RANCANG BANGUN SISTEM PENDATAAN PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT ANGGARA BAYU AJI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN SISTEM PENDATAAN PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT ANGGARA BAYU AJI"

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN SISTEM PENDATAAN PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT ANGGARA BAYU AJI DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

2 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Rancang Bangun Sistem Pendataan Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat adalah karya saya sendiri dengan arahan dosen pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya ilmiah yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan tercantum dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Januari 2013 Anggara Bayu Aji C

3 ABSTRAK ANGGARA BAYU AJI, C Rancang Bangun Sistem Pendataan Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dibimbing oleh SUGENG HARI WISUDO dan JOHN HALUAN. Sistem pendataan perikanan tangkap yang efisien akan menciptakan suatu keunggulan, salah satunya dalam pendataan perikanan tangkap. Namun, sistem pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi masih sangat sederhana serta dilakukan dengan sistem manual. Melihat potensi perikanan tangkap yang dimiliki Kabupaten Sukabumi, dibutuhkan suatu rancangan sistem pendataan yang efektif dan efisien agar meningkatkan kinerja setiap bagian misalnya bagian pelabuhan di Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini ditujukan untuk merancang sistem database perikanan tangkap berbasis web yang dapat diakses oleh setiap pelabuhan yang berada di Kabupaten Sukabumi serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan atas kebijakan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi. Analisis yang digunakan adalah analisis pengembangan sistem yang bertujuan untuk menghasilkan sistem operasi yang efektif berdasarkan kebutuhan informasi para pengguna dengan menggunakan My SQL (Structur Query Language) dan PHP (Hypertext Processor). Hasil analisis telah menunjukkan bahwa sistem pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi dapat diidentifikasikan menjadi 10 bagian, yaitu bagian produksi, pelabuhan, nelayan, kapal, jenis kapal, alat tangkap, jenis tangkapan, KUB (Kelompok Usaha Bersama), usaha perikanan dan menu manage user. Dengan adanya aplikasi berbasis web maka diharapkan proses pengelolaan data menjadi lebih terstruktur dan lebih efisien sehingga mampu menunjang kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi. Kata kunci: perikanan tangkap, rancang bangun dan sistem pendataan

4 ABSTRACT ANGGARA BAYU AJI, C Design Build Fishery Data Collection Systems in Sukabumi, West Java. Under Guidance of SUGENG HARI WISUDO and JOHN HALUAN. Good data collection system is important factor in gaining an efficiency that will create an advantage, especially on fisheries data collection. However, fisheries data collection system in Sukabumi is still very simple and done with the manual system. Seeing the potential of Sukabumi fisheries, we need a system design of effective and efficient data collection in order to improve the performance of any part of the ports in Sukabumi. This study aimed to design a system of web-based fisheries database that can be accessed by any institution in Sukabumi and can be used as consideration in decision-making on fishery policy in Sukabumi. The analysis used is the development of a system that aims to produce an effective operating system based on the information needs of the user by using My SQL (Structure Query Language) and PHP (Hypertext Processor). The results of the analysis have shown that the fisheries data collection system can be identified on data of Sukabumi into 10 parts, production, ports, fishing, boats, type of boats, fishing gear, kind of catch, KUB (Joint Business Group), fisheries enterprise and managing user menu. The web-based application data management process is expected to be more structured and more efficient so as to support the fishing activities in Sukabumi. Keywords: design and data collection systems, fisheries enterprise in Sukabumi and fishing port

5 Hak Cipta milik IPB, tahun 2013 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa seijin IPB.

6 RANCANG BANGUN SISTEM PENDATAAN PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT ANGGARA BAYU AJI Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

7 Judul Skripsi Nama NRP Mayor : Rancang Bangun Sistem Pendataan Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat : Anggara Bayu Aji : C : Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Disetujui : Komisi Pembimbing, Ketua, Anggota, Dr. Ir. Sugeng Hari Wisudo, Msi. Prof. Dr. Ir. John Haluan, M.Sc. NIP : NIP : Diketahui : Ketua Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Dr. Ir. Budy Wiryawan, M.Sc. NIP : Tanggal lulus:

8 PRAKATA Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana pada Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Judul yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan di Kabupaten Sukabumi pada Juli 2012 ini adalah Rancang Bangun Sistem Pendataan Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Penelitian ini diharapkan dapat mewujudkan perikanan tangkap yang efektif dan efisien. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1) Dr. Ir. Sugeng Hari Wisudo, M.Si dan Prof. Dr. Ir. John Haluan, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran dan nasehat yang bermanfaat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini; 2) Adi Gumbara Putra, S.Pi, beserta seluruh staf Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi atas informasi, waktu, tenaga dan bantuannya; 3) Dr Mustaruddin dan Vita Rumanti M.Si selaku dosen penguji dan komisi pendidikan; 4) Ayah, Ibu dan keluarga atas kasih sayang, teladan, doa, saran, bantuan, pengertian serta dukungannya; 5) Seluruh teman-teman atas bantuan dan dukungannya; 6) Pihak terkait yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca. Bogor, Januari 2013 Anggara Bayu Aji

9 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Banjarnegara pada tanggal 16 Oktober 1990 dari pasangan Bambang Sudarmadi dan Sutarti. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Penulis memulai pendidikan di SDN 110 Palembang pada tahun Karena mengikuti jejak orang tua, penulis melanjutkan pendidikan dasar di SDN 1 Klampok pada tahun Pada tahun 2005 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SLTPN 2 Purwareja Klampok. Pada tahun 2008 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMAN 1 Purwareja Klampok. Penulis lulus seleksi masuk IPB melalui jalur USMI pada tahun Penulis diterima di Program Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Pengalaman organisasi yang pernah dijalani penulis selama perkuliahan adalah sebagai staff Departemen Pengembangan Olahraga dan Seni Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan periode Selain itu Penulis juga pernah bergabung dalam berbagai kepanitiaan, antara lain sebagai ketua umum PORIKAN (Pekan Olahraga dan Seni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan) tahun Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir, penulis melakukan penelitian dan menyusun skripsi dengan judul Rancang Bangun Sistem Pendataan Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Penulis dinyatakan lulus dalam ujian akhir sarjana pada tanggal 19 Desember 2012.

10 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN ix PENDAHULUAN Latar belakang 1 Permasalahan 1 Tujuan 1 Manfaat 2 TINJAUAN PUSTAKA Konsep dasar sistem 3 Karakteristik sistem 3 Ciri Pokok sistem 5 Klasifikasi sistem 5 Kriteria sistem 6 Konsep database 7 Model entity relationship 8 PHP (Hypertext Processor) 9 METODOLOGI Waktu dan tempat penelitian 11 Alat penelitian 11 Metode pengumpulan data 11 Analisis data 11 Pendekatan sistem 11 Perencanaan sistem 12 Analisis kebutuhan 12 Formulasi permasalahan 12 Identifikasi sistem 12 Desain sistem 13 Implementasi sistem 13 Pemeliharaan sistem 14 Perancangan database 14 KEADAAN UMUM Keadaan umum Kabupaten Sukabumi 16 Letak geografis 16 Demografi 16 Sarana dan prasarana 17 Kondisi perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi 18 Nelayan 18 Alat tangkap 18 Armada penangkapan ikan 19 Volume dan nilai produksi 19 Prasarana dan kelembagaan perikanan tangkap 20 Sistem pendataan perikanan tangkap 20 HASIL DAN PEMBAHASAN Perencanaan sistem pendataan 22

11 Analisis sistem 22 Analisis kebutuhan 22 Formulasi masalah 23 Identifikasi sistem 23 Diagram lingkar sebab akibat 23 Diagram input output 24 Perancangan sistem 25 Diagram blok 26 Diagram alir (data flow diagram) 27 Entity relationship 37 Implementasi sistem database 38 Kelebihan dan kekurangan sistem database 45 KESIMPULAN DAN SARAN 47 DAFTAR PUSTAKA 48 LAMPIRAN 49

12 DAFTAR TABEL 1 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Sukabumi tahun Jumlah nelayan perikanan tangkap tahun di Kabupaten Sukabumi 18 3 Alat tangkap yang beroperasi di Kabupaten Sukabumi tahun Jumlah armada penangkapan ikan Kabupaten Sukabumi tahun Perkembangan volume dan nilai produksi ikan Kabupaten Sukabumi tahun Pelaku sistem informasi perikanan tangkap 23

13 DAFTAR GAMBAR 1 Karakteristik sistem 4 2 Struktur database 8 3 Diagram alir proses sistem pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat 13 4 Struktur database secara umum 14 5 Diagram lingkar sebab akibat sistem pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi 24 6 Diagram input-output sistem pendataan perikanan tangkap 25 7 Diagram blok 26 8 Diagram alir menu utama 28 9 Diagram alir menu produksi Diagram alir menu pelabuhan Diagram alir menu nelayan Diagram alir menu kapal Diagram alir menu jenis kapal Diagram alir menu alat tangkap Diagram alir menu jenis tangkapan Diagram alir menu KUB Diagram alir usaha perikanan Menu login Menu utama Menu produksi Menu pelabuhan Menu nelayan Menu kapal Menu jenis kapal Menu alat tangkap Menu jenis tangkapan Menu KUB Menu usaha perikanan Menu manage user 45

14 DAFTAR LAMPIRAN 1 Peta lokasi penelitian 50 2 Tampilan database 51

15 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Propinsi Jawa Barat merupakansentra produksi pertanian yang masih memiliki potensi-potensi alam yang masih bisa dikembangkan. Salah satunya adalah dalam bidang perikanan. Di propinsi ini pembangunan perikanan mengalami perubahan yang cukup pesat sejak tahun 2000 sejak dibentuknya Departemen Kelautan dan Perikanan pada periode dan merupakan implementasi pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang memberikan kewenangan lebih besar kepada daerah untuk melaksanakan pembangunan sesuai dengan kemampuan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang tersedia.pembangunan disektor perikanan disetiap wilayah mengalami kemajuan. Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu kabupaten yang memiliki pendapatan perikanan yang besar dan merupakan pusat aktivitas bisnis perikanan. Kabupaten Sukabumi memiliki fungsi sebagai sentra industri. Namun sistem pendataan perikanan khususnya perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi masih belum optimal dan efisien. Hal ini disebabkan karena kegiatan pengumpulan informasi berupa pengumpulan, pencatatan dan pengolahan data, baik yang dilakukan oleh pihak pelabuhan maupun dari pihak dinas perikanan masih belum rapi dan teratur, sehingga proses penyimpanan data yang sulit dilakukan. Teknologi informasi merupakan suatu cara memanfaatkan sumberdaya konseptual dan sumberdaya fisik untuk mengolah sumberdaya informasi dengan baik agar tercapai suatu keunggulan yang kompetitif. Hal ini memerlukan adanya pengembangan perencanaan informasi strategis yang berorientasi ke masa depan untuk mengidentifikasi rencana penggunaan komputer dan sumberdaya yang diperlukan (Mc Leod, 2007). Penting untuk menerapkan sistem pendataan perikanan khususnya perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi.Dengan adanya teknologi informasi akan menciptakan kegiatan pendataan menjadi lebih teratur karena tersedianya informasi yang lebih akurat, rapi dan efisien. 1.2 Permasalahan Permasalahan yang ada dalam pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi antara lain: 1) Adanya kesulitan dalam pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pencarian data karena masih tersimpan dalam bentuk lembaran dan bukubuku serta datanya yang tidak terpusat; 2) Proses pelaporan yeng membutuhkan waktu lama dan ketelitian yang tinggi dalam pembuatannya kerena masih dikerjakan manual. 1.3 Tujuan Tujuan dilakukan penelitian mengenai sistem pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat antara lain:

16 2 1) Mengidentifikasi struktur data yang berperan dalam manajemen perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi; 2) Merancang sistem informasi berbasiswebagar proses pelaporan dan pengaksesan data lebih mudah dilakukan. 1.4 Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah: 1) Bagi pengelola Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi dalam memecahkan berbagai persoalan mengenai kesulitan proses pengolahan dan penyimpanan data; 2) Bagi peneliti diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dalam merancang suatu sistem informasi berbasis web yang dapat memenuhi kebutuhan para pengguna atau pelaku kegiatan perikanan di Kabupaten Sukabumi. 3) Sebagai salah satu bahan yang dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan di bidang sistem informasi perikanan tangkap.

17 3 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dasar sistem Dalam pengertian yang paling sederhana, sebuah sistem merupakan sekumpulan benda yang memiliki hubungan diantara mereka. Devinisi yang lebih lengkap diungkapkan oleh Mc Leod (2007) yang menyatakan bahwa sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Davis (1984) sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat, konsep dan prosedur yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama. Suatu sistem yang dibuat tentunya memiliki maksud tertentu. Sistem dibuat untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan sasaran (objective).tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran biasanya dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Misalnya, sistem komputer terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras (hardware) dapat terdiri dari alat masukan,alat pemroses, alat keluaran dan simpanan luar. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu dan terintegrasi (integrated) Karakteristik sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (proces), dan sasaran (objective) atau tujuan (goal) (Jogiyanto, 2005) Dibawah ini merupakan penjelasan dari masing-masing karekteristik tersebut:

18 4 Lingkungan Luar Sub Sistem Sub Sistem Input Process Output Interface Sub Sistem Sub Sistem Boundary Sumber : Jogiyanto 2005 Gambar 1 Karakteristik sistem 1) Komponen Sistem (components) Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk kesatuan. Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2) Batas Sistem (boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 3) Lingkungan Luar Sistem (environment) Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara karena merupakan energi dari sistem. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena jika tidak akan mengganggu kelangsungan sistem. 4) Penghubung (interface) Interface merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.interface ini memungkinkan satu subsistem untuk mengalirkan sumberdaya ke subsistem lainnya. Keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan bagi subsistem lainnya melalui suatu penghubung. Penghubung suatu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem lain dan membentuk satu kesatuan. 5) Masukan (Input) Input merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Input dapat berupa maintenace input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk menghasilkan output.

19 5 6) Keluaran (output) Output merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi output yang berguna dan sisa pembuangan. Output dapat menjadi input untuk subsistem yang lain. 7) Pengolah Sistem (process) Suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 8) Sasaran Sistem (objective) Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan sistem. Sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuannya Ciri pokok sistem Menurut Amirin (2003), ada sembilan ciri pokok sistem, yaitu: 1) Setiap sistem memiliki tujuan sehingga perilaku atau kegiatannya mengarah pada tujuan tersebut; 2) Setiap sistem mempunyai batas (boundaries) yang memisahkan dari lingkungan; 3) Sistem bersifat terbuka atau pada umumnya bersifat terbuka. Boleh dikatakan dalam kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Suatu sistem dikatakan terbuka jika berinteraksi dengan lingkungannya dan sebaliknya, dikatakan tertutup jika mengisolasikan diri dari pengaruh apapun; 4) Suatu sistem terdiri dari dua atau lebih subsistem. Setiap sistem terdiri dari subsistem yang terbagi lagi ke dalam subsistem yang lebih kecil, begitu seterusnya; 5) Walaupun sistem itu terdiri dari berbagai bagian, unsur-unsur atau komponen, tidak berarti bahwa sistem itu merupakan sekedar kumpulan dari bagian, unsur atau komponen tersebut,melainkan merupakan suatu kebulatan yang utuh dan padu; 6) Terdapat saling hubungan dan saling ketergantungan baik di dalam (intern) sistem, maupun antara sistem dengan lingkungannya; 7) Setiap sistem melakukan kegiatan atau proses transformasi atau proses mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output). karena itu sistem sering disebut sebagai processor atau transformator; 8) Di dalam setiap sistem terdapat mekanisme kontrol dengan memanfaatkan tersedianya umpan balik; 9) Karena adanya mekanisme kontrol itu maka sistem mempunyai kemampuan mengatur diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau keadaan secara otomatik (dengan sendirinya) Klasifikasi sistem Menurut Jogiyanto (2005) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya: 1) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

20 6 Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebagainya. 2) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesindisebut dengan human machine system, atau ada yang menyebut man-machine system.sistem informasi merupakan contoh dari man-machine system, karena menyangkut komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan programprogram yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system(secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka merupakan sistem yang terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik Kriteria sistem Menurut Amirin (2003), suatu sistem yang baik harus mempunyai kriteriakriteria sebagai berikut: 1) Kegunaan Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktunya dan relefan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personel operasi dalam organisasi. 2) Ekonomis Semua bagian dari sistem termasuk laporan, pengawasan-pengawasan dan lain-lain harus menyumbangkan nilai tambah sekurang-kurangnya sebesar biaya.

21 7 3) Keandalan Keluaran sistem harus mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif dan efisien. 4) Kapasitas Sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani periode-periode operasi puncak seperti operasi normal. 5) Kesederhanaan Sistem harus cukup sederhana sehingga struktur dan operasinya dapat mudah dimengerti dan prosedurnya dapat dengan mudah diikuti. 6) Fleksibel Sistem harus cukup fleksibel untuk menerima perubahan-perubahan. 2.2 Konsep database Secara umum, definisi database adalah sekumpulan data yang berisi informasi mengenai satu atau beberapa objek.data dalam database tersebut biasanya disimpan dalam tabel yang saling berhubungan satu dengan yang lain (Musyawarah, 2005). Basis data atau database terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul, sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya, sehingga basis data dapat diartikan sebagai kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa redudansi yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan (Dwi, 2003). Objek dalam database dapat diartikan sebagai representasi dari apa saja yang mempunyai bentuk nyata atau bisa juga segala sesuatu dalam bentuk abstrak. Dalam konsep database, objek sering disebut dengan entity(musyawarah, 2005). Entity sangat berguna di dalam pemrograman, karena mampu menjelaskan pengembangan dan pembuatan program dengan jelas. Dalam rekayasa perangkat lunak, user akan berinteraksi dengan entity melalui sifat-sifat atau karakteristik yang dimilikinya. Sifat atau karakteristik yang ada didalam setiap entity dinamakan dengan atribut (Musyawarah, 2005). Dalam implementasi pemrograman, objek atau entity dalam database tersebut biasa dituangkan dalam bentuk tabel, sedangkan atribut yang ada didalamnya dituliskan dalam bentuk field.selain field, didalam tabel juga berisi satu atau beberapa record.jika atribut merupakan karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh sebuah entity, record dapat didefinisikan sebagai data yang dimiliki oleh entity tersebut.hubungan antara tabel, field dan record tersebut digambarkan dalam sebuah struktur database,seperti terlihat pada gambar (Musyawarah, 2005).

22 8 Database Table A Table B Table C Table D Field A1 Field A2 Field A3 Field B1 Field B2 Field B3 Field C1 Field C2 Field C3 Field D1 Field D2 Field D3 Table A Field A1 Field A2 Field A3 Record1 Record1 Record1 Record2 Record2 Record2 Record3 Record3 Record3 Sumber: Musyawarah 2005 Gambar 2 Struktur database Menurut Musyawarah (2005), dari struktur database tersebut dapat disimpulkan, bahwa dalam satu database dapat terdiri dari satu atau beberapa tabel, sedangkan dalam sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field.di dalam pendekatan basis data, sejumlah data disimpan dalam suatu tempat dengan definisi data yang tetap sehingga dapat diakses oleh beberapa pemakai dengan berbagai program aplikasi melalui kontrol sistem manajemen basis data (Waljiyanto, 2003). 2.3Model entityrelationship Pada model ini, semesta data atau data sebenarnya diterjemahkan/ditransformasikan dengan memanfaatkan perangkat konseptual menjadi diagram data, yang umumnya disebut sebagai diagram entity relationship atau diagram E-R.Sesuai dengan namanya, ada dua komponen utama pembentuk E-R ini, yaitu entitas dan relasi. Kedua komponen ini dideskripsikan lebih jauh melalui sejumlah atribut atau properti(haryanto,2008). Obyektif atau tujuan utama dari pembuatan diagram E-R adalah untuk menunjukkan objek-objek (himpunan entitas) apa saja yang ingin dilibatkan dalam sebuah basis data dan bagaimana hubungan yang terjadi diantara objekobjek tersebut. Penggambaran atribut-atribut dalam sebuah diagram E-R seringkali malah mengganggu tujuan yang ingin dicapai. Solusinya adalah dengan menggambarkan diagram E-R dengan menggunakan kamus data. Kamus data berisi daftar atribut yang diapit kurung kurawal {}. Atribut yang berfungsi sebagai key juga dibedakan dengan bukan key dengan menggaris bawahi atribut tersebut. Selain entitas dan atribut yang telah dijelaskan diatas, ada istilah-istilah dalam model E-R ini yaitu relasi dan kardinalitas. Relasi menunjukkan adanya hubungan antara sejumlah entitas. Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah

23 9 maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas lain. Kardinalitas relasi diantara dua entitas dapat berupa (Haryanto,2008): 1) Satu ke satu (One to One) Relasi ini berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, begitu pula sebaliknya, setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas A. 2) Satu ke Banyak (One to Many) Relasi ini berarti pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas A. 3) Banyak ke Satu (Many to One) Relasi ini berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A. 4) Banyak ke Banyak (Many to Many) Relasi ini berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A. 2.4PHP (Hypertext Processor) PHP merupakan singkatan dari Hypertext Processor, yakni instruksi atau perintah pemrograman berbasis web yang biasa disisipkan dalam dokumen HTML, sebagai script pendukung yang ada di lingkungan server (server side HTML embedded scripting).dengan PHP ini, kita dapat membuat berbagai macam aplikasi web yang sederhana sampai dengan aplikasi yang kompleks yang membutuhkan koneksi ke database (Musyawarah,2005). PHP pada awalnya bernama PHP/FI, yakni singkatan dari Personal Home Page/Form Interface.Diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdoff pada tahun 1994.Semula PHP diciptakan untuk menyimpan data dari orang-orang yang telah berkunjung ke sebuah website, serta untuk mengetahui berapa jumlah orang yang telah berkunjung ke website tersebut.namun, karena software ini disebarluaskan sebagai softwareopen source sehingga dalam pertumbuhannya banyak sekali mendapatkan kontribusi atau masukan dari para pengguna. Pada dasarnya PHP dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakanoleh pengguna CGI (Common Gateway Interface), seperti menyimpan data yang diinputkan melalui sebuah form dalam website, menampilkan isi website yang dinamis, serta menerima cookies. Selain itu, kemampuan PHP yang paling menonjol adalah dukungan ke banyak database. Ada pun daftar database yang dapat diakses melalui script PHP, antara lain dbase, DBM, FilePro, msql, MySQL, ODBC, Oracle, Postgres, Sybase dan Velocis. Sebelum menyisipkan script PHP dalam aplikasi, terlebih dahulu harus menyiapkan webserver.jika menggunakan Linux bisa menggunakan

24 apachesebagai webservernya.sedangkan jika menggunakan windows bisa menggunakan Personal Web Server (PWS) (Musyawarah, 2005). 10

25 11 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan tempat penelitian Tinjauan lapang dan pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli 2012 di Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pengolahan data dilaksanakan pada bulan Agustus 2012, sedangkan penyusunan skripsi dilaksanakan pada bulan September Alat penelitian Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) Satu unit notebook dengan spesifikasi sebagai berikut: (1) Prosessor : AMD Dual-Core Processor C60 (2) Harddisk : 320 GB (3) RAM Memory : 2 GB (4) Monitor : LCD 11,6 (5) Mouse : serial (6) System Operasi : Windows 7 Starter 2) Piranti lunak (software) (1) MySQLsebagai software untuk merancang sistem informasi dan merancang database; (2) Notepad++ sebagai softwaredalam pembuatan sistem database; (3) WampServer sebagai software penunjang dalam menampilkan sistem. 3.3 Metode pengumpulan data Metode penelitian yang digunakan dalam proses pengumpulan data adalah metode studi kasus. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui wawancara secara langsung denganpihak Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi bagian statistik perikanan. Data sekunder didapatkan dari literatur dari arsip-arsip yang terdapat di Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi. 3.4 Analisis data Metode analisis data yang digunakan adalah metode pendekatan sistem, yaitu cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap sejumlah kebutuhan-kebutuhan sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif. Pendekatan sistem umumnya ditandai dengan dua hal : (1) mencari semua faktor penting yang ada dalam mendapatkan solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah, dan (2) membuat suatu model untuk membantu keputusan secara rasional. Selanjutnya untuk dapat bekerja secara sempurna suatu pendekatan sistem harus mempunyai delapan unsur yang meliputi : (1) metodologi perencanaan dan pengelolaan; (2) suatu tim yang multi diplisioner; (3) pengorganisasian; (4) disiplin untuk bidang yang non-kuantitatif;

26 12 (5) teknik model matematik; (6) simulasi; (7) teknik optimasi; dan (8) aplikasi komputer Pendekatan sistem Dalam implementasinya, pendekatan sistem mnggunakan model suatu abstraksi keadaan nyata untuk pengkajian suatu masalah dengan beberapa tahap proses. Tahap-tahap itu meliputi perencanaan sistem, analisis sistem (analisis kebutuhan, formulasi permasalahan, identifikasi sistem), desain sistem, implementasi sistem, dan pemeliharaan sistem. Pendekatan sistem ini juga menekankan pada pencapaian secara keseluruhan dari organisasi, tidak hanya menekankan pada sasaran dari sistem informasi itu saja Perencanaan sistem Perencanaan sistem merupakan awal dari pengkajian suatu sistem. Pada tahap ini ditentukan lingkup proyek atau sistem yang akan ditangani. Lingkup proyek atau batasan sistem adalah seluruh subsistem yang melakukan aktifitas perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sedangkan lingkungan sistem adalah elemen-elemen di luar sistem pendataan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pada tahap ini juga direncanakan secara rinci modul-modul masukan (input), pengolahan (process), penyimpanan (database) dan informasi keluaran (output) sesuai dengan ruang lingkup tersebut Analisis kebutuhan Pada tahap ini dicari secara selektif kebutuhan masing-masing pelaku dalam sistem informasi pendataan perikanan tangkap di Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pelaku yang terlibat dalam sistem tersebut adalah karyawan Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Formulasi permasalahan Permasalahan yang ada di sistem pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi diketahui dari observasi lapang serta wawancara dengan pelaku yang ada di dalam ruang lingkup sistem. Pelaku dalam sistem misalnya pihak Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi Identifikasi sistem Identifikasi sistem merupakan gambaran sistem yang diuji. Identifikasi sistem ini dilakukan dengan pembuatan diagram lingkar sebab akibat (causal loop) dan diagram input-output.diagram sebab akibat merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antar komponen di dalam sistem. Diagram inputoutput merupakan diagram yang menggambarkan masukan dan keluaran serta kontrol dari sistem pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi Desain sistem Proses ini menjelaskan lingkup informasi yang akan dirancang. Desain sistem merancang suatu proses dihasilkan informasi, yaitu terdiri atas proses input data, pengolahan data dan proses penyajian data (output data). Informasi akan dihasilkan dengan memanfaatkan data yang tersimpan pada basis data yang ada.

27 13 Output atau informasi yang dihasilkan pada akhirnya dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang membutuhkan. Mulai Tinjauan Lapang dan Pengambilan Data Analisa Kebutuhan Formulasi Masalah Identifikasi Sistem Desain Sistem Pembuatan Program dengan Pengkodean Tidak Pengujiandengan Data dan Stimulasi Puas? Ya Implementasi sistem: Sistem Database Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi Selesai Gambar 3 Diagram alir proses pembuatan sistem pendataan perikanan tangkap dikabupaten Sukabumi, Jawa Barat Implementasi sistem Tahapan implementasi sistem mencakup coding (pengkodean program), testing (pengujian program, dan instalasi (pemasangan program). Program aplikasi

28 14 dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Processor) dan penyimpanan data menggunakan format MY SQL (Structur Query Language) Pemeliharaan sistem Tahap ini mencakup kedisiplinan dari operator sistem atau orang yang secara langsung menggunakan sistem ini. Kedisiplinan ini berupa menjaga dan merawat teknologi dan fasilitas yang menunjang sistem ini dari gangguan yang tidak terduga. 3.5 Perancangan database Database dapat diartikan sebagai kumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang terintegrasi satu sama lain, dimana setiap pemakai (user) diberi wewenang (otorisasi) untuk dapat mengakses (mengubah, menghapus, menganalisis, menambah dan memperbaiki) data dalam tabel-tabel tersebut. Berikut merupakan tahapan-tahapan dalam melakukan perancangan database, yaitu: Database Tabel 1 Field/kolom 1.1 Field/kolom 1.2 Field/kolom 1.3 Field/kolom 1.n Tabel 2 Field/kolom 2.1 Field/kolom 2.2 Field/kolom 2.3 Field/kolom 2.n Tabel n Field/kolom 3.1 Field/kolom 3.2 Field/kolom 3.3 Field/kolom 3.n Gambar 4 Struktur database secara umum 1) Pembuatan tabel Tabel berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan data dan merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan dengan topik tertentu. Penggunaan tabel bertujuan untuk menyederhanakan logika terhadap pandangan data. Tabel terdiri atas baris yang disebut record dan kolom yang disebut field. 2) Pembuatan field Field merupakan tempat dimana data atau informasi dalam kelompok yang sama atau sejenis dimasukkan. Field itu pada umumnya tersimpan dalam bentuk kolom vertikal pada tabel. 3) Pengisian record

29 Record merupakan data lengkap dalam jumlah tunggal yang biasanya tersimpan dalam bentuk baris secara horizontal pada tabel. Pengisian pada record dapat dilakukan langsung pada tabel-tabel dalam database atau terhubung melalui perangkat lunak yang akan dibangun. 4) Pembuatan relasi tabel Relasi tabel adalah hubungan-hubungan antara tabel-tabel yang berada pada database. Relasi dapat terbentuk apabila pada setiap tabel yang akan dihubungkan terdapat satu field yang sama. 15

30 16 4 KEADAAN UMUM 4.1Keadaan umum Kabupaten Sukabumi Letak geografis Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Provinsi Jawa Barat dengan jarak tempuh 96 km dari Kota Bandung dan 119 km dari Kota Jakarta. Kabupaten ini terletak pada Lintang Selatan dan bujur Timur. Secara geografis batas wilayah Kabupaten Sukabumi antara lain (BPS Kabupaten Sukabumi, 2009): 1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor; 2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia; 3) Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan Samudera Indonesia; 4) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Cianjur. Kabupaten Sukabumi secara administratif berbatasan juga secara langsung dengan wilayah kota Sukabumi yang merupakan daerah kantong (enclave). Kota Sukabumi dikelilingi oleh beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Sukabumi. Kecamatan tersebut yaitu, Kecamatan Sukabumi sebelah utara, Kecamatan Cisaat dan Kecamatan Gunung di sebelah barat, Kecamatan Nyalindung di sebelah selatan, Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Kebon Pedes di sebelah timur (BPS Kabupaten Sukabumi, 2009). Bentuk topografi wilayah Kabupaten Sukabumi pada umumnya meliputi permukaan yang bergelombang di bagian selatan dan bergunung di bagian utara dan tengah dengan ketinggian berkisar antara m. Kondisi permukaan tanah di Kabupaten Sukabumi bervariasi. Berdasarkan kelas kemiringan, kondisi permukaan tanah di Kabupaten Sukabumi digolongkan menjadi 5 kelas, yaitu (BPS Kabupaten Sukabumi, 2009): 1) Kelas I dengan kemiringan 0 8 luasnya sekitar ha; 2) Kelas II dengan kemiringan 8 15 luasnya sekitar ha; 3) Kelas III dengan kemiringan luasnya sekitar ha; 4) Kelas IV dengan kemiringan luasnya sekitar ha; 5) Kelas V dengan kemiringan >45 luasnya sekitar ha. Kabupaten Sukabumi juga memiliki potensi geologis. Diantaranya adalah sumber panas bumi di daerah gunung Salak dan Cisolok, bahan tambang dan bahan galian seperti emas, perak, batu bara, pasir kwarsa, marmer, pasir besi, bentonit, teras, batu gamping, tanah liat dan lain lain (BPS Kabupaten Sukabumi, 2009). Kabupaten Sukabumi terdiri atas 47 kecamatan. Kegiatan perikanan tangkap banyak dilakukan di 7 kecamatan yang menghadap Samudera Hindia yaitu Cikemas, Ciracap, Surade, Cibitung, Palabuhanratu, Simpenan dan Cisolok. Semua kegiatan perikanan tersebut terpusat di Kecamatan Palabuhanratu, karena adanya PPN Palabuhanratu Demografi Jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi tahun 2005 hingga tahun 2010 terus mengalami peningkatan dengan rata-rata jumlah penduduk , terdiri atas

31 laki-laki dan perempuan. Pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 1,15%. Kepadatan penduduk rata-rata Kabupaten Sukabumi dari tahun 2005 hingga 2009 adalah 545 orang per km². Tabel 1 merupakan data jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Sukabumi. Tabel 1 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Sukabumi tahun Tahun Jumlah Penduduk (jiwa) Laki-Laki Perempuan Jumlah Pertumbuhan (%) Kepadatan Penduduk per km² ,136,359 1,088,634 2,224,993 (-) ,151,103 1,089,798 2,240, ,151,413 1,106,840 2,258, ,158,964 1,118,056 2,277, ,185,833 1,142,971 2,328, Rata-rata 1,156,734 1,109,260 2,265, Sumber: Kabupaten Sukabumi dalam Angka Sarana dan prasarana 1) Perhubungan Perhubungan di Kabupaten Suakabumi terbagi menjadi dua, yaitu perhubungan darat dan air/laut. Perhubungan darat mendominasi dengan persentase sebesar 98,15% sedangkan perhubungan air/laut sebesar 1,85% (BPS Kabupaten Sukabumi 2009). Kabupaten Sukabumi memiliki panjang jalan negara sepanjang km dan jalan propinsi km. Namun, besarnya persentase fasilitas perhubungan darat ini tidak didukung dengan fasilitas sarana perhubungan darat yang memadai, akses jalan menuju beberapa wilayah di Kabupaten Sukabumi terkendala oleh kondisi jalan yang rusak. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sukabumi mencatat pada tahun 2008, panjang jalan yang rusak mencapai km, sedangkan jalan yang berada dalam kondisi sedang sepanjang km. 2) Komunikasi Telekomunikasi sangat penting dalam mendukung kegiatan perekonomian di Kabupaten Sukabumi. Sebagai wilayah yang memiliki potensi di bidang usaha perikanan dan wisata, telekomunikasi sangat penting dalam era globalisasi ini. Penyediaan sarana telekomunikasi di wilayah Palabuhanratu telah cukup baik dengan telah terdistribusinya sistem jaringan kabel telekomunikasi maupun seluler 3) Listrik dan air Sarana listrik yang tersedia di wilayah Kabupaten Sukabumi dikelola oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dibawah Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Palabuhanratu. Pengguna sarana listrik dari PLN di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2008 sebanyak rumah. Selain mengandalkan pasokan listrik dari PLN Jawa Barat, tingginya curah hujan di Kabupaten Sukabumi membuat penduduk di Kabupaten Sukabumi menggunakan air tanah sebagai sumber utama dalam kegiatan sehari-hari. Selain itu, tingginya debit air juga dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

32 18 Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kabupaten Sukabumi, kebutuhan akan air bersih tidak cukup hanya dari air tanah saja. Menurut BPS Kabupaten Sukabumi (2009) terjadi peningkatan distribusi air bersih per bulan dari PDAM Kabupaten Sukabumi selama periode Terapat peninghkatan sebesar m³ pada tahun Pengguna terbesar air PPDAM adalah rumah tempat tinggal sebanyak rumah. 4.2 Kondisi perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi Nelayan Jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi yang bekerja sebagai nelayan pada tahun 2009 sebanyak orang, terbagi atas orang sebagai nelayan buruh dan orang sebagai nelayan pemilik. Apabila dilihat sejak tahun 2006 hingga 2009, jumlah nelayan yang ada di Kabupaten Sukabumi berfluktuasi, namun tidak terlalu jauh berubah. Perkembangan jumlah nelayan secara rinci tahun disajikan pada tabel 2. Tabel 2 Jumlah nelayan perikanan tangkap tahun di Kabupaten Sukabumi Tahun Nelayan (orang) Nelayan Buruh Nelayan Pemilik Jumlah (orang) ,951 1,350 12, ,745 1,603 12, ,761 1,639 12, ,568 1,743 12,311 Sumber: Statistik Bidang Perikanan Tangkap Kab. Sukabumi Alat tangkap Berdasarkan data statistik Kabupaten Sukabumi tahun 2009, alat tangkap yang beroperasi di wilayah perairan Kabupaten Sukabumi sebanyak unit. Alat tangkap yang paling banyak digunakan adalah alat tangkap jaring insang hanyut sebanyak 905 unit dan diikuti dengan alat tangkap rawai tuna sebanyak 350 unit. Perincian alat tangkap yang beroperasi di Kabupaten Sukabumi dapat dilihat pada Tabel 3.

33 19 Tabel 3 Alat tangkap yang beroperasi di Kabupaten Sukabumi tahun 2009 No Kelompok Alat Tangkap Jenis Alat Tangkap Jumlah (unit) 1 Pukat Kantong Payang 150 Dogol 24 2 Jaring Insang Jaring Insang Hanyut 905 Jaring Insang Lingkar 9 Jaring Insang Tetap Jaring Angkat Bagan Perahu/Rakit 154 Bagan Tancap 54 4 Pancing Pancing Tuna 350 Pancing Tonda 100 Pancing Ulur 84 5 Lainnya Garpu, Tombak, Lain - lain 15 Sumber : DKP Kab. Sukabumi 2009 Jumlah 1, Armada penangkapan ikan Armada penangkapan ikan di wilayah perairan Kabupaten Sukabumi dapat dibedakan menjadi tanpa motor, perahu motor tempel dan kapal motor. Sejalan dengan modernisasi armada penangkapan, sejak tahun 2006 perahu tanpa motor mengalami penurunan jumlah armada, sedangkan perahu motor tempel maupun kapal motor mengalami peningkatan. Armada penangkapan ikan tahun 2006 hingga 2009 memperlihatkan tren yang positif, meskipun terjadi penurunan jumlah armada dari tahun 2008 sebesar unit menjadi unit pada tahun Perkembangan armada penangkapan ikan tahun 2006 hingga 2009 secara rinci dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Jumlah armada penangkapan ikan Kabupaten Sukabumi tahun Tahun Armada Perahu Tanpa Motor Motor Tempel Kapal Motor Jumlah (unit) , , , ,575 Sumber: Statistik bidang Perikanan Tangkap Kab. Sukabumi Volume dan nilai produksi Volume produksi perikanan tangkap yang dihasilkan perikanan Kabupaten Sukabumi pada tahun 2009 sebesar 7878,20 ton dengan nilai produksi sebesar Rp jika melihat perkembangan volume produksi terjadi penurunan volume hasil tangkapan, namun nilai produksi mengalami kenaikan.

34 20 Perkembangan volume dan nilai produksi rinci sejak tahun 2006 hingga 2009 dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Perkembangan volume dan nilai produksi ikan Kabupaten Sukabumi tahun : Tahun Volume penangkapan ikan (Ton) Nilai penangkapan (Rp 1.000) , ,494, , ,442, , ,460, , ,155, Sumber : Statistik Bidang Perikanan Tangkap Kab. Sukabumi Prasarana dan kelembagaan perikanan tangkap Sebagai daerah yang memiliki wilayah pesisir yang luas sekitar 117 km, kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi tersebar di 9 kecamatan pesisir, Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan, Ciemas, Ciracap, Surade, Cibitung dan Tegalbuled. Kegiatan perikanan tangkap terbesar terletak di Kecapatan Palabuhanratu dan Cisolok, dikarenakan di kedua kecamatan tersebut terdapat fasilitas perikanan yang cukup besar, yaitu PPN Palabuhanratu di kecamatan Palabuhanratu dan PPI Cisolok di Kecamatan Cisolok. Kecamatan Palabuhanratu dan Cisolok memang merupakan dua kecamatan di wilayah pesisir Teluk Palabuhanratu yang menjadi pusat aktivitas perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi. Sementara fasilitas perikanan yang terapat diempat kecamatan lainnya, hanya berstatus Tempat Pelelangan Ikan (TPI), yaitu TPI Simpenan- Kecamatan Simpenan, TPI Ciwaru- Kecamatan Ciemas, TPI Ujunggenteng- Kecamatan Ciracap, TPI Cikakak,TPI Ciracap, TPI Cibitung, TPI Tegalbuled dan TPI Surade Kecamatan Surade (Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi 2006). Kedelapan TPI yang ada di Kabupaten Sukabumi yaitu, Cisolok, Cikakak, Simpenan, Ciemas, Ciracap,Surade, Cibitung dan Tegalbuled, dalam menjalankan aktivitasnya hanya memiliki dermaga, breakwater serta gedungpelelangan ikan. Fasilitas itupun tercatat dalam keadaan rusak. Mahyuddin (2007) mengungkapkan bahwa semua urusan pembangunan dan operasional PPI ditangani langsung oleh kepala cabang Dinas Kabupaten Sukabumi, sehingga operasional PPI tersebut belum optimal. Pengumpulan data statistik dilakukan tidak sempurna dan tidak ada petugas khusus untuk pengumpulan data statistik. Data statistik dikumpulkan langsung oleh kepala cabang Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi. Untuk menunjang kegiatan pelelangan ikan, pada PPN Palabuhanratu operasional pelelangan dikelola oleh Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Mandiri Sinar Laut, sisanya dilakukan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi melalui Kepala Cabang Dinas Perikanan dan Kelautan Sistem pendataan perikanan tangkap Sistem pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi masih sangat sederhana dan dilakukan dengan sistem manual serta hanya menggunakan sistem komputasi sederhana.pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi

35 dilakukan setiap satu bulan sekali dan pihak yang melaksanakan pendataan adalah Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi khususnya bagian statistik. Sistem pendataan berupa form-form input data berupa form produksi, kapal, alat tangkap, nelayan dan KUB yang diberikan kepada tiap-tiap pelabuhan perikanan dan TPI di Kabupaten Sukabumi. Form tersebut kemudian akan diberikan kepada pihak Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi setiap satu bulan sekali yang kemudian dari pihak dinas akan memasukkan data kedalam komputer dan akan diolah lebih lanjut. 21

36 22 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Perencanaan sistem pendataan Sebagai awal dari pengkajian Rancang Bangun Sistem Pendataan Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi diperlukan perencanaan sistem informasi yang baik. Perencanaan sistem yang dilakukan adalah dengan menentukan tujuan, batasan dan lingkungan yang ada dalam sistem data perikanan di Kabupaten Sukabumi. Tujuan sistem yaitu membantu pihak Dinas Perikanan Sukabumi dalam mengelola data-data hasil kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi, sehingga pihak Dinas Perikanan dapat memenuhi kebutuhan para pengguna data perikanan tersebut. Batasan dalam sistem ini mencakup kegiatan-kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi seperti sarana perikanan tangkap, hasil tangkapan, dan lembaga perikanan di Kabupaten Sukabumi.Lingkungan sistem adalah elemen-elemen di luar kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi. Untuk mengetahui kebutuhan informasi yang diinginkan oleh para pengguna di Kabupaten Sukabumi, maka dilakukan langkah pendekatan sistem selanjutnya, yaitu analisi sistem. Analisis sistem di Kabupaten Sukabumi terbagi dalam dua tahap, yaitu analisis kebutuhan dan identifikasi sistem dengan diagram sebab akibat dan diagram input-output. 5.2 Analisis sistem Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan diperlukan untuk mengetahui dan menentukan jenis informasi yang disajikan dari data yang di-input dan merupakan tahap awal pembangunan sistem informasi yang berorientasi objek. Hasil analisis ini diperoleh dari pelaku sistem berdasarkan kebutuhan. Berdasarkan hasil analisis, teridentifikasi sebanyak 7 pelaku sistem

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Konsep dasar sistem

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Konsep dasar sistem 3 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dasar sistem Dalam pengertian yang paling sederhana, sebuah sistem merupakan sekumpulan benda yang memiliki hubungan diantara mereka. Devinisi yang lebih lengkap diungkapkan

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM. 4.1Keadaan umum Kabupaten Sukabumi

4 KEADAAN UMUM. 4.1Keadaan umum Kabupaten Sukabumi 16 4 KEADAAN UMUM 4.1Keadaan umum Kabupaten Sukabumi 4.1.1 Letak geografis Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Provinsi Jawa Barat dengan jarak tempuh 96 km dari Kota Bandung dan 119 km dari Kota Jakarta.

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan tempat penelitian

3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan tempat penelitian 11 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan tempat penelitian Tinjauan lapang dan pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli 2012 di Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pengolahan data dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Contoh :

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 27 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian 4.1.1 Letak geografis Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat, secara geografis terletak di antara 6 0.57`- 7 0.25`

Lebih terperinci

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Sukabumi 4.1.1 Letak geografis Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Provinsi Jawa Barat dengan jarak tempuh 96 km dari Kota Bandung dan 119 km

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI KONSEP SISTEM INFORMASI PENDAHULUAN Tulisan ini akan menjelaskan konsep dasar dari sistem informasi. Sebelum membahas suatu sistem lebih baik jika mengetahui dulu apa sistem itu, pada bagian berikutnya

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi 2.1.1 Pengertian Sistem Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem mempunyai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok dalam pendekatan mendefinisikan system, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang

Lebih terperinci

( Word to PDF Converter - Unregistered ) BAB II LANDASAN TEORI

( Word to PDF Converter - Unregistered )  BAB II LANDASAN TEORI ( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.net BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Jog [2] Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Bagian-bagian yang memiliki keterkaitan pengoperasian dalam mencapai suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem informasi dapat dibuat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut.

BAB III LANDASAN TEORI. untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Anggaran Anggaran menurut Mulyadi (2001:488) adalah suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang

BAB III LANDASAN TEORI. sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang permasalahan dan landasan teori tentang

Lebih terperinci

Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada A. Pengertian Sistem Secara umum sistem dapat diartikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut sating keterhubungannya (inter-relasi) dalam mencapai tujuan atau sasaran bersama. Kemudian, istilah subsistem

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem SISTEM INFORMASI Konsep Dasar Sistem Sistem: Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai. Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto :

BAB II LANDASAN TEORI. saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai. Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Adapun pegertian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 3 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Menurut Jogiyanto system dapat di definisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen / subsistem yang berinteraksi untuk mencapai

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM. Chairul Furqon, S.Sos., MM.

KONSEP SISTEM. Chairul Furqon, S.Sos., MM. KONSEP SISTEM Chairul Furqon, S.Sos., MM. 1 Source: Systems & system thinking, Beynon-Davies: 2004 2 Organisasi/perusahaan dalam Lingkungan Pemerintah Lembaga Keuangan Masyarakat Global Pemasok ORGANISASI

Lebih terperinci

PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM

PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM A. MATERI 1. DEFINISI SISTEM Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem a. Gordon B. Davis ( 1984 : 12) : Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau

Lebih terperinci

Bab 1 : Terminologi Analisa Sistem Informasi

Bab 1 : Terminologi Analisa Sistem Informasi Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Bab 1 : Terminologi Analisa Sistem Informasi Analisa dan Perancangan Sistem Informasi memiliki Terminologi sebagai berikut : Analisa Sistem Informasi : Suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita

BAB II LANDASAN TEORI. Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui tentang sistem. Adapun beberapa definisi sistem antara lain : Menurut Dr. Azhar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Perusahaan 2.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Gunung Mas Parahyangan merupakan perusahaan dengan skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin tekstil.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang permasalahan dan landasan teori tentang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Monitoring Menurut Dr. Harry Hikmat (2010), monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) daripada kumpulan kebenaran itu sendiri. (Stair, 2006)

BAB III LANDASAN TEORI. order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) daripada kumpulan kebenaran itu sendiri. (Stair, 2006) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data Dan Informasi Data adalah sebuah kebenaran, atau kenyataan, contoh nama pegawai, order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) Informasi adalah sekumpulan kebenaran atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang paling. untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

BAB II DASAR TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang paling. untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Sistem Untuk mendefinisikan sistem, para ahli menggunakan dua macam pendekatan yaitu yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemen. Jerry

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Jogiyanto H.M (2001:2) Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah

Lebih terperinci

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo 42

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo 42 Jurnal Ilmiah d omputare Volume Januari 0 SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN UD 77 PALOPO Heliawaty Hamrul Dosen Tetap Yayasan Univokroaminoto Palopo Email : Wati-Hamrul@yahoo.com Abstrak Perkembangan

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat Penelitian 27 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini didahului dengan penelitian awal dan survei lapangan di PPN Kejawanan, Kota Cirebon, Jawa Barat pada awal bulan Maret 2012. Selanjutnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang-bidang tersebut

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 4.1 Keadaan Umum Daerah Kabupaten Sukabumi

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 4.1 Keadaan Umum Daerah Kabupaten Sukabumi 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Kabupaten Sukabumi 4.1.1 Letak geografis Kabupaten Sukabumi terletak di Provinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 0 57-7 0 25 Lintang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Jogiyanto 2001: 1) Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Jogiyanto 2001: 1) Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Definisi sistem ada dua pendekatan yaitu menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemen. Untuk pendekatan yang menekankan pada prosedur,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi atau disebut

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumberdaya perikanan 2.2 Sistem informasi

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumberdaya perikanan 2.2 Sistem informasi 4 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumberdaya perikanan Sumberdaya adalah sesuatu yang berguna dan bernilai pada kondisi kita menemukannya. Secara umum sumberdaya alam dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu: (1)

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 1 BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 1.1.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur, sistem didefinisikan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 1 KONSEP DATA

PERTEMUAN 1 KONSEP DATA PERTEMUAN 1 KONSEP DATA DATA Beberapa definisi tentang data dari sudut pandang yang berbeda-beda: Menurut berbagai kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Adapun penelitian terdahulu digunakan untuk memperlihatkan andil yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Akademik Sistem Informasi Akademik adalah Sistem yang memberikan layanan informasi yang berupa data dalam hal yang berhubungan dengan akademik. Dimana dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Raymond McLeod (2004 : 9) Sistem adalah sekelompok elemen- elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Jogiyanto

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu pertama, pendekatan yang menekankan pada prosedur sistem dan yang kedua, pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat pada masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat pada masa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat pada masa sekarang ini, salah satunya alat pengolah data informasi yaitu komputer. Dan saat ini pula hampir di semua

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut beberapa pakar antara lain adalah sebagai berikut: Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk suatukesatuan atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Pengumpulan Data 24 BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pengumpulan data dilakukan pada bulan September 2011 di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW), Cibadak. Perancangan aplikasi dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan sebagai landasan pemikiran

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS PASIEN POLIKLINIK X DI BANDUNG. Yudhi W. Arthana R. ABSTRAK

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS PASIEN POLIKLINIK X DI BANDUNG. Yudhi W. Arthana R. ABSTRAK PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS PASIEN POLIKLINIK X DI BANDUNG Yudhi W. Arthana R. ABSTRAK Perkembangan dunia teknologi sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat pada era globalisasi saat ini,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 World Wide Web Dunia internet semakin berkembang, terutama penggunaanya dalam bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer global, sedangkan

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Barang 3.1.1 Pengertiaan Penjualan Barang Menurut Mulyadi (2008:202), Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem

BAB II LANDASAN TEORI. sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem adalah satu hal yang terpenting dalam membuat perancangan sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem informasi untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pendaftaran Siswa Baru Penerimaan siswa baru merupakan gerbang awal yang harus dilalui peserta didik dan sekolah didalam penyaringan objek-objek pendidikan. Peristiwa penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profil Tempat Kerja Praktek 2.1.1 Sejarah Instansi Dalam perjalanan sejarahnya, Pusat Survei geologi (Puslitbang Geologi) yang dikenal sekarang ini, berevolusi melewati tiga

Lebih terperinci

: ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

: ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MATA KULIAH BOBOT : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI : 4 SKS ABSENSI : 10% TUGAS/QUIS : 20% UTS : 30% UAS : 40% Rudianto, S.Kom Email1: rudianto.alfarisi@yahoo.co.id Email2 : kumpulin.tugas@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI Landasan Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkap konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis. Jadi teori memuat : - Konsep - Definisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam perancangan aplikasi pembelajaran ini, penulis menggunakan beberapa acuan. Acuan pertama dari hasil tugas akhir mahasiswa STMIK AKAKOM

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi lain dari sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi lain dari sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Sistem Definisi lain dari sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama atau sekumpulan objek-objek yang saling berelasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Yakub menuliskan dalam bukunya (Yakub, 2012) bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian Pengabdian kepada Masyarakat. kepada masyarakat adalah kegiatan yang mencakup upaya-upaya peningkatan

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian Pengabdian kepada Masyarakat. kepada masyarakat adalah kegiatan yang mencakup upaya-upaya peningkatan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Pengabdian kepada Masyarakat Menurut Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (2011:4), pengabdian kepada masyarakat atau kegaitan pengabdian

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENDAPATAN DAERAH (Studi Kasus: Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung)

SISTEM INFORMASI PENDAPATAN DAERAH (Studi Kasus: Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung) SISTEM INFORMASI PENDAPATAN DAERAH (Studi Kasus: Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung) Emi Ratna Setiani emi.ratna@politekniktelkom.ac.id Jajang Kusnendar. jkn@politekniktelkom.ac.id Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pendekatan dalam mendefinisikan sistem yang pertama berdasarkan pada. berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. [JOG : 5].

BAB II LANDASAN TEORI. Pendekatan dalam mendefinisikan sistem yang pertama berdasarkan pada. berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. [JOG : 5]. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Pendekatan dalam mendefinisikan sistem yang pertama berdasarkan pada komponen, salah satunya sebagai berikut: Menurut Jogiyanto Sistem adalah kumpulan dari

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Jogiyanto (2005), sistem merupakan kumpulan dari elemenelemen yang satu dengan yang lain berinteraksi dan bersama-sama beroperasi untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH 062406065 PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

Abstrak BAB I PENDAHULUAN Abstrak Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, khususnya dalam bidang komputer sangat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan sehingga mendapatkan hasil

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Internet Secara sederhana dapat dikatakan bahwa internet adalah sebuah jaringan Komputer dunia. Kekuatan utama dari internet saat ini adalah dengan dimungkinkannya

Lebih terperinci

dan terminal masukan/keluaran.

dan terminal masukan/keluaran. 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem 2.1.1. Elemen Sistem Sistem informasi terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Gerson Dullosa Utama Univesitas Mercu Buana Yogyakarta Tugas Konsep Sistem Informasi

Sistem Informasi Gerson Dullosa Utama Univesitas Mercu Buana Yogyakarta Tugas Konsep Sistem Informasi Sistem Informasi Gerson Dullosa Utama Univesitas Mercu Buana Yogyakarta 14111053 Tugas Konsep Sistem Informasi MAKALAH SISTEM INFORMASI KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha ESA, karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produk 2.1.1 Pengertian Produk Menurut Abdullah (2012: 153), produk didefinisikan secara luas, produk meliputi objek secara fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi, gagasan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadiankejadian dan kesatuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan kutipan perancangan adalah aktifitas

BAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan kutipan  perancangan adalah aktifitas 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perancangan Berdasarkan kutipan http://ocw.gunadarma.ac.id perancangan adalah aktifitas kreatif menuju sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada sebelumnya. 2.2

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya.

BAB III LANDASAN TEORI. kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penilaian Kinerja Pada organisasi modern, penilaian memberikan mekanisme penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan-tujuan dan standart kinerja dan memotivasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. komponen komponen yang saling berkaitan, berhubungan, mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),

BAB II LANDASAN TEORI. komponen komponen yang saling berkaitan, berhubungan, mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Banyak para ahli yang mengungkapkan definisi sistem, salah satunya adalah sebagai berikut : Sistem menurut Zulkifli (2005 : 4) sistem adalah himpunan sesuatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya

Lebih terperinci

ABSTRAK. viii. Kata Kunci: Jaringan, Konstruksi, Pelaporan, Proyek, Sistem Informasi. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. viii. Kata Kunci: Jaringan, Konstruksi, Pelaporan, Proyek, Sistem Informasi. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan penyedia jasa kelistrikan di Indonesia dan Unit Pelaksana Konstruksi Jaringan Jawa Bali 5 (UPK JJB 5) merupakan bisnis di bawah PT. PLN (Persero) yang dibentuk

Lebih terperinci

PELUANG EKSPOR TUNA SEGAR DARI PPI PUGER (TINJAUAN ASPEK KUALITAS DAN AKSESIBILITAS PASAR) AGUSTIN ROSS SKRIPSI

PELUANG EKSPOR TUNA SEGAR DARI PPI PUGER (TINJAUAN ASPEK KUALITAS DAN AKSESIBILITAS PASAR) AGUSTIN ROSS SKRIPSI PELUANG EKSPOR TUNA SEGAR DARI PPI PUGER (TINJAUAN ASPEK KUALITAS DAN AKSESIBILITAS PASAR) AGUSTIN ROSS SKRIPSI DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama guna melakukan suatu pekerjaan untuk memcapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sebelum dilakukannya penelitian ini, penelitian sejenis mengenai layanan berbasis lokasi juga pernah dilakukan oleh Siprianus Tago dari STMIK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Payment Management Control. Manajemen merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi.

BAB III LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi. BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan dasar-dasar yang digunakan dalam pembuatan kerja praktek ini. Sebagai langkah awal dalam menyusun Laporan Kerja Praktek perlu dipahami terlebih dahulu mengenai

Lebih terperinci

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMASANGAN SPEEDY PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM (KOPEGTEL) DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL.

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMASANGAN SPEEDY PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM (KOPEGTEL) DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL. APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMASANGAN SPEEDY PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM (KOPEGTEL) DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL. SERVER 2008 Andry Satriawan Jurusan Manajemen Informatika POLTEK PalComTech Palembang

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Pelelangan Ikan Berbasis Web Pada Tempat Pelelangan Ikan Kabupaten Situbondo Jawa Timur

Rancang Bangun Sistem Informasi Pelelangan Ikan Berbasis Web Pada Tempat Pelelangan Ikan Kabupaten Situbondo Jawa Timur Jurnal Transistor Elektro dan Informatika (TRANSISTOR EI) Vol. 1, No. 2, Oktober 2016, pp. 22~36 22 Rancang Bangun Sistem Informasi Pelelangan Ikan Berbasis Web Pada Tempat Pelelangan Ikan Kabupaten Situbondo

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Sistem adalah suatu kesatuan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinterkasi, saling tergantung satu sama lain, dan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012 SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO Dianradika Prasti, Ramlan Muchtar 2 Universitas Cokroaminoto Palopo,2 e-mail : dd.prasty@yahoo.co.id, allank87@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan pengelolaan data pada saat ini sangatlah penting, dimana data akan berada pada media-media yang berlainan platform dan perlu dikelola ketika data memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. berhubungan dengan obyek penelitian terutama dari penelitian-penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. berhubungan dengan obyek penelitian terutama dari penelitian-penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Dalam melaksanakan penelitian ini menggunakan beberapa referensi yang berhubungan dengan obyek penelitian terutama dari penelitian-penelitian

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN KEPRIBADIAN SISWA PADA SD N GILIS REMBANG NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN KEPRIBADIAN SISWA PADA SD N GILIS REMBANG NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN KEPRIBADIAN SISWA PADA SD N GILIS REMBANG NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Agus Purwanto 12.22.1404 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan unsur atau komponen yang saling berinteraksi, terkait serta saling bergantung satu dengan yang lain. Kumpulan unsur tersebut

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN. : PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RAWAT INAP RSUD Dr. H. BOB BAZAR, SKM BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

HALAMAN PENGESAHAN. : PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RAWAT INAP RSUD Dr. H. BOB BAZAR, SKM BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL HALAMAN PENGESAHAN Judul Nama : PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RAWAT INAP RSUD Dr. H. BOB BAZAR, SKM BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL : Alif Hafid Elmawan NPM : 0907051008 Fakultas Jurusan Prodi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi sistem dan informasi Untuk memahami definisi dari sebuah sistem informasi secara lengkap, sebaiknya kita harus mendefinisikan terlebih dahulu arti dari sistem dan informasi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program Konsep dasar program merupakan suatu gambaran dari program aplikasi yang akan dibangun. Sekarang ini, semua perusahaan pastinya sudah harus terkomputerisasi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Suatu sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling menghubungkan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENGADAAN BARANG PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA (Persero) KANTOR PEMASARAN PUSRI DAERAH LAMPUNG

PERANCANGAN APLIKASI PENGADAAN BARANG PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA (Persero) KANTOR PEMASARAN PUSRI DAERAH LAMPUNG PERANCANGAN APLIKASI PENGADAAN BARANG PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA (Persero) KANTOR PEMASARAN PUSRI DAERAH LAMPUNG RIFKI PUSPA WARDANI* 1 Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No. 26 Labuhan Ratu Bandar Lampung 35142

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Menentukan objek penelitian adalah langkah awal yang harus diputuskan oleh seorang peneliti, karena objek penelitian adalah tempat dimana peneliti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut McLeod dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem adalah. Menurut Lucas dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem sebagai suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut McLeod dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem adalah. Menurut Lucas dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem sebagai suatu BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Terdapat beberapa pengertian sistem menurut beberapa ahli yang diantaranya sebagai berikut: Menurut McLeod dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci