam hubungan dengan pasangannya. Dari sisi emosianal, wanita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh dunia, baik bagi penduduk-penduduk yang paling primitif, maupun bagi

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh dunia, baik bagi penduduk-penduduk yang paling primitif, maupun bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan tentang reaksi dan tingkah laku seksual manusia yang sifatnya universal dan multidisipliner, yang sekarang dinamakan seksologi, tidak mempunyai definisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan seksual merupakan kebutuhan manusia sejalan dengan tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan seksual merupakan kebutuhan manusia sejalan dengan tingkat pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan seksual merupakan kebutuhan manusia sejalan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Hubungan seksual yang dilakukan terutama bersama pasangan

Lebih terperinci

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi HUBUNGAN PARITAS DAN PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL PADA KEHAMILAN TRIMESTER III DI RS. KIA KOTA BANDUNG BULAN SEPTEMBER 2011 Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA Siti Aisyah* Titi Sri Budi** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Klinik Bersalin Ramini Medan Tahun apabila anda tidak bersedia maka saya akan tetap mengahargainya.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Klinik Bersalin Ramini Medan Tahun apabila anda tidak bersedia maka saya akan tetap mengahargainya. LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Desy Maisyarah Harahap Nim : 095102057 Judul : Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Seksualitas Selama Kehamilan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara berkembang. Berdasarkan angka tersebut, diperkirakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara berkembang. Berdasarkan angka tersebut, diperkirakan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa ada 500.000 kematian ibu melahirkan di seluruh dunia setiap tahunnya. Adapun 99 persennya terjadi di negara berkembang.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ibu hamil harus mempunyai kesehatan yang optimal. Menurut Manuaba (1998) Gravida terbagi atas dua bagian yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ibu hamil harus mempunyai kesehatan yang optimal. Menurut Manuaba (1998) Gravida terbagi atas dua bagian yaitu: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisi Ibu Hamil (Gravida) Gravida adalah wanita yang sedang hamil. Keadaan kesehatan ibu hamil sangat memepengaruhi kehidupan janin. Untuk melahirkan bayi yang sehat ibu

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

BAB III METODA PENELITIAN. pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang 35 BAB III METODA PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS KECAMATAN JATIBARANG KABUPATEN BREBES LAELATUL MUBASYIROH INTISARI Kehamilan

Lebih terperinci

DEDE ATING MA Intisari

DEDE ATING MA Intisari HUBUNGAN PENGETAHUAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN TENTANG BERHUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN DI BPS BIDAN S KELURAHAN CIMULU KECAMATAN TAWANGSARI KOTA TASIKMALAYA DEDE ATING MA0712007 Intisari Hubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Namun selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan yang dikombinasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Namun selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan yang dikombinasi oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan siklus yang normal dalam kehidupan perempuan dan pasangan untuk melanjutkan keturunan. Proses tersebut sering dianggap sebagai simbol dari feminitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SEKS SELAMA KEHAMILAN DENGAN MELAKUKAN HUBUNGAN SEKS SELAMA MASA KEHAMILAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SEKS SELAMA KEHAMILAN DENGAN MELAKUKAN HUBUNGAN SEKS SELAMA MASA KEHAMILAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SEKS SELAMA KEHAMILAN DENGAN MELAKUKAN HUBUNGAN SEKS SELAMA MASA KEHAMILAN Fitriana Ikhtiarinawati Fajrin* *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan berlangsung dalam waktu 280 hari

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PERUBAHAN POLA SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PERUBAHAN POLA SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PERUBAHAN POLA SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN (Studi Penelitian di Klinik Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit Panti Wilasa

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HUBUNGAN SEKSUALITAS SELAMA MASA KEHAMILAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HUBUNGAN SEKSUALITAS SELAMA MASA KEHAMILAN GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HUBUNGAN SEKSUALITAS SELAMA MASA KEHAMILAN (Studi di RB. Bunda Medika Taman Sepanjang-Sidoarjo Periode April-Juni 2011) PALUPI DEWI SETYOWATI ¹ LINA DARMAYANTI B,

Lebih terperinci

PENELITIAN GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL

PENELITIAN GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL PENELITIAN GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL Di Poliklinik Kandungan RSUD Dr. Harjono S, Sp.OG, Kabupaten Ponorogo Oleh : ANDIS MEIGAWATI NIM 091639 PRODI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK Kasmuning*, Faizzatul Ummah**..............................ABSTRAK........................................................

Lebih terperinci

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO. STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO Ika Suhartanti *) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri ini. Pasalnya, angka kematian ini menunjukkan gambaran derajat kesehatan di suatu wilayah

Lebih terperinci

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut: ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut: a. Menentukan diagnosa kehamilan dan kunjungan ulang. b. Memonitori secara akurat dan cermat tentang kemajuan

Lebih terperinci

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA Sri Hartatik*, Henny Juaria* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya Email

Lebih terperinci

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH Perawatan kehamilan & PErsalinan Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Pendahuluan Konsep kehamilan Tanda tanda kehamilan Tanda tanda persalinan Kriteria tempat bersalin Jenis tempat bersalin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Kehamilan. 2.1.1. Pengertian Kehamilan Kehamilan dimulai dari proses pembuahan (konsepsi) sampai sebelum janin lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang, sampai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang, sampai dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku Kesehatan Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai kesehatan yang optimal (Manuaba, 1998, hlm.158). 1. Primigravida adalah wanita yang hamil pertama kalinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai kesehatan yang optimal (Manuaba, 1998, hlm.158). 1. Primigravida adalah wanita yang hamil pertama kalinya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ibu hamil (Gravida) Gravida adalah wanita yang sedang hamil. Keadaan kesehatan ibu yang sangat mempengaruhi keadaan janin. Untuk melahirkan bayi yang sehat ibu hamil harus mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan lahirnya bayi, placenta dan membran dari rahim ibu (Depkes, 2004). Persalinan dan kelahiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan tetapi, kehamilan merupakan sesuatu yang berharga karena wanita tersebut

BAB I PENDAHULUAN. akan tetapi, kehamilan merupakan sesuatu yang berharga karena wanita tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stress, akan tetapi, kehamilan merupakan sesuatu yang berharga karena wanita tersebut harus menyiapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015 HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015 Umu Hani Akademi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah E-mail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia akan mengalami perkembangan sepanjang hidupnya, mulai dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, dewasa menengah,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK Lismiati Akademi Kebidanan Wira Buana Metro Email : lismi_ati@yahoo.co.id Abstrak Angka kejadian asfiksia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kehamilan Kehamilan adalah satu dari tiga periode dalam kehidupan wanita saat mengalami perubahan hormonal yang penting. Periode pertama adalah menarche yaitu masa pertumbuhan

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI Aniq Maulidya, Nila Izatul D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama Jalan Mataram No.09 Tegal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator keberhasilan pembangunan kesehatan. Sehingga kesehatan ibu merupakan komponen yang penting

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG Sri Rahayu Universitas Singaperbangsa Karawang 1,2 Jl. HS Ronggowaluyo Teluk Jambe

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ibu Hamil a. Pengertian Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, sebutan untuk wanita yang sudah bersuami, panggilan takzim kepada wanita baik yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan metode pendekatan kuantitatif yang diarahkan untuk mendiskripsikan peran perawat dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Suami 1. Pengertian Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215). Peran

Lebih terperinci

PENELITIAN DUKUNGAN SUAMI SIAGA DALAM PENDAMPINGAN KEHAMILAN

PENELITIAN DUKUNGAN SUAMI SIAGA DALAM PENDAMPINGAN KEHAMILAN PENELITIAN DUKUNGAN SUAMI SIAGA DALAM PENDAMPINGAN KEHAMILAN Di BPS (Bidan Praktik Swasta) Di Desa Polorejo Babadan Ponorogo Oleh : NORMALIA NOVA MONICASARI NIM: 12612213 PRODI D III KEPERAWATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI LAMPIRAN 1 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan lingkari pada jawaban yang paling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan tipe atau jenis penelitian quasi eksperimen kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan memberikan sebuah

Lebih terperinci

Medan, Maret 2014 Hormat saya,

Medan, Maret 2014 Hormat saya, Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Fithri Hervianti NIM :101101131 No.Hp : 082376071573 Alamat : Fakultas Keperawatan USU Medan Adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seksual adalah hubungan intim yang tidak hanya alat kelamin saja, akan tetapi perasaan psikologi serta emosi ikut berperan dalam mencapai kepuasan (Komandoko, 2010).

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Yessi Yuliani Ismuningtias NIM : 201210104269 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap wanita. Sepanjang daur kehidupan wanita, sudah menjadi kodratnya akan mengalami proses kehamilan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek. tertentu.penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek. tertentu.penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan (Knowledge) a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.penginderaan

Lebih terperinci

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin By. Ulfatul Latifah, SKM Kebutuhan Dasar pada Ibu Bersalin 1. Dukungan fisik dan psikologis 2. Kebutuhan makanan dan cairan 3. Kebutuhan eliminasi 4. Posisioning dan aktifitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga pada ibu hamil dengan Hiperemesis

Lebih terperinci

KECEMASAN IBU DALAM MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL PADA MASA KEHAMILAN DI RSUD dr. WAHIDINSUDIRO HUSODO MOJOKERTO

KECEMASAN IBU DALAM MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL PADA MASA KEHAMILAN DI RSUD dr. WAHIDINSUDIRO HUSODO MOJOKERTO KECEMASAN IBU DALAM MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL PADA MASA KEHAMILAN DI RSUD dr. WAHIDINSUDIRO HUSODO MOJOKERTO TRIA SITI ROCHMATUN KHASANAH 1211010038 Subject :Kecemasan, hubungan seksual, kehamilan dan

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY T GII P 1001 TRIMESTER II DENGAN GEMELLI DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY T GII P 1001 TRIMESTER II DENGAN GEMELLI DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011 ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY T GII P 1001 TRIMESTER II DENGAN GEMELLI DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011 Siti Aisyah* Ifa Fatmawati** *Dosen Program Studi Diploma III kebidanan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir hingga lansia. Ketika memasuki usia dewasa awal tugas perkembangan individu

Lebih terperinci

Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dalam Melakukan Hubungan Seks Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin Mariani Medan

Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dalam Melakukan Hubungan Seks Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin Mariani Medan Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dalam Melakukan Hubungan Seks Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin Mariani Medan Factors Associated In Having Sex Relations In Pregnant Women at Maternity Clinic Mariani Medan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan, keadaan emosional yang dimiliki oleh seseorang pada saat menghadapi kenyataan atau kejadian dalam hidupnya.

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO Nur Aini Rahmawati 1, Titin Rosyidah 2, Andrya Marharani 3 ABSTRAK

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERATURAN PEMERIKSAAN ANC PADA IBU HAMIL DI BPM Hj. MARUTI RAHAYU AMd. Keb DESA SUMBERNONGKO NGUSIKAN JOMBANG

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERATURAN PEMERIKSAAN ANC PADA IBU HAMIL DI BPM Hj. MARUTI RAHAYU AMd. Keb DESA SUMBERNONGKO NGUSIKAN JOMBANG FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERATURAN PEMERIKSAAN ANC PADA IBU HAMIL DI BPM Hj. MARUTI RAHAYU AMd. Keb DESA SUMBERNONGKO NGUSIKAN JOMBANG DWI ERNAWATI 1211010051 Subject : Faktor pengetahuan, sikap,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah menciptakan manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah menciptakan manusia Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakikat pembangunan nasional adalah menciptakan manusia Indonesia seutuhnya serta membangun seluruh masyarakat Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS PADA NY P DI BPS MAULINA HASNIDA SURABAYA OLEH : VIKY ARUM SARI

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS PADA NY P DI BPS MAULINA HASNIDA SURABAYA OLEH : VIKY ARUM SARI KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS PADA NY P DI BPS MAULINA HASNIDA SURABAYA OLEH : VIKY ARUM SARI 20.100.661.045 PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ANC (Antenatal Care) 1. Pengertian ANC Antenatal care adalah perawatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), Antenatal

Lebih terperinci

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR PENELITAN GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR DI BKIA RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Ilham*, Eny**, Herliana*** Akademi Keperawatan William Booth Surabaya Abstrak Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang akan diuji adalah berat badan berlebih dan penyembuhan luka

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang akan diuji adalah berat badan berlebih dan penyembuhan luka BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Desain penelitian observasional dengan pendekatan prospektif kohort. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil Senam Hamil Pengertian Senam Hamil Senam ibu hamil adalah jenis olahraga yang ringan untuk ibu hamil, olahraga ini bisa dilakukan untuk ibu hamil yang usia kandungannya di atas 6 bulan. Usia kandungan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan (Knowledge) 2.1.1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Lebih terperinci

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG EMESIS GRAVIDARUM

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG EMESIS GRAVIDARUM GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG EMESIS GRAVIDARUM BERDASARKAN USIA DAN TINGKAT PENDIDIKAN DI BPS BIDAN DELIMA TEGALHARJO GLENMORE BANYUWANGI TAHUN 2013 Srianingsih, Sylene Meilita Ayu Korespondensi:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres, tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan mengemban tanggung

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN PARTUS PREMATUR DI RUANG (VK) BERSALIN BAPELKES RSD SWADANA JOMBANG. Sri Sudarsih*) ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN PARTUS PREMATUR DI RUANG (VK) BERSALIN BAPELKES RSD SWADANA JOMBANG. Sri Sudarsih*) ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN PARTUS PREMATUR DI RUANG (VK) BERSALIN BAPELKES RSD SWADANA JOMBANG Sri Sudarsih*) ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN MEDIA INFORMASI DENGAN PERILAKU SEKSUAL IBU PASCANIFAS DI PUSKESMAS MERGANGSAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN MEDIA INFORMASI DENGAN PERILAKU SEKSUAL IBU PASCANIFAS DI PUSKESMAS MERGANGSAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN MEDIA INFORMASI DENGAN PERILAKU SEKSUAL IBU PASCANIFAS DI PUSKESMAS MERGANGSAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : FITRI NURJANAH 201310104236 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI IBU HAMIL UNTUK MEMERIKSAKAN KEHAMILANNYA DENGAN MENGGUNAKAN USG DI POLIKLINIK KANDUNGAN BPRSUD SALATIGA TAHUN 2008 Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN Marniati Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh E-mail: marniati_skm@yahoo.co.id Abstrak Kecemasan merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya).

Lebih terperinci

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R1113079 PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka 2.1.1 Kehamilan 2.1.1.1 Definisi Kehamilan adalah suatu keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh, setelah bertemunya sel telur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif pendekatan survey. B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey analitik atau. eksplanatori dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey analitik atau. eksplanatori dengan pendekatan cross sectional. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai jenis penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey analitik atau eksplanatori

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI Mimatun Nasihah* dan Siti Rodliyatun** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan

Lebih terperinci

USIA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN ANTENATAL CARE IBU PRIMIGRAVIDA DALAM KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN

USIA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN ANTENATAL CARE IBU PRIMIGRAVIDA DALAM KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN USIA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN ANTENATAL CARE IBU PRIMIGRAVIDA DALAM KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN TESIS Yainanik S300140026 PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sectio caesaria merupakan proses persalinan atau pembedahan melalui insisi pada dinding perut dan rahim bagian depan untuk melahirkan janin. Indikasi medis dilakukannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ibu hamil itu sendiri dan orang-orang terdekatnya (Araujo, et.al., 2009).

BAB I PENDAHULUAN. ibu hamil itu sendiri dan orang-orang terdekatnya (Araujo, et.al., 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan salah satu peristiwa penting dalam kehidupan perempuan. Proses yang diawali dari konsepsi hingga pengeluaran bayi merupakan periode krisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hubungan seksual merupakan salah satu bagian penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hubungan seksual merupakan salah satu bagian penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan seksual merupakan salah satu bagian penting dalam menyatakan perasaan kasih sayang, rasa aman dan tenang, kebersamaaan dan kedekatan perasaan dalam hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai progresif

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PERAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN KONSTIPASI PADA LANSIA. Di Dukuh Ngujung Desa Gandu Kepuh Kecamatan Sukorejo Ponorogo

KARYA TULIS ILMIAH PERAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN KONSTIPASI PADA LANSIA. Di Dukuh Ngujung Desa Gandu Kepuh Kecamatan Sukorejo Ponorogo KARYA TULIS ILMIAH PERAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN KONSTIPASI PADA LANSIA Di Dukuh Ngujung Desa Gandu Kepuh Kecamatan Sukorejo Ponorogo Oleh : WULAN SIAMSIH NIM: 11611957 PRODI D III KEPERAWATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Ovulasi Dalam Rangka Program Kehamilan Di Desa Jenggrik Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Ovulasi Dalam Rangka Program Kehamilan Di Desa Jenggrik Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Ovulasi Dalam Rangka Program Kehamilan Di Desa Jenggrik Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Level Of Knowledge About Women Ages Lush Ovulatory Program In Order

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian studi kasus deskripsi. Studi kasus deskriptif merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian studi kasus deskripsi. Studi kasus deskriptif merupakan penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian studi kasus deskripsi. Studi kasus deskriptif merupakan penelitian yang dianalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survai analitik yaitu survai atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

Lebih terperinci

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS DAN MENYUSUI ISTIRAHAT

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS DAN MENYUSUI ISTIRAHAT PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS DAN MENYUSUI ISTIRAHAT OLEH : KELOMPOK 5 I Gusti Agung Ayu Cahyaningrum Ananta P07124214 017 Kadek Devi Ary Suta P07124214 022 Ni Putu Ayu Sinta Puji Rahayu P07124214

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Varney (2006) dijelaskan bahwa Asuhan Kebidanan Komprehensif merupakan suatu tindakan pemeriksaan pada pasien yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Arikunto (2010), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Point time. Tempat penelitian dilakukan di RB Hj. S.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Point time. Tempat penelitian dilakukan di RB Hj. S. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis, dan akurat

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU SEKSUAL PADA WANITA MENOPAUSE DI POSYANDU LANSIA DESA SELUR KECAMATAN NGRAYUN KABUPATEN PONOROGO. Oleh : WASIS

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU SEKSUAL PADA WANITA MENOPAUSE DI POSYANDU LANSIA DESA SELUR KECAMATAN NGRAYUN KABUPATEN PONOROGO. Oleh : WASIS KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU SEKSUAL PADA WANITA MENOPAUSE DI POSYANDU LANSIA DESA SELUR KECAMATAN NGRAYUN KABUPATEN PONOROGO Oleh : WASIS 11611981 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang BAB III KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu hal yang paling menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu hal yang paling menyenangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu hal yang paling menyenangkan bagi seorang wanita pada umumnya. Kehamilan juga merupakan salah satu cara untuk mencapai kesempurnaan seorang

Lebih terperinci

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN Khotijah, Tri Anasari, Amik Khosidah Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto Prodi D3 Kebidanan Email : dindaamik@yahoo.com Abstract:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian meliputi desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, identifikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian meliputi desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, identifikasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang akan dilakukan dalam proses penelitian. Dalam menyusun proposal, metode penelitian harus diuraikan secara rinci seperti variabel penelitian,

Lebih terperinci